Tidur Malamku Terganggu

7/26/2019 Tidur Malamku Terganggu

1/39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak zaman purbakala manusia tertarik pada masalah mimpi dan tidur.

Hobson, 1989, mengemukakan bahwa : lebih banyak dipelajari mengenai tidur

selama 6 tahun belakangan ini dibanding seluruh waktu 6 tahun sebelumnya,

tidur merupakan perilaku dinamis, bukan hanya tiadanya bangun. !idur adalah

suatu akti"itas akti" khusus dari otak, dikelola oleh mekanisme yang rumit dan

tepat. #ebih dari 6 juta dari masyarakat $merika memiliki keluhan yangberhubungan dengan tidur, dan sekitar %& dari pasien'pasien yang berperan

sebagai praktisi umum mengalami gangguan tidur. (nsomnia adalah keluhan

gangguan tidur yang tersering) setiap tahun, antara %& dan *& orang dewasa

melaporkan kesulitan dalam tidur, dan sekitar 1+& dipertimbangkan sebagai

masalah yang serius.anguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling

sering ditemukan pada penderita yang berkunjung ke praktek.

angguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan masyarakat baik kaya,

miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun orang muda, serta yang paling

sering ditemukan pada usia lanjut. -ada orang normal, gangguan tidur yang

berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan'perubahan pada siklus tidur,

menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung,

depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi

keselamatan diri sendiri atau orang lain. enurut beberapa peneliti gangguan

tidur yang berkepanjangan didapatkan %,* kali lebih sering mengalami

ke/elakaan mobil dibandingkan pada orang yang tidurnya /ukup.

0iperkirakan jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahun

semakin lama semakin meningkat sehingga menimbulkan masalah kesehatan. 0i

dalam praktek sehari'hari, ke/enderungan untuk mempergunakan obat hipnotik,

tanpa menentukan lebih dahulu penyebab yang mendasari penyakitnya, sehingga

sering menimbulkan masalah yang baru akibat penggunaan obat yang tidak

adekuat. elihat hal diatas, jelas bahwa gangguan tidur merupakan masalah

kesehatan yang akan dihadapkan pada tahun'tahun yang akan datang. aka

1


2/39

dengan ini, penulis ingin membahas mengenai gangguan'gangguan tidur dan

penanganannya agar dapat berman"aat untuk kita dalam menghadapi masalah'

masalah tersebut di dalam praktek sehari'hari.

1.2 Skenario

!n. udi 6* tahun dating ke -oliklinik 2S 34(5$2 diantar istrinya. !n.

udi mengeluh sudah bulan ini sering terbangun tengah malam tanpa ada

alasan dan susah untuk tertidur lagi, pasien juga merasa tidur malamnya tidak

nyenyak dan membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur siang hari karena

sangat mengantuk. (stri !n. udi men/eritakan jika suaminya tidur sekitar jam

%. dan terbangun sekitar jam %.. pasien mengaku memiliki riwayat

hipertensi tapi rajin kontrol sedangkan riwayat penyakit lain disangkal.

-ada pemeriksaan awal didapatkan ! : 16*/m, : +8 kg, !anda 7ital !0 :

1**9* mmHg, 4 : 8 menit, 2 : % menit, S : 6,8o/.

#alu pasien menanyakan kepada dokter apa penyebab dari gejala yang

dialaminya.

1.3 Permasalahan

1. $pakah ada hubungan gangguan tidur dengan hipertensi dan mekanisme

keluhan di skenario

%. ;elaskan interpretasi 7ital sign dan /ara menghitung (! pasien di skenario

. ;elaskan "isiologi tidur normal


3/39

2.1 Pembahasan Permasalahan

1. Hbngan ganggan ti!r !engan hi"ertensi#

(nsomnia dede"nisikan sebagai suatu persepsi dimana seseorang

merasa tidak /ukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk

walaupun orang tersebut sebenarnya memiliki kesempatan tidur /ukup,

sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau setelah

terbangaun dari tidur. -enderita insomnia berbeda dengan orang yang

memang memang waktu tidurnya pendek =short sleepers >, dimana pada

short sleepers meskipun waktu tidur meraka pendek, meraka tetap merasa

bugar sewaktu bangun tidur, ber"ungsi se/ara normal di siang hari, dan

mereka tidak mengeluh tentang tidur meraka di malam hari.

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya

1


4/39

0alam s/enario, tinggi badan pasien adalah 16* /m dan berat badannya +8

kg. berarti (! pasien B +8kg=1,6*m>%B %8,6.

0ari hasil tersebut, kita tahu bahwa pasien masuk dalam kategori

overweight.

3. 'isiologi %i!r Normal#

Setiap makhluk memiliki irama kehidupan yang sesuai dengan

masa rotasi bola dunia yang dikenal dengan nama irama sirkadian.

(rama sirkadian bersiklus %< jam antara lain diperlihatkan oleh

menyingsing dan terbenamnya matahari, layu dan segarnya tanam'

tanaman pada malam dan siang hari, awas waspadanya manusia dan

bintang pada siang hari dan tidurnya mereka pada malam hari.!idur merupakan kegiatan susunan sara" pusat, dimana ketika

seseorang sedang tidur bukan berarti bahwa susunan sara" pusatnya

tidak akti" melainkan sedang bekerja. Sistem yang mengatur siklus

atau perubahan dalam tidur adalah reticular activating system =2$S>

dan bulbarsynchronizingregional=S2> yang terletak pada batang otak.

2$S merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan

kegiatan susunan sara" pusat termasuk kewaspadaan dan tidur. 2$S

ini terletak dalam mesen"alon dan bagian atas pons. Selain itu 2$S

dapat memberi rangsangan 7isual, pendengaran, nyeri dan perabaan

juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk

rangsangan emosi dan proses pikir. 0alam keadaan sadar, neuron dalam

2$S akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin. 0emikian juga

pada saat tidur, disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel

khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu S2.

!idur di bagi menjadi % tipe, yaitu :

1. Case 2D (Rapid ye Movement)

%. Case 42D (Non!Rapid ye Movement)

Case awal tidur didahului oleh "ase 42D yang terdiri dari .

-enilaian sistematik terhadap seseorang yang mengalami keluhan

tidur seperti e7aluasi bentuk gangguan tidur yang spesi"ik, gangguan

mental saat ini, kondisi medik umum, dan zat atau medikasi yang

digunakan, perlu dilakukan.

,. Pen-ebab +anggan %i!r "a!a Lansia#

Sampai saat ini berbagai penelitian menunjukkan, penyebab

gangguan tidur pada usia lanjut merupakan gabungan banyak "aktor, baik

"isik, psikologis, pengaruh obat'obatan, kebiasaan tidur, maupun penyakit

komorbid lain yang diderita. eberapa "aktor penyebab pada gangguan

tidur yaitu:

-erubahan'perubahan ritme sirkadian

angguan tidur primer =S0, -#S, 20>

-enyakit'penyakit "isik =hipertiroid, arthritis dan lain'lain>

-enyakit'penyakit jiwa =depresi, gangguan anietas dan lain'lain>

-engobatan poli "armasi, al/ohol dan ka"ein

0emensia

Eebiasaan hygiene tidur yang tidak baik

7


8/39

. A"a sa/a "erbahan ti!r "a!a lansia#

Seorang usia lanjut akan membutuhkan waktu lebih lama untuk

masuk tidur =berbaring lama di tempat tidur sebelum tertidur> dan

mempunyai lebih sedikit lebih pendek waktu tidur nyenyaknya. pada usia

lanjut mempunyai waktu pendek pada tidur yang dalam =delta sleep> dan

lebih panjang waktunya di dalam tidur stadium 1 dan %. -ada alat

polysomnographi/ ditemukan seseorang yang mempunyai penurunan

yang signi"ikan dalamslow wave sleepdan rapid eye movement =RM>.

