Tipe Tipe Endapan Sampling

5
TIPE TIPE ENDAPAN SAMPLING A. Pengertian Pemercontoan Sampel (contoh) merupaka suatu bagian dari keseluruhan bagian yang dapat menggambarkan berbagai macam karakteristik untuk menunjukkan bukti-bukti atau kualitas suatu bahan. Sampel juga dapat dikatakan sebagai sekumpulan material yang dapat mewakili jenis batuan, formasi atau badan bijih (endapan) tersebut. Proses pengambilan contoh pada suatu endapan dapat disebut juga sampling (pemercontoan), sampling ini dilakukan dengan beberapa aspek maupun tahapan pekerjaan, seperti tahapan eksplorsi, evaluasi, maupun eksploitasi. Terdapat beberapa tahapan dalam pengambilan sampling, yaitu : 1. Fase Eksplorasi : Dilakukan pada badan bijih (mineable thickness) dan zona-zona low grade maupun material barren, bertujuan untuk mendapatkan batas yang antar masing- masing zona. 2. Fase Evaluasi : Dilakukan pada zona endapan dam daerah-daerah disekitar endapan agar memperoleh informasi mengenai kestabilan lereng dan pemilihan metode penambangan 3. Fase Eksploitasi : Sampling dilakukan degan tujuan untuk mengontrol kadar dan monitoring front kerja. Terdapat beberapa metode pengambilan sampling yang dapat dilakukan, hal tersebut tergantung kepada beberapa aspek, yaitu :

description

teknik pemerconto

Transcript of Tipe Tipe Endapan Sampling

Page 1: Tipe Tipe Endapan Sampling

TIPE TIPE ENDAPAN SAMPLING

A. Pengertian Pemercontoan

Sampel (contoh) merupaka suatu bagian dari keseluruhan bagian yang

dapat menggambarkan berbagai macam karakteristik untuk menunjukkan bukti-

bukti atau kualitas suatu bahan. Sampel juga dapat dikatakan sebagai

sekumpulan material yang dapat mewakili jenis batuan, formasi atau badan bijih

(endapan) tersebut. Proses pengambilan contoh pada suatu endapan dapat

disebut juga sampling (pemercontoan), sampling ini dilakukan dengan beberapa

aspek maupun tahapan pekerjaan, seperti tahapan eksplorsi, evaluasi, maupun

eksploitasi. Terdapat beberapa tahapan dalam pengambilan sampling, yaitu :

1. Fase Eksplorasi : Dilakukan pada badan bijih (mineable thickness) dan

zona-zona low grade maupun material barren, bertujuan untuk

mendapatkan batas yang antar masing-masing zona.

2. Fase Evaluasi : Dilakukan pada zona endapan dam daerah-daerah

disekitar endapan agar memperoleh informasi mengenai kestabilan

lereng dan pemilihan metode penambangan

3. Fase Eksploitasi : Sampling dilakukan degan tujuan untuk mengontrol

kadar dan monitoring front kerja.

Terdapat beberapa metode pengambilan sampling yang dapat dilakukan,

hal tersebut tergantung kepada beberapa aspek, yaitu :

Tipe endapan, pola penyebaran, serta ukuran endapan

Tahapan pekerjaan dan prosedur evaluasi

Lokasi pengambilan contoh (pada zona mineralisasi, alterasi, atau barren)

Kedalaman pengambilan contoh, yang berhubungan dengan letak dan

kondisi batuan induk

Anggaran untuk sampling dan nilai dari bijih

B. Metode Pengambilan Sampling

Selain itu dalam pemilihan metode sampling perlu diperhatikan juga

mengenai karakteristik, bentuk keterdapannya serta morfologi endapan, karena

Page 2: Tipe Tipe Endapan Sampling

hal tersebut dapat mempengaruhi tipe dan kuantitas sampling. Terdapat 4

metode pengambilan sampling, yaitu :

1. Chanel Sampling

Merupakan suatu metode pengambilan sampling dengan membuatnya

alur (channel) di sepanjang permukaan yang menampakkan jejak mineralisasi.

Pada endapan dangkal biasanya channel dibuat pada sisi sumur uji. Channel

dibuat secara teratur dan seragam dengan dimensi lebar 3-10 cm dan

kedalaman 3.5 cm secara horizontal, vertical, atau tegak lurus kemiringan

lapisan.

Gambar 1Sketsa Pembuatan Channel Sampling Pada Urat

Sumur uji dibuat menembus ore body yang mempunyai posisi yang

horizontal, kemudian channel dibuat dalam posisi vertical terhadap dinding sumur

uji.

Gambar 2Channel Sampling Dalam Sumur Uji

Pada suatu kondisi permukaan endapan yang tidak homogen, maka

channel dibuat menjadi beberapa sub channels sesuai kondisi mineralisasi.

Page 3: Tipe Tipe Endapan Sampling

Gambar 3Pembagian Sub Channels Pada Kondisi Permukaan Tidak Homogen

2. Chip Sampling

Merupakan metode pengambilan sampling dengan cara mengumpulkan

pecahan batuan yang berasal dari suatu jalur (lebar 15 cm) yang memotong

zona mineralisasi. Jalur sampling tersebut biasanya bidang horizontal. Pada

metode ini sering terjadi kesalahan seperti oversampling (salting) apabila ukuran

fragmen dengan kadar tinggi relative lebih banyak dari pada fragmen yang low

grade. Metode ini dipakai dalam suatu penyelidikan preliminer, jadi hasilnya tidak

mewakili keadaan mineralisasi yang sebenarnya.

Gambar 4a) Pola yang dipakai Bujur Sangkar

b) Pola yang dipakai Rhomboid

3. Bulk sampling

Merupakan metode sampling dengan jumlah (voleme ) yang besar yang

dilakukan pada setiap fase kegiatan. Pada fase penambangan bulk ini dilakukan

untuk mengetahui kadar suatu blok, selain itu juga dilakuka untuk uji metalurgi

pada proses pengolahan, dan pengambilan conto pada kegiatan eksplorasi.

4. Grab sampling

Page 4: Tipe Tipe Endapan Sampling

Merupakan teknik sampling dengan cara mengambil fragmen yang

berukuran besar pada suatu material yang mengandung mineralisasi secara

acak. Pengambilan conto dapat dilakukan pada tumpukan material hasil

pembongkaran, pada material diatas dump truck atau belt conveyor untuk

pengecekan kualitas, dan pada fragmen hasil peledakan untuk memperoleh

kualitas umum dari material ledakan.

C. Perencanaan Sampling Bauksit

Bijih Bauksit yang ada di Indonesia merupakan jenis lateritic sehingga

pengambilan percontoh (sampling) yang cocok yaitu dengan menggunakan

metode channel sampling. Metode ini dilakukan dengan pembuatan sumur uji.

1. Pembuatan sumur uji

Penentuan titik, secara acak atau teratur

Lakukan penggalian

Penggalian dihentikan bila telah mencapai lapisan lempung

sebagai dasar dari lapisan bauksit

2. Pengambilan sampling

Tentukan kedalaman sumur uji dengan diukur menggunakan

meteran

Tentukan batas lapisan lempung dengan lapisan bauksit dan juga

dengan batas over buden

Tentukan lapisan bauksit (lakukan channel sampling)

Lakukan pemerian di lapangan

Labeling sampel