Thank You for Smoking!

53
1. Tomy Nanda Modal yang perlu dimiliki seorang negosiator (berdasarkan film Thank You For Smoking) adalah informasi yang cukup mengenai lawan negosiasi(kepentingannya, apa yang ingin dicapai di balik negosiasi, dan sebagainya), cara penyampaian materi negosiasi yang menarik dan dibutuhkan sedikit kata-kata rumit, kiasan dan sebagainya agar lawan negosiasi menjadi bingung dan akhirnya mengambil keputusan untuk menyetujui isi negosiasi, apalagi bila ia dalam keadaan terburu-buru. Selain itu diperlukan penguasaan materi yang akan dinegosiasikan agar tidak "diperdaya' oleh lawan negosiasi. Kemudian diperlukan rasa percaya diri yang tinggi agar saat bernegosiasi tidak terlihat bingung dan lemah & lawan negosiasi tidak meragukan opsi yang kita tawarkan yang memberikan keuntungan kepadanya. 2. RIZKI NUR FAUZIA Modal apa yang dimiliki Nick Naylor untuk menjadi seorang negosiator yang ulung?? Mempunyai passion dan sangat mencintai bidang pekerjaannya. terlihat sejak adegan awal bahwa dia sangat mencintai pekerjaannya sebagai pelobi dan juru bicara. Bahkan dengan bangga untuk show off and attract anaknya agar belajar membuat argumen yang baik. Sadar akan posisi dan kepentingannya saat dia bernegosiasi ke Global Entertainment Office di California dengan head project untuk pembuatan iklan rokok terlihat sekali bahwa Nick sangat paham akan posisi dan kepentingannya. Kritis dan sensitif terhadap issue dalam wawancara dan tanya jawab mengenai isu sensitif sekalipun jawabannya sangat cerdas. Kritis terhadap pertanyaan dan elaboratif dalam menjawab. Pada adegan awal pada acara talkshow misalnya, juga adegan di court yang terakhir Performance meyakinkan: percaya diri, charming^_^ Sudah jelas bahwa performance dan penampilan merupakan nilai plus bagi seorang negosiator dan Nick mempuyai kesab pertama yang mempesona dan meyakinkan. Kemampuan untuk meyakinkan (convincing) dan membuat argumen yang baik Menguasai permasalahan dan mempunyai banyak informasi Sistematis dan taktis dalam bertutur dan bertindak 3. Lulu Qurratu Aini / 21952

Transcript of Thank You for Smoking!

Page 1: Thank You for Smoking!

1. Tomy Nanda

Modal yang perlu dimiliki seorang negosiator (berdasarkan film Thank You For Smoking) adalah informasi yang cukup mengenai lawan negosiasi(kepentingannya, apa yang ingin dicapai di balik negosiasi, dan sebagainya), cara penyampaian materi negosiasi yang menarik dan dibutuhkan sedikit kata-kata rumit, kiasan dan sebagainya agar lawan negosiasi menjadi bingung dan akhirnya mengambil keputusan untuk menyetujui

isi negosiasi, apalagi bila ia dalam keadaan terburu-buru. Selain itu diperlukan penguasaan materi yang akan dinegosiasikan agar tidak "diperdaya' oleh lawan negosiasi. Kemudian diperlukan rasa percaya diri yang tinggi agar saat bernegosiasi tidak terlihat bingung dan lemah & lawan negosiasi tidak meragukan opsi yang kita tawarkan yang memberikan keuntungan kepadanya.

2. RIZKI NUR FAUZIA

Modal apa yang dimiliki Nick Naylor untuk menjadi seorang negosiator yang ulung??

Mempunyai passion dan sangat mencintai bidang pekerjaannya.

terlihat sejak adegan awal bahwa dia sangat mencintai pekerjaannya sebagai pelobi dan juru bicara. Bahkan dengan bangga untuk show off and attract anaknya agar belajar membuat argumen yang baik.

Sadar akan posisi dan kepentingannya

saat dia bernegosiasi ke Global Entertainment Office di California dengan head project untuk pembuatan iklan rokok terlihat sekali bahwa Nick sangat paham akan posisi dan kepentingannya.

Kritis dan sensitif terhadap issue

dalam wawancara dan tanya jawab mengenai isu sensitif sekalipun jawabannya sangat cerdas. Kritis terhadap pertanyaan dan elaboratif dalam menjawab. Pada adegan awal pada acara talkshow misalnya, juga adegan di court yang terakhir

Performance meyakinkan: percaya diri, charming^_^

Sudah jelas bahwa performance dan penampilan merupakan nilai plus bagi seorang negosiator dan Nick mempuyai kesab pertama yang mempesona dan meyakinkan.

Kemampuan untuk meyakinkan (convincing) dan membuat argumen yang baik

Menguasai permasalahan dan mempunyai banyak informasi

Sistematis dan taktis dalam bertutur dan bertindak

3. Lulu Qurratu Aini / 21952

What it takes to be a good negotiator based on Thank You for Smoking

o Sudah seharusnya seorang negosiator itu harus pandai berbicara dan cepat tanggap. Karena jika terlihat sedikit saja keraguan, maka lawan tidak akan sungkan-sungkan melawan.

o Mempunyai wawasan yang cukup luas mengenai apa yang menjadi bahan perdebatan

o Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

o Memiliki citra diri yang baik.

o Berpendirian teguh sehingga lawan pun akan melihat kalau kita tidak dapat tergoyahkan.

o Pandai mengambil hati orang, baik itu dengan kata-kata yang persuasive maupun sikap dan perbuatan kita.

o Pandai membaca situasi sehingga dapat mengatur strategy sedemikian rupa.

o Dapat memanfaatkan kesempatan sekecil apapun.

o Memaksimalkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.

o Mengatakan yang sebenarnya namun tidak seluruhnya.

o Tidak mudah menyerah. Dalam artian, jika melalui jalan lurus tidak bisa maka mengambil jalan memutar.

Page 2: Thank You for Smoking!

4. Septyanto Galan

Film Thank You for Smoking menceritakan kehidupan seorang lobbyist beranama Nick Naylor (diperankan oleh Aaron Eckhart), yang menjadi wakil direktur dari Akademi Kajian Tembakau di Amerika Serikat. Dalam kesehariannya, Nick berusaha mempertahankan pemasaran rokok dengan cara beradu argument melawan para environmentalist dan praktisi kesehatan yang menentang keberadaan rokok, terutama menyangkut permasalahan remaja Amerika yang menganggap rokok itu keren. Berbagai masalah menghadang Nick sebagai seorang lobbyist, akan tetapi semua dapat diatasinya dengan berbagai macam langkah dalam berargumen dan strategi yang dimilikinya dalam bernegosiasi. Pada akhirnya semua berakhir bahagia, karena meskipun Nick memilih untuk keluar dari pekerjaannya, dia dapat mendirikan usahanya sendiri, dan dapat terus menggunakan kemampuannya sebagai lobbyist.

Sebagai pengantar, hal pertama yang saya tangkap dari film Thank You for Smoking adalah bahwa sebagai negosiator ulung, kita harus dapat mengajak orang lain untuk mengikuti jalan pikiran kita. Dengan kata lain negosiator yang baik adalah negosiator yang mampu bersifat persuasif. Dalam hal ini, meski sangat berciri contending, sebenarnya hal tersebut juga dapat diterapkan pada strategi berunding yang lain, semisal pada kasus yang menuntut problem solving, kita dapat berikap persuasif terahdap lawan untuk mengajaknya fokus kepada kepentingan masing-masing, bukan kepada ambisi untuk saling mengalahkan.

Beberapa ciri negosiator yang baik berdasar film Thank You for Smoking:

Memiliki kepercayaan diri, dan tidak gugup (ketika Nick Naylor disudutkan di Joan Lunden Show, ketika dia memberikan uang ”tutup mulut” kepada Lorne Lutch, hingga ketika dia harus memberikan testimoni di Sidang Senat mengenai pemberian label racun bagi rokok, Nick tetap tenang dan tidak terlihat lemah.)

Mampu meyakinkan lawan bahwa argumen kita benar. Hal ini termasuk dengan membuat lawan percaya bahwa argumennya salah (nampak pada adegan Nick dan anaknya, Joey sedang mengunjungi taman ria. Saat berdebat mengenai es krim cokelat atau vanilla, Nick mengatakan kepada Joey, bahwa yang dibutuhkan sebenarnya adalah kebebasan dalam memilih es krim, entah cokelat maupun vanilla. Namun secara tidak langsung hal tersebut membuat Joey berpikir bahwa argumennya salah, dan Nick-lah yang menang.)

Memahami konsep soft-persuading. Memaksa lawan berunding untuk mengikuti argumen kita dengan cara yang halus dan tersirat / tidak nampak (ketika Nick berulang kali mengatakan kepada lawan untuk berpedoman kepada kebebasan untuk memilih, sebenarnya yang menjadi sasaran adalah membuat lawan berpkir bahwa tidak ada salahnya untuk bebas memilih dan mengikuti argumen kita -berujung kepada kesimpulan lain bahwa negosiator yang baik harus mengetahui demand, goal, dan limit yang dimiliki.)

Sanggup bangkit dari kondisi yang paling merugikan / tidak menguntungkan sekalipun (tercermin pada scene saat Heather membeberkan semua hal negatif tentang Nick melalui artikel the Washington Probe, Nick sempat terpuruk, akan tetapi selanjutnya dapat bangkit dan bahkan memanfaatkan situasi sehingga dia kembali mendapat undangan untuk hadir dalam siding senat.)

Memiliki kemampuan untuk menggunakan kata-kata yang tepat dalam mengemukakan argumen. Pemilihan kata (diksi) yang tepat akan membuat argumen kita lebih efektif untuk menghadapi lawan. Hal ini juga dapat digunakan sebagai upaya untuk memutarbalikkan fakta demi mendukung argumen kita (di bagian akhir film, ketika ada 3 orang darr perusahaan telepon selular berkonsultasi kepada Nick mengenai bagaimana membiaskan pandangan publik tentang kanker otak yang dapat timbul sebagai akibat dari penggunaan telepon selular, Nick memberikan solusi dengan mengatakan sebuah kalimat kesimpulan untuk mengahadapi situasi tersebut.)

Mampu memperkirakan langkah yang akan diambil oleh lawan. Prediksi mengenai tindakan yang diambil oleh lawan termasuk salah satu langkah penting, karena selain mempengaruhi strategi yang akan kita lakukan, hal ini juga dapat menjadi informasi untuk mengantisipasi apabila lawa berbuat diluar perkiraan kita (saat Nick memberikan uang ”tutup mulut” kepada Lorne Lutch, dia sudah memperkirakan -dan meyakinkan Lorne dengan dramatisasi- bahwa Lorne akan mengambil uang tersebut.)

Bangga akan kemampuan diri sebagai negosiator. Atau dalam kasus Nick, sebagai seorang lobbyist yang memiliki keahlian tersendiri dalam berbicara. Jika kita bangga dan percaya akan kemampuan negosiasi kita, hal tersebut telah menjadi langkah awal yang ditempuh dalam proses menjadi negosiator yang baik.

5. Ari Wardana

Menjadi negosiator yang baik berdasarkan film Thank You for Smoking :

1.Variasi strategi berunding.

2.Argumen negosiasi kuat dan benar.

Page 3: Thank You for Smoking!

3.Mampu membuktikan argumen lawan salah.

4.Tracking information.

5.Latihan

6.Argumen lebih baik disertai data.

7.Kenali lawan negosiasi.

8.Good preparation.

6. Arief Rizki Bahtiar

Dalam film Thank You for Smoking, diceritakan bahwa Nick adalah seorang public relations officer di sebuah produsen rokok di Amerika. Tugas Nick adalah meyakinkan dan membujuk masyarakat bahwa rokok tidak berbahaya, akan tetapi justru bersahabat dengan masyarakat. Ada empat poin tentang apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang negosiator yang baik melalui film ini., yaitu:

Anda tidak perlu menjadi benar jika orang lain telah menganggap bahwa lawan debat anda adalah salah. Dalam usaha untuk meyakinkan dengan orang lain, kadang anda tidak perlu mengejar kebenaran. Bukitikan saja bahwa lawan anda adalah pihak yang bersalah dan orang akan berpihak kepada anda. Maka setidaknya anda telah menang posisi dalam hal ini.

Dengarkan apa yang lawan/kawan negosiasi anda perlukan. Untuk dapat memahami inti dari negosiasi, akan lebih baik jikan anda mau mendengarkan apa-apa saja yang dibutuhkan oleh lawan/kawan negosiasi anda. Dalam hal ini, anda akan memahami kepentingan dari lawan/kawan negosiasi anda sehingga anda akan lebih mudah menemukan solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak. (win-win solution)

Mengetahui kepentingan anda. Ketahuilah secara pasti apa yang anda inginkan. Jangan hanya sekedar mengejar posisi, tetapi melupakan apa kepentingan anda yang sebenarnya.

Buatlah sebuah argumen yang kuat. Bedakan secara jelas antara argumen dengan pernyataan. Pernyataan adalah sesuatu yang anda akui, sedangkan argument adalah alasan mengapa anda harus bersikap untuk memenuhi tujuan anda. Argumen yang kuat tidak mudah goyah dan memiliki dasar-dasar alas an yang kuat.

7. M Aditya

Dalam film Thank You for Smoking, ada beberapa tips untuk menjadi negosiator yang baik, diantaranya:

a. Tidak perlu berbohong untuk tujuan memenangi negosiasi (ketika diserang tentang bahaya rokok pada acara TV, Nick tidak berbohong tapi menghindar dengan balik bertanya)

b. Berargumen jangan bernegosiasi (Joey berargumen dengan ibunya ketika ingin ikut Nick ke California)

c. Kenali kondisi lawan negosiasi kita (yang dilakukan Nick ketika ingin memberikan hadiah tutup mulut pada Marlboro Man)

d. Maksimalkan BATNA (ketika diminta pendapatnya tentang penggunaan simbol tengkorak pada kemasan rokok, Nick memanfaatkan BATNA tentang penggunaan simbol tengkorak sebaiknya dilakukan pada kemasan keju yang menyebabkan kolesterol)

8. Hafiz Imandaru

Menjadi Negosiator yang Baik

Menurut saya, menjadi negosiator yang baik adalah:

Pertama percaya diri dengan argumen yang kita punya dan yakin jika argumen kita benar.

Kedua, buat kata-kata sehalus mungkin agar orang tertarik dengan apa yang kita bicarakan.

Ketiga, cara berbicara jangan terlihat ragu-ragu agar orang yakin dengan apa yang kita bicarakan.

Keempat, mampu membaca situasi psikologi dan keadaan lingkungan seseorang dengan baik sehingga dapat menggunakan strategi yang tepat.

Page 4: Thank You for Smoking!

Kelima, mampu menerapkan semua taktik dan strategi berunding dengan baik sehingga dapat berganti taktik dengan cepat bila dibutuhkan.

Keenam, mantapkan hati dengan tujuan baik. Bila tujuan kita baik, maka hasil negosiasi kemungkinan juga baik

9. Ridho Prasetyo

Berdasarkan film ini, ada beberapa poin penting yang menurut saya perlu dimiliki oleh seorang negosiatir yang ulung, diantaranya yakni:

Berfikir terbalik dan pandai memutar-balikkan/memainkan kata-kata. Biasanya dalam berdebat kita selalu berpikiran bahwa kita adalah yang paling benar, tapi Nick taylor menyatakan bahwa yang perlu dilakukan adalah membuktikan bahwa argument lawan salah "Aku buktikan kamu salah. dan, jika kamu salah, maka aku lah yang benar"/ if you argue corectly, u're never wrong.

Memiliki sense of humor yang tinggi.

pintar menghaluskan/euphemising kata-kata

at first u need to condemn other whether such occasion is argumential/negotiation, then you can act.

memiliki pengetahuan yang luas, informasi2 yang update misalnya dengan banyak baca.

have moral flexibility that goes beyond most people but consistent with our proposal

percaya diri yang tinggi dan yakinlah terhadap apa yang kita utarakan.

penampilan juga harus diperhatikan

10. Sandra Dewi

Hal-hal yang perlu diperhatikan negosiator dalam film Thanks for Smoking:

Karakteristik lawan negosiasi, mencari kelemahan lawan dan membantu melihat taktik apa yang cocok dipakai

Memposisikan kita sebagai lawan negosiasi kita juga, hal tersebut membantu untuk tidak overbiding

Mempunyai argumen kuat untuk setiap penawaran/penolakan

Bisa mencari celah argumen lawan dari sisi yang lain, sehingga argumen lawan dapat dibuat seolah membenarkan opini kita

Tidak membeberkan kelemahan-kelemahan lawan dan merasa paling benar, karena itu bisa menjatuhkan

Tidak hanya mengutamakan resolusi tapi juga rekonsiliasi

11. Nara Indra

(included in NL)

12. Assed Lussak

Film Thank You for Smoking menggambarkan kehidupan seorang lobbyist yang bekerja pada perusahaan rokok. Tugas seorang lobbyist tentu saja mengusahakan tercapainya keinginan perusahaan serta mempertahankan kebenaran tindakan perusahaan tersebut. Film ini juga menunjukkan perbedaan antara argumentasi, strategi, dan negosiasi, serta kapan dan bagaimana kedua hal tersebut sebaiknya dilakukan. Berikut ini akan diberikan tabel untuk mempermudah pembedaan serta penjelasan berargumentasi, bernegosiasi, dan berstrategi, terutama yang ditampilkan sepanjang film.

Negosiasi Argumentasi Strategi

1. Merupakan tindakan dua arah.

2. Kedua belah pihak yang bertentangan, berusaha mencapai satu

1. Hanya merupakan tindakan satu arah.

2. Pihak yang berargumentasi tidak

1. Adanya teknik good-cop bad-cop untuk mencapai suatu hal yang diinginkan.

Page 5: Thank You for Smoking!

kesepakatan yang saling menguntungkan.

3. Negosiasi seringkali dilakukan tidak around the table.

4. Film ini meyakini bahwa seorang negosiator diyakini merupakan bawaan alami yang hanya dapat diasah, bukan dilatih.

5. Perlunya seorang negosiator memikirkan BATNA.

perlu mencapai kesepakatan dengan pihak lawan.

3. Argumentasi bertujuan menajdikan setiap pikiran dan tindakan kita adalah benar, dengan memberikan alasan-alasan logis terhadapnya.

