TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk,...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk,...
i
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG
DISMENOREA DI SMK N JUMANTONO
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Surika Yuliani
NIM B12 158
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang
Dismenorea di SMK N Jumantono”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan
maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari
Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.S.T, Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ibu Wahyu Dwi Agussafutri, S.ST, Dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Sri Eka Lelana, S.Pd. Kepala Sekolah SMK N Jumantono yang telah
bersedia untuk memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya,
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 13 Mei 2015
Penulis
v
PRODI DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Surika Yuliani
B12 158
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG
DISMENOREA DI SMK N JUMANTONO
TAHUN 2015
Xii + 46 halaman + 17 lampiran + 7 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang :Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim
dan terjadi selama menstruasi yang mengganggu aktivitas. Tanda gejala
dismenorea berupa pegal-pegal, mual, muntah, sakit kepala, diare, rasa kram
diperut. Berdasarkan studi epidemiologi di Amerika Serikat prevelansi kejadian
dismenorea sebanyak 59,7% pada remaja berusia 12-17 tahun, angka kejadian
dismenorea di Swedia sekitar 72% sedangkan angka kejadian dismenorea di
Indonesia diperkirakan 45-59% pada kalangan wanita usia produktif.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK N
Jumantono dalam tingakat baik, cukup, dan kurang.
Metode penelitian : Jenis penelitian ini Deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di
SMK N Jumantono pada tanggal 4-18 Mei 2015. Jumlah sample 90 siswi, dengan
menggunakan teknik pengambilan sample Stratified Random Sampling. Instrumen
yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan analisa univariat.
Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK N
Jumantono, siswi dengan pengetahuan baik sebanyak 16 responden (17,8%),
pengetahuan cukup sebanyak 58 responden (64,4%) dan pengetahuan kurang
sebanyak 16 responden (17,8%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK N
Jumantono sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 58 responden
(64,4%).
Kata kunci : Pengetahuan, Remaja putri, Dismenorea
Kepustakaan : 23 literatur (Tahun 2005 s/d 2013)
vi
MOTTO
Kata yang indah dibibir umat manusia adalah “Ibu” dan panggilan yang
paling indah adalah “Ibuku” (Khalil Gibran).
Reputasimu bukan karena pangkat, tetapi bagaimana kamu bersikap dan
menempatkan diri di lingkunganmu.
Alaskan kepalamu dibantal kejujuran, rebahkan dirimu di kasur
keikhlasan, selimutkan dirimu dengan kain kesetiaan dan tidurlah dalam
keimanan.
Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu.
Aku datang, aku belajar, aku ujian, aku revisi dan aku menang !
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan
untuk:
Kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
karuniaNya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kepada Ibu dan Ayah yang selalu memberikan semangat, doa, cinta dan
kasih sayang yang tulus. Serta selalu memberikan yang terbaik untukku,
rasa terima kasih yang tak berujung untuk kalian. Aku sayang kalian.
Kepada adikku Rohmat dan mas Supriyanto yang selalu menyayangi,
mendukung, menyemangati dan mendoakanku selama ini
Kepada Deny Hartono, S.Pd. guru hidupku yang tercinta yang selalu
membimbing, menyayangi,menyemangati dan mendoakanku selama ini.
Kepada bu Wahyu Dwi Agussafutri, yang telah memberi bimbingan
dengan sabar dan senyuman dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahku
Kepada teman-temanku seperjuangan Risma, Sundari, Enur, Tika, dan
Siska yang telah memberikan nasehat, saran, dan motivasi dalam
menyelesaikan studiku.
Kepada teman-teman DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Kepada Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada Surakarta
vii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
D. Umum .................................................................................... 4
E. Khusus ................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
G. Keaslian Penelitian ................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7
1. Pengetahuan .................................................................... 7
2. Remaja ............................................................................ 12
3. Menstruasi ...................................................................... 14
4. Dismenorea ..................................................................... 15
B. Kerangka Teori ..................................................................... 22
C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 25
D. Variabel Penelitian ................................................................ 27
ix
E. Definisi Operasional .............................................................. 27
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 28
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 31
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 32
I. Etika Penelitian ...................................................................... 36
J. Jadwal Penelitian ................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 38
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 38
C. Pembahasan ............................................................................ 40
D. Keterbatasan ........................................................................... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 45
B. Saran ........................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 27
Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioner Uji Coba Instrumen Penelitian............................ 28
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner…………………………………………………….29
Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviation…………………………………….39
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan umur…………………………..39
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan sumber informasi……………...40
Tabel 4.4 Tingkat pengetahuan siswi…………………………………………….40
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 22
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 23
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 8 Surat Permohonan Responden
Lampiran 9 Informed consent
Lampiran 10 Kuesioner
Lampiran 11 Pedoman penskoran kuesioner
Lampiran 12 hasil Uji Validitas
Lampiran 13 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 14 Hasil Tabulasi data Penelitian
Lampiran 15 Hasil Perhitungan Manual
Lampiran 16 Lembar Konsultasi
Lampiran 17. Foto Dokumentasi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Istilah ini menunjukan masa dari awal pubertas sampai tercapainya
kematangan organ-organ reproduksinya. Organ-organ reproduksi pada masa
pubertas telah mulai berfungsi. Salah satu ciri masa pubertas adalah mulai
terjadinya menstruasi (Proverawati dan Misaroh, 2009).
Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda
bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Pada saat menstruasi, wanita
kadang mengalami nyeri. Kondisi tersebut dinamakan dismenorea, yaitu
keadaan nyeri yang hebat dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
(Kusmiran, 2013).
Dismenorea atau nyeri saat haid, biasanya disertai rasa kram dan terpusat
di abdomen bawah. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari
yang ringan sampai berat (Prawirohardjo, 2011).
Hampir semua perempuan mengalami nyeri saat haid, nyeri haid yang
dialami biasanya terbatas pada perut bagian bawah, tetapi dapat pula
menyebar ke bagian pinggang, paha atau kaki. Rasa nyeri tersebut dapat
disertai dengan mual, diare, muntah, sakit kepala, sembelit, sering kencing,
bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011).
2
Permasalahan nyeri haid adalah permasalahan yang paling sering
dikeluhkan saat perempuan datang ke dokter berkaitan dengan haid. Kondisi
ini bertambah parah bila disertai dengan kondisi psikis yang tidak stabil,
seperti stress, depresi, cemas berlebihan, dan keadaan sedih atau gembira
yang berlebihan (Anurogo dan Wulandari, 2011).
Dalam studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun) di
Amerika Serikat Klein dan Lift melaporkan prevelensi dismenorea 59,7%.
Dari mereka yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang 49% ringan. Studi
ini juga melaporkan bahwa dismenorea menyebabkan 14% remaja putri
sering tidak masuk sekolah (Anurogo dan Wulandari, 2011).
Angka kejadian nyeri menstruasi di Swedia persentasenya sekitar
72%. Sementara di Indonesia angka kejadianya diperkirakan 45-59% di
kalangan wanita usia produktif. Derajat nyeri dan kadar gangguan tentu
tidak sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa beraktifitas
(sambil menahan sakit), ada yang tidak bisa beraktifitas karena nyeri
(Proverawati dan Misaroh, 2009).
Dampak dari nyeri menstruasi (dismenorea) dapat mengakibatkan
seorang wanita terpaksa meninggalkan pekerjaanya dan mengganggu aktifitas
sehari-hari bahkan kadang bisa membuat seseorang tidak berdaya atau
pingsan (proverawati dan Misaroh, 2009).
Menurut saayura (2010), mengganggunya dismenorea inilah yang
menyebabkan perempuan yang bekerja memiliki hak cuti selama dua hari
pertama pada masa haidnya. Hal ini diatur dalam UU No.13 tahun 2003 Pasal
3
81 ayat 1 dan 2. Cuti haid bukan karena toleransi dari perusahaan, tetapi hak
yang diwajibkan pemenuhanya oleh Undang-Undang.
Adapun cara mengatasi dismenorea atau nyeri haid dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan tindakan keperawatan (mengompres dengan
botol berisi air panas, olah raga secara teratur, istirahat dan relaksasi, yoga)
dan tindakan medis (pemberian analgesik, pemberian estrogen dan
progesteron, dan pemberian suplemen) (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).
Studi pendahuluan yang telah penulis lakukan di SMK N Jumantono
tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik
Komputer dan Jaringan), Akuntansi dan TKR (Teknik Kendaraan Ringan),
dengan data siswi kelas X sebanyak 148 siswi. Setelah dilakukan wawancara
terhadap 10 siswi yang sudah mengalami menstruasi, ternyata pengetahuan
mereka tentang dismenorea berbeda-beda. Dari 10 siswi yang di wawancara
dengan memberikan 3 pertanyaan yaitu tentang pengertian dismenorea, faktor
penyebab dismenorea dan cara mengatasi dismenorea didapatkan 3 siswi
(30%) diantaranya dapat menjawab 2 pertanyaan dengan benar dan 7 siswi
(70%) lainya hanya dapat menjawab 1 pertanyaan dengan benar.
Berdasarkan dari kurangnya pengetahuan dan pentingnya pengetahuan
tentang dismenorea, maka penulis tertarik melakukan penelitian guna
mengetahui “Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea di SMK N
Jumantono”.
4
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut “ Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang
Dismenorea di SMK N Jumantono Tahun 2015?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di
SMK N Jumantono Tahun 2015.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di
SMK N Jumantono pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di
SMK N Jumantono pada tingkat cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di
SMK N Jumantono pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian.
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan khususnya
tentang dismenorea.
5
2. Bagi Peneliti
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di
SMK N Jumantono.
b. Memperdalam pengetahuan tentang dismenorea
3. Bagi Institusi
a. Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai
referensi pengetahuan tentang dismenorea.
b. Bagi SMK N Jumantono
Memberikan pengetahuan kepada siswi tentang dismenorea sehingga
siswi mengetahui dan mengerti bagaimana cara mengatasi dan
mengobati bila terjadi dismenorea.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian pengetahuan siswi tentang dismenorea pernah dilakukan oleh:
1. Dewi Ekasari (2012), dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Dismenorea Kelas VIII di SMP N 1 Plupuh”. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah populasi pada penelitian tersebut adalah 107 siswi
,diambil 52 siswi sebagai responden. Instrumen yang digunakan berupa
kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh adalah siswi yang mengetahui
dismenorea dalam kategori baik sebanyak 7 responden (13%), kategori
6
cukup sebanyak 28 responden (54%) dan kategori kurang sebanyak 17
responden (33%).
