Tinjauan Aspek Sumber Daya Manusia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

5
Tinjauan Aspek Sumber Daya Manusia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean Sumberdaya manusia menjadi salah satu fokus perhatian dalam menghadapi MEA. Lalu lintas manusia secara professional akan terjadi dengan sendirinya sejak MEA berlaku secara efektif. karena sejak berlakunya MEA 2015 pertukaran sumber daya manusia akan menjadi sangat responsive terhadap perubahan ekonomi yang terjadi di kawasan ASEAN. Peningkatan kesadaran, perbaikan kinerja usaha dan pengembangan keahlian dan ketrampilan tidak terlepas dari upaya peningkatan kapasitas SDM dalam menghadapi pasar tunggal ini. Penyadaran dan perbaikan kinerja suaha serta pengembangan kapasitas sumberdaya manusia secara konsisten dan berkesinambungan menjadi kunci utama peningkatan daya saing produk-produk nasional, begitu pula dengan produk-produk pertanian yang harus siap mengadapi persaingan global. Pada saat ini pemerintah masih memiliki beberapa pekerjaan rumah terkait sumber daya manusia dalam rangka menghadapi MEA 2015, Antara lain : 1. Masih tingginya jumlah pengangguran terselubung 2. Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan kerja 3. Pekerja tak terdidik lebih dominan dari total pekerja di Indonesia 4. Ketidak sesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuan tenaga kerja

description

Membahas aspek aspek yang mendukung kesiapan masyarakat indonesia menghadapi masyarakat ekonomi asean

Transcript of Tinjauan Aspek Sumber Daya Manusia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Page 1: Tinjauan Aspek Sumber Daya Manusia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Tinjauan Aspek Sumber Daya Manusia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Sumberdaya manusia menjadi salah satu fokus perhatian dalam menghadapi MEA. Lalu

lintas manusia secara professional akan terjadi dengan sendirinya sejak MEA berlaku secara

efektif. karena sejak berlakunya MEA 2015 pertukaran sumber daya manusia akan menjadi

sangat responsive terhadap perubahan ekonomi yang terjadi di kawasan ASEAN. Peningkatan

kesadaran, perbaikan kinerja usaha dan pengembangan keahlian dan ketrampilan tidak terlepas

dari upaya peningkatan kapasitas SDM dalam menghadapi pasar tunggal ini.

Penyadaran dan perbaikan kinerja suaha serta pengembangan kapasitas sumberdaya

manusia secara konsisten dan berkesinambungan menjadi kunci utama peningkatan daya saing

produk-produk nasional, begitu pula dengan produk-produk pertanian yang harus siap

mengadapi persaingan global.

Pada saat ini pemerintah masih memiliki beberapa pekerjaan rumah terkait sumber daya

manusia dalam rangka menghadapi MEA 2015, Antara lain :

1. Masih tingginya jumlah pengangguran terselubung

2. Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan

kerja

3. Pekerja tak terdidik lebih dominan dari total pekerja di Indonesia

4. Ketidak sesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuan tenaga kerja

5. Ketidakimbangan produktivitas tenaga kerja antar sector ekonomi

6. Sektor Informal mendominasi lapangan pekerjaan

7. Pengangguran tertinggi dari 10 negara asean

8. Tuntutan pekerja terhadap upah minimum, tenaga kontrak, dan jaminan sosial

9. Tenaga Kerja Indonesia yang banyak tersebar di luar negeri

TABEL 1 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT

Tahun

Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran

Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja - TPAK

Tingkat Pengangguran Terbuka - TPT

(Juta Orang)

(Juta Orang)

(Juta Orang) (%) (%)

2005 Februari 105,80 94,95 10,85 68,02 10,26 November 105,86 93,96 11,90 66,79 11,24

Page 2: Tinjauan Aspek Sumber Daya Manusia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

2006 Februari 106,28 95,18 11,10 66,74 10,45

Tahun

Angkatan Kerja

Bekerja Pengangguran

Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja - TPAK

Tingkat Pengangguran Terbuka - TPT

(Juta Orang)

(Juta Orang)

(Juta Orang) (%) (%)

