Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

232
MODEL SISTEM INFORMASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE) DAN SKALA ORDINAL PADA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT TESIS Oleh : Yudo Devianto 1311601049 PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 1

Transcript of Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Page 1: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

MODEL SISTEM INFORMASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN METODE PERBANDINGAN

EKSPONENSIAL (MPE) DAN SKALA ORDINAL PADA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT

TESIS

Oleh :Yudo Devianto1311601049

PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA 2015

1

Page 2: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

MODEL SISTEM INFORMASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN METODE PERBANDINGAN

EKSPONENSIAL (MPE) DAN SKALA ORDINAL PADA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT

TESISDiajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

Magister Ilmu Komputer (MKOM)

Oleh :Yudo Devianto1311601049

PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA 2015

2

Page 3: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : ....................................................................Nomor Induk Mahasiswa : ....................................................................Program Studi : ....................................................................Konsentrasi : ....................................................................Fakultas/Program : ....................................................................

Menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukan merupakan karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademikoleh pihak lain,

2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Budi Luhur sesuai dengan norma

hukum dan etikayang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jwab dan saya bersedia

menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian

hari pernyataan ini tidak benar.

Jakarta, ......................

Materai 6000

(......................................)

3

PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS BUDI LUHUR

Page 4: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4

PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS BUDI LUHUR

Page 5: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Yudo DeviantoNomor Induk Mahasiswa : 1311601049Konsentrasi : Teknologi Sistem InformasiJudul Proposal Tesis : MODEL SISTEM INFORMASI INDEKS

KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE) DAN SKALA ORDINAL PADA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT

Jakarta, 8 Agustus 2015

Tim Penguji: Tanda Tangan:

Ketua,(Prof. Dr. Moedjiono, M.Sc) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Anggota,(Dr. Ir. Nazori AZ, M.T) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pembimbing,(Dr. Krisna Adiyarta M.) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ketua Program Studi

(Dr. Ir. Nazori AZ, M.T)

5

Page 6: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

ABSTRAKSebagai penyedia layanan masyarakat, unit pelayanan masyarakat dihadapkan pada banyak permasalahan berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat melalui kinerja pelayanan yang baik dan produk-produk layanan yang berkualitas. Untuk mengukur kinerja unit pelayanan masyarakat tersebut, dibutuhkan unsur sebagai acuan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kinerja unit pelayanan masyarakat, atas hal tersebut dibutuhkan suatu sistem informasi untuk memunculkan hasil penilaian terhadap kinerja unit pelayanan tersebut. Pembuatan sistem informasi tersebut adalah menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE) dan skala ordinal, “1. Tidak Baik, 2. Kurang Baik, 3. Baik, 4. Sangat Baik“. Dalam pelayanan kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh unit pelayanan masyarakat, pengukuran kinerja unit pelayanan masyarakat ini menggunakan pedoman keputusam MENPAN ( Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ) No : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya sebuah model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat untuk dapat memberikan informasi tentang kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut.

Kata Kunci : layanan masyarakat, unit pelayanan masyarakat, indeks kepuasan masyarakat, keputusan menpan, pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyrakat.

i

Page 7: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

ABSTRACTAs a provider of public services, community services unit faced with many issues related to improving the quality of public services through the performance of good service and products quality services. To measure the performance of the public service units, required elements / indicators as a reference to provide an assessment of the results of the performance of public service units, above it needed an information system to bring the results of an assessment of the performance of the service unit. Making the information system is to use exponential comparison method (MPE) and the ordinal scale, "1. No Good, 2. Less Good, 3. Good 4. Very Good ". In service to the community organized by community services unit, community service performance measurement unit is using the guidelines keputusam MENPAN (Minister of Administrative) No: KEP / 25 / M.PAN / 2/2004 on general guidelines for the preparation of community satisfaction index agency services unit government. Results from this study is the formation of a model of Information System for Public Satisfaction Index can provide information about the quality of the performance of the public service unit.

Keywords: community services, community services unit, community satisfaction index, the minister's decision, general guidelines indexing society satisfaction.

ii

Page 8: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudu Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan Skala Ordinal Pada Unit Pelayanan Masyarakat. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyusun tesis pada Program Studi Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Jakarta.

Rasa dan ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian tesis ini:1. Dr. Krisna Adiyarta M, selaku dosen pembimbing tesis yang telah

membimbing dan memotivasi penulis dalam mengerjakan tesis ini. 2. Bapak Dr. Ir. Nazori AZ, M.T selaku Kaprodi MKom beserta Bapak dan Ibu

Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah dengan sabar memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan, dan bimbingan dalam belajar.

3. Rekan-rekan mahasiswa MKOM Universitas Budi Luhur, terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan dukungan semangatnya.

4. Kepada Istri-ku tercinta yang selalu setia menunggu dan memberikan motivasi yang sangat besar.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari tesis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian tesis nantinya. Semoga tesis ini masih dapat memberikan manfaat dari keterbatasannya.

Jakarta, Agustus 2015

Yudo Devianto

iii

Page 9: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

DAFTAR ISI

HalamanABSTRAK................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix

DAFTAR TABEL...................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................1

1.2. Masalah Penelitian.........................................................................2

1.2.1. Identifikasi Masalah................................................................2

1.2.2. Pembatasan Masalah...............................................................2

1.2.3. Rumusan Masalah...................................................................3

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................4

1.3.1. Tujuan Penelitian....................................................................4

1.3.2. Manfaat Penelitian..................................................................4

1.4. Tata Urut Penulisan........................................................................5

1.5. Daftar Pengertian...........................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP.............................9

2.1. Tinjauan Pustaka............................................................................9

2.1.1. Landasan Teori........................................................................9

2.1.2. Pengertian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)...............10

2.1.3. Unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerja unit pelayanan masyarakat...........................................................10

2.1.4. Metode Perbandingan Eksponensial...................................17

2.1.4.1. Prosedur MPE........................................................17

2.1.4.2. Keuntungan Metode MPE.....................................18

2.1.5. Skala Ordinal.........................................................................18

2.1.6. Analisis Dan Perancangan Berorientasi Obyek Dengan Unified Modeling Language................................................19

iv

Page 10: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2.1.6.1. Konsep Dasar Analisis Dan Perancangan Berorientasi Obyek................................................19

2.1.6.2. Unified Modeling Language.................................19

2.1.6.2.1. Use Case Diagram................................21

2.1.6.2.2. Class Diagram.......................................23

2.1.6.2.3. Activity Diagram..................................24

2.1.6.2.4. Sequence Diagram...............................25

2.1.7. Pengujian Validitas Dan Kualitas Sistem Informasi.........26

2.1.7.1. Pengujian Validitas Focus Group Discussion.....26

2.1.7.2. Pengujian Kualitas Model Sistem Informasi.....30

2.3. Tinjauan Studi..............................................................................32

2.4. Tinjauan Obyek Penelitian...........................................................36

2.5. Kerangka Konsep.........................................................................36

2.6. Hipotesis.......................................................................................39

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN................................................41

3.1. Jenis Penelitian.............................................................................41

3.2. Metode Pemilihan Sampel...........................................................41

3.3. Metode Pengumpulan Data..........................................................42

3.4. Instrumentasi................................................................................42

3.5. Teknik Analisis, Perancangan Dan Pengujian.............................43

3.5.1. Teknik Analisis......................................................................43

3.5.2. Teknik Perancangan..............................................................43

3.5.3. Teknik Pengujian..................................................................44

3.5.3.1. Pengujian Validasi.................................................44

3.5.3.1.1. Instrumen Pengujian FGD...................44

3.5.3.1.2. Teknik Pemilihan Informan................45

3.5.3.1.3. Teknik Pelaksanaan FGD....................45

3.5.3.2. Pengujian Kualitas.................................................45

3.5.3.2.1. Instrumen Pengujian............................46

3.5.3.2.2. Pengujian Validitas Instrumen............47

3.5.3.2.3. Pengujian Reliabilitas Instrumen........48

v

Page 11: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

3.5.3.2.4. Pengolahan Data Pengujian................48

3.6. Langkah-langkah Penelitian.........................................................49

3.7. Jadwal Penelitian..........................................................................53

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN...............................................54

4.1. Analisis Sistem.............................................................................54

4.1.1. Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan..............................54

4.1.1.1. Proses Mengirim Kuisioner..................................55

4.1.1.2. Proses Pengisian Data Kuisioner..........................55

4.1.1.3. Proses Pengolahan Master Data...........................55

4.1.1.4. Proses Pengolahan Transaksi................................55

4.1.1.5. Proses Pengolahan Laporan..................................55

4.1.2. Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna................................................................................56

4.1.2.1. Analisis Kebutuhan Fungsional............................56

4.1.2.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional...................57

4.1.2.3. Analisis Kebutuhan Pengguna..............................57

4.1.2.4. Use Case Diagram.................................................58

4.2. Analisis Perilaku Sistem..............................................................60

4.2.1. Activity Diagram...................................................................60

4.2.1.1. Activity Diagram Entry Master Nomor...............61

4.2.1.2. Activity Diagram Entry Master User...................62

4.2.1.3. Activity Diagram Entry Master Pekerjaan..........63

4.2.1.4. Activity Diagram Entry Master Pendidikan........65

4.2.1.5. Activity Diagram Entry Data Kuisioner..............67

4.2.1.6. Activity Diagram Pengolahan Laporan...............68

4.2.2. Sequence Diagram................................................................70

4.2.2.1. Sequence Diagram Entry Master Nomor............70

4.2.2.2. Sequence Diagram Entry Master User................73

4.2.2.3. Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan........75

4.2.2.4. Sequence Diagram Entry Master Pendidikan.....77

4.2.2.5. Sequence Diagram Entry Data Kuisioner...........79

vi

Page 12: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.2.2.6. Sequence Diagram Pengolahan Laporan.............81

4.3. Perancangan Sistem.....................................................................83

4.3.1. Deployment Diagram............................................................83

4.3.2. Perancangan Infrastruktur Arsitektur..................................84

4.4. Konstruksi Sistem........................................................................86

4.4.1. Lingkungan Konstruksi........................................................86

4.4.2. Konstruksi Database.............................................................86

4.4.3. Kontruksi Antarmuka...........................................................87

4.4.3.1. Tampilan Menu Login...........................................87

4.4.3.2. Tampilan Menu Utama Pengguna Admin...........88

4.4.3.3. Tampilan Menu Utama Pengguna User..............88

4.4.3.4. Tampilan Entry Master Nomor............................89

4.4.3.5. Tampilan Entry Master User................................89

4.4.3.6. Tampilan Entry Master Pekerjaan........................90

4.4.3.7. Tampilan Entry Master Pendidikan.....................90

4.4.3.8. Tampilan Entry Data Kuisioner...........................91

4.4.3.9. Tampilan Laporan Mutu Pelayanan.....................91

4.5. Pengujian Sistem..........................................................................92

4.5.1. Lingkungan Pengujian..........................................................92

4.5.1.1. Hardware.................................................................92

4.5.1.2. Software..................................................................92

4.5.2. Pengujian Validasi................................................................92

4.5.2.1. Karakteristik Responden.......................................93

4.5.2.2. Proses Pelaksanaan FGD......................................93

4.5.2.3. Hasil Pengujian Validasi.......................................94

4.5.2.3.1. Hasil Pengujian Validasi Jenis Pengguna Admin..................................94

4.5.2.3.2. Hasil Pengujian Validasi Jenis Pengguna User......................................95

4.5.2.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Validasi Dan Pembuktian Hipotesis............................................96

vii

Page 13: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.5.3. Pengujian Kualitas................................................................96

4.5.3.1. Karakteristik Responden.......................................96

4.5.3.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan...................................................96

4.5.3.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................................97

4.5.3.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja............................................97

4.5.3.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.............................................97

4.5.3.2. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen............98

4.5.3.2.1. Uji Validitas Instrumen.......................98

4.5.3.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen.................101

4.5.3.3. Pengujian ISO 9126.............................................102

4.5.3.3.1. Tingkat Kualitas Perangkat Lunak Per Aspek Kualitas....................................102

4.5.3.3.2. Tingkat Kualitas Perangkat Lunak Keseluruhan........................................105

4.5.3.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Kualitas Dan Pembuktian Hipotesis..........................................106

4.6. Implikasi Penelitian....................................................................106

4.6.1. Aspek Sistem.......................................................................106

4.6.2. Aspek Manajerial................................................................107

4.6.3. Aspek Penelitian Lanjut.....................................................107

4.7. Rencana Implementasi...............................................................107

BAB V PENUTUP...........................................................................................110

5.1. Kesimpulan................................................................................110

5.2. Saran...........................................................................................110

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................112

LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................115

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................145

viii

Page 14: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

DAFTAR GAMBAR

Gambar HalamanII-1 Actor Dan Use Case........................................................................................21

II-2 Use Case Diagram...........................................................................................22

II-3 Simbol Class....................................................................................................23

II-4 Simbol Association.........................................................................................23

II-5 Simbol Composition........................................................................................24

II-6 Simbol Dependency........................................................................................24

II-7 Simbol Aggregation........................................................................................24

II-8 Simbol Activity Diagram................................................................................25

II-9 Simbol Sequence Diagram..............................................................................25

II-10 Model Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126......................................30

II-11 Kerangka Konsep.........................................................................................38

III-1 Langkah-Langkah Penelitian.........................................................................50

IV-1 Actor Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat......................58

IV-2 Use Case Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat. 59

IV-3 Activity Diagram Entry Master Nomor.........................................................62

IV-4 Activity Diagram Entry Master User.............................................................63

IV-5 Activity Diagram Entry Master Pekerjaan....................................................65

IV-6 Activity Diagram Entry Master Pendidikan..................................................66

IV-6 Activity Diagram Entry Data Kuisioner........................................................68

IV-7 Activity Diagram Pengolahan Laporan.........................................................69

IV-8 Sequence Diagram Entry Master Nomor.......................................................72

IV-9 Sequence Diagram Entry Master User..........................................................74

IV-10 Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan................................................76

IV-11 Sequence Diagram Entry Master Pendidikan..............................................78

IV-12 Sequence Diagram Entry Data Kuisioner....................................................80

IV-13 Sequence Diagram Pengolahan Laporan.....................................................82

IV-14 Deployment Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat.................................................................................................84

IV-15 Perancangan Infrastruktur............................................................................85

ix

Page 15: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

IV-16 Kontruksi Database Dengan phpMyAdmin................................................87

IV-17 Tampilan Menu Login.................................................................................87

IV-18 Tampilan Menu Utama Pengguna Admin...................................................88

IV-19 Tampilan Menu Utama Pengguna User.......................................................88

IV-20 Tampilan Entry Master Nomor....................................................................89

IV-21 Tampilan Entry Master User.......................................................................89

IV-22 Tampilan Entry Master Pekerjaan...............................................................90

IV-23 Tampilan Entry Master Pendidikan.............................................................90

IV-24 Tampilan Entry Data Kuisioner...................................................................91

IV-25 Tampilan Laporan Mutu Pelayanan............................................................91

IV-26 Grafik Pilihan Rata-Rata Pengguna...........................................................102

x

Page 16: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

DAFTAR TABEL

Tabel HalamanI-1 Daftar Pengertian Istilah.....................................................................................6

II-1 Aspek Pengujian Perangkat Lunak Model ISO 9126.....................................31

II-2 Ringkasan Tinjauan Studi...............................................................................35

III-1 Skala Pengukuran..........................................................................................46

III-2 Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan Indikator.....................47

III-3 Kriteria Presentase Tanggapan Responden....................................................49

III-4 Jadwal Penelitian...........................................................................................53

IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses.............................................................58

IV-2 Deskripsi Use Case Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat.................................................................................................60

IV-3 Software Yang Digunakan.............................................................................85

IV-4 Karakteristik Responden................................................................................93

IV-5 Hasil Pengujian Validasi Admin...................................................................94

IV-6 Hasil Pengujian Validasi User.......................................................................95

IV-7 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan...................................................96

IV-8 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................................97

IV-9 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja.............................................97

IV-10 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan...........................................97

IV-11 Hasil Uji Validitas Aspek Functionality.....................................................99

IV-12 Hasil Uji Validitas Aspek Reliability..........................................................99

IV-13 Hasil Uji Validitas Aspek Usability..........................................................100

IV-14 Hasil Uji Validitas Aspek Efficiency.........................................................100

IV-15 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen................................................................101

IV-16 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Functionality........................103

IV-17 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Reliability.............................103

IV-18 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Usability...............................104

IV-19 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Efficiency..............................105

IV-20 Hasil Pengujian Kualitas...........................................................................105

IV-21 Rencana Implementasi Sistem...................................................................108

xi

Page 17: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Potongan Script Menu Login............................................................................115

2 Daftar Hadiri Focus Group Discussion.............................................................118

3 Kuisioner Validasi Focus Group Discussion....................................................119

4 Kuisioner Kualitas ISO 9126............................................................................127

5 Rekapitulasi Skor Data Mentah Hasil Kuesioner..............................................139

6 Output SPSS Pengujian Validitas Instrumen....................................................140

7 Output SPSS Pengujian ReliabilitasInstrumen.................................................143

xii

Page 18: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kepuasan masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dan

menentukan keberhasilan suatu badan usaha karena masyarakat adalah konsumen

dari produk yang dihasilkannya. hal ini didukung oleh pernyataan K. Douglas

Hoffman dan Jhon E.G Beteson, yaitu: “without costumers the service firm has no

reason to exist”. [Hoffman 2001]

Di sisi lain, peperangan terbesar dalam dunia pemasaran sebenarnya

adalah peperangan memperebutkan heart share konsumen. [Murdono 2003]

Namun, merebut heart share konsumen membutuhkan kerja keras dan

komitmen semua staf instansi dalam memberikan produk atau pelayanan yang

berkualitas dan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Kondisi

tersebut tentunya tidak hanya berlaku di sektor pemerintah saja, disektor swasta

pun dapat berlaku. Pada sektor publik, konsumen pelayanan adalah masyarakat

yang notabene merupakan stakeholder pelayanan publik itu sendiri. Kebijakan

untuk mewujudkan birokrasi yang netral dalam penyelenggaraan administrasi dan

pemerintahan negara, ternyata dalam praktiknya memang banyak menghadapi

rintangan. Padahal di tengah rintangan itu, masyarakat sangat merindukan

pelayanan publik yang baik, dalam arti proporsional dengan kepentingan, yaitu

birokrasi yang berorientasi kepada penciptaan keseimbangan antara kekuasaan

(power) yang dimiliki dengan tanggung jawab (accountability) yang mesti

diberikan kepada masyarakat yang dilayani.[Mulyadi 2004]

Masyarakat sangat merindukan pelayanan publik yang baik, dalam arti

proporsional dengan kepentingan, yaitu birokrasi yang berorientasi kepada

penciptaan keseimbangan antara kekuasaan (power) yang dimiliki dengan

tanggung jawab (accountability) yang harus diberikan kepada masyarakat yakni

masyarakat mempunyai harapan untuk mendapatkan pelayanan publik yang baik,

aparat birokrasi memang sangat diharapkan memiliki jiwa pengabdian dan

pelayanan kepada masyarakat.

1

Page 19: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

sebagaimana diamanatkan dalam UU RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional, Kepmenpan RI No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman

Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi

Pemerintah adalah mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan yang telah

diberikan aparatur kepada masyarakat.

1.2. Masalah Penelitian

Mengacu kepada UU RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional Kepmenpan RI No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman

Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi

Pemerintah adalah mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan yang telah

diberikan aparatur kepada masyarakat. Hal tersebut juga berlaku kepada istansi

swasta yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, tentunya harus

diperhatikan kualitas yang baik dari pemberian pelayanan tersebut.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka

permasalahan dapat diidentifikasi adalah :

1. Adanya kesulitan dalam mengetahui/mengukur kualitas kinerja dari

unit pelayanan masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

2. Tidak adanya sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengukur

kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut.

1.2.2. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi ruang lingkup masalah tersebut adalah sebagai

berikut:

2

Page 20: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

1. Penelitian difokuskan pada pembuatan model sistem informasi agar

dapet memberikan informasi kualitas kinerja dari unit pelayanan

masyarakat .

2. Penelitian difokuskan menggunakan Metode Perbandingan

Eksponensial (MPE) dan Skala Ordinal untuk mengukur kualitas

kinerja dari unit pelayanan masyarakat.

3. Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan metode analisis

dan perancangan berorientasi obyek (object oriented analysis and

design) menggunakan unified modelling language (UML) dengan

proses implementasi sistem dilakukan pada jaringan lokal unit

pelayanan masyarakat.

