TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA...

68
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : NOVITASARI NIM. B10.038 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG

MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN

COLOMADU KARANGANYAR

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

NOVITASARI

NIM. B10.038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Manajemen

Laktasi di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar Tahun 2013”. Karya Tulis

Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai

salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis

Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ernawati, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Kepala Desa Blulukan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang

telah memberi ijin kepada penulis untuk penggunaan lahan penelitian dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

v

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Novitasari

B10.038

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG

MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN

COLOMADU KARANGANYAR

(xiii + 53 halaman + 5 tabel + 12 gambar + 17 lampiran)

ABSTRAK

Latar Belakang : Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi,

apabila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Dari kematian bayi tersebut

salah satunya terkait dengan faktor gizi, dengan penyebabnya antara lain buruknya

pemberian ASI dan belum terlaksananya manajemen laktasi. Manajemen laktasi

adalah tata laksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui.

Hasil wawancara terhadap 10 ibu menyusui di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar didapatkan 2 orang (20%) berpengetahuan baik, 3 orang (30%)

berpengetahuan cukup dan 5 orang (50%) berpengetahuan kurang tentang

manajemen laktasi yang benar.

TujuanPenelitian : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui

tingkat pengtahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di Desa Blulukan

Colomadu Karanganyar.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan sampel jenuh dengan jumlah

responden 42 orang, instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji

validitas dan reliabelitasnya, variabel penelitian menggunakan variabel tunggal,

teknik analisa data dengan analisa univariat, menggunakan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang manajmen laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar pada kategori baik sebanyak 7 responden

(16,6%), kategori cukup 26 responden (62,0%) dan kategori kurang 9 responden

(21,4%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar mayoritas pada kategori cukup yaitu

sebanyak 26 responden (62,0%).

Kata kunci : Pengetahuan, ibu menyusui, manajemen laktasi

Kepustakaan : 18 literatur ( Tahun 2003 s/d 2010 )

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

vii

MOTTO

§ Awali semuanya dengan doa dan senyuman

§ Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas

kemampuan

§ Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

untuk:

1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan

dan kemudahan dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

2. Bapak-ibu tersayang terimakasih atas doa dan

dukungannya, tanpamu diriku bukanlah apa-

apa.

3. Adikku tercinta yang selalu memberi

semangat.

4. Masku “T” yang selalu mendoakan,

menyemangati dan mengingatkan untuk jaga

kesehatan.

5. Om ku “Muh” yang selalu membantuku saat

aku butuhkan.

6. Teman-teman yang saling memberi semangat

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Almamaterku

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi
Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ... ................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .. ................................................................ vii

CURRICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI .. ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................. 8

1. Pengetahuan ........................................................................... 8

2. Ibu Menyusui ......................................................................... 16

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

x

3. Manajemen Laktasi ................................................................ 16

B. Kerangka Teori............................................................................. 33

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 34

BAB III. METODOLOGI LAPORAN KASUS

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 35

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 36

D. Instrumen Penelitian .................................................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 41

F. Variabel Penelitian ....................................................................... 41

G. Definisi Operasional..................................................................... 42

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ......................................... 43

I. Etika Penelitian ............................................................................ 45

J. Jadwal Penelitian .......................................................................... 46

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 47

B. Pembahasan .................................................................................. 49

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 51

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................ ......................................................... 52

B. Saran ............................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner tentang Manajemen Laktasi ......................... 38

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner tentang Manajemen Laktasi ........................ 39

Tabel 3.3 Definisi Operasional..................................................................... 42

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi .......................................................... 48

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Manajemen Laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar ...................................... 48

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perlekatan Menyusui Benar ........................................................ 25

Gambar 2.2 Perlekatan Menyusui Salah ........................................................ 25

Gambar 2.3 Cara Memegang Payudara ........................................................... 26

Gambar 2.4 Merangsang Bayi Membuka Mulut ............................................. 26

Gambar 2.5 Posisi Menyusui Balita pada Kondisi Normal ............................. 27

Gambar 2.6 Posisi Menyusui BBL Benar di Ruang Perawatan ...................... 28

Gambar 2.7 Posisi Menyusui BBL Benar di Rumah ....................................... 28

Gambar 2.8 Posisi Menyusui Bayi bila ASI Penuh ......................................... 28

Gambar 2.9 Posisi Menyusui Bayi Kembar secara Bersamaan ..................... 29

Gambar 2.10 Teknik Menyusui yang Benar .................................................... 30

Gambar 2.11 Kerangka Teori ......................................................................... 33

Gambar 2.12 Kerangka Konsep ....................................................................... 34

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan Penelitian

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Ijin Validitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Lembar Permohonan menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Lembar Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Kuesioner Uji Validitas Pengetahuan tentang Manajemen

Laktasi

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Hasil Data Kuesioner Pengetahuan tentang Manajemen Laktasi

Lampiran 16. Lembar Konsultasi

Lampiran 17. Lembar Perhitungan

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang bertujuan untuk

meningkatkan status gizi masyarakat, diprioritaskan pada kelompok

masyarakat resiko tinggi yaitu golongan bayi, balita, usia sekolah, remaja, ibu

hamil dan ibu menyusui serta usia lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara

terintegrasi dengan penanggulangan kemiskinan secara nasional. UPGK

dilakukan secara terpadu, lintas program dan lintas sektoral agar lebih berdaya

guna dan berhasil guna sehingga dapat terlaksananya kegiatan secara nyata

dan bertanggung jawab dengan memperlihatkan faktor epidemiologi, geografi,

sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat (Depkes RI, 2009).

Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi, apabila

dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. AKB Indonesia dua sampai

lima tahun lebih tinggi, padahal angka ini merupakan salah satu parameter

utama kesehatan anak. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2008 tercatat AKB sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup. Dari

kematian bayi tersebut salah satunya terkait dengan faktor gizi, dengan

penyebabnya antara lain karena buruknya pemberian ASI. Faktor gizi

merupakan salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia, karena kurang

gizi akan menyebabkan gangguan psikomotor, kognitif, dan sosial, serta

secara klinis akan terjadi gangguan pertumbuhan yang pada akhirnya

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

2

menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak berkualitas serta akan

meningkatkan angka kesakitan dan kematian (Dinkes Surakarta, 2009).

Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan

bahwa prevalensi gizi buruk secara nasional sebesar 4,9%, menurun 0,5%

dibanding hasil Riskesdas tahun 2007 sebesar 5,4%, sedangkan gizi kurang

tetap 13%. Salah satu penyebab dari gizi buruk dan kurang tersebut oleh

karena rendahnya pemberian ASI yang disebabkan belum terlaksananya

manajemen laktasi (Rinkesda, 2010).

Manajemen laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk

menunjang keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai

pada masa kehamilan, segera setelah melahirkan dan pada masa menyusui

selanjutnya.Bila manajemen laktasi tidak terlaksana maka akan berdampak

penurunan pemberian ASI sehingga berdampak pada peningkatan angka gizi

buruk dan gizi kurang yang beresiko pada peningkatan angka kesakitan dan

kematian bayi ( Prasetyono, 2009).

United Nations Children’s Fund (UNICEF), menyatakan sekitar 30

ribu kematian anak Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui

pemberian ASI selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Pemberian ASI dapat

menurunkan angka kematian bayi hingga 13% sehingga dengan dasar asumsi

jumlah penduduk 219 juta angka kelahiran total 22/1000 kelahiran hidup,

angka kematian balita 46/1000 kelahiran hidup, maka jumlah bayi yang akan

terselamatkan sebanyak 30 ribu. Namun yang patut di sayangkan tingkat

pemberian ASI di indonesia hingga saat ini masih sangat rendah yaitu antara

39%-40% dari jumlah ibu yang melahirkan (Gklinis, 2006).

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

3

Pemberian ASI di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya, untuk itu

sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan dalam upaya meningkatkan

perilaku menyusui ibu yang memiliki bayi yaitu dengan cara memotivasi dan

mendukung ibu agar tetap menyusui bayinya, memberikan penyuluhan tentang

ASI dan mengajarkan ibu tentang manajemen laktasi yang benar.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Blulukan

Colomadu Kabupaten Karanganyar didapatkan jumlah ibu menyusui pada

bulan Oktober sebanyak 42. Peneliti melakukan wawancara dengan 10 ibu

menyusui. Dengan hasil, 2 orang ibu berpengetahuan baik, 3 orang ibu

berpengetahuan cukup dan 5 orang berpengetahuan kurang tentang

manajemen laktasi yang benar.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu

Menuyusui Tentang Manajemen Laktasi di Desa Blulukan Colomadu

Kabupaten Karanganyar”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah adalah

“Bagaimana tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Kabupaten Karanganyar ?”.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

4

C. Tujuan Penelitian

1. Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi

di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar Tahun 2013.

2. Khusus

a. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar tahun 2013 pada kategori

baik.

b. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar tahun 2013 pada kategori

cukup.

c. Mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar tahun 2013 pada kategori

kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam

memberikan informasi tentang manajemen laktasi yang benar.

2. Bagi diri sendiri

Penelitian ini untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari

perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang

manajemen laktasi yang benar

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

5

3. Bagi Desa Blulukan

Melalui adanya penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya

ibu menyusui mendapatkan informasi tentang manajemen laktasi yang

benar

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang serupa tentang manajemen laktasi antara lain sebagai

berikut:

1. Dyah Eka Kusumawati (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan

Tentang Manajemen Laktasi Pada Ibu Bekerja Di RW IX Kelurahan

Jamurwonosari Kecamatan Wonocolo Surabaya”. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif. Dengan hasil, didapatkan ibu bekerja

yang mempunyai pengetahuan baik sebagian kecil (14,3%), pengetahuan

cukup hampir setengahnya (31,4%), dan pengetahuan kurang sebagian

besar (54,3%).

2. Rina Sulistianingsih (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu

Menyusui Tentang Cara Menyusui yang Benar di Dusun Lemahbang

Plosokerep Karangmalang Kabupaten Sragen”. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dari penelitian ini didapatkan

pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar antara lain

yang masuk kriteria baik (46,8%), cukup baik (43,8%), dan kurang baik

(9,4%).

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

6

3. Intan Yuliana (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui

Tentang Perawatan Payudara di BPS Aryanti Gemolong Sragen”.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan hasil

tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang perawatan payudara yang

masuk kriteria cukup baik (80,0%), baik (8,6%) dan kurang baik (11,4%).

Persamaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak

pada jenis metode penelitian, sedangkan perbedaannya terletak pada tempat,

waktu, sampel dan hasil penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5

BAB yaitu, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika

penelitian Karya Tulis Ilmiah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang pengertian pengetahuan, ibu menyusui,

manajemen laktasi, fisiologi laktasi, komposisi ASI, manfaat

pemberian ASI, upaya memperbanyak ASI, cara menyusui yang

benar, tahap tata laksana menyusui yang benar, posisi dan

perlekatan ASI, cara pengamatan teknik menyusui yang benar, cara

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

7

perawatan payudara ibu menyusu. Berisi pula tentang kerangka

teori dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,

instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional variabel, metode pengolahan dan

analisis data, etika penelitian serta jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi berisikan tentang gambaran umum tempat penelitian,

hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga dan sebagainya) dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek indera

pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata)

(Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang dicakup dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu, untuk mengetahui atau

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan

pertanyaan-pertanyaan.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tetapi orang tersebut harus dapat menginterprestasikan

secara benar tentang objek yang diketahui orang tersebut.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

9

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek

yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip

yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisa (Analisys)

Analisa adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponan yang terdapat pada suatu masalah atau objek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai pada

tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat

membedakan atau memisahkan, mengelompokan, membuat diagram

(bagan) terhadap pengetahuan objek tersebut.

