Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
-
Upload
yudo-devianto -
Category
Technology
-
view
458 -
download
8
Transcript of Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
MODEL SISTEM INFORMASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN METODE PERBANDINGAN
EKSPONENSIAL (MPE) DAN SKALA ORDINAL PADA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT
TESIS
Oleh :Yudo Devianto1311601049
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA 2015
1
MODEL SISTEM INFORMASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN METODE PERBANDINGAN
EKSPONENSIAL (MPE) DAN SKALA ORDINAL PADA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT
TESISDiajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Magister Ilmu Komputer (MKOM)
Oleh :Yudo Devianto1311601049
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA 2015
2
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Mahasiswa : ....................................................................Nomor Induk Mahasiswa : ....................................................................Program Studi : ....................................................................Konsentrasi : ....................................................................Fakultas/Program : ....................................................................
Menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukan merupakan karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademikoleh pihak lain,
2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Budi Luhur sesuai dengan norma
hukum dan etikayang berlaku.
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jwab dan saya bersedia
menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian
hari pernyataan ini tidak benar.
Jakarta, ......................
Materai 6000
(......................................)
3
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS BUDI LUHUR
4
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS BUDI LUHUR
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : Yudo DeviantoNomor Induk Mahasiswa : 1311601049Konsentrasi : Teknologi Sistem InformasiJudul Proposal Tesis : MODEL SISTEM INFORMASI INDEKS
KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE) DAN SKALA ORDINAL PADA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT
Jakarta, 8 Agustus 2015
Tim Penguji: Tanda Tangan:
Ketua,(Prof. Dr. Moedjiono, M.Sc) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Anggota,(Dr. Ir. Nazori AZ, M.T) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pembimbing,(Dr. Krisna Adiyarta M.) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Ketua Program Studi
(Dr. Ir. Nazori AZ, M.T)
5
ABSTRAKSebagai penyedia layanan masyarakat, unit pelayanan masyarakat dihadapkan pada banyak permasalahan berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat melalui kinerja pelayanan yang baik dan produk-produk layanan yang berkualitas. Untuk mengukur kinerja unit pelayanan masyarakat tersebut, dibutuhkan unsur sebagai acuan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kinerja unit pelayanan masyarakat, atas hal tersebut dibutuhkan suatu sistem informasi untuk memunculkan hasil penilaian terhadap kinerja unit pelayanan tersebut. Pembuatan sistem informasi tersebut adalah menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE) dan skala ordinal, “1. Tidak Baik, 2. Kurang Baik, 3. Baik, 4. Sangat Baik“. Dalam pelayanan kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh unit pelayanan masyarakat, pengukuran kinerja unit pelayanan masyarakat ini menggunakan pedoman keputusam MENPAN ( Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ) No : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya sebuah model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat untuk dapat memberikan informasi tentang kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut.
Kata Kunci : layanan masyarakat, unit pelayanan masyarakat, indeks kepuasan masyarakat, keputusan menpan, pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyrakat.
i
ABSTRACTAs a provider of public services, community services unit faced with many issues related to improving the quality of public services through the performance of good service and products quality services. To measure the performance of the public service units, required elements / indicators as a reference to provide an assessment of the results of the performance of public service units, above it needed an information system to bring the results of an assessment of the performance of the service unit. Making the information system is to use exponential comparison method (MPE) and the ordinal scale, "1. No Good, 2. Less Good, 3. Good 4. Very Good ". In service to the community organized by community services unit, community service performance measurement unit is using the guidelines keputusam MENPAN (Minister of Administrative) No: KEP / 25 / M.PAN / 2/2004 on general guidelines for the preparation of community satisfaction index agency services unit government. Results from this study is the formation of a model of Information System for Public Satisfaction Index can provide information about the quality of the performance of the public service unit.
Keywords: community services, community services unit, community satisfaction index, the minister's decision, general guidelines indexing society satisfaction.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudu Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan Skala Ordinal Pada Unit Pelayanan Masyarakat. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyusun tesis pada Program Studi Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Jakarta.
Rasa dan ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian tesis ini:1. Dr. Krisna Adiyarta M, selaku dosen pembimbing tesis yang telah
membimbing dan memotivasi penulis dalam mengerjakan tesis ini. 2. Bapak Dr. Ir. Nazori AZ, M.T selaku Kaprodi MKom beserta Bapak dan Ibu
Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah dengan sabar memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan, dan bimbingan dalam belajar.
3. Rekan-rekan mahasiswa MKOM Universitas Budi Luhur, terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan dukungan semangatnya.
4. Kepada Istri-ku tercinta yang selalu setia menunggu dan memberikan motivasi yang sangat besar.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari tesis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian tesis nantinya. Semoga tesis ini masih dapat memberikan manfaat dari keterbatasannya.
Jakarta, Agustus 2015
Yudo Devianto
iii
DAFTAR ISI
HalamanABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................1
1.2. Masalah Penelitian.........................................................................2
1.2.1. Identifikasi Masalah................................................................2
1.2.2. Pembatasan Masalah...............................................................2
1.2.3. Rumusan Masalah...................................................................3
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................4
1.3.1. Tujuan Penelitian....................................................................4
1.3.2. Manfaat Penelitian..................................................................4
1.4. Tata Urut Penulisan........................................................................5
1.5. Daftar Pengertian...........................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP.............................9
2.1. Tinjauan Pustaka............................................................................9
2.1.1. Landasan Teori........................................................................9
2.1.2. Pengertian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)...............10
2.1.3. Unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerja unit pelayanan masyarakat...........................................................10
2.1.4. Metode Perbandingan Eksponensial...................................17
2.1.4.1. Prosedur MPE........................................................17
2.1.4.2. Keuntungan Metode MPE.....................................18
2.1.5. Skala Ordinal.........................................................................18
2.1.6. Analisis Dan Perancangan Berorientasi Obyek Dengan Unified Modeling Language................................................19
iv
2.1.6.1. Konsep Dasar Analisis Dan Perancangan Berorientasi Obyek................................................19
2.1.6.2. Unified Modeling Language.................................19
2.1.6.2.1. Use Case Diagram................................21
2.1.6.2.2. Class Diagram.......................................23
2.1.6.2.3. Activity Diagram..................................24
2.1.6.2.4. Sequence Diagram...............................25
2.1.7. Pengujian Validitas Dan Kualitas Sistem Informasi.........26
2.1.7.1. Pengujian Validitas Focus Group Discussion.....26
2.1.7.2. Pengujian Kualitas Model Sistem Informasi.....30
2.3. Tinjauan Studi..............................................................................32
2.4. Tinjauan Obyek Penelitian...........................................................36
2.5. Kerangka Konsep.........................................................................36
2.6. Hipotesis.......................................................................................39
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN................................................41
3.1. Jenis Penelitian.............................................................................41
3.2. Metode Pemilihan Sampel...........................................................41
3.3. Metode Pengumpulan Data..........................................................42
3.4. Instrumentasi................................................................................42
3.5. Teknik Analisis, Perancangan Dan Pengujian.............................43
3.5.1. Teknik Analisis......................................................................43
3.5.2. Teknik Perancangan..............................................................43
3.5.3. Teknik Pengujian..................................................................44
3.5.3.1. Pengujian Validasi.................................................44
3.5.3.1.1. Instrumen Pengujian FGD...................44
3.5.3.1.2. Teknik Pemilihan Informan................45
3.5.3.1.3. Teknik Pelaksanaan FGD....................45
3.5.3.2. Pengujian Kualitas.................................................45
3.5.3.2.1. Instrumen Pengujian............................46
3.5.3.2.2. Pengujian Validitas Instrumen............47
3.5.3.2.3. Pengujian Reliabilitas Instrumen........48
v
3.5.3.2.4. Pengolahan Data Pengujian................48
3.6. Langkah-langkah Penelitian.........................................................49
3.7. Jadwal Penelitian..........................................................................53
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN...............................................54
4.1. Analisis Sistem.............................................................................54
4.1.1. Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan..............................54
4.1.1.1. Proses Mengirim Kuisioner..................................55
4.1.1.2. Proses Pengisian Data Kuisioner..........................55
4.1.1.3. Proses Pengolahan Master Data...........................55
4.1.1.4. Proses Pengolahan Transaksi................................55
4.1.1.5. Proses Pengolahan Laporan..................................55
4.1.2. Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna................................................................................56
4.1.2.1. Analisis Kebutuhan Fungsional............................56
4.1.2.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional...................57
4.1.2.3. Analisis Kebutuhan Pengguna..............................57
4.1.2.4. Use Case Diagram.................................................58
4.2. Analisis Perilaku Sistem..............................................................60
4.2.1. Activity Diagram...................................................................60
4.2.1.1. Activity Diagram Entry Master Nomor...............61
4.2.1.2. Activity Diagram Entry Master User...................62
4.2.1.3. Activity Diagram Entry Master Pekerjaan..........63
4.2.1.4. Activity Diagram Entry Master Pendidikan........65
4.2.1.5. Activity Diagram Entry Data Kuisioner..............67
4.2.1.6. Activity Diagram Pengolahan Laporan...............68
4.2.2. Sequence Diagram................................................................70
4.2.2.1. Sequence Diagram Entry Master Nomor............70
4.2.2.2. Sequence Diagram Entry Master User................73
4.2.2.3. Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan........75
4.2.2.4. Sequence Diagram Entry Master Pendidikan.....77
4.2.2.5. Sequence Diagram Entry Data Kuisioner...........79
vi
4.2.2.6. Sequence Diagram Pengolahan Laporan.............81
4.3. Perancangan Sistem.....................................................................83
4.3.1. Deployment Diagram............................................................83
4.3.2. Perancangan Infrastruktur Arsitektur..................................84
4.4. Konstruksi Sistem........................................................................86
4.4.1. Lingkungan Konstruksi........................................................86
4.4.2. Konstruksi Database.............................................................86
4.4.3. Kontruksi Antarmuka...........................................................87
4.4.3.1. Tampilan Menu Login...........................................87
4.4.3.2. Tampilan Menu Utama Pengguna Admin...........88
4.4.3.3. Tampilan Menu Utama Pengguna User..............88
4.4.3.4. Tampilan Entry Master Nomor............................89
4.4.3.5. Tampilan Entry Master User................................89
4.4.3.6. Tampilan Entry Master Pekerjaan........................90
4.4.3.7. Tampilan Entry Master Pendidikan.....................90
4.4.3.8. Tampilan Entry Data Kuisioner...........................91
4.4.3.9. Tampilan Laporan Mutu Pelayanan.....................91
4.5. Pengujian Sistem..........................................................................92
4.5.1. Lingkungan Pengujian..........................................................92
4.5.1.1. Hardware.................................................................92
4.5.1.2. Software..................................................................92
4.5.2. Pengujian Validasi................................................................92
4.5.2.1. Karakteristik Responden.......................................93
4.5.2.2. Proses Pelaksanaan FGD......................................93
4.5.2.3. Hasil Pengujian Validasi.......................................94
4.5.2.3.1. Hasil Pengujian Validasi Jenis Pengguna Admin..................................94
4.5.2.3.2. Hasil Pengujian Validasi Jenis Pengguna User......................................95
4.5.2.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Validasi Dan Pembuktian Hipotesis............................................96
vii
4.5.3. Pengujian Kualitas................................................................96
4.5.3.1. Karakteristik Responden.......................................96
4.5.3.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan...................................................96
4.5.3.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................................97
4.5.3.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja............................................97
4.5.3.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.............................................97
4.5.3.2. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen............98
4.5.3.2.1. Uji Validitas Instrumen.......................98
4.5.3.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen.................101
4.5.3.3. Pengujian ISO 9126.............................................102
4.5.3.3.1. Tingkat Kualitas Perangkat Lunak Per Aspek Kualitas....................................102
4.5.3.3.2. Tingkat Kualitas Perangkat Lunak Keseluruhan........................................105
4.5.3.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Kualitas Dan Pembuktian Hipotesis..........................................106
4.6. Implikasi Penelitian....................................................................106
4.6.1. Aspek Sistem.......................................................................106
4.6.2. Aspek Manajerial................................................................107
4.6.3. Aspek Penelitian Lanjut.....................................................107
4.7. Rencana Implementasi...............................................................107
BAB V PENUTUP...........................................................................................110
5.1. Kesimpulan................................................................................110
5.2. Saran...........................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................112
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................115
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................145
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar HalamanII-1 Actor Dan Use Case........................................................................................21
II-2 Use Case Diagram...........................................................................................22
II-3 Simbol Class....................................................................................................23
II-4 Simbol Association.........................................................................................23
II-5 Simbol Composition........................................................................................24
II-6 Simbol Dependency........................................................................................24
II-7 Simbol Aggregation........................................................................................24
II-8 Simbol Activity Diagram................................................................................25
II-9 Simbol Sequence Diagram..............................................................................25
II-10 Model Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126......................................30
II-11 Kerangka Konsep.........................................................................................38
III-1 Langkah-Langkah Penelitian.........................................................................50
IV-1 Actor Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat......................58
IV-2 Use Case Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat. 59
IV-3 Activity Diagram Entry Master Nomor.........................................................62
IV-4 Activity Diagram Entry Master User.............................................................63
IV-5 Activity Diagram Entry Master Pekerjaan....................................................65
IV-6 Activity Diagram Entry Master Pendidikan..................................................66
IV-6 Activity Diagram Entry Data Kuisioner........................................................68
IV-7 Activity Diagram Pengolahan Laporan.........................................................69
IV-8 Sequence Diagram Entry Master Nomor.......................................................72
IV-9 Sequence Diagram Entry Master User..........................................................74
IV-10 Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan................................................76
IV-11 Sequence Diagram Entry Master Pendidikan..............................................78
IV-12 Sequence Diagram Entry Data Kuisioner....................................................80
IV-13 Sequence Diagram Pengolahan Laporan.....................................................82
IV-14 Deployment Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat.................................................................................................84
IV-15 Perancangan Infrastruktur............................................................................85
ix
IV-16 Kontruksi Database Dengan phpMyAdmin................................................87
IV-17 Tampilan Menu Login.................................................................................87
IV-18 Tampilan Menu Utama Pengguna Admin...................................................88
IV-19 Tampilan Menu Utama Pengguna User.......................................................88
IV-20 Tampilan Entry Master Nomor....................................................................89
IV-21 Tampilan Entry Master User.......................................................................89
IV-22 Tampilan Entry Master Pekerjaan...............................................................90
IV-23 Tampilan Entry Master Pendidikan.............................................................90
IV-24 Tampilan Entry Data Kuisioner...................................................................91
IV-25 Tampilan Laporan Mutu Pelayanan............................................................91
IV-26 Grafik Pilihan Rata-Rata Pengguna...........................................................102
x
DAFTAR TABEL
Tabel HalamanI-1 Daftar Pengertian Istilah.....................................................................................6
II-1 Aspek Pengujian Perangkat Lunak Model ISO 9126.....................................31
II-2 Ringkasan Tinjauan Studi...............................................................................35
III-1 Skala Pengukuran..........................................................................................46
III-2 Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan Indikator.....................47
III-3 Kriteria Presentase Tanggapan Responden....................................................49
III-4 Jadwal Penelitian...........................................................................................53
IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses.............................................................58
IV-2 Deskripsi Use Case Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat.................................................................................................60
IV-3 Software Yang Digunakan.............................................................................85
IV-4 Karakteristik Responden................................................................................93
IV-5 Hasil Pengujian Validasi Admin...................................................................94
IV-6 Hasil Pengujian Validasi User.......................................................................95
IV-7 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan...................................................96
IV-8 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................................97
IV-9 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja.............................................97
IV-10 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan...........................................97
IV-11 Hasil Uji Validitas Aspek Functionality.....................................................99
IV-12 Hasil Uji Validitas Aspek Reliability..........................................................99
IV-13 Hasil Uji Validitas Aspek Usability..........................................................100
IV-14 Hasil Uji Validitas Aspek Efficiency.........................................................100
IV-15 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen................................................................101
IV-16 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Functionality........................103
IV-17 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Reliability.............................103
IV-18 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Usability...............................104
IV-19 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Efficiency..............................105
IV-20 Hasil Pengujian Kualitas...........................................................................105
IV-21 Rencana Implementasi Sistem...................................................................108
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Potongan Script Menu Login............................................................................115
2 Daftar Hadiri Focus Group Discussion.............................................................118
3 Kuisioner Validasi Focus Group Discussion....................................................119
4 Kuisioner Kualitas ISO 9126............................................................................127
5 Rekapitulasi Skor Data Mentah Hasil Kuesioner..............................................139
6 Output SPSS Pengujian Validitas Instrumen....................................................140
7 Output SPSS Pengujian ReliabilitasInstrumen.................................................143
xii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kepuasan masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan suatu badan usaha karena masyarakat adalah konsumen
dari produk yang dihasilkannya. hal ini didukung oleh pernyataan K. Douglas
Hoffman dan Jhon E.G Beteson, yaitu: “without costumers the service firm has no
reason to exist”. [Hoffman 2001]
Di sisi lain, peperangan terbesar dalam dunia pemasaran sebenarnya
adalah peperangan memperebutkan heart share konsumen. [Murdono 2003]
Namun, merebut heart share konsumen membutuhkan kerja keras dan
komitmen semua staf instansi dalam memberikan produk atau pelayanan yang
berkualitas dan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Kondisi
tersebut tentunya tidak hanya berlaku di sektor pemerintah saja, disektor swasta
pun dapat berlaku. Pada sektor publik, konsumen pelayanan adalah masyarakat
yang notabene merupakan stakeholder pelayanan publik itu sendiri. Kebijakan
untuk mewujudkan birokrasi yang netral dalam penyelenggaraan administrasi dan
pemerintahan negara, ternyata dalam praktiknya memang banyak menghadapi
rintangan. Padahal di tengah rintangan itu, masyarakat sangat merindukan
pelayanan publik yang baik, dalam arti proporsional dengan kepentingan, yaitu
birokrasi yang berorientasi kepada penciptaan keseimbangan antara kekuasaan
(power) yang dimiliki dengan tanggung jawab (accountability) yang mesti
diberikan kepada masyarakat yang dilayani.[Mulyadi 2004]
Masyarakat sangat merindukan pelayanan publik yang baik, dalam arti
proporsional dengan kepentingan, yaitu birokrasi yang berorientasi kepada
penciptaan keseimbangan antara kekuasaan (power) yang dimiliki dengan
tanggung jawab (accountability) yang harus diberikan kepada masyarakat yakni
masyarakat mempunyai harapan untuk mendapatkan pelayanan publik yang baik,
aparat birokrasi memang sangat diharapkan memiliki jiwa pengabdian dan
pelayanan kepada masyarakat.
1
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
sebagaimana diamanatkan dalam UU RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional, Kepmenpan RI No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah adalah mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan yang telah
diberikan aparatur kepada masyarakat.
1.2. Masalah Penelitian
Mengacu kepada UU RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional Kepmenpan RI No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah adalah mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan yang telah
diberikan aparatur kepada masyarakat. Hal tersebut juga berlaku kepada istansi
swasta yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, tentunya harus
diperhatikan kualitas yang baik dari pemberian pelayanan tersebut.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka
permasalahan dapat diidentifikasi adalah :
1. Adanya kesulitan dalam mengetahui/mengukur kualitas kinerja dari
unit pelayanan masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Tidak adanya sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengukur
kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut.
1.2.2. Pembatasan Masalah
Adapun yang menjadi ruang lingkup masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
2
1. Penelitian difokuskan pada pembuatan model sistem informasi agar
dapet memberikan informasi kualitas kinerja dari unit pelayanan
masyarakat .
2. Penelitian difokuskan menggunakan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE) dan Skala Ordinal untuk mengukur kualitas
kinerja dari unit pelayanan masyarakat.
3. Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan metode analisis
dan perancangan berorientasi obyek (object oriented analysis and
design) menggunakan unified modelling language (UML) dengan
proses implementasi sistem dilakukan pada jaringan lokal unit
pelayanan masyarakat.
