TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

88
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Topik Bimbingan Belajar) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Arini Loysiana NIM : 121114034 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

Page 1: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016

dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Topik Bimbingan Belajar)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Arini Loysiana

NIM : 121114034

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

i

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016

dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Topik Bimbingan Belajar)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Arini Loysiana

NIM : 121114034

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

iv

HALAMAN MOTTO

Tuhan tidak pernah salah dalam memberikan jalan

kehidupan dan rejeki.

Kecerdasan bukanlah tolak ukur kesuksesan, tetapi dengan

menjadi cerdas kita bisa menggapai kesuksesan.

Selalu jadi diri sendiri tanpa peduli apa yang orang lain

katakan dan jangan pernah menjadi orang lain meskipun

mereka tampak baik dari kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini Arin persembahkan bagi....

Tuhan Yesus Kristus

Sang Juru S’lamat yang senantiasa menjadi pedoman, pegangan,

sumber kekuatan, ketenangan, dan kesetiaan dalam setiap alur

indah yang Arin jalani selama ini.

Para dosen dan staff Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta,

Orang tua tercinta,

Tante Wid, Tante Siska, Om Toro, Om Arya,

Segenap keluarga besar,

Adik tercinta,

Mas Apik Bhekti Nofanda,

Getta, Desi, Rani,

Andre, Nita, Maria, Dea, Galuh, Sinta, Hani, Nana, Zita,

serta sahabat-sahabat semua yang tetap mendukung Arin

sampai sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

viii

ABSTRAK

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016

dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Topik Bimbingan Belajar)

Arini Loysiana

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi atau rendahnya motivasi

belajar pada siswa SD Maria Immaculata Cilacap kelas VI tahun ajaran

2105/2016, dan untuk mengetahui indikasi capaian skor yang belum optimal

supaya diusulkan bimbingan belajar yang sesuai untuk siswa tersebut.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode

survey. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner dalam bentuk Skala Guttman yang terdiri dari dua aspek, yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Hasil koefisien reliabilitas penelitian ini adalah

0,720 dan termasuk dalam kategori tinggi. Subjek penelitian ini adalah siswa-

siswi kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap yang berjumlah 50 orang. Teknik

analisa data yang digunakan adalah kategorisasi tingkat motivasi belajar

berdasarkan kategorisasi Skala Guttman. Kategorisasi yang dikemukakan ada

lima, yaitu sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 5 (10%) siswa yang memiliki tingkat

motivasi belajar sangat tinggi, 41 (82%) siswa yang memiliki tingkat motivasi

belajar yang tinggi, 3 (6%) siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar sedang, 1

(2%) siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah, dan 0 (0%) siswa yang

memiliki tingkat motivasi belajar sangat rendah. Berdasarkan analisis skor item

terdapat 0 (0%) item yang tergolong item motivasi belajar sangat tinggi, 31 (62%)

item yang tergolong item motivasi belajar tinggi, 3 (6%) item yang tergolong item

motivasi belajar sedang, 0 (0%) item yang tergolong motivasi belajar rendah, dan

0 (0%) item yang tergolong item motivasi belajar sangat rendah. Berdasarkan

hasil analisis skor item-item kuesioner, peneliti menyusun dan mengumpulkan

topik-topik bimbingan belajar untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kata kunci: Motivasi Belajar, Topik-topik Bimbingan Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

ix

ABSTRACT

The Level of the Motivation to Study for Students

(The Descriptive on the Study of Primary School Students

Maria Immaculata Cilacap Class VI The Academic Year 2015 / 2016

and Implications on the Preparation of the Topic of Guidance Study)

Arini Loysiana

Universitas Sanata Dharma

2016

This research aims to understand the level of learning motivation from

Maria Immaculata Cilacap elementary school students class VI academic year

2105 / 2016 , and to know the indication the achievement of score that is not

optimum to propose for a suitable learning guidance.

The kind of research is a descriptive quantitative research with survey

method. An instrument data collection used in this research was the questionnaire

in the form of Guttman Scales consisting of two aspects, namely intrinsic

motivation and extrinsic motivation. The result of the coefficients reliability of

this research is 0.720 and is included as a high category.The subjects of the study

this are the students a must primary school mary immaculata for which consisted

of 50 people.Technique data analysis used a categorization level the motivation to

study based on the Guttman categorisation scale. The categorisation is divided

into five categories, namely very low, low, enough, high, and was high.

Based on the research done, 5 (10%) students have the very high

motivation to study, 41 ( 82%) students have the high motivation to study, 3 (6%)

students have the enough motivation to study, 1 (2%) students have low the

motivation to study, and 0 (0%) student has the very low motivation to study.

Based on the analysis of the score items there are 0 (0%) items are categorized as

very high, 31 (62%) items are categorized as high, 3 (6%) items belong to the

items categorized as enough, 0 (0%) items classified as low motivation to study,

and 0 (0%) items are categorized as very low. Based on the results of the analysis

of the items of motivation the questionnaire, researchers develop and gather topics

for learning guidance which increases the students learning motivation.

Keywords: Motivasi Belajar, Topik-topik Bimbingan Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

rahmat-Nya sehingga, Penelitian tugas akhir dengan judul “Tingkat Motivasi

Belajar Siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016

dan Implikasi Terhadap Topik Bimbingan Belajar” dapat terselesaikan dengan

baik dan lancar.

Selama Penelitian tugas akhir ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak

yang ikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung setiap proses

yang peneliti jalani. Oleh karenanya, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

2. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan

dan Konseling.

3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M. Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang

selalu mendampingi dengan penuh kesabaran, telaten, selalu memberikan

saran, motivasi, dan petunjuk kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas

bimbingan dan pendampingan selama peneliti menempuh studi.

5. Mas Moko atas pelayanan yang diberikan dengan ramah dan sabar selama

peneliti menempuh studi di Program Studi Bimbingan dan Konseling.

6. Orang tua Arini Loysiana, yakni Bapak Suparman dan Ibu Rosmeini

Darmawati Elsherina Loysiana atas seluruh doa, kekuatan, perjuangan,

dukungan, pendampingan, nasihat, serta penguatan yang diberikan kepada

peneliti selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

xi

7. Tante dan Om Peneliti, yakni Tante Wid, Tante Siska, Om Toro, Om

Arya, atas kasih sayang, perhatian, dukungan, doa, semangat, dan

keceriaan yang telah diberikan kepada peneliti selama ini.

8. Adik Arin, yakni Adinda Arininta Loysiana atas semangat, doa,

kebersamaan, dukungan, dan keceriaan yang telah diberikan kepada

peneliti.

9. Seluruh keluarga besar, atas seluruh doa dan dukungan yang telah

diberikan kepada peneliti selama ini.

10. Mas Apik Bhekti Nofanda, yang selalu setia juga memberikan doa,

dukungan, nasehat, refreshing, hingga skripsi ini selesai.

11. Getta dan Desi, atas motivasi kalian, kesetiaan kalian ketika peneliti

mengerjakan skripsi.

12. Andriano Siwy, Dia Nita, Maria Septi Iriana, dan Rifandi Sudariyono, atas

dukungan kepada peneliti.

13. C. Rahayu Kusuma Rani atas dukungan dan bantuan pada skripsi ini.

14. Dhea Enggar, Xaverin Galuh, dan Regina Shinta, atas dukungan kepada

peneliti.

15. Maria Zita, Bernadeth Dwi Atmi, Adriana Reni, atas dukungan dan doa

kepada peneliti.

16. Seluruh teman dari angkatan 2012, atas seluruh doa, dukungan, semangat,

pengalaman, dan kebersamaan yang diberikan kepada peneliti selama ini.

17. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses

pembuatan hingga penyelesaian tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN MOTO .............................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian........................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

G. Definisi Operasional .................................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar ......................................................................................... 7

1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................................ 11

2. Pentingnya Memiliki Motivasi Belajar ................................................ 11

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .......................... 13

4. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar ................................. 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

xiv

5. Fungsi Motivasi Belajar ....................................................................... 22

B. Perkembangan Kognitif dan Motivasi Anak Usia Sekolah Dasar ........... 23

C. Bimbingan Belajar ................................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 30

C. Subjek Penelitian...................................................................................... 31

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data............................................... 31

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................ 34

F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 45

C. Usulan Topik Bimbingan Belajar ............................................................ 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 53

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 54

C. Saran......................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 56

LAMPIRAN ........................................................................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar ..................................................... 33

Tabel 3.2 Norma Skoring Inventori Tingkat Motivasi Belajar .............................. 34

Tabel 3.3 Kriteria Guilford .................................................................................... 37

Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maria

Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 ........................................ 41

Tabel 4.2 Hasil Analisis Skor Item Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD

Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 .......................... 43

Tabel 4.3 Item-item Kuesioner yang Tergolong dalam Kategori Sedang ............. 45

Tabel 4.4 Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar ................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

xvi

DAFTAR GAMBAR

Grafik 4.1 Histogram Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maria

Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 ...................................... 42

Grafik 4.2 Histogram Analisis Skor Item Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas

VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 ................ 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Motivasi Belajar ............................................................... 59

Lampiran 2. Item Valid dan Tidak Valid ............................................................... 65

Lampiran 3. Tabulasi Data Kategorisasi ................................................................ 69

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan definisi operasional variabel.