4. Pendapat yang diberikan dalam argumentasi harus selalu didukung oleh data-data ilmiah.

5. Saling berargumentasi seringkali dilakukan untuk meyakinkan pihak ketiga.

2. Prinsip Tit for Tat.

Untuk beberapa hal terkait negosiasi seperti tersebut di atas, dapat dilihat dalam adegan-adegan berikut ini :

1. Merupakan tindakan dua arah.

Dalam melakukan lobi, Nick Naylor selalu berkomunikasi dua arah dengan lawan negosiasinya.

2. Kedua belah pihak yang bertentangan, berusaha mencapai satu kesepakatan yang saling menguntungkan.

Joey mencoba mengajak ayahnya turut bergadang.

3. Negosiasi seringkali dilakukan tidak around the table.

Nick Naylor melakukan lobi dengan banyak orang di luar situasi formal, untuk menggolkan penolakan atas ide pelabelan rokok sebagai suatu jenis racun.

4. Film ini meyakini bahwa seorang negosiator diyakini merupakan bawaan alami yang hanya dapat diasah, bukan dilatih.

Nick Naylor mengatakannya pada Joey ketika berlibur bersama di Los Angeles.

5. Perlunya seorang negosiator memikirkan BATNA.

Nick Naylor mencari produser film Hollywood untuk mempromosikan rokok.

Sedangkan untuk argumentasi, konsep-konsep tersebut di atas dapat dilihat dalam bagian film di bawah ini :

1. Hanya merupakan tindakan satu arah.

Academy of Tobacco mempublikasikan klaim bahwa rokok tidak berbahaya.

Pihak Senator Finistirre menelurkan ide untuk menandai rokok sebagai satu jenis racun.

2. Pihak yang berargumentasi tidak perlu mencapai kesepakatan dengan pihak lawan.

Pihak perusahaan rokok selalu bertentangan dengan pihak Senator Finistirre mengenai efek rokok bagi masyarakat.

3. Argumentasi bertujuan menajdikan setiap pikiran dan tindakan kita adalah benar, dengan memberikan alasan-alasan logis terhadapnya.

Joey mengerjakan tugas mengenai ”mengapa pemerintahan AS adalah yang terbaik di dunia”.

4. Pendapat yang diberikan dalam argumentasi harus selalu didukung oleh data-data ilmiah.

Academy of Tobbaco Studies mendasarkan klaimnya, bahwa rokok tidaklah berbahaya bagi kesehatan paru-paru, pada penelitian Erhardt Von Grupten Mundt.

5. Saling berargumentasi seringkali dilakukan untuk meyakinkan pihak ketiga.

Nick Naylor, dalam contoh yang diberikan pada anaknya, meyakinkan orang di sekitarnya untuk beranggapan bahwa cokelat bukanlah tasa es krim terenak.

Perusahaan rokok Nick Naylor dan pihak Senator Finistirre saling memberikan pernyataan publik mengenai efek rokok.

Selanjutnya, hal-hal mengenai teknik berstrategi pun juga ditampilkan dalam adegan-adegan film berikut :

Page 6: Thank You for Smoking!

1. Adanya teknik good-cop bad-cop untuk mencapai suatu hal yang diinginkan.

Taktik yang dilakukan oleh Senator Finistirre dalam hearing Senat guna mendapatkan hasil bahwa memang diperlukan tanda gambar khusus bagi rokok.

2. Prinsip Tit for Tat.

Sesuatu hal yang sudah dikatakan untuk menggertak, harus tetap dilakukan untuk menujukkan kesungguhan melakukan sesuatu. Terlihat pada adegan saat Nick Naylor mengatakan bahwa perusahaannya akan memasang iklan antirokok pada anak senilai lima puluh juta dolar, padahal sebelumnya hanya lima juta dolar.

Selain perbedaan arti serta penggunaan argumentasi, negosiasi, dan strategi, film ini juga menunjukkan beberapa konsep maupun hal-hal dasar dalam melakukan sebuah argumentasi, negosiasi, ataupun strategi. Hal-hal penting diperhatikan untuk menjadi seorang negosiator yang handal antara lain :

1. Memperhatikan prinsip-prinsip negosiasi seperti tertulis di atas.

2. Loyalty : saat bekerja dalam tim, maka seseorang harus selalu loyal dan satu pikiran dengan timnya serta selalu solid dan saling mempercayai

3. Ketekunan : ketika melakukan negosiasi, seseorang harus melakukannya hingga tuntas, yaitu hingga tercapai kesepakatan

4. Kerahasiaan : setiap negosiasi yang dilakukan, terutama yang dilakukan tidak secara formal, harus dirahasiakan prosesnya

Selain itu, film ini juga memperkenalkan konsep subpoena yaitu tindakan memanggil atau mengklarifikasi sesuatu hal secara legal formal, yang dapat dilakukan melalui perngadilan ataupun lembaga formal lainnya. Secara umum, film Thank Your for Smoking ini menunjukkan sebuah pemikiran bahwa apapun yang dilakukan dalam interaksi sosial, terutama negosiasi, juga memiliki etika-etika tertentu. Etika-etika ini sebaiknya dipenuhi untuk mencapai sebuah keberhasilan.

13. Komang Ratih Tunjungsari

Good negotiators need :

Meyakinkan orang untuk melakukan apa yang kita pikirkan dan inginkan

1. Pada waktu Nick Naylor berada di kelas anaknya, Joey Naylor, memberikan ceramah pada teman-teman kelasnya. Masalah coklat. Contohnya ada orang yang berkata coklat itu berbahaya, apa kamu akan percaya begitu saja? Kalau ada orang yang berlagak paling benar, tanya saja kepada mereka, ”Siapa bilang mereka seperti itu?”

2. Pada saat Joey meminta izin ibunya, Jill, untuk ikut ke California bersama Nick Naylor. Pertama Joey bertanya kepada ibunya kenapa tidak diberikan ikut ke California bersama ayahnya? Ibunya pun menjawab dua alasan, yang pertama karena masalah keamanan, yang kedua karena tidak tepat untuk Nick mengajak Joey ke California untuk urusan bisnis ayahnya. Kemudian Joey bertanya lagi, ”Tidak tepat untuk siapa?”

Ibunya bertanya kembali dengan terheran-heran, ”Apa?”

Joey kemudian mengajukan pertanyaan lagi, “Apa ibu tepat melimpahkan frustasi akibat pernikahan ibu yang gagal kepadaku? Ibunya pun mulai bingung kembali.

Joey memulai menggunakan persuasive argument, dan ia berkata bahwa California merupakan salah satu kesempatan untuk mengenal ayahnya lebih dekat, tapi kalau lebih penting untuk menggunakan Joey sebagai pelampiasan frustasi ibunya untuk melawan laki-laki yang sudah tidak dicintai ibunya, Joey akan mengerti. Dan karena argument tersebut, akhirnya Joey diberikan izin untuk ikut ke California dengan ayahnya.

Think of your self! Find out of yourself! That you have to challenge of authority! (Pikirkan sendiri kalau dirimu memiliki kekuasaan) hal ini dikatakan pada saat Nick berada di dalam kelas Joey, yang berusaha meyakinkan teman-teman kelas Joey, bahwa setiap orang bisa meyakinkan orang lain.

Argue correctly, you’re never wrong. (Berargumen lah yang benar, dan kamu tidak akan pernah salah)

Misalnya pada saat berargumen mengenai rasa eskrim yang lebih enak, antara vanila dan coklat. Nick mengatakan rasa vanila lebih enak, tapi Joey lebih senang dengan rasa coklat. Di mata Nick rasa vanila tetap lebih enak, dan ia tetap seabgai pemenang. Karena Nick berpikir keluar dari masalah yang diomongkan, dan mencari topik yang berhubungan.

Mencari alasan yang meyakinkan, yang pilihan terbaiknya sedikit

Misalnya meyakinkan Marlboro man, pada saat Marlboro man ditawari sekoper uang untuk di sumbangkan. Disana ia hanya punya dua pilihan, disumbangkan semuanya, atau untuk keluarga semuanya. Tujuan disumbangkan untuk nama

Page 7: Thank You for Smoking!

baiknya yang dahulu digunakan sebagai ikon rokok yang merugikan banyak orang termasuk dia, tujuan untuk keluarga hanya untuk menambah kekayaannya saja. Disinilah Nick mencoba membujuk sang Marlboro man untuk menyumbangkan semua uang yang ada di koper. Sempat sang Marlboro man tersebut memohon Nick untuk membagi sedikit saja uang tersebut untuk keluarganya, namun akhirnya Nick mengatakan tidak ada pilihan untuk hal itu, yang ada hanya 2 pilihan sebelumnya tadi.

Blaughing (bohong yang tidak benar-benar bohong karena ada benarnya walaupun sedikit)

1. Contohnya pada saat Nick Naylor berada di acara talk show, Joan Show, yang berargumen dengan seorang anggota senator, serta seorang anak laki-laki yang mengidap penyakit kanker akibat merokok. Namun dengan segala cara, Nick Naylor memutar balikkan fakta dengan sedikit berbohong tapi tidak benar-benar berbohong mengenai dana kampanye senator dan sebagainya akhirnya Nick berhasil meyakinkan penonton dengan argumen-argumennya.

- Moral Flexibility that goes beyond most people

1. Ketika Nick menjelaskan kepada Joey mengenai tugas sebagai pengacara yang ditugasi untuk memihak seorang pembunuh yang kejam, apa sebagai pengacara harus memihak dia? Jawabannya, iya, karena tiap orang memiliki defend fair deserves.

- Mengkaitkan dengan isu-isu lain yang bisa dikaitkan

1. misalnya pada saat Nick ditanyakan oleh senator yang berperan sebagai rivalnya pada sebuah persidangan. Pada masalah bungkus rokok serta isu rokok yang mematikan. Nick bertanya, ”Kenapa hanya di kotak bungkus rokok saja yang berisi logo mengerikan?, kenapa tidak di pesawat juga? Di mobil?”

2. Atau pada saat acara talk show, Joan Show, Nick mengaitkan dengan isu dana kampanye dengan orang-orang korban merokok.

- Tidak mudah menyerah untuk mendapatkan kebenaran

Misalnya saja pada saat Nick ingin menyerah karena kariernya yang hancur berantakan karena pemberitaan mengenai Nick di media massa akibat ulah reporter yang bernama Heather.

14. Fariz Ghadati

Yang Dibutuhkan oleh seorang negosiator (dari Film “Thank you for Smoking).

o Argumen yang logis dan dapat melecehkan lawan negosiasi. Bisa dilihat ketika Talk Show dimana Nick Naylor berdebat dengan Top Aide (Health and Human Services) yang mengatakan bahwa Robin harus tetap hidup dan merokok. The Ron Goodes menginginkan Robin untuk mati sehingga anggaran mereka bisa naik. This is nothing less than trafficking in human misery (ini tidak lebih dari sekedar berdagangan kesengsaraan manusia). Nick mengatakan bahwa seharusnya Top Aide malu pada dirinya sendiri, karena sebetulnya mereka mulai meluncurkan kampanye senilai 50 juta dolar yang diarahkan kepada persuading kids untuk tidak merokok karena kita pasti semua bisa setuju karena tidak ada hal yang lebih penting dibanding anak-anak Amerika.

o Alasan persuasif yang masuk akal. Hal itu bisa dilihat ketika negosiasi antara Nick dan Boss Academy of Tobacco Studies untuk mendapatkan 50 juta dolar dan si boss hanya mengijinkan 5 juta dolar, dan Nick berkata bahwa 5 juta dolar hanya dapat sepasang poster di Subway dan it’s not going to impress anyone.

o Argumen yang bisa membuat orang lain untuk berpikir kembali apakah yang dipikirkan selama ini benar dengan didukung oleh bukti-bukti nyata, dengan kata lain argumen yang kita keluarkan bisa mematahkan pemikirannya yang selama ini dianggapnya benar dengan menunjukkan bukti-bukti nyata. Hal itu bisa dilihat ketika Nick berbicara kepada seorang gadis kecil di Kelas anaknya yang mengatakan bahwa ibunya mengatakan bahwa merokok bisa membunuh, kemudian Nick menanyakan bahwa apakah ibunya seorang dokter? Peneliti ilmiah atau sejenisnya? Gadis kecil menjawab tidak, dan Nick dengan jahatnya mengatakan bahwa berarti ia bukan tenaga ahli yang bisa dipercaya, benarkah?

o Argumen yang bisa mengganggu pikiran lawan negosiator. Bisa dilihat ketika anaknya Nick bertanya kepada ibunya kenapa ia tidak bisa pergi ke California? Ibunya menjawab karena California bukanlah tempat yang aman, dan disamping itu tidak sesuai untuk kamu karena ayahmu membawa kamu pada perjalanan bisnisnya. Si Anak berkata apakah karena tidak sesuai karena ibu sedang mengalami frustasi atas kegagalan pernikahan dan menggunakanku untuk menggali frustasimu untuk melawan orang yang tidak kamu cintai lagi, aku akan memahami.

o Bisa membuktikan bahwa argumen lawan adalah salah dan jika lawan kita salah maka kita akan benar. Bisa dilihat ketika Nick dan anaknya Joey berdebat untuk mempertahankan kepentingannya masing-masing, yakni Nick mempertahankan Vanilla dan Joey mempertahankan Cokelat.

Page 8: Thank You for Smoking!

o Argumen yang meyakinkan, “take it or leave it”?. Bisa dilihat ketika Nick dan Marlboro Man bernegosiasi, Nick berargumen dengan meyakinkan Marlboro Man dan memberikan pilihan, kamu akan mempertahankan uang ini atau kamu akan kehilangan semua ini. Apabila ia normal dan bisa berpikir, ia tidak akan menolak uang itu.

o Argumen yang tepat, jika bisa membantah dengan tepat maka kita tidak akan pernah salah. Bisa dilihat ketika show di TV antara Nick dan Senator

15. Indah Dwi P.

Menurut film “Thank you for Smoking” yang telah saya lihat, dapat saya simpulkan bahwa Negosiator yang handal memerlukan modal untuk melakukan negosiasinya agar selalu mendapatkan tuntutan-tuntutannya. Dan modal itu adalah dapat berupa :

Niat dan keinginan yang kuat

Kemampuan dalam bernegosiasi

Keahlian dalam menggunakan taktik bernegosiasi

Percaya diri dan tidak mudah menyerah

Terus berusaha walau telah gagal

Mempunyai landasan yang kuat dalam memberikan tuntutan dan keinginan

Tidak mudah puas sehingga selalu mencari pengetahuan baru dalam bernegosiasi.

16. Bernadeta Firstiana (tia)

Seorang negosiator yang handal harus memiliki:

Keberanian dalam berbicara dan percaya diri agar orang lain mempertimbangkan apa yang dikatakan si negosiator ( seperti waktu nick naylor mengatakan bagaimana agar orang dapat tetap hidup dan merokok. Itu hanya cara agar nick,cs mendapatkan keuntungan dari penjualan rokok)

Harus memiliki posisi yang kuat (nick naylor adalah seorang jubir/lobbyist dari academy of tobacco studies)

Seorang negosiator yang baik harus tetap yakin pada pendiriannya atau pendapatnya itu benar, walaupun orang lain menganggap salah total. (jelas-jelas rokok itu berbahaya bagi kesehatan dan sudah banyak bukti bahwa rokok menimbulkan berbagai penyakit, tetapi nick naylor tetap kuat pada pendiriannya bahwa smoking is fine)

Si negosiator harus dapat memegang kendali. Tak perlu memiliki gelar doctor atau semacamnya, yang terutama adalah bicara, dan dia harus dapat meyakinkan orang lain untuk percaya bahwa apa yang dilakukan sang negosiator itu penting.

Seorang negosiator yang handal harus memiliki karisma atau daya tarik tersendiri agar orang lain yang tadinya tidak berpihak kepadanya jadi berpihak. (sewaktu nick naylor datang ke kelas anaknya untuk menjelaskan tentang pekerjaannya, nick mengajak anak-anak untuk berani menantang otoritas dan tidak begitu saja menuruti apa kata orang lain atau apa pandangan orang lain. Setiap orang harus memiliki pandangannya sendiri)

Argumen, adalah salah satu hal yang harus dimiliki negosiator, jika argumen benar maka tak akan pernah salah. Argumen yang kuat akan membantu kita dalam bernegosiasi. Apalagi jika kita berada di pihak yang ”bersalah”.(nick naylor mengajarkan pada anaknya untuk menulis apa yang ingin ditulis pada saat membantu anaknya membuat essay tentang pemerintah AS)

Negosiator harus memiliki dukungan dari pihaknya. Akan semakin kuat jika dia didukung oleh orang-orang yang setuju dengan pemikirannya. (nick naylor memiliki bos yang sangat mengandalkan nick, seorang anak laki-laki yang mengikitunya kemanapun dia pergi, dan MOD squads yang bergerak di bidang sama yaitu ”membunuh rakyat” yang berlomba untuk mengumpulkan nyawa orang yang kematiannya berkaitan dengan bidang yang diambil, yaitu: rokok, minuman keras, dan senjata).

Seorang negosiator tidak hanya harus pandai berbicara saja, tetapi apa yang dibicarakan tersebut harus sesuai fakta dan masuk akal. Dia harus menguasai bidang yang akan dinegosiasikan agar dapat memberikan argumen-argumen yang pas. Jika sang negosiator memang sudah handal dan terkenal, maka dia akan dihindari oleh orang-orang yang harus berurusan dengannya. Dengan demikian kita tidak perlu lagi berusaha keras untuk menaklukan lawan kita dalam bernegosiasi jika kita sudah memiliki nama dan keahlian.

Page 9: Thank You for Smoking!

17. Rahmawati Endah

What it takes to be a good negotiator (“Thank You For Smoking”):

Argument dengan logika yang benar membuat pernyatan yang salah sekalipun menjadi benar (Nick, di depan ruang kelas, memberikan pernyataan implisit bahwa merokok tidak apa-apa karena itu adalah proses memilih dan semua orang punya hak untuk memilih.)

Ketenangan emosional (Nick melobi seorang pengusaha perfilman Hollywood untuk memasukkan rokok dalam film.)

Penyesuaian taktik dan strategi negosiasi sesuai dengan konteksnya (Nick yang berdebat dengan anaknya tentu berbeda dengan Nick ketika berargumen dengan bosnya atau ketika sidang peradilan.)

