TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

10
Krisnandhita Dwiky Arnanda, Suparno, Ahmad Farkhan/ Jurnal SENTHONG 2019 479 PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH SINGGAH KANKER DI SURAKARTA Krisnandhita Dwiky Arnanda, Suparno, Ahmad Farkhan Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Kesembuhan pasien sangat bergantung pada kenyamanan terhadap ruang yang mempengaruhi kondisi psikologisnya. Rumah singgah kanker sebagai fasilitas paliatif yang menyediakan penginapan bagi penderita kanker menuntut suasana homey (seperti di rumah) bagi penghuni fasilitas, sehingga dapat menstimulus kesembuhan pasien. Namun, pada kenyataannya fasilitas tersebut masih jauh dari kata layak sebagai fasilitas paliatif yang memberikan kenyamanan terhadap penggunanya. Kondisi ruang yang kurang nyaman serta kurangnya interaksi dengan lingkungan yang kurang tepat, membuat kondisi psikologis penderita kanker menjadi kurang baik. Setting ruang yang sesuai perlu diterapkan di Rumah Singgah Kanker yang mewadahi kegiatan penderita kanker ketika menunggu proses pengobatan di rumah sakit. Teori healing environment memiliki tiga elemen utama yang dapat membangun suasana yaitu elemen alam, elemen indera, dan elemen psikologi. Teori ini cocok diterapkan sebagai strategi pendekatan Rumah Singgah Kanker di Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan melakukan pengumpulan data berupa observasi mengenai teori dan literature healing environment yang digunakan dan jurnal terkait, kemudian dikaji untuk menentukan penerapan yang tepat untuk setiap prinsip dalam Rumah Singgah Kanker. Desain yang dihasilkan berupa penerapan prinsip desain healing environment yang meliputi pencahayaan alami, penghawan alami, pengendalian kebisingan, penataan landscape, view of nature, kenyamanan ruang, serta warna. Kata kunci: rumah singgah kanker, kenyamanan ruang, healing environment, Surakarta. 1. PENDAHULUAN Berdasarkan data rekapitulasi rekam medis rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi, jumlah penderita kanker di Surakarta bertambah setiap tahunnya. Namun, hampir 70% pengidap kanker di Surakarta dan sekitarnya terlambat mendapatkan penanganan sehingga membuat kesembuhan semakin lama karena sudah memasuki stadium yang tinggi. Pada stadium lanjut, penderita kanker tidak hanya mengalami berbagai masalah fisik dan gangguan aktivitas, tetapi juga gangguan psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker. Bagi masyarakat kota di sekitar Surakarta, salah satu kendala dalam melakukan pengobatan rawat jalan adalah mobilitas. Jarak yang jauh menyebabkan sebagian besar pasien, khususnya kelas menengah ke bawah, merasa keberatan ketika diharuskan bolak-balik dari kota asal menuju Surakarta. Hal ini memunculkan kebiasaan bagi masyarakat luar kota untuk menginap di rumah- rumah sewaan yang disewakan warga sekitar. Namun hunian-hunian tersebut belum memenuhi standar minimum. Berdasarkan isu tersebut, Kementerian Kesehatan menyusun konsep failitas Rumah Singgah Kanker. Rumah Singgah kanker adalah suatu tempat tinggal sementara bagi penerima pelayanan (dalam hal ini pengobatan kanker) yang dipersiapkan untuk mendapat pelayanan lebih lanjut (Peraturan Pemerintah Tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 37e, 2012). Tipe perawatan ini tidak hanya menekankan pada segi fisik tetapi juga meningkatkan kualitas hidup seorang pasien. Pasien dengan penyakit serius seperti kanker dapat berdampak pada kondisi emosi dan sosial seperti

Transcript of TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

Page 1: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

KrisnandhitaDwikyArnanda,Suparno,AhmadFarkhan/JurnalSENTHONG2019

479

PENERAPANDESAINHEALINGENVIRONMENTPADARUMAHSINGGAHKANKER

DISURAKARTA

KrisnandhitaDwikyArnanda,Suparno,AhmadFarkhanProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

