tissue enginering.pdf

43
1

Transcript of tissue enginering.pdf

Page 1: tissue enginering.pdf

1

Page 2: tissue enginering.pdf

2

INOVASI PERAWATAN KONSERVASI GIGI

MELALUI TEKNOLOGI TISSUE ENGINEERING

Pidato Pengukuhan

Jabatan Guru Besar Tetap

dalam Bidang Ilmu Konservasi Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi,

diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara

Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 10 November 2007

Oleh:

TRIMURNI ABIDIN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2007

Page 3: tissue enginering.pdf

3

Page 4: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

1

Bismillahirrahmanirrahim Yang terhormat, • Bapak Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera

Utara • Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara • Para Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara • Ketua dan Anggota Senat Akademik Universitas Sumatera Utara • Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara • Para Dekan Fakultas/Pembantu Dekan, Direktur Sekolah Pascasarjana,

Direktur dan Ketua Lembaga di lingkungan Universitas Sumatera Utara • Para Dosen, Mahasiswa dan Seluruh Keluarga Besar Universitas

Sumatera Utara • Seluruh Teman Sejawat serta para undangan dan hadirin yang saya

muliakan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankan saya mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita sekalian, sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat walafiat pada hari ini, yang merupakan hari yang bahagia bagi saya dan keluarga karena mendapat syukur nikmat dari Allah SWT. Bersama ini saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mendapatkan jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Konservasi Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya perkenankanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap di hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara pada hari ini. Oleh karenanya izinkanlah saya menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Konservasi Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara ini dengan judul:

INOVASI PERAWATAN KONSERVASI GIGI MELALUI TEKNOLOGI TISSUE ENGINEERING

Page 5: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

2

PENDAHULUAN Hadirin yang saya muliakan, Ilmu konservasi gigi merupakan cabang ilmu kedokteran gigi yang khusus mempelajari tentang cara menanggulangi kelainan/penyakit jaringan keras gigi, pulpa, dan periapeks untuk mempertahankan gigi di dalam mulut melalui restorasi dan perawatan endodonti, baik secara konvensional maupun bedah. Perkembangan konservasi gigi diarahkan ketiga bidang kekhususan yaitu: (1) kariologi; (2) endodontologi; dan (3) teknologi restorasi. Khususnya endodontologi berkembang sangat pesat saat ini, sehingga dapat dilihat bahwa kasus endodontik di Indonesia menduduki tempat teratas dibandingkan kasus kedokteran gigi lainnya. Pada profil Direktorat Kesehatan Gigi tahun 1999, kasus endodonti ditemui sebanyak 47,83% (RSU) dan 49,99% (Puskesmas) dari kasus penyakit gigi lainnya. Namun penanggulangan dari kasus ini masih kurang terjangkau. Banyak tindakan perawatan endodonti yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah perawatan yang benar mengakibatkan jumlah kasus iatrogenik bertambah. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah dan keparahan kasus endodontik yang memerlukan perawatan yang lebih kompleks. Untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut khususnya perawatan konservasi gigi, perkembangan yang terjadi pada masa kini masih perlu dipahami. Dengan demikian pelayanan yang diupayakan tetap terjaga mutunya dan bahkan dapat ditingkatkan sesuai perkembangan ilmu dan teknologi yang lebih baru. Sejalan dengan perkembangan IPTEK, perkembangan yang terjadi masa kini justru mengubah falsafah yang telah bertahun-tahun dianut dari sekarang dan pada saat ini perawatan justru diarahkan dengan mengutamakan aspek preventif. Dalam penanganan kerusakan gigi, baik oleh karies atau trauma, mempertahankan jaringan pulpa tetap vital merupakan hal yang paling utama harus dilakukan oleh dokter gigi karena pada gigi nonvital, gigi cenderung peka terhadap fraktur. Perkembangan bidang ilmu konservasi gigi disesuaikan dengan perkembangan ilmu dasar yang terkait dan kemajuan teknologi terapan yang merupakan perkembangan ilmu di bidang klinik (clinical science). Terapi konservasi gigi bertujuan untuk mempertahankan gigi selama mungkin dalam kedudukannya agar dapat berfungsi lebih lama. Tujuan ini dapat dicapai dengan merawat jaringan keras atau jaringan lunak gigi sehingga struktur gigi normal kembali atau paling tidak mendekati normal.

Page 6: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

3

Kerusakan atau kelainan pada jaringan keras gigi yang disebabkan trauma, bakteri dan sistemik dapat merubah struktur jaringan. Jenis kerusakan tersebut merupakan lingkup terapi dalam bidang konservasi gigi baik pada jaringan keras gigi, jaringan pulpa, dan periapeks gigi. Terapi yang dilakukan dapat berupa menghentikan dan mencegah proses kerusakan, melakukan restorasi dan membentuk/memperbaiki kembali kelainan gigi, dan juga memutihkan gigi yang telah mengalami perubahan warna. Dalam pencapaian target Indonesia Sehat 2010, dilakukan peningkatan status kesehatan gigi juga peningkatan kemampuan masyarakat untuk melakukan pencegahan secara global. Adapun sasaran secara menyeluruh tahun 2010 menurut WHO 90% anak berumur <5 tahun bebas karies, penduduk berumur <18 tahun tidak ada gigi yang dicabut karena karies dan kelainan periodontal. Sedangkan 90% penduduk berumur 35-44 tahun memiliki gigi berfungsi. Masalah yang dihadapi di bidang kedokteran gigi saat ini adalah hampir semua bahan yang dipakai dalam perawatan gigi merupakan bahan impor dan sangat mahal harganya. Khususnya di bidang konservasi gigi dalam mempertahankan jaringan pulpa tetap vital, dibutuhkan bahan-bahan seperti kalsium hidroksida, Mineral Trioxide Aggregate (MTA), yang sampai saat ini walaupun kalsium hidroksida lebih ekonomis dan banyak beredar, tetapi hasil akhir yang diharapkan tidak sebaik dibandingkan menggunakan Mineral Trioxide Aggregate (MTA). Adapun bahan Mineral Trioxide Aggregate (MTA) sulit untuk didapatkan dan mahal harganya. Banyak penelitian-penelitian yang dilakukan saat ini di Indonesia untuk mencari bahan-bahan pengganti bahan impor dengan memakai bahan dasar dari tanaman tradisional ataupun bahan-bahan yang dapat diperoleh dari lingkungan alam yang ada di Indonesia. Sesuai dengan Fokus Area Kegiatan Penelitian, Pengembangan dan Rekayasa untuk Pembangunan Nasional (JAKSTRA 2000 – 2004), bidang kedokteran gigi mempunyai dua bidang fokus area penelitian yang dapat dilakukan yaitu: (1) bidang kesehatan (pencegahan dan pengobatan penyakit), dan (2) bahan baru dengan ruang lingkup penelitian antara lain bahan khusus berkinerja tinggi (keramik, polimer komposit), engineering materials (materials science dan engineering), dan bahan baru dalam sudut pandang kesehatan yang berasal dari bahan yang bersifat alami.

Page 7: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

4

REGENERASI JARINGAN MELALUI TEKNOLOGI TISSUE ENGINEERING

Kerusakan jaringan tubuh oleh berbagai kelainan, trauma, maupun penyakit termasuk neoplasma dapat menyebabkan kecacatan struktur yang akan menimbulkan gangguan fungsi tubuh. Keadaan ini memerlukan restorasi untuk mengembalikan fungsi organ tubuh dengan sempurna. Bila jaringan tubuh atau organ mengalami jejas yang hebat sehingga fungsi tubuh terganggu biasanya secara klinis dilakukan bedah rekonstruksi dan replantasi organ. Bedah rekonstruksi hampir selalu tergantung pada bahan biomaterial yang disiapkan secara artifisial. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari bahan pengganti jaringan tubuh yang rusak antara lain dengan memindahkan jaringan tubuh dari satu area ke area lain pada individu yang sama dan biasa disebut otograf. Tetapi cara ini walau diakui keunggulannya, jumlah dan besarnya jaringan donor yang dapat diambil sangat terbatas sehingga sering tidak dapat memenuhi kebutuhan transplantasi. Di samping bahan donor yang telah diambil untuk kebutuhan otograf akan mengalami morbiditas. Karena alasan tersebut, berbagai sumber biomaterial yang jumlah dan bentuknya dapat memenuhi kebutuhan mulai dipikirkan dan dikembangkan. Alograf yaitu pencangkokan dari jaringan individu lain dalam satu spesies, maupun xenograf yaitu pencangkokan bahan dari spesies lain kemudian menjadi alternatif. Selain itu dikembangkan bahan material atau biomedikal yang disiapkan secara artifisial tidak dapat mengganti seluruhnya fungsi biologi yang terganggu dan konsekuensinya tidak dapat mencegah kerusakan yang progresif. Walaupun tidak diragukan, bahan atau alat pengganti ini telah banyak meningkatkan hidup, tetapi banyak masalah yang harus dipecahkan antara lain timbulnya masalah immunosupresif yang dapat menimbulkan efek samping. Pendekatan yang menjanjikan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menstimulasi penyembuhan jaringan dengan mengadakan induksi dan regenerasi secara sendiri. Tissue engineering adalah lapangan biomedik engineering yang bertujuan untuk mengadakan regenerasi jaringan. Tissue engineering merupakan lapangan ilmu di bidang kedokteran yang mengintegrasi secara relevan prinsip-prinsip engineering dan teknologi dalam memperbaiki organ atau struktur tubuh yang rusak dengan mengaplikasikan bahan-bahan biomaterial, stem cells dengan cara implantasi yang sesuai dengan organ/ struktur jaringan tersebut. Bidang ilmu ini merupakan suatu lapangan riset baru.

Page 8: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

5

Vacanti et al. (1991), Cooper et al. (1991), Atala et al. (1992) menyatakan bahwa strategi tissue-engineering merupakan suatu alternatif terhadap autografting konvensional. Penelitian-penelitian yang dilakukan menunjukkan kemungkinan baru untuk membangun jaringan autologus vital secara in vitro dengan menggunakan biomaterial yang tepat dalam memperbaiki jaringan. Langer (1993) mendefinisikan tissue engineering sebagai: ”...suatu lapangan interdisiplin yang mengaplikasikan prinsip-psinsip engineering dan ilmu-ilmu kesehatan ke arah perkembangan substitusi biologi yang mampu merestorasi, mempertahankan atau memanfaatkan fungsi jaringan...”. Tissue engineering didasarkan pada pengertian tentang embriologi, pembentukan dan regenerasi jaringan dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi jaringan baru dengan pengertian bukanlah memasang spare part baru. Seperti yang telah dijelaskan di atas ilmu ini merupakan kombinasi perkembangan yang integral dari ahli-ahli fisika, kimia, engineer, biomaterial, biologi dan kedokteran dengan pendekatan yang komprehensif. Di bidang kedokteran sendiri tissue engineering sangat erat hubungannya dengan bidang kedokteran regeneratif. Pendekatan baru dari biologi regeneratif dan engineering terdiri dari strategi transplantasi sel, konstruksi jaringan bioartifisial dan stimulasi regenerasi sel secara invivo. Perkembangan biomedikal engineering saat ini seperti halnya biologi dasar dan ilmu-ilmu kedokteran dasar telah memungkinkan untuk memacu regenerasi jaringan tubuh dalam memperbaiki jaringan yang rusak, selain itu juga dilakukan perbaikan jaringan dengan jalan mensubstitusi fungsi secara biologi organ-organ yang mengalami kerusakan. Untuk keberhasilan regenerasi jaringan, mengkondisikan lingkungan yang tepat untuk memberikan kesempatan bagi sel-sel dalam melaksanakan induksi regenerasi sangat perlu dilakukan. Dengan berkembangnya tissue engineering sebagai teknologi biomedikal regenerasi jaringan dapat dimungkinkan dengan memberikan bahan-bahan biomaterial yang tepat untuk memacu sel-sel mengadakan regenerasi. MATERIAL YANG DIPAKAI DALAM TISSUE ENGINEERING

Material yang dipakai dalam tissue engineering antara lain: (1) Biomaterial yang merupakan suatu bahan yang biodegradable sehingga memungkinkan regenerasi jaringan (Tabel1).

