Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ......

48
Modul 1 Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia Dr. Kusnendi, M.S. Rhini Fatmasari, S.Pd., M.Si. odul ini membahas tentang perekonomian Indonesia dilihat dari sistem karakteristik dan strukturnya. Seperti halnya negara-negara lainnya di dunia, Indonesia memiliki sistem, karakter, dan struktur ekonomi tersendiri. Dengan memahami sistem, ciri dan struktur perekonomian nasional, Anda akan memahami perspektif yang lebih luas bagaimana bentuk sistem perekonomian Indonesia, apa ciri-cirinya, dan bagaimana strukturnya. Jadi, Anda diharapkan tidak sekadar memahami sistem perekonomian nasional secara deskriptif, tetapi juga memahami ciri-ciri struktur perekonomian secara analitik. Setelah mempelajari materi pada modul ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan 1. sistem perekonomian Indonesia; 2. ciri-ciri perekonomian beserta strukturnya. Untuk membantu Anda supaya lebih cepat memahami hal tersebut di atas, dalam modul ini akan disajikan pembahasan dan latihan dalam butir uraian sebagai berikut. Kegiatan Belajar 1: Sistem Perekonomian Indonesia. Kegiatan Belajar 2: Mengenal Lebih Jauh Perekonomian Indonesia. Agar Anda berhasil menguasai modul ini dengan baik, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut. 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini, sampai Anda memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini. 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan kata- kata yang Anda anggap baru. Kemudian, cari dan baca pengertian kata- M PENDAHULUAN

Transcript of Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ......

Page 1: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

Modul 1

Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia

Dr. Kusnendi, M.S.

Rhini Fatmasari, S.Pd., M.Si.

odul ini membahas tentang perekonomian Indonesia dilihat dari sistem

karakteristik dan strukturnya. Seperti halnya negara-negara lainnya di

dunia, Indonesia memiliki sistem, karakter, dan struktur ekonomi tersendiri.

Dengan memahami sistem, ciri dan struktur perekonomian nasional,

Anda akan memahami perspektif yang lebih luas bagaimana bentuk sistem

perekonomian Indonesia, apa ciri-cirinya, dan bagaimana strukturnya. Jadi,

Anda diharapkan tidak sekadar memahami sistem perekonomian nasional

secara deskriptif, tetapi juga memahami ciri-ciri struktur perekonomian

secara analitik.

Setelah mempelajari materi pada modul ini, Anda diharapkan dapat

menjelaskan

1. sistem perekonomian Indonesia;

2. ciri-ciri perekonomian beserta strukturnya.

Untuk membantu Anda supaya lebih cepat memahami hal tersebut di

atas, dalam modul ini akan disajikan pembahasan dan latihan dalam butir

uraian sebagai berikut.

Kegiatan Belajar 1: Sistem Perekonomian Indonesia.

Kegiatan Belajar 2: Mengenal Lebih Jauh Perekonomian Indonesia.

Agar Anda berhasil menguasai modul ini dengan baik, ikutilah petunjuk

belajar sebagai berikut.

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini, sampai Anda

memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.

2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan kata-

kata yang Anda anggap baru. Kemudian, cari dan baca pengertian kata-

M PENDAHULUAN

Page 2: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.2 Perekonomian Indonesia

kata kunci dalam daftar kata-kata sulit modul ini atau dalam kamus

ekonomi yang ada.

3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui

pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan teman mahasiswa atau

tutor Anda.

4. Mantapkan pemahaman Anda secara imaginer (dalam pikiran) dan

dalam diskusi kelompok dengan teman Anda atau dalam tutorial.

Page 3: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Sistem Ekonomi Indonesia

A. SISTEM EKONOMI INDONESIA

Saudara mahasiswa, setiap hari kita mendengar banyak sekali

pemberitaan seputar ekonomi dan permasalahannya. Persoalan-persoalan

ekonomi ini berkembang di semua kelompok masyarakat. Coba Anda simak

dan perhatikan dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan ekonomi di semua kelompok masyarakat disebabkan

persoalan pokok ekonomi, yaitu kelangkaan. Sepanjang barang-barang

bersifat langka, mereka pasti akan dihadapkan pada 3 persoalan ekonomi,

yang meliputi (1) Komoditi apa (what) yang harus diproduksi, dan berapa?;

(2) Bagaimana (How) komoditi harus diproduksi? Dengan perkataan lain,

produksi ini dilakukan oleh siapa, dengan gabungan faktor-faktor produksi

yang mana, serta teknik seperti apa? Siapakah yang harus bertani, dan siapa

yang harus mengajar? Apakah tenaga listrik akan diperoleh dari minyak atau

batu bara? Apakah kita akan memakai proses produksi yang menghasilkan

banyak polusi atau sedikit polusi? Apakah proses tersebut akan dilakukan

dengan cara produksi massal yang padat modul atau padat karya? Dalam

bentuk perusahaan kapitalis swasta atau harus dimiliki oleh negara?; (3) Bagi

siapa (for whom) komoditi harus diproduksi? Siapakah yang akan menikmati

dan memperoleh manfaat barang dan jasa di seluruh negeri? atau dengan kata

lain, bagaimana produk nasional didistribusikan kepada setiap orang?.

Masalah ini sangat mendasar dan umum terjadi pada semua sistem

perekonomian, tetapi cara memecahkan ketiga masalah tersebut berbeda di

setiap negara dan tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Persoalan

pertama; komoditi apa (what) yang harus diproduksi dan berapa; pada sistem

ekonomi liberalis, tergantung dan diatur oleh mekanisme pasar, sedangkan

pada sistem ekonomi sosialis diatur oleh lembaga/pemerintah secara sentral.

Pada ekonomi campuran keputusan apa yang akan diproduksi, dilakukan

melalui mekanisme pasar dengan pengawasan pemerintah. Persoalan kedua

dan ketiga, Bagaimana komoditi harus diproduksi? dan Bagi siapa komoditi

harus diproduksi? Pada sistem ekonomi kapitalis kebijakan ini tergantung

pada permintaan pasar. Jadi, mekanisme pasar yang mengatur, sedangkan

Page 4: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.4 Perekonomian Indonesia

dalam sistem ekonomi sosialis, teknik produksi diatur melalui perencanaan

pusat.

Sistem perekonomian yang dipakai oleh suatu masyarakat mempunyai

hubungan yang erat dengan kehidupan masyarakat yang bersangkutan,

keadaan alam, tingkat teknologi yang dimiliki maupun dengan keadaan

kependudukannya. Jadi, secara nyata, sistem perekonomian yang ada di dunia

ini banyak ragamnya. Masyarakat apa pun, apakah itu di suatu negara yang

benar-benar komunis, kapitalis atau sosialis, negara industri yang sudah

mapan atau masyarakat di negara sedang berkembang, pasti memiliki sistem

perekonomian tersendiri. Bagaimana sistem ekonomi bekerja? Mari kita

simak pembahasan selanjutnya.

B. PENGERTIAN SISTEM

Sebuah sistem pada dasarnya adalah suatu organisasi yang terdiri atas

berbagai subjek (atau objek) dan perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan

tertentu yang mengorganisasikan macam-macam sumber ekonomi untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang

atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan;

makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau

sistem lingkungan barang atau alat, untuk suatu sistem peralatan; data catatan

atau kumpulan fakta, untuk suatu sistem informasi atau bahkan kombinasi

dari subjek-objek tersebut.

Kehadiran subjek-subjek (objek-objek) semata belumlah cukup untuk

membentuk sebuah sistem. Itu baru merupakan himpunan subjek atau

himpunan objek. Himpunan subjek atau himpunan objek baru membantu

sebuah sistem jika lengkap dengan perangkat kelembagaan yang mengatur

dan menjalin bagaimana subjek-subjek yang ada bekerja, berhubungan, dan

berjalan atau dijalankan. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga

atau wadah tempat subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang

mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi.

Keserasian hubungan antar subjek (antar objek) termasuk bagian atau

syarat sebuah sistem karena sebagai suatu “organisasi”, setiap sistem

mempunyai tujuan tertentu. Keserasian itulah yang akan dijadikan petunjuk

apakah sistem itu dapat berjalan/dijalankan sehingga pada gilirannya kelak

akan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan oleh sistem itu akan

Page 5: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.5

tercapai atau tidak. Guna membentuk dan memelihara keserasian itu maka

diperlukan kaidah atau norma tertentu yang harus dipatuhi oleh subjek-subjek

(objek-objek) yang ada dalam bekerja dan berhubungan satu sama lain.

Kaidah atau norma dimaksud dapat berupa aturan dan peraturan, baik

yang tertulis maupun tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin

hubungan antarorang. Contohnya, aturan-aturan dalam suatu sistem

kekerabatan, peraturan-peraturan dalam suatu sistem politik atau pemerintah.

Kaidah itu juga bisa berupa ketentuan-ketentuan teknis, untuk suatu sistem

yang menjalin hubungan antarkomponen sebuah alat atau perlengkapan.

Misalnya, spesifikasi teknis untuk suatu sistem mesin uap, tata letak mesin-

mesin dalam sistem “ban berjalan” pada kegiatan produksi di sebuah pabrik.

Norma tadi dapat pula berupa ketentuan-ketentuan administratif.

Umpamanya syarat penerimaan dan promosi dalam sistem kepegawaian,

standar prestasi dalam sistem penggajian.

Sebuah sistem, sesederhana apapun, senantiasa mengandung kadar

kompleksitas tertentu. Dari uraian di atas kiranya cukup jelas bahwa sebuah

sistem bukan sekadar himpunan suatu subjek (misalnya kumpulan orang atau

masyarakat, kumpulan karyawan atau serikat buruh) atau himpunan suatu

objek (kumpulan tanaman bunga atau taman, kumpulan dokumen atau arsip).

Sebuah sistem juga bukan sekadar himpunan kaidah atau norma (misalnya

kitab undang-undang hukum perdata, kumpulan peraturan kepegawaian).

Bukan pula sekadar kumpulan lembaga/badan/organisasi (misalnya asosiasi

eksportir produk-produk tekstil atau Perserikatan Bangsa-Bangsa). Sebuah

sistem adalah jalinan semua itu, mencakup subjek (objek) dan perangkat

kelembagaan yang membentuknya.

Setiap sistem jika diuraikan lebih terperinci pada dasarnya selalu

mempunyai atau dapat dipilih menjadi beberapa subsistem, yakni sistem-

sistem lebih kecil yang merupakan bagian dari dirinya. Sebaliknya, setiap

sistem pada hakikatnya senantiasa merupakan bagian dari sebuah

suprasistem, yakni sebuah sistem lebih besar ke mana ia (bersama dengan

beberapa sistem lain) menginduk. Selanjutnya, perlu disadari sering kali

suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sistem lain.

Pola keterkaitan antar sistem sangat bervariasi. Dapat karena subjek atau

objek yang membentuk kedua sistem itu sama. Dapat karena lembaga atau

wadah di mana kedua sistem itu terbentuk sama. Dapat pula karena kaidah

untuk sistem yang satu juga berlaku sebagai kaidah di dalam sistem yang

lain.

Page 6: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.6 Perekonomian Indonesia

Kesadaran bahwa sistem-sistem dapat dan bahkan sering berkaitan, itu

perlu. Kesadaran demikian, dapat menghindarkan kita dari perangkap

kepicikan, yakni memandang suatu secara tegar hanya berdasarkan tinjauan

sempit sebuah bidang. Sebaliknya, kesadaran demikian akan memperluas

wawasan kita, yakni memandang sesuatu secara arif berdasarkan pemahaman

lintas bidang. Sebagaimana terungkap di halaman-halaman berikut nanti,

sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Ia terkait dengan sistem-sistem lain

dalam sebuah suprasistem kehidupan sosial kemasyarakatan. Bagaimana

perekonomian sebuah negeri berjalan atau dijalankan, turut dipengaruhi oleh

bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa tersebut.

Bertolak dari pemahaman dasar mengenai makna dan hakikat sistem

tadi, dengan segala kompleksitas dan keterkaitannya, kini marilah kita

membahas sistem-sistem ekonomi yang ada.

C. SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin

hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam

suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur

manusia sebagai subjek; barang-barang ekonomi sebagai objek, serta

seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan

berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga

ekonomi (formal maupun nonformal), cara kerja, mekanisme hubungan,

hubungan dan peraturan-peraturan perekonomian, serta kaidah dan norma-

norma lain (tertulis maupun tidak tertulis) yang dipilih atau diterima atau

ditetapkan oleh masyarakat tempat tatanan kehidupan yang bersangkutan

berada. Jadi, dalam perangkat kelembagaan ini termasuk juga kebiasaan,

perilaku dan etika masyarakat, sebagaimana mereka terapkan dalam berbagai

aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumberdaya bagi pemenuhan

kebutuhan.