A. Latar Belakang Masalah

Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri

ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam

kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk

belajar inilah yang disebut dengan “motivasi”.

Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang

mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berpengaruh

dengan persoalan perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak dan

melakukan sesuatu. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan,

dan keinginan.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan

yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

2

dikehendaki oleh siswa dapat tercapai. Motivasi dalam kegiatan belajar

juga merupakan faktor yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang

khas adalah dalam hal penumbuhan semangat untuk belajar. Siswa yang

memiliki motivasi belajar yang kuat, akan mempunyai banyak energi

untuk melakukan kegiatan belajar.

Motivasi belajar merupakan daya penggerak dalam diri siswa

sehingga menjamin kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Motivasi belajar juga bisa dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan

menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu

dapat tercapai. Menumbuhkan motivasi belajar pada siswa itu bukanlah

hal yang mudah, sebab sebagian dari mereka belum menyadari akan

pentingnya motivasi belajar bagi diri sendiri.

Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan seseorang malas

untuk belajar sehingga dapat menyebabkan seorang anak mendapat

prestasi yang rendah. Ciri-ciri anak yang mempunyai motivasi yang

rendah adalah malas belajar, malas mengerjakan tugas, tidak ada keinginan

untuk mengetahui pelajaran, tidak peduli dengan nilainya, dan tidak ada

rasa semangat di dalam kelas.

Seperti yang dijelaskan oleh Wali Kelas SD Maria Immaculata

Cilacap Kelas VI Tahun Ajaran 2015/2016 bahwa beberapa siswa kelas VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

3

memiliki prestasi yang rendah, nilai ulangan atau ujian dibawah KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal), malas-malasan ketika mengikuti pelajaran

di kelas, lebih memilih bermain gadget daripada belajar, dan tidak ada niat

atau keinginan untuk belajar. Hal ini menjadi keprihatinan bagi guru

karena para siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran

2015/2016 nantinya akan menghadapi Ujian Nasional (UN) tetapi malah

mereka masih menyepelekan pelajaran. Selain itu, motivasi belajar juga

merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang

dihararapkan dapat dicapai.

Permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VI SD Maria

Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 yaitu menunjukkan adanya

ciri-ciri motivasi belajar yang kurang baik. Oleh karena itu peneliti tertarik

untuk meneliti soal motivasi belajar siswa di SD Maria Immaculata

Cilacap. Penelitian ini penting dilakukan di SD Maria Immaculata Cilacap

karena belum pernah ada yang melakukan penelitian ini di sekolah

tersebut, supaya topik-topik yang nantinya diberikan pada siswa dapat

bermanfaat dengan baik sehingga siswa-siswi bisa memiliki motivasi

belajar yang lebih baik dari sebelumnya, dan untuk membantu para guru

dalam menanggulangi permasalahan motivasi belajar di sekolah tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

peneliti mengidentifikasi permasalahan yang timbul, yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

4

1. Terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar rendah di SD Maria

Immaculata kelas VI Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Masih ada siswa kelas VI di SD Maria Immaculata Cilacap Tahun

Ajaran 2015/2016 yang belum menyadari pentingnya memiliki

motivasi belajar.

3. Ada beberapa siswa yang mendapatkan prestasi rendah di SD Maria

Immaculata Cilacap kelas VI Tahun Ajaran 2015/2016. Hal tersebut

digolongkan berdasarkan nilai-nilai yang tertara di raport.

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor-faktor atau variabel yang dapat dikaji

untuk ditindaklanjuti dalam penelitian ini. Namun karena luasnya bidang

cakupan serta adanya berbagai keterbatasan yang ada baik waktu, dana,

maupun jangkauan peneliti, sehingga dalam penelitian ini tidak semua

dapat ditindaklanjuti. Untuk itu dalam penelitian ini dibatasi masalah yang

termuat pada butir nomor 1, yaitu mengenai motivasi belajar siswa kelas

VI SD Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta

pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

5

1. Seberapa tinggi motivasi belajar siswa kelas VI di SD Maria

Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016 ?

2. Berdasarkan analisis butir motivasi belajar yang terindikasi rendah,

topik bimbingan belajar apa yang sesuai untuk siswa-siswi tersebut ?

E. Tujuan Penelitian

Setelah permasalahan dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar pada siswa kelas VI SD

Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2105/2016.

2. Untuk mengetahui topik bimbingan belajar apa yang sesuai untuk

siswa-siswi tersebut setelah dianalisis skor motivasi belajarnya.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka dengan penelitian ini diharapkan

mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Untuk memberikan sumbangan positif bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya bagi konselor dalam menangani siswa yang

tidak memiliki motivasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi konselor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan konselor dalam

upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Bagi siswa

Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapakan dapat meningkatkan

motivasi belajarnya sehingga nantinya mereka mendapatkan hasil

prestasi yang baik dari sebelumnya.

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal imu

pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan peneliti serta

menjadi pedoman ketika terjun langsung di lembaga pendidikan.

G. Batasan Istilah atau Definisi Operasional Variabel

1. Motivasi belajar merupakan hasrat atau keinginan yang mendorong

seseorang untuk bertindak dan bergerak agar belajar lebih giat dan

lebih semangat supaya bisa mendapatkan hasil prestasi belajar yang

baik.

2. Bimbingan belajar merupakan suatu kegiatan bantuan belajar kepada

siswa atau peserta didik yang bertujuan agar siswa mendapat prestasi

belajar secara optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibahas teori yang mendasari motivasi, belajar, motivasi

belajar, pentingnya memiliki motivasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar, ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar, aspek-aspek

motivasi belajar, fungsi motivasi belajar, tugas perkembangan anak, pengertian

bimbingan belajar, tujuan bimbingan belajar, dan bimbingan belajar untuk

menggugah motivasi belajar siswa.

A. Motivasi Belajar

1. Motivasi

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan,

sebab jika seseorang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, ia tidak

mungkin melakukan aktivitas belajar atau memiliki dorongan untuk

belajar.

Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu

kita menelaah pengidentifikasian kata motif dan motivasi. Motif adalah

daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas

tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi

merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk

berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam

memenuhi kebutuhannya (Gerungan, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

8

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan

individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2009).

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai

daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari

kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak

yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,

terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan/mendesak (Sardiman, 2014).

Tetapi pada dasarnya, motif dan motivasi itu berbeda. Motif

menunjukkan suatu “dorongan” yang menggerakan seseorang untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Sedangkan motivasi adalah “pendorongan” suatu usaha yang disadari

untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu (Purwanto, 2002). Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi

adalah perwujudan motif yang menjarah pada tingkah laku yang nyata.

Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2014) motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Dari pengertian tersebut ada tiga hal penting yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

9

a. Motivasi itu mengawali terjadinya energi pada setiap individu

manusia.

b. Motivasi tersebut ditandai dengan munculnya rasa ”feeling” atau

afeksi seseorang.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya suatu tujuan.

Motivasi merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada

tujuan yang jelas, yang diharapkan tercapai. Menurut Freud dalam

Sardiman (2014) menyatakan motivasi yang ada pada diri setiap orang

itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu lama, tidak berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “untuk

orang dewasa” (misalnya masalah pembangunan agama, politik,

ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, dan sebagainya).

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

10

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat diambil

pengertian motivasi adalah suatu kekuatan dalam diri individu yang

membuat individu tersebut bergerak, bertindak untuk memenuhi

kebutuhan dan mencapai tujuannya.

2. Belajar

Slameto (2003) mengungkapkan bahwa belajar yaitu suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sedangkan Oemar Hamalik (2005) mengatakan bahwa belajar adalah

proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan

lingkungan.

Hal senada juga diungkapkan Uno (2008) belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari

beberapa pengertian belajar yang sudah dipaparkan, maka dapat diambil

pengertian bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku

atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

11

3. Motivasi Belajar

Dari kedua pengertian motivasi dan juga belajar sesuai yang

telah dipaparkan di atas, maka dapat digabungkan pengertian motivasi

belajar adalah suatu kekuatan atau dorongan dalam diri individu yang

membuat individu tersebut bergerak dan bertindak untuk memenuhi

kebutuhan dan mencapai tujuannya dengan serangkaian kegiatan

belajarnya, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru dan lain sebagainya.

Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004) motivasi

belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar

yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar

sebaik mungkin. Motivasi belajar merupakan motivasi yang diberikan

dalam kegiatan belajar pada anak, agar kegiatan belajar berjalan dengan

lancar dan sesuai dengan tujuan.

a. Pentingnya Memiliki Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002), pentingnya motivasi

belajar bagi siswa adalah sebagai berikut :

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil

akhir. Contohnya: setelah siswa membaca suatu bab buku

bacaan, dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga bab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

12

tersebut, apabila ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia

terdorong membaca lagi.

2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang

dibandingkan dengan teman sebaya. Contohnya: jika terbukti

usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia akan

berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.

3) Mengarahkan kegiatan belajar, contohnya: setelah ia ketahui

bahwa bahwa dirinya belum belajar secara serius, seperti

bersenda gurau di dalam kelas maka ia akan merubah perilaku

belajarnya.

4) Membesarkan semangat belajar, contohnya: seorang anak yang

telah menghabiskan banyak dana untuk sekolahnya dan masih

ada adik yang di biayai orang tua, maka ia akan berusaha agar

cepat lulus.

5) Menyadarkan bahwa adanya perjalanan belajar dan kemudian

bekerja (disela-selanya ada istirahat atau bermain) yang

berkesinambungan; individu dilatih untuk menggunakan

kekuatannya sedemikian rupa hingga dapat berhasil. Contohnya:

setiap hari siswa di harapkan untuk belajar di rumah, membantu

orang tua dan bermain dengan temannya. Apa yang dilakukan

diharapkan dapat berhasil memuaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

13

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

terhadap siswa. Menurut Sardiman (2007) bahwa yang mempengaruhi

motivasi belajar pada siswa adalah tingkat motivasi belajar, tingkat

kebutuhan belajar, minat, dan sifat pribadi. Keempat faktor tersebut

saling mendukung dan timbul pada diri siswa sehingga tercipta

semangat belajar untuk melakukan aktivitas sehingga tercapai tujuan

pemenuhan kebutuhannya.

Menurut Anni (2007) ada enam faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar yaitu: sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi,

kompetensi, penguatan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing

faktor yaitu:

1) Sikap

Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar

siswa karena sikap itu membantu siswa dalam merasakan dunianya

dan memberikan pedoman kepada perilaku yang dapat membantu

dalam menjelaskan dunianya. Sikap juga akan membantu

seseorang merasa aman di suatu lingkungan yang pada mulanya

tampak asing. Sikap akan memberikan pedoman dan peluang

kepada seseorang untuk mereaksi secara lebih otomatis. Sikap

merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap diperoleh melalui

proses seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku

peran (guru-murid, orang tua-anak, dan sebagainya). Pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

14

baru mempengaruhi sikap, membuat sikap berubah, intensif, lemah

atau sebaliknya. Sikap dapat membantu secra personal karena

berkaitan dengan harga diri yang positif, atau dapat merusak secara

personal karena adanya intensitas perasaan gagal. Sikap berada

pada diri setiap orang sepanjang waktu dan sikap itu

mempengaruhi perilaku dan belajar.

2) Kebutuhan

Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu

sebagai kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai

tujuan. Semakin kuat seseorang merasakan kebutuhan, semakin

besar peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekan di

dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila siswa membutuhkan atau

menginginkan sesuatu untuk dipelajari, mereka cenderung sangat

termotivasi.

3) Rangsangan

Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau

pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat

aktif. Stimulus yang unik akan menarik perhatian setiap orang dan

cenderung mempertahankan keterlibatan diri secara aktif terhadap

stimulus tersebut. Rangsangan secara langsung membantu

memenuhi kebutuhan belajar siswa. Apabila siswa tidak

memperhatikan pembelajaran, maka sedikit sekali belajar akan

terjadi pada diri siswa tersebut. Proses pembelajaran dan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

15

yang terkait dapat membuat sekumpulan kegiatan belajar. Setiap

siswa memilikii keinginan untuk mempelajari sesuatu dan

memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Apabila mereka

tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang

mangakibatkan siswa yang pada mulanya termotivasi untuk belajar

pada akhirnya menjadi bosan dan perhatiannya akan menurun.

4) Afeksi

Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional-

kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok

pada waktu belajar. Siswa merasakan sesuatu saat belajar, dan

emosi siswa tersebut dapat memotivasi perilakunya kepada tujuan.

Afeksi dapat menjadi motivator intrinsik. Apabila emosi bersifat

positif pada waktu kegiatan belajar berlangsung, maka emosi

mempu mendorong siswa untuk belajar keras. Integritas emosi dan

berpikir siswa itu dapat mempengaruhi motivasi belajar dan

menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga akan

menimbulkan kegiatan belajar yang efektif.

5) Kompetensi

Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk

memperoleh kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi

mengasumsikan bahwa siswa secara alamiah berusaha keras

berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Siswa secara

intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

16

tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Dalam situasi

pembelajaran, rasa kompetensi pada diri siswa itu akan timbul

apabila menyadari bahwa pengetahuan atau kompetensi yang

diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Apabila

siswa mengetahui bahwa dia merasa mampu terhadap apa yang

telah dipelajari, dia akan merasa percaya diri. Hubungan antara

kompetensi dan kepercayaan diri adalah saling melengkapi.

Kompetensi memberikan peluang pada kepercayaan diri untuk

berkembang, dan memberikan dukungan emosional terhadap usaha

tertentu dalam menguasai keterampilan dan pengetahuan baru.

Perolehan kompeten dari belajar baru itu selanjutnya menunjang

kepercayaan diri, yang selanjutnya dapat menjadi faktor

pendukung dan motivasi belajar yang lebih luas.

6) Penguatan

Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau

meningkatkan kemungkinan respon. Penggunaan peristiwa

penguatan yang efektif, seperti penghargaan terhadap hasil karya

siswa, pujian, penghargaan sosial, dan perhatian, dinyatakan

sebagai variabel penting di dalam perancangan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

17

Menurut Uno (2009:83) motivasi belajar dapat timbul karena

faktor intrinsik dan ekstrinsik.

1) Faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan

dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

2) Faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan

belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu,

sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar

yang lebih giat dan semangat.

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik

intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan adanya motivasi,

pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat

mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan

belajar.

c. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal

pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

mereka. Ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar diklasifikasikan

sebagai berikut (Uno, 2008) :

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

Siswa memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil

menguasai materi dan mendapatkan nilai yang tinggi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

18

kegiatan belajarnya. Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam

belajar dan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut

motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan

suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk memperolah

kesempurnaan. Motif semacam ini merupakan unsur kepribadian

dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari “dalam” diri

manusia yang bersangkutan.

Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari,

sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui

proses belajar. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi

cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara

tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. Penyelesaian tugas

semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri, melainkan

upaya pribadi.

Penjelasan tersebut didukung oleh pendapat Djamarah (2011)

yang mengungkapkan bahwa hasrat untuk belajar berarti pada diri

anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga tentu

hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang tak berhasrat

untuk belajar.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar belakangi

oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil, kadang kala

seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

19

memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena dorongan

menghindari kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan

kegagalan itu.

Siswa merasa senang dan memiliki rasa ingin tahu sehingga

dia belajar. Siswa yang berminat dalam pelajaran akan mengikuti

kegiatan belajar mengajar dengan rasa senang, sehingga siswa

tersebut menganggap bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan

bukan hanya suatu kewajiban. Djamarah (2011) mengungkapkan

motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.

Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah

keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan, oleh

karena itulah anak didik belajar.

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi

oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka

contohnya siswa yang memiliki gambaran dan tujuan yang jelas

mengenai masa depannya. Selain itu siswa juga memiliki harapan

yang tinggi agar cita-citanya dapat terwujud.

Sardiman (2014) mengatakan harapan dan cita-cita seorang

siswa merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

memahami harapan dan cita-cita yang harus dicapai, karena dirasa

sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul keinginan

untuk terus belajar. Dan perlu diketahui bahwa siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

20

memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang

yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang

tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin

dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat

pengetahuan dan tidak mungkin menjadi ahli.

4) Adanya penghargaan dalam belajar.

Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya

terhadap prilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik

merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan

motif belajar anak didik kepada hasil belajar yang lebih baik.

