Tipe Ekosistem Darat
-
Upload
lia-hanisa-rahmawati -
Category
Documents
-
view
36 -
download
5
description
Transcript of Tipe Ekosistem Darat
A. TIPE EKOSISTEM DARAT
1. TUNDRA
Tundra berarti daratan tanpa pohon. Tundra disebut juga sebagai padang lumut karena
vegetasi utamanya terdiri dari lumut, lumut kerak (lichen sp), dan rumput-rumputan.
Ciri-ciri Tundra :
· Suhu dingin yang ekstrim
· Keragaman spesiesnya rendah
· Struktur vegetasinya sederhana
· Musim tumbuhan dan berkembang biak pendek
Wilayah Persebaran
- Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik , Greenland di wilayah kutub utara.
- Pegunungan Jaya Wijaya Irian Jaya Indonesia
Flora dan Fauna
- Flora :
Pada daerah yang berawa jenis vegetasi misalnya rumput teki, rumput kapas dan
gundukan gambut (Hylock Tundra )
Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, Ericeceae, dan beberapa
tumbuhan yang berdaun agak lebar.
Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.
- Fauna
rusa, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang
dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar
misalnya MuscoX
2. TAIGA
Taiga adalah suatu hutan yang didalamnya hanya terdapat satu spesies pohon yang
sejenis seerti konifer atau pinus dan sejenisnya.
Ciri-ciri :
a. Bermusim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau singkat
b. Di musim dingin, air tanah berubah menjadi es
c. Tumbuhan yang hidup terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
Wilayah persebaran di negara Rusia dan Kanada
Flora dan Fauna
- Flora : alder, birch, dan juniper dan spruce.
- Fauna: beruang, rubah dan serigala.ajax, beruang hitam.
3. SABANA
Sabana adalah lapangan padang rumput yang diselingi oleh beberapa tumbuhan kayu.
Bioma ini tersebar mulai dari daerah subtropis hingga tropis.
Ciri-ciri
a. Bersuhu panas sepanjang tahun
b. Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya
sabana.
c. tingkat penyerapan air oleh tanah rendah
d. ketinggian rumput dapat mencapai 4 meter
Wilayah persebaran daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah,
sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Flora dan Fauna
- Flora : Pohon Akasia dan Semak Belukar
Fauna : bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala
4. STEPA
Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika
yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.
Wilayah persebaran terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. Padang atau
veldt di Afrika Selatan, puszta di Hungaria, pampas di Argentina, steppe di Rusia, dan
prairie di Amerika Utara bagian tengah semuanya adalah padang rumput.
Ciri -ciri
a. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
b. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan
oleh rendahnyatingkat porositas tanah
c. rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
Flora dan Fauna
- Flora : Pohon Akasia dan Semak Belukar
- Fauna : Rusa - Antelop – Kerbau Kanguru - Harimau - Singa – Ular
B. TIPE EKOSISTEM AIR TAWAR
1. Ciri Ekosistem air tawar
Variasi temperatur atau suhu rendah
Kadar garam atau salinitas rendah
Penetrasi dari cahaya matahari kurang
Terpegaruh iklim dan cuaca alam sekitar
Aliran air terjadi setiap waktu terus-menerus pada sungai
Secara fisik dan biologi merupakan perantara habitat laut dan darat.
Tumbuhan mikroskopis seperti alga dan fitoplankton sebagai produsen utama.
2. Zona Ekosistem air tawar
a. Daerah litoral: daerah air dangkal, sinar matahari dapat menembus sampai dasar
perairan organisme daerah litoral adalah tumbuhan yang berakar, udang, cacing
dan fitoplankton.
b. Daerah limnetik: daerah terbuka yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari.
Organisme daerah ini adalah plankton, neston dan nekton.
c. Daerah profundal: daerah dasar perairan tawar yang dalam sehingga sinar matahari
tidak dapat menembusnya. Produsen sudah tidak ditemukan lagi.
3. Klasifikasi Organisme ekosistem air tawar
1. Berdasarkan cara memperoleh makanan atau energi, dibagi menjadi 2 kelompok:
a. Organisme autotrof: organisme yang dapat mensintesis makanannya sendiri.
Tumbuhan hijau tergolong organisme autotrof, peranannya sebagai produsen dalam
ekosistem air tawar.
b. Fagotrof dan Saprotrof: merupakan konsumen dalam ekosistem air tawar. Fogotrof
adalah pemakan organisme lain, sedang Saprotrof adalah pemakan sampah atau sisa
organisme lain.
2. Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air tawar dibedakan atas 5
macam:
a. Plankton: terdiri atas fitoplankton (plankton tumbahan) dan zooplankton (plankton
hewan), merupakan organisme yang gerakannya pasif selalu dipengaruhi oleh arus
air.
b. Nekton: organisme yang bergerak aktif berenang. Contoh: ikan, serangga air.
c. Neston: organisme yang beristirahat dan mengapung di permukaan air.
d. Bentos: organisme yang hidup di dasar perairan.
e. Perifiton: organisme yang melekat pada suatu substrat (batang, akar, batu-batuan) di
perairan.
3. Berdasarkan fungsinya, organisme air tawar dibedakan menjadi 3 macam:
a. Produsen: terdiri dari Bolongan ganggang, ganggang hijau dan ganggang biru,
golongan spermatophyta, misal: eceng gondok, teratai, kangkung, genger, kiambang.
b. Konsumen: meliputi hewan-hewan, serangga, udang, siput, cacing, dan hewan-hewan
lainnya.
c. Dekomposer/pengurai: sebagian besar terdiri atas bakteri dan mikroba lain.
4. Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak
aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di
ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis
melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui
sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
5. Contoh ekosistem Air tawar
DANAU
Bagian dasar danau yang dangkal disebut dengan zona litoral. Pada zona ini,
tumbuhan air masih dapat tumbuh didasar danau. Bagian danau yang terbuka disebut
dengan zona limnetik. Selain dibagi secara horizontal, struktur danau juga dibagi
secara vertical menjadi zona fotik dan afotik. Cahaya matahari masih bias berpenetrasi
pada zona fotik. Sebaliknya, pada zona afotik, cahaya matahari sudah tidak bias
berpenetrasi.
Organisme di danau antara lain tumbuhan air dan ganggang yang bertindak
sebagai organisme fotosintetik, selain itu di danau juga terdapat zooplankton, berbagai
jenis cacing, kerang, serangga dan ikan.
LAHAN BASAH
Lahan basah, disebut juga wet land, adalah suatu daerah yang digenangi oleh
air sehingga kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme
akuatik. Lahan basah bisa dibedakan menjadi rawa (marsh), rawa Lumpur (swamp),
dan tanah gambut (bog)
SUNGAI
Sungai adalah badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah.
Ketika sungai bertemu lautan, maka akan terbentuk estuari. Pada estuari, air tawar
akan bercampur dengan air asin
C. TIPE EKOSISTEM AIR LAUT
1. Ciri Lautan
Memiliki luas 2/3 wilayah bumi atau sekitar 70 sampai 80%.
Kadar mineral yang sangat tinggi dan didominasi CI atau garam sebanyak 55%. Akan
tetapi, masing-masing titik memiliki kadar garam yang bervariasi tergantung wilayah
lautnya. Misalnya di laut tropika kadar garam tinggi tetapi di laut dengan iklim yang
dingin kadar garam justru lebih rendah.
Terdapat variasi suhu di permukaan dan wilayah yang lebuh dalam.
2. Ciri Pantai
Garis pantai permanen terjaga dengan baik, yakni wilayah laut yang berbatasan
dengan daratan.
Terdapat kawasan ekosistem mangrove dengan jumlah ideal 30% dari jumlah total
luas pesisir.
Terdapat pola usaha budidaya jenis air payau dengan berpegang pada wawasan
lingkungan yang baik.
Pencemaran pantai bisa dikendalikan secara baik dengan metode alamiah atau dengan
campur tangan manusia.
Pantai berperan sebagai rumah yang baik bagi mahluk hidup dan bisa menjadi sumber
penghidupan bagi manusia di sekitarnya.
3. Hutan Mangrove
• memiliki jenis pohon yang relatif sedikit;
• memiliki akar tidak beraturan misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang
pada bakau,serta akar yang mencuat vertikal seperti pensi.
• memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di
pohonnya,
• memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon
4. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut.
Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien
dari sungai memperkaya estuari.
5. Zona ekosistem air laut
Wilayah Litoral atau disebut juga dengan nama titik pasang surut. Wilayah ini
merupakan bagian laut yang berhadapan langsung dengan daratan. Pada bagian ini
radiasi matahari, salinitas dan juga variasi temperatur memiliki pengaruh yang cukup
berarti pad titik litoral ini. Adapun mahluk hidup yang menempati wilayah ini antara
lain ganggang, bintang laut, teripang, cacing laut, kepiting dan masih banyak lagi
lainnya.
Wilayah Neritik. Merupakan bagian laut yang cukup dangkap. Ia masih bisa
ditembusi cahaya matahari hingga ke dasarnya. Adapun kedalaman titik ini maksimal
200 meter. Makhluk hidup yang menempati wilayah ini adalah nekton, plankton,
neston juga beragam jenis bentos.
Wilayah batial atau titik remang-remang. Dengan kedalaman antara 200 sampai 200
meter di bawah laut, hewan yang hidup di titik ini adalah nekton. Tak ada lagi
produsen.
Wilayah abisal. Adalah titik wilayah laut dengan kedalaman lebih dari 200 meter.
Wilayah ini gelap tak bisa ditembusi cahaya matahari dan juga tidak dihuni oleh
organisme produsen.
6. Klasifikasi ekosistem air laut
Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi
4, yaitu:
a.Produsen
terdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya.
b.Konsumen
terdiri atas berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan ditemukan di dalam
ekosistem laut.
c.Zooplaokton
terdiri atas bakteri dan hewan-hewan pemakan bangkai atau sampah.
. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
- hanyak minum
- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus
- sedikit mengeluarkan urine
- pengeluaran air terjadi secara osmosis
- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang
D. EKOSISTEM SUKSESI
Pengertian suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu
menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi akan berakhir
apabila lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau telah mencapai klimaks.
Ekosistem yang klimaks dapat dikatakan telah memiliki homeostatis, sehingga mampu
mempertahankan kestabilan internalnya.
Pada suksesi terdapat dua jenis, yaitu yang dikenal dengan suksesi primer dan suksesi
sekunder, yang membedakan antara suksesi primer dan suksesi sekunder terletak pada
kondisi awal proses suksesi terjadi, dibawah ini penjelasan mengenai suksesi primer dan
suksesi sekunder
Faktor yang mempengaruhi proses suksesi, yaitu :
1. Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan
2. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu
3. Kecepatan pemancaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut
4. Iklim terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora, dan benih lain
serta curah hujan yang sangat berpengaruh daam proses perkecambahan
5. Jenis substrat baru yang terbentuk
E. EKOSISTEM BUATAN
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem
buatan adalah:
bendungan
hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
agroekosistem berupa sawah tadah hujan
sawah irigasi
perkebunan sawit
ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
ekosistem ruang angkasa.