Suatu sistem ekonomi tidak berdiri sendiri. Ia berkaitan dengan falsafah,

pandangan, dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sebuah sistem

ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu

suprasistem kehidupan masyarakat. Ia merupakan bagian dari kesatuan

ideologi kehidupan bermasyarakat di suatu negara. Oleh karenanya, bukanlah

hal yang mengherankan apabila dalam perjalanannya atau penerapan suatu

sistem ekonomi tertentu di sebuah negara terjadi benturan, konflik, atau

Page 7: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.7

bahkan tantangan. Pelaksanaan suatu sistem ekonomi tertentu di suatu negara

akan berjalan mulus jika lingkungan kelembagaan masyarakatnya

mendukung.

Dumairy (1996) menjelaskan bahwa sistem ekonomi adalah ”suatu

sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia

dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah

sistem ekonomi terdiri atas unsur manusia sebagai subjek, barang-barang

ekonomi sebagai objek serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan

menjalinnya dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksud

meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maupun informal); cara kerja;

mekanisme hubungan; hukum dan peraturan-peraturan perekonomain; serta

kaidah dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis) yang dipilih

atau diterima atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan

yang bersangkutan berlangsung. Jadi, dalam perangkat kelembagaan ini

termasuk juga kebiasaan, perilaku, dan etika masyarakat; sebagaimana

mereka terapkan dalam berbagai aktivitas yang berkenaan dengan

pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan”.

Sementara itu, Sheridan (1998) menyatakan bahwa ”Economic system

refers to the way people perform economic activities in their search for

personal happies” yang berarti bahwa sistem ekonomi adalah cara manusia

melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan

kepuasan pribadinya. Sanusi (2000) menguraikan bahwa ”sistem ekonomi

merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sejumlah lembaga atau

pranata (ekonomi, sosial, politik, ide-ide) yang saling memengaruhi satu

dengan lainnya dan ditujukan ke arah pemecahan masalah-masalah serta

produksi, distribusi, konsumsi yang merupakan problem dasar bagi setiap

perekonomian”.

Ketiga pengertian sistem ekonomi tersebut menunjukkan suatu

kumpulan tujuan, gagasan, kegiatan yang dipersatukan oleh beberapa bentuk

saling hubungan atau ketergantungan yang merencanakan, mengatur, dan

mengendalikan tindakan-tindakan ekonomi masyarakat. Dengan demikian,

secara singkat dan umum dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi mencakup

seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan

hidup atau mencapai kemakmuran.

Sebagai bagian dari suprasistem kehidupan, sistem ekonomi erat

berkaitan dengan sistem-sistem sosial lain yang berlangsung di dalam

masyarakat. Dilihat dari pandangan kemasyarakatan dalam rangka usaha

Page 8: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.8 Perekonomian Indonesia

keseluruhan sosial itu untuk mencapai kemakmuran. Dalam pengertian

sebagai sistem sosial, suatu sistem ekonomi mengandung unsur.

1. Tujuan bersama dengan segala harapan, yang melahirkan berbagai

kebiasaan, tradisi, kaidah, aturan yang melembaga, yang semuanya itu

memungkinkan masyarakat melakukan usaha bersama, menata, dan

menertibkan setiap kegiatan individu dan kelompok, dalam rangka

ikhtiar mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan atau kemakmuran

masyarakat.

2. Seperangkat nilai yang melekat pada tujuan bersama tersebut dan

menciptakan pengikat yang mempersatukan anggota masyarakat dalam

usaha bersama menurut cara-cara tertentu.

3. Sikap dasar dan pengertian tentang hal dan kewajiban, yang membentuk

pola tingkah laku dan tindakan individu maupun kelompok, satu

terhadap yang lain.

4. Otoritas, kepemimpinan, struktur kekuasaan untuk mengarahkan usaha

bersama, memilih atau menetapkan alternatif-alternatif bagi alat-alat

yang digunakan, dan mempersatukan seluruh anggota masyarakat untuk

bersama-sama mempergunakan alat-alat tersebut.

Sebagai sebuah fungsi yang mengatur kehidupan masyarakat maka

Sistem Ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut.

1. Menyediakan perangsang untuk melakukan produksi.

2. Menyediakan cara-cara atau metode untuk mengorganisasikan dan

mengawasi kegiatan individu dalam perekonomian.

3. Menciptakan suatu mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di

antara anggota masyarakat dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.

Sistem ekonomi yang berkembang di dunia mengenal beberapa bentuk.

Klasifikasinya tergantung pada bagaimana sistem itu membuat keputusan-

keputusan dasar tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.

Atas dasar pandangan itu, kita dapat menemui tiga bentuk sistem ekonomi,

yaitu berikut ini.

1. Kapitalisme, dalam sistem ini pengambilan keputusan didistribusikan

secara luas atau lebih tepat diserahkan kepada semua individu. Istilah

“kapitalisme” diperkenalkan oleh Karl Marx (1818–1883) untuk

menunjuk pengaturan ekonomi yang menggantikan sistem feodal pada

zaman Pertengahan. Sistem ini tumbuh pada era ketika banyak terjadi

Page 9: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.9

perubahan dalam metode produksi pada abad XVIII, dan memperoleh

bentuk yang sangat tajam melalui pemikiran-pemikiran manakala alat-

alat dasar produksi (tanah, tenaga kerja, kapital) dikuasai oleh swasta

maka produksi barang dan jasa secara maksimal akan tercapai bila

campur tangan pemerintah ditiadakan atau dibatasi sesedikit mungkin,

untuk memberi kesempatan kepada setiap individu menggunakan

kekayaan atau tenaga kerja sebebas-bebasnya untuk keuntungan sebesar-

besarnya bagi dirinya sendiri. Perekonomian yang diatur demikian ini

biasa disebut perekonomian liberal atau laissez faire. Oleh karena itu,

istilah “kapitalisme”, “liberal” atau laissez faire biasanya dianggap

serangkai.

Negara-negara yang saat ini menganut sistem ekonomi Liberal sebagian

besar adalah negara-negara di Amerika dan Eropa.

2. Sosialisme, dalam sistem ini pengambilan keputusan terkonsentrasi pada

kelompok yang berkuasa. Akan tetapi, istilah “sosialisme” juga

dipergunakan dalam berbagai arti untuk menyebut cita-cita, ajaran

gerakan, yang umumnya menghendaki pemilikan akan produksi secara

kolektif. Sosialisme dikenal mempunyai bentuk yang bervariasi, dari

yang lunak hingga yang ekstrem. Oleh karena itu, pengaturan ekonomi

yang dihasilkannya, yaitu kolektivisme juga bervariasi. Salah satu

bentuk kolektivisme yang ekstrem ialah komunisme dengan ekonomi

berencana yang disusun, dilaksanakan, dan dikontrol oleh kekuasaan

pusat.

Negara-negara bekas Uni Soviet dan Eropa Timur menganut sistem

perekonimian sosialisme ini, begitu juga negara China meskipun

reformasi di negara tersebut mendorong secara tajam untuk menjauhi

sistem ekonomi sosialis yang murni.

3. Sistem Tradisional, dalam sistem ini pengaturan ekonomi dimapankan

menurut pola tradisi, yang biasanya sebagian besar mempunyai kontrol

atas tanah sebagai sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi.

Kontrol ini mungkin berada pada suku desa atau unit-unit kecil yang

membagi sumber daya atau hasilnya kepada individu dan keluarga.

Meskipun demikian, memang benar bahwa terdapat bentuk-bentuk

sistem ekonomi, yang tidak sepenuhnya mengacu pada sistem liberalitas

dan kolektivitas. Perekonomian yang diatur demikian biasa disebut

sebagai sistem ekonomi campuran yang umumnya merupakan

perkembangan lebih lanjut dari sistem tradisional.

Page 10: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.10 Perekonomian Indonesia

1. Sistem Ekonomi Kapitalis Liberal

Sistem ekonomi kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi manakala

kekayaan yang produktivitas terutama dimiliki secara pribadi dan produksi

terutama ditujukan untuk dijual. Adapun tujuan pemilikan secara pribadi

ialah untuk memperoleh suatu keuntungan/laba yang cukup besar dari hasil

menggunakan kekayaan yang produktif. Jelas sekali bahwa motif mencari

keuntungan/laba, bersama-sama dengan lembaga warisan dipupuk oleh

hukum perjanjian sebagai mesin kapitalisme yang besar.

Ciri-ciri terpenting sistem ekonomi kapitalis liberal adalah berikut ini.

a. Alat produksi dimiliki oleh individu atau kelompok individu atau badan

hukum. Hak milik perseorangan bersifat individualistis dan pemilikan

yang demikian inilah yang diidentifikasikan dengan “kapitalisme”.

b. Produksi dilakukan oleh swasta berdasarkan kebebasan individu untuk

menentukan usahanya sendiri dan kebebasan memilih pekerjaannya

sendiri atas inisiatif dan tanggung jawabnya sendiri, kebebasan membuat

kontrak (jual-beli, sewa, pinjaman, perubahan), dan kebebasan hak milik.

Kebebasan berusaha ini dianggap sebagai ciri penting. Oleh karena itu,

sistem perekonomian liberal sering disebut sistem free enterprise, dan

selanjutnya free trade (perdagangan bebas).

c. Motif laba sebesar-besarnya merupakan dasar penentuan jenis dan

jumlah barang yang diproduksi.

d. Pasar ditandai oleh persaingan bebas, manakala harga barang dibentuk

oleh interaksi bebas antara penawaran dan permintaan, atau dengan kata

lain antara persediaan dan kebebasan konsumsi.

e. Pada dasarnya, negara tidak campur tangan dalam kehidupan ekonomi.

Tugas utama negara ialah menjaga tertib hukum yang menjamin

kebebasan usaha setiap individu atau dengan kata lain, melaksanakan

doktrin liaises faire laissez passer.

Sepanjang kenyataan sejarah, sistem kapitalis liberal free enterprise atau

lassies faire ini mampu mengembangkan perekonomian industrial yang

hebat, tetapi juga disertai ketidakadilan sosial yang amat parah.

2. Sistem Ekonomi Sosialisme/Kolektivisme

Sistem sosialis merupakan kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis. Bagi

Kalangan sosialis, pasar justru harus dikendalikan melalui perencanaan

terpusat. Adanya berbagai distorsi dalam mekanisme pasar, menyebabkannya

Page 11: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.11

tidak mungkin bekerja secara efisien. Oleh karena itu, pemerintah atau negara

harus turut aktif bermain dalam perekonomian. Satu hal yang penting untuk

dicatat berkenaan dengan sistem ekonomi sosialis bahwa sistem ini bukanlah

sistem yang tidak memandang penting kapital (Dumairy, 1996, hal 32).

Sistem ekonomi sosialis dibagi dalam dua sistem, yaitu sistem ekonomi

sosialis dari Marxis dan sistem ekonomi sosialis Demokrat. Sistem ekonomi

sosialis Marxis disebut juga sistem ekonomi Komando, manakala seluruh

unit ekonomi, baik sebagai produsen, konsumen maupun pekerja tidak

diperkenankan mengambil keputusan secara sendiri-sendiri yang

menyimpang dari komando otoritas tertinggi, yaitu partai. Sistem ekonomi

sosialis ini yang dulu dianut oleh Uni Soviet dan Negara-negara komunis di

Eropa Timur masih diterapkan sampai saat ini di Korea Utara dan mungkin

pada tingkat tertentu di Cuba. Pada sistem ekonomi sosialis Marxis, ruang

gerak bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk mengambil inisiatif sendiri dapat

dikatakan tidak ada sama sekali.

Pada sistem ekonomi sosialis Demokrat, kekuasaan otoritas tertinggi

jauh berkurang. Sistem ini menghargai kebebasan individu, misalnya

produsen bebas memilih jenis dan berapa banyak produksi yang akan

dihasilkan, konsumen bebas memilih barang mana yang dikendaki dan

pekerja bebas menentukan pekerjaan yang disukainya. Namun, peran

pemerintah juga sangat besar. Misalnya, terdapat ketentuan-ketentuan

mengenai upah minimum dan penetapan harga minimum atau maksimum

serta terdapat kebijaksanaan perlindungan usaha, konsumen, dan pekerja.

