Tiga Polisi Terlibat LINTAS BERITA 40 Ular Gagal ke Kuwait ... · dia yang punya keterampilan...

1
INTAN JUITA T IGA dari enam tersang- ka penculikan dan pe- merasan seorang ma- hasiswa, William Tan- jaya, 20, warga Muara Karang Blok ES 28, Pluit, Jakarta Utara, ternyata adalah polisi. Ketiga orang itu adalah AKP SLR, anggota Polres Jakarta Timur, Brigadir BDS, anggota Brimob Kelapa Dua, dan Bripka S, anggota Polsek Pademangan. Sementara itu, tiga warga sipil yang terlibat, BD, MN, MH, sudah ditahan di Polsek Pen- jaringan. BD dan MN adalah residivis yang pernah ditahan pada April 2010. “Ketiga oknum polisi itu ter- ancam dipecat dari Polri setelah dilakukan sidang kode etik oleh Propam,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKB Mahbub di Jakarta, kemarin. William diculik di kediaman temannya, Peter, 22, di Jalan Muara Karang Selatan, Pluit, Pen jaringan, Jakarta Utara, pukul 18.00 WIB. Dalam menja- lankan aksi mereka, para pelaku berpura-pura sedang menggelar operasi narkoba. Korban yang tidak merasa bersalah hanya bisa pasrah dibawa komplotan penculik dengan menggunakan mobil Nissan Xtrail B 7124 KI. Peter juga sempat nyaris dibawa, tapi akhirnya dilepaskan komplotan penculik. Para pelaku ditangkap polisi saat sedang menguras isi ATM korban di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, Minggu (27/3). “Setelah disekap selama Polisi terjebak pada komersialisasi kekuasaan dan kewenangan yang dimilikinya. Tiga Polisi Terlibat Penculikan Mahasiswa 6 jam, polisi berhasil membe- baskan William. Pelaku berjanji akan melepaskan korban jika permintaan uang tebusan se- nilai Rp20 juta telah terpenuhi,” tandas Mahbub. Memalukan Penasihat Indonesian Police Watch (IPW) Johnson Panjaitan mengaku tidak kaget menge- SEBANYAK 40 ular piton gagal diselundupkan dari Indonesia ke Kuwait melalui Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Kepala Bidang Pengawasan dan Pe- nindakan Karantina Hewan dan Tumbuhan, Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta Wawan Sutian, kemarin, ke-40 jenis ular piton itu akan diselundupkan AHA, warga negara Kuwait, pada Jumat (25/3). Karena satwa itu tidak dilengkapi dokumen karantina dan cites, akhirnya AHA yang merupa- kan calon penumpang pesawat Emirates Airlanes ditahan guna pemeriksaan. (SM/J-4) SE da Ba nin Be W ak pa ka ka di 4 SELASA, 29 MARET 2011 M EGA POLITAN tahui tiga polisi jadi tersangka pemerasan dan penculikan mahasiswa Universitas Bunda Mulia itu. Kasus yang kini di- tangani Polsek Penjaringan tersebut, menurut IPW, hanya salah satu dari sekian banyak kasus komersialisasi kekuasaan dan kewenangan Polri. “Kasus komersialisasi kekua- saan dan kewenangan polisi ini cukup tinggi. Banyak terjadi di kota-kota besar. Yang disalah- gunakan bukan cuma pistol dan surat penahanan, melainkan diri dia yang punya keterampilan sebagai polisi,” papar Johnson saat dihubungi Media Indonesia, kemarin. Pengayaan kantong sendiri, bahkan demi institusi, diduga Johnson jadi alasan polisi me- nyalahgunakan kewenangan- nya. Namun, dalam perkara kali ini, Johnson melihat alasan- nya adalah untuk kepentingan pribadi. Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan tindakan ketiga polisi itu sangat memalu- kan. Neta menyarankan agar Polda Metro Jaya memproses se- cara cepat baik pidana maupun kode etik ketiga anggotanya jika terbukti bersalah. Lemahnya pengawasan kepada anggota kepolisian, membuat segelintir anggota kepolisian melakukan pola-pola kriminal yang mengorbankan masyarakat. Untuk itu, sam- bung Neta, atasan harus me- ngontrol bawahannya. Kriminolog dari Universitas Indonesia Andrianus Meliala mengaku prihatin dengan ada- nya tersangka yang berpangkat ajun komisaris polisi. “Demi objek yang dikejar, dia rela menggadaikan pangkat- nya. Padahal nominalnya tidak seberapa,” ungkapnya. Ia melihat bahwa saat ini se- benarnya ruang bergerak bagi polisi untuk bermain sudah sangat terbatas. Oleh karena itu, bagi polisi yang nakal, ia harus menggandeng pihak luar untuk menjalankan aksinya. “Saat ini polisi tengah mela- kukan pembenahan. Ruang po- lisi yang nakal semakin sempit sehingga mereka lebih kreatif dan bekerja sama dengan para pelaku tindak kriminal,” tan- dasnya. (*/J-2) [email protected] juta dari para korbannya, dari Bandung sebesar Rp3,5 juta, dari Bogor sebesar Rp10 juta, dan di Yogyakarta tersangka berhasil meraup Rp15 juta. Modus operandi penipuan itu ialah meminjam sejumlah uang kepada korban- korbannya dengan dalih mengembangkan bisnis pulsa dan ponsel murah. Para korban yang tergiur dengan janji manis perempuan ini tidak segan- segan memberikan uang tunai kepada Selly yang menjanjikan akan mengembalikannya dengan bunga yang tinggi. Saat ditemui di Polsek Denpasar Selatan, Selly mengaku siap S ETELAH selama ini menjadi buronan Polda Metro Jaya, Polres Bogor, dan Polda DI Yogyakarta, ‘pelarian’ Selly Yustiawati alias Rasellya Rahman Taher, 26, pun berakhir. Sabtu (26/3) lalu, pelarian Selly selama hampir 2 tahun dihentikan petugas Polsek Denpasar Selatan saat ia sedang bersama teman prianya di Hotel Amaris Kuta, Badung, Bali. Lantaran serentetan aksi penipuan yang dilaporkan telah ia lakukan, perempuan yang masuk daftar pencarian orang di tiga wilayah ini pun harus merasakan ruang tahanan Polsek Denpasar Selatan. Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Panji Ramdhan mengatakan pihaknya menangkap Selly setelah mendapat laporan dari Polda Metro Jaya dan Polres Bogor. “Kami hanya diminta untuk mengamankan tersangka, sedangkan untuk proses pemeriksaan selanjutnya bakal dilakukan di Polda Metro Jaya dan Polres Bogor,” papar Panji, kemarin. Penipuan yang dilakukan Selly dilakukan di empat wilayah, yakni di Jakarta, Bandung, Bogor, dan Yogyakarta. Menurut Panji, di Jakarta pelaku berhasil memboyong uang tunai Rp10 Pelarian Buron Cantik itu Berakhir di Kuta Bali mempertanggungjawabkan perbuatannya. Total uang yang ia pinjam mencapai Rp50 juta. Ia menolak dikatakan melakukan penipuan karena seluruh pinjaman tersebut akan dikembalikan dengan bunga yang tinggi. “Semuanya (korban) adalah teman-teman saya,” ujarnya. Selly berada di Bali sejak Kamis 24 Maret lalu untuk bersenang-senang dengan kekasihnya, BM. Selly mengaku tidak pernah mendapatkan surat panggilan dari polisi. Sebab jika sudah dapat, ia tentu tidak akan pergi ke Bali bersama kekasihnya. (Arnoldhus Dhae/J-3) LINTAS BERITA 40 Ular Gagal ke Kuwait MI/JHONI KRISTIAN KASUS PENIPUAN: Tersangka kasus penipuan Selly Yustiawati alias Rasellya Rahman Taher (tengah) dikawal petugas kepolisian saat tiba di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kemarin. PDS HB Jassin Terima Dana KETUA Dewan Pembina PDS HB Jassin Ajib Rosidi mengatakan pihaknya menerima dana hibah yang diberikan pemerintah. Namun, pihaknya tidak akan menolak dana hibah yang diberikan dari pihak mana pun. Kebetulan setelah masalah ini diketahui publik, banyak pihak membantu. Seperti sejumlah maha- siswa dari UNJ, IUN, ITB atau dari perseorangan seperti Ir Ciputra. “Kita juga dapat bantuan dari Yayasan Jeffrie Geovanie. Kebetulan sudah dua bulan ini mereka membantu, menambah upah karyawan hingga melebihi UMR,” kata Ajib. (Ssr/J-4)

Transcript of Tiga Polisi Terlibat LINTAS BERITA 40 Ular Gagal ke Kuwait ... · dia yang punya keterampilan...