Seseorang yang lebih sering terbangun ditengah malam akibat perubahan

"isik karena usia dan penyakit yang dideritanya, kualitas tidur se/ara nyata

menurun.

-ada usia lanjut juga terjadi perubahan irama sirkadian tidurnormal yaitu menjadi kurang sensiti7e dengan perubahan gelap dan

terang. 4ormalnya irama sirkadian termasuk didalamnya peranan

pengeluaran hormone dan perubahan temperature badan selama siklus %

(((.% angguan tidur akibat zat

9


10/39

(((.%.a -emakaian obat hipnotik jangka panjang

(((.%.b Ibat antimetabolite

(((.%./ Ibat kemoterapi kanker

(((.%.d -reparat tiroid

(((.%.e $nti kon7ulsan

(((.%." $nti depresan

(((.%.g Ibat mirip hormon $denokortikotropik =$A!H>)

kontrasepsi oral) al"ametil dopa) obat penghambat

beta.

1. +AN++UAN %IDU PIME

DISSMNIA

$dalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesukaran

menjadi jatuh tidur = "ailling as sleep>, mengalami gangguan selama tidur

=di""i/ulty in staying as sleep>, bangun terlalu dini atau kombinasi

diantaranya. ambaran penting dari dissomnia adalah perubahan dalam

jumlah, kualitas atau waktu tidur. angguan ini meliputi insomnia, yang

mana terjadi gangguan tidur pada awal dan pemeliharaannya)

hipersomnia, yaitu gangguan dari waktu tidur yang berlebihan atausleep

attac$s) gangguan tidur berhubungan dengan perna"asan) dan gangguan

tidur irama sirkadian, dimana terdapat ketidaksesuaian antara pola tidur

seseorang dengan pola tidur normal lingkungannya.

INSMNIA PIME

(nsomnia adalah ketidakmampuan se/ara relati" pada seseorang

untuk dapat tidur atau mempertahankan tidur baik pada saat ingin tidur,

Jkeadaan tidur yang tenangsedang tidurK ataupun bangun saat pagi

sebelum waktunya =hal ini dikenal sebagai insomnia jenis awalinitial,

jenis intermediate dan jenis terminallate insomnia> atau jika orang tadi

bangun dalam keadaan segar.

10


11/39

angguan insomnia biasa terjadi sebelum seseorang berusia atau

mungkin idiopatik =insomnia primer>.

(nsomnia dikelompokan menjadi :

a. (nsomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama

sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian.

b. (nsomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri,

ke/emasan obat, depresi, atau stres yang hebat.

(nsomnia primer /irinya ditandai dengan adanya kesulitan dalam

memulai atau mempertahankan tidur atau non restorati" atau tidur

tidak nyenyak selama 1 bulan dan tidak disebabkan oleh gangguan

mental, keadaan medikal umum, dan penggunaan zat.

/. (nsomnia kronis adalah kesulitan tidur yang dialami hampir setiap

malam selama sebulan atau lebih. Salah satu penyebab kronik

insomnia yang paling umum adalah depresi. -enyebab lainnya adalah

arthritis, gangguan ginjal, gagal jantung, sleep apnea, sindrom restless

legs, parkinson, dan hypertyroidism. 4amun demikian, insomnia

kronis bisa juga disebabkan oleh "aktor perilaku, termasuk

penyalahgunaan ka"ein, alkohol, dan substansi lain, siklus

tidurbangun yang disebabkan oleh kerja lembur dan kegiatan malam

hari lainnya, dan stres kronik.

1. -enyebab

(nsomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala

yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan

"isik, dan pemakaian obat'obatan. Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia

muda maupun usia lanjut) dan seringkali timbul bersamaan dengan

gangguan emosional, seperti ke/emasan, kegelisahan, depresi, atau

ketakutan. Eadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya

tidak lelah.

11


12/39

-ola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia

lanjut. eberapa orang tertidur se/ara normal tetapi terbangun beberapa

jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali. Eadang mereka tidur

dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. !erbangun pada dini

hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.

Irang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur

yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun

pada saatnya tidur. Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat

menyebabkan insomnia pada beberapa orang :

Higienitas tidur yang kurang se/ara umum =/u/i muka>

Eekhawatiran tidak dapat tidur

enkonsumsi ka"ein se/ara berlebihan

inum alkohol sebelum tidur

erokok sebelum tidur

!idur siangsore yang berlebihan

;adwal tidurbangun yang tidak teratur.

%. ejala

-enderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam

hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. (nsomnia bisa dialami

dengan berbagai /ara :

Sulit untuk tidur

!idak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap

tidur =sering bangun>

angun terlalu awal

Eesulitan tidur hanyalah satu dari beberapa gejala insomnia.

ejala yang dialami waktu siang hari adalah mengantuk, resah, sulit

berkonsentrasi, sulit mengingat, gampang tersinggung.

12


13/39

. 0iagnosis

3ntuk mendiagnosa insomnia, dilakukan penilaian terhadap : pola

tidur penderita, pemakaian obat'obatan, alkohol, atau obat terlarang,

tingkatan stres psikis, riwayat medis, akti7itas "isik. (nsomnia /enderung

bertambah kronis jika terjadi stres psikologi =/ontohnya : per/eraian,

kehilangan pekerjaan> dan juga penggunaan mekanisme pertahanan yang

keliru. angguan tidur seringkali timbul sebagai eksaserbasi yang dapat

memberi petunjuk apakah berkaitan dengan peristiwa hidup tertentukah

$tau mungkin disebabkan oleh etiologi lainnya. 0emikian pula riwayat

pola tidur maupun siklus harian =resta/ti7ity /y/le> sangat berman"aat

dalam menentukan suatu diagnosis. (nsomnia juga dapat menjadi suatukeluhan dari pasien yang sebenarnya menderita sleep apnea atau

myo/lonus'no/turnal.

-ada pasien dengan insomnia primer harus diperiksa riwayat

medis dan psikiatrinya. 2iwayat medis harus dinilai se/ara seksama,

mengenai riwayat penggunaan obat dan pengobatan.


14/39

HIPESMNIA PIME

Fang dimaksud dengan hipersomnia primer adalah tidur yang

berlebihan atau terjadi serangan tidur ataupun perlambatan waktu bangun.

Hipersomnia mungkin merupakan akibat dari penyakit mental, penyakit

organik =termasuk obat'obatan> atau idiopatik. angguan ini merupakan

kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki

gangguan jiwa atau malas. -enderita hipersomnia membutuhkan waktu

tidur lebih dari ukuran normal. -asien biasanya akan tidur siang sebanyak

1'% kali per hari, dimana setiap waktu tidurnya melebihi 1 jam. eski

banyak tidur, mereka selalu merasa letih dan lesu sepanjang hari.

angguan ini tidak terlalu serius dan dapat diatasi sendiri oleh penderita

dengan menerapkan prinsip'prinsip manajemen diri.

%olysomnography memperlihatkan penurunan gelombang delta,

peningka'tan kesadaran, dan pengurangan masa laten 2D pada pasien

dengan hipersomnia primer.

-engobatan dari hipersomnia primer meliputi kombinasi antara

pengu'kuran sleep hygiene, obat'obatan stimulan, dan tidur siang untuk

beberapa pasien. Ibat'obat stimulan dapat mempertahankan kesadaran)

detroamphetamine dan methylphenidate keduanya mempunyai masa

paruh yang singkat dan di minum dalam dosis terbagi. Cemoline,

stimulan kerja lama, dapat juga digunakan. oda"inil, yang digunakan

untuk mengobati narkolepsi, dapat juga digunakan untuk mengobati

hipersomnia primer. $ntidepresan trisiklik =seperti protriptyline> dapat

juga digunakan. Earena obat'obatan stimulan dapat menimbulkan

ketergantungan, maka penggunaannya harus benar'benar diawasi.