Never fall into besotted action and get distracted (Nick berada dalam masalah akibat terpancing rayuan wanita yang tenyata seorang reporter)

18. Theosa Dinar S (21596)

Adapun ciri-ciri atau modal untuk bisa menjadi negosiator yang baik adalah sebagai berikut : (berdasarkan film : “Thankyou for Smoking”)

a. Memiliki banyak informasi yang dikumpulkan melalui sumber informasi yang bisa dipercayaSemakin banyak informasi yang bisa kita dapatkan tentang siapa sebenarnya lawan negosiasi kita,apa yang menjadi prioritasnya dalam bernegosiasi, dan lain-lain. Maka kita pun bisa makin memperkuat posisi kita dalam negosiasi dan bahkan memaksanya untuk memenuhi posisi kita. Dalam film ini, Nick mempunyai 2 sahabat (Polly Bailey dan Boby Jay Bliss, yang juga seorang pelobby bagi industri alcohol dan senjata) yang setiap minggunya selalu berkumpul dan saling bertukar informasi dan pengalamannya dalam melakukan negosiasi yang sulit, dan dari persahabatan mereka itu Nick pun mampu mengumpulkan informasi-informasi yang berguna yang dibutuhkannya dalam bernegosiasi.

b. Dengan memiliki pengetahuan yang banyak kita bisa memiliki banyak argument-argument yang “terlihat masuk akal” dalam menangkis setiap pernyataan-pernyataan yang menyudutkan kita dalam bernegosiasi (self-defend) dan juga sekaligus mampu membujuk lawan agar mau memenihi posisi kita. Salah satunya, seperti semboyan Nick dalam film tersebut “It is an argument, not a negotiation” yang mempelihatkan akan pentingnya argumen - argumen yang bisa diterima oleh pihak lawan.

c. Bila ingin menjadi negosiator yang handal, kita dalam bernegosiasi hendaknya tidak menganggapi setiap tahapnya secara pribadi ataupun melibatkan perasaan emosi. Hendaknya kita hanya berfokus pada pemecahan pokok masalah dalam negosiasi tersebut. Jangan sampai seperti Nick yang akhirnya jatuh pada rayuan Heather Holloway (Katie Holmes), yang pada akhirnya malah menjatuhkan kariernya sebagai negosiator yang handal.

d. Selalu mengembangkan kemampuan berbicara, karena salah satu kunci utama dalam bernegosiasi adalah keterampilan berbicara. Hal ini ditunjukkan Nick, biarpun pada akhirnya dia dipecat dari The Academy of Tobacco Studies, namun dia tetap menjadi sesorang pelobby handal dengan bekerja di bidang public relations training firm yang concern pada pembangunan image telepon selular. Pandai berbicara bukan berarti banyak omong, melainkan tahu tempatnya dimana seorang negosiator harus berbicara. Seorang negosiator malah harus bisa mendengarkan lebih banyak terhadap apa yang lawan katakan, karena dengan semakin sedikit negosiator banyak bicara maka semakin sedikit pula kesalahan yang akan dia buat.

e. Sebagai seorang negosiator yang handal, kita dituntut untuk selalu meyakini bahwa apa yang kita perjuangkan itu adalah sesuatu yang layak diperjuangkan dan apa yang diperjuangkan lawan adalah salah. Seperti Nick Naylor, yang bekerja sebagai tobacco lobyyist, selalu dihadapkan pada tuntutan-tuntuan dari pihak yang menganggap bahawa rokok itu membahayakan akan tetapoi Nick selalu bisa membalikkan situasi yang awalnya tidak mendukungnya menjadi berpihak padanya. Seperti yang selalu jadi semboyan Nick : “I don't have to be true. I just need to make sure that you are wrong. If you are wrong, automatically I am in the right side..”

19. Diah Ayu Kartika

What it takes to be a good negotiator:

Punya pendirian kuat dan tidak mudah menyerah atas apa yang sedang kita perjuangkan.

Memiliki kepercayaan diri yang besar.

Page 10: Thank You for Smoking!

Mengerti keahlian bernegosiasi.

Practice alot.

Memahami bahwa lawan sama2 memiliki tekanan yang besar, jadi kita merasa posisi masing2 pihak seimbang.

Berpengetahuan luas, mengerti posisi kita dan posisi lawan.

Selalu memasukkan kata kompromi dalam agenda negosiasi.

Mengesampingkan ego dan berusaha mencapai win-win solutions.

Berpikiran terbuka dan flexible.

Bisa berpikir jernih dibawah tekanan.

20. Olga Audita A.

Sesuai dalam film Thank You For Smoking, seorang negosiator yang baik harus :

mempunyai kelenturan moral yang melebihi orang pada umumnya

kemampuan mempersuasi lawan berunding

kemampuan berargumen secara tepat agar bisa melemahkan atau bahkan mematahkan argumen lawan berunding

kemampuan membaca reaksi lawan terhadap suatu strategi dan taktik yang digunakan untuk berunding

21. NILA PUTRI PERDANA

Modal yang harus dimiliki oleh seorang negosiator tangguh antara lain:

1. Kepercayaan diri yang besar

2. Kemampuan mematahkan argumen lawan

3. Menggunakan taktik negosiasi yang tepat dan efektif

4. Kemampuan menganalisa masalah secara tepat

5. Gaya negosiasi yang meyakinkan

6. Being a problem solver

7. Mampu membangun good will

8. Menghindari penggunaan taktik dan gaya yang bersifat antagonis

9. Menghindari sikap overconfidence

10. Mampu mereframe isu yang dihadapi dengan baik

11. Membangun hubungan baik dengan lawan negosiasi

22. GERALDUS DANISTYA KALOKA PUTRA

Dari film yang sederhana ini, menjadi seorang negosiator yang handal merupakan sebuah bakat, namun tentu saja masih memiliki kemungkinan untuk dipelajari. Film Thank You for Smoking ini membawa pesan yang brilian bahwa untuk menjadi seorang negosiator yang handal dan mampu memenangkan segala negosiasi, dan beberapa modal yang bisa dilihat adalah:

1. Nick Naylor berkata kepada anaknya, Joey, saat berada di taman hiburan, bahwa dia tak perlu meyakinkan lawannya bahwa pendapatnya yang paling benar dibandingkan pendapat lawannya, namun jika ia bisa membuktikan bahwa lawannya salah, maka ialah yang kemudian menang, tak peduli apakah ada argumen yang benar atau yang salah. Ini mengartikan bahwa semua hal yang membahas mengenai salah dan benar tidak relevan, sebab kebenaran bagi seseorang tidak selalu merupakan kebenaran bagi orang lain. Hal ini patut dihindari untuk mencapai kemenangan dalam negosiasi, tetapi berusahalah untuk membuat lawan merasa bersalah, maka Andalah pemenangnya.

2. Pakailah argumen bukan negosiasi merupakan sebuah hal yang dilakukan oleh Joey kepada ibunya saat berusaha untuk mendapatkan izin pergi dengan ayahnya, Nick. Selalu memakai argumen yang dibuat oleh lawan untuk

Page 11: Thank You for Smoking!

menjatuhkan sang lawan itu sendiri ditambahi dengan sisi sentimentil atau emosi dari sang lawan, itu merupakan sarana negosiasi yang hebat dan seringkali berhasil.

3. Untuk memaksa seseorang menerima penawaran kita, seperti saat Nick mencoba membujuk agar Lorne Lutch, Si Marlboro Man menerima uang suap, salah satu hal yang dilakukan oleh Nick adalah memberitahukan kepadanya bahwa dia “bisa kehilangan”. Seperti kata David J. Lieberman, Phd dalam buku Agar Siapa Saja Melakukan Apa Saja Untuk Anda (terbitan Penerbit Serambi), bahwa apapun yang beresiko untuk menghilang dari kita, akan sangat kita hargai (halaman 56), terlebih jika kita bisa meyakinkan lawan kita bahwa hal itu bisa mencegahnya dari konsekuensi konsekuensi negatif yang menimpa dirinya (halaman 114). Seperti yang dilakukan oleh Nick, dia mencoba meyakinkan seberapa banyak yang bisa dipakai oleh Lorne Lutch dengan uang itu untuk kesenangannya daripada ketika dia menggunakan uang itu untuk amal atau lain sebagainya, dengan sendirinya Lorne Lutch pun mau menerima uang suap tersebut.

4. Seks merupakan sarana negosiasi paling ampuh dan paling berbahaya bagi tidak hanya untuk para negosiator, tetapi hampir setiap orang, sebab kadang orang (terutama laki-laki) dapat dimanipulasi untuk mendapatkan apa pun yang diinginkan oleh lawannya. Seperti yang dilakukan oleh wartawati Heather Holloway untuk mengorek segala informasi mengenai apa yang dikerjakan oleh Nick Naylor untuk Big Tobacco Studies. (NB: sungguh tidak disarankan untuk menggunakan cara ini)

23. Maria Patricya N.

Pertanyaan : apa yang membuat sang tokoh dalam film ini (Nick Naylor) menjadi negosiator yang unggul?

a. fakta

Ia selalu mempunyai fakta yang mendukung argumennya. Dalam hal ini fakta yang berkaitan dengan masalah rokok dan kesehatan.

Adegan:

Pada acara Career Day di sekolah anaknya, ia mengatakan bahwa kita tidak dapat langsung percaya kepada setiap perkataan orang dan harus mencari fakta sendiri apakah coklat itu berbahaya atau tidak.

Meyakinkan anggota MOD bahwa ia benar-benar serius akan dibunuh dengan memaparkan fakta bahwa orang yang mati karena rokok mencapai 1200 orang perhari melebihi alkohol dan senjata.

b. mengetahui inti dari pertanyaan

dengan mengetahui inti atau kebenaran dari pertanyaan yang diajukan ia dapat memberi argumen yang tepat. Dengan memberi argumen yang benar kamu tidak mungkin salah.

Adegan :

o Nick Naylor memberi tips ini pada anaknya ketika anaknya membuat esai tentang “mengapa pemerintahan Amerika disebut sebagai pemerintahan yang terbaik di dunia?”

c. mengetahui sasaran (kepentingan)

dengan mengetahui secara pasti tentang apa sasaran kita, maka kita dapat menyampaikan argumen yang benar untuk mencapainya. Bukan hanya sekedar untuk menjatuhkan lawan di depan kita.

Adegan :

Nick Naylor beradu argumen dengan anaknya Joe tentang es krim rasa apa yang terenak coklat atau vanilla. Walaupun Joe tetap tidak bingung, Nick mengatakan bahwa kepentingannya memang bukan untuk meyakinkan Joe namun untuk meyakinkan pasar.

d. mau terus belajar dan berlatih

dengan terus belajar dari orang lain maka kemampuan juga dapat terus terasah. Dan argumen juga dapat terus berkembang bila kita dapat mendengar pandangan dari orang lain.

Adegan :

ketika bertemu dengan Jeff Megall, agen dari Hollywood Nick berkata dalam hati bahwa ia dapat belajar dari orang ini.

Pertemuan MOD dimana mereka saling bertanya bagaimana harus berargumen untuk melawan organisasi atau pejabat yang tidak menyukai produk mereka.

Page 12: Thank You for Smoking!

24. ROSANTI BUDI RAHAYU / 21323

Pertanyaan : Modal yang dibutuhkan untuk menjadi negosiator?

Mampu menanamkan konsep lobi dan negosiasi. Karena pergaulan kemasyarakatan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional memerlukan pelobian dan negosiator yang handal (komunikabilitas) untuk dapat mencegah agar tidak terjadi atau berkembangnya suatu konflik yang berkepanjangan yang pada akhirnya akan menjadi suatu bentrokan fisik, bahkan peperangan. Sekarang ini proses melobi dianggap penting, karena penggunaan kekuasaan yang sewenang-wenang atau kekerasan guna mendapatkan konsesi atau persetujuan tidak lagi dapat diterima atau dianggap illegitimate. Lobi dan negosiasi walaupun bentuknya berbeda, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai suatu target tertentu. Lobi-lobi atau negosiasi harus diperankan oleh Pelobi (lobyiest) yang mahir dan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang tinggi (komunikabilitas). Namun negosiasi merupakan suatu proses resmi atau formal, sedangkan lobi merupakan bagian dari negosiasi atau dapat pula dikatakan sebagai awal dari suatu proses negosiasi. Biasanya lobi-lobi dilakukan sebagai pendekatan dalam rangka merancang suatu perundingan. Apabila lobi berjalan baik maka diyakini akan menghasilkan perundingan yang sukses.

Menurut French dan Roven, Baldridge dan Kanter1, ada beberapa sumber kekuatan dalam melakukan negosiasi, yaitu otoritas, informasi dan keahlian, kontrol terhadap penghargaan, kekuatan memaksa dengan kekerasan, aliansi dan jaringan, akses terhadap dan kontrol kepada agenda, mengendalikan tujuan dan simbol-simbol, serta kekuatan personal. Di samping itu, sebelum menetapkan aktor/pelobi/negosiator, tempat dan waktu perundingan, pendekatan dan target, keberhasilan lobi adalah juga merupakan modal yang tidak kalah pentingnya. Strategi, teknik dan taktik negosiasi yang telah dirancang dengan baik dengan memenuhi prinsip-prinsip bernegosiasi adalah juga merupakan modal yang dapat menentukan keberhasilan negosiator dalam bernegosiasi, termasuk di dalamnya adalah kemampuan berkomunikasi. Strategi yang dimaksud antara lain :

1. negosiator harus tahu persis target yang ingin dicapai

2. negosiator harus memiliki wewenang untuk melakukan negosiasi

3. negosiator harus mendalami masalah-masalah yang dirundingkan dengan baik

4. negosiator harus mengenali mitra rundingnya dengan baik, serta

5. negosiator harus memahami hal-hal yang prinsip dan yang bukan prinsip.

Sedangkan beberapa cara untuk menjadi negosiator yang baik adalah :

Negosiator yang baik adalah komunikator yang ulung. Negosiator harus menyadari tidak hanya pada apa yang dikatakan tetapi juga pada apa yang tidak dikatakan pihak lain. Dengan kata lain banyak aspek komunikasi non-verbal seperti gerak postur, gerak isyarat, kontak mata, gerak kepala, senyum, tawa, dan gerak tangan ketika negosiasi sedang berlangsung. Semakin memahami isyarat-isyarat komunikasi non-verbal semakin berhasil negosiator melakukan tugas dan mencapai tujuannya.

Negosiator juga harus menjadi pendengar yang baik dan dapat memahami sinyal yang tersembunyi dibalik ungkapan serta mampu berkonsentrasi pada apa yang dikatakan oleh orang lain. Sinyal dapat berbentuk pesan-pesan verbal dan non-verbal yang cenderung bisa berbeda dan bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh orang yang bersangkutan.

Negosiator harus memiliki kemampuan untuk melakukan persuasi. Negosiator juga harus mampu mendikte taktik persuasi ketika digunakan pihak lain. Seni dan teknik persuasi yang diterapkan akan menunjukkan seberapa jauh kekuatan negosiator dalam bernegosiasi. Penerapan seni dan teknik persuasi yang elegan tidak akan memberi akibat negatif, seperti rasa dendam atau kalah pada pihak lain. Namun justru sebaliknya mereka akan respek pada si-negosiator.

Nogosiator harus menerapkan strategi dan taktik, karena semakin bermutu strategi dan taktik yang diterapkan semakin berhasil negosiasi yang dicapai.

25. Aldi Triyanto

Seorang negosiator yang baik harus memiliki keahlian berbicara, pandai menyusun dan mengatur setiap perkataan, mampu mempengaruhi dan mengubah paradigma pemikiran lawan, mendengar dan menganalisa dengan seksama keinginan pihak lawan lalu melakukan reframe & rephrase isu. Pandai berargumen (argumen yang benar dan tepat), pandai mengendalikan diri dan mengendalikan emosi apabila mendapat serangan frontal dari lawan. pandai mengenali strategi lawan, mampu memanipulasi lawan dengan hati-hati. Memiliki sikap rasional, logis, dan tetap berpedoman kepada penyelesaian berbasis problem solving.

Page 13: Thank You for Smoking!

26. Marta Tintya K.

Dari film ini saya bisa belajar banyak tentang bagaimana untuk menjadi seorang negosiator yang handal. Merokok? Jika anda membayangkan tentang rokok pasti hal yang ada di pikiran kita rokok adalah contoh buruk yang dapat merusak kesehatan. Tetapi di film ini anda bisa melihat di tangan Nick Naylor, seorang lobbyist Big Tobacco Academy, sebuah perusahaan yang hidup dari hasil penjualan rokok, dengan keahliannya berbicara dia bisa merubah image rokok yang buruk itu menjadi lebih baik.

Di suatu kesempatan, acara talkshow Nick berhasil merubah pikiran seorang anak penderita kanker paru-paru untuk tidak usah khawatir merokok karena nantinya dia akan mati juga walaupun tidak merokok. Tindakan ini dilakukannya untuk melawan kampanye peraturan baru yang merencanakan memasang label racun diluar kemasan rokok sebagai pengganti kata dilarang merokok yang ada di kemasan rokok pada umumnya. Perusahaan tempat Nick bekerja menugaskan dia untuk melobi pembuatan film yang fantastis supaya orang - orang bisa kembali hidup semangatnya untuk merokok. Disini kita dapat belajar dengan gaya bicara yang asik dan memiliki alasan rasional secara tidak langsung kita bisa meyakinkan seseorang bahwa hal itu memang benar.

Nick Naylor mempunyai dua orang sahabat yang profesinya sama tetapi di bidang yang berbeda. Sahabat wanitanya adalah lobbyist untuk asosiasi minuman keras sementara sahabat prianya adalah lobbyist untuk asosiasi senjata api. Dibalik pekerjaan mereka yang banyak menuai kontroversi ternyata mereka juga mempunyai alasan yang rasional untuk tetap enjoy melakukan pekerjaannya, karena pekerjaan mereka merupakan salah satu pengendali jumlah kematian manusia di dunia. Jika orang sehat semua, tidak ada perang maka jumlah penduduk dunia akan bertimpangan dengan wilayahnya.