4. Penelitian ini difokuskan pada pengujian software quality Model
Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Metode
Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan Skala Ordinal.
5. Aspek software quality yang digunakan meliputi aspek functionality,
aspek reliability, aspek efficiency, dan aspek usability. Pemilihan
keempat aspek tersebut didasari telah terakomodasikannya pengujian
untuk aspek internal aplikasi (functionality, reliability, dan efficiency)
serta aspek eksternal aplikasi yang melibatkan pengguna akhir
(usability).
1.2.3. Rumusan Masalah
Masalah utama yang akan dikaji dalam tesis ini adalah:
1. Bagaimana membangun sebuah Model Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat Pada Unit Pelayanan Masyarakat agar dapat
digunakan untuk memberikan informasi tentang kualitas kinerja dari
unit pelayanan masyarakat tersebut ?
2. Bagaimana kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan
Skala Ordinal pada aspek functionality ?
3
3. Bagaimana kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan
Skala Ordinal pada aspek reliability ?
4. Bagaimana kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan
Skala Ordinal pada aspek usability ?
5. Bagaimana kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan
Skala Ordinal pada aspek efficiency ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Membuat Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Pada
Unit Pelayanan Masyarakat yang diharapkan dapat memberikan
informasi yang akurat tentang kualitas kinerja dari unit pelayanan
masyarakat tersebut.
2. Mengetahui kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan
Skala Ordinal pada aspek functionality ?
3. Mengetahui kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan
Skala Ordinal pada aspek reliability ?
4. Mengetahui kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan
Skala Ordinal pada aspek usability ?
5. Mengetahui kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan
Skala Ordinal pada aspek efficiency ?
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat :
4
1. Mengetahui kekurangan atau kelebihan dari masing-masing unsur
dalam unit pelayanan masyarakat.
2. Mengetahui kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya
yang perlu dilakukan.
4. Masyarakat dapat mengetahui gambaran tentang kualitas kinerja unit
pelayanan masyarakat tersebut.
5. Dapat mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
yang mereka terima.
6. Mendapatkan hasil uji kelayakan penggunaan Model Sistem Informasi
Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE) Dan Skala Ordinal.
1.4. Tata Urut Penulisan
Naskah penelitian ini disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas latar belakang penelitian, ruang lingkup model sistem
informasi indeks kepuasan masyarakat yang diteliti, identifikasi
masalah,batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, sistematika penulisan, dan daftar istilah yang digunakan
dalam penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
Membahas tinjauan pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan
mengenai model sistem informasi indeks kepuasan masyarakat
dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan Skala
Ordinal, tinjauan studi berdasarkan penelitian sebelumnya, tinjauan
obyek penelitian yaitu unit pelayanan masyarakat, kerangka konsep
penulis dalam melakukan penelitian, dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
Membahas mengenai analisis yang digunakan sebagai awal
pembuatan model sistem informasi indeks kepuasan masyarakat
5
dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan Skala
Ordinal. Analisis dimulai dengan langkah penelitian, sampai
dengan pengujian.
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis kebutuhan sistem,
model fungsional yang ada, model fungsional yang dikembangkan,
perancangan basisdata, perancangan arsitektur, perancangan sistem,
implementasi sistem serta pengujian hipotesis.
BAB V PENUTUP
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran dan merupakan penutup
dari tesis, dimana penulis menjabarkan hasil yang diperoleh dari
penelitian ini berdasarkan perumusan masalah, hipotesis dan hasil
pengujian hipotesis dan saran dirangkum dari implikasi penelitian.
1.5. Daftar Pengertian
Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini
sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut:
Tabel I-1 Daftar Pengertian Istilah
IKM Indeks Kepuasan Masyarakat
MPE Metode Perbandingan Eksponensial
Aktor Aktor merupakan semua yang ada di luar ruang lingkup
sistem perangkat lunak dan berinteraksi dengan sistem
perangkat lunak tersebut.
Berorientas
i obyek
Merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak
yang memandang sistem sebagai kumpulan obyek-obyek
diskrit yang saling berinteraksi satu sama lain.
Diagram
aktivitas
Diagram yang menggambarkan aliran fungsionalitas sistem.
Bisa digunakan untuk workflow atau untuk menggambarkan
6
alur dalam flow of events.
Diagram
kelas
Diagram yang menunjukkan interaksi antar kelas dalam
sistem.
Diagram
kolaborasi
Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran
fungsionalitas dalam masing-masing use case yang disusun
untuk menunjukkan kolaborasi antar obyek-obyek
SIIKM Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat
Diagram
sekuensial
Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran
fungsionalitas dalam masing-masing use case yang disusun
dalam urutan waktu.
Diagram
Use case
Diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi
antara aktor dan use case pada sistem perangkat lunak yang
akan dikembangkan.
Extend Relasi antar use case yang memungkinkan satu use case
secara opsional menggunakan fungsionalitas yang
disediakan oleh use case lainnya.
Flow of
events
Alur dalam use case yang menjelaskan secara rinci apa yang
dilakukan aktor dan apa yang sistem itu sendiri lakukan.
Include Relasi include memungkinkan satu use case menggunakan
fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.
UML Unified Modeling Language. Bahasa pemodelan berorentasi
obyek yang secara “defacto” sebagai bahasa standar
pemodelan berorientasi obyek.
Use Case Fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem dari
7
sudut pandang pengguna sistem.
Workflow Alur kerja yang ada dalam setiap proses bisnis.
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Landasan Teori
Davis dan Olson mengemukakan bahwa sistem merupakan keseluruhan
yang kompleks dan teratur, suatu rancangan atau gabungan dari bagian yang
membentuk suatu kesatuan menyeluruh.[Davis 2009] Untuk memberikan gambaran
konseptual komunikasi informasi yang berkualitas, perlu memiliki ukuran tentang
informasi itu sendiri. Seperti dikemukakan Supriyono bahwa ukuran untuk
mengetahui berkualitas atau tidaknya informasi bersifat: akurat – benar dan sesuai
realitas, tepat waktu – tidak terlambat dan baru serta masih segar, relevan –
informasi yang bermanfaat bagi pemakainya merupakan koreksi terhadap
informasi sebelumnya. [Supriyono 2008]
Dalam setiap organisasi, informasi merupakan bahan pokok bagi
pembuatan keputusan. Informasi dapat menyokong penuh bagi pembuatan
keputusan apabila berlangsung dalam sebuah sistem. Kebutuhan organisasi dalam
sistem informasi berkaitan dengan teknik pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, dan dengan mudah menemukan kembali saat diperlukan serta
penyaluran informasi. Sebuah sistem informasi melakukan semua pengolahan
transaksi yang perlu untuk organisasi serta memberikan dukungan informasi dan
pengolahan untuk fungsi manajemen termasuk dalam hal pengambilan keputusan.
Sistem informasi yang terintegrasi merupakan sebuah sistem yang menghubungan
layanan front office dan back office dalam satu mata ratai sistem. Manfaat sebuah
sistem yang teintegrasi adalah menurunkan biaya koordinasi, biaya proses,
kecepatan waktu pemrosesan dan keakuratan serta kehandalan data yang diproses.
Hasil keluaran dari sebuah implementasi pengembangan sistem informasi
manajemen (SIM) dapat ditinjau melalui sisi proses pengembangan, biaya
pengembangan, kegunaan dan fitur-fitur yang disediakan oleh sebuah SIM, sistem
operasi pendukung sistemnya, dan keterintegrasian sistem. Terintegrasinya sistem
informasi menjadi kunci agar peningkatan kualitas pelayanan dapat dicapai secara
9
berkesinambungan. Oleh karena itu, dengan pengembangan sistem infomasi
manajemen diharapkan meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah ataupun
swasta dari waktu ke waktu.
Menurut Tse dan Wilton dalam disebutkan bahwa kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual
produk setelah pemakaiannya. [Tjiptono 2004] Salah satu tolak ukur penilaian kualitas
layanan adalah dengan mendengarkan atau mengumpulkan persepsi dari
responden mengenai kualitas pelayanan pada unit pelayanan masyarakat yang
telah diterimanya. Sedangkan unsur-unsur yang dapat digunakan untuk mengukur
kinerja unit pelayanan masyarakat mengacu pada Kepmen PAN Nomor :
KEP/25/M.PAN/2004.
2.1.2. Pengertian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Secara umum indeks adalah petunjuk yang sistematik kepada satuan-
satuan yang terkandung di dalam, atau konsep yang diturunkan dari koleksi entitas
atau basis data. Disamping itu, dalam pengertian praktis indeks juga dapat
didefinisikan sebagai daftar referensi secara alfabetis yang biasanya terdapat pada
bagian akhir sebuah buku. Dalam ilmu perpustakaan indeks mempunyai arti yang
luas, yang secara umum dapat diartikan sebagai catatan mengenai nilai-nilai dari
berbagai atribut yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pencarian
informasi.
Sedangkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi
tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas kinerja sumber daya manusia pada unit
penyelenggara pelayanan masyarakat.
2.1.3. Unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerja unit pelayanan masyarakatBerdasarkan prinsip pelayanan ada 14 unsur minimal yang harus ada untuk
dasar pengukuran kinerja unit pelayanan masyarakat pada unit pelayanan
masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur
10
pelayanan. Sehubungan dengan hal di atas, dalam sendi-sendi
pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan
bahwa untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat
digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003] kesederhanaan yaitu
bahwa prosedur atau tata cara pelayanan diselenggarakan secara
mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh yang meminta pelayanan, [Bryson 1995] Adanya
kejelasan dan kepastian mengenai prosedur atau tatacara pelayanan, [Cascio 1992] Adanya keterbukaan dalam prosedur pelayanan. Kemudian
menurut Carlson dan Schwartz [Denhardt 2003] menyatakan bahwa ukuran
komprehensif untuk servqual sektor publik antara lain [Barata 2003]
Convenience (kemudahan) yaitu ukuran dimana pelayanan pemerintah
adalah mudah diperoleh dan dilaksanakan masyarakat. Salah satu
unsur pokok dalam menilai kualitas jasa yang dikembangkan Tjiptono [Tjiptono 2002] antara lain [Barata 2003] Accessibility and Flexibility dalam arti
system operasional atau prosedur pelayanan mudah diakses dan
dirancang fleksibel menyesuaikan permintaan dan keinginan
pelanggan.
2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif
yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanannya. Sehubungan dengan hal di atas, dalam sendi-sendi
pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan
bahwa untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat
digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003] Adanya kejelasan
persyaratan pelayanan baik teknis maupun administrasi, [Bryson 1995]
Keterbukaan mengenai persyaratan pelayanan, [Cascio 1992] Efisiensi
persyaratan dalam arti bahwa dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
langsung dengan pelayanan serta dicegah adanya pengulangan
pemenuhan persyaratan.
3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian
petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan, serta
11
kewenangan dan tanggung jawab). Sehubungan dengan hal di atas,
menurut Gaspersz [Gaspersz 1997] atribut atau dimensi yang harus
diperhatikan dalam perbaikan kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003]
Kemudahan mendapatkan pelayanan yang berkaitan dengan kejelasan
dan kemudahan petugas yang melayani, [Bryson 1995] Tanggung jawab
yang berkaitan dengan penerimaan pelayanan dan penanganan
keluhan dari pelanggan eksternal. Kemudian Morgan dan Murgatroyd [Colin 1994] mengemukakan beberapa kriteria persepsi pelanggan terhadap
kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003] Responsiveness yaitu
kesediaan untuk membantu pelanggan dengan menyediakan pelayanan
yang cocok seperti yang mereka inginkan, [Bryson 1995] Access yaitu
mudah melakukan kontak dengan penyedia jasa.
4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja
sesuai ketentuan yang berlaku. Sehubungan dengan hal di atas,
menurut Morgan dan Murgatroyd [Colin 1994], beberapa kriteria persepsi
pelanggan terhadap kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003] Reliability
yaitu kemampuan untuk melaksanakan pelayanan yang telah
dijanjikan dengan tepat waktu, [Bryson 1995] Credibility yaitu dapat
dipercaya, jujur dan mengutamakan kepentingan pelanggan.
Kemudian menurut Carlson dan Schwarz [Denhardt 2003] yang mengatakan
bahwa ukuran yang komprehensif untuk servqual sektor publik antara
lain [Barata 2003] Reliability (keandalan) yaitu menilai tingkat dimana
pelayanan pemerintah disediakan secara benar dan tepat waktu, [Bryson
1995] Personal attention (perhatian kepada orang) yaitu ukuran tingkat
dimana aparat menyediakan informasi kepada masyarakat dan bekerja
sungguh-sungguh dengan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5. Tanggung jawab petugas pelayanan yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan.
Sehubungan dengan hal di atas, dalam sendi-sendi pelayanan prima
seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan bahwa untuk
12
menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat digunakan kriteria-
kriteria antara lain [Barata 2003] Kejelasan dan kepastian unit kerja atau
pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan, [Bryson 1995] Keterbukaan mengenai satuan kerja/ pejabat
penanggungjawab pemberi pelayanan.
6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan
pelayanan kepada masyarakat. Sehubungan dengan hal di atas,
menurut Tjiptono [Tjiptono 2002] mengemukakan beberapa unsur untuk
menilai kualitas jasa yang antara lain [Barata 2003] Profesionalism and
Skill; yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan
(intelektual, fisik, administrasi maupun konseptual) yang dibutuhkan
untuk memecahkan masalah pelanggan secara profesional. Kemudian
Morgan dan Murgatroyd [Colin 1994] mengemukakan beberapa criteria
persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003]
Competence, yaitu menyangkut pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan pelayanan.
7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit
penyelenggara pelayanan. Sehubungan dengan hal di atas, menurut
Gaspersz [Gaspersz 1997] atribut atau dimensi yang harus diperhatikan
dalam perbaikan kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003] Ketepatan
waktu pelayanan, dimana hal yang perlu diperhatikan berkaitan
dengan waktu tunggu dan waktu proses. Kemudian dalam sendi-sendi
pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan
bahwa untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat
digunakan kriteriakriteria antara lain [Barata 2003] Keterbukaan waktu
penyelesaian, [Bryson 1995] Ketepatan waktu yaitu bahwa pelaksanaan
pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan.
13
8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan
dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani.
Sehubungan dengan hal di atas, menurut Carlson dan Schwartz [Denhardt
2003] menyatakan bahwa ukuran komprehensif untuk servqual sektor
publik antara lain [Barata 2003] Fairness (keadilan) yaitu ukuran tingkat
dimana masyarakat percaya bahwa pelayanan pemerintah disediakan
sama untuk semua orang. Selanjutnya dalam sendi-sendi pelayanan
prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan bahwa
untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat digunakan
kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003] Keadilan yang merata yaitu bahwa
cakupan/jangkauan pelayanan harus diusahakan seluas mungkin
dengan distribusi yang merata dan diberlakukan.
9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku
petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati.
Sehubungan dengan hal di atas, menurut Gaspersz [Gaspersz 1997] atribut
atau dimensi yang harus diperhatikan dalam perbaikan kualitas
pelayanan antara lain kesopanan dan keramahan dalam memberikan
khususnya interaksi langsung. Kemudian Morgan dan Murgatroyd [Colin 1994] mengemukakan kriteria persepsi pelanggan terhadap kualitas
pelayanan yaitu Courtessy, yaitu sikap sopan, menghargai orang lain,
penuh pertimbangan dan persahabatan. Selain itu, menurut Zeithaml
dkk salah satu dimensi untuk mengukur kepuasan pelanggan antara
lain [Barata 2003] Assurance yaitu kemampuan dan keramahan serta sopan
sanun pegawai dalam meyakinkan kepercayaan konsumen, [Bryson 1995]
Emphaty yaitu sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai
terhadap konsumen.
10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat
terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.
Sehubungan dengan hal di atas, dalam pelayanan prima seperti yang
dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan bahwa untuk menilai
14
pelayanan publik yang berkualitas dapat digunakan kriteria-kriteria
antara lain [Barata 2003] Ekonomis yaitu biaya pelayanan harus ditetapkan
secara wajar dengan memperhatikan. Kemudian Tjiptono [Tjiptono 2002]
mengemukakan beberapa unsur untuk menilai kualitas jasa yang
antara lain [Barata 2003] Reputation and Credibility yaitu pelanggan
menyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan
memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan pengorbanannya
atau biayanya.
11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan
hal di atas, dalam pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella
1997] menyebutkan bahwa untuk menilai pelayanan publik yang
berkualitas dapat digunakan kriteriakriteria antara lain [Barata 2003]
Kejelasan dan kepastian mengenai rincian biaya/tariff pelayanan dan
tatacara pembayarannya, [Bryson 1995] Keterbukaan mengenai rincian
biaya/tarif pelayanan.
12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan,
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan
hal di atas, dalam pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella
1997] menyebutkan bahwa untuk menilai pelayanan publik yang
berkualitas dapat digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003]
Kejelasan dan kepastian yaitu yang menyangkut jadwal waktu
penyelesaian pelayanan. Kemudian Carlson dan Schwartz [Denhardt 2003]
menyatakan bahwa ukuran komprehensif untuk servqual sektor publik
antara lain [Barata 2003] Reability (keandalan) yaitu menilai tingkat
dimana pelayanan pemerintah disediakan secara benar dan tepat
waktu.
13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan
rasa nyaman kepada penerima pelayanan. Sehubungan dengan hal di
atas, menurut Gaspersz [Gaspersz 1997] atribut atau dimensi yang harus
15
diperhatikan dalam perbaikan kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003]
Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan yang berkaitan dengan
lokasi, ruang tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, ketersediaan
informasi dan lain-lain, [Bryson 1995] Atribut pendukung pelayanan
lainnya yang berkaitan dengan lingkungan, kebersihan, ruang tunggu,
fasilitas musik dan lain-lain. Kemudian menurut Zeithaml dkk salah
satu dimensi untuk mengukur kepuasan pelanggan antara lain [Barata 2003]
Tangibles yaitu yang berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi
administrasi, ruang tunggu, tempat informasi dan lain-lain.
Selanjutnya di dalam pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan bahwa untuk menilai pelayanan publik yang
berkualitas dapat digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003]
penilaian fisik lainnya antara lain kebersihan dan kesejukan
lingkungan.
14. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang
digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan
pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan
pelayanan. Sehubungan dengan hal di atas, menurut Morgan dan
Murgatroyd [Colin 1994] mengemukakan beberapa kriteria persepsi
pelanggan terhadap kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003] Security
yaitu bebas dari resiko, bahaya dan keragu-raguan. Kemudian Carlson
dan Schwartz [Denhardt 2003] menyatakan bahwa ukuran komprehensif
untuk servqual sektor publik antara lain [Barata 2003] Security yaitu
ukuran tingkat dimana pelayanan yang disediakan membuat
masyarakat merasa aman dan yakin ketika menerimanya. Selain itu,
dalam pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997]
menyebutkan bahwa untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas
dapat digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003] Keamanan yaitu
proses serta hasil pelayanan dapat memberikan keamanan,
kenyamanan dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat.
16
2.1.4. Metode Perbandingan Eksponensial
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode
untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak.
Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan
untuk menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik
pada tahap proses. Berbeda dengan metode Bayes, MPE akan menghasilkan nilai
alternatif yang perbedaannya lebih kontras. [Marimin 2011]
2.1.4.1. Prosedur MPE Dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial, ada beberapa
tahapan yang harus dilakukan, yaitu menyususn alternatif-alternatif keputusan
yang akan dipilih, menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang
penting untuk dievaluasi, menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria
keputusan atau pertimbangan kriteria, melakukan penilaian terhadap semua
alternatif pada semua kriteria, menghitung skor atau nilai total setiap alternatif,
dan menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total
masing-masing alternatif.
Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode
perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut :
m
Total nilai (TNi) = ∑ (RKij) TKKj
j=1
dengan :
TNi = Total nilai alternatif ke –i
RKij = derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada
pilihan keputusan i
TKKj = derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj
>0;bulat
n = jumlah pilihan keputusan
m = jumlah kriteria keputusan
17
2.1.4.2. Keuntungan Metode MPE
Metode perbandingan eksponensial mempunyai keuntungan dalam
mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisa. Nilai skor yang
menggambarkan urutan prioritas menjadi besar (fungsi eksponensial) ini,
mangakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata.
2.1.5. Skala Ordinal
Ukuran ini digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah hingga
teringgi dan sebaliknya. Artinya, peneliti sudah melakukan pengukuran terhadap
variabel yang diteliti. Jika kita ingin membeda-bedakan suatu objek berdasarkan
sangat disukai, disukai, tidak disukai, dan sangat tidak disukai, maka dibutuhkan
skala pengukuran yang lebih tinggi dari skala nominal, yaitu dengan skala ordinal.
Skala ini selain membedakan juga menunjukkan tingkatan. Pengukuran dengan
skala ordinal memungkinkan segala sesuatu disusun menurut peringkatnya.
Sabagai contoh, pada uji organoleptik suatu makanan dan minuman, peneliti akan
menanyakan kepada responden sebagai pencicip makanan tersebut untuk
mengurutkan tingkat rasa, warna, dan aroma.
Menurut pendapat Anda, bagaimana rasa produk makanan ini?
1. Sangat Tidak Suka2. Tidak Suka3. Biasa4. Suka5. Sangat Suka
Skala diatas disebut sebagai skala ordinal karena pada skala ini skor tidak
hanya dipergunakan untuk pengklasifikasian semata, akan tetapi telah memiliki
makna peringkat (contoh: skor 5 memiliki makna lebih baik dari skor
dibawahnya).
Pemakaian skala ordinal mengungkapkan suatu pernyataan mengenai
“lebih daripada” atau “kurang daripada” tanpa menyatakan besar jarak antar
urutan. Jarak antara urutan 1 dan 2 dapat saja lebih atau kurang daripada jarak
antara urutan 2 dan 3. Ukuran ordinal tidak saja mengenai tingkat kesukaan, tetapi
dapat dibuat hubungan-hubungan lain, seperti tingkat kepentingan, tingkat
persetujuan, tingkat kepuasan, dll. [Marimin 2011]
18
2.1.6. Analisis Dan Perancangan Berorientasi Obyek Dengan Unified
Modeling Language
2.1.6.1. Konsep Dasar Analisis Dan Perancangan Berorientasi Obyek
Menurut Allen dan Terry, object oriented design merupakan metodologi
campuran yang mengubah sistem menjadi objek, menggabungkan karakteristik
data dalam bentuk atribut dan karakteristik proses dalamb entuk metode. ([Allen 2005],
78)
Object oriented design menggabungkan elemen–elemen teknik
perancangan orientasi data dan orientasi fungsi, dan sistem model sebagai
kumpulan objek–objek yang bekerja bersama–sama. Rancangan sistem objek,
termasuk didalamnya fungsi dan kebutuhan data, kemudian dilanjutkan dengan
perancangan piranti lunak.
Kelebihan dari object oriented design antara lain, membangun objek
model dengan tepat, penggunaan kembali dan pertukaran objek menjadi lebih
mudah.
2.1.6.2. Unified Modeling Language
Model data yang akan digunakan untuk pembuatan tools adalah model
data UML.
Menurut Ponniah united modeling language adalah bahasa spesifikasi
standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem
perangkatlunak.([Ponniah 2007], 61)
Unified modeling languange tidak berdasarkan pada bahasa
pemrograman tertentu. Standar spesifikasi unified modeling languange dijadikan
standar defacto oleh OMG (object management group) pada tahun1997. Unified
modeling l anguange yang berorientasikan object mempunyai beberapa notasi
standar. Unified modeling languange menggabungkan teknik terbaik dari
pemodelan data (entity relationship diagram / ERD), pemodelan bisnis (work
flows), pemodelan objek, dan pemodelan komponen. Unified modeling languange
bertujuan untuk menjadi standar bahasa pemodelan (modeling) yang dapat
membentuk sistem yang sama dan yang terbagi bagi (shared).
Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya
19
A B
C
A B
unified modeling languange, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda.
Hal ini menyulitkan komunikasi antar pengembang piranti lunak. Untuk itu
beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk
membuat standar baru. Dengan menggunakan unified modeling language, model
dapat dibuat untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut
dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis
dalam bahasa pemrograman apapun. Karena unified modeling languange
menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka unified modeling
languange lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa–bahasa
berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian,
unified modeling languange tetap dapat digunakan untuk pemodelan aplikasi
procedural dalamVB atau C.
Simbol – simbol unified modeling language yang digunakan :
1. Sebuah class bernama B
2. Garis menghubungkan class A dan B secara
asosiatif
3. 1 0..* Interval nomor yang diperkenalkan untuk objek-
objek asosiasi (1= tepat satu; 0..*= no; atau lebih)
4. Aggregation : Class B merupakan bagian dari A
Inheritance : Class C merupakan class turunan
dari B
Berikut beberapa diagram dalam unified modeling languange dan
penjelasannya :
1. Use case diagram : use case diagram digunakan untuk
mengidentifikasi elemen primer dan proses yang membentuk sistem.
2. Class diagram : class diagram digunakan untuk menyempurnakan
use case diagram dan menjelaskan rancangan sistem secara detail.
3. Object diagram : object diagram merupakan spesialisasi dari class
diagram. Sebuah objek adalah instance dari sebuah class.
4. State diagram : state diagram menggambarkan state dari objek dalam
sistem. Objek dalam sistem mengubah state sebagai respon dari
20
B
event. Sebagai tambahan, sebuah state diagram juga menggambarkan
transisi dari state object mulai dari awal sampai akhir sebagai respon
terhadap event yang berdampak pada sistem.
5. Activity diagram : activity diagram menggambarkan aliran proses
dalam sistem.
6. Sequence diagram : sequence diagram menggambarkan interaksi
antar objek dalam sistem berdasarkan waktu.
7. Collaboration diagram : collaboration diagram mengelompokkan
interaksi antar objek berbeda.
8. Component diagram : component diagram menggambarkan
gabungan high level yang membangun sistem.
9. Deployment diagram : deployment diagram menggambarkan
konfigurasi elemen runtime dari aplikasi.
2.1.6.2.1. Use Case Diagram
Menurut Terry, use case diagram adalah diagram yang menggambarkan
fungsionalitas yang disediakan sistem yang disebut dengan aktor (actor), fungsi
(digambarkan sebagai use case), dan ketergantungan antara use case tersebut.([Terry
2005], 24)
Use case diagram menunjukkan posisi atau konteks dari suatu use case
diantara use case lainnya. Use case memperlihatkan diagram dari sudut pandang
perilaku sistem. Relasi dalam use case diagram harus antara aktor dengan sistem,
namun ada relasi yang diperbolehkan antara aktor dengan aktor yang digambarkan
dengan notasi garis lurus dengan ujung segitiga kosong dari aktor khusus menuju
aktor umum.
Actor Use Case
Gambar II-1 Actor Dan Use Case.[Terry 2005]
21
Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1. Association, menghubungkan link antar element.
2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen
dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke
element lainnya.
4. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi
elemen lainnya.
Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:
1. <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah
event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah
bagian dari use case lainnya.
2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi
tertentu seperti menggerakkan alarm.
3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang
menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini
merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang
dibolehkan antara actor dan use case.
Admin
PimpinanGambar II-2 Use Case Diagram.[Terry 2005]
22
Laporan
Melihat Laporan
Melihat Laporan
Login
<<Include>>
2.1.6.2.2. Class Diagram
Menurut Whitten et al dalam unified modeling language, class diagram
adalah tipe dari static structure diagram yang menggambarkan struktur dari
sebuah sistem dengan menunjukkan kelas–kelas sistem, atributnya, dan relasi
antar kelas.([Whitten 2004], 441)
Class diagram bisa berisi tampilan dari suatu package dan bisa berisi
simbol untuk nested package. Class diagram berisi elemen tingkah laku tertentu,
sepert ioperasi, tetapi dinamikanya digambarkan pada diagram lain, seperti state
chart diagram dan collaboration diagram.
Simbol-simbol class diagram :
1. Class: Class adalah blok - blok pembangun pada pemrograman
berorientasi obyek.Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak
yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari
class. Bagian tengah mendefinisikan property/atribut class. Bagian
akhir mendefinisikan methodmethod dari sebuah clas.
Gambar II-3 Simbol Class
2. Association : Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling
umum antara 2 class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang
menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-
tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum
multiplisitas pada sebuah relationship.(Contoh: One-to-one, one-to-
many,many-to-many).
Gambar II-4 Simbol Association
23
3. Composition: Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus
merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki
relasi Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut.
Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan
ujung berbentuk jajaran genjang berisi/solid.
Gambar II-5 Simbol Composition
4. Dependency : Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain.
Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency
digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang
menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan
sebagai sebuah panah bertitik-titik.
Gambar II-6 Simbol Dependency
5. Aggregation : Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian
relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.
Gambar II-7 Simbol Aggregation
2.1.6.2.3. Activity Diagram
Menurut Whitten et al Activity diagram adalah sebuah diagram yang
berisi aktifitas dan aksi untuk menggambarkan alur kerja.([Whitten 2004], 442)
Sebuah activity diagram bisa menunjukkan aliran nilai objek, seperti
halnya dengan aliran kontrol. Aliran state object (object flow state)
menggambarkan objek yang merupakan input dan output dari suatu activity.
Untuk nilai output, anak panah putus–putus digambarkan dari activity
ke object flowstate.
Untuk nilai input, garis putus–putus digambarkan dari object flowstate
ke activity.
Jika activity punya lebih dari satu nilai output atau penerus dari control
flow, maka anak panah digambarkan dari simbol fork.
24
Gambar II-8 Simbol Activity Diagram [Whitten 2004]
2.1.6.2.4. Sequence Diagram
Menurut Terry, sequence diagram adalah salah satu diagram interaksi
dalam unified modeling language, yang menunjukkan bagaimana proses
beroperasi satu sama lain dan bagaimana urutannya. ([Terry 2005], 29)
Sequence diagram digambarkan sebagai interaksi dari dua grafik
dimensional. Dimensi vertikal merupakan sumbu waktu, yang berjalan makin ke
bawah.
Dimensi horisontal menggambarkan peranan classifier yang
menampilkan objek individual didalam kolaborasi.
Tiap peranan classifier digambarkan dengan kolom vertikal sebagai
lifeline. Selama objek ada, peranan dari objek tersebut digambarkan dengan garis
putus – putus. Selama aktivasi prosedur pada sebuah objek masih aktif, lifeline
digambarkan dengan garis ganda (doubleline).
Gambar II-9 Simbol Sequence Diagram[Terry 2005]
25
2.1.7. Pengujian Validitas Dan Kualitas Sistem Informasi
Pengujian validasi bertujuan melakukan penilaian apakah spesifikasi
kebutuhan telah diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak yang dikembangkan,
pengujian validitas menggunakan Focus Group Discussion (FGD), sedang
pengujian kualitas sistem dilakukan untuk menguji tingkat kualitas perangkat
lunak yang dihasilkan, pengujian kualitas ini mengadopsi ISO 9126 aspek-aspek
pengujian yang diadopsi adalah aspek Functionality (Fungsionalitas), Reliability
(Kehandalan), Efficiency (Efisiensi).[Al-Qutaish 2010]
Sedang aspek usability (Kegunaan) diadopsi dari IBM Computer Usability
Satisfaction Questionnaires: Psychometric Evaluation and Instructions for Use.[Lewis 1995]
2.1.7.1. Pengujian Validitas Focus Group Discussion
FGD adalah suatu metode riset yang oleh Irwanto didefinisikan sebagai
suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang
sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Pengambilan data kualitatif melalui
FGD dikenal luas karena kelebihannya dalam memberikan kemudahan dan
peluang bagi peneliti untuk menjalin keterbukaan, kepercayaan, dan memahami
persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimiliki informan. ([Irwanto 2006], 1)
FGD memungkinkan peneliti dan informan berdiskusi intensif dan tidak
kaku dalam membahas isu-isu yang sangat spesifik. FGD juga memungkinkan
peneliti mengumpulkan informasi secara cepat dan konstruktif dari peserta yang
memiliki latar belakang berbeda-beda. Di samping itu, dinamika kelompok yang
terjadi selama berlangsungnya proses diskusi seringkali memberikan informasi
yang penting, menarik, bahkan kadang tidak terduga.
Melalui FGD, peneliti bisa mengetahui alasan, motivasi, argumentasi
atau dasar dari pendapat seseorang atau kelompok. FGD merupakan salah satu
metode penelitian kualitatif yang secara teori mudah dijalankan, tetapi praktiknya
membutuhkan ketrampilan teknis yang tinggi.Sesuai namanya, pengertian focus
group discussion mengandung tiga kata kunci yaitu: diskusi(bukan wawancara
atau obrolan), kelompok(bukan individual), fokus/terarah(bukan bebas). Artinya,
26
FGD adalah diskusi yang dilakukan ditujukan untuk mencapai kesepakatan
tertentu mengenai suatu permasalahan yang dihadapi oleh para peserta.
Di luar fungsinya sebagai metode penelitian ilmiah, Krueger & Casey
menyebutkan, FGD pada dasarnya juga dapat digunakan dalam berbagai ranah
dan tujuan, misalnya pengambilan keputusan, pengembangan produk atau
program, mengetahui kepuasan pelanggan, dan sebagainya. ([Krueger 1998], 12-18)
Menurut Koentjoro kegunaan FGD antara lain: sebagai alat pengumpul
data, sebagai alat untuk meyakinkan pengumpul data (peneliti) sekaligus alatre-
checkterhadap berbagai keterangan/informasi yang didapat melalui berbagai
metode penelitian yang digunakan atau keterangan yang diperoleh sebelumnya,
baik keterangan yang sejenis maupun yang bertentangan. ([Koentjoro 2005], 7)
Sedangkan persiapan yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut:membentuk tim,memilih tempat dan mengatur tempat, menyiapkan
logistik,menentukan jumlah peserta, dan rekruitmen peserta.
Tujuan dari focus group discussion adalah untuk memperoleh persepsi
dan sikap mengenai isu yang didiskusikan. Diskusi berlangsung secara terbuka,
sehingga setiap individu yang terlibat dapat mengekspresikan pendapatnya dengan
bebas dan terbuka. Alasan penulis memilih metode focus group discussion adalah
agar memperoleh informasi yang akurat mengenai persepsi pegawai di direktorat
pembinaan PK dan LK Dikmen mengenai penerapan knowledge management.
Focus group discussion (FGD) memiliki lima (5) karakteristik yang
berkaitan dengan unsur-unsur kelompok diskusi, sebagai berikut:
1. Jumlah peserta focus group discussion sebaiknya empat (4) sampai
dengan dua belas (12) orang. Bila jumlah peserta kurang dari empat
(4) orang, dikhawatirkan anggota kelompok cepat memperoleh giliran
berbicara dan tidak terjadi penggalian ide. Situasi ini akan mengurangi
keragaman dan terjadi kekuasaan ide. Jumlah peserta lebih dari dua
belas (12) orang akan mengakibatkan diskusi sulit dikendalikan,
karena peserta terlalu banyak pandangan/ide atau bosa menunggu
giliran bicara.
27
2. Peserta mempunyai karakteristik yang homogen. Homogenitas
menjadi salahsatu dasar pemilihannya. Peserta diskusi dipilih karena
mempunya persamaan pengalaman, profesi, gender, usia, status dan
sebagainya. Disamping itu peserta mempunyai kepentingan dengan
permasalahan yang akan dibahas.
3. Informasi yang diambil dalam diskusi bukan yang bersifat konsensus
atau rekomendasi untuk mengambil keputusan, melainkan informasi
mengenai sikap, persepsi dan perasaan peserta yang berkaitan dengan
topik diskusi yang diperlukan penulis.
4. Data yang dihasilkan adalah data kualitatif yang dapat memberikan
gambaran dan pemahaman atas sikap, persepsi dan perasaan peserta.
Hasil ini akan diperoleh melalui pertanyaan terbuka yang
memungkinkan peserta merespon dengan cara mereka sendiri. Disini
peneliti dapat berperan sebagai moderator, pendengar, pengamat dan
akhirnya menganalisis secara induktif.
5. Pertanyaan diajukan dengan cara yang mudah dimengerti oleh peserta,
spontan, logis dengan menekankan pemahaman atas proses berpikir
dari peserta atas topik yang didiskusikan.
Kelebihan dari focus group discussion (FGD) ([Krueger 1998]):
1. Focus group discussion (FGD) merupakan salahsatu prosedur
penelitian yang berorientasi sosial dengan menempatkan manusia
pada posisi dan situasi yang sesungguhnya. Dalam diskusi, pendapat
peserta saling mempengaruhi dan dapat membuat keputusan setelah
mendengar peserta lain serta berinteraksi secara dinamis.
2. Bentuk diskusi memberikan keleluasaan bagi pemandu untuk
menggali pendapat peserta yang lebih mendalam dan luas.
Fleksibilitas ini dapat menggali hal-hal yang tidak dapat dilakukan
dalam wawancara terstruktur.
3. Memiliki validitas tatap muka yang tinggi dan mudah dilakukan
dengan biaya yang tidak terlalu besar.
28
4. Hasil dari focus group discussion (FGD) dapat diperoleh dengan
cepat. Pemandu yang memiliki keterampilan baik dapat melaksanakan
3-4 kelompok diskusi, menganalisis hasil focus group discussion
(FGD) dan menyiapkan laporan dengan segera (kurang dari satu
minggu).
5. Focus group discussin (FGD) memungkinkan peneliti meningkatkan
ukuran-ukuran dan jumlah sampel tanpa meningkatkan kebutuhan
waktu untuk wawancara.
Kelemahan dari focus group discussion (FGD) ) ([Krueger 1998]):
1. Peneliti mempunyai kontrol yang kurang dalam wawancara focus
group discussion dibandingkan dengan wawancara perorangan.
Karena pada saat berlangsungnya FGD harus membagi konsentrasi
kepada seluruh peserta. Para peserta FGD dapat saling mempengaruhi,
akibatnya peserta dapat mempengaruhi pembicaraan dan
menimbulkan pembicaraan yang kurang relevan dengan topic yang
dibahas.
2. Data yang masuk lebih sulit dianalisis, karena diskusi dikondisikan
seperti lingkungan sosial. Seluruh komentar peserta harus
dihubungkan dengan topik diskusi saat itu, sehingga perlu hati-hati
dalam mengomentari atau mengambil kesimpulan.
3. FGD memerlukan pemandu yang terampil dengan kemampuan dapat
membuka dan menutup sesi tanya-jawab, memilih waktu jeda dan
perpindahan satu topic ke topic yang lain.
4. Setiap kelompok dalam FGD memiliki karakteristik yang berbeda,
misalnya: kelompok pasif yang membosankan atau kelompok yang
terlalu aktif yang mendominasi seluruh pembicaraan dalam diskusi.
5. Kesulitan dalam menyusun waktu pelaksanaan diskusi dan diskusi
harus diadakan dalam kondisi yang kondusif, sehingga diskusi
menghasilkan point-point kesimpulan yang baik.
29
2.1.7.2. Pengujian Kualitas Model Sistem Informasi
Pengujian kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat
Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan Skala Ordinal
mengadopsi pada model pengujian ISO 9126, adapun aspek-aspek pengujian
yang diadopsi adalah sebagai berikut :([Al-Qutaish 2010],171)
1. Functionality (Fungsionalitas). Kemampuan perangkat lunak
untukmenyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika
digunakan dalam kondisi tertentu.
