TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum...

72
i TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENGIRIMAN BARANG PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM JUAL BELI ONLINE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (SH) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh SUMARNI NIM : 105251101116 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H / 2020 M

Transcript of TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum...

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

i

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENGIRIMAN

BARANG PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG

DALAM JUAL BELI ONLINE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (SH) Pada Program Studi

Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

SUMARNI

NIM : 105251101116

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H / 2020 M

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

ii

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENGIRIMAN

BARANG PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG

DALAM JUAL BELI ONLINE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (SH) Pada Program Studi

Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

SUMARNI

NIM : 105251101116

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H / 2020 M

ii

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam
Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam
Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam
Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam
Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

vii

ABSTRAK.

Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad

Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam Jual Beli

Online. Dibimbing Oleh Ibu Hurriah Ali Hasan dan Ibu Sitti Saleha Majid.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu bertujuan untuk

mengetahui akad pengiriman barang pada perusahaan jasa pengiriman barang

dalam jual beli online.

Penelitian ini dilaksanakan dikota Makassar yang berlangsung 2 bulan

mulai dari Januari sampai Maret 2020. Tehnik pengumpulan data dan wawancara

kepada 3 orang pelaku Usaha dan 3 orang komsumen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa akad pengiriman barang pada

perusahaan jasa pengiriman barang dalam jual beli online di J&T Express adalah

sistem akad Ijarah yaitu perusahaan jasa pengiriman barang menyediakan jasa

sewa menyewa. Akad Ijarah Terjadi antara pihak Pengiriman barang dan pihak

pelaku Usaha sudah memenuhi syariat hukum Islam karena dalam praktiknya

telah memenuhi rukun dan syarat Jual beli.

Kata kunci: Akad Pengiriman barang, Jual Beli, Hukum Islam

vii

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur senantiasa teriring do‟a

dalam setiap hela nafas atas kehadirat Allah SWT. Tuhan yang senatiasa

melindungi hambanya dan segala Nikmat dan Rahmat-Nya yang diberikan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Salawat serta salam tercurah kepada baginda Rasulullah SAW. Para

sahabat, dan keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya.

Tiada pencapaian yang sempurna dalam setiap langkah, karena

rintangan tak akan meninggalkan harapan dan cita-cita agung. Segalanya

penulis lalui dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi. Namun semua tidak lepas

dari uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta

bantuan moril dan materil.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga, peneliti hanturkan kepada

Kedua orang tua tercinta, Muhammad Sajali dan Rukmini yang senantiasa

mendo‟akan, memberi dukungan moril maupun materil selama menempuh

pendidikan. Untukmu kedua sosok yang luar biasa dalam hidupku, terimalah

persembahan kecilku dari pengorbanan besarmu, iringilah anakmu ini dengan

do‟a dalam setiap sujudmu.

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar;

viii

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

ix

2. Bapak Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama

Islam;

3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP. Selaku Ketua Prodi Hukum

Ekonomi Syariah Dan Bapak Hasanuddin, SE. Sy., selaku Sekretaris Prodi

Hukum Ekonomi Syariah yang senantiasa memberikan arahan-arahan selama

menempuh pendidikan.

4. Ibu Hurriah Ali Hasan, ST.,ME,.,Ph.D (Selaku Pembimbing I) Ibu Sitti.

Saleha Majid, S.Ag.,M.Hi (Selaku Pembimbing II) dalam menyelesaikan

Skripsi ini;

5. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar yang senantiasa membimbing penulis selama menempuh

pendidikan di Hukum Ekonomi Syariah.

6. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Yuli Asmi, Setiawati

Karaing, Ita Purnama Sari, Terima kasih kepada kalian yang senantiasa

selalu bersama selama kurang lebih 4 tahun ini, semoga ini bukan akhir

dari hubungan kita. Terima kasih pula penulis ucapkan atas segala

dukungannya kepada, Anita Andriani, Hijratul Qadri, Arwini puspita, dan

Arwinni Eka Putri Ahmad kalian adalah sahabat terbaik. Dan terakhir

penulis ucapkan terima kasih atas segala do‟a dan dukungannya kepada

keluarga besar, teman-teman angkatan 2016 kelas A, serta mereka

yang tidak sempat disebutkan namanya satu-persatu.

Makassar, 21 Juli 2020

Penulis

ix

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ................................................................. iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS ........................................................................ 10

A. Kajian Teori .............................................................................................. 10

1. Jual beli online………………………………………………….............10

a. Pengertian Jual Beli ........................................................................ 10

b. Dasar Hukum Jual Beli .................................................................... 12

x

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

xi

c. Rukun dan Syarat Jual Beli ............................................... 15

2. Pengiriman Barang.................................................................................. 18

3. Akad pengiriman barang ......................................................................... 20

B. Kerangka Pikir .......................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 27

B. Lokasi Dan Objek Penelitian .................................................................... 27

C. Fokus Dan Deskripsi Fokus Penelitian .................................................... 28

D. Sumber Data .............................................................................................. 28

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 29

F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 34

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 34

B. Deskripsi Narasumber ............................................................................... 36

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 37

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 48

A. Kesimpulan ............................................................................................... 48

B. Saran .......................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 50

LAMPIRAN ......................................................................................................... 52

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 54

xi

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Jumlah Narasumber

ixi

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Wawancara dengan Marliana

Gambar 2: Wawancara dengan Qosim

Gambar 3: Wawancara dengan Nurafiah

Gambar 4: Wawancara dengan Tanti Wilianti

Gambar 5: Wawancara dengan Fatimah

Gambar 6: Wawancara dengan Masyita Anwar

Gambar 7: Wawancara dengan Maryam

Gambar 8: Wawancara dengan Drs. Sanusi

xiii

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Wawancara dengan Marliana

Lampiran 2: Wawancara dengan Qosim

Lampiran 3: Wawancara dengan Nurafiah

Lampiran 4: Wawancara dengan Tanti Wilianti

Lampiran 5: Wawancara dengan Fatimah

Lampiran 6: Wawancara dengan Masyita Anwar

Lampiran 7: Wawancara dengan Maryam

Lampiran 8: Wawancara dengan Drs. Sanusi

…….Pemisah Seksi (Halaman Berikutnya)…..

xiv

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muamalah adalah tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi

manfaat dengan cara yang ditentukan, seperti jual beli, sewa-menyewa, upah-

mengupah, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha

lainnya. Agama telah memberikan aturan terhadap masalah muamalah ini untuk

kemaslahatan umum. Dengan teraturnya muamalah, maka kehidupan manusia

jadi terjamin dengan sebaik-baiknya dan teratur tanpa adanya penyimpangan-

penyimpangan yang merugikannya. Muamalah juga merupakan salah satu

bagian dari hukum Islam, yaitu hal yang mengatur antara hubungan manusia

dalam masyarakat berkenaan dengan kebendaan dan kewajiban.1 Dalam

Muamalah persekutuan atau kerjasama dalam Islam termasuk jual beli, sewa,

upah, utang piutang, gadai dan yang bersangkutan dengan harta kekayaan

manusia dan hak-hak bagi yang bersangkutan.

Salah satu bentuk kegiatan muamalah yang diperbolehkan oleh Allah

swt. Sebagaimana dijelaskan dalam firmanNya dalam QS an-Nisa/4:29

شح ػ رج أ رك طم إل كى ثٱنج نكى ث ا أي ءايا ل رأكه ب ٱنز أ

ب رشاض ثكى سد كب ٱلل ا أفضكى إ ل رمزه كى ٩٩ي

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

1 Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik Kontemporer,(Bogor : Ghalia Indonesia,

2012), hlm.9

1

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

2

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh

dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Pe nyayang kepadamu”.2

Dalam Islam juga jual beli online termasuk dari akad jual beli salam, yang

mana bai‟ as-salam (pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari),

sedangkan pembayarannya dilakukan di muka. Bai‟ as-salam (akad pesanan).

Oleh sebab itu bai‟ as- salam (pembeli barang yang diserahkan dikemudian

hari) hukumnya boleh dalam Islam. Jual beli online termasuk bai‟ as- salam,

karena menggunakan akad pesanan dalam bisnis, di mana penjual dan

pembeli tidak bertemu secara langsung. Transaksi dan pembayaran oleh kedua

belah pihak dilakukan melalui internet.3

Pelaku ekonomi juga sudah terbentuk sejak manusia sudah mulai

membutuhkan individu lain yang memiliki barang atau jasa yang tidak

dimilikinya, sedangkan ia membutuhkannya ataupun menginginkannya. Bentuk

jual beli ini berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan

perubahan social. Jual beli merupakan satu jenis kegiatan yang sering

dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan atas

dasar suka sama suka, sebagaimana dalam sabda Rasulullah saw.

ذ يذ ث ا ثب يش دذ يشم ذ انذ ن ان ثب انؼجبس ث ثب ػجذ انؼز دذ دذ

ذ ؼذ أثب صؼ لبل ص أث ػ ذ صبنخ ان د ث دا ذػ يذ ز ث

ل لبل س صللل صه الل م انخذس غ ػ ب انج صهى إ ػه ػ

٣يبجخ رش اض(سا اث

2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, h. 107

3 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), 147.

Selanjutnya ditulis Haroen, Fiqh.

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

3

Artinya:

“Telah meriwayatkan kepada kami al-Abbas bin al-Walid al-Dimasyqi

telah meriwayatkan kepada kami Marwan bin Muhammad telah meriwayatkan

kepada kami Abdul al-Aziz bin Muhammad dari Dawud bin Shalih al-Madini dari

ayahandanya berkata, saya telah mendengar Abu Sa‟id al-Khudri berkata,telah

bersabda Rasulullah saw. sesungguhnya jual beli itu atas dasar suka sama

suka”.4

Seiring dengan perkembangan kebudayaan dan tekhnologi, jual beli

yang dulunya hanya barter, yaitu pertukaran barang satu dengan barang

lain, lalu kemudian jual beli berubah dengan alat transaksi berupa uang,

maka transaksi jual beli mulai dilaksanakan dengan pertukaran barang dengan

uang. Beberapa dekade setelah itu manusia menemukan teknologi kartu kredit

sebagai pengganti uang real dan kemudian pada masa ini manusia sudah

mulai merubah kebiasaan jual beli dari yang terlihat secara fisik ke sistem

online.