Page 9: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

6

Tabel 1. Struktur Kimia dari Biodegradable Sintetik dan Polimer Alami

Nama dan Ikatan Kimia Contoh Polimer Sintetis Ester polylactide, polyglicolide, lactide-

glycolide copolymer, poly (ε-caprolactone), poly (p-diosxane), poly (β-malic acid)

Anhydride poly (anhydrides) Ortho ester poly (ortho ester)

Carbonate polycarbonates

Phosphazane poly (phosphazanes) Peptide poly (amino acids) Phosphoric ester poly (phosporic ester-urethanes) Carbon-carbon poly (cyanoarylates) Polimer Alami Ester poly (-hydroxybutyrate), poly (malic

acid) Glycoside (Polysaccharide) Chitin, chitosan, hyaluronic acid,

pectin, peptic acid, galactan, starch, dextran, pulan, agrose, heparin, alginate, chondroitin-6-sulfate

Peptide (Protein) collagen, gelatin, albumin, gluten,

polypeptides, elastin, fibroin, enzim Phosporic ester (Nucleic acid) deoxyribonucleateic acid (DNA),

ribonucleic acid (RNA) Polimer biodegradable sintesis yang digunakan di klinik adalah homopolimer dari laktat dan kopolimernya dengan glikolid. Sifat biodegradable dapat diperluas dan dikontrol dengan mengubah berat molekul dan komposisi kopolimer. Polimer sintetik yang telah diteliti untuk aplikasi secara biomedis dan farmasi antara lain polimer-polimer alam, protein-protein (kolagen, gelatin, fibrin, dan albumin), dan polisakarida (kitin, asam-asam hialuronik,

Page 10: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

7

selulosa dan dekstran). Secara umum degradasi dari setiap polimer dipacu dengan pemisahan hidrolisa dan enzimatik dari setiap cincinnya. Kebanyakan bahan polimer sintetik pada dasarnya didegradasi oleh hidrolisa sederhana walaupun poly (amino-acids) dipengaruhi oleh degradasi enzimatik. Hal ini diperlukan untuk regenerasi jaringan dengan peningkatan jumlah sel seperti halnya rekonstruksi matriks ekstraseluler (ECM) untuk mendukung proliferasi dan diferensiasi sel dalam menginduksi regenerasi jaringan. Faktor-faktor pertumbuhan (growth factor) selalu dibutuhkan untuk meningkatkan regenerasi jaringan. Faktor-faktor yang diperlukan untuk tissue-engineering adalah termasuk sel, bahan perancah (scaffolds) untuk proliferasi dan diferensiasi sel serta faktor pertumbuhan (growth factor), ketiga faktor ini disebut tissue engineering triad.

Gambar 1. Kombinasi Tiga Elemen yang Memungkinkan Terjadinya Regenerasi Jaringan atau Organ

(2) Sel-sel hidup; sebagai contoh menggunakan sel fibroblast untuk penggantian kulit yang rusak, penggantian kartilago dengan kondrosit dan sel-sel lain sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan sel-sel selalu dikategorikan berdasarkan sumbernya: 1. Sel Autologus; 2. Sel Allogenic; 3. Sel Xenogenic; 4. Sel Syngenic; 5. Primary cells; 6. Stem cells. Sel-sel selalu diimplantasi atau ditanam ke dalam struktur artifisial yang mendukung jaringan tiga dimensi. Struktur ini disebut bahan perancah (scaffolds) yang memungkinkan sel mengadakan perlekatan dan migrasi,

Molekul-molekul yang memberi signal

(contoh: Faktor pertumbuhan, morphogens, adhesins)

Sel (contoh: Keratinosit,

osteoblast, chondrocyte)

Scaffolds (contoh.kolagen, tulang,

mineral, sintetik)

Lingkungan yang tepat

Waktu Regenerasi

jaringan/organ

Page 11: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

8

menghantar sel dan faktor-faktor biokhemisnya untuk memudahkan nutrisi dari nutrien sel dan mengekspresikan produk-produknya.

Gambar 2. Diagram yang menunjukkan strategi penggunaan sel-sel

mesenkim dalam tissue engineering untuk memperbaiki kerusakan jaringan. Sel-sel mesenkim diisolasi dari jaringan donor (sumsum tulang atau jaringan gigi) dan dikultur pada bahan perancah biodegradable untuk mendukung diferensiasi sel dari jaringan. Sel/bahan perancah ditransplantasi ke pasien untuk meningkatkan regenerasi jaringan.

Sel-sel selalu diimplantasi atau dimasukkan ke dalam struktur artifisial yang mampu mendukung pembentukan jaringan dalam tiga dimensi. Struktur ini disebut bahan perancah (scaffolds) yang memungkinkan sel-sel mempengaruhi lingkungan mikronya. Bahan perancah (scaffolds) paling sedikit memiliki tujuan sebagai berikut: Memungkinkan perlekatan dan migrasi sel. Menghantarkan dan menahan sel-sel serta faktor-faktor biokhemis. Memungkinkan difusi nutrisi bagi sel-sel yang vital dan produknya. Menimbulkan pengaruh-pengaruh mekanis dan biologis untuk memodifikasi

fase sel.

Untuk mencapai rekonstruksi jaringan, bahan perancah harus memenuhi syarat-syarat tertentu antara lain mempunyai porositi yang tinggi dan ukuran pori yang adekuat untuk memfasilitasi pemberian nutrisi bagi sel dan difusi melalui semua struktur sel-sel. Selain itu sifat biodegradable merupakan faktor yang penting agar perancah dapat lebih diabsorbsi oleh jaringan sekitarnya tanpa dilakukan pengangkatan secara bedah.

Implantasi In Vivo

Jaringan donor

Morphogeny

MSC Maturasi In Vitro

Page 12: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

9

TISSUE-ENGINEERING DALAM BIDANG KEDOKTERAN GIGI

Di bidang kedokteran gigi tissue-engineering telah diterapkan oleh Sapelli et al. (1986) dan Muzarelli et al. (1989) dalam perawatan periodontal dengan memakai kitosan powder dan kitosan membran. Yoshida et al. (1999) dalam penelitiannya terhadap hewan coba kelinci menjumpai bahwa recombinant human bone morphogenetic protein-2 (rhBMP-2) dengan menggunakan bahan perancah atelopeptide tipe I kolagen dan porous hidroksiapatit dapat merekonstruksi defek tulang mandibula dalam 21 hari. Yong-Moo Lee et al.(2000) melakukan tissue engineering dengan menggunakan sponges kitosan/tricalcium phosphate sebagai bahan perancah untuk mengembangkan osteoblast dalam struktur tiga dimensi yang digunakan dalam pencangkokan untuk regenerasi tulang. Ueda et al. (2001) dalam penelitiannya melakukan tissue engineering dalam bedah implant oral dengan menggunakan grafting mucosal ephitelium culture untuk jaringan lunak dan sel-sel recombinant human bone morphogenetic protein-2 (rhBMP-2) dan stem cells mesenkim sumsum tulang untuk tissue engineering jaringan keras. Dualibbi et al. (2004) mengembangkan engineering sel-sel benih gigi tikus yang dikultur selama 12 minggu dan menunjukkan hasil dengan memakai bahan perancah polyglyoclic acid (PGA) dan polycoglycolic copolymer (PLGA) yang mendukung pertumbuhan struktur gigi. Hasil penelitian ini walaupun menunjukkan keberhasilan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat mekanisme pertumbuhan gigi manusia. Risbud dan Shapiro et al. (2005) melakukan kraniofasial dan dental tissue engineering dengan menggunakan mesenchymal stem cells (MSC). Dari hasil penelitian ini mendukung bahwa MSC yang diperoleh dari tulang, sementum, dentin dan ligamen periodontal dapat mengadakan proliferasi dan diferensiasi untuk merestorasi dan memperbaiki kerusakan fungsi dari kavitas oral. Eun-Kyong Pang et al. (2005) dalam penelitiannya memakai kitosan dalam perbaikan kerusakan jaringan periodontal dan pembentukan tulang alveolar. Dalam penelitian ini terlihat kitosan (o,1 mg/ml) dapat meningkatkan sintesis kolagen tipe I dan mempersiapkan diferensiasi human periodontal ligament fibroblast (hPDLF) menjadi sel-sel osteogenik. Kitosan memacu pembentukan tulang alveolar yang baru pada daerah yang mengalami defek. Di Indonesia tissue engineering telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang dikemukakan oleh Coen Pramono et al. (2004) dalam laporan kasusnya untuk perawatan defek infrabony yang disebabkan oleh erosi tulang alveolar. Biomaterial yang dipakai dalam hal ini adalah

Page 13: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

10

campuran tulang kanselous dan material sintetis sebagai bone-graft dan terlihat penyembuhan defek tulang alveolar terjadi 6 bulan dengan hasil yang memuaskan. Bambang Irawan (2004) juga telah mengemukakan bahwa perkembangan semen di kedokteran gigi telah dapat dipakai sebagai bahan fiksasi pada perawatan bedah tulang seperti semen polimetimetilkrilat (PMMA), semen seng fosfat, semen polikarboksilat, semen glass polialkenoat, bioglass, hidroksiapatit sintetis, semen kalsium fosfat, komposit, semen glass ionomer modifikasi resin dengan sedikit penambahan komponen resin seperti hidroksi etil metakrilat (HEMA) dan bisfenol A-glisidil metakrilat (Bis-GMA). Semua semen ini mempunyai sifat bioaktif dalam pertumbuhan tulang. INOVASI TISSUE-ENGINEERING DALAM BIDANG KONSERVASI GIGI

Sejak ditemukannya Mineral Trioxide Aggregate (MTA) oleh Torabinajed et al. di Universitas Loma Linda (1993), bahan ini telah banyak digunakan dalam perbaikan kerusakan jaringan pulpa dan periapeks untuk mempertahankan gigi di dalam mulut. Penelitian-penelitian dengan menggunakan Mineral Trioxide Aggregate (MTA) telah banyak dilakukan terutama dalam mempertahankan jaringan pulpa vital sebagai bahan proteksi pulpa menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kalsium hidroksida yang merupakan bahan standar di bidang konservasi gigi. Holland et al. (2001) dalam penelitiannya dengan melihat jaringan ikat hewan coba tikus dengan cara mengimplantasi tube dentin yang diisi dengan MTA, Portland cement, dan kalsium hidroksida, menunjukkan hasil yang tidak berbeda pada hari ketujuh dan ketiga tetapi aksi mekanisme dari MTA dan Portland cement menunjukkan kepadatan jaringan yang jauh lebih baik daripada kalsium hidroksida. Takita et al. (2006) dalam penelitiannya secara invivo melihat efek Mineral Trioxide Aggregate (MTA) terhadap proliferasi jaringan pulpa gigi manusia, hasil penelitian ini menunjukkan Mineral Trioxide Aggregate (MTA) memacu proliferasi sel-sel pulpa yang jauh lebih tinggi dari kalsium hidroksida. Rutherford dan Fitzgerald (1995) telah mengemukakan strategi baru dalam mempertahankan jaringan pulpa vital dengan dasar biologi molekuler untuk memacu proliferasi sel-sel pulpa. Bahan-bahan yang dapat dipakai dalam hal ini antara lain molekul-molekul dentinogenik biologi yang merupakan protein-protein matriks ekstraseluler non-diffusible seperti kolagen, fibronektin dan molekul-molekul matriks ekstraseluler diffusible seperti factor pertumbuhan (growth factor) yaitu Bone Morphogenic Protein (BMP), dan Transforming Growth Factor (TGF). Penelitian Iohara (2004)

Page 14: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

11

menunjukkan bahwa regenerasi dentin dengan penggunaan stem cells pulpa yang dikombinasi dengan BMP2 dapat memacu diferensiasi sel-sel odontoblast dalam pembentukan dentin baru. Sloan dan Smith (2006) menunjukkan bahwa penggunaan stem cells mempunyai peranan dalam regenerasi dan perbaikan dentin yang rusak. Li Ping Sun et al. (2006) mengembangkan quaternized carboxymethyl chitosan sebagai bahan kaping pulpa dalam menjaga pulpa tetap vital. Pekora et al. (2001) telah menggunakan kalsium fosfat dalam perawatan bedah lesi periradikular. Penggunaan graft kalsium fosfat ini menunjukkan penyembuhan yang baik dari lesi periradikular dengan sifat dari bahan yang mempunyai kekuatan mekanis yang baik dan menurunkan kecepatan resorbsi tulang. Dalam laporan kasus (Trimurni A., 2005) defek tulang interradikuler juga dapat diperbaiki dengan menggunakan kitosan komersial dan terlihat perbaikan dalam 21 hari setelah dilakukan bedah endodontik.

