This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah...

25
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days. 28 Bab III Gambaran Umum Wilayah III.1 Batas Wilayah Cekungan Air Tanah (CAT) Bandung atau Cekungan Bandung, atau sering juga disebut dengan Bandung Metropolitan, merupakan salah satu cekungan dengan sistem aliran sungai (DAS) terbesar di Pulau Jawa. Wilayah CAT Bandung terletak pada latitude 7 o 19’ – 6 o 24” Lintang Selatan dan longitude 106 o 51” – 107 o 51” Bujur Timur. Secara administratif CAT Bandung meliputi empat wilayah, termasuk dua kabupaten (Kabupaten Bandung dan sebagian Kabupaten Sumedang) dan dua kota (Kota Bandung dan Kota Cimahi) dengan total area 338.394,38 ha, yaitu : 1. Kota Bandung seluas 16.729,65 ha atau 4,94 % 2. Kabupaten Bandung seluas 307.307 ha atau 90,83% 3. Kota Cimahi seluas 4.036,73 ha atau 1,2 % 4. sebagian Kabupaten Sumedang (Kecamatan Jatinangor, Cimanggung dan Kecamatan Tanjungsari) seluas 20.755 ha atau 5,88 %. Cekungan Bandung merupakan satu wilayah yang secara ekologis berbatasan dengan CAT Lembang di sebelah utara dan sebelah barat berbatasan dengan CAT Batujajar, di bagian timur CAT Sumedang dan CAT Malangbong, di bagian selatan berbatasan dengan CAT Garut, CAT Banjarsari dan CAT Cibuni. Daerah ini dikelilingi kompleks pegunungan Tangkubanperahu di sebelah utara, dengan puncak-puncaknya antara lain Gunung (G.) Burangrang 2076 m di atas muka laut (aml), G. Tangkubanperahu (2064 m.aml), G. Manglayang (1800 m.aml), dan G. Bukit Jarian (1282 m.aml). Sedangkan di bagian selatan oleh kompleks pegunungan Patuha - Malabar, dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 m.aml), G. Malabar (2321 m.aml), dan G. Tanjak Nangsi (1514 m.aml). Di bagian barat dibatasi oleh G. Lagadar, G. Lalakon dan G. Padakasih yang memisahkan CAT Bandung – Soreang dan CAT Batujajar.

Transcript of This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah...

Page 1: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

28

Bab III Gambaran Umum Wilayah

III.1 Batas Wilayah

Cekungan Air Tanah (CAT) Bandung atau Cekungan Bandung, atau sering juga

disebut dengan Bandung Metropolitan, merupakan salah satu cekungan dengan

sistem aliran sungai (DAS) terbesar di Pulau Jawa. Wilayah CAT Bandung

terletak pada latitude 7o19’ – 6o24” Lintang Selatan dan longitude 106o51” –

107o51” Bujur Timur.

Secara administratif CAT Bandung meliputi empat wilayah, termasuk dua

kabupaten (Kabupaten Bandung dan sebagian Kabupaten Sumedang) dan dua kota

(Kota Bandung dan Kota Cimahi) dengan total area 338.394,38 ha, yaitu :

1. Kota Bandung seluas 16.729,65 ha atau 4,94 %

2. Kabupaten Bandung seluas 307.307 ha atau 90,83%

3. Kota Cimahi seluas 4.036,73 ha atau 1,2 %

4. sebagian Kabupaten Sumedang (Kecamatan Jatinangor, Cimanggung dan

Kecamatan Tanjungsari) seluas 20.755 ha atau 5,88 %.

Cekungan Bandung merupakan satu wilayah yang secara ekologis berbatasan

dengan CAT Lembang di sebelah utara dan sebelah barat berbatasan dengan CAT

Batujajar, di bagian timur CAT Sumedang dan CAT Malangbong, di bagian

selatan berbatasan dengan CAT Garut, CAT Banjarsari dan CAT Cibuni. Daerah

ini dikelilingi kompleks pegunungan Tangkubanperahu di sebelah utara, dengan

puncak-puncaknya antara lain Gunung (G.) Burangrang 2076 m di atas muka laut

(aml), G. Tangkubanperahu (2064 m.aml), G. Manglayang (1800 m.aml), dan G.

Bukit Jarian (1282 m.aml). Sedangkan di bagian selatan oleh kompleks

pegunungan Patuha - Malabar, dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang

(1256 m.aml), G. Cakra (1807 m.aml), G. Malabar (2321 m.aml), dan G. Tanjak

Nangsi (1514 m.aml). Di bagian barat dibatasi oleh G. Lagadar, G. Lalakon dan G.

Padakasih yang memisahkan CAT Bandung – Soreang dan CAT Batujajar.

Page 2: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

29

Komplek pegunungan Krenceng (1736 m.aml), dan G. Mandalawangi (1676

m.aml) membatasi cekungan ini di sebelah timur.

III.2 Tata Lingkungan

Topografi

CAT Bandung berupa suatu bentangan alam dengan ketinggian dataran antara 650

- 800 m di atas muka laut (aml) yang dikelilingi oleh rangkaian pegunungan

dengan ketinggian puncaknya antara 2000 - 2400 m.aml.