Sistem ini banyak dibantu di negara Eropa Barat, terutama Jerman.

Perbedaan penting antara sistem ekonomi sosialis dengan sistem ekonomi

kapitalis adalah adanya peningkatan standar hidup kelompok berpendapatan

terendah dan perlindungan terhadap semua warga masyarakat dari kesulitan

hidup dan masalah-masalah sosial lain sebagai akibat dari risiko kesulitan

hidup (Mubyarto, 2000). Pembagian pendapatan yang adil dijaga dengan cara

memberi perhatian pada tingkat dan pertumbuhan upah, sistem perpajakan,

stabilitas harga, persamaan peluang bekerja, dan berusaha bagi semua

masyarakat, dan adanya asuransi sosial minimal terhadap pengangguran, hari

tua, kesehatan, dan kecelakaan.

Ciri-ciri terpentingnya perekonomian kolektif ialah berikut ini.

a. Alat produksi dan sumber ekonomi dikuasai seluruhnya oleh negara.

Semua kekayaan adalah kekayaan sosial. Hak milik perseorangan atas

Page 12: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.12 Perekonomian Indonesia

alat produksi dan sumber ekonomi tak diakui. Tanah misalnya, dimiliki

secara kolektif. Pemilikan seperti ini disebut kolektivisme.

b. Seluruh kegiatan ekonomi, termasuk produksi dan distribusi barang-

barang, merupakan usaha bersama di bawah pimpinan dan pengawasan

pemerintah negara. Usaha swasta tak dikenal, semua perusahaan adalah

perusahaan negara. Pendek kata, kegiatan ekonomi adalah serba negara

(etatisme), semua warga masyarakat adalah pekerja yang dibebani

kewajiban turut serta dalam kegiatan ekonomi menurut kemampuan, dan

setiap warga dijamin keperluan hidupnya menurut kebutuhan.

c. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditetapkan menurut rencana

pemerintah pusat atau badan pusat yang dibentuk oleh pemerintah. Oleh

karena itu, sistem ini disebut sistem perekonomian berencana (central

planning).

d. Sifat serba negara, di samping menyangkut produksi dan distribusi

barang, juga mencakup pengaturan konsumsi dan penentuan harga

barang menurut rencana dan penetapan pemerintah. Jadi, pertukaran pun

tak ada, kecuali pertukaran barang-barang yang sudah dibagikan.

e. Negara adalah penguasa mutlak. Oleh karena tidak ada milik

perseorangan, kecuali atas barang-barang yang dihasilkan dengan tenaga

kerjanya sendiri, tidak ada kebebasan perusahaan dan memilih pekerjaan

maka sistem ini sebenarnya lebih tepat disebut sistem perekonomian

totaliter.

3. Sistem Ekonomi Campuran

Dalam sistem ini, kekuasaan dan kebebasan berdampingan dalam kadar

yang berbeda-beda, dan inilah yang menimbulkan berbagai bentuk campuran.

Ada campuran yang lebih mendekati sistem liberalistis karena kadar

kebebasan yang relatif besar. Ada pula campuran yang lebih mendekati

sistem kolektivitas karena peranan kekuasaan pemerintah negara yang relatif

besar dalam proses ekonomi.

Tapi dalam berbagai bentuk campuran ini, sumber ekonomi bangsa,

termasuk alat produksi, dimiliki oleh individu atau kelompok swasta, di

samping sumber-sumber tertentu yang dikuasai oleh pemerintah pusat,

pemerintah daerah, atau pemerintah lokal. Oleh karena itu, dalam sistem

campuran dikenal paling tidak dua sektor ekonomi, yakni Sektor Swasta dan

Sektor Negara (Sektor Pemerintah, Sektor Publik).

Page 13: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.13

Sedang di Indonesia, menurut Pasal 33 UUD 1945 di samping dua sektor

tersebut dikenal pula Sektor Koperasi, yang bahkan karena posisinya yang

strategis dan asasi dalam kerangka sistem perekonomian berdasarkan UUD

1945 sebagai jabaran Pancasila, dianggap sebagai sentral sistem. Dalam buku

ini Sektor Swasta dan Sektor Koperasi bersama-sama kita sebut Sektor

Bebas.

Sistem campuran melahirkan ekonomi pasaran sosial, yang

memungkinkan terjadinya persaingan di pasar bebas, tetapi bukan persaingan

mati-matian. Sementara itu, campur tangan pemerintah dilancarkan untuk

menyehatkan kehidupan ekonomi, mencegah konsentrasi yang terlalu besar

di pihak swasta, mengatasi krisis-krisis, dan membantu golongan ekonomi

lemah.

Bentuk sistem campuran juga sering menggunakan nama sosialis atau

sosialisme, tetapi bukan sosialis atau sosialisme ekstrem (radikal); seperti

misalnya komunisme yang menempatkan individu di bawah subordinasi

kelas, dan fasisme yang meletakkan individu di bawah subordinasi negara

(jadi komunisme itu sebenarnya fasisme juga, yaitu fasisme merah). Jadi,

negara-negara komunis menyebut dirinya sosialis, sementara negara yang

menolak komunisme juga menyebut dirinya demikian. Hitler mengambil

nama “nasional sosialisme” bagi gerakannya, tetapi negara-negara non-

komunis dan non-fasis, menyebut dirinya sendiri sosialisme yang diperlunak.

Nama lain yang identik dengan ekonomi campuran ialah negara

kemakmuran, negara kesejahteraan, demokrasi ekonomi, serta masyarakat

adil makmur.

D. SISTEM EKONOMI INDONESIA

Membaca paparan di atas, kita kembali pada pertanyaan tentang sistem

ekonomi apa yang berlangsung atau diterapkan di tanah air. Sebagaimana

telah disinggung di atas, pertanyaan yang sederhana ini tidak mudah untuk

dijawab. Langkah terbaik untuk menuju jawabannya adalah dengan menelaah

keadaan dan perkembangan perekonomian kita berdasarkan butir-butir sudut

tinjauan tadi berdasarkan hukum, perilaku, norma, dan etika yang berlaku

atau dianut oleh masyarakat dalam berekonomi, serta berdasarkan tinjauan

pengalaman kronologis.

Ditinjau berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau

faktor-faktor produksi tidak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sistem

Page 14: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.14 Perekonomian Indonesia

ekonomi kita adalah kapitalistik. Sama halnya, tidak pula cukup argumentasi

untuk mengatakan bahwa kita menganut sistem ekonomi sosialis. Indonesia

mengakui pemilikan individual atas faktor-faktor produksi; kecuali untuk

sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh

negara. Hal ini diatur dengan tegas oleh Pasal 33 UUD 1945. Jadi, secara

konstitusional, sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula

sosialisme.

Kompetisi untuk memperbaiki taraf kehidupan, baik antar individu

maupun antar badan usaha, tidak dikekang. Berkenaan dengan kompetisi

antarindividu, pemerintah tidak membatasi misalnya pilihan seseorang untuk

memasuki bidang pendidikan/keahlian yang diminatinya. Pemerintah juga

membiarkan orang-orang memasuki bidang pendidikan yang sudah jenuh

pasar tenaga kerjanya. Untuk itu, pemerintah turut mengatur penyediaan

bidang pendidikan/keahlian, berdasarkan proyeksi kebutuhan. Jadi, tidak

sepenuhnya dilepas kepada pihak swasta, juga bukan sekadar menyediakan

anggaran atau subsidi dana pendidikan, sebagaimana yang pada umumnya

berlangsung di negara kapitalis.

Sehubungan dengan persaingan antarbadan usaha, tidak terdapat

rintangan bagi suatu perusahaan untuk memasuki bidang usaha tertentu.

Namun, untuk menghindari persaingan tidak sehat dalam pasar barang

tertentu yang sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan membuka

prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha. Pengendalian

dimaksud, misalnya dengan mengumumkan Daftar Negatif Investasi (DNI).

Dalam hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja, juga tidak terdapat

kekangan. Sangat terbuka peluang bagi setiap pekerjaan/permodalan untuk

mendapatkan imbalan melebihi sekadar kebutuhannya. Pemerintah bahkan

mengatur ketentuan upah minimum bagi pekerja, agar memenuhi standar

kebutuhan hidup minimum yang layak.

Iklim persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di Indonesia

bukanlah persaingan yang bebas lepas, melainkan persaingan yang terencana

terkendali. Dalam sistem ekonomi kapitalis, persaingan bersifat bebas tanpa

kendali pemerintah. Sementara itu, dalam sistem ekonomi sosialis,

perencanaan terpusat sehingga persaingan praktis terkendali atau bahkan

tidak ada sama sekali. Indonesia tidak demikian. Persaingan tetap ada, akan

tetapi dalam beberapa hal terkendali.

Ketentuan-ketentuan dasar konstitusional untuk kehidupan ekonomi

menurut Pancasila dan UUD 1945 (sebelum diamandemen), antara lain

Page 15: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.15

tercantum dalam Pasal 27, 33 dan 34 UUD 1945. Pasal 33 dianggap sebagai

pasal terpenting UUD 1945 dalam hubungannya dengan perekonomian

Indonesia.

Pasal 27 ayat (2) UUD menetapkan bahwa “tiap-tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”,

sedangkan Pasal 34 menetapkan bahwa “fakir miskin dan anak-anak terlantar

dipelihara oleh negara”. Pasal 33 UUD 1945 dengan penjelasannya yang

otentik berbunyi seperti berikut.

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai

hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai

oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat.

Pada tangal 10 Agustus 2002, amandemen UUD 45 pasal 45 ada

penambahan dua butir dari pasal 33 sehingga menjadi lima butir. Tambahan

tersebut adalah

1. perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi

dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional;

2. ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam

undang-undang.

Sementara itu, pasal 34 ditambahkan lagi tiga butir, yaitu

1. negara mengembangkan sistem jaringan sosial bagi seluruh rakyat dan

memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan;

2. negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan

dan fasilitas pelayanan umum yang layak; dan

3. ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam

undang-undang.

Dalam Pasal 33 tercantum demokrasi ekonomi. Produksi dikerjakan oleh

semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran

Page 16: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.16 Perekonomian Indonesia

masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang per orang, oleh

sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan.

Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi.

Perekonomian berdasarkan atas demokratis ekonomi, kemakmuran bagi

semua orang. Oleh karena itu, cabang-cabang produksi yang penting bagi

negara dan yang menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara.

Kalau tidak, tampak produksi jatuh ke tangan perorangan yang berkuasa dan

rakyat banyak ditindasnya. Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat

hidup orang banyak boleh ada di tangan perorangan. Bumi, air, dan kekayaan

alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat.

Oleh sebab itu, harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat.

Memperhatikan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi

Indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula sosialisme, tetapi merupakan

sistem ekonomi campuran atau sering disebut juga sebagai sistem ekonomi

Pancasila.

1) Jelaskan tiga persoalan dasar setiap organisasi ekonomi!

2) Bagaimanakah ketiga persoalan dasar tersebut dipecahkan?

3) Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi itu? Jelaskan!

4) Jelaskan perbedaan utama antara sistem ekonomi kapitalis, sistem

ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran!

5) Menurut Anda mengapa Indonesia sistem ekonomi campuran? Jelaskan!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Untuk soal latihan Nomor (1), (2), dan (3) perhatikan uraian tentang

persoalan dasar dan sistem ekonomi.

2) Untuk soal latihan Nomor (4) pusatkan perhatian Anda pada uraian

tentang 3 sistem ekonomi.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

Page 17: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.17

3) Jawaban soal latihan Nomor (5) ada pada uraian tentang sistem ekonomi

Indonesia.

Setiap negara atau bangsa di dunia ini memiliki 3 persoalan dasar,

organisasi ekonomi yang sama, yaitu barang apa, bagaimana, dan untuk

siapa barang tersebut diproduksi. Pemecahan terhadap ketiga persoalan

dasar tersebut dilakukan oleh setiap negara atau bangsa dengan cara

yang berbeda, tergantung pada sistem ekonomi yang dianutnya.

Sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur serta menjalin

hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan

dalam suatu tatanan kehidupan. Sebagai bagian dari sistem sosial, sistem

ekonomi mengandung unsur-unsur tujuan, nilai-nilai, sikap dasar,

otoritas kepemimpinan, dan struktur kekuasaan.

Dilihat dari perkembangannya, sistem ekonomi di dunia dapat

dibedakan menjadi sistem ekonomi kapitalis, sosialis, dan campuran.