2. Notia Dwi Innaka (2013), dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Dismenorea Kelas VIII di SMP N 1 Sambi Boyolali”
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah
populasi pada penelitian tersebut adalah 122 siswi ,diambil 31 siswi
sebagai responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Hasil
penelitian yang diperoleh adalah siswi yang mengetahui dismenorea
dalam kategori baik sebanyak 4 siswi (12,90%), kategori cukup sebanyak
24 siswi (77,42%) dan kategori kurang sebanyak 3 siswi (9,68%).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada
lokasi penelitian, waktu penelitian, responden penelitian dan teknik
pengambilan sampel.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni, indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2011).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), bahwa pengetahuan yang
dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
8
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan
kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat
dari penggunaan kata kerja: dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis
itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada.
9
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Wawan dan dewi (2011), bahwa tingkat pengetahuan
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai
berikut:
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan.
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan
terutama untuk menunjang kehidupanya dan kehidupan
keluarga.
c) Usia
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
10
dilahirkan sampai berulang tahun.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di
sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau
kelompok.
b) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang
telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1) Cara tradisional
a) Cara coba salah (trial and error)
Cara memperoleh kebenaran nonilmiah, yang pernah
digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan
adalah melalui cara coba salah atau lebih dikenal “Trial
and Error”. Cara coba-coba ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan
masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil,
dicoba kemungkinan yang lain.
11
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena
tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan (otoritas)
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali
kebiasaan-kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut
baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya
diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi
berikutnya.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang paling baik, maksud
pepatah ini bahwa pengalaman itu merupakan sumber
pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
2) Cara modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh
pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.
Cara ini disebut penelitian ilmiah atau metodologi
penelitian.
12
2. Remaja
a. Pengertian
Remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke masa
dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang
menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah
terangsang perasaannya dan sebagainya (Sarwono, 2005).
Pengertian Remaja menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang
kesejahteraan anak, menganggap semua orang di bawah usia 21
tahun dan belum menikah sebagai anak-anak dan karenanya berhak
mendapatkan perlakuan dan kemudahan-kemudahan yang
diperuntukkan bagi anak (pendidikan, perlindungan dari orang tua,
dan lain-lain) (Sarwono, 2005).
Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa (Kusmiran, 2011).
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubaha organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut
tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan atau mental emosional
( Widyastuti dkk, 2009).
Dari beberapa sumber yang penulis peroleh maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian remaja adalah masa peralihan dari
masa anak-anak ke masa dewasa dengan rentang usia 12-20 tahun,
13
dimana pada masa remaja terjadi proses pematangan fisik maupun
psikologis.
Menurut Widyastuti dkk (2009), berdasarkan sifat atau ciri
perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja terdiri dari 3
tahap, yaitu:
1) Masa Remaja Awal (10-12 tahun)
a) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman
sebaya
b) Tampak dan merasa ingin bebas
c) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan
keadaan tubuhnya dan mulai berfikir yang khayal
(abstrak)
2) Masa Remaja Tengah (13-15 tahun)
a) Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri
b) Ada keinginan untuk berkencan atau keterkaitan pada
lawan jenis
c) Timbul perasaan cinta yang mendalam
d) Kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) makin
berkembang
e) Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
seksual
3) Masa Remaja Akhir (16-19 tahun)
a) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
14
b) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
c) Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap
dirinya
d) Dapat mewujudkan perasaan cinta
e) Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak
3. Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan yang berasal dari uterus (rahim)
sebagai tanda bahwa alat kandungan telah mulai berfungsi, terjadi
setiap bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan
tidak hamil (Asrinah dkk, 2011).
Menstruasi adalah perdarahan yang teratur dari uterus sebagai
tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang (Kusmiran,
2011).
Menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim yang disertai
dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali
pada saat terjadi kehamilan (Anurogo dan Wulandari, 2011).
Dari beberapa sumber yang penulis peroleh maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian menstruasi adalah masa perdarahan
yang terjadi pada perempuan secara rutin setiap bulan dalam masa
suburnya kecuali apabila terjadi kehamilan.
Menurut Proverawati dan Misaroh (2009), masalah-masalah dan
gangguan pada saat menstruasi, yaitu:
15
a. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada
haid: hipermenorea atau menoragia dan hipomenorea
b. Kelainan siklus: polimenorea, oligomenorea, amenorea
c. Perdarahan diluar haid (metroragia)
d. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid: premenstual
tension (ketegangan prahaid), mittelschmerz (rasa nyeri pada
ovulasi) dan dismenorea
4. Dismenorea
a. Pengertian
Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim
dan terjadi selama menstruasi yang mengganggu aktivitas
(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).
Dismenorea yaitu keadaan nyeri yang hebat dan dapat
mengganggu aktifitas sehari-hari (Kusmiran, 2011).
Dismenorea yaitu aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi
yang mengalami nyeri (Anurogo dan Wulandari, 2011).
