Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual

3
tinjauan hukum islam terhadap jual-beli melalui internet (Studi Kasus di Gramedia Toko Buku Online Website www.gramediaonline.com) Undergraduate Theses from JTPTIAIN / 2011-10-31 14:29:20 Oleh : Ainur Rohman (2101283), Fakultas Syariah IAIN Walisongo Dibuat : 2007-01-17, dengan 7 file Keyword : Hukum islam,Jual-beli,internet Url : http:// Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan (life style), kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e- library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e- biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika. Sebagai masyarakat Islam tentunya akan menghadapi kemajuan teknologi informasi ini, terutama yang penulis kaji yaitu bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli melalui internet? Sah atau tidak? Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang mana peneliti menjelaskan secara terperinci aspek-aspek jual beli menurut hukum Islam dan jual-beli melalui internet sehingga dapat ditemukan tinjauan hukumnya tentang sah tidaknya jual-beli melalui internet menurut hukum Islam. Data-data yang disajikan oleh penulis berupa data-data kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data diperoleh penulis dengan melakukan observasi di GramediaOnline.com.

Transcript of Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual

Page 1: Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual

tinjauan hukum islam terhadap jual-beli melalui internet

(Studi Kasus di Gramedia Toko Buku Online Website www.gramediaonline.com)

Undergraduate Theses from JTPTIAIN / 2011-10-31 14:29:20Oleh : Ainur Rohman (2101283), Fakultas Syariah IAIN WalisongoDibuat : 2007-01-17, dengan 7 file

Keyword : Hukum islam,Jual-beli,internetUrl : http://

Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan (life style), kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

Sebagai masyarakat Islam tentunya akan menghadapi kemajuan teknologi informasi ini, terutama yang penulis kaji yaitu bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli melalui internet? Sah atau tidak?

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang mana peneliti menjelaskan secara terperinci aspek-aspek jual beli menurut hukum Islam dan jual-beli melalui internet sehingga dapat ditemukan tinjauan hukumnya tentang sah tidaknya jual-beli melalui internet menurut hukum Islam. Data-data yang disajikan oleh penulis berupa data-data kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data diperoleh penulis dengan melakukan observasi di GramediaOnline.com.

Prinsip-prinsip jual-beli menurut hukum Islam adalah ‘aqid (pihak yang berakad) sudah baligh, ma’kud alaih (barang yang diperjualbelikan) adalah barang yang suci dan ada manfaatnya, serta adanya sighat akad yang terdiri dari ijab (oleh penjual) dan qabul (oleh pembeli), kemudian adanya kerelaan serta adanya kepastian antara kedua pihak.

Dalam jual-beli melalui internet ‘aqid dan ma’kud alaih sudah sah menurut hukum Islam dan sighat akad yang digunakan ialah tulisan dan isyarat (perbuatan). Hal ini dilakukan karena letak di antara para pihak yang bertransaksi berjauhan. Dalam hukum Islam sighat akad seperti ini digunakan ketika sedang berakad dengan orang yang mempunyai kekurangan (misal orang tersebut tuli) sehingga kesulitan untuk melakukan

Page 2: Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual

akad dengan lesan, yang mana pada umumnya sighat akad diucapkan melalui lesan.

Dengan penjelasan tersebut penulis menarik kesimpulan bahwasannya jual-beli melalui internet ini sah hukumnya karena telah memenuhi rukun dan syaratnya sedangkan sighat akad yang digunakan ialah dengan isyarat dan tulisan bukan secara lesan.

Deskripsi Alternatif :

Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan (life style), kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

Sebagai masyarakat Islam tentunya akan menghadapi kemajuan teknologi informasi ini, terutama yang penulis kaji yaitu bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli melalui internet? Sah atau tidak?

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang mana peneliti menjelaskan secara terperinci aspek-aspek jual beli menurut hukum Islam dan jual-beli melalui internet sehingga dapat ditemukan tinjauan hukumnya tentang sah tidaknya jual-beli melalui internet menurut hukum Islam. Data-data yang disajikan oleh penulis berupa data-data kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data diperoleh penulis dengan melakukan observasi di GramediaOnline.com.

Prinsip-prinsip jual-beli menurut hukum Islam adalah ‘aqid (pihak yang berakad) sudah baligh, ma’kud alaih (barang yang diperjualbelikan) adalah barang yang suci dan ada manfaatnya, serta adanya sighat akad yang terdiri dari ijab (oleh penjual) dan qabul (oleh pembeli), kemudian adanya kerelaan serta adanya kepastian antara kedua pihak.

Dalam jual-beli melalui internet ‘aqid dan ma’kud alaih sudah sah menurut hukum Islam dan sighat akad yang digunakan ialah tulisan dan isyarat (perbuatan). Hal ini dilakukan karena letak di antara para pihak yang bertransaksi berjauhan. Dalam hukum Islam sighat akad seperti ini digunakan ketika sedang berakad dengan orang yang mempunyai kekurangan (misal orang tersebut tuli) sehingga kesulitan untuk melakukan akad dengan lesan, yang mana pada umumnya sighat akad diucapkan melalui lesan.

Page 3: Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual

Dengan penjelasan tersebut penulis menarik kesimpulan bahwasannya jual-beli melalui internet ini sah hukumnya karena telah memenuhi rukun dan syaratnya sedangkan sighat akad yang digunakan ialah dengan isyarat dan tulisan bukan secara lesan.

http://library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiain-gdl-s1-2007-ainurrohma-1788