2. Reliability (Kehandalan). Kemampuan perangkat lunak untuk
mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam
kondisi tertentu.
3. Usability(Kebergunaan). Kemampuan perangkat lunak untuk
dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika
digunakan dalam kondisi tertentu.
4. Efficiency (Efisiensi). Kemampuan perangkat lunak untuk
memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber
daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.
Gambar II-10 Model Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126
30
Masing-masing aspek kualitas perangkat lunak model ISO 9126 dibagi
menjadi beberapa sub-aspek kualitas, yaitu:
Tabel II-1 Aspek Pengujian Perangkat Lunak Model ISO 9126
Karakteristik Sub-karakteristik Deskripsi
Functionality Suitability Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan
serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas
tertentu dan tujuan pengguna.
Accuracy Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil
yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan.
Security Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses
yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker)
maupun otorisasi dalam modifikasi data.
Interoperability Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi
dengan satu atau lebih sistem tertentu.
Compliance Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi
standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.
Reliability Maturity Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari
kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam
perangkat lunak.
Fault tolerance Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan
kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak
Recoverability Kemampuan perangkat lunak untuk membangun
kembali tingkat kinerja ketika terjadi kegagalan
sistem, termasuk data dan koneksi jaringan.
Usability Understandibility Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk
dipahami.
Learnability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk
dipelajari.
Operability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk
dioperasikan.
Attractiveness Kemampuan perangkat lunak dalam menarik
pengguna.
Efficiency Time behavior Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan
respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat
melakukan fungsinya.
31
Resource behavior Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan
sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan
fungsi yang ditentukan.
Pengadopsian beberapa aspek pengujian dari model ISO 9126 dilakukan
oleh peneliti dikarenakan peneliti tidak memiliki sertifikat sebagai penguji ISO.
2.3. Tinjauan Studi
Penelitian mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat telah menarik perhatian
bagi lingkungan perguruan tinggi maupun perusahaan untuk melakukan
penelitian.
Erlina Purnamawati, Teknik Industri FTI-UPN “Veteran Jatim
melakukan penelitian untuk mengetahui indikator kualitas layanan yang menjadi
prioritas untuk ditingkatkan kualitas layanannya dan mengetahui tingkat
segmentasi pelanggan dengan menggunakan metode Servqual yang meliputi 5
dimensi utama yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan
Emphaty dan Analytic Hierarchy Process. Berdasarkan tingkat segmentasi
pelanggan diperoleh hasil bahwa rata-rata tingkat harapan cluster 2 lebih tinggi
dari cluster 1. Dari hasil analisis Servqual terbobot diketahui indikator yang harus
ditingkatkan kualitas layanannya adalah Lay Out / tata letak ruangan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Luas ruangan yang memadai , Jumlah loket
yang tersedia, Fasilitas ruang tunggu yang nyaman, Keramahan. Kesopanan, dan
rasa bersahabat pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terhadap
pelanggan, Karyawan dapat mengenali pelanggan dengan baik, Karyawan dapat
memahami dan mengantisipasi kebutuhan khusus pelanggan.[Erlina 2008]
Tiena G. Amran1, Ponti Ekadeputra, Jurusan Teknik Industri, FTI,
Universitas Trisakti melakukan penelitian pengukuran kepuasan pelanggan
menggunakan metode kano dan root cause analysis. Tujuan penelitian
mengidentifikasi jenis-jenis pelayanan yang dianggap penting oleh pelanggan dan
mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan PLN.
Model Kano merupakan suatu model yang bertujuan mengkategorikan atribut-
atribut dari produk atau jasa berdasarkan seberapa baik produk/jasa tersebut
32
mampu memuaskan keperluan pelanggan. Model ini dikembang kan Profesor
Noriaki Kano (CQM, 1993) dari Universitas Tokyo Rika. [Tien 2010]
Fathoni, Dosen pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya melakukan penelitian kebutuhan kualitas layanan terhadap
pelanggan dengan metode Servqual. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu
faktor atau ukuran keberhasilan bagi setiap pengembangan dan implementasi
sistem informasi pada suatu perusahaan. Citra kualitas layanan yang baik
bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia layanan,
melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pelanggan yang
menikmati layanan perusahaan yang menentukan kualitas layanan. Persepsi
pelanggan terhadap kualitas layanan merupakan penilaian menyeluruh atas
keunggulan suatu layanan. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan
metode servqual dalam mengukur kualitas layanan sistem informasi yang ada. [Fathoni 2007]
Juniartono, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK
Budidarma Medan melakukan penelitian analisis tingkat kepuasan pelayanan
konsumen pengguna jasa transportasi pada cv. delta trans dengan menggunakan
metode servqual. [Juniartono 2013]
Wanda Fathoni Putra, Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya melakukan
penelitian Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Di Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan. [Wanda 2014]
33
Tabel II-2 Ringkasan Tinjauan Studi
Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
[Erlina 2008]
Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya
Metode Servqual
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai servqual yang terbobot harus dilakukan peningkatan kualitas layanannya maka indikator kualitas layanan yang harus ditingkatkan kualitas pelayanannya adalah Lay Out / tata letak ruangan, Luas ruangan yang memadai, Jumlah loket yang tersedia, Fasilitas ruang tunggu yang nyaman, Keramahan. Kesopanan, dan rasa bersahabat terhadap pelanggan, sehingga antara kenyataan yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan harapan yang dimiliki oleh pelanggan.
[Tien 2010]
Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metoda Kano dan Root Cause Analysis (Studi Kasus PLN Tangerang)
Metoda Kano dan Root Cause Analysis
Hasil yang diperoleh dari tingkat kepuasan Pelanggan mengguna kan model Kano diperoleh grade pada tiap atribut: grade attractive adalah: Permintaan penambahan daya dapat dilakukan secara on-line dengan tingkat kepuasan (3.6); Pengaduan pelanggan dapat dilakukan melalui SMS center dengan tingkat kepuasan (3.0); Call center juga dapat berfungsi sebagai sarana permintaan tambah daya dan pasang baru; Kecepatan dalam menanggapi gangguan dan keluahan pelanggan; Kepastian waktu pemulihan gangguan; Jaminan memperoleh daya sesuai permintaan; Tidak membedakan pelayanan antar pelanggan; Ketepatan waktu buka/tutup loket pembayaran rekening; Pembayaran dapat dilakukan secara online.
[Fathoni 2007]
Analisis Kualitas Layanan Sistem Informasi Menggunakan Metode Servqual
Metode Servqual
Metode Servqual dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas layanan sistem informasi yang telah di jalankan. Metode Servqual memiliki kelebihan yaitu memiliki kemampuan diagnostik yang tinggi dan memiliki konsep yang sesuai dengan dimensi atau setting sistem informasi. Untuk mendukung hasil pengukuran kualitas layanan sistem informasi menggunakan metode servqual, diperlukan pembuktian yang empiris dengan menggunakan metode statistik.
[Juniartono 2013]
Analisis Tingkat Kepuasan Pelayanan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi Pada CV. Delta Trans Dengan Menggunakan Metode Servqual
Metode Servqual
Pengukurannya metode ini dengan mengukur kualitas layanan dari atribut masing-masing dimensi, sehingga akan diperoleh nilai gap yang merupakan selisih antara persepsi konsumen terhadap layanan yang diterima dengan harapan konsumen terhadap layanan yang akan diterima.
[Wanda 2014]
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan
Metode Purposive Sampling
Secara keseluruhan memang Indeks Kepuasan Masyarakat di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan adalah baik, tapi hal tersebut bukanlah menjadi jaminan kepuasan bagi pengguna Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan lainya apabila tidak ada perbaikan terhadap hal – hal yang dikeluhkan oleh masyarakat yang telah penulis jelaskan di bab sebelumnya. Oleh karena itu penting bagi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan untuk segera membenahi pelayanan atau fasilitas yang masih kurang memuaskan pengguna perpustakaan serta tetap mempertahankan pelayanan dan fasilitas yang telah memberikan kepuasan bagi pengguna perpustakaan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada Metode penelitian yang digunakan, obyek penelitian, ruang
lingkup, dan tujuan penelitiannya.
35
2.4. Tinjauan Obyek Penelitian
Obyek utama penelitian adalah unit pelayanan masyarakat dalam
memberikan pelayanannya kepada masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah berdasarkan informasi yang
didapat dari internet, informasi yang pernah diteliti sebelumnya dan berdasarkan
kuisioner yang disebarkan sebagai acuan untuk mengukur kinerja obyek utama
dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat tersebut.
Dari hasil kuisioner yang dikumpulkan akan digunakan oleh peneliti untuk
mengukur kinerja dari obyek utama.
2.5. Kerangka Konsep
Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan penelitian, kajian teori, studi dari
penelitian sebelumnya, dan tinjauan obyek penelitian, maka dapat dibangun
kerangka konsep penelitian tentang Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan Skala
Ordinal Pada Unit pelayanan masyarakat untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Penelitian mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat biasanya terpusat pada
sistem kinerja pelayanan. Adapun unsur-unsur sebagai acuan dalam mengukur
kinerja unit pelayanan masyarakat sebagai berikut :
1. Prosedur Pelayanan
2. Persyaratan Pelayanan
3. Kejelasan Petugas Pelayanan
4. Kedisiplinan Petugas pelayanan
5. Tanggung jawab Petugas Pelayanan
6. Kemampuan Petugas Pelayanan
7. Kecepatan Pelayanan
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan
9. Kesopanan dan Keramahan Petugas
10. Kewajaran Biaya Pelayanan
11. Kepastian Biaya Pelayanan
12. Kepastian Jadwal Pelayanan
13. Kenyamanan Lingkungan
36
14. Keamanan Pelayanan
37
Pembuatan Model
Pembuatan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan MasyarakatPERMASALAHAN
Kondisi saat ini :Sulitnya mengukur kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat.Tidak adanya sistem informasi yang digunakan untuk mengukur kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat.
Instrument Pendukung (Instrumental Input)
Keputusan MENPAN No. : KEP/25/M.PAN/2/2004Keputusan MENPAN No. : 63/KEP/M.PAN/7/2003
UU RI Nomor 25 Tahun 2000Hasil Kuisioner & Studi Pustaka
Unsur-unsur / Indikator Pengukur Kinerja Unit Pelayanan MasyarakatProsedur PelayananPersyaratan PelayananKejelasan Petugas PelayananKedisiplinan Petugas pelayananTanggung jawab Petugas PelayananKemampuan Petugas PelayananKecepatan PelayananKeadilan Mendapatkan PelayananKesopanan dan Keramahan PetugasKewajaran Biaya PelayananKepastian Biaya PelayananKepastian Jadwal PelayananKenyamanan LingkunganKeamanan Pelayanan
Metode yang digunakan :
MPE & Skala Ordinal mTotal nilai (TNi) = ∑ (RKij) TKKj j=1Skala Ordinal Tidak BaikKurang BaikBaikSangat Baik
Pembuatan Model SIIKM
Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan MPE dan Skala Ordinal Pada Unit Pelayanan Masyarakat
Pengujian Validitas & Kualitas Model
Metode Focus Group Discussion (FGD)Mengadopsi ISO 9126 : functionality, reliability, Usability dan efficiency.
Kondisi Yang Diharapkan
Dapat mengukur kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat.Dapat mengatasi permasalahan yang ada.
Kerangka Konsep : Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan MPE dan Skala Ordinal Pada Unit Pelayanan
Masyarakat
Gambar II-11 Kerangka Konsep
38
Berdasarkan kerangka konsep tersebut dapat dijelaskan tahapan kerangka
konsep sebagai berikut:
Akar permasalahan yang dihadapai adalah sulitnya mengukur kualitas
kinerja unit pelayanan masyarakat dan tidak adanya sistem informasi yang
digunakan untuk mengukur kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat.
Berpedoman kepada keputusan MENPAN No. : KEP/25/M.PAN/2/2004,
keputusan MENPAN No. : 63/KEP/M.PAN/7/2003, UU RI Nomor 25 Tahun
2000, hasil kuesioner, studi pustaka, unsur-unsur pengukur kinerja serta Metode
Perbandingan Eksponesial dan Skala Ordinal sebagai metode pengukur kinerja.
Selanjutnya untuk mengimplementasikan Model Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat perlu dibuatkan sebuah model dari Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat dengan merancang sistem menggunakan metode analisis
dan perancangan berorientasi obyek (object oriented analysis and design)
menggunakan unified modelling language (UML).
Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang sudah dibuat
akan diuji validitasnya dengan menggunakan metode Focus Group Discussion
(FGD), dan diuji kualitasnya dengan mengadopsi ISO 9126 aspek-aspek
pengujian yang diadopsi adalah aspek Functionality (Fungsionalitas), Reliability
(Kehandalan), usability (Kegunaan), Efficiency (Efisiensi).[Al-Qutaish 2010]
Dari hasil pengujian tersebut diharapkan Model Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat yang dibuat dapat digunakan untuk mengukur kualitas
kinerja unit pelayanan masyarakat serta dapat mengatasi permasalahan yang ada.
2.6. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan maka peryataan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Diduga Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang
dibuat akan bisa mengatasi permasalahan yang ada, sehingga informasi
kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat dapat disajikan.
2. Diduga kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat
yang dihasilkan jika diukur validitasnya menggunakan metode FGD
adalah baik.
39
3. Diduga kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat
yang dihasilkan apabila diukur menggunakan adopsi dari ISO 9126
hasilnya adalah baik.
40
BAB III
METODOLOGI DAN RANCANGAN
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan
Metode Perbandingan Eksponensial ( MPE ) Dan Skala Ordinal Pada Unit
Pelayanan Masyarakat yang kami buat merupakan jenis penelitian terapan
(Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi.[Moedjiono 2012]
Dalam penelitian ini akan dibuat Model Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat dengan Metode Perbandingan Eksponensial ( MPE ) dan
Skala Ordinal.
Hasil penelitian berupa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat diharapkan dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja dari unit
pelayanan masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3.2. Metode Pemilihan Sampel
Pemilihan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, yang
merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam
penelitian. Secara bahasa, kata purposive berarti = sengaja. Jadi, kalau
sederhannya, purposive sampling berarti teknik pengambilan sampel secara
sengaja.
Maksudnya, pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan
teknik pengambilan sampel dengan mengambil responden yang terpilih betul oleh
peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut. ([Nasution 2009], 98)
Adapun kriteria pemilihan responden sebagai sampel penelitian ini adalah
responden dewasa yang pernah menerima pelayanan dari unit pelayanan
masyarakat.
Dari teknik sampling ini diharapkan akan dapat memberikan masukan
yang menyeluruh dan menggambarkan kondisi pelayanan dari unit pelayanan
masyarakat sehingga akan menggambarkan kinerja dari unit pelayanan
masyarakat tersebut dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
41
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun
sebelumnya. Isikan pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau
daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci yang dibagikan kepada
responden. Peneliti akan memperoleh data atau fakta yang memiliki
hubungan dengan permasalahan.
2. Metode observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap obyek
penelitian. Teknik observasi dilakukan dengan observasi berstruktur
dengan menyiapkan daftar kebutuhan data dan sumber data
3. Metode studi pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh
dengan mempelajari, meneliti, dan membaca buku, informasi dari
internet, jurnal, skripsi, tesis yang berhubungan dengan tingkat
kepuasan masyarakat.
3.4. Instrumentasi
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah:
1. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode kuesioner adalah
daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Isikan
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan
tersebut cukup terperinci yang dibagikan kepada responden. Peneliti
akan memperoleh data atau fakta yang memiliki hubungan dengan
permasalahan.
2. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode observasi.
Instrumen observasi ini adalah peneliti yang melakukan pengamatan
pada unit pelayanan masyarakat. Daftar kebutuhan data dan sumber
data observasi.
3. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode studi pustaka.
Instrumen studi pustaka ini adalah peneliti yang mempelajari literatur
tentang konsep dasar model sistem informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat.
42
3.5. Teknik Analisis, Perancangan Dan Pengujian
3.5.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
pendekatan object oriented analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek
dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data
dengan kuesioner dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan
sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang
dilakukan adalah:
1. Analisis data dan informasi yang didapat dari kuesioner dan studi
pustaka.
2. Analisis kebutuhan fungsional, non-fungsional, dan pengguna.
Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem
dan pengguna yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa
didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan use case
diagram.
3. Analisis perilaku sistem. Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku
sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan activity diagram
dan sequence diagram. activity diagram untuk memodelkan proses use
case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk
memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan
kronologinya.
4. Dalam penelitian teknik pengukuran kinerja unit pelayanan masyarakat
menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan Skala
Ordinal.
3.5.2. Teknik Perancangan
Teknik perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan metode object-oriented design (OOD) atau perancangan berorientasi
obyek menggunakan unified modelling language (UML). Pada proses
perancangan, teknik perancangan yang dilakukan adalah:
1. Perancangan struktur statis program atau spesifikasi sistem.
Dimodelkan dengan class diagram.
43
2. Perancangan physical architecture untuk memodelkan distribusi
aplikasi. Dimodelkan dengan deployment diagram.
3. Perancangan antarmuka pengguna. Meliputi perancangan navigasi,
form input, dan form output.
4. Perancangan database. Untuk memodelkan struktur data dan hubungan
antar data. Dimodelkan dengan entity relationship diagram.
5. Perancangan infrastructure architecture (hardware, software, dan
jaringan).
3.5.3. Teknik Pengujian
3.5.3.1. Pengujian Validasi
Pengujian validasi bertujuan melakukan penilaian apakah spesifikasi
kebutuhan telah diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak yang dikembangkan.
Selain itu juga menilai apakah aplikasi sistem informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat berfungsi menyediakan data penilaian kinerja unit pelayanan
masyarakat.
Pengujian validasi akan menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat
lunak memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan
persyaratan kinerja sebelum diserahkan ke pengguna. Pengujian validasi dalam
penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis pertama dalam penelitian ini.
Teknik pengujian validasi sistem dalam penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan blackbox testing dengan metode Focus Group Discussion. FGD
merupakan diskusi kelompok yang pesertanya terbatas dan dipilih menurut
kriteria tertentu dan pembahasannya memfokuskan pada topik tertentu.
3.5.3.1.1. Instrumen Pengujian FGD
Peneliti menyiapkan form berisi daftar spesifikasi kebutuhan
fungsional sistem yang dibangun. Fokus diskusi adalah memvalidasi kebutuhan
fungsional perangkat lunak yang dikembangkan apakah telah sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan yang sudah ditentukan dalam tahapan analisis.
3.5.3.1.2. Teknik Pemilihan Informan
Kriteria pemilihan karakteristik responden sebagai informan untuk
pengujian validasi ini berdasarkan kelompok diskusi yang akan melakukan
44
pengujian terhadap aplikasi Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat. Teknik pemilihan informan dalam FGD dilakukan dengan pemilihan
informan atau peserta diskusi berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan teknik pemograman.
2. Memiliki pengalaman mengenai pengolahan data.
3. Memahami persoalan yang dikaji, yaitu memvalidasi spesikasi
kebutuhan fungsional aplikasi Model Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat yang dikembangkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aplikasi Model Sistem
Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi
kebutuhan fungsional dan berfungsi menyediakan data penilaian kinerja unit
pelayanan masyarakat. Oleh karena itu peneliti memilih informan untuk
penelitian adalah orang yang mengerti tentang teknik pemograman dan
pengolahan data.
3.5.3.1.3. Teknik Pelaksanaan FGD
PelaksanaanFocus Group Discussionatau diskusi terfokus dalam
penelitian ini dihadiri oleh peserta terpilih berdasarkan kriteria yang disebutkan
sebelumnya. Fungsi moderator dan notulis dilakukan oleh peneliti. Pada awal
FGD, peneliti melakukan presentasi dan demo aplikasi Model Sistem Informasi
Indeks Kepuasan Masyarakat yang sudah dikembangkan dan menjelaskan setiap
fungsi yang ada berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan. Selanjutnya peserta
FGD memberikan informasi, tanggapan dan persetujuan. Untuk keperluan analisis
hasil pengujian, selanjutnya peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil FGD.