NA)LEPSI

4arkolepsi adalah salah satu bentuk hipersomnia yang paling

sering terjadi. 4arkolepsi adalah gangguan tidur yang diakibatkan oleh

gangguan psikologis dan hanya bisa disembuhkan melalui bantuan

pengobatan dokter ahli jiwa.

4arkolepsi ditandai dengan bertambahnya waktu tidur yang

berhubungan dengan keinginan tidur yang tidak dapat ditahan sebagai

14


15/39

salah satu gejala, atau kombinasi antara gejala seperti cataplexy, sleep

paralysis, atau hypnagogic hallucinations. ejala dari narkolepsi adalah

ditemukannya serangan tidur yang berakhir dari beberapa detik hingga

menit atau lebih lama. -asien narkolepsi juga dapat mengalami serangan

tidur pada saat bekerja, selama per/akapan atau pada keadaan normal

lainnya.

&leep paralysis lebih jarang terjadi dibandingkan dengan

cataplexy. &leepparalysis akan menyebabkan kehilangan muscle tone

yang bersi"at sementara sehingga menimbulkan ketidakmampuan untuk

bergerak. #yponagonic hallucinationmerupakan penerimaan halusinasi

yang menyenangkan, biasanya melihat atau mendengar sesuatu yang

terjadi ketika orang'orang jatuh tidur =hypnopompic hallucinationsterjadi

hanya setelah bangun>. ejala auxillary ini se/ara umum akan timbul

beberapa tahun setelah gangguan tidur.

$namnesis mengenai riwayat tidur memegang peranan penting

dalam menegakkan narkolepsi. %olysomnography dengan S#!

digunakan untuk menegakkan diagnosa narkolepsi dan membantu para

dokter untuk menemukan gangguan tidur lain seperti gangguan

perna"asan yang berhubungan dengan gangguan tidur. -asien narkolepsi

akan mengalami masalah'masalah psikologis, yang akan mempengaruhi

kehidupan keluarganya, lingkungan kerja, dan interaksi sosial.

-enatalaksanaan dari narkolepsi men/akup pengobatan yang

berbeda untuk serangan tidur dan gejala auilary. Stimulan adalah obat

yang sering digunakan untuk mengatasi serangan tidur karena mula

kerjanya yang singkat dan sedikitnya e"ek samping yang ditimbulkan.

Sebagai /ontoh, meth-l"heni!ate sangat tepat untuk mengatasiserangan

tidur'sleep attac$, digunakan dalam dosis terbagi dengan dosis awal * mg,

dosis tersebut dinaikkan se/ara bertahap hingga 6 mg per hari.

0etroamphetamine dapat digunakan dengan dosis yang serupa.

-emoline digunakan dengan dosis antara 18,+* sampai 1* mg, dengan

dosis yang terbagi. oda"inil, merupakan obat baru yang disetujui oleh

& *ood and +rug dministration sebagai alternati" lain dalam

pengobatan narkolepsi. Ibat tersebut toleransinya baik dan e"ek

kardio7askular'nya sedikit) dosis hariannya % sampai


16/39

$ntidepresan trisiklik sering digunakan untuk menangani cataplexy atau

sleep paralysis tetapi mempunyai sedikit e"ek pada serangan tidur) dosis

yang digunakan untuk mengontrol gejala ini lebih rendah dibandingkan

dengan dosis yang digunakan untuk mengobati depresi =misalnya,

imipramin, 1 sampai +* mg malam hari>.

+AN++UAN %IDU BEHUBUN+AN DEN+AN PENAPASAN

$pnea merupakan gangguan tidur yang /ukup serius. #ebih dari *

juta penduduk $S mengalaminya. -entral apneatimbul sebagai akibat

kerusakan pada pusat perna"asan sehingga tidak dapat memulai usaha

respirasi periperal. -ada orang dewasa gangguan perna"asan yang

berkaitan dengan gangguan tidur di/irikan dengan episode penghentian

na"as selama 1 detik atau lebih selama tidur, dengan "rekuensi 1 kali

atau lebih tiap jam, dan dengan penurunan desaturasi oksigen yang

signi"ikan, tanda no/turnal lainnya seperti mendengkur, na"as yang

terengah'engah, gastro!esophageal re.lux, ngompol, pergerakan tubuh

yang hebat, berkeringat pada malam hari dan pagi hari, sakit kepala.

ejala pada siang hari meliputi keinginan untuk tidur yang sangat hebat

atau serangan tidur.

angguan tersebut mempunyai e"ek psiklologis yang serius,

meliputi proses ber"ikir yang lambat, kerusakan ingatan, dan perhatian.

-asien sering merasa /emas, dysphoric mood, keluhan "isik yang

ber7ariasi. -asien dengan sleep apneabiasanya gemuk, usia pertengahan

=dapat pula mengenai semua kelompok umur>, dan wanita. $pnea juga

disebut penyakit Jto "all asleep at the wheelK karena sering terjadi ketika

penderita sedang mengemudi mobil. $pnea terjadi karena "luktuasi atau

irama yang tidak teratur dari denyut jantung dan tekanan darah. Eetika

serangan datang, penderita seketika merasa mengantuk dan jatuh tertidur.

-enderita mengalami kesulitan berna"as, bahkan terheti pada saat tidur

=dalam bahaa ;awa disebut tindihan>. 4aik'turunnya denyut jantung dan

tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian seketika pada

penderita.

-asien gemuk dianjurkan untuk mengurangi berat badan.

$ntidepresan trisiklik =misalnya protriptyline, 1'6 mg malam hari>

16


17/39

dapat digunakan untuk mengatasi gangguan ini, buspirone dan "luoetine

juga berman"aat untuk mengatasi gangguan ini. enzodiazepin sebaiknya

tidak digunakan sebab akan menekan perna"asan bila digunakan dalam

dosis tinggi.

-ontinuous positive air ways pressure (-%%) se/ara luas

digunakan untuk merawat pasien tersebut. Aara lain yaitu dengan

melakukan uvulopalatopharingoplasty, yang dilakukan untuk pasien'

pasien dengan jaringan oropharingeal yang berlebihan. /racheostomy

biasanya dilakukan pada pasien yang tidak memberikan respon terhadap

A-$- dan uvulopalatopharingoplasty.

+AN++UAN %IDU IAMA SI)ADIAN +AN++UAN

4AD5AL BAN+UN %IDU6

ambaran penting gangguan ritmik sirkadian yaitu pola menetap

dan berulang gangguan tidur akibat tidak sinkronnya jam biologik

sirkadian internal seseorang dengan siklus tidur'bangun. Hal ini terjadi

karena tidak /o/oknya jam sirkadian dengan tuntutan eksogen mengenai

saat dan lama tidur misalnya karena perjalanan melintasi zona waktu yang

berbeda. -enyebab lain dapat berupa dis"ungsi ritmik biologik dasar.

$kibat tidak samanya siklus sirkadian, seseorang dengan

gangguan ini dapat mengeluh insomnia pada waktu tertentu =misalnya

malam hari> dan tidur berlebihan pada siang hari sehingga terjadi

gangguan "ungsi sosial, pekerjaan, "ungsi lainnya atau dapat

menyebabkan penderitaan se/ara subyekti". 0iagnosis ditegakkan bila

terjadi gangguan "ungsi sosial, pekerjaan, atau penderitaan subyekti"

se/ara signi"ikan. Eemampuan indi7idu beradaptasi dengan perubahan

sirkadian ber7ariasi sangat luas. Eebanyakan indi7idu dengan gejala ini

tidak men/ari pertolongan karena gejalanya tidak berat.

agian'bagian yang ber"ungsi dalam pengaturan sirkadian antara

lain temperatur badan, plasma darah, urine, "ungsi ginjal dan psikologi.