Nick juga mempunyai masalah keluarga. Yaitu masalah hak asuh anaknya Joey, ibu kandung Joey kurang setuju anaknya diajak berpergian dengan ayah kandungnya karena profesi ayahnya yang dekat dengan lingkungan rokok. Padahal, Joey anak yang sangat pandai dan kagum akan kelihaian ayahnya dalam melobi. Sayangnya, jalan yang ditempuh Nick tidak selamanya mulus. Karirnya jatuh di tangan seorang wartawan cantik yang diperankan oleh Katie Holmes. Semua hal yang seharusnya tidak diketahui publik jadi terbongkar karena si wartawan cerdik ini berhasil mengelabui Nick. Semua rahasia Nick yang seharusnya off the record diungkap semuanya di saat dirinya sedang tertimpa masalah. Hal ini membuat Nick sempat menyerah, namun saat Joey mengingatkannya untuk membuat sesuatu yang salah menjadi benar, yaitu dengan cara membalikkannya semangat Nick untuk lanjut kembali hidup.

Banyak pelajaran yang bisa didapat dari film ini, bagaimana cara kita melakukan pembelaan diri dari masalah. Ternyata untuk membuat lawan anda percaya, anda hanya butuh argument bukan negosiasi. Negosiasi adalah proses kelanjutan dari penyelesaian masalah yang ada. Jika pertama anda sudah mempunyai argument yang meyakinkan bahwa argument dia salah maka hasil argument yang ada di tangan andalah yang akan diyakini kebenarannya. Dengan begitu, anda jadi lebih mudah menentukan kemana arah perundingan ini.

27. Alia mirza fatmala/22022

Negotiators:

Kudu struggle

Bisa membaca situasi dengan cepat

Pantang menyerah

Harus punya info lebih ttg bidang yang dikuasainya ( jika dia mewakili suatu perusahaan) atau memiliki info lebih ttg permasalahan yang dia hadapi.

Punya relasi dan banyak chanel

Bisa menyusun dan menyesuaikan taktik berunding.

Contoh : pada saat tokoh utama bertemu sama marlboro man, negosiasi yang digunakan adalah rapid sequencing, dimana disaat lawan kita bersikap contending, kita bersikap lebih kooperatif dan lebih bersahabat.

Bisa memisahkan arena negosiasi

Terkadang, budaya bisa menjadi faktor yang berpengaruh terhadap bagaimana cara kita bernegosiasi.

Seorang negosiator harus memiliki loyalitas dan prinsip dalam memperjuangkan kewajibannya.

Seperti yang saya lihat dari komik yang saya baca, tidak semua negosiasi berlangsung dalam ruangan, berhadapan dengan pejabat atau orang-orang penting dari berbagai negara. Ada kalanya negosiasi terjadi dalam situasi yang

Page 14: Thank You for Smoking!

mencekam, dengan lawan negosiasi yang bisa saja merupakan teroris. Bukan hal yang tidak mungkin sang negosiator disiksa untuk menyerah terhadap negosiasi yang sedang berlangsung. Disinilah profesionalisme diuji.

28. Shiela Riezqia NIM. 21550

Dalam film Thank You for Smoking, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran berkaitan dengan negosiasi, seperti:

1. Dalam adegan pembuka film, ditampilkan bahwa Nick Taylor, Wakil Direktur dari Akademi Kajian Tembakau dan pelobi utama industri tembakau di Washington DC, berada dalam sebuah acara talk show. Perbedaan kepentingan dan pendapat antara dia dan para pihak yang bersebrangan dengannya (seperti Ron Goode, wakil dari senator Ortolan Finistirre dari Vermont) dapat diatasi dengan cara “menghantam” pendapat mereka dengan keras, tegas, membuktikan kalau lawannya salah, berbicara lebih dulu dan tak memberikan desempatan pada lawannya untuk berbicara banyak, serta (yang paling menarik) memberikan janji sesuai dengan harapan pihak yang bersebrangan dengannya. Janji tersebut adalah pengadaan dana sebesar 50 juta dollar untuk kampanye membujuk remaja agar tidak merokok (iklan remaja anti rokok). Beberapa hal ini dilakukan Nick agar sebagian besar hadirin dan penonton acara tersebut sependapat dengannya (dan ia cukup berhasil).

2. Ketika menjadi tamu dalam kelas anaknya, Joey Taylor, Nick memberikan “tips” kepada anak-anak mengenai cara bernegosiasi dengan orang lain, khususnya orang tua mereka. Nick mengatakan bahwa jika sesuatu disampaikan oleh seorang yang bukan ahli (seperti seorang ibu yang bukan dokter melarang anaknya untuk memakan cokelat), kita harus mempertanyakannya kembali dengan melontarkan kalimat “Kata siapa?” Secara tidak langsung, Nick memberitahukan bahwa memakai logika berargumen dan bernegosiasi.

3. Nick berkata kepada Joey ketika mereka berada di ruang keluarga, “Kalau argumenmu benar, kau tak akan pernah salah”. Dalam perkataan ini, Nick ingin menekankan bahwa membangun argumen yang logis dan benar sangat diperlukan agar suatu negosiasi dapat berhasil dan memenuhi kepentingan kita.

4. Berikut contoh negosiasi yang gagal bagi Nick dalam film ini: Nick mencoba bernegosiasi dengan mantan isterinya untuk membawa Joey ikut serta dalam perjalanan dinasnya ke Los Angeles, California. Dalam negosiasi tersebut, Nick mencoba mempersuasi istrinya agar mengizinkannya membawa Joey dengan mengatakan bahwa perjalanan ini bukan hanya liburan, melainkan juga pengalaman belajar, California adalah salah satu negara bagian yang pertumbuhannya cepat, dan memiliki jumlah pemilih terbanyak. Intinya, perjalanan ini bagus bagi Joey. Meski demikian, dalam adegan ini, mantan isterinya tetap menolak permohonan Joey karena Joey memiliki reputasi yang tidak baik dimatanya (contohnya, Nick pernah membawa Joey ke Virginia untuk melihat pebrik rokok) dan setidaknya masih terdapat hostility diantara mereka. Dalam kasus ini, dapat diambil pelajaran bahwa agar suatu negosiasi dapat berjalan baik, para negosiator seharusnya memiliki reputasi yang baik, memiliki trust, serta tidak terdapat permusuhan diantara mereka (atau salah satunya).

5. Dalam bernegosiasi dengan ibunya untuk mengizinkannya pergi dengan ayahnya ke Los Angeles, Joey memberikan argumen yang unik dan tegas sehingga “memenangkan” negosiasi tersebut. Ia juga menempatkan dirinya seandainya ia menjadi sang ibu dan berusaha memahami perasaannya dengan mengatakan, “Tapi kalau ibu rasa lebih penting memakaiku untuk penyaluran frustasi terhadap orang yang sudah tak ibu cintai, aku mengerti.” Dalam kasus ini, untuk menggiring negosiasi menuju keberhasilan, diperlukan juga kemampuan negosiator untuk berempati (mencoba menggunakan perspektif lawan dengan cara membayangkan dirinya adalah lawan) dan fokus pada pertanyaan-pertanyaan yang muncul dipikirannya.

6. Dalam adegan di taman bermain, Nick memberikan tips kepada Joey--dan juga untuk kita--bahwa untuk menjadi seorang pelobi dan negosiator yang handal, dibutuhkan juga kelenturan/fleksibilitas moral yang melebihi orang-orang pada umumnya. Selain itu, untuk memenangkan argumen dan perdebatan, yang diperlukan adalah hanya sebuah pembuktian bahwa lawan salah, karena jika lawan sudah salah, kita menang. ”Ayah buktikan kau salah. Jika kau salah, ayah benar”, ujar Nick kepada Joey.

7. Sebelum Nick dan Joey datang ke rumah Lorne Lutch, seorang Marlboro Man yang asli untuk ”memberi suap dengan sayap malaikat dan tidak ada perjanjian tutup mulut”, Nick sudah tahu bahwa sebagai seorang koboi, Lorne tidak akan menerima suap. Untuk itu, Nick sudah mempersiapkan hal apa yang akan ia lakukan untuk mengantisipasi hal ini. Ketika menerima penolakan Lorne untuk menerima uang tersebut, Nick langsung mengatakan apa yang ada di pikiran Lorne (bahwa ia pasti akan langsung telepon LA Times dan CNN, meminta kerjasama Bonnie Carlton untuk mengisahkan kisahnya, menuangkan uang tersebut di lantai dihadapan LA Times dan CNN, serta mengatakan apa yang mau ia lakukan dengan uangnya, seperti mendirikan Yayasan Kanker Lorne Lutch). Ia juga mengatakan bahwa Lorne hanya memiliki dua pilihan, yaitu menyumbangkan semua uang tersebut atau menyimpan semuanya untuk kepentingan pribadinya dengan memberikan alasan bahwa tidak masuk akal bagi Lorne untuk memakai semua uang pemberian The Captain itu jika Lorne tetap saja berbicara hal buruk mengenai seluruh aspek dan stakeholders dalam

Page 15: Thank You for Smoking!

industri rokok. Akhirnya, Lorne menerima uang tersebut untuk keperluan pribadinya. Dalam kasus ini, dapat diambil pelajaran bahwa untuk membuat Lorne menerima uang tersebut, Nick menggunakan perspektif Lorne tentang apa yang akan dia lakukan setelah ia menerima uang tersebut. Nick juga memiliki beberapa informasi yang berguna mengenai Lorne (mantan Marlboro Man yang mengecam industri rokok dan tengah diindap sakit kanker paru-paru dan kehidupannya sangat sederhana) yang dapat ia gunakan untuk membentuk preferensi Lorne dan memberikan hanya dua pilihan (pakai semua atau sumbangkan semua) dengan alasan yang akhirnya diakui Lorne cukup logis (Lorne, kamu tidak mungkin menerima uangnya tapi kamu masih berbicara hal buruk mengenai industri rokok). Menggunakan logika, memiliki informasi yang berguna mengenai lawan, dan menggunakan perspektif lawan dalam bernegosiasi, merupakan hal yang penting dimiliki dan dilakukan oleh negosiator.

8. Seorang negosiator harus memiliki data dan informasi yang mencukupi untuk dipergunakan dalam negosiasi. Disamping itu, seorang negosiator harus memiliki power dan membangun reputasi mengenai ketegasannya sebelum memasuki negosiasi. Dalam film ini, Nick sering melakukan pelbagai hal tersebut dalam beberapa negosiasi yang dilakukannya

29. nick sandy santiago/22281

Modal yang dibutuhkan untuk menjadi negosiator yang handal (berdasarkan film Thank You For Smoking):

Pandai berargumen. Hal ini merupakan hal yang penting bagi seorang negosiator. Dengan menciptakan argumen yang baik dan tepat dalam setiap negosiasi, tentu saja proses pencapaian keinginan dalam negoasiasi tersebut dapat berjalan dengan lebih lancar. Seperti yang terjadi pada perundingan antara Nick Naylor dan Lorne Lutch, si Marlboro Man. Nick ditugasi oleh Kapten untuk memberikan uang kepada Lorne agar tutp mulut dalam diagnosa kanker berikutnya. Awalnya Lorne menolak untuk menerima uang tersebut. Kemudian Nick menyuruh Lorne untuk membeberkan aksi penyuapan tersebut kepada stasiun televisi dan menyatakan bahwa ia tak sudi untuk menerimanya. Uang tersebut akan ia gunakan untuk mendirikan sebuah yayasan kanker. Melihat hal tersebut Lorne bertanya, “Semuanya? Tak bisakah aku menyimpan sebagian untuk keluargaku?”

“Kau tak bisa menyimpannya. Kau mencela kami namun akan menyimpan uangnya, yang benar saja? Pilihannya hanya kau mengambil uang ini atau tidak sama sekali,” kata Nick. Tentu saja Lorne lebih memilih untuk menerima uang tersebut dan tujuan Nick pun tercapai.

Kemampuan spin control yang baik. Kemampuan ini dibutuhkan untuk memperkuat posisi tawar, bahkan memutarbalikkannya, dalam sebuah perundingan. Tentu saja spin control ini tidak akan berhasil apabila tidak didukung dengan argumen-argumen yang jitu. Nick Naylor pun menggunakan hal ini dalam beberapa adegan, salah satunya ketika berada dalam adegan talk show di awal film. Apabila dilihat secara langsung posisi tawar Nick tentu saja kalah sebab dari pihak yang pro terhadap rokok hanyalah dia seorang dan tidak mendapatkan simpati dari penonton, sedangkan ia menghadapi lawan dengan jumlah yang lebih banyak. Tetapi selanjutnya ia berhasil memutarbalikkan posisi tawarnya itu menjadi lebih kuat dengan memberikan argumen-argumen yang “menyerang” lawan-lawannya.

Berani dan tahan banting. Hal ini menjadi penting bagi seorang negosiator sebab bukanlah tidak mungkin apabila suatu saat negosiator akan berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Dengan keberanian dan ketahanan tersebut, negosiator dapar menentukan langkah-langkah apa saja yang harus diambil untuk keluar dari kondisi tersebut. Hal ini diperlihatkan oleh Nick Naylor ketika seluruh rahasianya dibeberkan oleh pers yang kemudian meyudutkannya dan memperburuk citranya yang akan memberi kesaksian dalam siding senat. Namun yang terjadi kemudian ialah Nick memilih untuk tetap memberikan kesaksian dan balik menyerang sang wartawati yang telah “menjebaknya”.

30. Sirajudin Hasbi

Dalam film Thank You for Smoking mengisahkan mengenai seorang pelobi / negosiator ulung bernama Nick Naylor. Dia merupakan pelobi utama industri tembakau di Washinton D.C dan wakil direktur di Akademi Kajian Tembakau. Nick yang menjadi juru bicara perusahaan rokok terkenal adalah musuh utama ahli kesehatan dan masyarakat karena dianggap bertanggung jawab terhadap angka kematian yang tinggi yang disebabkan oleh nikotin yang terkandung di dalam rokok.

Yang akan menjadi fokus dalam review ini adalah mengenai how to be a good negotiator dengan berdasar pada referensi yang ada dalam film tersebut. Menjadi seorang negosiator yang baik adalah tidak mudah dan wajib menguasai teknik - teknik khusus. Berikut merupakan paparan mengenai teknik - teknik tersebut.

Pertama, pandai berargumen dengan diperkuat data - data. Karena, cara terbaik untuk memenangi sebuah negosiasi atau lobi adalah dengan memberikan argumen yang kuat. Mudahnya, kalau argumen benar maka seorang negosiator tidak akan pernah salah atau kalah. Tetapi, patut diperhatikan bahwa dalam membentuk sebuah argumen yang kuat dan meyakinkan maka harus disertai dengan bukti / data yang kuat dan benar. Antara argumen dan negosiasi ini berkaitan erat

Page 16: Thank You for Smoking!

dan saling mendukung. Jadi, menjadi negosiator yang baik salah satu faktor utamanya yaitu pandai berargumen dengan bukti yang valid.

Kedua, mampu memanfaatkan fakta. Fakta yang ada terjadi dapat dimanfaatkan untuk menambah kekuatan argumen. Fakta ini harus diolah sedemikian rupa agar dapat dengan mudah dicerna sehingga mampu mempengaruhi pikiran orang lain untuk percaya pada apa yang kita katakan. Pengolahan fakta ini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan permainan kata - kata, cara ini banyak dijumpai dalam dialog yang dilakukan oleh Nick Naylor.

Ketiga, kaya ide dan inspiratif. Seorang negosiator haruslah memiliki banyak ide sekaligus inspiratif agar tidak mudah dikalahkan dalam bernegosiasi. Dengan memiliki ide brilian dan variatif maka setiap negosiator mampu keluar dari tekanan dari lawan negosiasi untuk selanjutnya memenangkan negosiasi. Negosiator yang inspiratif akan membuat rekan dan lawan segan terhadapnya, mampu menarik simpati dari pihak lain ( seperti khalayak ramai ), dan menciptakan teamwork yang baik dalam tim negosiasinya.

Keempat, kelenturan moral. Apa yang dimaksud dengan kelenturan moral di sini adalah mampu menempatkan diri dimanapun sesuai dengan kepentingannya. Misalkan, dalam kasus kejahatan seorang negosiator haruslah meyakini bahwa “ pembelaan adil “ adalah hak bagi semua, baik bagi tertuduh maupun korbannya. Intinya adalah mengetahui kepentingan mana yang sebenarnya sedang diperjuangkan, meski itu bertolak belakang dengan pendapat kebanyakan orang.

Kelima, fokus pada kepentingan. Setelah kita tahu kepentingan mana yang kita perjuangkan, maka selanjutnya kita harus fokus pada kepentingan yang akan diperjuangkan. Untuk fokus, setiap negosiator ada baiknya membuat garis haluan - haluan sebelum bernegosiasi agar tidak keluar dari kepentingan yang diperjuangkan. Selain itu, apabila fokus kesepakatan akan lebih mudah tercapai.

Keenam, meyakinkan lawan. Meyakinkan lawan negosiasi bahwa dia salah. Seperti dalam film Thank You for Smoking, Naylor berkata “ buktikan kalau lawanmu salah, maka kamu akan dianggap benar”. Sangat menarik apa yang dikatakan Naylor, negosiator tidak perlu harus selalu benar, cukup dengan meyakinkan lawan bahwa dia salah maka kita dianggap benar meski sebetulnya kita juga tidak sepenuhnya benar. Teknik ini sangat unik dan menarik untuk dipelajari lebih dalam, karena sesungguhnya setiap negosiator membawa kebenarannya masing - masing jadi sulit untuk benar sendiri, jadi salah satu jalannya adalah dengan meyakinkan lawan salah maka dia akan menganggap kita benar.

Ketujuh, bangkit dari kondisi terburuk. Dalam bagian akhir film Nick Naylor tersudut karena artikel yang dimuat oleh seorang wartawan. Tetapi, kemudian dia berhasil menang dengan segenap kekuatannya. Artinya adalah sebagai negosiator tidak boleh cepat patah semangat dan pandai memanfaatkan momentum untuk bangkit. Bangkit dari kondisi terburuk inilah yang akhirnya menempatkan Nick Naylor sebagai pemenang dalam film tersebut.

Ciri / teknik untuk menjadi negosiator yang baik tidak hanya hal yang telah disebutkan di atas, masih banyak teknik yang lain. Tetapi, menurut hemat saya setelah menyaksikan film tersebut ketujuh ciri / teknik tersebutlah yang menjadi hal utama dan wajib dimiliki oleh setiap negosiator. Kesemuanya saya ambil dari berbagai adegan dan dialog yang diperankan oleh para aktor dalam film. Representasi yang bagus dalam film tersebut membuat para penikmat film mudah mencerna dan mempelajari teknik - teknik bernegosiasi. Maka untuk itu kita seharusnya mempelajari teknik - teknik tersebut untuk menjadi seorang negosiator yang baik. Semoga film ini bermanfaat.