A B Gambar 3. Gigi Molar satu kanan bawah setelah lima tahun perawatan

endodonti dengan restorasi akhir mahkota penuh porselen terlihat defek interradikuler serta abses periapikal akibat traumatik oklusi (A). Perawatan bedah endodonti dilakukan dengan pemberian kitosan komersial dan terlihat pengecilan lesi setelah 21 hari (B) (Laporan Kasus Trimurni Abidin, 2005).

Kitosan merupakan polimer alam yang mempunyai rantai linier dan rumus (C6H11NO4)n dan merupakan turunan utama kitin. Kitosan pertama sekali ditemukan oleh Routget (1859) dan mempunyai derajat kereaktifan yang tinggi disebabkan adanya gugus amino bebas sebagai gugus fungsional. Kitosan secara umum diperoleh dari hasil deasetilasi kitin dalam larutan NaOH pekat. Kitin banyak dijumpai pada hewan antropoda, jamur dan ragi. Pada jamur kitin berasosiasi dengan polisakarida, sedangkan pada hewan kitin berasosiasi dengan protein. Menurut Altschul (1967 cit Cho Kyun Rha, 1982) kulit udang putih (Penaeus penicillatus) mengandung 25-40%

Page 15: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

12

protein, 40-50% CaCO3 dan 15–30% kitin atau poli-N asetiglukosamina dan glukosamina. Banyaknya glukosamina tergantung pada derajat deasetilasi jika proses tersebut terjadi sepenuhnya akan menghasilkan unit glukosamina yang disebut kitin. Kitosan yang merupakan biopolimer yang alami mempunyai sifat khas seperti bioaktifitas, biodegradasi dan keliatannya. Kitosan merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, juga tidak larut dalam alkali dan asam mineral encer kecuali di bawah kondisi tertentu dengan adanya sejumlah asam sehingga dapat larut dalam air/metanol, air, aseton dan campuran lainnya. Dalam pelarut organik seperti alkohol, aseton, dimetil formamida dan dimetil sulfoksida, kitosan tidak dapat larut, tetapi dalam asam fonnat dengan konsentrasi 0,2–10% dalam air kitosan larut. Kitosan tidak beracun dan mudah terbiodegradasi. Berat molekul kitosan adalah 1,2 x 105 tergantung degradasi yang terjadi selama proses deasetilasi. Sifat–sifat kitosan dihubungkan dengan adanya gugus–gugus amino dan hidroksil yang terikat. Adanya gugus–gugus tersebut menyebabkan kitosan mempunyai reaktivitas kimia yang tinggi dan menyumbang sifat polielektrolit kation sehingga dapat berperan sebagai amino pengganti. Di samping itu kitosan dapat berinteraksi dengan zat–zat organik lainnya seperti protein sehingga kitosan relatif banyak digunakan dalam bidang kesehatan. Kitosan yang diperoleh dari cangkang blangkas (Limulus Polyphemus) yang diperoleh dari limbah laut telah dikembangkan menjadi bahan untuk pembentukan dentin reparatif pada gigi dengan jaringan pulpa yang terbuka dan mengalami pulpitis reversibel. Pada uji karakterisasi dengan FTIR diperoleh hasil kitosan blankas mempunyai derajat deasetilisasi 84,20% dengan berat molekul 893000 Mv. Dalam penggunaannya sebagai bahan kaping pulpa direk, bahan kitosan menunjukkan kemampuan untuk membentuk jaringan keras osteotipik ireguler yang terlihat pada peletakkan kitosan selama 14 hari dan 1 bulan. Pada observasi 3 bulan, terlihat gambaran jembatan dentin (dentinal bridge) yang baik dibandingkan dengan pemberian kalsium hidroksida yang merupakan bahan standar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kitosan yang diperoleh dari cangkang blangkas (Limulus Polyphemus) mempunyai berat molekul tinggi mampu menstimulasi pembentukan dentin reparatif dengan memacu sel-sel pulpa odontoblast untuk mengadakan migrasi dan proliferasi. Hal ini disebabkan karena kitosan dengan berat molekul tinggi akan menghasilkan koagulan yang padat yang memungkinkan terbentuknya sub-base membran yang memungkinkan perlekatan sel-sel pulpa seperti odontoblast untuk mengadakan migrasi dan proliferasi.

Page 16: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

13

A B C Gambar 4. Peletakan kitosan blangkas pada jaringan pulpa gigi tikus yang

terbuka karena trauma mekanis dengan pulpitis reversible. Mikrografi mikroskop cahaya menunjukkan perbaikan jaringan pulpa dengan pembentukan dentin reparatif (anak panah) setelah 14 hari (A), 1 bulan (B), dan 3 bulan (C). (Pewarnaan H-E, pembesaran x20) (Trimurni Abidin et al. RISBINIPTEKDOK 2006-2007).

Pemeriksaan immunohistokimia dari sampel gigi tikus yang diletakkan kitosan blangkas menunjukkan ekspresi Alkaline Fosfatase yang merupakan marker dari sel odontoblast yang aktif. Hasil uji bioaktivitas dan biokompatibilitas yang dilakukan pada kultur sel jaringan pulpa gigi manusia menunjukkan adanya proliferasi sel-sel jaringan pulpa yang dapat dilihat melalui MTT-assay dan aktivitas TGF-β1. Dari hasil ini dapat diketahui dengan adanya aktivitas TGF-β1 yang merupakan growth factor sebagai molekul pesinyal pada perawatan pulpa yang terbuka dengan kaping pulpa direk menunjukkan adanya mekanisme seluler dan molekuler pada regulasi dentinogenesis. Hal ini menandakan bahwa kitosan blangkas dapat dikembangkan sebagai biomaterial dalam tissue engineering. PERKEMBANGAN TISSUE ENGINEERING DI MASA DATANG DALAM BIDANG KEDOKTERAN GIGI Seperti yang telah diuraikan di atas, dengan berkembangnya tissue engineering yang merupakan teknologi dan lapangan riset baru dalam kedokteran gigi patut dipikirkan beberapa aspek yang mendukung teknologi ini yaitu: (a) biomaterial; (b) komponen-komponen seluler, (c) proses fabrikasi; (d) teknologi implantasi. Aspek ini membuka program baru baik dalam bidang pengadaan bahan, dan juga dari segi ekonomi. Tujuan ekonomi dari keseluruhan program ini adalah untuk mengurangi biaya kesehatan yang sudah semakin mahal karena sulitnya memperoleh bahan-bahan yang tepat dalam perawatan konservasi gigi. Dengan berkembangnya tissue engineering memungkinkan perawatan yang lebih

Page 17: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

14

efisien dengan biaya perawatan yang berkurang dengan manajemen klinis yang lebih baik. Tissue engineering sendiri merupakan gabungan dari ilmu biokimia, biologi sel dan molekuler, genetika, ilmu bahan-bahan dan biomedikal engineering untuk menghasilkan inovasi dalam perawatan. Dengan adanya integrasi dari berbagai disiplin ilmu ini diharapkan adanya perkembangan bahan-bahan biomaterial yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang diperoleh dalam negeri. Hal ini sesuai dengan visi RISTEKNAS yaitu riset dan teknologi menjadi bagian integral budaya bangsa Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan, memajukan peradaban serta menjamin kelestarian fungsi lingkungan serta sumber daya alam. Misi RISTEKNAS sendiri memajukan hasil-hasil penelitian, pengembangan dan rekayasa dalam mempercepat laju pembangunan nasional melalui penguasaan IPTEK dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam. Pengembangan program tissue engineering akan memberikan masukan dan dukungan Iptek bagi kemajuan industri, ekonomi dan sosial bangsa. Lebih jauh lagi, potensi alam dan lingkungan yang dimiliki Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara dengan keberadaan Universitas Sumatera Utara dengan visinya University for Industry akan menjadi sangat unik dan kompetitif dalam dunia internasional apabila mampu membuka terobosan teknologi, dalam konteks ini adalah teknologi fabrikasi limbah dan sumber daya alam lainnya untuk menjadi biomaterial yang dibutuhkan dalam tissue engineering. Untuk mencapai hal tersebut, pendekatan interdisipliner, multidisipliner dan transdisipliner menjadi penting artinya dalam pengembangan tissue engineering terutama untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi dengan keunggulan potensi alam dan pemecahan masalah limbah seperti limbah kulit udang dan blangkas di Sumatera Utara. Pemanfaatan limbah-limbah ini cukup potensial dan menjanjikan terutama untuk menjawab kebutuhan biomaterial untuk keperluan tissue engineering yang dapat dibentuk sesuai dengan keperluan. Di samping itu potensi alam dan lingkungan lain yang dimiliki di Sumatera Utara mungkin dapat dikembangkan dengan mengkombinasikan ilmu dan teknologi untuk mendapatkan biomaterial untuk keperluan rekayasa tissue engineering di bidang kedokteran gigi. Inisiatif yang dapat dilakukan untuk pengembangan program tissue-engineering ini adalah:

- Meningkatkan dana penelitian untuk mendapatkan biomaterial yang tepat.

- Memanfaatkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan baik di lingkungan USU maupun di lingkungan institusi lain di Indonesia

Page 18: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

15

sehingga terlihat adanya saling keterkaitan untuk menghasilkan biomaterial yang dibutuhkan untuk tissue engineering.

- Mendukung pengembangan produk pada tahap awal. - Mendisain ulang proses regular yang berlaku saat ini untuk penelitian

yang berkenaan dengan tissue engineering sehingga mempercepat teknologi baru ini dapat diterapkan pada perawatan gigi dan mulut.

KESIMPULAN

Perawatan konservasi gigi perlu ditingkatkan untuk mencegah hilangnya gigi pasien yang pada akhirnya akan mempengaruhi quality of life. Saat ini banyak perawatan endodontik yang tidak sesuai dengan kaidah perawatan endodonti yang benar mengakibatkan jumlah kasus iatrogenik bertambah. Hal ini dapat disebabkan karena selain keterampilan dokter gigi yang kurang juga bahan-bahan untuk perawatan yang terbatas karena harga yang mahal dan sulit untuk diperoleh. Program tissue engineering yang sedang dikembangkan dapat diharapkan sebagai suatu tindakan yang dapat dilakukan untuk perawatan-perawatan yang kompleks dan mengatasi kegagalan perawatan. Tissue engineering merupakan lapangan ilmu baru di bidang kedokteran dan kedokteran gigi yang mengintegrasi secara relevan prinsip-prinsip engineering dan teknologi untuk mencari bahan/biomaterial yang tepat untuk perawatan. Penelitian-penelitian secara terpadu dari ahli-ahli material, farmasi, biologi, dan klinisi sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan teknologi dan metodologi tissue engineering. Untuk pengembangan tissue engineering ini diperlukan peningkatan pendanaan untuk penelitian, dukungan dalam pengembangan hasil atau produk pada tahap awal, mendesain kembali proses regulasi untuk mempercepat teknologi baru ini dapat dilakukan pada pasien sehingga dapat menghemat biaya perawatan.

