TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET...

97
i TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH PAK AMINDI BERGAS KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Oleh: Rima Septiana Sari 214-14-027 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET...

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

i

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN

PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

DI BERGAS KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum

Oleh:

Rima Septiana Sari

214-14-027

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

ii

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

iii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan

dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Rima Septiana Sari

NIM : 214 14 027

Judul : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK

PELAKSANAAN AQIQAH “PAK AMIN” DI BERGAS

KABUPATEN SEMARANG

dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 21 Maret 2019

Pembimbing

Drs. Machfudz, M.Ag.

NIP. 19610210 198703 1 006

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. TentaraPelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul:

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET

AQIQAH

“PAK AMIN” DI BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Oleh:

RIMA SEPTIANA SARI

NIM: 214 14 027

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Syari‟ah,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Rabu tanggal 27 Maret

2019 dan dinyatakan LULUS, sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.).

Dewan Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang : Heni Satar Nurhaida, S.H., M.Si.

Sekertaris Sidang : Drs. Machfudz, M.Ag.

Penguji I : Dra. Siti Muhtamiroh, M .Si.

Penguji II : Yahya, S.Ag., M.H.I.

Salatiga, 27 Maret 2019

Dekan Fakultas Syariah

Dr. Siti Zumrotun M.Ag.

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

v

NIP. 19670115 199803 2 002

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rima Septiana Sari

NIM : 214 14 027

Jurusan : Hukum Ekonomi Syari‟ah

Fakultas : Syari‟ah

Judul Skripsi : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN

AQIQAH “PAK AMIN” DI BERGAS KABUPATEN

SEMARANG.

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 27 Maret 2019

Yang menyatakan

Rima Septiana Sari

NIM: 214 14 027

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

vi

MOTTO

“Barang siapa yang melakukan perbuatan baik, ia akan

mendapatkan pahala (dalam perbuatan itu) dan pahala orang

yang menirunya tidak dikurangi pahalanya sedikitpun. Dan

barang siapa yang melakukan perbuatan yang jelek, ia akan

menanggung dosa dan orang-orang yang menirunya dengan

tidak dikurangi dosanya sedikitpun”

(H.R Imam Muslim )

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta Alm. Bapak (Sunaryo), Ibu (Isti

Sulistyanti). Teruntuk Ibu saya yang telah memberikan motivasi

terbesar dalam hidupku yang tak mengenal lelah dan mendoakanku

serta menyayangiku, terimakasih atas semua perjuangan, pengorbanan,

keringat dan kesabaran mengantarkanku sampai kini.

2. Ketiga Kakakku tersayang, Rika Noervitasari, Toriq Arifianto, Taufik

Ajis Irfanto walaupun tidak ada ucapan yang keluar tetapi aku yakin

pasti didalam batinmu selalu mendoakanku selalu.

3. Rini Sunaryanti Bulikku tersayang, yang selalu mensupport dan

mengingatkan setiap hari sampai skripsi ini selesai.

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

atas rahmat dan karuninnya-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai strata satu Hukum Ekonomi Syariah yang berjudul: TINJAUAN

HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN AQIQAH “PAK AMIN” DI

BERGAS KABUPATEN SEMARANG.

Shalawat serta salam mudah-mudahan Penulis menyadari dalam menyusun

penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak mulai dari masa perkuliahan sampai dalam penyusunannya. Oleh karena itu

penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syar‟iah Intitut Agama

Islam Negeri Salatiga.

3. Ibu Heni Satar, SH., MH, selaku Ketua Program Studi Fakultas Syariah

Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah yang telah mengizinkan penulis untuk

membahas judul skripsi ini.

4. Ibu Lutfiana Zahriani, S.H., M.H. selaku Kepala Lab. Fakultas Syari‟ah

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

ix

5. Bapak Drs. Machfudz, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Akademik Institut

Agama Islam Negeri Salatiga dan juga selaku Dosen Pembimbing Skripsi

6. yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk

mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

7. Keluarga tercinta Ibu, Bulik, dan Saudara, dan Keluargaku yang tak henti-

hentinya selalu mendoakan dan memberikan semangat.

8. Sahabat-sahabat tercinta Ucik, Yu Apra, Siti Nur, Ekaprat, Mas Dun, Rofah

yang telah berbagi suka, duka, bahagia serta mengisi hari-hariku selama

menempuh S1.

9. Teman-teman senasib seperjuangan Hukum Ekonomi Syari‟ah angkatan 2014

Institut Agama Islam Negeri Salatiga, yang telah memberikan semangat dan

motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada semua narasumber yang berkenan memberikan informasi.

11. Seluruh jajaran Akademis Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas

Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan semuannya terima kasih banyak telah

banyak membantu penyusunan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan Konstribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis

dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

maghfiroh, dilingkupi rahmat dan cita-cita-Nya.

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

x

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak

kekurangan dan kelemahan baik dari segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran,

dan kritik serta perbaikan yang membangun dari pembaca akan penulis terima

dengan kerendahan hati. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 27 Maret 2019

Penulis

Rima Septiana Sari

NIM. 214 14 027

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

xi

ABSTRAK

Sari, Rima Septiana. 2019. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Paket

Aqiqah “Pak Amin” Di Bergas Kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan Hukum

Ekonomi Syari‟ah Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembimbing, Drs. Machfudz, M.Ag.

Kata Kunci : Paket Aqiqah, Hukum Islam.

Aqiqah merupakan penyembelihan hewan kurban untuk kelahiran bayi

laki-laki atau perempuan ketika berusia tujuh hari atau pada usia 14 hari atau pada

usia dua puluh satu hari, juga dilakukan pencukuran rambut dan pemberian nama

yang baik.. Pelaksanaan paket aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten Semarang

yaitu dengan cara pembeli melakukan pemesanan terhadap pemilik usaha dan

barangnya belum diketahui. Dari latar belakang tersebut penulis fokus meneliti

tentang 1. Bagaimana pelaksanaan paket aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten

Semarang? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan paket

aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten Semarang?

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan oleh penyusun adalah

penelitian kualitatif dan pendekatannya menggunakan yuridis sosiologi, yaitu

pengolahan data yang didasarkan pada hasil studi lapangan dan dipadukan dengan

studi kepustakaan, sehingga nantinya diperoleh data yang akurat. Adapun tekhnik

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan paket aqiqah

Pak Amin, diutamakan adalah pembelian paket bukan memprioritaskan pembelian

(ekor) kambing sebagaimana telah disebut pada hadits Abu Daud hadits Shahih

Nomor 2456. Dalam pemesanannya menggunakan akad istishna‟ karena pembeli

melakukan pemesanan kepada pemilik usaha dengan memesan barang yang belum

ada kriteria barangnya. Tahapan pembayaran bisa dilakukan dengan dibayar lunas

ataupun pembayaran sebagai uang muka dengan jumlah 50% atau lebih, kemudian

50% atau kurangnya dari kekurangan tersebut harus dibayarkan pada saat barang

dikirim. Berdasarkan tinjauan hukum Islam pelaksanaan paket aqiqah Pak Amin

tersebut tidak sesuai dengan hadits Abu Daud hadits Shahih Nomor 2456. Pada

tahapan pemesanan akad yang digunakan sesuai dengan akad istishna‟ karena

pembeli melakukan pemesanan sesuai yang diinginkan dan tidak terpatok pada

menu yang ditawarkan. Saat pembayaran juga sudah sesuai dengan perjanjian

antara pemilik usaha dengan pembeli.

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

xii

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

xiii

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

xiv

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Umat Islam di Indonesia tidak sedikit yang belum memahami hukum

Islam, terutama menyangkut hukum-hukum yang sunnah. Karena itu umat

Islam banyak yang melupakan bahkan meninggalkan sunnah-sunnah

Rasulullah SAW, seperti dalam masalah aqiqah. Aqiqah juga merupakan

realisasi rasa syukur kita atas anugerah, sekaligus amanah yang diberikan

Allah SWT, yang merupakan perbuatan yang terpuji. Mengingat saat ini

sunnah tersebut mulai jarang dilaksanakan oleh kaum muslimin. Dalam

kondisi apapun ibadah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya serta setiap

saat perlu meningkatkan pengetahuan agama, khususnya pengetahuan agama

yang berkaitan dengan konsep Islam tentang kehidupan berkeluarga dan

kegiatan itu sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah S.A.W.

Islam merupakan agama rahmatan lil „alamin yang mengatur segala

aspek dan sendi-sendi kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan opini yang

dibagun sebagai misi risalah pengutusan Rasulullah sebagai penutup

kenabian. Risalah tersebut tidak hanya dikhususkan untuk Bangsa Arab atau

kabilah-kabilah tertentu, namun lebih luas yaitu untuk seluruh manusia baik

dari zaman beliau hingga ke akhir zaman kelak. Di samping itu, Rasulullah

juga merupakan model atau uswatun hasanah yang harus dicontoh oleh

manusia khususnya umat Islam dalam setiap perkataan, perilaku dan sifat-

sifatnya. Perkataan, perilaku dan sifat-sifat Rasulullah ini disebut sebagai

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

2

sunah yang dikhabarkan dari mulut ke mulut oleh orang-orang lintas generasi

dan lintas masa hingga pada saat ini sangat mudah bagi kita menemukannya

di dalam kitab-kitab yang disusun oleh ulama-ulama terdahulu. Di antara

sunah Rasulullah adalah tentang aqiqah dan permasalahannya, dimana

Rasulullah sendiri pernah beraqiqahuntuk cucu-cucu beliau yaitu Hasan dan

Husain buah hati dari Fatimah anak beliau dengan Ali bin Abi Thalib dengan

menyembelih hewan berupa kibas dalam satu riwayat atau kambing dalam

riwayat lainnya.

Aqiqah merupakan salah satu ajaran Islam yang dicontohkan oleh

Rasulullah SAW. Aqiqah mengandung hikmah dan manfaat positif yang bisa

kita petik di dalamnya. Bahkan aqiqah hukumnya sunnah muakad (mendekati

wajib). Aqiqah berasal dari kata al-aqqu yang berarti memotong. Pendapat

lain menyebutkan bahwa aqiqah asalnya adalah rambut dikepala bayi yang

baru lahir. Kambing yang dipotong disebut aqiqah karena rambut bayi

tersebut dipotong ketika kambing itu disembelih.1Sedangkan aqiqah adalah

menyembelih hewan qurban untuk kelahiran bayi laki-laki atau perempuan

ketika berusia tujuh hari atau pada usia empat belas hari atau pada usia dua

puluh satu hari, juga dilakukan pencukuran rambut dan pemberian nama yang

baik.2

Semula proses aqiqah sangatlah melibatkan dan merepotkan banyak

warga sekitar mulai dari proses pembelian kambing, penyembelihan,

pemasakan daging, hingga membagikan kepada masyarakat. Namun pada

1Hetti Restianti, Antara Aqiqah dan Qurban, (Bandung: Titian Ilmu, 2013), hal.8.

2Fatkhur Rahman, Pintar Ibadah, (Surabaya: Pustaka Mrdia, 2010), hal. 190.

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

3

zaman modern ini, orang memilih cara yang instan dalam melaksanakan

proses aqiqah yaitu dengan cara memesan melalui layanan jasa aqiqah sesuai

paket yang ditawarkan dan harga yang ditentukan. Dalam hal ini pesan-

memesan menurut syariat Islam terdapat dua cara, yang pertama yaitu sistem

inden (bai‟ al-salam) kemudian yang kedua (bai‟ al-istisna‟). Keduanya

merupakan bagian macam akad jual beli dengan memesan yang ada dalam

syariat Islam tersebut yang telah diatur dalam Fatwa DSN-MUI Nomor

05/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli salam dan Nomor 06/DSN-

MUI/IV/2000 tentang jual beli istishna‟.3

Seseorang yang menerapkan akad salam dalam jual beli maka dapat

dikatakan transaksinya menjadi sah karena telah memenuhi rukun dan syarat

dalam jual beli yang meliputi obyek, subyek serta pelaksanaan akad tersebut.

Dalam melaksanakan aqiqah tidak hanya penyedia layanan aqiqah saya yang

mengetahui tentang syarat tersebut, namun sebagai pemesan juga harus

memahami tata cara pelaksanaan akad salam dan mengetahui persyaratan

hewan yang akan dipilih supaya dapat melakukan pemesanan yang benar.

Persyaratan tersebut sesungguhnya untuk melatih kita agar senantiasa

memakan sesuatu yang baik, sesuai dengan firman Allah (Q.S Al-Baqarah:

172)4

ون يآي ها الذين ءامن وا كلوا من طيبات ما رزق ناكم واشكروا للو ان كنتم اياه ت عبد

3Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Prenada Media, 2013), hal. 117-122.

4Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (Bandung: CV Diponegoro, 2012), h. 48.

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

4

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki

yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan

bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya

kamu menyembah”.

Pada Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) telah memuat

aturan mengenai ketentuan dalam melaksanakan akad bai‟ istishna‟ dalam

buku II tentang akad bagian ketiga pasal 1085, pada ayat pertama yang

bertuliskan setelah akad jual beli pesanan mengikat, tidak satu pihak pun

boleh tawar-menawar kembali terhadap isi akad yang sudah disepakati. Pada

ayat kedua dijelaskan bahwa apabila objek dari barang pesanan tidak sesuai

dengan spesifikasinya, maka pemesan dapat menggunakan hak pilihan

(khiyar) untuk melanjutkan atau membatalkan pesanan.

Salah satu penyedia jasa katering tersebut adalah aqiqah Pak Amin

Bergas. Pelanggan dapat memesan langsung ataupun melalui media telepon.

Berkenaan harga telah termuat dalam daftar paket menu yang berbeda-beda

sesuai jumlah tusuk sate maupun olahan masakan yang telah disediakan oleh

pemilik jasa aqiqah. Berkenaan dengan modal barang berupa kambing yang

dikelola oleh pihak kedua yaitu Pak Din sebagai pemilik ternak kambing,

sehingga pemesan tidak dapat melihat secara langsung kondisi kambing yang

akan diolah dan dijadikan obyek akad. Calon pemesan hanya mengetahui

harga paket serta hasil akhir dari pengolahan kambing tersebut. Jual beli

dalam hukum Islam dapat dikatakan adanya hak khiyar yaitu pilihan untuk

melanjutkan ataupun membatalkan dikarenakan adanya kecacatan pada obyek

5Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Pasal 108, (Jakarta: Pusat Pengkajian Hukum

Islam dan Masyarakat Madani (PPHIM), 2009). h. 42.

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

5

yang dijual, atau pada perjanjian pada waktu berakad, atau disebabkan oleh

faktor yang lainnya. Dalam akad pemesanan ba‟i al-istishna dijelaskan secara

jelas mengenai spesifikasi obyek akad yang dipesan, namun pembayarannya

boleh di awal, tengah, ataupun akhir, baik sekaligus maupun bertahap.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih

dalam tentang realisasi pemesanan pada paket aqiqah Pak Amin Bergas. Maka

penulis akan melakukan penelitian skripsi ini dengan judul “TINJAUAN

HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK

AMIN” DI BERGAS KABUPATEN SEMARANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan

mengenai pokok masalah yang akan penulis bahas yaitu:

1. Bagaimana pelaksanaan katering paket aqiqah “Pak Amin” di Bergas

Kabupaten Semarang?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan katering paket

aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan pokok diatas tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan katering paket aqiqah “Pak Amin” di

Bergas Kabupaten Semarang.

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

6

2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan katering

paket aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten Semarang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas

adalah:

1. Secara teoritis

Diharapkan penelitian ini mampu memberikan kontribusi pemikiran

bagi pengembangan ilmu syari‟ah di bidang muamalat, khususnya dalam

hukum ekonomi syari‟ah

2. Secara praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan yang dapat memberikan

informasi mengenai penelitian terhadap jenis usaha katering paket

aqiqah Pak Amin bergas dalam perspektif hukum Islam.

b. Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu syarat untuk memenuhi tugas

akhir guna memperoleh gelar S.H., pada Fakultas Syari‟ah di IAIN

Salatiga.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari pemahaman yang kurang tepat terhadap judul

diatas maka perlu ditegaskan kembali pengertian kata penting yang terdapat

pada judul penelitian tersebut, diantaranya sebagai berikut :

1. Hukum Islam adalah seperangkat peraturan atau nrma yang dirumuskan

oleh para mujtahid yang berdasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah

tentang tingkah laku mukallaf untuk diterapkan pada perbuatan manusia

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

7

yang telah dewasa yang sehat akalnya yang berkewajiban melaksanan

hukum Islam.6

2. Pelaksanaan adalah suatu tindakan dari sebuah rencana yang sudah

disusun secara matang dan terperinci.

3. Paket yaitu sejumlah barang (buku dan sebagainya) yang dibungkus

menjadi satu yang dikirimkan atau dijual secara keseluruhan sebagai satu

kesatuan.7

4. Katering ialah menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman untuk

umum.8

5. Aqiqah ialah menyembelih binatang. Secar istilah, aqiqah ialah memotong

atau menyembelih kambing berhubungan dengan kelahiran anak.9

F. Tinjauan Pustaka

Untuk menghasilkan suatu hasil penelitian yang komprehensif, dan

tidak adanya pengulangan dalam penelitian, dan juga untuk mempermudah

pembahasan skripsi ini, penyusun berusaha mencari referensi yang relevan

dengan topik yang diangkat oleh penulis.

Skripsi Dewi Nur Ainiyah dengan judul “Pengaruh Label Halal

Aqiqah Siap Saji Yayasan Nurul Hayat Cabang Gresik Terhadap Minat Beli

Masyarakat Gresik”. Tahun 2014. Penelitian tersebut fokus mengenai

pengaruh label Halal pada aqiqah siap saji Nurul Hayat di lingkungan

6Moh Rifa‟i, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, (Semarang: Toha Putra, 1978), h. 57.

7Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

8 Diakses dari http://www.berkahcatering.web.id/article/august-01st-2015, pada tanggal

15 Mei 2018, pukul 16:47 9 Ismail Al-Amir As-San‟ani bin Muhammad, terj. Ali Nur Medan dkk, Subulus Salam

Sharh Bulughul Maram, (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2009), h.585.

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

8

masyarakat gresik dalam minat pemesanan dengan kesimpulan bahwa label

halal aqiqah siap saji Yayasan Nurul Hayat cabang Gresik sangat

berpengaruh pada minat beli masyarakat.10

Skripsi Amilia Afnani, dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk

Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Rekomendasi Konsumen pada

Produk Katering Aqiqah Yayasan Nurul Hayat”. Tahun 2012. Tulisan

tersebut membahas tentang bagaimana kualitas produk, kepuasan, dan minat

rekomendasi konsumen saling berhubungan satu sama lain. Dapat

disimpulkan bahwa kualitas produk, kepuasan konsumen, dan minat

rekomendasi yang sangat berpengaruh positif.11

Skripsi Jeshinta Fathania Putri, dengan judul “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Praktik Pemesanan Paket Aqiqah di Pusat Sate Luwes Bandar

Lampung ”. Tahun 2017. Penelitian tersebut membahas tentang bagaimana

praktik pemesanan produk paket aqiqah serta bagaimana tinjauhan hukum

islam pada praktik tersebut. Sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa sesuai

dengan analisa hukum islam terkait jual beli,akad, ataupun khiyar dan aqiqah

terhadap praktek pemesanan produk aqiqah di pusat sate luwes Bandar

Lampung telah memenuhi dan sesuai dengan syariat Islam. Maka praktik

10

Dewi Nur Ainiyah, Pengaruh Label Halal Aqiqah Siap Saji Yayasan Nurul Hayat

Cabang Gresik Terhadap Minat Beli Masyarakat Gresik, (Gresik: Skripsi, 2014). 11

Amilia Afnani, Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat

Rekomendasi Konsumen pada Produk Katering Aqiqah Yayasan Nurul Hayat, (Yogyakarta:

Skripsi, 2012).

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

9

pemesanan produk paket aqiqah yang diterapkan Pusat Sate Luwes Bandar

Lampung adalah Mubah (boleh).12

Selanjutnya yang membedakan skripsi diatas dengan skripsi penulis

yaitu, pada kenyataanya terdapat kesenjangan antara realita dan idealitas

mengenai pada hewan/objek untuk aqiqah di jasa pemesanan katering paket

aqiqah Pak Amin Bergas yaitu kurang terpenuhinya rukun dan syarat pada

hewan yang akan dijadikan aqiqah tersebut. Untuk pihak pemesan tidak dapat

melihat langsung hewan yang akan dipilih dikarenakan penyedia jasa katering

Pak Amin hanya menawarkan menu,sedangkan spesifikasi pada hewan

berada pada pemilik ternak yaitu Pak Din. Untuk itu penulis mengangkat

tema tersebut untuk dijadikan bahan skripsi, dengan harapan dikemudian hari

rukun dan syarat tersebut dapat terpenuhi.

G. Metode Penelitian

Untuk melakukan penelitian yang baik, maka dibutuhkan metode yang

jelas. Agar dalam penelitian ini dapat memberikan hasil yang maksimal,

maka penulis mencoba memakai metode sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu field research (penelitian

lapangan). Dinamakan studi lapangan karena tempat penelitian ini

dilapangan kehidupan. Penulis meneliti langsung terhadap pelaksanaan

usaha katering paket aqiqah Pak Amin Bergas dengan metode deskriptif

kualitatif. Karena itu data yang dianggap adalah data yang diperoleh dari

12

Putri, Jeshinta Fathania, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Pemesanan Paket

Aqiqah, (Lampung: Skripsi, 2017)

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

10

lapangan penelitian.13

Pada hakikatnya penelitian lapangan merupakan

metode untuk menemukan secara khusus dan realitas tentang apa yang

terjadi di masyarakat jadi mengadakan penelitian mengenai beberaga

masalah aktual yang kini telah berkecamuk dan mengekspresikan dalam

bentuk gejala atau proses.14

Pendekatan ini menggunakan pendekatan

yuridis sosiologi yaitu analisa deskriptif kualitatif (pengolahan data yang

didasarkan pada hasil studi lapangan yang kemudian dipadukan dengan

data yang diperoleh dari studi kepustakaan, sehingga nantinya diperoleh

data yang akurat. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai

instrumen kunci, berpartisipasi penuh sekaligus pengumpul data,

sedangkan instrumen yang lain sebagai penunjang

2. Sumber data

Adapun sumber data yang berhasil dikumpulkan penulis secara garis

menjadi dua, diantaranya adalah:

a. Sumber data primer

Data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti.15

Dalam hal

ini data primer yang diperoleh peneliti besumber dari pemilik katering

paket aqiqah Pak Amin Bergas dan pemilik ternak kambing Pak Din

Bandungan, serta pembeli paket aqiqah.

13

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 5. 14

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka. 1989),

h.5. 15

Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h.57.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

11

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang menjadi bahan

penunjang dan melengkapi suatu analisis. Data sekunder ini dipeoleh

dari buku-buku yang mempunyai relevansi dengan permasalahan yang

akan dikaji dalam penelitin ini.

3. Metode pengumpulan data

Dalam usaha menghimpun data untuk penelitian ini digunakan

beberapa metode, yaitu:

a. Observasi, adalah metode pengamatan data dengan pengamatan

langsung terhadap tempat yang dijadikan objek penelitian yaitu

padapemilik ternak kambing Pak Din Bandungan.

b. Wawancara (interview), adalah metode pengumpulan data dengan cara

melakukan wawancara secara langsung kepada pemilik dan orang-

orang yang bekerja di tempat yang akan diteliti sesuai dengan

bidangnya.

c. Dokumentasi, adalah metode pengumpulan data dengan melihat

keadaan langsung objek yang akan diteli.

4. Analisis data

Setelah data diperoleh, selanjutnya data tersebut akan dianalisa.

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode kualitatif. Analisis kualitatif ini dipergunakan dengan cara

menguraikan dan merinci kalimat-kalimat sehingga dapat ditarik

kesimpulannya dengan jelas. Dalam menganalisa data digunakan kerangka

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

12

berfikir yaitu deduktif dan induktif.

Metode deduktif yaitu, mengambil dan menganalisis data yang

bersifat umum untuk dapat memberi ketegasan bahwa didalam yang umum

itu terdapat bukti yang khusus. Yakni aplikasi dari nash terhadap terhadap

pemesanan dikatering paket aqiqah Pak Amin Bergas.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal

yang akan dilaporkan secara sistematis, untuk memberi jaminan bahwa

pembahasan dalam penelitian ini benar-benar terarah pada tercapainya tujuan

pembahasan, maka penulis membuat sistematika pembahasan sedemikian

rupa agar dapat mempermudah permasalahan terhadap masalah yang

disajikan. Adapun sistematika penulisan proposal skripsi meliputi:

BAB I :Bab ini merupakan bab pendahuluan, yang terdiri dari latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II :Bab ini merupakan bab yang membahas tentang landasan

teori, yang meliputi pengertian jual beli, ba‟i istishna‟, ba‟i

as salam, khiyar terhadap pelaksanaan katering paket

aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten Semarang.

BAB III : Bab ketiga ini merupakan hasil penelitian. Dalam bab ini

membahas tentang letak geografi, kondisi ekonomi,budaya,

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

13

serta agama, kemudian menjelaskan tentang Pelaksanaan

Paket Aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten Semarang.

BAB IV :Bab ini merupakan analisis data terhadap pokok

permasalahan yang ada dilapangan dengan yang ada diteori

Bab ini menjelaskan tentang amalisis pelaksanaan usaha

dan tinjauan hukum Islam terhadap Pelaksanaan Paket

Aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten Semarang.

BAB V : Bab ini merupakan penutup. Pada bab terakhir dari

pembahasan skripsi yang berisi kesimpulan sebagai

jawaban dari rumusan masalah yang sudah dipaparkan pada

bab sebelumnya yang juga disertai dengan saran-saran yang

relevan dengan permasalahan dan kritik yang membangun

yang diharapkan penulis.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

14

BAB II

TINJAUAN UMUM JUAL BELI ISTISHNA’

A. Jual beli

1. Pengertian Jual Beli

Jual beli adalah proses pemindahan hak milik/barang/harta kepada

pihak lain dengan menggunakan uang sebagai alat tukarnya.

Perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-Bai‟, al-Tijarah,

dan al-Mubadalah,sebagaimana Allah SWT berfirman:

ي رجون تارة لن ت ب ور Artinya: “Mereka mengharapkan tijarah perdagangan yang

tidak akan rugi” (Fathir: 29).

Perkataan jual beli terdiri dari dua kata jual dan beli. Kata jual

menunjukkan adanya perbuatan menjual,sedangkan beli menunjukkan

adanya perbuatan membeli. Dengan demikian perkataan jual beli

menunjukkan adanya dua perbuatan dalam satu peristiwa, satu pihak

penjual dan pihak lain membeli. Maka dalam hal ini terjadilah peristiwa

hukum jual beli.16

Jual beli adalah merupakan suatu akad, dan dipandang

sah apabila memenuhi rukun dan syarat jual beli.

Jual beli secara bahasa ialah pertukaran. Pertukaran harta dengan harta

lain secara sukarela dengan ganti yang disetujui.

16

Suhrawadi. K Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), h. 128.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

15

Berdasarkan pendapat Hendi Suhendi dalam bukunya yang berjudul

“Fiqh Muamalah” bahwa jual beli ialah pertukaran harta (benda) dengan

harta berdsarkan cara khusus yang dibolehkan, antara kedua belah pihak

atas dasar saling rela atau ridha atas pemindahan kepemilikan sebuah harta

(benda), dan memudahkan milik dengan berganti yang dapat dibenarkan

yaitu berupa alat tukar yang sah dalam ketentuan syara‟ dan disepakati.17

Sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam bukunya yang berjudul

Fiqh Sunnah dijelaskan bahwa, pengertian jual beli secara istilah adalah

pertukaran harta tertentu dengan harta lain berdasarkan keridhaan antara

keduanya. Atau, dengan pengertian lain, memindahkan hak milik dengan

hak milik lain berdasarkan persetujuan dan hitungan materi.18

2. Hukum Jual Beli

Transaksi jual beli merupakan aktifitas yang dibolehkan dalam Islam,

baik disebut dalam Al-Qur‟an, al-Hadits maupun ijma‟ ulama. Adapun

dasar hukum jual beli adalah:

a. Sebagaimana disebut dalam firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah

ayat 275:

نكم بالباطل اال ان تكون تارة عن ت نكم يآي ها الذين ءامن وا ال تاء كلو اموالكم ب ي راض م اهلل كان بكم رحيما وال ت قت لوا ان فسكم ان

Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba”

17

HendiSuhendi, FiqhMuamalah, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada), 2007. h. 68. 18

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid 4, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006), h . 121.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

16

b. Adapun landasan hukum jual beli yang berdasarkan dari hadits

Rasulullah SAWadalah sebagaimana sabdanya:19

ا الب يع عن ت راض ان

Artinya: “Sesungguhnya sahnya jual beli atas dasar kerelaan”

Sedangkan para ulama telah sepakat mengenai kebolehan akad jual

beli. Ijma‟ ini memberikan hikmah bahwa kebutuhan manusia

berhubungan dengan sesuatu yang ada dalam kepemilikan orang lain, dan

kepemilikan sesuatu itu tidak akan diberikan dengan begitu saja, namun

harus ada kompensasi sebagai imbal baliknya. Sehingga dengan

disyariatkannya jual beli tersebut merupakan salah satu cara untuk

merealisasikan keinginan dan kebutuhan manusia tidak akan dapat hidup

sendiri tanpa berhubungan dengan bantuan orang lain.20

3. Rukun dan Syarat Jual Beli

Jual beli merupakan suatu akad yang dipandang sah apabila telah

memenuhi syarat dan rukun jual beli.

Rukun jual beli adalah adanya ijab dan qabul. Ijab dan qabul tidak

diwajibkan jika obyek akad (barang) merupakan sesuatu yang kurang

bernilai (haqir), tetapi cukup dengan mu‟athah (saling memberi tanpa ijab

dan qabul) sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku di masyarakat.21

Menurut jumhur ulama‟ rukun jual beli itu ada empat:

a. Orang yang berakad (penjual dan pembeli)

19

HR. Ibnu Majah II/737 Nomor 2185 dan Ibnu Hibban Nomor 4967 20

Qamarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Magista Insani Press 2011). h. 54. 21

Sulaiman Ahmad Yahya, Ringkasan Fiqh Sunnah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2013), h. 750.

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

17

b. Sighat (lafal ijab dan qabul)

c. Ada barang yang dibeli

d. Ada nilai tukar pengganti barang22

Yang disebut dengan syarat dalam jual beli adalah komitmen yang

dijalin antara satu pihak dari beberapa pihak yang mengadakan transaksi

dengan lainnya untuk mengambil manfaat dari barang tersebut.23

Ulama‟ berpendapat sebagaimana dikutip oleh Muhammad Ali

Hasan dalam bukunya yang berjudul “Berbagai Transaksi dalam Islam”

bahwa, syarat jual beli adalah sebagai berikut:

1. Syarat orang yang brakad

Aqid atau pihak yang melakukan perikatan, yaitu penjual dan

pembeli.24

Ulama fiqh sepakat, bahwa orang yang melakukan akad jual

beli harus memenuhi syarat:

a. Berakal. Dengan demikian, jual beli yang dilakukan anak kecil

yang belum berakal hukumnya tidak sah.25

Jumhur ulama berpendapat bahwa orang yang melakukan

akad jual beli itu, harus telah akil baligh dan berakal. Apabila

orang yang berakad itu masih mumayyiz, maka akad jual beli itu

tidak sah, sekalipun mendapat izin dari walinya.26

b. Orang yang melakukan akad itu,adalah orang yang berbeda.

22

Ibid. 23

Saleh al-Fauzan, Al-Mulakhkhasul Fiqhi, (Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 373. 24

Hamzah Ya‟qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam.(Bandung: Diponegoro, 1992). h.

79. 25

Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h.

74. 26

Ibid.,

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

18

2. Syarat yang terkait dengan ijab dan qabul

a. Jangan ada yang memisah, pembeli jangan diem saja setelah

penjual menyatakan ijab dalam satu tempat.

b. Ada kemufakatan ijab qabul pada barang yang saling ada kerelaan

diantara mereka berupa barang yang dijual dan harga barang.27

3. Syarat barang yang diperjual belikan adalah sebagai berikut:

a. Hendaknya barang tersebut sudah diketahui oleh penjual dan

pembeli baik dengan cara melihat ataupun dengan sifatnya.

b. Hendaknya barang yang diperjualbelikan memiliki manfaat yang

bersifat mubah secara aslinya bukan disebabkan karena adanya

kebutuhan tertentu.

c. Hendaknya barang tersebut milik si penjual atau dia sebagai orang

yang menggantikan kedudukan pemiliknya (wakil).

d. Hendaknya barang tersebut bisa diserahterimakan

Disamping syarat-syarat yang berkaitan dengan rukun jual beli di atas,

para ulama fiqh mengemukakan syarat-syarat lain, yaitu:

1) Jual beli itu terhindar dari cacat

2) Apabila barang yang diperjualbelikan itu benda bergerak, maka barang

itu boleh langsung dikuasai pembeli dan harga barang dikuasai penjual.

3) Jual beli baru boleh dilaksanakan apabila yang berakad

mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual beli.

27

Sayyid Sabid.Op.Cit,. h. 50.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

19

4) Syarat yang terkait dengan kekuatan hukum jual beli.28

4. Macam-macam Jual Beli

Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi. Ditinjau dari segi

hukumnya, jual beli ada dua macam, yaitu jual beli yang sah menurut

hukum dan batal menurut hukum, dari segi obyek jual beli dan segi pelaku

jual beli.29

Sebagaimana dikutip oleh Muhammad Jawad Mughniyah dalam

bukunya yang berjudul Fiqh Al-Iman Ja‟far ash-Shadiq‟ Ardh wa Istidal

juz 3 dan 4 bahwa, jual beli terbagi menjadi beberapa macam. Diantaranya

ialah sebagai berikut:

1. Jual beli fudhuli, yaitu jual beli yang ijab atau qabulnya dilakukan oleh

orang yang bukan berkepentingan langsung maupun wakilnya.

2. Jual beli nasi‟ah, yaitu barang yang diperjual-belikan diserahkan saat

itu juga, sedangkan harganya diserahkan belakangan.

3. Jual beli salam, yaitu harganya diserahkan saat itu juga sementara

barangnya belakangan

4. Jual beli ash-sharf, yaitu khusus berkenaan dengan emas dan perak.

5. Jual beli murabahah, yaitu jual beli dengan keuntungan tertentu

6. Jual beli muwadha‟ah, yaitu jual beli dengan kerugian tertentu.

7. Jual beli tauliyah, yaitu jual beli sesuai dengan modal.30

Ditinjau dari segi benda yang dijadikan objek jual beli yaitu:31

28

Mustad Ahmad. Etika Bisnis dalam Islam. (Jakarta: Pustaka al-Kaustar), 2003. h. 30. 29

Hendi Suhendi, Op. Cit., h.75. 30

Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Al-Iman Ja‟far ash-Shadiq „Ardh wa Istidal juz 3

dan 4, (Jakarta: Penerbit Lentera, 2009), h. 46.

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

20

a. Jual beli benda yang kelihatan pada waktu melakukan akad jual beli

benda atau barang yang diperjualbelikan ada didepan penjual dan

pembeli.

b. Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian adalah jual

beli salam (pesanan)

c. Jual beli barang yang tidak ada serta tidak dapat dilihat ialah jual beli

yang dilarang agama Islam karena barangnya tidak tentu atau masih

gelapsehingga dikhawatirkan barang tersebut diperoleh dari curian.

Ditinjau dari segi pelaku akad (subjek), jual beli terbagi menjadi tiga

bagian yaitu dengan lisan, dengan perantara, dengan perbuatan.32

1) Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan adalah akad yang

dilakukan oleh banyak orang.

2) Penyampaian akad jual beli melalui utusan, perantara, tulisan, atau

surat menyurat sama halnya dengan ijab qabul dengan ucapan.

3) Jual beli dengan perbuatan (saling memberikan) atau dikenal dengan

istilah mu‟atah yaitu mengambil dan memberikan barang tanpa ijab

dan qabul.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, membolehkan segala

macam transaksi jual beli kecuali ada beberapa jual beli yang dilarang oleh

Islam.

Sedangkan untuk jual beli yang dilarang sebenarnya, sudah dapat

diketahui bahwa Allah telah memperbolehkan kepada hamba-hambanya

31

Sohari Sahrani, Fikih Muamalah,( Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 71. 32

Hamzah Ya‟qub. Op. Cit. h.79.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

21

untuk melakukan jual beli, akan tetapi selama akad transaksi tersebut tidak

menyebabkan tertundanya amalan yang lebih bermanfaat dan lebih penting.

Jual beli yang dilarang sangat beragam, akan disebutkan beberapa

jenis jual beli yang menurut pandangan ulama fiqh. Diantara jual beli yang

dilarang adalah sebagai berikut:

a) Ba‟i al-ma‟dum merupakan bentuk jual beli atas objek transaksi yang

tidak ada ketika kontrak jual beli dilakukan.

b) Ba‟i Makjuz al-taslim merupakan akad jual beli dimana objek transaksi

tidak bisa diserahterimakan.

c) Ba‟i Dain (jual beli hutang), biasanya dilakukan dengan orang yang

memiliki beban hutang atau orang lain, baik secara kontan ataupun

tempo. Transaksi ini identik dengan riba, yakni meminta tambahan

waktu dengan adanya tambahan pembayaran.

d) Ba‟i al-gharar, ialah jual beli yang mengandung unsur resiko dan akan

menjadi beban salah satu pihak dan mendatangkan kerugian finansial.

B. Jual Beli Istishna’

1. Pengertian Jual Beli Istishna‟

Ba‟i al-istishna‟ merupakan suatu perjanjian jual beli atau kontrak

pesanan yang ditandatangani bersama antara pemesan dengan pengeluar,

dengan tujuan untuk pembuatan suatu jenis barang tertentu. Ba‟i al-

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

22

istishna‟ biasanya diaplikasikan pada perusahaan dengan memberikan

spesifikasi barang yang akan ditempah atau dipesan. Kontrak pesanan ini

ialah suatu kontrak jual beli dimana pembeli membuat pesanan kepada

penjual agar membuat suatu barang yang diinginkan, dan dibuat pada

waktu tertentu dengan harga dan cara bayar yang ditetapkan saat kontrak

berlangsung. Kontrak jual beli seperti ini disamakan juga dengan kontrak

upah, karena melibatkan kerja dan bahan mentah.33

Ba‟i al-istishna‟ hampir sama dengan ba‟i as-salam, yaitu suatu

kontrak jual beli dimana harga atas barang tersebut dibayar lebih dulu

tetapi dapat diangsur sesuai dengan jadwal dan syarat-syarat yang

disepakati bersama sedangkan barang yang dibeli diproduksi dan

diserahkan kemudian.

Jual beli pesanan/ al-istishna‟ merupakan akad jual beli dalam bentuk

pesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan

tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni‟), dan

penjual (pembuat, shani‟).34

Maka jual beli pesanan / ba‟i istishna‟

merupakan akad jual beli antara pemesan (mustashni) dengan menerima

pesanan (shani‟) atas sebuah barang dengan spesifikasi tertentu,

contohnya untuk barang-barang industri ataupun property. Spesifikasi

dengan harga barang pemesanan haruslah sudah disepakati pada awal

33

Hulwati, Ekonomi Islam, Teori dan Praktiknya dalam Perdagangan Obligasi Syariah

di Pasar Modal Indonesia dan Malaysia edisi I, (Padang: Ciputat Press Group, 2006), h. 87. 34

Kamil dan Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syari‟ah

edisi I, Cet I (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 327.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

23

akad, sedangkan pembayaran dilakukan di muka, melalui cicilan, atau

ditangguhkan sampai waktu pada masa yang akan datang.

Ba‟i al-istishna‟ adalah akad jual beli antara pemesan/pembeli dimana

barang yang akan diperjualbelikan dibuat lebih dahulu dengan kriteria

yang jelas. Istishna‟ hampir sama dengan ba‟i as-salam. Bedanya, hanya

terletak pada cara pembayarannya. Pada as-salam pembayarannya harus

dimuka dan segera, sedangkan istishna‟ pembayarannya boleh diawal,

ditengah, atau diakhir, baik sekaligus maupun jalan bertahap.

2. Dasar Hukum Jual Beli Pesanan / al-istishna‟

a. Al-Qur‟an An-Nisa:29

نكم بالباطل اال ان تكون تارة عن يآي ها الذين ءامن وا ال تاء كلو اموالكم ب ي نكم وال ت قت لوا ان فسكم ان اهلل كان بكم رحيما ت راض م

Artinya: ” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan

suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu”35

Ayat ini memerintahkan untuk tidak memakan harta sesama

dengan cara yang bathil, sedangkan hubungan dengan istishna‟ adalah

dalam pengaplikasiannya kita dilarang untuk bertransaksi dengan cara

merugikan orang lain atau tidak saling meridhoi antara kedua pihak,

akan tetapi kita harus „an taroodin (saling meridhoi) dalam istishna‟.

b. As-Sunnah

Hadits Nabi:

35

Depag RI, Op. Cit.,

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

24

رهاعن اب سعيدالدري( ارقطن وغي ال ضر ر وال ضرار )رواه ابن ماجو والدArtinya: “Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun

orang lain” (H.R. Ibnu Majah, Daraquthni, dan yang

lain dari Abu Sa‟id al-Khudri).36

Dalam istishna‟ hadits ini dikutip karena menurut hadits ini kita

dilarang memadharatkan diri sendiri maupun orang lain, kaitannya

dengan istishna‟ adalah bahwa dalam istishna‟ pun unsur ini dihindari

agar tidak ada pihak yang dimudharatkan. Oleh karena itu, maka

istishna‟ ini tidak bertentangan dengan hadits ini, maka hukum

istishna‟ ini boleh.

c. Pendapat Ulama tentang Jual Beli Istishna'

a. Ulama Hanafiyah

Para ulama Hanafiyah berpendapat bahwa jika didasarkan pada

qiyas dan kaidah umum maka akad istishna‟ tidak boleh dilakukan,

karena akad ini mengandung jual beli yang tidak ada (bay‟

ma‟duun) seperti akad salam. Jual beli barang yang tidak ada tidak

dibolehkan berdasarkan larangan Nabi SAW untuk menjual

sesuatu yang tidak dimiliki oleh seseorang. Oleh karena itu akad

ini tidak dapat dikatakan sebagai akad jual beli, karena merupakan

jual beli yang tidak ada.37

Para ulama Hanafiyah berpendapat bahwa akad istishna‟ boleh

berdasarkan dalil istishna‟ yang ditunjukkan dengan kebiasaan

masyarakat melakukan akad ini sepanjang masa tanpa ada yang

36

H.R. Ibnu Majah, Daraquthni, dan yang lain dari Abu Sa‟id al-Khudri. 37

Wahbah al-Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, terj.Abdul Hayyie al-Kattani, h. 271.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

25

mengingkarinya, sehingga menjadi ijma‟ tanpa ada yang

menolaknya. Menggunakan konsep dalil seperti ini masuk dalam

makna hadits yang artinya “Umatku tidak akan bersepakat dalam

kesesatan”.

b. Ulama Syafi‟iyah

Ulama Syafi‟iyah juga tidak membenarkan akad istishna‟

seperti yang dijelaskan oleh ulama Hanafiyah. Namun demikian

ulama Syafi‟iyah membolehkan akad istishna‟ ini dengan

menyamakan dengan akad salam. Diantara syarat utamanya adalah

menyerahkan seluruh harga barang dan majlis akad. Mereka juga

menyatakan bahwa harus ditentukan waktu penyerahan barang

pesanan sebagaimana dalam akad salam, jika tidak maka akad itu

akan menjadi rusak. Selain itu mereka juga mensyaratkan tidak

boleh menentukan pembuatan barang ataupun barang yang dibuat.

Begitupun juga syarat-syarat yang lain.38

Menurut Wahbah al Zuhaili dalam kitab al Asybah As-Suyuti

menjelaskan bahwa istishna‟ menurut madzhab Syafi‟i disahkan

semua, baik waktu penyerahan barang ditentukan ataupun tidak

yaitu dengan melakukan akad salam, dengan ketentuan penyerahan

barang secara langsung ditempat akad. Akad istishna‟ secara

kontan seperti ini adalah sah menurut mereka.39

d. Rukun dan Syarat Jual Beli al-istishna

38

Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al Mu‟jam al- Kabiir dan Ibnu Abi Khaitsamah dari

abi basar al-Ghifari secara Marfu‟ 39

Wahbah al-Zuhaili, (Makkah: Maktabah Nazzar al baz, 1997), h. 89.

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

26

a. Rukun Jual Beli al-istishna‟

Transaksi jual beli al-istishna‟ merupakan suatu jenis khusus

dari akad jual beli as-salam. Dengan demikian itu, ketentuan jual

beli al-istishna‟ mengikuti ketentuan dan atauran akad ba‟i as-

salam. Maka dari itu, pelaksanaan jual beli istishna‟ harus

memenuhi sejumlah rukun, yaitu sebagai berikut:40

1) Muslam atau pembeli

2) Muslam Alaih atau penjual

3) Modal atau uang

4) Muslam Fiih atau Barang

5) Sighat atau Ucapan

b. Syarat Jual Beli al-istishna‟

Agar ba‟i al-istishna‟ menjadi sah, ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi, yaitu sebagai berikut:41

1) Barang (mashnu‟). Diantaranya adalah agar mashnu‟ tahu barang

yang menjadi objek kontrak harus diperinci sedemikian rupa untuk

menghilangkan ketidakjelasan mengenai barang. Perincian itu

meliputi:

a) Jenis, misalnya mashnu‟ itu berupa mobil, pesawat, atau yang

lain

b) Tipe, apakah mashnu‟ berupa mobil kijang, pesawat boeing,

rumah tipe RSS, atau lainnya

40

Anwar, Hukum Perjanjian Syariah edisi I, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007),

h. 256. 41

Ibid., h. 258.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

27

c) Kualitas, bagaimana spesifikasi teknisnya dan hal lainnya.

d) Kuantitas, berapa jumlah unit atau berat mashnu‟ tersebut.

2) Harga. Harga harus ditentukan berdasarkan aturan yaitu:

a) Harus diketahui semua pihak

b) Bisa dibayarkan waktu akad secara cicilan, atau ditangguhkan

pada waktu tertentu pada masa yang akan datang

Harga tidak bisa dinaikkan atau diturunkan karena perubahan

harga bahan baku atau perubahan biaya tenaga kerja. Perubahan

harga dimungkinkan atas kesepakatan bersama bila terjadi

perubahan biaya tenaga kerja. Perubahan harga dimungkinkan atas

kesepakatan bersama bial terjadi perubahan material mashnu‟ atau

karena kemungkinan-kemungkinan yang tidak bisa diramalkan.

Para ulama Hanafiyah menentukan tiga syarat bagi keabsahan

akad istishna‟ yang jika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi

maka akad itu akan rusak. Jika rusak maka ia dimasukkan dalam

kelompok jual beli fasid yang perpindahan kepemilikannya dengan

penerimaan barang adalah secara tidak baik sehingga tidak boleh

dimanfaatkan dan digunakan serta wajib menghilangkan sebab

ketidak absahannya itu guna menghormati aturan aturan syariat.

Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:42

1. Menjelaskan jenis tipe, kadar, dan bentuk barang yang dipesan,

karena barang yang dipesan merupakan barang dagangan

42

Wahbah, Op. Cit., h. 271.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

28

sehingga harus diketahui informasi mengenai barang itu secara

baik.

2. Barang yang dipesan harus barang yang biasa dipesan

pembuatnya oleh masyarakat, seperti perhiasan, sepatu, wadah,

alat keperluan, hewan, dan alat transportasi lainnya.

3. Tidak menyebutkan batas waktu tertentu jika kedua pihak

menyebutkan waktu tertentu penyerahan barang yang dipesan,

maka rusaklah akad itu dan berubahlah menjadi akad salam.

e. Hukum istishna‟

Yang dimaksud dengan hukum istishna‟ disini adalah akibat yang

ditimbulkan oleh akad istishna‟. Akad istishna‟ memiliki beberapa

hukum43

a) Hukum istishna‟ dilihat dari akibat utamanya adalah ditetapkannya

hak kepemilikan barang yang akan dibuat (dalam tanggungan) bagi

pemesan, dan ditetapkannya hak kepemilikan harga yang

disepakati bagi pembuat barang.

b) Bentuk akad istishna‟. Akad istishna‟ adalah akad yang tak lazim

(tidak mengikat) sebelum proses pembuatan barang dan setelahnya,

baik bagi pemesan maupun pembuat barang.

c) Jika pembuat barang membawa barang pesanan kepada pemesan,

maka hak khiyar pembuat barang menjadi hilang, karena dengan

43

Ibid., h. 273.

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

29

kedatangannya kepada pemesan dengan membawa barang itu

berarti ia rela bahwa barang tersebut milik pemesan.

d) Hak pemesan tidak terkait dengan barang yang dipesan kesuali jika

pembuat menunjukkan kepada pemesan.

C. Jual Beli Salam

1. Pengertian Jual Beli Salam

Jual beli pesanan (indent) dalam fiqh Islam disebut as-salam ( سلمال )

bahasa penduduk Hijaz atau as-salaf ( السلف ) bahasa penduduk.

Sedangkan secara terminologi para ulama fiqh mendefinisikan “menjual

suatu barang yang penyerahannya ditunda, atau menjual suatu barang

yang ciri-cirinya disebutkan dengan jelas dengan pembayaran modal

terlebih dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kemudian hari.44

Sedangkan dalam jual beli tidak semua barang yang diinginkan

selalu tersedia baik jenisnya atau jumlahnya, oleh sebab itu tertutup

kemungkinan bahwa sewaktu-waktu menjual atau membeli barang yang

tidak hadir sewaktu akad terjadi. Jual beli seperti ini disebut dengan salam

(indent). Yaitu menjual sesuatu dengan kriteria tertentu (yang masih

berada) dalam tanggungan dan pembayaran segera. Para fuqaha

memberikan istilah terhadap barang pesanan dengan “al-mahawij”

barang-barang yang mendesak.45

Mardani memberikan contoh dengan perkataan aslama ath-thauba

lil-khiyaat, artinya ia memberikan atau menyerahkan pakaian untuk

44

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003), h. 143. 45

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalah, (Jakarta: AMZAH, 2013), h. 242.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

30

dijahit. Dikatakan salam karena orang yang memesan menyerahkan harta

pokoknya dalam majelis. Dikatakan salam karena ia menyerahkan

uangnya terlebih dahulu sebelum menerima barang. Salam termasuk jual-

beli yang sah jika memenuhi persyaratan keabsahan jual beli pada

umumnya.46

Transaksi salam sangat popoler pada zaman Imam Abu Hanifah (80-

150 AH/699-767 AD). Imam Abu Hanifah meragukan keabsahan kontrak

tersebut yang mengarah kepada perselisihan. Oleh karena itu, beliau

berusaha menghilangkan kemungkinan adanya perselisihan dengan

merinci lebih khusus apa yang harus diketahui dan dinyatakan dengan

jelas didalam kontrak, seperti komoditi, mutu, kuantitas, serta tanggal, dan

tempat pengiriman.47

Terdapat beberapa pendapat lagi tentang pengertian salam, diantaranya

yang dikutip oleh Ismail Nawawi dari pendapat Zuhaily mengatakan

bahwa jual beli sistem pesanan (bai‟ al-salam) adalah transaksi jual beli

barang pesanan diantara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam

ilaih). Imam Nawawi juga mengutip pendapat dari Al-Jazairi yakni

mengemukakan bahwa jual beli dengan sistem indent (salam) ialah jual

beli sesuatu dengan ciri-ciri tertentu yang akan diserahkan pada waktu

tertentu.48

46

Mardani, Op. Cit., h. 113. 47

Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h.

91. 48

Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik & Kontemporer,, (Bogor: Ghasa Indonesia,2012), h.

214.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

31

Menurut Dewan Syariah Nasional dalam Fatwa DSN No. 05/DSN-

MUI/IV/2000. Salam adalah jual beli barang dengan cara pemesanan dan

pembayaran harga terlebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu.

Sedangkan menurut Bank Indonesia, salam adalah akad jual beli barang

pesanan (muslim fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam

ilayhi). Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati diawal akad dan

pembayaran dilakukan dimuka.49

Kemudian dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, salam adalah

jasa pembiayaan yang berkaitan dengan jual beli yang pembiayaannya

dilakukan bersamaan dengan pemesanan barang.50

2. Dasar Hukum Jual Beli Salam

Salam diperbolehkan Rasulullah SAW, dengan beberapa syarat

yang harus dipenuhi dengan berlandaskan pada firman Allah SWT dan

Rasulullah SAW.51

a. Al-Qur‟an surat Al-Baqarah 282 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu‟amalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu

menuliskannya dengan benar. Dan janganblah penulis enggan

menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,maka hendaklah

ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan

(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwakepada Allah

49

Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan

Syari‟ah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 132. 50

KHES Pasal 20 ayat (34). 51

Daftar Istilah dalam “Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank Syari‟ah”,

(Bogor: Bank Syari‟ah, 2002), h. 10.

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

32

Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada

hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau

lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan,

maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan

persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di

antaramu). Jika tidak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang

lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai,

supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya.

Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila

mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik

kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian

itu, lebih adil disisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih

dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah

mu‟amalahmu itu), kecuali jika mu‟amalah itu perdagangan tunai

yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu,

(jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu jual

beli; dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan. Jika kamu

lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu

kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah

mengajarmu; dan Allah maha mengetahui segala sesuatu”.52

b. Hadits Rasulullah yang artinya

“Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Nabi SAW, memasuki kota Madinah

sedang penduduknya melakukan salaf (jual beli salam) pada tamar

dua tahun atau tiga tahun, Nabi bersabda, “siapa saja yang

melakukan jual beli salam (salaf), maka lakukanlah dalam ukuran

(takaran) tertentu, timbangan tertentu dan waktu tertentu””.53

c. Dalil Ijma‟

Ibnu Mundzir mengatakan bahwa semua ulama sepakat bahwa salam

hukumnya boleh dilakukan. Dalam Mausu‟ah al-Um, Imam Syafi‟i

berkata mengenai ijma‟ ulama tentang kebolehan salam sebagai

berikut: “......salaf/salam boleh sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW,

dan tidak ada perbedaan di kalangan ulama sebagaimana saya ketahui”.

3. Rukun dan Syarat Jual Beli Salam

a. Rukun Salam

52

Depag RI, Op. Cit., 53

Al-Bukhari, Shahih Bukhari Juz II Terjemahan Ahmad Sunarto, (Surabaya: Al-

Hidayah, tt), h. 30.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

33

Dalam melaksanakan jual beli salam, maka harus dipenuhi

beberapa rukun. Adapun rukun jual beli salam menurut Wahbah Az-

Zuhaily yaitu:54

1) Muslam ( المسلم ) atau pembeli

2) Muslam Ilayhi ( المسلم اليه) atau penjual

3) Modal atau uang

4) Muslam Fihi ( مسلم فيهال ) atau barang

5) Sighot ( الصيغة ) atau ucapan

Adapun rukun jual beli salam menurut jumhur ulama, selain

hanafiyah terdiri dari:55

1) Orang yang berakat harus baligh dan berakal,

2) Objek jual beli salam, yaitu barang yang dipesan harus jelas ciri-

cirinya, waktu harus jelas, dan harganya harus jelas, serta

diserahkan pada saat akad.

3) Ijab dan qabul.

b. Syarat Ba‟i as Salam

Selain beberapa rukun yang harus dipenuhi, jual beli salam juga

mengharuskan tercukupinya segenap syarat pada masing-masing rukun.

Berikut ini akan diuraikan syarat dari rukun-rukun diatas:

1) Pihak yang berakad

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pembeli (muslam)

dan penjual (muslam ilaih) yakni kedua pihak yang bersangkutan

54

Antonio, Bank Syari‟ah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 109. 55

Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h. 149.

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

34

telah „aqil dan baligh (cakap hukum), serta tercapai ridho kedua

belah pihak dan tidak ingkar janji.56

2) Modal transaksi ba‟i as-salam

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam modal ba‟i as-

salam adalah sebagai berikut:57

a) Modal harus diketahui

Barang yang akan disuplai harus diketahui jenis, kualitas,

dan jumlahnya. Hukum awal mengenai pembayaran adalah

bahwa ia harus dalam bentuk uang tunai.

b) Penerimaan pembayaran salam

Kebanyakan ulama mengharuskan pembayaran salam

dilakukan di tempat kontrak. Hal tersebut dimaksud agar

pembayaran yang diberikan oleh al-muslam (pembeli) tidak

dijadikan sebagai utang penjual. Lebih khusus lagi,

pembayaran salam tidak bisa dalam bentuk pembebasan utang

yang harus dibayar dari muslam ilayhi (penjual). Hal ini untuk

mencegah praktik riba melalui mekanisme salam.

c) Al-Muslam Fihi (Barang)

Diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam al-

muslam fihi atau barang yang ditransaksikan dalam ba‟i al-

salam adalah sebagai berikut:58

(1) Harus spesifik dan dapat diakui sebagai utang

56

Ifham, Bedah Akad Pembiayaan Syariah, (Depok: Herya Media, 2015), h. 352. 57

Antonio, Op. Cit., h. 109. 58

Ibid., h. 110.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

35

(2) Harus bisa diidentifikasi secara jelas untuk mengurangi

kesalahan akibar kurangnya pengetahuan tentang macam

barang tersebut, tentang klasifikasi kualitas, serta

mengenai jumlah.

(3) Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari.

Kebanyakan ulama mensyariatkan penyerahan barang

harus ditunda pada suatu waktu kemudian, tetapi madzhab

Syafi‟i membolehkan penyerahan segera.

(4) Bolehnya menentukan tanggal waktu dimasa yang akan

datang untuk penyerahan barang.

(5) Tempat penyerahan, pihak-pihak yang berkontrak harus

menunjuk tempat yang disepakati dimana barang harus

diserahkan. Jika kedua pihak yang berkontrak tidak

menentukan tempat pengiriman, barang harus dikirim

ketempat yang menjadi kebiasaan, misalnya pada tempat

dimana si penjual atau bagian pembelian si pembeli.

(6) Penjualan muslam fihi sebelum diterima, jumhur ulama

melarang penjualan ulang muslam fihi oleh muslam ilaihi

sebelum diterima oleh muslam. Para ulama sepakat,

muslam ilaih tidak boleh mengambil keuntungan tanpa

menunaikan kewajiban dan juga menyerahkan muslam

fihi. Imam malik setuju jumhur ulama tersebut bila

muslam fihi itu berbentuk makanan. Tetapi jika muslam

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

36

fihi itu bukan berbentuk makanan, Imam Malik

membolehkan penjualan kembali barang tersebut sebelum

diterima pembelinya asalkan memenuhi persyaratan

sebagai berikut:59

(a) Jika barang tersebut lalu bisa dijual kembali kepada

muslam ilayhi, harga penjualannya haruslah sama

dengan harga kontrak semula atau lebih rendah.

(b) Jika barang tersebut dijual ke pihak ketiga, harga

jualnya boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari

semula tergantung kualitas,

(7) Penggantian barang (muslam fihi) dengan barang yang

lain. Para ulama melarang penggantian muslam fihi

dengan barang lainnya. Penukaran atau penggantian

barang al-salam ini tidak diperkenankan, karena meskipun

belum diserahkan, barang tersebut tidak lagi milik muslam

ilayhi, tetapi sudah menjadi milik muslam (fi al-dhimmah).

Bila barang tersebut diganti dengan barang yang memiliki

spesifikasi dan kualitas yang sama, meskipun sumbernya,

para ulama membolehkannya. Hal demikian tidak

dianggap sebagai jual beli, melainkan penyerahan unit

yang lain untuk barang yang sama. Madzhab Maliki hanya

menyetujui pelarangan penggantian tersebut bila muslam

59

Djamil, Op. Cit., h. 136.

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

37

fihi itu adalah makanan. Madzhab ini membolehkan

muslam fihi selain makanan dengan beberapa syarat

tertentu:60

(a) Jika pembeli yang menghendaki muslam fihi tersebut

sedangkan barang pengganti itu dibuat muslam ilayhi,

maka kualitas muslam ilayhi yang telah disepakati

agar tidak timbul kemungkinan riba al-fadl.

(b) Al-Muslam harus mengambil sendiri barang pengganti

supaya tidak mengarah kepada pertukaran hutang

dengan hutang. Hubungan antara barang pengganti

dengan harga harus bebas dari riba.

d) Harga

Harga jual dan waktu penyerahannya harus jelas dan

dicantumkan dalam perjuanjian serta tidak boleh berubah.61

e) Lain-lain

Selain beberapa syarat rukun diatas, terdapat syarat lain

yang tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan atau

perbedaan dalam perjanjian akad, misalnya:

(1) Berkaitan dengan penyerahan, mulanya penjual harus

menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas

dan jumlah yang telah disepakati. Jika penjual menyerahkan

barang dengan kualitas yang lebih tinggi, penjual tidak

60

Ibid., 61

Ifham, Op. Cit., h. 353.

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

38

boleh meminta tambahan harga. Jika penyual menyerahkan

kualitas yang lebih rendah, dan pembeli rela menerimanya

maka ia (pembeli) tidak boleh menuntut pengurangan harga

(diskon). Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat

dari waktu yang disepakati dengan syarat kualitas dan

jumlah barang sesuai dengan kesepakatan, namun penjual

tidak boleh menuntut tambahan harga. Jika semua atau

sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau

kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela

menerimanya maka ia memiliki dua pilihan, yakni

membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya, atau

menunggu sampai barang tersedia.62

(2) Pembatalan kontrak, pada dasarnya pembatalan salam boleh

dilakukan, selama tidak merugikan kedua belah pihak.63

(3) Biaya administrasi, pembeli (muslam) dapat dibebani biaya

administrasi sehubungan dengan pengelolaan fasilitas.64

Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 101-103, syarat

ba‟i as-salam yaitu:65

1) jual beli salam dapat dilakukan dengan syarat kuantitas dan kualitas

barang yang sudah jelas.

62

Ibid., h. 356. 63

Ibid., h. 357. 64

Ibid., 65

KHES Pasal 101-103.

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

39

2) kuantitas barang dapat diukur dengan takaran,timbanagn atau meteran.

3) sepesifikasi barang yang dipesan harus diketahui secara sempurna

oleh para pihak.

4) Ba‟i as-salam harus memenuhi syarat bahwa barang yang dijual,

waktu dan tempat penyerahan dinyatakan dengan jelas.

5) Pembayaran barang dalam ba‟i as-salam dapat dilakukan pada waktu

dan tempat yang disepakati.

4. Perbedaan Jual Beli Salam dengan Jual Beli Biasa

Semua syarat-syarat dasar suatu akad jual beli biasa masih tetap

ada pada jual beli salam. Namun ada beberapa perbedaan antara keduanya,

yaitu:66

a. Dalam jual beli salam, perlu ditetapkan periode pengiriman barang,

yang dalam jual beli biasa tidak perlu.

b. Dalam jual beli salam, komoditas yang tidak dimiliki oleh penjual

dapat dijual, yang mana dalam jual beli biasa tidak perlu.

c. Dalam jual beli salam, hanya komoditas yang secara tepat dapat

ditentukan kuantitas dan kualitasnya yang dijual yang dalam jual beli

biasa, segala komoditas yang dapat dimiliki bisa dijual, kecuali yang

dilarang oleh Al-Qur‟an dan hadist.

d. Dalam jual beli salam, pembayaran harus dilakukan ketika membuat

kontrak, yang mana dalam jual beli biasa pembayaran dapat ditunda

atau dapat dilakukan ketika pengiriman barang berlangsung.

66

Mardani, Op.Cit., h. 116.

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

40

D. Khiyar

1. Pengertian Khiyar

Allah SWT membolehkan jual beli yang sesuai dengan hukum Islam

dan ketetapan-Nya. Terjadinya interaksi antara penjual dan pembeli yang

saling berhubungan yaitu dengan adanya khiyar (memilih) dengan tujuan

agar antara penjual dan pembeli tidak terjadi sengketa apabila terdapat

masalah dalam transaksi jual beli dikemudian hari.

Secara terminologi, Uama fiqh mendefinisikan al-khiyar yaitu:67

لغاء ر االمرين من االمضاء اواال اليار ىو طلب خي Artinya: “khiyar adalah mencari kebaikan dari dua perkara,

melangsungkan atau meninggalkan (jual beli)”.

Khiyar secara syar‟i adalah hak orang yang berakad dalam

membatalkan akad atau meneruskannya karena ada sebab-sebab secara

syar‟i yang dapat membatalkannya sesuai dengan kesepakatan ketika

berakad.68

Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pasal 20 ayat

8 khiyar adalah hak pilih bagi penjual dan pembeli untuk melanjutkan atau

membatalkan akad jual beli yang dilakukan.69

Dapat disimpulkan bahwa khiyar adalah pilihan untuk melanjutkan

jual beli atau membatalkannya, karena ada cacat pada barang yang dijual

atau pada perjanjian pada waktu akad karena sebab yang lain. Tujuan

67

Sabiq, Fiqh Sunnah, ahli bahasa oleh H. Kamaluddin A. Marzuki jilid 12, (Bandung:

Al-Ma‟arif, 1987), h. 100. 68

Azzam, Fiqh Mu‟amalat penerjemah Nadirsyah Hawari cetakan pertama, (Jakarta:

Amzah, 2010), h.99 69

KHES Pasal 20 ayat 8

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

41

dengan diadakannya khiyar adalah untuk mewujudkan kemaslahatan bagi

kedua belah pihak sehingga tidak ada rasa menyesal setelah akad selesai,

karena mereka sama-sama rela atau setuju.70

2. Dasar Hukum Khiyar

a. Al-Qur‟an surat An-Nisa ayat 29

نكم بالباطل اال ان تكون تارة عن يآي ها الذين ءامن وا ال تاء كلو اموالكم ب ي نكم وال ت قت لوا ان فسكم ان اهلل كان بكم رحيما ت راض م

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil kecuali

dengan jalan perniagaan berlaku dengan suka sama suka

diantara kamu”.71

b. Dalil yang menjelaskan tentang khiyar:

ث نا اي وب نافع عن ابن عمر رضي اهلل ث نا حاد بن زيد حد عمان حد ث نا اب و الن حدعان باليار ملم ي ت فرقا اوي قول احدها ع هما قال: قال النب صلى اهلل عليو وسلم الب ي ن

ا قال او يكون ب يع خيار. )رواه البخاري ومسلم( لصاحبو اخت ر وربArtinya: “Meriwayatkan Abu Nu‟man, meriwayatkan Hamad bin

Zaidin, meriwayatkan Ayub bin Ibnu Umar RA berkata

bahwa Nabi SAW bersabda: “ Dua pihak yang saling jual

beli, salah satunya menggunakan hak pilih (khiyar)

terhadap pihak lain, selama keduanya belum berpisah

kecuali mengenai jual beli dengan khiyar”.( H.R. Bukhari

Muslim).72

3. Macam-macam Khiyar

Khiyar itu sendiri boleh bersumber dari kedua belahpihak yang

berakad, seperti khiyar ash-sharth dan khiyar at-ta‟yin, ada pula khiyar

70

Muslich, Op.Cit., h. 216. 71

Depag RI, Op.Cit., h.195. 72

Al Bukhori, Hadits Nomor 1981, h. 802.

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

42

yang bersumber dari syara‟ seperti khiyar al-„aib,khiyar ar-ru‟yah dan

khiyar al-majlis.73

a. Khiyar ash-sharth

Yaitu hak pilih yang ditetapkan bagi salah satu pihak yang

berakadatau keduanya atau bagi orang lain untuk meneruskan atau

membatalkan jual beli, selama masih dalam tenggang waktu yang

ditentukan. Misalnya pembeli mengatakan “saya membeli barang ini

dari engkau dengan syarat, saya berhak memilih antara meneruskan

atau membatalkan akad selama satu minggu”.74

Para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa khiyar ini

diperbolehkan dengan tujuan untuk memelihara hak-hak pembeli dari

unsur penipuan yang mungkin terjadi dapi pihak penjual. Khiyar ash-

sharth, menurut mereka hanya berlaku transaksi yang mengikat kedua

belah pihak, seperti jual beli, sewa menyewa, perserikatan dagang dan

rahn (jaminan hutang). Untuk transaksi yang sifatnya tidak mengikat

kedua belah pihak, seperti hibah, pinjam meminjam, perwakilan

(wakalah), wasiat, khiyar seperti ini tidak berlaku. Tenggang waktu

pada khiyar ash-sharath menurut jumhur ulama fiqh harus jelas.

Apabila tenggang waktu tidak jelas atau bersifat selamanya, maka

khiyar tidak sah.75

b. Khiyar at-ta‟yin

73

Haroen, Op. Cit., h. 130. 74

Ibid., h.132. 75

Ibid.,

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

43

Yaitu hak pilih bagi pembeli dalam menentukan barang yang

berbeda kualitas dalam jual beli. Misalnya dalam pembelian keramik,

ada yang berkualitas super dan ada juga yang berkualitas sedang. Akan

tetapi pembeli tidak mengetahui secara pastimana keramik yang

berkualitas super dan mana yang berkualitas sedang. Untuk menentukan

pilihan itu ia menentukan bantuan dari pakarnya. Khiyar seperti ini

menurut Hanafi adalah boleh. Dengan alasan bahwa produk sejenis

yang berbeda kualitas sangat banyak, yang kualitas seperti itu yang

tidak diketahui oleh pembeli, sehingga ia memerlukan bantuan seorang

yang ahli. Agar pembeli tidak tertipu dan agar produk yang ia cari

sesuai dengan keperluannya, maka khiyar ini diperbolehkan.76

Akan tetapi jumhur ulama fiqh tidak menerima keabsahan khiyar

al-ta‟yin yang dikemukakan oleh ulama Hanafiyah ini. Alasan mereka

dalam akad jual beli ada ketentuan bahwa barang yang diperdagangkan

harus jelas, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dalam proses khiyar ini

menurut mereka kelihatan bahwa identitas barang yang akan dibeli

belum jelas. Oleh sebab itu, ia termasuk dalam jual beli al-ma‟dum

(tidak jelas identitasnya) yang dilarang syara‟.77

Ulama Hanafiyah yang membolehkan khiyar al-ta‟yin

mengemukakan tiga syarat untuk sah, yaitu:78

76

Ibid., h. 131. 77

Ibid,. 78

Sahroni, Hassanuddin, Fikih Muamalah; Dinamika Teori Akad dan Implementasinya

dalam Ekonomi Syariah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), h. 126.

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

44

1) Pilihan dilakukan terhadap barangsejenis yang berbeda kualitas dan

sifatnya.

2) Barang itu berbeda sifat dan nilainya.

3) Tenggang waktu harus ditentukan, yaitu menurut Imam Abu

Hanifah tidak lebih dari tiga hari, menurut Hanafiyah hanya

berlaku dalam transaksi yang bersifat pemindahan hak milik yang

berupa materi dan mengikat bagi kedua belah pihak, seperti jual

beli.

c. Khiyar al-„aib

Adalah hak untuk membatalkan atau melangsungkan jual beli bagi

kedua belah pihak yang berakad, apabila terdapat suatu cacat pada

obyek yang diperjual belikan dan cacat itu tidak diketahui pemiliknya

ketika akad berlangsung.79

Misalnya seseorang membeli telur ayam satu

kilogram, kemudian satu butir diantaranya sudah busuk atau ketika telur

dipecahkan sudah menjadi anak ayam. Hal ini sebelumnya belum

diketahui, baik oleh penjual maupun pembeli. Dalam kasus seperti ini,

menurut para pakar fiqh ditetapkan hak khiyarbagi pembeli.80

Dan

seperti yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dari Aisyah RA

bahwa seseorang membeli budak, kemudian budak tersebut disuruh

berdiri didekatnya, didapatinya pada diri budak itu kecacatan, lalu

diadukan kepada Rasul, maka budak itu dikembalikan ke penjual.81

Dasar Hukum khiyar al-„aib sebagai berikut:

79

Ibid., h.118. 80

Haroen, Op. Cit., h. 136. 81

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h.84.

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

45

نو 82 عا وفيو عيب اال ب ي ل لمسلم باع من اخيو ب ي المسلم اخوالمسلم اليArtinya: “sesama muslim itu bersaudara: tidak halal bagi seorang

muslim menjual barang kepada muslim lain, padahal pada

barang itu terdapat cacat/‟aib”.

Penyebab khiyar al-„aib adanya cacat barang yang dijualbelikan

(ma‟qud alih) atau harga (tsaman), karena kurang nilainya atau tidak

sesuai dengan maksud, atau orang yang akad tidak meneliti

kecacatannya pada saat akad.83

Khiyar al-„aibini, menurut kesepakatan

ulama fiqh berlaku sejak diketahuinya cacat pada barang yang

diperjualbelikan dan dapat diwarisi oleh ahli waris pemilik hak khiyar.84

Cacat yang menyebabkan munculnya hak khiyar, menurut ulama

Hanafiyah dan Hanabillah adalah seluruh unsur yang merusak obyek

jual beli itu dan mengurangi nilainya menurut tradisi para pedagang.

Tetapi menurut ulama Malikiyah dan Safi‟iyah seluruh cacat yang

menyebabkan nilai barang itu berkurang atau hilang unsur yang

diinginkan daripadanya.85

d. Khiyar ar-ru‟yah

Yaitu hak pilih bagi pembeli untuk menyatakan berlaku atau

batalnya jual beli yang ia lakukan terhadap suatu obyek yang belum ia

lihat ketika akad berlangsung.86

82

Imam Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Hadits Shohih Nomor 2237,( Lidwah Pustaka

Kitab Sembilan). 83

Syafe‟i, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 116. 84

Haroen, Op.Cit., h. 136. 85

Ibid,. 86

Ibid., h. 137.

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

46

Akad seperti ini, menurut madzhab Hanafi, Maliki, Zahiri boleh

terjadi disebabkan obyek yang akan dibeli tidak ada di tempat

berlangsungnya atau karena sulit dilihat. Khiyar ar-ru‟yah berlaku sejak

pembeli melihat barang yang akan dibeli.87

Sedangkan madzhab Syafi‟i

menyatakan jual beli barang yang ghaib tidak sah, baik disebutkan

sifatnya waktu akad ataupun tidak.

e. Khiyar al-majlis

Yang dimaksud dengan khiyar al-majlis adalah hak pilih bagi

kedua belah pihak yang berakad untuk membatalkan akad, selama

keduanya masih berada dalam majlis akad (di ruang toko) dan belum

berpisah badan. Artinya, suatu transaksi baru dianggap sah apabila

kedua belah pihak yang melaksanakan akad telah berpisah badan atau

salah seorang diantara mereka telah melakukan pilihan menjual

ataumembeli. Khiyar seperti ini hanya berlaku dalam suatu transaksi

yang bersifat mengikat kedua belah pihak yang melaksanakan transaksi,

seperti jual beli dan sewa menyewa.

Terkait keabsahan khiyaral-majlis terdapat perbedaan pendapat

ulama. Ulama Safi‟iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa masing-

masing pihak yang melakukan akad berhak mempunyai khiyaral-majlis

selama mereka masih dalam majlis akad. Sekalipun akad telah sah

dengan adanya ijab dan qabul, selama keduanya masih dalam majlis

akad, maka masing-masing pihak berhak untuk melanjutkan atau

87

Ibid.,

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

47

membatalkan jual beli itu, karena akad jual beli ketika itu dianggap

masih belum mengikat. Akan tetapi, apabila setelah ijab dan qabul

masing-masing pihak tidak menggunakan hak khiyarnya dan mereka

berpisah badan, maka jual beli itu dengan sendirinya menjadi pengikat,

kecuali apabila masing-masing pihak sepakat menyatakan bahwa

keduanya masih berhak dalam jangka waktu tiga hari untuk

membatalkan jual beli itu.88

88

Ibid. h. 131.

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

48

BAB III

PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

DI BERGAS KABUPATEN SEMARANG

A. Letak Geografis Bergas Kabupaten Semarang

Katering Paket Aqiqah Pak Amin berlokasi di Desa Gebugan, Kecamatan

Bergas, Kabupaten Semarang. Desa Gebugan termasuk dalam salah satu

Desa/ Kelurahan yang terletak di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Desa ini berbatasan dengan dengan Kelurahan Langensari dan Desa Gogik di

sebelah utara, Desa Pagersari di Kelurahan Wujil di bagian Timur. Desa

Munding dan PTPN.XVIII di sebelah selatan, dan di bagian barat berbatasan

dengan PTPN.XVII. Desa Gebugan, Kecamatan Bergas terletak di daerah

dataran tinggi, dengan ketinggian ±550-900 meter dari permukaan air laut.89

B. Kondisi Bergas Kabupaten Semarang

1. Ekonomi

Masyarakat Desa Gebugan kebanyakan bekerja sebagai petani dan

buruh pabrik. Biasanya yang bekerja sebagai petani ialah ibu-ibu atau

bapak-bapak yang usianya sudah berkepala tiga keatas. Ada pula yang

bekerja di pabrik akan tetapi ketika hari libur mereka pergi ke sawah atau

ladang untuk bertani. Ada beberapa warga yang bekerja sebagai guru,

dokter, maupun polisi ataupun profesi lainnya dan mereka dianggap oleh

warga lain bahwa derajatnya lebih tinggi. Pemuda di sana setelah lulus

89 Wawancara dengan petugas Kecamatan Bergas

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

49

sekolah mereka bekerja di pabrik dan hanya beberapa saja yang

melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Budaya

Di Desa Gebugan sendiri terdapat tingkatan bahasa yang

digunakan sebagai pembeda, misalnya seorang anak ketika berbicara

dengan yang lebih tua harus menggunakan bahasa Jawa halus atau yang

sering disebut bahasa krama. Zaman sekarang dengan zaman dahulu

berbeda. Dulu ketika anak muda lewat di depan orang tua mereka harus

menundukkan badan akan tetapi sekarang anak muda yang lewat di depan

orang tua mereka jarang menundukkan badan di depan mereka seolah-olah

mereka lewat didepan orang yang sebaya dengannya. Makanan tradisional

pun juga jarang ditemui pada zaman sekarang karena masyarakat sudah

memasuki zaman moderen sehingga mereka menggunakan cara-cara yang

instan (siap saji dan praktis). Sehingga kita dapat menemui makanan

tradisional pada saat ada acara tertentu.

Tradisi merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan sejak zaman

dahulu dan diturun-temurunkan kepada generasi selanjutnya dan tradisi

tersebut. Dapat dikatakan sebagai suatu kebudayaan yang telah dimiliki

daerah tersebut. Disana juga masih mempunyai tradisi dari zaman dahulu

dilakukan hingga sampai sekarang masih di uri-uri/masih dilestarikan oleh

warga. Tradisi yang masih dilestarikan yaitu seperti upacara pernikahan,

mitoni, brokohan, upacara kematian, bersih desa, kadeso, dan nyadran.

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

50

3. Agama

Masyarakat desa Gebugan merupakan masyarakat Jawa yang

tinggal di lereng gunung Ungaran, mayoritas agama yang dianut

masyarakat desa Gebugan adalah agama Islam dan minoritasnya adalah

agama kristen. Di Desa Gebugan sendiri sudah terdapat masjid maupun

mushola sebagai sarana ibadah bagi masyarakat di desa tersebut yang

memeluk agama Islam. Sedangkan sarana ibadah bagi umat agama lain

belum terfasilitasi.

C. Paket Aqiqah Pak Amin

1. Sejarah

Awal mulanya dari sejarah ini ialah, dahulu sekitar 5 tahun yang lalu

tepatnya pada tahun 2013 pemilik sekaligus pengelola usaha Aqiqah yang

bernama Pak Amin ini dahulu hanyalah seorang blantik kambing, pada

waktu itu beliau hanya membeli 2-3 kambing untuk dijual kembali ke

pedagang yang membutuhkan jasanya tersebut.Dari hasil jualnya tersebut

beliau bisa mengambil keuntungan 100 ribu hingga 150 ribu tergantung

jenis kambing yang dibelinya.

Suatu ketika beliau bertemu teman lamanya yang bernama Pak Din.

Pak Din adalah sesorang yang memiliki usaha dalam hal jual beli

kambing milik pribadi (juragan kambing). Beliau juga memiliki kambing

yang sehat ataupun tidak sehat (bisa disebabkan oleh virus,faktor

alam,ataupun cacat sejak lahir). Kemudian Pak Amin mengadakan bisnis

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

51

dengan Pak Din. Dalam hal ini, Pak Din sebagai pemasok sedangkan Pak

Amin sebagai pemilik usaha ataupun pengelola usaha.

Pak Amin mulanya mendapat pesanan dalam sebuah acara kemudian

beliau membelinya di Pak Din dengan harga dan spesifikasi yang telah

ditentukan. Secara tidak langsung, disitulah beliau mempromosikan hasil

olahannya dan satu per satu orang memesannya. Pak Amin sendiri juga

sebagai pemasok daging mentah ke warung sate ataupun ke warung

makan lainnya. Beliau juga menerima pesanan hajatan lainnya ataupun

saat Hari Raya Kurban. Tiap orang yang ingin memesan juga dapat

disesuaikan dengan kantongnya. Dari situlah pak amin mulai mendapat

pelanggan.

Dalam perkembangannya hingga sekarang, jenis usaha katering paket

aqiqah Pak Amin Bergas ini sangat statis. Walaupun tidak selalu

mendapat pesanan dalam hajatan, beliau bisa mendapat pemasukan dari

hasil pemasok daging mentah ke warung makan langganannya.

Katering yang dikelola Pak Amin memiliki pemasok kambing yaitu

dari Pak Din selaku rekan bisnis Pak Amin atau sebagai teman lamanya.

Penyembelihan kambing dilakukan di rumah pemilik usaha, disana juga

terdapat kandang dan tempat penyembelihan berupa satu lubang yang

berfungsi sebagai tempat darah. Penyembelihan dilakukan pada waktu

yang ditentukan tergantung permintaan pembeli. Jika acara aqiqah

dilaksanakan pada pagi atau siang hari, maka kambing dipotong pada sore

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

52

hari sebelumnya. Namun jika pemesan mengadakan aqiqah sore atau

malam hari, maka kambing disembelih pada esok hari.

2. Prosedur Pemesanan

a. Pemesan akan diberitahu menu paket dan harga tiap paket yang akan

dipandu oleh pihak pemilik usaha untuk menjelaskan berapa porsi

pada paket yang akan dipilih.

b. Pemesan akan menyetujui porsi yang telah dipilih dalam paket

pilihannya tersebut.

c. Pembeli melakukan pembayaran dengan membayaran diawal akad

ataupun membayar uang muka yang kemudian akan dilunasi pada

waktu yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak.

d. Pemilik usaha ataupun karyawannya memintai identitas pemesan

seperti nama yang akan diaqiqahi, alamat, serta nomor telepon.

3. Paket Menu

a. Paket Istimewa yang akan mendapat 450 tusuk sate ± 2 panci gulai

untuk 140 porsi dengan harga Rp. 1.950.000,-

b. Paket Super yang akan mendapat 300 tusuk sate ± 1 panci gulai untuk

100 porsi dengan harga Rp. 1.700.000,-

c. Paket Hemat yang akan mendapat 250 tusuk sate ± 1 panci gulai untuk

60 porsi dengan harga Rp. 1.450.000,-

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

53

4. Pembayaran

Pembeli bisa melakukan proses pembayaran pada saat awal

transaksi, ditengah, ataupun diakhir saat barang diterima. Hal tersebut

telah dilaksanakan pada akad pemesanan yang pembayarannya dilakukan

di awal transaksi pada usaha katering paket aqiqah Pak Amin. Pemilik

usaha juga memberikan dispensasi bagi pembeli yang belum bisa

melunasi sepenuhnya dengan syarat saat akad melakukan pembayaran

50% atau lebih dari harga yang telah disepakati. Selanjutnya sisa

kekurangan dapat dilunasi pada saat pengiriman barang tanpa meminta

harga tambahan atas hal tersebut.

Jika pembeli melakukan pembatalan atau penundaan pemesanan,

pemilik usaha memberikan syarat bahwa pemesan harus memberikan

informasi kepada pemilik usaha dengan waktu 2 hari sebelum tanggal

penyerahan pesanan. Adapun saat pembatalan, pemesan harus

memberitahukan jauh-jauh hari agar uang dapat dikembalikan tanpa

adanya potongan biaya.

5. Pengelolaan

Seperti halnya dalam usaha katering paket aqiqah Pak Amin, beliau

tidak menggunakan spesifikasi jenis kambing yang terdapat pada syari‟at

Islam. Usaha katering paket aqiqah Pak Amin Bergas dilakukan dengan

akad pemesanan yakni jual beli istishna‟ sebagaimana proses akad yang

terjadi dengan jual beli sesuatu dengan penawaran sesuai kriteria, harga

tertentu, dan akan diserahkan pada tempo waktu tertentu. Sesuai dengan

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

54

definisi bahwa istishna‟ adalah salah satu bentuk jual beli dimana uang

bisa dibayarkan di awal (uang muka) , ditengah, ataupun di akhir ketika

barang diantarkan.

6. Pengemasan

Jika mendapati kekurangan dalam penakaran pada porsi, pemilik

usaha menambahkan atau mengambil daging yang dijual untuk keperluan

lain. Yang perlu dipahami bahwa maksud aqiqah adalah menyembelih

kambing, dua bagi anak laki-laki, dan satu bagi anak perempuan. Aqiqah

mesti dengan penyembelihan dengan maksud untuk aqiqah bukan maksud

untuk konsumsi biasa.

7. Pengiriman

Pengiriman barang yang dilaksanakan oleh usaha katering paket

aqiqah Pak Amin dilaksanakan sesuai kesepakatan oleh kedua belah pihak.

Dan diakhiri dengan pihak pembeli yang pada awal akad membayar uang

muka, harus melunasinya saat itu juga dan menandatangani kwitansi atau

surat bukti pembayaran saat barang telah dikirim.

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

55

BAB IV

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN

PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

DI BERGAS KABUPATEN SEMARANG

A. Pelaksanaan Paket Aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten Semarang

Salah satu acara penting untuk menanamkan nilai-nilai rohaniah kepada

anak yang masih suci ialah dengan mengadakan aqiqah. Aqiqah merupakan

salah satu ajaran islam yang di contohkan Rasulullah SAW. Aqiqah

mengandung hikmah dan manfaat positif yang bisa kita petik didalamnya.

Dilaksanakan pada hari ketujuh dalam kelahiran seorang bayi. Dengan aqiqah

diharapkan sang bayi memperoleh kekuatan, kesehatan lahir dan batin.

Ditumbuhkan dan dikembangkan lahir dan batinnya dengan nilai-nilai

ilahiyah.

Perkembangan era modern ini masyarakat sudah banyak yang

melaksanakan sunnah dengan mengaqiqahi anak mereka yang baru lahir.

Namun kesadaran mereka dalam menentukan syarat yang harus terpenuhi

sangatlah kurang, mereka hanya asal memesan dengan cara instan, dengan

prinsip saling percaya, ataupun mengikuti zaman. Fenomena yang terjadi saat

ini, banyak pemilik usaha yang meraup keuntungan secara besar dengan cara

melakukan kecurangan.

Bahkan Islam mengharamkan seluruh macam penipuan, baik dalam

masalah jual beli, maupun dalam seluruh macam mu‟amalat. Keduanya

dilakukan atas dasar suka sama suka antara kedua belah pihak. Seorang

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

56

muslim dituntut untuk berlaku jujur dalam seluruh urusannya, sebab

keikhlasan dalam beragama nilainya lebih tinggi daripada seluruh usaha

duniawi.

Tetapi sesuai realitanya pelaksanaan paket aqiqah Pak Amin Bergas

banyak terdapat praktik yang menyimpang yang tidak sesuai dengan syarat

syah nya suatu obyek. Seperti halnya dalam usaha katering paket aqiqah Pak

Amin, beliau tidak menggunakan spesifikasi jenis kambing yang terdapat

pada syari‟at Islam. Bahkan cara memotongnya pun sembarangan (tidak

mengikuti sendi ataupun ruasnya dengan tidak memecahkan). Kepala, kulit,

dan kakinyapun dijual secara terpisah.

Usaha paket aqiqah Pak Amin Bergas dilakukan dengan akad pemesanan

yakni jual beli istishna‟ sebagaimana proses akad yang terjadi dengan jual

beli sesuatu dengan penawaran sesuai kriteria, harga tertentu, dan akan

diserahkan pada tempo waktu tertentu. Sesuai dengan definisi bahwa istishna‟

adalah salah satu bentuk jual beli dimana uang bisa dibayarkan di awal (uang

muka) , ditengah, ataupun di akhir ketika barang diantarkan.

B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Paket Aqiqah “Pak

Amin” di Bergas Kabupaten Semarang

Selanjutnya dari tahapan pemesanan, pembayaran, pengelolaan,

pengemasan, dan pengiriman barang tersebut dengan aturan hukum islam

terkait akad jual beli istishna‟, khiyar, dan aqiqah yang telah dijelaskan di bab

II. Berikut analisis dari tahapan-tahapan di atas:

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

57

a. Tahap Pemesanan

Terdapat beberapa syarat dalam akad jual beli istishna‟ yang

harus dipenuhi oleh pemesan (muslam) dan penjual (muslam ilaih),

yaitu kedua belah pihak yang bersangkutan telah cakap hukum (aqil

dan baligh), tercapainya keridhoan antar kedua pihak dan tidak ada

unsur ingkar janji. Bahwasannya yang terjadi pada praktik diawal ialah

customer sebagai sorang pemesan dan usaha katering paket aqiqah Pak

Amin sebagai pemilik usaha dan keduanya telah mencapai kesepakatan

bersama. Dari syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam al-muslam fi‟hi

(barang yang ditransaksikan) dalam ba‟i al istishna‟ adalah harus

spesifik, harus bisa diidentifikasi dengan jelas untuk mengurangi

kesalahan akibat kurangnya pengetahuan tentang macam barang

tersebut mengenai pengelompokan kualitas maupun jumlahnya. Pihak

usaha katering paket aqiqah Pak Amin tidak menyebutkan spesifikasi

dengan rinci. Namun harga tiap paket, jenis menu, serta jumlah porsi

yang akan didapat telah dijelaskan oleh pihak pemilik usaha. Seperti

paket istimewa yang terdiri dari 450 tusuk sate ± 2 panci gulai untuk

140 porsi dengan harga Rp. 1.950.000, paket super dengan 300 tusuk

sate ± 1 panci gulai untuk 100 porsi dengan harga Rp. 1.700.000, paket

hemat yang akan mendapat 250 tusuk sate ± 1 panci gulai untuk

jumlah porsi 60 dengan harga Rp. 1.450.000.

Selanjutnya ada spesifikasi lainnya yang tidak disebutkan

semuanya oleh pemilik usaha, seperti harga awal modal kambing, usia

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

58

dan keadaan kambing, beratnya karena telah menjadi rahasia

perusahaan. Menanggapi adanya hal tersebut islam memberikan

adanya hak khiyar bagi customer yang ingin melakukan pemesanan.

dengan batas spesifikasi barang tersebut yang belum bisa dilihat secara

menyeluruh oleh pemesan, maka berlakulah khiyar al-ru‟yah yaitu hak

pilih bagi pembeli untuk menyatakan berlangsung atau batal jual beli

yang dilakukan terhadap suatu obyek yang dilihat ketika akad

berlangsung tersebut. Adanya syariat dalam Islam yang menyatakan

bahwa khiyar al-ru‟yah seperti yang diungkapkan oleh Jumhur Ulama

fiqh yaitu Hanafiyah, Malikiyah, Hanabilah, Zahiriyah, berdasarkan

sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

90من اشت رى شيئا ل ي ره ف هوبا ليار اذا راه Artinya: “Barang siapa yang membeli sesuatu yang belum

pernah dilihatnya, maka baginya hak khiyar ketika

melihatnya”. (HR ad-Daruqutni dari Abu Hurairah).

Akad seperti ini menurut mereka boleh terjadi disebabkan obyek

yang akan dibeli itu tidak ada ditempat berlangsungnya akad, atau

karena sulit dilihat.

b. Tahap Pembayaran

Syarat mengenai pembayaran akad istishna‟ ini dalam syariat

Islam proses pembayaran bisa dibayarkan pada saat awal transaksi,

ditengah, ataupun diakhir saat barang diterima. Hal tersebut telah

90

Nasroen Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h. 137.

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

59

dilaksanakan pada akad pemesanan yang pembayarannya dilakukan di

awal transaksi pada usaha katering paket aqiqah Pak Amin. Pemilik

usaha juga memberikan dispensasi bagi pembeli yang belum bisa

melunasi sepenuhnya dengan syarat saat akad melakukan pembayaran

50% atau lebih dari harga yang telah disepakati. Selanjutnya sisa

kekurangan dapat dilunasi pada saat pengiriman barang tanpa meminta

harga tambahan atas hal tersebut.

Jika pembeli melakukan pembatalan atau penundaan pemesanan,

pemilik usaha memberikan syarat bahwa pemesan harus memberikan

informasi kepada pemilik usaha dengan waktu 2 hari sebelum tanggal

penyerahan pesanan. Adapun saat pembatalan, pemesan harus

memberitahukan jauh-jauh hari agar uang dapat dikembalikan tanpa

adanya potongan biaya. Hal tersebut diperbolehkan sebagaimana Islam

memberikan hak khiyar ash-sharath yakni hak pilih yang ditetapkan

bagi salah satu pihak yang berakad atau keduanya atau bagi orang lain

untuk meneruskan atau membatalkan jual beli, selama masih dalam

tenggang waktu yang telah ditentukan. Menurut Jumhur Ulama fiqh

harus jelas mengenai tenggang waktu dalam khiyar ash-sharath.