5) Sintesis (Sintesys)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari

suatu komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata

lain, sintesis adalah suatu komponen untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan komponen seseorang untuk

melakukan justivikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Penilaian ini dengan sendirinya atau norma-norma yang berlaku di

masyarakat.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

10

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh kebenaran

pengetahuan dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional (non

ilmiah) yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern (ilmiah)

yakni melalui proses penilaian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pencegahannya

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan mengunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah

tersebut dapat di pecahkan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena

tidak di sengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasan seperti

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

11

ini bukan hanya terjadi masyarakat tradisional saja, melainkan

juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah

diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemeritahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakin orang mempunyai wibawa atau kekuasaan , baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh

sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa yang

lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

12

dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

di wahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau

penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

cara rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat

manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini

manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan. Induksi dan deduksi ada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukakan. Apabila proses pembuatan

kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus

kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

13

adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan

umum ke khusus.

i) Induksi

Adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus pernyataan yang bersifat umum.

Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan

tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang

ditangkap oleh indera kemudian disimpulkan ke dalam suatu

konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami.

j) Deduksi

Adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berfikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa

yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research

methodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang

mengembangkan metode berfikir induktif kemudian dikembangkan

oleh Deobold Van Dallen yang menyatakan bahwa dalam

memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi

langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

14

fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini

mencakup tiga hal pokok:

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Notoatmodjo (2003), faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah, sebagai berikut:

1) Tingkat Pengetahuan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

Pendidikan digolongkan sebagai berikut:

a) Tamat SD

b) Tamat SLTP

c) Tamat SLTA

d) Tamat Perguruan Tinggi

2) Pengalaman

Sesuatu yan pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang

bersifat informal.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

15

3) Usia

Makin tua umur seseorang maka proses-proses

perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada

umur tertentu bertambahnya proses perkembangan mental ini

tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun.

4) Informasi

Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan

mendengar sendiri), serta melalui media surat kabar, radio, tv

dapat menambah pengetahuan lebih luas.

5) Budaya

Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga

mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun

tidak melakukan.

6) Sosial ekonomi

Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga

akan tinggi dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan

(Soekanto, 2003).

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

16

e. Cara Pengukuran Pengetahuan

Cara mengukur pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara, angket atau kuesioner yang menanyakan tentang isi

materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden

(Mubarak, 2007).

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo

(2010) dibagi menjadi tiga,yaitu sebagai berikut:

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

b. Cukup, bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

2. Ibu Menyusui

Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayinya

atau anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi

menggunakan reflek menghisap untuk mendapatlan dan menelan susu.

Keberhasilan menyusui tidak diperlukan dari pemakaian alat-alat khusus

dan biaya yang mahal yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, sedikit

pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari lingkungan terutama

suami (Rachmawati dan Kuntari, 2007).

3. Manajemen Laktasi

Manajemen laktasi adalah suatu tatalaksana yang mengatur agar

keseluruhan proses menyusui bisa berjalan dengan sukses, mulai dari ASI

diproduksi sampai proses bayi mengisap dan menelan ASI, yang dimulai

pada masa antenatal, perinatal dan postnatal (Prasetyono, 2009).

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

17

a. Fisiologi Laktasi

Kemampuan laktasi setiap ibu berbeda-beda. Sebagian

mempunyai kemampuan yang lebih besar dibandingkan dengan yang

lain. Dari segi fisiologi, kemampuan laktasi berhubungan dengan

makanan, faktor endokrin dan faktor fisiologi (Marmi, 2012).

Pada masa hamil terjadi perubahan payudara, terutama

mengenai besarnya. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya kelenjar

payudara proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel kelenjar

pembuatan air susu ibu. Proses proliferasi dipengaruhi oleh hormon

yang dihasilkan plasenta, yaitu laktogen, prolaktin, kariogonadotropin,

estrogen dan progesteron. Selain itu, perubahan tersebut disebabkan

bertambah lancarnya peredaran darah pada payudara. Pada kehamilan

lima bulan atau lebih, kadang-kadang dari ujung puting keluar cairan

yang disebut kolostrum. Sekresi (keluarnya) cairan tersebut karena

pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari

hipofise. Keadaan tersebut adalah normal, meskipun cairan yang

dihasilkan tidak berlebihan sebab meskipun kadar prolaktin cukup

tinggi, pengeluaran air susu juga dihambat oleh hormon estrogen.

Setelah persalinan kadar estrogen dan progesteron menurun dengan

lepasnya plasenta, sedangkan prolaktin tetap tinggi sehingga tidak ada

lagi hambatan terhadap prolaktin dan estrogen. Oleh karena itu, airsusu

ibu segera keluar. Biasanya, pengeluaran air susu dimulai pada hari

kedua dan ketiga setelah kelahiran.Setelah persalinan, segera susukan

bayi karena akan memacu lepasnya prolaktin dari hipofisesehingga

pengeluaran air susu bertambah lancar (Marmi, 2012).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

18

Reflek-reflek yang sangat penting dalam proses laktasi sebagai

berikut:

1) Reflek Prolaktin

Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf peraba yang terdapat pada

puting susu terangsang, rangsangan tersebut dibawa ke hipotalamus

oleh serabut afferent, kemudian dilanjutkan ke bagian depan kelenjar

hipofise yang memacu pengeluaran hormon prolaktin ke dalam

darah. Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar memproduksi

air susu.