Indonesia dilihat dari dasar konstitusionalnya, menganut sistem ekonomi

campuran. Pasal 27, 33, dan 34 UUD 1945 merupakan pasal-pasal

terpenting dalam hubungannya dengan sistem ekonomi Indonesia.

1) Setiap negara memiliki persoalan dasar organisasi ekonomi yang sama,

kecuali ….

A. bagaimana cara memproduksinya

B. komoditi apa yang harus diproduksi

C. diperuntukkan bagi negara kapitalisme

D. komoditi yang sudah diproduksi, diperuntukkan bagi siapa?

2) Fungsi sistem ekonomi dalam suatu masyarakat, yaitu ….

A. mengatur dan menjalankan subjek-subjek yang ada untuk bekerja

B. untuk mencapai kombinasi dari subjek-objek tersebut

C. menyediakan perangsang untuk melakukan produksi

D. menjalin hubungan satu sama lain

RANGKUMAN

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Page 18: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.18 Perekonomian Indonesia

3) Sebagai suatu sistem sosialis, sistem ekonomi mengandung unsur ….

A. produksi dijalankan melalui mekanisme pasar

B. teknik produksi diatur melalui perencanaan pusat

C. mempunyai hubungan erat dengan kehidupan keagamaan

D. masing-masing faktor produksi dan harga, diatur oleh mekanisme

pasar

4) Sistem ekonomi kapitalis memperoleh produksinya tergantung pada

permintaan ….

A. antar negara

B. perencanaan pusat

C. mekanisme masyarakat

D. pasar

5) Unsur-unsur yang ada dalam sistem ekonomi terdiri atas beberapa hal,

kecuali ….

A. barang ekonomi sebagai objek

B. unsur manusia sebagai subjek

C. perangkat kelembagaan yang mengatur

D. mendapat dukungan perilaku dan etika masyarakat

6) Sistem ekonomi kapitalis dilihat dari sejarahnya, pengambilan keputusan

diserahkan pada ….

A. pemerintah

B. masyarakat

C. kelompok

D. individu

7) Sosialisme dikenal mempunyai bentuk yang bervariasi lunak dan

ekstrem, pengaturan ekonomi yang dihasilkan, yaitu ….

A. kolektivisme

B. serangkai

C. menurut pola tradisi

D. industrial

8) Hal-hal yang terpenting dalam perekonomian kolektif, yaitu ….

A. sumber ekonomi dimiliki oleh masyarakat

B. dalam kehidupan ekonomi mendapat campur tangan pemerintah

C. jenis dan jumlah barang diproduksi ditetapkan oleh pemerintah

D. penentuan harga berdasarkan kebebasan konsumsi

Page 19: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.19

9) Indonesia menganut sistem ekonomi .....

A. Sosialistik

B. Kapitalistik

C. Liberalistik

D. Pancasila

10) Landasan konstitusional sistem ekonomi Indonesia termaktub dalam ….

A. Pasal 20 UUD 1945

B. Pasal 33 UUD 1945

C. Pasal 34 UUD 1945

D. Pasal 25 UUD 1945

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

Page 20: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.20 Perekonomian Indonesia

Kegiatan Belajar 2

Mengenal Lebih Jauh Perekonomian Indonesia

audara mahasiswa, pada Kegiatan Belajar 1 kita telah membahas tentang

Sistem Ekonomi secara umum dan sistem ekonomi yang digunakan oleh

negara-negara di dunia. Kita juga sudah menyinggung sekilas mengenai

sistem ekonomi yang dipraktikkan di Indonesia. Pada Kegiatan Belajar 2 ini

selanjutnya kita akan membahas lebih lanjut tentang perekonomian Indonesia

dan perkembangannya.

A. KARAKTERISTIK PEREKONOMIAN INDONESIA

Karakteristik perekonomian Indonesia tidak berbeda dengan

karakteristik perekonomian negara-negara berkembang lainnya. Tondaro dan

Smith (2006) menyatakan ada enam karakteristik negara-negara berkembang.

1. Standar hidup yang relatif rendah, ditunjukkan dengan pendapatan yang

relatif rendah, ketimpangan pendapatan yang parah, kondisi kesehatan

yang buruk, dan kurang memadainya sistem pendidikan.

2. Tingkat produktivitas yang rendah.

3. Tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yang tinggi.

4. Ketergantungan pendapatan yang sangat besar kepada produksi sektor

pertanian serta ekspor produk-produk primer.

5. Pasar yang tidak sempurna dan terbatasnya informasi yang tersedia.

6. Dominasi, ketergantungan, dan kerapuhan yang parah pada hampir

semua aspek hubungan internasional.

Ciri-ciri struktur ekonomi di atas tidak berbeda dengan Indonesia. Mari

kita bahas satu persatu.

1. Standar hidup yang relatif rendah

Hampir di semua negara-negara berkembang standar hidup (level of

living) sebagian besar penduduknya cenderung sangat rendah. Standar ini

tercermin dari kemiskinan, perumahan yang kurang layak, kesehatan yang

buruk, pendidikan yang rendah, angka kematian bayi yang tinggi, dan usia

S

Page 21: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.21

harapan hidup yang relatif sangat singkat, peluang mendapatkan pekerjaan

yang rendah, dan dalam banyak kasus juga terdapat ketidakpuasan serta

ketidakberdayaan secara umum.

Pendapatan Nasional Perkapita (GNI= Gross National Bruto) perkapita

merupakan angka yang sering digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan

ekonomi penduduk satu negara. Konsep GNI merupakan nilai tambah atas

segenap kegiatan ekonomiyang dimiliki oleh penduduk suatu negara, baik

dari aset yang mereka miliki di dalam negeri maupun di aluar negeri tanpa

dikurangi depresiasi.

Kesenjangan pendapatan perkapitan antara negara-negara kaya dan

negara miskin sangat besar. Mari kita perhatikan tabel 1.1 tentang GNI per

kapita beberapa negara tahun 2002.

Tabel 1.1

Produk Nasional Bruto Per Kapita di Beberapa Negara Tahun 2011

20.000 40.000 60.000 80.000

0

$90.560

$5.6140

$41.739

$39.965

$39.345

Luxemburg

Norway

Netherlands

Austria

Sweden

Bosnia&Herzegovina

Denmark

Germany

Finland

United Kingdom

Italy

Ireland

South Korea

$39.123

$38.849

$38.021

$37.294

$36,672

$35,592

$32,997

100.000

Belgium

$32.625

$29,184

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_PDB_%

28KKB%29_per_kapita

Pada tabel di atas terlihat besarnya ketimpangan GNI antara negara-

negara kaya dengan negara miskin. Indonesia sebagai salah satu negara

berkembang pada akhir tahun 2011 US$ 3.500-3.600, lebih tinggi dari tahun

lalu yang hanya sebesar US$ 3.005. Perkembangan Produk Domestik Bruto,

Page 22: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.22 Perekonomian Indonesia

Produk Nasional Bruto Per Kapita dan Pendapatan Nasional Per Kapita

Indonesia dari tahun 2000 sampai 2011 dapat kita lihat pada table 1.2

Tabel 1.2

Produk Domestik Bruto Per Kapita, Produk Nasional Bruto Per Kapita, dan Pendapatan Nasional Per Kapita

Tahun 2000-2011 (dalam Rupiah)

Deskripsi Tahun

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010*

2011**

Atas Dasar Harga Berlaku

Produk Domestik Bruto Per Kapita

6,775,002.9

2

7,907,482.3

0

8,621,614.6

9

9,389,161.0

9

10,547,133.5

4

12,557,512.9

2

14,892,059.8

7

17,360,535.0

2

21,424,748.4

5

23,913,985.2

9

27,084,008.2

0

30,812,926.1

1

Produk Nasional Bruto Per Kapita

6,325,722.4

6

7,614,246.0

5

8,363,637.7

8

9,028,203.2

8

10,063,150.1

7

11,946,446.3

8

14,257,576.6

2

16,646,564.5

6

20,663,361.4

2

23,076,985.4

6

26,322,486.0

4

29,934,685.8

9

Pendapatan Nasional Per Kapita

6,171,342.8

7

7,067,930.5

3

7,595,676.1

6

8,161,146.5

1

9,248,509.35

11,075,415.4

9

13,075,282.0

2

15,285,571.3

0

19,141,673.4

5

20,964,887.5

7

24,020,664.8

3

27,648,408.9

3

Atas Dasar Harga Konstan 2000

Produk Domestik Bruto Per Kapita

6,775,002.9

2

6,918,441.5

8

7,123,261.5

6

7,353,877.0

4

7,610,116.09

7,924,894.31

8,237,716.52

8,631,408.43

9,015,742.15

9,294,167.91

9,736,695.11

10,219,309.8

2

Produk Nasional Bruto Per Kapita

6,325,722.5

1

6,600,424.1

2

6,856,558.6

1

6,975,122.1

6

7,240,441.70

7,438,841.61

7,729,941.07

8,101,642.27

8,597,543.55

8,825,719.62

9,345,382.15

9,819,153.13

Pendapatan Nasional Per Kapita

6,171,342.9

1

6,123,457.6

0

6,227,408.9

9

6,300,265.7

7

6,648,423.00

6,885,535.65

7,070,876.15

7,422,254.54

7,950,282.78

8,005,165.75

8,516,999.43

9,130,326.19

Keterangan:

*) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara

Tabel di atas menunjukkan perkembangan PDB, PNB, dan Pendapatan

perkapita Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun, tetapi angka ini

masih jauh di bawah pendapatan negara-negara maju. Sebagai perbandingan

negara Qatar menempati urutan pertama sebagai negara terkaya di dunia

dengan PDB per kapita sebesar US$90.149 atau Rp811 juta per tahun pada

2010.

Page 23: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.23

Selain rendahnya PDB perkapita pada negara-negara berkembang,

masalah lainnya yang juga ditemui adalah tidak berimbangnya distribusi

pendapatan nasional dan lebarnya kesenjangan tingkat pendapatan perkapita

(income inequality) antara orang kaya dan orang miskin yang ada dalam

negara tersebut. Contoh, jika kita membandingkan sumbangan dalam

pendapatan nasional yang berasal dari 40% berasal dari penduduk termiskin

di suatu negara dan dengan sumbangan 20% penduduk terkaya sebagai

ukuran arbiter atas tinggi rendahnya tingkat ketidak merataan itu maka

terlihat distribusi pendapatan di negara-negara Brazil, Ekuador, Kolombia,

Niakaragua, Jamaika, Meksiko, Venezuela, Kenya, Sierra Leone, Afrika

Selatan, dan Guatemala sangat tidak merata. Namun, untuk negara-negara

India, Tanzania, Malaysia, Cina, Costarika, Cili, dan Libya tingkat

kesejangannya tidak terlalu parah. Sementara itu, di Taiwan, Slovakia,

Hungaria, Indonesia, Kanada, Jepang, Swedia, dan Korea Selatan distribusi

pendapatannya secara keseluruhan relatif agak merata (Todaro and Smith,

2006, hal 66).

Rendahnya standar hidup di negara berkembang juga terlihat dari sisi

kesehatan. Negara-negara di dunia ketiga masih harus berjuang melawan

kekurangan gizi, penyakit, dan kesehatan yang buruk. Usia harapan hidup di

negara-negara paling terbelakang di dunia hanya 50 tahun, di dunia ketiga

lainnya mencapai usia 64 tahun, sedangkan negara-negara maju, usia harapan

hidup ini mencapai 78 tahun. Di Indoensia sendiri, usia harapan hidup pada

tahun 2000 sudah mencapai 65,5 tahun. Perkembangan usia harapan hidup

Indonesia dapat kita lihat pada tabel berikut.

Tabel 1.3 Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia

Tahun Usia harapan hidup

Periode 1971 47,7 tahun

Periode 1980 52,2 tahun

Periode 1990 59,8 tahun

Peride 2000 65,5 tahun

Periode 2010 71,3 tahun

Sumber: data BPPS

Page 24: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.24 Perekonomian Indonesia

Hal ini menujukkan adanya peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia

selama tiga puluh tahun terakhir.

Tingkat kematian bayi (infant mortality rates), yakni jumlah anak yang

mati untuk 1000 kelahiran di negara-negara terbelakang rata-rata mencapai

96, sedangkan di negara berkembang lainnya mencapai 64 dan 8 di negara

maju. Di Indonesia sendiri angka kematian bayi menurun dari 68 pada tahun

1991 menjadi 34 perkelahiran hidup (KH) pada tahun 2007. Sementara,

target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 adalah 32 per

1.000 untuk angka kematian Balita dan 23 per 1.000 KH untuk angka

kematian bayi.