Dengan kemajuan komunikasi dan informasi, telah membawa dampak

pada kemajuan dalam dunia bisnis. Jual beli jarak jauh sudah merupakan

kebiasaan yang berlaku di dunia bisnis saat ini. Dalam hal ini penjual dan

pembeli tidak memperhatikan lagi masalah ijab qabul secara lisan, tetapi

cukup dengan perantaraan kertas-kertas berharga, seperti cek, wesel, dan

sebagainya. Kecuali itu kehadiran fisik dalam satu tempat (satu majelis) tidak

lagi berlaku, karena cukup dengan misalnya via telepon dan internet.5

4 Syaikh Salim bin „Ied al-Hilali, Mausuu‟ah al-Manaahisy Syar‟iyyah fii Shahiihis

Sunnahan-Nabawiyyah, Jilid 2, terj. Abu Ihsan al-Atsari, Ensiklopedi Larangan Menurut Al-

Qur‟an dan AsSunnah, Jilid 2, h. 248 5 Sofyan AP. Kau, “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Via Telepon dan Internet”,

AlMizan 3, no. 1 Desember (2007): h. 1

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

4

Begitu juga dengan perkembangan pemasaran barang yang di perjual

belikan (marketing). Media pemasaran yang awalnya hanya dilaksanakan

dengan saling bertemu pihak penjual dan pembeli, sekarang hal-hal ini sudah

bisa dilaksanakan tanpa harus bertemu langsung dengan adanya

perkembangan alat telekomunikasi berupa jaringan internet. Dari

perkembangan bentuk transaksi jual beli dan pemasaran inilah kemudian kita

mengenal istilah online shop.6

Bentuk kegiatan jual beli ini tentu mempunyai banyak nilai positif,

diantaranya kemudahan dalam melakukan transaksi karena penjual dan

pembeli tak perlu repot bertemu untuk melakukan transaksi. Online shop

biasanya menawarkan barang, harga, dan gambar. Dari situ pembeli memilih

dan kemudian memesan barang yang biasanya akan dikirim setelah pembeli

mentransfer uang. Transaksi perdagangan seperti ini di mana hubungan antar

manusia memasuki wilayah hubungan dagang atau bisnis, suatu transaksi

bisnis (commerce) yang tidak lagi dilakukan secara langsung (konvensional)

melainkan dapat pula dilakukan melalui jasa layanan internet dan teknologi

internet dikenal dengan nama electronic commerce atau lebih popular dengan

sebutan e-commerce.7

E-commerce atau transaksi elektronik cara berbisnis yang

mengutamakan efektivitas dalam pelaksanaanya. Ini artinya dengan

melaksanakan transaksi bisnis melalui jaringan elektronik (e-commerce)

6 Online shop adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual

melalui internet. 7 Menurut Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik, “Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan

menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

5

diharapkan mampu melakukan perbaikan terhadap cara kerja bisnis

tradisional atau konvensional. Sehingga, akan tercipta wajah bisnis dengan

pelayanan yang serba cepat, mudah, dan praktis.

Adapun cara Transaksi dagang antara penjual (pelaku usaha) dengan

pembeli (konsumen) barang dilakukan dalam bentuk e-commerce (pemasaran

produk), Di mana transaksi terjadi hanya lewat surat menyurat melalui

e-mail dan lainnya. Apalagi adanya media sosial seperti Facebook, BBM

(Black Berry Massanger), Whatsapp, dan lain sebagainya yang sangat akrab di

tengah-tengah masyarakat saat ini sebagai media komunikasi yang sangat

memudahkan interaksi antara satu orang dengan yang lainnya dan dari

Negara satu dengan yang lainnya dan tentunya dengan biaya yang tidak

mahal dibandingkan dengan melalui telepon. Pembayarannya juga bisa

dilakukan melalui internet.

Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang

terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil berupa daratan dan sebagian

besar perairan laut, sungai dan danau. Di atas teritoria daratan dan laut

tersebut membentang pula teritorial udara dimana semua itu masih menjadi

wilayah Indonesia. Keadaan Indonesia yang luas dan banyak pulau-pulau

yang terpisahkan oleh lautan, maka dibutuhkan jasa pengangkutan melalui

jalur darat, laut dan udara untuk menjangkau wilayah Indonesia bahkan

sampai ke negara-negara lain.

Kenyataan ini membuat perkembangan pengangkutan Indonesia

berkembang secara pesat. Hal ini terjadi karena untuk memeratakan

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

6

pembangunan fisik dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia

yang terpisahkan oleh lautan. Jadi jasa pengangkutan barang sangat

dibutuhkan dalam hal ini, baik itu individu maupun perusahaan. Saat

ini kurang lebih ada 167 jasa pengiriman barang yang ada di

Indonesia. Namun hanya sedikit yang mampu meraup market

share di antaranya yaitu PT. Pos Indonesia, JNE, TIKI, J&T dan masih

banyak lagi.

Dalam pasal 1313 KUHP perdata adalah suatu perbuatan secara tulis

atau lisan yang dibuat dua pihak atau lebih di mana masing-masing berjanji

untuk menaati apa yang menjadi kesepakatan bersama8 Adapun perjanjian

pengiriman barang menurut R. Subekti ialah : Suatu perjanjian adalah suatu

peristiwa di mana seseorang berjanji kepada seseorang lain atau di mana dua

orang itu saling berjanji untuk melakukan sesuatu hal.9

Perjanjian pengangkutan (pengiriman barang) adalah sebuah

persetujuan di mana pihak pengangkut yang mengikatkan diri untuk

menyelenggarakan pengangkutan barang atau jasa atau pemilik barang

mengikat diri untuk membayar biaya pengangkutan.10

Perjanjian pengangkutan

pada umumnya bersifat lisan (tidak tertulis), tetapi selalu di dukung oleh

dokumen pengangkut. Dokumen pengangkut berfungsi sebagai bukti sudah

terjadi perjanjian pengangkutan dan wajib dilaksanakan oleh para pihak yang

8 R. Soetojo Prawiro Hamidjojo dan Marthalena Pohan, hukum perikatan (Surabaya :

Bina Ilmu, 1978 ), h. 84 9 Subekti , hukum perjanjian , ( Jakarta: Intermedia, 1990 ), h. 13.

10 Suwardjoko Warpani, Merencanakana Sistem Pengangkutan, (Bandung : Penerbit ITB,

1990), h. 3

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

7

mengadakan perjanjian. Dokumen pengangkut barang lazim di sebut dengan

surat muatan.

Perjanjian pengangkutan juga dapat dibuat secara tertulis yang disebut

perjanjian carter (Charter Party), seperti carter pesawat udara untuk

pengangkut barang dagang dan carter kapal barang dagangan. Ada beberapa

alasan yang menyebabkan para pihak menginginkan perjanjian pengangkutan

barang dilakukan secara tertulis , yaitu:11

a. Kedua belah pihak ingin memperoleh kepastian mengenai hak dan

kewajiban masing-masing.

b. Kejelasan rincian mengenai objek, tujuan, dan beban resiko para

pihak.

c. Kepastian dan kejelasan cara pembayaran dan penyerahan barang.

Perjanjian pengiriman barang telah di uraikan maka penjual harus

memenuhi perjanjian tersebut. Jika salah satu pihak melanggar perjanjian

tersebut maka perjanjian itu tidak sah. Hukum Islam sendiri telah mengatur

kegiatan jual beli dan akad pengiriman ini dengan cukup ketat, baik dalam

dalill Al-Qur‟an, Hadits, Ijma‟, dan juga Qiyas. Dengan alasan ini kiranya

penulis merasa perlu mengangkat judul” Tinjauan Hukum Islam terhadap

Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang dalam

Jual Beli Online”.

11

Suwardjoko Warpani, Merencanakana Sistem Pengangkutan, (Bandung : Penerbit ITB,

1990), h. 3

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

8

B. Rumusan Masalah

1. Apakah akad pengiriman barang dapat meningkatkan jual beli secara

online?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam pada akad pengiriman barang

dalam jual beli online?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan diatas,

maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan jual beli online karena adanya akad

pengiriman barang

2. Untuk mengetahui tinjauan hokum Islam pada akad pengiriman

barang dalam sistem jual beli online.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pustaka bagi para

pembaca khususnya dalam hal pengembangan ilmu.

2. Manfaat Praktis

a. Penulis

Menambah wawasan untuk berfikir secara kritis dan sistematis dalam

menghadapi permasalahan yang terjadi dan sebagai alat dalam

mengimplementasikan teori-teori ilmu ekonomi khususnya terkait dengan

ekonomi Syariah (Islam) yang diperoleh selama kuliah.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

9

b. Penulis selanjutnya :

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk

pengembangan selanjutnya.

c. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran

kepada masyarakat dan pihak terkait pada persoalan yang berhubungan

dengan akad pengiriman barang dari tinjau hukum islam.

d. Lembaga

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran

dan solusi pengelolaan pelayanan bagi jasa pengiriman barang khususnya di

kantor J&T Exprees Makassar.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

10

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Jual Beli Online

a. Pengertian Jual Beli

Jual beli atau perdagangan dalam bahasa Arab, yaitu al-Bai‟ berarti

menjual, mengganti, dan menukar (sesuatu dengan sesuatu yang lain). Kata al-

Bai‟ dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya,

yakni kata asy-Syira‟ (beli). Dengan demikian, maka kata al-Bai‟ berarti

“jual”, tetapi sekaligus juga berarti “beli”. Persoalan jual beli dalam fikih

Islam dibahas secara luas oleh ulama fikih, sehingga dalam berbagai

literature ditemukan pembahasan dengan topik kitab al-Bai‟ (kitab jual

beli).12

Dalam buku Fiqh Muamalah karya Prof. Dr. H. Hendi Suhendi,

perdagangan atau jual beli menurut bahasa berarti al-Bai‟, al-Tijarah dan al-

Mubadalah, 13

sebagaimana Allah swt. berfirman QS Fathir /35: 29

شح ن رجس … رج ػلخ شج ٩٩ Terjemahnya:

…mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.14

12

Abdul Azis Dahlan, ed., Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3 (Cet. I; Jakarta: PT. Ichtiar

Baru Van Hoeve, 1996), h. 827 13

H. Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Cet. VI; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010),

h 14

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: CV.

Kathoda, 2005), h. 620

10

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

11

Jual beli adalah hak alami manusia, sebagaimana yang dikemukakan

oleh Prof. Dr. Ala‟ Eddin Kharofa, yaitu: ”Conducting sales is a natural right

of people. In its reality, it is exchanging one form of money by another, in

which the parties exchange ownership”.15

Adapun jual beli menurut terminologi, para ulama berbeda pendapat

dalam mendefinisikannya, antara lain16

1) Menurut ulama Hanafiyah:

ص و خص خ …يت ا دنخ و ال ع ن Artinya:

Pertukaran Harta (benda) dengan harta berdasarkan cara khusus yang

dibolehkan.

2) Menurut Imam Nawawi:

ك ا ه …يمبثهخ و ال ثى ال رArtinya:

Pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan.

3) Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mugni:

رى نكب ك ه …يت ادنخ انى ال ثبنى ال ر

Artinya :

Pertukaran harta dengan harta, untuk saling menjadikan milik.