Abstrak

Kesembuhan pasien sangat bergantung pada kenyamanan terhadap ruang yang mempengaruhikondisi psikologisnya. Rumah singgah kanker sebagai fasilitas paliatif yang menyediakan penginapan bagipenderita kanker menuntut suasana homey (seperti di rumah) bagi penghuni fasilitas, sehingga dapatmenstimulus kesembuhan pasien. Namun, pada kenyataannya fasilitas tersebutmasih jauh dari kata layaksebagai fasilitas paliatif yangmemberikan kenyamanan terhadap penggunanya. Kondisi ruang yang kurangnyaman serta kurangnya interaksi dengan lingkungan yang kurang tepat, membuat kondisi psikologispenderitakankermenjadikurangbaik.SettingruangyangsesuaiperluditerapkandiRumahSinggahKankeryangmewadahikegiatanpenderitakankerketikamenungguprosespengobatandirumahsakit.Teorihealingenvironmentmemilikitigaelemenutamayangdapatmembangunsuasanayaituelemenalam,elemenindera,dan elemen psikologi. Teori ini cocok diterapkan sebagai strategi pendekatan Rumah Singgah Kanker diSurakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan melakukan pengumpulan databerupa observasi mengenai teori dan literature healing environment yang digunakan dan jurnal terkait,kemudiandikajiuntukmenentukanpenerapanyangtepatuntuksetiapprinsipdalamRumahSinggahKanker.Desain yang dihasilkan berupa penerapan prinsip desain healing environment yang meliputi pencahayaanalami,penghawanalami,pengendaliankebisingan,penataanlandscape,viewofnature,kenyamananruang,sertawarna.

Katakunci:rumahsinggahkanker,kenyamananruang,healingenvironment,Surakarta.

1.PENDAHULUANBerdasarkan data rekapitulasi rekam medis rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi, jumlah

penderitakankerdiSurakartabertambahsetiaptahunnya.Namun,hampir70%pengidapkankerdiSurakarta dan sekitarnya terlambat mendapatkan penanganan sehingga membuat kesembuhansemakin lamakarenasudahmemasuki stadiumyang tinggi.Padastadium lanjut,penderitakankertidak hanya mengalami berbagai masalah fisik dan gangguan aktivitas, tetapi juga gangguanpsikososialdanspiritualyangmempengaruhikualitashiduppenderitakanker.

BagimasyarakatkotadisekitarSurakarta,salahsatukendaladalammelakukanpengobatanrawatjalanadalahmobilitas.Jarakyangjauhmenyebabkansebagianbesarpasien,khususnyakelasmenengah ke bawah, merasa keberatan ketika diharuskan bolak-balik dari kota asal menujuSurakarta. Hal ini memunculkan kebiasaan bagi masyarakat luar kota untuk menginap di rumah-rumah sewaan yang disewakan warga sekitar. Namun hunian-hunian tersebut belum memenuhistandarminimum.

Berdasarkanisutersebut,KementerianKesehatanmenyusunkonsepfailitasRumahSinggahKanker. Rumah Singgah kanker adalah suatu tempat tinggal sementara bagi penerima pelayanan(dalam hal ini pengobatan kanker) yang dipersiapkan untuk mendapat pelayanan lebih lanjut(Peraturan Pemerintah Tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 37e, 2012). Tipe perawatan ini tidakhanyamenekankanpada segi fisik tetapi jugameningkatkankualitashidup seorangpasien.Pasiendengan penyakit serius seperti kanker dapat berdampak pada kondisi emosi dan sosial seperti

Page 2: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

480

perasaan takut,depresi,marah,bahkanemosi yang tidak terkontrol. Tidakhanyapasien, keluargayangbersangkutandalambeberapakasusjugamengalamihalserupa.