Pernyataan seperti “bagus”, “hebat”, dan lain-lain disamping akan

menyenangkan siswa, pernyataan verbal seperti itu juga

mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang

langsung antara siswa dan guru, dan penyampaiannya konkret,

sehingga merupakan suatu persetujuan pengakuan sosial, apalagi

kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak.

Sardiman (2014) mengatakan bahwa apabila ada siswa yang

sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu

diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena

itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus

tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

21

menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus

akan membangkitkan harga diri.

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

Simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses

yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik

menyebabkan proses belajar menjadi bermakna. Sesuatu yang

bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai. Seperti

kegiatan belajar seperti diskusi, brainstorming, pengabdian

masyarakat dan sebagainya.

Dalam Sardiman (2014) Rousseau memberikan penjelasan

bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan

sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja

sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani

maupun teknis. Ilustrasi ini diambil dalam kasus dalam lingkup

pelajaran Ilmu Bumi. Ini menunjukkan setiap orang yang belajar

harus aktif sendiri. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak

mungkin terjadi.

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul

dalam tindakan individu setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh

karena itu motif individu untuk melakukan sesuatu misalnya untuk

belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah

melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

22

pengaruh lingkungan Lingkungan belajar yang kondusif salah satu

faktor pendorong belajar anak didik, dengan demikian anak didik

mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan

atau masalah dalam belajar. Seperti salah satu contohnya yaitu

siswa merasa nyaman pada situasi lingkungan tempat mereka

belajar.

d. Fungsi Motivasi Belajar

Fungsi motivasi menurut Sardiman (2014) adalah sebagai berikut:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan

harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan

tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau

membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Selain itu, motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha

dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

23

akan menunjukkan hasil yang baik pula. Dengan kata lain, dengan

adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,

maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi

yang baik.

B. Perkembangan Kognitif dan Motivasi Anak Usia Sekolah Dasar

1. Perkembangan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar (SD)

Siswa Sekolah Dasar (SD) adalah mereka yang berusia sekitar

6-13 tahun yang sedang menjalani tahap perkembangan masa kanak-

kanak dan memasuki masa remaja awal. Tugas perkembangan yang

hendak dicapai oleh siswa Sekolah Dasar (SD) adalah:

a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang

konkret; hal ini menimbulkan adanya kecendrungan untuk

membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.

b. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal atau

mata pelajaran khusus, para ahli yang mengikuti teori faktor

ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor.

d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau

orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan

memenuhi keinginannya; setelah kira-kira umur 11 tahun pada

umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan

berusaha menyelesaikannya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

24

e. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai

ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah.

f. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya,

biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam

permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan

permainan yang tradisional; mereka membuat peraturan sendiri.

g. Peran manusia idola yang sempurna. Karena itu guru acapkali

dianggap sebagai manusia yang serba tahu.

Yang termasuk dalam tingkat perkembangan siswa SD dalam hal

motivasi belajar yaitu amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. Dan

pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran

yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah. Karena, dari

dua hal tersebut terlihat bahwa siswa memiliki sebuah motivasi untuk

belajar guna mendapatkan hasil prestasi yang baik di sekolah.

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah Dasar

Pada usia anak SD, daya pikir anak sudah berkembang ke arah

berpikir konkret dan rasional (dapat diterima akal). Periode ini

ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu

mengklasifikasian (mengelompokkan), menyusun, atau

mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka

atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan

(angka), seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

25

Di samping itu, pada akhir masa ini anak sudah memiliki kemampuan

memecahkan masalah yang sederhana.

Kemampuan kognitif pada masa ini sudah cukup untuk menjadi

dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan

pola pikir atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat diberikan

dasar keilmuan, seperti membaca, menulis, dan berhitung. Di samping

itu, untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak

mengungkapkan pendapat, gagasan atau penilaiannya terhadap

berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi di

lingkungannya. Misalnya, yang berkaitan dengan materi pelajaran,

tata tertib sekolah, pergaulan yang baik dengan teman sebaya atau

orang lain dan sebagainya.

3. Kaitan Perkembangan Kognitif dan Motivasi Belajar Siswa

Motivasi siswa untuk belajar dapat berasal dari bermacam-macam

sumber. Motivasi yang timbul dari luar diri disebut motivasi

ekstrinsik. Sedangkan motivasi yang timbul dari dalam diri disebut

motivasi intrinsik. Peranan motivasi tersebut dapat berubah seiring

tahap perkembangan siswa. Semakin siswa tersebut memiliki

motivasi, semakin berkembang pula kognitif siswa tersebut. Begitu

juga sebaliknya apabila siswa tidak memiliki motivasi belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

26

C. Bimbingan Belajar

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan di lingkungan pendidikan merupakan pemberian

bantuan kepada seluruh peserta didik yang bertujuan supaya mereka

dapat memahami dirinya, lingkungannya, dan tugas-tugas

perkembangannya. Sehingga mereka sanggup mengarahkan diri,

menyesuaikan diri, serta bertindak wajar sesuai dengan keadaan dan

tuntutan lembaga pendidikan, keadaan keluarga, masyarakat, dan

lingkungan kerja yang akan dimasukinya kelak.

2. Pengertian Bimbingan Belajar

Menurut Prayitno (2004) bimbingan belajar merupakan salah

satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di

sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan

yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh

kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sedangkan menurut Nurihsan

(2003) bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan dalam

menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik.

Hal tersebut juga didukung oleh Syamsu Yusuf (2006) bahwa

bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu

siswa dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam

belajar, dan memecahkan masalah-masalah belajar. Segala

permasalahan yang berhubungan dengan belajar, cara mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

27

permasalahan tersebut, maupun saran-saran yang dapat digunakan

agar tidak mengalami kesulitan saat proses belajar mengajar

berlangsung, termasuk dalam layanan bimbingan belajar.

Dari pengertian bimbingan dan bimbingan belajar menurut ahli

diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar yaitu

proses bantuan yang diberikan kepada individu (siswa) supaya dapat

mengatasai masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar

sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat

mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya.

3. Tujuan Bimbingan Belajar

Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005) tujuan dari

bimbingan belajar adalah:

a. Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif,

seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar,

mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif

mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.

b. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti

keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat

pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

d. Memiliki keterampilan menetapkan tujuan dan perencanaan

pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-

tugas, memantapkan diri dalam pelajaran tertentu, dan berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

28

memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka

mengembangkan wawasan yang lebih luas.

e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi

ujian.

4. Bimbingan Belajar untuk Menggugah Motivasi Belajar Siswa

Pada hakikatnya motivasi merupakan suatu energi dalam diri

manusia yang dapat mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu

dengan tujuan tertentu, artinya tanpa motivasi seorang siswa tidak

akan membaca, belajar dan sekolah dan akhirnya tentu saja tidak

akan mencapai suatu keberhasilan dalam belajar. Begitu pentingnya

motivasi belajar bagi seorang siswa, namun pada beberapa kasus di

sekolah ada beberapa siswa yang tidak atau kurang memiliki

motivasi belajar.

Dengan tidak adanya motivasi belajar dalam diri siswa, maka

akan mengakibatkan siswa tidak semangat dalam belajar yang

berimbas pada hasil prestasi belajar yang tidak optimal. Seharusnya

siswa bisa mendapatkan nilai 8, akan tetapi kerena tidak ada atau

kurangnya motivasi belajar, maka siswa tersebut hanya mendapatkan

nilai 6.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan layanan bimbingan

belajar. Bimbingan belajar adalah proses bantuan yang diberikan

kepada siswa supaya dapat mengatasai masalah-masalah yang

dihadapinya dalam belajar sehingga setelah melalui proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

29

perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal

sesuai dengan kemampuannya.

Layanan bimbingan belajar dipilih karena dimaksudkan agar

siswa menjadi tahu pentingnya memiliki motivasi belajar dan

akhirnya siswa bisa meningkatkan motivasi belajarnya. Pengelolaan

yang baik dari bimbingan belajar menjadi kunci strategis bagi

terwujudnya kemandirian belajar siswa. Metode yang dipakai yaitu

ceramah, diskusi, sharing, tanya jawab, dan penugasan. Materi

kegiatan bersifat umum berkaitan dengan motivasi belajar yaitu

pentingnya motivasi belajar, manfaat motivasi belajar, cara

meningkatkan motivasi belajar. Instrumen yang digunakan adalah

RPL. Dan diakhir kegiatan dilakukan evaluasi jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang untuk mengetahui keberhasilan

bimbingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

30

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen

pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisis

data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif

dengan metode survey. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah

yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.