31. Shelley Yuniarti/ 21765

Semua orang dapat menjadi seorang negosiator dan ada banyak hal yang diperlukan untuk menjadi seorang negosiator yang baik. Akan tetapi, apa yang dimaksud dengan negosiator yang baik? Apakah seorang negosiator yang selalu memenangkan perundingan atau seorang negosiator yang lebih sering dapat mencapai problem solving? Atau negosiator yang dapat membuat hasil yang baik di kemudian hari sehingga baik tidaknya seorang negosiator baru dapat ditentukan setelah perundingan berakhir dan melihat keadaan sesudahnya. Menurut saya, seorang negosiator yang baik tidak harus selalu memenangkan perundingan secara mutlak karena hal tersebut akan membuat zero sum game dimana ada pihak yang menang dan kalah. Seorang negosiator yang baik adalah negosiator yang dapat mencapai win-win solution melalui problem solving. Untuk itu salah satu hal terpenting untuk menjadi seorang negosiator yang baik adalah kemampuan untuk mengenali kepentingan lawan berunding sehingga dapat menentukan strategi yang cocok dalam berunding. Dengan mengetahui kepentingan lawan berunding saja tidaklah cukup tetapi kita juga harus mengetahui apa yang menjadi isu dalam perundingan dengan baik sehingga pengetahuan mengenai isu tersebut akan menjadi modal yang sangat membantu dalam proses perundingan. Pengetahuan yang dimiliki tentang isu tertentu yang dirundingkan akan membantu juga dalam mencari alternative-alternatif solusi yang dapat disepakati oleh pihak-pihak yang berunding. Selain itu, membaca sifat lawan perunding juga akan memudahkan kita untuk menentukan sikap maupun strategi dalam berunding, apakah lawan berunding kita orang yang keras kepala, sabar, seorang yang agresif, dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu kita menyusun cara agar perundingan dapat berhasil. Untuk mencapai problem solving terkadang membutuhkan waktu yang lama sehingga kesabaran juga menjadi salah satu dasar seorang negosiator.

Page 17: Thank You for Smoking!

Dari film “Thank You for Smoking” gambaran seorang negosiator yang baik tersebut adalah seorang lobbyist (Nick Naylor) yang selalu memenangkan setiap lobinya demi kepentingan perusahaannya, dalam hal ini adalah perusahaan rokok. Seorang negosiator tersebut harus dapar memberikan argument-argumen dan pernyataan yang menjebak lawannya sehingga nantinya dia yang akan diunggulkan. Setiap perkataannya adalah benar sehingga yang lain menjadi salah dan mengikuti jalan pikiranya atau dengan kata lain terbawa arus permainannya. Kecakapan dalam mempertahankan argument merupakan modal untuk membuat lawan tidak berkutit. Untuk itu, dibutuhkan modal yang selanjutnya yaitu rasa percaya diri dari si negosiator sehingga setiap argument kita dapat meyakikankan lawan. Kefleksibelan juga dapat menjadi modal dan jalan bagi seorang negosiator yaitu peka dalam melihat keadaan sekitar dan memilih keputusan yang tepat berdasarkan keadaan tersebut sehingga dibutuhkan kefleksibelan untuk itu. Akan tetapi, ada pula hal yang patut dilihat yaitu ketika ia mengalami sebuah kegagalan seorang negosiator harus dapat bangkit dan membuat kegagalan tersebut menjadi keberhasilan baginya sehingga kegigihan menjadi modal yang tidak boleh terlupakan.

32. DIMAS ARYA PAMBUDI KATIM

Film Thank You For Smoking menceritakan kehidupan seorang lobbyist perusahaan Big Tobacco bernama Nick Naylor (Aaron Eckhart) yang amat lihai membuat masyarakat pembenci rokok percaya akan semua omongan dan propaganda yang ia lakukan. Walaupun permasalahan dalam film terkesan akhirnya dengan mudah terselesaikan, seperti khasnya film-film Hollywood, namun kita dapat mempelajari berbagai lobi, negosiasi maupun provokasi yang dilakukan Naylor dari awal hingga akhir film yang amat menarik. Naylor dalam film diperlihatkan mempunyai berbagai modal dasar yang amat dibutuhkan untuk menjadi negosiator yang baik. Beberapa modal itu misalnya adalah:

Naylor sangat mengerti situasi “jika lawan Anda salah, maka Anda benar” walaupun kenyataan sebenarnya tidaklah demikian. Dengan menggunakan taktik itu, ditambah kemampuan berbicara yang amat baik, Naylor yang diskenariokan sebagai tokoh antagonis dalam acara talkshow milik Joan Lunden seperti yang diperlihatkan pada awal film dimulai malah dapat merebut hati penonton dan berubah menjadi si superhero, seakan-akan menyelamatkan bocah penderita kanker tersebut. Naylor dapat membuat seolah-olah ia benar, dan tamu yang lain, yang sebenarnya mempunyai misi mulia, salah.

Naylor juga dapat menjadi pemenang dalam talkshow tersebut, karena Naylor dapat berbicara dari sudut pandang lawan. Naylor tahu, jika ia ingin menang dalam suatu negosiasi, maka sebelumnya ia harus mengetahui keinginan lawan. Naylor pun berempati kepada bocah kanker tersebut dan berbicara dari sudut pandangnya, dan kemudian melakukan provokasi disertai berbagai alasan persuasif yang membuat lawan menerima opsi yang dia berikan.

Naylor tahu kapan saat ia harus berbicara dan kapan ia harus diam. Negosiator yang baik harus tahu situasi dan kondisi yang kondusif dan memungkinkan untuk dilaksanakannya suatu negosiasi, karena jika ia berbicara yang tidak perlu dan di waktu yang salah, kemungkinan besar negosiasi akan gagal.

Terakhir, Naylor beberapa kali ditipu dengan kejam oleh sang wartawati Heather Holloway (Katie Holmes) yang pada awalnya seakan menjadi groupie Naylor. Dan Naylor tahu jika ia hanya berdiam diri saja, namanya akan semakin tercoreng. Karena itu, bukan hanya balas berbicara, ia juga mengungkapkan berbagai isu dan skandal sang lawan yang mendepaknya di depan umum. Ia membalas dengan lebih kejam lagi. Walaupun mungkin dalam poin ini balas dendam seakan dibenarkan, namun jika menyangkut harga diri dan nama baik, apa yang dilakukan Naylor terasa wajar dilakukan. Seperti apa yang dikatakan Alfred Hitchcock, “Revenge is sweet and not fattening”.

33. Meyrina Fitrarizki 21984

Poin yang harus dimiliki untuk menjadi seorang negosiator yang baik berdasarkan film Thank You for Smoking:

Memiliki argumen yang kuat

Teguh pada kepentingan

Sanggup melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda

Tidak memutarbalikkan fakta

Mampu meyakinkan lawan dengan alasan-alasan yang logis

Pandai bermain kata untuk menarik simpati lawan

34. PIJAR R. 21999

“Apa modal yang dibutuhkan oleh seorang negosiator?”

Page 18: Thank You for Smoking!

Pengetahuan dan wawasan yang luas. Dengan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas seorang negosiator akan memiliki dasar-dasar yang kuat untuk argumennya. Wawasan mengenai apapun dan tentang hal sekecil apapun, terlebih lagi tentang bidang yang memang digelutinya (kasus dalam film: tentang rokok). Selain itu, negosiator akan dianggap “pintar” sehingga tidak akan dianggap sebelah mata oleh lawan negosiasinya. Selanjutnya, tinggal bagaimana ia mengolah data-data yang dimilikinya dan menggunakannya dalam argumen sehingga dapat memenangkan negosiasi (melalui latihan dan bakat/talent).

“If you argue correctly, you never wrong” (Nick Naylor – Thank You for Smoking)

35. DESI ROSITA

Modal yang harus dimiliki oleh seorang negosiator, berdasarkan film “Thank you for smooking” :

Pintar meyakinkan orang lain

à pada saat rapat direksi perusahaan mengenai masalah yang ada, yakni munculnya tuntutan dari pihak lain untuk menggunakan gambar dalam bungkus rokok. Nick berhasil menyakinkan para anggota direksi dan atasannya BR dengan kepiawaiannya dalam menggunakan kata kata dan contoh yang dapat menguatkan argumennya.

Pintar memberikan ilustrasi yang tepat sehingga tujuan tercapai

à pada saat rapat direksi Nick menggunakan ilustrasi-ilustrasi yang berhubungan dengan negosiasi yang sedang berlangsung sehingga tujuan yang ingin dicapai berhasil tercapai.

Mempunyai jiwa sosial yang tinggi

à Nick lebih memilih duduk di dalam pesawat dengan penumpang lain di kelas ekonomi daripada harus duduk sendirian di kelas utama. Hal tersebut dilakukan Nick dengan tujuan mengenal orang lain secara lebih dekat yang menjadi target penjualan rokok perusahaannya.

Mempunyai kepercayaan diri yang tinggi

à pada saat tampil di Joan Landon show meskipun diserang dari berbagai arah Nick tetap memiliki kepercayaan diri sehingga bisa bertahan dan berhasil menag meski diserang oleh berbagai pihak.

Membawa isu lain dalam negosiasi

à pada saat berdebat dengan anaknya tentang rasa ice cream kesukaan, Nick membawa isu lain dalam negosiasi tersebut sehingga anaknya merubah pandangannya. Begitu juga pada saat berdebat dengan senator dan pada saat sidang berlangsung.

Pandai menggunakan berbagai strategi

à dengan mengetahui kondisi ”Marlboro Man” Nick menggunakan satu strategi yang berbeda agar ”Marlboro Man” mau bekerjasama dan tujuannya tercapai.

Memanfaatkan situasi/kondisi yang ada untuk mencapai tujuan

à setelah penculikan dan sakit yang diderita, Nick menggunakan hal hal tersebut untuk meyakinkan masyarakat maupun pihak pihak lain bahwa rokok justru menyelamatkan nyawanya.

Tidak berorientasi pada kemenangan

à Nick mengatakan pada anaknya bahwa kemenangan bukanlah hal yang harus dicapai, tetapi hal yang paling penting adalah kita tidak menyerah atau kalah dari argumen orang lain atau dengan kata lain kekeuh pada apa yang kita sampaikan.

36. M Rifat

Negosiator dalam bernegosiasi memiliki berbagai trik dan tips untuk menghadapi lawannya agar dapat memenangkan atau setidaknya mendapatkan posisi yang lebih baik didalam bernegosiasi. Negosiator tidak hanya harus memahami bagaimana bernegosiasi namun juga hal-hal kecil dan penting didalamnya seperti halnya yang kita lihat di film “Thank You for Smoking”

Hal pertama yang saya perhatikan adalah bagaimana peran utama mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang jelas, hitam diatas putih. Semuanya sesuatu memiliki daerah abu-abu. Disitulah sebuah argumen dikembangkan. Selain itu disaat dia membandingkan es krim dengan rasa vanilla dan coklat. Maka kita melihat bahwa kadang kita tidak harus “menang” dengan mengatakan bahwa vanilla lebih baik dari coklat. Karena kadang kita dapat menang dengan memiliki argumen yang

Page 19: Thank You for Smoking!

lebih baik sehingga pendengar ataupun orang-orang disekitarnya mengetahui bahwa “tampaknya benar bahwa vanilla lebih baik daripada coklat”.

Hal terpenting lainnya yang saya pelajari dari film ini adalah “pertanyaan” mungkin bagi orang, bertanya adalah hal sepele, namun di film ini menunjukkan bahwa bertanya dapat membantu kita dalam banyak hal seperti membuat ide, mengklarifikasi apa yang belum jelas, serta dapat lebih memahami maksud lawan dan langkah mereka selanjutnya.

Hal ketiga yang amat penting dalam bernegosiasi adalah relasi. Dengan adanya relasi maka segala hal akan lebih mudah. Dengan adanya relasi maka negosiasi pun akan berjalan lebih lancar

Selain hal-hal tersebut, negosiator harus jeli apa dengan apa yang ada disekitarnya terutama dengan lingkungan lawannya, ini penting karena dengan mengetahui segala informasi tentang lawan maka kita bisa membalikkan keadaan. Seperti yang dilakukan pemeran utama dengan mengarahkan media bahwa keju merupakan penyebab kolesterol dan kolesterol merupakan penyebab kematian lebih daripada rokok.

Diam mungkin adalah emas. Namun mengetahui kapan diam dan kapan harus berbicara adalah berlian.

37. Bela Reza Tanjung

Hal-hal yang perlu dimiliki oleh negosiator yang handal dalam film “thank u for smoking” :

Negosiator di tuntut memiliki fleksibelitas yang tinggi..

Dapat menyusun argument yang baik.

Bisa menganalisa keadaan yang berkembang.

Persuasive.

Mempunyai pendirian yang kuat dan mental yang kuat.

Bisa memadukan strategi bernegosiasi untuk mencapai kepentingan.

Mengerti dan faham apa yang sedang di negosiasikan (ahli/expert).

38. Syarifah Asriani

Yang diperlukan untuk menjadi negosiator yang handal adalah:

1. pandai berbicara

2. memiliki argumen atau pendapat yang kuat untuk mencapai kepentingannya

3. menguasai hal yang akan dia rundingkan atau dia negosiasikan

4. harus selalu merasa sebagai pihak yang paling benar

39. Sekar Sari

What it takes to be a good negotiator?

Cara berkomunikasi yang baik

Pada saat acara talkshow Jason yang dihadiri oleh beberapa pihak lawan yang diantara merupakan asosiasi kanker paru-paru dan ibu rumah tangga yang menentang anak-anak dan remaja yang merokok. Dari situ dapat kita ambil kesimpulan mengenai pentingnya cara menyampaikan atau cara berkomunikasi yang baik. Bahasa yang dipergunakan halus dan sopan.

Mengangkat persamaan tujuan

Masih di acara yang sama, yaitu talkshow, Nick Taylor menunjukkan bahwa sebenarnya para perunding yang ada di tempat itu memiliki persamaan tujuan yaitu mengurangi jumlah remaja yang merokok, walaupun berbeda caranya. Dan bahkan, sebenarnya berlawanan tujuan. Agar memperoleh simpati Nick menyampaikan juga, “Remaja Amerika yang terpenting, kita harus menyelamatkan mereka...”. Dan untuk tujuan perluasan pemasaran rokok, dia mengambil jalur lain (BATNA) yaitu dengan mengiklankan rokok melalui film.

Memberikan frame kepada lawan atau kawan berunding.

Misalnya ketika Nick Taylor sebagai contoh orang yang berprofesi sebagai negosiator di sekolah Joey, anaknya. Seorang anak perempuan mengatakan, “Kata ibuku merokok itu buruk, dan menghancurkan hidup...”. Kemudian Nick memberikan frame dengan cara menanyainya, “Apakah ibunmu dokter? Periset ilmiah? Bukan ahli hebat khan?”

Page 20: Thank You for Smoking!

Siapa saya? Dimana saya? Saya harus bagaimana?

Nick Taylor pandai menempatkan diri. Setiap berhadapan dengan orang yang berbeda-beda maka cara dia menghadapinya berbeda pula. Ketika melakukan perundingan di kantor, di televisi, di kelas, di rumah, atau di tempat lainnya, ia menghadapi orang yang berbeda-beda pula. Di kantor dengan relasi yang setara dengan dia, dia lebih ekspresif. Namun, berbeda tentunya ketika bertemu dengan Tha Captain yang lebih tua, dengannya Nick lebih tenang dan menghormati, tanpa merendahkan bargaining positionnya.

Pendengar yang baik

Ketika berunding dengan Marlboro Ben misalnya, Nick lebih banyak mendengarkannya sehingga Marlboro Ben merasa dirinya diperhatikan kepentingannya.

Memberikan contoh yang konkret

Ketika dia mempresentasikan ide barunya tentang rokok, ataupun ketika menjatuhhkan lawan di acara televisi, dia sering menggunakan contoh yang konkret dan detail.

Eufimisme

Nick Taylor sering sekali menggunakan istilah lain walaupun intinya sama. Misalnya istilah uang suap yang dia ganti istilahnya menjadi hadiah saat bertemu dengan Marlboro Ben. Dia tetap meninggikan posisi kawan atau lawan perunding, sehingga setelah selesai dari perundingan pun lawan atau kawan berunding merasa diperlakukan secara adil.

40. Yuliana Putri Anggraini / 21631

Modal sebagai Negosiator dalam film Thank You for Smoking

Dalam film Thank You for Smoking Nick Naylor si Lobbyist Asosiasi Tembakau ini banyak memakai gaya berunding Contending yang mengutamakan posisi berunding daripada kepentingan kedua belah pihak terpenuhi. Taktik yang sering ia pakai adalah persuasive argument yang ia lancarkan kepada lawan berunding agar mau menuruti kemauannya tanpa menggunakan cara-cara kekerasan maupun ancaman. Nick Naylor juga seorang yang sangat pandai merangkai kata-kata sehingga dalam setiap perundingannya, ia selalu dapat mengambil hati lawan berundingnya. Selera humor yang bagus juga turut menjadi modal andalan yang sering ia pakai untuk mencairkan suasana, dan tak jarang di sela-sela lelucon yang ia lontarkan point perundingan yang ia bawa sejak awal pembicaraan masih disinggung walaupun secara tersirat.

Modal bagi seorang negosiator, selain ia menguasai posisi berundingnya, ia juga harus mengetahui seberapa besar prioritas kepentingan dan posisi lawan. Agar taktik yang diambil juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan, masalah mana dengan taktik yang mana. Nick Naylor juga mempunyai aspek di atas, dimana dalam adegan ia melobi si Marlboro man agar tidak mau buka mulut kepada yayasan kanker yang disebabkan oleh rokok yaitu dengan menyodorkan sejumlah uang (kompensasi non-spesifik) juga menggunakan hal tersebut. Naylor sangat tahu dengan siapa ia berunding, sehingga dengan santainya ia menyerahkan segala keputusan final kepada lawan berundingnya, namun tetap saja ia masih menggunakan argumen-argumen yang persuasif agar lawan berundingnya melunak dan menuruti keinginannya tanpa paksaan.