3.5.3.2. Pengujian Kualitas
Pengujian kualitas sistem dilakukan untuk menguji tingkat kualitas
perangkat lunak Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang
dihasilkan berdasarkan empat aspek pengujian kualitas perangkat lunak, yaitu
functionality, reliability, usability, dan efficiency.
Untuk 4 (empat) aspek pengujian kualitas functionality, reliability,
usability, efficiency mengadopsi dari ISO 9126.
45
Pengujian hanya dilakukan pada penggunaan aplikasi Model Sistem
Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dari sisi client dan tidak masuk dalam
lingkup server. Pengujian kualitas perangkat lunak dilakukan untuk menguji
hipotesis ketiga dalam penelitian ini.
Teknik pengujian kualitas yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
pendekatan black-box testing menggunakan kuesioner. Kriteria pemilihan
karakteristik responden sebagai sampel penelitian untuk pengujian kualitas
perangkat lunak ini berdasarkan tingkatan pengguna yang akan mengakses
aplikasi Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat. Responden
tersebut yaitu peneliti sendiri dan beberapa rekan peneliti.
3.5.3.2.1. Instrumen Pengujian
Instrumen pengujian berupa kuesioner akan digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang
akurat. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert untuk pernyataan positif. Skala Likert merupakan skala yang didesain
untuk menilai sejauh mana subjek atau responden setuju atau tidak setuju dengan
pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut:
Tabel III-1 Skala Pengukuran
Jawaban SkorSangat Setuju 5Setuju 4Ragu-ragu 3Tidak Setuju 2Sangat Tidak Setuju 1
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun instrumen-instrumen berupa pernyataan. ([Sugiyono 2012], 94)
Tabel III-2 Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan Indikator
46
Variabel Sub-variabel Indikator Pengukuran Butir Uji
Functionality
Suitability Kesesuaian sistem dengan kebutuhan 1, 2
Accuracy Keakuratan informasi yang dihasilkan oleh sistem 3, 4
Security Keamanan data dan pengguna 5, 6
InteroperabilityIntegritas dan akses sistem dengan perbedaan
teknologi yang digunakan
7, 8
Compliance Kesesuaian sistem dengan peraturan yang berlaku 9
Reliability
Maturity Rendahnyatingkat kesalahan dalam sistem 10, 11
Fault toleranceKemampuan untuk berfungsi seperti biasa setelah
terjadi kesalahan
12, 13
RecoverabilityKemampuan sistemuntuk mengatasi kesalahan yang
terjadi
14
Usability
Understandibility Kemudahan sistem untuk dipahami 15, 16
Learnability Kemudahan sistem untuk dipelajari 17, 18
Operability Kemudahan sistem untuk dioperasikan 19, 20
Attractiveness Kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem 21, 22
EfficiencyTime behavior Kecepatan respon dan waktu pengolahan 23, 24
Resource behavior Kesesuaian penggunaan sumber daya 25
Sebelum hasil kuesioner dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas instrumen. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian.
Kuesioner pengujian kualitas disertakan dalam Lampiran.
3.5.3.2.2. Pengujian Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Uji validitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan uji
validitas konstrak. Uji validitas konstrak yaitu menyusun indikator pengukuran
berdasarkan kerangka teori konsep yang akan diukur. Secara sederhana dapat
dikemukakan, bahwa validitas konstrak dari sebuah instrumen ditentukan dengan
47
jalan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan total skor masing-
masing item.
Pengujian validitas konstrak dilakukan dengan menghitung korelasi
diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Dalam pengujian validitas
instrumen penelitian ini, menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan
tool software IBM SPSS Statistics 20.
3.5.3.2.3. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur
suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama.
Reliabilitas alat ukur menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil
skala pengukuran tertentu yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat.
Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.
Dalam uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian adalah metode
Alpha Cronbach, karena metode Alpha Cronbach ini sangat cocok digunakan
pada nilai berbentuk skala. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan tool
software IBM SPSS Statistics 20. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan
menghitung Alpha Cronbach dari masing-masing item dalam suatu variabel.
Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan handal (reliable) apabila
memiliki Alpha Cronbach lebih dari 0,60.[Sekaran 2006]
3.5.3.2.4. Pengolahan Data Pengujian
Dalam pelaksanaan pengolahan data adposi dari model ISO 9126
penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk analisis statistik deskriptif.
Analisis statistik deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan fakta-
fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian
dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk menggambarkan bagaimana tingkat kualitas model sistem
informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang dibuat.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis statistik deskriptif
tersebut adalah sebagai berikut:
48
METODELOGI
MASALAH PENELITIAN
Identifikasi Masalah
RumusanMasalah
TINJAUAN STUDI
a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan
dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal
yang menggambarkan peringkat jawaban.
b. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari
seluruh unsur/indikator variabel untuk semua responden.
c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.
d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan
statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam
bentuk tabel ataupun grafik.
e. Untuk menjawab deskripsi tentang variabel penelitian ini,
digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:
% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang
telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. [Narimawati 2007]
Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-3 Kriteria Presentase Tanggapan Responden
% Jumlah Skor Kriteria20.00% – 36.00% Tidak Baik36.01% – 52.00% Kurang Baik52.01% – 68.00% Cukup68.01% – 84.00% Baik84.01% – 100% Sangat Baik
3.6. Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian ini keseluruhan proses yang dilalui harus melalui
beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan meliputi: masalah penelitian, tinjauan
studi, metodelogi, perancangan sistem, pembuatan model, dan pengujian sistem.
Langkah-langkah pada tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
49
Gambar III-1 Langkah-Langkah Penelitian
Berikut ini adalah penjelasan mengenai langkah-langkah diatas:
1. Identifikasi masalah
Langkah awal dari penelitian ini adalah dengan mengidentifikasi masalah
yang ada pada unit pelayanan masyarakat. Hasil dari langkah ini adalah
rumusan masalah.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana membangun sebuah Model Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat Pada Unit Pelayanan Masyarakat agar dapat
50
digunakan untuk memberikan informasi tentang kualitas kinerja dari unit
pelayanan masyarakat tersebut.
Bagaimana menguji kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan Skala
Ordinal pada aspek functionality, reliability, efficiency, dan aspek usability.
3. Tinjauan studi
Tinjauan studi ini dilakukan untuk mendapatkan teori Indeks Kepuasan
Masyarakat yang terkait dengan rumusan masalah. Metode yang dilakukan
penulis adalah dengan membaca berbagai referensi terkait Indeks Kepuasan
Masyarakat. Hasil dari langkah ini adalah literatur yang terkait dengan
rumusan masalah.
4. Jenis Penelitian
Pada tahap ini akan dilakukan pemilihan jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini.
5. Metode Pemilihan Sampel
Pada tahap ini akan dilakukan pemilihan teknik yang akan dipakai dalam
pengambilan sampel dan nantinya sampel tersebut akan digunakan dalam
penelitian ini.
6. Metode Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pemilihan metode pengumpulan data yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
7. Instrumen
Pada tahap ini dilakukan pemilihan instrumen yang akan digunakan dalam
pengumpulan data.
8. Teknik Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap sistem informasi yang akan
dibuat.
9. Pembuatan Model
Pada tahap ini akan dibuatkan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat ( SIIKM ) berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat.
10. Teknik Pengujian Sistem
51
Pada tahap ini dilakukan pengujian validitas terhadap sistem menggunakan
metode Focus Group Discussion (FGD) dan uji kualitas mengadopsi ISO
9126 : functionality, reliability, usability dan efficiency.
52
3.7. Jadwal Penelitian
Tabel III-4 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan1 Bulan2 Bulan3 Bulan41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pencarian dan Pemilihan Obyek Penelitian2 Studi melalui media internet//Obyek Penelitian3 Perumusan Masalah Penelitian4 Penentuan Topik dan Pembimbing Tesis5 Pengumpulan Bahan Literatur/Referensi6 Penyerahan Formulir Pendaftaran Penulisan Tesis7 Penyusunan Kerangka/Landasan Pemikiran (Tinjauan
Pustaka/Studi/sampai dengan Kerangka Konsep dan Hipotesis)8 Penyusunan MetodologiPenelitian (Jenis Penelitian, Metode Sampling,
Metode Pengumpulan Data, Instrumentasi, Teknik Analisis, Perancangan, Implementasi dan UjiSistem
9 Penyusunan Naskah Proposal Tesis10 Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Proposal Tesis11 Sidang Proposal Tesis12 Pelaksanaan Pengumpulan Data Sampel13 Analisis Data, Perancangan, Pengujian Data, Pengolahan Data Pengujian14 Penyusunan Naskah Akhir Tesis15 Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Akhir Tesis16 Sidang Akhir Tesis17 Penyempurnaan Naskah Akhir Tesis18 Pembuatan Paper Ringkasan Tesis19 Penggandaan Naskah Akhir Tesis dan Paper20 Pembuatan CD berisi Naskah Akhir Tesis, Paper, dan Slide Presentasi21 Penyerahan Naskah Akhir Tesis, Paper dan CD
53
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1. Analisis Sistem
Pada proses analisis sistem harus mendeskripsikan apa yang harus
dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
Analisis sistem akan menjawab pertanyaan apa yang akan dikerjakan oleh
sistem, siapa yang akan menggunakan sistem, dan dimana serta kapan sistem
tersebut akan digunakan. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan
pendekatan analisis berorientasi objek untuk sistem yang dirancang, dimaksudkan
untuk menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan. Selanjutnya
dari hasil analisis akan divisualisasi dan didokumentasikan dengan Unified
Modeling Language (UML) melalui Use Case Diagram, Activity Diagram, dan
Sequence Diagram dengan pertimbangan diagram tersebut dianggap mewakili
secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh pengguna.
4.1.1. Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan
Analisis proses bisnis dari sistem yang sedang berjalan untuk keperluan
pengembangan model sistem informasi dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang bagaimana proses penilaian kinerja dilakukan pada unit pelayanan
masyarakat. Analisis ini diperlukan untuk perancangan dan pengembangan sistem
informasi yang akan menghasilkan set model sebagai salah satu output dari
penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diperoleh data dan
dokumen terkait proses sistem yang akan dikembangkan.
Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa para responden
menginginkan sebuah sistem informasi yang dapat memberikan informasi kualitas
kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut. Untuk keperluan pengembangan
model yang dimaksud, proses-proses yang disebutkan sebelumnya adalah yang
berkaitan dengan proses pengolahan data kuisioner dari masyarakat, dan
pengolahan laporan kinerja unit pelayanan masyarakat.
54
4.1.1.1. Proses Mengirim Kuisioner
Proses mengirim kuisioner adalah proses pemberian lembaran formulir
kuisioner kepada masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari unit pelayanan
masyarakat, yang memberikan formulir kuisioner adalah petugas dari unit
pelayanan masyarakat yang bertugas untuk mengurusi pengukuran kualitas
kinerja, petugas tersebut dapat disebut admin.
4.1.1.2. Proses Pengisian Data Kuisioner
Proses pengisian data kuisioner adalah proses menjawab pertanyaan yang
terdapat pada formulir kuisioner tersebut, pengisian jawaban tersebut dilakukan
oleh masyarakat yang menerima pelayanan dari unit pelayanan masyarakat
tersebut.
Dan data kuisioner tersebut nantinya yang akan digunakan untuk
mengukur kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut.
4.1.1.3. Proses Pengolahan Master Data
Proses pengolahan master data adalah proses pengelolaan data master
penunjang dari model sistem informasi indeks kepuasan masyarakat.
4.1.1.4. Proses Pengolahan Transaksi
Proses pengolahan transaksi adalah proses pengelolaan data kuisioner
yang didapat dari jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden yang
menerima pelayanan dari unit pelayanan masyarakat tersebut.
Batasan model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pada
pengelolaan data kuisioner, dan model tidak dikembangkan sampai pada proses
validitas dan reliabilitas dari data kuisioner tersebut.
4.1.1.5. Proses Pengolahan Laporan
Proses pengolahan laporan adalah proses pengelolaan laporan kualitas
unit pelayanan masyarakat berdasarkan data kuisioner yang telah diolah.
Laporan yang dihasilkan oleh model ini adalah sebagai berikut :
1. Laporan Data Kuisioner.
2. Laporan Mutu Pelayanan.
55
4.1.2. Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna
4.1.2.1. Analisis Kebutuhan Fungsional
Pada analisis kebutuhan fungsional Model sistem informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat didasarkan pada data kuisioner terhadap unit pelayanan
masyarakat. Tahap selanjutnya adalah menyusun kebutuhan fungsional yang
didasarkan pada kebutuhan user dan juga bertujuan untuk mengeliminasi
permasalahan yang ada.
Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan membahas mengenai
fungsi-fungsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna
berdasarkan analisis kebutuhan pengguna.
Berdasarkan hasil analisis proses bisnis, identifikasi kebutuhan data dan
informasi, maka dianalisis juga beberapa fungsi yang harus tersedia di dalam
sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang
diperlukan oleh pengguna. Setiap fungsi yang diusulkan diberi kode sehingga
dapat mempermudah identifikasi pada saat implementasi dan penyusunan
dokumen. Dari hasil analisis kebutuhan tersebut, dibutuhkan suatu sistem
informasi untuk mengukur kinerja unit pelayanan masyarakat.
Berikut ini adalah daftar kebutuhan fungsional sistem yang dibutuhkan:
1. Aplikasi berbasis desktop untuk mengukur kinerja unit pelayanan
masyarakat.
2. Login admin mempunyai username dan password, untuk dapat
mengubah isi dari aplikasi tersebut, mengedit data, menginputkan
data, dan mengupdate semua informasi.
3. Melihat informasi pada aplikasi. Yaitu, melihat responden yang sudah
mengisi kuisioner, melihat pendapat responden, melihat data-data
pendapat responden terhadap setiap unsur-unsur pelayanan yang
terdapat pada unit pelayanan masyarakat.
4. Sistem dapat mengatur otorisasi pengguna aplikasi.
5. Sistem harus dapat mencetak laporan.
56
4.1.2.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Berikut ini adalah daftar kebutuhan nonfungsional sistem. Kebutuhan ini
adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem:
1. Kebutuhan Operasional
Sistem yang dibangun bisa digunakan pada platform sistem operasi
Microsoft Windows.
2. Kebutuhan Keamanan
Aplikasi hanya bisa diakses oleh pengguna yang berhak. Sistem
aplikasinya dilengkapi password. Sistem seharusnya aman digunakan.
3. Kebutuhan Performance
Sistem dapat menampung data dalam jumlah yang besar. Sistem
seharusnya dapat diakses oleh banyak user secara bersamaan. Sistem
seharusnya cepat diakses.
4. Kebutuhan Portability
Sistem bisa dijalankan pada platform windows dengan kebutuhan
Microsoft Access database dan MySql Database.
5. Kebutuhan Kemudahan Penggunaan
Sistem seharus mudah digunakan dan mudah dipelajari. Sistem harus
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta sistem seharusnya
memiliki tampilan menarik.
4.1.2.3. Analisis Kebutuhan Pengguna
Dari hasil identifikasi kebutuhan fungsional melalui observasi didapatkan
spesifikasi pengguna dan fungsi yang diperoleh oleh masing-masing pengguna.
Tingkatan pengguna ditujukan untuk mengamankan database dari pengguna yang
tidak diijinkan serta membatasi hak akses. Untuk mendapatkan hak akses sesuai
dengan tingkatan pengguna dilakukan dengan Login pada Model Sistem Informasi
Indeks Kepuasan Masyarakat menggunakan username dan password yang
diberikan.
Analisis pengguna dan hak akses untuk masing-masing pengguna
terdapat pada tabel berikut ini:
57
Tabel IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses
No Tingkatan Pengguna Hak Akses Pengguna
1 Admin Dapat mengakses seluruh kegiatan dalam sistem
2 Users Dapat mengakses kegiatan dan laporan dalam sistem
4.1.2.4. Use Case Diagram
Berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional dan actor yang terlibat
dalam sistem, maka dapat dimodelkan dengan use case diagram. Use case
diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah system. use
case mempresentasikan interaksi antara actor dengan sistem.
a. Actor
Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi langsung dengan
sistem aplikasi komputer, seperti orang, benda atau lainnya. Tugas actor
adalah memberikan informasi kepada sistem dan dapat memerintahkan
sistem agar melakukans sesuatu tugas.
Berdasarkan identifikasi pengguna, maka actor yang terlibat dalam
Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat ini adalah:
Gambar IV-1 Actor Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat
b. Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif
pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal
interaksi antara pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri
melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Pada analisis dan
pemodelan kebutuhan fungsional membutuhkan pemecahan menjadi
58
Actor
Masyarakat Admin Pimpinan
Use Case Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat
Pengolahan Laporan
Admin
Entry Data Kuisioner
MenjawabKuisioner
Mengirim Kuisioner
Login
Entry Master Pendidikan
Entry Master Pekerjaan
Entry Master User
Entry Master Nomor
Pimpinan
Melihat Laporan
Melihat Laporan
Masyarakat
<<Include>>
<<Include>>
<<Include>>
<<Include>>
<<Include>>
<<Include>>
beberapa subsistem untuk memudahkan dalam mendeskripsikan
pemahaman setiap proses dalam sistem.
Gambar IV-2 Use Case Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat
59
Tabel IV-2 Deskripsi Use Case Diagram Model Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat
Bisnis Case Actor/Pekerja Bisnis KeteranganMengirim Kuisioner Admin Mengirimkan/memberikan
kuisioner kepada masyarakatMengisi Kuisioner Masyarakat Mengisi kuisioner yang
diberikan oleh adminEntry Master Nomor Admin Entry Master NomorEntry Master User Admin Entry master user, berisi id user
dan otoritas pengguna aplikasiEntry Master Pekerjaan Admin Entry Master PekerjaanEntry Master Pendidikan Admin Entry Master PendidikanEntry Data Kuisioner Admin Entry data kuisioner yang telah
diisi masyarakatPengolahan Laporan Admin, Pimpinan Mengolah laporan
4.2. Analisis Perilaku Sistem
4.2.1. Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang menjelaskan tentang alir aktifitas di
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana
keputusan-keputusan dapat terjadi dan terakhir bagaimana sistem berakhir.
Activity diagram digunakan untuk menyajikan detail proses bisnis yang
menunjukkan bagaimana proses bisnis dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti
menggambarkan activity diagram tersebut melalui interaksi antara aktor/pekerja
bisnis dengan sistem yang akan dibangun. Dengan demikian, activity diagram
diturunkan dari use case diagram yang sudah dibuat sebelumnya, untuk
menggambarkan masing-masing prosedur dalam mengukur kinerja unit
pelayanan masyarakat.
Activity Diagram merupakan model analisis yang digunakan atau
menggambarkan sebuah proses aktivitas. Dalam penelitian ini, activity diagram
digunakan untuk memodelkan suatu proses atau operasi. Untuk menggambarkan
sebuah fungsi sistem, Dalam sebuah operasi yang spesifik, diagram ini dipakai
untuk menggambarkan logika dari sebuah proses atau operasi.
4.2.1.1. Activity Diagram Entry Master Nomor
Pada Activity Diagram Entry Master Nomor terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
60
Login Verifikasi User ID & Password
Login Tidak Valid
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master
nomor. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram entry
master nomor :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Master Data
7. Pengguna memilih Entry Master Nomor
8. Pengguna memasukan data nomor
9. Pengguna menyimpan data nomor
10. Data nomor akan tersimpan ke dalam database
11. Pengguna keluar dari entry master nomor
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
61
Gambar IV-3 Activity Diagram Entry Master Nomor
4.2.1.2. Activity Diagram Entry Master User
Pada Activity Diagram Entry Master User terdapat beberapa langkah/step
yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login dan
pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master user.
Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram entry master
user :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Master Data
7. Pengguna memilih Entry Master User
62
Pilih Master User
Masukan Data User
Simpan Data User
Keluar Dari Master User
Login Verifikasi User ID & Password
Login Tidak Valid
Login ValidPilih Menu Master Data
Keluar Menu Utama
Logout
Menu Utama
8. Pengguna memasukan data user
9. Pengguna menyimpan data user
10. Data user akan tersimpan ke dalam database
11. Pengguna keluar dari entry master user
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
Gambar IV-4 Activity Diagram Entry Master User
4.2.1.3. Activity Diagram Entry Master Pekerjaan
Pada Activity Diagram Entry Master Pekerjaan terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master
pekerjaan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram
entry master pekerjaan :
1. Pengguna membuka sistem.
63
Login Verifikasi User ID & Password
Login Tidak Valid
Pilih Menu Master Data Menu Utama
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Master Data
7. Pengguna memilih Entry Master Pekerjaan
8. Pengguna memasukan data pekerjaan
9. Pengguna menyimpan data pekerjaan
10. Data pekerjaan akan tersimpan ke dalam database
11. Pengguna keluar dari entry master pekerjaan
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
64
Gambar IV-5 Activity Diagram Entry Master Pekerjaan
4.2.1.4. Activity Diagram Entry Master Pendidikan
Pada Activity Diagram Entry Master Pendidikan terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master
pendidikan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram
entry master pendidikan :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Master Data
7. Pengguna memilih Entry Master Pendidikan
8. Pengguna memasukan data pendidikan
65
Keluar Dari Master Pendidikan
Pilih Master Pendidikan
Masukan Data Pendidikan
Simpan Data Pendidikan
Login Verifikasi User ID & Password
Login Tidak Valid
Login ValidPilih Menu Master Data
Keluar Menu Utama
Logout
Menu Utama
9. Pengguna menyimpan data pendidikan
10. Data pendidikan akan tersimpan ke dalam database
11. Pengguna keluar dari entry master pendidikan
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
Gambar IV-6 Activity Diagram Entry Master Pendidikan
4.2.1.5. Activity Diagram Entry Data Kuisioner
Pada Activity Diagram Entry Data Kuisioner terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry data
kuisioner. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram
entry data kuisioner :
1. Pengguna membuka sistem.
66
Pilih Entry Data Kuisioner
Login Verifikasi User ID & Password
Login Tidak Valid
Login ValidPilih Menu Transaksi
Keluar Menu Utama
Menu Utama
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Transaksi
7. Pengguna memilih Entry Data Kuisioner
8. Pengguna memasukan data kuisioner
9. Pengguna menyimpan data kuisioner
10. Data kuisioner akan tersimpan ke dalam database
11. Penggunakan keluar dari entry data kuisioner
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari system
67
Gambar IV-6 Activity Diagram Entry Data Kuisioner
4.2.1.6. Activity Diagram Pengolahan Laporan
Pada Activity Diagram Pengolahan Laporan terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap pengolahan
laporan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram
pengolahan laporan :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Laporan
7. Didalam menu laporan ada beberapa laporan yaitu : Laporan Data
Kuisioner, Laporan Mutu Pelayanan
8. Pengguna memilih jenis laporan
9. Pengguna memasukan periode tanggal
10. Pengguna memunculkan laporan dan cetak
68
Masukan Periode Tanggal
Memunculkan Laporan Dan Cetak
Laporan Data Kuisioner
Laporan Mutu Pelayanan
Pilih Jenis LaporanLogout
Login Verifikasi User ID & Password
Login Tidak Valid
Login ValidPilih Menu Laporani
Keluar Menu Utama
Menu Utama
Keluar Dari Laporan
11. Pengguna keluar dari laporan
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
Gambar IV-7 Activity Diagram Pengolahan Laporan
4.2.2. Sequence Diagram
Pada Sequence Diagram menjelaskan aliran fungsionalitas dalam use case.
Sebuah diagram menunjukkan urutan interaksi object yang disusun dalam urutan
waktu. Ini menggambarkan object dan class-class yang terlibat dalam skenario
dan urutan pesan yang dipertukarkan antara object yang dibutuhkan untuk
melaksanakan fungsi scenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan
yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada
titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri
69
atas object yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama pesan diwakili oleh
garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.
4.2.2.1. Sequence Diagram Entry Master Nomor
Pada Sequence Diagram Entry Master Nomor terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master
nomor. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram
entry master nomor :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Master Data
7. Pengguna memilih Entry Master Nomor
8. Pengguna memasukan data nomor
9. Pengguna menyimpan data nomor
10. Data nomor akan tersimpan ke dalam database
11. Pengguna keluar dari entry master nomor
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
70
71
Code_Desc nomor_survey nomor_respondenPengguna Menu Login Menu Utama Master Data Master Nomor Control
1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open
6: Input Data Baru 7: Input Data 8: Get ()
9: Get ()
10: Get ()
11: simpan () 12: simpan () 13: simpan ()
14: simpan ()
15: simpan ()
16: ubah () 17: ubah () 18: ubah ()
19: ubah ()
20: ubah ()
21: hapus () 22: hapus () 23: hapus ()
24: hapus ()
25: hapus ()
26: keluar ()
27: keluar ()
28: keluar ()
Gambar IV-8 Sequence Diagram Entry Master Nomor
72
4.2.2.2. Sequence Diagram Entry Master User
Pada Sequence Diagram Entry Master User terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master
user. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram entry
master user :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Master Data
7. Pengguna memilih Entry Master User
8. Pengguna memasukan data user
9. Pengguna menyimpan data user
10. Data user akan tersimpan ke dalam database
11. Pengguna keluar dari entry master user
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
73
IngEmpID strEmpName strEmpPassword strAccessPengguna Menu Login Menu Utama Master Data Master User Control
1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open
6: Input Data Baru 7: Input Data 8: Get ()
9: Get ()
10: Get ()
12: simpan () 13: simpan () 14: simpan ()
15: simpan ()
16: simpan ()
18: ubah () 19: ubah () 20: ubah ()
21: ubah ()
22: ubah ()
24: hapus () 25: hapus () 26: hapus ()
27: hapus ()
28: hapus ()
30: keluar ()
31: keluar ()
32: keluar ()
11: Get ()
17: simpan ()
23: ubah ()
29: hapus ()
Gambar IV-9 Sequence Diagram Entry Master User
74
4.2.2.3. Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan
Pada Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master
pekerjaan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram
entry master pekerjaan :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Master Data
7. Pengguna memilih Entry Master Pekerjaan
8. Pengguna memasukan data pekerjaan
9. Pengguna menyimpan data pekerjaan
10. Data pekerjaan akan tersimpan ke dalam database
11. Pengguna keluar dari entry master pekerjaan
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
75
id_pekerjaan nama_pekerjaanPengguna Menu Login Menu Utama Master Data Master Pekerjaan Control
1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open
6: Input Data Baru 7: Input Data 8: Get ()
9: Get ()
10: simpan () 11: simpan () 12: simpan ()
13: simpan ()
14: ubah () 15: ubah () 16: ubah ()
17: ubah ()
18: hapus () 19: hapus () 20: hapus ()
21: hapus ()
22: keluar ()
23: keluar ()
24: keluar ()
Gambar IV-10 Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan
76
4.2.2.4. Sequence Diagram Entry Master Pendidikan
Pada Sequence Diagram Entry Master Pendidikan terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master
pendidikan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram
entry master pendidikan :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Master Data
7. Pengguna memilih Entry Master Pendidikan
8. Pengguna memasukan data pendidikan
9. Pengguna menyimpan data pendidikan
10. Data pendidikan akan tersimpan ke dalam database
11. Pengguna keluar dari entry master pendidikan
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
77
id_pendidikan nama_pendidikanPengguna Menu Login Menu Utama Master Data Master Pendidikan Control
1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open
6: Input Data Baru 7: Input Data 8: Get ()
9: Get ()
10: simpan () 11: simpan () 12: simpan ()
13: simpan ()
14: ubah () 15: ubah () 16: ubah ()
17: ubah ()
18: hapus () 19: hapus () 20: hapus ()
21: hapus ()
22: keluar ()
23: keluar ()
24: keluar ()
Gambar IV-11 Sequence Diagram Entry Master Pendidikan
78
4.2.2.5. Sequence Diagram Entry Data Kuisioner
Pada Sequence Diagram Entry Data Kuisioner terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry data
kuisioner. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram
entry data kuisioner :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Transaksi
7. Pengguna memilih Entry Data Kuisioner
8. Pengguna memasukan data kuisioner
9. Pengguna menyimpan data kuisioner
10. Data kuisioner akan tersimpan ke dalam database
11. Penggunakan keluar dari entry data kuisioner
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
79
Gambar IV-12 Sequence Diagram Entry Data Kuisioner
80
4.2.2.6. Sequence Diagram Pengolahan Laporan
Pada Sequence Diagram Pengolahan Laporan terdapat beberapa
langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login
dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap pengolahan
laporan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram
pengolahan laporan :
1. Pengguna membuka sistem.
2. Sistem akan menampilkan form login.
3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,
maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan
Password.
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung
masuk ke sistem ( Menu Utama ).
6. Pengguna memilih Menu Laporan
7. Didalam menu laporan ada beberapa laporan yaitu : Laporan Data
Kuisioner, Laporan Mutu Pelayanan
8. Pengguna memilih jenis laporan
9. Pengguna memasukan periode tanggal
10. Pengguna memunculkan laporan dan cetak
11. Pengguna keluar dari laporan
12. Pengguna keluar dari menu utama
13. Pengguna keluar/logout dari sistem
81
Data KuisionerPengguna Menu Login Menu Utama Laporan Jenis Laporan Control
1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open
6: proses laporan 7: view 8: Get ()
11: keluar ()
10: keluar ()
12: keluar ()
9: menampilkan hasil proses laporan
Gambar IV-13 Sequence Diagram Pengolahan Laporan
82
4.3. Perancangan Sistem
Perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan
tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan;
antarmuka pengguna, formulir dan laporan, serta program-program khusus,
database, dan file yang akan dibutuhkan. Perancangan sistem merupakan tahap
lanjutan dari analisis sistem dimana pada perancangan sistem digambarkan sistem
yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean dalam suatu bahasa
pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisis
4.3.1. Deployment Diagram
Deployment diagram merupakan suatu diagram yang dapat memberikan
penjelasan tentang bagaimana berbagai elemen fisik menyusun dan menjalankan
sistem di dalam suatu jaringan yang dibentuk. Arsitektur jaringan yang dibentuk
merupakan kumpulan dari node-node yang berupa hardware dan software yang
mengkonfigurasikan komponen-komponen software runtime dengan processor
dan peralatan lainnya. Deployment menggambarkan detail bagaimana komponen
di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada
mesin, server atau pc), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,
spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah
server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy
komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya
TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini. Dalam
sistem informasi ini terdapat komponen-komponen yang mendukung jalannya
Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat adalah:
1. Microsoft Access, aplikasi yang digunakan untuk membuat Model
Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat
2. MySql database yang digunakan untuk menyimpan data-data
3. Client Workstation sebagai device yang berupa PC yang digunakan
untuk mengakses Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat tersebut.
4. Printer yang digunakan untuk mencetak laporan
83
Database
Microsoft Access
PC
Printer
PC
Printer
MySql Server
Main Program
Jaringan Lokal (LAN) Jaringan Lokal (LAN)
Gambar IV-14 Deployment Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat
Gambar di atas adalah gambar deployment diagram untuk Model Sistem Informasi
Indeks Kepuasan Masyarakat. Model yang dibangun adalah berbasis desktop
menggunakan Microsoft Access dan database menggunakan MySql. Node yang
digunakan adalah Server dan Client Workstation, sedangkan koneksi untuk Client
Workstation PC yang digunakan Admin dan Pimpinan unit pelayanan masyarakat
ke Server dapat menggunakan jaringan lokal.
4.3.2. Perancangan Infrastruktur Arsitektur
Tahapan ini akan menjelaskan bentuk atau rancangan sistem informasi
yang akan dikembangkan. Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat
merupakan suatu sistem yang berbasis komputer yang berfungsi mengumpulkan,
menyimpan, dan mengolah data sehingga dapat menyajikan informasi yang
berkaitan dengan penilaian kinerja pada unit pelayanan masyarakat tersebut.
84
Perancangan infrastruktur sistem untuk Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat ini adalah sebagai berikut:
Switch Hub
User
Database Server & Aplikasi Server
Gambar IV-15 Perancangan Infrastruktur
Infrastruktur hardware menggunakan koneksi jaringan lokal (LAN),
dimana user dalam mengakses aplikasi harus terhubung dengan jaringan lokal
terlebih dahulu.
Beberapa software yang digunakan untuk mengembangkan Model Sistem
Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebagai berikut:
Tabel IV-3 Software Yang Digunakan
No Software Deskripsi Fungsi dan Alasan Penggunaan1 AppServ 2.5.10 AppServ
merupakan aplikasi webserver yang bersifat opensource
AppServ digunakan sebagai database server
2 MySQL 5.0.51b MySQL merupakan aplikasi DBMS dengan lisensi community (open source)
MySQL karena bersifat free dan dapat menangani data dengan jumlah besar. Selain itu merupakan produk opensource yang terkenal dengan kehandalan dan kecepatannya.
3 Microsoft Access 2013
MS Access digunakan untuk membuat aplikasi
MS Access dalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional, dengan MS Access ini dapat digunakan untuk
85
sederhana membangun aplikasi yang sederhana, MS Access program berlisensi, namun untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat dapat menggunakan Runtime Access yang tak berbayar.
4 MySQL Connector/ODBC 3.51
MySQL Connector digunakan untuk terhubung dengan database
My SQL Connector digunakan untuk menghubungkan MS Access dengan database MySQL , MySQL Connector ini gratis yang disediakan oleh MySQL sendiri.
4.4. Konstruksi Sistem
Tahapan konstruksi sistem dilakukan setelah hasil analisis dan
perancangan sudah dibuat.
4.4.1. Lingkungan Konstruksi
1. Hardware
Hardware yang digunakan untuk mengkonstruksi atau membangun
Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dalam penelitian ini
adalah laptop Acer TravelMate P245-M, Processor Intel(R) Core(TM) i3-
4010U [email protected] 1.70GHz, Memory(RAM) 4.00Gb, System 64-
Bit.
2. Software
Software yang digunakan untuk mengkonstruksi atau membangun
Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dalam penelitian ini
adalah Microsoft Access 2013 (berlisensi), AppServ 2.5.10, MySQL
Connector/ODBC 3.51, dengan database MySQL 5.0.51b.
4.4.2. Konstruksi Database
Konstruksi database dilakukan menggunakan phpMyAdmin Manager.
Dengan tool tersebut dapat dikelola database MySQL, dari pembuatan database,
tabel-tabel, dan otorisasi pengguna database.
86
Gambar IV-16 Kontruksi Database Dengan phpMyAdmin
4.4.3. Kontruksi Antarmuka
Bagian ini akan menjelaskan implementasi atau kontruksi tampilan dari
Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat. Untuk menjelaskan hasil
konstruksi tersebut akan diberikan model dari masing-masing tampilan, baik itu
tampilan input, output, navigasi maupun halaman pada aplikasi yang dibangun.
4.4.3.1. Tampilan Menu Login
Gambar IV-17 Tampilan Menu Login
4.4.3.2. Tampilan Menu Utama Pengguna Admin
Pada menu utama otoritas admin dapat mengakses semua menu.
87
Gambar IV-18 Tampilan Menu Utama Pengguna Admin
4.4.3.3. Tampilan Menu Utama Pengguna User
Pada menu utama otoritas user hanya dapat mengakses menu laporan
saja.
Gambar IV-19 Tampilan Menu Utama Pengguna User
4.4.3.4. Tampilan Entry Master Nomor
88
Gambar IV-20 Tampilan Entry Master Nomor
4.4.3.5. Tampilan Entry Master User
Gambar IV-21 Tampilan Entry Master User
4.4.3.6. Tampilan Entry Master Pekerjaan
89
Gambar IV-22 Tampilan Entry Master Pekerjaan
4.4.3.7. Tampilan Entry Master Pendidikan
Gambar IV-23 Tampilan Entry Master Pendidikan
4.4.3.8. Tampilan Entry Data Kuisioner
90
Gambar IV-24 Tampilan Entry Data Kuisioner
4.4.3.9. Tampilan Laporan Mutu Pelayanan
Gambar IV-25 Tampilan Laporan Mutu Pelayanan
4.5. Pengujian Sistem
4.5.1. Lingkungan Pengujian
Lingkungan pengujian memberikan gambaran tentang spesifikasi
hardware, dan software yang digunakan oleh pengguna dalam proses pengujian
sistem, baik pengujian validasi maupun pengujian kualitas. Spesifikasi tersebut
diperoleh dalam proses observasi berdasarkan aspek sistem. Berikut ringkasan
91
singkat spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh
pengguna untuk proses pengujian:
4.5.1.1. Hardware
Hardware yang digunakan untuk melakukan pengujian Model Sistem
Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dalam penelitian ini adalah laptop Acer
TravelMate P245-M, Processor Intel(R) Core(TM) i3-4010U [email protected]
1.70GHz, Memory(RAM) 4.00Gb, System 64-Bit.
4.5.1.2. Software
Software yang digunakan untuk melakukan pengujian Model Sistem
Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dalam penelitian ini adalah Sistem
Operasi Microsoft Windows 7, Microsoft Access 2013.
4.5.2. Pengujian Validasi
Tahap pengujian yang pertama adalah pengujian validasi, proses pengujian
ini dilakukan untuk memastikan perangkat lunak yang telah dibuat apakah sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan fungsional yang diharapkan. Hal ini juga menguji
hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu Diduga Model Sistem Informasi
Indeks Kepuasan Masyarakat yang dibuat akan bisa mengatasi permasalahan
yang ada, sehingga informasi kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat
dapat disajikan.
4.5.2.1. Karakteristik Responden
Tabel IV-4 Karakteristik Responden
No Kode Nama Jabatan Jenis KelaminLama
BekerjaPend
1 RN Ratna HRD Perempuan 5 tahun S1
2 NW Nurus Wahidayati Finance Perempuan 8 tahun DIII
3 LN Lili Nurlaili Finance Perempuan 3 tahun S1
92
No Kode Nama Jabatan Jenis KelaminLama
BekerjaPend
4 IM Ismaniar Finance Perempuan 10 tahun SMA
4.5.2.2. Proses Pelaksanaan FGD
Kegiatan Focus Group Discussion dilaksanakan di ruang kerja pada
tanggal 24 Juli 2015 pukul 12.30 - 13.30 WIB, dengan dihadiri oleh 4 peserta
sebagai responden, yakni dari bagian HRD sebanyak 1 orang dan dari pihak
Finance sebanyak 3 orang. Untuk memulai diskusi terfokus, peneliti melakukan
presentasi dan demo aplikasi yang sudah dikembangkan dan menjelaskan setiap
fungsi yang ada berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan. Setelah
memperhatikan dan mengetahui cara mengoperasikan aplikasi sistem ini,
kemudian responden diberi kesempatan untuk mencoba langsung menggunakan
aplikasi tersebut. Selanjutnya peserta FGD memberikan informasi, tanggapan dan
persetujuan melalui formulir yang sudah diberikan oleh peneliti sebelum
responden mencoba aplikasi tersebut. Formulir Pengujian Requirement dengan
FGD disertakan dalam Lampiran Formulir FGD.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh responden, maka akan
diperoleh hasil pengujian terhadap fungsional sistem berdasarkan kebutuhan
masing-masing pengguna. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
semua fungsi yang terdapat pada prototipe sistem ini sudah dapat dioperasikan
dengan baik atau belum. Pengujian fungsional sistem ditujukan kepada Admin
dan User. Dalam proses pengujian ini juga dilakukan pengujian untuk meminta
tanggapan terhadap hipotesis dalam penelitian ini, yang menunjukkan fungsi
sistem secara keseluruhan bahwa sistem dapat membantu proses pengolahan data
kuisioner seperti transaksi Entry Data Kuisioner.
4.5.2.3. Hasil Pengujian Validasi
Berdasarkan Focus Group Discussion, selanjutnya dapat direkapitulasi
hasil pengujian berdasarkan jenis pengguna dari responden dalam FGD.
93
4.5.2.3.1. Hasil Pengujian Validasi Jenis Pengguna Admin
Pengujian validasi untuk jenis pengguna admin dilakukan oleh 2
responden sebagai informan yaitu dengan kode RN (HRD) dan NW (Finance).
Berikut hasil pengujian selengkapnya :
Tabel IV-5 Hasil Pengujian Validasi Admin
No Kebutuhan Fungsi Modul
Tanggapan Responden Kesimpula
nDiterima
Ditolak
1 Login Kedalam Aplikasi Login 2 Setuju
2 Mengelola Master Nomor Master Data 2 Setuju
3 Mengelola Master User Master Data 2 Setuju
4 Mengelola Master Pekerjaan Master Data 2 Setuju
5 Mengelola Master Pendidikan
Maste Data 2 Setuju
6 Mengelola Data Kuisioner Transaksi 2 Setuju
7 Mencetak Laporan Data Kuisioner Laporan 2 Setuju
8 Mencetak Laporan Mutu Pelayanan Laporan 2 Setuju
Hasil Pengujian validasi jenis pengguna administrator adalah sebagai
berikut :
R = Jumlah responden = 2 orang
P = Jumlah pertanyaan = 8 butir
N = Total jawaban setuju = 16 butir
x = Total jawaban tidak setuju = 0 butir
%=( N−x )
R× 100
P
%=(16−0 )
2× 100
8
%=162
× 1008
94
%=8× 12,5
% = 100% (kategori Sangat Baik)
4.5.2.3.2. Hasil Pengujian Validasi Jenis Pengguna User
Pengujian validasi untuk jenis pengguna user dilakukan oleh 2
responden sebagai informan yaitu dengan kode LN (Finance) dan IM (Finance).
Berikut hasil pengujian selengkapnya :
Tabel IV-6 Hasil Pengujian Validasi User
No Kebutuhan Fungsi Modul
Tanggapan Responden Kesimpula
nDiterima
Ditolak
1 Login Kedalam Aplikasi Login 2 Setuju
2 Mencetak Laporan Data Kuisioner Laporan 2 Setuju
3 Mencetak Laporan Mutu Pelayanan Laporan 2 Setuju
R = Jumlah responden = 2 orang
P = Jumlah pertanyaan = 3 butir
N = Total jawaban setuju = 6 butir
x = Total jawaban tidak setuju = 0 butir
%= ( N−x )R
× 100P
%=(6−0 )
2× 100
3
%=62
× 1003
%=3×33,3
% = 100% (kategori Sangat Baik)
Berdasarkan hasil-hasil pengujian FGD di atas, secara keseluruhan
responden menyatakan bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat ini dapat diterima fungsinya dan menyetujui hasil pengujian yang
dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian sebesar 100 % dalam
kategori Sangat Baik.
95
Jabatan Jumlah Responden Persentase %HRD 1 25%FINANCE 3 75%Total 4 100%
4.5.2.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Validasi Dan Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan hasil FGD, maka dapat disimpulkan bahwa Model Sistem
Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi
kebutuhan fungsional yang dibutuhkan pengguna. Dengan demikian berdasarkan
hasil analisis, perancangan dan kontruksi perangkat lunak untuk pembuatan Model
Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat pada unit pelayanan masyarakat
dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan validasi yang baik, sehingga
hipotesis kedua dalam penelitian ini sudah terbukti kebenarannya.
4.5.3. Pengujian Kualitas
Pengujian kualitas untuk mengetahui tingkat kualitas perangkat lunak
Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan
mengadopsi model ISO 9126 yang terdiri dari 4 (empat) aspek pengujian kualitas
yaitu functionality, reliability, usability, dan efficiency.
4.5.3.1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah 2 (dua) bertindak sebagai admin,
dan 2 (dua)bertindak sebagai user hingga total sebanyak 4 responden.
Karakteristik responden dikategorikan berdasarkan Jabatan, Jenis Kelamin, Masa
Kerja dan Pendidikan terakhir. Berikut deskripsi responden selengkapnya :
4.5.3.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Tabel IV-7 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak
adalah dengan jabatan FINANCE, dengan persentase 75%, sedangkan responden
paling sedikit dengan jabatan HRD, dengan persentase sebesar 25%.
4.5.3.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel IV-8 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
96
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase %Laki-laki 0 0%Perempuan 4 100%Total 4 100%
Masa Kerja Jumlah Responden Persentase %1 - 5 Tahun 2 50%> 5 Tahun 2 50%Total 4 100%
Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase %SMA Sederajat 1 25%D3 1 25%S1 2 50%Total 4 100%
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang paling
dominan adalah dengan jenis kelamin Perempuan, dengan persentase 100%,
sedangkan sisanya dengan persentase 0% adalah responden dengan jenis kelamin
Laki-laki.
4.5.3.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel IV-9 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa masa kerja responden
dengan persentase sama besar yaitu 50% baik yang memiliki masa kerja 1-5
tahun, maupun masa kerja > 5 tahun. Dengan demikian dapat diasumsikan
responden cukup memiliki pengalaman terkait sistem informasi.
4.5.3.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel IV-10 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan tabel diatas diketahui pendidikan terakhir responden
terbanyak adalah jenjang S1 sebesar 50%, selanjutnya D3 dan SMA Sederajat
sebanyak 25%.
97
4.5.3.2. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen terhadap responden berjumlah 4 orang. Responden dalam
pengujian diambil dari sampel penelitian.
4.5.3.2.1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kesahihan tiap butir
pertanyaan dalam kuesioner. Uji validitas dilakukan terhadap seluruh butir
pernyataan dalam instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir
dengan skor totalnya pada masing-masing konstruk. Teknik korelasi yang
digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dengan pengujian dua arah
(two tailed test). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor
item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item.
Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan
item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang
ingin diungkap.[Sugiyono 2012]
Pengujian menggunakan uji dua arah dengan taraf signifikansi 0,05
(tingkat kepercayaan 95%). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1. Jika rhitung ≥ rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
2. Jika rhitung<rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau
item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor
total (dinyatakan tidak valid).
Dari hasil uji validitas terhadap 4 orang responden dengan
menggunakan tabel korelasiPearson Product Moment didapatkan nilai korelasi
antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai
rtabel, rtabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji dua arah dan jumlah data (N) =
4, maka didapat rtabel sebesar 0,950 (Berdasarkan pada tabel r).[Sugiyono 2012]
Berikut adalah hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product Moment Pearson terhadap 4 orang responden :
98
No. Butir Uji r hitung r tabel Keterangan1 1.000 0.950 Valid2 1.000 0.950 Valid3 1.000 0.950 Valid4 1.000 0.950 Valid5 1.000 0.950 Valid6 1.000 0.950 Valid7 1.000 0.950 Valid8 1.000 0.950 Valid9 1.000 0.950 Valid
No. Butir Uji r hitung r tabel Keterangan10 1.000 0.950 Valid11 1.000 0.950 Valid12 1.000 0.950 Valid13 1.000 0.950 Valid14 1.000 0.950 Valid
1. Hasil Uji Validitas Aspek Functionality
Tabel IV-11 Hasil Uji Validitas Aspek Functionality
Berdasarkan tabel hasil uji validitas butir uji untuk aspek
Functionality memperlihatkan nilai rhitung setiap butir uji lebih besar
dibandingkan nilai rtabel. Dengan demikian semua butir ujipada aspek
Functionality dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur.
2. Hasil Uji Validitas Aspek Reliability
Tabel IV-12 Hasil Uji Validitas Aspek Reliability
Berdasarkan tabel hasil uji validitas butir uji untuk aspek
Reliability memperlihatkan nilai rhitung setiap butir uji lebih besar
dibandingkan nilai rtabel. Dengan demikian semua butir uji pada aspek
Reliability dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur.
99
No. Butir Uji r hitung r tabel Keterangan15 1.000 0.950 Valid16 1.000 0.950 Valid17 1.000 0.950 Valid18 1.000 0.950 Valid19 1.000 0.950 Valid20 1.000 0.950 Valid21 1.000 0.950 Valid22 1.000 0.950 Valid
No. Butir Uji r hitung r tabel Keterangan23 1.000 0.950 Valid24 1.000 0.950 Valid25 1.000 0.950 Valid
3. Hasil Uji Validitas Aspek Usability
Tabel IV-13 Hasil Uji Validitas Aspek Usability
Berdasarkan tabel hasil uji validitas butir uji untuk aspek Usability
memperlihatkan nilai rhitung setiap butir uji lebih besar dibandingkan
nilai rtabel. Dengan demikian semua butir uji pada aspek Usability
dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur.
4. Hasil Uji Validitas Aspek Efficiency
Tabel IV-14 Hasil Uji Validitas Aspek Efficiency
Berdasarkan tabel hasil uji validitas butir uji untuk aspek Efficiency
memperlihatkan nilai rhitung setiap butir uji lebih besar dibandingkan
nilai rtabel. Dengan demikian semua butir uji pada aspek Efficiency
dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur.
Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan pada empat tabel
menunjukkan bahwa semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,950).
Artinya tiap pernyataan berkorelasi dengan skor totalnya dan didapat
nilai korelasi untuk item-item lainnya nilainya lebih dari 0,950 maka
dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut berkorelasi signifikan
100
Variabel Alpha Cronbach Kriteria Keterangan
Functionality 1.000 ReliabelReliability 1.000 ReliabelUsability 1.000 ReliabelEfficiency 1.000 Reliabel
Alpha Cronbach > 0,60 maka reliabel
dengan skor total dan dapat disimpulkan bahwa semua butir instrumen
tersebut valid.
4.5.3.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruk /
variabel penelitian. Reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait
dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistenan. Uji reliabilitas dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
hasil pengukuran dapat dipercaya. Suatu variabel dikatakan reliable (handal) jika
jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil. Tingkat
reliabilitassuatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik
Alpha Cronbach (α). Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan handal
(reliable) apabila memiliki Alpha Cronbach lebih dari 0,60.([Sekaran 2006], 173)
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan uji
statistikAlpha Cronbach dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 20 :
Tabel IV-15 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Seperti yang terlihat pada tabel di atas semua pernyataan pada
kuesioner dinilai reliabel jika nilai Nilai Alpha Cronbach pada setiap variabel >
0,60. Hasil uji reliabilitas untuk empat variabel memperoleh nilai koefisien
reliabilitas yang lebih besar dari 0,60. Sesuai dengan pendapat Sekaran([Sekaran 2006],
173) bahwa pernyataan dinyatakan reliabel (handal) jika nilai Alpha Cronbach lebih
besar dari 0,60. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner
adalah reliabel (dapat diandalkan). Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas diatas
dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian untuk semua variabel yang
berbentuk kuesioner sudah Valid dan Reliabel.
101
4.5.3.3. Pengujian ISO 9126
Hasil pengujian kualitas ini terdiri dari dua bagian, yaitu: tingkat kualitas
masing-masing aspek berdasarkan empat karakterik ISO 9126, dan tingkat
kualitas secara keseluruhan dari empat karakteristik ISO 9126. Dari 4 responden
yang mengisi kuesioner untuk pengujian kualitas perangkat Model Sistem
Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat, semua memberikan jawaban kuesioner
dengan valid. Tanggapan responden terhadap tingkat kualitas software menurut
ISO 9126.
Berdasarkan data kuesioner yang telah diisi oleh responden, maka hasil
dari pengguna menyatakan Sangat Setuju yaitu sebanyak 25%, Setuju sebesar
75%, Ragu-ragu sebesar 0%, Tidak Setuju sebesar 0% dan Sangat Tidak Setuju
0%. Jadi mayoritas pengguna memilih Setuju.
SS; 25%
S; 75%
Gambar IV-26 Grafik Pilihan Rata-Rata Pengguna
Hasil tersebut diolah dan dihitung dengan kriteria yang telah ditetapkan
dalam rancangan penelitian, yaitu :
4.5.3.3.1. Tingkat Kualitas Perangkat Lunak Per Aspek Kualitas
a. Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Functionality
Aspek functionality merupakan kemampuan perangkat lunak untuk
menyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika digunakan
dalam kondisi tertentu.
102
Compliance1 2 3 4 5 6 7 8 9
SS 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9S 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27R 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0TS 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
STS 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 4 4 4 4 4 4 4 4
17 17 17 17 17 17 17 17 17 15317 17 17 17 17 17 17 17 17 153
Jumlah RespondenSkor AktualSkor Ideal
100%
Kriteria Jawaban
bobot Suitability Accuracy Security InteroperabilityFunctionality
Total
Recoverability10 11 12 13 14
SS 5 1 1 1 1 1 5S 4 3 3 3 3 3 15R 3 0 0 0 0 0 0TS 2 0 0 0 0 0 0STS 1 0 0 0 0 0 0
4 4 4 4 417 17 17 17 17 8517 17 17 17 17 85
bobot TotalMaturity Fault Tolerance
100%
ReliabilityKriteria
Jawaban
Jumlah RespondenSkor AktualSkor Ideal
Tabel IV-16 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Functionality
% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%
= 153153x 100% = 100% (kriteria Sangat Baik)
Hasil tanggapan pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas
responden setuju bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat memiliki fungsionalitas yang baik Persentase skor
tanggapan responden sebesar 100% berada dalam kriteria Sangat
Baik.
b. Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Reliability
Aspek Reliability merupakan kemampuan perangkat lunak untuk
mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam
kondisi tertentu.
Tabel IV-17 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Reliability
% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%
103
15 16 17 18 19 20 21 22SS 5 1 1 1 1 1 1 1 1 8S 4 3 3 3 3 3 3 3 3 24R 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0TS 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0STS 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 4 4 4 4 4 4 417 17 17 17 17 17 17 17 13617 17 17 17 17 17 17 17 136
100%
Jumlah Responden
Kriteria Jawaban
bobot
Skor AktualSkor Ideal
TotalUnderstandibility Learnability Operability AttractivenessUsability
= 8585x 100% = 100% (kriteria Sangat Baik)
Hasil tanggapan pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas
responden setuju bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat memiliki reliabilitas yang baik sesuai fungsi-fungsi yang
dimilikinya. Persentase skor tanggapan responden sebesar 100%
berada dalam kriteria Sangat Baik.
c. Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Usability
Tabel IV-18 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Usability
% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%
= 136136x 100% = 100% (kriteria Sangat Baik)
Hasil tanggapan pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas
responden setuju bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat memiliki usability yang baik sesuai fungsi-fungsi yang
dimilikinya. Persentase skor tanggapan responden sebesar 99% berada
dalam kriteria Sangat Baik.
d. Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Efficiency
Aspek Efficiency merupakan kemampuan perangkat lunak untuk
memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber
daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.
104
Resource behaviour23 24 25
SS 5 1 1 1 3S 4 3 3 3 9R 3 0 0 0 0TS 2 0 0 0 0
STS 1 0 0 0 04 4 4
17 17 17 5117 17 17 51
Effeciency
100%
Kriteria Jawaban
bobot TotalTime behaviour
Jumlah RespondenSkor AktualSkor Ideal
Functionality 153 153 100% Sangat BaikReliability 85 85 100% Sangat BaikUsability 136 136 100% Sangat BaikEffeciency 51 51 100% Sangat BaikTotal 425 425 100% Sangat Baik
AspekSkor
AktualSkor Ideal
% Skor Aktual
Kriteria
Tabel IV-19 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Efficiency
% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%
= 5151x 100% = 100% (kriteria Sangat Baik)
Hasil tanggapan pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas
responden setuju bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat memiliki efficiency yang baik sesuai fungsi-fungsi yang
dimilikinya. Persentase skor tanggapan responden sebesar 100%
berada dalam kriteria Sangat Baik.
4.5.3.3.2. Tingkat Kualitas Perangkat Lunak KeseluruhanBerdasarkan analisis data yang diperoleh dari kuesioner, berikut
rekapitulasi hasil pengujian kualitas berdasarkan empat aspek pengujian kualitas
perangkat lunak yang diadopsi dari model ISO 9126 :
Tabel IV-20 Hasil Pengujian Kualitas
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas
perangkat lunak Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat secara
keseluruhan dalam kriteria kualitas tertinggi adalah berdasarkan aspek
105
Functionality, Reliability, Usability dan Efficiency dengan persentase sebesar
100%. Jadi hasil akhir dari pengujian ini adalah sebesar 100% berada dalam
kriteria Sangat Baik.
4.5.3.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Kualitas Dan Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian kualitas yang diadopsi dari model ISO 9126
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan fungsional yang
dibutuhkan pengguna. Dengan demikian berdasarkan hasil analisis, perancangan
dan kontruksi perangkat lunak untuk pembuatan Model Sistem Informasi Indeks
Kepuasan Masyarakat pada unit pelayanan masyarakat dapat berfungsi dengan
baik dan menghasilkan validasi yang baik, sehingga hipotesis ketiga dalam
penelitian ini sudah terbukti kebenarannya.
4.6. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, maka dapat disusun implikasi
penelitian yang ditinjau dari aspek sistem, manajerial, dan aspek penelitian lanjut.
Implikasi dari aspek sistem terkait dengan konsep strategik, taktis sampai dengan
teknis operasional, desain hardware, software, dan infrastruktur yang diperlukan.
Implikasi dari aspek manajerial berkaitan dengan terkait organisasi yang mungkin
perlu disempurnakan, sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan
kompetensinya, strategi/kebijakan serta aturan-aturan yang perlu dibuat untuk
mengatasi masalah atau meningkatkan pengelolaan obyek penelitian berdasarkan
temuan-temuan dan interpretasi hasil penelitian. Dan implikasi dari aspek
penelitian lanjut berkaitan dengan penelitian lanjutan yang diperlukan untuk
meningkatkan kualitas penelitian sebelumnya, termasuk diantaranya memperluas
scope/ruang lingkup, memperbanyak variabel, memperbanyak responden/sampel,
dengan menjelaskan secara rinci apa saja yang diperluas/diperbanyak dan
maksud/tujuan/sasaran masing-masing.
4.6.1. Aspek Sistem
Berkaitan dengan pokok permasalahan penelitian yang dibahas pada Bab I
sebelumnya, penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan bahwa belum ada suatu
sistem informasi untuk mengukur kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut,
106
dan hal tersebut berkaitan dengan tidak adanya lingkungan sistem yang
mendukung pada obyek penelitian. Jaringan komputer yang berada di dalam
lingkungan unit pelayanan masyarakat sudah baik, dan harus ada pengadaan
lisensi Microsoft Access 2013 sebagai pendukung aplikasi.
4.6.2. Aspek Manajerial
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak unit pelayanan masyarakat.
Berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada Bab I serta latar belakang
penelitian ini, hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diimplementasikan
sebagai alat bantu untuk mengukur kualitas kinerja, sehingga permasalahan
tersebut dapat diatasi melalui implementasi sistem ini. Hasil penelitian ini dapat
dijadikan basis atau cetak biru untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi di
masa mendatang, dan hal tersebut membutuhkan kerja tim yang tak kunjung
berhenti. Keberadaan tim dianggap perlu untuk menjaga sistem serta
mengembangkan sistem sesuai dengan perubahan-perubahan kebijakan unit
pelayanan masyarakat tersebut, kebijakan tuntutan pengguna layanan serta
perubahan-perubahan teknologi di masa depan. Demikian pula dibutuhkan
sosialisasi-sosialisasi untuk para stakeholders agar memudahkan penggunaan
sistem dalam proses pengukuran kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat
tersebut.