SARAN 1. Program tissue engineering harus didukung semua pihak dengan

meningkatkan kerja sama dari berbagai bidang ilmu seperti ahli-ahli biologi, mikrobiologi, fisika, kimia, biologi molekuler, immunologi, farmakologi, nanoteknologi, dan ahli-ahli di bidang kedokteran gigi.

Page 19: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

16

2. Mengadakan kerja sama dengan pihak industri yang terkait, karena keberhasilan tissue engineering sangat erat kaitannya dengan fabrikasi, ekonomi dan peraturan-peraturan yang berlaku.

3. Meningkatkan wadah penelitian di bidang tissue engineering yang dapat dicakup dalam bidang kesehatan dan bidang teknologi untuk mendapat material engineering.

4. Perlu segera mengadakan pemetaan penelitian serta pengembangan sistem informasi (road-map) antar disiplin ilmu untuk medapatkan material engineering yang dibutuhkan pada perawatan gigi dan mulut khususnya konservasi gigi.

5. Meningkatkan fasilitas laboratorium di lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan mengembangkan laboratorium terpadu dalam berbagai disiplin ilmu, untuk memudahkan peneliti-peneliti yang ingin mengembangkan tissue engineering di Universitas Sumatera Utara.

UCAPAN SYUKUR DAN TERIMA KASIH Hadirin yang saya muliakan, Sebelum mengakhiri pidato ini, perkenankanlah saya mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan perkenan-Nya, sehingga pada hari ini saya dapat dikukuhkan sebagai guru besar. Semoga Allah SWT akan memberi kemampuan dan kebijaksanaan serta hidayah-Nya kepada saya untuk menempuh jalan yang lurus dalam mengabdikan diri terhadap kepentingan agama, bangsa dan negara, khususnya dalam bidang konservasi gigi sebagaimana yang telah saya tekuni selama ini, Amin. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Menteri Pendidikan Nasional atas kepercayaan dan kehormatan yang dilimpahkan kepada saya untuk memangku jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Konservasi Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya saya sampaikan kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpA(K) yang telah memberikan jalan, bantuan, perhatian, dan keizinan terhadap pemrosesan pengusulan saya menjadi Guru Besar sampai kepada acara pengukuhan pada hari ini. Semoga Allah SWT akan selalu memberi kesehatan, hidayah dan kemudahan kepada beliau, khususnya dalam mengemban amanah memimpin Universitas Sumatera Utara.

Page 20: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

17

Kepada Bapak-Bapak dan Ibu Pembantu Rektor, Senat Akademik, Dewan Guru Besar serta Tim Kenaikan Pangkat Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dukungan dan persetujuan pengusulan saya sebagai Guru Besar, saya ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Ucapan terima kasih yang ikhlas saya sampaikan kepada Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Ismet Danial Nasution, drg., SpPros(K), PhD saya sangat berterima kasih atas kesungguhannya dalam mendorong saya, memberi jalan dalam pengusulan serta kemudahan dalam proses pengangkatan saya sebagai Guru Besar. Selain sebagai pimpinan beliau adalah sahabat saya sejak empat puluh tahun dan telah banyak memberi bantuan bagi saya dalam menjalani karier sebagai staf di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Juga kepada para Pembantu Dekan Eddy Dahar, drg., MKes, Yati R. Bambang, drg., Rusfian, drg., MKes serta Tim Kenaikan pangkat FKG-USU yang telah banyak membantu dan telah menjalin kerja sama yang baik selama ini dan berperan dalam pengangkatan saya sebagai Guru Besar. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada guru-guru saya baik dalam pendidikan formal mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi maupun pendidikan non-formal, tiada yang dapat saya ucapkan selain terima kasih atas pendidikan yang telah diajarkan kepada saya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Terutama kepada Bapak R. Pitoyo Soeparto, drg. yang telah menerima saya untuk bertugas menjadi staf di bagian Konservasi Gigi di FKG-USU pada tahun 1976, selain selaku Kepala Bagian Konservasi Gigi beliau telah banyak membimbing saya dalam mengenal ilmu konservasi gigi dan juga pengetahuan bagaimana menjadi seorang pendidik yang baik sampai saat ini. Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya saya tujukan kepada Prof. Dr. S.M. Soerono Akbar, drg., SpKG(K) dan Prof. Edi Hartini Sundoro, drg., SpKG(K) yang telah bersedia menerima dan membimbing saya serta membuka wawasan di bidang konservasi gigi selama saya mengikuti program pendidikan tambahan dalam bidang konservasi gigi di FKG Universitas Indonesia tahun 1981 dan pendidikan spesialisasi dalam bidang konservasi gigi pada tahun 2000 sampai 2003. Beliau-beliau inilah yang telah banyak memberi pengetahuan kepada saya baik dalam ilmu konservasi gigi dan bimbingan yang tiada henti-hentinya hingga saat ini. Penghargaan dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Prof. Dr. J. Poulard yang telah menerima dan membimbing saya melanjutkan ilmu di Faculté d’Odontologie Université Claude Bernard-Lyon I di Lyon, Prancis

Page 21: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

18

pada tahun 1983 sampai 1984 yang telah mengenalkan saya dalam bidang riset, sehingga sampai saat ini saya dapat menerapkan penelitian-penelitian dalam ilmu konservasi gigi. Juga kepada Almarhum Dr. dr. Abiyono Supomo mantan Kepala Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada selaku pembimbing tesis saya yang dengan penuh ketulusan telah membimbing saya dalam riset untuk memperoleh gelar Magister pada Program Pascasarjana di Universitas Gajah Mada. Dari beliaulah saya mendapat falsafah dalam bidang penelitian: “…dengan pikiran dan alat yang sederhana anda dapat melahirkan penelitian yang besar…”. Juga kepada Prof. R. Moendjaini, drg., SpKG sebagai pembimbing tesis saya untuk memperoleh gelar Magister di Pascasarjana UGM. Juga kepada Bapak. Prof. Dr. Ahmad Watik Pratignyo dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada yang telah membimbing dan membuka wawasan saya dalam metodologi penelitian selama menjalani Program Magister. Saya juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Almarhumah Prof. Sutatmi Suryo, drg., SpKG dan Prof. Rafiah Abiyono, drg., SpKG dalam membimbing saya selama menjalani pendidikan Program Magister di Universitas Gajah Mada. Juga terima kasih saya tujukan pada semua teman-teman di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada yang telah membantu saya di Program Magister. Kepada semua penguji dan pengelola Program Spesialis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia antara lain kepada Winiarti Sidharta, drg., SpKG(K), Prof. Dr. Syafrida Farouk Husein, drg., SpKG(K), Dr. Narlan Sumawinata, drg., SpKG(K), dan seluruh staf konservasi gigi FKG-UI yang dengan penuh perhatian dan ketulusan telah membimbing saya untuk memperoleh gelar spesialis pada program dokter gigi spesialis bidang konservasi gigi. Penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Ketua/Anggota Kolegium Konservasi Gigi Indonesia serta Ketua Ikatan Konservasi Gigi Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk memangku gelar konsultan dalam bidang spesialis konservasi gigi. Mudah-mudahan amanah yang diberikan dapat saya laksanakan sebaik-baiknya. Kepada Prof. dr. Sangkot Marzuki, MSc, PhD, DSc, dan Dr. Triyono Soendoro dari Balitbangkes Depkes RI yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Riset Pembinaan Kedokteran (Risbin Iptekdok) sejak tahun 1998 sampai saat ini saya ucapkan banyak terima kasih. Juga kepada seluruh Pembina di Lembaga Biologi Molekuler Eijkmen dr. Herawaty Sudoyo, PhD, dr. Alida R. Harahap, PhD, dr. Nurjati C.

Page 22: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

19

Siregar, MS, SpPA(K), PhD, Prof. dr. Sofia Mubarika, MMedSc, PhD, Prof. Dr. dr. A. Suryani As’ad, MSc, SpGK, Ika Dewi Ana, drg., PhD, dan Wihaskoro Sosroseno, PhD yang telah banyak memberi masukan dalam penelitian yang saya jalani. Juga saya ucapkan terima kasih kepada mitra penelitian saya Dr. Harry Agusnar, Drs., MSc, MPhil atas kerja sama yang baik dalam penelitian yang dilakukan. Semoga di masa yang akan datang kita dapat melahirkan penelitian-penelitian yang lebih baik lagi. Khususnya kepada Prof. A. Gani Tambunan, SpPA(K) bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah banyak memberikan dorongan, motivasi dan bimbingan selama saya mengerjakan penelitian di bagian Patologi Anatomi FK-USU. Demikian juga untuk dr. Joko Lukito, SpPA(K) dan dr. Soekimin, SpPA(K) ucapan terima kasih saya berikan setulus-tulusnya atas keizinannya memberikan izin bagi saya untuk melakukan penelitian di Bagian Patologi Anatomi FK-USU. Ucapan terima kasih dan penghargaan saya berikan kepada Endang Winiati Bachtiar, drg., MBiomed, PhD, dan Boy Bachtiar, drg., MBiomed, PhD yang telah banyak membimbing saya dalam penelitian di Laboratorium Biologi Oral FKG-UI. Juga kepada drh. Dwi Lilik Kusindarta, PhD sebagai konsultan penelitian saya dan drh. Teguh Budi Pitoyo, MP, PhD serta drh. Tri Wahyu Pangestuningsih, PhD dari Departemen Anatomi FKH-UGM yang telah banyak memberi masukan dan bimbingan kepada saya dalam pemeriksaan immunohistokimia. Kepada dr. Yahwardiah Siregar, PhD ucapan terima kasih saya berikan setulus-tulusnya atas dorongan, dukungan dan kerja sama yang baik selama saya melakukan penelitian di Laboratorium Terpadu FK-USU. Kepada Dekan FK-USU, Dekan FMIPA-USU, Dekan FKG-UI, dan Dekan FKH-UGM saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah memberikan izin untuk memakai fasilitas laboratorium untuk melaksanakan penelitan saya. Ucapan terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada seluruh sejawat dan pegawai di Departemen Konservasi Gigi FKG-USU atas kerja sama yang telah diberikan selama ini dalam melakukan tugas dalam berbagai kegiatan khususnya atas kerja sama baik yang telah diberikan kepada saya selaku Kepala Departemen Konservasi Gigi FKG-USU. Rasa tulus dan ikhlas saya sampaikan kepada para senior saya Prof. Dr. Rasinta Tarigan, drg., SpKG(K), M. Radjab Hasibuan, drg., Bakrie Soejono, drg., dan adik-adik saya Cut Nurliza, drg., MKes, Darwis Aswal, drg., Neviyanti, drg., MKes, Epita Sarah Pane, drg., MDSc, dan anak saya Wandania Farahanny, drg., dan juga para staf konservasi gigi yang telah meninggalkan FKG-USU