Penelitian kuantitatif menggunakan data penelitian berupa angka-angka

dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2013). Metode survey

adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat

tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan

perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan

angket (Sugiyono, 2013).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SD Maria Immaculata Cilacap.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

31

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Maria Immaculata

Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 50 siswa.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan

metode angket (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kemudian

angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab.

Dalam hal ini peneliti membuat pernyataan-pernyataan tertulis

dan bentuknya angket untuk dijawab oleh responden. Dan bentuk

angketnya adalah angket tertutup, yaitu angket yang soal-soalnya

menggunakan teknik pilihan yang sudah ada pilihan jawaban,

sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dikehendaki.

Teknik angket digunakan untuk mengetahui tingkatan motivasi

belajar pada diri siswa.

Alternatif jawaban mengacu pada prinsip-prinsip Skala Guttman

yang merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja

dari satu variabel yang multidimensi. Skala Guttman yaitu skala

yang menginginkan jawaban tegas seperti jawaban benar-salah, ya-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

32

tidak, pernah–tidak pernah, setuju-tidak setuju. Item disini hanya

item positif saja. Penentuan skor untuk jawaban benar, ya, pernah,

setuju diberi skor 1 lalu untuk jawaban salah, tidak, tidak pernah,

tidak setuju pun diberi skor 0. Subjek diminta memilih satu dari dua

alternatif jawaban yang disediakan pada setiap pernyataan, dengan

memberikan tanda centang (√) pada kolom altermatif jawaban.

2. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian gunakan

adalah angket. Angket merupakan alat bantu berupa pernyataan yang

harus dijawab oleh responden yang digunakan untuk mengetahui

skor motivasi belajar siswa. Pada penyusunan angket, peneliti

membuat kisi-kisi yang dapat dilihat pada tabel 3.1, dan kuesioner

dari kisi-kisi instrumen pada lampiran 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

33

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD

Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016

Aspek Indikator Nomor Item Jumlah

Motivasi

Intrinsik

1. Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

1,3,4,6,17,24,25,31 8

2. Adanya dorongan

dan kebutuhan

dalam belajar

2,5,9,13,16,27,30,32 8

3. Adanya harapan dan

cita-cita masa depan

7,10,14,19,33,34,35 7

Motivasi

Ekstrinsik

4. Adanya

penghargaan dalam

belajar

21,23,36,37,38 5

5. Adanya kegiatan

yang menarik dalam

belajar

8,11,18,20,22,29,39 7

6. Adanya lingkungan

belajar yang

kondusif sehingga

memungkinkan

peserta didik dapat

belajar dengan baik

12,15,26,28,40 5

TOTAL 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

34

Kemudian dimodifikasi, yang terdiri dari dua alternatif jawaban

yaitu Ya dan Tidak. Subjek diminta memilih satu dari dua alternatif jawaban

yang disediakan pada setiap pernyataan, dengan memberikan tanda centang

(√) pada kolom altermatif jawaban. Norma skoring inventori motivasi belajar

siswa terdapat dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2

Norma Skoring Inventori Tingkat Motivasi Belajar

Alternatif

Jawaban Skor

Ya 1

Tidak 0

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi

pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh

peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah “data yang tidak

berbeda” antara data yang dilaporkan dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan validitas isi (content validity). Validitas isi

adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara

instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang akan diteliti

(Nurgiyantoro, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

35

Pengujian Validitas ini menggunakan pengujian validitas isi

(Content Validity). Instrumen yang berbentuk teks, pengujian

validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi

instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Teknis

pengujian validitas isi dibantu dengan menggunakan teknik pearson

product moment.

Keterangan

r xy = Koefisien korelasi antara x dan y

N = Jumlah subyek

X = Skor item tertentu yang diuji validitasnya

Y = Skor total sub aspek yang memuat item yang diuji validitasnya

Penentuan validitas dilakukan dengan memberikan skor pada

setiap item dan menstabulasi data untuk melihat koefisien korelasi

validitas item. Agar perhitungan lebih mudah dan cepat, data diolah

dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17 untuk mengetahui

koefisien korelasi skor masing-masing item dengan skor total

instrumen sehingga dapat diketahui validitas instrumen. Kriteria

pemilihan item berdasarkan korelasi item dengan ≥0,5 dan koefisien

korelasi ≤0,5 (Sugiyono, 2010). Semua item yang mencakup

koefisien korelasi ≥0,5, dinyatakan valid sedangkan item yang

mencapai koefisien korelasi ≤0,5 dibuang atau diperbaiki. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

36

perhitungan koefisien korelasi dengan jumlah 40 item, diperoleh 34

item yang valid dan 6 item yang gugur. Semua item yang gugur

dibuang.

2. Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan

data yang sama (Sugiyono, 2010). Menurut (Azwar, 1999)

reliabilitas mengacu kepada konsistens atau keterpercayaan hasil

ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.

Dalam aplikasinya, koefisien reliabilitas dinyatakan dengan

lambang rxx yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan

1,00. Semakin koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti

semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin

mendekati angka 0, berarti semakin rendah reliabilitasnya.

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur reliabilitas alat ukur

dengan menggunakan koefisien perhitungan Skala Guttman. Skala

Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Penelitian Skala

Guttman adalah penelitian yang ingin mendapatkan jawaban yang

tegas terhadap suatu masalah yang ditanyakan, yaitu “Ya” dan

“Tidak”, “Benar” dan “Salah”. Untuk pilihan jawaban “Ya” diberi

skor 1, dan “Tidak” diberi skor 0. Apabila skor dikonversikan dalam

prosentase, maka dapat dijabarkan untuk jawaban “Ya” skor

1=1x100% = 100%, dan “Tidak” skor 0=0x100% = 0% (Sugiyono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

37

1999). Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan program SPSS for windows versi 21.0 dan dengan

teknik KR 20.

Kemudian untuk melihat hasil perhitungan reliabilitas

instrumen menggunakan kualifikasi reliabilitas dengan kriteria

Guilford (Masidjo, 1995), seperti tampak pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2 0,71 – 0,90 Tinggi

3 0,41 – 0,70 Cukup Tinggi

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Hasil perhitungan koefisien reliabilitas yaitu 0,720.

Berdasarkan tabel kriteria diatas, dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas kuesioner motivasi belajar siswa SD Maria Immaculata

Cilacap tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori tinggi.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

38

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Berikut langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam

penelitian ini:

1. Penentuan skor item kuesioner

Penentuan dilakukan dengan cara memberika skor dari angka 0

dan 1 berdasarkan norma skoring yang berlaku. Selanjutnya

memasukkannya kedalam tabulasi data dan menghitung total jumlah

skor serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis

validitas dan reliabilitas data secara statistik menggunakan program

aplikasi SPSS.

2. Kategorisasi

Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu kedalam

kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu

kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2007). Kontinum

jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai dengan

sangat tinggi.

Norma kategorisasi disusun berdasar pada norma kategorisasi

Skala Guttman. Skala Guttman tidak saja terdiri dari satu interval

yaitu 0-1, melainkan dapat dibagi dua, tiga, empat, atau lima

interval. Perlu dicatat bahwa walaupun Skala Guttman

diperkenankan sampai lima interval, namun untuk menyatakan ya

atau tidak, batas nilai tetap berada pada nilai terendah adalah 0 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

39

nilai tertinggi adalah 1. Maka bila hasil pengukuran dengan

menggunakan Skala Guttman adalah X, nilai tersebut dapat ditulis

secara matematis 0 ≤ X ≤ 1. Tabel interpretasi dapat diubah dari nilai

nominal menjadi % dengan cara mengalikan 100%. (Suharsimi,

Arikunto: 2002)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian hasil penelitian mengenai tingkat motivasi belajar

siswa SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 dan implikasi

terhadap topik bimbingan belajar.

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini hanya ditujukan kepada siswa kelas VI A dan B Tahun

Ajaran 2015/2016. Responden dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa.

Responden dalam penelitian ini rata-rata memiliki karakteristik yang sedikit cuek

dan menyepelekan pelajaran, padahal mereka akan menghadapi ujian nasional.

Kemudian mereka juga memiliki karakteristik yang asik dengan dunia sosial

media, karena masing-masing dari mereka rata-rata sudah memiliki gadget

pribadi. Sehingga menjadikan pelajaran itu nomor dua setelah bermain gadget.

Setelah dilihat dari karakteristik yang ada, dapat disimpulkan mereka

kurang memiliki motivasi belajar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

melihat seberapa tinggi/rendah tingkat motivasi belajar mereka.

