Tinea Kapitis

6
TINEA KAPITIS MARSIANA ANGGRAENI.NURSE

description

DOCUMEN.MARSIANA

Transcript of Tinea Kapitis

Page 1: Tinea Kapitis

TINEA KAPITISMARSIANA ANGGRAENI.NURSE

Page 2: Tinea Kapitis

Pengertian Tinea kapitis adalah kelainan kulit pada daerah kepala berambut yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita.

Tinea Kapitis adalah .kelainan pada kulit dan rambut kepala, alis, dan bulu mata.

Page 3: Tinea Kapitis

Etiologi Penyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genera : Trichophyton dan Microsporum, misalnya T.violaceum, T.gourvilii, T.mentagrophytes, T.tonsurans, M.audonii, M.canis, M.ferrugineum.

Page 4: Tinea Kapitis

Manifestasi Klinis 1. Grey pocht wingworm

Merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus Microsporum dan ditemukan pada anak-anak. Penyakit ini biasanya dimulai dengan timbulnya papula merah kecil sekitar folikel rambut. Papula ini kemudian melebar dan membentuk bercak pucat karena adanya sisik. Penderita mengeluh gatal, warna rambut menjadi abu-abu, tidak berkilat lagi. Rambut menjadi mudah patah, dan juga mudah terlepas dari akarnya. Pada daerah yang terserang oleh jamur terbentuk alopesia setempat dan terlihat sebagai “grey pacth”.

Page 5: Tinea Kapitis

2. Kerion Merupakan tinea kapitis yang disertai dengan reaksi peradangan yang hebat. Lesi berupa pembengkakan menyerupai sarang lebah, dengan serbukan sel radang disekitarnya. Kelainan ini menimbulkan jaringan parut yang menetap. Biasanya disebabkan jamur zoofilik dan geofilik.

3. Black dot ringwormAdalah tinea kapiti dengan gambaran klinis berupa terbentuknya titik-titik hitam pada kulit kepala akibat patahnya rambut yang terinfeksi tepat di muara folikel. Ujung rambut yang patah dan penuh spora terlihat sebagai titik hitam. Biasanya disebabkan Trichophyton.

Page 6: Tinea Kapitis

PenatalaksanaanPrinsip pengobatan pada tinea kruris kurang lebih sama dengan prinsip pengobatan tinea korporis.

1.      Obat topikal’  Merupakan pilihan utama. Seperti pada pengobatan tinea korporis, obat-obat klasik, derivat imidazol, dan derivat alilamin dapat digunakan dengan cara pengobatan dan pengobatan yang kurang lebih sama.

2.      Obat sistemik    Pengobatan sistemik hanya diberikan atas indikasi tertentu misalnya lesi yang luas atau recalcitrant karena pemakaian obat topikal saja sudah cukup efektif. Obat yang dipakai antara lain griseofulvin, ketokonazol, itrakonazol, flukonazol, serta terbinafin.