Dari beberapa definisi diatas dapat dipahami bahwa inti jual beli adalah

suatu perjanjian tukar-menukar benda yang bernilai secara sukarela diantara

kedua belah pihak yang satu menerima benda-benda dan pihak lain

15

Ala‟ Eddin Kharofa, Transactions in Islamic Law (Malaysia: A.S. Noordeen, 1997), h.

65. 16

Andi Intan Cahyani, Fiqh Muamalah (Cet. I; Makassar: Alauddin University Press,

2013), h. 49-50.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

12

menerimanya sesuai perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara‟ dan

disepakati.

Tentang al-Mal (harta), terdapat perbedaan pengertian antara ulama

mazhab Hanafi dan jumhur ulama. Akibat dari perbedaan ini, maka muncul

pula hukum yang berkaitan dengan jual beli itu sendiri. Menurut jumhur

ulama, yang dimaksud al-Mal (Harta) adalah materi dan manfaat. Oleh sebab

itu, manfaat dari suatu benda menurut mereka, dapat dijual belikan. Ulama

mazhab Hanafi mengartikan al-Mal adalah suatu materi yang punya nilai. Oleh

sebab itu, manfaat dan hak-hak menurut mereka, tidak bisa dijadikan objek jual

beli.17

Pada masyarakat primitif, Jual beli dilangsungkan dengan cara saling

menukarkan harta dengan harta, tidak dengan uang sebagaimana berlaku dizaman

ini, karena masyarakat primitif belum mengenal adanya alat tukar seperti uang.

Cara penentuan apakah antara barang yang saling ditukar itu memiliki nilai yang

sebanding tergantung kepada kebiasaan masyarakat tersebut.

b. Dasar Hukum Jual Beli

Islam mengatur perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu

dalam kegiatan bisnis yang membawa kemaslahatan. Berdasarkan hal itu, Islam

telah menawarkan beberapa aturan dasar dalam transaksi, perjanjian, atau

mencari kekayaan sebagai berikut:

17

Abdul Azis Dahlan, ed., Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, h. 827.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

13

1) Al-Qur‟an

a) QS Al-Baqarah/2: 198

ثكى … س كى جبح أ رجزغا فضل ي ش ػه ن

Terjemahnya:

…Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil

perniagaan) dari Tuhanmu.18

b) QS Al-Baqarah/2: 275

ا ث و ٱنش دش غ ٱنج أدم ٱلل

٩٧٢ا …

Terjemahnya:

…Allah swt. telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.19

Penjualan atau barter secara lebih umum dipakai untuk perdagangan dan

perniagaan serta berbagai macam transaksi. Menurut Ibnu Katsir, Umar bin

Khattab masih menemukan beberapa kesulitan mengenai hal ini, karena

Rasulullah saw. telah berpulang sebelum persoalan ini dapat dituntaskan secara

rinci. Dalam bahasa yang paling keras, riba dikutuk dan dilarang karenanya

mereka sama dengan orang gila.20

2) Hadist

ثب ػجذ ذ دذ يذ ث ا ثب يش دذ يشم ذ انذ ن ان ثب انؼجبس ث دذ

ؼذ أثب لبل ص أث ػ ذ صبنخ ان د ث دا ذػ يذ ز ث انؼز

ل لبل س م ذ انخذس صؼ غ ػ ب انج صهى إ صللل صه الل ػه

رش اض

18

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, h. 38. 19

Ibid h.22 20

Abdullah Yusuf Ali, Qur‟an Terjemahan dan Tafsirnya (Cet. I; Jakarta: Pustaka

Firdaus,1993), h. 111

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

14

Artinya:

Telah meriwayatkan kepada kami al-Abbas bin al-Walid al-Dimasyqi telah

meriwayatkan kepada kami Marwan bin Muhammad telah meriwayatkan

kepada kami Abdul al-Aziz bin Muhammad dari Dawud bin Shalih al-Madini

dari ayahandanya berkata, saya telah mendengar Abu Sa‟id al-Khudri berkata,

telah bersabda Rasulullah saw. Sesungguhnya jual beli itu atas dasar suka

sama suka.21

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Maimun bin Muhran

bahwa Rasulullah saw. bersabda:

ب ضش يضه ضهى ا ل خ ل ن فمخ انخ بس ثؼذ انص رش اض غ ػ انج

٢٩س اثجشش)

Artinya:

Jual beli hendaklah berlaku dengan rela dan suka sama suka dan pilihan

sesudah tercapai persetujuan. Dan tidaklah halal bagi seorang muslim menipu

sesama muslimnya.22

3) Kaidah Fikih

Dalam fikih muamalah, hukum asal sesuatu itu dibolehkan selama tidak

ada dalil yang mengharamkan. Pada dasarnya dalam hal-hal yang sifatnya

bermanfaat bagi manusia hukumnya adalah boleh dimanfaatkan.

ى م ػه انزذش ن الصم ف الأ شبء الإثبدخ دز ذل انذ

Artinya:

Hukum asal segala sesuatu itu adalah kebolehan sampai ada dalil yang

menunjukkan keharamannya.23

21 Syaikh Salim bin „Ied al-Hilali, Mausuu‟ah al-Manaahisy Syat‟iyyah fii Shahiihis

Sunnahan-Nabawiyyah, Jilid 2, terj. Abu Ihsan al-Atsari, Ensiklopedi Larangan Menurut Al-

Qur‟an dan AsSunnah, Jilid 2, h. 248. 22

Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 2 ( Cet. 1; Kuala Lumpur: Victoty Agnecia, 1998),

h.362. 23

A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan

Masalah-masalah yang Praktis (Cet. III; Jakarta: Kencana, 2010), h. 51.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

15

Selain dalam hukum Islam, dasar hukum transaksi elektronik juga diatur

dalam hukum positif, yaitu:

a) Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Menurut

pasal 1 ayat 2 UU ITE, transaksi elektronik, yaitu: Transaksi Elektronik

adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer,

jaringan komputer, dan/atau media elekronik lainnya.24

Dalam pasal 3 UU ITE disebutkan juga bahwa:25

Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian

hukum, manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan memilih teknologi

atau netral teknologi.

Pada pasal 4 UU ITE tujuan pemanfaatan teknologi dan informasi

elektronik, yaitu:26

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik

dilaksanakan dengan tujuan untuk:

1) Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi

dunia.

2) Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Transaksi elektronik dapat

dilakukan dalam lingkup publik ataupun privat sesuai dengan pasal 17 ayat

(1) UU ITE. Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dapat dilakukan dalam

lingkup public ataupun privat.27

Transaksi Elektronik juga diatur dalam KUH

Perdata yang menganut asas kebebasan berkontrak.

b) Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

Jual beli adalah perjanjian yang berarti perjanjian sebagaimana dimaksud

dalam pasal 1313 KUHPerdata, yaitu:28

Suatu perbuatan dengan mana satu orang

atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

c. Rukun dan Syarat Jual Beli

Suatu jual beli dapat dikatakan sah apabila telah memenuhi rukun dan

syarat yang telah ditentukan oleh syara‟. Mengenai rukun dan syarat jual

24

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik, Bab I, Pasal 1, angka 2 25

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik, Bab II, Pasal 3 26

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik, Bab II, Pasal 4. 27

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik, Bab V, Pasal 17 28

Republik Indonesia, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pasal 1313

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

16

beli, para ulama berbeda pendapat. Dalam menentukan rukun jual beli ini

terdapat perbedaan pendapat ulama mazhab Hanafi dan jumhur ulama.

Rukun jual beli menurut ulama mazhab Hanafi hanya satu, yaitu ijab

dan kabul. Menurut mereka, yang menjadi rukun dalam jual beli itu hanyalah

kerelaan (keridaan) kedua belah pihak untuk berjual beli. Namun karena unsur

kerelaan itu merupakan unsur hati yang sering tidak kelihatan, maka diperlukan

indikator yang menujukkan kerelaan tersebut dari kedua belah pihak. Indikator

ini bisa tergambar dalam ijab dan kabul, atau melalui cara saling memberikan

barang dan harga barang.29

Hal ini berbeda dengan pendapat Jumhur ulama yang menyatakan bahwa

rukun jual beli itu ada empat, yaitu:30

1. Orang yang berakad (penjual dan pembeli);

2. Sighat (lafal ijab dan kabul);

3. Ada barang yang dibeli;

4. Ada nilai tukar pengganti barang

Menurut ulama mazhab Hanafi, orang yang berakad, barang yang dibeli,

dan nilai tukar barang termasuk dalam syarat jual beli, bukan rukun. Adapun

syarat jual beli sesuai dengan rukun jual beli yang dikemukakan jumhur ulama

adalah sebagai berikut:31

29

A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan

Masalah-masalah yang Praktis, h. 78 30

Abdul Azis Dahlan, ed., Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, h. 828 31

Misbahuddin, E-Commerce dan Hukum Islam (Cet. I; Makassar: Alauddin University

Press,2012), h. 119-133

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

17

a. Orang yang berakad

Ulama fikih sepakat menyatakan bahwa orang yang melakukan akad jual

beli harus memenuhi syarat berikut:

1) Berakal

Jual beli yang dilakukan oleh anak kecil yang belum berakal hukumnya

tidak sah. Adapun anak kecil yang sudah mumayyiz, menurut mazhab

Hanafi, apabila akad yang dilakukannya membawa keuntungan bagi dirinya,

seperti menerima hibah, wasiat, dan sedekah, maka akadnya sah. Sebaliknya

apabila akad itu membawa kerugian bagi dirinya, seperti meminjamkan hartanya

kepada orang lain, mewakafkan, atau menghibahkannya, maka tindakan

hukumnya tidak dibenarkan menurut hukum Islam.

2) Orang yang melakukan akad itu, adalah orang yang berbeda. Artinya

seseorang tidak dapat bertindak sebagai pembeli dan penjual dalam

waktu yang bersamaan sebagai penjual sekaligus sebagai pembeli.

Misalnya, Rahman menjual sekaligus membeli barangnya sendiri, maka

jual belinya tidak sah.

b. Syarat jual beli yang terkait dengan ijab Kabul

Ulama fikih sepakat menyatakan bahwa unsur utama dari jual beli adalah

kerelaan kedua belah pihak. Kerelaan ini dapat terlihat pada saat akad

berlangsung. Ijab dan kabul harus diungkapkan secara jelas dalam transaksi

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

18

yang bersifat mengikat kedua belah pihak, seperti akad jual beli dan sewa-

menyewa, dan akad nikah.32

Apabila ijab dan Kabul telah diucapkan dalam akad jual beli, maka

pemilikan barang dan uang telah berpindah tangan. Barang yang berpindah

tangan itu menjadi milik pembeli dan nilai tukar atau uang berpindah tangan

menjadi milik penjual.