2) Reflek Aliran (let down reflek)

Rangsangan yang ditimbulkan bayi saat menyusu diantar sampai

bagian belakang kelenjar hipofise yang akan melepaskan hormon

oksitosin masuk ke dalam aliran darah. Oksitosin akan memacu otot-

otot polos yang mengelilingi alveoli dan duktus berkontraksi

sehingga memeras air susu dari alveoli, duktus dan sinus menuju

puting susu.

3) Reflek Menangkap (Rooting Reflek)

Jika disentuh pipinya, bayi akan menoleh ke arah sentuhan.

4) Reflek Menghisap

Reflek menghisap pada bayi akan timbul jika puting merangsang

langit-langit.

5) Reflek Menelan

Air susu yang penuh dalam mulut bayi akan ditelan sebagai

pernyataan reflek menelan dari bayi. Pada saat bayi menyusu, akan

terjadi peregangan puting susu dan areola untuk mengisi rongga

mulut (Marmi, 2012).

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

19

b. Komposisi ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam protein, lactose dan garam

organik yang disekresi oleh ke dua belah kelenjar payudara ibu sebagai

makanan utama bayi. Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu,

hal ini berdasarkan stadium laktasi (Proverawati dan Rahmawati, 2010).

Komponen ASI dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

1) Kolostrum

Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar

payudara ibu pada hari pertama sampai hari keempatsetelah bayi

lahir yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI

matang dengan volume 150 – 300 ml/hari. Berwarna kuning

keemasan atau krem (creamy). Lebih kental dibandingkan dengan

cairan susu tahap berikutnya. Kolostrum mempunyai kandungan

yang tinggi protein, vitamin yang terlarut dalam lemak, mineral-

mineral dan imunoglobulin. Imunoglobulin ini merupakan antibodi

dari ibu untuk bayi yang juga berfungsi sebagai imunitas pasif untuk

bayi. Imunitas pasif akan melindungi bayi dari berbagai bakteri dan

virus yang merugikan. Kolostrum juga merupakan pembersih usus

bayi yang membersihkan mikonium sehingga mukosa usus bayi

yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini

menyebabkan bayi sering defekasi dan feses berwarna hitam.

2) ASI Peralihan

ASI peralihan ASI yang dihasilkan setelah kolostrum (8 – 20

hari) dimana kadar lemak, laktosa, dan vitamin larut air lebih tinggi

dan kadar protein, mineral labih rendah, serta mengandung lebih

banyak kalori daripada kolostrum.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

20

3) ASI Matur

ASI matur adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah

melahirkan dengan volume bervariasi 300 – 850 ml/hari tergantung

pada besarnya stimulasi saat laktasi. ASI matur 90% nya adalah air

yang diperlukan untuk memelihara hidrasi bayi. Sedangkan 10%

kandungannya adalah karbohidrat, protein dan lemak yang

diperlukan untuk kebutuhan hidup dan perkembangan bayi. ASI

matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan

perkembangan bayi sampai 6 bulan. Volume ASI pada tahun

pertama adalah 400 – 700 ml/24 jam, tahun kedua 200 – 400 ml/24

jam, dan sesudahnya 200ml/24 jam.

Ada 2 tipe ASI matur

a) Foremilk : jenis ini dihasilkan selama awal menyusui dan

mengandung air, vitamin-vitamin dan protein.

b) Hind-milk : jenis ini dihasilkan setelah pemberian awal saat

menyusui dan mengandung lemak tingkat tinggi dan sangat

diperlukan untuk pertambahan berat bayi.

Kedua jenis tersebut di atas sangat dibutuhkan ketika ibu

menyusui yang akan menjamin nutrisi bayi secara adekuat yang

diperlukan sesuai tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu

sebaiknya menyusui dilakukan sampai bayi terpuaskan (kenyang),

sehingga terpenuhi semua kebutuhan gizinya. Lebih sering bayi

menghisap, lebih banyak ASI yang diproduksi. Sebaliknya

berkurangnya isapan bayi menyebabkan produksi ASI

berkkurang. Mekanisme ini disebut mekanisme supply and

demand (Proverawati dan Rahmawati, 2010).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

21

c. Manfaat Pemberian ASI

Menurut Marmi (2012), manfaat pemberian ASI adalah sebagai

berikut:

1) Manfaat bagi bayi

a) ASI mengandung komponen perlindungan terhadap infeksi,

mengandung protein yang spesifik untuk perlindungan terhadap

alergi dan merangsang sistem kekebalan tubuh.

b) Komposisi ASI sangat baik karena mempunyai kandungan

protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang seimbang.

c) ASI memudahkan kerja pencernaan, mudah diserap oleh usus

bayi serta mengurangi timbulnya gangguan pencernaan seperti

diare atau sembelit.

d) Bayi yang minum ASI mempunyai kecenderungan memiliki berat

badan yang ideal.

e) ASI mengandung zat gizi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan

perkembangan bayi termasuk untuk kecerdasan bayi.

f) ASI mengandung banyak kadar seleniumyang melindungi gigi

dari kerusakan.

g) Menyusui akan melatih daya hisap bayi dan membantu

membentuk rahang dan otot pipi yang baik.

h) ASI bermanfaat untuk perkembangan otak dan IQ bayi.

i) ASI memberikan keuntungan psikologis.

j) Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

22

2) Manfaat bagi ibu

a) Aspek kesehatan ibu

(1) Membantu mempercepat pengembalian uterus ke bentuk

semula dan mengurangi perdarahan post partum karena

isapan bayi pada payudara akan merangsang kelenjar hipofise

untuk mengeluarkan hormon oksitosin. Oksitosin bekerja

untuk kontraksi saluran ASI pada kelenjar air susu dan

merangsang kontraksi uterus.

(2) Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan secara

bertahap karena pengeluaran energi untuk ASI dan proses

pembentukkannya akan mempercepat kehilangan lemak.

(3) Pemberian ASI yang cukup lama dapat memperkecil kejadian

karsinoma payudara dan karsinoma ovarium.