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh 50 siswa

kelas VI SD Maria Immaculata Tahun Ajaran 2015/2016, berikut akan

dipaparkan deskripsi hasil kuesioner terhadap tingkat motivasi belajar:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

41

1. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016

Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan melalui

kuesioner tingkat motivasi belajar, dilakukan analisis data dengan teknik

deskriptif kategori dan persentase Suharsimi, Arikunto (2002), yang

dipaparkan pada tabel 4.1 dan grafik 4.1.

NILAI X (%) Interpretasi F Prosentase

0 Sangat Rendah 0 0%

1 – 33 Rendah 1 2%

34 – 66 Sedang 3 6%

67 – 99 Tinggi 41 82%

100 Sangat Tinggi 5 10%

Tabel 4.1

Kategorisasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016

Komposisi dan sebaran subjek berdasarkan tingkat motivasi belajar

kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 tergambar

pada grafik berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

42

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

SangatRendah

Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi

Prosentase 0% 2% 6% 82% 10%

Grafik 4.1

Histogram Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016

Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan:

a. Terdapat 0 siswa (0%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang sangat

rendah.

b. Terdapat 1 siswa (2%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang

rendah.

c. Terdapat 3 siswa (6%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang

sedang.

d. Terdapat 41 siswa (82%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang

tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

43

e. Terdapat 5 siswa (10%), yang memiliki tingkat motivasi belajar yang

sangat tinggi.

Jadi, siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran

2015/2016 memiliki motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi 10%,

kategori tinggi 82%, kategori sedang 6%, kategori rendah 2%, dan kategori

sangat rendah 0%.

2. Hasil Skor Item Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil perhitungan dengan penghapusan item yang gugur

atau tidak valid, maka analisis skor item motivasi belajar diperoleh hasil

yang disajikan dalam tabel 4.2 dan grafik 4.2.

NILAI X (%) Interpretasi F Prosentase

0 Sangat Rendah 0 0%

1 – 33 Rendah 0 0%

34 – 66 Sedang 3 6%

67 – 99 Tinggi 31 62%

100 Sangat Tinggi 0 0%

Tabel 4.2

Hasil Analisis Skor Item Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016

Kategorisasi skor item tingkat motivasi belajar kelas VI SD Maria

Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 tergambar pada grafik

berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

44

Grafik 4.2

Histogram Analisis Skor Item Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas

VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016

Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan:

a. Terdapat 0 item (0%), yang tergolong item motivasi belajar sangat rendah.

b. Terdapat 0 item (0%), yang tergolong item motivasi belajar rendah.

c. Terdapat 3 item (6%), yang tergolong item motivasi belajar sedang.

d. Terdapat 31 item (62%), yang tergolong item motivasi belajar tinggi.

e. Terdapat 0 item (0%), yang tergolong item motivasi belajar sangat tinggi.

Jadi, item motivasi belajar yang tergolong dalam kategori sangat tinggi

0%, kategori tinggi 62%, kategori sedang 6%, kategori rendah 0%, dan

kategori sangat rendah 0%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

45

Oleh karena itu, item yang teridentifikasi dalam kategori sedang

digunakan sebagai dasar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar

siswa. Item yang tergolong dalam kategori sedang dipaparkan pada tabel

4.3.

Tabel 4.3

Item-item Kuesioner yang Tergolong dalam Kategori Sedang

No Aspek Indikator Pernyataan

1. Motivasi Intrinsik Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam

belajar.

Saya memiliki keinginan

untuk membaca ulang

catatan pelajaran yang

sudah saya buat.

Saya penasaran dengan

materi yang di jelaskan

oleh guru di kelas,

sehingga saya sering

bertanya ketika pelajaran

berlangsung.

2. Motivasi Ekstrinsik Adanya kegiatan yang

menarik dalam

belajar.

Saya senang belajar

dengan menggunakan

video.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016

Berdasarkan paparan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran

2015/2016 memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

46

Ajaran 2015/2016 sudah memiliki motivasi belajar, namun belum

berkembang secara optimal.

Siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran

2015/2016 memiliki motivasi belajar. Faktor-faktor tingginya tingkat motivasi

belajar siswa dapat dilihat dari beberapa aspek sebagaimana dipaparkan oleh

(Uno, 2008) yaitu: pertama, adanya hasrat dan keinginan berhasil. Siswa

memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil menguasai materi dan

mendapatkan nilai yang tinggi dalam kegiatan belajarnya. Hal ini terlihat dari

individu yang memiliki motif berprestasi tinggi, seperti: berusaha

menyelesaikan tugasnya sampai tuntas, tidak menunda-nunda pekerjaannya,

dan mau bertanya pada guru atau teman apabila ada pelajaran yang belum

dipahami.

Kedua, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Siswa yang

berminat dalam pelajaran akan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan

rasa senang, sehingga siswa tersebut menganggap bahwa belajar merupakan

suatu kebutuhan bukan hanya suatu kewajiban. Djamarah (2011)

mengungkapkan motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.

Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk

menguasai sejumlah ilmu pengetahuan, oleh karena itulah anak didik belajar.

Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh seperti: siswa merasa rugi jika tidak

mengikuti pelajaran, memiliki keinginan untuk membaca ulang catatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

47

pelajaran yang sudah dibuat, mau mempelajari materi yang belum diajarkan

Guru di kelas, dan tetap belajar di rumah walaupun tidak disuruh orang tua.

Ketiga, adanya harapan dan cita-cita masa depan. Harapan didasari

pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tentang

gambaran hasil tindakan mereka. Hal ini terlihat dari individu yang memiliki

gambaran dan tujuan yang jelas mengenai masa depannya, seperti: siswa rajin

belajar karena ingin menjadi murid yang pandai di kelas, akan tetap belajar

supaya mendapat nilai tertinggi di kelas, dan ingin memiliki banyak prestasi

belajar. Tetapi, kenyataan di kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun

Ajaran 2015/2016 tidak semua siswa memiliki usaha dan niat supaya harapan

dan cita-cita mereka tercapai.

Keempat, adanya penghargaan dalam belajar. Pernyataan verbal atau

penghargaan dalam bentuk lainnya terhadap perilaku atau hasil belajar yang

baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi

belajar. Hal ini terlihat dari individu yang semangat belajar supaya

mendapatkan suatu pujian dari orang lain, seperti: kebanggaan tersendiri jika

teman-teman memberikan pujian karena mendapat nilai yang baik, dan

bahagia ketika orang tua memberi ucapan selamat saat mendapat ranking di

kelas. Kenyataan di kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran

2015/2016 tidak semua siswa peduli terhadap pujian yang diberikan

kepadanya. Mereka menganggap pujian tersebut adalah hal biasa, sehingga

tidak berpengaruh terhadap motivasi belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

48

Kelima, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Hal ini terlihat

dari suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna.

Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai, seperti:

siswa senang belajar kelompok dengan teman-temannya karena bisa saling

bertukar pikiran dan informasi, dan senang belajar di luar kelas karena bisa

mendapatkan hal-hal baru yang belum pernah ditemui. Kenyataan di kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 tidak semua siswa

mau belajar berkelompok, karena mereka hanya bisa belajar sendiri tanpa ada

orang lain.

Keenam, adanya lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan

belajar yang kondusif salah satu faktor pendorong belajar anak didik, dengan

demikian anak didik mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi

kesulitan atau masalah dalam belajar. Hal ini terlihat dari individu merasa

nyaman pada situasi lingkungan tempat mereka belajar, seperti: siswa nyaman

mengikuti pelajaran di kelas karena ruangannya bersih, dapat belajar dengan

baik dalam suasana yang tenang, dan nyaman belajar dalam ruangan yang

sejuk.

Hasil penelitian ini rupanya berbeda dengan dugaan awal peneliti.

Awalnya peneliti menduga jika siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016 memiliki motivasi belajar yang rendah. Berdasarkan

hasil wawancara dengan guru kelas/wali kelas VI, informasi yang diperoleh

adalah rendahnya keinginan siswa untuk belajar, menggampangkan pelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

49

dan lebih asik dengan bermain gadget. Tetapi setelah peneliti melakukan

penelitian, hasil yang diperoleh adalah para siswa memiliki motivasi belajar

yang tinggi. Penyebab perbedaan dugaan awal peneliti dengan hasil penelitian

yaitu para siswa memiliki kecemasan apabila nantinya ada pihak guru atau

orang tua yang mengetahui bahwa siswa tersebut tidak memiliki motivasi

belajar.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa siswa

kelas VI di SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016

sebenarnya sudah memiliki tingkat motivasi belajar yang baik, namun yang

dimiliki siswa kelas VI di SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran

2015/2016 belum berkembang secara optimal. Hal tersebut dikarenakan siswa

sedang berproses mengembangkan motivasi belajar yang ada didalam dirinya,

seperti adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

2. Item-Item Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian butir item motivasi belajar pada siswa

Kelas VI SD Maria Immaculata Tahun Ajaran 2015/2016, terdapat 0 atau 0%

item yang masuk dalam kategori sangat tinggi, 31 atau 62% item yang masuk

dalam kategori tinggi, 3 atau 6% item yang masuk dalam kategori sedang, 0

atau 0% yang termasuk dalam kategori rendah, dan 0 atau 0% item yang

masuk dalam kategori sangat rendah.

Item-item yang berada dalam kategori sedang dalam penelitian ini

adalah item pertama “Saya memiliki keinginan untuk membaca ulang catatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

50

pelajaran yang sudah saya buat”. Item yang tergolong sedang ini dapat

diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun

Ajaran 2015/2016 belum memiliki kebiasaan belajar yang baik. Hal tersebut

kemudian dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD Maria Immaculata

Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 belum memiliki kemampuan untuk

mengubah kegiatan belajarnya agar menjadi kebiasaan belajar yang baik.

Item kedua, “Saya penasaran dengan materi yang di jelaskan oleh guru

di kelas, sehingga saya sering bertanya ketika pelajaran berlangsung”. Item

yang tergolong sedang ini dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD

Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 belum memiliki motivasi

diri. Hal tersebut kemudian dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD

Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 belum bisa menganggap

belajar merupakan hal yang penting.

Item ketiga, “Saya senang belajar dengan menggunakan video”. Item

yang tergolong sedang ini dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas VI SD

Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 memiliki gaya belajarnya

masing-masing. Hal tersebut kemudian dapat diindikasikan bahwa siswa

Kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016 tidak

semuanya bisa menangkap pelajaran di kelas melalui video, karena setiap

siswa memiliki caranya sendiri ketika mempelajari sesuatu.

Berdasarkan hasil penelitian, item-item yang tergolong sedang

mengindikasikan bahwa siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

51

Ajaran 2015/2016 perlu ditingkatkan dan dikembangkan kembali dalam hal

antara lain: kebiasaan belajar yang baik (belajar efektif), motivasi diri, dan

gaya belajar. Oleh karena itu, siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016 membutuhkan bimbingan dan pendampingan dari

wali kelas tentang motivasi belajar.

C. Usulan Program Bimbingan Belajar

Berdasarkan perhitungan uji item, maka item-item yang termasuk

dalam kategori sedang dijadikan landasan dalam membuat usulan program

bimbingan belajar pada siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap Tahun

Ajaran 2015/2016. Usulan bimbingan belajar tertuang dalam konsep

bimbingan belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

52

Tabel 4.4

Rincian Usulan Bimbingan Belajar

Berdasarkan Kategori Item Sedang Tentang Tingkat Motivasi Belajar

Siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016

No Item

Terendah Indikator Aspek Topik Tujuan Metode Pelaksana

1.

Saya

memiliki

keinginan untuk

membaca

ulang catatan pelajaran

yang sudah

saya buat.

Adanya

dorongan

dan kebutuhan

dalam

belajar.

Motivasi Intrinsik

Kebiasaan

Belajar

yang Baik

Siswa mampu

menerapkan kebiasaan

belajar yang

baik dalam kehidupan

sehari-hari.

Dinamika kelompok

dengan

mengunakan permainan,

ceramah

singkat, dan refleksi

Wali kelas

2.

Saya

penasaran dengan materi

yang di

jelaskan oleh guru di kelas,

sehingga saya

sering bertanya

ketika

pelajaran

berlangsung.

Adanya

dorongan dan

kebutuhan

dalam belajar.

Motivasi

Intrinsik

Minat

Belajar

Siswa dapat

mengetahui manfaat

belajar dan

mampu memotivasi

dirinya sendiri

untuk belajar.

Dinamika

kelompok dengan

permainan,

ceramah singkat, dan

refleksi.

Wali Kelas

3.

Saya senang

belajar dengan menggunakan

video.

Adanya

kegiatan yang

menarik

dalam

belajar.

Motivasi

Ekstrinsik

Belajar

dengan Menggu-

nakan

Berbagai

Sumber Media

Siswa mampu

mengetahui cara belajar

dari berbagai

sumber media

yang ada.

Dinamika

kelompok, ceramah

singkat,

refleksi.

Wali Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini bersisi uraian kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memuat

proses dan hasil penelitian, sedangkan bagian saran diberikan sesuai dengan hasil

penelitian yang ditunjukan dengan pihak terkait.

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian adalah:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa

kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016 sudah baik.

Hal ini tampak dari hasil perolehan kategorisasi yang menunjukkan bahwa

82% siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016

sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2. Hasil pengujian item deskriptif motivasi belajar memperoleh beberapa item

yang masuk dalam kategori sedang, yaitu: 1) Saya memiliki keinginan

untuk membaca ulang catatan pelajaran yang sudah saya buat, 2) Saya

penasaran dengan materi yang di jelaskan oleh guru di kelas, sehingga saya

sering bertanya ketika pelajaran berlangsung, dan 3) Saya senang belajar

dengan menggunakan video. Item-item yang diperoleh dari kategori sedang

tersebut akan dijadikan topik bimbingan dari wali kelas untuk siswa supaya

dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

54

B. Keterbatasan Penelitian

Pada hasil penelitian ini, peneliti menyadari adanya ketebatasan yang

terdapat dalam penelitian ini. Keterbatasan tersebut terdiri dari:

1. Peneliti menyadari pada skripsi ini peneliti masih banyak kekurangan,

diantaranya masih kurangnya sumber penelitian yang relevan terkait

dengan motivasi belajar yang peneliti baca.

2. Kurangnya sumber dan referensi bacaan tentang rumus Skala Guttman

untuk menghitung skor item motivasi belajar siswa.

C. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil

penelitian, sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

a. Di SD sebaiknya ada guru BK, karena guru BK dapat memberikan

berbagai informasi melalui berbagai topik-topik bimbingan tentang

kebutuhan/permasalahan siswa.

b. Guru BK juga bisa memberikan konseling pada siswa apabila ada

siswa sedang mengalami suatu masalah.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebaiknya berkerjasama dengan guru kelas/wali kelas

untuk memberikan bimbingan kepada siswa. Sehingga kepala sekolah dan

guru dapat membantu siswa dalam mengembangkan atau meningkatkan

motivasi belajar pada siswa secara maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

55

3. Guru Kelas/Wali Kelas

Guru kelas/wali kelas sebaiknya membantu siswa kelas VI SD Maria

Immaculata Tahun Ajaran 2015/2016 dalam meningkatkan motivasi belajar

melalui metode bimbingan klasikal sesuai dengan kebutuhan siswa selama

satu bulan sekali. Adapun bimbingan tersebut melalui dinamika kelompok,

game/permainan kecil, lalu direfleksikan.

4. Peneliti Lain

Peneliti lain apabila ingin mengadakan penelitian terhadap topik dan

subjek penelitian yang sama, saat melakukan observasi sebaiknya peneliti

dapat mengamati siswa saat mengikuti pelajaran, sehingga peneliti akan

mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan hasil wawancara yang

sudah dilakukan dengan pihak lain di sekolah. Hasil yang diperoleh dapat

melengkapi data-data yang relevan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

56

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Chatarina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES

Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

________________. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka

Belajar

______________. 2007. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Bahri Djamarah, S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

__________________. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djati Rizky Munggaran. 2012. Pemanfaatan Open Source Software Pendidikan

Oleh Mahasiswa Dalam Rangka Implementasi Undang-Undang

No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. UPI, Bandung

Freddy Rangkuti. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Gerungan, W.A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Riefka Aditama.

Hartinah Siti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Cetakan Kesatu. Bandung: PT

Refika Aditama

Ismawita. 2014. Penyebab Kecemasan Menghadapi Menstruasi Pada Remaja

Putri SD Kelas Vi di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten

Pasaman Padang Thun Ajaran 2013/2014 dan Implikasinya

Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi. BK USD,

Yogyakarta: Tidak Diterbitkan

Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Cetakan

Pertama. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta:

Rineka Cipta

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

57

Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press

Noor Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Nurgiyantoro Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE

Nurihsan Juntika. 2014. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar

Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama

Nurihsan Juntika dan Yusuf Syamsu. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Oemar Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Prayitno, H. dan Amti, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.

Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya

Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:

Rajawali Pers

______________. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:

Rajawali Pers

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

______. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Sugiyono. 2004. Metoda Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

_______. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

_______. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Uno, Hamzah, B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

_____________. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Usman, Husaini, dkk. 2011. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

58

Yusuf, H. Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan

kesebelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

_______________. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan

kesebelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

_______________. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan

ketigabelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Zumaroh, Ayu Khazanah. 2013. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Underachiever Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa

SD Neqwgeri Pekunden Semarang. Unnes, Semarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

59

LAMPIRAN 1

KUESIONER

Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016

Disusun Oleh

Arini Loysiana (121114034) ........................................................................

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

60

KUISIONER

Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VI

SD Maria Immaculata Cilacap

Tahun Ajaran 2015/2016

A. Identitas

Jenis Kelamin : ……….........………………………..............….. Tanggal pengisian : ……/…………/2016

B. Kata pengantar Adek-adik yang terkasih, Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaanmu untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui motivasi belajarmu. Saya sangat mengharapkan kamu mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri. Atas kesedianmu, saya mengucapkan terimakasih.

C. Petunjuk Pengisian Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang motivasi belajar.

Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalamanmu.

Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:

1. YA = Hal ini sesuai dengan dirimu dan pengalamanmu dalam kehidupan sehari-hari.

2. TIDAK = Hal ini tidak sesuai dengan dirimu dan pengalamanmu dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah-langkah mengisi kuisoner ini secara praktis adalah sebagi berikut:

1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuisoner ini! 2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan dirimu! 3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

61

No Pernyataan YA TIDAK

1 Saya tekun belajar setiap hari supaya mendapat

nilai yang bagus ketika ujian.

2 Saya merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran.

3 Saya rajin belajar setiap malam karena saya ingin

menambah pengetahuan saya.

4 Saya mau bertanya kepada teman yang lebih

paham ketika ada pelajaran yang kurang saya

kuasai.

5 Saya mau bertanya kepada guru ketika ada

pelajaran yang belum saya pahami.

6 Saya mau mencari cara untuk menjawab

pertanyaan yang belum saya tahu.

7 Saya mau mempelajari materi yang belum

diajarkan Guru di kelas agar lebih memahami

pelajaran dibanding teman lain.

8 Saya senang ketika guru menampilkan

powerpoint untuk menjelaskan materi pelajaran.

9 Saya merasa bersalah jika tidak mendengarkan

dengan serius ketika jam pelajaran.

10 Saya ingin bisa memahami pelajaran yang

diajarkan Guru di kelas.

11 Saya senang ketika belajar kelompok dengan

teman-teman karena disitu bisa saling betukar

pikiran dan informasi.

12 Saya nyaman mengikuti pelajaran di kelas yang

ruangannya bersih.

13 Saya memiliki keinginan untuk membaca ulang

catatan pelajaran yang sudah saya buat.

14 Saya rajin belajar karena saya ingin menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

62

No Pernyataan YA TIDAK

murid yang pandai di kelas.

15 Saya nyaman belajar dalam ruangan yang sejuk.

16 Saya mau mempelajari materi yang belum

diajarkan Guru di kelas.

17 Saya mau belajar tentang pelajaran yang belum

saya pahami.

18 Saya senang bermain tanya jawab dengan teman

mengenai pelajaran yang akan di ujiankan.

19 Saya akan tetap belajar supaya mendapat nilai

tertinggi di kelas, walaupun saya tidak menyukai

pelajaran itu.

20 Saya senang belajar dengan menggunakan video.

21 Saya merasa senang jika mendapat nilai diatas

rata-rata karena dapat membuat orang tua saya

bangga.

22 Saya mengetahui kapan waktu belajar yang tepat

bagi saya sehingga saya dapat memahami

pelajaran dengan baik (belajar pada pagi hari atau

malam hari).

23 Saya merasa bahagia ketika orangtua saya

memberi ucapan selamat saat mendapat rangking

di kelas.

24 Saya belajar dengan sungguh-sungguh, karena

saya tidak ingin memiliki nilai yang lebih rendah

dari teman-teman saya.

25 Saya senang membaca buku atau artikel yang

berkaitan dengan pelajaran.

26 Saya senang belajar di meja belajar yang rapi.

27 Saya penasaran dengan materi yang di jelaskan

oleh guru di kelas, sehingga saya sering bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

63

No Pernyataan YA TIDAK

ketika pelajaran berlangsung.

28 Saya dapat belajar dengan baik dalam yang

suasana tenang.

29 Saya senang belajar di luar kelas karena bisa

mendapatkan hal-hal baru yang belum pernah

saya temui.

30 Saya merasa perlu mengulang kembali materi

yang diajarkan oleh Guru di rumah.

31 Saya mau berusaha memperbaiki nilai saya yang

jelek.

32 Saya memiliki keinginan untuk tetap belajar

walaupun tidak disuruh orang tua.

32 Saat ada penjelasan yang tidak saya mengerti

saya berani untuk bertanya.

33 Saya ingin mendapatkan nilai yang lebih baik

dari teman-teman.

34 Saya ingin mendapatkan ranking satu di kelas.

35 Saya ingin memiliki banyak prestasi belajar.

36 Saya bangga jika teman-teman memuji saya

karena saya mendapatkan nilai yang baik.

37 Saya merasa senang ketika Guru memberikan

nilai tambahan karena bisa menjawab pertanyaan

Guru di kelas.

38 Saya bangga jika saya dipuji oleh Guru karena

aktif bertanya di kelas.

39 Saya senang belajar melalui praktek.

40 Saya dapat belajar dengan baik jika teman-teman

tidak berisik di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

64

LAMPIRAN 2

ITEM VALID DAN TIDAK VALID

ASPEK 1

VAR00009 Keterangan

VAR00001 Pearson Correlation .521**

Sig. (2-tailed) .000 VALID

N 50

VAR00002 Pearson Correlation .766** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00003 Pearson Correlation .607 VALID

Sig. (2-tailed) .001

N 50

VAR00004 Pearson Correlation .317* VALID

Sig. (2-tailed) .025

N 50

VAR00005 Pearson Correlation .416** VALID

Sig. (2-tailed) .003

N 50

VAR00006 Pearson Correlation .718** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00007 Pearson Correlation .580** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00008 Pearson Correlation .230

Sig. (2-tailed) .108 TIDAK VALID

N 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

65

ASPEK 2

VAR00009 Keterangan

VAR00001 Pearson Correlation .052 TIDAK VALID

Sig. (2-tailed) .720

N 50

VAR00002 Pearson Correlation .628 VALID

Sig. (2-tailed) .006

N 50

VAR00003 Pearson Correlation .359* VALID

Sig. (2-tailed) .010

N 50

VAR00004 Pearson Correlation .659** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00005 Pearson Correlation .643** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00006 Pearson Correlation .476** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00007 Pearson Correlation .679** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00008 Pearson Correlation .534** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

ASPEK 3

VAR00008 Keterangan

VAR00001 Pearson Correlation .609** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

66

VAR00002 Pearson Correlation .074 TIDAK VALID

Sig. (2-tailed) .611

N 50

VAR00003 Pearson Correlation .671** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00004 Pearson Correlation .614** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00005 Pearson Correlation .105

Sig. (2-tailed) .466 TIDAK VALID

N 50

VAR00006 Pearson Correlation .526** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00007 Pearson Correlation .328* VALID

Sig. (2-tailed) .020

N 50

ASPEK 4

VAR00006 Keterangan

VAR00001 Pearson Correlation .096 TIDAK VALID

Sig. (2-tailed) .508

N 50

VAR00002 Pearson Correlation .390** VALID

Sig. (2-tailed) .005

N 50

VAR00003 Pearson Correlation .772** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00004 Pearson Correlation .472** VALID

Sig. (2-tailed) .001

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

67

N 50

VAR00005 Pearson Correlation .831** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

ASPEK 5

VAR00008 Keterangan

VAR00001 Pearson Correlation .385**

Sig. (2-tailed) .006 VALID

N 50

VAR00002 Pearson Correlation .639** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00003 Pearson Correlation .695**

Sig. (2-tailed) .000 VALID

N 50

VAR00004 Pearson Correlation .444**

Sig. (2-tailed) .001 VALID

N 50

VAR00005 Pearson Correlation .626**

Sig. (2-tailed) .000 VALID

N 50

VAR00006 Pearson Correlation .592** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00007 Pearson Correlation .393** VALID

Sig. (2-tailed) .005

N 50

ASPEK 6

VAR00006 Keterangan

VAR00001 Pearson Correlation .685** VALID

Sig. (2-tailed) .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

68

N 50

VAR00002 Pearson Correlation .685** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00003 Pearson Correlation .595** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00004 Pearson Correlation .685** VALID

Sig. (2-tailed) .000

N 50

VAR00005 Pearson Correlation .259 TIDAK VALID

Sig. (2-tailed) .069

N 50

Reliability Statistics

KR 20 N of Items

.720 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

69

LAMPIRAN 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif pada ...

70

LAMPIRAN 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI