Tinjauan Pustaka . Bab II

18
1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 K3 Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja cukp penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi yang memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja. K3 pada bengkel listrik, kondisi yang diharapkan dalam ruang bengkel praktikum yaitu : a.Suasana nyaman, bersih, tertib dan indah b.Kondisi peralatan yang baik dan siap pakai c.Cukup penerangan dan ventilasi d.Bangunan ruang bengkel terpelihara baik, tidak ada kebocoran, semua pintu dan jendela aman e.Halaman dan tanaman terpilihara baik f.Instalasi listrik yang memadai dan aman g.Sistem sirkulasi peralatan aman dan lancer h.Instalasi air terjamin, lancar dan bersih i.Tersedia alat pemadam kebakaran Kesehatan dan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan adalah : 1.Berdoa sebelum bekerja 2.Jauhkan peralatan yang tidak diperlukan dari meja kerja

description

ftwets

Transcript of Tinjauan Pustaka . Bab II

Page 1: Tinjauan Pustaka . Bab II

1. PENDAHULUAN2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 K3Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.Kesehatan dan keselamatan kerja cukp penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi yang memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.K3 pada bengkel listrik,kondisi yang diharapkan dalam ruang bengkel praktikum yaitu :a.Suasana nyaman, bersih, tertib dan indah b.Kondisi peralatan yang baik dan siap pakaic.Cukup penerangan dan ventilasid.Bangunan ruang bengkel terpelihara baik, tidak ada kebocoran, semua pintu dan jendela amane.Halaman dan tanaman terpilihara baik f.Instalasi listrik yang memadai dan amang.Sistem sirkulasi peralatan aman dan lancer h.Instalasi air terjamin, lancar dan bersihi.Tersedia alat pemadam kebakaran

Kesehatan dan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan adalah :1.Berdoa sebelum bekerja2.Jauhkan peralatan yang tidak diperlukan dari meja kerja 3.Gunakan sumber tegangan yang sesuai dengan tegangan kerja alat4.Melakukan perbaikan sesuai dengan standart alat 5.Memakai pakaian dengan pelindung badan yang lengkap seperti jas bengkel(wearpack), kacamata, pelindung tangan, sepatu, helm.6.Bersikap mawas diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan.7.Bekerja dengan serius, cepat dan teliti, dan tekun.8.Tidak melamun dan peduli ketika bekerja.9.Jangan berbuat bodoh ketika bekerja.10.Beristirahat ketika mulai capek atau bosan.11.Hindarkan becanda selama bekerja.12.Jangan beranggapan bahwa mesin yang biasa digunakan itu aman untuk kita.

2.1. Keselamatan Umum

Page 2: Tinjauan Pustaka . Bab II

Pekerja harus waspada pada waktu bekerja karena tidak seorang pun yang akan celaka atau mesin-mesin dan alat-alat kerja yang rusak tanpa sebab. Oleh karenanya pekerja harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:- Mentaati peraturan dan instruksi dari pembimbing untuk bekerja dengan persis dan aman,- bertindak dengan baik dan benar dan segera melaporkan kepada instruktur jika terjadi suatu kecelakaan,- menerangkan sebab terjadinya kecelakaan,- melakukan pertolongan pertama pada pekerja yang mengalami kecelakaan,- menempatkan benda-benda kerja pada tempat yang aman, dan- melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup.2.2. Kesadaran dan keselamatan Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan keselamatan pada waktu kita mengendarai sebuah kendaraan dijalan.Segala perlengkapan peralatan dan alat-alat potong yang terdapat di bengkel sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur, mengikir, dan lain sebagainya sesuai dengan bidang pekerjaan yang dikehendaki.Penyebab kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan:- Ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak terlindungi,- benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian, dan- kecelakaan dan suatu yang tidak disangka, jatuh dan terluka.Perlengkapan diri sendiri - Pakaian kerja yang sesuai,rapi, dan terkancing,- jangan menyimpan benda tajam yang bukan pada tempatnya,- rambut yang panjang harus diikat,- lepas semua perhiasan yang ada ditangan,- gunakan sepatu yang sesuai standar yang di tentukan, dan- menggunakan sarung tangan bila perlu.Kebersihan- Bersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja,- gunakan pakaian kerja sebersih mungkin, dan- meja tempat kerja dalam keadaan bersih.2.3. Keselamatan kerja di bangku kerjaKecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau benda kerja yang tajam.Pencegahannya:1. Bekerja dengan hati-hati,2. pergunakan alat-alat yang sesuai dengan fungsinya, kondisi yang baik dan benar,3. menggunakan alat pengaman yang telah ditentukan oleh peraturan keselamatan kerja,4. jangan menyimpan alat-alat tajam di saku baju kerja,5. lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lainnya,6. membuat tanda peringatan yang jelas dan nampak dibaca ditempat-tempat yang berbahaya dalam bengkel,7. ambillah alat-alat dengan hati-hati,8. tidak boleh bercanda,bermain dan melamun pada waktu sedang bekerja dan9. bersihkan alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.

Page 3: Tinjauan Pustaka . Bab II

2.2 Perkakas KerjaTest PenTest Pen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Test Pen hanya sekedar untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar listrik, tidak untuk mengetahui besar teganganlistrik.●Alat ini dipergunakan untuk melihat adanya sumber tegangan. Tes pen akan menyala bila ada sunber arus dan tidak menyala bila tidak ada sumber arus.●Cara kerja tes pen:A. Bagian atas tes pen listrik yang berlubang untuk tempat menempelkan ibu jari atau telunjuk.B. Ujungpen tes (logam)sebagai konduktor.C. Lampu neon sebagai inductor, menyala bila ujung B ditempelkan pada daerah muatan listrik.D. Pelastik atua ebonite sebagaiisolator untk menjaga tegangan konsleting.

MultiTester

Multimeter/ AVO Meter/ Multi Tester

Page 4: Tinjauan Pustaka . Bab II

●AVO Meter merupakan suatu alat ukur yang serba guna, sesuai dengan namanya yaitu AVO Meter karena merupakan gabungan dari tiga alat ukur dijadikan satu yaitu :

A = Singkatan dari Ampere Meter, untuk mengukur kuat arus listrik

V = Singkatan dari Volt Meter, untuk mengukur tegangan listrik

O = Singkatan dari Ohm Meter, untuk mengukur hambatan listrik

● Selain untuk mengukur tiga besaran diatas, AVO Meter/ Multi Meter/ Multi Tester dapat juga dipergunakan untuk mengetahui baik dan buruknya komponen-komponen elektronika. Dalam keadaan terbuka (belum dipasang pada rangkaian) maupun sudah dipasang pada rangkaian elektronika.

Macam-macam AVO Meter

●AVO Meter yang di jual di pasaran elektronika ada beberapa merk tertentu mulai dari merk biasa, standar, hingga kualitas terbaik. Untuk AVO Meter standar adalah merk Sanwa, dengan type :

· SP -10-D

· SP -15-D

· AX -303 TR

· YX -360 TRE

· YX -360 TRS

· CX -505 II

· CX -506

2.3 Prinsip Dasar Instalasi1) Safety – Keamanan

Instalasi listrik harus dipasang dengan benar berdasarkan standar dan peraturan yang ditetapkan oleh SPLN, PUIL2000 serta IEC (International Electrotechnical Commission) dengan tujuan untuk keamanan dan keselamatan bagi mahluk hidup, harta benda dan instalasi listrik itu sendiri.Sistem instalasi listrik dinyatakan aman bagi mahluk hidup, harta benda maupun pada sistem instalasi listrik itu sendiri, bila dilengkapi dengan sistem proteksi yang sesuai dan mempunyai keandalan yang tinggi dalam merespon gangguan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.Contoh : Suatu sistem instalasi listrik harus dilengkapi dengan sistem pentanahan/ pembumian agar manusia terhindar dari sentuhan tidak langsung akibat kejutan

Page 5: Tinjauan Pustaka . Bab II

listrik yang tidak terduga, karena adanya kebocoran arus listrik pada body peralatan listrik.

2) Reliability ( Keandalan)Kondisi yang diperlukan adalah keandalan terhadap :Unjuk kerja sistem Pengoperasian systemPeralatan yang digunakan Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan andal bilaoperasi sistem kelistrikan dapat bekerja selama mungkin dan dapat diatasi dengan cepat bila terjadi ganngguan.

3) Accessibility (Kemudahan)Kondisi yang harus dicapai adalah kemudahan terhadap :Pengoperasian, Perawatan & Perbaikan systemPemasangan dan penggantian peralatan systemPengembangan dan perluasan systemKemudahan pada sistem instalasi listrik dinyatakan tercapai apabila pengoperasian suatu sistem tidak memerlukan skill tinggi, cepat dan tepat dalam pemasangan peralatan sistem serta mudah dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan sistem.Contoh : Agar memudahkan dalam mencari trouble pada suatu sistem kontrol , maka sistem instalasi panel kontrol harus dilengkapi label pada peralatan listrik yang terpasang, adanya penomoran pada terminal, kabel dan pengawatan peralatan yang disesuaikan dengan gambar/diagram kontrol dan instalasi .

4) Availibility (Ketersediaan)Merupakan hal yang penting dalam suatu sistem instalasi listrik, karena berkaitan dengan kemungkinan pengembangan ataupun perluasan proses kontrol/mesin yang meliputi ketersediaan terhadap :AlatTempat/RuangDayaSuatu sistem instalasi listrik dinyatakan mempunyai ketersediaan apabila :Adanya cadangan peralatan listrik sebagai alat pengganti bila terjadi kerusakan pada peralatan yang dalam kondisi operasi, baik yang telah tersedia dilapangan umum maupun yang dengan mudah didapat dipasaran. Adanya cadangan tempat atau ruang yang diperlukan untuk menempatkan peralatan tambahan, karena adanya pengembangan ataupun perluasan sistem. Adanya cadangan daya pada sistem instalasi yang dapat langsung digunakan tanpa harus mengganti ataupun menambah kabel pada sistem instalasi .

5) Impact of Environment (Pengaruh lingkungan)Perencanaan sistem instalasi listrik harus mempertimbangkan dampak yang terjadi pada lingkungan sekitar dimana sistem instalasi dipasang, yang meliputi :Pengaruh Lingkungan terhadap peralatan Pengaruh Peralatan terhadap lingkungan Bila peralatan listrik dipasang pada lingkungan tertentu, harus dipertimbangkanapakah peralatan itu mempunyai pengaruh negatip terhadap lingkungan sekitarnya,Bila ada kemungkinan mengganggu atau merusak lingkungan maka harus dirancangagar pengaruh negatip yang ditimbulkan oleh peralatan listrik dapat dihilangkan ataudiperkecil.

Page 6: Tinjauan Pustaka . Bab II

Contoh : Gardu listrik dipasang pada suatu taman yang indah, maka harus dipertimbangkan konstruksi bangunan gardu listrik agar tidak merusak keindahan taman. Lingkungan dimana peralatan listrik atau sistem instalasi listrik dipasang harus dipertimbangkan apakah lingkungan dapat merusak peralatan/instalasi listrik yang ada disekitarnya. Bila ada kemungkinan dapat merusak peralatan/instalasi, maka harus dipilih peralatan /bahan instalasi yang tidak dapat terpengaruh terhadap kondisi lingkungan tersebut.Contoh : 1- Kabel instalasi dipasang pada lingkungan yang dipengaruhi olehbahan kimia tertentu, maka harus dipilih bahan isolasi kabel yang tahan terhadap pengaruh bahan kimia tersebut 2 -Peralatan listrik dipasang pada lingkungan yang lembab, maka harus digunakan peralatan listrik yang mempunyai IP (Index Protection) tertentu.

6) Economic (Ekonomi)Perencanaan sistem instalasi listrik perlu mempertimbangkan kondisi operasional jangka panjang agar dapat dihemat biaya-biaya yang dikeluarkan terhadap : Pemeliharaan dan perluasan sistem Pemakaian/penggantian peralatanPengoperasian sistem Kondisi ekonomis pada suatu sistem instalasi dikatakan berhasil bila efesien dan efektip terhadap penggunaan daya listrik, peralatan yang digunakan cukup andal dan kecilnya delay time pada pengoperasian proses produksi.Contoh : Bila proses produksi banyak menggunakan beban induktif, agar penggunaan daya listrik efektip maka sistem instalasi listriknya harus dilengkapi dengan kompensasi daya listrik, yaitu dengan memasang Capasitor Bank.

7) Esthetic (Keindahan)Suatu hal yang penting pada sistem instalasi listrik adalah keindahan dan kerapian, yang meliputi :Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan Keserasian dalam penggunaan/pemilihan peralatan Keserasian dan keindahan tata letak dan kenyamanan ruang operasi Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan akan menimbulkan kemudahan dan kejernihan pikiran dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pada sistem instalasi .Keserasian dalam pemilihan dan penggunaan/pemilihan peralatan yang disesuaikan dengan ukuran, bentuk dan warna yang sedemikian rupa, sehingga menimbulkan pemandangan yang indah dan nyaman.Keserasian dan keindahan tata letak akan menimbulkan mosaik yang memberikan kenyamanan serta menghindari kebosanan bagi pelaksana operasi pada ruang dimana suatu kendali sistem kontrol dipasang.Kondisi tersebut diatas akan menimbulkan gairah dan ketenangan kerja serta disiplin kerja akan selalu terjaga.

2.4 Jenis-Jenis Kabel2.5 Pipa Instalasi2.6 Terminal

Page 7: Tinjauan Pustaka . Bab II

1) Terminal Listrik 12 p

2) Terminal Listrik 10 p

3) Terminal Listrik 6 p

Page 8: Tinjauan Pustaka . Bab II

2.7 MCB (Miniature Circuit Breaker)

Singkatan MCB adalah Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.

Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk rumah seperti pada pengaman lebur diutamakan untuk proteksi hubungan pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya. Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (current limiter) disamping itu juga sebagai gawai pengaman arus hubung pendek yang bekerja seketika.

Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan 230/400V ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen. Adapun kemampuan membuka (breaking capacity) bila terjadi hubung singkat 3 KA dan 6 KA (SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru. MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk instalasi rumah ataupun instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat.

Page 9: Tinjauan Pustaka . Bab II

2.8 Aturan Warna Kabel

Kabel listrik yang mempunyai banyak inti akan mempunyai warna isolasi inti yang berbeda-beda. Hal ini sebetulnya berhubungan dengan faktor keselamatan karena bisa menghindarkan tertukarnya sambungan kabel pada sistem instalasi. Karena itu, sebagai keseragaman, penggunaan warna isolasi inti kabel mempunyai aturan tertentu.

instalasi listrik yang baik akan selalu mengikuti aturan ini. Karena bila suatu saat diperlukan pemeriksaan atau perbaikan sistem instalasi tersebut, maka seorang instalatir akan lebih mudah menemukan pola sambungan kabel listriknya.

Kabel listrik yang digunakan pada sistem instalasi listrik rumah biasanya terdiri atas penghantar phase, netral dan ground. PUIL mengatur penggunaan warna untuk penghantar netral adalah biru, penghantar ground dengan warna hijau atau campuran kuning-hijau, dan penghantar phase dikhususkan dengan warna hitam. Pengaturan selengkapnya dapat dilihat pada tabel PUIL berikut,

Page 10: Tinjauan Pustaka . Bab II

2.9 Lampu2.10 Prinsip Pemasangan Kabel

Kode warna kabel listrik sangat penting dalam mengerjakan sebuah instalasi listrik. Biasanya untuk instalasi listrik yang baik, kabel yang berwarna merah akan selalu terhubung dengan kabel yang berwarna sama. Begitupun untuk kabel-kabel lainnya. Jika terpaksa menggunakan sambungan kabel yang berbeda warna seharusnya ada upaya untuk memberi kode yang bisa diketahui jika suatu saat dikerjakan oleh orang lain.

Page 11: Tinjauan Pustaka . Bab II

Berikutnya anda diharuskan untuk mempelajari diagram pengkabelan. Ini akan membantu Anda memahami prinsip-prinsip dasar pemasangan kabel dengan baik. Karena idealnya dalam instalasi listrik harusnya disertakan diagram instalasi kelistrikannya. Sehingga dengan demikian akan memudahkan kita mengerjakan sebuah instalasi listrik.

Ingat dalam memasang, memperbaiki dan menambah instalasi listrik, kita diharuskan selalu berpedoman pada standar-standar kelayakan dan keamanan. PUIL bisa menjadi acuan dalam pemasangan, perbaikan dan penambahan jaringan instalasi listrik

2.11 Jenis Saklar

2.12 Kotak Sambung

Page 12: Tinjauan Pustaka . Bab II

2.13 Stop Kontak

Stop kontak merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai muara hubungan antara sumber listrik dan alat listrik.Untuk menghubungkan keduanya diperlukan sebuah kabel dan steker atau colokan yang nantinya dihubungkan atau ditancapkan pada stop kontak.

Page 13: Tinjauan Pustaka . Bab II

Berdasarkan fungsinya stop kontak dibedakan menjadi dua yaitu:

-stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang kecil yang berfungsi menyalurkan daya listrik bertenaga rendah.

-stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan dua lubang yang dilengkapi lempeng logam yang berfungsi sebagai ground,saklar jenis ini berfungsi menyalurkan listrik untuk dayayang lebih besar.

Berdasarkan pemasanganya stop kontak dibedakan menjadi dua yaitu:

-stop kontak in bow:stop kontak ini dipasang dalam tembok yang bersifat permanen sehingga tidak bisa dipindah.

-stop kontak out bow:stop kontak ini dipasang atau diletakan diluar tembok.

2.14 Penyambungan Kabel

1. Pig Tail ialah cara

menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk  ekor babi.  Sambungan ini  

digunakan untuk menyambung atau  mencabangkan satu atau beberapa kabel

pada satu titik. 

2. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel. 

3. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan  dengan

penghantar arus listrik yang lain. 

4. Sambungan Puntir adalah cara menyambung antara dua kabel yang  berbentuk

satu garis lurus.  Ada dua macam cara sambungan  puntir yaitu; sambungaan

puntir Bell hangers dan sambungan  puntir Western union. 

5. Turn Back ialah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk  satu garis

lurus, dimana kabel ditekuk balik, dimaksudkan  untuk mendapatkan sambungan

Page 14: Tinjauan Pustaka . Bab II

yang lebih kuat terhadap  rentangan maupun tarikan, sehingga sering disebut

sebagai  sambungan bolak-balik. 

6. Single Wrapped Cable Spice ialah suatu cara menyambung kabel yang  bernadi

banyak, yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah  alurnya.  

7. Plain joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam  satu

bidang datar. 

8. Knotted tap joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya  dalam

satu bidang datar dengan memberi suatu simpul agar  sambungan lebih kuat.  

2.15 Saluran KabelSaluran Transmisi

Energi listrik yang dibangkitkan dari pembangkit listrik disalurkan melalui kawat-kawat atau saluran transmisi menuju ke pusat-pusat beban. Saluran transmisi menurut cara penyalurannya ada dua macam, yaitu :

a. Saluran Udara (Overhead Lines)

Adalah saluran transmisi yang menggunakan kawat-kawat telanjang yang digantungkan pada tiang transmisi dengan perantaraan isolator-isolator.

b. Saluran Bawah Tanah (Underground)

Adalah saluran transmisi yang menggunakan konduktor-konduktor berisolasi yang ditanam dengan kedalaman tertentu di bawah tanah.