(4) Pemberian ASI mudah karena tersedia dalam keadaan segar

dengan suhu yang sesuai sehingga dapat diberikan kapan dan

dimana saja.

b) Aspek Keluarga Berencana

Pemberian ASI secara eksklusif dapat berfungsi sebagai

kontrasepsi karena isapan bayi merangsang hormon prolaktin

yang menghambat terjadinya ovulasi sehingga menunda

kesuburan.

c) Aspek psikologi

Menyusui memberikan rasa puas, bangga dan bahagia pada ibu

yang berhasil menyusui bayinya dan memperkuat ikatan batin

antara ibu dan anak.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

23

d. Upaya Memperbanyak ASI

Menurut Marmi (2012), upaya tindakan yang dapat memperbanyak

ASI yaitu, sebagai berikut:

1) Bimbingan prenatal.

2) Perawatan payudara dan puting susu sedini mungkin dimulai sejak

kehamilan trimester III.

3) Menyusui sedini mungkin segera setelah melahirkan.

4) Menyusui secara on demand yaitu menyusui sesering mungkin

sesuai dengan kehendak bayi tanpa dijadwal.

5) Menyusui dengan posisi yang benar.

6) Memberikan ASI eksklusif.

7) Pemberian gizi pada ibu hamil dengan baik dan seimbang

konsumsi nutrisi lengkap dengan cukup kalori dan cukup air

8) Dukungan pada ibu secara psikologis dari suami, keluarga dan

bidan.

9) Sikap pelayanan, pengetahuan dan kesiapan petugas.

10) Saat menyusui, sebaiknya ibu berada di lingkungan yang tenang.

11) Pelayanan pascanatal.

12) Setiap menyusui, gunakanlah kedua payudara secara bergantian

tetapi diusahakan satu payudara sampai habis, lalu pindah ke

payudara yang lainnya.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

24

e. Cara Menyusui Yang Benar

Menurut Marmi (2012), cara menyusui yang benar adalah sebagai

berikut:

1) Posisi madona atau menggendong

Bayi berbaring menghadap ibu, leher dan punggung atas bayi

diletakkan pada lengan bawah lateral payudara. Ibu menggunakan

tangan lainnya untuk memegang payudara jika diperlukan.

2) Posisi football atau mengepit

Bayi berbaring atau punggung melingkar antara lengan dan samping

dada ibu. Lengan bawah dan tangan ibu menyangga bayi, dan ia

mungkin menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang

payudara jika diperlukan.

3) Posisi berbaring miring

Ibu dan bayi berbaring miring saling berhadapan. Posisi ini

merupakan posisi yang paling aman bagi ibu yang mengalami

penyembuhan dari proses persalinan melalui pembedahan.

f. Tahap Tata Laksana Menyusui Yang Benar

Menurut Marmi (2012), tahap dan tata laksana menyusui yang

benar adalah sebagai berikut:

1) Posisi badan ibu dan badan bayi

(a) Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai.

(b) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.

(c) Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu.

(d) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah

payudara ibu.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

25

(e) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.

(f) Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu

garis dengan leher dan lengan bayi.

(g) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan

pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.

2) Posisi mulut bayi dan puting susu ibu

Gambar 2.1. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)

Gambar 2.2. Perlekatan salah (Perinasia, 2004)

(a) Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting dan areola.

(b) Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf C

yaitu payudara dipegang dengan ibu jari dibagian atas dan jari

yang lain menopang dibawah atau dengan pegangan seperti

gunting (puting susu dan areola dijepit oleh jari telunjuk dan jari

tengah seperti gunting) dibelakang areola.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

26

Gambar 2.3 Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)

(c) Sentuh pipi atau bibir bayi untuk merangsang rooting reflek

(reflek menghisap).

Gambar 2.4. Merangsang bayi membuka mulut

(Perinasia, 2004)

(d) Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan lidah menjulur

kebawah.

(e) Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan

bahu belakang bayi bukan belakang kepala.

(f) Posisikan puting susu di atas bibir atas bayi dan berhadap-

hadapan dengan hidung bayi.

(g) Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit

mulut bayi.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

27

(h) Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga

puting susu berada diantara pertemuan langit-langit yang keras

(palatum durum) dan langit-langit yang lunak (palatum molle).

(i) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan

gerakan memerah sehingga ASI akan keluar.

(j) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik,

payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.

(k) Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan

hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas.

Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari

payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu.

(l) Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus bayi.

g. Posisi Dan Perlekatan Menyusui

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang

tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Gambar 2.5. Posisi menyusui balita pada kondisi normal

(Perinasia, 2004)

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

28

Gambar 2.6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di

ruang perawatan (Perinasia, 2004)

Gambar 2.7. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di

rumah (Perinasia, 2004)

Gambar 2.8. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh

(Perinasia, 2004)

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

29

Gambar 2.9. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan

(Perinasia, 2004)

h. Cara Pengamatan Teknik Menyusui Yang Benar

Menurut Marmi (2012), apabila bayi telah menyusu dengan maka

akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:

1) Bayi tampak tenang

2) Badan bayi menempel pada perut ibu

3) Mulut bayi terbuka lebar

4) Dagu bayi menempel pada payudara ibu

5) Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih

banyak yang masuk

6) Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan

7) Puting susu tidak terasa nyeri

8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

9) Kepala bayi agak menengadah

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

30

Gambar 2.10. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2004)

i. Cara Perawatan payudara Ibu Menyusui

Menurut Marmi (2012), cara perawatan payudara payudara ibu

menyusui adalah sebagai berikut:

1) Manfaat Perawatan Payudara

a) Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu

agar terhindar dari infeksi.

b) Melunakkan serta memperbaiki bentuk puting susu sehingga bayi

dapat menyusu dengan baik.

c) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI

lancar.

d) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan

usaha-usaha untuk mengatasi.

e) Persiapan psikis ibu menyusui.

