Tips Sehat

28
Tips Sehat Info Penyakit Nutrisi Wanita Herbal Home » Info Penyakit » Anemia – pengertian, penyebab, dan gejala anemia Anemia – pengertian, penyebab, dan gejala anemia Pengertian Anemia Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah). Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah merah, atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya tumbullah gejala anemia . Gejala anemia seperti lemah dan lesu terjadi karena organ-organ tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu oksigen. Dalam masyarakat kita anemia dikenal dengan istilah kurang darah. Kurang darah (anemia) ini berbeda dengan darah rendah. Darah rendah merupakan rendahnya tekanan darah (baca : Tekanan Darah Rendah ), sedangkan anemia adalah kurangnya sel darah merah atau hemoglobin seperti telah disebutkan di atas. Hal ini sengaja saya perjelas disini karena saya masih sering menemukan pasien yang salah dalam meng arti kan Anemia (kurang darah).

description

tips sehat

Transcript of Tips Sehat

Page 1: Tips Sehat

Tips Sehat

Info Penyakit▼

Nutrisi

Wanita

Herbal

Home » Info Penyakit » Anemia – pengertian, penyebab, dan gejala anemiaAnemia – pengertian, penyebab, dan gejala anemiaPengertian AnemiaAnemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah).

Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah merah, atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya tumbullah gejala anemia.Gejala anemia seperti lemah dan lesu terjadi karena organ-organ tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu oksigen.

Dalam masyarakat kita anemia dikenal dengan istilah kurang darah. Kurang darah (anemia) ini berbeda dengan darah rendah. Darah rendah merupakan rendahnya tekanan darah (baca : Tekanan Darah Rendah), sedangkan anemia adalah kurangnya sel darah merah atau hemoglobin seperti telah disebutkan di atas. Hal ini sengaja saya perjelas disini karena saya masih sering menemukan pasien yang salah dalam meng arti kan Anemia (kurang darah).

Page 2: Tips Sehat

ilustrasi anemiaPenyebab AnemiaAda ber macam macam Penyebab Anemia sesuai dengan jenis anemianya dan terdapat lebih dari 400 jenis anemia, yang secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok:

Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah

… mari kita bahas satu persatu :D

Penyebab Anemia Karena Kehilangan DarahSel darah merah dapat hilang ketika seseorang mengeluarkan darah atau berdarah oleh sebab apapun seperti kecelakaan, terluka, dsb. Namun perdarahan dapat terjadi perlahan-lahan selama jangka waktu yang panjang, dan adakalanya tidak terdeteksi. Ini disebut sebagai pendarahan kronis yang biasanya disebabkan oleh : Penyakit pencernaan seperti maag, wasir, gastritis (radang lambung), dan kanker

(Baca: BAB Berdarah) Penggunaan obat anti-inflamasi (OAINS) seperti aspirin atau ibuprofen, yang dapat

menyebabkan gastritis dan perdarahan saluran cerna. Menstruasi dan melahirkan pada wanita, terutama jika perdarahan menstruasi yang

berlebihanPenyebab Anemia karena Kurangnya Produksi Sel Darah MerahAnemia bisa terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah merah, yakni kurangnya produksi sel darah merah atau terganggunya pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula terbentuk sel darah merah dan hemoglobin yang tidak bagus sehingga fungsinya tidak optimal.Penyebab anemia jenis ini biasanya terkait dengan kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan dalam memproduksi sel darah merah dan hemoglobin. Kondisi yang terkait dengan penyebab anemia ini antara lain :

Anemia sel sabit Anemia defisiensi besi

Page 3: Tips Sehat

Kekurangan vitamin B12, Asam Folat Masalah Sumsum tulang dan stem cell Kondisi kesehatan lain

Penyebab Anemia Karena Rusaknya Sel Darah MerahKetika sel-sel darah merah rapuh dan tidak dapat menahan stres rutin dari sistem peredaran darah, maka dapat pecah secara prematur, sehingga menyebabkan anemia hemolitik. Anemia hemolitik dapat hadir pada saat lahir atau berkembang kemudian. Kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya.Penyebab anemia hemolitik yang telah diketahui antara lain: Kondisi yang diwariskan (diturunkan), seperti anemia sel sabit dan talasemia Stres seperti infeksi, obat-obatan, racun ular atau laba-laba, atau makanan tertentu Racun dari penyakit hati lanjut (liver kronis) atau penyakit ginjal Serangan yang tidak tepat oleh sistem kekebalan tubuh (disebut penyakit hemolitik

pada bayi baru lahir, ketika itu terjadi pada janin yang dikandung wanita hamil) Cangkok vaskular, katup jantung prostetik, tumor, luka bakar parah, paparan bahan

kimia, hipertensi berat, dan gangguan pembekuan darah. Dalam kasus yang jarang terjadi, pembesaran limpa dapat menjebak sel darah

merah dan menghancurkan mereka sebelum waktunya beredar habis.Faktor Risiko AnemiaBerbeda dengan penyebab anemia, fakor risiko berikut ini meningkatkan peluang seseorang untuk terkena anemia.

Kekurangan Vitamin.Kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat meningkatkan resiko anemia. Gangguan usus.

Gangguan usus akan mengganggu penyerapan nutrisi – seperti penyakit Crohn dan penyakitceliac – akibatnya dapat meningkatkan risiko anemia. Menstruasi.

Wanita yang masIh memiliki menstruasi risiko anemia nya lebih besar daripada laki-laki dan wanita pascamenopause. Karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah

Kehamilan.Ibu hamil memiliki risiko anemia kekurangan zat besi karena zat besi harus melayani peningkatan volume darah serta pembentukan hemoglobin janin.

Penyakit kronis.

Page 4: Tips Sehat

Penyakit kronis seperti kanker, gagal ginjal atau hati, dll. Biasanya anemia defisiensi besi. Riwayat keluarga memiliki penyakit anemia seperti anemia sel sabit. Faktor-faktor lain.

Riwayat infeksi tertentu, penyakit darah dan gangguan autoimun (baca: Penyakit Lupus), alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia. 

Ciri-ciri atau Gejala Anemia ( Kurang Darah )Seseorang yang mengalami anemia bisanya memiliki ciri-ciri sering terlihat sangat pucat dan mungkin juga mengalami gejala anemia yang lain, seperti :

Kelelahan Lemah dan cepat capek Mudah mengantuk Sakit Kepala Tangan dan kaki dingin Pingsan Pusing, terutama ketika orang tersebut berdiri Sesak napas, terutama pada saat beraktivitas Detak jantung cepat atau jantung berdebar, terutama pada saat beraktivitas. Nyeri dada Penurunan konsentrasi dan daya ingat

Namun, gejala anemia terkadang tidak jelas, terutama pada orang muda atau secara fisik terlihat sehat, padahal tingkat hemoglobin bisa jatuh secara signifikan tanpa menunjukkan gejala anemia sama sekali. Dalam kasus lain, gejala anemia dapat berkembang perlahan-lahan selama beberapa bulan atau tahun.

Kapan Harus Ke Dokter ?Jika Kamu mengalami beberapa gejala anemia seperti diatas sebaiknya periksakan diri ke dokter, agar diperiksa lebih lanjut apakah benar kamu mengalami anemia atau penyakit lain yang memiliki gejala yang mirip.

Atau ketika Kamu merasa sehat tanpa gejala anemia, namun saat akan donor darah, biasanya kan diperiksa dulu kadar hemoglobin nya, eh ternyata Hb rendah maka kamu tidak boleh donor dan dianjurkan berobat ke dokter.Untuk men diagnosis anemia, dokter akan merekomendasikan:

Page 5: Tips Sehat

Pemeriksaan fisik.Pemeriksaan Jantung (frekuensi detak jantung, irama jantung), paru-paru (pernafasan), hati dan limpa.Pemeriksaan darah lengkap (CBC).Pemeriksaan darah lengkap (CBC = complete blood count) digunakan untuk menghitung jumlah sel-sel darah merah, kekentalan darah (hemtokrit), Hemoglobin (Hb).Nilai Normal (acuan) Dewasa

Nilai normal hematokrit pria = 38,8 – 50 persen. Wanita = 34,9 – 44,5 persen. Nilai normal hemoglobin (Hb) Pria =  13,5-17,5 gram per desiliter. Wanita = 12-15,5

gram per desiliter.Pemeriksaan ukuran dan bentuk sel-sel darah merah.Beberapa sel darah merah juga dapat diperiksa ukurannya, bentuk dan warna. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan diagnosis. Sebagai contoh, pada anemia defisiensi besi, sel darah merah lebih kecil dan lebih pucat warnanya dibanding normal (anemia hipokrom mikrositer). Dalam kasus anemia defisiensi vitamin, sel darah merah berukuran besar dan jumlahnya sedikit (anemia megaloblastik).Itulah beberapa hal yang terkait dengan anemia atau kurang darah, mulai dari pengertian, penyebab, faktor risiko, dan gejala anemia. salam sehat :)

Artikel terkait:

Cara Menaikkan Trombosit dengan Cepat dan Alami Mengenal Anemia Aplastik Macam-macam Anemia dan Pengobatannya Belajar Golongan Darah Manfaat Donor Darah Syarat Donor Darah

Artikel ini ditulis oleh Ahmad Muhlisin

Tulis Komentar / Konsultasi tentang Anemia – pengertian, penyebab, dan gejala anemia

Tags:anemia, darah rendah, donor darah

Artikel terbaruCari Artikel Search

Page 6: Tips Sehat

Penyebab Tangan Kesemutan dan Cara Mengatasinya Cara Mengatasi Sembelit, Efektif dan Aman Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah, Terbukti Efektif! Penyakit Beri-Beri Hemofilia Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin E Sejumlah Manfaat Vitamin E Bagi Kesehatan Aplikasi Kesehatan

Kalkulator Berat Badan Kalkulator Kehamilan Kalkulator Masa Subur

Find Us on FacebookDapatkan Update Artikel Terbaru dgn tekan "Like".

Follow me on G+Copyright © 2014 mediskus.com.

About Contact Us Privacy Policy Sitemap

 Situs ini hanya sebagai sumber informasi, tidak boleh dianggap sebagai nasihat medis,

diagnosis ataupun anjuran pengobatan. Bacadisclaimer

Page 7: Tips Sehat

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Anemia adalah keadaan dimana

kadar sel-sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari

normal. Hemoglobin terdapat dalam sel- sel darah merah dan merupakan

pigmen pemberi warna merah sekaligus pembawa oksigen dari paru-paru

ke seluruh sel-sel tubuh. Oksigen ini akan digunakan untuk membakar gula

dan lemak menjadi energy. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kurang

darah dapat menyebabkanng gejala lemah dan lesu yang tidak biasa.

Paru-paru dan jantung juga terpaksa kerja keras untuk mendapatkan

oksigen dari darah yang menyebabkan nafas terasa pendek. Walaupun

gejalanya tidak terlihat atau samar-samar dalam jangka waktu lama.

Kondisi ini tetap dapat membahayakan jiwa jika dibiarkan dan tidak diobati.

Jika anda mengalami gejala lemah lesu berkepanjangan, sebaiknya

segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabny. Anemia

Page 8: Tips Sehat

biasanya terdeteksi atau sedikitnya dapat dipastikan setelah pemeriksaan

darah untuk mengetahui kadar sel darah merah , hemotokrit dan

hemoglobin. Pengobatan bisa bervariasi tergantung pada diagnosisnya

Sel-sel darah baru dibuat setiap hari dalam sumsum tulang belakang. Zat

gizi yan diperlukan untuk pembuatan sel-sel ini adalah besi, protein dan

vitamin terutama asam folat dan B12. Dari semua ini, besi dan protein

yang paling penting dalam pembentukan hemoglobin. Setiap orang harus

memiliki sekitar 15 gram hemoglobin per 100 ml darah dan jumlah darah

sekitar lima juta sel darah merah per millimeter darah. 1

BAB II PEMBAHASANA. Pengertian Anemia Anemia adalah berkurangnya

jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam 100 ml darah. (Ngastiyah,

1997). Secara fisiologis, anemia terjadi apabila terdapat kekurangan

jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan sehingga tubuh

akan mengalami hipoksia. Anemia bukan suatu penyakit atau diagnosis

melainkan merupakan pencerminan ke dalam suatu penyakit atau dasar

perubahan patofisilogis yang diuraikan oleh anamnese dan pemeriksaan

fisik yang teliti serta didukung oleh pemeriksaan laboratorium.B.

Manifestasi klinik Pada anemia, karena semua sistem organ dapat terlibat,

maka dapat menimbulkan manifestasi klinik yang luas. Manifestasi ini

bergantung pada: (1) kecepatan timbulnya anemia (2) umur individu (3)

mekanisme kompensasinya (4) tingkat aktivitasnya (5) keadaan penyakit

yang mendasari, dan (6) parahnya anemia tersebut. Karena jumlah efektif

sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit O2 yang dikirimkan ke

jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti pada

perdarahan, menimbulkan simtomatoogi sekunder hipovolemia dan

hipoksemia. Namun pengurangan hebat massa sel darah merah dalam

waktu beberapa bulan (walaupun pengurangannya 50%) memungkinkan

mekanisme kompensasi tubuh untuk menyesuaikan diri, dan biasanya

penderita asimtomatik, kecuali pada kerja jasmani berat. Mekanisme

kompensasi bekerja melalui: (1) peningkatan curah jantung dan

pernafasan, karena itu menambah pengiriman O2 ke jaringan-jaringan oleh

sel darah merah (2) meningkatkan pelepasan O2 oleh hemoglobin 2

Page 9: Tips Sehat

(3) mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela

jaringan, dan (4) redistribusi aliran darah ke organ-organ vital (deGruchy,

1978 ). 4.C. Etiologi 1. Karena cacat sel darah merah (SDM) Sel darah

merah mempunyai komponen penyusun yang banyak sekali. Tiap-tiap

komponen ini bila mengalami cacat atau kelainan, akan menimbulkan

masalah bagi SDM sendiri, sehingga sel ini tidak berfungsi sebagai mana

mestinya dan dengan cepat mengalami penuaan dan segera dihancurkan.

Pada umumnya cacat yang dialami SDM menyangkut senyawa-senyawa

protein yang menyusunnya. Oleh karena kelainan ini menyangkut protein,

sedangkan sintesis protein dikendalikan oleh gen di DNA. 2. Karena

kekurangan zat gizi Anemia jenis ini merupakan salah satu anemia yang

disebabkan oleh faktor luar tubuh, yaitu kekurangan salah satu zat gizi.

Anemia karena kelainan dalam SDM disebabkan oleh faktor konstitutif

yang menyusun sel tersebut. Anemia jenis ini tidak dapat diobati, yang

dapat dilakukan adalah hanya memperpanjang usia SDM sehingga

mendekati umur yang seharusnya, mengurangi beratnya gejala atau

bahkan hanya mengurangi penyulit yang terjadi. 3. Karena perdarahan

Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu saja akan menyebabkan

kurangnya jumlah SDM dalam darah, sehingga terjadi anemia. Anemia

karena perdarahan besar dan dalam waktu singkat ini secara nisbi jarang

terjadi. Keadaan ini biasanya terjadi karena kecelakaan dan bahaya yang

diakibatkannya langsung disadari. Akibatnya, segala usaha akan dilakukan

untuk mencegah perdarahan dan kalau mungkin mengembalikan jumlah

darah ke keadaan semula, misalnya dengan tranfusi. 3

4. Karena otoimun Dalam keadaan tertentu, sistem imun tubuh dapat

mengenali dan menghancurkan bagian-bagian tubuh yang biasanya tidak

dihancurkan. Keadaan ini sebanarnya tidak seharusnya terjadi dalam

jumlah besar. Bila hal tersebut terjadi terhadap SDM, umur SDM akan

memendek karena dengan cepat dihancurkan oleh sistem imun.D.

Diagnosis (gejala atau tanda-tanda) Tanda-tanda yang paling sering

dikaitkan dengan anemia adalah: 1. kelelahan, lemah, pucat, dan kurang

bergairah 2. sakit kepala, dan mudah marah 3. tidak mampu

Page 10: Tips Sehat

berkonsentrasi, dan rentan terhadap infeksi 4. pada anemia yang kronis

menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada

sudut mulut, lidah lunak dan sulit menelan. Karena faktor-faktor seperti

pigmentasi kulit, suhu dan kedalaman serta distribusi kapiler

mempengaruhi warna kulit, maka warna kulit bukan merupakan indeks

pucat yang dapat diandalkan. Warna kuku, telapak tangan, dan membran

mukosa mulut serta konjungtiva dapat digunakan lebih baik guna menilai

kepucatan. Takikardia dan bising jantung (suara yang disebabkan oleh

kecepatan aliran darah yang meningkat) menggambarkan beban kerja dan

curah jantung yang meningkat. Angina (sakit dada), khususnya pada

penderita yang tua dengan stenosis koroner, dapat diakibatkan karena

iskemia miokardium. Pada anemia berat, dapat menimbulkan payah

jantung kongesif sebab otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat

menyesuaikan diri dengan beban kerja jantung yang meningkat. Dispnea

(kesulitan bernafas), nafas pendek, dan cepat lelah waktu melakukan

aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman O2.

Sakit kepala, pusing, kelemahan dan tinnitus (telinga berdengung) dapat

menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada susunan saraf pusat.

Pada anemia yang berat dapat juga timbul gejala saluran cerna yang

umumnya berhubungan dengan keadaan defisiensi. Gejala-gejala 4

ini adalah anoreksia, nausea, konstipasi atau diare dan stomatitis

(sariawan lidah dan mulut).E. Patofisiologi Timbulnya anemia

mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangasel darah merah

secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat

kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat

penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui

perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat defek sel darah

merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang

menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi)

terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system retikuloendotelial,

terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin

yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah

Page 11: Tips Sehat

merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin

plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl

mengakibatkan ikterik pada sclera). Apabila sel darah merah mengalami

penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan hemolitik) maka hemoglobin

akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila konsentrasi

plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk

hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi

dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). Kesimpulan

mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh

penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak

mencukupi biasanya dapat diperoleh dengan dasar:1. hitung retikulosit

dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel darah merah muda dalam

sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat dalam

biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia. 5

Anemia ↓ viskositas darah menurun ↓ resistensi aliran darah perifer ↓

penurunan transport O2 ke jaringan ↓ hipoksia, pucat, lemah ↓ beban

jantung meningkat ↓ kerja jantung meningkat ↓ payah jantungF. Klasifikasi

anemia Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro

menunjukkan ukuran sel darah merah sedangkan kromik menunjukkan

warnanya. Sudah dikenal tiga klasifikasi besar. Yang pertama adalah

anemia normositik normokrom. Dimana ukuran dan bentuk sel-sel darah

merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal

tetapi individu menderita anemia. Penyebab anemia jenis ini adalah

kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi,

gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum, dan penyakit-

penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang. Kategori besar yang

kedua adalah anemia makrositik normokrom. Makrositik berarti ukuran sel-

sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena

konsentrasi hemoglobinnya normal. Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau

terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada

defisiensi B12 dan atau asam folat. Ini dapat juga terjadi pada 6

Page 12: Tips Sehat

kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan

mengganggumetabolisme sel. Kategori anemia ke tiga adalah anemia

mikrositik hipokrom.Mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung

hemoglobin dalamjumlah yang kurang dari normal. Hal ini umumnya

menggambarkaninsufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia

defisiensi besi, keadaansideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau

gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia(penyakit hemoglobin

abnormal kongenital). Anemia dapat juga diklasifikasikan menurut

etiologinya. Penyebabutama yang dipikirkan adalah (1) meningkatnya

kehilangan sel darah merah dan (2) penurunan atau gangguan

pembentukan sel. Meningkatnya kehilangan sel darah merah dapat

disebabkan olehperdarahan atau oleh penghancuran sel. Perdarahan

dapat disebabkan olehtrauma atau tukak, atau akibat pardarahan kronik

karena polip pada kolon,penyakit-penyakit keganasan, hemoriod atau

menstruasi. Penghancuran seldarah merah dalam sirkulasi, dikenal

dengan nama hemolisis, terjadi bilagangguan pada sel darah merah itu

sendiri yang memperpendek hidupnya atau karena perubahan lingkungan

yang mengakibatkanpenghancuran sel darah merah. Keadaan dimana sel

darah merah itu sendiriterganggu adalah: 1. Hemoglobinopati, yaitu

hemoglobin abnormal yang diturunkan, misal nya anemia sel sabit 2.

Gangguan sintetis globin misalnya talasemia 3. Gangguan membran sel

darah merah misalnya sferositosis herediter 4. Defisiensi enzim misalnya

defisiensi G6PD (glukosa 6-fosfat dehidrogenase). 7

Yang disebut diatas adalah gangguan herediter. Namun, hemolisisdapat

juga disebabkan oleh gangguan lingkungan sel darah merah

yangseringkali memerlukan respon imun. Respon isoimun mengenai

berbagaiindividu dalam spesies yang sama dan diakibatkan oleh tranfusi

darah yangtidak cocok. Respon otoimun terdiri dari pembentukan antibodi

terhadap sel-sel darah merah itu sendiri. Keadaan yang di namakan

anemia hemolitikotoimun dapat timbul tanpa sebab yang diketahui setelah

pemberian suatuobat tertentu seperti alfa-metildopa, kinin, sulfonamida, L-

dopa atau padapenyakit-penyakit seperti limfoma, leukemia limfositik

Page 13: Tips Sehat

kronik, lupuseritematosus, artritis reumatorid dan infeksi virus. Anemia

hemolitik otoimunselanjutnya diklasifikasikan menurut suhu dimana

antibodi bereaksi dengansel-sel darah merah –antibodi tipe panas atau

antibodi tipe dingin. Malaria adalah penyakit parasit yang ditularkan ke

manusia melaluigigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit

ini akanmenimbulkan anemia hemolitik berat ketika sel darah merah

diinfestasi olehparasit plasmodium, pada keadaan ini terjadi kerusakan

pada sel darah merah,dimana permukaan sel darah merah tidak teratur.

Sel darah merah yangterkena akan segera dikeluarkan dari peredaran

darah oleh limpa(Beutler,1983) Hipersplenisme (pembesaran limpa,

pansitopenia, dan sumsum tulanghiperselular atau normal) dapat juga

menyebabkan hemolisis akibatpenjeratan dan penghancuran sel darah

merah. Luka bakar yang beratkhususnya jika kapiler pecah dapat juga

mengakibatkan hemolisis. Klasifikasi etiologi utama yang kedua adalah

pembentukan sel darahmerah yang berkurang atau terganggu

(diseritropoiesis). Setiap keadaan yangmempengaruhi fungsi sumsum

tulang dimasukkan dalam kategori ini. Yangtermasuk dalam kelompok ini

adalah:(1) keganasan yang tersebar seperti kanker payudara, leukimia dan

multipel mieloma; obat dan zat kimia toksik; dan penyinaran dengan radiasi

dan(2) penyakit-penyakit menahun yang melibatkan ginjal dan hati,

penyakit- penyakit infeksi dan defiensi endokrin. 8

Kekurangan vitamin penting seperti vitamin B12, asam folat, vitaminC dan

besi dapat mengakibatkan pembentukan sel darah merah tidak

efektifsehingga menimbulkan anemia. Untuk menegakkan diagnosis

anemia harusdigabungkan pertimbangan morfologis dan etiologi.1. Anemia

aplastik Anemia aplastik adalah suatu gangguan pada sel-sel induk

disumsum tulang yang dapat menimbulkan kematian, pada keadaan ini

jumlah sel-sel darah yang dihasilkan tidak memadai. Penderita mengalami

pansitopenia yaitu kekurangan sel darah merah, sel darah putih dan

trombosit. Secara morfologis sel-sel darah merah terlihat normositik dan

normokrom, hitung retikulosit rendah atau hilang dan biopsi sumsum tulang

menunjukkan suatu keadaan yang disebut “pungsi kering” dengan

Page 14: Tips Sehat

hipoplasia yang nyata dan terjadi pergantian dengan jaringan lemak.

Langkah-langkah pengobatan terdiri dari mengidentifikasi dan

menghilangkan agen penyebab. Namun pada beberapa keadaan tidak

dapat ditemukan agen penyebabnya dan keadaan ini disebut idiopatik.

Beberapa keadaan seperti ini diduga merupakan keadaan imunologis. a.

Gejala-gejala anemia aplastik Kompleks gejala anemia aplastik berkaitan

dengan pansitopenia. Gejala-gejala lain yang berkaitan dengan anemia

adalah defisiensi trombosit dan sel darah putih. Defisiensi trombosit dapat

mengakibatkan: (1) ekimosis dan ptekie (perdarahan dalam kulit) (2)

epistaksis (perdarahan hidung) (3) perdarahan saluran cerna (4)

perdarahan saluran kemih (5) perdarahan susunan saraf pusat. 9

Defisiensi sel darah putih mengakibatkan lebih mudahnya terkena infeksi.

Aplasia berat disertai pengurangan atau tidak adanya retikulosit jumlah

granulosit yang kurang dari 500/mm3 dan jumlah trombosit yang kurang

dari 20.000 dapat mengakibatkan kematian dan infeksi dan/atau

perdarahan dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Namun

penderita yang lebih ringan dapat hidup bertahun- tahun. Pengobatan

terutama dipusatkan pada perawatan suportif sampai terjadi penyembuhan

sumsum tulang. Karena infeksi dan perdarahan yang disebabkan oleh

defisiensi sel lain merupakan penyebab utama kematian maka penting

untuk mencegah perdarahan dan infeksi.b. Pencegahan anemia aplastik

dan terapi yang di lakukan Tindakan pencegahan dapat mencakup

lingkungan yang dilindungi (ruangan dengan aliran udara yang mendatar

atau tempat yang nyaman) dan higiene yang baik. Pada pendarahan

dan/atau infeksi perlu dilakukan terapi komponen darah yang bijaksana,

yaitu sel darah merah, granulosit dan trombosit dan antibiotik. Agen-agen

perangsang sumsum tulang seperti androgen diduga menimbulkan

eritropoiesis, tetapi efisiensinya tidak menentu. Penderita anemia aplastik

kronik dipertahankan pada hemoglobin (Hb) antara 8 dan 9 g dengan

tranfusi darah yang periodik. Penderita anemia aplastik berusia muda yang

terjadi secara sekunder akibat kerusakan sel induk memberi respon yang

baik terhadap tranplantasi sumsum tulang dari donor yang cocok (saudara

Page 15: Tips Sehat

kandung dengan antigen leukosit manusia [HLA] yang cocok). Pada kasus-

kasus yang dianggap terjadi reaksi imunologis maka digunakan globulin

antitimosit (ATG) yang mengandung antibodi untuk melawan sel T

manusia untuk mendapatkan remisi sebagian. Terapi semacam ini

dianjurkan untuk penderita yang agak tua atau untuk penderita yang tidak

mempunyai saudara kandung yang cocok. 10

2. Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi secara morfologis

diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan

kuantitatif pada sintetis hemoglobin. Defisiensi besi merupakan penyebab

utama anemia di dunia. Khususnya terjadi pada wanita usia subur,

sekunder karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan

kebutuhan besi selama hamil. a. Penyebab lain defisiensi besi adalah: (1)

asupan besi yang tidak cukup misalnya pada bayi yang diberi makan susu

belaka sampai usia antara 12-24 bulan dan pada individu tertentu yang

hanya memakan sayur- sayuran saja; (2) gangguan absorpsi seperti

setelah gastrektomi dan (3) kehilangan darah yang menetap seperti pada

perdarahan saluran cerna yang lambat karena polip, neoplasma, gastritis

varises esophagus, makan aspirin dan hemoroid. Dalam keadaan normal

tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 3 sampai 5 g besi, bergantung

pada jenis kelamin dan besar tubuhnya. Hampir dua pertiga besi terdapat

dalam hemoglobin yang dilepas pada proses penuaan serta kematian sel

dan diangkut melalui transferin plasma ke sumsum tulang untuk

eritropoiesis. Dengan kekecualian dalam jumlah yang kecil dalam

mioglobin (otot) dan dalam enzim-enzim hem, sepertiga sisanya disimpan

dalam hati, limpa dan dalam sumsum tulang sebagai feritin dan sebagai

hemosiderin untuk kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut. b. Patofisiologi

anemia defisiensi besi Walaupun dalam diet rata-rata terdapat 10 - 20 mg

besi, hanya sampai 5% - 10% (1 - 2 mg) yang sebenarnya sampai

diabsorpsi. Pada persediaan besi berkurang maka besi dari diet tersebut

diserap lebih banyak. Besi yang dimakan diubah menjadi besi fero dalam

lambung dan duodenum; penyerapan besi terjadi pada duodenum dan

jejunum 11

Page 16: Tips Sehat

proksimal. Kemudian besi diangkut oleh transferin plasma ke sumsum

tulang untuk sintesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan di

jaringan.c. Tanda dan gejala anemia pada penderita defisiensi besi Setiap

milliliter darah mengandung 0,5 mg besi. Kehilangan besi umumnya sedikit

sekali, dari 0,5 sampai 1 mg/hari. Namun wanita yang mengalami

menstruasi kehilangan tambahan 15 sampai 28 mg/bulan. Walaupun

kehilangan darah karena menstruasi berhenti selama hamil, kebutuhan

besi harian tetap meningkat, hal ini terjadi oleh karena volume darah ibu

selama hamil meningkat, pembentukan plasenta, tali pusat dan fetus, serta

mengimbangi darah yang hilang pada waktu melahirkan. Selain tanda dan

gejala yang ditunjukkan oleh anemia, penderita defisiensi besi yang berat

(besi plasma lebih kecil dari 40 mg/ 100 ml;Hb 6 sampai 7 g/100

ml)mempunyai rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis, rata, mudah

patah dan sebenarnya berbentuk seperti sendok (koilonikia). Selain itu

atropi papilla lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilat,

merah daging, dan meradang dan sakit. Dapat juga timbul stomatitis

angularis, pecah-pecah dengan kemerahan dan rasa sakit di sudut-sudut

mulut. Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah merah normal

atau hampir normal dan kadar hemoglobin berkurang. Pada sediaan hapus

darah perifer, eritrosit mikrositik dan hipokrom disertain poikilositosis dan

aniositosis. Jumlah retikulosit mungkin normal atau berkurang. Kadar besi

berkurang walaupun kapasitas meningkat besi serum meningkat.d.

Pengobatan anemia pada penderita defisiensi besi Pengobatan defisiensi

besi mengharuskan identifikasi dan menemukan penyebab dasar anemia.

Pembedahan mungkin diperlukan untuk menghambat perdarahan aktif

yang diakibatkan oleh polip, tukak, keganasan dan hemoroid; perubahan

diet mungkin 12

diperlukan untuk bayi yang hanya diberi makan susu atau individu dengan

idiosinkrasi makanan atau yang menggunakan aspirin dalam dosis

besar.Walaupun modifikasi diet dapat menambah besi yang tersedia

(misalnya hati, masih dibutuhkan suplemen besi untuk meningkatkan

hemoglobin dan mengembalikan persediaan besi. Besi tersedia dalam

Page 17: Tips Sehat

bentuk parenteral dan oral. Sebagian penderita memberi respon yang baik

terhadap senyawa-senyawa oral seperti ferosulfat. Preparat besi

parenteral digunakan secara sangat selektif, sebab harganya mahal dan

mempunyai insidens besar terjadi reaksi yang merugikan.3. Anemia

megaloblastik Anemia megaloblastik diklasifikasikan menurut morfologinya

sebagai anemia makrositik normokrom. a. Sebab-sebab atau gejala

anemia megaloblastik Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh

defisiensi vitamin B12 dan asam folat yang mengakibatkan sintesis DNA

terganggu. Defisiensi ini mungkin sekunder karena malnutrisi, malabsorpsi,

kekurangan faktor intrinsik (seperti terlihat pada anemia pernisiosa dan

postgastrekomi) infestasi parasit, penyakit usus dan keganasan, serta

agen kemoterapeutik. Individu dengan infeksi cacing pita (dengan

Diphyllobothrium latum) akibat makan ikan segar yang terinfeksi, cacing

pita berkompetisi dengan hospes dalam mendapatkan vitamin B12 dari

makanan, yang mengakibatkan anemia megaloblastik (Beck, 1983).

Walaupun anemia pernisiosa merupakan prototip dari anemia

megaloblastik defisiensi folat lebih sering ditemukan dalam praktek klinik.

Anemia megaloblastik sering kali terlihat pada orang tua dengan malnutrisi,

pecandu alkoholatau pada remaja dan pada kehamilan dimana terjadi

peningkatan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fetus dan laktasi.

Kebutuhan ini juga meningkat pada anemia hemolitik, keganasan dan

hipertiroidisme. Penyakit celiac dan 13

sariawan tropik juga menyebabkan malabsorpsi dan penggunaan obat-

obat yang bekerja sebagai antagonis asam folat juga mempengaruhi.b.

Pencegahan anemia pada penderita anemia megaloblastik Kebutuhan

minimal folat setiap hari kira-kira 50 mg mudah diperoleh dari diet rata-rata.

Sumber yang paling melimpah adalah daging merah (misalnya hati dan

ginjal) dan sayuran berdaun hijau yang segar. Tetapi cara menyiapkan

makanan yang benar juga diperlukan untuk menjamin jumlah gizi yang

adekuat. Misalnya 50% sampai 90% folat dapat hilang pada cara

memasak yang memakai banyak air. Folat diabsorpsi dari duodenum dan

jejunum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan

Page 18: Tips Sehat

disimpan dalam hati. Tanpa adanya asupan folat persediaan folat biasanya

akan habis kira- kira dalam waktu 4 bulan. Selain gejala-gejala anemia

yang sudah dijelaskan penderita anemia megaloblastik sekunder karena

defisiensi folat dapat tampak seperti malnutrisi dan mengalami glositis

berat (radang lidah disertai rasa sakit), diare dan kehilangan nafsu makan.

Kadar folat serum juga menurun (<4 mg/ml). Pengobatan anemia pada

penderita anemia megaloblastik. Seperti yang sudah disebutkan

sebelumnya pengobatan bergantung pada identifikasi dan menghilangkan

penyebab dasarnya. Tindakan ini adalah memperbaiki defisiensi diet dan

terapi pengganti dengan asam folat atau dengan vitamin B12. penderita

kecanduan alkohol yang dirawat di rumah sakit sering memberi respon

“spontan” bila di berikan diet seimbang. 14

BAB III PENUTUPA. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada pembahasan,

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Anemia adalah

berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobin dalam 100 ml

darah. Etiologi anemia Karena cacat sel darah merah (SDM).Karena

kekurangan zat gizi,Karena perdarahan,Karena otoimun. Patofisiologi

anemia /Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum

atau kehilangasel darah merah secara berlebihan atau keduanya.

Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,

invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel

darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi),

hal ini dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan

ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.

15

DAFTAR PUSTAKA http://www.blogdokter.net/2008/06/17/anemia/

http://www.totalkesehatananda.com/index.html

http://yudhim.blogspot.com/2008/08/tentang-penyakit-anemi.html

Sukandar, Elin Yulinah, dkk., 2008, ISO Farmakoterapi, PT.

ISFIPenerbitan, Jakarta Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-

Obat Penting, PT. ElexMedia Komputindo, Jakarta 16

Page 19: Tips Sehat

DAFTAR ISIKATA

PENGANTAR ........................................................................... iDAFTAR

ISI .......................................................................................... iiBAB I

PENDAHULUAN A. Latar

Belakang .......................................................................... 1BAB II

PEMBAHASAN A. Pengertian

Anemia .................................................................... 2 B. Manifestasi

klinik ...................................................................... 2 C.

Etiologi ....................................................................................... 3 D.

Diagnosis (gejala atau tanda-tanda) ........................................ 4 E.

Patofisiologi................................................................................ 5 F.

Klasifikasi anemia .................................................................... 6BAB III

PENUTUP A.

Kesimpulan ................................................................................ 15DAFTAR

PUSTAKA 17 ii

Home » Penyakit & Kondisi » Penyakit Anemia ( Kurang Darah )

Penyakit Anemia ( Kurang Darah )Posted By Ristin SetiyaniFiled Under Penyakit & Kondisi

Pengertian Penyakit Anemia ( Kurang Darah )Anemia adalah keadaan dimana sel darah merah berjumlah di bawah normal, begitu juga dengan

hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah. Padahal hemoglobin memiliki fungsi untuk membawa

oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Nah, penyakit anemia bisa menyebabkan oksigen tidak

tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, tubuh pun sering mengalami kelemahan,

kelelahan, kepala terasa melayang dan kurang tenaga dan bahkan sesak. Jika bertambah berat maka

anemia dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke. Untuk diagnosa bisa dilakukan dengan cara

pemeriksaan darah sederhana di laboratorium.

Page 20: Tips Sehat

Pemeriksaan darah ini mencakup penghitungan seluruh komponen pembentuk darah ketika melakukan

pemeriksaan darah manusia di laboratorium. Pemeriksaan lengkap ini bisa dilakukan dengan

menggunakan mesin khusus. Berikut komponen pembentuk komponen darah yang perlu Anda ketahui:

Sel darah merah

Hematokrit

Hemoglobin

Sel darah putih

Trombosit

Penyebab anemia adalah sebagai berikut:1. Kekurangan zat besiPenyebab anemia paling utama adalah kekurangan zat besi dan umumnya lebih berisiko pada wanita

ketimbang pria. Hal ini disebabkan wanita harus mengalami menstruasi setiap bulannya sehingga

kekurangan darah. Selain itu, yang lebih rentan kekurangan zat besi adalah wanita. Selain karena

menstruasi, pada orang dewasa, mereka bisa mengalami anemia karena kehilangan darah kronis karena

penyakit kanker khususnya kanker pada usus besar.

Kanker pada usus besar sendiri disebabkan oleh konsumsi obat-obatan yang menyebabkan iritasi

mengalami iritasi. Obat NSAID adalah salah satu obat pemicu iritasi pada usus. Selain orang dewasa,

anak-anak dan bayi pun bisa menderita anemia karena kurangnya asupan makanan yang mengandung

zat besi.