0alam keadaan normal "ungsi irama sirkadian mengatur siklus biologi

irama tidur bangun, dimana sepertiga waktu untuk tidur dan dua pertiga

untuk bangunakti7itas. Siklus irama sirkadian ini dapat mengalamigangguan, apabila irama tersebut mengalami peregseran. enurut

17


18/39

beberapa penelitian terjadi pergeseran irama sirkadian antara onset waktu

tidur reguler dengan waktu tidur yang irreguler =bringing irama sirkadian>.

-erubahan yang jelas se/ara organik yang mengalami gangguan irama

sirkadian adalah tumor pineal. angguan irama sirkadian dapat

dikategorikan dua bagian:

1. Sementara =a/ut work shi"t, ;et lag>

%. enetap =shi"t worker>

Eeduanya dapat mengganggu irama tidur sirkadian sehingga

terjadi perubahan pemendekan waktu onset tidur dan perubahan pada

"ase 2D.

PAASMNIA

Faitu merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari kejadian'

kejadian episode yang berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau

pada waktu antara bangun dan tidur. Easus ini sering berhubungan dengan

gangguan perubahan tingkah laku dan aksi motorik potensial, sehingga

sangat potensial menimbulkan angka kesakitan dan kematian, (nsidensi ini

sering ditemukan pada usia anak berumur '* tahun =1*&> dan

mengalami perbaikan atau penurunan insidensi pada usia dewasa =&>.

$da "aktor utama presipitasi terjadinya parasomnia yaitu:

a. -eminum alkohol

b. Eurang tidur =sleep depri7ation>

/. Stress psikososial

Eelainan ini terletak pada aurosal yang sering terjadi pada stadium

transmisi antara bangun dan tidur. ambaran berupa akti7itas otot

skeletal dan perubahan sistem otonom. ejala khasnya berupa

penurunan kesadaran =kon"uosius>, dan diikuti aurosal dan amnesia

episode tersebut. Seringkali terjadi pada stadium dan . Eetiga gangguan tersebut relati" sering

terjadi pada anak'anak. angguan ini biasanya akan berkurang pada

akhir masa remaja teapi dapat juga berlanjut ke masa dewasa.

18


19/39

+AN++UAN MIMPI BUU) MIMPI $EMAS6

angguan mimpi buruk adalah suatu kegelisahan atau ketakutan

yang amat sangat pada waktu malam, dan mimpi sema/am ini akan selalu

diingat oleh pasien sebagai sesuatu yang sangat men/ekam. Eeadaan ini

terjadi pada *& manusia dari seluruh penduduk dan akan berlangsung

menjadi kronis.

impi buruk /enderung terjadi selama 2D tidur. Hal ini dapat

terjadi setiap waktu selama malam hari tetapi lebih sering terjadi pada

setengah jam kedua dari satu periode tidur, dimana siklus 2D meningkat

dalam "rekuensi dan lamanya. -ada anak'anak, mimpi buruk sering

dihubungkan terhadap "ase perkembangan spesi"ik dan terjadi pada masa

usia sebelum sekolah dan awal sekolah. -ada kelompok usia tersebut,

anak'anak mungkin tidak mampu untuk membedakan kenyataan dari

mimpi yang dialami.

impi buruk juga sering dihubungkan dengan penyakit demam

dan delirium, terutama pada usia lanjut dan pada orang'orang yang

menderita penyakit kronis. ejala putus obat, seperti benzodiazepin, akan

juga menyebabkan mimpi buruk. -eningkatan 2D tidur setelah gejala

putus obat barbiturat atau alkohol sering dihubungkan dengan

meningkatnya intensitas bermimpi dan mimpi buruk. Saat ini,

penggunaan inhibitor serotonin =seperti : /italopram, "luoatine,

"lu7oamine, paroetine, sertraline> dan gejala putus obat dapat

dihubungkan dengan mimpi buruk.

+AN++UAN %E %IDU

Dpisode dari gangguan ini terjadi selama dua pertiga dari masa

tidur dan sering dimulai dengan teriakan yang keras diikuti oleh

ke/emasan yang hebat dengan tanda'tanda autonomic hyperousal, seperi

takikardia dan na"as yang /epat. Irang'orang dengan teror tidur tidak

sepenuhnya kembali sadar setelah suatu episode, dan biasanya tidak

mempunyai ingatan yang mendetil tentang kejadian yang terjadi.

19


20/39

-enyebab gangguan ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi

gangguan ini sering terjadi bersamaan dengan tidur berjalan. Eedua

keadaan dimulai pada masa anak'anak dan akan berakhir pada masa

dewasa. $pabila episode ini terjadi pada masa remaja dan dewasa, maka

biasanya juga disertai gangguan psikiatrik yang lain.

%IDU BE4ALAN SMNAMBULISM6

Irang yang tidur berjalan dide"inisikan sebagai episode

pengulangan dari tidur dan berjalan. Hal ini biasanya terjadi selama

sepertiga waktu tidur. Selama tidur berjalan, orang biasanya tidak tahu

arah, relati" tidak memberikan respon terhadap komunikasi seseorang, dan

hanya dapat dibangunkan dengan usaha keras. -ada saat sadar, orang

tersebut tidak dapat mengingat kejadiannya. Dpisode tidur berjalan dan

mimpi buruk terjadi dalam waktu tiga jam setelah jatuh tidur. 2ekaman

DD memperlihatkan gelombang lambat dengan amplitudo tinggi yang

mendahului akti7asi otot yang akan mema/u timbulnya serangan) tidur

berjalan terjadi selama tahap dan < 42D tidur.

II. +AN++UAN %IDU 7AN+ BEHUBUN+AN DEN+AN

+AN++UAN MEN%AL LAIN

Eategori gangguan tidur yang dihubungkan dengan gangguan mental lain

dihubungkan dengan gangguan mental spesi"ik, termasuk psikotik, mood, dan

gangguan ke/emasan. angguan tidur juga dapat dihubungkan dengan

keadaan medis umum atau e"ek "isik langsung dari suatu zat =misalnya

penyalahgunaan obat, pengobatan>.

+ambaran Ele&troen&e"halogram +anggan %i!r -ang berhbngan

!engan +anggan Mental Lain

NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN

N

Diagnosis Peneman Umm !alam %i!r


N

Psikosis

20


21/39

S/hizophrenia : !anda yang ber7ariasi dalam kontinuitas tidur.

-engurangan 2D tidur setelah 2D tidur dihilangkan.

-engurangan gelombang tidur lambat.

angguan a"ekti" : angguan kontinuitas tidur.

-engurangan gelombang tidur lambat.

-ergantian 2D tidur yang lebih awal pada malam hari.

angguan /emas : Eesulitan untuk memulai tidur.

Eesulitan mempertahankan tidur.

-engurangan waktu total tidur.

angguan panik : Eesulitan untuk memulai tidur.

Eesulitan mempertahankan tidur.

-engurangan waktu total tidur.

Serangan panik diwaktu tidur terjadi pada tahap % atau tahap

dari tidur.

Penggnaan Alkohol

-enggunaan akut : -engurangan waktu bangun dan 2D tidur, dengan

peningkatan gelombang delta tidur pada setengah jam pertama dimalam hari,

pantulan dari 2D tidur dan peningkatan terbangun pada setengah jam kedua

dimalam hari.

-enggunaan kronis : Cragmentasi tidur dengan seringnya waktu terbangun.