Ulama fikih mengemukakan bahwa syarat ijab dan kabul itu adalah

sebagai berikut:33

1) Orang yang mengucapkannya telah akil baligh dan berakal atau telah

berakal, sesuai dengan perbedaan mereka dalam menentukan syarat-syarat

seperti telah dikemukakan diatas;

2) Kabul sesuai dengan ijab. Misalnya, penjual mengatakan: Saya jual

tas ini seharga sepuluh ribu, lalu pembeli menjawab: Saya beli dengan

harga sepuluh ribu.

3) Ijab dan kabul dilakukan dalam satu majlis. Maksudnya, kedua belah

pihak yang melakukan akad jual beli hadir dan membicarakan

masalah yang sama.

Pada zaman sekarang, perwujudan ijab dan kabul tidak lagi diucapkan,

akan tetapi dilakukan dengan tindakan pembeli mengambil barang dan membayar

uang, serta tindakan penjual menerima uang dan menyerahkan barang tanpa

ucapan apapun. Misalnya, jual beli di super market, mall, dan toko-toko lainnya.

Jual beli ini dalam fikih Islam disebut dengan bay‟ al-mu‟atah.34

Sedangkan syarat jual beli dalam islam yaitu:

1) Berakal dan sudah baligh dan mampu mengatur uang

2) Kehendak diri

3) Mengetahui

32

Abdul Azis Dahlan, ed., Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3, h. 829 33

Misbahuddin, E-Commerce dan Hukum Islam, h. 121. 34

Ibid h, 22.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

19

4) Suci barangnya

5) Barang yang bermanfaat

6) Barang sudah dimiliki

7) Barang dapat diserahterimakan.

8) Ijab dan qabul dalam melakukan transaksi.

2. Pengertian Pengiriman Barang

Pengiriman barang merupakan salah satu kegiatan vital dalam

prerkonomian. Pengiriman barang juga adalah ” Mempersiapkan Pengiriman fisik

barang dari gudang ketempat tujuan yang disesuaikan dengan dokumen

pemesanan dan pengiriman serta dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan

penanganan barangnya”. Kegiatan pengiriman barang juga tidak dapat berjalan

dengan lancar tanpa adanya jasa angkutan yang bertugas membantu pelaksanaan

kegiatan tersebut. Dalam kegiatan pengiriman barang banyak sekali rangkaian

proses yang dilakukan melalui barang muat sampai diterima di lokasi tujuan.

Adapun proses-proses sebelum barang dikirim ketempat tujuan yaitu:

Pencatatan order, perhitungan biaya, pemilihan armada yang sesuai, pembuatan

surat jalan, penerbitan invoice dan pelaporan. Dalam proses pengiriman, hal yang

tidak boleh dilupakan yaitu dokumen kelengkapan surat jalan. Surat jalan berisi

detail barang yang dikirim dan tanda tangan penerima. Surat jalan digunakan

sebagai alat bukti penerimaan oleh konsumen dan merupakan salah satu lampiran

pada lembaran penagihan (invoice). Demi kelancaran kegiatan pengiriman barang

maka diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu proses administrasi

pengiriman tersebut.

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

20

Pelaku usaha biasanya mengirim barang baik menggunakan jalur darat,

lautan dan udara untuk mempercepat proses penerimaan barang dalam waktu

singkat, sehingga barang dagangan tidak mengalami keterlambatan tiba pada

alamat tujuan. Pada umumnya pula semua kegiatan dalam pengawasan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan sebagaimana telah direncanakan sebelumnya.

Pelaksanaan pengiriman barang pada dasarnya adalah suatu sistem dari

pada pelaksanaan pengawasan secara keseluruhan, di mana berdasarkan rumusan-

rumusan tentang pengiriman barang dapatlah dikemukakan bahwa mekanisme

kerja dalam pengiriman barang, yang dilaksanakan perusahaan sebagai berikut :

a) Rencana organisasi terkontrol dan terkoodinasi.

b) Methode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinir untuk melindungi

harta milik perusahaan.

c) Personalia.

d) Kebiasaan-kebiasaan ( praktek ) yang sehat. 35

3. Akad pengiriman barang

Terbentuknya akad merupakan sebuah persetujuan akad (kontrak) secara

langsung menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang terlibat dalam

suatu akad, dan merupakan hal yang logis, jika hak secara otomatis menimbulkan

kewajiban. Terciptanya kerelaan serta kecakapan para pihak dalam melakukan

akad, merupakan salah satu yang sangat menentukan sah atau tidaknya suatu

35

Menurut R. Soemita Adikoesumah, Ke Sekretariatan dan administrasi

Per Kantoran, (2000 : 121 )

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

21

akad.36

Akad pengiriman barang adalah suatu perjanjian yang telah di sepakati

antara pelaku usaha dan pemesan barang.

Perjanjian dalam Islam dikenal dengan istilah al„aqd (akad) yang berarti

perikatan, perjanjian, dan permufakatan. Dalam terminologi fikih, akad di

definisikan dengan ”pertalian ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan qabul

(pernyataan menerima ikatan) sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh

pada objek perikatan”.37

Istilah perjanjian dalam Al-Quran adalah: al-„aqdu (akad) dan al-„ahdu

(janji). Adapun surat yang menjelaskan tentang akad dalam QS. Al-Maidah (5):1

ك ػه ى إل يب زه ؼ خ ٱلأ فا ثٱنؼمد أدهذ نكى ث ا أ ءاي ب ٱنز أ ى

ذكى يب شذ ٱلل أزى دشو إ ذ ش يذه ٱنص ١غ

Terjemahan:

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan

bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian

itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-

Nya..38

Adapun cara yang ditempuh dalam akad pengiriman barang antara

konsumen dengan pihak J&T yaitu dengan cara tulisan (kitabah) dengan syarat

tulisan tersebut harus jelas, tampak dan mudah dipahami oleh orang yang

bertransaksi. Akad yang telah di sepakati ini tertuang dalam bukti pembayaran

atau resi yang dipegang oleh konsumen yang memuat pula SSP (Syarat Standar

36

Ruslan Abd Ghofur, Akibat Hukum Dan Terminasi Akad Dalam Fiqh Muamalah, Vol

2, No 2 (2010) 37

Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Islam, Ed. 1, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007), hal. 68 38

Gemala Dewi, Wirdyaningsih dan Yeni Salma Barlinti dalam bukunya Hukum

Perikatan Islam di Indonesia (hal. 45)

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

22

Pengiriman) sebagai ketentuan-ketentuan bertransaksi sampai pada ketentuan

pertanggungjawaban atas ganti rugi.

Secara Prespektif Hukum Islam , akad pengiriman barang lewat jalur J&T

sesuai dengan hukum Islam. Konsumen dan pihak perusahaan sebagai kedua

belah pihak yang berakad berarti sudah terikat dalam suatu perjanjian. Dalam

suatu perjanjian berisi tentang resiko dan tanggung jawab dari kedua belah pihak.

Jika salah satu pihak melakukan kelalaian, maka harus menanggung resiko sesuai

dengan perjanjian awal. Kepercayaan atau amanah merupakan aspek muamalah

yang sangat penting dengan kewajiban. Betapa berat mengemban amanah

dijelaskan dalam Al-Qur”an surat AL-ahzab Ayat 72:

هب أ ذ ٱنججبل فأث ٱلأسض د إب ػشضب ٱلأيبخ ػه ٱنض

ظهيب جل ۥ كب إ ض هب ٱلإ د ب ي أشفم ٧٩

Terjemahan:

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan

gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka

khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia.

Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”39

Ayat di atas menjelaskan tentang tanggung jawab yang harus dipenuhi

oleh semua manusia yang berakad tanpa terkecuali. Ketika kedua belah pihak

melakukan akad berarti dua belah pihak tersebut sudah melakukan perjanjian

yang harus ditepati. Karena dalam Islam diajarkan untuk menepati janji

supaya tidak menjadi golongan orang yang munafik.

39

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, h. 107

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

23

Dalam menggunakan jasa ekspedisi tak akan lepas dari berbagai resiko.

Berikut ini ada beberapa macam resiko yang mungkin bisa ditemui dalam proses

pengiriman barang yaitu :

a. Kerusakan barang

Kerusakan ini bisa terjadi pada barang-barang yang mudah hancur,

meledak dan pecah. Inilah resiko yang umum ditemui dalam pengiriman barang .

salah faktornya ialah saat mengirim tidak jujur mengenai barang apa yang mereka

kirim apakah barang tersebut mudah rusak atau bukan.

b. Pencurian atau kebarakan gudang

Banyaknya barang titipan yang disimpan dalam gudang rawan

mengandung terjadinya pencurian. Demikian pula resiko kebesaran juga

mengancam barang-barang tersebut. Pihak perusahaan J&T Express

berkewajiban membayar ganti rugi apabila terjadi kerusakan atau

keterlambatan barang kiriman ke tangan penerima. Jika ditinjau dari segi

hukum dan sifatnya sebagaimana pelaksanaan akad jasa pengiriman barang

termasuk kepada akad yang shahih. Dimana akad ini adalah akad yang

memenuhi rukun-rukun dan syaratnya. Hukum dari akad yang shahih ini

adalah berlakunya seluruh akibat hukum yang ditimbulkan akad itu dan

mengikat pada pihak-pihak yang berakad. Jadi jika akad pengiriman barang

lewat jalur J&T Exprees yang telah disepakati tidak sesuai karena adanya

keterlambatan atau kerusakan bahkan sampai hilangnya barang kiriman

konsumen, maka merujuk kembali ke akad yang telah disepakati dan sudah

tertuang di dalam SSP perusahaan J&T Exprees sebagai syarat dasar yang

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

24

mengikat dari perjanjian atau ketentuan tertulis yang telah disepakati oleh

kedua belah pihak.

Akad yang digunakan dalam jasa pengiriman barang yaitu :

a. Terjadi kesepakatan tidak mengikat antara kedua belak pihak, di mana

pihak calon pengguna jasa dapat membatalkan kesepakatannya untuk

mengirim barang atau sebaliknya pelaku usaha pun bisa

memperpanjang waktu pengambilan barang ke perumah pengguna jasa

dan tidak ada dikenakan biaya administrasi apapun.

b. Pelaku usaha jasa pengiriman barang akan mengkonfirmasi ulang kepada

pengguna jasa, setelah konfirmasi pelaku usaha kemudian menjemput

barang di kediaman pengguna jasa. Pada tahap ini terjadinya akad atau

kontrak, di mana pengguna jasa melakukan pembayaran kepada pelaku

usaha, dan pelaku usaha memberikan kuitansi bukti pembayaran pada

pengguna jasa.

c. Pelaku usaha jasa pengiriman mengantarkan barang pengguna jasa ke

tempat tujuan yang telah disepakati. Pada tahap pengiriman barang,

biasanya pihak pelaku usaha tidak dapat menjamin waktu yang pasti

kapan barang milik usaha hanya dapat memprediksi sekitar satu bulan dan

maksimal dua bulan atau tiga bulan.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

25

B. Kerangka Pikir

Al-Qur‟an

QS. An-nisa: 29

QS. Fathir : 29

QS Al-Baqarah: 27

HR. Ibnu Jarir dari Maimun bin Muhran

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Studi Teoritik

1. Jual beli

adalah bentuk dasar

dari kegiatan

ekonomi manusia dan

merupakan aktivitas

yang sangat

dianjurkan dalam

ajaran Islam.