Page 23: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

20

Wahab Soegiarto, drg. dan Bambang Wisnumurti, drg. saya ucapkan terima kasih setulus-tulusnya atas kerja samanya selama ini. Juga tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Mila di Departemen Konservasi Gigi yang telah banyak membantu dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepada saya. Kepada Prof. Lina Natamiharja, drg. SKM, Prof. Dr. Nurmala Situmorang, MKM, Arida J. Dallmer, drg., Syuaibah Lubis, drg., Saidina Hamzah Daliemunthe, drg., SpPerio(K), Susanto, drg., SpOrt(K), Abdullah Oes, drg., dan Nurhayati Harahap, drg., SpOrt(K) yang merupakan senior-senior saya, saya ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas semua bimbingan dan kerja sama yang telah diberikan dalam menjalankan tugas-tugas di kedokteran gigi. Kepada sahabat saya Shaukat Osmani, drg., SpBM terima kasih saya ucapkan atas semua dukungan dan koreksi membangun yang banyak diberikan kepada saya. Kepada adik-adik saya Prof. Haslinda Z. Tamin, drg., MKes, SpPros(K), Rehulina Ginting, drg., MSi, Zulkarnaen, drg., MKes, Irma Ervina, drg., SpPerio, Syafrinani, drg., SpPros, Muslim, drg., SpOrt saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerja samanya selama ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh staf non-edukatif di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara atas kerja sama dan kekeluargaan selama ini yang diberikan kepada saya. Khusus kepada mahasiswa/I FKG-USU ingin saya sampaikan bahwa tidak sedikit andil yang telah Anda berikan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran gigi dengan permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan dengan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada kami para dosen dan sebuah harapan ditujukan kepada Anda semua untuk terus berjuang dengan tekad yang kokoh menambah ilmu pengetahuan yang akan disumbangkan untuk pembangunan bangsa, agama dan negara serta masyarakat Indonesia. Khususnya untuk anak-anakku Dennis, SKG dan Christian Andri Syahputra, SKG saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dalam memperoleh kemenangan di kompetisi nasional dan internasional dalam penelitian di bidang konservasi gigi. Juga kepada anakku Feby yang telah membantu saya dalam menyelesaikan pidato pengukuhan ini saya sampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya. Untuk anak-anakku yang lain saya berpesan untuk terus melakukan peningkatan pengetahuan karena teaching and research saat ini adalah tanpa batas dan merupakan bekal utama dalam menghadapi globalisasi di masa yang akan datang.

Page 24: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

21

Kepada seluruh anggota panitia acara pengukuhan ini, dengan hati yang tulus, perkenankanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi yang telah diberikan sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik.

Hadirin yang saya muliakan, Akhirnya perkenankanlah saya menyampaikan ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada ahli keluarga saya: Kepada Bunda tercinta Almarhumah Hj. Cut Ruhul Aflah dan Almarhum Bapa Zainoel Abidin, yang selalu berdoa, memberi semangat, selalu membesarkan hati dalam mengarungi kehidupan ini, menganjurkan selalu menuntut ilmu setinggi-tingginya, hanya sembah sujud yang dapat ananda berikan untuk semua jalinan kasih sayang, tuntunan, bimbingan, pengorbanan, dan doa ikhlas selalu ananda terima sejak ananda masih kecil. Insya Allah tiada hari berlalu tanpa doa kami untuk Bunda dan Bapa. Khusus kepada Bunda, ananda tetap mengingat pesan Bunda untuk selalu sabar dan tawakal dalam menghadapi kehidupan ini. Ucapan terima kasih dan rasa hormat saya sampaikan kepada Almarhum Bapak mertua saya Drs. Tengku Mustafa yang telah mendorong saya untuk tetap menjadi staf di FKG-USU, juga kepada Ibu mertua saya Tapi Noer Sari Siregar yang telah mengajarkan saya keteguhan hati dalam menghadapi kehidupan ini saya ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya. Saudara kandungku Ir. Zahrul Abidin dan Zaim Abidin atas dukungan, perhatian, atas kehangatan dan kerukunan hubungan kekeluargaan di antara kita bertiga yang ikut mendorong keberhasilan saya saat ini, saya ucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya. Kepada kakandaku Ir. Usman Hasan dan Drs. Surya Paloh serta sahabatku Bapak Letjend. A. Rajagukguk saya sampaikan terima kasih atas semua dukungan, perhatian yang telah diberikan dalam perjalanan mencapai gelar Guru Besar. Ucapan cinta dan kasih sayang yang tulus saya sampaikan kepada kedua anak saya Tengku Syahdilan dan Tengku Viona Zohra Leonedine yang selalu memberikan dukungan bagi saya dalam meniti karier sampai kepada jenjang Guru Besar seperti yang disaksikan pada hari ini. Mama memohon maaf atas semua yang telah mama putuskan dan mengucapkan terima kasih atas pengertian, kesabaran dan kasih sayang yang telah diberikan karena mama terpaksa meninggalkan ananda berdua dalam tugas-tugas

Page 25: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

22

mama sebagai seorang ibu. Mama sangat menggantungkan harapan kepada kalian agar belajar lebih giat lagi dalam menuntut ilmu dan berprestasi lebih baik untuk mengharungi kehidupan dengan persaingan yang tidak ringan pada masa yang akan datang. Kepada menantuku Ade Yudhitama, mama mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan, dan kepada belahan jiwaku Raffi cucuku, terima kasih oma sampaikan karena Raffi telah memberikan inspirasi dan semangat untuk oma. Kepada seluruh sahabat-sahabatku Alumni Budi Murni dan Alumni SMAN-1 Medan saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas semua dukungan, perhatian yang terus menerus kalian berikan dalam mencapai karier sampai kepada jenjang Guru Besar. Rasa terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu pada kesempatan ini, atas kontribusi yang telah diberikan dalam kehidupan yang telah saya jalani. Akhirnya kepada Papa anak-anakku Almarhum Dr. dr. T. Iqbal Mustafa, SpAn, KIC, FCCM saya sampaikan terima kasih setulus-tulusnya atas kebebasan dan wawasan yang telah kau berikan pada saya dalam perjalanan mencapai gelar Guru Besar ini. Semoga Allah memberikan balasan, kebaikan berlipat ganda, dan ditempatkan di tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah SWT, Amiin ya Rabbal Alaamiin.

Hadirin yang saya muliakan, Demikianlah pidato pengukuhan ini dapat saya sampaikan, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas kesabaran kita semua untuk mendengarkannya dan atas segala kekurangan saya mohon maaf. Semoga Allah SWT melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amiin. Wabillahi taufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 26: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

23

DAFTAR PUSTAKA

Ahsan T.; Nerem R.M. Bioengineered Tissues: The science, the technology

and the Iindustry. Orthod. Craniofacial Res. 2005: 8: 134-40. Asgar S.; Parerokh M.; Eghbul M.J.; Ghoddusi J. and Eskandarizadeh A.

SEM Evaluation of Neodentinal Bridging after Direct Pulp Protection with Mineral Trioxide Aggregate. Aust.Endod.J. 2004: 2: 26-30.

Bambang Irawan. Perkembangan Semen Tulang sebagai Bahan Fiksasi pada

Perawatan Bedah Tulang di Bidang Kedokteran Gigi. Indonesian. J. Dent. 2004: 11: 123-29.

Chih-Huang Hung; Jen-Ling Lin; Tai-Hong Young. The Effect of Chitosan and

PVDF Substrates on The Behavior of Embryonic Rat Cerebral Cortical Stem Cells. Biomaterials. 2006: 27: 4461-69.

Coen Pramono D.; Harijadi A.; Chiquita P. Reconstruction of Alveolar Bone

Defect with Autogenous Cortico-cancellous Bone Mixtured with Allogenic Mineralized Bone Graft. Indonesian. J. Dent. 2004: 11: 88-94.

Duailebi M.T.; Duailebi S.E.; Young C.S.; Bartlett J.D.; Vacanti J.P. and

Yelick P.C. Bioengineered Teeth from Cultured Rat Tooth Bud Cells. J.Dent.Res. 2004: 83: 523-8.

Eun-Kyoong Pang; Jeong Won Paik; Soo-Kyong Kim; Ki-Won Jung; Chang-

Sung Kim, Kyoo-Sing Cho, Chong-Kwan Kim and Leong-Ho Cho. Effect of Chitosan on Human Periodontal Ligament Fibrobast In Vitro and on Bone Formation in Rat Calvaral Defects. J. Periodontol. 2005: 76: 1526-33.

Harold C.; Haykin and Maok Bartold P. Challenges and Potential in Tissue

Engineering. Periodontology 2000. 2006: 41: 9-15. Ho.C.C.; Zhang C.; Qian Q. and Tatum N.B. Reparative Dentine Formations

in Rat Molars After Direct Pulp Capping with Growth Factors. J. Endod. 1998: 24: 744-51.

Page 27: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

24

Imaizumi N.; Kondo H.; Ohya K.; Kansai S.; Araki K. and Kurosaki N. Effects of Exposure to 4-META/MMA-TBB Resin on Pulp Cells Viability. J.Med.Dent.Sci. 2006: 53: 127-33.

Keda M.; Tohnai I. and Nakai Hidetaka N. Tissue Engineering Research in

Oral Implant Surgery. Artif.Organs. 2001:25:164-71. Kneer U.; Schaeferd D.T.Polykandriotis E.; Horch R.E. Tissue Engineering of

bone: The reconstructive surgeon’s point of view. J.Cell Mol.Med. 2006: 10: 7-19.

Li Ping Sun; Yu Min Du; Li Hong Fan; Xiao Chen; Jian Hong Yang.

Preparation, Characterization and Antimicrobial Activity of Quarternized Carboxymethyl Chitosan and Application as Pulp-cap. Polymer 2006: 47: 1796-804.

Pecora G.; De Leonardis D.; Ibrahim N.; Bovi M. and Cornelius R. The Use

of Calcium Sulphate in the Surgical Treatment of a ‘through and through’ Periradicular Lesion. Int. Endod.J. 2003: 34: 189-97.

Risbud M.V; Shapiro I.M. Stem Cells in Craniofacial and Dental Tissue

Engineering. Orthod.Craniofacial Res. 2005: 8: 54-9. Rutherford B. and Fitzgerald M. A New Biological Approach to Vital Pulp

Therapy. Crit.Rev. Oral Biol. Med. 1995: 6: 218-29. Sarraf C.E.; Harris.A.B.; Mc.Collock A.D. and Eastwood M. Cell Proliferation

Rates in Artificial Tissue-Engineered Environment. Cell Prolif. 2005: 38: 215-21.

S.M.K. Soerono Akbar. Mengawal Perkembangan Kedokteran Gigi

Indonesia. Cetakan I. Jakarta: Agustus 2005. Stocum D.L. Regenerative Biology and Engineering: Strategies for Tissue

Restoration. Wound Repair and Regeneration. 1998: 6: 276-90. Tabata Y. Tissue regeneration Based on Tissue Engineering Technology.

Congenital Anomalies. 2004: 44: 111-24. Trimurni Abidin. Efek Osteogenik Kitosan pada Perawatan Endodontik Ulang

dengan Tindakan Bedah (laporan kasus). Majalah Ceril; Ceramah Ilmiah XVII FKG-UGM. 2005: 10-14.

Page 28: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

25

Trimurni Abidin, Harry Agusnar; Wandania F. Efek Dentinogenesis Kitosan dan Derivatnya terhadap Inflamasi Jaringan Pulpa Gigi Reversibel. Laporan Akhir Penelitian Riset Pembinaan IPTEK Kedokteran. 2006/2007.

Vats; Tolley N.S.; Polak J.M. and Cough J.E. Scaffolds and Biomaterials for

Tissue Engineering: A Review of Clinical Application. Clin.Otolaryngol. 2003:28:165-72.

Yong-Moo Lee; Yoon-Jeong Park, Seung-Jin Lee; Young Ku; Soo-Boo Han;

Sang-Mook Choi; Klokkevold P.R. and Chong-Pyoung Chong. Tissue Engineered Bone Formation Using Chitosan/Tricalcium Phosphatase Sponges. J. Periodontol. 2000: 71: 410-7.