Kondisi Iklim

Daerah penelitian terletak di daerah ekuatorial tropikal yang dipengaruhi angin

monsun Barat dan angin monsun Timur, kedua monsun tersebut mempengaruhi

siklus hidrologi di CAT Bandung. Secara umum wilayah penelitian mempunyai

iklim tropis, dengan suhu udara antara 22,6 - 23,9 C, dan kelembaban antara 70 -

83 %. Data tersebut merupakan hasil pencatatan periode 1951 - 1976 dari stasiun

klimatologi Bandung. Suhu udara umumnya akan naik atau turun sesuai dengan

naik turunnya ketinggian, di daerah survei suhu udara tersebut akan berkurang

sekitar 0,55 C pada setiap penurunan beda tinggi 100 m.

Curah hujan rata-rata tahunan di daerah survei bervariasi, dari 1700 mm dibagian

tengah arah tenggara Kota Bandung, sampai lebih dari 3500 mm dibagian utara

dan kurang dari 3000 mm dibagian selatan dengan curah hujan rata-rata 2250

mm/tahun.

Curah hujan rata-rata bulanan yang relatif terbasah, yaitu di atas 200 mm terjadi

pada November-April, sedangkan curah hujan rata-rata bulanan yang relatif

kering, yaitu di bawah 200 mm terjadi pada Mei - Oktober.

Dari stasiun meteorologi Margahayu dengan ketinggian 1250 m.aml, tercatat

evaporasi Pan A menunjukkan 1259 mm/tahun. Dengan faktor koreksi antara

0,6-0,8 diperoleh angka evapotranspirasi sebesar 1007 mm/tahun.

Page 3: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

30

Kondisi iklim sangat menentukan besarnya evaporasi, dan di samping

faktor-faktor lainnya seperti kondisi geologi serta tataguna lahan, sangat

berpengaruh terhadap pembentukkan airtanah di wilayah penelitian.

Limpasan Air

Koefisien limpasan air rata-rata di CAT Bandung bervariasi terhadap waktu akibat

pengaruh angin monsun, di mana nilai koefisien limpasan maksimum terjadi pada

bulan April sebesar 58 l/det/km2 dan minimum pada bulan September sebesar 10

l/det/km2, sedangkan koefisien limpasan rata-rata tahunan sebesar 36 l/det/km2.

Berdasarkan luas wilayah CAT Bandung dengan luas wilayah pengaliran sebesar

2283 km2 dan dengan curah hujan rata-rata wilayah 2250 mm/tahun (5200 juta

m3) diperoleh limpasan 1150 mm/tahun (2570 juta m3).

Geomorfologi

Penelitian geologi daerah Bandung telah dilakukan, antara lain oleh Klompe dan

Kusumadinata (1956), Silitonga (1973), Djoko Hartono (1989), dan Alzwar

(1989). Berdasarkan geomorfologinya, wilayah CAT Bandung dibagi menjadi

empat satuan geomorfologi, yaitu satuan danau yang meliputi dataran tinggi

Bandung, satuan kerucut gunung api yang melingkari cekungan di sebelah

Utara-Timur dan Selatan, serta satuan Pematang Homoklin yang membentuk

perbukitan Rajamandala dan menutup CAT Bandung di sebelah Barat.

Struktur yang berkembang di wilayah CAT Bandung didominasi oleh sesar

dengan arah utama Barat – Timur dan Baratlaut – Tenggara. Sesar Lembang yang

berarah Barat – Timur adalah sesar yang paling penting di daerah ini, terutama

dalam kaitannya dengan pasokan air ke dalam CAT Bandung. Adanya sesar dapat

memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap aliran tanah. Pengaruh positif

yaitu bahwa sesar dapat menyalurkan air, sedangkan pengaruh negatif bahwa sesar

dapat menahan gerakan air tanah dan sewaktu-waktu menimbulkan bencana.

Page 4: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

31

Kondisi Hidrogeologi

Sistem akifer terbentuk karena adanya perbedaan kemampuan lapisan batuan

pembawa air. Kemampuan ini dicirikan oleh daya menyimpan/meloloskan air

yang ditentukan oleh sifat fisik batuan yaitu keterusan dan kelulusannya.

Page 5: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

32

Gambar III.1 Peta Wilayah Cekungan Air Tanah Bandung(Distamben Prov. Jawa Barat, 2006)

Page 6: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

33

Berdasarkan sifat fisik tersebut litologi akuifer di wilayah CAT Bandung dapat

dikelompokkan dalam 3 (tiga) sistem yakni :

Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir.

Material penyusun akuifer terdiri dari lanau, pasir dan kerikil yang umumnya

belum padu dan mempunyai kesarangan dan kelulusan sedang hingga tinggi.

Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir dan rekahan

Litologi akuifer yang termasuk dalam sistem akuifer dengan aliran ruang antar

butir dan rekahan ini memiliki kesarangan dan kelulusan rendah hingga tinggi.

Akuifer dengan aliran melalui rekahan/celah.

Umumnya memiliki produktivitas akuifer rendah sampai langka airtanah.

Hidrogeologi daerah penelitian secara regional telah disusun oleh Soetrisno

(1983), CAT Bandung mempunyai produktivitas akuifer sedang sampai tinggi,

setempat-setempat di bagian selatan dijumpai daerah langka, demikian juga daerah

puncak bukit/gunung. Daerah yang berproduktivitas tinggi terletak di kota

Bandung sampai Cimahi.

Arah aliran air bawah tanah di CAT Bandung berasal dari sebelah utara mengalir

ke selatan, dari timur mengalir ke barat, dan dari selatan mengalir ke utara,

semuanya mengumpul di dataran Bandung sekitar sepanjang S. Citarum.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu akuifer air bawah tanah yang terdapat di

wilayah CAT Bandung secara umum dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima)

kelompok kedalaman sebagai berikut

1. Akuifer dangkal mengandung air bawah tanah bebas kedalaman kurang dari

10 m

2. Akuifer dangkal mengandung air bawah tanah bebas atau semi tertekan

kedalaman 10-45 m.

3. Akuifer dalam mengandung air bawah tanah tertekan kedalaman 45-95 m.

4. Akuifer dalam mengandung air bawah tanah tertekan kedalaman 95-210 m.

Page 7: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

34

5. Akuifer dalam mengandung air bawah tanah tertekan kedalaman lebih dari 210

m.

Air bawah tanah pada akuifer dengan kedalaman kurang dari 45 m dialokasikan

untuk keperluan domestik atau rumah tangga penduduk. Sementara untuk

keperluan industri memanfaatkan air bawah tanah pada kedalaman akuifer lebih

dari 45 m. Kondisi air bawah tanah dinilai berdasarkan kondisi awal air bawah

tanah yang terdapat pada akuifer dengan kedalaman lebih dari 45 m.

Sungai utama yang mengalir pada satuan ini adalah Sungai (S.) Citarum dengan

anak sungai di bagian utara antara lain : S. Cimahi, S. Cibeureum, S.

Cikapundung, S. Cipamokolan, S. Cikeruh dan S. Citarik. Sedangkan di bagian

selatan antara lain : S. Ciwidey, S. Cisangkuy dan S. Citarum Hulu. Sungai-sungai

tersebut membentuk pola aliran mendaun (subdendritik).

Imbuhan Airtanah

Imbuhan terhadap akifer dangkal di CAT Bandung pada umumnya merupakan

proses langsung baik alamiah maupun buatan, dan berlangsung seketika paling

lama rentang mingguan. Sedangkan imbuhan terhadap akifer tengah dan akifer

dalam terjadi secara langsung dan tidak langsung. Proses langsung terjadi di

daerah imbuhan utama, dan proses tidak langsung terjadi hampir di seluruh daerah

cekungan. Kondisi tersebut terjadi karena pada saat ini tinggi pisometrik dari

airtanah dalam berada di bawah tingi preatik airtanah dangkal. Artinya, imbuhan

berlangsung pertama ke akifer dangkal dan karena adanya beda tinggi tersebut,

akifer dangkal mengimbuh ke akifer tengah/dalam melalui bocoran.

Berdasarkan pisometri asal penyusunan akifer Bandung, maka daerah Utara CAT

Bandung merupakan daerah imbuh utama. Pengujian Geyh (1990) terhadap isotop

stabil δ18O dan δ2H dari 44 conto airtanah yang berasal dari sumur bor dan mata

air yang tersebar di CAT Bandung membuktikan bahwa daerah imbuh terletak di

bagian Utara CAT Bandung pada ketinggian 1050-1300 m.dpl. waktu alir airtanah

dari daerah imbuh ke daerah luah berselang dalam beberapa dekade sampai sekitar

Page 8: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

35

700 tahun. Sedangkan hasil uji isotop 14C menunjukkan bahwa airtanah menjadi

relatif lebih muda ke arah Barat cekungan, di bagian Timur umur airtanah 10.670

tahun sebelum hari ini. Angka-angka ini membuktikan bahwa meskipun airtanah

merupakan sumberdaya alam yang terbaharui, namun waktu pengisian kembali

(replenishment) sangat relatif.

Jumlah imbuhan sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik daerah imbuh seperti

rupabumi, jenis batuan, hidrogeolgi, curah hujan, sistim aliran permukaan dan

tutupan lahan. Berdasarkan hasil penelitian dari Pusat Penelitian Geoteknologi -

LIPI, 2007, dengan menggunakan metoda neraca kelembaban tanah, jumlah total

imbuhan potensial airtanah di CAT Bandung (dari data stasiun Nanjung)

diperkirakan sekitar 334,7 juta m3 atau sekitar 6,1 % dari total hujan. Jumlah ini

berbeda dengan hasil perhitungan dengan menggunakan metoda klasik

(Thornwaite) dimana hasil menunjukkan 8,6 % dari total hujan menjadi imbuhan

potensial (Ruchijat, 2000). Mengacu pada kondisi topografi dan geologi,

diprediksikan bahwa hanya 50 % dari potensi tersebut (sekitar 165 juta m3) yang

dapat secara efektif menjadi imbuhan ke akifer dalam. Laju imbuhan potensial

cenderung konstan, walaupun terjadi perubahan yang disebabkan oleh beberapa

faktor seperti perubahan tata guna lahan, dll.

III.3 Tata Ruang

Tataguna lahan di Kota Bandung sangat didominasi perdagangan dan jasa selain

permukiman, sedangkan kota-kota di sekitarnya masih didominasi pertanian,

perumahan serta industri.