Namun saat ini pemerintah maupun lembaga terkait belum memiliki fasilitas perawatankanker seperti rumah singgah yang menyediakan pelayanan yang menjaga kestabilan psikologispenderitakanker.Makakebutuhaninitidakhanyapemenuhangejalafisik,namunjugapentingnyadukunganterhadapsuatukebutuhanpsikologis,sosialdanspiritualdalambentukperawatanpaliatifyangberkonseppadalingkunganuntukmeningkatkankualitashiduppasien.

Menurut Kaplan (1993) dalam buku Health and Human Behaviour, faktor lingkunganmemilikiperandalamproseskesembuhanpasiensebesar40%dibandingkandenganfaktorlainnya.Salahsatucarauntukmenerapkankonseplingkunganpadafasilitasiniadalahdengankonsepdesainhealing environment. Healing environment adalah lingkaran fisik fasilitas kesehatan yang dapatmempercepatwaktu pemulihan kesehatan pasien ataumempercepat proses adaptasi pasien darikondisikronissertaakutdenganmelibatkanefekpsikologispasiendidalamnya(Dijkstra,2009).Haltersebut yang mendasari pentingnya healing environment untuk membantu pasien kanker padaRumahSinggahKanker.

Konsep desain healing environment, menurut Murphy (2008) pada dasarnya memiliki 3elemenpentingdalampenerapannya.Ketigaelementersebutantara lainadalahalam, indera,danpsikologi. Elemen-elemen tersebut saling berkaitan perannya dalam konsep healing environment.Berdasarkandata Innovations InHealthcareDesign terdapat variabel yangmemberikan kontribusipadatotalhealingenvironmentmenurutPatrickE.Linton(1995)yangterdiriataseksternal,internal,fisik, dan psikososial. Kuadran 1 (physical-eksternal) merupakan variabel yang paling efisien padaRumah Singgah Kanker. Prinsip healing environment dalam penerapan arsitektur pada RumahSinggah Kanker meliputi warna, tekstur dan sentuhan, alam dan pemandangan, kualitaspencahayaan, suaradanmusik, suasana rumah (home-like), seni,dankontrolpasien (lihatgambar1).

Gambar1

VariabelKontribusiHealingEnvironmentSumber:Linton,PatrickE.,1995

Dari kedua teori healing environment tersebut didapatkan beberapa poin yang nantinya

akan digunakan dapam perencanaan Rumah Singgah Kanker. Poin-poin ini meliputi pencahayaanalami, penghawan alami, pengendalian kebisingan, penataan landscape, view of nature,kenyamanan ruang, serta warna. Poin-poin tersebut berkaitan dengan perencanaan dan

Page 3: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

KrisnandhitaDwikyArnanda,Suparno,AhmadFarkhan/JurnalSENTHONG2019

481

perancangan Rumah Singgah Kanker untuk membantu memulihkan dan mempercepat prosespengobatanpasienkanker.

Pendekatan Desain Healing Environment sebagai strategi desain dinilai tepat untukmendukungperencanaandanperancanganRumah SinggahKankerdan segala aspekdi dalamnya.Makadariitutujuanpenelitianuntukmengembangkanprinsiphealingenvironmentsebagaistrategidesain Rumah Singgah Kanker dapat tercapai. Dengan ini, diharapkan dapat dihasilkan konsepperencanaan dan perancangan serta desain Rumah Singgah Kanker dengan pendekatan DesainHealingEnvironmentdiSurakartadalamwujudsebuah fasilitashunianbagipenderitakankeryangterintegrasidenganpemberdayaankesejahteraanpasienkankerbaikdalamaspekfisik,psikososial,maupun spiritual. Secara lebuh lanjut, hasil dari penelitian berupa penerapan tiap prinsip desainhealing environment dapat digunakan sebagai acuan desain Rumah Singgah Kanker maupundikembangkan untuk desain objek rancang bangun lainnya. Hasil pembahasan dari penelitianmengenai penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan juga dapat dikaji ulang dalam perencanaanobjekrancangbangunlainnya.