Yoshida K.; Bessho K.; Fujimura K.; Kaneshi Y.; Kusumoto K.; Ogawa Y.

and Lizuka T. Enhancement by Recombinant Human Bone Morphogenetic Protein-2 of Bone Formation by Means of Porous Hydroxyapatite in Mandibular Bone Defects. J.Dent.Res. 1999:28: 1505-10.

Page 29: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

26

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. IDENTITAS Nama : Prof. Trimurni Abidin, drg., MKes, SpKG(K) NIP : 130 702 230 Tempat/Tanggal Lahir : Banda Aceh, 28 Agustus 1950 Jenis Kelamin : Wanita Agama : Islam Alamat Rumah : Jl. Prof. dr. Sofian No. 64 Kampus USU Medan

20155 Nama Orang Tua : Almarhum Zainoel Abidin (Ayah) Almarhumah Hj. Cut Ruhul Aflah (Ibu) Nama Anak : 1. Tengku Syahdilan, ST 2. dr. Tengku Viona Zohra Leonedine Nama Menantu : Ade Yudhitama, SSos, SE Cucu : Mohammad Alvin Ibnu Raffi B. RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Pendidikan Dasar dan Menengah

Stratum Tahun Tempat SD Katholik Budi Murni 1956-1962 Medan SMP Katholik Budi Murni 1962-1965 Medan SMA Negeri 1 Medan 1965-1968 Medan

2. Pendidikan Tinggi

Stratum Tahun

Selesai

Tempat

(Unit/Kota)

Judul Skripsi/Tesis/

Disertasi

S1 Desember

1975

FKG-USU Beberapa Aspek Sekitar

Perawatan Saluran Akar

Pendidikan

tambahan

bidang

konservasi

gigi

1981 FKG-UI Kecelakaan-Kecelakaan

dalam Melakukan Preparasi

Saluran Akar, Usaha untuk

Menghindari dan Cara

Penanggulangannya

Post Graduate

Course

1983-1984 Universite

Cloud Bernard-

Lyon I

La Section d’Odontologi

Conservatrice: Fisiologie de

la Pulpa

Page 30: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

27

S2 1993 Pascasarjana UGM

Pengaruh Rangsang Listrik, Panas dan Dingin terhadap Gambaran Elektrofisiologi Sensasi Nyeri Intradental: Penelitian Aksperimental pada Anjing (Canis familiaris).

Spesialis 1 2003 FKG-UI Pengaruh Senyawa Akrif Ekstrak Batang Kemuning (Murraya Peniculata (L) Jack) dalam Penurunan PGE2 pada Penderita-Penderita Nyeri Intradental.

Spesialis II September 2006

Kolegium Konservasi Gigi Indonesia

-

C. MATA KULIAH YANG DIASUH 1. FKG-USU : MK Konservasi Gigi sejak tahun 1979 s.d.

sekarang 1. Ilmu Konservasi Gigi I (Kariologi Klinik dan

Restorasi) 2. Ilmu Konservasi Gigi II (Endodontologi) 3. Praktikum Preklinik Konservasi Gigi 4. Kepaniteraan Klinik (Pendidikan Profesi)

Konservasi Gigi 2. Program PPDGS : MK Metodologi Penelitian (Penelitian Eksperimental)

Ortodonti FKG-USU D. RIWAYAT JABATAN KEPANGKATAN DAN GOLONGAN RUANG No. Pangkat dan Gol. Ruang Jabatan Berlaku

Terhitung Mulai Tanggal

1. Capeg - 01-03-1976 2. Penata Muda/IIIa Ass. Ahli Madya 01-02-1979 3. Penata Muda Tk. I/IIIb Asisten Ahli 01-04-1982 4. Penata/IIIc Lektor Muda 01-04-1985

Page 31: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

28

5. Penata Tk. I/IIId Lektor Madya 01-04-1987 6. Pembina/IVa Lektor 01-10-1994 7. Pembina Tk. I/IVb Lektor Kepala 01-04-2004 8. Pembina Utama Muda/IVc Lektor Kepala 9. - Guru Besar 01-12-2006

E. RIWAYAT PEKERJAAN 1. Staf pengajar tetap di bidang Konservasi Gigi sejak tahun 1978 s.d.

sekarang 2. Ketua UPT Pengabdian pada Masyarakat FKG-USU tahun 1987 s.d.

1999 3. Sekretaris Studi Wanita Lembaga Penelitian USU 1994 s.d. 1997 4. Sekretaris UPT Penelitian FKG-USU sejak tahun 1996 s.d. 1998 5. Kepala Bagian Konservasi Gigi FKG-USU sejak tahun 1996 s.d. 2000 6. Ketua UPT Penelitian FKG-USU sejak tahun 1998 s.d. 2000 7. Sekretaris Bagian Konservasi Gigi FKG-USU sejak tahun 2004-2005 8. Anggota UPT Pendidikan, Penelitian dan pengabdian pada masyarakat

FKG- USU 2003 s.d. sekarang 9. Sekretaris Tim Borang FKG-USU 2003-2005 10. Mitra bestari Dentika Dental Journal 2005 s.d. sekarang 11. Anggota Tim Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dokter Gigi

Spesialis FKG-USU tahun 2004 12. Kepala Departemen Konservasi Gigi FKG-USU tahun 2005 s.d.

sekarang 13. Ketua Tim Penyusunan Proposal PPDGS FKG-USU 2006 s.d. sekarang 14. Mitra Bestari, Interdental Jurnal Kedokteran Gigi (FKG-Universitas

Mahasaraswati, Denpasar) sejak tahun 2007 F. PELATIHAN DAN PENATARAN YANG PERNAH DIIKUTI 1. Root Canal Preparation “Back to the Future”, Medan 15 September

2004. 2. Advanced Topics in Epidemologic Research, The Netherlands Institute

for Health Science, Jakarta 28 Juni-2 Juli 2004. 3. Quantitative Methods in Clinical Research Course, Epidemiology

Program Faculty of Public Health-University of Indonesia, Jakarta 21 Juni-2 Juli 2004.

Page 32: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

29

4. Pelatihan Penulisan Proposal untuk Memperoleh Dana Riset. Tim Koordinasi Pengembangan, Penelitian dan Kerja Sama FKG-UI. Jakarta 24 Juli 2002.

5. Orientasi Tata Laksana Rumah Sakit Pendidikan/FK-UI, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta 6-9 Desember 1999.

6. Lokakarya Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa FKG-USU, UPT Pengembangan Pendidikan FKG-USU, Medan 21-22 Oktober 1998.

7. Pelatihan Metodologi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Kerja sama Dikti dan USU), 29 September s.d. 5 Oktober 1997.

8. Pelatihan Penyusunan Usulan Penelitian Eksperimental, UPT FKG-USU Medan, 14-29 April 1997.

9. Lokakarya Peningkatan Kemampuan Penelitian Bidang Kajian Wanita Berwawasan Gender, Pusat Studi Wanita Lembaga Penelitian USU, Medan 3-4 September 1996.

10. Pelatihan Penyusunan Usulan Penelitian Bagi Tenaga Pengajar FKG-USU, UPR Penelitian FKG-USU, Medan 3-14 Juni 1996.

11. Lokakarya Manajemen Mutu Terpadu USU 29 April s.d. 1 Mei 1996. 12. Aesthetic Dentist for the General Practitioner Course (HUT ke-45-PDGI

Cabang Surakarta), 27-29 Januari 1995. 13. Amalgam Restoration New Trends and Techniques (Dr. Robert Alan

Lowe, DDS, FAGD, FICD ILLINOIS USA) Medan 6 Juni 1995. 14. Kursus singkat ketrampilan klinik “Clinical Appllication Light Curing

Glass ionomer Cement”, dalam KPPIKG X, Universitas Indonesia, Jakarta, 25 Oktober 1994.

15. Kursus Singkat Keterampilan Klinik Labial Veneering dalam KPPIKG-X Jakarta 24 Oktober 1994.

16. Pelatih Pengelola Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (PP-ASI) Depnaker, Semarang 11 Agustus 1994.

17. Pelatihan Metoda Penelitian Epidemologi di Bidang Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada 1992.

18. Pelatihan Analisa Data Penelitian Kesehatan Laboratorium Statistika dan Informatika Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta (24-29 Februari 1992).

19. Lokakarya “APPLIED EDUCATIONAL APPROACH” Angkatan: V dan Bimbingan Rekontruksi Perkuliahan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan – USU Medan 29 November s.d. 18 Desember 1993.

20. Pelatihan Metode Penelitian Epidemologi di bidang Kedokteran Gigi, (Fakultas Kedokteran Gigi-UGM Yogyakarta) 20-21 November 1992.

21. Pelatihan Analisa Data dan Penelitian Kesehatan, (Laboratorium Statistika dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kedokteran-UGM Yogyakarta), 24-29 Februari 1992.

Page 33: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

30

22. Lokakarya Metodologi Penelitian Eksperimental dan Ex Post Facto bagi Staf Pengajar FKG-USU Medan, 12-15 September 1988.

23. Tabel-Discussion dalam Bidang Kesehatan Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan (Peringatan HUT ke-21 FKG-USU) 4 November 1985.

24. Cariology and Social Dentistry oleh Prof. Dr. A.J.M. Plasschaert dan Dr. M.A.J. Eykman dari Negeri Belanda 1985.

25. Management of Injuries to Teeth Loma Linda University School of Dentristry 1985.

26. Program Belajar Akta V, Program Belajar Jarak Jauh tahun 1981-1982. 27. Penataran P4 Tipe A, Tingkat Provinsi Sumatera Utara, Angkatan ke-

XXI, Tgl. 2-22 Oktober 1980. G. KARYA ILMU SESUAI BIDANG ILMU YANG DIPUBLIKASIKAN 1. Trimurni Abidin, Efek Trauma Oklusi terhadap Penyembuhan Lesi

Periapex (laporan kasus). Indonesia J.Dent. 2006 (2): 266-71. 2. Trimurni Abidin, Efek Osteogenik Kitosan pada Perawatan Endodonti

Ulang dengan Tindakan Bedah (Laporan Kasus) Ceril XII 2005, 5: (8): 10-14.

3. Trimurni Abidin, Safrida Farouk, Resorpsi Inflamasi Setelah Perawatan Replantasi Gigi Avulsi (Laporan Kasus) Buku Kumpulan Makalah Kongres PDGI. J. Ked. Gigi Indonesia (edisi khusus) tahun ke 52 (ISSN; 0024-9548) 2002; 335-334.

4. Trimurni Abidin, Penyembuhan Kista Radikuler Melalui Perawatan Endodonti Non Bedah (Laporan Kasus). Kumpulan naskah makalah Prof. Soeria Soemantri-Unilever Case Report Award, Bandung 2002.

5. Trimurni Abidin, Peranan Prostaglandin E2 pada Patogenesis Lesi Periapikal. J. Dentika 2001 (6);

6. Trimurni Abidin, Nilai Ambang Serabut-serabut Syaraf Intradental terhadap Rangsangan Elektrik Bipolar. Proceeding TIMNAS Peringatan 70 tahun Pendidikan Dokter Gigi FKG-UNAIR. (ISBN; 979-545-011-5) 1998; 499-506.

7. Trimurni Abidin, The Effect of Dissolved ot Root Canal Sealer to Endodontic Flare-Ups (Case Report) Indonesia J. Dent UI-1997 (4) (edisi khusus); 72.

8. Trimurni Abidin, Pemakaian Anti Nyeri di Bidang Kedokteran Gigi Ditinjau dari Endodontologi. Majalah Kedokteran Nusantara Vol. XXV Suppl. A. 1995: BP-81 Rasionalisasi Penggunaan Obat.

