TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN ...

13
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. TinjauanPustaka PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini merupakan kelanjutan dari program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) yang memahami bahwa kemiskinan adalah akibat dan akar penyebab kemiskinan yang sebenarnya adalah kondisi masyarakat utamanya para pemimpin yang belum berdaya sehingga tidak mampu menerapkan nilai-nilai luhur dalam setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah : 1. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. 2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraanna. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak Universitas Sumatera Utara

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN ...

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1. TinjauanPustaka

PNPM Mandiri

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan

terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini merupakan

kelanjutan dari program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) yang

memahami bahwa kemiskinan adalah akibat dan akar penyebab kemiskinan yang

sebenarnya adalah kondisi masyarakat utamanya para pemimpin yang belum

berdaya sehingga tidak mampu menerapkan nilai-nilai luhur dalam setiap

keputusan dan tindakan yang dilakukan. Pengertian yang terkandung mengenai

PNPM Mandiri adalah :

1. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan

sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan

melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur

program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk

mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan

kemiskinan yang berkelanjutan.

2. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan

kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam

memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,

kemandirian dan kesejahteraanna. Pemberdayaan masyarakat memerlukan

keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak

Universitas Sumatera Utara

untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil

yang dicapai (PNPM Mandiri, 2012).

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program PNPM

Mandiri ini adalah :

1. Tujuan Umum

- Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin

secara mandiri.

2. Tujuan Khusus

- Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat

miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok

masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan kedalam proses

pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

- Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar,

representatif dan akuntabel.

- Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan,

program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-

poor)

- Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi,

perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat

dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya

penanggulangan kemiskinan.

Universitas Sumatera Utara

- Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas

pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi

kemiskinan di wilayahnya.

- Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan

potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal

- Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi

dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat

(Kementrian PU, 2011).

Adapun prinsip yang dianut PNPM mandiri adalah :

- Bertumpu pada pembanngunan manusia. Pelaksanaan PNPM senantiasa

bertumpu pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya.

- Berorientasi pada masyarakat miskin. Semua kegiatan dilaksanakan

mengutamakan kepentingan dan kebutuan masyarakat miskin dan

kelompok masyarakat yang kurang beruntung.

- Partisipasi. Masyarakat terlibat aktif pada setiap proses pengambilan

keputusan pembangunan dan secara gotong royong menjalankan

pembangunan.

- Otonomi. Dalam pelaksanaan PNPM , masyarakat memiliki kewenangan

secara mandiri dan partisipatif untuk menentukan dan mengelola kegiatan

pembangunan secara swakelola.

- Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral

dan kewilayahan dilimpahkan kepada pemerintah daerah atau masyarakat

sesuai dengan kapasitasnya.

Universitas Sumatera Utara

- Kesetaraan dan keadilan gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai

kesetaran dalam perannya disetiap tahap pembangunan dan dalam

menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan.

- Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan

secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada

kepentingan masyarakat miskin.

- Transparansi dan akuntabel. Masyarakat harus memiliki akses yang

memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan

sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan

dipertanggung jawabkan baik secara moral, tekhnis, legal, maupun

administratif.

- Prioritas. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan kebutuhan

untuk pengentasan kemiskinan dengan mendayagunakan secara optimal

berbagai sumberdaya yang terbatas.

- Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan

kemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar

pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan.

- Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan

kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanya saat ini

tapi juga di masa depan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

- Sederhana. Semua aturan, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan

PNPM harus sederhana, fleksibel, mudah dipahami, dan mudah dikelola

oleh masyarakat (PNPM Mandiri, 2012).

Universitas Sumatera Utara

Kategori Program PNPM Mandiri

Program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. PNPM-Inti: terdiri dari program/kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis

kewilayahan, yang mencakup PPK, P2KP, PISEW, dan P2DTK.

2. PNPM-Penguatan: terdiri dari program-program pemberdayaan masyarakat

berbasis sektoral, kewilayahan, serta khusus untuk mendukung

penanggulangan kemiskinan yang pelaksanaannya terkait pencapaian target

tertentu. Pelaksanaan program-program ini di tingkat komunitas mengacu

pada kerangka kebijakan PNPM Mandiri.

Pelaksanaan PNPM Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program

Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan

masyarakat di pedesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi;

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi

pengembangan pemberdayaan masyarakat diperkotaan dan Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan

daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri

diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial

Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi dengan daerah sekitarnya, dan Program Pembangunan Infrastruktur

Pedesaan (PPIP), yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa

melalui perbaikan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan infrastruktur

perdesaan. Selain itu Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

(PAMSIMAS), serta beberapa program lain telah diharmonisasikan menjadi

Universitas Sumatera Utara

bagian dari PNPM. Program tersebut adalah PNPM Mandiri Agribisnis

Perdesaan, PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan, PNPM Mandiri Pariwisata,

dan PNPM Mandiri Perumahan Permukiman (Kementrian PU, 2011).

Komponen Program PNPM Mandiri

Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen

program sebagai berikut:

1. Pengembangan Masyarakat

Komponen pengembangan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan

untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari

pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif,

pengorganisasian, pemanfaatan sumber daya, pemantauan, dan pemeliharaan

hasil-hasil yang telah dicapai.

Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, disediakan dana pendukung

kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan relawan, dan operasional

pendampingan masyarakat, dan fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan

advokasi. Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan, sedangkan

relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak masyarakat di

wilayahnya (PNPM Mandiri, 2012).

2. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulant

keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai

sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat miskin.

Universitas Sumatera Utara

Dalam hal ini, masyarakat diberi kesempatan untuk mengembangkan

sumberdaya yang mereka punya. Seperti yang dikatakan Deacon dan Malock

dalam Guhardja, dkk (1993) mendefenisikan sumber daya sebagai alat atau bahan

yang tersedia dan diketahui potensinya untuk memenuhi keinginan.

3. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal

Komponen peningkatan kapasitas pemerintahan dan pelaku lokal adalah

serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku

lokal/kelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif

dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam

menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini

antara lain seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan

secara selektif, dan sebagainya (PNPM Mandiri, 2012).

4. Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program

Komponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi

kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok

pedulilainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan

manajemen, pengendalian mutu, evaluasi, dan pengembangan program

(Kementrian PU, 2011).

Ruang Lingkup Kegiatan PNPM Mandiri

Ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri pada dasarnya terbuka bagi semua

kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat

meliputi:

1. Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial,

dan ekonomi secara padat karya;

Universitas Sumatera Utara

2. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro

untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang

lebih besar perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana

bergulir ini;

3. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang

bertujuan mempercepat pencapaian target Sasaran Pembangunan Milenium

Millennium Development Goals (MDGs); dan

4. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui

penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan

keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.

Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat

Sesuai dengan pernyataan Soekartawi (1988) , menyatakan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi terhadap suatu inovasi dapat

dipengaruhi oleh :

1. Umur

Umur seseorang menentukan prestasi kerja atau kinerja dari orang

tersebut. Semakin tua umur seseorang, maka akan semakin turun prestasinya

dalam menyelesaikan pekerjaan yang berat (Suratiyah, 2009). Semakin muda

umur seseorang biasanya memiliki semangat ingin tahu yang tinggi terhadap suatu

inovasi baru. Dengan demikian akan lebih cepat bagi masyarakat menerima

inovasi yang dilakukan .

2. Tingkat Pendidikan

Pendidikan formal adalah jenjang pendidikan yang telah diselesaikan oleh

responden di bangku sekolah. Pendidikan formal dihitung dari lama responden

Universitas Sumatera Utara

menempuh pendidikan formal. Soekartawi (1988) mengemukakan bahwa mereka

yang berpendidikan tinggi relatif lebih cepat dalam melaksanakan adopsi inovasi,

sebaliknya mereka yang berpendidikan rendah agak sulit melaksanakan adopsi

inovasi dengan cepat.

3. Pendapatan

Pada dasarnya pendapatan berasal dari 3 sumber, yakni pendapatan dari

usahatani komoditi tertentu, pendapatan dari usahatani non komoditi tertentu, dan

pendapatan dari non usahatani. Pendapatan masyarakat perkotaan digolongkan ke

dalam pendapatan non usahatani, karena pada umumnya masyarakat perkotaan

memiliki mata pencaharian di bidang jasa. Ciri – ciri sosial ekonomi adopter yang

lebih inovatif adalah mempunyai status sosial lebih tinggi, status sosial ditandai

dengan pendapatan. Faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang untuk

mengadopsi inovasi adalah tingkat pendapatan, petani dengan pendapatan yang

tinggi biasanya akan cepat mengadopsi inovasi. Mereka yang cepat mengadopsi

inovasi dicirikan dengan memiliki pendapatan dan taraf hidup yang lebih tinggi.

4. Jumlah Tanggungan

Soekartawi (1999) menyatakan bahwa semakin banyak anggota keluarga

akan semakin besar pula beban hidup yang akan ditanggung atau dipenuhi.

Namun, pernyataan tersebut dapat disangkal jika setiap anggota keluarga dalam

suatu keluarga memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Sehingga

akan menambah pendapatan keluarga, bukan menjadi tanggungan keluarga lagi

Universitas Sumatera Utara

Kerangka Pemikiran

PNPM mandiri yang dimulai sejak tahun 2007 ini cukup membantu dalam

hal penanggulangan kemiskinan. PNPM Mandiri ini memiliki banyak bentuk,

beberapa diantaranya adalah PPK, PNPM Generasi, P2KP (Program

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan), P2DTK, PISEW, PPIP, PAMSIMAS,

PNPM Mandiri Agribisnis Perdesaan, PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan,

PNPM Mandiri Pariwisata, dan PNPM Mandiri Perumahan Permukiman.

Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Sumatera Utara

merupakan salah satu wilayah yang menerima dana BLM (Bantuan Langsung

Masyarakat). Dana BLM diberikan dalam rangka membantu masyarakat dalam

hal permodalan kegiatan yang telah direncanakan oleh masyarakat sebelumnya.

Program penanggulangan kemiskinan di Indonesia, melalui program yang

berbentuk bantuan langsung masyarakat, merupakan bentuk paradigma program

pembangunan dengan mengedepankan partisipasi masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, program PNPM ini tentu dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Salah satunya adalah karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat

pendidikan, pendapatan, dan jumlah tanggungan) dari masyarakat yang tinggal di

daerah pelaksanaan program PNPM itu sendiri.

Semakin muda umur ,biasanya memiliki semangat ingin tahu yang tinggi

terhadap suatu inovasi.dengan demikian masyarakat akan lebih cepat dalam

melakukan adopsi terhadap inovasi yang datang.

Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat,biasanya akan lebih peka

terhadap suatu upaya pengembangan wilayah kearah yang lebih baik. Dengan

Universitas Sumatera Utara

demikian semakin tinggi tingkat pendidikan maka tingkat adopsi terhadap suatu

inovasi juga akan semakin tinggi .

Masyarakat yang memiliki pendapatan rendah, pada umumnya akan lebih

lambat dalam mengadopsi suatu inovasi karena pada umumnya mereka lebih

fokus pada pemenuhan kebutuhan hidup anggota keluarganya dibandingkan

mengambil resiko mengadopsi suatu inovasi yang belum tentu berhasil.

Masyarakat yang memiliki jumlah tanggungan banyak pada umumnya

lebih lambat dalam menghadapi suatu inovasi dibandingkan dengan masyarakat

yang memiliki jumlah tanggungan yang lebih sedikit. Masyarakat dengan jumlah

tanggungan banyak ini akan lebih fokus terhadap pemenuhan kebutuhan sehari

hari. Namun jumlah tanggungan yang banyak juga dapat berubah menjadi jumlah

pengasil pendapatan bila semua anggota keluarga tersebut dapat menjadi sumber

daya manusia yang menghasilkan dan menambah pendapatan keluarga.

Dinamika sosial-ekonomi dan lingkungan masyarakat Indonesia,

menghasilkan variasi dan karakteristik masyarakat, yang berbeda-beda. Di satu

sisi menghasilkan masyarakat yang fatalis (pasrah pada nasib), disisi yang lain,

menghasilkan masyarakat pejuang (fighting spirit)yang tinggi. Kondisi tersebut

terkesan diabaikan dan belum terakomodasi dalam perencanaan program.

Variasi dan karakteristik masyarakat yang berbeda tersebut, berimplikasi

pada partisipasi dan etos kerja masyarakat di lapangan, bisa jadi di karakter

masyarakat tertentu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

dianggap berhasil karena antusiasme masyarakat yang tinggi. Sebaliknya pada

karakter masyarakat tertentu lainnya PNPM justru dianggap memberikan

Universitas Sumatera Utara

ketergantungan. Hal tersebut berpengaruh pada belum maksimalnya pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat.

Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Keterangan : = Menyatakan Pengaruh Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Pengaruh Karakteristik Sosial

Ekonomi Masyarakat Terhadap keberhasilan Program PNPM Mandiri Perkotaan.

Pelaksanaan PNPM Mandiri

MASYARAKAT PERKOTAAN

KarakteristikMasyarakat:

1. Umur 2. Tingkat Pendidikan 3. Pendapatan 4. JumlahTanggungan

Berhasil

Tidak Berhasil

Universitas Sumatera Utara

Hipotesis Penelitian

1. Pelaksanaan program PNPM mandiri perkotaan di daerah penelitian

berhasil.

2. Terdapat pengaruh karakteristik sosial ekonomi (umur, tingkat pendidikan,

pendapatan, dan jumlah tanggungan) terhadap keberhasilan program

PNPM Mandiri Perkotaan di daerah penelitian.

Universitas Sumatera Utara