Indikator rendahnya standar hidup di negara berkembang lainnya adalah

distribusi atas kesempatan memperoleh pendidikan dan tingkat buta huruf.

Pada negara-negara yang masih terbelakang, tingkat melek huruf rata-rata

hanya mencapai 45% dari jumlah penduduk. Tabel berikut ini secara ringkas

menggambarkan kepada kita bagaimana kondisi kurangnya fasilitas

kesehatan dan pendidikan di negara-negara dunia ketiga.

Tabel 1.4 Kekurangan Fasilitas Layanan di Negara Berkembang

Bentuk Kekurangan Fasilitas Layanan Jumlah Penduduk

Ketiadaan akses pelayanan kesehatan

766 juta (1995)

Ketiadaan sumber air bersih 968 juta (1998)

Ketiadaan sanitasi 2,4 milyar (1998)

Kematian balita sebelum usia 5 tahun

11 juta (1998)

Kurangnya berat badan balita di bawah usia 5 tahun

163 juta (1998)

Penderita HIV/ AIDS 34 juta (2000)

Buta huruf di kalangan dewasa 854 juta (2000)

Anak-anak putus sekolah 325 juta (2000)

Sumber: Todaro (2006)

Metode terkini yang digunakan untuk menganalisis perbandingan status

pembangunan ekonomi secara sistematis dan komprehensif oleh United

Nations Development Programme (UNDP) adalah Indeks Pembangunan

Page 25: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.25

Manusia (Human Development Indeks/HDI). HDI mengukur skala dari 0

(tingkat pembangunan manusia paling rendah) hingga 1 (tingkat

pembangunan manusia tertinggi) berdasarkan produk akhir pembangunan,

yaitu masa hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan standar

kehidupan.

Peringkat perkembangan pembangunan manusia dalam HDR

dikatagorikan dalam empat kelompok sebagai berikut.

a. Very High Human Development (kelompok negara berperingkat

pembangunan manusianya sangat tinggi, 1- 47).

b. High Human Development (kelompok negara berperingkat

pembangunan manusianya tinggi, 48- 94).

c. Medium Human Development (kelompok negara berperingkat

pembangunan manusianya sedang, 94-141), dan

d. Low Human Development (kelompok negara yang peringkat

pembangunan manusianya rendah, 142-187).

Peringkat Indonesia dalam HDR selama 11 tahun (1999-2010) selalu di

peringkat 102 hingga 112. Peringkat terbaik dicapai di tahun 2001, yaitu

peringkat ke 102, dan di tahun 1999 di peringkat ke 105. Sementara itu,

peringkat terburuk terjadi di tahun 2003, yaitu peringkat ke 112, tetapi pada

tahun 2011 HDR Indonesia mengalami kemerosotan karena berada di

peringkat 124, padahal HDR 2010 menunjukkan bahwa Indonesia berada di

peringkat ke 108.

Tabel 1.5 Perkembangan Peringkat Human Development Indonesia

Tahun 1999 00 01 02 03 04 05 06 07/08 09 10 11

Peringkat HDI Indonesia

105 109 102 110 112 111 110 106 107 111 108 124

Sumber: UNDP, HDR 1999-2011 diolah

Perubahan Peringkat menjadi ke-124 ini menunjukkan bahwa

pembangunan manusia di Indonesia mengalami perlambatan dibandingkan

negara-negara lain. Derajat kesejahteraan masyarakat Indonesia mengalami

penurunan yang ditunjukkan dari usia harapan hidup (life expectancy at

birth). HDR 2010, menunjukkan usia harapan hidup masyarakat Indonesia

Page 26: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.26 Perekonomian Indonesia

adalah 71,5 tahun, sedangkan HDR 2011 menunjukkan life expectancy

masyarakat Indonesia di usia 69,4 tahun (www.koalisiperempuan.or.id).

2. Tingkat produktivitas yang rendah

Di samping kualitas hidup yang rendah dan kurangnya peningkatan

kualitas sumber daya manusia, negara berkembang juga menghadapi masalah

rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja (labour productivity).

Rendahnya produkstivitas merupakan satu fenomena sosial, sekaligus

fenomena ekonomi, yang merupakan sebab sekaligus akibat keterbelakangan.

Secara ekonomi rendahnya produktivitas tenaga kerja disebabkan

kurangnya faktor-faktor produksi selain tenaga kerja, seperti modal dan

kecakapan manajemen yang berpengalaman. Hal ini dapat diatasi dengan

memobilisasi tabungan domestik dan penarikan bantuan asing guna

meningkatkan investasi baru dan penyesuaian kelembagaan, seperti reformasi

sistem pemanfaatan tanah, pengelolaan pajak badan usaha, penyaluran kredit

dan penyempurnaan sistem perbankan, penciptaan dan perbaikan lembaga-

lembaga administrasi agar lebih independen, jujur dan efisien serta perbaikan

struktur pendidikan dan pelatihan guna memaksimalkan potensi sumber daya

manusia.

Faktor lain yang menyebabkan rendahnya produktivitas di negara-negara

berkembang disebabkan lemahnya kekuatan fisik para pekerja yang

disebabkan rendahnya tingkat pendapatan. Hal ini mengakibatkan para

pekerja tidak sanggup memenuhi kebutuhan gizi dan makanan yang sehat.

Fenomena seperti sebuah lingkaran, manakala rendahnya produktivitas

menyebabkan pendapatan yang rendah, dan selanjutnya menyebabkan

ketidakmampuan menyediakan makanan bergizi yang mengakibatkan

rendahnya kapasitas untuk bekerja sehingga produktivitas menjadi semakin

rendah.

3. Tingkat pertumbuhan penduduk serta beban ketergantungan yang

tinggi

Jumlah penduduk dunia sebagian besar bermukim di negara-negara

dunia ketiga, tepatnya sekitar lima per enam dari total jumlah penduduk

dunia, sedangkan satu per enamnya tinggal di negara-negara maju. Besarnya

jumlah penduduk di negara-negara berkembang disebabkan karena tingkat

kelahiran di negara-negara berkembang pada umumnya sangat tinggi,

Page 27: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.27

berkisar antara 30-40 per 1.000 penduduk, sedangkan di negara-negara maju

kurang dari setengahnya.

Salah satu implikasi dari tingginya angka kelahiran adalah komposisi

penduduk yang hampir 40% adalah anak-anak berumur kurang dari 15 tahun,

sedangkan di negara-negar maju tidak lebih dari 20% sehingga angkatan

kerja produktivitas di negara-negara berkembang harus menanggung beban

yang lebih banyak untuk menghidupi anak-anak yang secara proporsional

jumlahnya hampir dua kali lipat jumlahnya dibandingkan dengan negara-

negara kaya. Dilain pihak, proporsi penduduk yang berumur di atas 65 tahun

jauh lebih besar di negara maju. Penduduk yang berusia lanjut maupun yang

masih anak-anak secara ekonomis disebut beban ketergantungan (dependency

burden). Artinya, merupakan anggota masyarakat yang tidak produktif

sehingga menjadi beban bagi tenaga kerja produktivitas.

4. Ketergantungan pendapatan yang sangat besar kepada produksi

sektor pertanian serta ekspor produk-produk primer

Seperti halnya negara-negara berkembang lainnya, Indonesia merupakan

salah satu negara sedang berkembang yang banyak mengandalkan sektor

primer, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan hanya

sebagian kecil saja penduduk yang bekerja pada sektor sekunder

(manufacture) dan tersier (jasa). Penduduk pada negara-negara sedang

berkembang yang bekerja di sektor primer pada umumnya kurang lebih 60%,

di sektor produksi sekunder kurang dari 20%, dan sektor tersier kurang dari

20%. Dari tabel 1.6 terlihat bahwa barang manufaktur mewakili kurang dari

setengah ekspor barang-barang di kawasan negara maju kecuali Asia Timur

dan Selatan.

Namun, kemampuan ekspor negara-negara berkembang dalam

mengekpor komoditi primer non minyak bumi terus mengalami penurunan

dan tidak dapat mengimbangi ekspor negara-negara maju. Hal ini berdampak

pada berkurangnya sumbangan ekspor bagi pendapatan nasional. Akhirnya,

banyak negara di luar Asia Timur dan India memproduksi barang-barang

sederhana yang harganya terus menurun di pasar dunia (Todaro, 2006).

Page 28: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.28 Perekonomian Indonesia

Tabel 1.6 Sumbangan Industri dalam Ekspor Menurut Kawasan

Sumber: Todaro (2006)

Jika dilihat dari hasil produksinya, Indonesia lebih banyak menghasilkan

barang-barang primer (pertanian) dibandingkan dengan barang-barang

sekunder (manufaktur).

Setelah Anda mengetahui ilustrasi karakteristik perekonomian di atas,

sekarang perhatikan bagaimana kondisi perekonomian Indonesia. Sejak

Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJP I), di Indonesia terjadi

ketidakserasian perkembangan antar sektor ekonomi, khususnya antara sektor

primer versus sektor sekunder. PJP I sudah berakhir dan telah menghasilkan

keberhasilan dan ketidakberhasilan. Indikator keberhasilan, terutama selama

Pelita I sampai dengan Pelita IV, secara kuantitatif dinyatakan dalam bentuk

kebutuhan pokok material fisik, seperti sandang dan pangan sampai awal

akhir PJP I sudah terpenuhi. Kualitas hidup manusia Indonesia mulai tahun

1980 meningkat, seperti tercermin dalam indeks yang merangkum usia

harapan hidup. Indeks ini secara nasional meningkat dari 51 tahun pada tahun

1971 menjadi 59 pada tahun 1980. Hasil ini dicapai berkat pembangunan

ekonomi, terutama pada peningkatan produksi di sektor primer. Sementara

itu, produksi di sektor sekunder, industri manufaktur yang mengolah bahan

baku, dan sektor tersier (jasa) telah tumbuh (Emil Salim, 1987). Posisi peran

sektor sekunder secara kuantitatif telah menggeser sektor primer, walaupun

sektor ini khususnya pertanian, tetap merupakan salah satu sektor penting

dalam perekonomian. Sebagai ilustrasi, perhatikan angka-angka statistik pada

Tabel 1.7.

Page 29: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.29

Tabel 1.7

Tahun Sektor Primer Sektor Sekunder

1987

1988

1989

1990

1991

2,41

4,90

3,92

2,00

1,34

10,61

12,19

9,20

12,19

9,81 Sumber: BPS diolah oleh Kumala Hadi, et.al.

Berdasarkan data 1987 – 1991 tersebut, pertumbuhan sektor industri

manufaktur rata-rata 10% per tahun, sedangkan pertumbuhan sektor primer

rata-rata 2%. Dilihat dari sumbangannya terhadap PDB, sektor pertanian

menyumbang sekitar 19,6%, sedangkan sektor industri manufaktur

menyumbang 19,3%.

Tabel 1.8

Distribusi Persentase PDB Berdasarkan Harga Konstan 1983 (dalam %)

Tahun Sektor Pertanian *) Sektor Industri **)

1975

1980

1985

1989

1990

1991

26,46

23,27

22,68

20,46

19,58

18,50

8,86

12,60

15,79

18,19

19,30

19,90 Sumber: BPS diolah oleh Kumala Hadi, et.al.

* Termasuk peternakan, kehutanan, perikanan ** Industri manufaktur

Perubahan mendasar terjadi pada tahun 1991, ketika sumbangan sektor

manufaktur terhadap PDB sebesar 19,9% untuk pertama kalinya telah

melebihi sektor pertanian 18,5%. Dilihat dari perkembangannya sejak tahun

1975-1990, peran sektor primer terhadap PDB semakin menurun dari 26,5%

tahun 1975 menjadi 19,6% pada tahun 1990, sedangkan peran sektor

sekunder meningkat dari 8,9% tahun 1975 menjadi 19,3% tahun 1990.

Perlu diketahui bahwa pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1980-an

sektor pertanian telah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan

Page 30: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.30 Perekonomian Indonesia

merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja sehingga

berperan dalam menanggulangi kemiskinan di pedesaan.

Dalam kaitannya dengan perkembangan sektor pertanian dan upaya

peningkatan ekspor dari pertanian maka peningkatan pengembangan industri

ringan terutama yang mengolah hasil pertanian sangat perlu diperhatikan.

Untuk mendukung pengembangan sektor pertanian (subsistem) yang

seimbang dengan perekonomian kota (manufaktur), perlu adanya industri

manufaktur dengan teknologi yang relefan (teknologi tepat guna).