4. Penelitian ini difokuskan pada pengujian software quality Model

Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Metode

Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan Skala Ordinal.

5. Aspek software quality yang digunakan meliputi aspek functionality,

aspek reliability, aspek efficiency, dan aspek usability. Pemilihan

keempat aspek tersebut didasari telah terakomodasikannya pengujian

untuk aspek internal aplikasi (functionality, reliability, dan efficiency)

serta aspek eksternal aplikasi yang melibatkan pengguna akhir

(usability).

1.2.3. Rumusan Masalah

Masalah utama yang akan dikaji dalam tesis ini adalah:

1. Bagaimana membangun sebuah Model Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat Pada Unit Pelayanan Masyarakat agar dapat

digunakan untuk memberikan informasi tentang kualitas kinerja dari

unit pelayanan masyarakat tersebut ?

2. Bagaimana kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan

Skala Ordinal pada aspek functionality ?

3

Page 21: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

3. Bagaimana kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan

Skala Ordinal pada aspek reliability ?

4. Bagaimana kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan

Skala Ordinal pada aspek usability ?

5. Bagaimana kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan

Skala Ordinal pada aspek efficiency ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Membuat Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Pada

Unit Pelayanan Masyarakat yang diharapkan dapat memberikan

informasi yang akurat tentang kualitas kinerja dari unit pelayanan

masyarakat tersebut.

2. Mengetahui kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan

Skala Ordinal pada aspek functionality ?

3. Mengetahui kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan

Skala Ordinal pada aspek reliability ?

4. Mengetahui kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan

Skala Ordinal pada aspek usability ?

5. Mengetahui kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan

Skala Ordinal pada aspek efficiency ?

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat :

4

Page 22: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

1. Mengetahui kekurangan atau kelebihan dari masing-masing unsur

dalam unit pelayanan masyarakat.

2. Mengetahui kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya

yang perlu dilakukan.

4. Masyarakat dapat mengetahui gambaran tentang kualitas kinerja unit

pelayanan masyarakat tersebut.

5. Dapat mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

yang mereka terima.

6. Mendapatkan hasil uji kelayakan penggunaan Model Sistem Informasi

Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan Metode Perbandingan

Eksponensial (MPE) Dan Skala Ordinal.

1.4. Tata Urut Penulisan

Naskah penelitian ini disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Membahas latar belakang penelitian, ruang lingkup model sistem

informasi indeks kepuasan masyarakat yang diteliti, identifikasi

masalah,batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, sistematika penulisan, dan daftar istilah yang digunakan

dalam penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

Membahas tinjauan pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan

mengenai model sistem informasi indeks kepuasan masyarakat

dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan Skala

Ordinal, tinjauan studi berdasarkan penelitian sebelumnya, tinjauan

obyek penelitian yaitu unit pelayanan masyarakat, kerangka konsep

penulis dalam melakukan penelitian, dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

Membahas mengenai analisis yang digunakan sebagai awal

pembuatan model sistem informasi indeks kepuasan masyarakat

5

Page 23: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan Skala

Ordinal. Analisis dimulai dengan langkah penelitian, sampai

dengan pengujian.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis kebutuhan sistem,

model fungsional yang ada, model fungsional yang dikembangkan,

perancangan basisdata, perancangan arsitektur, perancangan sistem,

implementasi sistem serta pengujian hipotesis.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran dan merupakan penutup

dari tesis, dimana penulis menjabarkan hasil yang diperoleh dari

penelitian ini berdasarkan perumusan masalah, hipotesis dan hasil

pengujian hipotesis dan saran dirangkum dari implikasi penelitian.

1.5. Daftar Pengertian

Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini

sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut:

Tabel I-1 Daftar Pengertian Istilah

IKM Indeks Kepuasan Masyarakat

MPE Metode Perbandingan Eksponensial

Aktor Aktor merupakan semua yang ada di luar ruang lingkup

sistem perangkat lunak dan berinteraksi dengan sistem

perangkat lunak tersebut.

Berorientas

i obyek

Merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak

yang memandang sistem sebagai kumpulan obyek-obyek

diskrit yang saling berinteraksi satu sama lain.

Diagram

aktivitas

Diagram yang menggambarkan aliran fungsionalitas sistem.

Bisa digunakan untuk workflow atau untuk menggambarkan

6

Page 24: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

alur dalam flow of events.

Diagram

kelas

Diagram yang menunjukkan interaksi antar kelas dalam

sistem.

Diagram

kolaborasi

Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran

fungsionalitas dalam masing-masing use case yang disusun

untuk menunjukkan kolaborasi antar obyek-obyek

SIIKM Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Diagram

sekuensial

Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran

fungsionalitas dalam masing-masing use case yang disusun

dalam urutan waktu.

Diagram

Use case

Diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi

antara aktor dan use case pada sistem perangkat lunak yang

akan dikembangkan.

Extend Relasi antar use case yang memungkinkan satu use case

secara opsional menggunakan fungsionalitas yang

disediakan oleh use case lainnya.

Flow of

events

Alur dalam use case yang menjelaskan secara rinci apa yang

dilakukan aktor dan apa yang sistem itu sendiri lakukan.

Include Relasi include memungkinkan satu use case menggunakan

fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.

UML Unified Modeling Language. Bahasa pemodelan berorentasi

obyek yang secara “defacto” sebagai bahasa standar

pemodelan berorientasi obyek.

Use Case Fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem dari

7

Page 25: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

sudut pandang pengguna sistem.

Workflow Alur kerja yang ada dalam setiap proses bisnis.

8

Page 26: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Landasan Teori

Davis dan Olson mengemukakan bahwa sistem merupakan keseluruhan

yang kompleks dan teratur, suatu rancangan atau gabungan dari bagian yang

membentuk suatu kesatuan menyeluruh.[Davis 2009] Untuk memberikan gambaran

konseptual komunikasi informasi yang berkualitas, perlu memiliki ukuran tentang

informasi itu sendiri. Seperti dikemukakan Supriyono bahwa ukuran untuk

mengetahui berkualitas atau tidaknya informasi bersifat: akurat – benar dan sesuai

realitas, tepat waktu – tidak terlambat dan baru serta masih segar, relevan –

informasi yang bermanfaat bagi pemakainya merupakan koreksi terhadap

informasi sebelumnya. [Supriyono 2008]

Dalam setiap organisasi, informasi merupakan bahan pokok bagi

pembuatan keputusan. Informasi dapat menyokong penuh bagi pembuatan

keputusan apabila berlangsung dalam sebuah sistem. Kebutuhan organisasi dalam

sistem informasi berkaitan dengan teknik pengumpulan, pengolahan,

penyimpanan, dan dengan mudah menemukan kembali saat diperlukan serta

penyaluran informasi. Sebuah sistem informasi melakukan semua pengolahan

transaksi yang perlu untuk organisasi serta memberikan dukungan informasi dan

pengolahan untuk fungsi manajemen termasuk dalam hal pengambilan keputusan.

Sistem informasi yang terintegrasi merupakan sebuah sistem yang menghubungan

layanan front office dan back office dalam satu mata ratai sistem. Manfaat sebuah

sistem yang teintegrasi adalah menurunkan biaya koordinasi, biaya proses,

kecepatan waktu pemrosesan dan keakuratan serta kehandalan data yang diproses.

Hasil keluaran dari sebuah implementasi pengembangan sistem informasi

manajemen (SIM) dapat ditinjau melalui sisi proses pengembangan, biaya

pengembangan, kegunaan dan fitur-fitur yang disediakan oleh sebuah SIM, sistem

operasi pendukung sistemnya, dan keterintegrasian sistem. Terintegrasinya sistem

informasi menjadi kunci agar peningkatan kualitas pelayanan dapat dicapai secara

9

Page 27: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

berkesinambungan. Oleh karena itu, dengan pengembangan sistem infomasi

manajemen diharapkan meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah ataupun

swasta dari waktu ke waktu.

Menurut Tse dan Wilton dalam disebutkan bahwa kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi

ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual

produk setelah pemakaiannya. [Tjiptono 2004] Salah satu tolak ukur penilaian kualitas

layanan adalah dengan mendengarkan atau mengumpulkan persepsi dari

responden mengenai kualitas pelayanan pada unit pelayanan masyarakat yang

telah diterimanya. Sedangkan unsur-unsur yang dapat digunakan untuk mengukur

kinerja unit pelayanan masyarakat mengacu pada Kepmen PAN Nomor :

KEP/25/M.PAN/2004.

2.1.2. Pengertian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Secara umum indeks adalah petunjuk yang sistematik kepada satuan-

satuan yang terkandung di dalam, atau konsep yang diturunkan dari koleksi entitas

atau basis data. Disamping itu, dalam pengertian praktis indeks juga dapat

didefinisikan sebagai daftar referensi secara alfabetis yang biasanya terdapat pada

bagian akhir sebuah buku. Dalam ilmu perpustakaan indeks mempunyai arti yang

luas, yang secara umum dapat diartikan sebagai catatan mengenai nilai-nilai dari

berbagai atribut yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pencarian

informasi.

Sedangkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi

tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara

kuantitatif dan kualitatif atas kinerja sumber daya manusia pada unit

penyelenggara pelayanan masyarakat.

2.1.3. Unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerja unit pelayanan masyarakatBerdasarkan prinsip pelayanan ada 14 unsur minimal yang harus ada untuk

dasar pengukuran kinerja unit pelayanan masyarakat pada unit pelayanan

masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang

diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur

10

Page 28: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

pelayanan. Sehubungan dengan hal di atas, dalam sendi-sendi

pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan

bahwa untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat

digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003] kesederhanaan yaitu

bahwa prosedur atau tata cara pelayanan diselenggarakan secara

mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan

dilaksanakan oleh yang meminta pelayanan, [Bryson 1995] Adanya

kejelasan dan kepastian mengenai prosedur atau tatacara pelayanan, [Cascio 1992] Adanya keterbukaan dalam prosedur pelayanan. Kemudian

menurut Carlson dan Schwartz [Denhardt 2003] menyatakan bahwa ukuran

komprehensif untuk servqual sektor publik antara lain [Barata 2003]

Convenience (kemudahan) yaitu ukuran dimana pelayanan pemerintah

adalah mudah diperoleh dan dilaksanakan masyarakat. Salah satu

unsur pokok dalam menilai kualitas jasa yang dikembangkan Tjiptono [Tjiptono 2002] antara lain [Barata 2003] Accessibility and Flexibility dalam arti

system operasional atau prosedur pelayanan mudah diakses dan

dirancang fleksibel menyesuaikan permintaan dan keinginan

pelanggan.

2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif

yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis

pelayanannya. Sehubungan dengan hal di atas, dalam sendi-sendi

pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan

bahwa untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat

digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003] Adanya kejelasan

persyaratan pelayanan baik teknis maupun administrasi, [Bryson 1995]

Keterbukaan mengenai persyaratan pelayanan, [Cascio 1992] Efisiensi

persyaratan dalam arti bahwa dibatasi pada hal-hal yang berkaitan

langsung dengan pelayanan serta dicegah adanya pengulangan

pemenuhan persyaratan.

3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian

petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan, serta

11

Page 29: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

kewenangan dan tanggung jawab). Sehubungan dengan hal di atas,

menurut Gaspersz [Gaspersz 1997] atribut atau dimensi yang harus

diperhatikan dalam perbaikan kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003]

Kemudahan mendapatkan pelayanan yang berkaitan dengan kejelasan

dan kemudahan petugas yang melayani, [Bryson 1995] Tanggung jawab

yang berkaitan dengan penerimaan pelayanan dan penanganan

keluhan dari pelanggan eksternal. Kemudian Morgan dan Murgatroyd [Colin 1994] mengemukakan beberapa kriteria persepsi pelanggan terhadap

kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003] Responsiveness yaitu

kesediaan untuk membantu pelanggan dengan menyediakan pelayanan

yang cocok seperti yang mereka inginkan, [Bryson 1995] Access yaitu

mudah melakukan kontak dengan penyedia jasa.

4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam

memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja

sesuai ketentuan yang berlaku. Sehubungan dengan hal di atas,

menurut Morgan dan Murgatroyd [Colin 1994], beberapa kriteria persepsi

pelanggan terhadap kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003] Reliability

yaitu kemampuan untuk melaksanakan pelayanan yang telah

dijanjikan dengan tepat waktu, [Bryson 1995] Credibility yaitu dapat

dipercaya, jujur dan mengutamakan kepentingan pelanggan.

Kemudian menurut Carlson dan Schwarz [Denhardt 2003] yang mengatakan

bahwa ukuran yang komprehensif untuk servqual sektor publik antara

lain [Barata 2003] Reliability (keandalan) yaitu menilai tingkat dimana

pelayanan pemerintah disediakan secara benar dan tepat waktu, [Bryson

1995] Personal attention (perhatian kepada orang) yaitu ukuran tingkat

dimana aparat menyediakan informasi kepada masyarakat dan bekerja

sungguh-sungguh dengan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.

5. Tanggung jawab petugas pelayanan yaitu kejelasan wewenang dan

tanggung jawab dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan.

Sehubungan dengan hal di atas, dalam sendi-sendi pelayanan prima

seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan bahwa untuk

12

Page 30: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat digunakan kriteria-

kriteria antara lain [Barata 2003] Kejelasan dan kepastian unit kerja atau

pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan

pelayanan, [Bryson 1995] Keterbukaan mengenai satuan kerja/ pejabat

penanggungjawab pemberi pelayanan.

6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan

keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan

pelayanan kepada masyarakat. Sehubungan dengan hal di atas,

menurut Tjiptono [Tjiptono 2002] mengemukakan beberapa unsur untuk

menilai kualitas jasa yang antara lain [Barata 2003] Profesionalism and

Skill; yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan

(intelektual, fisik, administrasi maupun konseptual) yang dibutuhkan

untuk memecahkan masalah pelanggan secara profesional. Kemudian

Morgan dan Murgatroyd [Colin 1994] mengemukakan beberapa criteria

persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003]

Competence, yaitu menyangkut pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk melaksanakan pelayanan.

7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat

diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit

penyelenggara pelayanan. Sehubungan dengan hal di atas, menurut

Gaspersz [Gaspersz 1997] atribut atau dimensi yang harus diperhatikan

dalam perbaikan kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003] Ketepatan

waktu pelayanan, dimana hal yang perlu diperhatikan berkaitan

dengan waktu tunggu dan waktu proses. Kemudian dalam sendi-sendi

pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan

bahwa untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat

digunakan kriteriakriteria antara lain [Barata 2003] Keterbukaan waktu

penyelesaian, [Bryson 1995] Ketepatan waktu yaitu bahwa pelaksanaan

pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah

ditentukan.

13

Page 31: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan

dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani.

Sehubungan dengan hal di atas, menurut Carlson dan Schwartz [Denhardt

2003] menyatakan bahwa ukuran komprehensif untuk servqual sektor

publik antara lain [Barata 2003] Fairness (keadilan) yaitu ukuran tingkat

dimana masyarakat percaya bahwa pelayanan pemerintah disediakan

sama untuk semua orang. Selanjutnya dalam sendi-sendi pelayanan

prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan bahwa

untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas dapat digunakan

kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003] Keadilan yang merata yaitu bahwa

cakupan/jangkauan pelayanan harus diusahakan seluas mungkin

dengan distribusi yang merata dan diberlakukan.

9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku

petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati.

Sehubungan dengan hal di atas, menurut Gaspersz [Gaspersz 1997] atribut

atau dimensi yang harus diperhatikan dalam perbaikan kualitas

pelayanan antara lain kesopanan dan keramahan dalam memberikan

khususnya interaksi langsung. Kemudian Morgan dan Murgatroyd [Colin 1994] mengemukakan kriteria persepsi pelanggan terhadap kualitas

pelayanan yaitu Courtessy, yaitu sikap sopan, menghargai orang lain,

penuh pertimbangan dan persahabatan. Selain itu, menurut Zeithaml

dkk salah satu dimensi untuk mengukur kepuasan pelanggan antara

lain [Barata 2003] Assurance yaitu kemampuan dan keramahan serta sopan

sanun pegawai dalam meyakinkan kepercayaan konsumen, [Bryson 1995]

Emphaty yaitu sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai

terhadap konsumen.

10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat

terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.

Sehubungan dengan hal di atas, dalam pelayanan prima seperti yang

dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan bahwa untuk menilai

14

Page 32: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

pelayanan publik yang berkualitas dapat digunakan kriteria-kriteria

antara lain [Barata 2003] Ekonomis yaitu biaya pelayanan harus ditetapkan

secara wajar dengan memperhatikan. Kemudian Tjiptono [Tjiptono 2002]

mengemukakan beberapa unsur untuk menilai kualitas jasa yang

antara lain [Barata 2003] Reputation and Credibility yaitu pelanggan

menyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan

memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan pengorbanannya

atau biayanya.

11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang

dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan

hal di atas, dalam pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella

1997] menyebutkan bahwa untuk menilai pelayanan publik yang

berkualitas dapat digunakan kriteriakriteria antara lain [Barata 2003]

Kejelasan dan kepastian mengenai rincian biaya/tariff pelayanan dan

tatacara pembayarannya, [Bryson 1995] Keterbukaan mengenai rincian

biaya/tarif pelayanan.

12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan,

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan

hal di atas, dalam pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella

1997] menyebutkan bahwa untuk menilai pelayanan publik yang

berkualitas dapat digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003]

Kejelasan dan kepastian yaitu yang menyangkut jadwal waktu

penyelesaian pelayanan. Kemudian Carlson dan Schwartz [Denhardt 2003]

menyatakan bahwa ukuran komprehensif untuk servqual sektor publik

antara lain [Barata 2003] Reability (keandalan) yaitu menilai tingkat

dimana pelayanan pemerintah disediakan secara benar dan tepat

waktu.

13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana

pelayanan yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan

rasa nyaman kepada penerima pelayanan. Sehubungan dengan hal di

atas, menurut Gaspersz [Gaspersz 1997] atribut atau dimensi yang harus

15

Page 33: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

diperhatikan dalam perbaikan kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003]

Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan yang berkaitan dengan

lokasi, ruang tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, ketersediaan

informasi dan lain-lain, [Bryson 1995] Atribut pendukung pelayanan

lainnya yang berkaitan dengan lingkungan, kebersihan, ruang tunggu,

fasilitas musik dan lain-lain. Kemudian menurut Zeithaml dkk salah

satu dimensi untuk mengukur kepuasan pelanggan antara lain [Barata 2003]

Tangibles yaitu yang berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi

administrasi, ruang tunggu, tempat informasi dan lain-lain.

Selanjutnya di dalam pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997] menyebutkan bahwa untuk menilai pelayanan publik yang

berkualitas dapat digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003]

penilaian fisik lainnya antara lain kebersihan dan kesejukan

lingkungan.

14. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnnya tingkat keamanan

lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang

digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan

pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan

pelayanan. Sehubungan dengan hal di atas, menurut Morgan dan

Murgatroyd [Colin 1994] mengemukakan beberapa kriteria persepsi

pelanggan terhadap kualitas pelayanan antara lain [Barata 2003] Security

yaitu bebas dari resiko, bahaya dan keragu-raguan. Kemudian Carlson

dan Schwartz [Denhardt 2003] menyatakan bahwa ukuran komprehensif

untuk servqual sektor publik antara lain [Barata 2003] Security yaitu

ukuran tingkat dimana pelayanan yang disediakan membuat

masyarakat merasa aman dan yakin ketika menerimanya. Selain itu,

dalam pelayanan prima seperti yang dikutip Warella [Warella 1997]

menyebutkan bahwa untuk menilai pelayanan publik yang berkualitas

dapat digunakan kriteria-kriteria antara lain [Barata 2003] Keamanan yaitu

proses serta hasil pelayanan dapat memberikan keamanan,

kenyamanan dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat.

16

Page 34: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2.1.4. Metode Perbandingan Eksponensial

Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode

untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak.

Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan

untuk menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik

pada tahap proses. Berbeda dengan metode Bayes, MPE akan menghasilkan nilai

alternatif yang perbedaannya lebih kontras. [Marimin 2011]

2.1.4.1. Prosedur MPE Dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial, ada beberapa

tahapan yang harus dilakukan, yaitu menyususn alternatif-alternatif keputusan

yang akan dipilih, menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang

penting untuk dievaluasi, menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria

keputusan atau pertimbangan kriteria, melakukan penilaian terhadap semua

alternatif pada semua kriteria, menghitung skor atau nilai total setiap alternatif,

dan menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total

masing-masing alternatif.

Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode

perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut :

m

Total nilai (TNi) = ∑ (RKij) TKKj

j=1

dengan :

TNi = Total nilai alternatif ke –i

RKij = derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada

pilihan keputusan i

TKKj = derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj

>0;bulat

n = jumlah pilihan keputusan

m = jumlah kriteria keputusan

17

Page 35: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2.1.4.2. Keuntungan Metode MPE

Metode perbandingan eksponensial mempunyai keuntungan dalam

mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisa. Nilai skor yang

menggambarkan urutan prioritas menjadi besar (fungsi eksponensial) ini,

mangakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata.

2.1.5. Skala Ordinal

Ukuran ini digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah hingga

teringgi dan sebaliknya. Artinya, peneliti sudah melakukan pengukuran terhadap

variabel yang diteliti. Jika kita ingin membeda-bedakan suatu objek berdasarkan

sangat disukai, disukai, tidak disukai, dan sangat tidak disukai, maka dibutuhkan

skala pengukuran yang lebih tinggi dari skala nominal, yaitu dengan skala ordinal.

Skala ini selain membedakan juga menunjukkan tingkatan. Pengukuran dengan

skala ordinal memungkinkan segala sesuatu disusun menurut peringkatnya.

Sabagai contoh, pada uji organoleptik suatu makanan dan minuman, peneliti akan

menanyakan kepada responden sebagai pencicip makanan tersebut untuk

mengurutkan tingkat rasa, warna, dan aroma.

Menurut pendapat Anda, bagaimana rasa produk makanan ini?

1. Sangat Tidak Suka2. Tidak Suka3. Biasa4. Suka5. Sangat Suka

Skala diatas disebut sebagai skala ordinal karena pada skala ini skor tidak

hanya dipergunakan untuk pengklasifikasian semata, akan tetapi telah memiliki

makna peringkat (contoh: skor 5 memiliki makna lebih baik dari skor

dibawahnya).

Pemakaian skala ordinal mengungkapkan suatu pernyataan mengenai

“lebih daripada” atau “kurang daripada” tanpa menyatakan besar jarak antar

urutan. Jarak antara urutan 1 dan 2 dapat saja lebih atau kurang daripada jarak

antara urutan 2 dan 3. Ukuran ordinal tidak saja mengenai tingkat kesukaan, tetapi

dapat dibuat hubungan-hubungan lain, seperti tingkat kepentingan, tingkat

persetujuan, tingkat kepuasan, dll. [Marimin 2011]

18

Page 36: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2.1.6. Analisis Dan Perancangan Berorientasi Obyek Dengan Unified

Modeling Language

2.1.6.1. Konsep Dasar Analisis Dan Perancangan Berorientasi Obyek

Menurut Allen dan Terry, object oriented design merupakan metodologi

campuran yang mengubah sistem menjadi objek, menggabungkan karakteristik

data dalam bentuk atribut dan karakteristik proses dalamb entuk metode. ([Allen 2005],

78)

Object oriented design menggabungkan elemen–elemen teknik

perancangan orientasi data dan orientasi fungsi, dan sistem model sebagai

kumpulan objek–objek yang bekerja bersama–sama. Rancangan sistem objek,

termasuk didalamnya fungsi dan kebutuhan data, kemudian dilanjutkan dengan

perancangan piranti lunak.

Kelebihan dari object oriented design antara lain, membangun objek

model dengan tepat, penggunaan kembali dan pertukaran objek menjadi lebih

mudah.

2.1.6.2. Unified Modeling Language

Model data yang akan digunakan untuk pembuatan tools adalah model

data UML.

Menurut Ponniah united modeling language adalah bahasa spesifikasi

standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem

perangkatlunak.([Ponniah 2007], 61)

Unified modeling languange tidak berdasarkan pada bahasa

pemrograman tertentu. Standar spesifikasi unified modeling languange dijadikan

standar defacto oleh OMG (object management group) pada tahun1997. Unified

modeling l anguange yang berorientasikan object mempunyai beberapa notasi

standar. Unified modeling languange menggabungkan teknik terbaik dari

pemodelan data (entity relationship diagram / ERD), pemodelan bisnis (work

flows), pemodelan objek, dan pemodelan komponen. Unified modeling languange

bertujuan untuk menjadi standar bahasa pemodelan (modeling) yang dapat

membentuk sistem yang sama dan yang terbagi bagi (shared).

Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya

19

Page 37: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

A B

C

A B

unified modeling languange, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda.

Hal ini menyulitkan komunikasi antar pengembang piranti lunak. Untuk itu

beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk

membuat standar baru. Dengan menggunakan unified modeling language, model

dapat dibuat untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut

dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis

dalam bahasa pemrograman apapun. Karena unified modeling languange

menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka unified modeling

languange lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa–bahasa

berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian,

unified modeling languange tetap dapat digunakan untuk pemodelan aplikasi

procedural dalamVB atau C.

Simbol – simbol unified modeling language yang digunakan :

1. Sebuah class bernama B

2. Garis menghubungkan class A dan B secara

asosiatif

3. 1 0..* Interval nomor yang diperkenalkan untuk objek-

objek asosiasi (1= tepat satu; 0..*= no; atau lebih)

4. Aggregation : Class B merupakan bagian dari A

Inheritance : Class C merupakan class turunan

dari B

Berikut beberapa diagram dalam unified modeling languange dan

penjelasannya :

1. Use case diagram : use case diagram digunakan untuk

mengidentifikasi elemen primer dan proses yang membentuk sistem.

2. Class diagram : class diagram digunakan untuk menyempurnakan

use case diagram dan menjelaskan rancangan sistem secara detail.

3. Object diagram : object diagram merupakan spesialisasi dari class

diagram. Sebuah objek adalah instance dari sebuah class.

4. State diagram : state diagram menggambarkan state dari objek dalam

sistem. Objek dalam sistem mengubah state sebagai respon dari

20

B

Page 38: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

event. Sebagai tambahan, sebuah state diagram juga menggambarkan

transisi dari state object mulai dari awal sampai akhir sebagai respon

terhadap event yang berdampak pada sistem.

5. Activity diagram : activity diagram menggambarkan aliran proses

dalam sistem.

6. Sequence diagram : sequence diagram menggambarkan interaksi

antar objek dalam sistem berdasarkan waktu.

7. Collaboration diagram : collaboration diagram mengelompokkan

interaksi antar objek berbeda.

8. Component diagram : component diagram menggambarkan

gabungan high level yang membangun sistem.

9. Deployment diagram : deployment diagram menggambarkan

konfigurasi elemen runtime dari aplikasi.

2.1.6.2.1. Use Case Diagram

Menurut Terry, use case diagram adalah diagram yang menggambarkan

fungsionalitas yang disediakan sistem yang disebut dengan aktor (actor), fungsi

(digambarkan sebagai use case), dan ketergantungan antara use case tersebut.([Terry

2005], 24)

Use case diagram menunjukkan posisi atau konteks dari suatu use case

diantara use case lainnya. Use case memperlihatkan diagram dari sudut pandang

perilaku sistem. Relasi dalam use case diagram harus antara aktor dengan sistem,

namun ada relasi yang diperbolehkan antara aktor dengan aktor yang digambarkan

dengan notasi garis lurus dengan ujung segitiga kosong dari aktor khusus menuju

aktor umum.

Actor Use Case

Gambar II-1 Actor Dan Use Case.[Terry 2005]

21

Use Case

Page 39: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:

1. Association, menghubungkan link antar element.

2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen

dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.

3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke

element lainnya.

4. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi

elemen lainnya.

Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:

1. <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah

event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah

bagian dari use case lainnya.

2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi

tertentu seperti menggerakkan alarm.

3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang

menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini

merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang

dibolehkan antara actor dan use case.

Admin

PimpinanGambar II-2 Use Case Diagram.[Terry 2005]

22

Laporan

Melihat Laporan

Melihat Laporan

Login

<<Include>>

Page 40: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2.1.6.2.2. Class Diagram

Menurut Whitten et al dalam unified modeling language, class diagram

adalah tipe dari static structure diagram yang menggambarkan struktur dari

sebuah sistem dengan menunjukkan kelas–kelas sistem, atributnya, dan relasi

antar kelas.([Whitten 2004], 441)

Class diagram bisa berisi tampilan dari suatu package dan bisa berisi

simbol untuk nested package. Class diagram berisi elemen tingkah laku tertentu,

sepert ioperasi, tetapi dinamikanya digambarkan pada diagram lain, seperti state

chart diagram dan collaboration diagram.

Simbol-simbol class diagram :

1. Class: Class adalah blok - blok pembangun pada pemrograman

berorientasi obyek.Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak

yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari

class. Bagian tengah mendefinisikan property/atribut class. Bagian

akhir mendefinisikan methodmethod dari sebuah clas.

Gambar II-3 Simbol Class

2. Association : Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling

umum antara 2 class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang

menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-

tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum

multiplisitas pada sebuah relationship.(Contoh: One-to-one, one-to-

many,many-to-many).

Gambar II-4 Simbol Association

23

Page 41: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

3. Composition: Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus

merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki

relasi Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut.

Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan

ujung berbentuk jajaran genjang berisi/solid.

Gambar II-5 Simbol Composition

4. Dependency : Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain.

Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency

digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang

menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan

sebagai sebuah panah bertitik-titik.

Gambar II-6 Simbol Dependency

5. Aggregation : Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian

relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Gambar II-7 Simbol Aggregation

2.1.6.2.3. Activity Diagram

Menurut Whitten et al Activity diagram adalah sebuah diagram yang

berisi aktifitas dan aksi untuk menggambarkan alur kerja.([Whitten 2004], 442)

Sebuah activity diagram bisa menunjukkan aliran nilai objek, seperti

halnya dengan aliran kontrol. Aliran state object (object flow state)

menggambarkan objek yang merupakan input dan output dari suatu activity.

Untuk nilai output, anak panah putus–putus digambarkan dari activity

ke object flowstate.

Untuk nilai input, garis putus–putus digambarkan dari object flowstate

ke activity.

Jika activity punya lebih dari satu nilai output atau penerus dari control

flow, maka anak panah digambarkan dari simbol fork.

24

Page 42: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar II-8 Simbol Activity Diagram [Whitten 2004]

2.1.6.2.4. Sequence Diagram

Menurut Terry, sequence diagram adalah salah satu diagram interaksi

dalam unified modeling language, yang menunjukkan bagaimana proses

beroperasi satu sama lain dan bagaimana urutannya. ([Terry 2005], 29)

Sequence diagram digambarkan sebagai interaksi dari dua grafik

dimensional. Dimensi vertikal merupakan sumbu waktu, yang berjalan makin ke

bawah.

Dimensi horisontal menggambarkan peranan classifier yang

menampilkan objek individual didalam kolaborasi.

Tiap peranan classifier digambarkan dengan kolom vertikal sebagai

lifeline. Selama objek ada, peranan dari objek tersebut digambarkan dengan garis

putus – putus. Selama aktivasi prosedur pada sebuah objek masih aktif, lifeline

digambarkan dengan garis ganda (doubleline).

Gambar II-9 Simbol Sequence Diagram[Terry 2005]

25

Page 43: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2.1.7. Pengujian Validitas Dan Kualitas Sistem Informasi

Pengujian validasi bertujuan melakukan penilaian apakah spesifikasi

kebutuhan telah diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak yang dikembangkan,

pengujian validitas menggunakan Focus Group Discussion (FGD), sedang

pengujian kualitas sistem dilakukan untuk menguji tingkat kualitas perangkat

lunak yang dihasilkan, pengujian kualitas ini mengadopsi ISO 9126 aspek-aspek

pengujian yang diadopsi adalah aspek Functionality (Fungsionalitas), Reliability

(Kehandalan), Efficiency (Efisiensi).[Al-Qutaish 2010]

Sedang aspek usability (Kegunaan) diadopsi dari IBM Computer Usability

Satisfaction Questionnaires: Psychometric Evaluation and Instructions for Use.[Lewis 1995]

2.1.7.1. Pengujian Validitas Focus Group Discussion

FGD adalah suatu metode riset yang oleh Irwanto didefinisikan sebagai

suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang

sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Pengambilan data kualitatif melalui

FGD dikenal luas karena kelebihannya dalam memberikan kemudahan dan

peluang bagi peneliti untuk menjalin keterbukaan, kepercayaan, dan memahami

persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimiliki informan. ([Irwanto 2006], 1)

FGD memungkinkan peneliti dan informan berdiskusi intensif dan tidak

kaku dalam membahas isu-isu yang sangat spesifik. FGD juga memungkinkan

peneliti mengumpulkan informasi secara cepat dan konstruktif dari peserta yang

memiliki latar belakang berbeda-beda. Di samping itu, dinamika kelompok yang

terjadi selama berlangsungnya proses diskusi seringkali memberikan informasi

yang penting, menarik, bahkan kadang tidak terduga.

Melalui FGD, peneliti bisa mengetahui alasan, motivasi, argumentasi

atau dasar dari pendapat seseorang atau kelompok. FGD merupakan salah satu

metode penelitian kualitatif yang secara teori mudah dijalankan, tetapi praktiknya

membutuhkan ketrampilan teknis yang tinggi.Sesuai namanya, pengertian focus

group discussion mengandung tiga kata kunci yaitu: diskusi(bukan wawancara

atau obrolan), kelompok(bukan individual), fokus/terarah(bukan bebas). Artinya,

26

Page 44: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

FGD adalah diskusi yang dilakukan ditujukan untuk mencapai kesepakatan

tertentu mengenai suatu permasalahan yang dihadapi oleh para peserta.

Di luar fungsinya sebagai metode penelitian ilmiah, Krueger & Casey

menyebutkan, FGD pada dasarnya juga dapat digunakan dalam berbagai ranah

dan tujuan, misalnya pengambilan keputusan, pengembangan produk atau

program, mengetahui kepuasan pelanggan, dan sebagainya. ([Krueger 1998], 12-18)

Menurut Koentjoro kegunaan FGD antara lain: sebagai alat pengumpul

data, sebagai alat untuk meyakinkan pengumpul data (peneliti) sekaligus alatre-

checkterhadap berbagai keterangan/informasi yang didapat melalui berbagai

metode penelitian yang digunakan atau keterangan yang diperoleh sebelumnya,

baik keterangan yang sejenis maupun yang bertentangan. ([Koentjoro 2005], 7)

Sedangkan persiapan yang perlu dilakukan adalah sebagai

berikut:membentuk tim,memilih tempat dan mengatur tempat, menyiapkan

logistik,menentukan jumlah peserta, dan rekruitmen peserta.

Tujuan dari focus group discussion adalah untuk memperoleh persepsi

dan sikap mengenai isu yang didiskusikan. Diskusi berlangsung secara terbuka,

sehingga setiap individu yang terlibat dapat mengekspresikan pendapatnya dengan

bebas dan terbuka. Alasan penulis memilih metode focus group discussion adalah

agar memperoleh informasi yang akurat mengenai persepsi pegawai di direktorat

pembinaan PK dan LK Dikmen mengenai penerapan knowledge management.

Focus group discussion (FGD) memiliki lima (5) karakteristik yang

berkaitan dengan unsur-unsur kelompok diskusi, sebagai berikut:

1. Jumlah peserta focus group discussion sebaiknya empat (4) sampai

dengan dua belas (12) orang. Bila jumlah peserta kurang dari empat

(4) orang, dikhawatirkan anggota kelompok cepat memperoleh giliran

berbicara dan tidak terjadi penggalian ide. Situasi ini akan mengurangi

keragaman dan terjadi kekuasaan ide. Jumlah peserta lebih dari dua

belas (12) orang akan mengakibatkan diskusi sulit dikendalikan,

karena peserta terlalu banyak pandangan/ide atau bosa menunggu

giliran bicara.

27

Page 45: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2. Peserta mempunyai karakteristik yang homogen. Homogenitas

menjadi salahsatu dasar pemilihannya. Peserta diskusi dipilih karena

mempunya persamaan pengalaman, profesi, gender, usia, status dan

sebagainya. Disamping itu peserta mempunyai kepentingan dengan

permasalahan yang akan dibahas.

3. Informasi yang diambil dalam diskusi bukan yang bersifat konsensus

atau rekomendasi untuk mengambil keputusan, melainkan informasi

mengenai sikap, persepsi dan perasaan peserta yang berkaitan dengan

topik diskusi yang diperlukan penulis.

4. Data yang dihasilkan adalah data kualitatif yang dapat memberikan

gambaran dan pemahaman atas sikap, persepsi dan perasaan peserta.

Hasil ini akan diperoleh melalui pertanyaan terbuka yang

memungkinkan peserta merespon dengan cara mereka sendiri. Disini

peneliti dapat berperan sebagai moderator, pendengar, pengamat dan

akhirnya menganalisis secara induktif.

5. Pertanyaan diajukan dengan cara yang mudah dimengerti oleh peserta,

spontan, logis dengan menekankan pemahaman atas proses berpikir

dari peserta atas topik yang didiskusikan.

Kelebihan dari focus group discussion (FGD) ([Krueger 1998]):

1. Focus group discussion (FGD) merupakan salahsatu prosedur

penelitian yang berorientasi sosial dengan menempatkan manusia

pada posisi dan situasi yang sesungguhnya. Dalam diskusi, pendapat

peserta saling mempengaruhi dan dapat membuat keputusan setelah

mendengar peserta lain serta berinteraksi secara dinamis.

2. Bentuk diskusi memberikan keleluasaan bagi pemandu untuk

menggali pendapat peserta yang lebih mendalam dan luas.

Fleksibilitas ini dapat menggali hal-hal yang tidak dapat dilakukan

dalam wawancara terstruktur.

3. Memiliki validitas tatap muka yang tinggi dan mudah dilakukan

dengan biaya yang tidak terlalu besar.

28

Page 46: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4. Hasil dari focus group discussion (FGD) dapat diperoleh dengan

cepat. Pemandu yang memiliki keterampilan baik dapat melaksanakan

3-4 kelompok diskusi, menganalisis hasil focus group discussion

(FGD) dan menyiapkan laporan dengan segera (kurang dari satu

minggu).

5. Focus group discussin (FGD) memungkinkan peneliti meningkatkan

ukuran-ukuran dan jumlah sampel tanpa meningkatkan kebutuhan

waktu untuk wawancara.

Kelemahan dari focus group discussion (FGD) ) ([Krueger 1998]):

1. Peneliti mempunyai kontrol yang kurang dalam wawancara focus

group discussion dibandingkan dengan wawancara perorangan.

Karena pada saat berlangsungnya FGD harus membagi konsentrasi

kepada seluruh peserta. Para peserta FGD dapat saling mempengaruhi,

akibatnya peserta dapat mempengaruhi pembicaraan dan

menimbulkan pembicaraan yang kurang relevan dengan topic yang

dibahas.

2. Data yang masuk lebih sulit dianalisis, karena diskusi dikondisikan

seperti lingkungan sosial. Seluruh komentar peserta harus

dihubungkan dengan topik diskusi saat itu, sehingga perlu hati-hati

dalam mengomentari atau mengambil kesimpulan.

3. FGD memerlukan pemandu yang terampil dengan kemampuan dapat

membuka dan menutup sesi tanya-jawab, memilih waktu jeda dan

perpindahan satu topic ke topic yang lain.

4. Setiap kelompok dalam FGD memiliki karakteristik yang berbeda,

misalnya: kelompok pasif yang membosankan atau kelompok yang

terlalu aktif yang mendominasi seluruh pembicaraan dalam diskusi.

5. Kesulitan dalam menyusun waktu pelaksanaan diskusi dan diskusi

harus diadakan dalam kondisi yang kondusif, sehingga diskusi

menghasilkan point-point kesimpulan yang baik.

29

Page 47: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2.1.7.2. Pengujian Kualitas Model Sistem Informasi

Pengujian kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan Skala Ordinal

mengadopsi pada model pengujian ISO 9126, adapun aspek-aspek pengujian

yang diadopsi adalah sebagai berikut :([Al-Qutaish 2010],171)

1. Functionality (Fungsionalitas). Kemampuan perangkat lunak

untukmenyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika

digunakan dalam kondisi tertentu.

2. Reliability (Kehandalan). Kemampuan perangkat lunak untuk

mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam

kondisi tertentu.