9. Trimurni Abidin, Respon Syaraf Sensory Intradental terhadap Rangsangan Thermal. Kumpulan Makalah Ilmiah KPPIKG X FKG-UI. (ISBN 979-8182-04-9) 1994; 159-166.

Page 34: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

31

10. Trimurni Abidin, Pemakaian Metronidazole 25% dan Semen Ionomer Kaca dalam Penanggulangan Perforasi Furkasi (Laporan Kasus). Majalah Kedokteran Gigi USU no 1, 1996.

11. Trimurni Abidin, Estetika dalam Kaitannya dengan Rekonstruksi Mahkota Gigi. Kumpulan Makalah Ilmiah HUT ke-44 PDGI cabang Medan, 1994.

12. Trimurni Abidin, Built Ups Restoration: Suatu Upaya dalam Mencapai Keberhasilan Perawatan Endodontik. Kumpulan Makalah Ilmiah HUT ke-32 FKG-USU, 1993.

13. Trimurni Abidin, Moendjani P., Supomo A., Pengaruh Rangsang Listrik, Panas dan Dingin terhadap gambaran Elektro Fisiologi Sensasi Nyeri Intradental. Penelitian eksperimental terhadap anjing. (BPPS-UGM, 6 (4B), November 1993).

14. Trimurni Abidin, Stimulasi Sensori Intradental pada Gigi dengan Inflamasi Pulpa (Laporan Kasus). Majalah Kedokteran Gigi USU no. 5, Juli 1998.

15. Trimurni Abidin, Peranan Antihistamin dan Kortikosteroid dalam Penanggulangan Flare-Ups Endodontics. Kumpulan Makalah Ilmiah Kongres XVII PDGI, Ujung Pandang, 1989.

16. Cut Nurliza, Trimurni Abidin, Penanggulangan Kegagalan Bedah Apikal dengan Pemakaian Preparat Poliantibiotik. Kumpulan Makalah Ilmiah Kongres ke-V PABMI, 1987.

17. Trimurni Abidin, Beberapa Pertimbangan dalam Perawatan Apikoektomi dengan Retrofilling: Ditinjau dari Endodontologi. Kumpulan Makalah Ilmiah Kongres ke-V PABMI, 1987.

18. Soeparto P., Trimurni Abidin, Filiadana, Peran dan Sikap Dokter Gigi terhadap Pencegahan Pencabutan Gigi yang Terlalu Dini pada Kasus-Kasus Kerusakan Gigi yang Kompleks. Kumpulan Makalah Ilmiah Kongres ke-V PABMI, 1987.

19. Trimurni Abidin, Darwis Aswal, Preparasi Saluran Akar Biomekanikal: Teknik Doubel-Flared. Majalah Kedokteran Gigi USU no. 8 tahun 1987.

20. Bambang Wisnu, Trimurni Abidin, Kanulanaisasi sebagai Tindakan Tanpa Bedah dalam pada Perawatan Lesi Periapikal yang Meluas. Kumpulan Makalah Ilmiah HUT ke XXV, 1986.

21. Trimurni Abidin, Kegagalan Perawatan Saluran Akar dalam Hubungannya dengan Pembuatan Restoasi Intaradikuler. Majalah Kedokteran Gigi USU, No 7 tahun 1986.

Page 35: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

32

H. KARYA TULIS SESUAI DENGAN BIDANG ILMU YANG DISAJIKAN 1. Trimurni Abidin, Harry Agusnar, Wandania Farahany The

Dentinogenic Effect of High Molecule Chitosan in Short Term Capping Experiments, 29 Asia Pasific Dental Conggres, Jakarta 25-29 April 2007.

2. Trimurni Abidin, Effect of Occlusal on Healing of Periapical Lesion (Case Report), KPPIKG XIV/2006, Jakarta 2006.

3. Trimurni Abidin, The Implication of Apical Inflamation and Maxillary Sinus Problem: Case Report, The 3rd Regional Dental Meeting and Exhibition Faculty of Dentistry University of Sumatera Utara, Medan 16-18 November 2006.

4. Trimurni Abidin, Teknik Preparasi dalam Pembuatan Inlay Porselen, Diskusi Panel dan Ceramah Singkat FKG-USU, Medan 6 Mei 2006.

5. Trimurni Abidin, Desain Preparasi Kavitas Klas II dalam Hubungan Gagalnya Restorasi (Laporan Kasus), Ceramah Ilmiah Sehari (CIS) FKG-USU, Medan 27 April 2005.

6. Trimurni Abidin, Efek Osteogenik Kitosan pada Perawatan Endodonti Ulang dengan Tindakan Bedah (Laporan Kasus), Ceramah Ilmiah Lustrum IX FKG-UGM 2-3 Desember 2005.

7. Trimurni Abidin, Penyembuhan Periodontitis Apikalis dengan Flare-Ups Berulang Setelah Perawatan Endodontik Non Bedah, Ceramah Ilmiah Sehari Ilmu Kedokteran Gigi, FKG-USU Medan Maret 2003.

8. Trimurni Abidin, Clinical Management of Crown Fracture, Regional Dental Meeting & Exhibition II FKG-USU Medan 2003.

9. Trimurni Abidin, Endodontic Treatment and Restoration of Patients with Diabetes Mellitus, Regional Dental Meeting II FKG-USU Medan 13 Desember 2003.

10. Trimurni Abidin, Resorpsi Inflamasi setelah Perawatan Replantasi Gigi Avulsi (Laporan Kasus), Kongres PDGI (Solo 2002).

11. Trimurni Abidin, Hybridized Dentin dan Ikatan Resin-Dentin, HUT ke-40 FKG-USU 5 November 2001 Medan.

12. Trimurni Abidin, Peranan Prostaglandin E2 pada Patogenesis Lesi Periapikal, Regional Dental Meeting and Exhibition I FKG-USU 2001.

13. Trimurni Abidin, Nilai Ambang Serabut-Serabut Syaraf Intradental terhadap Rangsangan elektrik Bipolar, Ceramah Ilmiah Peringatan 70 Tahun Pendidikan Dokter Gigi Indonesia 1928-1988, Surabaya 5-8 Agustus 1998.

14. Trimurni Abidin, The Effect of Dissolved Out Root Canal Sealer to Endodontic Flare-Ups (Laporan Kasus), KPPIKG XI/1997 FKG-UI 25 Oktober 1997.

Page 36: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

33

15. Trimurni Abidin, Pemakaian Metronodazole 25% dan Semen Ionomer Kaca dalam Penanggulangan Perforasi Furkasi (Laporan Kasus). Seminar Ceramah Ilmiah Lustrum VII FKG-USU 4 November 1996.

16. Trimurni Abidin, Stimulasi Saraf Sensori Intradental pada Gigi dengan Inflamasi Pulpa (Laporan Kasus), Ceramah Ilmiah dalam Seminar Penambahan FKG-USU, 29 Juli 1996.

17. Trimurni Abidin, Kesiapan Dokter Gigi, dalam Menyonsong Era Globalisasi, Pertemuan PDGI cabang Aceh Utara, 5 Juni 1996.

18. Trimurni Abidin, Identifikasi Masalah dan Perumusan Hipotesis, Ceramah dalam Pelatihan Penyusunan Usulan Penelitian bagi Staf Pengajar FKG-USU (2-14 Juni 1996).

19. Trimurni Abidin, Peningkatan Semen Glass Ionomer sebagai Bahan Restorasi Gigi, Ceramah dalam Table Clinic pada Pertemuan Ilmiah Dua Hari Ulang Tahun ke-34 FKG-USU, 14-15 November 1995.

20. Trimurni Abidin, Pemakaian Anti Nyeri di Bidang Kedokteran Gigi Ditinjau dari Endodontologi. Pertemuan Ilmiah Terapi Rasional, 1 Juni 1995.

21. Trimurni Abidin, Respon Saraf Sensori Intradental terhadap Rangsangan Termal, Ceramah Ilmiah dalam Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran Gigi X-UI, Jakarta 24-27 Oktober 1994.

22. Trimurni Abidin, Estetika dalam Kaitannya dengan Rekonstruksi Mahkota Gigi, Ceramah Ilmiah dalam Temu Ilmiah sehari HUT ke-44 PDGI Cabang Medan, 7 Februari 1994.

23. Trimurni Abidin, Resorpsi Akar Eksternal Akibat Trauma dan Penanggulangannya secara Endodonti, Ceramah Ilmiah dalam Temu Ilmiah Jurusan Ilmu Kedokteran Gigi Kuratif FKG-USU Medan, 6 April 1989.

24. Trimurni Abidin, Peranan Antihistamin dan Kortikosteroid dalam Penanggulangan Flare-Ups Endodontic, Ceramah Ilmiah dalam Kongres Nasional XVII Persatuan Dokter Gigi Indonesia di Ujung Pandang 19 Januari 1989.

25. Trimurni Abidin, Beberapa Pertimbangan dalam Perawatan Apikoektomi dengan Retrofilling: Ditinjau dari Endodontologi, Ceramah Ilmiah Kongres Nasional V, 3-4 Desember 1987.

26. Trimurni Abidin, Pengaruh Cahaya Visible dalam Penumpatan Gigi, Seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LPPM-USU) di Medan, 16 November 1987.

27. Trimurni Abidin, Kanulisasi sebagai Tindakan Tanpa Bedah pada Perawatan Lesi Periapikal yang Meluas, Ceramah Ilmiah dalam acara memperingati HUT-FKG-USU ke XXV di Medan, 3 November 1986.

Page 37: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

34

28. Trimurni Abidin, Pengisian Saluran Akar yang Berlebihan pada Penderita Parasthesi, Ceramah Ilmiah dalam rangka 21 tahun FKG-USU, Medan, 3 November 1982.

I. CO-AUTHOR 1. Harry Agusnar, Trimurni Abidin, Wandania Farahanny, Preparation

and Characterisation of High-molecule Chitisan From Limulus Polyphemus and Application as Pulp Cap, The 12th Asian Chemical Congress (12ACC), Kuala Lumpur Agustus 23-25, 2007.

2. Dennis, Christian A. S., Trimurni Abidin, The Effect of Watermelon Frost on PGE2 in Inflamed Pulp Tissue and its antibacterial effect on Streptococcus mutans. The 3rd Annual Scientific of Pharmacy, Pharmacology and Medicine, Medan 18 Agustus 2007.

3. Wandania F., Trimurni Abidin, Harry A., The Chemical Bond Between Two Adhesive to Dentin with Two Different Composite Resin: Infra Red Spectroscopy Study, 29th Asia Pasific Dental Conggress, Jakarta 25-29 April 2007.

4. Dennis, Trimurni Abidin, The Effect of Watermelon Frost on PGE2 in Inflamed Pulp Tissue, 8th Dental Students’ Scientific Conference, Kuala Lumpur 15-16 December 2006.

5. Dennis, Christian A. S., Trimurni Abidin, Rebonding to Maintain Marginal Quality in Class V Restoration, 14th Scientific Meeting and Refresher Course in Dentistry and 17th South East Asia Association for Dental Education Meeting, Jakarta 13-16 September 2006.

6. Christian A.S., Trimurni Abidin, The Antibacterial Effect of Watermelon Frost as a Trial Material, Commercial Watermelon Frost and Calcium Hydroxide on Streptococcus mutans, Denstply Award, Jakarta Agustus 2006.

7. Suci Wulandani, Trimurni Abidin, Tensile Bond Strength Between Dentin and Composite Resin by Using Different Bonding Agent (In vitro Study), 7th Dental Student Conference University of Malaya, Kuala Lumpur, December 2005.

J. PENELITIAN 1. Efek Dentinogenesis Kitosan dan Derivatnya terhadap Inflamasi

Jaringan Pulpa Gigi Reversibel, RISBIN IPTEKDOK 2006-2007.