Sehingga apabila dipersingkat, modal untuk menjadi seorang negosiator dalam film tersebut adalah ia harus memiliki kemampuan bicara (dalam hal ini merangkai argumen) sehingga dapat mempengaruhi lawan berundingnya. Taktik contending untuk menyerang lawan berunding tidak harus selalu dilakukan dengan cara kekerasan, cukup dengan argumen yang kuat agar lawan melunak. Terkadang, cara inkonvensional di luar taktik berunding seperti lelucon berisi yang dilakukan Naylor juga perlu dilakukan agar perundingan tidak kaku.

41. GRETTA PRISAWIDY

Apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang negosiator:

kritis

negosiator yang baik, tidak begitu saja menerima teori yang berkembang di sekitarnya tanpa proses berfikir yang logis sehingga argumen yang ia kemukakan tidak mudah dipatahkan

berfikir cepat

seringkali lawan merupakan orang yang tidak mudah ditebak atau jauh dari perkiraan kita sehingga negosiator harus dapat berfikir dengan cepat untuk memutuskan strategi apa yang paling tepat untuk menghadapi lawan

mengolah kata-kata

Page 21: Thank You for Smoking!

pemilihan kata yang tepat dapat menghindarkan negosiator dari serangan lawan dan mungkin justru dapat balik menyerangnya

menguasai situasi

jika berada pada posisi yang terpojok, seorang negosiator yang baik harus dapat menguasai situasi dan tidak terpancing emosinya sehingga tetap dapat mempertahankan argumen

berfikir tidak biasa

kemampuan berfikir yang lain dari kebanyakan orang atau kreativitas yang tinggi dapat memunculkan alternatif lain bagi proses perundingan

penampilan yang meyakinkan

tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan merupakan hal pertama yang dilihat oleh lawan ketika berunding. Penampilan yang menarik dan meyakinkan membawa nilai tambah bagi seorang negosiator untuk menarik perhatian lawan atau membuatnya rendah diri

memanfaatkan celah

negosiator harus jeli melihat sisi negatif dan positif dari suatu peristiwa dan memaksimalkannya untuk mencapai kepentingan

pengetahuan yang luas

penguasaan topik dilengkapi dengan data-data, fakta, sejarah, maupun contoh kasus dapat membantu memperkuat argumen seorang negosiator

percaya diri

keyakinan terhadap kepentingan dan argumen merupakan hal yang penting untuk dapat mencapai apa yang diinginkan dan tidak mudah dikalahkan oleh lawan

dedikasi

kecintaan terhadap bidang yang diperjuangkan turut mempengaruhi seberapa besar kekuatan negosiator untuk tetap dapat bertahan memperjuangkan kepentingannya

42. Olga Audita A.

Sesuai dalam film Thank You For Smoking, seorang negosiator yang baik harus :

mempunyai kelenturan moral yang melebihi orang pada umumnya pada adegan Nick dan Joey akan memasuki taman bermain, saat Joey bertanya apakah semua orang bisa menjadi seorang lobyist.

kemampuan mempersuasi lawan berunding pada adegan saat Joey bertanya pada Nick tentang alasan mengapa Amerika merupakan pemerintahan terbaik di dunia

kemampuan berargumen secara tepat agar bisa melemahkan atau bahkan mematahkan argumen lawan berunding pada adegan saat Nick dan Joey berdebat tentang rasa es krim yang paling enak di taman bermain

kemampuan membaca reaksi lawan terhadap suatu strategi dan taktik yang digunakan untuk berunding pada adegan saat Nick bernegosiasi dengan Lorne Lutch

43. Amalina Luthfiani

How To Be a Good Negotiator

Dari Film Thank You For Smoking, tokoh utama Nick Naylor diceritakan sebagai seorang Wakil Direktur dari Akademi Pengkajian Tembakau, sekaligus juru bicara utama pelobi utama industri tembakau tersebut. Sebagai seorang Lobbyist, pekerjaannya adalah berbicara di depan publik agar pandangan negatif terhadap perusahaan rokok dapat berubah dan tentu saja bernegosiasi. Tokoh Nick sedikit banyak dapat memberikan pelajaran mengenai bagaimana menjadi seorang negosiator yang baik. Pertama, dalam kapasitasnya sebagai perwakilan dari sebuah industri tembakau, Nick mampu membalikkan pandangan masyarakat atas image buruk yang berusaha dilontarkan oleh lawan negosiasi dengan caranya sendiri dengan argumen – argumen baru atas sebuah kasus yang dapat mementahan argumen lawan dan ahirnya dapat memutar pandangan masyarakat mengenai perusahaannya. Dalam hal ini, kita dapat melihat betapa pentingnya kemampuan seorang negosiator melihat sebuah masalah dan membingkai ulang masalah tersebut dari perspektif yang berbeda. Dalam film tersebut, Nick menyinggung bahwa untuk menjadi seorang lobbyist yang baik, kita tidak boleh begitu

Page 22: Thank You for Smoking!

saja percaya terhadap suatu pernyataan yang diontarkan orang, terutama lawan negosiasi kita. Dia menjelaskan bahwa kita harus menemukan sendiri bukti atas kebenaran suatu pernyataan dan jangan pernah membiarkan orang lain membuat kita meyakini apa yang mereka ingin kita yakini ( don’t let people tell you what to believe in ). Pelajaran selanjutnya yang didapat dari Nick sebagai seorang negosiator adalah bahwa meyakini dan mempertahankan kepentingan kita adalah yang paling utama sehingga kita dapat menentukan strategi untuk mencapainya. Begitu juga kita harus melihat, mendengar dan menemukan kepentingan lawan serta mengidentifikasi akar permasalahan dan menemukan penyelesaiannya. Mengenali lawan negosiasi juga dibutuhkan untuk menentukan strategi mana yang akan dipakai untuk berunding.

Dapat dilihat bahwa secara keseluruhan Nick mempunyai gaya negosiasi Competing dan strategi yang Contending. Seorang negosiator selain harus mempunyai skill negosiasi terutama dituntut untuk mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan ketrampilan berbicara. Menjadi seorang negosiator yang baik bukanlah keahlian yang bersifat gifted, atau diturunkan namun membutuhkan latihan untuk mengembangkannya menjadi sebuah ketrampilan.

44. Priyo Pratomo

Beberapa syarat menjadi negosiator yang baik, seperti yang tersirat dalam film Thank You For Smoking, adalah :

Perunding harus pintar berbicara,

Perunding harus dapat meyakinkan orang lain dengan sangat baik

Perunding harus memiliki argumen-argumen yang kuat untuk mempertegas pendapatnya

Perunding harus dengan tegas memposisikan dirinya benar, sedangkan lawan berundingnya salah, yang dapat membuat lawan berundingnya goyah

Perunding harus dapat membaca situasi sekitar perundingan dengan sangat baik, karena jika keputusan diambil dalam situasi yang salah, dapat berakibat buruk pada hasil akhir

45. Wahyuningsih

Dalam Film Thank You for Smoking yang menjadi modal penting dalam bernegosiasi adalah to the point dalam berbicara. Apa yang menjadi concern kita dalam bernegosiasi di utarakan dengan jelas tanpa bertele - tele, karena biasanya kita dalam mengutarakan keinginan sering diiringi pendahuluan baru ke inti permasalahannya. Dalam Film tersebut juga si tokoh utama sangat menguasai materi - materi yang hendak di sampaikan, sehingga ia tidak mengalami kesulitan dalam melawan argumen - argumen yang diutarakan lawan dan terlihat sangat meyakinkan.

Selain itu kita juga harus mengetahui apa yang menjadi kelemahan lawan, agar ketika perundingan terjadi deadlock dan kita diambang kekalahan maka kita dapat menggunakan senjata terakhir. Sebagai contoh ketika si anak bernegosiasi dengan ibunya mengenai pergi keluar kota bersama dengan ayah, hasil awal yang di dapat adalah si anak tidak boleh pergi karena ibu takut anak akan mendapatkan pengaruh kurang baik dari sang ayah. Namun si anak dengan cerdik mengeluarkan pernyataan yang membuat si ibu terpojok, sehingga akhirnya si anak diperbolehkan pergi dengan sang ayah. Dari kasus tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus benar - benar mengetahui kelemahan lawan terebih dahulu, sehingga alternatif - alternatif jalan keluar perundingan dapat tercapai tanpa adanya kekalahan.

46. Ardaiyenne S.

Yang diperlukan oleh seorang negosiator agar berhasil dalam bernegosiasi berdasarkan film ‘Thank You for Smoking’ adalah:

1. Kecakapan berbicara. Hal ini bersifat umum sekali. Mulai dari pandai mengelaborasi kata-kata, cepat memberikan banyak contoh atau kasus-kasus yang dapat meyakinkan pihak lawan, dan tentunya bermain dengan kata-kata. Sebagai contoh, film Thank You for Smoking mencoba untuk membedakan mana yang disebut ‘statement’ dan mana yang disebut ‘question’ yang dilakonkan oleh Nick Naylor, seorang lobbyist Big Tobacco.

2. Mempunyai ekspresi atau bahasa tubuh yang meyakinkan. Seburuk apapun ide yang kita punya, namun jika disampaikan secara menyakinkan, sedikit banyak akan mempengaruhi audience. Terlebih bila ditambah dengan data historis ataupun statistik dan prospeknya di masa depan. Dan kesemuanya itu pun tidak lepas dari kecakapan berbicara. Sama seperti yang dilakukan oleh Nick ketika mencoba untuk mengusulkan bagaimana caranya konsumen tembakau tidak meredup ketika Senator (William H.Macy) sedang berupaya giat untuk menghapuskan rokok. Nick mengusulkan untuk kembali menggunakan para aktor film Hollywood yang cukup populer di tahun lawas untuk kembali mempopulerkan tembakau, atau menunjukkan bahwa ‘smoking is cool’. Walaupun akhirnya usulan Nick itu ditolak oleh atasannya, setidaknya Nick telah mencoba untuk mempengaruhi audience rapat saat itu melalui argumen-argumen

Page 23: Thank You for Smoking!

yang ia punya. Dan menurut saya apa yang dilakukan Nick itu begitu tanggap dan inspiratif. Apa yang dilakukan Nick belum tentu bisa dilakukan oleh orang lain, yaitu ketanggapan dan kecakapannya dalam merespon sesuatu dan bermain argument dengan cepat.

3. Dari poin nomor dua di atas maka hal lain yang diperlukan oleh negosaitor agar dapat berhasil dalam negosiasinya adalah berusaha untuk bisa rasional dalam menyampaikan argument ataupun ide. Hal ini cukup penting, mengingat sesuatu yang rasional dapat mudah dipahami audience dan realistis. Sebagai contoh yaitu ketika Nick mengusulkan menggunakan aktor-aktor lawas dalam film-film Hollywood untuk kembali mengenalkan rokok kepada publik. Alasannya memang rasional yaitu karena aktor-aktor lawas tersebut memang telah dikagumi oleh puluhan ribu penonton dan akan dapat mencapai tujuannya. Namun, cara yang akan digunakan tidaklah rasional, yaitu memasukkan unsur rokok dan tembakau ke dalam gambar para aktor yang sudah jadi, dan tentunya hal tersebut akan terlihat sangat memaksakan diri sekali. Dan karena itu pulalah usulan Nick ditolak mentah-mentah oleh atasannya dan para audience rapat.

47. Destania Sagrisheyla

Syarat-syarat menjadi Good Negotiator menurut film “Thank You For Smooking” , adalah handal berdebat, negosiator dapat mengambil hati lawan/kawan nya agar mau mengikuti keinginan dan kemauan negosiator tersebut. Memiliki pengetahuan yang luas seputar dunia nya. Mampu melihat permasalahan dari berbagai sudutpandang. Mampu memanfaatkan celah sekecil apapun untuk mempertahankan dan mendapatkan posisi dan kepentingan nya. Mampu mempengaruhi lawan/kawan nya untuk menerima posisi dan kepentingan si negosiator. Mampu berbicara lantang dan tanpa keraguan akan pendapatnya dengan didukung fakta yang telah ia rangkai sedemikian rupa guna mayakinkan publik bahkan lawan negosiasi itu sendiri.

48. Elisabeth Nasution

What it takes to be a good negotiator?

Berdasarkan film Thank You for Smoking, ada beberapa hal yang dimilki seorang negosiator yang baik :

1. Seorang negosiator harus memiliki kemampuan beragumen dan self defend.

Dalam film ini Nick banyak beradu argument, baik dengan BR, Captain, para wartawan, termasuk anaknya, Joey mengenai es krim.

2. Kemampuan mematahkan argumen lawan dan mempersuasi lawan dengan argumen kita.

“Why American government is the best government in the world?” Nick berhasil mengganti pertanyaan ini menjadi “What it takes to be a good government?”. Nick berhasil meyakinkan Joey bahwa ia benar walaupun ia tidak benar.

3. Seorang negosiator harus dapat meyakinkan lawannya kalau mereka salah dan dia yang benar walaupun sebenarnya belum tentu dia benar.

Es krim mana yang paling enak, vanilla atau coklat? Nick memilih vanilla, Joey memilih coklat. Akhirnya keduanya menikmati es krim vanilla.

4. Mampu memperkirakan reaksi lawan.

Berniat melemahkan Lorne Lutch yang enggan menerima insentif, Nick memancingnya dengan menyebarkan semua uang tersebut di lantai. Lorne segera menerima tawaran Nick.

49. Fauzia Ariani

Dari film tersebut, saya menyimpulkan bahwa negosiator di film tersebut memiliki informasi, data, dan pengetahuan yang luas tentang isu serta siapa lawan yang dihadapi. Informasi dan pengetahuan sangat dibutuhkan oleh seorang negosiator agar dapat men-smash lawan. Si tokoh menyatakan dalam film, “If u argue correctly, you're never wrong.” Dengan informasi dan pengetahuannya tentang isu rokok, didukung data penelitian dari tobacco studies, si tokoh bisa “argue correctly”, sehingga si negosiator kelihatannya tidak pernah salah. Dengan informasi mengenai siapa lawan yang dihadapi, yaitu pemerintah setempat didukung asosiasi-asosiasi kesehatan, maka cara yang digunakan adalah dengan persuasive arguments, yaitu dengan meyakinkan lawan (sekaligus publik sebagai penonton terpenting) akan keutamaan opsi-opsinya, sekaligus menjadikan “bukan salah rokok” sebagai basic argumen.

Selain itu, negosiator juga harus memiliki kepandaian mem-framing situasi dengan bingkai yang lain, sehingga tidak kehabisan kata dalam situasi genting sekalipun dan tetap terlihat “kuat” dengan posisi dan argumennya. Contohnya, ketika

Page 24: Thank You for Smoking!

si anak bernegosiasi dengan ibunya mengenai izin ikut pergi bersama ayahnya yang sudah bercerai dari ibunya, si anak bisa saja kalah jika didebat ibunya mengenai ketidakbaikan si ayah yang terus meracuni anak itu dengan rokok dan image buruk sebagai lobbyist rokok. Namun si anak mem-framing masalah itu dengan bingkai lain berupa masalah 'anak sebagai obyek pelampiasan kemarahan pasca perceraian orangtua' dengan mengatakan bahwa dirinya menjadi obyek pelampiasan ego dan kejengkelan si ibu terhadap mantan suaminya, di mana si ibu akan puas jika mantan suaminya kecewa karena tidak bisa dikunjungi anaknya.

Hal penting lain yang saya pelajari dari film, ketika si anak juga diajari untuk 'tidak bernegosiasi' dengan memberikan opsi-opsi, tapi memberi argumen berupa statement dan judgement, sehingga seolah lawan tidak punya pilihan lain dan tidak ada sesi tawar-menawar dengan lawan.

Meski terkesan selalu menyerang lawan (contending), tapi si negosiator juga cukup fleksibel dengan kemudian mengubah alur untuk melunakkan lawan dengan cara “sogokan” berupa iklan anti-rokok dengan budget besar. Ini berarti, meski seorang negosiator harus alot, namun dia juga sekaligus harus bisa menawarkan konsesi jika sudah tersudut.

50. Floweria

Dalam film ini, terdapat beberapa hal yang dapat kita lihat dan pelajari dari tokoh utama, Nick Naylor, yang bekerja sebagai seorang juru bicara atau bisa juga dibilang sebagai seorang pelobi yang handal, yaitu:

1. Memiliki argumen yang kuat didukung dengan bukti/data yang akurat

à Seperti yang dikatakan Nick Naylor kepada Joey (anaknya) ketika mengerjakan tugas essai “Kenapa Pemerintahan Amerika Serikat Terbaik di Dunia?”. Nick mengatakan kalau kita memiliki argumen yang kuat, maka kitga tidak akan pernah salah.

à Selain itu dapat kita lihat argumen Nick yang disertai dengan bukti/data yang akurat ketika rapat dengan para pemimpin Akademi Kajian Tobako setelah Senator Finistirre mengeluarkan pengumuman penggunaan lambang POISON dalam setiap bungkus rokok. Nick berhasil meyakinkan seluruh peserta rapat saat itu bahwa rokok akan kembali ngetrend di kalangan anak muda melalui film. Saat itu Nick menunjukkannya dengan data yang akurat dari tahu ke tahun.

2. Percaya diri dan yakin kalau kita benar

à Seperti yang dikatakan Nick pada Joey saat makan malam ketika berada di California. Ia mengatakan bahwa “Tugasmu harus benar, jadi tidak salah.”

3. Memiliki kelenturan moral

à Seperti yang dikatakan Nick pada Joey saat makan malam ketika berada di California. Ia mengatakan bahwa “Menjadi pelobi membutuhkan kelenturan moral yang lebih dibandingkan orang pada umumnya.”. Maksudnya di sini adalah bagaimana kita dapat memperluas mindset berpikir kita terhadap apa pun sehingga dapat diterima oleh orang lain yang memilki cara pikir yang berbeda dengan kita atau dapat dikatakan pula memiliki pikiran yang terbuka.

4. Dapat menebak jalan pikiran atau berbagai alternatif (BATNA) yang mungkin dilakukan oleh kawan berunding

à Hal ini terjadi ketika Nick berhadapan dengan Lorne Lutch, Marlboro Man. Nick dapat menebak jalan pikiran dan BATNA Lorne sehingga Lorne akhirnya mau menerima uang yang ia bawa dari Captain.

5. Menjadi pendengar yang baik dan dapat me-reframe pembicaraan dengan tepat

à Hal ini selalu dilakukan oleh Nick ketika berhadapan dengan kawan berundingnya. Seperti etika ia berada dalam acara Joan Lunden Show dan dialog via tv dengan senator.

6. Pandai bicara (luwes)

à Salah satunya dilihat ketika Nick berbicara di depan kelas Joey dan ketika ia berhadapan dengan para wartawan

7. Tetap tenang dalam bertindak

à Ketika ia dipojokkan dalam sidang dengan senat, Nick tetap terlihat tenang dan dapat menjawab pertanyaan dengan ringkas dan tepat.

8. Selalu mencari solusi yang inovatif

à Saat Nick melihat tv bersama Joey yang sudah tertidur, di mana ia menemukan ide tentang pengaruh film terhadap trend rokok.

Page 25: Thank You for Smoking!

51. Candra Hamdika Rahman

Menurut film Thank You For Smoking, modal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang negosiator yang handal adalah :

Cerdas, berwawasan luas, kharismatik, percaya diri tinggi. Selain itu harus bisa tegas dalam pendirian, tidak mudah terpengaruh, bisa mengambil keputusan dengan cepat dan penuh keyakinan. Tidak underestimate pada lawan kita juga penting dan selalu bersikap waspada. Cermat dalam melihat titik lemah lawan negosiasi kita. Contoh : Nick Naylor sadar bahwa siapapun yang dihadapkan pada uang jutaan dollar dalam bentuk nyata akan tergiur.

52. Yazid

Menjadi Negotiator yang baik menurut Film “Thank You for Smoking”

Dalam film diatas, seorang Negosiator yang handal tidak memerlukan kemampuan-kemampuan spesifik tertentu yang membuatnya bergelar seorang Negosiator. Beberapa kemampuan yang dimiliki seorang Negosiator yang baik bisa dimiliki siapapun atau mungkin akan lebih baik jika didukung pula oleh bakat dan karakter perseorangan. Berikut adalah beberapa hal yang dimiliki seorang Negosiator dalam film “Thank You for Smoking”:

1. Mampu melihat sisi lain permasalahan agar fakta yang mendukung pendapat seorang Negosiator bermunculan.

2. Mempengaruhi pikiran lawan negosiasi dengan memasukan isu lain yang mungkin saja jauh diluar konteks negosiasi namun tetap relevan dengan isu utama negosiasi.

3. Merangkai suatu fakta peristiwa menjadi sesuai dengan keinginannya tanpa merekayasa fakta yang sudah ada guna mendukung peryataan atau pendapat seorang Negosiator.

4. Pandai bersilat lidah dan berkilah di waktu yang tepat.

5. Terkadang harus mampu mundur untuk menghindari kekalahan untuk menyerang lain waktu dan menang.

6. Tidak memaksakan kehendaknya melainkan menanamkannya dalam pikiran lawan negosiasi, atau sering disebut dengan doktrin.

53. Fatimah Marylin

Syarat-syarat untuk menjadi negosiator yang baik (menurut film Thank You For Smoking):

Menggunakan momen yang tepat

Contoh dalam film : ketika Nick Naylor mencoba memenangkan kepercayaan para audiens, dengan menjatuhkan pihak lawan di depan banyak orang saat acara talkshow

Menggunakan argumen yang benar dan masuk akal

Contoh dalam film : ketika Nick Naylor mengajarkan pada anaknya bagaimana memberikan argumen pada tugas sekolahnya

Tidak menempatkan negosiasi sebagai bagian dari argumen sebagai senjata dalam bernegosiasi

Contoh dalam film : ketika Joey (anak Nick) bernegosiasi dengan ibunya mengenai izin pergi bersama ayahnya ke California

Membuktikan pihak lawan salah, dengan kata lain bila pihak lawan salah berarti kita benar, dan bila kita benar berarti kita menang (dengan berbagai cara, seperti misalnya keluar dari pokok isu yang ada, meyakinkan pihak lawan mengenai kebutuhan kita/menekankan kepentingan kita,dll)

Contoh dalam film : ketika Nick dan Joey berlatih negosiasi mengenai masalah rasa (Nick-vanila,Joey-coklat)

Bila merasa akan kalah dalam negosiasi, maka berusaha mencari peluang lainnya

Contoh dalam film : ketika Jeff (dari perusahaan film) meminta pihak perusahaan Nick untuk membayar $25 juta untuk pemain film karena tingkat pemasaran yang dinilai cukup tinggi, Nick menyetujuinya dengan syarat Pitt bisa menghembuskan asap rokok berbentuk cincin di film tersebut nantinya agar terkesan lebih serius dan pihaknya tidak merugi

Mengerti posisi dan kepentingan lawan

Page 26: Thank You for Smoking!

Contoh dalam film : ketika Nick bernegosiasi dengan pria dalam iklan rokok marlboro, yang menderita penyakit kanker, mengenai uang suap yang harus diterima, namun dengan persyaratan uang tersebut diambil sendiri dan tetap diam, atau membongkar semua di depan media dan menyumbangkan uang suap tersebut

54. Sukmawani Bela

Karakter yang dibutuhkan seorang negosiator:

a. berprinsip

Ini tampak dari keseluruhan sikap Nick Naylor. Dia seorang yang punya prinsip, teguh, dan tidak ikut arus. Dia menjalani karir sesuai dengan kemampuannya walaupun banyak orang membencinya karena apa yang dia lakukan.

b. moral flexibility

kita harus profesional dalam apa yang kita kerjakan. Seperti yang diceritakan Nick, jika kita seorang pengacara dan kita diminta membela seorang pembunuh, meskipun kita tidak setuju dengan tindakannya, kita tetap harus mendukungnya karena bagaimanapun setiap orang, siapapun dia, berhak mendapat peradilan yang adil.

c. cerdas, kritis (not taking for granted), penuh strategi dan pandai menusuk sasaran dengan kata-katanya

Kecerdasannya ini tampak ketika dia mengatakan bahwa kita tidak perlu benar-benar menjadi benar, asalkan argumen kita benar, kita tidak salah. Dan untuk memenangi negosiasi, kita tidak selalu harus mencari kebenaran pilihan kita. Kita hanya perlu membuktikan bahwa pilihan lawan salah dan jika pilihan lawan salah, berarti kita benar. Ini tampak ketika Nick dan Joe berantem soal es krim favoritnya.

Sikap kritis (not taking for granted) diajarkan Nick pada putranya ketika putranya bertanya ”Mengapa Amerika menjadi negara terbaik di dunia?”. Nick menyatakan bahwa pertanyaan yang betul adalah ”Apakah benar AS adalah negara terbaik di dunia?”, ”Apa syarat sebuah negara dapat dikatakan negara terbaik?”

Nick juga mengajarkannya di kelas ketika seorang anak mengatakan bahwa menurut ibunya rokok itu tidak baik. Nick lalu bertanya, ”Siapakah ibunya itu?seorang dokter kah?kenapa dia bisa bilang rokok tidak bagus?”. Ini bukan berarti mengatakan bahwa rokok bagus, tapi mencoba kritis terhadap apa yang orang katakan pada kita. Karena hidup kita dipenuhi dengan orang-orang yang selalu berusaha mengatakan pada kita apa yang harus kita lakukan.

Joe juga kritis ketika bernegosiasi dengan ibunya agar boleh ikut ayahnya ke LA. Ketika ibunya mengatakan tepat untuk tidak mengikutkannya ke LA, Joe mengatakan” tepat untuk siapa?apa ibu melakukan ini karena ingin melampiaskan kefrustasianmu atas kegagalan pernikahanmu padaku?”

d. tahan godaan

satu kelemahan Nick adalah ketika dia luluh oleh Heather yang menghancurkan semua yang telah dia bangun selama ini. Jadi tahan terhadap rayuan sangat penting dalam negosiasi.

e. confidence dan menyerang kelemahan lawan

Sebaliknya, Heather berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan dengan kepercayaan diri dan kemampuannya merayu Nick. Dia tidak rendah diri menghadapi seorang pelobi seperti Nick dan yang pasti dia tahu bagaimana mendapatkan informasi dari seorang pria, terutama pria yang tinggal sendirian di apartemennya. Meskipun begitu, taktiknya tidak cocok untuk diterapkan dalam negosiasi prolem solving.

f. pandai membaca situasi

Ketika harus menyuap seorang korban rokok untuk menyembunyikan kasusnya, Nick tepat dalam membaca situasi. Dia tahu lawannya harus diiming-imingi uang yang ada dalam kopernya agar bersikap lunak. Dan ternyata ini berhasil. Ketika ditanya anaknya kenapa Nick menghamburkan uang itu, bagaimana kalau lawannya tidak mengambil? Jawab Nick ”pastilah gila kalau dia menolak uang itu. Dan karena kulihat dia tidak gila, maka aku melakukannya.”

g. mampu mengendalikan emosi

Kalau seorang Nick Naylor tidak dapat mengendalikan emosinya dia pasti tidak akan menjadi seperti dia sekarang, karena dalam setiap debat dan acara TV, dia harus menghadapi orang-orang yang mencemoohnya dan bahkan ingin membunuhnya. Di luar negosiasi, dia bisa saja marah dan memaksa mantan istrinya untuk membawa Joe ke LA, tapi dia tidak melakukannya. Dia juga bisa saja marah pada BR karena mencuri idenya, tapi dia tidak.

55. Dian Hapsari

Page 27: Thank You for Smoking!

Cara menjadi negosiator yang baik berdasarkan film:

1. Dapat mengenali atau membaca pikiran lawan(menyusun strategi sebelum bernegosiasi). Hal tersebut terlihat dalam adegan dimana tokoh utama mendatangi pria yang pernah mengiklankan rokok Malboro. Disitu dia mengubah pendapat pria tersebut dengan menyebarkan uang dilantai dan mengatakan hal-hal yang mengubah pemikirannya dari sebelumnya enggan menerima sehingga bersedia menerima

2. Harus bisa memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat mempengaruhi peta pemikiran lawan.. Hal tersebut terlihat ketika tokoh utama mengusulkan penggunaan rokok dalam adegan film, dengan artis sebagai subjek pengguna. Inovasi tersebut tersebut terbukti dianggap sebagai angin segar dan bahkan dilaporkan sebagai ide bosnya.

3. Mempunyai argumen yang kuat sebelum bernegosiasi dengan lawan. Hal tersebut terlihat ketika tokoh utama berbicara dengan tiga bapak tua masalah HP. Dimana dia mengatakan alasan yang dapat meyakinkan ketiganya ketika ada yang mengatakan tentang dampak radiasi HP. Dia mengatakan bahwa tidak ada penelitian yang benar-benar membuktikan bahwa HP dapat menyebabkan kanker otak

4. Meyakinkan lawannya bahwa pemikirannya adalah salah. Hal ini terlihat ketika ia mengajarkan anaknya dari hal sepele masalah es krim vanila dan es krim coklat. Dimana dia meyakinkan anaknya bahwa es krim coklat lebih enak dari es krim vanila.(kalau tidak terbalik)

5. Jangan mudah putus asa. Hal ini terlihat dari kebangkitannya setelah keterpuruhkan akibat diberitakannya keburukannya dan teman-temannya. Kebangkitannya tidak lepas dari saran putranya.

6. Mempengaruhi pikiran audience. Adegan pertama menunjukkan bahwa dalam sebuah talk show si tokoh utama dapat mengesankan dan meyakinkan audience bahwa merokok tidaklah berbahaya. Terkadang dalam sebuah negosiasi peran publik begitu penting dan berpengaruh(Pendapat publik tentang hal yang dinegosiasikan)

56. Maysa Ayu

Memang dibutuhkan bakat untuk menjadi seorang negosiator. Semua orang sebenarnya mampu untuk menjadi seorang negosiator karena hidup memang penuh dengan negosiasi. Namun yang terpenting ialah bagaimana seseorang dapat mengolah bakat negosiasinya menjadi seorang negosiator yang baik. Butuh pembelajaran dan pengalaman yang panjang tentunya untuk mencapai hal tersebut.

Kelihaian dalam menggunakan taktik berunding menjadi salah satu kunci utama dalam bernegosiasi. Melalui film Thank You for Smoking kita bisa mengambil beberapa pelajaran dalam bernegosiasi. Tokoh di dalam film tersebut, Nick Naylor, merupakan seorang pelobi/ juru bicara dari komunitas perokok. Dalam melakukan negosiasi ia sangat tenang dan dapat mengatur emosinya. Hal itu menjadi penting karena dalam bernegosiasi lawan akan mempertimbangkan emosi kita sehingga mereka dapat memanfaatkan situasi disaat kita terlihat ”terpuruk”. Berunding dengan tenang (kepala dingin) tentunya akan membantu kita dalam mengambil langkah yang baik serta tepat dalam perundingan. Selain itu Nick Naylor sangat menguasai materi perundingan sehingga dia bisa dengan mudah meyakinkan lawan berundingnya. Nick juga berusaha ”mengenali” lawan berundingnya secara lebih mendalam. Pengetahuan tentang lawan berunding dapat memudahkan kita dalam menentukan taktik berunding yang akan digunakan. Fleksibilitas juga diperlukan dalam berunding karena pada prinsipnya perundingan dilakukan karena ada berbagai kepentingan yang bertabrakan, tanpa adanya fleksibilitas kesepakatan akan sangat sulit tercapai.

Dari semua itu yang paling penting dalam bernegosiasi adalah bukan bagaimana kita bisa mengalahkan lawan negosiasi kita, namun bagaimana kesepakatan yang dicapai dapat memuaskan kedua pihak. Perlu diingat bahwa memenangkan perundingan tidak selamanya membawa kepuasan bagi si pemenang. Hal itulah yang menjadikan seorang negosiator bukan hanya menjadi negosiator, namun lebih dari itu yakni menjadi negosiator yang baik.

57. Christy Kumesan

Berdasarkan film “Thank You For Smoking”, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang negosiator yang baik.

1. Pandai beradu argumen dan mematahkan argumen kawan negosiasi

Dalam film ini Nick Naylor selalu beradu argumen hampir di semua adegan, misalnya dalam adegan awal ketika Nick Naylor berada di Joan Show. Dalam acara tersebut Nick memberikan argumennya dan dia juga sekaligus dapat mematahkan argumen lawannya.

2. Mampu mempersuasi orang lain dengan argumen kita

Nick Naylor hampir selalu dapat mempersuasi orang lain, seperti pada adegan rapat sewaktu Nick mengutarakan idenya mengenai pengiklanan rokok dalam film dan peserta rapat menyetujuinya.

3. Mampu melakukan self-defend

Page 28: Thank You for Smoking!

Satu adegan di pengadilan membuktikan bahwa seorang negosiator harus dapat melakukan self defend.

4. Mampu menggunakan strategi yang tepat

Dalam adegan ketika bertemu dengan Lorne Lutch, Nick Naylor mampu menggunakan strategi yang tepat sehingga si Lorne mau mengambil uang yang ditawarkan Nick.

5. Memiliki kelenturan moral yang melebihi orang lain

Dalam film ini si Nick Naylor mempraktekkan kelenturan moralnya selama menjadi seorang lobbyist di Tabacco Academy. Padahal dia juga tahu bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan. Dalam adegan ketika memasuki taman hiburan Nick Naylor menjelaskan kepada anaknya apa itu kelenturan moral.

58. Maulvi

Mister Naylor adalah seorang negosiator ideal. Mengapa ideal?

1. Dia bisa menemukan hal-hal positif dalam hal yang dibela, dan however menemukan hal-hal buruk dari lawannya.

2. Dia mampu memahami kondisi lawannya; bagaimana latar belakangnya, bagaimana cara dan pola berpikirnya, dan apa yang mereka sukai.

3. Dan yang terpenting adalah, dia mampu mengendalikan lawan bicara dan pendengarnya.

4. Dan tak lupa pula, dia murah senyum, dan ramah.

Dan itulah yang membuatnya menjadi negosiator handal. Semoga kita semua dirahmati Tuhan dengan anugrah seperti itu, Amin.

59. Angga Kusumo H

Dalam film Thank You for Smoking, beberapa hal yang kemudian dibutuhkan untuk menjadi seorang negosiator yang handal adalah kecakapan berbicara di depan audiensi dalam situasi apapun. Artinya, kecakapan ini tentu akan mempengaruhi bagaimana isu atau wacana yang dibawa oleh negosiator bisa menjadi perhatian khalayak individu, atau golongan tertentu dalam meyakinkan sesuatu. Tentunya juga disertai berbagai argument yang logis dan mudah dipahami maknanya. Kemudian negosiator juga sebaiknya mendapatkan banyak informasi mengenai siapa yang akan dihadapi dan situasinya. Sehingga dalam film itu, meskipun banyak menghadapai karakter orang yang berbeda namun karena memiliki informasi yang lebih, maka negosiator akan bisa dan tahu cara apa yang harus digunakan guna meraih keuntungan dan tujuan dalam negosiasi. Kekuatan yang ada di belakang negosiator juga menjadi faktor penting sehingga negosiator akan merasa safe jika ada sesuatu yang mendorongnya.

Negosiator harus dinamis, kreatif, dan inovatif dalam mencari jalan keluar sehingga hasil negosiasi bisa ‘memenangkan’ pihak-pihak yang terkait.

60. Puput Akad N

Modal yang dibutuhkan oleh negosiator handal (menurut film Thank You For Smoking) :

1. Moral flexibility

Hal ini ditunjukkan dengan ucapan Nick Naylor yaitu “My job requires a certain... moral flexibility.”

2. Harus jadi pihak yang selalu benar / paling benar.

Ditunjukkan pada saat Nick Naylor berdialog dengan anaknya Joey Naylor

Joey Naylor: ...So what happens when you're wrong?

Nick Naylor: Whoa, Joey I'm never wrong.

Joey Naylor: But you can't always be right...

Nick Naylor: Well if it's your job to be right, then you're never wrong.

Dialog tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa sesorang negosiator dituntut untuk selalu menjadi pihak yang benar.

3. Argumen yang kuat.

Page 29: Thank You for Smoking!

Masih berhubungan dengan poin yang kedua. Agar seorang negosiator dapat menjadi pihak yang selalu benar, maka dibutuhkan argumen yang kuat untuk mendukungnya. Argumen yang kuat tersebut juga dapat digunakan untuk mempengaruhi pikiran pihak lawan.

61. Paradika Galih

Modal negosiator menurut Film ”Thank You for Smoking”

1. Percaya diri, tidak gampang nervous

2. Tahu atau berusaha sekuat munkin untuk tahu, apa yang diinginkan lawan negosiator kita (seperti yang dilakukan pada “Marlboro Man”, dia kepingin uang!)