2) Cara melakukan perawatan payudara ibu menyusui

a) Persiapan alat

Alat yang dibutuhkan sebagai berikut:

(1) Handuk

(2) Kapas

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

31

(3) Minyak kelapa atau baby oil

(4) 2 Baskom (masing-masing barisi air hangat dan dingin)

b) Prosedur perawatan

(1) Buka pakaian ibu

(2) Letakkan handuk di atas pangkuan ibu dan tutuplah payudara

dengan handuk

(3) Buka handuk pada daerah payudara

(4) Kompres puting susu dengan menggunakan kapas minyak

selama 3-5 menit

(5) Bersihkan dan tariklah puting susu keluar terutama untuk

puting susu datar

(6) Ketuk-ketuk sekeliling puting susu dengan ujung-ujung jari

(7) Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa

(8) Kedua telapak tangan diletakkankan di antara kedua payudara

(9) Pengurutan dimulai ke arah atas, samping, telapak tangan kiri

ke arah sisi kiri, telapak tangan kanan ke arah sisi kanan

(10) Pengurutan diteruskan ke bawah, samping, selanjutnya

melintang, telapak tangan mengurut ke depan kemudian

dilepas dari kedua payudara

(11) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari-

jari tangan kanan sisi kelingking mengurut payudara ke arah

puting susu

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

32

(12) Telapak tangan kanan menopang payudara kanan dan tangan

lainnya menggenggam dan mengurut payudara dari arah

pangkal ke arah puting susu

(13) Payudara disiram dengan air hangat dan dingin secara

bergantian kira-kira 5 menit (air hangat dahulu)

(14) Keringkan dengan handuk

(15) Pakailah BH khusus untuk ibu menyusui (BH yang

menyangga payudara)

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

33

B. Kerangka Teori

Pengertian

1. Tujuan Rawat Gabung

2. Syarat Rawat Gabung

Gambar 2.11. Kerangka Teori

Sumber: Notoatmodjo (2010)

Manajemen Laktasi :

1. Pengertian

2. Komposisi ASI

3. Manfaat Pemberian ASI

4. Upaya Memperbanyak ASI

5. Cara Menyusui Yang Benar

6. Cara Perawatan Payudara Ibu

Menyusui

Ibu Menyusui

Faktor yang Mempengaruhi

Pengetahuan

1. Tingkat Pendidikan

2. Pengalaman

3. Usia

4. Informasi

5. Budaya

6. Sosial Ekonomi

Tingkat Pengetahuan

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

34

C. Kerangka Konsep penelitian

Keterangan:

: Variabel yang di teliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.12. Kerangka Konsep

Tingkat pengetahuan

ibu menyusui tentang

manajemen laktasi

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang

MempengaruhiPengetahuan

1. Tingkat Pendidikan

2. Pengalaman

3. Usia

4. Informasi

5. Budaya

6. Sosial Ekonomi

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan

dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2010). Kuantitatif

adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu fenomena dengan

berbentuk angka-angka (Hidayat, 2007). Penelitian deskriptif kuantitatif

yaitu penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu

keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat, yang telah direncanakan

sampai matang ketika persiapan penelitian disusun. Metode ini digunakan

untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada

situasi sekarang (Arikunto, 2010).

Rancangan penelitian menggunakan penelitian survey deskriptif.

Survey deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendekripsikan

atau menguraikan sesuatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat

(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini menggambarkan tingkat

pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di Desa Blulukan

Colomadu Karanganyar Tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi merupakan tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan

(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Blulukan,

Colomadu, Karanganyar.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

36

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang di butuhkan peneliti

untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 - 29 Februari 2013.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengamatan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui di Desa

Blulukan Colomadu Karanganyar yaitu sebanyak 42 ibu menyusui.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi

(Notoatmodjo, 2010).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini sampel yang

digunakan adalah semua ibu menyusui yang berada di Desa Blulukan

Colomadu Karanganyar pada bulan Oktober. Jika populasi kurang dari 100

lebih baik diambil semua, tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil 10% -

15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2010). Sampel dalam penelitian

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

37

ini adalah ibu menyusui di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

sebanyak 42 ibu menyusui.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010).

D. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh

responden. Kuesioner tertutup adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya

(Arikunto, 2010).

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu

menyusui. Dalam kuesioner ini menggunakan pilihan jawaban “benar” atau

“salah”. Jenis pernyataan dalam kuesioner ini bisa pernyataan positif dan

pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif, apabila responden memilih

jawaban “benar” mendapat skor 1 dan apabila responden memilih pilihan

jawaban “salah” mendapat skor 0. Sedangkan untuk pernyataan negatif,

apabila responden memilih jawaban “salah” mendapat skor 1 dan apabila

responden memilih pilihan jawaban “benar” mendapat skor 0.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

38

Tabel 3.1

Kisi- kisi Kuesioner tentang Manajemen Laktasi

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas. Dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji

coba instrument dalam penelitian ini dilakukan di Desa Mojo Rembun

Nogosari Boyolali, dengan jumlah 32 ibu menyusui.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diiukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan

komputerisasi, rumus product moment, yaitu :

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Pengetahuan ibu

menyusui

tentang

manajemen

laktasi

1. Pengertian 1 2 2

2. Komposisi ASI

3. Manfaat Pemberian ASI

4. Upaya Memperbanyak ASI

5. Cara Menyusui yamg Benar

6. Cara Perawatan payudara Ibu

Menyusui

3,4,5

7,8,9,10

12,13,14,15

18,19,20,21,22

25,26,27,28

6

11

16,17

23,24

29,30

4

5

6

7

6

Jumlah 30

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

39

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Pernyataan dinyatakan valid jikanilai rhitung > rtabel.