3. Usability(Kebergunaan). Kemampuan perangkat lunak untuk

dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika

digunakan dalam kondisi tertentu.

4. Efficiency (Efisiensi). Kemampuan perangkat lunak untuk

memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber

daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.

Gambar II-10 Model Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126

30

Page 48: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Masing-masing aspek kualitas perangkat lunak model ISO 9126 dibagi

menjadi beberapa sub-aspek kualitas, yaitu:

Tabel II-1 Aspek Pengujian Perangkat Lunak Model ISO 9126

Karakteristik Sub-karakteristik Deskripsi

Functionality Suitability Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan

serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas

tertentu dan tujuan pengguna.

Accuracy Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil

yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan.

Security Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses

yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker)

maupun otorisasi dalam modifikasi data.

Interoperability Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi

dengan satu atau lebih sistem tertentu.

Compliance Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi

standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.

Reliability Maturity Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari

kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam

perangkat lunak.

Fault tolerance Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan

kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak

Recoverability Kemampuan perangkat lunak untuk membangun

kembali tingkat kinerja ketika terjadi kegagalan

sistem, termasuk data dan koneksi jaringan.

Usability Understandibility Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk

dipahami.

Learnability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk

dipelajari.

Operability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk

dioperasikan.

Attractiveness Kemampuan perangkat lunak dalam menarik

pengguna.

Efficiency Time behavior Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan

respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat

melakukan fungsinya.

31

Page 49: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Resource behavior Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan

sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan

fungsi yang ditentukan.

Pengadopsian beberapa aspek pengujian dari model ISO 9126 dilakukan

oleh peneliti dikarenakan peneliti tidak memiliki sertifikat sebagai penguji ISO.

2.3. Tinjauan Studi

Penelitian mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat telah menarik perhatian

bagi lingkungan perguruan tinggi maupun perusahaan untuk melakukan

penelitian.

Erlina Purnamawati, Teknik Industri FTI-UPN “Veteran Jatim

melakukan penelitian untuk mengetahui indikator kualitas layanan yang menjadi

prioritas untuk ditingkatkan kualitas layanannya dan mengetahui tingkat

segmentasi pelanggan dengan menggunakan metode Servqual yang meliputi 5

dimensi utama yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan

Emphaty dan Analytic Hierarchy Process. Berdasarkan tingkat segmentasi

pelanggan diperoleh hasil bahwa rata-rata tingkat harapan cluster 2 lebih tinggi

dari cluster 1. Dari hasil analisis Servqual terbobot diketahui indikator yang harus

ditingkatkan kualitas layanannya adalah Lay Out / tata letak ruangan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Luas ruangan yang memadai , Jumlah loket

yang tersedia, Fasilitas ruang tunggu yang nyaman, Keramahan. Kesopanan, dan

rasa bersahabat pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terhadap

pelanggan, Karyawan dapat mengenali pelanggan dengan baik, Karyawan dapat

memahami dan mengantisipasi kebutuhan khusus pelanggan.[Erlina 2008]

Tiena G. Amran1, Ponti Ekadeputra, Jurusan Teknik Industri, FTI,

Universitas Trisakti melakukan penelitian pengukuran kepuasan pelanggan

menggunakan metode kano dan root cause analysis. Tujuan penelitian

mengidentifikasi jenis-jenis pelayanan yang dianggap penting oleh pelanggan dan

mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan PLN.

Model Kano merupakan suatu model yang bertujuan mengkategorikan atribut-

atribut dari produk atau jasa berdasarkan seberapa baik produk/jasa tersebut

32

Page 50: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

mampu memuaskan keperluan pelanggan. Model ini dikembang kan Profesor

Noriaki Kano (CQM, 1993) dari Universitas Tokyo Rika. [Tien 2010]

Fathoni, Dosen pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Sriwijaya melakukan penelitian kebutuhan kualitas layanan terhadap

pelanggan dengan metode Servqual. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu

faktor atau ukuran keberhasilan bagi setiap pengembangan dan implementasi

sistem informasi pada suatu perusahaan. Citra kualitas layanan yang baik

bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia layanan,

melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pelanggan yang

menikmati layanan perusahaan yang menentukan kualitas layanan. Persepsi

pelanggan terhadap kualitas layanan merupakan penilaian menyeluruh atas

keunggulan suatu layanan. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan

metode servqual dalam mengukur kualitas layanan sistem informasi yang ada. [Fathoni 2007]

Juniartono, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Budidarma Medan melakukan penelitian analisis tingkat kepuasan pelayanan

konsumen pengguna jasa transportasi pada cv. delta trans dengan menggunakan

metode servqual. [Juniartono 2013]

Wanda Fathoni Putra, Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya melakukan

penelitian Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Di Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan. [Wanda 2014]

33

Page 51: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Tabel II-2 Ringkasan Tinjauan Studi

Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

[Erlina 2008]

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya

Metode Servqual

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai servqual yang terbobot harus dilakukan peningkatan kualitas layanannya maka indikator kualitas layanan yang harus ditingkatkan kualitas pelayanannya adalah Lay Out / tata letak ruangan, Luas ruangan yang memadai, Jumlah loket yang tersedia, Fasilitas ruang tunggu yang nyaman, Keramahan. Kesopanan, dan rasa bersahabat terhadap pelanggan, sehingga antara kenyataan yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan harapan yang dimiliki oleh pelanggan.

[Tien 2010]

Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metoda Kano dan Root Cause Analysis (Studi Kasus PLN Tangerang)

Metoda Kano dan Root Cause Analysis

Hasil yang diperoleh dari tingkat kepuasan Pelanggan mengguna kan model Kano diperoleh grade pada tiap atribut: grade attractive adalah: Permintaan penambahan daya dapat dilakukan secara on-line dengan tingkat kepuasan (3.6); Pengaduan pelanggan dapat dilakukan melalui SMS center dengan tingkat kepuasan (3.0); Call center juga dapat berfungsi sebagai sarana permintaan tambah daya dan pasang baru; Kecepatan dalam menanggapi gangguan dan keluahan pelanggan; Kepastian waktu pemulihan gangguan; Jaminan memperoleh daya sesuai permintaan; Tidak membedakan pelayanan antar pelanggan; Ketepatan waktu buka/tutup loket pembayaran rekening; Pembayaran dapat dilakukan secara online.

[Fathoni 2007]

Analisis Kualitas Layanan Sistem Informasi Menggunakan Metode Servqual

Metode Servqual

Metode Servqual dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas layanan sistem informasi yang telah di jalankan. Metode Servqual memiliki kelebihan yaitu memiliki kemampuan diagnostik yang tinggi dan memiliki konsep yang sesuai dengan dimensi atau setting sistem informasi. Untuk mendukung hasil pengukuran kualitas layanan sistem informasi menggunakan metode servqual, diperlukan pembuktian yang empiris dengan menggunakan metode statistik.

[Juniartono 2013]

Analisis Tingkat Kepuasan Pelayanan Konsumen Pengguna Jasa Transportasi Pada CV. Delta Trans Dengan Menggunakan Metode Servqual

Metode Servqual

Pengukurannya metode ini dengan mengukur kualitas layanan dari atribut masing-masing dimensi, sehingga akan diperoleh nilai gap yang merupakan selisih antara persepsi konsumen terhadap layanan yang diterima dengan harapan konsumen terhadap layanan yang akan diterima.

[Wanda 2014]

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan

Metode Purposive Sampling

Secara keseluruhan memang Indeks Kepuasan Masyarakat di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan adalah baik, tapi hal tersebut bukanlah menjadi jaminan kepuasan bagi pengguna Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan lainya apabila tidak ada perbaikan terhadap hal – hal yang dikeluhkan oleh masyarakat yang telah penulis jelaskan di bab sebelumnya. Oleh karena itu penting bagi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan untuk segera membenahi pelayanan atau fasilitas yang masih kurang memuaskan pengguna perpustakaan serta tetap mempertahankan pelayanan dan fasilitas yang telah memberikan kepuasan bagi pengguna perpustakaan.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada Metode penelitian yang digunakan, obyek penelitian, ruang

lingkup, dan tujuan penelitiannya.

35

Page 52: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2.4. Tinjauan Obyek Penelitian

Obyek utama penelitian adalah unit pelayanan masyarakat dalam

memberikan pelayanannya kepada masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah berdasarkan informasi yang

didapat dari internet, informasi yang pernah diteliti sebelumnya dan berdasarkan

kuisioner yang disebarkan sebagai acuan untuk mengukur kinerja obyek utama

dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat tersebut.

Dari hasil kuisioner yang dikumpulkan akan digunakan oleh peneliti untuk

mengukur kinerja dari obyek utama.

2.5. Kerangka Konsep

Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan penelitian, kajian teori, studi dari

penelitian sebelumnya, dan tinjauan obyek penelitian, maka dapat dibangun

kerangka konsep penelitian tentang Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan Skala

Ordinal Pada Unit pelayanan masyarakat untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Penelitian mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat biasanya terpusat pada

sistem kinerja pelayanan. Adapun unsur-unsur sebagai acuan dalam mengukur

kinerja unit pelayanan masyarakat sebagai berikut :

1. Prosedur Pelayanan

2. Persyaratan Pelayanan

3. Kejelasan Petugas Pelayanan

4. Kedisiplinan Petugas pelayanan

5. Tanggung jawab Petugas Pelayanan

6. Kemampuan Petugas Pelayanan

7. Kecepatan Pelayanan

8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan

9. Kesopanan dan Keramahan Petugas

10. Kewajaran Biaya Pelayanan

11. Kepastian Biaya Pelayanan

12. Kepastian Jadwal Pelayanan

13. Kenyamanan Lingkungan

36

Page 53: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

14. Keamanan Pelayanan

37

Page 54: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Pembuatan Model

Pembuatan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan MasyarakatPERMASALAHAN

Kondisi saat ini :Sulitnya mengukur kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat.Tidak adanya sistem informasi yang digunakan untuk mengukur kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat.

Instrument Pendukung (Instrumental Input)

Keputusan MENPAN No. : KEP/25/M.PAN/2/2004Keputusan MENPAN No. : 63/KEP/M.PAN/7/2003

UU RI Nomor 25 Tahun 2000Hasil Kuisioner & Studi Pustaka

Unsur-unsur / Indikator Pengukur Kinerja Unit Pelayanan MasyarakatProsedur PelayananPersyaratan PelayananKejelasan Petugas PelayananKedisiplinan Petugas pelayananTanggung jawab Petugas PelayananKemampuan Petugas PelayananKecepatan PelayananKeadilan Mendapatkan PelayananKesopanan dan Keramahan PetugasKewajaran Biaya PelayananKepastian Biaya PelayananKepastian Jadwal PelayananKenyamanan LingkunganKeamanan Pelayanan

Metode yang digunakan :

MPE & Skala Ordinal mTotal nilai (TNi) = ∑ (RKij) TKKj j=1Skala Ordinal Tidak BaikKurang BaikBaikSangat Baik

Pembuatan Model SIIKM

Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan MPE dan Skala Ordinal Pada Unit Pelayanan Masyarakat

Pengujian Validitas & Kualitas Model

Metode Focus Group Discussion (FGD)Mengadopsi ISO 9126 : functionality, reliability, Usability dan efficiency.

Kondisi Yang Diharapkan

Dapat mengukur kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat.Dapat mengatasi permasalahan yang ada.

Kerangka Konsep : Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan MPE dan Skala Ordinal Pada Unit Pelayanan

Masyarakat

Gambar II-11 Kerangka Konsep

38

Page 55: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Berdasarkan kerangka konsep tersebut dapat dijelaskan tahapan kerangka

konsep sebagai berikut:

Akar permasalahan yang dihadapai adalah sulitnya mengukur kualitas

kinerja unit pelayanan masyarakat dan tidak adanya sistem informasi yang

digunakan untuk mengukur kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat.

Berpedoman kepada keputusan MENPAN No. : KEP/25/M.PAN/2/2004,

keputusan MENPAN No. : 63/KEP/M.PAN/7/2003, UU RI Nomor 25 Tahun

2000, hasil kuesioner, studi pustaka, unsur-unsur pengukur kinerja serta Metode

Perbandingan Eksponesial dan Skala Ordinal sebagai metode pengukur kinerja.

Selanjutnya untuk mengimplementasikan Model Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat perlu dibuatkan sebuah model dari Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat dengan merancang sistem menggunakan metode analisis

dan perancangan berorientasi obyek (object oriented analysis and design)

menggunakan unified modelling language (UML).

Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang sudah dibuat

akan diuji validitasnya dengan menggunakan metode Focus Group Discussion

(FGD), dan diuji kualitasnya dengan mengadopsi ISO 9126 aspek-aspek

pengujian yang diadopsi adalah aspek Functionality (Fungsionalitas), Reliability

(Kehandalan), usability (Kegunaan), Efficiency (Efisiensi).[Al-Qutaish 2010]

Dari hasil pengujian tersebut diharapkan Model Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat yang dibuat dapat digunakan untuk mengukur kualitas

kinerja unit pelayanan masyarakat serta dapat mengatasi permasalahan yang ada.

2.6. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan maka peryataan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Diduga Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang

dibuat akan bisa mengatasi permasalahan yang ada, sehingga informasi

kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat dapat disajikan.

2. Diduga kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

yang dihasilkan jika diukur validitasnya menggunakan metode FGD

adalah baik.

39

Page 56: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

3. Diduga kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

yang dihasilkan apabila diukur menggunakan adopsi dari ISO 9126

hasilnya adalah baik.

40

Page 57: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

BAB III

METODOLOGI DAN RANCANGAN

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat Dengan

Metode Perbandingan Eksponensial ( MPE ) Dan Skala Ordinal Pada Unit

Pelayanan Masyarakat yang kami buat merupakan jenis penelitian terapan

(Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan untuk

memecahkan permasalahan yang dihadapi.[Moedjiono 2012]

Dalam penelitian ini akan dibuat Model Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat dengan Metode Perbandingan Eksponensial ( MPE ) dan

Skala Ordinal.

Hasil penelitian berupa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat diharapkan dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja dari unit

pelayanan masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3.2. Metode Pemilihan Sampel

Pemilihan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, yang

merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam

penelitian. Secara bahasa, kata purposive berarti = sengaja. Jadi, kalau

sederhannya, purposive sampling berarti teknik pengambilan sampel secara

sengaja.

Maksudnya, pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan

teknik pengambilan sampel dengan mengambil responden yang terpilih betul oleh

peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut. ([Nasution 2009], 98)

Adapun kriteria pemilihan responden sebagai sampel penelitian ini adalah

responden dewasa yang pernah menerima pelayanan dari unit pelayanan

masyarakat.

Dari teknik sampling ini diharapkan akan dapat memberikan masukan

yang menyeluruh dan menggambarkan kondisi pelayanan dari unit pelayanan

masyarakat sehingga akan menggambarkan kinerja dari unit pelayanan

masyarakat tersebut dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

41

Page 58: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun

sebelumnya. Isikan pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau

daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci yang dibagikan kepada

responden. Peneliti akan memperoleh data atau fakta yang memiliki

hubungan dengan permasalahan.

2. Metode observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap obyek

penelitian. Teknik observasi dilakukan dengan observasi berstruktur

dengan menyiapkan daftar kebutuhan data dan sumber data

3. Metode studi pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh

dengan mempelajari, meneliti, dan membaca buku, informasi dari

internet, jurnal, skripsi, tesis yang berhubungan dengan tingkat

kepuasan masyarakat.

3.4. Instrumentasi

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data adalah:

1. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode kuesioner adalah

daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Isikan

pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan

tersebut cukup terperinci yang dibagikan kepada responden. Peneliti

akan memperoleh data atau fakta yang memiliki hubungan dengan

permasalahan.

2. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode observasi.

Instrumen observasi ini adalah peneliti yang melakukan pengamatan

pada unit pelayanan masyarakat. Daftar kebutuhan data dan sumber

data observasi.

3. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode studi pustaka.

Instrumen studi pustaka ini adalah peneliti yang mempelajari literatur

tentang konsep dasar model sistem informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat.

42

Page 59: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

3.5. Teknik Analisis, Perancangan Dan Pengujian

3.5.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

pendekatan object oriented analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek

dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data

dengan kuesioner dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan

sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang

dilakukan adalah:

1. Analisis data dan informasi yang didapat dari kuesioner dan studi

pustaka.

2. Analisis kebutuhan fungsional, non-fungsional, dan pengguna.

Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem

dan pengguna yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa

didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan use case

diagram.

3. Analisis perilaku sistem. Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku

sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan activity diagram

dan sequence diagram. activity diagram untuk memodelkan proses use

case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk

memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan

kronologinya.

4. Dalam penelitian teknik pengukuran kinerja unit pelayanan masyarakat

menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dan Skala

Ordinal.

3.5.2. Teknik Perancangan

Teknik perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan metode object-oriented design (OOD) atau perancangan berorientasi

obyek menggunakan unified modelling language (UML). Pada proses

perancangan, teknik perancangan yang dilakukan adalah:

1. Perancangan struktur statis program atau spesifikasi sistem.

Dimodelkan dengan class diagram.

43

Page 60: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

2. Perancangan physical architecture untuk memodelkan distribusi

aplikasi. Dimodelkan dengan deployment diagram.

3. Perancangan antarmuka pengguna. Meliputi perancangan navigasi,

form input, dan form output.

4. Perancangan database. Untuk memodelkan struktur data dan hubungan

antar data. Dimodelkan dengan entity relationship diagram.

5. Perancangan infrastructure architecture (hardware, software, dan

jaringan).

3.5.3. Teknik Pengujian

3.5.3.1. Pengujian Validasi

Pengujian validasi bertujuan melakukan penilaian apakah spesifikasi

kebutuhan telah diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak yang dikembangkan.

Selain itu juga menilai apakah aplikasi sistem informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat berfungsi menyediakan data penilaian kinerja unit pelayanan

masyarakat.

Pengujian validasi akan menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat

lunak memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan

persyaratan kinerja sebelum diserahkan ke pengguna. Pengujian validasi dalam

penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis pertama dalam penelitian ini.

Teknik pengujian validasi sistem dalam penelitian ini dilakukan dengan

pendekatan blackbox testing dengan metode Focus Group Discussion. FGD

merupakan diskusi kelompok yang pesertanya terbatas dan dipilih menurut

kriteria tertentu dan pembahasannya memfokuskan pada topik tertentu.

3.5.3.1.1. Instrumen Pengujian FGD

Peneliti menyiapkan form berisi daftar spesifikasi kebutuhan

fungsional sistem yang dibangun. Fokus diskusi adalah memvalidasi kebutuhan

fungsional perangkat lunak yang dikembangkan apakah telah sesuai dengan

spesifikasi kebutuhan yang sudah ditentukan dalam tahapan analisis.

3.5.3.1.2. Teknik Pemilihan Informan

Kriteria pemilihan karakteristik responden sebagai informan untuk

pengujian validasi ini berdasarkan kelompok diskusi yang akan melakukan

44

Page 61: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

pengujian terhadap aplikasi Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat. Teknik pemilihan informan dalam FGD dilakukan dengan pemilihan

informan atau peserta diskusi berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Memiliki pengetahuan teknik pemograman.

2. Memiliki pengalaman mengenai pengolahan data.

3. Memahami persoalan yang dikaji, yaitu memvalidasi spesikasi

kebutuhan fungsional aplikasi Model Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat yang dikembangkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aplikasi Model Sistem

Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi

kebutuhan fungsional dan berfungsi menyediakan data penilaian kinerja unit

pelayanan masyarakat. Oleh karena itu peneliti memilih informan untuk

penelitian adalah orang yang mengerti tentang teknik pemograman dan

pengolahan data.

3.5.3.1.3. Teknik Pelaksanaan FGD

PelaksanaanFocus Group Discussionatau diskusi terfokus dalam

penelitian ini dihadiri oleh peserta terpilih berdasarkan kriteria yang disebutkan

sebelumnya. Fungsi moderator dan notulis dilakukan oleh peneliti. Pada awal

FGD, peneliti melakukan presentasi dan demo aplikasi Model Sistem Informasi

Indeks Kepuasan Masyarakat yang sudah dikembangkan dan menjelaskan setiap

fungsi yang ada berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan. Selanjutnya peserta

FGD memberikan informasi, tanggapan dan persetujuan. Untuk keperluan analisis

hasil pengujian, selanjutnya peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil FGD.

3.5.3.2. Pengujian Kualitas

Pengujian kualitas sistem dilakukan untuk menguji tingkat kualitas

perangkat lunak Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang

dihasilkan berdasarkan empat aspek pengujian kualitas perangkat lunak, yaitu

functionality, reliability, usability, dan efficiency.