Dari beberapa sumber yang penulis peroleh maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian dismenorea adalah nyeri yang
terjadi selama haid atau menstruasi yang dapat menganggu
aktivitas.
b. Tanda dan Gejala
Rasa nyeri ini dapat disebabkan karena kontraksi otot perut
yang terjadi secara terus-menerus saat mengeluarkan darah.
16
Kontraksi yang sangat sering ini menyebabkan otot menegang.
Ketegangan otot tidak hanya terjadi pada otot perut, tetapi juga
otot-otot penunjang otot perut yang terdapat di bagian punggung
bawah, pinggang, panggul, dan paha hingga betis (Asrinah dkk,
2011).
Gejala dismenorea yaitu gejala nyeri pada perut bagian bawah
dan tungkai, sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk
beberapa jam, kram perut dan sakit perut (Proverawati dan
Misaroh, 2009).
Sifat rasa nyeri saat menstruasi , biasanya terbatas pada perut
bagian bawah, tetapi dapat pula menyebar ke bagian pinggang,paha
atau kaki dan dapat disertai dengan mual, muntah, diare, sakit
kepala, sembelit dan sering kencing (Asrinah dkk, 2011).
Dari beberapa sumber yang penulis peroleh maka dapat
disimpulkan bahwa gejala dan keluhan dismenorea adalah:
1) pegal-pegal
2) Mual, muntah
3) Sakit kepala
1) Sembelit dan diare
2) Rasa kram di perut
c. Macam Dismenorea
Menurut Proverawati dan Misaroh (2009), berdasarkan
17
jenisnya dismenorea dibagi menjadi dua yaitu:
1) Dismenorea primer
Dismenorea primer adalah nyeri menstruasi tanpa kelainan
organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologi).
a) Ciri-ciri dismenorea primer
Terjadi beberapa waktu atau 6-12 bulan sejak menstruasi
pertama
(1) Rasa nyeri timbul sebelum menstruasi, atau diawal
menstruasi.
(2) Berlangsung beberapa jam, namun adakalanya
beberapa hari
(3) Datangnya nyeri: hilang-timbul, menusuk-nusuk. Pada
umumnya di perut bagian bawah, kadang menyebar ke
sekitarnya (pinggang, paha depan)
(4) Adakalanya di sertai mual, muntah, sakit kepala, diare
b) Faktor penyebab dismenorea primer
(1) Faktor endokrin: rendahnya kadar progesteron pada
akhir fase korpus luteum dan peningkatan kadar
prostaglandin
(2) Faktor kejiwaan atau gangguan psikis: emosional yang
tidak stabil, rasa bersalah, katakutan seksual, takut
hamil, hilangnya tempat berteduh, konflik dengan
kewanitaanya, dan imaturitas
18
(3) Faktor konstitusi, seperti: anemia, penyakit menahun
(4) Faktor alergi
c) Faktor risiko dismenorea primer
(1) Menstruasi pertama di usia dini (kurang dari 12 tahun)
(2) Wanita yang belum pernah melahirkan anak hidup
(nullipara)
(3) Darah menstruasi berjumlah banyak atau masa
menstruasi yang panjang
(4) Merokok
(5) Adanya riwayat nyeri menstruasi pada keluarga
(6) Obesitas atau kegemukan
2) Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder adalah nyeri menstruasi yang terjadi
karena kelainan ginekologi (Proverawati dan misaroh, 2009).
Adapun penyebab dismenorea sekunder menurut Aurogo
dan Wulandari (2011), antara lain:
a) Alat kontrasepsi dalam rahim
b) Adanya endometrium selain di rahim
c) Tumor jinak yang terdiri dari jaringan otot
d) Kista ovarium
e) Sel telur terpuntir
f) Penyakit radang panggul kronis
g) Kelainan letak uterus seperti retrofleksi
19
h) Faktor psikis takut tidak punya anak
Faktor-faktor risiko dismenorea sekunder menurut Anurogo dan
Wulandari (2011), antara lain:
a) Endometriosis
b) Adenomyosis
c) IUD
d) Penyakit radang panggul
e) Kanker endometrium
f) Kista ovarium.
d. Pencegahan dan pengobatan dismenorea
Pencegahan dismenorea menurut Anurogo dan Wulandari
(2011), yaitu:
1) Hindari stress.
2) Pola makan yang teratur dengan asupan gizi mencakup 4 sehat
5 sempurna.
3) Saat menjelang haid, hindari makanan yang cenderung asam
dan pedas.
4) Istirahat yang cukup.
5) Olah raga secara teratur.
6) Selama haid, jangan melakukan olah raga berat atau bekerja
berlebihan.
7) Hindari mengkonsumsi alkohol, rokok, kopi, maupun coklat.
20
Penatalaksanaan dismenorea menurut Kumalasari dan
Andhyantoro (2012), yaitu:
1) Keperawatan
a) Kompres bagian bawah abdomen dengan botol berisi air
panas atau bantal pemanas khusus untuk meredakan nyeri
b) Minum banyak air, hindari konsumsi garam dan minuman
yang berkafein untuk mencegah pembengkakan dan retensi
air
c) Olah raga secara teratur bermanfaat untuk membantu
mengurangi dismenorea karena akan memicu keluarnya
hormon endorfin yang dinilai sebagai pembunuh alamiah
untuk rasa nyeri
d) Makan makanan yang bergizi, kaya akan zat besi, kalsium
dan vitamin B kompleks. Jangan kurangi jadwal makan.
e) Istirahat dan Relaksasi dapat membantu meredakan nyeri
f) Lakukan aktifitas yang dapat meredakan stress, misalnya
pijat, yoga, atau meditasi, untuk membantu meminimalkan
rasa nyeri
g) Pada saat berbaring telentang, tinggikan posisi pinggul
melebihi posisi bahu untuk membantu meredakan gejala
dismenorea.