2. Gangguan sumsum tulangTempat produksi sel darah adalah di sumsum tulang. Namun sumsum tulang bisa mengalami gangguan

sehingga kerjanya untuk memproduksi sel darah menjadi tidak normal. Gangguan sumsum tulang ini

sendiri adalah karena adanya mestatase sel kanker di daerah lain pada tubuh.

3. Dinding sel darah merah pecahJika anemia disebabkan karena dinding sel darah merah pecah maka penyakit ini disebut sebagai

anemia hemolitik. Penyebabnya adalah reaksi antigen antibodi.

4. Faktor genetikFaktor keturunan pun dapat mengakibatkan penyakit anemia. Penderita mengalami kelainan genetik

berupa umur sel darah merah yang sangat pendek sehingga tubuh kekurangan sel darah merah.

Penyakit anemia yang disebabkan oleh faktor genetik disebut sickle cell anemia. Sedangkan anemia

faktor kelainan genetik yang menimpa hemoglobin disebut sebagai thalasemia.

5. PendarahanPendarahan pada tubuh baik yang terjadi di dalam atau luar tubuh dapat mengakibatkan anemia dalam

waktu singkat. Hal ini bisa terjadi karena maag kronis yang menyebabkan dinding lambung mengalami

luka.

Cara Pengobatan AnemiaPengobatan anemia haruslah sesuai dengan penyebabnya terjadi penyakit tersebut. Sebagai contoh,

penyakit anemia yang adalah karena pendarahan maka penanganan yang dilakukan adalah dengan cara

Page 21: Tips Sehat

menghentikaan pendarahan. Kemudian, kalau belum kunjung sembuh, penanganan dengan cara operasi

perlu dilakukan. Atau bisa juga dengan memberi suntikan vitamin B12 karena umumnya anemia

disebabkan oleh kurangnya zat besi.

Nah, oleh karena itu, untuk mengurangi risiko terkena penyakit anemia, kita perlu memerhatikan asupan

zat besi dan vitamin B12. Khususnya bagi wanita pada saat menstruasi bisa memperbanyak konsumsi

zat besi agar terhindar dari kelelahan akut. Dengan begitu gejala terlalu lelah, sesak dan penyakit

kelanjutan yang lebih parah seperti penyakit jantung dan stroke bisa dihindari dengan penanganan dini

terhadap penyakit anemia – kekurangan darah.

Penyakit Anemia adalah

ciri-ciri anemiaPenyakit anemia adalah kondisi dimana kadar sel darah merah atau Haemoglobin (Hb) dalam darah kurang atau tidak mencapai batas normal. Kadar Haemoglobin normal berbeda antara pria dan wanita. Namun menurut standar medis, seseorang dikatakan menderita anemia jika kadar haemoglobinnya dibawah 13.5 gr/100ml darah pada pria dan kurang dari 12.0gr/100ml darah pada wanita.

Page 22: Tips Sehat

Penyebab Penyakit AnemiaPenyebab anemia sebenarnya secara umum bisa disebabkan karena adanya gangguan pada sel darah merah sehingga berpengaruh pada siklus masa hidup normalnya. Siklus hidup sel darah merah normal pada manusia adalah sekitar  120 hari.Penyebab anemia bisa dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1. Karena berkurangnya produksi sel darah merah;2. Karena proses kehilangan atau penghancuran sel darah merah yanng berlebihan.

Pembentukan sel darah merah terjadi di sum-sum tulang belakang, sehingga adanya pengurangan produksi sel darah merah bisa mengindikasikan adanya gangguan pada sum-sum tulang belakang atau bisa juga disebabkan oleh kurangnya asupan zat Besi (FE+) yang merupakan bahan dasar pembentuk sel darah merah.Berikut adalah beberapa penyebab penyakit anemia yang lainnya

1. Tidak mengkonsumsi daging. Bagi kaum vegetarian tentu menghindari konsumsi daging. Hal ini menyebabkan mereka kekurangan vitamin B12 yang merupakan salah satu komponen pembentuk sel darah merah yang hanya ditemui dalam bahan makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan. Pada orang non vegetarian, hampir tidak ditemui seseorang yang kekurangan vitamin B12 karena biasanya di dalam tubuh mereka terdapat cukup cadangan vitamin B12 untuk 5 tahun mendatang.

2. Menstruasi yang berlebihan juga merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia pada kaum wanita. Pada saat mentruasi, wanita dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan kadar gizi tinggi seperti bayam dan susu agar asupan gisinya terpenuhi.

3. Kehamilan juga bisa menjadi penyebab anemia pada ibu karena janin ikut menyerap zat gizi dari makanan yang dikonsumsi ibu.

4. Obat-obatan tertensu seperti aspirin, pil KB, Anti Inflamasi dapat menghambat penyerapan zat besi dalam lambung sehingga menyebabkan timbulnya penyakit anemia.

Gejala AnemiaSeseorang yang mengidap penyakit anemia, biasanya memiliki gejala-gejala anemia sebagai berikut :

1. Muka atau wajah terlihat pucat merupakan gejala umum yang tampak pada penderita anemia;

2. Badan terasa lesu dan kurang semangat dalam beraktifitas terutama aktifitas fisik;3. Tubuh mudah terasa lelah;4. Mudah tersinggung karena hal-hal kecil;5. Sering sakit kepala dan kehilangan nafsu makan bisa juga menjadi gejala anemia;6. Sulit berkonsentrasi juga merupakan gejala yang timbul pada penderita anemia, dan hal

ini dirasa sangat mengganggu karena berpengaruh pada produktifitas kerja;7. Jika Anda sering mengalami sesak nafas, ini mungkin gejala anemia yang tergolong

sedang atau bahkan berat.

Page 23: Tips Sehat