INTAN JUITA

TIGA dari enam tersang-ka penculikan dan pe-merasan seorang ma-hasiswa, William Tan-

jaya, 20, warga Muara Karang Blok ES 28, Pluit, Jakarta Utara, ternyata adalah polisi.

Ketiga orang itu adalah AKP SLR, anggota Polres Jakarta Timur, Brigadir BDS, anggota Brimob Kelapa Dua, dan Bripka S, anggota Polsek Pademang an. Sementara itu, tiga warga si pil yang terlibat, BD, MN, MH, sudah ditahan di Polsek Pen-ja ringan. BD dan MN adalah residivis yang pernah ditahan pada April 2010.

“Ketiga oknum polisi itu ter-ancam dipecat dari Polri setelah dilakukan sidang kode etik oleh Propam,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKB Mahbub di Jakarta, kemarin.

William diculik di kediaman temannya, Peter, 22, di Jalan Mua ra Karang Selatan, Pluit, Pen jaringan, Jakarta Utara, pu kul 18.00 WIB. Dalam menja-lankan aksi mereka, para pelaku ber pura-pura sedang menggelar operasi narkoba.

Korban yang tidak merasa bersalah hanya bisa pasrah di bawa komplotan penculik dengan menggunakan mobil Nissan Xtrail B 7124 KI. Peter juga sempat nyaris dibawa, tapi akhirnya dilepaskan komplotan penculik.

Para pelaku ditangkap polisi saat sedang menguras isi ATM korban di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, Minggu (27/3). “Setelah disekap selama

Polisi terjebak pada komersialisasi kekuasaan dan kewenangan yang dimilikinya.

Tiga Polisi TerlibatPenculikan Mahasiswa

6 jam, polisi berhasil membe-baskan William. Pelaku berjanji akan melepaskan korban jika permintaan uang tebusan se-nilai Rp20 juta telah terpenuhi,” tandas Mahbub.

MemalukanPenasihat Indonesian Police

Watch (IPW) Johnson Panjaitan mengaku tidak kaget menge-

SEBANYAK 40 ular piton gagal diselundupkan dari Indonesia ke Kuwait melalui Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Kepala Bidang Pengawasan dan Pe-nindakan Karantina Hewan dan Tumbuhan, Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta Wawan Sutian, kemarin, ke-40 jenis ular piton itu akan diselundupkan AHA, warga negara Kuwait, pada Jumat (25/3).

Karena satwa itu tidak dilengkapi dokumen karantina dan cites, akhirnya AHA yang merupa-kan calon penumpang pesawat Emirates Airlanes ditahan guna pemeriksaan. (SM/J-4)

SEdaBa

ninBeWakpa

kakadi

4 SELASA, 29 MARET 2011MEGAPOLITAN

tahui tiga polisi jadi tersangka pemerasan dan penculikan ma hasiswa Universitas Bunda Mulia itu. Kasus yang kini di-tangani Polsek Penjaringan tersebut, menurut IPW, hanya salah satu dari sekian banyak kasus komersialisasi kekuasaan dan kewenangan Polri.

“Kasus komersialisasi kekua-saan dan kewenangan polisi ini

cukup tinggi. Banyak terjadi di kota-kota besar. Yang disalah-gunakan bukan cuma pistol dan surat penahanan, melainkan diri dia yang punya keterampilan sebagai polisi,” papar Johnson saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Pengayaan kantong sendiri, bahkan demi institusi, diduga Johnson jadi alasan polisi me-nyalahgunakan kewenangan-nya. Namun, dalam perkara kali ini, Johnson melihat alasan-nya adalah untuk kepentingan pribadi.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan tindakan ketiga polisi itu sangat memalu-kan. Neta menyarankan agar Polda Metro Jaya memproses se-cara cepat baik pidana maupun kode etik ketiga anggotanya jika terbukti bersalah.

Lemahnya pengawasan ke pada anggota kepolisian, mem buat segelintir anggota kepoli sian melakukan pola-pola kriminal yang mengorbankan masyarakat. Untuk itu, sam-bung Neta, atasan harus me-ngontrol bawahannya.

Kriminolog dari Universitas Indonesia Andrianus Meliala mengaku prihatin dengan ada-nya tersangka yang berpangkat ajun komisaris polisi.