Page 38: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

35

2. Pengaruh Senyawa Aktif Ekstrak Kulit Batang Kemuning (Murraya Peniculata (L) Jack) terhadap Penurunan Cyclooxygenase PGE2 pada Gigi-Gigi dengan Nyeri Intradental, 2000.

3. Pengaruh Senyawa Aktif Ekstrak Kulit Batang Kemuning (Murraya Peniculata (L) Jack) terhadap Sel-Sel Inflamasi Tikus Galur Eistar, RISBIN IPTEKDOK 1998-1999.

4. Diet dan Status Karies Gigi pada Anak-Anak Sekolah Dasar di Kotamadya Medan, 1996.

5. Pengaruh Rangsang Listrik, Panas dan Dingin terhadap Gambaran Fisiologi Sensasi Nyeri Intradental: Penelitian Eksperimental pada Hewan Coba Anjing (Canis familiaris), 1993.

6. Pengaruh Antihistamin dan Kortikosteroid dalam Penanggulangan Flare-Ups Endodontics, 1989.

7. Pengamatan Rasa Sakit pada Penderita yang Datang ke Klinik Konservasi Gigi FKG, Dihubungkan dengan Keadaan Gigi, Vitalitas, Sex dan Umur Penderita Selama Tahun 1986, 1988.

8. Perawatan Endodonti Secara Konvensional dengan Over Instrumentasi pada Kasus-Kasus dengan Lesi Periapikal, 1987.

9. Daya Adaptasi Beberapa Bahan Tumpatan terhadap Dinding Kavitas, 1986.

K. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Pemeriksaan kesehatan gigi mahasiswa baru program sarjana USU T.A

2007/2008, USU Medan Agustus 2007. 2 Pemeriksaan kesehatan gigi mahasiswa baru program sarjana USU T.A

2006/2007, USU Medan Agustus 2006. 3 Pemeriksaan kesehatan gigi mahasiswa baru program sarjana USU T.A

2005/2006, USU Medan Agustus 2005. 4. Pemeriksaan kesehatan gigi mahasiswa baru program sarjana USU T.A

2004/2005, USU Medan Agustus 2004. 5. Pelatihan pembinaan dan pemberdayaan pengembangan usaha

ekonomi masyarakat/keluarga pengurus PKK desa/kelurahan percontohan TIM Penggerak PKK se-Sumatera Utara. PL BAPEMAS Propinsi Sumatera Utara, 12-14 Agustus 2004.

6. Penyuluhan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Pulo Brayan, Tanjung Mulia Medan, 22 Oktober 2003.

7. Pemeriksaan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat kota Medan di FKG-USU, Medan 4-15 Agustus 2003.

8. Program Periksa Gigi Gratis Pepsodent, Medan 15 Agustus 2003.

Page 39: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

36

9. Bakti sosial HUT PDGI ke-50 cabang Propinsi Riau di Teratak Buluh, 20 Februari 2000.

10. Bakti Sosial perawatan kesehatan gigi anak di Sekolah Adyaksa Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan 10-12 September 1998.

11. Penyuluhan dan pelayanan kesehatan umum dan gigi (pengobatan gratis) Kerja Sama Universitas Sumatera Utara dengan PEMDA Langkat, Medan 28-29 Desember 1997.

12. Penyuluhan dan pelayanan pengobatan gigi gratis pada masyarakat dalam rangka LUSTRUM USU ke-40, 17-18 November 1997.

13. Pengobatan gigi gratis pada hari HUT FKG-USU ke-35 di FKG-USU, Medan 14 -15 Oktober 1996.

14. Pelayanan dan penyuluhan kesehatan gigi pada masyarakat PT Perkebunan IV, Gunung Pamela, 19-20 November 1996.

15. Pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut pada ibu-ibu PKK kelurahan Sungai Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, 14-15 Desember 1994.

L. PERTEMUAN ILMIAH YANG DIIKUTI 1. The 29th Asian Pacific Dental Congress, Jakarta 25-29 April 2007. 2. The 14th APEC (Asian Pacific Endodontic Confrence and Symposium),

Jakarta 27 April 2007. 3. The 3rd Annual Scientific of Pharmacy, Pharmacology and Medicine,

Medan 18 Agustus 2007. 4. The 3rd Regional Dental Meeting & Exhibition, Medan November 2006. 5. 14th Scientific Meeting and Refresher Course in Dentistry and 17th

South East Asia Association for Dental Education Meeting, Jakarta 13-16 September 2006.

6. Ceramah Ilmiah Sehari (CIS) FKG-USU, Medan 1 Februari 2006. 7. Ceramah Ilmiah Sehari (CIS) FKG-USU, Medan 29 Maret 2006. 8. Ceramah Ilmiah Sehari (CIS) FKG-USU, Medan 29 Juni 2005. 9. Ceramah Ilmiah Sehari (CIS) FKG-USU, Medan 31 Agustus 2005. 10. Ceramah Ilmiah Sehari (CIS) FKG-USU, Medan 29 September 2005. 11. Seminar sehari Minimal Intervention: Lahan baru pelayanan dokter

gigi. Kerja Sama FKG-USU dan CV. Indomedika. Medan 30 Maret 2005. 12. Rapat kerja dan kongres ke-7 Ikatan Konservasi Gigi Indonesia.

Surabaya 5-6 Maret 2005. 13. Ceramah Ilmiah Dies ke-45 FKG-UGM, Yogyakarta 2-3 Desember 2005. 14. Ceramah Ilmiah Sehari, FKG-USU, Medan 27 April 2005. 15. The 7th Dental Students’ Scientific Conference, Kuala Lumpur Desember

2005.

Page 40: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

37

16. The 6th Dental Students’ Scientific Conference, Kuala Lumpur Desember 2004.

17. The Infection Control Seminar, Jakarta 15 September 2001. 18. Kongres PDGI XXI, Solo, 7-9 Maret 2003. 19. Kongres ke VI, Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI), Surakarta,

8 Maret 2002. 20. The 2nd FDI-IDA Joint Meeting, Denpasar Bali, 20 September 2002. 21. Kongres VI Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI), Surakarta 8

Maret 2002. 22. The 70th Anniversary of The Indonesia Dental Education, Surabaya,

August 5-8 1998. 23. KPPIKG XI FKG-UI, 23-25 Oktober 1997. 24. The 11th Scientific Meeting and Refresher course in Dentistry, Faculty of

Dentistry, University of Indonesia, Jakarta, 22-25 Oktober 1997. 25. Simposium “Multi Disciplinair Care for the Cleft”, 15-16 September

1997. 26. Ceramah Ilmiah UPPT FKG-USU “Bone Graft”, 11 Agustus 1997. 27. Diskusi hasil penelitian dan pengetahuan dan sikap dokter gigi yang

praktek terhadap penyakit dan penderita AIDS, 31 Mei 1997. 28. Pelatihan penyusunan usulan penelitian eksperimental, Medan 14-29

April 1997. 29. Unit pelaksana peningkatan ilmu pengetahuan FKG-USU, 28 Januari

1997. 30. Kegiatan Ilmiah LUSTRUM VII FKG-USU, Medan 4-5 November 1996. 31. Ceramah Ilmiah Komunikasi yang Efektif dalam Presentasi, Medan 22

Oktober 1996. 32. Seminar usulan penelitian dan evaluasi penerapan penyelenggaraan

ujian dan cara penilaian keberhasilan belajar di FKG-USU, Medan September 1996.

33. Ceramah Ilmiah Sehari: (pertemuan PDGI Cabang Aceh Utara). 34. Seminar laporan hasil penelitian OPF USU, 23 April 1996. 35. Ceramah Ilmiah Ulang tahun ke-34 FKG-USU (Tema: “Peningkatan

mutu pelayanan profesi kedokteran gigi dalam mencapai gigi sehat di tahun 2000), Medan 14-15 November 1995.

36. Seminar perkembangan bahan restorasi adhesif, Jakarta 11 November 1995.

37. Kongres IKORGI ke-IV, 11 November 1995. 38. Seminar dan Hands on Course Amalgam Restoration-New Trends and

Techniques FKG-USU (Panitia HUT FKG-USU), Medan 6 Juni 1995. 39. Pertemuan ilmiah terapi rasional (Farmakologi FK-USU), Medan 1 Juni

1995.

Page 41: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

38

40. Seminar hasil penelitian FKG-USU (kordinator penelitian/UPR FKG–USU), Medan 20 Februari 1995.

41. Simposium Esthetic Dentistry: PDGI cabang Surakarta 27-29 Januari 1995.

42. Seminar dalam Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran Gigi X FKG-UI, Jakarta 24-27 Oktober 1994.

43. Ceramah Ilmiah 2 hari Ulang Tahun XXXIII FKG-USU (Panitia FKG-USU, 5-6 Desember 1994).

44. Ceramah Ilmiah Kongres Nasional XVII PDGI di Ujung Pandang, 19-21 Januari 1989.

45. Ceramah Ilmiah Kongres Nasional V PABMI, Medan 3-4 Desember 1987.

46. Ceramah: Clinical Research design and Methodology. Oleh: Prof Dr. Robert A.J.Olson, DMD., Kerja Sama University of Iowa-FKG-USU, 3 Desember 1986.

47. Seminar on Student Evaluation and Curiculum, oleh: Prof. Dr. Robert A.J.Olson, DMD., Kerja Sama University of Iowa-FKG-USU, 1 Desember 1986.

48. Symposium in Recent Development in Dental Reserch, Kerja Sama Unilever Indonesia-PDGI Cabang Medan, 23 September 1986.

49. Seminar Ilmiah IKORGI Cabang Medan, 10 Mei 1986. 50. Symposium in Gum Health. Kerja Sama Unilever Indonesia-PDGI

Cabang Medan, 14 Juni 1986. 51. Kongres I Ikatan Peminat Konservasi Gigi Indonesia, Denpasar 20

Desember 1985. 52. Ceramah Ilmiah dalam Kongres Nasional XVI PDGI, Denpasar 19-22

Desember 1985. 53. Teaching Method (Dr. James R.Jensen), Kerja Sama Minnesota School

of Dentistry Mineapolis U.S.A.-FKG-USU, Medan 31 Juli 1985. 54. Program in advanced dental education, oleh: Dr. James R.Jensen, Kerja

Sama Minnesota School of Dentistry Mineapolis U.S.A.-FKG-USU, 29 Juli 1985.

55. Post graduate course in Management of Injuries to teeth, oleh: Prof.Leif K.Bakland, Kerja Sama Loma Linda University-FKG-USU, Medan 2 Mei 1985.

56. Peningkatan Ilmu Cariology dan Social Dentistry, FKG-UGM, Yogyakarta 18-19 Januari 1985.

57. Ceramah Ilmiah di Bidang Konservasi, oleh Prof. Takao Fusayama, Kerja Sama Tokyo Medical and Dental University-FKG-USU, Medan 21 Desember 1982.

Page 42: tissue enginering.pdf

Inovasi Perawatan Konservasi Gigi Melalui Teknologi Tissue Engineering

39

58. Post Graduate Course in Endodontic, oleh Prof. Dr. C.H. Fisher, Kerja Sama University of Duesseldorf, Jerman-FKG-USU, Medan 28 Februari 1977.

59. Post Graduate Course in Maxillo Facial Surrgery, Prof. Dr. G. Steinhart, Kerja Sama University of Erlangen-Nuernberg, Jerman-FKG-USU, Medan 9 Februari-25 Maret 1976.

M. PROFESI DAN LAIN-LAIN 1. Anggota Ikatan Konservasi Gigi Indonesia 2. Pengurus Bidang Ilmiah Ikatan Konservasi Gigi Indonesia 3. Ketua Ikatan Konsevasi Gigi Indonesia cabang Medan 4. Pengurus PDGI cabang Medan

Page 43: tissue enginering.pdf

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

40