4.6.3. Aspek Penelitian Lanjut
Dengan adanya penelitian ini maka para pihak akademis bisa
menggunakan hasil penelitian sebagai referensi untuk penelitian yang sejenis dan
bisa lebih mengembangkan lagi penelitian yang akan digunakan.
Secara khusus, hasil penelitian ini dalam membuat Model Sistem Informasi
Indeks Kepuasan Masyarakat menggunakan bahasa pemograman yang sederhana,
diharapkan dimasa akan datang dapat dikembangkan dengan bahasa pemograman
yang lebih baik.
4.7. Rencana Implementasi
Rencana implementasi sistem merupakan tahap awal dari penerapan sistem
dan tujuan dari kegiatan implementasinya adalah agar sistem yang baru dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Dapat dijelaskan bahwa implementasi
107
sistem merupakan tahap akhir dalam siklus pengembangan sistem menggunakan
metode prototipe.
Proses ini meliputi tahap-tahap yang berisi kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan aspek teknis dan manajerial implementasi sistem, yang
digambarkan di dalam tabel berikut ini:
Tabel IV-21 Rencana Implementasi Sistem
No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pemilihan Operator
2 Konstruksi Sistem
3 Instalasi Sistem
4 Pembuatan Program Dan User Guide
5 Pelatihan Pengguna
6 Uji Coba Sistem
7 Evaluasi Sistem
Rencana Aktivitas Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah
direncanakan dalam kegiatan implementasi antara lain. Langkah-langkah kegiatan
implementasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan Operator. Salah satu faktor yang mempunyai perenan penting
dalam penerapan sistem baru, yaitu operator. Dimana tanpa adanya
operator dan Programmer, sistem baru yang telah dirancang tidak dapat
diimplementasikan.
2. Konstruksi Sistem yaitu Persiapan tempat, hardware dan software.
a. Tempat dimana aplikasi di tanamkan (di server mana).
b. Hardware yang di siapkan berupa pc, keyboard, mouse, monitor dan
printer.
c. Software yang di persiapkan adalah : Microsoft Access 2013,
AppServ, MySQL Connector.
108
3. Instalasi Sistem, yaitu instalasi software. Setelah software-nya tersedia
maka selanjutnya adalah proses penginstalan software. Kegiatan
instalasi software diawali dengan persiapan tempat dan instalasi
perangkat lunak dilakukan lokasi unit pelayanan masyarakat tersebut.
4. Pembuatan program dan User guide. Kegiatan pembuatan program
yaitu kegiatan menterjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk yang
dapat dibaca oleh komputer. Kemudian membuat petunjuk
pengoperasian berupa video tutorial, agar program yang dibuat dapat
dimengerti oleh User dan penggunaannya sesuai dengan yang telah
ditentukan dan mudah untuk digunakan.
5. Pelatihan Pengguna. Pengguna yang telah dipilih akan mengikuti
pelatihan agar memahami sistem yang baru tersebut dan dapat
menjalankannya dengan baik dan tepat. Pelatihan personil dilakukan
untuk mengoperasikan sistem, termasuk kegiatan mempersiapkan input,
memproses data, mengoperasikan sistem, merawat dan menjaga sistem.
6. Uji Coba Sistem. Pengujian sistem harus dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan
atau tidak.
7. Evaluasi Sistem dan perbaikan. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui hasil dari sistem yang dibuat apakah sistem berjalan dengan
baik atau tidak.
109
BAB V
PENUTUP
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dibahas di bab
sebelumnya, maka dalam penelitian Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat Pada Unit Pelayanan Masyarakat ini dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan maka dapat di ambil
kesimpulan bahwa hipotesis peneliti telah terbukti yaitu :
a. Diduga Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang
dibuat akan bisa mengatasi permasalahan yang ada, sehingga
informasi kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat dapat
disajikan.
b. Diduga kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat yang dihasilkan jika diukur validitasnya menggunakan
metode FGD adalah baik.
c. Diduga kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat yang dihasilkan apabila diukur menggunakan adopsi
dari ISO 9126 hasilnya adalah baik.
2. Hasil dari penelitian ini adalah Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan
Masyarakat yang dapat di terapkan langsung sebagai solusi pemecahan
masalah yang terjadi pada unit pelayanan masyarakat.
3. Metode yang digunakan untuk uji validasi dan uji kualitas menggunakan
teknik Forum Group Discussion (FGD), dan ISO 9126 dapat diterima
dengan baik serta disetujui oleh responden yang terlibat dalam pengujian
dan diterima sepenuhnya dengan baik oleh unit pelayanan masyarakat.
5.2. SaranBerdasarkan hasil penelitian, implikasi dan kesimpulan, selanjutnya
peneliti dapat memberikan beberapa saran yang relevan dengan hasil penelitian.
Saran ini berupa masukan-masukan yang ditujukan ke obyek penelitian dan untuk
penelitian selanjutnya.
110
1. Penelitian dapat dilanjutkan dengan metode yang berbeda dalam
mengukur kinerja, dan model sistem informasi dapat dikembangkan
lebih baik lagi.
2. Pada penelitian selanjutnya mengukur kinerja bukanhanya untuk unit
pelayanan masyarkat saja, tetapi untuk unit lainnya.
3. Unit pelayanan masyarakat dapat memberikan masukan dan saran
perbaikan atas penelitian yang telah dilakukan.
111
DAFTAR PUSTAKA
[Allen 2005] Allen, JP. Applying Object Oriented Programming, A Practical
Guide. Massachusettes: Addison Wesley Inc, 2005
[Al-Qutaish 2010] R. E. Al-Qutaish, Quality Models in Software Engineering
Literature: An Analytical and Comparative Study. Journal of American
Science, 2010
[Arikunto 1993] Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka
Cipta, 1993
[Barata 2003] Barata, Atep Adya, Dasar-dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2003
[Bryson 1995] Bryson, John M., Strategic Planning for Public and Non Profit
Organizations, A Guide to Strengthening and Sustainin Organizational
Achievement, Revisied Edition, Josey-Bass Publisher, San-Francisco, 1995
[Cascio 1992] Cascio, Wayne F., Managing Human Resources : Produktivity,
Quality, of Work life, Profits, McGraw-Hill, Inc, New York, 1992
[Colin 1994] Colin Morgan and Stephen Murgatroyd, Total Quality Management
in the Public Sector. Open University Press, 1994
[Davis 2009] Davis, G. B. & Olson, M. H, Management Information Systems:
Conceptual, Foundation, Structure and Development. New York: Mc
Graw Hill, 2009
[Denhardt 2003] Denhardt, Janet V. and Denhardt, Robert B., The New Public
Service : Serving, not Steering, New York, M.E. Sharpe, Inc.,2003
[Erlina 2008 ]Erlina Purnamawati, Analisis Kualitas Layanan dengan Metode
Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di
Surabaya, Teknik Industri FTI-UPN “Veteran Jatim, 2008
[Fathoni 2007] Fathoni, Analisis Kualitas Layanan Sistem Informasi
Menggunakan Metode Servqual, Dosen pada Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya, 2007
[Gaspersz 1997] Gaspersz (eds.,) Indonesia, Manajemen Kualitas dalam Industri
Jasa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.,1997
112
[Hoffman Bateson 2001] K. Douglas Hoffman, John E. G. Bateson, Essentials of
Services Marketing: Concepts, Strategies and Cases, South-Western, 2001
[Irwanto 2006] Irwanto, J. Focused, Group Discussion (FGD) : Sebuah
Pengantar Praktis. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006
[Juniartono 2013] Juniartono, Analisis Tingkat Kepuasan Pelayanan Konsumen
Pengguna Jasa Transportasi Pada CV. Delta Trans Dengan
Menggunakan Metode Servqual, Mahasiswa Program Studi Teknik
Informatika, STMIK Budidarma Medan, 2013
[Koentjoro 2005] Koentjoro, N. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2005
[Krueger 1998] Krueger, Richard A, Focus Group A Practical Guide for Applied
Research, California: Sage PublicationInc, Newbury Park, 1998
[Marimin 2011] Prof. Dr. Marimin, M.Sc, Nurul Maghfiroh, Aplikasi Teknik
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Rantai Pasok, IPB Press,
Bogor, 2011
[MENPAN25 2004] Keputusan MENPAN No. 25 Tahun 2004.
[MENPAN63 2003 ] Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003
[Moedjiono 2012] Moedjiono. Pedoman Penelitian, Penyusunan dan Penilaian
Tesis (V.5), http://pascasarjana.budiluhur.ac.id/2012/10/pedoman-tesis-
pps-ubl-v5-010112/, Jakarta: Universitas Budi Luhur, 2012
[Mulyadi 2004] Deddy Mulyadi, Artikel Pikiran Rakyat, 15 Mei 2004
[Murdono 2003] Danang Joko Murdono, Kualitas Pelayanan, 2003
[Narimawati 2007] Umi Narimawati, Riset Manajemen Sumber Daya Manusia,
Agung Media, Jakarta, 2007
[Nasution 2009] Nasution. Metode Research. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009
[Ponniah 2007] Ponniah, S. Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek.
Bandung: Muara Indah, 2007
[Sekaran 2006] Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku
1, Jakarta: Salemba Empat, 2006
[Sudijono 1987] Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta:
Rajawali Pers, 1987
113
[Sugiyono 2012] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2012
[Supriyono 2008] Supriyono, Analisis Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan
dan Kualitas Jasa Logistik Terhadap Loyalitas Pelanggan. Semarang:
Universitas Diponegoro, 2008
[Terry 2005] Terry, C. Systems Analysis and Design with UML. John Wiley &
Sons, Inc, 2005
[Tien 2010] Tiena G. Amran, Ponti Ekadeputra, Pengukuran Kepuasan
Pelanggan Menggunakan Metoda Kano dan Root Cause Analysis (Studi
Kasus PLN Tangerang), 2010
[Tjiptono 2002] Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa, Cetkan ketiga, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2002
[Tjiptono 2004] Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 2.Yogyakarta: Andi
Offset, 2004
[UU25 2000] Undang-Undang No.25 Tahun 2000
[Wanda 2014] Wanda Fathoni Putra, Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Layanan Di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Lamongan, Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, 2014
[Warella 1997] Warella, Y, Administrasi Negara dan Kualitas Pelayanan Publik.
Pidato Pengukuhan Guru Besar Madya, Universitas Diponegoro.
Semarang, 1997
[Whitten 2004] Whitten, Jeffrey, A, et.al. Systems Analysis and Design Methods,
1st ed. Dialihbahasakan oleh Tim Penerjemah ANDI. Yogyakarta: ANDI,
2004
114
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Potongan Script Menu Login
Option Compare Database
Private intLogonAttempts As Integer
Private Sub Form_Open(Cancel As Integer)
'On open set focus to combo box
Me.cboEmployee.SetFocus
End Sub
Private Sub cboEmployee_AfterUpdate()
'After selecting user name set focus to password field
Me.TxtPassword.SetFocus
End Sub
Private Sub cmdLogin_Click()
Dim strAccess As String
'Check to see if data is entered into the UserName combo box
If IsNull(Me.cboEmployee) Or Me.cboEmployee = "" Then
MsgBox "You must enter a User Name.", vbOKOnly, "Required Data"
Me.cboEmployee.SetFocus
Exit Sub
End If
'Check to see if data is entered into the password box
If IsNull(Me.TxtPassword) Or Me.TxtPassword = "" Then
MsgBox "You must enter a Password.", vbOKOnly, "Required Data"
Me.TxtPassword.SetFocus
Exit Sub
End If
'Check value of password in m_user to see if this matches value chosen in combo
box
If Me.TxtPassword.Value = DLookup("strEmpPassword", "m_user",
"[lngEmpID]=" & Me.cboEmployee.Value) Then
115
strAccess = DLookup("strAccess", "m_user", "[lngEmpID]=" &
Me.cboEmployee.Value)
'****Admin****
If strAccess = "Admin" Then
lngMyEmpID = Me.cboEmployee.Value
DoCmd.Close acForm, "frmLogon1", acSaveNo
DoCmd.OpenForm "main_menu", acNormal
'****USERS****
ElseIf strAccess = "Users" Then
lngMyEmpID = Me.cboEmployee.Value
DoCmd.Close acForm, "frmLogon1", acSaveNo
DoCmd.OpenForm "main_menu", acNormal
Forms![main_menu]![MASTER_DATA].Enabled = False
Forms![main_menu]![TRANSAKSI].Enabled = False
End If
Else
MsgBox "Password Invalid. Please Try Again", vbOKOnly, "Invalid Entry!"
Me.TxtPassword.SetFocus
'If User Enters incorrect password 3 times database will shutdown
intLogonAttempts = intLogonAttempts + 1
If intLogonAttempts > 3 Then
MsgBox "You do not have access to this database. Please contact your
system administrator.", vbCritical, "Restricted Access!"
Application.Quit
End If
End If
End Sub
Private Sub Exit_app_Click()
On Error GoTo Err_Exit_app_Click
DoCmd.Quit
Exit_Exit_app_Click:
116
Exit Sub
Err_Exit_app_Click:
MsgBox Err.Description
Resume Exit_Exit_app_Click
End Sub
117
Lampiran 2 Daftar Hadiri Focus Group Discussion
118
Lampiran 3 Kuisioner Validasi Focus Group Discussion
Jenis Pengguna Admin
119
120
121
122
Jenis Pengguna User
123
124
125
126
Lampiran 4 Kuisioner Kualitas ISO 9126
A. Responden 1
127
128
129
B. Responden 2
130
131
132
C. Responden 3
133
134
135
D. Responden 4
136
137
138
Lampiran 5 Rekapitulasi Skor Data Mentah Hasil Kuesioner
1. Aspek Functionality
Responden Jawaban Butir UjiSuitability Accuracy Security Interoperability Compliance
1 2 3 4 5 6 7 8 91 4 4 4 4 4 4 4 4 42 5 5 5 5 5 5 5 5 53 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2. Aspek Reliability
Responden Jawaban Butir UjiMaturity Fault tolerance Recoverability10 11 12 13 14
1 4 4 4 4 42 5 5 5 5 53 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4
3. Aspek Usability
Responden Jawaban Butir UjiUnderstandibility Learnability Operability Attractiveness
15 16 17 18 19 20 21 221 4 4 4 4 4 4 4 42 5 5 5 5 5 5 5 53 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4
4. Aspek Efficiency
RespondenJawaban Butir Uji
Time behavior Resource behavior23 24 25
1 4 4 42 5 5 53 4 4 44 4 4 4
139
Lampiran 6 Output SPSS Pengujian Validitas Instrumen
A. Output Uji Validitas Butir Uji Aspek Functionality
Correlations
Butir1 Butir2 Butir3 Butir4 Butir5 Butir6 Butir7 Butir8 Butir9 Total
Butir1
Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir2
Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir3
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir4
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir5
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir6
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir7
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir8
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir9
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Total
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
140
B. Output Uji Validitas Butir Uji Aspek Reliability
Correlations
Butir10 Butir11 Butir12 Butir13 Butir14 Total
Butir10
Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4
Butir11
Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4
Butir12
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4
Butir13
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4
Butir14
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4
Total
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
C. Output Uji Validitas Butir Uji Aspek Usability
Correlations
Butir15 Butir16 Butir17 Butir18 Butir19 Butir20 Butir21 Butir22 Total
Butir15
Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir16
Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir17
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir18
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
141
Butir19
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir20
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir21
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Butir22
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Total
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
D. Output Uji Validitas Butir Uji Aspek Efficiency
Correlations
Butir23 Butir24 Butir25 Total
Butir23
Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 4 4 4 4
Butir24
Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 4 4 4 4
Butir25
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 4 4 4 4
Total
Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 4 4 4 4
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
142
Lampiran 7 Output SPSS Pengujian ReliabilitasInstrumen
A. Output Uji Reliabilitas Butir Uji Aspek Functionality
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 4 100.0
Excludeda 0 .0
Total 4 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
1.000 9
B. Output Uji Reliabilitas Butir Uji Aspek Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 4 100.0
Excludeda 0 .0
Total 4 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
1.000 5
143
C. Output Uji Reliabilitas Butir Uji Aspek Usability
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 4 100.0
Excludeda 0 .0
Total 4 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
1.000 8
D. Output Uji Reliabilitas Butir Uji Aspek Efficiency
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 4 100.0
Excludeda 0 .0
Total 4 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
1.000 3
144
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Name : Yudo DeviantoGender : MalePlace, Date of Birth : Jakarta, December 15,1973Address : Rebana V/ No.37City : Depok II TengahCountry : IndonesiaHome Phone : 021- 8661 0528Mobile : 0811848457
E-mail: [email protected],
[email protected], [email protected]
EducationName of school : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JKTMajor : Manajemen InformatikaGraduation year : 1996Diploma or Degree : Diploma III
Name of school : Universitas Budi LuhurMajor : Sistem InformasiGraduation year : 2002Diploma or Degree : Strata 1Experience RecordCompany : PT. Anugerah Pharmindo LestariTitle : IT SupervisorDates Employed : 5 thn (1997 – 2002)Outline of Job Description : Memelihara data untuk dipakai oleh prinsipal (vendor) dan pihak
kantor pusat/cabang,baik memelihara database powerplay,memberikan pelayanan terhadap user/vendor bagaimana menggunakan teknologi/program yang disediakan oleh perusahaan.
Company : PT. Laplasindo PratamaTitle : EDP ManagerDates Employed : 2 Thn ( 2002-2004)Outline of Job Description : Mengembangkan sistem IT diperusahaan serta memelihara agar
sistem berjalan dengan baik.
Company : PT. Kemang Nusantara TravelTitle : Programmer FreelanceDates Employed : Bila ada kebutuhanOutline of Job Description : Membuat program sesuai keinginan dan kebutuhan.
Company : Lembaga Pendidikan Pariwisata NusantaraTitle : Guru Paruh WaktuDates Employed : 4 Thn ( 2002 – 2006 )Outline of Job Description : Mengajarkan pengenalan computer, Office program.
Company : PT. Global Sejahtera Pratama
145
Title : DirectorDates Employed : 2 Thn ( 2004 – 2006 )Outline of Job Description : Mengatur jalannya perusahaan, mengembangkan perusahaan,
negosiasi dengan supplier, dll.
Company : PT. IdealinxTitle : IT ManagerDates Employed : 1 Thn ( 2006 – 2007 )Outline of Job Description : Mengembangkan sistem IT diperusahaan serta memelihara agar
sistem berjalan dengan baik dan bertanggung jawab atas kepuasan pelanggan dalam hal service/teknik.( Bergerak dalam bidang Security System ).
Company : Akademi Sekretaris Saint. TheresaTitle : Dosen KomputerDates Employed : 2 Thn ( 2006 – 2008 )Outline of Job Description : Memberikan pengajaran pengenalan Komputer, pengajaran program
pengolahan kata yang berhubungan dengan sekretaris.
Company : PT. Bardjan Sejahtera PratamaTitle : Marketing FreelaneDates Employed : Tahun 2007 – 2013Outline of Job Description : Menjual produk dibidang IT & Security System, seperti Program
Absensi, Program Accounting, Alat Absensi Sidik Jari, Alat Access Control Door Lock, CCTV, Guard Tour System.
Company : P2M, Tehnik Mesin Universitas IndonesiaTitle : Instructur ComputerDates Employed : Tahun 2010 – 2012Outline of Job Description : Mengajarkan programmer dasar basis visual basic6, pengenalan
internet.
Company : YDevianto Personal Consultant (www.ydevianto.com)Title : Personal ConsultantDates Employed : 2003 - NowOutline of Job Description : Memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan pelanggan dalam
bidang : Security System (Alarm, Door Lock Security, CCTV/IP Camera), Parking Management Solusion, Sistem Antrian, Pengukuran Indeks Kinerja ( Software & Hardware), Software Develop ( Desktop & Webbase),dll.
146