Untuk 4 (empat) aspek pengujian kualitas functionality, reliability,

usability, efficiency mengadopsi dari ISO 9126.

45

Page 62: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Pengujian hanya dilakukan pada penggunaan aplikasi Model Sistem

Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dari sisi client dan tidak masuk dalam

lingkup server. Pengujian kualitas perangkat lunak dilakukan untuk menguji

hipotesis ketiga dalam penelitian ini.

Teknik pengujian kualitas yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

pendekatan black-box testing menggunakan kuesioner. Kriteria pemilihan

karakteristik responden sebagai sampel penelitian untuk pengujian kualitas

perangkat lunak ini berdasarkan tingkatan pengguna yang akan mengakses

aplikasi Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat. Responden

tersebut yaitu peneliti sendiri dan beberapa rekan peneliti.

3.5.3.2.1. Instrumen Pengujian

Instrumen pengujian berupa kuesioner akan digunakan untuk

melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang

akurat. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala

Likert untuk pernyataan positif. Skala Likert merupakan skala yang didesain

untuk menilai sejauh mana subjek atau responden setuju atau tidak setuju dengan

pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut:

Tabel III-1 Skala Pengukuran

Jawaban SkorSangat Setuju 5Setuju 4Ragu-ragu 3Tidak Setuju 2Sangat Tidak Setuju 1

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun instrumen-instrumen berupa pernyataan. ([Sugiyono 2012], 94)

Tabel III-2 Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan Indikator

46

Page 63: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Variabel Sub-variabel Indikator Pengukuran Butir Uji

Functionality

Suitability Kesesuaian sistem dengan kebutuhan 1, 2

Accuracy Keakuratan informasi yang dihasilkan oleh sistem 3, 4

Security Keamanan data dan pengguna 5, 6

InteroperabilityIntegritas dan akses sistem dengan perbedaan

teknologi yang digunakan

7, 8

Compliance Kesesuaian sistem dengan peraturan yang berlaku 9

Reliability

Maturity Rendahnyatingkat kesalahan dalam sistem 10, 11

Fault toleranceKemampuan untuk berfungsi seperti biasa setelah

terjadi kesalahan

12, 13

RecoverabilityKemampuan sistemuntuk mengatasi kesalahan yang

terjadi

14

Usability

Understandibility Kemudahan sistem untuk dipahami 15, 16

Learnability Kemudahan sistem untuk dipelajari 17, 18

Operability Kemudahan sistem untuk dioperasikan 19, 20

Attractiveness Kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem 21, 22

EfficiencyTime behavior Kecepatan respon dan waktu pengolahan 23, 24

Resource behavior Kesesuaian penggunaan sumber daya 25

Sebelum hasil kuesioner dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas instrumen. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat

kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian.

Kuesioner pengujian kualitas disertakan dalam Lampiran.

3.5.3.2.2. Pengujian Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Uji validitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan uji

validitas konstrak. Uji validitas konstrak yaitu menyusun indikator pengukuran

berdasarkan kerangka teori konsep yang akan diukur. Secara sederhana dapat

dikemukakan, bahwa validitas konstrak dari sebuah instrumen ditentukan dengan

47

Page 64: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

jalan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan total skor masing-

masing item.

Pengujian validitas konstrak dilakukan dengan menghitung korelasi

diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Dalam pengujian validitas

instrumen penelitian ini, menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan

tool software IBM SPSS Statistics 20.

3.5.3.2.3. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur

suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama.

Reliabilitas alat ukur menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil

skala pengukuran tertentu yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat.

Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.

Dalam uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian adalah metode

Alpha Cronbach, karena metode Alpha Cronbach ini sangat cocok digunakan

pada nilai berbentuk skala. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan tool

software IBM SPSS Statistics 20. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan

menghitung Alpha Cronbach dari masing-masing item dalam suatu variabel.

Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan handal (reliable) apabila

memiliki Alpha Cronbach lebih dari 0,60.[Sekaran 2006]

3.5.3.2.4. Pengolahan Data Pengujian

Dalam pelaksanaan pengolahan data adposi dari model ISO 9126

penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk analisis statistik deskriptif.

Analisis statistik deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan fakta-

fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian

dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Analisis statistik deskriptif

digunakan untuk menggambarkan bagaimana tingkat kualitas model sistem

informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang dibuat.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis statistik deskriptif

tersebut adalah sebagai berikut:

48

Page 65: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

METODELOGI

MASALAH PENELITIAN

Identifikasi Masalah

RumusanMasalah

TINJAUAN STUDI

a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan

dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal

yang menggambarkan peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari

seluruh unsur/indikator variabel untuk semua responden.

c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.

d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan

statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam

bentuk tabel ataupun grafik.

e. Untuk menjawab deskripsi tentang variabel penelitian ini,

digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:

% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%

Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang

telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden

diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. [Narimawati 2007]

Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel III-3 Kriteria Presentase Tanggapan Responden

% Jumlah Skor Kriteria20.00% – 36.00% Tidak Baik36.01% – 52.00% Kurang Baik52.01% – 68.00% Cukup68.01% – 84.00% Baik84.01% – 100% Sangat Baik

3.6. Langkah-langkah Penelitian

Dalam penelitian ini keseluruhan proses yang dilalui harus melalui

beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan meliputi: masalah penelitian, tinjauan

studi, metodelogi, perancangan sistem, pembuatan model, dan pengujian sistem.

Langkah-langkah pada tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

49

Page 66: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar III-1 Langkah-Langkah Penelitian

Berikut ini adalah penjelasan mengenai langkah-langkah diatas:

1. Identifikasi masalah

Langkah awal dari penelitian ini adalah dengan mengidentifikasi masalah

yang ada pada unit pelayanan masyarakat. Hasil dari langkah ini adalah

rumusan masalah.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana membangun sebuah Model Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat Pada Unit Pelayanan Masyarakat agar dapat

50

Page 67: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

digunakan untuk memberikan informasi tentang kualitas kinerja dari unit

pelayanan masyarakat tersebut.

Bagaimana menguji kelayakan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dan Skala

Ordinal pada aspek functionality, reliability, efficiency, dan aspek usability.

3. Tinjauan studi

Tinjauan studi ini dilakukan untuk mendapatkan teori Indeks Kepuasan

Masyarakat yang terkait dengan rumusan masalah. Metode yang dilakukan

penulis adalah dengan membaca berbagai referensi terkait Indeks Kepuasan

Masyarakat. Hasil dari langkah ini adalah literatur yang terkait dengan

rumusan masalah.

4. Jenis Penelitian

Pada tahap ini akan dilakukan pemilihan jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini.

5. Metode Pemilihan Sampel

Pada tahap ini akan dilakukan pemilihan teknik yang akan dipakai dalam

pengambilan sampel dan nantinya sampel tersebut akan digunakan dalam

penelitian ini.

6. Metode Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pemilihan metode pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitian ini.

7. Instrumen

Pada tahap ini dilakukan pemilihan instrumen yang akan digunakan dalam

pengumpulan data.

8. Teknik Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap sistem informasi yang akan

dibuat.

9. Pembuatan Model

Pada tahap ini akan dibuatkan Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat ( SIIKM ) berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat.

10. Teknik Pengujian Sistem

51

Page 68: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Pada tahap ini dilakukan pengujian validitas terhadap sistem menggunakan

metode Focus Group Discussion (FGD) dan uji kualitas mengadopsi ISO

9126 : functionality, reliability, usability dan efficiency.

52

Page 69: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

3.7. Jadwal Penelitian

Tabel III-4 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan1 Bulan2 Bulan3 Bulan41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pencarian dan Pemilihan Obyek Penelitian2 Studi melalui media internet//Obyek Penelitian3 Perumusan Masalah Penelitian4 Penentuan Topik dan Pembimbing Tesis5 Pengumpulan Bahan Literatur/Referensi6 Penyerahan Formulir Pendaftaran Penulisan Tesis7 Penyusunan Kerangka/Landasan Pemikiran (Tinjauan

Pustaka/Studi/sampai dengan Kerangka Konsep dan Hipotesis)8 Penyusunan MetodologiPenelitian (Jenis Penelitian, Metode Sampling,

Metode Pengumpulan Data, Instrumentasi, Teknik Analisis, Perancangan, Implementasi dan UjiSistem

9 Penyusunan Naskah Proposal Tesis10 Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Proposal Tesis11 Sidang Proposal Tesis12 Pelaksanaan Pengumpulan Data Sampel13 Analisis Data, Perancangan, Pengujian Data, Pengolahan Data Pengujian14 Penyusunan Naskah Akhir Tesis15 Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Akhir Tesis16 Sidang Akhir Tesis17 Penyempurnaan Naskah Akhir Tesis18 Pembuatan Paper Ringkasan Tesis19 Penggandaan Naskah Akhir Tesis dan Paper20 Pembuatan CD berisi Naskah Akhir Tesis, Paper, dan Slide Presentasi21 Penyerahan Naskah Akhir Tesis, Paper dan CD

53

Page 70: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Analisis Sistem

Pada proses analisis sistem harus mendeskripsikan apa yang harus

dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Analisis sistem akan menjawab pertanyaan apa yang akan dikerjakan oleh

sistem, siapa yang akan menggunakan sistem, dan dimana serta kapan sistem

tersebut akan digunakan. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan

pendekatan analisis berorientasi objek untuk sistem yang dirancang, dimaksudkan

untuk menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan. Selanjutnya

dari hasil analisis akan divisualisasi dan didokumentasikan dengan Unified

Modeling Language (UML) melalui Use Case Diagram, Activity Diagram, dan

Sequence Diagram dengan pertimbangan diagram tersebut dianggap mewakili

secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh pengguna.

4.1.1. Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan

Analisis proses bisnis dari sistem yang sedang berjalan untuk keperluan

pengembangan model sistem informasi dilakukan untuk mendapatkan informasi

tentang bagaimana proses penilaian kinerja dilakukan pada unit pelayanan

masyarakat. Analisis ini diperlukan untuk perancangan dan pengembangan sistem

informasi yang akan menghasilkan set model sebagai salah satu output dari

penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diperoleh data dan

dokumen terkait proses sistem yang akan dikembangkan.

Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa para responden

menginginkan sebuah sistem informasi yang dapat memberikan informasi kualitas

kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut. Untuk keperluan pengembangan

model yang dimaksud, proses-proses yang disebutkan sebelumnya adalah yang

berkaitan dengan proses pengolahan data kuisioner dari masyarakat, dan

pengolahan laporan kinerja unit pelayanan masyarakat.

54

Page 71: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.1.1.1. Proses Mengirim Kuisioner

Proses mengirim kuisioner adalah proses pemberian lembaran formulir

kuisioner kepada masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari unit pelayanan

masyarakat, yang memberikan formulir kuisioner adalah petugas dari unit

pelayanan masyarakat yang bertugas untuk mengurusi pengukuran kualitas

kinerja, petugas tersebut dapat disebut admin.

4.1.1.2. Proses Pengisian Data Kuisioner

Proses pengisian data kuisioner adalah proses menjawab pertanyaan yang

terdapat pada formulir kuisioner tersebut, pengisian jawaban tersebut dilakukan

oleh masyarakat yang menerima pelayanan dari unit pelayanan masyarakat

tersebut.

Dan data kuisioner tersebut nantinya yang akan digunakan untuk

mengukur kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut.

4.1.1.3. Proses Pengolahan Master Data

Proses pengolahan master data adalah proses pengelolaan data master

penunjang dari model sistem informasi indeks kepuasan masyarakat.

4.1.1.4. Proses Pengolahan Transaksi

Proses pengolahan transaksi adalah proses pengelolaan data kuisioner

yang didapat dari jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden yang

menerima pelayanan dari unit pelayanan masyarakat tersebut.

Batasan model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pada

pengelolaan data kuisioner, dan model tidak dikembangkan sampai pada proses

validitas dan reliabilitas dari data kuisioner tersebut.

4.1.1.5. Proses Pengolahan Laporan

Proses pengolahan laporan adalah proses pengelolaan laporan kualitas

unit pelayanan masyarakat berdasarkan data kuisioner yang telah diolah.

Laporan yang dihasilkan oleh model ini adalah sebagai berikut :

1. Laporan Data Kuisioner.

2. Laporan Mutu Pelayanan.

55

Page 72: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.1.2. Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna

4.1.2.1. Analisis Kebutuhan Fungsional

Pada analisis kebutuhan fungsional Model sistem informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat didasarkan pada data kuisioner terhadap unit pelayanan

masyarakat. Tahap selanjutnya adalah menyusun kebutuhan fungsional yang

didasarkan pada kebutuhan user dan juga bertujuan untuk mengeliminasi

permasalahan yang ada.

Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan membahas mengenai

fungsi-fungsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Hal ini dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna

berdasarkan analisis kebutuhan pengguna.

Berdasarkan hasil analisis proses bisnis, identifikasi kebutuhan data dan

informasi, maka dianalisis juga beberapa fungsi yang harus tersedia di dalam

sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang

diperlukan oleh pengguna. Setiap fungsi yang diusulkan diberi kode sehingga

dapat mempermudah identifikasi pada saat implementasi dan penyusunan

dokumen. Dari hasil analisis kebutuhan tersebut, dibutuhkan suatu sistem

informasi untuk mengukur kinerja unit pelayanan masyarakat.

Berikut ini adalah daftar kebutuhan fungsional sistem yang dibutuhkan:

1. Aplikasi berbasis desktop untuk mengukur kinerja unit pelayanan

masyarakat.

2. Login admin mempunyai username dan password, untuk dapat

mengubah isi dari aplikasi tersebut, mengedit data, menginputkan

data, dan mengupdate semua informasi.

3. Melihat informasi pada aplikasi. Yaitu, melihat responden yang sudah

mengisi kuisioner, melihat pendapat responden, melihat data-data

pendapat responden terhadap setiap unsur-unsur pelayanan yang

terdapat pada unit pelayanan masyarakat.

4. Sistem dapat mengatur otorisasi pengguna aplikasi.

5. Sistem harus dapat mencetak laporan.

56

Page 73: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.1.2.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Berikut ini adalah daftar kebutuhan nonfungsional sistem. Kebutuhan ini

adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem:

1. Kebutuhan Operasional

Sistem yang dibangun bisa digunakan pada platform sistem operasi

Microsoft Windows.

2. Kebutuhan Keamanan

Aplikasi hanya bisa diakses oleh pengguna yang berhak. Sistem

aplikasinya dilengkapi password. Sistem seharusnya aman digunakan.

3. Kebutuhan Performance

Sistem dapat menampung data dalam jumlah yang besar. Sistem

seharusnya dapat diakses oleh banyak user secara bersamaan. Sistem

seharusnya cepat diakses.

4. Kebutuhan Portability

Sistem bisa dijalankan pada platform windows dengan kebutuhan

Microsoft Access database dan MySql Database.

5. Kebutuhan Kemudahan Penggunaan

Sistem seharus mudah digunakan dan mudah dipelajari. Sistem harus

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta sistem seharusnya

memiliki tampilan menarik.

4.1.2.3. Analisis Kebutuhan Pengguna

Dari hasil identifikasi kebutuhan fungsional melalui observasi didapatkan

spesifikasi pengguna dan fungsi yang diperoleh oleh masing-masing pengguna.

Tingkatan pengguna ditujukan untuk mengamankan database dari pengguna yang

tidak diijinkan serta membatasi hak akses. Untuk mendapatkan hak akses sesuai

dengan tingkatan pengguna dilakukan dengan Login pada Model Sistem Informasi

Indeks Kepuasan Masyarakat menggunakan username dan password yang

diberikan.

Analisis pengguna dan hak akses untuk masing-masing pengguna

terdapat pada tabel berikut ini:

57

Page 74: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Tabel IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses

No Tingkatan Pengguna Hak Akses Pengguna

1 Admin Dapat mengakses seluruh kegiatan dalam sistem

2 Users Dapat mengakses kegiatan dan laporan dalam sistem

4.1.2.4. Use Case Diagram

Berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional dan actor yang terlibat

dalam sistem, maka dapat dimodelkan dengan use case diagram. Use case

diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah system. use

case mempresentasikan interaksi antara actor dengan sistem.

a. Actor

Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi langsung dengan

sistem aplikasi komputer, seperti orang, benda atau lainnya. Tugas actor

adalah memberikan informasi kepada sistem dan dapat memerintahkan

sistem agar melakukans sesuatu tugas.

Berdasarkan identifikasi pengguna, maka actor yang terlibat dalam

Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat ini adalah:

Gambar IV-1 Actor Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

b. Use Case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif

pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal

interaksi antara pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri

melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Pada analisis dan

pemodelan kebutuhan fungsional membutuhkan pemecahan menjadi

58

Actor

Masyarakat Admin Pimpinan

Page 75: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Use Case Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

Pengolahan Laporan

Admin

Entry Data Kuisioner

MenjawabKuisioner

Mengirim Kuisioner

Login

Entry Master Pendidikan

Entry Master Pekerjaan

Entry Master User

Entry Master Nomor

Pimpinan

Melihat Laporan

Melihat Laporan

Masyarakat

<<Include>>

<<Include>>

<<Include>>

<<Include>>

<<Include>>

<<Include>>

beberapa subsistem untuk memudahkan dalam mendeskripsikan

pemahaman setiap proses dalam sistem.

Gambar IV-2 Use Case Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat

59

Page 76: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Tabel IV-2 Deskripsi Use Case Diagram Model Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat

Bisnis Case Actor/Pekerja Bisnis KeteranganMengirim Kuisioner Admin Mengirimkan/memberikan

kuisioner kepada masyarakatMengisi Kuisioner Masyarakat Mengisi kuisioner yang

diberikan oleh adminEntry Master Nomor Admin Entry Master NomorEntry Master User Admin Entry master user, berisi id user

dan otoritas pengguna aplikasiEntry Master Pekerjaan Admin Entry Master PekerjaanEntry Master Pendidikan Admin Entry Master PendidikanEntry Data Kuisioner Admin Entry data kuisioner yang telah

diisi masyarakatPengolahan Laporan Admin, Pimpinan Mengolah laporan

4.2. Analisis Perilaku Sistem

4.2.1. Activity Diagram

Activity Diagram adalah diagram yang menjelaskan tentang alir aktifitas di

dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana

keputusan-keputusan dapat terjadi dan terakhir bagaimana sistem berakhir.

Activity diagram digunakan untuk menyajikan detail proses bisnis yang

menunjukkan bagaimana proses bisnis dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti

menggambarkan activity diagram tersebut melalui interaksi antara aktor/pekerja

bisnis dengan sistem yang akan dibangun. Dengan demikian, activity diagram

diturunkan dari use case diagram yang sudah dibuat sebelumnya, untuk

menggambarkan masing-masing prosedur dalam mengukur kinerja unit

pelayanan masyarakat.

Activity Diagram merupakan model analisis yang digunakan atau

menggambarkan sebuah proses aktivitas. Dalam penelitian ini, activity diagram

digunakan untuk memodelkan suatu proses atau operasi. Untuk menggambarkan

sebuah fungsi sistem, Dalam sebuah operasi yang spesifik, diagram ini dipakai

untuk menggambarkan logika dari sebuah proses atau operasi.

4.2.1.1. Activity Diagram Entry Master Nomor

Pada Activity Diagram Entry Master Nomor terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

60

Page 77: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Login Verifikasi User ID & Password

Login Tidak Valid

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master

nomor. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram entry

master nomor :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Master Data

7. Pengguna memilih Entry Master Nomor

8. Pengguna memasukan data nomor

9. Pengguna menyimpan data nomor

10. Data nomor akan tersimpan ke dalam database

11. Pengguna keluar dari entry master nomor

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

61

Page 78: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-3 Activity Diagram Entry Master Nomor

4.2.1.2. Activity Diagram Entry Master User

Pada Activity Diagram Entry Master User terdapat beberapa langkah/step

yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login dan

pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master user.

Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram entry master

user :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Master Data

7. Pengguna memilih Entry Master User

62

Page 79: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Pilih Master User

Masukan Data User

Simpan Data User

Keluar Dari Master User

Login Verifikasi User ID & Password

Login Tidak Valid

Login ValidPilih Menu Master Data

Keluar Menu Utama

Logout

Menu Utama

8. Pengguna memasukan data user

9. Pengguna menyimpan data user

10. Data user akan tersimpan ke dalam database

11. Pengguna keluar dari entry master user

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

Gambar IV-4 Activity Diagram Entry Master User

4.2.1.3. Activity Diagram Entry Master Pekerjaan

Pada Activity Diagram Entry Master Pekerjaan terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master

pekerjaan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram

entry master pekerjaan :

1. Pengguna membuka sistem.

63

Page 80: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Login Verifikasi User ID & Password

Login Tidak Valid

Pilih Menu Master Data Menu Utama

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Master Data

7. Pengguna memilih Entry Master Pekerjaan

8. Pengguna memasukan data pekerjaan

9. Pengguna menyimpan data pekerjaan

10. Data pekerjaan akan tersimpan ke dalam database

11. Pengguna keluar dari entry master pekerjaan

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

64

Page 81: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-5 Activity Diagram Entry Master Pekerjaan

4.2.1.4. Activity Diagram Entry Master Pendidikan

Pada Activity Diagram Entry Master Pendidikan terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master

pendidikan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram

entry master pendidikan :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Master Data

7. Pengguna memilih Entry Master Pendidikan

8. Pengguna memasukan data pendidikan

65

Page 82: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Keluar Dari Master Pendidikan

Pilih Master Pendidikan

Masukan Data Pendidikan

Simpan Data Pendidikan

Login Verifikasi User ID & Password

Login Tidak Valid

Login ValidPilih Menu Master Data

Keluar Menu Utama

Logout

Menu Utama

9. Pengguna menyimpan data pendidikan

10. Data pendidikan akan tersimpan ke dalam database

11. Pengguna keluar dari entry master pendidikan

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

Gambar IV-6 Activity Diagram Entry Master Pendidikan

4.2.1.5. Activity Diagram Entry Data Kuisioner

Pada Activity Diagram Entry Data Kuisioner terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry data

kuisioner. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram

entry data kuisioner :

1. Pengguna membuka sistem.

66

Page 83: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Pilih Entry Data Kuisioner

Login Verifikasi User ID & Password

Login Tidak Valid

Login ValidPilih Menu Transaksi

Keluar Menu Utama

Menu Utama

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Transaksi

7. Pengguna memilih Entry Data Kuisioner

8. Pengguna memasukan data kuisioner

9. Pengguna menyimpan data kuisioner

10. Data kuisioner akan tersimpan ke dalam database

11. Penggunakan keluar dari entry data kuisioner

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari system

67

Page 84: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-6 Activity Diagram Entry Data Kuisioner

4.2.1.6. Activity Diagram Pengolahan Laporan

Pada Activity Diagram Pengolahan Laporan terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap pengolahan

laporan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan activity diagram

pengolahan laporan :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Laporan

7. Didalam menu laporan ada beberapa laporan yaitu : Laporan Data

Kuisioner, Laporan Mutu Pelayanan

8. Pengguna memilih jenis laporan

9. Pengguna memasukan periode tanggal

10. Pengguna memunculkan laporan dan cetak

68

Page 85: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Masukan Periode Tanggal

Memunculkan Laporan Dan Cetak

Laporan Data Kuisioner

Laporan Mutu Pelayanan

Pilih Jenis LaporanLogout

Login Verifikasi User ID & Password

Login Tidak Valid

Login ValidPilih Menu Laporani

Keluar Menu Utama

Menu Utama

Keluar Dari Laporan

11. Pengguna keluar dari laporan

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

Gambar IV-7 Activity Diagram Pengolahan Laporan

4.2.2. Sequence Diagram

Pada Sequence Diagram menjelaskan aliran fungsionalitas dalam use case.

Sebuah diagram menunjukkan urutan interaksi object yang disusun dalam urutan

waktu. Ini menggambarkan object dan class-class yang terlibat dalam skenario

dan urutan pesan yang dipertukarkan antara object yang dibutuhkan untuk

melaksanakan fungsi scenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan

yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada

titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri

69

Page 86: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

atas object yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama pesan diwakili oleh

garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.

4.2.2.1. Sequence Diagram Entry Master Nomor

Pada Sequence Diagram Entry Master Nomor terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master

nomor. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram

entry master nomor :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Master Data

7. Pengguna memilih Entry Master Nomor

8. Pengguna memasukan data nomor

9. Pengguna menyimpan data nomor

10. Data nomor akan tersimpan ke dalam database

11. Pengguna keluar dari entry master nomor

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

70

Page 87: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

71

Page 88: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Code_Desc nomor_survey nomor_respondenPengguna Menu Login Menu Utama Master Data Master Nomor Control

1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open

6: Input Data Baru 7: Input Data 8: Get ()

9: Get ()

10: Get ()

11: simpan () 12: simpan () 13: simpan ()

14: simpan ()

15: simpan ()

16: ubah () 17: ubah () 18: ubah ()

19: ubah ()

20: ubah ()

21: hapus () 22: hapus () 23: hapus ()

24: hapus ()

25: hapus ()

26: keluar ()

27: keluar ()

28: keluar ()

Gambar IV-8 Sequence Diagram Entry Master Nomor

72

Page 89: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.2.2.2. Sequence Diagram Entry Master User

Pada Sequence Diagram Entry Master User terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master

user. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram entry

master user :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Master Data

7. Pengguna memilih Entry Master User

8. Pengguna memasukan data user

9. Pengguna menyimpan data user

10. Data user akan tersimpan ke dalam database

11. Pengguna keluar dari entry master user

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

73

Page 90: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

IngEmpID strEmpName strEmpPassword strAccessPengguna Menu Login Menu Utama Master Data Master User Control

1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open

6: Input Data Baru 7: Input Data 8: Get ()

9: Get ()

10: Get ()

12: simpan () 13: simpan () 14: simpan ()

15: simpan ()

16: simpan ()

18: ubah () 19: ubah () 20: ubah ()

21: ubah ()

22: ubah ()

24: hapus () 25: hapus () 26: hapus ()

27: hapus ()

28: hapus ()

30: keluar ()

31: keluar ()

32: keluar ()

11: Get ()

17: simpan ()

23: ubah ()

29: hapus ()

Gambar IV-9 Sequence Diagram Entry Master User

74

Page 91: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.2.2.3. Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan

Pada Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master

pekerjaan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram

entry master pekerjaan :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Master Data

7. Pengguna memilih Entry Master Pekerjaan

8. Pengguna memasukan data pekerjaan

9. Pengguna menyimpan data pekerjaan

10. Data pekerjaan akan tersimpan ke dalam database

11. Pengguna keluar dari entry master pekerjaan

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

75

Page 92: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

id_pekerjaan nama_pekerjaanPengguna Menu Login Menu Utama Master Data Master Pekerjaan Control

1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open

6: Input Data Baru 7: Input Data 8: Get ()

9: Get ()

10: simpan () 11: simpan () 12: simpan ()

13: simpan ()

14: ubah () 15: ubah () 16: ubah ()

17: ubah ()

18: hapus () 19: hapus () 20: hapus ()

21: hapus ()

22: keluar ()

23: keluar ()

24: keluar ()

Gambar IV-10 Sequence Diagram Entry Master Pekerjaan

76

Page 93: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.2.2.4. Sequence Diagram Entry Master Pendidikan

Pada Sequence Diagram Entry Master Pendidikan terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry master

pendidikan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram

entry master pendidikan :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Master Data

7. Pengguna memilih Entry Master Pendidikan

8. Pengguna memasukan data pendidikan

9. Pengguna menyimpan data pendidikan

10. Data pendidikan akan tersimpan ke dalam database

11. Pengguna keluar dari entry master pendidikan

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

77

Page 94: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

id_pendidikan nama_pendidikanPengguna Menu Login Menu Utama Master Data Master Pendidikan Control

1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open

6: Input Data Baru 7: Input Data 8: Get ()

9: Get ()

10: simpan () 11: simpan () 12: simpan ()

13: simpan ()

14: ubah () 15: ubah () 16: ubah ()

17: ubah ()

18: hapus () 19: hapus () 20: hapus ()

21: hapus ()

22: keluar ()

23: keluar ()

24: keluar ()

Gambar IV-11 Sequence Diagram Entry Master Pendidikan

78

Page 95: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.2.2.5. Sequence Diagram Entry Data Kuisioner

Pada Sequence Diagram Entry Data Kuisioner terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry data

kuisioner. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram

entry data kuisioner :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Transaksi

7. Pengguna memilih Entry Data Kuisioner

8. Pengguna memasukan data kuisioner

9. Pengguna menyimpan data kuisioner

10. Data kuisioner akan tersimpan ke dalam database

11. Penggunakan keluar dari entry data kuisioner

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

79

Page 96: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-12 Sequence Diagram Entry Data Kuisioner

80

Page 97: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.2.2.6. Sequence Diagram Pengolahan Laporan

Pada Sequence Diagram Pengolahan Laporan terdapat beberapa

langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login

dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap pengolahan

laporan. Berikut ini langkah-langkah yang menggambarkan sequence diagram

pengolahan laporan :

1. Pengguna membuka sistem.

2. Sistem akan menampilkan form login.

3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.

4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid,

maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan

Password.

5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung

masuk ke sistem ( Menu Utama ).

6. Pengguna memilih Menu Laporan

7. Didalam menu laporan ada beberapa laporan yaitu : Laporan Data

Kuisioner, Laporan Mutu Pelayanan

8. Pengguna memilih jenis laporan

9. Pengguna memasukan periode tanggal

10. Pengguna memunculkan laporan dan cetak

11. Pengguna keluar dari laporan

12. Pengguna keluar dari menu utama

13. Pengguna keluar/logout dari sistem

81

Page 98: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Data KuisionerPengguna Menu Login Menu Utama Laporan Jenis Laporan Control

1: Open 2: Open 3: Open 4: Open 5: Open

6: proses laporan 7: view 8: Get ()

11: keluar ()

10: keluar ()

12: keluar ()

9: menampilkan hasil proses laporan

Gambar IV-13 Sequence Diagram Pengolahan Laporan

82

Page 99: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.3. Perancangan Sistem

Perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan

tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan;

antarmuka pengguna, formulir dan laporan, serta program-program khusus,

database, dan file yang akan dibutuhkan. Perancangan sistem merupakan tahap

lanjutan dari analisis sistem dimana pada perancangan sistem digambarkan sistem

yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean dalam suatu bahasa

pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisis

4.3.1. Deployment Diagram

Deployment diagram merupakan suatu diagram yang dapat memberikan

penjelasan tentang bagaimana berbagai elemen fisik menyusun dan menjalankan

sistem di dalam suatu jaringan yang dibentuk. Arsitektur jaringan yang dibentuk

merupakan kumpulan dari node-node yang berupa hardware dan software yang

mengkonfigurasikan komponen-komponen software runtime dengan processor

dan peralatan lainnya. Deployment menggambarkan detail bagaimana komponen

di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada

mesin, server atau pc), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,

spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah

server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy

komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya

TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini. Dalam

sistem informasi ini terdapat komponen-komponen yang mendukung jalannya

Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat adalah:

1. Microsoft Access, aplikasi yang digunakan untuk membuat Model

Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

2. MySql database yang digunakan untuk menyimpan data-data

3. Client Workstation sebagai device yang berupa PC yang digunakan

untuk mengakses Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat tersebut.

4. Printer yang digunakan untuk mencetak laporan

83

Page 100: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Database

Microsoft Access

PC

Printer

PC

Printer

MySql Server

Main Program

Jaringan Lokal (LAN) Jaringan Lokal (LAN)

Gambar IV-14 Deployment Diagram Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat

Gambar di atas adalah gambar deployment diagram untuk Model Sistem Informasi

Indeks Kepuasan Masyarakat. Model yang dibangun adalah berbasis desktop

menggunakan Microsoft Access dan database menggunakan MySql. Node yang

digunakan adalah Server dan Client Workstation, sedangkan koneksi untuk Client

Workstation PC yang digunakan Admin dan Pimpinan unit pelayanan masyarakat

ke Server dapat menggunakan jaringan lokal.

4.3.2. Perancangan Infrastruktur Arsitektur

Tahapan ini akan menjelaskan bentuk atau rancangan sistem informasi

yang akan dikembangkan. Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat

merupakan suatu sistem yang berbasis komputer yang berfungsi mengumpulkan,

menyimpan, dan mengolah data sehingga dapat menyajikan informasi yang

berkaitan dengan penilaian kinerja pada unit pelayanan masyarakat tersebut.

84

Page 101: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Perancangan infrastruktur sistem untuk Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat ini adalah sebagai berikut:

Switch Hub

User

Database Server & Aplikasi Server

Gambar IV-15 Perancangan Infrastruktur

Infrastruktur hardware menggunakan koneksi jaringan lokal (LAN),

dimana user dalam mengakses aplikasi harus terhubung dengan jaringan lokal

terlebih dahulu.

Beberapa software yang digunakan untuk mengembangkan Model Sistem

Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebagai berikut:

Tabel IV-3 Software Yang Digunakan

No Software Deskripsi Fungsi dan Alasan Penggunaan1 AppServ 2.5.10 AppServ

merupakan aplikasi webserver yang bersifat opensource

AppServ digunakan sebagai database server

2 MySQL 5.0.51b MySQL merupakan aplikasi DBMS dengan lisensi community (open source)

MySQL karena bersifat free dan dapat menangani data dengan jumlah besar. Selain itu merupakan produk opensource yang terkenal dengan kehandalan dan kecepatannya.

3 Microsoft Access 2013

MS Access digunakan untuk membuat aplikasi

MS Access dalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional, dengan MS Access ini dapat digunakan untuk

85

Page 102: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

sederhana membangun aplikasi yang sederhana, MS Access program berlisensi, namun untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat dapat menggunakan Runtime Access yang tak berbayar.

4 MySQL Connector/ODBC 3.51

MySQL Connector digunakan untuk terhubung dengan database

My SQL Connector digunakan untuk menghubungkan MS Access dengan database MySQL , MySQL Connector ini gratis yang disediakan oleh MySQL sendiri.

4.4. Konstruksi Sistem

Tahapan konstruksi sistem dilakukan setelah hasil analisis dan

perancangan sudah dibuat.

4.4.1. Lingkungan Konstruksi

1. Hardware

Hardware yang digunakan untuk mengkonstruksi atau membangun

Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dalam penelitian ini

adalah laptop Acer TravelMate P245-M, Processor Intel(R) Core(TM) i3-

4010U [email protected] 1.70GHz, Memory(RAM) 4.00Gb, System 64-

Bit.

2. Software

Software yang digunakan untuk mengkonstruksi atau membangun

Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dalam penelitian ini

adalah Microsoft Access 2013 (berlisensi), AppServ 2.5.10, MySQL

Connector/ODBC 3.51, dengan database MySQL 5.0.51b.

4.4.2. Konstruksi Database

Konstruksi database dilakukan menggunakan phpMyAdmin Manager.

Dengan tool tersebut dapat dikelola database MySQL, dari pembuatan database,

tabel-tabel, dan otorisasi pengguna database.

86

Page 103: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-16 Kontruksi Database Dengan phpMyAdmin

4.4.3. Kontruksi Antarmuka

Bagian ini akan menjelaskan implementasi atau kontruksi tampilan dari

Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat. Untuk menjelaskan hasil

konstruksi tersebut akan diberikan model dari masing-masing tampilan, baik itu

tampilan input, output, navigasi maupun halaman pada aplikasi yang dibangun.

4.4.3.1. Tampilan Menu Login

Gambar IV-17 Tampilan Menu Login

4.4.3.2. Tampilan Menu Utama Pengguna Admin

Pada menu utama otoritas admin dapat mengakses semua menu.

87

Page 104: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-18 Tampilan Menu Utama Pengguna Admin

4.4.3.3. Tampilan Menu Utama Pengguna User

Pada menu utama otoritas user hanya dapat mengakses menu laporan

saja.

Gambar IV-19 Tampilan Menu Utama Pengguna User

4.4.3.4. Tampilan Entry Master Nomor

88

Page 105: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-20 Tampilan Entry Master Nomor

4.4.3.5. Tampilan Entry Master User

Gambar IV-21 Tampilan Entry Master User

4.4.3.6. Tampilan Entry Master Pekerjaan

89

Page 106: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-22 Tampilan Entry Master Pekerjaan

4.4.3.7. Tampilan Entry Master Pendidikan

Gambar IV-23 Tampilan Entry Master Pendidikan

4.4.3.8. Tampilan Entry Data Kuisioner

90

Page 107: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Gambar IV-24 Tampilan Entry Data Kuisioner

4.4.3.9. Tampilan Laporan Mutu Pelayanan

Gambar IV-25 Tampilan Laporan Mutu Pelayanan

4.5. Pengujian Sistem

4.5.1. Lingkungan Pengujian

Lingkungan pengujian memberikan gambaran tentang spesifikasi

hardware, dan software yang digunakan oleh pengguna dalam proses pengujian

sistem, baik pengujian validasi maupun pengujian kualitas. Spesifikasi tersebut

diperoleh dalam proses observasi berdasarkan aspek sistem. Berikut ringkasan

91

Page 108: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

singkat spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh

pengguna untuk proses pengujian:

4.5.1.1. Hardware

Hardware yang digunakan untuk melakukan pengujian Model Sistem

Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dalam penelitian ini adalah laptop Acer

TravelMate P245-M, Processor Intel(R) Core(TM) i3-4010U [email protected]

1.70GHz, Memory(RAM) 4.00Gb, System 64-Bit.

4.5.1.2. Software

Software yang digunakan untuk melakukan pengujian Model Sistem

Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dalam penelitian ini adalah Sistem

Operasi Microsoft Windows 7, Microsoft Access 2013.

4.5.2. Pengujian Validasi

Tahap pengujian yang pertama adalah pengujian validasi, proses pengujian

ini dilakukan untuk memastikan perangkat lunak yang telah dibuat apakah sesuai

dengan spesifikasi kebutuhan fungsional yang diharapkan. Hal ini juga menguji

hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu Diduga Model Sistem Informasi

Indeks Kepuasan Masyarakat yang dibuat akan bisa mengatasi permasalahan

yang ada, sehingga informasi kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat

dapat disajikan.

4.5.2.1. Karakteristik Responden

Tabel IV-4 Karakteristik Responden

No Kode Nama Jabatan Jenis KelaminLama

BekerjaPend

1 RN Ratna HRD Perempuan 5 tahun S1

2 NW Nurus Wahidayati Finance Perempuan 8 tahun DIII

3 LN Lili Nurlaili Finance Perempuan 3 tahun S1

92

Page 109: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

No Kode Nama Jabatan Jenis KelaminLama

BekerjaPend

4 IM Ismaniar Finance Perempuan 10 tahun SMA

4.5.2.2. Proses Pelaksanaan FGD

Kegiatan Focus Group Discussion dilaksanakan di ruang kerja pada

tanggal 24 Juli 2015 pukul 12.30 - 13.30 WIB, dengan dihadiri oleh 4 peserta

sebagai responden, yakni dari bagian HRD sebanyak 1 orang dan dari pihak

Finance sebanyak 3 orang. Untuk memulai diskusi terfokus, peneliti melakukan

presentasi dan demo aplikasi yang sudah dikembangkan dan menjelaskan setiap

fungsi yang ada berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan. Setelah

memperhatikan dan mengetahui cara mengoperasikan aplikasi sistem ini,

kemudian responden diberi kesempatan untuk mencoba langsung menggunakan

aplikasi tersebut. Selanjutnya peserta FGD memberikan informasi, tanggapan dan

persetujuan melalui formulir yang sudah diberikan oleh peneliti sebelum

responden mencoba aplikasi tersebut. Formulir Pengujian Requirement dengan

FGD disertakan dalam Lampiran Formulir FGD.

Berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh responden, maka akan

diperoleh hasil pengujian terhadap fungsional sistem berdasarkan kebutuhan

masing-masing pengguna. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

semua fungsi yang terdapat pada prototipe sistem ini sudah dapat dioperasikan

dengan baik atau belum. Pengujian fungsional sistem ditujukan kepada Admin

dan User. Dalam proses pengujian ini juga dilakukan pengujian untuk meminta

tanggapan terhadap hipotesis dalam penelitian ini, yang menunjukkan fungsi

sistem secara keseluruhan bahwa sistem dapat membantu proses pengolahan data

kuisioner seperti transaksi Entry Data Kuisioner.

4.5.2.3. Hasil Pengujian Validasi

Berdasarkan Focus Group Discussion, selanjutnya dapat direkapitulasi

hasil pengujian berdasarkan jenis pengguna dari responden dalam FGD.