Sementara itu, pada tahun 2008 sampai dengan 2011 sumbangan produk

manufaktur terhadap PDB dapat kita lihat pada tabel berikut.

Tabel 1.9

Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)

2004-2012

Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012**

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

716.656.20 857.196.80 985.470.50 1.091.447.30 1.190.412.40

a. Tanaman Bahan Makanan

349,795.00 419,194.80 482,377.10 529,968.00 574,330.00

b. Tanaman Perkebunan 105,960.50 111,378.50 136,048.50 153,709.30 159,753.90

c. Peternakan 83,276.10 104,883.90 119,371.70 129,297.70 146,089.70

d. Kehutanan 40,375.10 45,119.60 48,289.80 51,781.30 54,906.50

e. Perikanan 137,249.50 176,620.00 199,383.40 226,691.00 255,332.30

2. Pertambangan & Penggalian

541,334.30 592,060.90 719,710.10 879,505.40 970,599.60

a. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi

283,283.30 254,947.90 290,467.30 371,823.40 382,697.40

b. Pertambangan Bukan Migas

195,286.30 254,242.70 332,970.00 398,550.20 464,011.80

c. Penggalian 62,764.70 82,870.30 96,272.80 109,131.80 123,890.40

3. Industri Pengolahan 1,376,441.70 1,477,541.50 1,599,073.10 1,806,140.50 1,972,846.60

a. Industri Migas 237,771.60 209,841.10 214,432.70 253,078.60 254,407.80

1). Pengilangan Miyak Bumi 145,942.60 129,455.70 124,110.70 131,482.30 130,122.70

2). Gas Alam Cair (LNG) 91,829.00 80,385.40 90,322.00 121,596.30 124,285.10

b. Industri Bukan Migas 1,138,670.10 1,267,700.40 1,384,640.40 1,553,061.90 1,718,438.80

1). Industri Makanan, Minuman dan Tembakau

346,185.60 420,363.30 465,367.90 546,752.00 624,371.00

2). Industri Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

104,829.70 116,547.00 124,204.20 143,385.20 156,492.60

3). Industri Kayu dan Produk Lainnya

73,196.20 80,197.90 80,541.60 84,481.40 85,801.90

4). Industri Produk Kertas dan Percetakan

51,912.30 61,154.60 65,822.20 69,339.60 66,770.90

5). Industri Produk Ppuk, 154,117.20 162,879.20 176,212.40 189,700.00 216,382.50

Page 31: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.31

Kimia dan Karet

6). Industri Produk Semen dan Penggalian Bukan Logam

40,178.70 43,530.70 45,514.50 50,790.50 58,018.30

7). Industri Logam Dasar Besi dan Baja

29,213.10 26,806.60 26,853.90 31,101.10 33,476.40

8). Industri Peralatan, Mesin dan PerlengkapanTransportasi

329,911.70 346,403.00 389,600.10 426,233.70 465,537.40

9). Produk Industri Pengolahan Lainnya

9,125.60 9,818.10 10,523.60 11,278.40 11,587.80

4. Listrik, Gas & Air Bersih 40,888.60 46,680.00 49,119.00 56,788.90 65,124.90

a. Listrik 25,858.60 28,416.70 30,450.30 36,486.00 42,104.90

b. Gas 9,817.00 13,027.50 13,353.70 14,650.30 16,915.70

c. Air Bersih 5,213.00 5,235.80 5,315.00 5,652.60 6,104.30

5. Konstruksi 419,711.90 555,192.50 660,890.50 754,483.50 860,964.80

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

691,487.50 744,513.50 882,487.20 1,024,009.10 1,145,600.90

a. Perdagangan Besar dan Eceran

551,343.70 586,111.80 703,565.80 827,924.40 927,056.70

b. Hotel 18,900.30 20,781.50 23,876.60 26,376.90 31,775.90

c. Restoran 121,243.50 137,620.20 155,044.80 169,707.80 186,768.30

7. Pengangkutan dan Komunikasi

312,190.20 353,739.70 423,172.20 491,283.10 549,115.50

a. Pengangkutan 171,246.80 182,908.20 217,318.10 254,520.30 287,356.20

1). Angkutan Rel 1,649.80 1,904.30 2,260.20 2,367.10 2,478.40

2). Angkutan Jalan Raya 100,500.40 103,527.90 121,863.00 140,603.60 152,548.20

3). Angkutan Laut 16,019.20 15,812.70 16,929.80 18,589.90 19,661.80

4). Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan

5,570.30 6,206.50 6,918.10 7,646.20 8,765.70

5). Angkutan Udara 19,665.90 24,248.80 34,781.00 46,711.00 62,212.40

6). Jasa Penunjang Angkutan

27,841.20 31,208.00 34,566.00 38,602.50 41,689.70

b. Komunikasi 140,943.40 170,831.50 205,854.10 236,762.80 261,759.30

8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan

368,129.70 405,162.00 466,563.80 535,152.90 598,523.20

a. Bank 125,515.40 132,186.00 146,914.50 166,489.80 191,095.00

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank

41,753.20 49,220.30 59,201.40 70,576.40 79,897.00

c. Jasa Penunjang Keuangan 2,807.10 3,001.30 3,481.10 4,075.80 4,582.20

d. Real Estat 132,023.60 145,260.70 168,220.60 191,928.50 209,521.80

e. Jasa Perusahaan 66,030.40 75,493.70 88,746.20 102,082.40 113,427.20

9. Jasa-jasa 481,848.30 574,116.50 660,365.50 783,970.50 888,676.40

a. Pemerintahan Umum 257,547.70 318,580.80 359,840.90 432,785.40 485,535.40

1). Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan

157,726.90 195,129.70 220,543.40 266,247.50 300,158.10

Page 32: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.32 Perekonomian Indonesia

2). Jasa Pemerintahan Lainnya

99,820.80 123,451.10 139,297.50 166,537.90 185,377.30

b. Swasta 224,300.60 255,535.70 300,524.60 351,185.10 403,141.00

1). Jasa Sosial Kemasyarakatan

83,834.50 97,489.30 114,237.60 134,726.80 158,744.90

2). Jasa Hiburan dan Rekreasi

13,027.70 14,806.60 17,345.00 20,455.70 23,058.10

3). Jasa Perorangan dan Rumah tangga

127,438.40 143,239.80 168,942.00 196,002.60 221,338.00

Produk Domestik Bruto 4,948,688.40 5,606,203.40 6,446,851.90 7,422,781.20 8,241,864.30

Produk Domestik Bruto Tanpa Migas

4,427,633.50 5,141,414.40 5,941,951.90 6,797,879.20 7,604,759.10

* Angka Sementara

** Angka Sangat Sementara

Sumber: www.bpps.go.id

5. Pasar yang tak sempurna dan terbatasnya informasi yang tersedia

Sepanjang dekade 1990 banyak negara-negara berkembang yang

bergerak menuju perekonomian pasar dengan harapan berkurangnya

dominasi pemerintah dan pasar perlu diberi keleluasan lebih besar agar

pertumbuhan ekonomi lebih sehat. Namun, anggapan ini keliru karena

efektivitas pasar memerlukan dukungan instutisional, kultural, dan legal

tertentu yang kebanyakan dilupakan oleh mesyarakat industri.

Kebanyakan negara berkembang tidak memiliki perangkat hukum/legal

dan institusional, termasuk adanya

a. sistem yang legal yang mendorong adanya kontrak/perjanjian dan

validasi hak cipta;

b. kurs mata uang yang stabil dan terpercaya;

c. infrastruktur jalan dan fasilitas lain yang mendorong biaya transportasi

serta komunikasi untuk memfasilitasi perdagangan regional;

d. sistem asuransi dan perbankan yang kuat;

e. pasar kredit formal yang melakukan seleksi serta alokasi dana pinjaman

berdasarkan profitabilitas ekonomi relatif;

f. kuantitas dan kualitas sumber daya;

(Todaro dan Smith, 2006).

Faktor-faktor di atas menonjol di negara berkembang dan menyebabkan

keterbelakangan.

Page 33: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.33

6. Dominasi, ketergantungan, dan kerapuhan yang parah pada hampir

semua aspek hubungan internasional

Bagi negara-negara berkembang dalam aspek perdagangan internasional

muncul adanya ketimpangan distribusi pendapatan internasional yang

disebabkan distribusi kekuatan politik dan ekonomi yang sangat tidak merata

antara negara-negara kaya dan negara miskin. Ketimpangan kekuatan

tersebut tidak hanya pada dominasi negara kaya dalam mengatur pola

perdagangan internasional dan kesepakatan yang mengaturnya, namun juga

pada kemampuan mereka mendikte syarat-syarat transfer teknologi,

pemberian pinjaman, dan pelaksanaan investasi luar negeri ke negara-negara

sedang berkembang.

Salah satu ciri perekonomian Indonesia adalah berorientasi pada hasil

ekspor pertanian. Akibat dari pentingnya ekspor dalam keseluruhan produksi

maupun tingginya tingkat konsentrasi ekspor maka sebagian besar dari hasil

nasional Indonesia (seperti tercermin dalam APBN), terdiri atas beberapa

macam komoditi secara praktis tidak ada spesialisasi. Ketergantungan yang

sangat tinggi terhadap ekspor produk utama, seperti minyak dan hasil

pertanian, menjadikan Indonesia sangat peka terhadap tekanan-tekanan

pasaran internasional. Pergeseran yang sangat luas dari persediaan komoditi

pertanian sebagai akibat fluktuasi dalam siklus perdagangan dunia membawa

kegoncangan-kegoncangan jangka pendek dalam penghasilan ekspor karena

sumber daya kurang fleksibel maka sangatlah sulit menyesuaikan diri pada

perubahan-perubahan jangka panjang dalam permintaan dunia. Salah satu

akibat dari kurang fleksibelnya sumber daya adalah penurunan dalam

perimbangan harga-harga barang ekspor ke negara besar sehingga sulit

menarik manfaat dari pasaran dunia. Perbaikan dalam term of trade tidak

diimbangi dengan kenaikan output dan lapangan kerja karena pasar kurang

sempurna, social overhead kurang memadai, dan ketidaksempurnaannya

dalam menyesuaikan diri secara struktural. Setiap usaha meningkatkan

produktivitas industri barang primer selalu berakhir pada kemerosotan term

of trade, pengangguran, dan ketidakseimbangan neraca pembayaran, yang

pada gilirannya akan memperendah tingkat pembentukan modal, yang berarti

mempersulit tingkat pertumbuhan ekonomi. Efek akhir dari hal tersebut

adalah ketergantungan terhadap kekuatan luar negeri dalam hubungan luar

negeri, baik ekonomi, politik, maupun kultural.

Ketergantungan Indonesia terhadap perdagangan luar negeri, menjadikan

devisa luar negeri sebagai alat yang paling menentukan dalam perekonomian

Page 34: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.34 Perekonomian Indonesia

nasional. Akhirnya, tidak dapat dihindari bahwa ketergantungan negara-

negara sedang berkembang seperti Indonesia untuk memperoleh devisa,

menyebabkan karakteristik umum negara-negara sedang berkembang adalah

dependensi dalam ekonomi dunia. Sebagai contoh 10% sampai dengan 15%

GNP negara-negara sedang berkembang adalah hasil ekspor sektor pertanian

dan bahan dasar lainnya (Todaro, 1983). Akibatnya, negara-negara yang

sudah maju sering kali mengendalikan dan mendikte pola perdagangan

internasional, bahkan menerapkan syarat-syarat pengiriman teknologi dan

bantuan luar negeri. Oleh sebab itu, di luar manifestasi ekonomi,

ketergantungan adalah dalam bentuk pengiriman barang-barang dan

teknologi apakah berupa transmisi lembaga-lembaga internasional (seperti

sistem pendidikan dan kesehatan), nilai-nilai pola konsumsi, maupun sikap-

sikap terhadap diri sendiri. Semua persoalan di atas pada gilirannya

menimbulkan suatu situasi vulnerabilities (perasaan mudah terpengaruh,

mudah tersinggung) oleh kekuatan-kekuatan internasional, baik sosial

maupun ekonomi.

B. SEJARAH EKONOMI INDONESIA

Saudara mahasiswa, seperti telah kita ketahui sepanjang perjalanan

ekonomi Indonesia telah melewati beberapa periode pemerintahan mulai

Pemerintahan Orde Lama, Pemerintahan Orde Baru, Pemerintahan Transisi,

dan Pemerintahan Reformasi hingga Kabinet SBY (Tambunan, 2011). Setiap

periode pemerintahan memiliki keunggulan dan ciri khusus yang

menandainya. Mari kita bahas satu persatu bagaimana pola-pola perencanaan

dan hasil perekonomian pada setiap perode pemerintahan ini.