$bstinensi Cragmentasi yang berkelanjutan dan pengu'

rangan gelombang tidur lambat.

+anggan )e"riba!ian

orderline : 2D tidur mengalami perubahan yang berhubungan dengan

gangguan keadaan hati.

0emensia : Eontinuitas tidur terganggu.

;adwal tidur'bangun yang poli"asik

21


22/39


N

II.1 +AN++UAN PSI)%I)

angguan tidur utama pada pasien psikotik adalah insomnia dan

hipersomnia. -asien s/hizophrenia, misalnya dapat mengalami gangguan

berat pada tidur mereka selama terjadinya peristiwa psikotik. -erubahannya

meliputi pengurangan waktu tidur, 7ariabilitas dalam waktu 2D dan

peningkatan densitas 2D. erkurangnya tahap < 42D tidur merupakan

bentuk yang paling sering ditemukan.

II.2 +AN++UAN A'E)%I'

(nsomnia pada depresi digambarkan sebagai bangun sangat pagi

sebelum waktunya =misalnya bangun lebih awal dibanding biasanya dan

kemudian tidak dapat tidur kembali>. Hipersomnia kadang'kadang perlu

diobser7asi, terutama pada pasien dengan bipolar depresi atau dysthymia.

-asien dengan manicdan hypomanicdapat tidak tidur dan tidur lebih singkat

dibanding orang normal, karena mereka hanya membutuhkan waktu tidur

yang singkat.

-erubahan polysmonographic pada pasien depresi meliputi lamanya

masa tidur, meningkatnya kesadaran di malam hari, dan kesadaran di awal

pagi, gelom'bang tidur =tahap dan ) perubahan pada 2D tidur, meliputi

terjadinya 2D tidur lebih awal pada malam hari =isalnya masa laten

2D lebih pendek> dan peningkatan "rekuensi dari pergerakan bola mata

selama 2D tidur.

+AN++UAN )E$EMASAN

angguan /emas sering dihubungkan dengan masalah tidur yang

ada. ambaran polysomnographic meliputi perubahan nonspesi"ik pada

masa laten tidur, penurunan e"isiensi tidur, peningkatan sejumlah tahap 1

dan % tidur, penurunan gelombang tidur.

Stress pas/a trauma berperan penting dalam terjadinya insomnia

dan gangguan tidur, tetapi perubahan polysomnographic nya tidak

22


23/39

spesi"ik. angguan panik dapat dihubungkan dengan terbangun tiba'tiba

dari tidur, yang sering dikeluhkan pasien. ambaran polysomnographic

meliputi peningkatan masa laten tidur dan penurunan e"isiensi tidur.

PEMA)AIAN A%AU )E%E+AN%UN+AN AL)HL

Eetergantungan alkohol dapat berkembang menjadi insomnia atau

hipersomnia. D"ek alkohol ini berbeda'beda, pada penggunaan akut akan

menimbulkan rasa ingin tidur dan mengurangi kesadaran selama '< jam

pertama dari tidur, yang kemudian akan meningkatkan kesadaran dan

mimpi yang berhubungan dengan ke/emasan pada pertengahan malam.

-ada penggunaan alkohol kronis, tidur menjadi terputus'putus denganperiode singkat dari tidur dalam yang diselingi oleh periode terbangun

singkat. 0engan abstinensi, tidur pada awalnya akan terganggu) insomnia

dan mimpi buruk dapat terjadi, tetapi kemudian akan mengalami

perbaikan bertahap.

+AN++UAN PSI)IA%I) LAINN7A

0elirium berperan terhadap terjadinya agitasi selama awal sore

atau malam hari. Se/ara klinis, tidur akan terputus'putus dengan

"rekuensi terbangun yang sering, awal insomnia, atau terbangun di awal

pagi hari. %olysomnographicakan memperlihatkan tidur yang terputus'

putus, rendahnya e"isiensi tidur, penurunan tahap dan < tidur, penurunan

presentasi 2D tidur.

+AN++UAN %IDU LAIN

a. +AN++UAN %IDU )AENA )NDISI MEDIS UMUM

erbagai keadaan medis dan neurologis memegang peranan

terhadap gangguan tidur. Aontohnya meliputi hipertensi atau

/ardio7as/ular insu""isiensy, hipertiroid, rematik, penyakit parkinson,

esophageal re"lu, asma, trauma kepala, penyakit perna"asan, penyakit

arteri koroner, angina pe/toris, dan artritis. Oanita hamil dapat

mengalami kesulitan tidur sebab seringnya ken/ing, pergerakan janin,

dan masalah yang berkaitan dengan kenyamanan posisi.

23


24/39

erbagai zat legal dan ilegal, mempunyai kemampuan untuk

menimbulkan gangguan tidur. Sebagai /ontoh, stimulus yang

berlebihan =misalnya kokain> dapat menyebabkan kesulitan untuk

tidur. -engobatan juga dapat menimbulkan gangguan tidur) sebagai

/ontoh, pasien kejang yang diberikan karbamazepin dilaporkan akan

tidur berlebihan.

)ea!aan Me!is !an Nerologis !an Penggnaan 8at -ang berhbngan

!engan +anggan %i!r


N

+anggan Me!is !an Nerologis Sbstansi


N

-enyakit $lzheimer $lkohol

$ngina $nti Eejang

$sma $nti 0epresan

-enyakit $rtei Eoroner $nti -sikotik

0iabetes elitus #ithium

D/zema Ipioid

astrointestinal 2e"lu -sy/hostimulants

Hipertensi Hipnotik'sedati"

Hipertiroid

0istro"i Itot

0istro"i iotonik

-enyakit -aru Ibstrukti"

-ain Syndromes

-aroysmal 4o/turnal Hemoglobinuria

3lkus -eptikum

Eehamilan

24


25/39

-rogressi7e Supranu/lear -alsy

Shy'0rager Syndrome

3remia

Menrt I$SD 3 meli"ti 9

1. Insomnia

a. De*inisi

sebagai suatu persepsi dimana seseorang merasa tidak /ukup tidur

atau merasakan kualitas tidur yang buruk walaupun orang tersebut

sebenarnya memiliki kesempatan tidur yang /ukup, sehingga

mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atau setelah

terbangun dari tidur .

b. Etiologi

1. Caktor -sikologi

Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab dari

(nsomnia jenis kronis, sedangkan berita'berita buruk gagal ren/ana

dapat menjadi penyebab insomnia transient.

%. -roblem -sikiatri

0epresi paling sering ditemukan. ;ika bangun lebih pagi dari

biasanya yang tidak diingininkan, adalah gejala paling umum dari

awal depresi, Aemas, 4eorosa, dan gangguan psikologi lainnya

sering menjadi penyebab dari gangguan tidur.

Sakit Cisik

Sesak na"as pada orang yang terserang asma, sinus, "lu

sehingga hidung yang tersumbat dapat merupakan penyebab

gangguan tidur. Selama penyebab "isik atau sakit "isik tersebut

belum dapat ditanggulangi dengan baik, gangguan tidur atau

sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi.

. Caktor #ingkungan

#ingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet,

lintasan kereta api, pabrik atau bahkan !G tetangga dapat menjadi

"aktor penyebab susah tidur.

aya hidup, alkohol, rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam

kerja yang tidak teratur, juga dapat menjadi "aktor penyebab sulit

tidur.

25


26/39

, e"ek putus zat

penyakit endokrinmetabolik, penyakit in"eksi dan lain'lain.