93

Page 110: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.5.2.3.1. Hasil Pengujian Validasi Jenis Pengguna Admin

Pengujian validasi untuk jenis pengguna admin dilakukan oleh 2

responden sebagai informan yaitu dengan kode RN (HRD) dan NW (Finance).

Berikut hasil pengujian selengkapnya :

Tabel IV-5 Hasil Pengujian Validasi Admin

No Kebutuhan Fungsi Modul

Tanggapan Responden Kesimpula

nDiterima

Ditolak

1 Login Kedalam Aplikasi Login 2 Setuju

2 Mengelola Master Nomor Master Data 2 Setuju

3 Mengelola Master User Master Data 2 Setuju

4 Mengelola Master Pekerjaan Master Data 2 Setuju

5 Mengelola Master Pendidikan

Maste Data 2 Setuju

6 Mengelola Data Kuisioner Transaksi 2 Setuju

7 Mencetak Laporan Data Kuisioner Laporan 2 Setuju

8 Mencetak Laporan Mutu Pelayanan Laporan 2 Setuju

Hasil Pengujian validasi jenis pengguna administrator adalah sebagai

berikut :

R = Jumlah responden = 2 orang

P = Jumlah pertanyaan = 8 butir

N = Total jawaban setuju = 16 butir

x = Total jawaban tidak setuju = 0 butir

%=( N−x )

R× 100

P

%=(16−0 )

2× 100

8

%=162

× 1008

94

Page 111: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

%=8× 12,5

% = 100% (kategori Sangat Baik)

4.5.2.3.2. Hasil Pengujian Validasi Jenis Pengguna User

Pengujian validasi untuk jenis pengguna user dilakukan oleh 2

responden sebagai informan yaitu dengan kode LN (Finance) dan IM (Finance).

Berikut hasil pengujian selengkapnya :

Tabel IV-6 Hasil Pengujian Validasi User

No Kebutuhan Fungsi Modul

Tanggapan Responden Kesimpula

nDiterima

Ditolak

1 Login Kedalam Aplikasi Login 2 Setuju

2 Mencetak Laporan Data Kuisioner Laporan 2 Setuju

3 Mencetak Laporan Mutu Pelayanan Laporan 2 Setuju

R = Jumlah responden = 2 orang

P = Jumlah pertanyaan = 3 butir

N = Total jawaban setuju = 6 butir

x = Total jawaban tidak setuju = 0 butir

%= ( N−x )R

× 100P

%=(6−0 )

2× 100

3

%=62

× 1003

%=3×33,3

% = 100% (kategori Sangat Baik)

Berdasarkan hasil-hasil pengujian FGD di atas, secara keseluruhan

responden menyatakan bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat ini dapat diterima fungsinya dan menyetujui hasil pengujian yang

dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian sebesar 100 % dalam

kategori Sangat Baik.

95

Page 112: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Jabatan Jumlah Responden Persentase %HRD 1 25%FINANCE 3 75%Total 4 100%

4.5.2.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Validasi Dan Pembuktian Hipotesis

Berdasarkan hasil FGD, maka dapat disimpulkan bahwa Model Sistem

Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi

kebutuhan fungsional yang dibutuhkan pengguna. Dengan demikian berdasarkan

hasil analisis, perancangan dan kontruksi perangkat lunak untuk pembuatan Model

Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat pada unit pelayanan masyarakat

dapat berfungsi dengan baik dan menghasilkan validasi yang baik, sehingga

hipotesis kedua dalam penelitian ini sudah terbukti kebenarannya.

4.5.3. Pengujian Kualitas

Pengujian kualitas untuk mengetahui tingkat kualitas perangkat lunak

Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan

mengadopsi model ISO 9126 yang terdiri dari 4 (empat) aspek pengujian kualitas

yaitu functionality, reliability, usability, dan efficiency.

4.5.3.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah 2 (dua) bertindak sebagai admin,

dan 2 (dua)bertindak sebagai user hingga total sebanyak 4 responden.

Karakteristik responden dikategorikan berdasarkan Jabatan, Jenis Kelamin, Masa

Kerja dan Pendidikan terakhir. Berikut deskripsi responden selengkapnya :

4.5.3.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel IV-7 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak

adalah dengan jabatan FINANCE, dengan persentase 75%, sedangkan responden

paling sedikit dengan jabatan HRD, dengan persentase sebesar 25%.

4.5.3.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel IV-8 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

96

Page 113: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase %Laki-laki 0 0%Perempuan 4 100%Total 4 100%

Masa Kerja Jumlah Responden Persentase %1 - 5 Tahun 2 50%> 5 Tahun 2 50%Total 4 100%

Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase %SMA Sederajat 1 25%D3 1 25%S1 2 50%Total 4 100%

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang paling

dominan adalah dengan jenis kelamin Perempuan, dengan persentase 100%,

sedangkan sisanya dengan persentase 0% adalah responden dengan jenis kelamin

Laki-laki.

4.5.3.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel IV-9 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa masa kerja responden

dengan persentase sama besar yaitu 50% baik yang memiliki masa kerja 1-5

tahun, maupun masa kerja > 5 tahun. Dengan demikian dapat diasumsikan

responden cukup memiliki pengalaman terkait sistem informasi.

4.5.3.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel IV-10 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan tabel diatas diketahui pendidikan terakhir responden

terbanyak adalah jenjang S1 sebesar 50%, selanjutnya D3 dan SMA Sederajat

sebanyak 25%.

97

Page 114: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.5.3.2. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian validitas dan

reliabilitas instrumen terhadap responden berjumlah 4 orang. Responden dalam

pengujian diambil dari sampel penelitian.

4.5.3.2.1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kesahihan tiap butir

pertanyaan dalam kuesioner. Uji validitas dilakukan terhadap seluruh butir

pernyataan dalam instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir

dengan skor totalnya pada masing-masing konstruk. Teknik korelasi yang

digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dengan pengujian dua arah

(two tailed test). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor

item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item.

Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan

item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang

ingin diungkap.[Sugiyono 2012]

Pengujian menggunakan uji dua arah dengan taraf signifikansi 0,05

(tingkat kepercayaan 95%). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung ≥ rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan valid).

2. Jika rhitung<rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor

total (dinyatakan tidak valid).

Dari hasil uji validitas terhadap 4 orang responden dengan

menggunakan tabel korelasiPearson Product Moment didapatkan nilai korelasi

antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai

rtabel, rtabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji dua arah dan jumlah data (N) =

4, maka didapat rtabel sebesar 0,950 (Berdasarkan pada tabel r).[Sugiyono 2012]

Berikut adalah hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi

Product Moment Pearson terhadap 4 orang responden :

98

Page 115: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

No. Butir Uji r hitung r tabel Keterangan1 1.000 0.950 Valid2 1.000 0.950 Valid3 1.000 0.950 Valid4 1.000 0.950 Valid5 1.000 0.950 Valid6 1.000 0.950 Valid7 1.000 0.950 Valid8 1.000 0.950 Valid9 1.000 0.950 Valid

No. Butir Uji r hitung r tabel Keterangan10 1.000 0.950 Valid11 1.000 0.950 Valid12 1.000 0.950 Valid13 1.000 0.950 Valid14 1.000 0.950 Valid

1. Hasil Uji Validitas Aspek Functionality

Tabel IV-11 Hasil Uji Validitas Aspek Functionality

Berdasarkan tabel hasil uji validitas butir uji untuk aspek

Functionality memperlihatkan nilai rhitung setiap butir uji lebih besar

dibandingkan nilai rtabel. Dengan demikian semua butir ujipada aspek

Functionality dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur.

2. Hasil Uji Validitas Aspek Reliability

Tabel IV-12 Hasil Uji Validitas Aspek Reliability

Berdasarkan tabel hasil uji validitas butir uji untuk aspek

Reliability memperlihatkan nilai rhitung setiap butir uji lebih besar

dibandingkan nilai rtabel. Dengan demikian semua butir uji pada aspek

Reliability dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur.

99

Page 116: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

No. Butir Uji r hitung r tabel Keterangan15 1.000 0.950 Valid16 1.000 0.950 Valid17 1.000 0.950 Valid18 1.000 0.950 Valid19 1.000 0.950 Valid20 1.000 0.950 Valid21 1.000 0.950 Valid22 1.000 0.950 Valid

No. Butir Uji r hitung r tabel Keterangan23 1.000 0.950 Valid24 1.000 0.950 Valid25 1.000 0.950 Valid

3. Hasil Uji Validitas Aspek Usability

Tabel IV-13 Hasil Uji Validitas Aspek Usability

Berdasarkan tabel hasil uji validitas butir uji untuk aspek Usability

memperlihatkan nilai rhitung setiap butir uji lebih besar dibandingkan

nilai rtabel. Dengan demikian semua butir uji pada aspek Usability

dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur.

4. Hasil Uji Validitas Aspek Efficiency

Tabel IV-14 Hasil Uji Validitas Aspek Efficiency

Berdasarkan tabel hasil uji validitas butir uji untuk aspek Efficiency

memperlihatkan nilai rhitung setiap butir uji lebih besar dibandingkan

nilai rtabel. Dengan demikian semua butir uji pada aspek Efficiency

dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur.

Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan pada empat tabel

menunjukkan bahwa semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,950).

Artinya tiap pernyataan berkorelasi dengan skor totalnya dan didapat

nilai korelasi untuk item-item lainnya nilainya lebih dari 0,950 maka

dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut berkorelasi signifikan

100

Page 117: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Variabel Alpha Cronbach Kriteria Keterangan

Functionality 1.000 ReliabelReliability 1.000 ReliabelUsability 1.000 ReliabelEfficiency 1.000 Reliabel

Alpha Cronbach > 0,60 maka reliabel

dengan skor total dan dapat disimpulkan bahwa semua butir instrumen

tersebut valid.

4.5.3.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruk /

variabel penelitian. Reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait

dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistenan. Uji reliabilitas dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga

hasil pengukuran dapat dipercaya. Suatu variabel dikatakan reliable (handal) jika

jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil. Tingkat

reliabilitassuatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik

Alpha Cronbach (α). Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan handal

(reliable) apabila memiliki Alpha Cronbach lebih dari 0,60.([Sekaran 2006], 173)

Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan uji

statistikAlpha Cronbach dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 20 :

Tabel IV-15 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Seperti yang terlihat pada tabel di atas semua pernyataan pada

kuesioner dinilai reliabel jika nilai Nilai Alpha Cronbach pada setiap variabel >

0,60. Hasil uji reliabilitas untuk empat variabel memperoleh nilai koefisien

reliabilitas yang lebih besar dari 0,60. Sesuai dengan pendapat Sekaran([Sekaran 2006],

173) bahwa pernyataan dinyatakan reliabel (handal) jika nilai Alpha Cronbach lebih

besar dari 0,60. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner

adalah reliabel (dapat diandalkan). Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas diatas

dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian untuk semua variabel yang

berbentuk kuesioner sudah Valid dan Reliabel.

101

Page 118: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

4.5.3.3. Pengujian ISO 9126

Hasil pengujian kualitas ini terdiri dari dua bagian, yaitu: tingkat kualitas

masing-masing aspek berdasarkan empat karakterik ISO 9126, dan tingkat

kualitas secara keseluruhan dari empat karakteristik ISO 9126. Dari 4 responden

yang mengisi kuesioner untuk pengujian kualitas perangkat Model Sistem

Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat, semua memberikan jawaban kuesioner

dengan valid. Tanggapan responden terhadap tingkat kualitas software menurut

ISO 9126.

Berdasarkan data kuesioner yang telah diisi oleh responden, maka hasil

dari pengguna menyatakan Sangat Setuju yaitu sebanyak 25%, Setuju sebesar

75%, Ragu-ragu sebesar 0%, Tidak Setuju sebesar 0% dan Sangat Tidak Setuju

0%. Jadi mayoritas pengguna memilih Setuju.

SS; 25%

S; 75%

Gambar IV-26 Grafik Pilihan Rata-Rata Pengguna

Hasil tersebut diolah dan dihitung dengan kriteria yang telah ditetapkan

dalam rancangan penelitian, yaitu :

4.5.3.3.1. Tingkat Kualitas Perangkat Lunak Per Aspek Kualitas

a. Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Functionality

Aspek functionality merupakan kemampuan perangkat lunak untuk

menyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika digunakan

dalam kondisi tertentu.

102

Page 119: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Compliance1 2 3 4 5 6 7 8 9

SS 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9S 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27R 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0TS 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

STS 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 4 4 4 4 4 4 4 4

17 17 17 17 17 17 17 17 17 15317 17 17 17 17 17 17 17 17 153

Jumlah RespondenSkor AktualSkor Ideal

100%

Kriteria Jawaban

bobot Suitability Accuracy Security InteroperabilityFunctionality

Total

Recoverability10 11 12 13 14

SS 5 1 1 1 1 1 5S 4 3 3 3 3 3 15R 3 0 0 0 0 0 0TS 2 0 0 0 0 0 0STS 1 0 0 0 0 0 0

4 4 4 4 417 17 17 17 17 8517 17 17 17 17 85

bobot TotalMaturity Fault Tolerance

100%

ReliabilityKriteria

Jawaban

Jumlah RespondenSkor AktualSkor Ideal

Tabel IV-16 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Functionality

% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%

= 153153x 100% = 100% (kriteria Sangat Baik)

Hasil tanggapan pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas

responden setuju bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat memiliki fungsionalitas yang baik Persentase skor

tanggapan responden sebesar 100% berada dalam kriteria Sangat

Baik.

b. Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Reliability

Aspek Reliability merupakan kemampuan perangkat lunak untuk

mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam

kondisi tertentu.

Tabel IV-17 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Reliability

% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%

103

Page 120: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

15 16 17 18 19 20 21 22SS 5 1 1 1 1 1 1 1 1 8S 4 3 3 3 3 3 3 3 3 24R 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0TS 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0STS 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 4 4 4 4 4 4 417 17 17 17 17 17 17 17 13617 17 17 17 17 17 17 17 136

100%

Jumlah Responden

Kriteria Jawaban

bobot

Skor AktualSkor Ideal

TotalUnderstandibility Learnability Operability AttractivenessUsability

= 8585x 100% = 100% (kriteria Sangat Baik)

Hasil tanggapan pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas

responden setuju bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat memiliki reliabilitas yang baik sesuai fungsi-fungsi yang

dimilikinya. Persentase skor tanggapan responden sebesar 100%

berada dalam kriteria Sangat Baik.

c. Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Usability

Tabel IV-18 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Usability

% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%

= 136136x 100% = 100% (kriteria Sangat Baik)

Hasil tanggapan pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas

responden setuju bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat memiliki usability yang baik sesuai fungsi-fungsi yang

dimilikinya. Persentase skor tanggapan responden sebesar 99% berada

dalam kriteria Sangat Baik.

d. Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Efficiency

Aspek Efficiency merupakan kemampuan perangkat lunak untuk

memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber

daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.

104

Page 121: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Resource behaviour23 24 25

SS 5 1 1 1 3S 4 3 3 3 9R 3 0 0 0 0TS 2 0 0 0 0

STS 1 0 0 0 04 4 4

17 17 17 5117 17 17 51

Effeciency

100%

Kriteria Jawaban

bobot TotalTime behaviour

Jumlah RespondenSkor AktualSkor Ideal

Functionality 153 153 100% Sangat BaikReliability 85 85 100% Sangat BaikUsability 136 136 100% Sangat BaikEffeciency 51 51 100% Sangat BaikTotal 425 425 100% Sangat Baik

AspekSkor

AktualSkor Ideal

% Skor Aktual

Kriteria

Tabel IV-19 Tanggapan Responden Berdasarkan Aspek Efficiency

% Skor Aktual = Skor AktualSkor Ideal x 100%

= 5151x 100% = 100% (kriteria Sangat Baik)

Hasil tanggapan pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas

responden setuju bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat memiliki efficiency yang baik sesuai fungsi-fungsi yang

dimilikinya. Persentase skor tanggapan responden sebesar 100%

berada dalam kriteria Sangat Baik.

4.5.3.3.2. Tingkat Kualitas Perangkat Lunak KeseluruhanBerdasarkan analisis data yang diperoleh dari kuesioner, berikut

rekapitulasi hasil pengujian kualitas berdasarkan empat aspek pengujian kualitas

perangkat lunak yang diadopsi dari model ISO 9126 :

Tabel IV-20 Hasil Pengujian Kualitas

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas

perangkat lunak Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat secara

keseluruhan dalam kriteria kualitas tertinggi adalah berdasarkan aspek

105

Page 122: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Functionality, Reliability, Usability dan Efficiency dengan persentase sebesar

100%. Jadi hasil akhir dari pengujian ini adalah sebesar 100% berada dalam

kriteria Sangat Baik.

4.5.3.4. Kesimpulan Hasil Pengujian Kualitas Dan Pembuktian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian kualitas yang diadopsi dari model ISO 9126

di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan fungsional yang

dibutuhkan pengguna. Dengan demikian berdasarkan hasil analisis, perancangan

dan kontruksi perangkat lunak untuk pembuatan Model Sistem Informasi Indeks

Kepuasan Masyarakat pada unit pelayanan masyarakat dapat berfungsi dengan

baik dan menghasilkan validasi yang baik, sehingga hipotesis ketiga dalam

penelitian ini sudah terbukti kebenarannya.

4.6. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, maka dapat disusun implikasi

penelitian yang ditinjau dari aspek sistem, manajerial, dan aspek penelitian lanjut.

Implikasi dari aspek sistem terkait dengan konsep strategik, taktis sampai dengan

teknis operasional, desain hardware, software, dan infrastruktur yang diperlukan.

Implikasi dari aspek manajerial berkaitan dengan terkait organisasi yang mungkin

perlu disempurnakan, sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan

kompetensinya, strategi/kebijakan serta aturan-aturan yang perlu dibuat untuk

mengatasi masalah atau meningkatkan pengelolaan obyek penelitian berdasarkan

temuan-temuan dan interpretasi hasil penelitian. Dan implikasi dari aspek

penelitian lanjut berkaitan dengan penelitian lanjutan yang diperlukan untuk

meningkatkan kualitas penelitian sebelumnya, termasuk diantaranya memperluas

scope/ruang lingkup, memperbanyak variabel, memperbanyak responden/sampel,

dengan menjelaskan secara rinci apa saja yang diperluas/diperbanyak dan

maksud/tujuan/sasaran masing-masing.

4.6.1. Aspek Sistem

Berkaitan dengan pokok permasalahan penelitian yang dibahas pada Bab I

sebelumnya, penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan bahwa belum ada suatu

sistem informasi untuk mengukur kinerja dari unit pelayanan masyarakat tersebut,

106

Page 123: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

dan hal tersebut berkaitan dengan tidak adanya lingkungan sistem yang

mendukung pada obyek penelitian. Jaringan komputer yang berada di dalam

lingkungan unit pelayanan masyarakat sudah baik, dan harus ada pengadaan

lisensi Microsoft Access 2013 sebagai pendukung aplikasi.

4.6.2. Aspek Manajerial

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak unit pelayanan masyarakat.

Berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada Bab I serta latar belakang

penelitian ini, hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diimplementasikan

sebagai alat bantu untuk mengukur kualitas kinerja, sehingga permasalahan

tersebut dapat diatasi melalui implementasi sistem ini. Hasil penelitian ini dapat

dijadikan basis atau cetak biru untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi di

masa mendatang, dan hal tersebut membutuhkan kerja tim yang tak kunjung

berhenti. Keberadaan tim dianggap perlu untuk menjaga sistem serta

mengembangkan sistem sesuai dengan perubahan-perubahan kebijakan unit

pelayanan masyarakat tersebut, kebijakan tuntutan pengguna layanan serta

perubahan-perubahan teknologi di masa depan. Demikian pula dibutuhkan

sosialisasi-sosialisasi untuk para stakeholders agar memudahkan penggunaan

sistem dalam proses pengukuran kualitas kinerja unit pelayanan masyarakat

tersebut.

4.6.3. Aspek Penelitian Lanjut

Dengan adanya penelitian ini maka para pihak akademis bisa

menggunakan hasil penelitian sebagai referensi untuk penelitian yang sejenis dan

bisa lebih mengembangkan lagi penelitian yang akan digunakan.

Secara khusus, hasil penelitian ini dalam membuat Model Sistem Informasi

Indeks Kepuasan Masyarakat menggunakan bahasa pemograman yang sederhana,

diharapkan dimasa akan datang dapat dikembangkan dengan bahasa pemograman

yang lebih baik.

4.7. Rencana Implementasi

Rencana implementasi sistem merupakan tahap awal dari penerapan sistem

dan tujuan dari kegiatan implementasinya adalah agar sistem yang baru dapat

beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Dapat dijelaskan bahwa implementasi

107

Page 124: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

sistem merupakan tahap akhir dalam siklus pengembangan sistem menggunakan

metode prototipe.

Proses ini meliputi tahap-tahap yang berisi kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan aspek teknis dan manajerial implementasi sistem, yang

digambarkan di dalam tabel berikut ini:

Tabel IV-21 Rencana Implementasi Sistem

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pemilihan Operator

2 Konstruksi Sistem

3 Instalasi Sistem

4 Pembuatan Program Dan User Guide

5 Pelatihan Pengguna

6 Uji Coba Sistem

7 Evaluasi Sistem

Rencana Aktivitas Implementasi

Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah

direncanakan dalam kegiatan implementasi antara lain. Langkah-langkah kegiatan

implementasi sistem adalah sebagai berikut :

1. Pemilihan Operator. Salah satu faktor yang mempunyai perenan penting

dalam penerapan sistem baru, yaitu operator. Dimana tanpa adanya

operator dan Programmer, sistem baru yang telah dirancang tidak dapat

diimplementasikan.

2. Konstruksi Sistem yaitu Persiapan tempat, hardware dan software.

a. Tempat dimana aplikasi di tanamkan (di server mana).

b. Hardware yang di siapkan berupa pc, keyboard, mouse, monitor dan

printer.

c. Software yang di persiapkan adalah : Microsoft Access 2013,

AppServ, MySQL Connector.

108

Page 125: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

3. Instalasi Sistem, yaitu instalasi software. Setelah software-nya tersedia

maka selanjutnya adalah proses penginstalan software. Kegiatan

instalasi software diawali dengan persiapan tempat dan instalasi

perangkat lunak dilakukan lokasi unit pelayanan masyarakat tersebut.

4. Pembuatan program dan User guide. Kegiatan pembuatan program

yaitu kegiatan menterjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk yang

dapat dibaca oleh komputer. Kemudian membuat petunjuk

pengoperasian berupa video tutorial, agar program yang dibuat dapat

dimengerti oleh User dan penggunaannya sesuai dengan yang telah

ditentukan dan mudah untuk digunakan.

5. Pelatihan Pengguna. Pengguna yang telah dipilih akan mengikuti

pelatihan agar memahami sistem yang baru tersebut dan dapat

menjalankannya dengan baik dan tepat. Pelatihan personil dilakukan

untuk mengoperasikan sistem, termasuk kegiatan mempersiapkan input,

memproses data, mengoperasikan sistem, merawat dan menjaga sistem.

6. Uji Coba Sistem. Pengujian sistem harus dilakukan untuk mengetahui

apakah sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan

atau tidak.

7. Evaluasi Sistem dan perbaikan. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk

mengetahui hasil dari sistem yang dibuat apakah sistem berjalan dengan

baik atau tidak.

109

Page 126: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

BAB V

PENUTUP

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dibahas di bab

sebelumnya, maka dalam penelitian Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat Pada Unit Pelayanan Masyarakat ini dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan maka dapat di ambil

kesimpulan bahwa hipotesis peneliti telah terbukti yaitu :

a. Diduga Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan Masyarakat yang

dibuat akan bisa mengatasi permasalahan yang ada, sehingga

informasi kualitas kinerja dari unit pelayanan masyarakat dapat

disajikan.

b. Diduga kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat yang dihasilkan jika diukur validitasnya menggunakan

metode FGD adalah baik.

c. Diduga kualitas Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat yang dihasilkan apabila diukur menggunakan adopsi

dari ISO 9126 hasilnya adalah baik.

2. Hasil dari penelitian ini adalah Model Sistem Informasi Indeks Kepuasan

Masyarakat yang dapat di terapkan langsung sebagai solusi pemecahan

masalah yang terjadi pada unit pelayanan masyarakat.

3. Metode yang digunakan untuk uji validasi dan uji kualitas menggunakan

teknik Forum Group Discussion (FGD), dan ISO 9126 dapat diterima

dengan baik serta disetujui oleh responden yang terlibat dalam pengujian

dan diterima sepenuhnya dengan baik oleh unit pelayanan masyarakat.

5.2. SaranBerdasarkan hasil penelitian, implikasi dan kesimpulan, selanjutnya

peneliti dapat memberikan beberapa saran yang relevan dengan hasil penelitian.

Saran ini berupa masukan-masukan yang ditujukan ke obyek penelitian dan untuk

penelitian selanjutnya.

110

Page 127: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

1. Penelitian dapat dilanjutkan dengan metode yang berbeda dalam

mengukur kinerja, dan model sistem informasi dapat dikembangkan

lebih baik lagi.

2. Pada penelitian selanjutnya mengukur kinerja bukanhanya untuk unit

pelayanan masyarkat saja, tetapi untuk unit lainnya.

3. Unit pelayanan masyarakat dapat memberikan masukan dan saran

perbaikan atas penelitian yang telah dilakukan.

111

Page 128: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

DAFTAR PUSTAKA

[Allen 2005] Allen, JP. Applying Object Oriented Programming, A Practical

Guide. Massachusettes: Addison Wesley Inc, 2005

[Al-Qutaish 2010] R. E. Al-Qutaish, Quality Models in Software Engineering

Literature: An Analytical and Comparative Study. Journal of American

Science, 2010

[Arikunto 1993] Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian,  Jakarta: Rineka

Cipta, 1993

[Barata 2003] Barata, Atep Adya, Dasar-dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2003

[Bryson 1995] Bryson, John M., Strategic Planning for Public and Non Profit

Organizations, A Guide to Strengthening and Sustainin Organizational

Achievement, Revisied Edition, Josey-Bass Publisher, San-Francisco, 1995

[Cascio 1992] Cascio, Wayne F., Managing Human Resources : Produktivity,

Quality, of Work life, Profits, McGraw-Hill, Inc, New York, 1992

[Colin 1994] Colin Morgan and Stephen Murgatroyd, Total Quality Management

in the Public Sector. Open University Press, 1994

[Davis 2009] Davis, G. B. & Olson, M. H, Management Information Systems:

Conceptual, Foundation, Structure and Development. New York: Mc

Graw Hill, 2009

[Denhardt 2003] Denhardt, Janet V. and Denhardt, Robert B., The New Public

Service : Serving, not Steering, New York, M.E. Sharpe, Inc.,2003

[Erlina 2008 ]Erlina Purnamawati, Analisis Kualitas Layanan dengan Metode

Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di

Surabaya, Teknik Industri FTI-UPN “Veteran Jatim, 2008

[Fathoni 2007] Fathoni, Analisis Kualitas Layanan Sistem Informasi

Menggunakan Metode Servqual, Dosen pada Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya, 2007

[Gaspersz 1997] Gaspersz (eds.,) Indonesia, Manajemen Kualitas dalam Industri

Jasa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.,1997

112

Page 129: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

[Hoffman Bateson 2001] K. Douglas Hoffman, John E. G. Bateson, Essentials of

Services Marketing: Concepts, Strategies and Cases, South-Western, 2001

[Irwanto 2006] Irwanto, J. Focused, Group Discussion (FGD) : Sebuah

Pengantar Praktis. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006

[Juniartono 2013] Juniartono, Analisis Tingkat Kepuasan Pelayanan Konsumen

Pengguna Jasa Transportasi Pada CV. Delta Trans Dengan

Menggunakan Metode Servqual, Mahasiswa Program Studi Teknik

Informatika, STMIK Budidarma Medan, 2013

[Koentjoro 2005] Koentjoro, N. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2005

[Krueger 1998] Krueger, Richard A, Focus Group A Practical Guide for Applied

Research, California: Sage PublicationInc, Newbury Park, 1998

[Marimin 2011] Prof. Dr. Marimin, M.Sc, Nurul Maghfiroh, Aplikasi Teknik

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Rantai Pasok, IPB Press,

Bogor, 2011

[MENPAN25 2004] Keputusan MENPAN No. 25 Tahun 2004.

[MENPAN63 2003 ] Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003

[Moedjiono 2012] Moedjiono. Pedoman Penelitian, Penyusunan dan Penilaian

Tesis (V.5), http://pascasarjana.budiluhur.ac.id/2012/10/pedoman-tesis-

pps-ubl-v5-010112/, Jakarta: Universitas Budi Luhur, 2012

[Mulyadi 2004] Deddy Mulyadi, Artikel Pikiran Rakyat, 15 Mei 2004

[Murdono 2003] Danang Joko Murdono, Kualitas Pelayanan, 2003

[Narimawati 2007] Umi Narimawati, Riset Manajemen Sumber Daya Manusia,

Agung Media, Jakarta, 2007

[Nasution 2009] Nasution. Metode Research. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009

[Ponniah 2007] Ponniah, S. Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek.

Bandung: Muara Indah, 2007

[Sekaran 2006] Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku

1, Jakarta: Salemba Empat, 2006

[Sudijono 1987] Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta:

Rajawali Pers, 1987

113

Page 130: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

[Sugiyono 2012] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2012

[Supriyono 2008] Supriyono, Analisis Pengaruh Kompetensi Tenaga Penjualan

dan Kualitas Jasa Logistik Terhadap Loyalitas Pelanggan. Semarang:

Universitas Diponegoro, 2008

[Terry 2005] Terry, C. Systems Analysis and Design with UML. John Wiley &

Sons, Inc, 2005

[Tien 2010] Tiena G. Amran, Ponti Ekadeputra, Pengukuran Kepuasan

Pelanggan Menggunakan Metoda Kano dan Root Cause Analysis (Studi

Kasus PLN Tangerang), 2010

[Tjiptono 2002] Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa, Cetkan ketiga, Penerbit Andi,

Yogyakarta, 2002

[Tjiptono 2004] Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 2.Yogyakarta: Andi

Offset, 2004

[UU25 2000] Undang-Undang No.25 Tahun 2000

[Wanda 2014] Wanda Fathoni Putra, Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat

Terhadap Layanan Di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten

Lamongan, Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, 2014

[Warella 1997] Warella, Y, Administrasi Negara dan Kualitas Pelayanan Publik.

Pidato Pengukuhan Guru Besar Madya, Universitas Diponegoro.

Semarang, 1997

[Whitten 2004] Whitten, Jeffrey, A, et.al. Systems Analysis and Design Methods,

1st ed. Dialihbahasakan oleh Tim Penerjemah ANDI. Yogyakarta: ANDI,

2004

114

Page 131: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Potongan Script Menu Login

Option Compare Database

Private intLogonAttempts As Integer

Private Sub Form_Open(Cancel As Integer)

'On open set focus to combo box

Me.cboEmployee.SetFocus

End Sub

Private Sub cboEmployee_AfterUpdate()

'After selecting user name set focus to password field

Me.TxtPassword.SetFocus

End Sub

Private Sub cmdLogin_Click()

Dim strAccess As String

'Check to see if data is entered into the UserName combo box

If IsNull(Me.cboEmployee) Or Me.cboEmployee = "" Then

MsgBox "You must enter a User Name.", vbOKOnly, "Required Data"

Me.cboEmployee.SetFocus

Exit Sub

End If

'Check to see if data is entered into the password box

If IsNull(Me.TxtPassword) Or Me.TxtPassword = "" Then

MsgBox "You must enter a Password.", vbOKOnly, "Required Data"

Me.TxtPassword.SetFocus

Exit Sub

End If

'Check value of password in m_user to see if this matches value chosen in combo

box

If Me.TxtPassword.Value = DLookup("strEmpPassword", "m_user",

"[lngEmpID]=" & Me.cboEmployee.Value) Then

115

Page 132: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

strAccess = DLookup("strAccess", "m_user", "[lngEmpID]=" &

Me.cboEmployee.Value)

'****Admin****

If strAccess = "Admin" Then

lngMyEmpID = Me.cboEmployee.Value

DoCmd.Close acForm, "frmLogon1", acSaveNo

DoCmd.OpenForm "main_menu", acNormal

'****USERS****

ElseIf strAccess = "Users" Then

lngMyEmpID = Me.cboEmployee.Value

DoCmd.Close acForm, "frmLogon1", acSaveNo

DoCmd.OpenForm "main_menu", acNormal

Forms![main_menu]![MASTER_DATA].Enabled = False

Forms![main_menu]![TRANSAKSI].Enabled = False

End If

Else

MsgBox "Password Invalid. Please Try Again", vbOKOnly, "Invalid Entry!"

Me.TxtPassword.SetFocus

'If User Enters incorrect password 3 times database will shutdown

intLogonAttempts = intLogonAttempts + 1

If intLogonAttempts > 3 Then

MsgBox "You do not have access to this database. Please contact your

system administrator.", vbCritical, "Restricted Access!"

Application.Quit

End If

End If

End Sub

Private Sub Exit_app_Click()

On Error GoTo Err_Exit_app_Click

DoCmd.Quit

Exit_Exit_app_Click:

116

Page 133: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Exit Sub

Err_Exit_app_Click:

MsgBox Err.Description

Resume Exit_Exit_app_Click

End Sub

117

Page 134: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Lampiran 2 Daftar Hadiri Focus Group Discussion

118

Page 135: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Lampiran 3 Kuisioner Validasi Focus Group Discussion

Jenis Pengguna Admin

119

Page 136: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

120

Page 137: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

121

Page 138: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

122

Page 139: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Jenis Pengguna User

123

Page 140: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

124

Page 141: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

125

Page 142: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

126

Page 143: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Lampiran 4 Kuisioner Kualitas ISO 9126

A. Responden 1

127

Page 144: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

128

Page 145: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

129

Page 146: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

B. Responden 2

130

Page 147: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

131

Page 148: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

132

Page 149: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

C. Responden 3

133

Page 150: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

134

Page 151: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

135

Page 152: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

D. Responden 4

136

Page 153: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

137

Page 154: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

138

Page 155: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Lampiran 5 Rekapitulasi Skor Data Mentah Hasil Kuesioner

1. Aspek Functionality

Responden Jawaban Butir UjiSuitability Accuracy Security Interoperability Compliance

1 2 3 4 5 6 7 8 91 4 4 4 4 4 4 4 4 42 5 5 5 5 5 5 5 5 53 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2. Aspek Reliability

Responden Jawaban Butir UjiMaturity Fault tolerance Recoverability10 11 12 13 14

1 4 4 4 4 42 5 5 5 5 53 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4

3. Aspek Usability

Responden Jawaban Butir UjiUnderstandibility Learnability Operability Attractiveness

15 16 17 18 19 20 21 221 4 4 4 4 4 4 4 42 5 5 5 5 5 5 5 53 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4

4. Aspek Efficiency

RespondenJawaban Butir Uji

Time behavior Resource behavior23 24 25

1 4 4 42 5 5 53 4 4 44 4 4 4

139

Page 156: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Lampiran 6 Output SPSS Pengujian Validitas Instrumen

A. Output Uji Validitas Butir Uji Aspek Functionality

Correlations

Butir1 Butir2 Butir3 Butir4 Butir5 Butir6 Butir7 Butir8 Butir9 Total

Butir1

Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir2

Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir3

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir4

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir5

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir6

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir7

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir8

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir9

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Total

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

140

Page 157: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

B. Output Uji Validitas Butir Uji Aspek Reliability

Correlations

Butir10 Butir11 Butir12 Butir13 Butir14 Total

Butir10

Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4

Butir11

Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4

Butir12

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4

Butir13

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4

Butir14

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4

Total

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

C. Output Uji Validitas Butir Uji Aspek Usability

Correlations

Butir15 Butir16 Butir17 Butir18 Butir19 Butir20 Butir21 Butir22 Total

Butir15

Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir16

Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir17

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir18

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

141

Page 158: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Butir19

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir20

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir21

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Butir22

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Total

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

D. Output Uji Validitas Butir Uji Aspek Efficiency

Correlations

Butir23 Butir24 Butir25 Total

Butir23

Pearson Correlation 1 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 4 4 4 4

Butir24

Pearson Correlation 1.000** 1 1.000** 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 4 4 4 4

Butir25

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1 1.000**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 4 4 4 4

Total

Pearson Correlation 1.000** 1.000** 1.000** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 4 4 4 4

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

142

Page 159: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Lampiran 7 Output SPSS Pengujian ReliabilitasInstrumen

A. Output Uji Reliabilitas Butir Uji Aspek Functionality

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 4 100.0

Excludeda 0 .0

Total 4 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

1.000 9

B. Output Uji Reliabilitas Butir Uji Aspek Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 4 100.0

Excludeda 0 .0

Total 4 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

1.000 5

143

Page 160: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

C. Output Uji Reliabilitas Butir Uji Aspek Usability

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 4 100.0

Excludeda 0 .0

Total 4 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

1.000 8

D. Output Uji Reliabilitas Butir Uji Aspek Efficiency

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 4 100.0

Excludeda 0 .0

Total 4 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

1.000 3

144

Page 161: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Name : Yudo DeviantoGender : MalePlace, Date of Birth : Jakarta, December 15,1973Address : Rebana V/ No.37City : Depok II TengahCountry : IndonesiaHome Phone : 021- 8661 0528Mobile : 0811848457

E-mail: [email protected],

[email protected], [email protected]

EducationName of school : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JKTMajor : Manajemen InformatikaGraduation year : 1996Diploma or Degree : Diploma III

Name of school : Universitas Budi LuhurMajor : Sistem InformasiGraduation year : 2002Diploma or Degree : Strata 1Experience RecordCompany : PT. Anugerah Pharmindo LestariTitle : IT SupervisorDates Employed : 5 thn (1997 – 2002)Outline of Job Description : Memelihara data untuk dipakai oleh prinsipal (vendor) dan pihak

kantor pusat/cabang,baik memelihara database powerplay,memberikan pelayanan terhadap user/vendor bagaimana menggunakan teknologi/program yang disediakan oleh perusahaan.

Company : PT. Laplasindo PratamaTitle : EDP ManagerDates Employed : 2 Thn ( 2002-2004)Outline of Job Description : Mengembangkan sistem IT diperusahaan serta memelihara agar

sistem berjalan dengan baik.

Company : PT. Kemang Nusantara TravelTitle : Programmer FreelanceDates Employed : Bila ada kebutuhanOutline of Job Description : Membuat program sesuai keinginan dan kebutuhan.

Company : Lembaga Pendidikan Pariwisata NusantaraTitle : Guru Paruh WaktuDates Employed : 4 Thn ( 2002 – 2006 )Outline of Job Description : Mengajarkan pengenalan computer, Office program.

Company : PT. Global Sejahtera Pratama

145

Page 162: Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University

Title : DirectorDates Employed : 2 Thn ( 2004 – 2006 )Outline of Job Description : Mengatur jalannya perusahaan, mengembangkan perusahaan,

negosiasi dengan supplier, dll.

Company : PT. IdealinxTitle : IT ManagerDates Employed : 1 Thn ( 2006 – 2007 )Outline of Job Description : Mengembangkan sistem IT diperusahaan serta memelihara agar

sistem berjalan dengan baik dan bertanggung jawab atas kepuasan pelanggan dalam hal service/teknik.( Bergerak dalam bidang Security System ).

Company : Akademi Sekretaris Saint. TheresaTitle : Dosen KomputerDates Employed : 2 Thn ( 2006 – 2008 )Outline of Job Description : Memberikan pengajaran pengenalan Komputer, pengajaran program

pengolahan kata yang berhubungan dengan sekretaris.

Company : PT. Bardjan Sejahtera PratamaTitle : Marketing FreelaneDates Employed : Tahun 2007 – 2013Outline of Job Description : Menjual produk dibidang IT & Security System, seperti Program

Absensi, Program Accounting, Alat Absensi Sidik Jari, Alat Access Control Door Lock, CCTV, Guard Tour System.

Company : P2M, Tehnik Mesin Universitas IndonesiaTitle : Instructur ComputerDates Employed : Tahun 2010 – 2012Outline of Job Description : Mengajarkan programmer dasar basis visual basic6, pengenalan

internet.

Company : YDevianto Personal Consultant (www.ydevianto.com)Title : Personal ConsultantDates Employed : 2003 - NowOutline of Job Description : Memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan pelanggan dalam

bidang : Security System (Alarm, Door Lock Security, CCTV/IP Camera), Parking Management Solusion, Sistem Antrian, Pengukuran Indeks Kinerja ( Software & Hardware), Software Develop ( Desktop & Webbase),dll.

146