TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

53
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI SINAR-X SAAT KEHAMILAN DI KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi FARISAH KINASIH ADISTY S NIM: 170600105 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021 Universitas Sumatera Utara

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP

EFEK RADIASI SINAR-X SAAT KEHAMILAN

DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

FARISAH KINASIH ADISTY S

NIM: 170600105

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

Universitas Sumatera Utara

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Radiologi Kedokteran Gigi

Tahun 2021

Farisah Kinasih Adisty S

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Efek Radiasi Sinar-X saat Kehamilan di

Kota Medan.

xi+34 halaman

Masa kehamilan merupakan masa terjadinya perubahan hampir pada seluruh organ

tubuh, termasuk pada rongga mulut. Sebagian perubahan rongga mulut seperti karies

serta penyakit periodontal membutuhkan pemeriksaan radiografi sebagai pemeriksaan

penunjang untuk menentukan diagnosis. Pengambilan gambar radiografi selama

kehamilan dapat menimbulkan ancaman besar bagi janin. Tujuan penelitian untuk

mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap efek radiasi sinar-X saat

kehamilan. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 100 ibu hamil yang memenuhi kriteria

inklusi, selanjutnya responden diminta mengisi lembar kuesioner. Pengukuran

pengetahuan berdasarkan jawaban responden yang diklasifikasikan menjadi 3

kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan

ibu hamil terhadap efek radiasi sinar-x di kota Medan dikategorikan kurang (72%).

Jawaban benar terbanyak adalah mengenai jumlah dosis radiasi yang diterima di area

dekat dengan permukaan tubuh berbeda dengan jumlah dosis yang diterima di area

permukaan rongga mulut. Jawaban salah terbanyak adalah mengenai efek radiasi

memiliki hubungan terhadap timbulnya masalah pada rongga mulut. Kesimpulannya,

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada ibu hamil di 7 tempat

penilitian, dapat disimpulkan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap efek radiasi

sinar-x di kota Medan dikategorikan kurang 72%, dan dimana kategori cukup

sebanyak 24%, dan kategori baik sebanyak 4%.

Kata Kunci: Pengetahuan, efek radiasi, proteksi radiasi, ibu hamil

Daftar rujukan: 25 (2004-2020)

Universitas Sumatera Utara

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

pada tanggal Maret 2021

Medan, Maret 2021

Pembimbing: Tanda tangan

Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp. RKG(K)

NIP. 196502141902032004

Universitas Sumatera Utara

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

pada tanggal 01 April 2021

TIM PENGUJI

KETUA : Dr. Trelia Boel, drg., M.kes., Sp. RKG(K)

ANGGOTA : 1. Cek Dara Manja, drg., Sp. RKG(K)

2. Dewi Kartika, drg., MDSc

Universitas Sumatera Utara

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Efek Radiasi Sinar-X saat Kehamilan di Kota

Medan”, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan

pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih

kepada Ayahanda Juriadi S, Ibunda Salamah, serta adik penulis Faris Alwafi S atas

segala doa dan dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes, Sp.RKG(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dan tenaga serta memberi ilmu dan arahan dalam membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

2. Cek Dara Manja, drg., Sp.RKG dan Dewi Kartika, drg., MDSc selaku dosen

penguji skripsi atas waktu yang telah diberikan dan saran yang bermanfaat buat

penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.

3. Siti Salmiah,drg., Sp.KGA selaku dosen pembimbing akademik yang telah

banyak membina dan mengarahkan penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

4. Bang Fajar dan seluruh staf bagian Radiologi Dental yang selama ini sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Seluruh staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

Utara yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama

menjalani masa pendidikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

6. Sahabat-sahabat tersayang penulis yaitu, Syanindita, Shabrina, Meidina,

Almarhumah Dhea, Rafley, Dinda Tryana, Trip Kalimantung, Pemicu Kelompok 6

yang telah membantu selama penelitian serta memberikan semangat dan motivasi

kepada penulis selama penulisan skripsi.

7. Para pejuang skripsi unit radiologi yaitu, Echa, Regina, Wahyu Dani,

Rahmahadis, Vidy, Suwita, dan Dessy.

8. Para pejuang skripsi Matauli di Fakultas Kedokteran Gigi yaitu, Gieska,

Rizki Ramaliah, Nurul Ulfa, Dwita.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam pengantar ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan memohon maaf bila terdapat

kesalahan selama melakukan penelitian ini. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kedokteran

gigi.

Medan, Maret 2021

Penulis,

Farisah Kinasih Adisty S

NIM. 170600105

Universitas Sumatera Utara

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

vii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................

HALAMAN TIM PENGUJI ............................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Radiasi dan Kehamilan ...................................................................... 4

2.2 Efek Radiasi ....................................................................................... 5

2.3 Efek Radiasi Pada Wanita Hamil ....................................................... 6

2.4 Dosis Radiasi ..................................................................................... 7

2.5 Proteksi Radiasi ................................................................................. 8

2.5.1 Alat Monitoring dan Pengukuran Dosis Radiasi............................. 9

2.5.2 Proteksi Pasien Terhadap Radiasi .................................................. 10

2.5.3 Proteksi Dokter dan Operator Terhadap Radiasi ............................ 11

2.5.4 Proteksi Wanita Hamil Terhadap Radiasi ....................................... 12

2.5.5 Proteksi Masyarakat Umum Terhadap Radiasi ............................... 12

2.6 Pengetahuan ...................................................................................... 13

2.7 Kerangka Teori .................................................................................. 14

2.8 Kerangka Konsep ............................................................................... 15

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 16

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 16

3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 16

3.3.1 Populasi ........................................................................................... 16

3.3.2 Sampel ............................................................................................. 16

3.3.3 Besar Sampel .................................................................................. 17

Universitas Sumatera Utara

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

viii

3.4 Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 18

3.5 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 18

3.6 Aspek Pengukuran ............................................................................. 19

3.7. Pengolahan dan Analisis Data............................................................ 20

3.7.1. Pengolahan Data ............................................................................. 20

3.7.2. Analisis Data ................................................................................... 20

3.8. Etika Penelitian ................................................................................. 20

BAB 4 HASIL PENELITIAN .......................................................................

4.1 Responden Berdasarkan Usia............................................................. 21

4.2 Pengetahuan ibu hamil mengenai efek radiasi sinar-x pada saat

kehamilan di kota Medan ................................................................... 22

4.3 Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai efek radiasi sinar-x saat

kehamilan di kota Medan ................................................................... 23

BAB 5 PEMBAHASAN ................................................................................ 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 31

6.2 Saran .................................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 32

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Batasan dosis yang berdasarkan ionising radiations regulations

(IRR 1999) .............................................................................................. 7

2. Dosis efektif pada pemeriksaan rutin gigi .............................................. 7

3. Prevalensi responden berdasarkan usia .................................................. 22

4. Pengetahuan ibu hamil mengenai efek radiasi sinar-x saat kehamilan

di kota Medan ......................................................................................... 22

Universitas Sumatera Utara

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Film Badge ............................................................................................ 9

2. Thermoluminescent Dosemeters (TLD) ............................................... 9

3. Ionization Chamber .............................................................................. 10

4. Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai efek radiasi sinar-x saat

kehamilan di kota Medan ..................................................................... 23

Universitas Sumatera Utara

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat persetujuan komisi etik (ethical clearance)

2. Lembar kuesioner penelitian

3. Lembar penjelasan kepada subjek penelitian

4. Lembar persetujuan setelah penjelasan (Informed Consent)

5. Rincian biaya penelitian

6. Jadwal pelaksanaan skripsi

7. Curriculum vitae

Universitas Sumatera Utara

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sinar-X ditemui pertama kali oleh Wilhelm Roentgen pada tahun 1895 dan

semakin berkembang menjadi bagian yang berguna dalam bidang medis. Radiasi

sinar-X ialah suatu bentuk gelombang elektromagnetik yang dapat mendispersikan

energi serta dapat melewati ruang hampa. Dampak dispersi energi bergantung pada

struktur anatomi suatu objek serta dari energi sinar-X nya. Pemanfaatan radiasi sinar-

X sudah digunakan di dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi. Radiasi dalam

bidang kedokteran dapat berfungsi sebagai radioterapi dan membantu penegakan

diagnosis, sedangkan dalam bidang kedokteran gigi manfaat dari radiasi ialah untuk

penegakan diagnosis.1,2

Tidak hanya bermanfaat, radiasi sinar-X juga dapat menimbulkan efek berupa

kerusakan pada sel, jaringan, serta organ. Efek dari radiasi dikelompokkan menjadi 2

jenis, yaitu efek deterministik serta efek stokastik. Efek deterministik merupakan efek

yang berhubungan pada kematian sel serta memiliki hubungan dengan dosis ambang.