/. Elasi"ikasi (nsomnia

$dapun ma/am'ma/am dari tipe insomnia yaitu

' (nsomnia sementara =transient>

Fakni insomnia yang berlangsung beberapa malam dan biasanya

berhubungan dengan kejadian'kejadian tertentu yang berlangsung

sementara dan biasanya menimbulkan stress dan dapat dikenali

dengan mudah oleh pasien sendiri. 0iagnosis transient insomniabiasanya dibuat se/ara retrospekti" setelah keluhan pasien sudah

hilang. Eeluhan ini kurang lebih ditemukan sama pada pria dan

wanita dan episode berulang juga /ukup sering ditemukan, "aktor

yang memi/u antara lain akibat lingkungan tidur yang berbeda,

gangguan irama sirkadian sementara akibat jet lag atau rotasi

waktu kerja, stress situasional akibat lingkungan kerja baru, dan

lain'lainnya. !ransient insomnia biasanya tidak memerlukan terapi

khusus dan jarang membawa pasien ke dokter.

' (nsomnia jangka pendek

Fakni gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu dua sampai

tiga minggu. Eedua jenis insomnia ini biasanya menyerang orang

yang sedang mengalami stress, berada di lingkungan yang ribut'

ramai, berada di lingkungan yang mengalami perubahan

temperatur ekstrim, masalah dengan jadwal tidur'bangun seperti

yang terjadi saat jetlag, e"ek samping pengobatan.

' (nsomnia kronis

Eesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama sebulan

atau lebih. Salah satu penyebab /hroni/ insomnia yang paling

umum adalah depresi. -enyebab lainnya bisa berupa arthritis,

gangguan ginjal, gagal jantung, sleep apnea, sindrom restless legs,

-arkinson, dan hyperthyroidism. 4amun demikian, insomnia

kronis bisa juga disebabkan oleh "aktor perilaku, termasuk

penyalahgunaan ka"ein, alkohol, dan substansi lain, siklus

26


27/39

tidurbangun yang disebabkan oleh kerja lembur dan kegiatan

malam hari lainnya, dan stres kronis.

!. Mani*estasi Insomnia

' -erasaan sulit tidur, bangun terlalu awal

' Oajah kelihatan kusam

' ata merah, hingga timbul bayangan gelap di bawah mata

' #emas, mudah mengantuk

' 2esah dan mudah /emas

' Sulit berkonsentrasi, depresi, gangguan memori, dan gampang

tersinggung.

e. Dam"ak Insomniaerbagai dampak merugikan yang ditimbul dari insomnia yaitu :

' 0epresi

' Eesulitan untuk berkonsentrasi

' $kti7itas sehari'hari menjadi terganggu

' -restasi kerja atau belajar mengalami penurunan

' engalami kelelahan di siang hari

' Hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk

' eningkatkan risiko kematian

' enyebabkan ke/elakaan karena mengalami kelelahan yang

berlebihan

' emun/ulkan berbagai penyakit "isik

2. +angan ti!r -ang berkaitan !engan na*as Sleep-Related

Breathing Disorders6

angguan tidur terkait perna"asan atau Breathing!Related &leep

+isorders atau apnea tidur ditandai dengan episode berulang henti na"as

yang menyebabkan terjadinya hipoksia dan terbangun berkali'kali.

Eeadaan ini dapat terjadi akibat gangguan 7entilasi ketika tidur

=hipo7entilasi al7eolar sentral>. angguan tidur ini tidak disebabkan

oleh gangguan mental lain dan tidak pula akibat langsung pengaruh

"isiologik atau zat =termasuk medikasi>.

-enderita sering mengeluh mengantuk berlebihan di siang hari

sehingga mengganggu "ungsinya. 2asa kantuk yang berlebihan ini

27


28/39

terjadi akibat seringnya terbangun di malam hari karena penderita

berusaha untuk berna"as normal. 2asa kantuk sering mun/ul pada situasi

santai misalnya ketika memba/a dan menonton !G atau dalam

pertemuan. ila rasa kantuk sangat berlebihan, penderita bisa jatuh tidur

meskipun ia sedang dalam keadaan akti" misalnya sedang ber/akap'

/akap, makan, berjalan, atau berkendara. !ertidur sejenak tidak

menyegarkan bahkan dapat menimbulkan nyeri kepala. $pnea tidur

lebih sering terjadi pada laki'laki terutama bila ia tidur telentang.

-eristiwa'peristiwa respirasi abnormal yang terjadi pada apnea

tidur yaitu apnea =episode berhenti na"as>, hipopnea =respirasi lambat

dan dangkal>, dan hipo7entilasi = abnormal kadar oksigen dan karbon

dioksida darah>. Dpisode apnea dapat dieksaserbasi oleh penggunaanobat'obat yang mendepresi susunan sara" pusat dan alkohol.

endengkur, hipertensi, dan penyakit kardio7askuler berkaitan dengan

apnea tidur. ila sindrom apnea tidur derajatnya berat dan tidak diobati,

gangguan "ungsi jantung dapat terjadi dan mortalitas meningkat. da

tiga bentu$ apnea tidur yaitu0

a. Sindrom apnea tidur obstrukti"

Sindrom apnea tidur obstrukti" adalah bentuk apnea tidur

yang paling sering ditemukan. Sindrom ini ditandai dengan episode

berulang obstruksi jalan na"as atas =apnea'hipopnea> selama tidur.

iasanya terjadi pada penderita yang sangat gemuk. -enderita

biasanya tidur mendengkur =sangat keras> dan na"as pendek

bergantian dengan episode diam yang berlangsung sekitar %'

detik. 0engkuran yang keras terjadi karena ia berna"as melalui aliran

udara yang tersumbat sebagian. $danya periode diam atau berhenti

na"as disebabkan terjadinya obstruksi sempurna jalan na"as.

erhenti na"as kadang'kadang terjadi 6'9 detik sehingga bisa

terjadi sianosis. Sebagian besar penderita tidak menyadari

gangguannya ini. 4okturia dan inkontinensia nokturnal merupakan

salah satu gejala apnea tidur obstrukti". Hal ini terjadi karena

ekskresi urin meningkat dan juga karena "aktor mekanik =tekanan

dia"ragma>.

4okturia juga meningkatkan risiko terjadinya ke/elakaan

=jatuh> terutama pada lansia yang menggunakan sedati"'hipnotik.

28


29/39

-re7alensi penyakit renal kronik meningkat dengan bertambahnya

umur) gangguan ini sering menyebabkan nokturia.

b. Sindrom apnea tidur sentral

Sindrom apnea tidur sentral ditandai dengan penghentian

episodik 7entilasi ketika tidur =apnea dan hipopnea> tanpa obstruksi

jalan udara. angguan ini sering terjadi pada lansia akibat gangguan

jantung atau neurologik yang mengganggu regulasi 7entilasi.

endengkur ringan sering ditemukan pada penderita dengan

gangguan tidur ini.

c. Sindrom hipo7entilasi al7eolar sentral.

Sindrom hipo7entilasi al7eolar sentral ditandai dengangangguan pengontrolan 7entilasi yang mengakibatkan rendahnya

kadar oksigen arteri. entuk ini paling sering terjadi pada orang

yang sangat gemuk dan adanya keluhan tidur berlebihan di siang

hari. Seseorang dengan apnea tidur sering mengeluh adanya rasa

tidak enak di dada pada malam hari, rasa ter/ekik, dan ke/emasan.

-asien mengalami gangguan memori, konsentrasi buruk, dan

iritabel. angguan mood =gangguan depresi mayor, distimia>,

gangguan /emas =gangguan panik> dan demensia sering dikaitkan

dengan apnea tidur. engantuk di siang hari dapat menyebabkan

ke/elakaan misalnya tertidur saat berkendara. Selain itu, dapat pula

terjadi impairmen okupasional dan sosial.