Kawasan permukiman baik skala besar maupun kecil sampai sekarang tumbuh

dengan cepat. Sehubungan dengan itu salah satu dampak yang sangat dirasakan

semakin terancamnya daerah-daerah konservasi seperti di bagian Utara dan

Selatan.

Page 9: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

36

Pertumbuhan lahan terbangun dalam kurun waktu 1994-2001 menunjukkan

kecenderungan penurunan dan kenaikan di jenis penggunaan lahan tertentu.

Secara luasan lahan, maka guna lahan kawasan dan zona industri meningkat

sebesar 5,2% serta pemukiman meningkat 10,40%. Kecenderungan tersebut

diperkirakan akan tetap meningkat sampai dengan tahun 2025. Sementara itu

untuk lahan sawah dalam kurun waktu tersebut memperlihatkan kecenderungan

yang terus menurun yaitu sebesar 19,01 %.

Sementara itu jika dikaitkan dengan kebijakan pola tata ruang Provinsi Jawa

Barat, maka di wilayah Metropolitan Bandung kawasan yang seharusnya berfungsi

lindung adalah seluas 144.269,7 ha atau sebesar 30,28 % yang tersebar terutama di

bagian Utara dan Selatan, dan kawasan budidaya seluas 195.461,1 ha. Lahan-lahan

yang seharusnya menjadi kawasan lindung tersebut dalam kurun waktu 1994-2001

mengalami kecenderungan yang terus menurun dan terkonversi menjadi lahan

terbangun terutama di kawasan lindung non-hutan. Berikut ini adalah tabel

kecenderungan lahan terbangun di kawasan lindung dan kawasan budidaya pada

kurun waktu 1994-2001.

Tabel III.1. Pergeseran penggunaan lahan 1994-2001

Penggunaan LahanLuas Lahan

1994(ha)

Luas Lahan2001 (ha)

Perubahan(ha)

Hutan PrimerHutan SekunderPerkebunanSawahPermukimanKebun CampuranLadang/tegalanKawasan & Zona IndustriKawasanPertambangan/galianSemak belukarPadang rumput/ilalangTanah kosong/terbukaSungai/Danau/Waduk

57294,439349,357680,865626,129914,942638,634656,62356,2461,8

2516,56427,81611,76767,1

55748,75541,9

55946,653147,433025,185889,637030,72478,8537,2

3138,56427,81611,76776,6

-1545,7-33807,4-1734,2

-12478,7+3110,2

+43251,2+2375,1+122,5+75,4

+622,000

+9,4

(Sumber : Bapeda Prov. Jawa Barat, 2004)

Page 10: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

37

III.4 Kondisi Sosio-Ekonomi

Kependudukan

Jumlah penduduk di CAT Bandung yang terdiri dari wilayah administratif

Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kecamatan Jatinangor,

Cimanggung dan Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan berkisar antara 1,74 -

4,37%, dimana konsentrasi penduduk terdapat di kota Bandung yaitu sebanyak

34%. Populasi penduduk di wilayah CAT Bandung adalah 7.522.097 jiwa pada

tahun 2005 dan diprediksikan mencapai 14.561.965 jiwa pada 2025. kepadatan

penduduk rata-rata di wilayah CAT Bandung adalah 20 jiwa/ha, dimana kepadatan

penduduk kota Bandung adalah 139 jiwa/ha, kota Cimahi 105 jiwa/ha, dan

kabupaten Bandung 13 jiwa/ha. Sedangkan pada 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten

Sumedang yang masuk ke dalam wilayah CAT Bandung yaitu kecamatan

Tanjungsari 16 jiwa/ha, kecamatan Cimanggung 16 jiwa/ha, dan kecamatan

Jatinangor 32 jiwa/ha.

Tabel III.2. Poyeksi penduduk CAT Bandung sampai dengan tahun 2025

(Sumber : Bapeda Prov. Jawa Barat, 2005, dengan perhitungan)

Perekonomian

Data tahun 2003, perdagangan dan industri tidak termasuk minyak dan gas bumi,

memberikan kontribusi terbesar terhadap PRDB (Produk Regional Domestik

Bruto) atas dasar harga berlaku. Dari sektor perdagangan terhitung Rp. 7.473.793

triliun dan dari sektor industri Rp. 7.225.546 triliun, atau sama dengan 31,91 %

dan 30,85 % dari total PDRB. Selanjutnya, sektor transportasi dan komunikasi

terhitung 11,64% dan sektor jasa 10,79 %.

Page 11: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

38

Di Kabupaten Bandung, kontribusi terbesar diperoleh dari industri proses (53,66

%), diikuti oleh perdagangan (17,41 %) dan pertanian (9,53%). Pola yang sama

juga ditemukan di Kota Cimahi. Pada tahun 2003, atas dasar harga berlaku, sektor

industri memberikan kontribusi sebesar 68,08 % dari PDRB total, diikuti oleh

sektor perdagangan (15,19 %). Secara umum tinjauan perekonomian 3 (tiga)

kecamatan di Kabupaten Sumedang yang berada di wilayah CAT Bandung

(Kecamatan Tanjungsari, Cimanggung dan Jatinangor) dilihat dari nilai PDRB

Kabupaten Sumedang secara keseluruhan. Kontribusi terbesar diperoleh dari

sektor pertanian (32.65%), perdagangan (26,50%) dan industri (16,89%).