Apabila tenggang waktu tidak jelas atau bersifat selamanya, maka

khiyar tidak sah.

c. Tahap Pengelolaan

Dalam pengelolaan kambing yang dikelola oleh pihak usaha

katering paket aqiqah Pak Amin tidak memperhatikan kriteria atau

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

60

spesifikasi hewan yang akan digunakan. Mereka tidak berpatokan

dalam syaraiat Islam. Bahkan dalam pemotongan tulang-tulang hewan

juga diperselisihkan oleh ulama‟ yaitu:

1) Menurut madzhab Syafi‟i dan Hambali disunahkan untuk tidak

memotong-motong tulang hewan sembelihan aqiqah. Hikmahnya

adalah tafa‟ulan (sebagai do‟a) agar anak yang diaqiqahi kelak

tidak menderita patah tulang. Diantara dalilnya adalah riwayat dari

Aisyah radhiyallahu‟anha:

ر منها عظم يطبخ جدوال وال يكسArtinya: “(Daging aqiqah itu) sepenggal-penggal, dan

tulangnya tidak dipecah”. (Mushonnaf Ibnu Abi

Syaibah, No.24263)

2) Menurut madzhab Maliki, tulang tersebut boleh dipotong-potong

atau dibiarkan utuh. Imam Maliki dalam “Al-Muwaththo”

menjelaskan bahwa aqiqah itu sepertihalnya qurban, karena itu

diperbolehkan memotong-motong tulangnya. Pendapat ini juga

didukung oleh Imam Ibnu Hamz, pemuka ulama‟ madzhab Dhohiri,

beliau menjelaskan, tidak ada satupun hadits yang shahih yang bisa

dijadikan dalil mengenai pelarangan hal tersebut, termasuk riwayat

dari Aisyah.

d. Tahap Pengemasan

Dalam hal pengemasan barang jika mendapati kekurangan

dalam penakaran pada porsi, pemilik usaha menambahkan atau

mengambil daging yang dijual untuk keperluan lain. Yang perlu

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

61

dipahami bahwa maksud aqiqah adalah menyembelih kambing, dua

bagi anak laki-laki, dan satu bagi anak perempuan. Aqiqah mesti

dengan penyembelihan dengan maksud untuk aqiqah bukan maksud

untuk konsumsi biasa. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:

قتو عن سلمان بن عامر الضب قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم, مع الغالم عقي 91فاىر ي قوا عنو دما واميطوا عنو االذى

Artinya: “Dari Salman bin „Amir Adh Dhabbi, ia berkata,

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Pada

(setiap) anak laki-laki (yang lahir) harus diaqiqahi, maka

sembelihlah (aqiqah) untuknya dan hilangkan gangguan

darinya.”

Dalam hadits disebutkan keluarkanlah darahnya, maksudnya

adalah sembelihlah. Sehingga aqiqah dengan hanya sekedar membeli

daging tidak dibenarkan. Yang benar haruslah hewan aqiqah itu

disembelih, tidak hanya dengan sekedar membeli daging kambing

yang lainnya lalu dibagikan pada orang lain.

e. Tahap Pengiriman

Pengiriman barang yang dilaksanakan oleh usaha katering paket

aqiqah Pak Amin dilaksanakan sesuai kesepakatan oleh kedua belah

pihak. Dan diakhiri dengan pihak pembeli yang pada awal akad

membayar uang muka, harus melunasinya saat itu juga dan

menandatangani kwitansi atau surat bukti pembayaran saat barang

telah dikirim. Maka apabila barang pesanan tersebut telah diterima

91

HR. Bukhari No. 5472

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

62

oleh pembeli sesuai dengan perjanjian di awal akad, berakhirlah jual

beli istishna‟ ini karena semua syarat rukun istishna‟ telah terpenuhi.

Berdasarkan uraian diatas maka pelaksanaan produk aqiqah

pada usaha katering paket aqiqah Pak Amin adalah tidak sah. Bahkan

praktek jual beli yang dilakukan para pedagang saat ini, mungkin kita

dapat menarik satu konklusi, bahwa sebagian besar para pedagang

dengan “ringan tangan” menipu para pembeli demi meraih keuntungan

yang diinginkannya, oleh karena itu Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa

sallam bersabda:

ارقا لقيل يارسول اهلل اوليس قد احل اهلل الب يع قال ب لى ولكن هم ان التجارىم الفجب ون ويلفون وياثون ث ون ف يكذ يد

Artinya: “sesungguhnya para pedagang itu adalah kaum yang

fajir (suka berbuat maksiat), para sahabat heran dan

bertanya, “bukankah Allah telah menghalalkan praktek

jual beli, wahai Rasulullah?”. Maka beliau menjawab,

“Benar, namun para pedagang itu tatkala menjajakan

barang dagangannya kemudian berdusta, mereka

bersumpah palsu dan melakukan perbuatan-perbuatan

keji”. (Musnad Imam Ahmad 31/110, dinukil dari

Maktabah Asy Syamilah)

Selanjutnya hadits yang menjelaskan bahwa dalam jual beli

harus disertai dengan kejujuran, dalam pelaksanaan usaha katering

paket aqiqah Pak Amin tidak menjelaskan secara detail spesifikasi

kambing yang akan disembelih. Hal ini berlawanan dengan hadits

yang diriwayatkan oleh Rofa‟ah bin Rafi‟ Al-Bazzar dan al-Hakim

ditegaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda ketika ditanya

salah seorang sahabat mengenai pekerjaan yang paling baik.

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

63

Rasulullah SAW menjawab: “usaha tangan manusia sendiri, serta jual

beli yang diberkati” dengan kata lain, jual beli yang jujur tanpa

diiringi dengan kecurangan. Diperkuat lagi dengan hadis riwayat At-

tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “pedagang yang jujur dan dapat

dipercaya itu sejajar (tempatnya di surga) dengan para Nabi, Siddiqin,

dan Syuhada”.

Dalam hal ini pelaksanaan usaha katering paket aqiqah pak

Amin Bergas belum sesuai dengan hadis tersebut karena tidak

didasarkan atas kejujuran. Sedangkan menurut para ulama‟ prakek

jual beli diperbolehkan karena praktek tersebut sudah dipraktekkan

sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini dengan tidak

menyalahi aturan dalam hukum Islam. Oleh sebab itu, pada dasarnya

jual beli dihukumkan mubah jika dilakukan sesuai dengan tuntutan

syari‟at Islam. Dan dihukumi haram jika salah satu rukun dan syarat

belum terpenuhi atau menyimpang dari ajaran syari‟at Islam.

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan usaha katering

paket aqiqah Pak Amin, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Paket Aqiqah “Pak Amin” di Bergas Kabupaten

Semarang.

Pada pelaksanaan paket aqiqah Pak Amin yang diutamakan adalah

pembelian paket bukan memprioritaskan pembelian (ekor) kambing

sebagaimana telah disebut pada hadits Abu Daud hadits Shahih Nomor

2456. Dalam pemesanannya menggunakan akad istishna‟ karena

pembeli melakukan pemesanan kepada pemilik usaha dengan

memesan barang yang belum ada kriteria barangnya. Tahapan

pembayaran bisa dilakukan dengan dibayar lunas ataupun pembayaran

sebagai uang muka dengan jumlah 50% atau lebih, kemudian 50% atau

kurangnya dari kekurangan tersebut harus dibayarkan pada saat barang

dikirim.

2. Tinjauan hukum Islam terhadap Pelaksanaan Paket Aqiqah “Pak

Amin” di Bergas Kabupaten Semarang.

Berdasarkan tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan paket

aqiqah Pak Amin tersebut tidak sesuai dengan hadits Abu Daud hadits

Shahih Nomor 2456. Pada tahapan pemesanan akad yang digunakan

sesuai dengan akad istishna‟ karena pembeli melakukan pemesanan

Page 79: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

65

sesuai yang diinginkan dan tidak terpatok pada menu yang ditawarkan.

Saat pembayaran juga sesuai dengan perjanjian antara pemilik usaha

dengan pembeli.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah syarat dan rukun istishna‟.

Dalam syari‟at, aqiqah ada hal-hal yang harus dipenuhi:

1. Jumlah kambing untuk anak laki-laki dua ekor, dan perempuan

satu ekor. Bukan jumlah tusuk sate atau menu paket.

2. Kambing aqiqah sama dengan kambing untuk kurban

3. Jual beli meski dengan akad istishna‟ boleh tetapi

spesifikasinya harus jelas.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan kepada usaha katering

paket aqiqah Pak Amin maupun masyarakat:

1. Diharapkan kepada usaha katering paket aqiqah Pak Amin agar

meningkatkan pemahamannya terhadap segala aspek yang berkaitan

dengan fiqh muamalah, dan harus terbuka dengan pembeli terkait

infomasi dalam spesifikasi kambing aqiqah maupun rukun dan syarat

yang harus terpenuhi.

2. Diharapkan untuk konsumen harus menjadi konsumen yang cerdas

dalam melakukan pemilihan katering paket aqiqah yang pada zaman

ini sudah banyak bisnis aqiqah secara praktis dan mudah ditemukan

namun belum tentu memenuhi syari‟at Islam, agar tidak mudah tertipu

oleh pemilik atau pengelola usaha.

Page 80: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

66

DAFTAR PUSTAKA

Afnani, Amilia. 2012. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen

dan Minat Rekomendasi Konsumen pada Produk Katering Aqiqah

Yayasan Nurul Hayat. Yogyakarta: Skripsi.

Ainiyah, Dewi Nur. 2014. Pengaruh Label Halal Aqiqah Siap Saji Yayasan Nurul

Hayat Cabang Gresik Terhadap Minat Beli Masyarakat Gresik.

Gresik: Skripsi.

al-Fauzan, Saleh. 2006. Al-Mulakhkhasul Fiqhi. Jakarta: Gema Insani.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001. Bank Syariah dan Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Anwar. 2007. Hukum Perjanjian Syariah edisi I. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Ascarya. 2009. Akad&Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad. 2010. Fiqh Mu‟amalah penerjemah Nadirsyah

Hawari cetakan pertama. Jakarta: Amzah.

Daftar istilah dalam “Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank Syariah.

2002. Bogor: Bank Syariah.

Djamil. Fathurrahman. 2013. Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di

Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.

Djuwaini, Dimyaudin. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depag RI. 2012. Al-Qur‟an dan Terjemahan. Bandung: CV Diponegoro.

Hadits Riwayat Bukhori Nomor 1981.

Hadits Riwayat Bukhori Nomor 5472.

Page 81: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

67

Haroen, H Nasrun. 2007. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Hasan, M Ali. 2003. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Http://www.berkahcatering.web.id/article/august-01st-2015, diakses pada tanggal

15 Mei 2018, pukul 16:47.

Huda, Qomarul. 2011. Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Magista Insani Press.

Hulwati. 2006. Ekonomi Islam, Teori dan Praktiknya dalam Perdagangan

Obligasi Syariah di Pasar Modal Indonesia dan Malaysia edisi I.

Padang: Ciputat Press Group.

Ifham, Ahmad. 2015. Bedah Akad Pembiayaan Syariah. Depok: Herya Media.

Imam Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Hadits Shohih Nomor 2237. Lidwah

Pustaka Sembilan.

Ismail Al-Amir Ash-Shan‟ani bin Muhammad. 2009. Subulus Salam Syarah

Bulughul Maram Diterjemahkan oleh: Ali Nur Medan dkk. Jakarta:

Darus Sunnah Press.

Kamil, Fauzan. 2007. Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi

Syari‟ah edisi ICet. I. Jakarta: Kencana Prenada Media GrouP.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Koentjaraningrat. 1989. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia

Pustaka.

Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Pasal 108, 20(34), 101-103, 20(8). 2009.

Jakarta: Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani

(PPHIM).

Lubis, Suhrawardi K, Wajid, Farid. 2012. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar

Grafika.

Page 82: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

68

Nawawi, Ismail. 2012. Fiqh Muamalah Klasik & Kontemporer. Bogor: Ghasa

Indonesia.

Mardani. 2013. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Prenada Media.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mughniyah, Muhammad Jawad. 2009. Fiqh Al-Iman Ja‟far ash-Shadiq „Ardh wa Istidal

juz 3 dan 4. Jakarta: Penerbit Lentera.

Muslich, Ahmad Wardi. 2013. Fiqh Muamalat. Jakarta: AMZAH.

Putri, Jeshinta Fathania. 2017. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik

Pemesanan Paket Aqiqah. Lampung: Skripsi.

Tika, Moh Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rahman, Fatkhur. 2010. Pintar Ibadah. Surabaya: Pustaka Media.

Rifa‟i, Moh. 1978. Ilmu Fiqh Islam Lengkap. Semarang: Toha Putra.

Restianti, Hetti. 2013. Antara Aqiqah dan Qurban. Bandung: Titian Ilmu.

Sabiq. 1987. Fiqh Sunnah, ahli bahasa oleh H. Kamaluddin A. Marzuki jilid 12.

Bandung: Al-Ma‟arif.

Sabiq, Sayyid. 1987. Fiqh Sunnah, ahli bahasa oleh H. Kamaluddin A. Marzuki

jilid 12. Bandung: Al-Ma‟arif.

Sahrani, Sohari. 2011. Fikih Muamalah. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sahroni, Oni, Hassanuddin. 2016. Fikih Muamalah; Dinamika Teori Akad dan

Implementasinya dalam Ekonomi Syariah. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Suhendi, Hendi. 2002. Fiqh Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Page 83: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

69

Yahya, Sulaiman Ahmad. 2013. Ringkasan Fiqh Sunnah. Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar.

Ya‟qub, Hamzah. 1992. Kode Etik Dagang Menurut Islam.Bandung:

Diponegoro.

Page 84: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Kandang Kambing Pak Din

2. Kambing Ternak Milik Pak Din

Page 85: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

3. Kambing yang mengalami kecacatan

Page 86: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

4. Proses Penyembelihan

Page 87: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

5. Proses Pengeletan Kambing

Page 88: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

6. Proses Pemasakan

Page 89: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”

7. Kepala dan kaki kambing dijual terpisah

8. Proses Pengemasan

Page 90: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”
Page 91: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”
Page 92: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”
Page 93: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”
Page 94: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”
Page 95: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”
Page 96: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”
Page 97: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5581/1/SKRIPSI FIX.pdf · TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PAKET AQIQAH “PAK AMIN”