2. Pengiriman

barang merupakan

salah satu kegiatan

vital dalam

perekonomian.

Studi Empirik

1. Menurut ulama mazhab

Hanafi hanya satu, tentang

rukun jual beli yaitu ijab

dan Kabul.

2. Menurut jumhur ulama,

yang dimaksud al-Mal

(Harta) adalah materi dan

manfaat

Studi

Rumusan Masalah

Hipotesis

Analisis Kualitatif

Skripsi

1. Pengembangan Ilmu

2. Manfaat karya ilmiah

3. Motifasi penelitian

lanjutan

4. Kesimpulan dan

rekomendasi

Analisis Kuantitatif

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif sesuai

dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dan menganalisis data secara

mendalam mengenai akad pengiriman barang dalam jual beli online dan

hukum Islam yang menjadi dasarnya. Berdasarkan konteks permasalahan

dalam penelitian ini maka penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan desain metode deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.40

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian sangat penting dalam rangka

mempertanggungjawabkan data yang diambil. Dalam penelitian ini lokasi

penelitian ditetapkan pada Kantor J&T Express Makassar Tempatnya

Pada Jl. Gn. Batu Putih No.36, Maricaya Baru, Kec. Makassar , Kota Makassar ,

40

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

2010), h. 6.

26

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

27

Sulawesi Selatan dan Obyek yang di teliti yaitu Pihak Pengirim Barang. Di

mana Penetapan lokasi penelitian ini dimaksudkan untuk mempermudah atau

memperlancar objek yang menjadi sasaran dalam penelitian, sehingga

penelitian tersebut akan terfokus pada pokok permasalahannya. Penelitian ini

direncanakan 2 (dua) bulan tahun 2020.

C. Fokus dan Deskripsi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengfokuskan pada akad pengiriman

barang yang diteliti meliputi aspek hukum Islam sebagai dasar pelaksaan

transaksi pengiriman barang.41

Penelitian ini berfokus dalam 2 hal pokok, yaitu:

1) Praktek jual beli online di tinjau dari hukum Islam

2) Tinjaun Hukum Islam terhadap akad pengiriman barang di J&T

D. Sumber Data

Sumber data penelitian adalah subjek darimana dapat diperoleh.

Sumber data dalam penelitian ini mencakupi sumber primer dan sekunder.42

1. Data Primer. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata

yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh

subyek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subyek penelitian

(informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Adapun sumber

data primer dalam penelitian ini adalah: a) Penjual online b) staf J&T,

c) Penerima barang d) ahli agama.

41

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 285. 42

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: Rineka

Cipta, 2012), h. 127.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

28

2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain), foto-foto

dan benda-benda lain yang dapat memperkaya data primer.43

Kedua, peneliti akan mampu menentukan kapan penyimpulan data

telah mencukupi, data telah jenuh, dan penelitian dihentikan. Dalam

penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dibatasi oleh instrumen (berupa

wawancara) yang sengaja membatasi penelitian pada variabel-variabel

tertentu saja.

Ketiga, peneliti dapat langsung melakukan pengumpulan data,

menganalisanya, melakukan refleksi secara terus menerus, dan secara gradual

"membangun" pemahaman yang tuntas tentang sesuatu hal. Ingat, dalam

penelitian kualitatif, peneliti memang "mengkonstruksi" realitas yang tersembunyi

(tacit) di dalam masyarakat.44

E. Teknik Pengumpulan Data

Adalah cara-cara yang ditempuh oleh penulis dalam rangka mendapatkan

data dan informasi yang diperlukan agar sesuai dengan ciri-ciri penelitian

kualitatif. Adapun cara-cara yang ditempuh dalam penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa metode.

1. Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data yang di lakukan dengan

sengaja, sistematis mengenai fenomena social dan gejala-gejala fisis

43

Arikunto, Suharsimi,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 22. 44

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

2000), h. 19.

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

29

kemudian dilakukan pencatatan. Dalam kaitanya dengan penelitian ini

penulis langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan (Observer

partisipatif) untuk menenmukan dan mendapatkan data yang berkaitan

dengan fokus penelitian, yaitu, tinjauan hukum terhadap akad pengiriman

barang dalam jual beli online. Observasi merupakan salah satu tehnik

pengumpulang data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden

(wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam

berbagai fenomena yang terjadi (Situasi,kondisi). Tehnik ini digunakan bila

penelitian ditunjukkan untuk mempelajari perilaku manusia, peroses kerja,

gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

ini dilakukan oleh dua pihak yakni pewawancara (Interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai (Interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.45

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna suatu

topic tertentu.46

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman

wawancara. Model yang digunakan peneliti dalam wawancara untuk

mengungkapkan data yakni dengan mengajukan pertanyaan secara langsung

kepada narasumber-narasumber bagaimana akad pengiriman barang dalam

45

Arikunto, Op. cit, h. 186. 46

Rachman, Maman, Metode Penelitian Pendidikan Moral, (Semarang: UnnesPress,

2011), h. 163.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

30

jual beli online di Kantor J&T Express Makassar. Narasumber dalam

wawancara ini meliputi: (1) Penjual online (2) Staf J&T (3) Penerima barang

(4) ahli agama.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi

digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data serta informasi yang

tertulis dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, metode

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan

aspek kajian yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, metode

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan aspek kajian yang telah dirumuskan yakni berupa dokumen dari

Kantor Pusat J&T Makassar yang terdiri dari aktivitas, rancangan

program dan sasaran.

Alat yang digunakan oleh peneliti untuk dokumentasi yaitu

lembar ceklis dokumentasi dan catatan lapangan. Dokumentasi-dokumentasi

yang telah diperoleh peneliti berupa foto kegiatan Kantor J&T di bidang

jasa pengiriman barang. Selain triangulasi sumber, peneliti juga

menggunakan triangulasi dengan metode, terdapat dua strategi yaitu: pengecekan

derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber

data dengan metode yang sama. Dengan cara membandingkan data hasil

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

31

pengamatan, hasil wawancara juga dokumentasi yang peneliti peroleh dari

hasil penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data

kualitatif. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, Analisis data terdiri dari 3 (tiga) alur kegiatan

yang terjadi secara bersamaan yaitu: 47

1. Reduksi data. Reduksi yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul

dari catatan tertulis di lapangan.Dengan “reduksi data” peneliti tidak perlu

mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan

dan ditransformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang

ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu

pola yang lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga mengubah data

kedalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak

selalu bijaksana. Reduksi data dilakukan peneliti dengan memilih dan

memutuskan data hasil wawancara dan observasi di lapangan.

2. Penyajian data. Penyajian data adalah menyusun sekumpulan informasi yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilantindakan. Penyajian-penyajian data yang dirancang guna

menggabungkan informasi yang tersusundalam suatu bentuk yang padu dan

47

Rachman, Maman, Metode Penelitian Pendidikan Moral, (Semarang: UnnesPress,

2011), h. 173.

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

32

mudah diraih misalnya dituangkan dalam berbagai jenis matriks, grafik,

jaringan dan bagan.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi. Penarikan kesimpulan adalah kegiatan

mencari arti, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, alur sebab-akibat

dan proposisi. Kesimpulan juga diverifikasikan selama penelitian

berlangsung. Verifikasi adalah penarikan kembali yang melintas dalam

pikiran penganalisis selama penyimpulan, suatu tinjau-an ulang pada catatan-

catatan lapangan dan meminta responden yang telah dijaring datanya untuk

membaca kesimpulan yang telah disimpulkan peneliti. Makna-makna yang

muncul sebagai kesimpulan data teruji kebenarannya, kekokohannya, dan

kecocokannya.48

48

Miles, Matthew B dan A, Michael Huberman,Analisis Data Kualitatif, Terjemahan

Tjetjep Rohendi Rohidi, (Jakarta: UI Press, 1992), h. 16-17.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah J&T Express

Kehadiran J&T Express di pasar logistik (pengiriman barang) di

Indonesia sejak Agustus 2015 membuat pasar ini semakin ketat

persaingannya. Perusahaan asal Indonesia ini pun hadir dengan keunggulan

kompetitif. J&T Express mulai beroperasi pada September 2015. Hingga

2019 J&T telah memiliki 1.025 cabang di Indonesia, sepuluh ribu sprinter

(kurir), dan 1.000 unit mobil di seluruh Indonesia.

2. Visi dan Misi

a. Visi Perusahaan

Memanjukan dan mengembangkan perusahaan jasa titipan/cargo dengan

managemen resiko yang handal, terkemuka dan dipercaya oleh masyarakat di

seluruh Indonesia, serta mensejahterahkan masyarakat kurang mampu.

b. Misi Perusahaan

1) Menyediakan produk jasa angkutan/titipan ke seluruh pelosok

Indonesia dengan mengutamakan kepuasaan coustomer.

2) Menyelenggarakan kegiatan usaha yang menciptakan iklim kerja

yanag kondusif bagi komunitas perusahaan untuk berkontribusi secara

maksimal demi pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan.

33

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

34

3) Menjalankan bisnis cargo atau jasa titipan dan managemen resiko

secara etikal untuk meningkatkan nilai pemegang saham secara

maksimal.

4) Berperan serta dalam usaha pengembangan ekonomi nasional.

5) Berusaha dan bekerja dengan semangat, bertumbuh kembang bersama

pelanggan dan peningkatan modal untuk kepentingan pemegang

saham.

6) Turut serta membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan

dengan memberi santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa.

7) Membuka lapangan kerja bagi masyarakat luas, terutama masyarakat

menengah bawah dengan penghasilan maksimal sesuai kebutuhan

pemerintah.

8) Membantu pemerintah dalam peningkatan ekonomi rakyat dengan

pendistrubusian barang-barang kebutuhan rakyat sampai pelosok tanah

air dengan harga yang terjangkau.

c. Motto Perusahaan

1) Melayani pelanggan secara terpadu, cepat dan aman sampai tujuan.

2) Kepuasaan pelanggan adalah harapan dan keluhan pelanggan adalah

motivasi untuk memperbaiki.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

35

B. Deskripsi Narasumber

Pelaku Usaha

NO Narasumber Nama Usaha Jenis Usaha

1 Marliana Milenial shop Pakaian dan

Assesoris Hape

2 Qosim Toko Galeri Batik

Pekalongan

Pakaian

3 Nurafiah Jilbab Syahdana Jilbab

Konsumen dan dari J&T

NO Nama konsumen Keterangan

1 Tanti Wilianti Konsumen J&T

2 Fatimah Konsumen J&T

3 Masyita anwar Konsumen J&T

4 Maryam J&T

Ahli agama

No Nama Keterangan

1 Drs. Sanusi Ahli agama

Pembahasan selanjutnya narasumber akan disebut dengan istilah kedua

yaitu informan.

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

36

C. Hasil dan Analisis

1. Praktik Akad Pengiriman barang untuk meningkatkan jual beli.

Bagi pelaku usaha yang melakukan sistem jual beli online adalah sangat

penting. Menurut Marliana yang menjalankan usaha pakaian dan assesoris

hape, Menggunakan jasa J&T. Karena sangat membantu. Sebagaimana dia

menjelaskan:

Karena mudah, kantornya juga dekat atau mudah didapat, dan

pembayarannya bisa juga di bayar tempat atau COD”.49

Jarak kantor J&T yang dekat dan mudah juga didapat, ini yang menjadi

alasan Qosim menggunakan jasa perusahaan itu. Selain jarak, Qosim juga

mempertimbangkan waktu pengiriman. Sebagaimana dia menjelaskan:

Karena lebih cepat dari jasa pengiriman yang lain”.50

Mengenai waktu pengiriman yang cepat ini juga menjadi alasan Nurafiah,

pelaku usaha jual beli jilbab,menggunakan jasa pengiriman J&T kepada

konsumen. Sebagaimana dia menjelaskan:

Karena J&T itu estimasi kirimannya lebih cepat dibandingkan jasa

pengiriman lain meskipun lebih mahal.”51

Berdasarkan dari apa yang di katakan oleh Marliana, Qosim, dan Nurafiah

dapat diambil kesimpulan bahwa alasan mereka memilih jasa pengiriman dipihak

J&T itu karena lebih cepat, lebih mudah didapat dan estimasi pengirimannya juga

lebih cepat dibandingkan jasa pengiriman lain. Meskipun mahal serta bisa di bayar

tempat (cod) harga ongkirnya, pada saat mengirim barang.

49

Marliana. Pelaku Usaha Pakaian dan Assesoris. Wawancara. 03 Februari 2019 50

Qosim, Pelaku Usaha Pakaian Batik Pekalongan. Wawancara. 04 Februari 2019 51

Nurafiah. Pelaku Usaha Jilbab Syahdana. Wawancara. 04 Februari 2019

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

37

Menurut Marliana kenapa tidak menggunakan jasa pengiriman barang yang

lain. Sebagaimana dia menyatakan:

Karena jasa yang lain itu harus di bayar dulu baru bisa di kirim barangnya

dan jika pesan barang lewat aplikasi seperti shopee harus dibayar dulu baru datang

barangnya”.52

Menurut Nurafiah juga tidak memilih jasa perusahaan pengiriman barang

yang lain, karena mempersoalkan masalah waktu kecepatan pengiriman barang.

Sebagaimana dia menjelaskan:

Saya tidak memilih perusahaan jasa pengiriman lain, Karena agak lama,

walaupun murah sih”.53

Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Marliana dan Nurafiah diatas dapat

disimpulkan bahwa untuk jasa pengiriman lain itu harus membayar dulu

ongkirnya baru bisa di kirim barangnya dan jasa lain juga agak lama walaupun

murah.

Dalam proses penjualan dan melakukan transaksi dengan pihak pembeli

barang Marliana memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi

langsung dengan pihak pembeli. Sebagaimana dia menjelaskan:

Adapun proses penjualan, saya mempromosikan barang jualan saya

lewat facebook, Whatshapp, dan Instagram. jika ada yang berminat pertama

di Tanya mau kirim lewat apa? Biasanya itu dijawab lewat J&T. Karena

bisa bayar ditempat. kemudian setelah di tentukan jasa pengirimannya baru

dikirim uangnya untuk harga barangnya. Kemudian setelah dikirim uangnya

baru saya mengirim barangnya. Itu harga barang ditransfer duluan kalau

ongkirnya dibayar ditempat.”54

Sedangkan proses penjualan dan cara transaksi Qosim dengan

coustemernya dia juga memanfaatkan media sosial seperti facebook,

whatshapp,dan shopee. Sebagaimana dia menjelaskan:

52

Marliana. Pelaku Usaha Pakaian Dan Assesoris. Wawancara. 03 Februari 2019 53

Nurafiah. Pelaku Usaha Jilbab Syahdana. Wawancara.. 04 Februari 2019 54

Marliana. Pelaku Usaha Pakaian Dan Assesoris. Wawancara. 03 Februari 2019

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

38

Kalau proses penjualan saya, saya menjual atau mempromosikan barang

jualan saya yaitu melalui facebook, instagram, dan shopee. Kalau proses

transaksinya itu pihak pembeli bisa lewat shopee, bisa transfer lewat Bank

yang tertera di Shopee dan kalau area jawa bisa pake jasa J&T dan bisa

bayar tempat (cod)”.55

Sementara itu Nurafiah menjelaskan juga proses penjualan dan cara

transaksinya di medial sosial dengan konsumennya. sebagaimana dia

menjelaskan:

“Cara penjualannya, seperti penjualan online pada umumnya seperti promosi,

promosinya itu dimedsos di facebook kah atau di whatshaap atau di

insragram. Kemudian ketika coustemer sudah ada yang minat percakapannya

itu lanjut lewat whatshaap untuk membahas deskripsi barang yang akan di

beli. Setelah itu ditanyakan dimana akan dikirim untuk menginformasikan

kepada coustemer itu ongkirnya . Setelah itu kalau sudah setuju dengan

ongkirnya kita melakukan totalan harga barang dan ongkir. Kemudian

menunggu transferan dari coustemer setelah itu barang dikirim”.56

Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga narasumber bisa disimpulkan

bahwa proses penjualannya itu seperti penjualan lainnya. Semacam

mempromosikan lewat sosmed dan cara transaksinya itupun sama pula

seperti penjual online pada umumnya.

Terkait proses pengiriman ada pedagang yang menyesuaikan keinginan

konsumen untuk menggunakan jasa pengiriman barang tertentu dan pembeli juga

sempat bertanya berapa lama masa waktu pengirimannya. Sebagaimana Marliana

menjelaskan:

“Pelanggannya dapat menentukan sendiri jasa pengiriman barang yang dia

inginkan. Pernah, Karena pembeli biasanya sangat memperhatikan masa waktu

pengiriman dan keamanan barang sampai ketempat tujuan”.57

55

Qosim, Pelaku Usaha Pakaian Batik Pekalongan. Wawancara. 04 Februari 2019 56

Nurafiah. Pelaku Jilbab Syahdana. Wawancara. 04 Februari 2019 57

Marliana. Pelaku Usaha Pakaian Dan Assesoris. Wawancara. 03 Februari 2019

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

39

Hal yang sama yang di jelaskan oleh Qosim bahwa pembeli sering kali

menanyakan masa pengiriman sehingga sampai ketempat tujuan. sebagaimana dia

menjelaskan:

“ Iya bisa kak coustemer memilih jasa pengirimnya. kalau diluar daerah

Jawa itu 5-7 hari. Kalau didaerah Jawa dan sekitarnya itu hanya 2-3 hari”. 58

Nurafiah juga menjelaskan hal yang sama terkait pembeli menentukan

perusahaan jasa pengirim sendiri. Pembeli barang juga bertanya berapa lama

waktu perjalanan barang sampai ketempat tujuan. Sebagaimana dia menjelaskan:

“Kalo saya sih selalu meminta persetujuan dari pelanggan, mau pilih

jasa pos, jnt, jne, atau yalen jadi kalau sudah mengirimkan alamat langsung

saya cek-kan ongkir di semua jasa pengiriman. Jadi terkadang pelanggan itu

memilih yang paling murah ada juga yang memilih paling cepat sampai

meskipun mahal”. Pernah, kalau sekitar sulses itu hanya 2-3 hari”.59

Berdasarkan hasil wawancara dapat di simpulkan bahwa pembeli barang

bisa menentukan jasa pengirimannya sendiri, dan mereka pun pasti bertanya

beberapa hari sampai barang ke tempatnya.

Di benarakan oleh pihak J&T bahwa proses pengiriman memerlukam

waktu selama beberpa hari tergantung pada wilayah kota, jarak pengiriman dan

alat transportasi pengiriman barang. Sebagaimana Maryam menjelaskan:

Kalau dalam kota sulsel 1 hari kalau luar kota 2 hari. Kalau luar

Sulawesi selatan itu 4 -5 hari. “60

Untuk menjaga keamanan barang yang dikirimkan oleh pelaku usaha melalui

J&T, pihak J&T biasanya memeriksa jenis barang apa yang akan dikirim. Kami

melakukan wawancara langsung kepada pihak pelaku usaha jenis barang apa yang

dia kirim. Karena pihak J&T ingin mencocokkan dan memastikan keamanan

58

Qosim, Pelaku Usaha Pakaian Batik Pekalongan. Wawancara. 04 04 Februari 2019 59

Nurafiah. Pelaku Usaha Jilbab Syahdana. Wawancara. 04 Februari 2019 60

Maryam. Supervisor J&T Express. Wawancara. 04 Februari 2019

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

40

barang yang dikirim melalui jasa pengiriman J&T. pihak pengirim. Sebab ada

bebarapa barang yang mudah terbakar dan bisa merugikan pihak J&T.

Sebagaimana maryam menjelaskan:

Menurut maryam tujuannya pemeriksaan itu adalah untuk memastikan

keamanan barang itu tidak terlarang.61

Untuk menjamin keselamatan barang yang dikirim melalui J&T, pihak J&T

menawarkan pembayaran asuransi setiap barang yang dikirimkan. Sehingga bila

terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya barang hilang, barang rusak. maka

pihak penjual sebagai pihak pengirim dan pihak pembeli sebagai pihak penerima

akan mendapatkan ganti rugi dari pihak J&T. Namun tdik banak pihak pengirim

yang memanfaatkan jasa asuransi itu. Contohnya, Menurut Nurafiah tidak ada

jaminan kesealmatan barang yang diberikan oleh pihak J&T. Karena dia tidak

pernah mengambil tambahan asuransi. Sebagaimana Nurafiah menjelaskan:

Kalau saya selama ini tidak pernahji pakai tambahan asuransi barang. Karena

yang dikirim hanya berupa pakaian jilbab dan sebagainya. Dan bukanji

dokumen-dokumen penting. Dan jelas di semua jasa pengiriman itu kalau

kita mengirim barang ada semacam resi, jadi di resi itu nanti kita di kasih

nomor resi, kemudian untuk membantu pelacakan barang kita sudah

dimana”.62

2. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Proses Jual Beli Online

Jual beli adalah bentuk dasar dari kegiatan ekonomi manusia dan

merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Sebagaiman di

jelaskan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi:

ا ث و ٱنش دش غ ٱنج أدم ٱلل ...

