Tinea Cruris

download Tinea Cruris

of 2

description

Tinea cruris

Transcript of Tinea Cruris

Theresia handayani R/130110080146

TINEA CRURISMerupakan salah satu bentuk dermatophytosis pada area selangkangan, genitalia, pubis,perineal dan kulit perianal.Epidemiology:Seperti halnya tinea corporis, tinea cruris menyebar melalui kontak langsung/fomites. Dan diperparah oleh kondisi lembab dan hangat.Etiology:T.rubrum, T.mentagrophytes dan E.floccosumManifestasi klinis:Lesi dari tinea cruris muncul sebagai multiple erythematous papulovesicles dan lesinya berbatas jelas dan menonjol. Rasa sakit yang muncul disebabkan oleh adanya infeksi sekunder atau luka garukan. Lesi Tinea cruris yang disebabkan oleh E.floccosum menunjukkan gambaran pucat pada bagian tengah lesinya dan terbatas pada daerah lipatan genital dan bagian medial paha atas. Tipe Lesi yang disebabkan oleh T.rubrum seringkali menyebar ke daerah pubis, perianal, bokong, dan perut bagian bawah. Daerah genital jarang terkena.Lesi sekunder: Lichenification/weeping : akibat garukan Maceration/pustule: bacterial superinfection Allergic/irritant contact dermatitis: penggunaan obat-obatan topikal yang tidak tepat dengan dosis yang tidak sesuai.

Pemeriksaan laboratorium:Pada pemeriksaan dengan KOH pada lesi ditemukan adanya hyphae bersepta. Kultur pada SDA dengan antibiotik dan di inkubasi pada suhu ruangan akan menumbuhkan jamur dalam 2-4 minggu.

Pathology: pewarnaan dengan PAS pada tinea menunjukkan adanya hyphae merah pada stratum corneum. Hyphae nya bersifat basophilic dengan pewarnaan hematoxyclin,eosin,stain black dan methanamine silver. Variasi Nodular perifolliculitis yang disebabkan oleh T.rubrum menunjukkan adanya reaksi perifollicular granulomatous yang disertai dengan adanya central nekrosis dan suppuration. Organisme ini ditemukan pada rambut dan dermis dengan spora yang besar 6 mikrometer dan juga bisa ditemukan dalam multinucleated giant cell.

Diagnosis banding: Psoriasis Seborrheic dermatitis Candidiasis Erythrasma Lichen simplex chronicus Familial benign pemphigus

Treatment: Menjaga kelembapan di area lipatan Fluconazole 150 mg perminggu untuk 4-6 minggu Itraconazole 100 mg perhari untuk 15 hari Terbinafine 250 mg perhari untuk 2 minggu Griseofulvin 500 mg perhari untuk 2-6 minggu Anak-anak: Ultramicrosized griseofulvin 10-20 mg/kg perhari untuk 6 minggu Itraconazole 5 mg/kg perhari untuk 1 minggu Terbinafine 3-6 mg/kg perhari untuk 2 minggu.Treatment kasus

Itraconazole 100 mg daily for 2 weeks

Itraconazole tersedia dalam sediaan oral dan IV dengan dosis 100-400mg/d. MOA: menurunkan sintesis ergosterol dengan menghambat enzim fungal cytochrome p450 Abosorbsi obat meningkat oleh makanan dan Ph lambung yang rendah. Adanya interaksi obat dengan rifamycins (rifampicin, rifabutin,rifapentine) akan menurunkan bioavailability dari itraconazole. Penetrasi ke CSF rendah Indikasi : infeksi dimorphic fungi histoplasma, blastomyces dan sporothrix dan species aspergillus

Source: fitzpatrick dermatology in general medicine, katzung pharmacology