Tips Mudik Lebaran Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Kelelahan · momen yang paling di ... ini harus...

1
layouter: nur RADAR SURABAYA l SABTU, 2 JUNI 2016 HALAMAN 19 MUDIK menjadi tradisi setiap menjelang lebaran atau Idul Fitri. Ini menjadi momen yang paling di- tunggu-tunggu oleh ma- syarakat karena mereka bisa bertemu dan bersila- turahmi dengan sanak sau- dara di kampung. Walau- pun menjadi momen suka cita, masyarakat juga perlu memperhatikan kondisi badan, perbekalan, dan waktu istirahat saat mudik. Karena hal-hal tersebut menjadi kunci keamanan dan kenyamanan mudik. Masyarakat melakukan mudik dengan berbagai moda transportasi, mulai dari kendaraan pribadi baik roda dua maupun em- pat, kendaraan umum se- perti bus, kereta api, ka- pal, dan pesawat. Dr Lili Soetjipto, dokter umum Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Su- rabaya memberikan tips persiapan dan menjaga ke- sehatan saat mudik. Yang paling ditekankan Lili adalah menjaga kondisi dan jangan sampai kelela- han, karena jika dua hal tersebut dijaga dengan baik maka mudik akan lancar. Menjaga kondisi tubuh bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup. Walaupun puasa, jika makan maka- nan bergizi saat berbuka dan sahur maka kebu- tuhan nutrisi tubuh ter- penuhi, sehingga akan menghasilkan energi dan kuat menjalani puasa. “Menjaga kondisi badan ini harus dari jauh-jauh hari, bukan besok mau be- rangkat, hari ini baru istirahat cukup dan makan Tips Mudik Lebaran Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Kelelahan ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA dr Lili Soetjipto Dokter Umum Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya ga saja,” tegasnya. Membawa peralatan ke- bersihan seperti tisu ke- ring, tisu basah, hand wash juga penting. Tisu kering contohnya bisa di- gunakan untuk member- sihkan diri saat ke toilet umum yang dirasa tidak bersih termasuk air untuk bilas. Sebaiknya menggu- nakan tisu, lebih terjamin, karena toilet yang kotor dan air untuk bilasnya yang kotor sangat rentan terhadap penularan ku- man dan bakteri. Hand wash bisa digu- nakan untuk membersihkan tangan saat hendak makan dalam kondisi di dalam mobil dan tidak ada air untuk cuci tangan,” imbuhnya. Ditegaskan Lili, bagi pemudik yang memiliki pe- nyakit kronis, seperti di- abetes, stroke, hipertensi, dan lain-lain, sebaiknya sebelum mudik memerik- sakan atau kontrol dulu ke dokter. Hal ini dimaksud- kan untuk mengetahui kon- disi tubuh. Apakah ada yang bermasalah, dan me- minta pasokan obat yang biasa diminum sehari-hari yang cukup selama masa mudik hingga kembali. Setelah mudik pun di- anjurkan untuk segera memeriksakan diri, ka- rena kondisi lelah dan mungkin pola makan tidak terkontrol dikhawatirkan menimbulkan masalah. Namun jika mengalami suatu masalah atau gejala kambuh sebaiknya juga segera periksa ke dokter. “Bagi penderita penyakit kronis dan menjalani diet, saat mudik sebaiknya juga membawa perbekalan se- suai menu makanan yang dianjurkan. Karena mem- beli makan di luar me- nunya belum tentu sesuai,” papar Lili. Bagi yang memiliki anak- anak atau balita juga perlu menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan mereka, seperti susu, air panas, ma- kanan yang sesuai. Apakah itu bubur atau biscuit, apalagi untuk perjalanan mudik yang panjang. Per- bekalan ini diperlukan ka- rena anak-anak atau balita sangat membutuhkan pa- sokan nutrisi dan makanan. Apalagi mereka belum bisa mengendalikan atau me- nahan rasa lapar. “Iya kalau saat itu mudik melintas di kawasan pemu- kiman yang bisa ditemui banyak toko atau mini market, kalau sedang me- lintas dikawasan hutan kan susah mencari susu atau makanan bayi,” jelasnya. Khususnya bagi pemudik yang menggunakan kenda- raan umum, harus bisa memperkirakan lama perja- lanan mudik karena mereka tidak bisa sewaktu-waktu berhenti di minimarket, ke toilet, atau tempat makan. Jadi mereka harus meleng- kapi perbekalan dan keper- luan selama perjalanan. Sedangkan pemudik yang membawa kendaraan pribadi dan menyetir sen- diri, sebaiknya saat me- rasa lelah dan ngantuk se- gera mencari tempat un- tuk istirahat, di rest area contohnya. Lalu istirahat sejenak dengan mengge- rakkan anggota badan atau olah raga ringan dan tidur atau istirahat. Ka- rena dalam kondisi lelah dan ngantuk sangat ber- bahaya membawa ken- daraan. Setelah istirahat badan akan kembali fresh dan siap melanjutkan perjalanan. (nur/no) menjadi barang yang wajib dibawa untuk antisipasi jika sakit mendadak. Seper- ti obat turun panas, sakit kepala, masuk angin, diare, obat flu. Termasuk obat- obatan luar seperti minyak kayu puti, antiseptic, dan lain sebagainya. “Memang tidak diha- rapkan terjadi sesuatu, akan tetapi untuk jaga-ja- bernutrisi. Tapi sudah dite- rapkan dari jauh hari, dan lebih baik lagi setiap hari diterapkan,” tuturnya. Persiapan lainnya ada- lah menyiapkan semua keperluan, barang ba- waan, dan kebutuhan pri- badi selama perjalanan. Seperti membawa bekal makanan sebagai anti- sipasi jika sudah tiba wak- tu berbuka dan masih di jalan atau jauh dari tem- pat makan, juga untuk an- tisipasi jika lapar. Bekal ini sebaiknya membawa sendiri karena akan lebih terjaga keber- sihan dan keamanannya dibandingkan beli di tem- pat sembarangan. Jenis makanan dan kandungan nutrisinya juga dapat ditentukan sendiri. “Yang tidak kalah pen- ting adalah membawa air putih yang cukup, untuk minum menghindari dehi- drasi. Selain itu, bisa di- manfaatkan untuk cuci ta- ngan jika membersihkan ta- ngan dengan tisu atau cairan hand wash dirasa kurang maksimal,” terang Lili. Obat-obatan pribadi juga ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA HINDARI DEHIDRASI: Bila mudik harus banyak minum air putih selama di perjalanan.