1. Pemerintahan Orde Lama (1945 – 1966)

Pemerintahan Orde Lama merupakan satu tonggak sejarah permulaan

perekonomian Indonesia setelah melepaskan diri dari penjajahan. Pada saat

ini, kondisi perekonomian sangat lemah dan tidak stabil. Selama peride 1950-

an struktur ekonomi masih merupakan peninggalan zaman kolonial. Sektor

formal, seperti pertambangan, distribusi, transportasi, bank, pertanian

komersil yang memiliki kontribusi lebih besar dimiliki oleh perusahaan-

perusahaan asing yang berorientasi ekspor. Kegiatan ekonomi masih dikuasai

pengusaha asing yang relatif lebih padat modal. Laju rata-rata pertumbuhan

ekonomi Indonesia pada waktu itu sebesar 7% per tahun dan setelah itu

Page 35: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.35

menurun drastis menjadi rata-rata hanya 1,9%, bahkan pada tahun 1965 dan

1966 laju pertumbuhan ekonomi dan PDB Indonesia hanya sekitar 0,5% dan

0,6%. Rendahnya laju pertumbuhan ekonomi diperparah dengan defisit saldo

pembayaran dan defisit APBN yang terus membesar, bahkan pada tahun

1965 defisit mencapai 200% dari besarnya pendapatan pada tahun yang

sama.

Selain itu, selama periode Orde Lama, kegiatan produksi di sektor

pertanian dan sektor industri manufaktur sangat rendah karena keterbatasan

kapasitas produksi dan infrastruktur yang mendukung. Rendahnya produksi

dan tingginya permintaan akibat banyaknya uang yang beredar di tengah

masyarakat mengakibatkan inflasi sampai 300% pada akhir periode orde

lama. Besarnya jumlah uang yang beredar dan tingkat harga (Stephen

Genville dalam Anne Booth dan McCawley, ed., 1990) dapat kita lihat pada

tabel berikut ini. Tabel 1.10

Besarnya Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Harga

Tahun JUB (%) Harga (%)

1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966

39 42 99 95

156 280 763

19 72

158 128 135 595 635

Sumber: Bank Indonesia, Laporan Tahunan Jakarta, Berbagai Edisi.

Selama tahun 60-an sumber penciptaan uang oleh sektor pemerintah

merupakan penyebab terpenting dari naiknya jumlah uang yang beredar.

a. Rencana dan Kebijaksanaan Ekonomi

Beberapa rencana dan kebijakan ekonomi yang dilaksanakan pada

periode Orde Lama sebagai berikut.

1) Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB) 1961-1969.

Rencana pembangunan ini disusun berlandasarkann “Manfesto Politik

1960” untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dengan azas ekonomi

terpimpin. Akan tetapi, kebijakan ini mempunyai beberapa kelemahan

yang disebabkan berikut ini.

Page 36: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.36 Perekonomian Indonesia

a) Rencana ini tidak mengikuti kaidah-kaidah ekonomi yang lazim.

b) Defisit anggaran yang terus meningkat yang mengakibatkan hyper

inflasi.

c) Kondisi ekonomi dan politik saat itu: dari dunia luar (Barat)

Indonesia sudah terkucilkan karena sikpnya yang konfrontatif.

Sementara di dalam negeri pemerintah selalu mendapat rongrongan

dari golongan kekuatan politik “kontra-revolusi” (Muhammad Sadli,

Kompas, 27 Juni 1966, Penyunting Redaksi Ekonomi Harian

Kompas, 1982 dalam Munawir, SE).

2) Kebijaksanaan bidang ekonomi–keuangan:

Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6 Januari 1961: Bank

Indonesia dilarang menerbitkan laporan keuangan/statistik keuangan,

termasuk analisis dan perkembangan perekonomian Indonesia.

a) Pada tanggal 28 Maret 1963 Presiden Soekarno memproklamirkan

berlakunya Deklarasi Ekonomi dan pada tanggal 22 Mei 1963

pemerintah menetapkan berbagai peraturan negara di bidang

perdagangan dan kepegawaian.

b) Pokok perhatian diberikan pada aspek perbankan, namun

nampaknya perhatian ini diberikan dalam rangka penguasaan

wewenang mengelola moneter di tangan penguasa. Hal ini nampak

dengan adanya dualisme dalam mengelola moneter. (Suroso, 1994).

c) Kebijakan ekonomi yang paling penting yang dilakukan Kabinet

Hatta adalah reformasi moneter melalui devaluasi mata uang

nasional, yang saat itu masih gulden dan pemotongan uang sebesar

50 persen terhadap semua uang kertas yang beredar pada bulam

Maret 1950.

2. Masa Orde Baru (1966 – 1998)

Pada bulan Mei 1966 Indonesia memasuki pemerintahan Orde BAru.

Perhatian pemerintah lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial di tanah air. Pemerintah

Orde Baru menjalin kembali hubungan dengan pihak Barat dan menjauhi

pengaruh ideologi komunis. Saat ini Indonesia kembali menjadi anggota PBB

dan Lembaga-lembaga dunia lainnya, seperti IMF dan Bank Dunia

(Tambunan, 2006).

Page 37: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.37

Ada dua periode pemulihan ekonomi yang dilakukan pada masa Orde

Baru, yaitu (a) masa Stabilisasi dan Rehabilitasi (1966–1968); (b) Masa

Pembangunan Ekonomi (1969–sekarang).

a. Masa Stabilisasi dan Rehabilitasi (1966 – 1968)

Periode ini dikenal sebagai periode stabilisasi dan rehabilitasi sesuai

dengan masalah pokok yang dihadapi, yaitu

1) meningkatnya inflasi yang mencapai 650% pada tahun 1965;

2) turunnya produksi nasional di semua sektor;

3) adanya dualisme pengawas dan pembinaan perbankan. Dualisme ini

muncul dari struktur organisasi perbankan yang meletakkan Deputi

Menteri Bank Sentral dan Deputi Menteri Urusan Penertiban Bank dan

Modal Swasta berada di bawah Menteri Keuangan (Suroso, 1994).

Rencana dan Kebijaksanaan Ekonomi yang diambil seperti berikut.

1) Ditetapkannya Ketetapan MPRS Nomor XXIII/MPRS/1966 tentang:

Pembaharuan Kebijaksanaan Landasan Ekonomi, Keuangan, dan

Pembangunan, tertanggal 5 Juli 1966, antara lain menetapkan Program

Stabilisasi dan Rehabilitasi: 1966–1968 (jangka pendek) dengan skala

prioritas pengendalian inflasi, pencukupan kebutuhan pangan,

rehabilitasi prasarana ekonomi, peningkatan kegiatan ekspor, dan

pencukupan kebutuhan sandang.

2) Serangkaian kebijaksanaan Oktober 1966, Pebruari 1967 dan Juli 1967

antara lain

a) kebijaksanaan kredit yang lebih selektif (penentuan jumlah, arah,

suku bunga);

b) menyeimbangkan/menurunkann defisit APBN.

3) Mengesahkan/memberlakukan undang-undang:

a) UU Pokok Perbankan No. 14/1967

b) UU Perkoperasian no. 12/1967

c) UU Bank Sentral No. 13/1968

d) UU PMA tahun 1967 dan UU PMDN tahun 1968

e) Membuka Bursa Valas di Jakarta 1967.

b. Masa Pembangunan Ekonomi (1969 – Sekarang)

Pada bulan April 1969 Repelita I dimulai. Skala perioritas ditujukan

pada bidang pertanian, bidang prasarana dan bidang industri/pertambangan

Page 38: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.38 Perekonomian Indonesia

dan minyak. Jangka waktu dan strategi pembangunan dibuat dalam bentuk

pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.

Pembangunan Jangka Panjang dimulai dengan pembangunan Jangka

Panjang Tahap I (PJPT – I) selama 25 tahun, terdiri atas:

Repelita I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri

yang mendukung sektor pertanian.

Sebagian besar anggaran pemerintah dialokasikan di bidang

ekonomi, yaitu 78,28% untuk sektor pertanian dan irigrasi,

sektor perhubungan dan pariwisata, industri dan

pertambangan serta sektor pedesaan.

Repelita II : Menitikberatkan pada sektor pertanian dengan

meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah

menjadi bahan baku.

Repelita III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju

swasembada pangan dan meningkatkan industri yang

mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

Pada Repelita III Pemerintah mencanangkan pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya yang ditekankan melalui

delapan jalur pemerataan seperti berikut.

1. Kebutuhan pokok rakyat (pangan, sandang).

2. Kesempatan memperoleh pendidikan, kesehatan.

3. Pembagian pendapatan.

4. Perluasan kesempatan kerja.

5. Usaha, terutama golongan ekonomi lemah.

6. Kesempatan berpartisipasi (pemuda, wanita).

7. Pembangunan antar daerah.

8. Kesempatan memperoleh keadilan.

Repelita IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian melanjutkan

usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan

meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin

industri, baik industri berat maupun industri ringan, yang

terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya.

Kebijakan-kebijakan ekonomi pada masa Orde Baru telah meletakkan

dasar bagi pembangunan Indonesia pada masa berikutnya dengan

keberhasilan yang dicapai selama proses pembangunan. Ada beberapa

Page 39: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.39

kondisi utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha

membangun ekonomi dapat berjalan dengan baik, yaitu

a. kemauan politik yang kuat;

b. stabilitas politik dan ekonomi;

c. sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik;

d. sistem politik dan ekonomi terbuka;

e. kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.

3. Masa Pemerintahan Transisi

Masa pemerintahan transisi terjadi setelah periode Orde Baru berakhir.

Pada saat ini Indonesia mulai mengalami krisis ekonomi. Faktor-faktor utama

yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia tidak dapat

ditentukan secara mudah. Hal ini karena setiap gejolak ekonomi dapat

disebabkan oleh faktor-faktor yang langsung (direct factors) dan faktor-

faktor yang tidak langsung (indirect factors) yang mempengaruhinya. Selain

itu, dapat pula dibedakan adanya faktor-faktor internal dan faktor-faktor

eksternal, yang mempengaruhi terjadinya krisis ekonomis, baik yang bersifat

ekonomi maupun yang bersifat noneknomis.

Ada beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat dipakai sebagai

dasar menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya krisis ekonomi di Asia

(Tulus Tambunan, 1998).

a. Faktor-faktor Internal

Fundamental ekonomi nasional yang merupakan penyebab krisis

ekonomi di Indonesia adalah fundamental makro, misalnya 1) pertumbuhan

ekonomi; 2) pendapatan nasional; 3) tingkat inflasi; 4) jumlah uang beredar;

5) jumlah pengangguran; 6) jumlah investasi; 7) keseimbangan neraca

pembayaran; 8) cadangan devisa, dan 9) tingkat suku bunga.

Dilihaat dari fundamental ekonomi makro, bukan hanya sektor moneter,

tetapi juga sektor riil mempunyai kontribusi yang besar terhadap terjadinya

krisis ekonomi di Indonesia, karena dua alasan berikut.

1) Perkembangan sektor moneter sebenarnya sangat tergantung dari

perkembangan sektor riil karena uang (valas) sudah menjadi komoditas

yang diperdagangkan, seperti produk-produk dari sektor riil.

2) Perubahan cadangan valas sangat sensitif terhadap perubahan sektor riil

(perdagangan luar negeri) dan salah satu penyebab depresiasi nilai tukar

Page 40: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.40 Perekonomian Indonesia

rupiah yang menciptakan krisis ekonomi di Indonesia adalah terbatasnya

cadangan valas di Bank Indonesia.

b. Faktor-faktor eksternal

1) Jepang dan Eropa Barat mengalami kelesuan pertumbuhan ekonomi

sejak awal dekade 90-an dan tingkat suku bunga sangat rendah. Dana

sangat melimpah sehingga sebagian besar arus modal swasta mengalir ke

negara-negara Asia Tenggara dan Timur, yang akhirnya membuat krisis.

2) Daya saing Indonesia di Asia yang lemah, sedang nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS terlalu kuat (overvalued). (Tulus Tambunan, 1998).

