Tinjauan Pustaka NH3

download Tinjauan Pustaka NH3

of 2

Transcript of Tinjauan Pustaka NH3

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka NH3

    1/2

    Tinjauan Pustaka

    Ammonia (NH3) merupakan gas yang tidak berwarna dengan titik didih -330

    C. Gas amonia lebih ringan dibandingkan udara, dengan densitas kira-kira 0,6 kali

    densitas udara pada suhu yang sama. Bau yang tajam dari amonia dapat dideteksi

    pada konsentrasi yang rendah 1-5 ppm (Brigden dan Stringer, 2000). Amonia sangat

    beracun bagi hampir semua organisme. Pada manusia, resiko terbesar adalah dari

    penghirupan uap amonia yang berakibat beberapa efek diantaranya iritasi pada kulit,

    mata dan saluran pernafasan. Pada tingkat yang sangat tinggi, penghirupan uap

    amonia sangat bersifat fatal. Jika terlarut di perairan akan meningkatkan konsentrasi

    amonia yang menyebabkan keracunan bagi hampir semua organisme perairan

    (Valupadas, 1999).

    Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch

    Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun

    demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber

    alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili. Sementara itu,

    kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan

    bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen

    buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah

    mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia

    dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat.

    Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh

    Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri

    pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch,

    seorang insinyur kimia juga dari Jerman.Amoniak dalam air amat beracun bagi ikan, udang dan binatang air lainnya. Dapat

    menimbulkan kesuburan tanaman air (eutropia). NH3 dalam air dapat dibuang

    dengan proses tripping(pH optimum 12) atau dengan proses mikrobiologi. Limbah

    amoniak dapat dinetralkan dengan asam sulfat (pupuk ZA). Baku mutu ambien untuk

    pencemaran amoniak adalah 2 ppm. Asap tebal akibat kecelakaan dalam transportasi

    pengangkutan amoniak dapat disemprot dengan air.

  • 7/22/2019 Tinjauan Pustaka NH3

    2/2

    Efek Jangka Pendek (Akut), Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung,

    tenggorokan dan mata terjadi pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm

    menimbulkan kematian. Kontak dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga

    kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite).

    Efek Jangka Panjang (Kronis), Menghirup uap asam pada jangka panjang

    mengakibatkan iritasi pada hidung, tenggorokan dan paru-paru. Termasuk bahan

    teratogenik. Nilai Ambang Batas : 25 ppm (18 mg/m3) (ACGIH 1987-88) STEL 35

    ppm (27 mg/m3). Toksisitas : LD50 = 3 mg/kg (oral, tikus). LC 50 = 200 ppm (tikus

    menghirup 4 jam)