DUGAAN DESAIN GEDUNG BARU DPR RI MIRIP DENGAN GEDUNG PARLEMEN CHILE

Tiffany - 1206222736

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan didasarkan perubahan jumlah anggota dewan

Dilakukan lelang dan yang terpilih PT. Yodha Karya sebagai Konsultan perencana dengan Rizal Syarifuddin sebagai arsitek.

Terjadi kontroversi karena desain gedung DPR RI mirip dengan gedung Parlemen Chile sehingga menimbulkan penolakan dari berbagai pihak.

Identifikasi Masalah

Kontroversi Plagiat atau meniru hasil karya orang lain dugaan desain gedung baru DPR mirip dengan Gedung Parlemen Chile menimbulkan kontroversi di Negara Indonesia. Padahal plagiat merupakan pelanggaran hak cipta yang jika ketahuan dapat dihukum atau dianggap melakukan tindak pidana. Untuk itu penulis ingin membahas apa saja yang termasuk plagiat, undang – undang yang mengatur hak cipta, dan apakah desain gedung DPR RI dapat dikatakan melanggar hak cipta.

Rumusan Masalah

Apa saja yang

dimaksud plagiat dalam

dunia jasa konstruksi

?

Apakah desain Gedung DPR RI dapat

dikatakan melangga

r hak cipta ?

Tujuan dan Manfaat penulisan Tujuan penulisan

Untuk mengetahui tentang hak cipta, undang – undang yang mengaturnya serta pelanggaran hak cipta dalam dunia jasa konstruksi.

Untuk megetahui apakah desain gedung baru DPR RI mirip dengan gedung Parlemen chile

Manfaat penulisan memberikan wawasan

kepada pembaca mengenai hak cipta, undang – undang yang mengatur hak cipta serta apa yang dimaksud pelanggaran hak cipta dalam dunia jasa konstruksi sehingga dapat mengetahui apakah desain gedung DPR RI dapat dikatakan plagiat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Undang – undang/PP/KEPRES/KEPMEN tentang hak cipta

UU RI No. 19 tahun 2002 Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang No. 19 Tahun 2002

tentang Hak Cipta (“UU Hak Cipta”) menyatakan, jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan, pihak yang membuat karya cipta itu dianggap sebagai Pencipta dan Pemegang Hak Cipta, kecuali apabila diperjanjikan lain antara kedua pihak

Kemudian, dalam pasal 26 ayat (1) UU Hak Cipta juga diatur bahwa Hak Cipta atas suatu ciptaan tetap berada di tangan Pencipta selama kepada pembeli Ciptaan itu tidak diserahkan seluruh Hak Cipta dari pencipta itu. Selanjutnya, dalam pasal 26 ayat (2) UU Hak Cipta ditambahkan, Hak Cipta yang dijual untuk seluruh atau sebagian tidak dapat dijual untuk kedua kalinya oleh penjual yang sama.

PP No. 29 tahun 2000 PP No. 29 tahun 2000 pada pasal 8 membahas tentuang

pemilihan perencanaa konstruksi dan pengawas konstruksi dengan cara penunjukan langsung berlaku untuk pekerja yang hanya dilakukan oleh pemegang hak cipta atau pihak lain yang telah mendapatkan lisensi.

Pada Pasal 23 ayat (2) PP No. 29 tahun 2000 tentang Penyelengaraan Jasa Konstruksi, menyatakan Kontrak Kerja Konstruksi harus memuat ketentuan tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual yang mencakup :

1. Kepemilikan hasil perencanaan, berdasarkan kesepakatan; dan 2. Pemenuhan kewajiban terhadap hak cipta atas hasil perencanaan

yang telah dimiliki oleh pemegang hak cipta dan hak paten yang telah dimiliki oleh pemegang hak paten sesuai undang- undnag tentang hak cipta dan undang-undang tentang hak paten.

UU RI No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi Pada Pasal 22 ayat (3) Undang-Undang

No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi menyatakan Kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan perencanaan harus memuat ketentuan tentang hak atas kekayaan intelektual.

Literatur – literatur yang mendukung

Perlindungan hukum hak cipta arsitektur perumahan oleh Fanny Puspita, SH

Apakah ketentuan Undang-undang khususnya Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta telah mengakomodir perlindungan hukum atas karya arsitektur pada umumnya?. Selain itu juga untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan timbulnya pelanggaran, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi pelanggaran tersebut.

BAB III

METODE PEMECAHAN MASALAH

1. Mendefinisikan Masalah Untuk mendefinisikan masalah digunakan

pertanyaan mendasar yaitu ‘apa’ dan ‘mengapa’ (what dan why).

2. Pendekatan Masalah Metode pendekatan yang digunakan

dalam makalah ini ialah metode pendekatan yuridis.

3. Spesifikasi Penulisan Spesifikasi Penulisan yang digunakan

dalam makalah ini adalah deskriptif analitis.

4. Jenis Data Bahan hukum primer, yaitu dari Undang – undang No. 18

tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, Undang – undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta dan PP No. 29 tahun 2000 tentang Penyelengaraan Jasa Konstruksi.

Bahan hukum sekunder yang terdiri dari narasumber oleh orang lain dan literatur yang memiliki sangku paut dengan Undang – undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, Undang – undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta dan PP No. 29 tahun 2000 tentang Penyelengaraan Jasa Konstruksi.

Bahan tersier yaitu media internet, kamus, koran, dan sebagainya.

5. Metode Pengumpulan data Pengumpulan data pada makalah ini

menggunakan studi perpustakaan.

6. Metode Analisis Data Metode Analisis data yang digunakan

dalam penulisan makalah adalah analisi data kualitatif yaitu menyusun, mengkategorikan dan mencari pola sehingga akan di dapatkan data yang berbentuk data sekunder lalu disusun secara deskriptif dan sistematis sebagai satu kesatuan makalah.

BAB IV

PEMBAHASAN

Mendefinisikan masalah

What = adanya dugaan pelanggaran hak cipta desain baru DPR mirip dengan gedung Parlemen Chile

Why = terjadinya dugaan karena rancangan gedung DPR dinilai meniru bangunan gedung Parlemen Chile

Hak Cipta, Pelanggaran dan penerapannya dalam dunia konstruksi

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (DJHKI), Hak Cipta adalah hak esklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan – pembatasan menurut perundang – undangan yang berlaku

Pelanggaran Hak Cipta atau Plagiat berdasarkan peraturan menteri, didefinisikan sebagai perbuatan yang dengan sengaja atau tidak dalam memperoleh atau mencoba memperoleh  nilai untuk suatu karya , dengan mengutip secara keseluruhan karya dan/atau karya ilmiah dari pihak lain yang diakui sebagai karyanya. 

Bagi yang melanggar Hak cipta akan dikenakan sangsi pidana yaitu penjara atau pinalti. Maksimal penjara adalah tujuh tahun dan minimal dua tahun sementara pinalti minimal 150 juta rupiah dan maksimal 5 miliar rupiah.

perlindungan Hak Cipta di dunia Jasa Kontrusi sudah ada yaitu adanya The Architectural Works Copyright Protection Act of 1990 (AWCPA). Dalam peraturannya disebutkan bahwa seorang arsitek tidak melanggar hak cipta atau plagiat jika arsitek tidak menduplikat struktur dan spesifikasi dari proyek tersebut. . Namun nyatanya penerapan peraturan hak cipta untuk seorang arsitek sangat sulit.

Dalam dunia jasa konstruksi atau dunia sipil dalam pembangunannya walapun tampilannya sama tetapi spesifikasinya dari kolom, balok, material, jenis pondasi pasti berbeda. Daerah tempat dibangun, jenis tanah, jumlah beban, kekuatan gempa dan angina juga menambah keunikan proyek konstruksi. Sehingga jarang terjadinya pengajuan permohonan hak cipta.

Desain Gedung DPR RI yang mirip dengan Desain Gedung Parlemen Chile dibahas dengan undang – undang dan fakta

mengikuti Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (“UU Hak Cipta”) gedung desain DPR UI tidak plagiat karena berdasarkan pesanan.

dari pernyataan arsitek gedung DPR, Rizal Syarifuddin, bahwa gedung DPR hanya didesain dari permintaan owner dan tidak meminta izin hak cipta termasuk melanggar pasal 26 ayat (1) UU Hak Cipta dan pasal 26 ayat (2) UU Hak Cipta karena tidak terjadi jual beli hak cipta desain tersebut. Selain itu hal ini melanggar PP No. 29 tahun 2000 pada pasal 8

Dari wawancara yang dilakukan oleh Yuristiary dengan narasumber Dr. Mohammed Ale Berawi (selaku Chief Editor jurnal IJTech dan Ahli Manajemen Konstruksi), Bapak Gunawan (S2), Bapak Albert (S2) dan Ibu Siti (S2) pada tanggal 25 Maret 2013 di gedung Engineering Center FTUI terkait penerapan Hak Cipta dalam dunia konstruksi di Indonesia dapat disimpulan

Biasanya untuk gambar bangunan yang dicopy di Indonesia tidak ada royalti yang harus dibayarkan. Sejauh ini yang mendapat perhatian khusus di dunia konstruksi baru berupa pemakaian paten.

Proyek konstruksi merupakan proyek yang unik sehingga memiliki hasil akhir, anggaran biaya, waktu dan metode kerja yang berbeda.

Pemakaian gambar kerap dilakukan di dunia konstruksi untuk bangunan yang tipikal, hanya saja biasanya si owner akan merubah satu bagian yang ada untuk membedakan bangunannya dengan bangunan lainnya.

Hak cipta merupakan ide atau gagasan dari suatu pemikiran atau karya, sedangkan paten lebih kepada produk yang dihasilkan.

Perbandingan desain

Rencana Desain Gedung DPR RI

Gedung Parlemen Chile

Sebenarnya desain gedung persegi dengan bolong ditengahnya tidak hanya gedung parlemen Chile saja tetapi banyak bangunan lain yang berdesain sama

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kita tidak bisa secara langsung menilai suatu gedung plagiat atau tidak. Dalam dunia jasa konstruksi harus ada parameter yang jelas tentang pelanggaran hak cipta dan kapan hak cipta seseorang dilanggar.

Apalagi dalam jasa konstruksi yang unik dan selalu berbeda pasti akan ada perbedaaan walaupun kedua gedung memiliki tampilan yang sama

gedung DPR RI tidak bisa kita katakan secara langsung adalah desain plagiat karena banyak gedung diluar juga memiliki desain yang sama.

Saran

Indonesia harus segera membuat undang – undang yang berisikan parameter suatu karya arsitektur dapat dikatakan melanggar hak cipta atau tidak. Karena jika tidak segera dibuat dikedepannya akan muncul masalh – masalah seperti ini yang tentunya dapat memunculkan kembali kontroversi dan merugikan pihak – pihak yang bersangkutan

DAFTAR PUSTAKA

http://unik.kompasiana.com/2011/04/04/desain-gedung-dpr-hasil-plagiat-352836.html

http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_29_2000.pdf http://www.antikorupsi.org/en/content/tolak-pembangunan-gedung-baru-

dpr-senilai-rp-18-triliun http://politik.news.viva.co.id/news/read/212905-bangun-gedung-baru--dpr

-resmi-digugat http://pustaka.pu.go.id/new/artikel-detail.asp?id=310 http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4c0c5f4616b82/hak-cipta-

arsitektur http://archiholic99danoes.blogspot.com/2011/12/rangcangan-gedung-bar

u-dpr-ri-katanya.html

http://news.okezone.com/read/2011/03/30/339/440417/339 http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/03/29/22523/PAN-Duga-

Desain-Gedung-Baru-Hasil-Plagiat- Puspita, Fanny.2009. Perlindungan Hukum Hak Cipta Arsitektur

Perumahan Tesis. Universitas Diponegoro : Semarang. http://pusathki.uii.ac.id/konsultasi/konsultasi/pelanggaran-hak-cipta-dan-a

kibat-hukumnya.html http://yuristiary.blogspot.com/2013/06/hak-cipta-dalam-dunia-konstruksi.

html http://www.dgip.go.id/hak-cipta

Pertanyaan

Ka ledi : tadi di kesimpulan dan disaran disebutkan dibutuhkan undang – undang atau peraturan yang berisikan parameter yang jelas tentang pelanggaran hak cipta dan kapan hak cipta seseorang dilanggar dalam dunia jasa konstruksi. Secara presfektif menurut tiffany, apa yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa adanya pelanggaran hak cipta apa tidak?

Jawab : menurut saya pada dokumen lelang diharuskan mencamtumkan tentang Hak Kekayaan Intelektual dan struktur serta spesifikasi gedung diperjelas sehingga jika ada desain gedung yang mirip tidak langsung dikatakan plagiat karena seperti peraturan AWCP.

farrah

Pandangan farrah tentang isu penutupan outsourcing? Dalam jasa konstruksi, outsourcing ini menguntungkan sehingga sebaiknya tetap ada outsourcing tetapi payung hukumnya diperjelas

Outsourcing dibagian mananya? Sub kontraktornya walaupun tenaga kerja berasal dari mandor tetapi perusahaan inti tetap harus bertanggung jawab atau berhubungan dengan outsourcing ini