Aktivitas ekonomi di CAT Bandung terkonsentrasi di kedua kota dan Kabupaten

Bandung yang dapat dilihat dari perbandingan PDRBnya. Laju pertumbuhan

PDRB tahunan di CAT Bandung mencapai 15,66 %, di mana laju pertumbuhan

tertinggi terjadi di Kota Bandung dengan 19,56 %.

Pada tahun 2003, PDRB total untuk wilayah CAT Bandung adalah sebesar Rp.

56.262.565 triliun, yang terdiri dari :

1. Kota Bandung Rp. 23.420.125 triliun

2. Kab. Bandung Rp. 23.833.127 triliun

3. Kota Cimahi Rp. 5.172.022 triliun

4. Kabupaten Sumedang Rp. 3.837.289 triliun

(Sumber : BPS, 2003)

III.5 Kondisi Sumberdaya Air

III.5.1 Potensi

Potensi Air Permukaan

Wilayah CAT Bandung merupakan bagian dari aliran sungai (DAS) Citarum Hulu

yang bersumber di lereng Gunung Wayang bagian tenggara. Potensi air air yang

ditunjukkan dari aliran air permukaan rata-rata per tahun pada wilayah Sungai

Citarum mencapai 13,07 milyar m3/tahun. Dari potensi yang besar tersebut

Page 12: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

39

kapasitas yang dapat ditampung melalui 3 (tiga) bendungan (Saguling, Cirata, dan

Jatiluhur) adalah sebesar 4,38 milyar m3 (6,8%).

Berdasarkan RTRWP Jabar 2010, aliran rata-rata yang diperoleh dari DAS

Citarum (luas 706.177,47 ha) mencapai 9,052 milyar m3/tahun, sedangkan aliran

mantap mencapai 3,9 milyar m3/tahun. Untuk sungai dan anak sungai yang berada

di wilayah CAT Bandung, potensi air permukaan yang ditunjukkan aliran rata-rata

mencapai 1,744 milyar m3/tahun dan aliran mantap sekitar 1,447 milyar

m3/tahun.

Potensi Mata Air dan Air Bawah Tanah

Mata air pada umumnya ditemukan di wilayah konservasi yang merupakan

recharge area. Total discharge dari mata air kurang dari 600 liter/detik. Jumlah

ini tidak stabil, melainkan berfluktuasi tergantung pada perubahan cuaca/musim.

Jumlah yang signifikan dari mata air digunakan sebagai sumber air alternatif,

terutama di daerah rural. Kebanyakan dari sumber mata air di CAT Bandung

terletak pada ketinggian lebih dari 750 m di atas permukaan laut. Potensi mata air

ini mencapai 2.785 liter/detik atau 87.859.296 m3/tahun (Gunawan 1995).

Mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No.

716.K/40/MEM/2003, berdasarkan potensinya, airtanah di CAT Bandung dibagi

kedalam tiga cekungan airtanah, yaitu Cekungan Lembang, Cekungan Batujajar

dan CAT Bandung-Soreang, yang diklasifikasikan sebagai airtanah terkekang dan

tidak terkekang (bebas).

Page 13: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

40

Tabel III.3 Potensi Airtanah di DAS Citarum

Cekungan AirtanahNo Nama Area

(Km2)Tingkat

Investigasi

Jumlah cadangan airtanah(juta m3/tahun)

Takterkekang

Terkekang

1 Lembang 169 Diketahui 164 162 Batujajar 85 Diketahui 66 13 Bandung-Sorea

ng1716 Diperkirakan 369 117

Sumber : Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 716.K/40/MEM/2003,

Pasokan Air Bersih PDAM

Perusahaan daerah pengelola penyediaan air minum di Kota Bandung (PDAM)

menyediakan air untuk kebutuhan domestik di wilayah Kota dan Kabupaten

Bandung. Prosentase cakupan pelayanan di kota Bandung mencapai 52 % dengan

jumlah sambungan langsung sekitar 145.757 rumah tangga. Di Kabupaten

Bandung, PDAM baru melayani 23% dari total populasi dengan jumlah

sambungan langsung 34.381 rumah tangga. Di Kota Cimahi, cakupan pelayanan

PDAM 20% dengan jumlah sambungan langsung 24.752 rumah tangga.

III.5.2 Proyeksi dan Kebutuhan Air Bersih

Seiring dengan tekanan peningkatan populasi, kebutuhan air domestik mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Kebutuhan air domestik pada tahun 1995 adalah

227,08 juta m3 dan meningkat hingga 318 juta m3 pada tahun 2005. Kebutuhan

air industri pun cenderung meningkat dengan proyeksi laju peningkatan kebutuhan

air 10%, pada tahun 2005 kebutuhan air industri sebesar 134 juta m3.

III.5.3 Pengambilan Air Tanah

Pengambilan air tanah di daerah Bandung meningkat pesat antara tahun 1985

sampai 1996 yang mencapai 76,8 juta m3, kemudian menurun seiring dengan

krisis ekonomi dan mencapai jumlah terendah pada tahun 1998 sebesar 41,7 juta

m3, kemudian mulai meningkat lagi hingga diperkirakan pada tahun 2004

Page 14: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

41

mencapai 58,5 juta m3. Demikian juga perkembangan jumlah sumur produksi

meningkat pesat antara tahun 1985 sampai 1996 yang mencapai 2628, kemudian

menurun hingga tahun 2004. Setelah keadaan ekonomi kembali teratasi,

kecenderungan penggunaan air tanah kembali meningkat.

Pengguna terbesar air bawah tanah di wilayah ini adalah domestik dan sektor

industri. Saat ini tercatat bahwa lebih dari 75% air yang digunakan oleh industri

untuk kegiatan prosesnya di Bandung Metropolitan diperoleh dari air tanah

(Asdak, PR 14 Juni 2007). Selain itu PDAM kabupaten dan kota di beberapa

daerah juga menggunakan air tanah untuk penyediaan air domestik.

Penggunan Airtanah Industri

Sekitar 50 % industri di CAT Bandung merupakan industri tekstil yang

membutuhkan jumlah air yang cukup banyak dalam proses kegiatannya. Banyak

dari industri ini berlokasi di wilayah yang tidak tercakup/memiliki

infrastruktur/sarana penyediaan air bersih, oleh karena itu air tanah dinilai

merupakan solusi yang murah dan efektif untuk mendukung kegiatannya.

Gambar III.2 Perkembangan Pengambilan Air Tanah di CAT Bandung(Sumber : Djaendi, Pusat Lingkungan Geologi, dari Trisno, 2007)

Penggunaan airtanah oleh industri pada tahun 1993 mencapai 59,55 % dari jumlah

total air yang dibutuhkan, dan meningkat hingga 66,34 % pada tahun 1995 dan

kemudian menurun sebesar 59,60 % pada tahun 1996. Krisis ekonomi yang terjadi

Page 15: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

42

di Indonesia pada tahun 1997 turut memberikan dampak terhadap abstraksi

airtanah. Pada tahun 1999 penggunaan airtanah oleh industri menurun hingga

57,20 % dan kemudian meningkat 57,84% pada tahun 2000 dan mencapai hampir

70 % pada tahun 2004.

Penggunaan Airtanah Domestik

Saat ini, tidak ada data yang akurat mengenai jumlah (m3) yang telah diekstraksi

oleh masyarakat untuk keperluan domestiknya di CAT Bandung.

III.6 Laju Kerusakan Air Tanah

Eksploitasi sumberdaya airtanah yang tak terkendali merupakan permasalahan

berat yang dihadapi sehingga menyebabkan kondisi airtanah kian memburuk, hal

ini disebabkan antara lain akibat kebergantungan industri terhadap airtanah sangat

besar.

Gambar III.3 Proyeksi abstraksi airtanah oleh penggunaan domestik (1993-2000)(Sumber : Wangsaatmaja, 2006)

Page 16: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

43

Kebergantungan terhadap airtanah tersebut antara lain disebabkan oleh

faktor-faktor :

Ekstraksi air tanah saat ini membutuhkan biaya yang jauh lebih murah

dibandingkan dengan menggunakan sumber air alternatif lainnya seperti air

permukaan, PDAM maupun waste water recycle, di mana penggunaan air

permukaan membutuhkan investasi yang lebih besar dalam penyediaan

konstruksi sarana pengolah air baku dibandingkan dengan infrastruktur untuk

pengambilan airtanah. Selain itu pembangunan sarana pengolah air baku

membutuhkan penyediaan lahan dan membutuhkan biaya yang cukup mahal

untuk operasional dan perawatannya,

Kualitas air tanah yang jauh lebih baik dibandingkan dengan sumber alternatif

seperti air permukaan yang membutuhkan pengolahan terlebih dahulu

untukmemperoleh air dengan kualitas setara dengan kualitas air tanah;

Kemudahan dan kepraktisan memperoleh sumber air tanah dibandingkan

dengan sumber air alternatif lain;

Ketidakmampuan PDAM sebagai pemasok kebutuhan air baku, baik untuk

keperluan rumah tangga maupun komersial, dan tidak ada institusi khusus

lainnya yang menyediakan air baku untuk industri, sehingga industri tidak

memiliki pilihan lain selain menggunakan air tanah untuk kegiatannya;

Page 17: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

44

Gambar III.4. Peta sebaran sumur produksi di CAT Bandung (Sumber : Distamben Prov. Jabar, 2005)

Page 18: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

45

Kontinuitas laju aliran airtanah tidak dipengaruhi oleh peak time, seperti pada

sistem penyedia air baku lainnya (PDAM) yang seringkali mengalami overload

pada waktu puncak;

Gambar III.5 Perubahan kondisi sumberdaya airtanah CAT Bandung 2002-2004(Distamben Prov. Jawa Barat, 2006)

Faktor lain penyebab semakin memburuknya kondisi airtanah adalah :

Perubahan fungsi dan Tata Guna Lahan daerah-daerah resapan akibat

pembangunan, di mana prosentase daerah resapan di CAT Bandung yang

sudah menjadi lahan tertutup: 47 %. Perubahan fungsi lahan ini akan

mempengaruhi sistem hidrologis terutama di wilayah hulu DAS Citarum.

Page 19: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

46

Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat maupun industri

terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat kerusakan air tanah.

III.7 Dampak Akibat Pengambilan airtanah

Penurunan Muka Air Tanah

Berdasarkan data pemantauan sumur selama beberapa periode, terdapat

perubahan yang signifikan terhadap muka air tanah di wilayah CAT Bandung dari

artesis positif menjadi artesis negatif. Sebagai contoh, artesis positif teridentifikasi

di wilayah dayeuhkolot-Bojongsoang +4,0 m di atas permukaan tanah pada tahun

1920, tetapi pada tahun 1960 muka airtanah mengalami penurunan menjadi +3,9

m di atas permukaan tanah. Pada pertengahan tahun 1970-an, muka air tanah

menurun hingga -2,0 m di bawah muka tanah dan menjadi -40 dan -80 m di bawah

muka tanah pada 1990.

Gambar III.6. Penurunan Muka Air Tanah di beberapa sumur pantau (Sumber : DGTL,2004, dalam Wangsaatmaja, 2006)

Page 20: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

47

Ketinggian muka air tanah juga dipantau dengan menggunakan automatic water

level recorder (AWLR) dan telemetry di kurang lebih 30 sumur pantau di wilayah

studi. Wilayah dengan penurunan muka air tanah terbesar sehingga membentuk

cone of Depression adalah Cijerah dengan penurunan hingga 20 m selama

1997-2004, Cimanggung dan Rancaekek lebih dari 60 m berdasarkan pemantauan

di sumur dalam PT. Kahatex. Di kawasan industri Leuwigajah penurunan

mencapai 40 m pada periode yang sama. Penurunan muka tanah juga memberikan

dampak terhadap sumur dalam milik PDAM. Dari 32 sumur dalam yang dimiliki

PDAM dengan volume ekstraksi 550 l/det pada tahun 1982-1983 menjadi 115

lt/det pada tahun 2004.

Penurunan muka air tanah, yang selain akan mengakibatkan masyarakat sekitarnya

menjadi kesulitan memperoleh air, juga akan mengancam kelangsungan usaha

atau kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Berdasarkan data di CAT Bandung

sebagai contoh, intensitas penurunan tertinggi umumnya terjadi pada lokasi-lokasi

dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi (pusat-pusat industri).

Tabel III.4. Tabel penurunan muka air tanah di wilayah CAT Bandung

N

oLokasi Penelitian Kedudukan

MAT (m BMT)Fluktuasi Penurunan

(m/tahun)

1 Daerah Cimahi 10-25 7,192 Leuwigajah,Cimindi,Utama,

Cibaligo41,05 - 71,4 3,11 - 15,12

3 Cijerah,Cibuntu,Garuda,Arjona,Maleber, Husen, Pasir Kaliki

29,9 - 51,54 1,27 - 4,32

4 Buah Batu.Kiaracondong,Kb.waru

22,7 - 49,5 1,61 - 3,1

5 Dayeuh Kolot 25,67 - 66,64 3,0 - 12,266 Jl.Moh.Toha 1,477 Cicaheum,Uj.berung,Gedebage,

Cipadung, Cibiru16 - 49,5 1,63 - 2,12

8 PT.Grandtex (AWLR) 1,639 PT. Bintang Agung (AWLR) 2,1210 Cikeruh,Rancaekek,Cimanggung,

Cikancung6,78 - 23,57 0,52 - 3,85

11 PT.Kewalram (AWLR) 2,01

Page 21: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

48

12 Bojongsalam (AWLR) 0,4413 Sekitar Majalaya 31,72 - 50,17 0,32 - 3,914 Ciparay,Banjaran,Pamengpeuk 7,7 - 29,39 0,89 - 4,5715 Katapang,Soreang 1,51 - 30,85 0,38 - 1,616 Bojongkunci (AWLR) 0,7717 Cipedung (AWLR) 0,38

(Sumber : Hasjim, 2006)

Gejala Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence)

Banyak faktor yang dimungkinkan dalam memberi dampak terhadap keterjadian

land subsidence di CAT Bandung, namun abstraksi airtanah yang intensif bagi

penggunaan industri, perdagangan maupun domestik, diyakini sebagai faktor

utama yang menyebabkan terjadinya land subsidence di CAT Bandung.

Penurunan permukaan tanah (amblesan), merupakan dampak lanjutan dari

penurunan muka air tanah, di mana terjadi kekosongan pori-pori pada lapisan

batuan atau tanah sehingga mengalami pemampatan akibat kehilangan tekanan

pori pada massa batuan. Pada daerah yang telah mengalami penurunan muka tanah

dapat dicirikan dengan semakin meluasnya wilayah yang mengalami bencana

banjir. Data sebagaimana tercantum pada Tabel III.6 berikut ini memperlihatkan

sebaran lokasi yang mengalami penurunan muka tanah.

Tabel III.5 Penurunan muka tanah di wilayah CAT Bandung

No DaerahBesar

Penurunan(cm)

Rata-rataPenurunan

(cm/th)1 Cimahi - Leuwigajah 84,5 21,12 Bojongsoang 83,9 20,93 Kopo 18,9 4,74 Banjaran 63,9 15,95 Dayeuhkolot 20,8 5,26 Gedebage 24,3 6,17 Ujungberung 20,6 5,28 Majalaya 8,4 2,19 Rancaekek 11,8 2,910 Cicalengka 44,5 11,1

(Sumber : Abidin, 2003)

Page 22: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

49

Land subsidence telah dihitung dan dipantau secara berkala dengan menggunakan

Global Positioning System (GPS). Sesuai dengan data yang telah diperoleh, land

subsidence di beberapa lokasi telah mencapai penurunan 20 mm/bulan atau 24

cm/tahun, terutama di wilayah zona kritis seperti Cimahi, Rancaekek dan

Dayeuhkolot (Abidin,2003).

Penurunan Kualitas Airtanah

Terjadinya penurunan kualitas airtanah disebabkan oleh infiltrasi unsur-unsur

pencemar baik yang berasal dari limbah domestik maupun perembesan

unsur-unsur logam yang terdapat pada lapisan tanah atau batuan itu sendiri.

Pada 2004, kualitas air tanah telah diteliti terhadap sampel dari 25 sumur bor. Dari

sampel tersebut, 19 sumur bor (76 %) telah memiliki total coliform yang melebihi

standar 1000/100 ml, dan hanya 24 % yang memiliki nilai total coliform di bawah

standar. Delapan belas sumur bor dari 25 sampel (72 %) melebihi baku mutu fecal

coliform untuk standar kelas 1, yaitu 100/100 ml. Sedangkan hasil penelitian

laboratorium terhadap 50 sampel sumur bor pada tahun 2005, menyatakan bahwa

78 % sampel tidak memenuhi standar baku mutu dan 70 % sampel melebihi

standar fecal coliform (Wangsaatmaja, 2006).

Untuk parameter kadar residu terlarut, COD, NO3, Fe dan Mn, Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat telah melakukan penelitian

terhadap 496 sampel dari sumur bor airtanah di wilayah CAT Bandung, dan

diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 23: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

50

Tabel III.6 Kualitas airtanah di CAT Bandung

(Sumber : Distamben Prov. Jawa Barat, 2005)

Data tersebut menunjukkan bahwa kualitas airtanah di wilayah CAT Bandung

pada umumnya telah mengalami pencemaran khususnya parameter COD serta

logam berat Fe dan Mn.

III.8 Pengelolaan Airtanah

Dari sektor kebijakan, upaya pengendalian pemanfaatan airtanah yang telah

dilaksanakan oleh Pemerintah antara lain :

1. Menerapkan instrumen perijinan

Pengambilan airtanah industri dilakukan melalui suatu prosedur perijinan.

Ijin diberikan dengan mempertimbangkan jumlah sumur bor yang

beroperasi, kedalaman pengambilan air tanah, serta debit pengambilan.

2. Implementasi pajak airtanah :

Pajak airtanah diperhitungkan berdasarkan NPA (Nilai Perolehan Air)

yang mencakup beberapa komponen, antara lain komponen sumberdaya,

komponen pemulihan dan komponen harga air baku. Selain itu penerapan

pajak air tanah juga ditentukan berdasarkan tarif progresif. Semakin

banyak air yang diambil, semakin besar faktor nilai indeks pengalinya

terhadap harga baku air.

3. Pengawasan dan penertiban pengambilan airtanah :

Page 24: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

51

Antara lain dengan melakukan :

Pemantauan terhadap instrumentasi sumur bor industri (flow meter)

Pemetaan sumur bor yang beroperasi

Pemantauan muka air tanah

Penertiban sumur-sumur ilegal (tak berijin)

Dari segi teknologi, upaya konservasi airtanah yang telah dan dapat dilakukan

antara lain :

1. Pembuatan sumur-sumur resapan

Pembuatan sumur-sumur resapan dilakukan untuk membantu

meningkatkan kapasitas pengisian air air tanah dengan cara menampung

air hujan dan langsung mengalirkan ke dalam lapisan akifer yang kosong

(rusak). Selain membangun sumur resapan baru, juga dapat dilakukan

dengan mengalihfungsikan sumur-sumur bor produksi yang sudah tidak

aktif.

Implementasi kebijakan baru dalam bentuk pilot proyek pecontohan,

belum diberlakukan secara masal

2. Penghematan penggunaan airtanah

Penghematan penggunaan air tanah dilakukan untuk mengurangi konsumsi

airtanah industri melalui substitusi dengan sumberdaya air lainnya seerti

air permukaan, PDAM maupun tindakan konservasi mandiri pihak industri

seperti dengan melakukan recycle, reuse air sisa/bekas produksinya.

Khusus upaya substitusi penggunaan air permukaan, salah satunya adalah

pembuatan divertion tunnel untuk mengalihkan aliran sungai Cibatarua ke

DAS Citarum, dan sampai dengan saat ini, langkah tersebut masih dalam

tahap persiapan

Dalam jangka menengah, kebutuhan air di wilayah Cekungan Bandung

akan mendapatkan penambahan suplai air baku yang berasal dari

penyodetan S. Cibatarua dengan kapasitas aliran 600 lt/detik. Air tersebut

menjadi sumber air baku PDAM untuk memproduksi air bersih.

Page 25: This document has been created with TX Text Control Trial ... · PDF fileCekungan Air Tanah (CAT) ... dengan puncak-puncaknya antara lain G. Malang (1256 m.aml), G. Cakra (1807 ...

This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.

52

3. Perlindungan daerah resapan

Perlindungan daerah resapan dilaksanakan melalui program reboisasi dan

penghijauan. Walaupun aktivitas penghijauan telah banyak dilakukan

namun keberlanjutan fungsi-fungsi dari konservasi daerah resapan belum

dapat terevaluasi secara menyeluruh.