2.METODEPENELITIAN

DalamperencanaandanperancanganRumahSinggahKankerinimenerapkanprinsip-prinsipdesainhealing environment dalammenciptakan suasanahomey, sehinggadapatmenjadi stimulanterhadap kesembuhan penggunanya. Metode desain yang digunakan adalah metode deskriptifkualitatif dengan beberapa tahapan. Tujuannya adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena,variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menggambarkan kondisi yangsebenarnya. Data tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan respon yang tepat untukkondisi/potensi yang ada.Metode pengumpulan data primermeliputi studi observasi pada tapakdaninstansiterkait.

Setelahmelakukanobservasi lapangan,perludilakukanstudi literaturmengenai tigaaspekhealing environment menurut Murphy (2008) dan prinsip variabel physical-external healingenvironmentmenurutPatrickE.Linton(1995).Halinidilakukandenganpengumpulandatasekunderberupateori-teorihealingenvironmentsebagaireferensiberupabuku, jurnal/paper,artikel,secarakonvensional mauput online. Teori yang dicari dari literatur adalah data-data yang memilikiketerkaitan dengan ruang lingkup pembahasan sesuai dengan objek rancang bangun danpendekatanyangdipilih.

Dataprimerdansekundertersebutkemudiandikajiuntukmenentukanpenerapanelemenhealing environment menurut Murphy dan prinsip-prinsip variabel physical-external healingenvironment menurut Patrick E. Linton (1995) pada perencanaan Rumah Singgah Kanker. Datamengenai kondisi dan potensi tapak yang sudah diidentifikasi direspon dengan penerapan prinsiphealing environment yang meliputi meliputi pencahayaan alami, penghawan alami, pengendaliankebisingan,penataanlandscape,viewofnature,kenyamananruang,sertawarna.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Healing environment merupakan lingkungan fisik pada fasilitas kesehatan yang dapatmempercepatwaktu pemulihan kesehatan pasien ataumempercepat proses adaptasi pasien darikondisikronissertaakutdenganmelibatkanefekpsikologispasiendidalamnya.Penerapankonsephealingenvironmentpadalingkunganperawatanakantampakpadakondisiakhirkesehatanpasien,yaitu pengurangan waktu rawat, pengurangan biaya pengobatan, pengurangan rasa sakit,penguranganstresatauperasaantertekan,memberikansusasanahatiyangpositif,membangkitkansemangat,sertameningkatkanpengharapanpasienakanlingkungan.

Page 4: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

482

Menurut Murphy (2008), ada tiga aspek pendekatan yang digunakan dalam mendesainhealing environment, yaitu alam, indera, dan psikologis. Ketiga elemen tersebut menjadi kriteriadalam desain healing environment. Sementara berdasarkan prinsip variabel physical-external dariPatrick E. Linton (1995) yang terdiri dari warna, tekstur dan sentuhan. Berdasarkan kedua teoritersebut didapatkan beberapa poin yang nantinya akan diterapkan pada Rumah Singggah Kanker.Poin-poin ini meliputi pencahayaan alami, penghawan alami, pengendalian kebisingan, penataanlandscape,viewofnature,kenyamananruang,sertawarna. Berdasarkan teori healing environment yang dikemukakan Murphy (2008), aspek alammenjadisalahsatuelemenyangdapatmembangunkonsepdesainhealingenvironment.Disampingituaspekalamdapatmendukungprosespemulihanpasienkanker.PemanfaatanpencahayaanalamipadadesainRumahSinggahKankeriniditerapkandalampeletakkanmassasertaorientasibangunanpada tapak. Berdasarkan kondisi tersebut maka menghasilkan respon zona fungsi bangunanberdasarkanpenyinaranmatahari.SifatdaricahayamataharipagiyangmenyehatkandimanfaatkansebagaiterapialamipadaRumahSinggahKankerdenganmeletakkanzonaterapidanzonahunianpada bagian timur yang terkena sinar matahari pagi. Sedangkan untuk kegiatan servis diletakkanpadabagianbarat(lihatgambar2).

Gambar2

PenzoninganBerdasarkanPenyinaranMatahari

Penerapanpencahayaanalamipadatampilanbangunansepertipenggunaanbentukbukaanyang lebaruntukmemaksimalkan cahayayangmasukkedalambangunan. Selain itu,penggunaanbukaan pada atap berupa skylight juga digunakan pada beberapa ruang disamping sebagaipencahayaanalamijugasebagaielemenestetispadabangunan(lihatgambar3).

Page 5: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

KrisnandhitaDwikyArnanda,Suparno,AhmadFarkhan/JurnalSENTHONG2019

483

Gambar3

AplikasiDesainSkylightPadaAreaHunian

Pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerangan alami juga berupa penerapan kolampantuldisekitarbangunan(lihatgambar4).Kolam-kolaminiakanmemantulkancahayamataharikedalambangunanmelewatibukaan sehinggadisampingdapatmenjadipeneranganalamikedalambangunan.

Gambar4

AplikasiReflectionPoolPadaAreaHuniandanPengelola

Dalam fungsinya, Rumah Singgah Kanker ini disamping sebagai fasilitas hunian, jugamemberikanterapipengobatanberupaterapilingkungan.Makadariitupenghawaanmenjadisalahsatupoinpentingdalammewujudkankonsepdesainhealingenvironment.Penghawaanalamipadarumahsinggahkanker terdiridari konsep tapakdankonsepbangunan.Responpenghawaanalamipada desain healing environment di Rumah Singgah Kanker berupa penggunaan vegetasi sebagaipeneduhsertapengubaharahgerakangin.Padapenerapannya,vegetasi iniakanditerapkanpadasisi-sisi bangunan. Vegetasi berupa pohon peneduh digunakan untuk mengurangi radiasi sinarmataharisecaralangsung(lihatgambar5).

Gambar5

IlustrasiPenggunaanVegetasiSebagaiPenghawaanAlami

Page 6: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

484

Selain itu, penggunan jenis atapmiring atau pelana yangmemiliki ruang atap yang besarbertujuansebagaipenyeimbangsuhuudaradidalamruangansehinggaruangandidalambangunanterasa lebih sejuk. Selain itu peletakkan bukaan-bukaan pada bangunan juga direncanakansedemikian rupa, seperti penentuan jarak antar bukaan sehingga diharapkan dapat terjadi crossventilationdidalamruangan(lihatgambar6).

Gambar6

DesainPenggunaanBukaanuntukCrossVentilation

Upayapengendaliankebisingandisikapidenganpenanamanvegetasipada sekeliling tapakyangefektifuntukmengatasimasalahkebisingandari luar.Tanamanyangdapatdigunakanantaralain bambu jepang (lihat gambar 7), karenamemiliki susunanbatangdandaun yang rimbun yangdapatmeminimalisirsuaraderukendaraanbermotor.Selainitupenggunaanpagarpenghalangjugadapat meredam kebisingan dari luar tapak. Pagar penghalang tersebut dapat bermaterial yangmenyerapkebisingansepertibatu,kayu,ataubeton,yangditanamitanamanmenjalar.Penggunaanrumputsebagaigroundcoversertamengurangipenggunaanpavingblokkarenadapatmemantulkankebisingan.

Gambar7

PenggunaanPohonBambuJepangSebagaiPeredamKebisinganDariLuarTapak

Di samping itu desain bangunan merespon pengendalian kebisingan denganmengaplikasikantataletakbangunan,yaitubangunanutamayangberfungsikegiatanpengeloladanpublikberadadibagianpalingdepandandigunakansebagaibarrierpemecahkebisinganterhadapbangunan dibelakangnya. Yang kedua ada pada bentuk bangunan yang menerapkan bentukkantong/letter U (lihat gambar 8). Peruangan pada bangunan juga berpengaruh pada tingkatkebisingan,areahunianpadaRumahSinggahKankerakandiletakkanlebihkeselatanmenjauhijalanraya. Kemudian mengurangi jumlah dan peletakkan bukaan yang mengarah langsung ke sumberkebisingan(jalanraya).

Page 7: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

KrisnandhitaDwikyArnanda,Suparno,AhmadFarkhan/JurnalSENTHONG2019

485

Gambar8IlustrasikomplekhunianpadaRumahSinggahKanker

Elemen tata ruang luaryangmenonjolpadakonsepdesainhealingenvironment iniadalahruang hijau yang diwujudkan dengan menghadirkan healing garden atau taman pemulihan (lihatgambar 9). Yaitu taman yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapatmembuat orangmerasalebih baik (Eckerling, 1996).Healing garden dapat memberikan kesan relaks, aman, nyaman dansemangat terhadap user. Selain itu healing garden juga berfungsi sebagai terapi alambagi pasienkanker karena taman dapat menghadirkan elemen-elemen alam sehingga memungkinkan pasienuntukberinteraksidenganalam.

Gambar9

PenerapanViewofNaturepadaHealingGarden Padadasarnyapenerapanpoinpenataan landscapeberkaitandenganpoinviewofnature.Penataan landscape ini berfokus pada pengolahan tapak yang menerapkan konsep lingkungan.Dalam hal ini, konsep desain healing environment diterapkan pada beberapa aspek seperti padataman-taman buatan yang berkonsephealing garden.Pathway/jalur pedestrian (lihat gambar 10)padahealinggardenberupajalurterapiuntukmenstimulussyarafpadatelapakkakidalamkegiatan

Page 8: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

486

fisioterapi di Rumah Singgah Kanker. Penataan landscape pada kawasan Rumah Singgah Kankerdiolahuntukmenghadirkankesandinamisdenganmengolahketinggiantanahpadatiapbangunan.Selainuntukmenghadirkankesandinasmispadatapak,pengolahankontur ini jugamemilikitujuanuntukmemberikanvistaspadakawasan.Untukmencapai tujuandarihealingenvironment, kolam-kolam dan aliran air buatan akan diterapkan pada beberapa titik. Suara yang dihasilkan darigemericikairdapatmembantumenurunkantekanandarahdanmemberikanrelaksasikepadapasienkanker.

Gambar10

JalanBatusebagaiFasilitasFisioterapipadaHealingGarden

Kenyamanan ruang bagi penderita kanker sangat mempengaruhi waktu dan tingkatkesembuhan. Selain faktor penghawaan dan pencahayaan, faktor kebisingan juga mempengaruhikenyamanan ruang pada Rumah Singgah Kanker. Maka dalam desain Singgah Kanker ini upayapengendalian untuk menghadirkan kenyamanan tersebut melalui setting ruang yang dibuatmeyerupai suasana di rumah (homey). Pemilihan elemen interior ruangan disesuaikan dengankegunaandanfungsi ruangdenganmenghadirkansuasanyayangsantaidannyaman.Sepertipadaruangbersama,ruangandidesainmempunyaisplitlevellantaiyangdibagimenjadiarealesehandanarea sofa. Penggunaan material juga memperhatikan keamanan dan kenyamanan penggunaruangan.Materialdidominasidenganpenggunaanolahankayuseperti lantaiparquet,plafond,danpenutupdinding.

Gambar11

SettingInteriorRuangBersamaDibuatSepertiSuasanaRumahUntukMemberikanKesanHomey

Page 9: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

KrisnandhitaDwikyArnanda,Suparno,AhmadFarkhan/JurnalSENTHONG2019

487

Poin lain yang menjadi elemen penting dalam penerapan healing environment yaitupenggunaanwarna.Warnasangatberpengaruhterhadappembentukansuasanadalamsuaturuang.Dalam teori healing yangdikemukakanMurphy (2008),warnamencakupdua aspekdasarhealingenvironment yaitu indera penglihatan dan psikologis. Untuk kebutuhan suasana Rumah SinggahKanker, warna-warna terang dan bersifat menenangan digunakan pada ruangan-ruangan didalamnya.Penggunaanwarnahijaukuningdanaksenwarnaputihdikombinasikandenganmaterialkayu sebagai penutup lantaimemberikan kesan yang tenang dan homey ke dalam kamar inap dirumahsinggahkankerini(lihatgambar12).Kemudianpenggunaanwarnaputih,birutua,dansefikitmaterialkayumemberikankesantegasdanluaspadaruangpsikiater.(lihatgambar13).

Gambar12

PenggunaanWarnaPadaKamarInapRumahSinggahKanker

Gambar13

PenggunaanWarnaPadaRuangPsikiater

4.KESIMPULANDANSARAN

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapankonsepdesainhealingenvironmentpadaperencanaansudahsesuaiuntukRumahSinggahKanker.BerdasarkanteorihealingenvironmentmenurutMurphy(2008)yangterdiridariaspekyaituindera,alam,danpsikologisyangdapatmendukungperencanaandanperancanganRumahSinggahKanker.Tiga aspek healing environment dapat diterapkan pada perencanaan dan perancangan RumahSinggahKankeruntuktercapainyapenyelesaianpermasalahanfasilitasbagipenderitakanker.

Page 10: TH PENERAPAN DESAIN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH …

SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019

488

Aspek inderadiaplikasikanpadakenyamananruangmencakuppencahayaan,penghawaan,danpengendaliankebisingan.pencahayaanalamiyangditerapkanpadaRumahSinggahKankeryaituberupapeletakkanmassahuniandibagianbaratyangmengarahkesinarmataharipagi,penggunaanbukaandanskylightuntukmembangunsuasanahealingenvironment.Penghawaanalamiditerapkandenganmemanfaatkanvegetasiuntukmeredamradiasisinarmatahari,penggunaanruangatap,danpengaturan letak bukaan. Sedangkan untuk pengendalian kebisingan pada rumah singgah kankeryaitu penggunaan bangunan sebagai barrier, bentuk bangunan yang menerapkan bentukkantong/letter U, dan mengurangi jumlah dan peletakkan bukaan yang mengarah langsung kesumberkebisingan.

Aspekalamdiaplikasikankedalampenataanlandscape,pemilihantanaman,danpembuatankolam. Healing garden pada rumah singgah seperti pada menerapkan elemen desain berupapathway berupa jalan batu sebagai fasilitas terapi. Pemilihan tanaman pada healing gardenmenggunakan dua jenis tanaman, yaitu ground cover dan kanopi. Pembuatan kolam pantul padaareahuniandanterapiuntukmemberikanefeksuaraair,danpencahayaanalami.

Aspekpsikologisdiaplikasikankedalamkenyamanan ruang,viewofnature,danpemilihanwarna. Kenyamanan ruang diterapkan berupa keseimbangan setting pencahayaan alami,penghawaan alami, pengendalian kebisingan. Kemudian kesan view of nature ditampilkan daritampilan bangunan yang menggunakan material alami dan penataan landscape dengan aplikasihealinggarden.SertapemilihanwarnayangnetraldancerahdigunakanuntukmembangunkarakterdesainhealingenvironmentpadaRumahSinggahKanker.

REFERENSI

Dijkstra,K.(2009).UnderstandingHealingEnvironments.EffectsofPhysicalEnvironmentalStimulionPatiens’EffectsodHealthandWell-Being,14.

Kaplan,R.M.(1993).HealthAndHumanBehaviour.NewYork:McGraw-HillCollege.KebijakanPerawatanPaliatif.(2007).KementrianKesehatanRepublikIndonesia.Linton,P.E.(1992).CreatingATotalHealingEnvironment.FifthSymposiumonHealthcareDesign,(p.

121).SanDiego,California.Maberry,S.O.(1995).InnovationonHealthcareDesign.NewYork,USA:JohnWiley&Sons,Inc.PeraturanPemerintahTentangKesejahteraanSosial.(2012).WHO.(2002).