Pada bulan September 1997, nilai tukar rupiah terus melemah dan

menghambat pembangunan ekonomi. Pada awalnya, pemerintah

menyelesaikan permasalahan ini melaui mekanisme ekonomi dalam negeri,

tetapi oleh karena cadangan devisa yang semakin menipis akhirnya pada 8

Oktober 1997 pemerintah Indonesia secara resmi meminta bantuan

pendanaan dari IMF. Bersamaan dengan itu maka pemerintah Indonesia juga

diharuskan membenahi perekonomian dalam negeri dalam bentuk kebijakan

yang mencakup ekonomi makro (fiskal dan moneter), restrukturisasi sektor

keuangan, dan reformasi struktural.

Terjadinya krisis ekonomi menyebabkan penurunan nilai tukar rupiah

yang tajam disertai dengan terputusnya investasi dana luar negeri

menyebabkan turunnya produksi secara drastis dan berkurangnya kesempatan

kerja. Pada saat yang sama, kenaikan laju inflasi yang tinggi dan penurunan

penghasilan masyarakat menyebabkan merosotnya daya beli sehingga

kesejahteraan masyarakat menurun drastis dan kemiskinan semakin meluas.

Tabel berikut ini menggambarkan beberapa akibat krisis ekonomi

terhadap PDB, Inflasi, kenaikan suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap

dolar sepanjang tahun 1998.

Tabel 1.11 Indikator Makroekonomi Tahun 1998

Rincian Triwulan I Triwulan II Triwulan

III Triwulan

IV

Perubahan %

Produk domestik bruto riil (Tahun dasar 1993)

-4,0 -12,3 -18,4 19,5

Pengeluaran konsumsi 2,4 4,8 -13,7 -9,5

Inflasi IHK 39,1 56,7 82,4 77

Page 41: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.41

Suku bunga PUAB 51,8 64,6 66,2 33,4

Nilai tukar (Rp$) 14,900 10,700 8,025 8,685

Sumber: Munawir, SE

Berbagai permasalahan nonekonomi juga muncul dalam waktu yang

relatif bersamaan, seperti kerusuhan sosial yang menyebabkan berbagai

kerusakan di sektor produksi maupun distribusi, jaringan distribusi yang

tidak berfungsi sepenuhnya, dan pergantian kepemimpinan nasional dan

proses konsolidasi pemerintahan baru. Akibatnya pada tahun 1998 PDB Riil

menyusut sampai 18,4% yang terutama disebabkan oleh kegiatan investasi

dan konsumsi swasta yang merosot tajam. Penurunan kegiatan investasi

berkaitan dengan makin memburuknya ketidakseimbangan neraca dunia

usaha, memburuknya kondisi ekonomi.

4. Masa Pemerintahan Reformasi

Pada awal periode pemerintahan reformasi di tahun 1999 kondisi

perekonomain Indonesia sudah semakin membaik. Laju pertumbuhan PDB

mulai positif, dan pada tahun 2000 hampir mencapai 5%. Selain itu, laju

inflasi dan tingkat suku bunga juga rendah yang mencerminkan kondisi

moneter dalam negeri sudah mulai stabil. Namun, kondisi ini semakin

menurun pada tahun 2001 manakala nilai tukar dolar mencapai Rp.12.000.

Beberapa indikator kenaikan dan penurunan kondisi perekonomian pada

awal reformasi dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Pertumbuhan PDB

Riil 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Pertumbuhan PDB riil (%)

-13.1 0.8 4.9 3.8 4.3 4.9 5.1 5.7 5.5 6.3 6.0

PDB nominal (millair US$)

96 140 166 164 200 239 258 287 364 433 497

PDB perkapita (US$)

977 694 742 697 948 1117 1191 1308 1641 1925 2183

Pertumbuhan ekspor

-8.6 -0.4 27.7 -9.3 5.0 8.4 12.0 19.7 17.7 13.2 7.0

Pertumbuhan impor

-34.4 -12.2 39.6 -7.6 15.1 10.9 27.8 24.0 5.8 22.0 12.0

Neraca Perdagangan

21.5 24.7 28.6 25.4 23.5 24.6 21.2 28.0 39.7 39.6 39.1

Transaksi berjalan 4.3 4.1 4.8 4.2 3.9 3.4 1.1 0.1 3.0 2.5 1.6

Sumber: data BPPS (dalam Tambunan, 2006)

Meskipun pada awalnya mengalami penurunan, tetapi pada tahun 2002

PDB Indonesia tumbuh sebesar 4.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Page 42: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.42 Perekonomian Indonesia

dan terus meningkat. PDB nominal juga mengalami peningkatan yang cukup

besar sampai tahun 2008; demikian juga pendapatan perkapita juga

meningkat dengan persentase yang cukup besar.

Permasalahan yang cukup besar pada awal tahun 2005 adalah kenaikan

harga BBM di pasar internasional. Meskipun Indonesia merupakan negara

pengekspor BBM, tetapi juga mengimpor BBM yang cukup besar. Kebijakan

ini menimbulkan tekanan yang cukup berat terhadap APBN sehingga

pemerintah mengeluarkan kebijakan mengurangi subsidi BBM yang

berimbas pada naiknya biaya produksi. Secara luas kebijakan ini berdampak

negatif terhadap kegiatan ekonomi domestik. Kenaikan harga minyak ini juga

berimbas pada penurunan nilai tukar rupiah. Akhirnya, kenaikan harga BBM

dan penurunan nilai tukar rupiah berimbas pada laju inflasi, pada tahun 2005

laju inflasi Indonesia sebesar 6,2%.

Menjelang tahun 2009, perekonomian Indonesia mengalami tekanan

secara eksternal dengan kenaikan harga BBM dan kenaikan harga pangan di

pasar dunia. Hal ini menyebabkan laju inflasi terus naik. Selain itu, pada

periode 2008–2009 juga terjadi krisis ekonomi global yang berawal dari

krisis keuangan di AS dan mengakibatkan resesi dunia (Tambunan, 2006).

Akan tetapi, pada krisis ini Indonesia lebih siap dibandingkan dengan krisis

pada tahun 1997-1998. Hal ini disebabkan kondisi perbankan nasional yang

jauh lebih baik dan keberhasilan pemerintah merespon krisis tersebut dengan

tetap menjaga nilai tukar rupiah dan menambah pengeluaran pemerintah yang

dikenal dengan stimulus fiskal.

1) Coba Anda jelaskan ciri-ciri utama perekonomian Indonesia yang tidak

dimiliki oleh negara berkembang lainnya!

2) Mengapa perekonomian yang menghasilkan bahan primer cenderung

memiliki term of trade yang rendah?

3) Beberapa indikator menunjukkan adanya perubahan struktur ekonomi,

coba Anda jelaskan!

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

Page 43: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.43

4) Coba Anda jelaskan perkembangan perekonomian Indonesia sejak

periode Orde Baru sampai periode Reformasi. Temukan hal-hal posistif

yang ada di sepanjang perjalanan perekonomian Indonesia tersebut.

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Diskusikan dengan teman dan tutor Anda, kemudian Anda simak ciri-ciri

umum perekonomian negara-negara sedang berkembang.

2) Bacalah uraian materi tentang negara berkembang.

3) Anda simak kembali uraian materi ini dan cari literatur lain yang

relevan.

4) Anda simak tabel-tabel pertumbuhan sektoral terhadap PDB dan jumlah

tenaga kerja terserap untuk masing-masing sektor yang disajikan pada

Kegiatan Belajar 2.

5) Diskusikan dengan teman Anda.

Karakteristik perekonomian Indonesia, tidak berbeda dengan

karakteristik, negara-negara berkembang lainnya, yaitu

1) penghasil bahan-bahan primer (bahan baku primer);

2) mengalami tekanan penduduk yang tinggi;

3) memiliki sumber daya alam yang belum dikembangkan;

4) penduduk yang terbelakang secara ekonomi;

5) kekurangan modal;

6) orientasi pada perdagangan luar negeri.

Ketergantungan Indonesia terhadap barang-barang primer,

mengakibatkan Indonesia selalu memiliki posisi yang lemah dalam

menentukan term of trade.

Akibat jumlah tenaga kerja semakin lama semakin banyak,

sedangkan lapangan kerja di sektor pertanian semakin terbatas maka

penggunaan tenaga kerja kurang efisien dan efektif. Akibatnya, timbul

pengangguran semu dan pengangguran terbuka. Sumber daya alam yang

belum dikembangkan sebagai akibat dari tidak dimiliki juga jumlah

modal dan tenaga terampil yang cukup, menyebabkan produktivitas

sangat rendah. Oleh karena produktivitas rendah maka pendapatan

rendah. Pendapatan yang rendah menyebabkan pembentukan modal juga

RANGKUMAN

Page 44: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.44 Perekonomian Indonesia

rendah, yang berarti sumber daya alam tidak dapat dikembangkan secara

optimal.

Struktur ekonomi suatu negara dapat diketahui dari lapangan kerja

dan lapangan kehidupan sebagian besar dari penduduknya, serta

besarnya sumbangan setiap sektor kegiatan ekonomi terhadap

GNP/GDP.

1) Salah satu ciri perekonomian Indonesia yang paling menonjol adalah

perekonomian yang berstruktur ….

A. agraris

B. industri

C. jasa

D. semuanya benar

2) Berikut ini termasuk sektor tersier, kecuali sektor….

A. pendidikan

B. industri

C. asuransi

D. perbankan

3) Jenis pengangguran yang bukan merupakan ciri negara sedang

berkembang adalah pengangguran…..

A. terpaksa

B. sementara

C. terbuka

D. tak kentara

4) Apabila tingkat kesejahteraan ingin meningkat maka .…

A. tingkat pertumbuhan ekonomi harus sama dengan tingkat

pertumbuhan penduduk

B. tingkat pertumbuhan ekonomi harus lebih kecil daripada

pertumbuhan penduduk.

C. tingkat pertumbuhan ekonomi harus lebih besar daripada tingkat

pertumbuhan ekonomi

D. mortalitas harus lebih besar daripada fertilitas

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Page 45: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.45

5) Kekurangan modal sebagai salah satu karakteristik perekonomian

nasional tercermin dalam ....

A. besarnya utang luar negeri

B. kecilnya daya serap tenaga kerja

C. terbatasnya kapasitas penduduk

D. kecilnya tabungan yang dapat dihimpun

6) Pentingnya arti ekspor dalam struktur perekonomian Indonesia terutama

dapat dilihat dari .…

A. RAPBN

B. neraca pembayaran

C. struktur ekspor

D. neraca perdagangan

7) Struktur ekonomi suatu negara dapat dilihat dari komponen-

komponen.…

A. lapangan kerja penduduk

B. sumber penghasilan penduduk

C. sumbangan setiap sektor

D. semuanya benar

8) Perubahan struktur perekonomian Indonesia dari pertanian ke industri

yang paling menonjol adalah pada ….

A. Repelita I

B. Repelita II

C. Repelita III

D. Repelita IV

9) Ada 3 jenjang analisis dalam perubahan struktur pertanian tradisional ke

industri. Pada jenjang manakah Indonesia saat ini?

A. Jenjang I

B. Jenjang II

C. Jenjang III

D. Jenjang I Dan II

10) Perubahan struktur ekonomi Indonesia saat ini cenderung menimbulkan

kontraksi terutama hasil sektor .…

A. pertanian

B. industri

C. jasa keuangan

D. konstruksi dan bangunan

Page 46: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.46 Perekonomian Indonesia

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

Page 47: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

PKOP4209/MODUL 1 1.47

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) C

2) C

3) B

4) D

5) D

6) D

7) A

8) C

9) D

10) B

Tes Formatif 2

1) A

2) B

3) B

4) C

5) C

6) C

7) D

8) D

9) D

10) A

Page 48: Tinjauan Umum Perekonomian · PDF fileakan dapat dinilai apakah tujuan yang diinginkan ... bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa ... yang digunakan, dan mempersatukan seluruh

1.48 Perekonomian Indonesia

Daftar Pustaka

Bank Indonesia. 2011. “Laporan Tahunan BI 2010/2011.”

Case, Karl E and Fair, Ray C. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jilid 2 Edisi

Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

--------------------------------. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Edisi

Ketujuh. Jakarta: PT Indeks.

Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Gelora Aksara

Pratama.

Dawam Rahardjo. 1997. Agenda Aksi Liberalisasi Ekonomi dan Politik di

Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Kuncoro, Mudrajat. 2010. Ekonomika Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

Munawir, SE ............................................................

Todaro, Michael P and Smith, Stephen. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid 1

Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.

------------------------------------------------------------. Pembangunan Ekonomi.

Jilid 2 Edisi Kesembilan, Jakarta: Erlangga.

www.bps.co.id