21
2) Medis
a) Pemberian analgesik (nonopiat) ringan dan sederhana
atau kombinasi analgesik dan analgesik antiinflamasi
nonsteroid (AINS).
b) Pemberian estrogen dan progesteron
c) Pemberian suplemen
22
B. Kerangka Teori
Gambar 1.1 Kerangka Teori
Sumber: Notoatmodjo 2010 (Modifikasi)
Pengetahuan Remaja Menstruasi Dismenorea
a. Pengertian
pengetahuan
b. Tingkat
pengetahuan
c. Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan
d. Cara
memperoleh
pengetahuan
1. Masa remaja
awal (10-12
tahun)
2. Masa remaja
Tengah (13-15
tahun)
3. Masa remaja
akhir (16-19
tahun)
Pengertian
Menstruasi
a. Pengertian
Dismenorea
b. Tanda dan gejala
dismenorea
c. Macam
dismenorea
d. Pencegahan dan
pengobatan
Dismenorea
23
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Sumber: Notoatmodjo 2010 (Modifikasi)
Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang
Dismenorea
Baik
Cukup
Kurang
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian deksriptif kuantitatif. Deksriptif yaitu metode penelitian yang
bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang
terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial,
ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup), dan lain-lain
(Hidayat, 2007).
Deksriptif kuantitatif apabila dalam mendeskripsikan, peneliti
menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa persentase dan
ukuran tendesi sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Saryono, 2011).
Pada penelitian ini meneliti tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea
di SMK N Jumantono tahun 2015.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi penelitian tersebut
dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di SMK N
Jumantono.
25
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti
untuk memeroleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 sampai bulan Juni
2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas X, XI dan XII di
SMK N Jumantono yang berjumlah 355 siswi.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2013).
Menurut Arikunto (2010), jika populasi lebih dari 100 dapat
diambil 10%-15% dan 20%-25% atau lebih, jadi jumlah sampel yang
diambil peneliti adalah 25% dari 355 siswi yaitu 90 siswi.
Dalam penelitian ini siswi kelas XII tidak diambil sebagai sampel
dikarenakan dari pihak sekolah SMK N Jumantono tidak memberikan
26
ijin mengambil sampel dari kelas XII karena siswi kelas XII akan
menghadapi Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
proportionate stratified random sampling. Teknik proportionate
stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota
atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional
(Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini sampel memiliki strata yaitu
kelas X Dan XI. Jumlah siswi kelas X sebanyak 148 siswi (61%) dan
jumlah siswi kelas XI sebanyak 91 siswi (39%). Cara pengambilan
sampel kelas X diambil 61% dari jumlah sampel yaitu 61% dari 90
didapatkan 55 siswi, kelas X terdiri dari 6 kelas kemudian setiap kelas
diambil responden sebanyak 10 siswi, 5 siswi sebagai antisipasi apabila
jumlah responden berkurang atau tidak hadir dan kelas XI diambil 39%
dari jumlah sampel yaitu 39% dari 90 didapatkan 35 siswi, kelas XI
terdiri dari 6 kelas kemudian setiap kelas diambil responden sebanyak 6
siswi, 1 siswi sebagai antisipasi apabila jumlah responden berkurang atau
tidak hadir.
Cara pengambilan sampel setiap kelas dengan cara menuliskan
Nomer Induk Siswa (NIS) pada kertas undian dan NIS yang keluar akan
dijadikan sebagai responden.
27
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Notoatmojo, 2010).
Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat
pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK N Jumantono.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek
atau fenomena (Hidayat, 2007).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional Indikator
Alat
Ukur
Skala
Ukur Hasil Ukur
Tingkat
Pengetahuan
Siswi Kelas X
Dan XI
Tentang
Dismenorea
Segala sesuatu
yang diketahui
oleh siswi
kelas X dan XI
tentang
dismenorea
a. Pengertian
dismenorea
b. Tanda dan
gejala
dismenorea
c. Macam
dismenorea
d. Pencegahan
dan
pengobatan
dismenorea
Kuesi
oner
Ordinal 1) Baik: bila skor
X > mean + 1 SD
2) Cukup: apabila
skor mean - 1SD
< x < mean + 1
SD
3) Kurang: apabila
skor
x < mean - 1 SD
Sumber : (Riwidikdo, 2013)
28
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian yang
digunakan berupa kuesioner yaitu alat ukur berupa angket atau kuesioner
dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).
Kuesioner yang digunakan dalam bentuk pernyataan tertutup
(closed ended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan
jawaban responden dan mudah diolah (Notoatmodjo, 2012) .
2. Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 3.2 Kisi – kisi kuisoner Uji Coba Instrumen
Variabel
Indikator
Pernyataan Jumlah
Favorable Unfavorable
Tingkat
pengetahuan
siswi tentang
dismenorea
a. Pengertian
Dismenorea
b. Tanda dan
gejala
dismenorea
c. Penyebab
dismenorea
d. Pencegahan
dan
pengobatan
dismenorea
1,2
4,5,7
10,12,13,
14*,15,16,
17,18,19
20,21,22,
23,24*,27,
28*
3,6,8,9
11
25,26
2
7
10
9
Jumlah 28
*= Soal yang tidak valid
29
Tabel 3.3 Kisi – kisi kuisoner Penelitian
Variabel Indikator Pernyataan
Jumlah Favorable Unfavorable
Tingkat
pengetahuan
siswi tentang
dismenorea
e. Pengertian
Dismenorea
f. Tanda dan
gejala
dismenorea
g. Penyebab
dismenorea
h. Pencegahan dan
pengobatan
dismenorea
1,2
4,5,7
10,12,13,
14,15,16,
17,18
19,20,21,
22,23
3,6,8,9
11
24,25
2
7
9
7
Jumlah 25
3. Cara Penilaian
Kuesioner terdiri dari dua pernyataan, yaitu favorable (pernyataan
positif) dan unfavorable (pernyataan negatif). Untuk pernyataan
favorable (pernyataan positif) jika responden memilih jawaban benar
diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 sedangkan untuk
pernyataan unfavorable (pernyataan negatif) jika responden memilih
jawaban benar diberi skor 0 dan jawaban salah diberi skor 1.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012).
Menurut Riwidikdo, (2013) untuk melakukan uji validitas,
metode yang kita lakukan adalah dengan mengukur korelasi antara
butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan dengan keseluruhan.
Uji coba minimal dilakukan terhadap 30 orang.
30
Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu
mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji validitas
dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows. Instrumen dikatakan valid jika rhitung>rtabel dengan
taraf signifikan 0,05 dan jumlah responden 30.
Menurut Arikunto (2013), rumus product moment adalah:
Keterangan:
r : Korelasi antara masing-masing butir pertanyaan
N: Jumlah responden
x : Skor pertanyaan
y : Skor total pertanyaan
xy: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Setelah dilakukan uji coba instrumen di SMK N Jumantono
kepada 30 responden, 25 item soal dinyatakan valid dan 3 soal
dinyatakan tidak valid nomor 14, 24 dan 28.
Pernyataan yang tidak valid sebanyak 3 pernyataan dikeluarkan
karena pernyataan valid sudah memenuhi kriteria kisi-kisi kuesioner.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan (Notoatmodjo, 2012).
31
Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan
Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for
Windows. Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki
nilai alpha (α) minimal 0,7 (Riwidikdo, 2013).
Menurut Arikunto (2013), rumus Alpha Chronbach adalah
sebagai berikut:
t
b
k
kr
2
2
11 11 t2
bb2
Keterangan:
r11 : Reliabilitas Instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 : Jumlah varian butir
t2
: Varians total
Hasil perhitungan dengan Alpha Chronbach dinyatakan reliabel
jika nilai alpha (α) minimal 0,7, dari hasil perhitungan didapatkan nilai
alpha (α) 0,940, karena nilai alpha (α) > 0,7 maka dinyatakan
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya atau
reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner
kepada siswi SMK N Jumantono, kemudian menjelaskan tentang cara
32
pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner dan kuesioner diambil
pada saat itu juga oleh peneliti.
Menurut Riwidikdo (2013), cara memperoleh data dibagi menjadi 2
yaitu data primer dan data sekunder :
1. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari
subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
Riwidikdo (2013). Pengumpulan data primer didapat dari pengisian
kuesioner.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara
komersial maupun nonkomersial Riwidikdo (2013).
Data sekunder diperoleh dari bagian Tata Usaha (TU), yaitu data
jumlah siswi di SMK N Jumantono.
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2012) proses pengolahan
data ada 4 yaitu:
33
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
isian formulir atau kuesioner. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan
kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah
terjawab dengan lengkap.
b. Coding
Coding merupakan mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan. Kegiatan ini memberi kode
angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden
agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Untuk
pengetahuan siswi tentang dismenorea:
Cara melakukan penilaian dengan dua cara yaitu:
1) Favorable (pernyataan positif) jika responden memilih jawaban
benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.
2) Unfavorable (pernyataan negatif) jika responden memilih
jawaban jawaban benar diberi skor 0 dan jawaban salah diberi
skor 1.
c. Memasukkan data atau processing
Jawaban dari masing-masing responden yang berbentuk ‘kode’
(angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program SPSS 17.
d. Pembersihan data (cleaning)
Semua data dari responden dicek kembali untuk melihat
34
kemungkinan adanya kesalahan dan ketidaklengkapan kemudian
dilakukan pembetulan.
2. Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik
kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan (Saryono, 2011).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah analisis tiap
variabel dari hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter:
a. Baik = (x) > Mean + 1 SD
(x) > 19,6 + (1 x 4,4)
(x) > 24
Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) > 24
b. Cukup = Mean – 1 SD < x < Mean + 1 SD
19,6 – (1 x 4,4) < x < 19,6 + (1 x 4,4)
15,2 < x < 24
Jadi tingkat pengetahuan responden cukup bila nilai (x) 15,2 < x < 24
c. Kurang = (x) < Mean – 1 SD
(x) < 19,6 – (1 x 4,4)
(x) < 15,2
Jadi tingkat pengetahuan responden kurang bila nilai (x) < 15,2
35
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari rata-rata diperoleh
dengan rumus:
Keterangan :
X : Rata – rata (mean)
Ɖx : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah data
Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standart deviation)
adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran
nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.
Keterangan :
SD : Simpangan Baku ( Standart Deviation )
Xi : Nilai responden
n : Jumlah data
Prosentase diperoleh dengan rumus :
Besar prosentase =
Keterangan :
: jumlah atau distribusi frekuensi
: jumlah responden
(Riwidikdo, 2013)
36
I. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika dalam penelitian harus
diperhatikan (Hidayat, 2007). Setiap penelitian yang menggunakan obyek
manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat
terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan
menekankan pada masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan
pada masalah etika yang meliputi :
1. Informed Consent
Infomed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.
Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek
mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika
subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati
keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi
lembar persetujuan.
2. Anonymity (kerahasiaan nama atau identitas)
Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data.
37
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan dalam hasil penelitian. Dalam penelitian ini kerahasiaan hasil
atau informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan dijamin
oleh peneliti.
J. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal sampai dengan penulisan laporan proposal, beserta waktu
berlangsungnya setiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal
penelitian ini terlampir.
38
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Jumantono Karanganyar yang
terletak di Dukuh Blorong, Kelurahan Blorong, Kecamatan Jumantono,
Kabupaten Karanganyar. SMK Negeri Jumantono dipimpin oleh Kepala
Sekolah yang membawahi 55 guru dan 21 karyawan. Luas SMK Negeri
Jumantono sekitar 3 hektar, yang terdiri dari 26 kelas, ruang guru,
perpustakaan, ruang tata usaha, ruang UKS, sarana olah raga, mushola, ruang
laboratorium komputer, ruang laboratorium, ruang kesenian dan kantin.
Jumlah siswa di SMK Negeri Jumantono pada kelas X yaitu 363 siswa, kelas
XI berjumlah 221 siswa dan kelas XII berjumlah 237 siswa.
Letak SMK Negeri Jumantono pada sebelah selatan berbatasan
dengan RT. 03 Dusun Podang, sebelah timur berbatasan dengan RT. 04 Dusun
Jurug, sebelah utara berbatasan dengan RT. 03 Dusun Sringin dan pada
sebelah barat berbatasan dengan Dusun Petak.
B. Hasil Penelitian
Penelitian tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK
Negeri Jumantono dengan jumlah sampel 90 responden. Hasil perhitungan
nilai Mean dan Standard Deviation adalah sebagai berikut:
38
39
Tabel 4.1. Nilai Mean dan Std. Deviation
Variabel N Mean Std. Deviation
Tingkat pengetahuan siswi
tentang dismenorea
90 19,6 4,4
Tabel 4.2. Karakteristik responden berdasarkan umur
No. Umur Frekuensi Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
15 tahun
16 tahun
17 tahun
18 tahun
15
42
22
11
16,7
46,7
24,4
12,2
Total 90 100%
Sumber: Data primer
Tabel 4.3. Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi
tentang dismenorea
No. Sumber Informasi Frekuensi Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
Guru
Keluarga
Sosial Media
Buku
56
19
11
4
62,2
21,1
12,2
4,5
Total 90 100%
Sumber: Data primer
Tabel 4.4. Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea
di SMK Negeri Jumantono
No. Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
16
58
16
17,8
64,4
17,8
Total 90 100%
Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea
di SMK Negeri Jumantono pada kategori pengetahuan baik sebanyak 16
responden (17,8%), pengetahuan cukup sebanyak 58 responden (64,4%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 16 responden (17,8%).
40
C. Pembahasan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal. Pengalaman muncul ketika seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Jalal, 2010).
Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh remaja putri yaitu
pengetahuan tentang dismenorea. Dismenorea adalah aliran bulanan yang
menyakitkan atau tidak normal. Nyeri yang dirasakan tidak hanya terjadi pada
bagian perut bawah saja melainkan pada punggung bagian bawah, pinggang,
pinggul, otot, paha atas, hingga betis (Laila, 2011).
Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK
Negeri Jumantono pada kategori pengetahuan baik sebanyak 16 responden
(17,8%), pengetahuan cukup sebanyak 58 responden (64,4%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 16 responden (17,8%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang
pernah dilakukan oleh Dewi Ekasari (2012), dengan judul “Tingkat
Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorea Kelas VIII di SMP Negeri 1
Plupuh”. Hasil penelitian dari 107 responden menunjukkan bahwa sebagian
besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang dismenorea yaitu
sebanyak 28 responden (54%).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah
pendidikan,pekerjaan, informasi atau media masa, sosial budaya dan ekonomi,
lingkungan, pengalaman dan usia. Semakin tinggi pendidikan seseorang
semakin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi. Masyarakat
41
mendapat inovasi baru melalui berkembangnya teknologi dan media massa.