Berdasarkan uji coba validitas yang dilakukan di Desa Mojo

Rembun Nogosari Boyolali dengan data sebanyak 32 ibu menyusui dan 30

soal. Perhitungan dilakukan menggunakan program SPSS for Windows

didapat nomor 13, 24, 26, 27 tidak valid karena nilai rhitung < rtabel (0,361)

untuk selanjutnya nomor yang tidak valid dihilangkan. Perhitungan SPSS

selengkapnya terdapat dalam lampiran. Sehingga penelitian ini

menggunakan 26 pernyataan

Tabel 3.2

Kisi- kisi Kuesioner tentang Manajemen Laktasi

Keterangan :

* : tidak valid

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Pengetahuan ibu

menyusui

tentang

manajemen

laktasi

1. Pengertian 1 2 2

2. Komposisi ASI

3. Manfaat Pemberian ASI

4. Upaya Memperbanyak ASI

5. Cara Menyusui yamg Benar

6. Cara Perawatan payudara

Ibu Menyusui

3,4,5

7,8,9,10

12,13*,14,15

18,19,20,21,22

25,26*,27*,28

6

11

16,17

23,24*

29,30

4

5

6

7

6

Jumlah 30

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

40

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercayai untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha

Chronbach adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r11 : Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb² : Jumlah varians butir

σt² : Varians total

Intrumen dikatakan realibel jika nilai Alpha Chronbach lebih dari 0,7

(Riwidikdo, 2010).

Dari uji coba realibilitas dari 32 menyusui dan 30 soal yang dilakukan

di Desa Mojo Rembun Nogosari Boyolali didapatkan rhitung lebih besar dari

alpha cronbach, 0,843 > (0,7) sehingga kuesioner dikatakan realiabel.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

41

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada Ibu Menyusui di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar, kemudian menjelaskan tentang cara

pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan

kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri

dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2010).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di Desa Blulukan

Colomadu Karanganyar tahun 2013.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2010). Data sekunder pada penelitian ini

yaitu data ibu menyusui yang ada di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar tahun 2013 meliputi jumlah, umur dan pendidikan yang

didapat dari bidan desa.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

42

Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu

menyusui tentang manajemen laktasi. Variabel tunggal adalah variabel yang

hanya mengungkapkan variabel untuk dideskripsikan unsur atau faktor-faktor

didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut.

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan definisi yang membatasi ruang

lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.3

Definisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat

Ukur

Skala

Pengetahuan

Ibu menyusui

tentang

Manajemen

laktasi

Kemampuan

Ibu menyusui

menjawab

kuesioner

tentang

Manajemen

Laktasi

Baik : Bila nilai

responden yang

diperoleh

X > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai

responden

mean - 1 SD ≤ x ≤

mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai

responden yang

diperoleh

X < mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2010)

Kuesioner Ordinal

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

43

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan beikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010)

adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil

jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan

kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.

Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau

tidak sesuai segera dilengkapi. Pada penelitian ini peneliti melakukan

editing pada saat menerima kuesioner yang telah di isi oleh responden,

di periksa kebenarannya dan kelengkapannya. Bila didapatkan seorang

responden yang belum lengkap maka peneliti meminta responden

tersebut untuk melengkapinya.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap

tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam

pengolahan data selanjutnya. Coding pada penelitian ini peneliti

memberikan kode atau tanda pada setiap jawaban untuk mempermudah

dalam pengolahan dan analisis data serta berpedoman pada definisi

operasional.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

44

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari

jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian

dimasukkan kedalam tabel. Tabulating pada penelitian ini setelah

jawaban kuesioner di beri kode, kemudian peneliti menghitung data dan

memasukkan kedalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variable dari

hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variable (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidiko (2010), rumus mean yaitu:

Keterangan:

X : Rata-rata (mean)

∑x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2010), Simpangan baku (standard deviation)

adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran

nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

Rumus :

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

45

Keterangan:

x : Nilai responden

n : Jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mengetahui tingkat pengetahuan

ibu menyusui tentang manajemen laktasi maka digunakan perhitungan

sebagai berikut:

a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

b. Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh mean – 1 SD ≤ x ≤

mean + 1 SD

c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase adalah:

Keterangan:

P : Skor prosentase

x : Nilai yang diperoleh responden

n : Jumlah responden

I. EtikaPenelitian

Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut (Hidayat, 2007), meliputi:

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

46

serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. Pada

penelitia ini semua responden di beri lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasian semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

J. Jadwal Kegiatan

Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Jadwal kegiatan penelitian ini terlampir.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Blulukan merupakan salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Desa ini memiliki luas

wilayah Blulukan ± 3 Km2. Keadaan lingkungannya lumayan bersih,

sanitasi cukup baik, keadaan jalan masih ada yang rusak, terdapat area

persawahan dan pabrik. Jumlah penduduk ± 675 jiwa. Desa ini di

sebelah utara berbatasan dengan desa Tohudan, di sebelah selatan

berbatasan dengan desa Gajahan, di sebelah barat berbatasan dengan

desa Paulan, dan di sebelah timur berbatasan dengan desa Baturan.

Untuk instansi kesehatan di Desa ini terdapat 1 posyandu. Posyandu

ini terletak di tengah desa blulukan, di pimpin oleh seorang bidan desa

dan di bantu dengan 5 kader. Kegiatan posyandu ini meliputi

penimbangan berat badan, pemeriksaan kesehatan, pencatatan pada

buku KMS, pemberian vitamin, obat atau imunisasi dan gizi.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

48

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Manajemen Laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar.