Transcript of Tips Mudik Lebaran Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Kelelahan · momen yang paling di ... ini harus...

Page 1: Tips Mudik Lebaran Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Kelelahan · momen yang paling di ... ini harus dari jauhjauh hari, bukan besok mau be ... dan tidak ada air untuk cuci tangan,”

layouter: nur

RADAR SURABAYA l SABTU, 2 JUNI 2016 HALAMAN 19

MUDIK menjadi tradisi setiap menjelang lebaran atau Idul Fitri. Ini menjadi momen yang paling di­tunggu­tunggu oleh ma­syarakat karena mereka bisa bertemu dan bersi la­turahmi dengan sanak sau­dara di kampung. Wa lau­pun menjadi momen su ka cita, masyarakat ju ga perlu memperhatikan kondisi badan, perbekalan, dan waktu istirahat saat mudik. Karena hal­hal tersebut menjadi kunci keamanan dan kenya ma nan mudik.

Masyarakat melakukan mudik dengan berbagai mo da transportasi, mulai dari kendaraan pribadi baik roda dua maupun em­pat, kendaraan umum se­perti bus, kereta api, ka­pal, dan pesawat.

Dr Lili Soetjipto, dokter umum Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Su­rabaya memberikan tips persiapan dan men jaga k e­sehatan saat mu dik. Yang paling dite kan kan Lili adalah menjaga kondisi dan jangan sampai kelela­han, karena jika dua hal tersebut dijaga dengan baik maka mudik akan lancar.

Menjaga kondisi tubuh bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup. Walaupun pua sa, jika makan maka­nan bergizi saat berbuka dan sahur maka kebu­tuhan nutrisi tubuh ter­penuhi, sehingga akan menghasilkan energi dan kuat menjalani puasa.

“Menjaga kondisi badan ini harus dari jauh­jauh hari, bukan besok mau be­rangkat, hari ini baru istirahat cukup dan makan

Tips Mudik Lebaran

Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Kelelahan

ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA

dr Lili SoetjiptoDokter Umum Rumah Sakit Adi Husada

Undaan Wetan Su rabaya

ga saja,” tegasnya. Membawa peralatan ke­

bersihan seperti tisu ke­ring, tisu basah, hand wash juga penting. Tisu kering contohnya bisa di­gunakan untuk member­

sihkan diri saat ke toilet umum yang dirasa tidak bersih termasuk air untuk bilas. Sebaiknya menggu­nakan tisu, lebih terjamin, karena toilet yang kotor dan air untuk bilasnya

yang kotor sangat rentan ter hadap penularan ku­man dan bakteri.