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu. Adanya interaksi timbal balik
individu terhadap lingkungan juga mempengaruhi pengetahuan
(Notoadmodjo, 2010). Umur mempengaruhi pengetahuan, dimana umur 15
tahun merupakan tahap remaja madya dimana belajar menerima informasi,
tetapi belum mampu menerapkan informasi tersebut secara maksimal dan
sering kali mencoba-coba tanpa memperhitungkan konsekuensinya, sedangkan
umur 16 – 18 tahun merupakan remaja akhir, dimana remaja mulai memahami
dirinya dan lebih mudah menerima informasi, sehingga mempengeruhi
pengetahuan remaja.
Faktor pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan mudah menerima
informasi, sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Pendidikan responden
dalam penelitian ini yaitu kelas X dan XI SMK.
Informasi juga akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Seseorang
yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai
pengetahuan yang luas. Lingkungan merupakan kondisi yang ada di sekitar
manusia yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau
kelompok. Pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami oleh
42
seseorang. Pengalaman akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang
bersifat informal.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari siswi kelas X dan XI di
SMK Negeri Jumantono Karanganyar, di sekolah belum pernah ada
penyuluhan tentang dismenorea. Sebagian siswi mendapatkan informasi
tentang dismenorea dari keluarga masing-masing berupa penjelasan dari orang
tua atau keluarga.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
siswi tentang dismenorea di SMK Negeri Jumantono terbanyak pada kategori
berpengetahuan cukup sebanyak 58 responden (64,4%). Hal ini dipengaruhi
karena masih banyak siswi yang tidak mengerti tentang pengertian dan cara
penanganan dismenorea.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
Kendala penelitian adalah waktu dalam mengumpulkan responden
dikarenakan sedang ada kegiatan di tempat penelitian serta pada saat
mengerjakan kuesioner ada beberapa responden yang belum bisa
memahami istilah-istilah dalam kuesioner.
2. Kelemahan/ Keterbatasan
a. Variabel penelitian
43
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat tingkat pengetahuan siswi tentang
dismenorea saja.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” atau “tidak”
sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban
yang tersedia.
c. Sampel
Penelitian ini hanya mengambil dari siswi kelas X dan XI saja,
dikarenakan dari pihak sekolah siswi kelas XII tidak diperbolehkan
diambil sebagai sampel karena akan menghadapi ujian.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan April 2015
dengan judul Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea di SMK Negeri
Jumantono dapat disimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK Negeri Jumantono
pada tingkat baik sebanyak 16 responden (17,8%).
2. Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK Negeri Jumantono
pada tingkat cukup sebanyak 58 responden (64,4%).
3. Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK Negeri Jumantono
pada tingkat kurang sebanyak 16 responden (17,8%).
4. Jadi tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK Negeri
Jumantono terbanyak dalam kategori cukup sebanyak 58 responden
(64,4%).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat digunakan sebagai sumber
data dan bacaan untuk penelitian selanjutnya.
44
45
2. Bagi Institusi
a. SMK N Jumantono
Diharapkan pihak sekolah bekerjasama dengan institusi kesehatan
untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada siswanya khususnya
mengenai kesehatan reproduksi agar siswi lebih mengetahui tentang
dismenorea.
b. STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan institusi menambah referensi tentang dismenorea di
perpustakaan sebagai bahan bacaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian selanjutnya mengembangan variabel dan
instrument penelitian sehingga diperoleh hasil penelitian yang
bervariasi.
46
DAFTAR PUSTAKA
Andhyantoro, I.,Kumalasari, I. 2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Salemba
Medika.
Anurogo, D., Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta :
Andi Offset.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
. 2010. Prosedur Suatu Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka cipta.
Asrinah, Suciyanti, Syarifah. 2011. Menstruasi dan Permasalahanya. Yogyakarta
: Pustaka Panasea.
Ekasari, D. 2011. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VIII Tentang Dismenorea Di
SMP Plupuh, AKBID YAPPY. Karya Tulis Ilmiah.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : salemba Medika.
Innaka, D.N. 2012. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea
Kelas VIII Di SMP N 1 Sambi Boyolali. STIKes Kusuma Husada
Surakarta. KTI. Tidak dipublikasikan.
Jalal, A. 2010. Pengertian Pengetahuan (Knowledge). Jakarta : Bumi Putera.
Kusmiran, E. 2013. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba
Medika.
Laila, N.N. 2011. Buku Pintar Menstruasi dan Solusi Atasi Segala Keluhannya.
Yogyakarta : Bukubiru.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
47
. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta.
. 2012. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta : P.T Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Proverawati, A., Misaroh, M. 2009. Menarche. Menstruasi Pertama Penuh
Makna. Yogyakarta ; Nuha medika.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS Dalam Prosedur
Penelitian.
Saayura, N.D. 2011. Dismenore dan hak Cuti.
http://dindanuurannisaayura.wordpress.com/2010/05/21/dismenore-
dan-hak-cuti/ diakses tanggal 12 november 2014 pukul 11.50 wib
Sarwono, S.W. 2005. Psikologi remaja. Jakarta ; PT Raja Grafindo Persada.
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 Dan S2. Jakarta :
Nuha Medika.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Wawan, A., Dewi,M. 2011. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum. 2009. Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta : Fitramaya.