Apabila paparan dosis radiasi yang diberikan berada di bawah ambang batas maka

tidak menimbulkan efek klinis. Apabila dosis radiasi yang diberikan melewati

ambang batas, maka efek kerusakan yang timbul bertambah sesuai dosis nya.

Sedangkan efek stokastik merupakan efek yang muncul tanpa dipengaruhi besar dosis

paparan. Oleh sebab itu dampak dari paparan radiasi pada saat kehamilan perlu

dilakukan evaluasi untuk mempertimbangkan dosis yang diterima karena embrio dan

janin sangat sensitif terhadap radiasi pengion.3

Ibu hamil mengalami perubahan hampir pada seluruh organ tubuhnya, termasuk

pada rongga mulut, hal ini diakibatkan karena adanya perubahan hormon. Perubahan

rongga mulut yang berkaitan dengan kehamilan antara lain karies gigi, gingivitis,

penyakit periodontal, erosi, epulis kehamilan, serta gigi goyang. Perubahan pada

rongga mulut ini mengharuskan ibu hamil untuk melakukan perawatan dental.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

2

Sebagian perubahan rongga mulut seperti karies serta penyakit periodontal

membutuhkan pemeriksaan radiografi sebagai pemeriksaan penunjang untuk

menentukan diagnosis. Pengambilan gambar radiografi selama kehamilan dapat

menimbulkan ancaman besar bagi janin.2

Waktu paparan radiasi terhadap fase perkembangan janin sangat berpengaruh.

Setelah terjadi pembuahan serta saat sebelum terjadi implantasi, ovum sangatlah

rentan dan sangat menentukan apakah janin akan berkembang atau tidak.

Organogenesis utama berlangsung pada periode embrionik (2- 8 minggu). Dalam fase

ini embrio sangat rentan terhadap paparan radiasi. Gangguan pada fase ini dapat

menimbulkan gangguan pembentukan kongenital seperti anencephaly, gangguan

jantung serta anggota gerak. Selanjutnya pada periode janin (fetal periode) yaitu usia

kehamilan 8 minggu hingga lahir, paparan radiasi dapat mengakibatkan celah bibir

dan langit-langit, serta gangguan tumbuh kembang janin. Terjadinya kemungkinan

kelainan pada kehamilan dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil

tentang efek radiasi pada saat kehamilan.4

Hasil riset yang diteliti oleh Ishaq et al (2018) tentang pengetahuan, perilaku serta

aplikasi ibu hamil tentang kesehatan mulut memperoleh hasil 86,8% responden

mengatakan pemeriksaan radiografi tidak nyaman untuk ibu hamil.5 Hayati et al

(2019) melakukan riset terhadap pengetahuan ibu hamil tentang dampak radiasi

sinar–X di bidang kedokteran gigi pada saat kehamilan di Banda aceh. Hasil riset

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil sebanyak 30 subjek tentang

dampak radiasi sinar-X di bidang kedokteran gigi pada saat kehamilan di praktek

bidan swasta desa Suka Damai Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh dengan hasil

memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 20%, cukup 36,7%, kurang 16,7%, serta

kurang baik 26,7%, sehingga bisa disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil

di desa tersebut adalah cukup.2

Ashok et al (2020) melaksanakan riset tentang anggapan penderita tentang

radiografi gigi di India memperoleh hasil 80% merasa radiografi seharusnya dihindari

oleh ibu hamil. Persentase sebanyak 11% tidak mengetahui adanya hubungan antara

Universitas Sumatera Utara

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

3

efek radiasi dan ibu hamil, 9% merasa bila perawatan sangat diperlukan maka dapat

dilakukan pemeriksaan radiografi. 6

Berdasarkan latar belakang, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana tingkat

pengetahuan ibu hamil terhadap efek radiasi sinar-X saat kehamilan di kota Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap efek radiasi sinar-X saat

kehamilan di kota Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil

terhadap efek radiasi sinar-X saat kehamilan di kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis:

Hasil penelitian akan memberikan gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil

terhadap efek radiasi sinar-X saat kehamilan di kota Medan.

Manfaat aplikatif:

Hasil penelitian ini sebagai pedoman dokter gigi dan radiografer untuk mengetahui

teknik dalam pengambilan radiografi pada ibu hamil di kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Radiasi dan Kehamilan

Pemeriksaan dengan radiografi pada ibu hamil harus mempertimbangkan dosis

radiasi dan usia kehamilan. Masa yang terbaik untuk melakukan pemeriksaan

radiografi gigi adalah pada saat trimester dua kehamilan. Dua risiko utama yang

menjadi perhatian dalam pembuatan radiografi dental pada ibu hamil adalah risiko

retardasi mental dan induksi kanker pada janin. Jaringan saraf janin sangat rentan

terhadap radiasi pada usia 8 hingga 15 minggu setelah konsepsi di mana pada masa

ini terjadi migrasi sel-sel saraf dan organogenesis. Namun pemeriksaan radiografi

pada ibu hamil dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal seperti proteksi

dengan cara menggunakan apron serta pelindung tiroid di leher, dilakukan dalam

waktu yang cepat dan dengan prosedur yang benar serta mengikuti prinsip utama

ALARA (As Low As Reasonably Achievable). ALARA menyebut bahwa paparan

radiasi sinar-X harus diberi serendah mungkin yang bisa dicapai tetapi tetap mampu

memberikan hasil gambaran radiografi yang representatif.4

Ionisasi radiasi sinar-X dengan dosis kurang dari 5 rad tidak meningkatkan risiko

gangguan tumbuh kembang pada janin. Oleh karena itu, pemeriksaan radiografi gigi

pada ibu hamil aman dilakukan jika dibutuhkan. Namun, meskipun radiografi gigi

aman dilakukan pada ibu hamil, pemeriksaan radiografi pada ibu hamil harus

dilakukan secara selektif, benar-benar dibutuhkan, sesuai dengan tujuan dan rencana

perawatan serta diusahakan untuk tidak dilakukan pengulangan paparan radiasi.4

Apabila pemeriksaan dengan radiografi untuk menentukan diagnosis dan rencana

perawatan pada ibu yang sedang hamil, maka penyinaran diarahkan sebagian besar

pada area kepala dan leher sehingga menjauhi bagian perut. Penyinaran dengan

teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi paparan radiasi pada janin,

sehingga hanya sekitar 1 Gy saja yang diterima janin untuk pemeriksaan full mouth.3

Universitas Sumatera Utara

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

5

2.2 Efek Radiasi

Efek radiasi terbagi menjadi dua, yaitu:7

a. Reaksi pada jaringan (efek deterministik), merupakan reaksi kerusakan non

kanker pada tubuh orang yang terpapar radiasi dosis yang tinggi. Keparahan reaksi

yang timbul sebanding dengan dosis yang diterima oleh pasien. Reaksi pada jaringan

ini tidak hanya timbul setelah paparan radiasi, tetapi juga dapat timbul setelah jangka

waktu yang cukup lama. Reaksi pada jaringan dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Reaksi jaringan akut, yaitu reaksi yang segera timbul setelah terpapar radiasi.

Biasanya menimbulkan reaksi eritema pada mukosa atau mukositis.

Reaksi jaringan kronis, yaitu reaksi yang timbul setelah berbulan-bulan

bahkan bertahun-tahun setelah terpapar radiasi. Contoh reaksi yang ditimbulkan

seperti osteoradionekrosis.

b. Efek stokastik, merupakan efek yang perkembangan timbulnya secara acak

tanpa dipengaruhi oleh besarnya dosis paparan radiasi. Jadi dapat dikatakan bahwa

tidak adanya ketentuan dosis ambang batas terhadap penurunan timbulnya efek

stokastik karena setiap paparan radiasi pengion memiliki kemungkinan menginduksi

efek stokastik. Efek stokastik dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Induksi kanker, paparan radiasi dengan dosis yang tinggi memiliki peluang

besar terhadap timbulnya kanker.