2007 Februari 108,13 97,58 10,55 66,60 9,75 Agustus 109,94 99,93 10,01 66,99 9,11

2008 Februari 111,48 102,05 9,43 67,33 8,46 Agustus 111,95 102,55 9,39 67,18 8,39

2009 Februari 113,74 104,49 9,26 67,60 8,14 Agustus 113,83 104,87 8,96 67,23 7,87

2010 Februari 116,00 107,41 8,59 67,83 7,41 Agustus 116,53 108,21 8,32 67,72 7,14

2011 Februari 119,40 111,28 8,12 69,96 6,80 Agustus 117,37 109,67 7,70 68,34 6,56

2012 Februari 120,41 112,80 7,61 69,66 6,32 Agustus 118,05 110,81 7,24 67,88 6,14

2013 Februari 121,19 114,02 7,17 69,21 5,92 Agustus 118,19 110,80 7,39 66,90 6,25 sumber: http://www.bps.go.id

Pendidikan tentunya harus menyiapkan SDM Indonesia siap dalam menghadapi MEA. Hal

yang paling dasar adalah kemampuan berkomunikasi dalam bahasa internasional (bahasa

Inggris), dan sejauh mana orang Indonesia memiliki keterampilan atau skill yang standar dengan

keterampilan orang-orang di ASEAN. Dengan adanya MEA ini tentunya akan ada dampak bagi

manusia Indonesia untuk mengejar standar kompetensi yang diharapkan. Peran pendidikan

tentulah sangat besar. Baik pendidikan secara formal, non formal, dan informal.

Selain meningkatkan kecakapan intelektual, tentunya kecakapan karakter juga harus

diperkuat. Manusia Indonesia dalam kurun waktu satu tahun lagi harus siap menerima

"kedatangan bangsa asing" ke bumi pertiwi. Jangan sampai Indonesia kemudian malah tergerus

oleh arus. Dan manusia Indonesia pada akhirnya kehilangan jati diri dan menjadi asing di

rumahnya sendiri.

Walaupun peningkatan intelektual merupakan usaha jangka panjang untuk menghadapi

persaingan global. Sekolah adalah institusi yang paling memungkinkan untuk menyiapkan

sumber daya manusia memiliki kesiapan dan kompetensi dalam menghadapi MEA. Institusi

Page 3: Tinjauan Aspek Sumber Daya Manusia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

sekolah harus menyelenggarakan pembelajaran yang juga berorientasi pada kesiapan SDM

Indonesia menghadapi MEA. Misalnya dalam pembelajaran, sekolah atau guru ikut

mensosialisasikan dan memberikan pengarahan kepada anak didik bahwa ada tantangan kedepan

yang harus kita hadapi bersama. Anak didik harus diberikan pemahaman oleh sekolah/guru

bahwa tantangan tersebut merupakan suatu upaya menaikan standar kualitas SDM Indonesia

yang diharapkan akan mampu bersaing dengan seluruh warga ASEAN.

Sekolah harus membekali anak didik berupa keterampilan berbahasa Internasional

khususnya wilayah ASEAN (Bahasa Inggris, Melayu, Mandarin). Kemampuan berkomunikasi

menjadi modal utama untuk be”rkompetisi dengan seluruh warga ASEAN. Selain keterampilan

berbahasa, sekolah juga harus membekali keterampilan yang bersifat hard skill dan soft skill

untuk anak didik. Anak didik harus dibekali keterampilan yang komperhensif untuk mendalami

ragam ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin berkembang saat ini dan untuk di masa

depan.

Sekolah juga berkewajiban untuk memberikan benteng karakter untuk anak didik, dimana

mereka akan menghadapi pergaulan internasional, Akan banyak budaya asing yang masuk ke

Indonesia, sehingga anak didik harus mampu menyaring budaya-budaya tersebut apabila budaya

tersebut bersifat negatif.

Pendidikan non formal ini adalah pendidikan yang dilakukan di masyarakat. Harus ada

sosialisasi mengenai MEA ini kepada tiap-tiap lapisan masyarakat. Masyarakat harus diberikan

pendidikan dan pelatihan untuk menghadapi MEA. Pendidikan ini bisa berupa pendidikan hard

skill dan soft skill, seperti pelatihan bahasa asing, pelatihan keterampilan, atau pun pelatihan

wirausaha (mengingat akan banyak sekali investasi yang akan ditanam di Indonesia oleh negara-

negara ASEAN).

Dalam menghadapi MEA , dibutuhkan karakter manusia yang siap pakai dan mampu

bersaing dengan tenga kerja asing. karakter –karakter yang dibutuhkan antara lain :

1. Memiliki hard dan soft skill yang tepat guna

2. Ber-Atitude yang baik

3. Memliki efektifitas kerja yang tinggi

4. Mempunyai wawasan yang luas

5. Memiliki jiwa kewirausahaan