3. Penampilan yang mengesankan: “saya orang yang bisa dipercaya”

4. Persuasif, membengkokkan pendirian orang tanpa mematahkannya

5. Logis, atau tampak logis. Sebisa mungkin dapat meyakinkan orang kalau yang dikatakannya masuk akal.

62. Suci Noor

bagaimana cara menjadi negosiator yang handal:

- fleksibel

- pintar berargumen

- berani mengambil langkah

- percaya diri

- selalu berupaya logis dalam menghadapi masalah

63. Angga Rendityan

WHAT IT TAKES TO BE A GOOD NEGOTIATOR

Kemampuan berbicara

Dalam bernegosiasi lawan yang kita hadapi adalah manusai secara alamiah kita berkomunikasi dengan berbicara sehingga bagaimana cara kita berkomunikasi menentukan hasil negosiasi.

Percaya diri

Dalam film ini meskipun tuntutan kita dalam negosiasi dianggap buruk oleh banyak orang kita harus tetap fokus pada apa yang kita tuntut.

Wawasan yang luas

Dalam melakuakan negosiasi kita harus mempunyai informasi yang banyak dan akan lebih baik jika informasi tersebut akurat sehingga kita bisa meyakinkan lawan kita. Pemenang negosiasi adalah orang yang mempunyai informasi lebih banyak dari lawannya.

Kemampuan bernegosiasi

Kemampuan menggunakan strategi yang bukan hanya menggunakan strategi yang bagus tetapi juga tepat pada waktunya.

64. Ryan Gilang

What It Takes To Be A Good Negotiator

Bases on film “Thank You For Smoking”

Ada beberapa hal yang menurut saya sangat diperlukan untuk menjadi seorang negosiator yang ulung. Diantaranya sebagai berikut:

Kemampuan Berkomunikasi

Page 30: Thank You for Smoking!

Bagaimaapun juga negosiasi adalah proses berkomunikasi. Dalam proses ini kita mengkomunikasikan kepentingan kita supaya dapat di terima atau dilaksanakan oleh orang lain. Sehingga kemampuan berkomunikasi yang baik adalah tuntutan. Hal ini berhubungan dengan bagaimana kita berbicara, menjalin hubungan sampai mengatasi halayak ramai.

Seperti adegan pertama dalam film yang menggambarkan sebuah dialog dimana perwakilan dari perusahaan rokok sebenarnya kurang diuntungkan karena hampir semua yang hadir merupakan lawan (baik penonton maupun pembicara yang lain) namun dapat memberikan pukulan telak karena kemampuannya mengendalikan keadaan didepan publik.

Kemampuan Mengunakan Strategi Dan Taktik

Sebagaimanapun kita pandai berbicara namun bila tidak dibarengai pengunaan strategi dan taktik berunding yang tepat maka tak lebih dari sekedar omong kosong. Dalam film diceritakan bahwa peran utama adalah soerang pelobi yang handal dimana dia dapat mengkombinasikan strategi dan taktik, kadang dia melakukan ancaman (threat) yang sangat kuat di barengi dengan tindakan melecehkan/mengganggu (harrasment/annoyance) atau bahkan memberikan alasan (persuasive argument) yang memutarbalikkan logika.

Contoh dalam film seperti ini, saat ada seorang anak kecil yang berkata kepada dia (pemeran utama) bahwa, “Ibu saya melarang saya merokok karena rokok dapat merusak paru-paru.”. Kemudian dia balik bertanya, “Apa ibu anda seorang dokter?”. Dan si anak menggelengkan kepala kemudian dia (pemeran utama) kembali bertanya “Apakah kalau ibu anda melarang anda memakan coklat apa anda akan patuh?”. Dan si anak pun mulai goyah. Dalam hal ini dia (pemeran utama) melakukan persuasive argument yang memaksa anak menelaah lagi pendapatnya. Hal tersebut bisa dikatakan cukup radikal namun dengan penyampaian yang indah akan membuatnya menjadi senjata yang ampuh. Itulah guna strategi dan taktik.

Wawasan Yang Luas

Informasi merupakan kata kunci dalam setiap negosiasi, siapa yang mempunyai informasi yang lebih banyak dia mempunyai peluang untuk memenangkan negosiasi lebih besar (jika itu bargening). Istilah istilah seperti BATNA (Based Alternative To Negotiation Agreement) dan tracking, menggambarkan betapa pentingnya informasi bagi seorang negosiator.

Percaya Diri

Bagaimana anda dapat menyakinkan orang lain jika anda tidak yakin dengan diri anda sendiri. Seperti dalam film diceritakan bahwa si pemeran utama merupakan seorang pelobi yang tindakannya selalu benar. Apa yang dilakukan pemeran utama sebagai pelobi adalah membuat keadaan dimana sebenarnya pihak yang diajak bicara dipojokkan sehingga hanya ada kata iya.

Lakukan Dengan Hati

Tidak seperti hal hal di atas yang lebih provokatif dan agresif dalam mendapatkan hal yang diinginkan. Faktor yang kelima ini menuntut iktikat baik dari tiap perunding untuk membawa perundingan ke arah yang lebih baik. Seperti ending dari film dimana pemeran utama melupakan segala teori-teori bahwa dia selalu benar atau dia harus selalu menang namun dia lebih memilih mendengarkan kata hatinya. Hal inilah yang saya kira lebih dibutuhkan bila kita menjadi Diplomat nanti. Seorang diplomat tidak mengupayakan kemenangan (win-lose) tapi lebih kearah win-win solution atau kalau meminjam istilah ekonomi transaksi yang possitive- sum bukan yang zero-sum.

65. Rifky Darmawan

Modal yang Dibutuhkan untuk Menjadi Negosiator yang Handal

Pandai membalikkan omongan

Adegan : dalam acara talk show, ketika dokter ahli spesialis kesehatan mengatakan bahwa rokok tidak baik dan menyebabkan kanker, ternyata omongan dokter itu dibalik, bahwa dokter itu hanya mencari sensasi dan dokter itu juga akan mendapatkan keuntungan bila seseorang menderita kanker.

Mengetahui seluk-beluk (bahkan hingga sejarah) masalah yang dihadapi

Adegan : ketika penjualan rokok menurun, Nick menyadari bahwa merokok adalah adegan tak terpisahkan dalam film-film tempo dulu, diperkuat dengan referensi beberapa film lain yang menanyangkan adegan yang sama

Memiliki ide dan alternatif yang inovatif dan logis

Adegan : Nick memberikan ide memasukkan adegan rokok ke dalam film-film Hollywood jaman sekarang sehingga membawa nuansa tempo dulu ke masa sekarang, konsep yang sudah lama terlupakan oleh insane perfilman Hollywood

Mencari masukan dari teman yang senasib dan seperjuangan

Page 31: Thank You for Smoking!

Adegan : Nick sering bertemu dan berdiskusi dengan dua orang temannya yang memiliki nasib yang sama yaitu menjadi pelobi dalam suatu perusahaan yang produknya mendapat perlawanan keras dari masyarakat

Merasa selalu benar (menjadi yang paling benar)

Adegan : Meskipun di satu sisi Nick tahu bahwa merokok tidak baik untuk anak kecil, tetapi dia tetap bertahan dan memperjuangkan bahwa rokok harus tetap ada

Berani mengambil risiko dan berspekulasi

Adegan : Nick menawarkan uang pada seorang model iklan rokok Marlboro, namun pada awalnya sang model tidak mau menerima, akhirnya Nick menjatuhkan uang-uang itu ke lantai dengan spekulasi bahwa sang model tetap kukuh pada pendirian dan mengusir Nick; atau justru menerima uang itu karena terlihat jelas jumlahnya yang banyak

66. Bhasmara Pramudita

What it takes to be a good negotiator? (versi film “Thank You for Smoking”)

Sebenarnya, saya tidak terlalu setuju dengan penggambaran yang dilakukan film ini terhadap sosok dan peran seorang negosiator, yang terlalu berorientasi pada kemenangan mutlak satu pihak tertentu saja tanpa memperdulikan serta mengakomodasi kepentingan dari pihak lain. Sehingga negosiasi cenderung bersifat contending (dengan hasil win-lose) dibandingkan problem solving (yang hasilnya win-win). Namun bagaimanapun juga, jika kita merujuk pada film ini, terdapat beberapa poin yang diperlukan untuk menjadi seorang “good” negosiator:

Yang pertama berkaitan dengan kemampuan untuk membangun sebuah argumen. Di dalam sebuah perundingan yang memiliki peran penting adalah argumen yang mendasari posisi si negosiator. Dalam film ini digambarkan bahwa: selama argumen yang kita bangun dan kemukakan adalah benar maka pihak lain (lawan) tidak akan dapat mempersalahkan kita.

Masih berkaitan dengan poin yang pertama, disamping harus dapat membangun argumen yang memiliki dasar kuat dan tidak terbantahkan, seorang negosiator juga harus berupaya untuk menganalisa dan membuktikan argumen yang dikemukakan oleh lawan. Dalam film digambarkan bahwa: kita tidak seharusnya menerima mentah-mentah argumen yang diberikan oleh lawan. Argumen tersebut harus dibuktikan dan diuji terlebih dahulu kebenaran dan keabsahannya, termasuk fakta dan bukti yang mendasari hal tersebut. Karena jika kita dapat membuktikan bahwa argumen lawan tidak benar atau salah maka secara otomatis argumen kita menjadi memiliki nilai dan posisi yang lebih unggul apabila dibandingkan dengan hal tersebut.

Seorang negosiator yang baik juga harus memiliki kemampuan framing terhadap isu-isu perundingan. Ketika menghadapi sebuah isu permasalahan tertentu, negosiator akan melakukan refocusing question mengenai isu-isu lain apa saja yang mendasari serta terkait dengan isu utama tersebut. Dengan begitu ia akan memahami persoalan atau masalah utama perundingan dengan lebih baik, sehingga kemudian akan dapat menghasilkan sebuah solusi yang terbaik.

Dalam film, sang tokoh utama menyebutkan secara eksplisit bahwa seorang negosiator (di film adalah pelobi) haruslah memiliki fleksibilitas moral. Artinya, tidak dapat terlalu menempatkan justifikasi moral secara umum kedalam profesinya.

67. Danang Arif Hidayat

Sebagai seorang negosiator yang handal dalam film Thanks For Smoking, Nick Naylor memahami betul situasi dan kondisi dimana ida sedang berbicara dan posisiny dalam perundingan. Agar proses negosiasi berjalan dengan baik diperlukan komunikasi yang baik antar pihak yang terlibat, kemampuan tersebut sangat diperlukan. Terutama untuk mengusahakan kesepakatan yang diperlukan dan menghindari kesalahpahaman. Kemampuan komunikasi itu ditunjukkan baik dalam komunikasi secara lisan, kelihaian dalam berbicara maupun keleluasaan dalam berbahasa tubuh (menunjukkan kekurangsetjuan dengan gerakan mata misalnya). Pada awal film ditunjukkan Naylor dalam acara bincang-bincang dengan beberapa nara sumber, diantaranya adalah anak penderita kangker paru-paru, walaupu sebenarnya dia mengetahui posisinya namun ia bisa membalikan keadaan, ia sangat lihai bermain kata-kata, dan menunjukkan kepercayaan diri yang sangat bagus, seolah-olah dia menjadi pihak yang peduli dengan masa depan remaja. Ia menjanjikan konsesi berupa kampanye anti rokok terhadap anak-anak. Di lain sisi, Naylor berusaha meyakinkan untuk terus merokok.

Posisinya sebagai lobyst dari Academy of Tobacco Studies yang cenderung mendukung pabrik rokok, ia tentu saja mewakili kepentingan pabrik rokok. Sehingga harus menyingkirkan dan mengalahkan aspirasi dari kebanyakan orang , dan harus memenangkan kepentingan konstituennya. Naylor harus tetap mempertahankan kepentingan konstituennya, sebab dari sanalah ia mendapatkan uang. Bahkan ketika ia masuk ke kelas anaknya, ia berusaha meyakinkan siswa untuk bahwa

Page 32: Thank You for Smoking!

merokok itu tidak buruk hanya dengan sejumlah argumen sederhana, “apakah ibumu dokter, mengatakan bahwa rokok itu berbahaya?” atau “kalian lebih tahu mana yang baik dan yang buruk”. Ia memahami anak mempunyai pikiran yang mudah diberi pengaruh. Ia pernah diserang oleh seorang senator melalui kebijakan penempalan gambar tengkorak pada bungkus rokok, dan bahkan dijatuhkan oleh seorang wartawati melalui artikel yang materinya didapatkan dengan cara yang curang.Menyadari kelalaiannya dengan sigap ia berusaha bangkit dan balas menyerang. Ia mengetahui posisi dan kepentingan pihak lawan, sehingga dengan mudah ia mematahkan serangan lawan dengan mengajukan sejumlah argumen. Sebagai negosiator, harus memahami kedudukannya sebagai perwakilan, Naylor harus waspada, dan menjaga rahasia konstituen dan relasinya.

Negosiasi merupakan sarana untuk memperjuangkan kepentingan terhadap pihak lain. Setiap pihak mempunyai kepentingan masing-masing. Negosiasi mempunyai banyak wajah dan derajat, bahkan kepentingan ini dapat dapat dengan mudah diperoleh jika kita kurang waspada. Seperti saat Naylor digoda oleh seorang wartawati dengan iming-iming menarik maka ia kehilangan kewaspadaan, sehingga dengan mudah wartawati mendapatkan informasi penting. Menyadari kelalaiannya ia menyadari kepentingan BR (bosnya) yang kedudukannya bergantung padanya ia. Keberhasilan negosiator sangat dipengaruhi oleh pengetahuan negosiator terhadap pihak lain. Semakin banyak informasi yang dimiliki oleh negosiator, maka semakin besar kemungkinan negosiator mendapatkan kepentingannya atau kemungkinan mengalahkan pihak lawan semakin besar.

Namun yang paling menarik dari Naylor adalah kelihaiannya dalam berbicara. Ia mampu mematahkan argumen pihak lawan dan meyakinkan pihak lawan bahkan dalam keadaan terdesakpun ia bisa memberikan argumen yang cukup bagus dan kuat. Yang tak kalah menarik adalah, segagai negosiator ia tetap membela konstituenya seburuk apapun konstituennya

68. Ika Septi

Cara menjadi negosiator yang baik berdasarkan film:

1. Mampu membangun argumen yang kuat dan persuasif. Dalam adegan film pada saat tokoh utama Nick Naylor berhasil meyakinkan para audiens dalam TV show, sehingga para audiens tersebut tidak lagi sepenuhnya membenci rokok dan dirinya.

2. Selalu optimis menghadapi tantangan. Kemana pun ia ditugaskan Nick Naylor selalu percaya diri, optimis dan tidak pernha takut untuk melaksanakan pekerjaannya, misalnya ia menerima tugas menemui Lorne,mantan model ikan Marlboro yang kini terkena kanker.

3. Harus bisa memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat mempengaruhi peta pemikiran lawan.. Hal tersebut terlihat ketika tokoh utama mengusulkan penggunaan rokok dalam adegan film Hollywood.

4. Dapat mengenali atau membaca pikiran lawan. Hal tersebut terlihat dalam adegan dimana Nick mendatangi Lorne pria yang pernah mengiklankan rokok Malboro. Nick dapat mengubah pendapat pria tersebut dengan menyebarkan uang dilantai dan mengatakan kalimat persuasif yang mengubah pemikirannya dari sebelumnya enggan menerima bahkan mengancam Nick dengan pistol, tapi akhirnya Lorne bersedia menerima

3. Mempunyai argumen yang kuat sebelum bernegosiasi dengan lawan. Hal tersebut terlihat ketika tokoh utama berbicara dengan tiga bapak tua masalah HP. Dimana dia mengatakan alasan yang dapat meyakinkan ketiganya ketika ada yang mengatakan tentang dampak radiasi HP. dia mengatakan tidak ada observasi bahwa HP dapat menyebabkan kanker otak

4. Meyakinkan lawannya bahwa pemikirannya adalah salah. Hal ini terlihat ketika ia mengajarkan anaknya dari hal sepele masalah es krim vanila dan es krim coklat. Dimana dia meyakinkan anaknya Joey bahwa es krim Vanila lebih enak dari es krim coklat, dan es krim coklat tidak lebih enak dari vanila.

5. Jangan mudah putus asa. Hal ini terlihat dari kebangkitannya setelah keterpuruhkan akibat diberitakannya negatif oleh teman-temanya sendiri.

69. Aldila Armitalia

BEING A GOOD NEGOTIATOR ala NICK NAYLOR

1. Percaya Diri! Yakin bahwa pendapat anda benar.

2. Berargumen dengan baik. “If you argue right, you can't be wrong”

3. Cari celah untuk memasukkan pembenaran atau kompensasi dari argument anda.

4. Hati-hati dalam berbicaradan bertindak! Jangan pernah membuat pernyataan atau perbuatan yang nantinya akan memberatkan anda.

Page 33: Thank You for Smoking!

5. Pelajari karakter lawan negosiasi. Anda bisa tahu kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya, anda bisa membuat celah untuk menang.

70. Prisca Retno

Apa yang diperlukan untuk menjadi negosiator handal:

1. Percaya diri

2. Berwawasan luas, mengetahui data2 yang kita perlukan (Nick melontarkan fakta2 yang ada untuk menyerang lawannya di acara talkshow)

3. Pandai berbicara, berargumen (Nick tidak memberi kesempatan lawan untuk berbicara)

4. Bisa memanipulasi data demi kepentingan kita (NIck menggunakan data2 untuk membenarkan argumennya di hadapan lawan, sewaktu dia diserang / diculik oleh segerombolan orang hal itu dapat membuat dia seperti korban yang tidak berdaya)

5. Mengetahui kelemahan dan kekuatan lawan, juga mengetahui kondisi lingkungan sekitar (sewaktu menawarkan uang dia berhasil "menjebak" korban untuk menerima uang dan menjalankan tugasnya)

71. Rima Meinita

Poin-poin negosiasi yang baik menurut film “Thank You for Smoking” :

Mengerti posisi dan kepentingan lawan

Menerapkan bahwa argumen bukan bagian dari negosiasi, pada saat dia meminta izin bunya untuk ikut ayahnya pergi dia mengeluarkan argumen kuat sehingga ibunya pun tidak bisa menolak lagi.