“Demi objek yang dikejar, dia rela menggadaikan pangkat-nya. Padahal nominalnya tidak seberapa,” ungkapnya.

Ia melihat bahwa saat ini se-benarnya ruang bergerak bagi polisi untuk bermain sudah sangat terbatas. Oleh karena itu, bagi polisi yang nakal, ia harus menggandeng pihak luar untuk menjalankan aksinya.

“Saat ini polisi tengah mela-kukan pembenahan. Ruang po-lisi yang nakal semakin sempit sehingga mereka lebih kreatif dan bekerja sama dengan para pelaku tindak kriminal,” tan-dasnya. (*/J-2)

[email protected]

juta dari para korbannya, dari Bandung sebesar Rp3,5 juta, dari Bogor sebesar Rp10 juta, dan di Yogyakarta tersangka berhasil meraup Rp15 juta.

Modus operandi penipuan itu ialah meminjam sejumlah uang kepada korban-korbannya dengan dalih mengembangkan bisnis pulsa dan ponsel murah. Para korban yang tergiur dengan janji manis perempuan ini tidak segan-segan memberikan uang tunai kepada Selly yang menjanjikan akan mengembalikannya dengan bunga yang tinggi.

Saat ditemui di Polsek Denpasar Selatan, Selly mengaku siap

SETELAH selama ini menjadi buronan Polda Metro Jaya, Polres Bogor,

dan Polda DI Yogyakarta, ‘pelarian’ Selly Yustiawati alias Rasellya Rahman Taher, 26, pun berakhir. Sabtu (26/3) lalu, pelarian Selly selama hampir 2 tahun dihentikan petugas Polsek Denpasar Selatan saat ia sedang bersama teman prianya di Hotel Amaris Kuta, Badung, Bali.

Lantaran serentetan aksi penipuan yang dilaporkan telah ia lakukan, perempuan yang masuk daftar pencarian orang di tiga wilayah ini pun harus merasakan ruang tahanan Polsek Denpasar Selatan.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Panji Ramdhan mengatakan pihaknya menangkap Selly setelah mendapat laporan dari Polda Metro Jaya dan Polres Bogor. “Kami hanya diminta untuk mengamankan tersangka, sedangkan untuk proses pemeriksaan selanjutnya bakal dilakukan di Polda Metro Jaya dan Polres Bogor,” papar Panji, kemarin.

Penipuan yang dilakukan Selly dilakukan di empat wilayah, yakni di Jakarta, Bandung, Bogor, dan Yogyakarta. Menurut Panji, di Jakarta pelaku berhasil memboyong uang tunai Rp10

Pelarian Buron Cantik ituBerakhir di Kuta Bali

mempertanggungjawabkan perbuatannya. Total uang yang ia pinjam mencapai Rp50 juta. Ia menolak dikatakan melakukan penipuan karena seluruh pinjaman tersebut akan dikembalikan dengan bunga yang tinggi. “Semuanya (korban) adalah teman-teman saya,” ujarnya.

Selly berada di Bali sejak Kamis 24 Maret lalu untuk bersenang-senang dengan kekasihnya, BM. Selly mengaku tidak pernah mendapatkan surat panggilan dari polisi. Sebab jika sudah dapat, ia tentu tidak akan pergi ke Bali bersama kekasihnya. (Arnoldhus Dhae/J-3)

LINTAS BERITA40 Ular Gagal ke Kuwait

MI/JHONI KRISTIAN

KASUS PENIPUAN: Tersangka kasus penipuan Selly Yustiawati alias Rasellya Rahman Taher (tengah) dikawal petugas kepolisian saat tiba di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kemarin.

PDS HB Jassin Terima DanaKETUA Dewan Pembina PDS HB Jassin Ajib Rosidi mengatakan pihaknya menerima dana hibah yang diberikan pemerintah.

Namun, pihaknya tidak akan menolak dana hibah yang diberikan dari pihak mana pun. Kebetulan setelah masalah ini diketahui publik, banyak pihak membantu. Seperti sejumlah maha-siswa dari UNJ, IUN, ITB atau dari perseorangan seperti Ir Ciputra.

“Kita juga dapat bantuan dari Yayasan Jeffrie Geovanie. Kebetulan sudah dua bulan ini mereka membantu, menambah upah karyawan hingga melebihi UMR,” kata Ajib. (Ssr/J-4)