61

Maryam. Supervisor J&T Express. Wawancara. 04 Februari 2019 62

Nurafiah. Pelaku Usaha Jilbab Syahdana. Wawancara. 04 Februari 2019

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

41

Artinya:

Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Dapat kita simpulkan dari ayat di atas bahwa allah telah menghalalkan jual

beli dan mengharapkan riba dalam proses perdagangan maupun jual beli secara

online. Adapun hukum jual beli online (berbisnis online) Islam. Dalam Islam

berbisnis melaui online diperbolehkan selagi tidak terdapat unsur-unsur

riba,kezaliman,monopoli dan penipuan. Namun jual beli online harus memiliki

syarat-syarat tertentu boleh atau tidaknya dilakukan. Adapun syarat-syarat

mendasar diperbolehkannya jual beli lewat online diantaranya:

1. Tidak melanggar ketentuan syariat agama, seperti transaksi bisnis yang

diharamkan, terjadinya kecuragan, penipuan, dan monopoli

2. Adanya kesepakatan perjanjian diantara kedua belah pihak (penjual dan

pembeli). Jika terjadi sesuatuyang tidak diinginkan antara sepakat

(Alimdha‟) atau pembatalan (Fasakh).

3. Adanya kontrol,sanksi dan aturan hukumyang tegas dan jelas dari

pemerintah (lembaga yang berkompeten) untuk menjamin bolehnya

berbisnis yang dilakukan transaksinya melalui online bagi masyarakat.

Langkah-langkah yang dapat kita tempuh agar jual beli secara online

diperbolehan,halal dan sah menurut syariat Islam.

a. Produk halal: kewajban menjaga hukum halal-haram dal objek perniagaan

tetap berlaku, termasuk dalam perniagaan barang atau layanan jasa yang

haram, sebagaimana yang di tegaskan dalam hadist:

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

42

“Sesungguhnya bila allah telah mengharamkan atau suatu kaum untuk

memakan sesuatu,pasti ia mengharamkan pula hasil penjualannya.”

(HR.Ahmad dan Lainnya).

b. Kejelasan status anda

c. Kesesuaian harga dan kualitas barang.

d. Kejujuran anda

Jual beli adalah bentuk dasar dari kegiatan ekonomi manusia dan merupakan

aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Menurut Ustadz Drs. Sanusi

bahwa jual beli online melalui media sosial sekarang sangat viral di masa

sekarang dan pasti berhubungan dengan masalah pengiriman barang lewat

perusahaan jasa pengiriman barang. sebagaimana Drs. Sanusi menjelaskan:

Iya pernah, sekarang cukup tenar yang namanya jual beli secara online

baik via fb,whatshapp,instagram, shopee, lazada, maupun aplikasi lainnya.

Kalau bicara terkait jual beli online jelas kita harus menggunakan jasa

pengirim agar barang si pembeli bisa ketangan pembeli dengan menggunakan

jasa J&T, JNE dan sebagainya”. 63

Pandangan Islam terhadap transaksi pengiriman barang bagi pelaku

usaha dan pembeli barang yang melakukan ijab dan qabul atas barang yang

dibeli oleh pihak pembeli. Sebagaimana Drs. Sanusi menjelaskan:

Sebagaimana keterangan dan penjelasan mengenai dasar hukum hingga

persyaratan transaksi jual beli dalam hukum Islam, kalau kita lihat secara

pintas mungkin mengarah pada ketidak dibolehkannya transaksi secara online

(E-commerce), disebabkan ketidak jelasan tempat dan tidak hadirnya kedua

belah pihak yang terlibat dalam tempat. Tetapi kalau kita telaan lagi dengan

mencoba mengkolaborasikan antara ungkapan al-Qur‟an, hadist dan ijmma‟,

dengan sebuah landasan: “ Pada awalnya semua Muamalah di perbolehkan

sehingga ada dalil yang menunjukkan keharamannya”. Sebagaimana ungkapan

Abdullah bin Mas”ud : Apa yang telah dipandang baik oleh muslim maka baiklah

63

Ustadz Drs. Sanusi. Toko Agama, Wawancara. 08 Maret 2020.

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

43

dihadapan Allah, akan tetapi sebaliknya. Dan yang paling penting adalah

kejujuran,keadilan, dan kejelasan dengan memberikan data secara lengkap,

dan tidak ada niatan untuk menipu atau merugikan orang lain, sebagaimana

firman Allah dalam surat Al-Baqarah Ayat 275 dan 282.

ن ش ر ٱن ي ط ب مو ٱنز زخجط ٱنش إل ك ا ل مي ث ٱنش أكه ك ٱنز

جبء فا ث و ٱنش دش غ ٱنج أدم ٱلل

ا ث غ يثم ٱنش ب ٱنج ا إ ى لبن ػظخ ۥ ثأ ي

ت ٱنبس ى ئك أصذ ن ػبد فأ ي أيشۥ إن ٱلل فهۥ يب صهف ثۦ فٱز س فب ي

هذ ٩٧٢خ

Terjemahnya:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit

gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai

kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS.Al-

Baqarah: 275)

كى نكزت ث فٱكزج ض أجم ي إن ا إرا رذازى ثذ ءاي ب ٱنز أ كبرت

ل ٱنذك ثٱنؼذل هم ٱنز ػه ن فهكزت ٱلل ب ػه أة كبرت أ كزت ك

ش ل جخش ي ۥ سث نزك ٱلل ضؼفب ٱنذك صفب أ ٱنز ػه ا فإ كب ل ضزطغ أ جبنكى فإ أ ي س ذ ذا ش ٱصزش نۥ ثٱنؼذل هم فه م

ب ذاء أ رضم إدذى ٱنش ي رشض ي ٱيشأرب فشجم نى كب سجه

ل ب ٱلأخش ش إدذى ل رش فززك ذاء إرا يب دػا ا أ ركزج أة ٱنش ي

أل رشر أد ذح و نهش أل نكى ألضط ػذ ٱلل ۦ ر أجه كجشا إن صغشا أ ا إل بث

شح دبضشح رذش رج ا إرا أ رك ذ أش كى جبح أل ركزجب ش ػه كى فه ب ث

ٱرما ٱلل ۥ فضق ثكى إ رفؼها فإ ذ ل ش ل ضبس كبرت كى رجبؼزى ؼه

ثكم ش ٱلل ٩٨٩ء ػهى ٱلل

Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara

tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan

hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan

janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

44

meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu

mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada

Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya.

Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau

dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan

dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang

lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki

dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang

lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan

(memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu

menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya.

Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan

lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu

itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara

kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan

persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling

sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu

adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah

mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.Al-Baqarah:282)

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa dalam setiap transaksi, Islam

menghalalkan semua transaksi yang tidak ada unsur riba. Sementara itu pada ayat

282 setiap transaksi harus dibuatkan catatan antara kedua belah pihak, agar dapat

menjadi bukti bagi kedua belah pihak yang melakukan transaksi.

Adapula yang harus kita tahu bahwa ada tanggung jawab pelaku usaha

Terhadap pembeli dalam Prespektif Islam dalam berbisnis yaitu memiliki dua

dimensi vertical dan horizontal. Yang dimaksud vertical dan horizontal itu adalah:

1) Tauhid

2) Amanah

3) Sumber daya tersedia karena karunia allah Swt. Demi mencapai

kesejahteraan bersama antara sesame manusia.

4) Sikap taawun

5) Bisnis merupakan saranan ibadah.

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

45

Kalau berbicara hukum ada dalam UUPK pertanggungjawaban pelaku usaha

diatur dalam UU NO. 8 tahun 1999 pada bab VI Pasal 19 sampai Pasal 28.

Bunyi pasalnya:

a. Memberikan ganti rugi atas kerusakan,pencemaran dan kerugian kosumen

akibat mengkonsumsi barang atau jasa yang dihasilkan atau di

perdagangkan.

b. Memberikan ganti rugi dalam wantu tujuh (7) hari setelah tanggal

transaksi.

c. Pembuktian ada tidaknya unsur kesalahan dalam kasus pidanan dan

gugatan ganti rugi.

d. Menyediakan suku cadang atau fasilitas purna jurnal.

e. Memberikan jaminan atau garansi sesuai dengan perjanjian.

f. Pembuktian terbalik, yaitu pembuktian yang diberikan kepada pelaku

usaha.64

Menurut Islam terhadap jasa pengiriman barang pada pihak perusahaaan

J&T telah sesuai dengan syariat Islam atau tidak. Sebagaimana Ustadz Drs.

Sanusi menjelaskan:

Semua perikatan (transaksi) yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau

lebih,tidak boleh menyimpang dan harus sejalan dengan kehendak syariat. Dalam

hukum Islam perjanjian merupakan hubungan yang terjadi tidak dengan Allah

tetapi sesama manusia juga atau yang sering disebut dengan muamalah. Dalam

hukum Islam setiap jenis muamalah diperbolehkan dengan syarat harus

berpedoman pada syariat Islam. Hal ini sebagaiman diatur dalam kaidah Fiqih

yang Artinya: hukum dasar mu‟amalah adalah diperbolehkan sampai ada dalil

yang melarangnya.”65

64

Ustadz Drs. Sanusi. Toko Agama, Wawancara. 08 Maret 2020 65

Ustadz Drs. Sanusi. Toko Agama, Wawancara. 08 Maret 2020

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

46

Berdasarkan kaidah yang barusan artinya dapat kita simpulkan bahwa kaidah

tersebut segala macam transaksi dalam hukum Islam siperbolehkan asalkan

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan tidak bertentangan dengan al-Qur‟an

dan Hadist. Oleh karena itu transaksi atau perjanjian yang dilakukan oleh jasa

pengirim J&T Express yang sering di gunakan sama semua orang yang lakukan

pengiriman barang di berbagai daerah kalau dalam hukum Islam diperbolehkan

dalam hukum Islam karena tidak bertentangan dengan Syariat Islam.

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pembahasan bahwa akad pengiriman barang sangat

membantu pihak pedagang online. Sehingga dapat meningkatkan jual beli

produk-produk yang mereka perdagangkan.

2. Berdasarkan tinjuan dari surat Al-baqarah dan penjelasan dari Ustadz Drs.

Sanusi dapat disimpulkan bahwa sistem pengiriman jual beli online dan

pengiriman barang itu tidak bertentangan dengan syariat Islam, sehingga

diperbolehkan.

B. Saran

1. Baiknya bagi para pebisnis yang melaksanakan jual beli secara online

seharusnya mengetahui syarat sah yang diperbolehkan dalam Islam. Tidak

boleh menjual yang diharamkan dan menipu pembeli.

2. Baiknya ulama harus bekerja dengan pemerintah untuk memberikan

pemahaman terhadap pelaku penjual online terkait halal-haramnya atau

boleh dan tidaknya akad pengiriman dan transaksi secara online.