%an!a:%an!a !an +e/ala A"nea %i!r bstrkti*

Susunan saraf pusat

' Somnolen berlebihan di siang hari

' elisah nokturnal

' 0epresi

' 0eteriorasi kogniti"

' 4yeri kepala di pagi hari

' erkurangnya dorongan seksual

Respirasi

29


30/39

' endengkur

' ulut dan tenggorok kering

Kardiovaskuler

' Hipertensi

' agal jantung

' $tritmia

Renal

' Dnuresis, nokturia

Hematologi

' -olisitemia.

3. ES%LESS LE+ S7NDME LS6 !an PEIDI$ LE+

M;EMEN% PLM6

#ansia dapat mengalami dis"ungsi neuromuskular yang berkaitan

dengan tidur. Restless 1eg &yndrome disebut juga sindrom Dkbom.

Sindrom ini ditandai dengan adanya dorongan yang kuat untuk

memindah'mindahkan kaki dengan /epat ketika mau jatuh tidur.

erakan'gerakan kaki sering bersamaan dengan apnea tidur. -asien

sering mengeluh adanya rasa sakit atau parestesia yang menjalar.

Eadang'kadang ada sensasi seperti semut atau /a/ing menjalar di

tungkai. agal ginjal, diabetes, anemia kronik, dan gangguan sara"

peri"er sering dihubungkan dengan 2#S. Restless leg syndrome dapat

pula diinduksi oleh neuroleptik, antidepresan, lithium, diuretik, dannarkotik. $gonis dopamin dapat mengurangi 2#S. 4arkotik juga e"ekti"

tetapi harus hati'hati karena dapat menimbulkan resistensi.

3ntuk gangguan ini belum ada terapi yang ideal. enzodiazepin

=/lonazepam> dan temazepam dapat mengurangi "rekuensi terbangun

tetapi kurang berman"aat terhadap gerakan'gerakan kaki. Selain itu, obat

ini dapat menyebabkan sedasi di siang hari. Ibat'obat seperti opioid,

dan le7odopa, serta /arbamazepine, juga /ukup berman"aat.

30


31/39

%eriodic 1eg Movement disebut juga mioklonus nokturnal yaitu

gerakan kaki berulang, stereotipi, dan durasinya pendek. erakan

berupa "leksi /epat dan periodik tungkai dan telapak kaki. Eeadaan ini

dapat menyebabkan terbangun berulang kali sepanjang malam.

-re7alensinya meningkat dengan bertambahnya umur. angguan ini

dihubungkan dengan sebab'sebab metabolik, 7askuler, anemia,

de"isiensi asam "olat, dan gangguan neurologik.

(. +AN++UAN I%MI) SI)ADIAN %IDU

2itme sirkadian dapat berkurang amplitudonya dengan

bertambahnya umur. #ansia /enderung tidur lebih awal dan bangun juga

lebih awal. 0ewasa normal membutuhkan dua jam /ahaya siang hari

untuk mendapatkan ritme tidur yang stabil, tetapi lansia hanya

membutuhkan sekitar , obat'obatan yang sedang dan

sering diminum baik dengan resep dokter atau beli sendiri, pemakaian

alkohol dan rokok kretek.

b. -emeriksaan Cisik

Earakteristik umum: identi"ikasi adanya obesitas dan dismor"ologi

kepala, wajah, dan gigi =micrognathia, retrognathia, hypoplasia

31


32/39

maksilaris, sumbing pada bibirpalatum, lidah besar, oklusi gigi,

kesejajaran mandibular>. Ibesitas diidenti"ikasi dengan mengukur

antropometri seperti berat badan, tinggi badan dan atau panjang

rentang tangan serta indeks masa tubuh =body mass index'BMI>.

Status mental: dilakukan untuk men/ari depresi =dengan skor

depresi>, ke/emasan =ansietas> dan penyakit psikiatrik lain

=dikonsulkan pada spesialis jiwa>

!ekanan darah: hipertensi mun/ul pada @*& kasus !-.

0ianjurkan pada pasien hipertensi agar diperiksa adanya kejadian

!-.

3kuran leher: lingkar leher dapat untuk memprediksi ukuran

membrane krikotiroid. -ada laki'laki dengan lingkar leher @1+

in/hi, pre7alensi IS$ &. -ada perempuan dengan lingkar leher

@1* in/hi resiko IS$ juga meningkat.

-emeriksaan hidung: penting untuk mengidenti"ikasi adanya

kelainan penyebab obstruksi jalan napas, antara lain: de7iasi

septum, adenoid yang besar, polip atau massa tumor di hidung

maupun naso"aring. -emeriksaan ini biasanya menggunakan

naso"aringoskop.

Iro"aring: periksa adanya kelainan anatomi yang menyebabkan

penurunan luas oro"aring seperti hipertro"i tonsil, palatum lunak

terlalu panjang, u7ula yang besar, "lap "aringeal, stenosis, tumor

dan jaringan perut di "aring posterior. 3ntuk mendeteksi tingkat

kesulitan intubasi dan luasnya oro"aring perlu dilakukan

pemeriksaan dengan skor allampati yang membagi menjadi : untuk mengidenti"ikasi

adanya penyakit kardio7askular dan penyakit paru obstrukti".

/. -emeriksaan -enunjang

#aboratorium klinik: pemeriksaan berdasarkan indikasi indi7idual

untuk menunjang diagnosis. -emeriksaan blood gas analyzes

(B") dibutuhkan apabila terdapat tanda'tanda hipoksia yang jelas,

terutama pada pasien dengan penyakit paru obstrukti" kronik.

32


33/39

-emeriksaan di laboratorium tidur: pemeriksaan yang dilakukan

selama tidur dengan alat polisomnogram dapat memberikan

in"ormasi yang akurat mengenai pola tidur pasien sehingga dapat

diketahui apakah pasien menderita IS$ atau AS$. -emeriksaan di

laboratorium tidur ini juga diperlukan untuk menghitung apneu!

hipopneu index (#I), yaitu menghitung jumlah total episode apnea

dan hipopnea dibagi lama tidur. ;ika $H( @ * kali episode per jam

maka diagnosis IS$ bia ditegakkan.

-emeriksaan lain yang dilakukan adalah multiple sleep latency test

(M1&/)#S! dilakukan untuk pasien yang mengeluh mengantuk

terus sepanjang hari dengan riwayat !- tidak jelas. 0engan alat

polisomnogram, uji ini mengukur periode laten =waktuke/epatan>

dari saat masih bangun sampai tertidur. 3ji dilakukan berulang kali

pada siang hari sesuai jadwal yang ditentukan. 3ji ini juga men/atat

mun/ulnya stadium 2D. $danya dua atau lebih stadium 2D

saat uji ini dilakukan, menunjukkan pasien dalam kondisi

narcolepsy Narcolepsyadalah gangguan tidur yang ditandai dengan

empat gejala, yaitu serangan mendadak tidur, katapleksi, paralisis

sementara dan halusinasi. #S! dapat membantu diagnosis

hypersomnia primer.

-emeriksaan mirip #S! yang disebut repeated test o. sustained

wa$e.ulness (R/&2) juga mengukur periode laten tetapi dengan

perintah agar pasien mempertahankan agar tetap bangun selama uji

dilakukan dan pasien ditempatkan di ruang tenang dengan lampu

temaram.

=. Penatalaksanaan "a!a s&enario#

Earena banyaknya gangguan tidur pada usia lanjut, maka penatalaksanaan

gangguan tidur pada usia lanjut dilaksanakan se/ara indi7idual, dengan

meneliti dan mengakses gejala dan tanda yang ada pada tiap penderita.

!etapi beberapa hal dapat diterapkan se/ara umum pada semua jenis

gangguan tidur pada usia lanjut. ereka adalah : edukasi tidur, merubah

gaya hidup , psikoterapi, dan medikamentosa.

a. Ddukasi tidur diberikan baik kepada penderita maupun keluarga atau

33


34/39

care giver. Ddukasi tersebut meliputi :

' !unggu sampai terasa sangat mengantuk sebelum naik ke tempat

tidur.

' Hindarkan penggunaan kamar tidur untuk bekerja, memba/a atau

menonton tele7isi.

' angun tidur pagi hari pada jam yang sama, tidak perduli sudah

berapa lama ia tidur.

' Hindarkan minum kopi atau merokok

' #akukan olahraga ringan setiap pagi setelah bangun tidur.

' Eurangi tidur siang, lakukan kegiatanhobby yang menyenangkan

' Eurangi jumlah minum setelah makan dan hindari minuman

beralkohol' -elajari teknik relaksasi atau meditasi

' Hindarkan gerakan badan yang berlebihan saat di tempat tidur

' #akukan doPa sebelum tidur

b. erubah gaya hidup =li.e style), diperlukan untuk memperbaiki "a/tor

"isik dan psikis yang mendasari terjadinya gangguan tidur pada usia

lanjut. -erubahan tersebut meliputi :

' 3saha menurunkan berat badan dan memperbaiki pola makan pada

penderita !-

' enghindari perjalanan jauh atau bekerja sampai malam hari

' enghindari memba/a dan menonton atau mendengarkan /erita'

/erita yang menakutkan dan sangat menyedihkan

' Ealau mungkin buat suasana lingkungan rumah bersih dan

menyenangkan

' -erbaiki hubungan antar anggota keluarga, tumbuhkan suaasana

aman dan penuh kasih antar sesama penghuni rumah

' #akukan akti7itas "isik, jangan duduk diam sepanjang hari

' -sikoterapi perlu diberikan pada penderita gangguan tidur yang

disebabkan oleh anietas dan depresi. 0isamping psikoterapi dari

psikolog, psikoterapi yang berupa dorongan dan penghiburan

sebaiknya dilakukan oleh anak atau /u/u penderita.

34


35/39

35

-ertanyaan'pertanyaan saringan:

1. $pakah anda puas dengan tidur anda

%. $pakah tidurkelelahan mengganggu akti7itas

harian. $pakah teman tidur anda atau lainnya

mengeluhkan sikap yang tidak biasa selama

tidur, seperti mendengkur, gang. 4a"as atau

gerakan tangan

;ika 1 tidak atau ya untuk % atau :

1. $pakah ini sudah menjadi masalah selama

lebih dari %' minggu

;ika tidak:1. $pakah ada alasan stress yang

lain =mis. $lasan menderita

kerugian atau kekalahan,

kehilangan, perawatan rumah

sakit yang akut> $tau kondisi

kesehatan yang mengganggu

tidur

;ika ya:1. Cokus pada latar belakang dan

pengobatan "isik

%. 2e7iew kebersihan tidur

. $pakah ada bukti gangguan

tidur utama

;ika ya, pusatkan perhatian pada

stressorkondisi'kondisi ini. 2 :

a. Eebersihan tidur

b. !erapi kondisi medis yang

menyertai

c. ;ika stressor bersi"at

sementara =selama

perawatan rumah sakit akut

atau sedang dalam

kedukaan> dan kesulitantidur sangat nyata,

pertimbangkan pemberian

hipnotik jangka pendek

=jika tidak ada kontra

indikasi

;ika tidak, re7iew

kebersihan tidur.

2:

a.3sahakan

meningkatkan

kebersihan tidur

b.D7aluasi ulang,

jika tidak ada

kemajuan dalam

%' minggu

;ika ya:

1. $pakah ada kejadian sleep

apnea

%. $pakah ada kejadian

gerakan'gerakan periodi/dari badan selama tidur

. $pakah ada kejadian

abnormalitas irama

sirkadian

2: tingkatkan kebersihan tidur,

terapi sinar terang


36/39

!erapi medikamentosa diberikan sesuai dengan penyebab yang

mendasari terjadinya gengguan tidur dan jenis gangguan tidur yang

terjadi. Ibat'obat transkuiliser minor seperti golongan benzodiazepin

dapat diberikan pada pasien insomnia akut, diberikan dosis ke/il dan

dalam waktu yang tidak lama. !erapi terhadap penyakit penyerta yang

diderita usia lanjut harus dilakukan dengan menghindarkan sebisa

mungkin obat'obatan yang menyebabkan gangguan tidur. elatonin

yang sedang marak dipakai sebagai obat tidur, sampai saat ini belum

menunjukkan hasil yang memuaskan dalam mengatasi gangguan tidur

pada usia lanjut.

1>. Diagnosis "asti "a!a skenario

-asien diduga mengalami gangguan tidur irama sirkardian

dikarenakan memiliki gejala'gejala seperti insomnia pada waktu tertentu

=malam hari> dan tidur berlebihan pada siang hari sehingga terjadi

gangguan "ungsi sosial, pekerjaan, "ungsi lainnya atau dapatmenyebabkan penderitaan se/ara subyekti". 0iagnosis ditegakkan bila

36

;(ka tidak :

1. $pakah ada penyebab media potensial =seperti nyeri karena

artritis, re"lu,dll>

;ika ya, terapi kondisi'kondisi tersebut.

%. $pakah ada penyebab obat'obatan yang potensial ;ika ya,

hilangkan turunkan dosis obat tersebut

. $pakah ada depresi ;ika ya, obati depresi


37/39

terjadi gangguan "ungsi sosial, pekerjaan, atau penderitaan subyekti"

se/ara signi"ikan. Eemampuan indi7idu beradaptasi dengan perubahan

sirkadian ber7ariasi sangat luas. Eebanyakan indi7idu dengan gejala ini

tidak men/ari pertolongan karena gejalanya tidak berat.

agian'bagian yang ber"ungsi dalam pengaturan sirkadian antara

lain temperatur badan, plasma darah, urine, "ungsi ginjal dan psikologi.

0alam keadaan normal "ungsi irama sirkadian mengatur siklus biologi

irama tidur bangun, dimana sepertiga waktu untuk tidur dan dua pertiga

untuk bangunakti7itas. Siklus irama sirkadian ini dapat mengalami

gangguan, apabila irama tersebut mengalami pergeseran. enurut

beberapa penelitian terjadi pergeseran irama sirkadian antara onset waktu

tidur reguler dengan waktu tidur yang irreguler =bringing irama sirkadian>

sehingga terjadi perubahan pemendekan waktu onset tidur dan perubahan

pada "ase 2D.

37


38/39

BAB III

PENU%UP

3.1 )esim"lan

erdasarkan skenario pada # yang telah dibahas dalam S0,

kami menyimpulkan bahwa pasien dalam skenario tersebut mengalami gejala'

gejala perubahan pola waktu tidur sehingga menyebabkan insomnia pada

waktu tertentu =malam hari> karena pada skenario tersebut menunjukan bahwa

bapak tersebut sering terbangun tanpa ada alasan dan susah untuk tidur lagi

dan juga karena itu ia membutuhkan waktu lebih banyak tidur di siang hari

karena sangat mengantuk. 0ari gejala'gejala tersebut menunjukan bahwa

pasien mengalami gangguan tidur irama sirkardian namun harus dilakukan

pemeriksaan penunjang terlebih dahulu seperti obser7asi pola tidur dan juga

pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosis pada skenario tersebut.

Q

DA'%A PUS%A)A

38


39/39

( Alassi"i/ation. "lobal +atabase on Body Mass Index. Oorld Health

Irganization. %6. !ersedia di http:www.who.intbmiinde.jsp

intro-ageBintroR.html0iakses pada tanggal 9 $pril %16.

0armojo, oedhi. %1. %1

Tidur Malamku Terganggu

Documents

Transcript of Tidur Malamku Terganggu