“Hand wash bisa digu­nakan untuk member sihkan tangan saat hendak ma kan dalam kondisi di dalam mobil dan tidak ada air untuk cuci tangan,” imbuhnya.

Ditegaskan Lili, bagi pemudik yang memiliki pe­nyakit kronis, seperti di­abetes, stroke, hiper ten si, dan lain­lain, sebaiknya sebelum mudik meme rik­sakan atau kontrol dulu ke dokter. Hal ini dimak sud­kan untuk mengetahui kon­disi tubuh. Apakah ada yang bermasalah, dan me­minta pasokan obat yang biasa diminum se hari­hari yang cukup se lama masa mudik hingga kembali.

Setelah mudik pun di­anjurkan untuk segera me meriksakan diri, ka­rena kondisi lelah dan mungkin pola makan tidak terkontrol dikhawatirkan menimbulkan masalah. Namun jika mengalami suatu masalah atau gejala kambuh sebaiknya juga segera periksa ke dokter. “Bagi penderita penyakit kronis dan menjalani diet, saat mudik sebaiknya juga membawa perbekalan se­suai menu makanan yang dianjurkan. Karena mem­beli makan di luar me­nunya belum tentu sesuai,” papar Lili.

Bagi yang memiliki anak­anak atau balita ju ga perlu menyiapkan per lengkapan dan kebutuhan mereka, seperti susu, air panas, ma­

kanan yang sesuai. Apakah itu bubur atau biscuit, apalagi untuk perjalanan mudik yang panjang. Per­bekalan ini diperlukan ka­rena anak­anak atau balita sangat membutuhkan pa­sokan nutrisi dan makanan. Apalagi mereka belum bisa mengendalikan atau me­nahan rasa lapar.

“Iya kalau saat itu mu dik melintas di kawasan pemu­kiman yang bisa dite mui banyak toko atau mini market, kalau sedang me­lintas dikawasan hutan kan susah mencari susu atau makanan bayi,” jelasnya.

Khususnya bagi pe mudik yang menggunakan kenda­raan umum, harus bisa mem perkirakan lama perja­lanan mudik karena mereka tidak bisa sewak tu­waktu berhenti di minimarket, ke toilet, atau tempat makan. Jadi me reka harus meleng­kapi per bekalan dan keper­luan selama perjalanan.

Sedangkan pemudik yang membawa kendaraan pribadi dan menyetir sen­diri, sebaiknya saat me­rasa lelah dan ngantuk se­gera mencari tempat un­tuk istirahat, di rest area contohnya. Lalu is tirahat sejenak dengan meng ge­rakkan anggota badan atau olah raga ri ngan dan ti dur atau isti rahat. Ka­rena dalam kondisi lelah dan ngantuk sangat ber­bahaya mem bawa ken­daraan. Setelah istirahat badan akan kem bali fresh dan siap me lanjutkan perjalanan. (nur/no)

menjadi barang yang wa jib dibawa untuk anti sipasi jika sakit menda dak. Se per­ti obat turun panas, sakit kepala, ma suk angin, diare, obat flu. Termasuk obat­obatan luar seperti minyak kayu puti, antiseptic, dan lain sebagainya.

“Memang tidak diha­rapkan terjadi sesuatu, akan tetapi untuk jaga­ja­

bernutrisi. Tapi sudah dite­rapkan dari jauh hari, dan lebih baik lagi setiap hari diterapkan,” tuturnya.

Persiapan lainnya ada­lah menyiapkan semua keperluan, barang ba­waan, dan kebutuhan pri­badi selama perjalanan. Seperti membawa bekal makanan sebagai anti­sipasi jika sudah tiba wak­tu berbuka dan masih di jalan atau jauh dari tem­pat makan, juga untuk an­tisipasi jika lapar.

Bekal ini sebaiknya mem bawa sendiri karena akan lebih terjaga keber­sihan dan keamanannya di bandingkan beli di tem­pat sembarangan. Je nis makanan dan kandu ngan nutrisinya juga dapat ditentukan sendiri.

“Yang tidak kalah pen­ting adalah membawa air putih yang cukup, untuk mi num menghindari dehi­drasi. Selain itu, bisa di­man faatkan untuk cuci ta­ngan jika membersihkan ta­ngan dengan tisu atau cai ran hand wash dirasa kurang maksimal,” terang Lili.

Obat­obatan pribadi juga

ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA

HINDARI DEHIDRASI: Bila mudik harus banyak minum air putih selama di perjalanan.