47

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

48

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesumah, R. Soemita. 2000. Ke Sekretariatan dan administrasi Per

Kantoran, no 121, h. 4-39.

Ali, Abdullah Yusuf. 1993. Qur‟an Terjemahan dan Tafsirnya. Cet. I; Jakarta:

Pustaka Firdaus.

Al-Hilali, Syaikh Salim bin „Ied. 2008. Mausuu‟ah al-Manaahisy Syar‟iyyah fii

Shahiihis Sunnahan-Nabawiyyah, terj. Abu Ihsan al-Atsari, Ensiklopedi

Larangan Menurut Al-Qur‟an dan AsSunnah, Cet. III; Jakarta: Pustaka

Imam asy-syafi‟i.

Anwar, Syamsul. 2007. Hukum Perjanjian Islam, Ed. 1. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

………2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Cahyani, A. Intan. 2013 Fiqh Muamalah. Cet. I; Makassar: Alauddin University

Press.

Dahlan, A. Azis. 1996. ed. Ensiklopedi Hukum Islam, jilid 3. Cet. I; Jakarta: PT

Ichtiar Baru Van Hoeve.

Departemen Agama Republik Indonesia. 2005. “Al-Qur‟an dan Terjemahnya”.

Jakarta: CV. Kathoda.

Djazuli. 2010 Kaidah-kaidah Fikih: Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam

Menyelesaikan Masalah-masalah yang Praktis. Cet. I; Jakarta: Kencana.

Fatimah. Penerima Barang. Wawancara .06 Februari 2020.

Ghofur, Ruslan Abd. 2010. Akibat Hukum Dan Terminasi Akad Dalam Fiqh

Muamalah, Vol 2, No 2 Hamidjojo, R. Soetojo Prawiro dan Marthalena Pohan. 1978. Hukum Perikatan.

Surabaya : Bina Ilmu.

Haroen, Nasrun. 2000. Fiqh Muamalah Jakarta: Gaya Media Pratama.

Katsir, Ibnu. 1998. Tafsir Ibnu Katsir. Cet. 1; Kuala Lumpur: Victoty Agnecia.

Kau, Sofyan AP. 2007 “Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Via Telepon

dan Internet”, AlMizan 3, no. 1: h. 1-19.

Kharofa, Ala‟ Eddin. 1997. Transactions in Islamic Law. Malaysia: A.S.

Noordeen.

Lexy, Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Lexy, Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Maman, Rachman. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Moral. Semarang:

UnnesPress.

Marliana. Pelaku Usaha Pakaian dan Assesoris Hape, Wawancara. 03 Februari

2020. Maryam. Supervisor J&T Express. Wawancara. 04 Februari 2020.

Masyita Anwar. Penerima Barang. Wawancara. 03 Februari 2020.

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

49

Miles, Matthew B dan A, Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta: UI Press.

Misbahuddin. 2012. E-Commerce dan Hukum Islam. Cet. I; Makassar: Alauddin

University Press.

Nawawi, Ismail. 2012. Fikih Muamalah Klasik Kontemporer. Bogor : Ghalia

Indonesia.

Nurafiah. Pelaku Usaha jilbab Syahdana. Wawancara. 04 Februari 2020.

Qosim, Pelaku Usaha Pakaian Batik Pekalongan. Wawancara. 04 Februari 2020.

Rahmat Alam Muhammad. 2014. Bisnis Jasa Pengiriman Barang Dalam Tinjauan

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik, Bab I, Pasal 1, angka 2.

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik, Bab II, Pasal 3.

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik, Bab II, Pasal 4.

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik, Bab V, Pasal 17.

Republik Indonesia, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pasal 1313.

Subekti. 1990. Hukum Perjanjian. Jakarta: Intermedia.

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Tanti Wilianti. Penerima Barang. Wawancara, 06 Februari 2020

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik, “Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang

dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau

media elektronik lainnya.

Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakana Sistem Pengangkutan. Bandung:

Penerbit ITB.

Ustadz Drs. Sanusi. Toko Agama, Wawancara. 08 Maret 2020.

Wirdyaningsih, Gemala Dewi dan Yeni Salma Barlinti. 2013. Hukum Perikatan

Islam di Indonesia. Cet. 1; Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

50

LAMPIRAN

Wawacara pihak J&T Kakak Maryam Wawancara pihak pelaku Usaha

milenial Shopp

Wawancara dengan pihak Wawancara dengan Nurafiah Pelaku

pelaku usaha pakaian Batik pekalongan Usaha Jilbab Syahdana

Wawancara bersama Tanti Wilianti Wawancara bersama Masyita Anwar

(pihak konsumen) (pihak konsumen)

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

51

Wawancara bersama Fatimah Wawancara dengan Ustadz Drs. Sanusi

(pihak konsumen) (Toko agama)

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

52

PEDOMAN WAWANCARA

*Staf J&T

1. Akad jual beli apakah yang di pakai oleh perusahaan j&t exprees?

2. Sudah beberapa banyak tempat yang menjadi cabang jasa pengirim dari

pihak j&t express di Makassar?

3. Pihak j&t express terdapat 2 cara pengiriman

*kurir jemput barang ke tempat coustemer

/*drop off point( coustemer yang mendatangi kantor j&t) yang

menjadi pertanyaan di antara 2 cara ini yang sering dilakukan

pihak j&t ?

4. Jika dari 2 cara pengiriman sama2 dilakukan apakah coustemer pihak

j&t melakukan pembayaran langsung oleh penjual online atau pihak

penerima?

5. Berapakah ongkir yang di tetapkan oleh pihak j&t untuk penjual online

dan yang tidak jual online? Apakah sama atau beda? Dan bisakah saya

minta data2 pengiriman barang ke berbagai daerah?

6. Apakah jasa pengiriman barang di perusahaan j&t sudah sesuai dengan

syariat islam?

7. Jika dalam proses pengiriman barang yang dilakukan oleh pihak j&t

mengalami kehilangan barang pada saat pihak j&t melakukan

pengiriman barang ke tempat tujuan/ tempat penerima barang didalam

paket tersebut. Bagaimana proses pertanggung jawaban pihak j&t jika

ada barang yang mengalami kerusakan dalam proses pengiriman,

?ketika si pengirim barang melakukan complain?

8. Apakah ada perjanjian(syarat) yang telah di buat sebelumnya oleh pihak

j&t dan pihak jual beli online? Adakah ketentuan hukum baik tertulis

maupun lisan.

*penjual online (pelaku usaha online)

1. Apa alasan mbak sehingga memilih jasa pengiriman barang di pihak

perusahaan j&t? dan Kenapa tidak memilih jasa pengiriman barang lain

seperti jne reg , ok, si- cepat , pos , tiki dkk?

2. Bagaimana cara akad mbak dengan pihak jasa pengirim barang di j&t pada

saat mbak mengirimkan barang pembeli? Apakah ada jaminan

keselamatan barang yang di berikan oleh pihak j&t kepada mbak pada

saat menyerahkan barang yang akan di kirim ketempat tujuan/ketempat

penerima barang seperti dokumen atau nomor resi?

3. Bagaimana proses penjualan mbak dan bagaimana pula cara akad mbak

dengan pembeli mbak ? apakah pembeli harus melakukan pembayaran

terlebih dahulu atau bayar pada saat barang tiba di pihak penerima(cod)

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

53

4. Pernah tidak pembeli barang bertanya kepada mbak berapa waktu

perjalanan barang sampai ketempat tujuan?

5. Pada saat mbak melakukan akad kual beli dengan pembeli barang, apakah

harga barang saja yang dibayar atau harga barang+ biaya ongkir di

bebankan kepada pihak pembeli dan barang yang di kemas dengan rapid

an di lakban apakah mbak meminta biaya untuk itu atau mbak sendiri yang

tanggung?

6. Bagaimana cara perhitungan biaya pengiriman barang yang benar sesuai

syariat islam menurut mbak?

7. Adakah potongan harga ongkir khusus penjual online yang di berikan oleh

pihak j&t?

8. Menurut mbak apakah akad pengiriman barang dapat meningkatkan proses

jual beli online di toko mbak?

*penerima barang

1. Pernahkah mbak melakukan belanja barang secara via online seperti

fb,wa,ig, dan aplikasi lainnya?

2. Bagaimana menurut mbak terhadap kurir j&t itu sendiri? Apakah barang

yang mbak pesan tiba sesuai dengan waktu yang telah di tetap oleh

perusahaan j&t ?

3. Apakah mbak pernah menerima barang dalam kondisi rusak atau bahkan

kehilangan barang pada saat pihak j&t melakukan proses pengirman

barang ?

4. Apakah mbak juga pernah menerima barang yang tidak sesuai dengan apa

yang mbak harapkan/ sesuai dengan produk yang di iklankan oleh pihak

penjual

?

*ahli hukum

1. Pernahkah ustadz mendengar jual online dan pengiriman lewat jasa pe

ngiriman seperti j&t, jne,tiki si cepat dkk?

2. Bagaimana pandanga islam terhadap akad pengiriman barang bagi pelaku

usaha dan pembeli barang yang melakukan ijab dan qabul atas barang

yang dibeli oleh pihak pembeli?

3. Bagaimana menurut islam terhadap jasa pengiriman barang pada pihak

j&t?apakah perusahaaan ini telah sesuai dengan syariat islam atau tidak?

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam
Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam
Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam
Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam
Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD ......vii ABSTRAK. Sumarni. 105 251 101 116. 2020. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam

54

RIWAYAT HIDUP

SUMARNI, lahir di Simpasai, tanggal 08 Agustus

1998. Putri pertama dari pasangan Muhammad Sajali

H.Usman H. M. Saleh dan Rukmini Ismail. Penulis

menyelesaikan jenjang pendidikan di TK Bunga Teratai

tahun 2003. Sekolah Dasar di SDN Inpres Simpasai

tepatnya di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima (NTB)

pada tahun 2010. Peneliti melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

di SMP Negeri 2 Lambu di Desa Kale,o Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

(NTB) dan tamat pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah

Atas di SMA Negeri 1 Sape Kecamatan Sape jurusan IPA dan selesai pada tahun

2016. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi di

Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Agama Islam pada Program Studi

Hukum Ekonomi Syariah (S1).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi di HMJ

HEKIS Periode 2016-2018 sebagai Anggota Bidang Keagamaan, di Pikom IMM

Fakultas Agama Islam Periode 2017-2018 sebagai Anggota Bidang Immawati dan

HMJ HES Periode 2018-2019 sebagai Ketua Bidang Kagamaan.

Atas Ridho Allah SWT dan dengan kerja keras, pengorbanan, serta

kesabaran, pada tahun 2020 penulis mengakhiri masa perkuliahan S1 dengan

Judul Skripsi “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pengiriman Barang

Pada Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Dalam Jual Beli.”