Setelah dilakukan penelitian didapatkan nilai mean dan standar

deviasi, yaitu:

Tabel 4.1

Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu

Menyusui tentang Manajemen

Laktasi

17,8 4,4

Sumber: Data Primer, 2013

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil penelitian

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Manajemen Laktasi di

Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

No Pengetahuan Jumlah Prosentase(%)

1 Baik 7 16,6

2 Cukup 26 62,0

3 Kurang 9 21,4

Total 42 100

Sumber: Data Primer, 2013

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang

Manajemen Laktasi di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar didapatkan

sebanyak 7 responden (16,6%) dengan pengetahuan baik, 26 responden

(62,0%) berpengetahuan cukup dan 9 responden (21,4%) berpengetahuan

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

49

kurang. Jadi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi

di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar mayoritas berpengetahuan

cukup yaitu sebanyak 26 responden (62,0%).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang Manajemen Laktasi di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

didapatkan 7 responden (16,6%) dengan pengetahuan baik, 26 responden

(62,0%) berpengetahuan cukup dan 9 responden (21,4%) berpengetahuan

kurang.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu menyusui

tentang manajemen laktasi di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 26 responden (62,0%).

Hal ini kemungkinan disebabkan karena dipengaruhi oleh faktor umur

karena mayoritas ibu menyusui di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar

mayoritas berumur 20 – 35 tahun. Pengetahuan responden salah satunya

juga dipengaruhi oleh faktor pendidikan, dimana makin tinggi tingkat

pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga

makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Ibu menyusui di Desa

Blulukan Colomadu mayoritas berpendidikan SMA. Serta pengetahuan

responden dipengaruhi juga oleh faktor informasi yang diperoleh melalui

media elektronik (televisi dan radio), media cetak (koran, majalah, artikel)

dan penyuluhan tenaga kesehatan. Ibu menyusui di Desa Blulukan

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

50

Colomadu Karanganyar mayoritas pada waktu luang menggunakannya

untuk melihat televisi sehingga informasi mempunyai pengaruh yang

cukup baik untuk pengetahuan ibu.

Menurut Notoatmodjo (2003), faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah umur dimana semakin tua umur seseorang ingatannya

semakin berkurang, sehingga sulit menerima informasi yang diberikan,

sebaliknya semakin muda umur seseorang maka akan mudah menerima

informasi yang didapat dan akan lebih tertarik untuk mengetahui sesuatu

hal. Faktor pendidikan juga mempengaruhi pengetahuan, karena

pendidikan merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga

terjadi perubahan perilaku positif seseorang yang meningkat.

Menurut Notoatmodjo (2003), faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu informasi. Informasi yang diperoleh melalui kenyataan

(melihat dan mendengar sendiri), serta melalui media surat kabar, radio, tv

dapat menambah pengetahuan lebih luas.

Manajemen laktasi adalah suatu tatalaksana yang mengatur agar

keseluruhan proses menyusui bisa berjalan dengan sukses, mulai dari ASI

diproduksi sampai proses bayi mengisap dan menelan ASI, yang dimulai

pada masa antenatal, perinatal dan postnatal (Prasetyono, 2009).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan

ibu menyusui tentang manajemen laktasi di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar kemungkinan dipengaruhi oleh umur, pendidikan dan

informasi.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

51

C. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala

a. Tempat penelitian letaknya cukup jauh dari kampus ataupun

tempat tinggal peneliti, sehingga peneliti tidak bisa melakukan

penelitian setiap hari.

b. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan kunjungan rumah,

karena jadwal Posyandu berbenturan dengan kegiatan perkuliahan.

2. Keterbatasan

a. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden

hanya menjawab benar atau salah dan jawaban mereka belum bisa

mengukur pengetahuan secara mendalam.

b. Variabel

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu

Menyusui tentang Manajemen Laktasi di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar Tahun 2013”. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu,

sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu menyusuitentang manajemen laktasi di Desa

Blulukan Colomadu Karanganyar tahun 2013 pada kategori baik

sebanyak 7 responden (16,6%).

2. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di Desa

Blulukan Colomadu Karanganyar tahun 2013 pada kategori cukup

sebanyak 26 responden (62,0%).

3. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di Desa

Blulukan Colomadu Karanganyar tahun 2013 pada kategori kurang

sebanyak 9 responden (21,4%).

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan ibu menyusui di Desa Blulukan Colomadu

Karanganyar untuk lebih aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan

kesehatan yang diadakan di Posyandu, Puskesmas, Polindes dan

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

53

Instansi Kesehatan Pemerintah terkait dan lebih banyak mencari

informasi tentang manajemen laktasi melalui media massa maupun

media elektronik.

2. Bagi Kader Kesehatan

Diharapkan lebih bisa menyebarkan informasi tentang

manajemen laktasi di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan bahan acuan bagi

peneliti lain untuk melanjutkan penelitian tentang manajemen laktasi

untuk mengembangkan variabel peneliti.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta.

Budiarto, E. 2003. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta : EGC.

Depkes RI, 2009.Teknologi Sederhana Turunkan Kematian

Bayi.(http://www.go.id). Diakses pada tanggal 22 Oktober 2012.

Dinkes Surakarta, 2009. Angka Kematian Bayi dan Penyebab Angka Kematian

Bayi di Surakarta Tahun 2009. Dinkes Surakarta.

Gklinis, 2006. Setiap Tahun 30 Ribu Anak dapat Diselamatkan dengan

Pemberian ASI. (http://www.mediaindonesia.com). Diakses pada tanggal

22 Oktober 2012.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta

: Salemba Medika.

Laporan Riskesda. 2010.

Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

____________. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka

Cipta.

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mubarak, I. M., dkk. 2007. Promosi Kesehatan Pengantar Proses Belajar

Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi Menuju Persalinan Aman dan Bayi Lahir

Sehat. Jakarta.

Prasetyono, 2009. Buku Pintar ASI eksklusif. Jogjakarta : Diva Press.

Proverawati A. E, Rahmawati. 2010. ASI dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Rachmawati dan Kuntari. 2007. ASI Eksklusif Demi Sang

Anak.http://tamanfirdaus.multiply.com/reviews/item/7.html. Diakses

pada tanggal 22 Oktober 2012.

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI … PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

Riwidikdo, H. 2010.Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta.