tipushb

9
a2.1.10. Pengertian Hemoglobin Haemoglobin adalah suatu protein yang membawa oksigen dan yang memberi warna merah pada sel darah merah (Barger, 1982:171). Dengan kata lain haemoglobin merupakan komponen yang terpenting dalam eritrosit. Haemoglobin juga merupakan protein yang kaya zat besi yang memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxsihaemoglobin di dalam sel darah merah. Jumlah haemoglobin dalam darah normal ialah 15 gram setiap 100 ml darah, dan jamlah itu biasanya disebut “100 persen”. Menurut Costill (1998:48), haemoglobin adalah zat yang terdapat dalam butir darah merah. Haemoglobin sebenarnya adalah merupakan protein globuler yang di bentuk dari 4 sub unit, dan setiap sub unit mengandung hame. Hame ini di buat dalam mitokokondria dan menambah acetid acid manjadi alpha ketoglutaricacid + glicine membentuk “pyrrole compound” menjadi protopophyrine II yang dengan Fe berubah menjadi hame. Selanjutnya 4 hame bersenyawa dengan globulin membentuk haemoglobin. Menurut Poppy Kumaila dalam Kamus Saku Kedokteran Dorland (1996

Transcript of tipushb

Page 1: tipushb

a2.1.10. Pengertian Hemoglobin

Haemoglobin adalah suatu protein yang membawa oksigen dan yang

memberi warna merah pada sel darah merah (Barger, 1982:171). Dengan kata

lain haemoglobin merupakan komponen yang terpenting dalam eritrosit.

Haemoglobin juga merupakan protein yang kaya zat besi yang memiliki afinitas

(daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk

oxsihaemoglobin di dalam sel darah merah. Jumlah haemoglobin dalam darah

normal ialah 15 gram setiap 100 ml darah, dan jamlah itu biasanya disebut “100

persen”.

Menurut Costill (1998:48), haemoglobin adalah zat yang terdapat dalam

butir darah merah. Haemoglobin sebenarnya adalah merupakan protein globuler

yang di bentuk dari 4 sub unit, dan setiap sub unit mengandung hame. Hame ini di

buat dalam mitokokondria dan menambah acetid acid manjadi alpha

ketoglutaricacid + glicine membentuk “pyrrole compound” menjadi

protopophyrine II yang dengan Fe berubah menjadi hame. Selanjutnya 4 hame

bersenyawa dengan globulin membentuk haemoglobin.

Menurut Poppy Kumaila dalam Kamus Saku Kedokteran Dorland (1996

:499) Haemoglobin adalah pigmen pembawa oksigen eritrosit, dibentuk oleh

eritrosit yang berkembang dalam sumsum tulang, merupakan empat rantai

polipeptida globin yang berbeda, masing-masing terdiri dari beberapa ratus asam

amino.

Haemoglobin memerankan peranan penting dalam pengangkutan oksigen

selama ia dapat kembali mengikat oksigen. Haemoglobin cenderung mengikat

oksigen apabila lingkungannya penuh dengan oksigen dan melepaskan oksigen

dalam lingkungan yang relatif rendah oksigennya. Ini berarti haemoglobin

mengambil oksigen dalam paru dan melepaskan ke jaringan-jaringan seperti otot

aktif.

Pada orang-orang yang mengandung haemoglobin normal, kapasits

darahnya membawa oksigen kira-kira 20 mL oksigen per 100 mL darah. Hampir

dalam semua keadaan, darah mengandung banyak sekali oksigen ketika bergerak

melalui paru.

Page 2: tipushb

Ketika darah arteri mencapai kapiler dalam jaringan yang menyerap oksigen

darah menemui lingkungan yang relatif rendah konsentrasi oksigen. Dalam

kedaan seperti itu , sebagian oksigen dilepaskan dari haemoglobin darah dan

bercampur dalam sel jaringan, dimana oksigen dapat digunakan dalam

metabolisme aerobik. Sebagai oksigen darah yang telepas ke jaringan tersebut

ditentukakan oleh konsentrasi oksigen jaringan tersebut.

Pada jaringan yang lambat menyerap oksigen, oksigen yang dilepaskan dari

sel darah merah relatif kecil, namun pada jaringan yang cepat menyerap oksigen

bagian-bagian oksigen terkurangi lebih besar. Jadi, pelepasan oksigen oleh sel-sel

darah merah ke jarangan meningkat sesuai dengan tingkat penggunaan oksigen

oleh jaringan tersebut.

Haemoglobin dibawa oleh sel darah merah (eritrosit) sirkulasi. Sirkulasi ini

berputar selama kurang lebih 10 hari yang mengandung kira-kira 3 x 10 sel darah

merah. Estimasi kasar kadar haemoglobin darah dapat diperoleh dari jumlah

hematokrit atau dari jumlah darah dengan rekonsumsi tiap sel darah merah yang

mempunyai haemoglobin normal (Astrand, 1986 : 131-132).

2.1.13. Fungsi Haemoglobin

Fungsi utamanya ialah mengikat dan membawa O2 dari paru-paru untuk

diedarkan dan dibagikan ke seluruh sel di berbagai jaringan. Haemoglobin

merupakan bahan yang penting sekali dalam eritrosit, karena fungsinya sebagai :

1. Pembawa oksigen dalam paru ke jaringan

2. Sebagai dapar asam-basa yang baik di dalam sel

3. Sebagai buffer oksigen dijaringan

Tiap gram haemoglobin mampu mengikat 1,33 ml oksigen. Oleh karena itu

pada laki-laki normal 20 mi oksigen dapat diangkut dengan haemoglobin dalam

tiap-tiap 100 ml darah. Sedangkan pada wanita normal dapat diangkut 18 ml

oksigen (Kosasih, 1984:34)

Biasanya 97% oksigen yang ditranspor dari paru ke jaringan diangkut dalam

kombinasi kimia dengan haemoglobin di dalam eritrosit dan 3% sisanya diangkut

dalam keadaan terlarut didalam air dari plasma dan sel. Jadi dalam keadaan

terlarut dapat di abaikan. Tetapi bila seseorang menghirup oksigen dengan

Page 3: tipushb

tekanan sangat tinggi, kadang-kadang jumlah oksigen yang dapat ditranspor

dalam keadaan terlarut sama dengan jumlah oksigen yang bergabung secara kimia

dengan haemoglobin.

Untuk memenuhi keperluan seluruh sel tubuh akan oksigen tiap saat, yang

jumlahnya besar, senyawa ini tidak cukup untuk dibawa dalam keadaan terlarut

secara fisik di dalam air, yang dalam ini cairan serum. Haemoglobin ini dapat saja

berada dalam keadaan terlarut langsung dalam plasma, seperti yang dapat di

jumpai pada berbagai mahluk invertebrate, terutama yang sederhana. Akan tetapi

dalam keadaan seperti itu kemampuan haemoglobin untuk mengikat O2 tidak

maksimum, karena pengaruh kedua faktor lingkungan tersebut masih tampak

yaitu faktor tekanan parsial dan suhu. Lagi pula, oksigen yang berikatan dengan

haemoglobin (disebut sebagai oxyhaemoglobin atau HbO2 saja) merupakan suatu

senyawa yang reaktif, lebih reaktif dari pada oksigen yang terlarut secara fisik

demikian saja. Dalam bentuk berikatan dengan haemoglobin tersebut, oksigen

bahkan lebih mudah mengoksidasi berbagai bahan disekitarnya.

Dengan banyaknya oksigen yang dapat diikat dan dibawa oleh darah, berkat

adanya Hb yang berkurang di dalam sel darah merah, pasokan oksigen ke

berbagai tempat diseluruh tubuh, bahkan yang paling terpencil dan terisolasi

sekalipun akan terjangkau. Akibatnya, berbagai sel dalam tubuh dapat bekerja

melakukan fungsinya dengan energi yang cukup. Hasilnya, individu tersebut

dapat menjalankan fungsi hidup dan berkembang sempurna. Dalam menjalankan

fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh, haemoglobin di dalam sel darah

merah mengikat oksigen melalui suatu ikatan kimia khusus. Reaksi yang

membentuk ikatan antar Hb dan O2 tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

Hb + O2 HbO2

2.1.14. Faktor yang Mempengaruhi Kadar dan Kerja Haemoglobin

Kadar haemoglobin dalam darah maupun kerja atau fungsi hemoglobin yang

optimal dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

2.1.14.1. Makanan atau Gizi

Zat-zat gizi atau komponen gizi yang terdapat dalam makanan yang

dimakan digunakan untuk menyusun terbentuknya haemoglobin yaitu Fe (zat

Page 4: tipushb

besi), protein.

2.1.14.2. Fungsi Jantung dan Paru

Jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Dalam darah terdapat

haemoglobin yang membawa oksigen keseluruh tubuh sebagai pembentukan

energi.

Sedangkan paru berfungsi untuk menghisap oksigen dari udara luar yang

kemudian disuplai ke aliran darah dengan adanya ikatan antara haemoglobin dan

paru mempengaruhi kerja jantung yang optimal.

2.1.14.3. Fungsi Organ-organ Tubuh Lain

Misalnya fungsi hepar dan ginjal yang membantu dalam proses

pembentukan eritrosit dan haemoglobin.

2.1.14.4. Merokok

Menurut Giam, C.K dan Teh K.C (1993:47) merokok mengurangi

kelembaban haemoglobin membawa oksigen dari darah. Juga pengaliran darah ke

organ-organ vital dan jaringan-jaringan (seperti jantung, otak dan otot) akan

berkurang.

Secara keseluruhan pengaruh rokok

ialah berkurangnya kemampuan fisik dan

timbulnya stess terhadap organ-organ vital,

seperti jantung.

2.1.14.5 Penyakit Yang Menyertai

Penyakit yang diderita membutuhkan

lebih banyak zat gizi dan oksigen untuk

pembentukan energi guna penyembuhan

penyakit yang di derita.

2.1.15. Kadar Haemoglobin Normal

Menurut Dacie yang dikutip dari Praktikum

Pendidikan Kesehatan (Oktia Woro, 1998 :

14) kadar haemoglobin normal yaitu :

1. Dewasa laki-laki :13,5 – 18,0 gr %

2. Dewasa wanita : 11,5 – 16,5 gr %

Page 5: tipushb

3. Bayi (kurang dari 3 bulan) : 13,6 – 19,6 gr %

4. Umur 5 bulan : 9,5 – 12,5 gr %

Astarnd, PO and Rodahl. 1986. Tex book of Work Physiology, Physiological

Bases of Exercise Third Edition. New York : Mc. Graw Hill Book

Campany

Costill, D.L.1998. Fractional Utilization if the Aerobic Capacity During Distance

Running. Dalam Medicine and Science in Sport

Kosasih, E.N. 1984. Hematodologi Dalam Praktek. Bandung : Alumni

Barger, R.A.1982. Applied Exercise Physiology. Philadelphia : Lea & Fibiger

Giam, CK dan Teh K.C. 1993. Ilmu Kedokteran Olahraga. Terjemahan Hartono

Satmoko. Jakarta : Binarupa Aksara

Oktia Woro.1998. Praktikum Pendidikan Kesehatan. Semarang :Fakultas

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Semarang