Efek genetik, mutasi terjadi karena adanya perubahan gen atau kromosom

yang bisa disebabkan oleh faktor eksternal seperti efek dari radiasi yang dapat

merusak sel telur sehingga mengakibatkan kelainan bawaan pada keturunan dari

orang yang terpapar radiasi. Janin yang sedang berkembang sangat sensitif terhadap

efek radiasi, terutama selama periode organogenesis (2-8 minggu setelah

pembuahan). Dapat menimbulkan kelainan bahkan kematian pada janin,

keterbelakangan mental, penurunan Intelligence Quotient (IQ), dan kanker.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

6

2.3 Efek Radiasi Pada Wanita Hamil

Paparan radiasi selama kehamilan masih diperdebatkan sampai saat ini, namun

berbagai penelitian terus menunjukkan bahwa ada efek negatif yang semakin

meningkat pada janin yang sedang tumbuh serta efeknya dikemudian hari. Wanita

berisiko tinggi terpapar radiasi akibat prosedur medis, paparan radiasi ditempat kerja,

dan intervensi diagnostik atau terapeutik sebelum kehamilan. Paparan in utero

terhadap radiasi bersifat karsinogenik atau mutagenik. Efeknya berhubungan

langsung dengan tingkat paparan dan tahap perkembangan janin. Janin paling rentan

terhadap radiasi selama organogenesis.8

Beberapa risiko yang dapat terjadi akibat radiasi pada wanita hamil, yaitu:8

Kematian pada janin, paparan yang sangat dini bahkan radiasi 10 rad pada

trimester pertama kehamilan membawa risiko tinggi kematian janin. Karena embrio

pada tahap ini hanya terdiri dari beberapa sel, kerusakan terhadap satu sel bisa

membahayakan. Sinar-X normal menghasilkan radiasi yang jauh lebih sedikit dari 10

rad. Namun untuk pengobatan hipertiroidisme dapat terjadi sebelum seorang wanita

mengetahui bahwa dirinya hamil. Karena dosis yang diterima dalam prosedur

pengobatan ini sangat tinggi, ada kemungkinan besar terjadinya kerusakan janin.

Deformitas pada janin, trimester pertama kehamilan sangat penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan embrio. Dosis rata-rata radiasi dalam prosedur

diagnostik adalah 5 rad. Risiko kanker dikemudian hari, paparan radiasi sebelum lahir

dalam jumlah yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan janin terkena kanker

dikemudian hari.

2.4 Dosis Radiasi

Satuan dari dosis yang diserap disebut gray (Gy) yang seratus kali lebih besar dari

satuan lama yaitu rad. Untuk proteksi radiasi selanjutnya digunakan dosis biologis

yang diserap yaitu sievert (Sv), yang mempunyai hubungan yang sama dengan satuan

yang lama yaitu rem. Dalam dunia kedokteran gigi biasa menggunakan 1 sievert = 1

Gy. Sievert merupakan satuan yang dimana dosis diukur dalam milisievert (mSv).9

Universitas Sumatera Utara

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

7

Tabel 1. Batasan dosis yang berdasarkan Ionising Radiations Regulations10

Batas dosis lama Batas dosis baru (IRR 99)

Kelompok pekerja 50 mSv 20 mSv

Bukan pekerja 15 mSv 6 mSv

Masyarakat umum 5 mSv 1 mSv

Tabel 2. Dosis efektif pada pemeriksaan rutin gigi10

Jenis foto Dosis efektif (mSv)

Skull/Kepala/ Posteroanterior 0,03 mSv

Lateral 0,01 mSv

Bitewing/periapikal 0,001-0,008 mSv

Oklusal 0,008 mSv

Panoramik 0,004-0,03 mSv

Lateral sefalometri 0,002-0,003 mSv

CT mandibula 0,36-1,2 mSv

CT maksila 0,1-3,3 mSv

2.5 Proteksi Radiasi

Penetapan Nilai Batas Dosis (NBD) menurut Peraturan Badan Pengawas Tenaga

Nuklir (BAPETEN) Nomor 01 Tahun 1999 adalah usaha untuk melindungi

seseorang, keturunannya, dan juga masyarakat secara keseluruhan terhadap

kemungkinan terjadinya akibat yang merugikan dari radiasi. Proteksi radiasi yang

dilakukan bertujuan untuk mengurangi pengaruh radiasi akibat paparan radiasi. Nilai

Batas Dosis (NBD) untuk pekerja radiasi yang memperoleh penyinaran seluruh tubuh

ditetapkan paparan dosis sebanyak 20 mSv per tahun, sedangkan NBD untuk

masyarakat dalam penyinaran seluruh tubuh, NBD untuk masyarakat umum adalah 1

mSv dalam setahun. Sedangkan NBD untuk para magang dan siswa yang berumur

sekurang-kurangnya 18 tahun, yang sedang melaksanakan latihan atau kerja praktek,

Universitas Sumatera Utara

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

8

atau yang karena keperluan pendidikannya yang menggunakan sumber radiasi

pengion, sama dengan NBD yang berlaku untuk pekerja radiasi.11

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) radiasi adalah untuk mencegah efek

non stokastik (deterministik) dan mengurangi peluang terjadinya efek stokastik yang

timbul sampai pada tingkat yang dapat diterima. Setiap paparan penyinaran pada

seluruh tubuh menyebabkan efek yang berbeda pada berbagai macam jaringan, maka

untuk perlindungan terhadap efek stokastik terhadap Nilai Batas Dosis atau NBD

yang berdasarkan pada risiko total dari semua jaringan yang mendapat penyinaran

perlu ditetapkan.11

Ada tiga prinsip dalam proteksi radiasi sebagai kontrol dan pengawasan yang

harus selalu dilakukan yaitu:3

1. Prinsip justifikasi

Prinsip ini mewajibkan dokter gigi untuk membandingkan manfaat yang diperoleh

dan risiko yang diterima dalam pemeriksaan dengan radiografi. Dokter gigi harus

mengidentifikasi situasi di mana paparan diagnostik memberi manfaat kepada pasien

lebih besar daripada risiko bahaya yang akan diterima pasien. Prinsip ini berguna

untuk memilih secara tepat pasien seperti apa yang memerlukan pemeriksaan

radiografi serta jenis pemeriksaan radiografi yang dibutuhkan.

2. Prinsip optimasi

Prinsip ini mengharuskan dokter gigi harus mengurangi paparan yang tidak perlu

diterima pasien dan dokter gigi itu sendiri. Filosofi proteksi radiasi sering disebut

sebagai prinsip ALARA (dosis yang diberi serendah mungkin yang bisa dicapai).

Prinsip optimasi meliputi pemilihan alat, pemilihan teknik, pengoperasian alat,

pemrosesan dan pembacaan gambaran radiografi.

3. Prinsip limitasi

Nilai batas dosis yang digunakan pada penyinaran tidak boleh melampaui batas

dosis yang sudah ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Dokter gigi memiliki

tanggung jawab untuk pelaksanaan proteksi terhadap radiasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

9

2.5.1 Alat Monitoring dan Pengukuran Dosis Radiasi

Deteksi radiasi untuk operator yang digunakan, yaitu:

A. Film badge, fungsi film badge ialah untuk mencatat dosis radiasi yang diterima

oleh personil (petugas) yang terkena berbagai jenis radiasi. Oleh sebab itu, film badge

yang dipakai harus cukup mampu untuk mencatat dosis radiasi yang berasal dari

sumber-sumber radiasi yang berlainan kualitas.11

Gambar 1. Film Badge10

B. Thermoluminescent dosemeters (TLD), TLD adalah jenis dosimeter radiasi

yang mengukur paparan radiasi pengion dengan mengukur besarnya cahaya tampak

yang dipancarkan dari kristal di detektor saat kristal dipanaskan. Jumlah cahaya yang

dipancarkan tergantung pada besarnya paparan radiasi. Kekurangan dari TLD adalah

pembacaan dan kalibrasi cukup memakan waktu yang lama.12

Gambar 2. Thermoluminescent dosemeters (TLD)13

Universitas Sumatera Utara

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

10

C. Ionization chamber, adalah jenis dosimeter yang pembacaan dan kalibrasi lebih

singkat dibandingkan dengan dosimeter radiasi jenis TLD. Ionization chamber di

rekomendasikan untuk kalibrasi sinar dan memiliki hasil yang tepat dan akurat.

Penggunaannya memerlukan kabel dan suplai bertegangan tinggi.12

Gambar 3. Ionization chamber13

2.5.2 Proteksi Pasien Terhadap Radiasi

Pasien menerima radiasi dari dua sumber, yaitu dari radiasi primer yang langsung

berasal dari tabung sinar-X dan radiasi sekunder atau hamburan radiasi sebagai akibat

luasnya volume jaringan yang tidak teradiasi dari sinar primer. Cara mengurangi

paparan radiasi dari sinar primer:9

1. Pemeriksaan dengan radiograf tidak boleh dilakukan tanpa permintaan dari

dokter gigi.

2. Mengurangi paparan radiasi sebanyak mungkin dengan menggunakan film

yang berkualitas baik. Hal ini termasuk penggunaan film kecepatan tinggi yang akan

memberikan kontras dan detail yang baik. Untuk radiografi ekstraoral, dapat

digunakan intensifying screen.

3. Usahakan teknik yang digunakan tepat dan benar agar terhindar dari

pengulangan penyinaran. Bila menggunakan seorang asisten maka asisten harus

seorang yang sudah terlatih..

4. Jika memungkinkan, pilih kolimator yang bersatu dengan kepala tabung sinar-

X.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

11

Cara mengurangi paparan radiasi yang memencar:9

Jaringan yang tidak terpapar radiasi primer dapat terkena radiasi sekunder ke

segala arah disekitar pasien. Radiasi yang memencar ini sulit untuk di proteksi.

Bagian tubuh yang perlu mendapat perlindungan adalah gonad dan dalam kehamilan

adalah janin. Tindakan harus dilakukan dengan hati-hati bila sinar terarah ke gonad,

misalnya pada penyinaran pada gigi insisivus atas dan penyinaran pada bagian

oklusal. Tetapi radiasi yang tersebar mempunyai daya tembus yang lebih lemah bila

dibandingkan dengan radiasi primer dan juga pelindung dari timah setebal 0,25 mm

mampu memberikan perlindungan yang cukup baik. Karena sulit untuk

membedakannya maka setiap pasien di ajurkan:9

1. Semua pasien harus menggunakan apron untuk pemeriksaan gigi dengan

sinar-X. Bila pasien adalah seorang anak kecil maka ibunya harus menggunakan

apron juga. Apron harus disimpan dengan hati-hati bila tidak digunakan karena timah

dapat mengalami keretakan.

2. Film holder harus digunakan agar pasien tidak perlu memegang film.

2.5.3 Proteksi Dokter dan Operator Terhadap Radiasi

Peraturan dasar bagi operator adalah menghindari berdiri didalam atau dekat

dengan sinar radiasi primer yang berasal dari tabung sinar-X. Operator tidak boleh

memegang film didalam mulut pasien selama pemotretan atau berdiri di daerah

kontrol. Perlindungan operator terhadap radiasi sekunder yang memencar dapat

dicegah dengan mengatur jarak atau dengan menggunakan perisai radiasi.9

1. Jarak

Jarak merupakan proteksi radiasi yang bermanfaat karena intensitas radiasi akan

berkurang sesuai dengan jarak yang jauh. Memperbesar jarak dua kali akan

mengurangi bahaya radiasi sebesar empat kali. Pada daerah kontrol di mana alat

beroperasi sampai 70 kVp harus berjarak minimal 1,5 m dari tabung sinar-X dan

pasien.9

Alat pengatur waktu lebih baik dioperasikan dari tempat jauh yang berada diluar

daerah kontrol. Bila ini tidak memungkinkan, maka alat pengatur waktu tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

12

harus diletakkan diatas timah yang panjangnya 2 m dan operator harus berdiri

dibelakang kepala tabung sinar-X.9

2. Perisai dari timah/apron

Bila proteksi dengan menggunakan jarak tidak dapat dilakukan karena sempit nya

ruangan, penggunaan apron yang terdiri dari lapisan timah 0,5 mm dapat digunakan

untuk menghindari bahaya radiasi. Dalam hal ini, operator harus menggunakan apron

pada waktu pemotretan. Tentunya keadaan yang paling ideal adalah bila panel kontrol

dapat ditempatkan dibelakang perisai timah tersebut.9

2.5.4 Proteksi Wanita Hamil Terhadap Radiasi

Periode organogenesis, yaitu akhir minggu ke-2 hingga minggu ke-8 pasca

konsepsi adalah periode yang sangat sensitif terhadap efek radiasi. Sel radiosensitif

pada periode tersebut contohnya sel-sel sistem saraf pusat (SSP), meskipun periode

pembentukan utamanya adalah antara minggu ke-8 dan 15 kehamilan yang

merupakan periode sangat radiosensitif. Jaringan saraf pada janin sangat rentan

terhadap radiasi pada usia 8 hingga 15 minggu setelah konsepsi di mana pada masa

ini terjadi migrasi sel-sel saraf dan organogenesis.4

Maka masa yang terbaik untuk melakukan perawatan gigi dengan sinar-X adalah

pada trimester dua kehamilan dengan memperhatikan dosis yang akan diterima,

paparan radiasi sinar-X diarahkan sebagian besar pada area kepala dan leher. Hal ini

bertujuan untuk meminimalkan paparan pada janin, sehingga hanya sekitar 1 Gy saja

yang diterima janin untuk pemeriksaan full mouth. Penggunaan apron serta pelindung

tiroid di leher pada saat sebelum dilakukan penyinaran penting dilakukan. Perawatan

dilakukan dalam waktu yang cepat dan dengan prosedur yang benar.3

2.5.5 Proteksi Masyarakat Umum Terhadap Radiasi

Penempatan dari alat sinar-X kedokteran gigi sangat penting bagi kepentingan

umum. Setiap orang harus berada diluar daerah kontrol. Radiasi bisa menembus ke

ruang disebelahnya, juga ke ruang yang berada di atas dan di bawah instalasi. Sebagai

Universitas Sumatera Utara

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

13

contoh, bahaya akan dapat terjadi pada orang yang selalu bekerja dimeja ruang

sebelah, yang berada dekat dari sinar radiasi primer dan orang yang duduk pada ruang

tunggu unit radiologi memiliki risiko terpapar juga. Hal ini dapat diatasi dengan

meletakkan timah pada lapisan dinding ruangan unit sinar-X dan memperkuat dinding

tersebut dengan menambah batu bata atau memberi plester barium. Maka penting

untuk memperhatikan perencanaan dan persyaratan fasilitas yang harus ditetapkan

pada setiap bangunan radiologi.9,14

2.6 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang

dimilikinya. Pengetahuan tiap orang akan berbeda-beda tergantung dari bagaimana

penginderaannya masing-masing terhadap objek atau sesuatu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba dengan sendiri.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau

responden. Pengetahuan seseorang dapat diketahui atau diinterpretasikan dengan

skala yang bersifat kualitatif, yaitu tingkat pengetahuan: 1) baik bila skor atau nilai

76-100%, 2) cukup bila skor atau nilai 56-75%, 3) kurang bila skor atau nilai <

56%.15

Universitas Sumatera Utara

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

14

2.7 Kerangka Teori

Radiasi dan

Kehamilan Dosis Radiasi

Radiografi Kedokteran

Gigi

Proteksi Radiasi

Efek Radiasi

Universitas Sumatera Utara

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

15

2.8 Kerangka Konsep

Variabel Dependen Variabel Independen

Tingkat pengetahuan ibu

hamil terhadap efek radiasi

sinar-X saat kehamilan

Efek radiasi pada saat

kehamilan

Universitas Sumatera Utara

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

16

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross sectional dengan alat bantu kuesioner yang bertujuan untuk melihat tingkat

pengetahuan ibu hamil terhadap efek radiasi sinar-X saat kehamilan di kota Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Sundari, Rumah Sakit Sarah,

Klinik Pratama Rosni Alizar, Klinik Pratama Nirmala, Praktik Bidan Mandiri Norma

Ginting Am.Keb, Praktik Bidan Mandiri Risna Tarigan Am.Keb, Praktik Bidan

Mandiri Hj. Ramini Supardi Am.Keb. Penelitian dilakukan dari bulan Desember

2020 sampai dengan bulan Maret 2021.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil di kota Medan.

3.3.2 Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di

rumah sakit atau klinik bersalin di kota Medan. Pengambilan sampel pada penelitian

ini dengan teknik purposive sampling. Teknik dengan cara ini tidak memberikan

kesempatan yang sama bagi setiap populasi tetapi pengambilan sampel dilihat dari

kriteria inklusi dan eksklusi agar dapat menjadi sampel penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

17

Kriteria inklusi:

1. Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di rumah sakit atau klinik

bersalin kota Medan.

2. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

Kriteria eksklusi:

1. Ibu hamil yang tidak lengkap mengisi data diri dan kuesioner.

3.3.3 Besar Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel ibu hamil yang diambil pada penelitian ini

digunakan rumus:

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z 1-α/2 = Derajat kepercayaan 95% (Z 1-α/2=1,96)

P = Perkiraan proporsi populasi penelitian

d = Selisih proporsi (Presisi) = 10%

Sehingga didapati hasil:

n = 1,962 * 0,5 * (1-0,5)

0,12

n = 96,04 97

Jumlah minimal sampel pada penelitian ini adalah 97 sampel, dan pada penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 100 sampel.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

18

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

Pengetahuan

terhadap efek

radiasi sinar-

X pada saat

kehamilan.

Hasil tahu ibu hamil

terhadap suatu objek

melalui indera yang

dimilikinya tentang efek

radiasi sinar-X pada saat

kehamilan.

Meliputi:

Radiografi dental secara

umum, bahaya radiasi,

radiografi dental pada ibu

hamil, hubungan antara

efek radiasi dengan

timbulnya masalah pada

rongga mulut, efek radiasi

pada janin, efek radiasi

terhadap terjadinya BBLR,

waktu yang paling

berbahaya dan paling

aman untuk ibu hamil

melakukan pemeriksaan

radiografi, dosis radiasi,

proteksi radiasi.

Dengan

pengisian

kuesioner

Hasil

pengetahuan

dikategorikan

menjadi:

- 76%-100%

= tingkat

pengetahuan

baik.

- 56%-75%

= tingkat

pengetahuan

cukup.

- <56 =

tingkat

pengetahuan

kurang.

Ordinal

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

1. Mengurus surat izin penelitian dan surat izin penelitian dari Komisi Etik

Penelitian Bidang Kesehatan.

2. Setelah surat izin diperoleh, dilakukan penelitian ke beberapa rumah sakit dan

klinik bersalin di Medan dan menyebarkan lembaran penjelasan penelitian kepada

calon responden.

3. Informed Consent (lembar persetujuan) ditandatangani jika calon responden

setuju untuk dijadikan sebagai sampel penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

19

4. Kuesioner diisi oleh responden selama 10-15 menit dan kemudian

dikumpulkan kembali ke peneliti.

5. Peneliti memeriksa kembali kuesioner tiap responden agar tidak ada data diri

dan jawaban yang tidak diisi.

6. Pengolahan dan analisis data.

3.6 Aspek Pengukuran

Untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap efek radiasi sinar-X pada

saat kehamilan adalah dengan memberikan skor pada kuesioner yang telah diisi oleh

responden. Jumlah pertanyaan 10, setiap pertanyaan berbentuk pilihan ganda dan

essai dengan memilih jawaban yang paling tepat. Pemberian skor pada setiap

pertanyaan adalah sebagai berikut:

a. Jawaban dan alasan yang ditulis benar memiliki skor 1

b. Jawaban benar tetapi alasan yang ditulis salah memiliki skor 0

c. Jawaban dan alasan yang ditulis salah memiliki skor 0.

Pengukuran pengetahuan berdasarkan jawaban responden yang diberikan dengan

total skor maksimal 10, maka pengetahuan dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori,

yaitu:

a. Termasuk kategori pengetahuan baik apabila total skor berada di antara 8-10

(76-100% dari total skor maksimal)

b. Termasuk kategori pengetahuan cukup apabila total skor berada di antara 6-7

(56-75% dari total skor maksimal)

c. Termasuk kategori pengetahuan kurang apabila total skor berada di antara 0-5

(<56% dari total skor maksimal).

3.7. Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual, melalui proses:

Universitas Sumatera Utara

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

20

a. Editing (penyuntingan data)

Dilakukan pemeriksaan kembali apakah data yang terkumpul sudah lengkap,

terbaca dengan jelas dan tidak meragukan serta apakah ada kesalahan dan sebagainya.

b. Membuat lembaran kode

Membuat kode pada lembaran kuesioner yang tujuannya untuk memberi nomor

responden, memberi bobot kepada setiap jawaban yang diberikan responden.

c. Memasukkan data

Memasukkan data ke dalam kolom-kolom yang telah disesuaikan dengan jawaban

masing-masing pertanyaan.

d. Tabulasi

Membuat tabel data sesuai dengan tujuan penelitian.

3.7.2. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara univariat dan kemudian data diolah secara

deskriptif dalam bentuk persentase.

3.8. Etika Penelitian

1. Kelayakan Etik

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komisi etik Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara dengan nomor surat 34/KEP/USU/2021 yang didasarkan

pada ketentuan etika baik bersifat internasional maupun nasional.

2. Informed Consent

Peneliti memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden sebelum

melakukan penelitian. Jika subjek bersedia, maka reponden akan menandatangani

lembar persetujuan.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

21

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini sudah dilaksanakan di 7 tempat dengan responden yang berjumlah

100 orang. Responden berasal dari Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di

rumah sakit atau klinik bersalin di kota Medan. Penelitian dilakukan di 7 tempat yaitu

Rumah Sakit Umum Sundari, Rumah Sakit Umum Sarah, Klinik Pratama Rosni

Alizar, Klinik Pratama Nirmala, Praktik Bidan Mandiri Norma Ginting Am.Keb,

Praktik Bidan Mandiri Risna Tarigan Am.Keb, Praktik Bidan Mandiri Hj. Ramini

Supardi Am.Keb.

Dalam melakukan penelitian terdapat kendala yang dihadapi yaitu saat

membagikan kuesioner peneliti kesulitan menentukan tempat penelitian terutama

menentukan tempat penelitian di klinik bersalin. Ada kalanya responden di klinik

bersalin lebih sedikit daripada responden yang berada di rumah sakit karena dokter

spesialis kandungan di rumah sakit sudah terjadwal sedangkan di klinik bersalin

tidak. Banyak diantara responden menolak untuk mengisi kuesioner dengan alasan

tidak ingin di ganggu. Peneliti juga merasa kesulitan dalam membagikan kuesioner

karena adanya keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak rumah sakit dikarenakan

kondisi pandemi Covid-19.

4.1 Responden Berdasarkan Usia

Pada tabel 3, menunjukkan bahwa responden yang berusia 26-35 tahun lebih

banyak dibandingkan responden yang berusia 17-25 tahun dan 36-47 tahun. Dapat

dilihat bahwa jumlah responden yang berusia 26-35 tahun dalam penelitian ini

sebanyak 75%, responden yang berusia 17-25 tahun sebanyak 15%, dan responden

yang berusia 36-47 tahun sebanyak 10%.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

22

Tabel 3. Prevalensi responden berdasarkan usia

Usia Prevalensi Persentase (%)

17-25 15 15

26-35 75 75

36-47 10 10

Total 100 100

4.2 Pengetahuan ibu hamil mengenai efek radiasi sinar-x pada saat

kehamilan di kota Medan

Tabel 4. Pengetahuan ibu hamil mengenai efek radiasi sinar-x pada saat kehamilan di

kota Medan

No Pertanyaan

Jawaban

Total

Benar Salah

n % n %

1 Ibu hamil yang mengetahui tentang foto

rontgen dalam pemeriksaan gigi

100

52 52 48 48

2

Radiasi sinar-X dapat menimbulkan efek

berupa kerusakan pada sel, jaringan, serta

organ tubuh

53 53 47 47

3

Pemeriksaan dengan radiografi boleh

dilakukan pada ibu hamil dengan

mempertimbangkan dosis radiasi, usia

kehamilan, dan proteksi terhadap radiasi

26 26 74 74

4 Efek radiasi memiliki hubungan terhadap

timbulnya masalah pada rongga mulut 5 5 95 95

5

Pemeriksaan radiografi pada ibu hamil dapat

berdampak pada janin seperti risiko retardasi

mental dan induksi kanker pada janin

58 58 42 42

6

Efek dari radiasi berpengaruh terhadap berat

badan lahir rendah pada bayi dikarenakan

terjadinya gangguan perkembangan pada janin

11 11 89 89

7 Trimester satu merupakan tahap/masa yang 57 57 43 43

Universitas Sumatera Utara

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

23

paling berbahaya untuk pemeriksaan radiasi

pada wanita hamil

100

8

Trimester 2 merupakan masa yang paling

aman untuk pemeriksaan foto rontgen pada

ibu hamil

24 24 76 76

9

Jumlah dosis radiasi yang diterima di area

dekat dengan permukaan perut berbeda

dengan jumlah dosis yang diterima di area

permukaan rongga mulut

99 99 1 1

10

Penggunaan apron dan pelindung tiroid dileher

pada saat sebelum penyinaran penting

dilakukan

56 56 44 44

4.3 Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai efek radiasi sinar-x saat

kehamilan di kota Medan

72%

24%

4%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

kurang cukup Baik

Persentase

(%)

Kategori tingkat pengetahuan Ibu hamil

Gambar 4. Grafik tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai efek radiasi sinar-x saat

kehamilan di kota Medan

Universitas Sumatera Utara

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

24

Pada Gambar 4, dapat dilihat grafik tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai efek

radiasi sinar-x saat kehamilan di kota Medan yang termasuk dalam kategori kurang

sebesar 72%, yang termasuk dalam kategori cukup sebesar 24%, dan yang termasuk

dalam kategori baik sebesar 4%.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

25

BAB 5

PEMBAHASAN

Penelitian ini telah dilakukan terhadap 100 responden dari rumah sakit dan klinik

bersalin di kota Medan, untuk mendapatkan data responden dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner ke masing-masing rumah sakit dan klinik bersalin.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil 75% ibu hamil berusia

26-35 tahun, 15% ibu hamil berusia 17-25 tahun, dan 10% ibu hamil berusa 36-47

tahun (Tabel 3), sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Hayati et al (2019)

diperoleh 66,7% ibu hamil berusia 26-35 tahun, 23,3% ibu hamil berusia 21-25 tahun,

dan 10% ibu hamil berusia 36-40 tahun, memperlihatkan bahwa ibu hamil yang

memeriksa kehamilan di rumah sakit atau klinik bersalin berusia 26-35 tahun.2

Ibu hamil yang mengetahui tentang foto rontgen dalam pemeriksaan gigi adalah

sebanyak 52% (Tabel 4). Beberapa responden menjawab benar dengan alasan

mengetahui foto rotgen dalam pemeriksaan gigi dengan mendapatkan informasi dari

dokter gigi, membaca artikel, dan sebagian besar sudah pernah melakukan perawatan

gigi dengan pemeriksaan foto rontgen, sedangkan beberapa responden menjawab

salah dengan alasan tidak pernah mendapatkan informasi tentang foto rontgen dalam

pemeriksaan gigi dan belum pernah melakukan pemeriksaan gigi dengan foto

rontgen. Penelitian yang sama dilakukan oleh Ashok et al (2020) terdapat 99% pasien

mengetahui tentang foto rontgen dalam pemeriksaan gigi dari informasi yang didapat

dari dokter gigi, anggota keluarga, koran dan majalah, dan sebagian besar sudah

memiliki pengalaman menjalani perawatan gigi dengan pemeriksaan radiografi. Hal

ini dapat terjadi karena tidak adanya pelayanan kesehatan yang membahas mengenai

radiasi sinar-X dan pengaruhnya terhadap kehamilan. Selain itu, dapat juga

disebabkan karena kurangnya minat masyarakat untuk mencari informasi mengenai

radiasi sinar-X atau foto rontgen di bidang kedokteran gigi serta pengaruhnya

terhadap kehamilan.6

Universitas Sumatera Utara

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

26

Prevalensi ibu hamil yang mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari radiasi

adalah sebanyak 53% (Tabel 4). Responden menjawab benar dengan alasan bahaya

yang ditimbulkan dari radiasi dapat merusak jaringan tubuh seseorang dan juga dapat

berpengaruh pada janin. Beberapa responden menjawab salah dengan alasan radiasi

tidak berbahaya sama sekali (Tabel 4). Penelitian yang sama dilakukan oleh Ashok et

al (2020) terdapat sekitar 68% pasien merasa radiografi aman dan 32% lainnya

mengatakan bahwa radiografi berbahaya bagi kesehatan tubuh. Pengaruh sinar X

dapat menyebabkan kerusakan haemopoetik (kelainan darah) seperti anemia,

leukimia, dan leukopeni yaitu menurunnya jumlah leukosit. Selain itu, efek

determinisitik yang dapat ditimbulkan pada organ reproduksi atau gonad adalah

strerilitas atau kemandulan serta menyebabkan menopause dini sebagai akibat dari

gangguan hormonal sistem reproduksi. Terdapat dua resiko utama yang menjadi

perhatian dalam pemeriksaan dengan radiografi pada ibu hamil adalah resiko

retardasi mental dan induksi kanker pada janin.4,6,16

Ibu hamil yang mengetahui pemeriksaan dengan foto rontgen boleh dilakukan

pada saat kehamilan adalah sebanyak 26% (Tabel 4). Beberapa responden menjawab

salah dengan alasan pengambilan foto rontgen dapat berdampak buruk pada

kesehatan tubuh ibu dan gangguan perkembangan pada janin. Sebagian responden

menjawab benar dengan alasan foto rontgen boleh dilakukan dengan

mempertimbangkan usia kehamilan dan jumlah dosis radiasi. Penelitian yang sama

dilakukan oleh Ishaq et al (2018) terdapat sebanyak 13,2% menganggap foto rontgen

aman pada saat kehamilan dan 86,8% lainnya menganggapnya berbahaya.

Kemampuan yang dimiliki oleh sinar-X dalam mengionisasi benda yang dilaluinya

dapat menimbulkan efek seperti kerusakan pada sel atau DNA. Kerusakan pada sel-

sel dapat mengakibatkan keguguran, cacat lahir, atau gangguan mental karena embrio

dan janin jauh lebih radiosensitif dibandingkan dengan orang dewasa sehingga rentan

terhadap efek samping yang diakibatkan oleh paparan radiasi. Efek radiasi yang

ditimbulkan tergantung pada usia pada janin, jumlah dosis radiasi, dan proteksi

terhadap radiasi. Beberapa pencegahan dapat dilakukan untuk melindungi janin yaitu

melakukan pengambilan foto rontgen pada saat usia kehamilan sudah memasuki masa

Universitas Sumatera Utara

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

27

trimester kedua, memperhatikan jumlah dosis radiasi, paparan radiasi pada janin tidak

boleh melebihi dari 0,20 Gy karena dapat menyebabkan mikrosefali dan

keterbelakangan mental, menggunakan alat pelindung diri seperti apron pada pasien,

menggunakan sinar yang terkolimasi dengan benar, dan menggunakan film

berkecepatan tinggi sehingga dapat mengurangi paparan radiasi pada janin.4,5,20

Prevalensi ibu hamil yang mengetahui efek radiasi pada ibu hamil memiliki

hubungan terhadap timbulnya masalah pada rongga mulut adalah sebanyak 5%

(Tabel 4). Hampir seluruh responden menjawab salah dengan alasan efek yang

ditimbulkan dari radiasi tidak menimbulkan masalah apapun pada rongga mulut dan

sebagian responden mengaku tidak mengetahui dan memahami hal tersebut.

Responden yang menjawab benar dengan alasan akibat terpaparnya dosis yang terlalu

tinggi sehingga menimbulkan reaksi yang menyebabkan ketidaknyamanan pada

rongga mulut. Penelitian yang dilakukan oleh Cullen L et al (2018) terdapat 20

responden mengetahui salah satu efek radiasi yang berhubungan dengan timbulnya

masalah pada rongga mulut adalah mukositis, dan para responden juga mengetahui

gejala serta cara mencegah mukositis. Efek deterministik merupakan reaksi kerusakan

non kanker pada tubuh orang yang terpapar radiasi dosis yang tinggi. Keparahan

reaksi yang timbul sebanding dengan dosis yang diterima oleh pasien. Efek yang

ditimbulkan seperti kehilangan indra perasa, timbulnya mukositis, hiposalivasi, dan

osteoradionecrosis. Osteoradionecrosis merupakan komplikasi klinis paling serius

yang terjadi pada tulang. Vaskularisasi yang menurun membuat rongga mulut mudah

terinfeksi oleh mikroorganisme. Hal ini lebih sering terjadi di mandibula daripada

maksila.7,17,24

Ibu hamil yang mengetahui pemeriksaan dengan foto rontgen pada ibu hamil dapat

berdampak pada janin adalah sebanyak 58% (Tabel 4). Sebagian responden

menjawab benar dengan alasan dosis yang diberikan memiliki efek yang dapat

menyebabkan kelainan pada janin dan bahkan menyebabkan kematian pada janin.

Responden yang menjawab salah dengan alasan pemeriksaan gigi dengan foto

rontgen tidak berdampak pada janin dan sebagian lainnya menjawab tidak

mengetahui tentang hal ini. Abdalla I et al (2015) melakukan eksperimen dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

28

hewan yang sedang hamil mendapatkan hasil 50% hewan tersebut sensitif terhadap

radiasi sehingga menyebabkan cacat lahir dan kematian. Paparan in utero terhadap

radiasi pengion bersifat karsinogenik atau mutagenik. Efeknya berhubungan langsung

dengan tingkat paparan dan tahap perkembangan janin. Janin paling rentan terhadap

radiasi selama organogenesis. Efek terhadap timbulnya penyakit non kanker belum

terdeteksi pada setiap tahap kehamilan setelah terpapar radiasi pengion yang kurang

dari 0,05 Gy (5 rad). Aborsi spontan, hambatan pertumbuhan dapat terjadi pada

tingkat paparan yang lebih tinggi.8

Prevalensi ibu hamil yang mengetahui efek dari radiasi berpengaruh terhadap berat

badan lahir rendah pada bayi adalah sebanyak 11% (Tabel 4). Sebagian responden

menjawab salah dengan alasan tidak adanya hubungan pemeriksaan gigi dengan foto

rontgen yang mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah dan beberapa

responden lainnya mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Responden yang

menjawab benar dengan alasan efek yang ditimbulkan dari radiasi menyebabkan

janin tidak berkembang yang mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan dibawah

normal. Penelitian yang dilakukan oleh Prasad M et al (2016) mendapatkan hasil

48,4% responden mengetahui adanya hubungan efek radiasi terhadap berat badan

lahir rendah dan 51,6% responden lainnya menjawab tidak adanya hubungan tentang

hal tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa kelenjar tiroid sangat dekat lokasinya

dengan gigi dan jika ibu hamil melakukan pengambilan foto radiografi dikhawatirkan

terpaparnya kelenjar tiroid oleh sinar radiasi sehingga menyebabkan terjadinya

disfungsi tiroid, yaitu hipotiroid dan hipertiroid. Hipotiroid merupakan keadaan

dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup banyak hormon tiroid. Kurangnya

asupan hormon tiroid dalam tubuh wanita hamil akan mengganggu proses tumbuh

kembang janin, padahal di usia dini hormon tiroid sangat bermanfaat meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan, jika hipotiroid dibiarkan dalam jangka

panjang maka bukan tidak mungkin janin yang dilahirkan akan menjadi generasi yang

lambat dalam merespon, mengalami keterbelakangan mental, berat badan lahir

rendah, bahkan mengalami cacat fisik.21-23

Universitas Sumatera Utara

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

29

Ibu hamil yang mengetahui masa trimester 1 merupakan masa yang paling

berbahaya untuk pemeriksaan foto rontgen pada ibu hamil adalah sebanyak 57%

(Tabel 4). Responden menjawab benar dengan alasan pada masa trimester 1 janin

dalam proses pembentukan sehingga masih sangat berbahaya jika melakukan

pengambilan foto radiografi pada saat trimester 1. Responden yang menjawab salah

dengan alasan pengambilan foto radiografi boleh dilakukan kapan saja dan sebagian

lainnya menjawab tidak mengetahui tentang hal ini. Penelitian yang sama dilakukan

oleh Sajjan P et al (2015) mendapatkan hasil sebanyak 15,7% responden yang

mengetahui bahwa masa trimester 1 merupakan masa yang paling beresiko dalam

pengambilan foto radiografi. Trimester pertama kehamilan sangat penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan embrio. Karena embrio pada tahap ini hanya terdiri

dari beberapa sel, kerusakan terhadap satu sel pun bisa membahayakan. Oleh karena

itu pengambilan foto radiografi pada masa trimester 1 sebisa mungkin harus

dihindari. 8,18

Prevalensi ibu hamil yang mengetahui masa trimester 2 merupakan masa yang

paling aman untuk pemeriksaan foto rontgen pada ibu hamil adalah sebanyak 24%

(Tabel 4). Responden yang menjawab salah dengan alasan pengambilan foto rontgen

boleh dilakukan kapan saja dan sebagian responden lainnya mengaku tidak

mengetahui hal ini. Responden yang menjawab benar dengan alasan masa trimester 2

sudah cukup aman untuk melakukan pengambilan foto radiografi karena janin sudah

mulai terbentuk. Penelitian yang sama dilakukan oleh Temur KT et al (2019)

mendapatkan hasil sebanyak 66% mengetahui bahwa trimester kedua adalah waktu

terbaik untuk pengambilan foto radiografi pada ibu hamil. Trimester kedua

merupakan waktu terbaik untuk melakukan perawatan gigi dan mulut pada ibu hamil

(usia kehamilan 14-20 minggu) karena tidak terdapat resiko teratogenesis, rasa mual

dan muntah sudah menurun, dan uterus belum cukup besar untuk menyebabkan

ketidaknyamanan. Tujuan perawatan pada masa ini adalah merawat penyakit pada

gigi yang sedang aktif dan melakukan perawatan pencegahan terhadap penyakit yang

mungkin timbul pada trimester ketiga.4,25

Universitas Sumatera Utara

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

30

Ibu hamil yang mengetahui jumlah dosis radiasi yang diterima di area dekat

dengan permukaan perut ibu hamil sama dengan jumlah dosis yang diterima di area

permukaan rongga mulut adalah sebanyak 99% (Tabel 4). Responden yang menjawab

benar dengan alasan jarak antara rongga mulut dengan bagian perut cukup jauh

sehingga jumlah dosis radiasi yang terpapar pada rongga mulut berbeda dengan

jumlah dosis yang terkena pada bagian perut, dan beberapa responden juga menjawab

bahwa bagian perut sedikit kemungkinannya untuk terpapar karena adanya proteksi

yang dilakukan seperti pemakaian alat pelindung seperti apron. Penelitian yang

dilakukan oleh Prasad M et al (2016) terdapat hanya 36% responden yang

mengetahui jumlah paparan dosis radiasi yang aman untuk janin pada saat

pengambilan foto radiografi gigi. Pemeriksaan dengan radiografi untuk menentukan

diagnosis dan rencana perawatan pada ibu yang sedang hamil dengan melakukan

penyinaran yang diarahkan sebagian besar pada area kepala dan leher sehingga

menjauhi bagian perut. Penyinaran dengan teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengurangi paparan radiasi pada janin, sehingga hanya sekitar 1 Gy saja yang

diterima janin untuk pemeriksaan full mouth.3,21

Prevalensi ibu hamil yang mengetahui penggunaan apron (celemek untuk

melindungi bagian depan tubuh) dan pelindung tiroid dileher pada saat sebelum

penyinaran penting dilakukan adalah sebanyak 56% (Tabel 4). Sebagian responden

menjawab benar dengan alasan apron merupakan alat perlindungan diri yang

bertujuan untuk mengurangi bagian anggota tubuh lain termasuk janin terpapar dari

radiasi sinar-X. Penelitian yang sama dilakukan oleh Bargale S et al (2017)

mendapatkan hasil yang buruk yaitu sekitar 87% responden menjawab bahwa

penggunaan apron tidak perlu dipakai sebelum pengambilan foto radiografi. Jawad F

et al (2016) menyatakan bahwa meskipun dosis dari foto radiografi gigi rendah,

penggunaan apron atau celemek bertimbal penting untuk digunakan terutama pada

ibu hamil untuk meminimalkan paparan radiasi ke perut. Penggunaan apron juga

sesuai dengan prinsip justifikasi yaitu memberikan manfaat lebih besar kepada pasien

daripada risiko bahaya yang akan diterima pasien.1,19

Universitas Sumatera Utara

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

31

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada ibu hamil di 7 tempat

penelitian, dapat disimpulkan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap efek radiasi

sinar-x di kota Medan dikategorikan kurang 72%, dan dimana kategori cukup

sebanyak 24%, dan kategori baik sebanyak 4%.

6.2 Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Dinas kesehatan,

Puskesmas, dan Rumah sakit dalam memberikan layanan dan edukasi mengenai efek

radiasi sinar-x saat kehamilan terhadap wanita hamil.

2. Diharapkan adanya penelitian lanjutan dengan subjek yang lebih banyak agar

lebih mencerminkan populasi serta diharapkan akan memberikan hasil yang lebih

baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

32

DAFTAR PUSTAKA

1. Bargale S, Ardeshana A, Patel N, Karri A, Sikligar S, Tailor B. Assessment of

digital and conventional radiographic practice amongst the private dental

practitioner of vadodara city. Int J Oral Health Med Res 2017; 3(6):27-9.

2. Hayati K, Zuliati R. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang efek radiasi sinar-x

di bidang kedokteran gigi pada saat kehamilan. Cakradonya Dental Journal 2019;

11(2): 91-6.

3. Woroprobosari NR. Efek stokastik radiasi sinar-x dental pada ibu hamil dan

janin. Odonto Dental Journal 2016; 3(1): 61-5.

4. Wijaksana IKE. Dental treatment consideration in pregnant women. Jurnal

Kesehatan Gigi 2019; 6(2): 119-21.

5. Ishaq Z, Rasul Z, Ahmaed A, Tanveer S. Knowledge, attitude and practices of

pregnant females regarding oral health. Pakistan Journal of Medical Health

Sciences 2018; 12(4): 1557.

6. Ashok NG, Kumar VJ. Patients perception on dental radiographs: a questionnaire

based study. International Journal Orofacial Biology 2017; 1(1): 29-30.

7. Whaites E, Drage N. Essentials of dental radiography and radiology. 5th ed., New

York: Churchill Livingstone Elsevier. 2013: 66-8.

8. Abdalla I, Elshikh M. Effect of radiation on pregnancy. International Journal of

Medicine and Medical Sciences 2015; 7(5): 98-9.

9. Mason RA. Radiografi kedokteran gigi. Alih Bahasa. Wiriawan E. Jakarta: EGC,

4-12.

10. Boel T. Dental radiografi prinsip dan teknik. Medan: Usu Press. 2018: 11-3.

11. Dasril DN, Sari OP. Pengukuran dosis eksternal yang diterima oleh mahasiswa

praktikum teknik radiografi di laboratorium radiologi universitas baiturrahmah

padang. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 2020; 8(1): 36-7.

12. Asha ML, Chatterjee I, Patil P. Dosimetry in dentistry. Indian Journal of Dental

Research 2015; 26(2): 120-1.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

33

13. Rajan G, Izewska J. Radiation monitoring instruments. Vienna: International

Atomic Energy Agency (IAEA), 2005: 104-14.

14. Mardiyantoro F, Pratamawari DNP, Fuadiyah D, dkk. Dasar-dasar keselamatan

pasien pada praktik dokter gigi. Malang: Universitas Brawijaya Press, 2019: 89-

91.

15. Masturoh I, Anggita N. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia, 2018: 51-2.

16. Dianasari T, Koesyanto H. Penerapan Manajemen Keselamatan Radiasi di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit. Unnes Journal of Public Health 2017; 6(3):

175.

17. White, Stuart C, Pharoah, Michael J. Oral Radiology E-book: Principles and

Interpretation. 6 th ed., Canada: Elsevier Health Sciences. 2014: 24-6.

18. Sajjan P, Pattanshetti J , Padmini C, Nagathan V, Sajjanar M, Siddiqui T. Oral

Health Related Awareness and Practices Among Pregnant Women in Bagalkot

District, Karnataka, India. Journal of International Oral Health 2015; 7(2): 2-3.

19. Jawad F, Aljammali DZM. Survey on Dental X-Rays for Teeth During

Pregnancy. International Journal of Medicine 2016; 2(1): 11.

20. Hemalatha VT, Manigandan T, Sarumathi T, Aarthi NV, Amudhan A. Dental

considerations in pregnancy-a critical review on the oral care. Journal of clinical

and diagnostic research 2013; 7(5): 950.

21. Prasad M, Gupta R, Patthi B, Singla A, Pandita V, Kumar JK, Vashishtha V.

Imaging more imagining less: an insight into knowledge, attitude and practice

regarding radiation risk on pregnant women among dentists of

Ghaziabad. Journal of clinical and diagnostic research 2016; 10(7): 22.

22. Ratnasari D, Suhartono S, Rahfiludin MZ. Faktor risiko kejadian berat badan

lahir rendah di area pertanian (studi di kabupaten Brebes). Jurnal gizi dan pangan

2017; 12(1): 44.

23. Yunus B. Tingkat kepatuhan mahasiswa profesi dalam proteksi diri terhadap

paparan radiasi. Makassar Dental Journal 2020; 9(1): 42.

24. Cullen L, Baumler S, Farrington M, Dawson C, Folkmann P, Brenner L. Oral

care for head and neck cancer symptom management. The American Journal of

Nursing 2018; 118(1): 31-2.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

34

25. Temur KT, Temur İ, Hatipoğlu Ö. The knowledge, attitude and practices of

Turkish general dentists on dental x-rays in pregnant women. International

Dental Research 2019; 9(1): 13.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN KOMISI ETIK

Universitas Sumatera Utara

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Lampiran 2

DEPARTEMEN RADIOLOGI DENTAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI

SINAR-X SAAT KEHAMILAN DI KOTA MEDAN

No. Responden :

Tanggal :

Umur :

Jenis Kelamin : L / P

1. Apakah ibu mengetahui tentang foto rontgen dalam pemeriksaan gigi?

a. Ya, Berikan alasannya,...............................................................................................

b. Tidak

2. Apakah ibu mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari radiasi?

a. Ya, Berikan alasannya,................................................................................................

b. Tidak

3. Apakah ibu hamil boleh dilakukan pemeriksaan dengan foto rontgen?

a. Ya, Berikan alasannya,................................................................................................

b. Tidak

4. Apakah efek radiasi pada ibu hamil memiliki hubungan terhadap timbulnya

masalah pada rongga mulut?

a. Ya, Berikan alasannya,................................................................................................

b. Tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

5. Apakah pemeriksaan dengan foto rontgen pada ibu hamil dapat berdampak pada

janin?

a. Ya, Berikan alasannya,................................................................................................

b. Tidak

6. Apakah efek dari radiasi berpengaruh terhadap berat badan lahir rendah pada bayi?

a. Ya, Berikan alasannya,................................................................................................

b. Tidak

7. Apakah pada masa trimester 1 merupakan masa yang paling berbahaya untuk

pemeriksaan foto rontgen pada ibu hamil?

a. Ya, Berikan alasannya,................................................................................................

b. Tidak

8. Apakah pada masa trimester 2 merupakan masa yang paling aman untuk

pemeriksaan foto rontgen pada ibu hamil?

a. Ya, Berikan alasannya,................................................................................................

b. Tidak

9. Apakah jumlah dosis radiasi yang diterima di area dekat dengan permukaan perut

ibu hamil sama dengan jumlah dosis yang diterima di area permukaan rongga mulut?

a. Ya, Berikan alasannya,................................................................................................

b. Tidak

10. Apakah penggunaan apron (celemek untuk melindungi bagian depan tubuh) dan

pelindung tiroid dileher pada saat sebelum penyinaran penting dilakukan?

a. Ya, Berikan alasannya,.............................................................................................

b. Tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Selamat pagi/siang/malam Bu,

Perkenalkan saya Farisah Kinasih Adisty mahasiswi yang sedang menjalani

Pendidikan Dokter Gigi di Universitas Sumatera Utara memohon kesediaan ibu agar

ikut berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya yang berjudul “Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Efek Radiasi Sinar-X Saat Kehamilan di

Kota Medan”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil

terhadap efek radiasi sinar-X saat kehamilan di kota Medan. Manfaat dari penelitian

ini adalah memberikan gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap efek radiasi

sinar-X dan juga sebagai pedoman dokter gigi dan radiografer untuk mengetahui

teknik pengambilan foto rontgen pada ibu hamil di kota Medan.

Pada penelitian ini Ibu diminta untuk mengisi kuesioner yang akan saya berikan.

Ibu tidak dikenakan biaya dan tidak terdapat risiko pada subjek yang diteliti.

Penelitian utama dilakukan oleh saya sendiri Farisah.

Jika Ibu bersedia, surat penyataan kesediaan menjadi subjek penelitian terlampir

harap ditandatangani secara sadar dan tanpa paksaan dan dikembalikan kepada pihak

peneliti.

Demikianlah penjelasan tentang penelitian ini, semoga keterangan yang saya

sampaikan dapat dimengerti oleh Ibu. Atas kesediaan Ibu dalam penelitian ini saya

ucapkan terima kasih.

Peneliti

(Farisah Kinasih Adisty S)

Universitas Sumatera Utara

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Setelah mendapat penjelasan dan keterangan secara lengkap mengenai penelitian

yang berjudul:

“TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI

SINAR-X SAAT KEHAMILAN DI KOTA MEDAN”

dan saya memahaminya, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ............................................................................................

Umur : ............................................................................................

Alamat : ............................................................................................

No. Telp/HP : ............................................................................................

Dengan ini saya bersedia berpartisipasi sebagai subjek penelitian dalam penelitian

tersebut. Saya akan memberikan informasi yang benar sesuai apa yang saya ketahui.

Apabila saya ingin mengundurkan diri, kepada saya tidak dituntut apapun. Demikian

surat persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak

manapun.

Medan, ............................

Yang menyetujui,

Subjek Penelitian

(......................................)

Universitas Sumatera Utara

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Lampiran 5

RINCIAN BIAYA PENELITIAN

“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Efek Radiasi Sinar-X Saat Kehamilan

di Kota Medan”

Besar biaya yang diperlukam untuk melaksanakan penelitian ini sebesar dengan

rincian sebagai berikut:

1. Biaya penyiapan proposal Rp 150,000,00

2. Biaya alat tulis, kertas, tinta printer Rp 700,000,00

3. Biaya penjilidan dan penggandaan proposal Rp 150,000,00

4. Biaya pembuatan dan penggandaan kuesioner Rp 300,000,00

5. Biaya suvenir untuk subjek penelitian Rp 500,000,00

6. Biaya sebelum memulai penelitian di rumah sakit Rp 250,000,00

7. Biaya melakukan rapid tes sebelum memulai penelitian Rp 200,000,00

8. Biaya Transportasi Rp 250,000,00

Total Rp 2,500,000

Rincian biaya ditanggung oleh peneliti sendiri.

Peneliti

(Farisah Kinasih Adisty S)

NIM: 170600105

Universitas Sumatera Utara

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Lampiran 6

JADWAL PELAKSANAAN SKRIPSI

No Kegiatan

Waktu

2020 2021

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

1

Persiapan

pencarian

judul

2 Persetujuan

judul

3 Pembuatan

proposal

4 Seminar

proposal

5

Perbaikan

proposal dan

persiapan

penelitian

6

Penelitian

dan

pengumpulan

data

7 Hasil

Universitas Sumatera Utara

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP EFEK RADIASI …

Lampiran 7

CURRICULUM VITAE

Riwayat Peneliti

Nama Lengkap : Farisah Kinasih Adisty S

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 02 Desember 1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak ke : 1 (Satu) dari 2 (Dua) bersaudara

Alamat : Jl. Setia Gg. Balai Desa No 13C Kota Medan

No. HP : 085760746768

Alamat Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2004-2005 : Menjalani pendidikan TK di Perguruan Islam An-

nizam Medan

2005-2011 : Menjalani pendidikan SD di Perguruan Islam An-

nizam Medan

2011-2014 : Menjalani pendidikan SMP di Yayasan Perguruan

Harapan Mandiri Medan

2014-2017 : Menjalani pendidikan SMA di SMAN 1 Matauli

Pandan

2017-Sekarang : Menjalani Program Sarjana-1 Pendidikan Dokter

Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara Medan

Universitas Sumatera Utara