TGS Makalah Skripsi Ok

55
TUGAS SEMINAR “ Inventarisasi dan Pemanfaatan Tumbuhan di Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Praktikum pada Subpokok Bahasan Tumbuhan Biji Kelas VII di SMP Negeri 1 Ambunten Sumenep” MAKALAH Disusun Oleh: ANNISA FIRDAUSI 053204234 JURUSAN BIOLOGI 1

Transcript of TGS Makalah Skripsi Ok

Page 1: TGS Makalah Skripsi Ok

TUGAS SEMINAR

“ Inventarisasi dan Pemanfaatan Tumbuhan di Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Praktikum pada Subpokok Bahasan Tumbuhan

Biji Kelas VII di SMP Negeri 1 Ambunten Sumenep”

MAKALAH

Disusun Oleh:

ANNISA FIRDAUSI

053204234

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2012

1

Page 2: TGS Makalah Skripsi Ok

TUGAS SEMINAR

“ Inventarisasi dan Pemanfaatan Tumbuhan di Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Praktikum pada Subpokok Bahasan Tumbuhan

Biji Kelas VII di SMP Negeri 1 Ambunten Sumenep”

MAKALAH

Bambang Subekti

093204219

Pend. Biologi 2009 B

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2012

2

Page 3: TGS Makalah Skripsi Ok

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan khusus kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah

meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam

mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang

tersedia (Mulyasa, 2006). Sumber daya tersebut adalah komponen yang ada di dalam

suatu sekolah, baik sumber belajar atau sumber informasi mauppun enerima informasi

yaitu siswa. Sumber belajar adalah ruukan, obyek, dan bahan yang digunakan utnuk

kegiatan pembelajaran. Sumber belajar memilik kedudukan lebih luas, yang di

dalamnya termasuk media dan alat bantu pembelajaran. Suatu sumber belajar

dikatakan meia jika hal itu merupakan bagian integral dri seluruh kegiatan belajar

sedangkan suatu sumber belajar dikatakan alat pembelajaran jika fungsinya hanya

sebagai alat bantu yang dapat menunjang keefektifan dan efisiensi pembelajaran.

(Rustaman, 2003). Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara

sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam KTSP di sekolah antara lain

bahan ajar, perlengakapan dan alat peraga, pendekatan atau metode yang digunakan

dalam pembelajaran, serta tenaga pendidik yang professional (Mulyasa, 2006).

Sumber belajar tersebut perlu didayagunakan seoptimal mungkin, dipelihara , dan

sdisimpan dengan sebaik-baiknya. Kreatifitas guru dan peserta didik perlu senantiasa

ditingkatkan untuk membuat dan mengembangkan contoh sumber belajar yang

berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Pengembangan sumber belajar, di

samping guru harus mampu membuat sendiri media pembelajaran juga harus

berinisiatif mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah maupun di luar lingkungan

sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkrit. Lingkungan ini

menyediakan berbagai jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar

dalam kegiatan pembelajaran biologi.

Pembelajaran biologi melalui pendekatan lingkungan dan keterampilan proses

dapat membawa siswa untuk mendapatkan pengalaman secara langsung. Salah satu

bentuk pendekatan keterampilan proses adalah kegiatan praktikum. Kegiatan ini dapat

3

Page 4: TGS Makalah Skripsi Ok

memberikan kesempatan kepada siswa menggunakan sebagian atau seluruh inderanya

secara tepat seingga mudah menangkap dan memahami pengetahuan yang dipelajari

seobyektif mungkin (Tjokrodiharjo, 1993).

Kegiatan praktikum sangat menunjang pemahaman siswa terhadap konsep

yang diajarkan, khususnya pada materi tumbuhan biji. Tumbuhan biji yang ada di

bumi ini meliputi 170.000 jenis tumbuhan, lebih dari sepatuh jumlah kekayaan flora

di dunia yang ditaksir seluruhnya meliputi 800.000 jenis tumbuhan (Tjitrosoepomo,

1989). Oleh karena itu, perlu dikenalkan jenis-jenis tumbuhan biji, tempat hidup, dan

morfologi tumbuhan biji.

Kenyataan yang ada, kegiatan praktikum masih kurang optimal atau bisa

dikatakan hamper tidak pernah dilakukan terutama di sekolah yang berada di daerah

pedesaan, seperti di SMP Negeri 1 Ambunten Sumenep. Menurut pendapat beberapa

guru biologi di sekolah tersebut, kegiatan praktikum ini hamper tidak pernah

dilaksanakan, sehingga sisa hanya mendapat teori saja tanpa mengenal tummbuh-

tumbuhan secara langsung. Siswa hanya mengetahui konsep tanapa mendapatkan

pengalaman secara langsung. Bedasarkan hasil survey pendahuluan di SMP Negeri 1

Ambunten pelaksanaan kegiatan praktikum kurang optimal karena kurangnya

pengetahuan tentang jenis-jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan

praktikum serta tidak adanya buku petunjuk praktkium.

Salah satu pemecahan dari permasalahan tersebut adalah dengan menyediakan

bahan-bahan praktikum yang mudah diperoleh dan membuat buku petunjuk

praktikum atau lembar keja siswa (LKS). Bahan praktikum diperoleh dengan cara

menginventarisasi tumbuhan di sekitar sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

Inventarisasi tumbuhan adalah menyusun daftar tumbuhan bedasarkan identifikasi dan

deskripsi sehingga dihasilkan pemetaan tumbuhan untuk dijadikan bahan praktikum

pada subpokok bahasan tumbuhan biji. Penginventarisasian tubuhan di sekitar sekolah

sebagai alternatif bahan praktikum yang dapat dengan mudah diperoleh dari

lingkungan. Jenis-jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan praktikum

adalah dapat diambil atau dimanfaatkan akar, daun, bunga, atau bijinya yang

mendukung untuk dijadikan bahan praktikum tumbuhan biji.

Hasil inventarisasi tumbuhan di sekitar sekolah nantinya akan dijadikan

alternatif pemilihan bahan praktikum untuk subpokok bahasan tumbuhan biji. Hal ini

akan memberikan kemudahan bagi guru dalam membimbing sisiwa untuk melakukan

4

Page 5: TGS Makalah Skripsi Ok

skegiatan praktikum. Selain itu, guru dapat membantu siswa dalam mendekatkan diri

dengan lingkunganya.

B. Rumusan Masalah

Berpijak dari uraian diatas, penelitian ini mengambil judul “ Inventarisasi dan

Pemanfaatan Tumbuhan di Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Praktikum

Pada Subpokok Bahasan Tumbuhan Biji (Spermatophyta) Kelas VII di SMP Negeri 1

Ambunten Sumenep”

Berdasarkan judul penelitian tersebut, rumusan permasalahannya adalah

1. Jenis-jenis tumbuhan apa saja yang ada di lingkungan sekitar sekolah yang dapat

digunakan sebagi bahan praktikum tumbuhan biji?

2. Bagaimanakah efektifitas pemanfaatan tumbuhan biji di lingkungan sekitar SMP

Negeri 1 Ambunten sebagai bahan praktikum?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

1. Menggali sumber media pembelajaran berupa tanaman sekitar sekolah sebagai

bahan prakktikum tumbhan biji untuk memanfaatkan lingkungan sebagi sumber

belajar.

2. Menyusun daftar tumbuhan yang dapat digunakan sebagi bahan praktikum sesuai

dengan SK, KD, dan indikator yang ingin dicapai apda subpokok bahasan

tumbuhan biji.

3. Mengetahui efektifitas pemanfaatan tumbhsn biji di lingkungan sekitar SMP

Negeri 1 Ambunten sebagai bahan praktikum.

5

Page 6: TGS Makalah Skripsi Ok

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Lingkungan sebagai Sumber Belajar Biologi

Sumber belajar (Learning Resources) adalah segala sesuatu baik berupa data,

orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik

secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik

dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu (Ibrahim, 2010).

Adanya sumber belajar dapat membantu seseorang, terutama siswa untuk memperoleh

berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Sumber belajar memiliki fungsi antara

lain:

1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju

belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik; dan (b)

mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak

membina dan mengembangkan gairah.

2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan

cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan

kesempatan bagi siswa untu berkembang sesuai dengan kemampuannya.

3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a)

perancangan progam pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan

bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan

sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit.

5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu (a) menguuragi kesenjangan antara

pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya

konkrit; (b) memberkan oengetahuan yang sifatnya langsung.

6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan

informasi yang mampu menembus batas geografis.

Sumber belajar pada dasarnya sangat banyak daan beragam. Keberagaman

tersebut akan memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif misalnya

proses pembelajaran akan berlangsung lebih baik, menyenangkan, dan sesuai

kebutuhan. Dmpak negatef misalnya guru memiliki tugas yang tidak mudah dalam

menentukan sumber belajar maupun media belajar yang sesuai dengan pembelajaran

6

Page 7: TGS Makalah Skripsi Ok

yang akan diberikan. Terlebih jika ada kendala misalnya guru tidak tahu tentang peta

sumber belajar yang dapat dioptimalkan. Oleh karena itu, pengorganisasian summber

belajar menjadi kebutuhan cukup besar dalam posisinya sebagai support system

dalam pembelajaran.

Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik, harus bisa mengoptimalkan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan terhadap siswanya. Guru sangat berperan

penting dalam proses belajar mengajar terkait dengan tingkat pemahaman siswa,

keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung, motivasi belajar siswa, dan lain-lain.

Selain itu, guru juga memiliki dua peranan penting lainnya, yaitu:

1. Guru sebagai motivator

Guru sebagai motivator siswa harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenagkan dan inovatif sehingga siswa akan terdorong untuk aktif dan krestif

dalam kegiatan pembelajarannya.

2. Guru sebagai fasilitator

Guru sebagi fasilitator harus mampu memfasilitasi keperluan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Guru mencari inovasi lain agar siswa lebih paham

terhadap materi yang disampaikan, misalnya dengan memanfaatkan media

berbahan tumbuhan di lingkungan sekitar sekolah. Lingkungan juga dapat

berfungsi sebagai sumber belajar siswa selain media.

Guru dalam memilih sumber belajar yang akan digunakan harus

memperhatikan krietria berikut, yaitu:

1. Ekonomis: tidak harus terpatok pada harga mahal,

2. Praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit, dan langka,

3. Mudah: dekat dan tersediadi lingkungan kita,

4. Fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional,

5. Sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan tujuan belajar, dapat

membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.

Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat penting dan

memiliki nilai-nilai yang sangat bergharga dalam rangka proses pembelajaran siswa,

karena dngan cara ini siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang

sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya lebih

dapat dipertanggungjawabkan (Sudjana, 1991).

7

Page 8: TGS Makalah Skripsi Ok

Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang

dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari dua macam:

1. Lingkungan Sosial dan Budaya

Lingkungan sosial dan budaya dapat digunakan untuk memperdalam ilmu- ilmu

sosial dan kemanusiaan serta kebudayaan (Firdausi, 2010). Manusia dapat

belajar dari lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial yang dimaksud adalah

hubungan interaksi antara manusia dengan manusia lain yang terjalin harmonis

(Rusdi, 2008).

2. Lingkungan Alam

Lingkungan alam yang digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam

dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partisipasi

dlaam memelihara dan melestarikan alam. Lingkungan ini berkenaan dengan

segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografi, iklim, suhu, udara,

musim, curah hujan, flora (tumbuhan), fauna (hewan), sumber daya alam (air,

hujan, tanah, batuan) (Firdausi, 2010).

Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan

dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survei, karya wisata,

berkemah, praktek lapangan, dan sebagainya. Pemanfaatan lingkungan juga dapat

dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti menghadirkan

tumbuhan atau hewan sebagai sumber pembelajaran.

Lingkungan tidak dapat dipisahkan dari pelajaran biologi, sebab biologi adalah

ilmu yang berupaya mengungkap gejala alam yang menyangkut makhluk hidup.

Setiap daerah memiliki lingkungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemilihan

bahan praktikum harus disesuaikan dengan lingkungan yang ada di sekitar sekolah

(Rufiah, 2003).

Pendapat Sudjana dan Rivai (2002), memberikan rambu-rambu dalam

pemilihan media benda nyata dalam pembelajaran, yaitu sebagi berikut

1. Tepat dengan tujuan pembelajaran, artinya media yang dipilih atas dasar tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Mendukung isi materi pelajaran, artinya bahan pelajaran yang digunakan sifatnya

fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi.

3. Mudah dalam memperoleh media.

8

Page 9: TGS Makalah Skripsi Ok

4. Terampil dalam menggunakannya, artinya guru harus dapat menggunakan media

dalam proses belajar mengajar.

5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, artina penggunaan media tersebut cukup

dengan waktu yang ditentukan.

6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, artinya media yang digunakan benar-benar

mendukung proses berpikir siswa.

Lingkungan sekitar menyediakan berbagai macam benda, hewan, dan

tumbuhan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaaran. Penggunaan benda-

benda nyata terutama makhluk hidup akan memberikan gambaran yang sebenarnya

tentang suatu peristiwa atau keadaan sebenarnya yang alami, sehingga lebih

memberikan makna dalam belajar (Sudjana, 1991).

Penggunaan lingkungan sekitar sekolah mempunyai beberapa keuntungan

(Widyani, 2003) antara lain

1. Bahan praktikum mudah diperoleh

2. Bahan praktikum dapat diperoleh dengan biaya lebih murah

3. Para siswa memperoleh kesempatan lebih banyak untuk mengamati dan meneliti,

berarti memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk

mempertahankan dan mengembangkan pengetahuan.

4. Para siswa dapat memanfaatkan makhluk hidup yang ada di lingkungan mereka.

5. Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenaranna

lebih akurat

6. Siswa lebih mengenal kehidupan di lingkungan sekitarnya karena dapat belajar

secara langsung dari lingkunngan.

Pembelajaran biologi di sekolah-sekolah, di luar kota, atau daerah terpencil

tidaklah menghendaki suatu alat-alat yang mahal. Pelajaran biologi yang paling baik

diberikan bila guru dan siswa sadar bahwa mereka hidup dalam dunia dan dikelilingi

oleh fenomena-fenomena alam dan bahan-bahan pelajaran yang akan digunakan ada

di sekitarnya (Widyani, 2003).

Memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan memungkinkan siswa lebih

mengetahui dan memahami segala sesuatu yang ada di lingkungan untuk digunakan

sebagai sumber belajar yang dapat dibawa ke dalam kelas maupun di luar kelas.

9

Page 10: TGS Makalah Skripsi Ok

B. Praktikum sebagai salah satu pembelajaran biologi

1. Pentingnya kegiatan praktikum

Praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang sanagt berperan

dalam menunjang proses belajar mengajar biologi (Sugiana, 2005).

Kegiatan praktikum merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar

biologi. Rustaman (2003) mengemukakan empat alasan mengenai entingnya

kegiatan praktikum biologi, yaitu

a. Praktikum membangkitkan motivasi belajar siswa. Kegiatan praktikum

mendorong rasa ingin tahu siswa sehingga siswa dapat menemukan

pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam.

b. Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Untuk

melaksanakan eksperimen ini diperlukan beberapa keterampilan dasar seperti

mengamati, mengestimasi, mengukur, dan memanipulasi peralatan biologi.

c. Praktiku menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar

pendidikan IPA meyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan

ilmiah adalah dengan menjadikan siswa sebagai saintis.

d. Praktikum menunjang materi pelajaran. Kegiatan praktikum memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan membuktikan teori. Selain

itu, praktikum dalam pelajaran biologi dapat membentuk ilustrasi bagi konsep

dan prinsip biologi.

Kegiatan praktikum atau kegiatan laboratorium merupakan serangkaian

kegiatan yang memungkinkan siswa menemukan sendiri pengetahuan mereka

(Rusliah, 2004).

Kegiatan praktikum memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

proses secara mandiri sehingga mereka terlibat dalam menemukan fakta,

membuktikan, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, merancang

percobaab menrik simpulan tetang suatu obyek dan memecahkan masalah yang

dihadapi secara nyata (Djamarah, 1996).

Menurut Sudjana dan Rivai (1991), yang dimaksud dengan praktikum adalah

pekerjaa-pekerjaan dengan alat-alat untuk keperluan tertentu, nisalnya latihan

menggunakan mikroskop untuk melihat sel-sel atau benda-benda mikroskopis.

Menurut Rustaman (2003), praktikum adalah bagian dari pengajaran yang

10

Page 11: TGS Makalah Skripsi Ok

bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan

dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori. Pada sekolah-sekolah atau di

daerah terpencil tentunya masih jarang kegiatan praktikum secara optimal

sehingga siswa hanaya mendapatkan teori tanpa mendapatkan pegalan langsung.

2. Macam-macam bentuk praktikum

Rustaman (2003), mengemukakan bahwa bahan praktikum bisa berupa

latihan, investigasi (penyelidikan), atau bersifat pengalaman.

a. Bentuk latihan praktikum digunakan untuk mendukung aspek tujuan

mengembangkan keterampilan dasar melalui latihan-latihan menggunakan

alat, mengobservasi, mengukur, dan kegiatan lainnya.

b. Bentuk praktikum investigasi (penyelidikan) digunakan untuk aspek tujuan

kemampuan memecahkan masalah.

c. Bentuk praktikum bersifat member pengalaman digunkan untuk aspek tujuan

pemahaman materi pelajaran.

C. Inventarisasi Tumbuhan sebagai Bahan Praktikum

Kegiatan praktikum memerlukan alat dan bahan. Guru sebagai fasilitator dapat

menyediakan bahan praktikum yang mudah didapatkan, praktis, dan murah. Bahan

praktikum ini bisa didapatkan dari lingkungan. Salah satunya dengan cara

menginventarisasi tumbuhan lingkungan sekitar sekolah.

Inventarsisasi mengandung pengertian pencatatan yang dilakukan dengan

mendata dan mengelompokkan bahan-bahan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan

sehingga memberikan kemudahan dalam pencarian (Poerwodarminto, 2003).

Pencatatan untuk mendapatkan bahan praktikum dapat dilakukan dengan cara

melakaukan observasi secara langsung dengan metode jelajah kemudian

mengelompokkan tumbuhan di lingkungan sekitar sekolaj sesuai dengan jenis-jenis,

habitat, dan cirri morfologinya.

Sekolah-sekolah di daerah terpencil masih sangat jarang dilakukan praktikum,

disebabkan guru masih kesulitan menyediakan bahan praktikum karena kurangnya

pengetahuan guru tentang tumbuhan yang dapat dipraktikumkan serta tidak adanya

buku petunjuk praktikum.

11

Page 12: TGS Makalah Skripsi Ok

Melalui inventarisasi tumbuhan di sekolah, dihaapkan dapat membantu guru

dalam mencari bahan praktikum yang mudah didapatkan dan praktis karena tersedia

di esekitar sekolah.

D. Spesimen Segar sebagai Bahan Praktikum

Media dari makhluk hidup dapat berupa media yang masih segar maupun

dalam bentuk awetan, seperti herbarium, taksidermi, dan awetan dalam botol (Rivai,

2002).

Specimen segar merupakan media nyata yang dapat digunakan dalam

pembelajaran. Penggunaan benda nyata dapat menunjukkan hasil yang terbaik karena

mampu menunjukkan ukuran, suara, gerak-gerik, permukaan, bobot, tubuh, bau, serta

manfaatnya.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam menggunakan benda-

benda nyata untuk tujuan pengajjaran adalah sebagai berikut

1. Jenis benda atau makhluk hidup yang bisa dimanfaatkan dalam kelas secara

efisien.

2. Cara agar semua benda itu bersesuaian terhadap pola belajar siswa.

3. Tempat untuk memeroleh benda tersebut

Kelebihan penggunaan spesimen dalam kegiatan praktikum adalah mdah

didapatkan dari lingkungan sekitar. Selain itu, dapat memberikan motivasi belajar

pada siswa karena mereka dapat memeroleh pengetahuan dari lingkungannya serta

media segar ini tersedia dalam jumlah banyak dan lebih faktual sehingga

kebenaranya lebih akurat.

E. Peta Konsep Tumbuhan Biji

1. Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)

Ciri-ciri:

a. Tidak mempunyai bunga yang sesungguhnya karena tidak memiliki kelopak

dan mahkota bunga.

b. Bunga yang dimilikinya adalah sporofil yang berbentuk strobilus atau runjung.

c. Habitusnya berupa perdu atau pohon

d. Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah (karpel)

12

Page 13: TGS Makalah Skripsi Ok

1) Cycadhophyta

Ciri-ciri:

a) Berbentuk palem, batang tidak bercabang

b) Akar serabut

c) Daun roset di batang, helaian daun berbentuk pita

d) Sporofil tersusun dalam strobilus yang berumah dua karena strobilus

jantan dan betina terdapat pada pohon yang berbeda.

Contoh: Pakis haji (Cycas rumphii)

2) Gnetophyta

Ciri-ciri:

a) Pohon bercabang banyak

b) Daun sedikit lebar dan pertulangan daun menyirip

c) Biji diselubungi oleh integumen luar

Contoh: Melinjo (Gnetum gnemon)

3) Coniferophyta

Ciri-ciri:

a) Tumbuhan berkayu, daun berbentuk jarum

b) Strobilus terdapat apda satu pohon

c) Biji mempunyai sayap yang sempit

Contoh: Pinus merkusii

4) Ginkgophyta

Ciri-ciri:

a) Berupa pohon, tinggi 15-20 meter

b) Daun bertangkai panjang, berbentuk pasak atau kipas

c) Biji mempunyai kulit luar yang berdaging dan kulit dalam yang keras

Contoh: Ginkgo biloba

2. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Ciri-ciri:

a. Memiliki perhiasan bunga yang menarik

b. Habitusnya berupa herba, pohon, dan perdu

13

Page 14: TGS Makalah Skripsi Ok

c. Bakal biji dilindungi oleh daun buah (karpel)

1) Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)

Ciri-ciri:

a) Akar tunggang yang bercabang-cabang

b) Batang bercabang dan berkambium

c) Bentuk daun beragam, ada yang lonjong, bulat, segitiga, dan lain-lain

d) Pertulangan daun menjari dan menyirip

e) Bagian bunga kelipatan empat, lima, atau kelipatannya

f) Keeping biji (kotiledon) keeping dua

Contoh: pohon jambu biji

2) Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)

Ciri-ciri:

a) Akar serabut

b) Batang beruas-ruas dan tidak bercabang, tidak berkambium

c) Bentuk daun pada umumnya berbentuk pita

d) Pertulangan daun sejajar atau melengkung

e) Bagian bunga kelipatan tiga atau kelipatannya

f) Keeping biji (kotiledon) keeping satu

Contoh: Pohon kelapa

14

Page 15: TGS Makalah Skripsi Ok

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini

dilakuakan identifikasi atau deskripsi ciri-ciri tumbuhan biji di lingkungan sekitar

SMPN 1 Ambunten yang dapat dijadikan bahan praktikum yaitu dimafaatkan akar,

daun, bunga, atau bijinya sesuai dengan Standar Komperensi (SK), Kompetensi Dasar

(KD), dan indikator yang ingin dicapai pada sub pokok bahasan tumbuhan biji.

B. Sasaran Penelitian

Penelitian ini memiliki tiga sasaran, yaitu:

1. Tumbuhan di sekitar sekolah yang dimaksud adalah tumbuhan biji yang bisa

diambil atau dimanfaatkan akar, daun, bunga, atau bijinya yang mendukung untuk

dijadikan bahan media awetan basah sesuai dengan Standar Komperensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), dan indikator yang ingin dicapai pada mata pelajaran

biologi subpokok bahasan tumbuhan biji kelas VII.

2. Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ambunten mengingat bahwa penelitian ini adalah

uji coba terbatas dengan sasaran sebanyak

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakuan di dua tempat, yaitu:

1. Pengambilan sampel tumbuhan untuk inventarisasi tumbuhan yang dapat

digunakan sebagai bahan praktikum dilakukan di lingkungan sekitar SMP Negeri

1 Ambunten yang meliputi kebun sekolah, taman sekolah, lahan persawahan di

sekitar sekolah, dan perumahan warga di sekitar sekolah.

2. Laboratorium taksonomi tumbuhan jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya untuk mengidentifikasi dan

mengkaji ciri- ciri tumbuhan yang diperoleh dari lingkungan sekitar sekolah yang

dapat digunakan sebagai bahan praktikum tumbuhan biji.

Inventarisasi tumbuhan dilaksanakan pada bulan Maret 2009 untuk mendata

tumbuhan biji lingkungan sekitar sekolah yang dapat dijadikan bahan praktikum pada

15

Page 16: TGS Makalah Skripsi Ok

subpokok bahasan tumbuhan biji baik berupa akar, batang, daun, maupun bunganya.

Uji coba penerapankegiatan praktikum tumbuhan biji dilakukan setelah proposal

pnelitian diseminarkan dan disetujui untuk pengambilan data di lapangan.

D. Definisi Istilah

1. Inventarisasi Tumbuhan

Menyusun dan memilih tumbuhan berdasarkan identifikasi dan deskripsi sehingga

dihasilkan beberapa macam tumbuhan untuk dijadikan bahan praktikum tumbuhan

biji.

2. Tumbuhan yang Memenuhi Kriteria

Didefinisikan sebagai tumbuhan biji yang bisa diambil atau dimanfaatkan akar,

daun, bunga, atau bijinya yang mendukung untuk dijdikan bahan praktikum

tumbuhan biji sesuai dengan kompetensi dasar pada materi tumbuhan biji yaitu

mengklasifikasikan makhluk hidup bedasarkan ciri-ciri yang dimiliki dan

indikator pada mata pelajaran biologi subpokok bahasan tumbuhan biji kelas VII

serta mudah dihadirkan dalam kelas dan tersedia dalam jumlah banyak.

3. Keterampilan Siswa Mengamati Media Awetan Basah

Didefinisikan sebagai keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam mengamati

bahan praktikum tumbuhan biji dengan menggunakan indera penglihatan dan alat

bantu berupa lup.

4. Respon Siswa dan Guru

Didefinisikan sebagai tanggapan siswa maupun guru terhadap pemanfaatan

tumbuhan sekitar sekolah untuk abahan praktikum pada subpokok bahasan

tumbhan biji diukur dengan instrumen respn siswa dan guru.

E. Instrumen Penelitian

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa disusun dengan memanfaatkan tumbuhan biji di lingkungan

sekitar sekolah. Pada penelitian ini ada dua LKS yaitu “Mengenal Gymnospermae

dan Angiospermae” dan “Ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil”.

2. Lembar Pengamatan Keterampilan Siswa

Lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru atau pengamat tentang

keterampilan siswa dalam mengamati bahan praktikum tumbuhan biji dengan

menggunakan indera penglihatan dan alat abntu berupa lup. Jumlah pertanyaan

16

Page 17: TGS Makalah Skripsi Ok

ada lemabr keterampplan siswa sebanyak enam pertanyaan dengan disertai rubrik

untuk setiap pertanyaan.

3. Angket Respon Siswa dan Guru

Angket yang diberikan kepada siswa dan guru untuk mengetahui tanggapan siswa

dan guru terhadap pemanfaatan tumbuhan lingkungan sekitar sekolah yang dapat

dijadikan bahan praktikum tumbuhan biji. Angket respon siswa dapat dilihat pada

lampiran 7 hal. 102-103 dan angket respon guru dapt dilihat pada lampiran 8 hal.

104. Bentuk pertanyaan pada angket respon siswa berupa pertanyaan tertutup

sejmlah 10 soal dan bentuk pertanyaan pada nagket guru berupa pertanyaan

terbuka sebanyak 5 soal.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

Studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan awal untuk penelitian

ini. Tahap ini terdiri dari dua langkah, antara lain:

a. Studi kepustakaan

Kajian untuk mencari dan mempelajari konsep-konsep atau teori yang

berkenaan dengan materi.

b. Survei awal

Langkah- langkah dalam survei awal antara lain:

1) Pemahaman dari penelitian yang akan dilakukan

2) Pengetahuan tentang obyek yang akan diobservasi yaitu dengan

menentukan kriteria dasar tumbuhan yang akan dijadikan sebagai bahan

praktikum yaitu tumbuhan biji yang berupa herba, perdu, maupun pohon

yang memiliki ciri-ciri tumbuhan biji yaitu memiliki oragn tumbuhan

berupa akar, batang, dan bunga yang bagian-bagian tumbuhannya dapat

dijadikan bahan praktikum.

2. Inventarisasi

1) Melaksanakan observasi tumbuhan di lingkungan sekitar SMP Negeri 1

Ambunten yaitu dengan mengambil sampel tumbuhan dengan menggunakan

alat bantu kamera digital dan mencatat tumbuhan yang diperoleh.

17

Page 18: TGS Makalah Skripsi Ok

2) Melaksanakan pengamatan dan deskripsi morfologi tentang jenis-jenis dan

tempat hidup tumbuhan yang diperoleh melalui kegiatan berikut:

a) Persiapan alat dan bahan

Bahan dan peralatan yang digunakan lup, alat tulis, kamera digital, silet,

buku catatan, buku panduan Flora of Java oleh Backer (1965) dan

tumbuhan sampel.

b) Langkah kerja pengamatan tumbhan biji

Mengamati morfologi dan tempat hidupnya. Pengamatan terhadap

morfologi tumbuhan biji meliputi bentuk dan system perakaran, bentuk

dan permukaan batang, bentuk dan pertulangan daun, jumlah mahkota dan

bagian-bagian bunga dan letak bakal buahnya di luar atau dilindungi oeleh

karpel.

3) Menentukan jenis tumbuhan biji bedasarkan hasil pengamatan terhadap

morfologi tumbuhan biji.

4) Mengkaji ciri-ciri tumbuhan biji yang dapat digunakan sebagi bahan

praktikum.

3. Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menyusun Lembar Kerja Siswa dilakukan dengan jenis tumbuhan yang diperolh.

Berikut langkah-langkah penyusunan LKS:

a. Analisis Kurikulum

Analisis ini berkenaan dengan materi pokok, pengalaman belajar siswa, dan

kompetensi yang harus dicapai. Materi pokok yaitu tumbuhan biji,

pengalaman belajar siswa masih sanagt kurang sebatas pemahaman teori tanpa

kegiatan praktium untuk mengenal tumbuhannya secara langsung, dan

kompetensi yang harus dicapai adalah 6.2 mengklasifikasikan makhluk hidup

bedasarkan ciri-ciri yang dimiliki.

b. Analisis sumber belajar

Analisis ini dilakukan terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan

dalam memanfaatkan sumber belajar. Sumber belajar diperoleh dengan cara

menginventariasi dan memanfaatkan ketersediaan sumber belajar sesuai

kebutuhan. Sumber belajar tersebut bisa diperoleh dari lingkungan, misalnya

dengan mengumpulkan tumbuha sektar sekolah sebagi bahan praktikum.

18

Page 19: TGS Makalah Skripsi Ok

c. Menyusun peta kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS disusun bedasarkan berapa banyak bahan ajar yang harus

disiapkan sesuai dengan jumlah kebutuhan LKS dan urutan LKS. Jumlah LKS

sebanyak dua LKS untuk kegiatan praktikum “Mengenal Gymnospermae dan

Angiospermae” serta “Ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil”. Sebelum

diterapkan, LKS akan dikoreksi dan disempurnakan sesuai saran dari dosen

pembimbing.

4. Efektifitas pemanfaatan tumbuhan biji sekitar sekolah sebagai bahan praktikum

dengan tahapan sebagai berikut:

a. Tahap persiapan yang meliputi:

1. Menentukan tujuan pembelajaran

2. Membuat perangkat pembelajaran yang meliputi:

a) Matriks silabus (lampiran 1 hal. 59-60)

b) Lembar kerja siswa (LKS)

3. Membuat lembar observasi untuk mengamati keterampilan siswa dalam

mengamati bahan praktikum tumbuan biji untuk mengetahui efektifitas

pemanfaatan tumbuhan biji lingkungan sekitar sekolah (lampiran 6).

Penelitian ini menggunakan 2 pengamat atau observer sebanyak dua orang

guru biologi. Jumlah siswa yang diamatai sebanyak 20 orang yang dibagi

menjadi empat kelompok. Setiap pengamat bertugas mengamati masing-

masing 2 kelompok.

4. Membuat angket respon siswa dan guru terhadap pemanfaatan tumbuhan

biji sekitar sekolah sebagai bahan praktikum. Jumlah siswa yang diminta

responnya sebanyak 20 orang sedangkan jumlah guru yang diminta

pendapatnya sebanyak 1 orang. (Lampiran 7)

5. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.

b. Tahap pelaksanaan, yaitu membimbing siswa dalam melakukan kegiatan

praktikum dengan memanfaatkan tumbuhan biji di lingkungan sekitar sekolah

guna mengetahui efektifitas tumbuhan biji di lingkungan sekitar sekolah

sebagi bahan praktium.

19

Page 20: TGS Makalah Skripsi Ok

∑ Skor yang diperoleh

Skor maksimal

G. Metode Pengambilan Data dan Analisis Data

1. Metode pengambilan data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan metode antara

lain:

a. Observasi

Metode observasi yang dilakukan untuk mengamati antara lain:

1. Data tentang tumbuhan sekitar sekolah yang dapat digunakan sebagai

bahan praktikum tumbuhan biji yang memenuhi kriteria.

2. Keterampilan siswa dalam mengamati bahan praktikum tumbuhan biji.

b. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa dan guru tentang

pemanfaatan tumbuhan lingkungan sekitar sekolah sebagai bahan praktikum

tumbuhan biji. Angket diberikan kepada semua siswa (20 orang) dan 1 orang

guru setelah kegiatan praktikum selesai.

2. Analisis data

Data dianalisis dengan cara deskriptif yaitu meliputi:

a. Analisis bahan praktikum

Analisis mengenai bahan praktikum meliputi;

1. Menganalisis data tentang tumbuhan biji yang ada di lingkungan sekitar

sekolah dengan mengamati morfologinya.

2. Mengelompokkan tumbuhan yang dapat digunakan sebagi bahan

praktikum tumbuhan biji sesuai dengan kriteria standar kompetensi (SK),

kompetensi dasar (KD), indikator yang ingin dicapai.

3. Mendeskripsikan alasan pemanfaatan tumbuh-tumbuhan tersebut sebagi

bahan praktikum.

b. Analisis keterampilan siswa

Dilakukan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam mengamati bahan

praktikumtumbuhan biji berdasarkan lembar pengamatan keterampilan siswa

yang diamati oleh guru atau pengamat. Dianalisis dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Nilai : x 100%

20

Page 21: TGS Makalah Skripsi Ok

Jumlah siswa yang merespon secara positif Jumlah seluruh siswa

Jumlah siswa yang merespon secara positif Jumlah seluruh siswa

Dengan standar penilaian sebagai berikut:

25 - 43,75 = Tidak baik

43,76 - 62,50 = Kurang baik

62,6 - 81,25 = Cukup baik

81,26 - 100 = Sangat baik

c. Analisis respon siswa dan guru

Dilakukan untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap pemanfaatan

media tumbuhan sekitar sekolah yang dapat dijadikan bahan praktikum pada

subpokok bahasan tumbuhan biji yang dianalisis dengan menentukan

prosentase tiap pilihan jawaban pada angket respon siswa, yaitu:

x 100%

x 100%

Respon siswa dikatakan positif jika lebih dari 70% siswa berpendapat bahwa

pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan praktikum dapat memotivasi dan

menigkatkan pemahaman siswa pada materi tumbuhan biji. Hal ini

disesuaikan dengan jenis pertanyaan yang ada pada lembar angket respon

siswa. Respon guru dianalisis dengan menyimpulkan jawaban dan saran yang

diberikan.

21

Page 22: TGS Makalah Skripsi Ok

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Data hasil inventarisasi tumbuhan biji di lingkungan sekitar SMPN 1

Ambunten

Data yang diperoleh dari hasi inventarisasi tumbuhan sekitar sekolah

berupa daftar nama tumbuhan yang diperoleh dari lingkungan sekitar sekolah,

terdapat 17 jenis tumbuhan yang diperoleh yaitu pakis haji, pepaya, melinjo, waru,

euphorbia, kembang sepatu, cabai, bakung, jagung, kamboja, melati, bambu,

kelapa, rumput alang-alang, kacang tanah, kayu apu, dan turi (Lihat lampiran 2

hal. 61).

Bedasarkan hasil inventarisasi tumbuhan tersebut terdpat 14 jenis

tumbuhan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan bahan praktikum pada

subpokok bahasan tumbuhan biji sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin

dicapai yaitu mengklasifiasikan makhluk hidup bedasarkan ciri-ciri yang dimiliki

(Lihat lampiran 3 hal. 74). Kriteria tersebut antara lain bagian organnya yaitu

akar, daun, buah, bunga, atau bijinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan

praktikum, mudah diperoleh dan tersedia dalam jumlah banyak, serta organ-organ

tubuhannya mudah dihadirkan dalam kelas sehingga siswa lebih mudah dalam

memahami konsep tumbuhan biji karena mengenali tumbuhannya secara

langsung. Selain itu, organ tumbuhannya menunjuk ada ciri-ciri tumbuhan biji.

Tumbuhan yang menunjuk pada ciri-ciri Gymnospermae memiliki biji

terbuka yang tidak dilundungi daun buah serta tidak memiliki perhiasan bunga

contohnya pada melinjo dan pakis haji. Selain itu, pada tanaman pakis haji,

runjung betina dapat disimpan dalam waktu yang lama sehingga dapat digunakan

untuk kegiatan praktikum lagi. Tumbuhan yang menunjuk pada ciri-ciri

Angiospermae memiliki ciri biji dilindungi oleh daun buah, memiliki perhiasan

bunga seperti mahkota dan kelopak, perakarannya serabut dan tunggang. Pada

tanaman dikotil, dilihat dari yang paling mudah diamati adalah jumlah perhiasan

bunga kelipatan empat, lima, atau kelipatannya, dan pertulangan daun menyirip

dan menjari. Bentuk perakaran pada tanaman dikotil tunggang dapat dilihat hanya

22

Page 23: TGS Makalah Skripsi Ok

pada tanaman yang mudah dicabut akarnya misalnya pada kacang tanah, dan cabai

sehingga mudah dibawa ke dalam kelas. Pada tanaman monokotil, tanaman yang

paling mudah diamati adalah jumlah perhiasan bunga kelipatan tiga atau

kelipatannya, dan pertulangan daun sejajar atau melengkung. Bentuk perakaran

pada tanaman monokotil serabut dapat dilihat hanya pada tanaman yang mudah

dicabut akarnya misalnya pada jagung dan rumput alang-alang. Selain itu, pada

kayu apu akarnya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan praktikum karena

tumbuhan tersebut tumbuh mengapung di air sungai.

Tabel 4.1

Daftar Nama Tumbuhan Biji Lingkungan Sekitar Sekolah Bedasarkan Hasil

Inventarisasi

No. Spesies Tumbuhan Nama Daerah

Digunakan sebagai Bahan Praktikum

Bagian yang DigunakanDapat

digunakan

Tidak dapat

digunakan1. Cycas rumpii Pakis haji √ Runjung betina

2. Carica papaya Pepaya √Bunga jantan dan

betina, daun 3. Gnetum gnemon Melinjo √ Runjung betina 4. Hibiscus similis Waru √ Bunga dan daun5. Capsicum frutescens Cabai √ Bunga, akar, dan daun6. Crinum asiaticum Bakung √ Bunga dan daun7. Zea mays Jagung √ Daun dan akar8. Plumeria acuminate Kamboja √ Bunga dan daun9. Bambusa vulgaris Bambu √ Daun 10. Cocos nucifera Kelapa √ Daun

11. Imperata cylindricalRumput alang-

alang√ Daun

12. Arachis hypogeal Kacang tanah √ Akar 13. Pistia stratiotes Kayu apu √ Akar

14.Jasminum multiflorum

Melati √ Bunga dan daun

15.Hibiscus rosasinensis

Bunga sepatu √ -

16. Euphorbia dentate Eporbia √ -

17.Sesbania grandiflora

Turi √ -

Keempat belas tanaman yang memenuhi kriteria untuk dijadikan bahan

praktikum tumbuhan biji sangat mendukung untuk pemahaman konsep tumbuhan

biji sesuai dengan kompetensi dasar pada materi tumbuhan biji. Keempat belas

tumbuhan ini disusun dalam bentuk pemetaan untuk mempermudah pencarian

23

Page 24: TGS Makalah Skripsi Ok

alternatif tumbuhan sebagai bahan praktikum. Tiga tumbuhan yang tidak dapat

digunakan sebagai bahan praktikum adalah bunga sepatu, eporbia, dan turi karena

ada bunga sepatu, benang sari dan putiknya menyatu sehingga susah membedakan

antara benang sari dan putiknya, pada bunga tuir susah menentukan jumlah

mahkota bunganya karena berlekatan dan berupa bendera, pertulangan daunnya

tidak jelas terlihat karena daun majemuk. Selain itu, pohon turi ini hanya berbunga

pada musim tertentu saja. Pada eporbia, bagian bunganya tidak lengkap,

batangnya berduri, dan berdaun tebal sehingga terlihat tidak jelas bentuk

pertulangan daunnya.

2. Data hasil efektifitas pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan praktikum

tumbuhan biji di SMPN 1 Ambunten yaitu berupa hasil pengamatan

ketermpilan siswa dalam kegiatan praktikum mengamati tumbuhan biji

Pengamatan keterampilan siswa untuk mengetahui seberapa besar

keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan praktikum. Pengamatan ini

menggunakan lembar pengamatan keterampilan siswa. Hasil pengamatan

keterampilan siswa dapat diketahui pada tabel berikut

Tabel 4.2

Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa dalam Mengamati Bahan Praktikum

Tumbuhan Biji

No. Keterampilan yang Dinilai

Pengamat

I II

Kelompok yang Diamati

I II III IV

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan 4 4 4 3

2. a. Mengamati bentuk dan bagian tubuh tumbuhan 3 4 4 4

b. Menggambar dan memberikan nama bagian tubuh tumbuhan 2 3 2 3

3. Menjawab soal pertanyaan 3 4 4 4

4. Penyajian hasil pengamatan an menjawab pertanyaan 4 4 3 4

5. Bekerja sama dengan kelompok dalam melakukan kegiatan

praktikum dan menjawab pertanyaan3 4 3 3

Skor Total

Skor Maksimal

Nilai

19 23 20 21

24 24 24 24

79,16 95,83 83,30 87,5

24

Page 25: TGS Makalah Skripsi Ok

Keterangan:

Skor minimal= 6, skor maksimal= 24, dengan kriteria berikut:

Pemberian skor 1-4 lihat rubric penilaian pengamatan keterapilan siswa (Lampiran 6

hal. 99-101). Sedangkan penilaian keterampilan siswa dianalisis dengan mengunakan

rumus sebagi berikut:

Nilai =

dengan standar penilaian sebagai berikut

25- 43,75 = tidak baik

43,76- 62,50 = kurang baik

62,60- 81,25 = cukup baik

81,26- 100 = sangat baik

Bedasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai keterampilan siswa

yang diperoleh oleh kelompok 1 adalah 79,16 yang dikategorikan cukup baik. Rata-

rata nilai yang diperoleh oleh kelompok 2 adalah 95,83 dikategorikan sangat baik dan

rata-rata nilai yang diperoleh kelompok 3 adalah 83,30 dikategorikan sangat baik

sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh oleh kelompok 4 adalah 87,50 dikategorikan

sangat baik. Keterampilan menggambar dan memberikan nama bagian tubuh

tumbuhan pada kelompok 1 dan 3 dikategorikan kurang baik karena pada kedua

kelompok tersebut dapat menggambar bagian tubuh tumbuhan tetapi memberikan

bagian nama tubuh tumbuhan kurang lengkap dan tepat.

3. Hasil respon siswa dan guru terhadap pemanfaatan tumbuhan biji sebagai

bahan praktikum

a. Hasil respon siswa

Akhir kegiatan praktikum, siswa diberi angket respon siswa terhadap

pemanfaatan tumbuhan biji di lingkungan sekitar sekolah sebagai bahan

praktikum subpokok bahasan tumbuhan biji. Data respon siswa terhadap

emanfaatan tumbuhan biji sebagai bahan praktikum dapat dilihat pada tabel di

bawah ini

25

Skor yang peroleh x 100%

Skor maksimal

Page 26: TGS Makalah Skripsi Ok

Tabel 4.3

Hasil Respon Siswa terhadap Pemanfaatan Tumbuhan Biji sebagai Bahan

Praktikum

No. Uraian Kriteria

ya Tidak1. Apakah kalian pernah mengenali tumbuhan

yang dijadikan bahan praktikum di sekitar sekolah?

100% -

2. Apakah kalian menemui kesulitan dalam mengamati tumbuhan yang dijadikan bahan praktikum?

15% 85%

3. Apakah cara kerja atau petunjuk praktikum dapat kalian iuti dengan baik?

95% 5%

4. Apakah alokasi waktu yang diberikan untuk melakukan praktikum cukup baik?

90% 10%

5. Apakah kalian menemui kesulitan dalam melakukan praktikum yang memanfaatkan tumbuhan dilingkungan sekitar sekolah?

15% 85%

6. Apakah pemanfaatan sebagai bahan praktikum dapat membantu dalam pemahaman kalian dalam materi tumbuhan biji?

100% -

7. Apakah pelaksanaan praktikum menggunakan media tumbuhan sekitar lingkungan sekolah sudah berjalan dengan baik?

95% 5%

8. Apakah prosedur praktikum sesuai dengan tujuan praktikum?

100% -

9. Apakah sebelumnya kalian pernah melakukan kegiatan praktikum yang memanfaatkan tumbuhan di sekitar sekolah?

- 100%

10. Apakah kalian termotivasi selama mengikuti kegiatan praktikum yang memanfaatkan tumbuhan di sekitar sekolah?

95% 5%

Bedasarkan tabel 3, menunjukkan bahwa sebgaian besar siswa merespo

positif terhadap kegiatan praktikum dengan memanfaatkan tumbuhan biji di

lingkungan sekitar sekolah. Hal ini terbukti sebesar 95% dari respon siswa

mengaku termotivasi selama mengikuti kegiatan praktikum dengan

memanfaatkan tumbuhan biji di lingkungan sekitar sekolah dan sebesar 100%

dari siswa berpendapat bahwa denan memanfaatkan tumbuhan biji di lingkungan

sekitar sekolah dapat membantu mereka dalam memahami materi tumbuhan biji.

Sebesar 100% siswa pernah megenali tumbuhan yang dijadikan sebagi bahan

praktikum ini karena tumbuhan tersebut mudah dijumpai di sekitar sekolah.

26

Page 27: TGS Makalah Skripsi Ok

Sebesar 100% siswa berpendapat bahwa sebelumnya mereka belum pernah

melakukan kegiatan praktikum yang memanfaatkan tumbuhan di lingkungan

sekitar sekolah.

Sebesar 85% siswa tidak menemui kesulitan dalam mengamati tumbuhan

yang dijadikan bahan praktikum, sedangkan 15% siswa menemui kesulitan dalam

mengamti tumbuhan yang dijadikan bahan praktikum. Cara kerja atau petunjuk

praktikum dapat diikuti oleh sebesar 95% siswa dan sedangkan sebesar 5% siswa

tidak dapat mengikuti cara kerja atau petunjuk praktikum dengan baik. Menurut

sebesar 90% siswa, alokasi waktu yang diberikan untuk melakukan praktikum

cukup baik, tetapi 10% siswa alokasi waktu yang diberikan tidak cukup. Dalam

melakukan praktikum ini, sebesar 85% siswa tidak menemui kesulitan,

sedangkan 15% nya menemui kesulitan dalam melakukan praktikum tumbuhan

biji. Sebesar 95% siswa berpendapat bahwa pelaksanaan praktikum

menggunakan media tumbuhan sekitar sekolah sudah berjalan dengan baik. Akan

tatapi, sebesar 5% siswa mengaku tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum

dengan baik.

Kegiatan praktikum ini sudah berjalan baik. Akan tetapi, sebesar 5% siswa

mengaku tidak dapat mengikuti kegaiatan praktikum dengan baik. Sebesar 10%

siswa berpendapat bahwa alokasi waktu yang diberikan untuk melakukan

praktikum masih kurang sedangkan sebesar 15% siswa menemui kesulitan dalam

mengamati tumbuhan yang dijadikan bahan praktikum.

b. Hasil respon guru

Setelah kegiatan praktikum berakhir, guru memberikan responnya

terhadap kegiatan praktikum yang telah berlangsung. Data respon guru terhadap

pelaksanaan kegiatan praktikum yang memanfaatkan tumbuhan lingkungan

sekolah diperoleh dari angket respon guru terhadap pemanfaatan tumbuhan biji

lingkungan sekitar sekolah sebagai bahan praktiku berupa pendapat guru biologi

kelas VII terhadap kelayakan tumbuhan tersebut untuk dijadikan bahan praktikum,

kekurangan serta kelebihan dalam kegiatan praktikum yang memanfaatkan

tumbuhan lingkungan sekitar sekolah.

27

Page 28: TGS Makalah Skripsi Ok

Tabel 4.4

Hasil Respon Guru terhadap Pemanfaatan Tumbuhan Biji sebagi Bahan Praktikum

No. Pertanyaan Jawaban pertanyaan Alasan

1. Pernah atau tidak guru melakukan

praktikum dengan memanfaatkan

tumbuhan di lingkungan sekitar sekolah

Belum pernah Kurangnya

pengetahuan tetang

tumbuh-tumbuhan yang

dapat dijadikan bahan

praktikum

2. Layak atau tidak hasil inventarisasi

tumbuhan lingkungan sekitar sekolah

digunakan sebagai bahan praktikum

tumbuhan biji

Ya Karena tumbuh-tumhan

tersebut mudah

diperoleh dari

lingkungan sekitar

sekolah

3. Keuntungan yang diperoleh dari

kegiatan praktikum dengan

memanfaatkan tumbuhan di lingkungan

sekitar sekolahsebagai bahan praktikum

Mempermudah siswa

memahami materi

tumbuhan biji

Karena siswa dapat

mengenali tumbuh-

tumbuhan tersebut

secara langsung

4. Hambatan yang dijumpai selama

kegiatan praktikum

Siswa ramai Karena siswa sudah

jenuh dengan pelajaran

yang raktikumnya

dilakukan di siang hari

5. Saran dan kritik mengenai kegiatan

praktikum

Inventarisasi tumbuh-

tumbuhannya lebih

banyak sehingga

memperkaya bahan

praktikum, sebaiknya

prakikumnya dilakukan

pada pagi hari agar

siswa tidak merasa jenuh

Bedasarkan hasil respon guru (Lihat tabel 4), terhadap kegiatan praktikum

menunjukkan bahwa guru berpendapat sebelumnya sangat jarang dilakukan

praktikum dengan memanfaatkan tumbuhan di lingkungan sekitar sekolah.

28

Page 29: TGS Makalah Skripsi Ok

Kemudahan alat dan bahan yang banyak tersedia di lingkungan sekitar sekolah

memotivasi siswa untuk lebih mengenal lingkungannya secara langsung.

B. Pembahasan

1. Inventarisasi tumbuhan biji di lingkungan sekitar SMP Negeri 1 Ambunten

Bedasarkan data hasil inventarisasi tumbuhan biji di lingkungan sekitar

SMP Negeri 1 Ambunten dapat dikemukakan bahwa terdapat 17 jenis tumbuhan

yang diperoleh. Akan tetapi, hanya 14 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan

sebagai bahan praktikum pada materi tumbuhan biji. Tumbuhan tersebut antara

lain pakis haji, pepaya, melinjo, waru, cabai, bakung, jagung, kamboja, melati,

bambu, kelapa, rumput alang-alang, kacang tanah, dan kayu apu. Keempat belas

tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan praktikum pada materi tumbuhan

biji karena sesuai dengan tujuan dari praktikum ini adalah mendeskripsikan

perbedaan ciri Gymnospermae dan Angiospermae serta mengelompokkan dan

mendeskripsikan ciri tumbuhan dikotil dan monokotil sesuai dengan SK, KD< dan

indikator yang ingin dicapai. Tiga tumbuhan yang tidak dapat digunakan sebagai

bahan praktikum adalah bunga sepatu, eporbia, dan turi karena pada bunga sepatu,

benang sari dan putiknya menyatu sehingga susah membedakan antara benang sari

dan putiknya, pada bunga tuir susah menentukan jumlah mahkota bunganya

karena berlekatan dan berupa bendera, pertulangan daunnya tidak jelas terlihat

karena daun majemuk. Selain itu, pohon turi ini hanya berbunga pada musim

tertentu saja. Pada eporbia, bagian bunganya tidak lengkap, batangnya berduri,

dan berdaun tebal sehingga terlihat tidak jelas bentuk pertulangan daunnya.

Inventarisasi tumbuhan biji ini banyak diperoleh dari lahan persawahan di

sekitar sekolah yang berjarak sekitar 100 meter dari sekolah. Perawakan

tumbuhan yang diperoleh berupa pohon dan herba. Tumbhan ini terdiri dari

Gymnospermae dan Angiospermae. Angiospermae ini terdiri atas tumbuhan

dikotil dan monokotil. Gymospermae yang diperoleh antara lain pakis haji dan

melinjo. Tumbuhan dikotil yang diperoleh sebanyak enam jenis antara lain cabai,

waru, kamboja, melati, pepaya, dan kacang tanah. Keenam tanaman ini

menunjukkan ciri-ciri dikotil. Tumbuhan dikotil ini banyak dijumpai di kebun

sekolah, lahan persawahan, dan pekuburan dekat sekolah. Tubuhan monokotil

yang diperoleh ebanyak enam jenis antara lain bakung, jagung, kelapa, bamboo,

rumput alang-alang, dan kayu apu. Tumbuhan monokotil ini banyak dijumpai di

29

Page 30: TGS Makalah Skripsi Ok

lahan persawahan, kebun sekolah, dan sungai dekat sekolah. Keempat belas

tumbuhan ini dapat dimanfaatkan akar, daun, bunga, atau bijinya yang

mendukung untuk dijadikan bahan praktikum.

Keempat belas tumbuhan yang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan

bahan praktikum antara lain

a. Tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan Gymnospermae yang diperoleh dari hasil inventarisasi yaitu

melinjo dan pakis haji. Pada tanaman melinjo letak biji terbuka, tidak

dilindungi daun buah, berupa strobilus dan tanaman ini banyak ditanam di

pekarangan rumah penduduk. Pada tanaman pakis haji berukuran besar dan

terbuka (tidak dilindungi daun buah) dan tanaman ini tumbuh di taman

sekolah. Runjung pakis haji ini bisa disimpan dlam waktu yang lama sehingga

dapat digunakan lagi sebagi bahan praktikum.

b. Tumbuhan Angiospermae

1) Tumbuhan dikotil

Tumbuhan dikotil yang diperoleh dari hasil inventarisasi sebanyak enam

jenis tumbuhan antara lain cabai, waru, kamboja, melati, pepaya, dan

kacang tanah. Tanaman cabai, waru, dan kamboja yang dapat dijadikan

sebagai bahan praktikum adalah bunga dan daunnya. Bentuk pertulangan

daun cabai, waru, dan kamboja adalah menyirip dan jumlah kelipatan

mahkota bunga cabai, waru, dan kamboja berjumlah lima. Tanaman melati

yang dapat dijadikan sebagai bahan praktikum adalah bunga dan daunnya.

Bentuk pertulangan daun melati adalah menyirip menjala dan jumlah

kelipatan mahkota bunga melati berjumlah empat. Tanaman pepaya yang

dapat dijadikan sebagai bahan praktikum adalah bunga dan daunnya.

Bentuk pertulangan daun papaya adalah menjari dan jumlah kelipatan

mahkota bunga pepaya berjumlah lima. Tanaman kacang tanah yang dapat

dijadikan sebagai bahan praktikum adalah akarnya. Bentuk perakaran pada

kacang tanah adalah tunggang yang menunjuk pada ciri tanaman dikotil.

30

Page 31: TGS Makalah Skripsi Ok

2) Tumbuhan monokotil

Tumbuhan monokotil yang diperoleh sebanyak enam jenis tumbuhan

antara lain bakung, jagung, kelapa, bambu, rumput alang-alang, dan kayu

apu. Tanaman bakung yang dapat dijadikan sebagai bahan praktikum

adalah bunga dan daunnya. Bentuk pertulangan daun bakung adalah sejajar

dan jumlah kelipatan mahkota bunga bakung berjumlah enam. Tanaman

jagung, kelaapa, dan bambu yang dapat dijadikan sebagai bahan praktikum

adalah daunnya. Bentuk pertulangan daun jagung, kelapa, dan bambu

adalah sejajar. Tanaman rumput alang-alang yang dapat dijadikan sebagai

bahan praktikum adalah akar dan daunnya. Bentuk pertulangan rumput

alang-alang adalah serabut yang menunjuk pada ciri dikotil. Tanaman kayu

apu yang dapat dijadikan sebagai bahan praktikum adalah akarnya. Bentuk

perakaran pada kayu apu adalah serabut.

Melalui inventarisasi tumbuhan ini diharapkan dapat membantu guru

dalam mencaari bahan praktikum yang mudah didapatkan dan praktis karena

tersedia di sekitar sekolah sesuai dengan pendapat Sudjana (1991) dalam memilih

sumber belajar harus memperhatikan kriteria antara lain ekonomis, praktis,

mudah, fleksibel, dan sesuai dengan tujuan. Melalui kegiatan praktikum ini siswa

dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan sebenarnya secara alami, sehingga

lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Ketiga belas tanaman tersebut merupakan tanaman hias dan tumbuhan liar

yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar SMPN 1 Ambunten. Tanaman ini juga

banyak dijumpai di sekolah-sekolah lain terutama sekolah yang terletak di

pedesaan yang memiliki lingkungan sekitar yang ditumbuhi banyak tanaman.

Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak hanya digunakan di SMPN 1

Ambunten melainkan juga dapat digunakan di sekolah-sekolah lain.

2. Efektifitas pemanfaatan tumbuhan seagai bahan praktikum tumbuhan biji

Efektifitas pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan praktikum dapat

diketahui melaui pengamatan keterampilan siswa, respon siswa, dan guru.

31

Page 32: TGS Makalah Skripsi Ok

a. Keterampilan siswa

Bedasarkan tabel keterampilan siswa dari keempat kelompok dalam

kegiatan praktikum mengamati tumbuhan biji dapat diketahui bahwa rata-rata

nilai keterampilan siswa yang diperoleh oleh kelompok 1 adalah 79,16 yang

dikategrikan cukup baik. Rata-rata nilai yang diperoleh kelompok 2 adalah

95,83 dikategorikan sangat baik dan rata-rata nilai yang diperoleh kelompok 3

adalah 83,3 dikategorikan sangat baik sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh

kelompok 4 adalah 87,5 dikategorikan sangat baik.

Keterampilan bekerja sama siswa dalam kelompok dalam melakukan

kegiatan praktikum cukup baik dan pada kelompok 2 sangat baik. Hal ini

dikarenakan siswa merasa antusias untuk mendiskusikan bersama anggota

kelompoknya karena tumbuhan yang diamati dapat dilihat dengan jelas dan

dapat ditemukan di lingkungan mereka. Keterampilan siswa dalam menjawab

pertanyaan dan menyajikan hasil pengamatan dan jawaban pertanyaan cukup

baik pada kelompok 1 dan sangat baik pada kelompok 2, 3, dan 4. Hal ini

dikarenakan sebelumnya siswa sudah mendapat konsep tumbuhan biji secara

teori dari guru biologinya sehingga siswa dapat menghubungkan antara

konsep yang diperoleh sebelumnya dengan kegiatan praktikum yang

memanfaatkan tumbuhan sekitar sekolah. Pada keterampilan siswa dalam

mengamati bentuk dan bagian tubuh tumbuhan cukup baik dan sangat baik.

Akan tetapi keterampilan menggambar dan memberikan nama bagian tubuh

tumbuhan pada kelompok 1 dan 3 dikategorikan kurang baik karena pada

kedua kelompok tersebut dapat menggambar bagian tubuh. Akan tetapi

memberikan nama bagian tubuh tumbuhan kurang lengkap dan kurang tepat.

Hal ini dikarenakan siswa masi jarang melakukan praktikum dan konsep yang

diberikan oleh guru biologi masih sangat kurang terutama tentang pengenalan

bagian-bagian tumbuhan.

Melalui kegiatan praktikum yang memanfaatkan tumbuhan biji di

lingkungan sekitar sekolah ini diharapkan dapat membantu membangun

konsep siswa tentang tumbuhan biji. Hal ini sesuai dengan pendapat Rustaman

(2003) yang menyatakan bahwa praktikum dapat membangkitkan motivasi

belajar siswa sehingga mendorong rasa ingin tahu siswa dan siswa dpaat

menemukan pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam.

32

Page 33: TGS Makalah Skripsi Ok

b. Respon siswa

Bedasarkan hasil angket respon siswa terhadap kegatan praktikum

yang memanfaatkan tumbuhan biji lingkungan sekitar sekolah diketahui

bahwa adanya respon positif siswa terhadap kegiatan praktikum yang

memanfaatkan tumbuhan biji lingkungan sekitar sekolah. Secara keseluruhan

siswa senang melakukan kegiatan praktikum yang memanfaatkan tumbuhan

biji lingkungan sekitar sekolah. Hal ini dikarenakan siswa merasa lebih

mudah memahami materi tumbuhan biji dengan mengenal tumbuhannya

secara langsung.

Kegiatan praktikum ini sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi ada

beberapa kesulitan dalam melakukan kegiata praktikum yang memanfaatkan

tumbuhan sekitar sekolah, anatara lian sebesar 5% siswa tidak dapat mengikuti

kegiatan praktikum dengan baik. Hal ini dikarenakan mereka tidak antusias

melakukan kegiatan praktikum dan tidak mengikuti petunjuk praktikum

dengan baik. Sebesar 10%siswa berpendapat bahwa alokasi waktu yang

diberikan untuk melakukan praktikum masih kurang. Hal ini disebabkan

mereka ramai sendiri sehingga banyak waktu yang terbuang. Sebesar 15%

siswa menemui kesulitan dalam mengamati tumbuhan yang dijadikan bahan

praktikum. Hal ini disebabkan mereka tidak dapat mengamati bentuk dan

bagian tubuh tumbuhan dengan baik. Misalnya tidak dapat mengiris bagian

tumbuhan sesuai petunjuk praktikum.

Melalui kegiatan praktikum dengan memanfaatkan

tumbuhanlingkungan sekitar sekolah ini siswa akan terlibat secara langsung

dalam menemukan konsep tumbuhan biji sehingga konsep yang tertanam

dalam benak siswa bisa bertahan lebih lama serta memahami bahwa segala

sesuatu di lingkungan untuk digunakan sebagai sumber belajar dapat dibawa

ke dalam kelas. Hal ini didukung oleh pendapat Sudjana (1991) yang

mengatakan bahwa dengan memanfaatkan tumbuhan sekitar sekolah, siswa

diharapkan dengan keadaan sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata dan

faktual.

c. Respon guru

Bedasarkan hasil respon guru (Lihat tabel 4), terhadap kegiatan

praktikum menunjukkan bahwa guru berpendapat sebelumnya sangat jarang

33

Page 34: TGS Makalah Skripsi Ok

dilakukan praktikum dengan memanfaatkan tumbuhan di lingkungan sekitar

sekolah. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan guru mengenai tumbuh-

tumbuhan yang dapat dijadikan bahan praktikum. Adanya inventarisasi

tumbuhan di lingkungan sekitar sekolah mempermudah guru untuk mencari

alternatif bahan praktikum yang bisa didapatkan dengan mudah dan bahan

yang dipelajari lebih faktual. Menurut hasil respon guru, tumbuh-tumbuhan

tersebut layak digunakan sebagai bahan praktikum karena banyak tersedia di

lingkungan sekitar sekolah dan sangat mendukung materi tumbuhan biji.

Keuntungan yang diperoleh dari inventarisasi tumbuhan di lingkungan

sekitar sekolah adalah mempermudah guru untuk mencari alternatif bahan

praktikum yang bisa didapatkan dengan mudah dan bahan yang dipelajari

lebih faktual. Sesuai dengan pendapat Sudjana (1997) yang menatakan bahwa

penggunaan benda nyata terutama makhluk hidup yanga ada di lingkungan

sekitar siswa akan memberi gambaran yang sebenarnya tentang suatu

peristiwa atau keadaan sebenarnya yang alami, sehingga lebih memberikan

makna dalam belajar.

Akan tetapi, pada kegiatan praktikum ini juga menemui hambatan

yaitu siswa ramai karena praktikum dilakukan pada siang hari ketian siswa

sudah mulai jenuh dengan pelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya praktikum ini

dilakukan pada pagi hari ketika siswa masih dalam kondisi siap menerima

pelajaran. Sarandari respon guru yaitu sebaiknya inventarisasi tumbuhan ini

tidak hanya pada materi tumbuhan biji saja tetapi untuk materi tumbuhan

lainnya seperti tumbuhan paku dan lumut.

BAB V

34

Page 35: TGS Makalah Skripsi Ok

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah

1. Hasil inventarisasi diperoleh empat belas jenis tumbuhan yang dapat dijadikan

bahan praktikum pada subpokok bahasan tumbuhan biji sesuai dengan

kompetensi dasar yang ingin dicapai.

2. Efektifitas pemanfaatan tumbuhan lingkungan sekitar sekolah sangat efektif. Hal

ini dapat dilihat dari rata-rata nilai keterampilan siswa yang diperoleh oleh

kelompok 1 adalah 79,16 yang dikategrikan cukup baik. Rata-rata nilai yang

diperoleh kelompok 2 adalah 95,83 dikategorikan sangat baik dan rata-rata nilai

yang diperoleh kelompok 3 adalah 83,3 dikategorikan sangat baik sedangkan rata-

rata nilai yang diperoleh kelompok 4 adalah 87,5 dikategorikan sangat baik.

Selain it, respon siswa positif karena dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

pembelajaran dan membangun konsep siswa pada materi tumbuhan biji serta

mempermudah guru untuk mencari alternatif bahan praktikum dengan

memanfaatkan lingkungan sebagai suber belajar.

3. Kegiatan praktikum ini dapat melatih keterampilan siswa dalam mengamati

tumbuhan sebagai bahan praktikum guna membangun konsep siswa dengan

menghubungkan teori yang telah diperoleh sebelumnya dan kegiatan praktikum

yang dilakukan.

B. Saran

Saran untuk penelitian ini adalah

1. Perlu dilakukan inventarisasi tumbuhan lebih banyak untuk memperkaya bahan

praktikum serta pada pokok bahasan plantae yang lain.

2. Untuk para pembaca dan peneliti yang hendak memanfaatkan lingkungan sekitar

untuk bahan praktikum hendaknya pemilihan bahan praktikum harus disesuaikan

dengan lingkungan yang ada di sekitar sekolah.

3. Sebelum dilakukan praktikum, sebaiknya siswa diberi teori yang cukup tentang

materi atau pokok bahasan yang akan dipraktikumkan sehingga pada saat

melakukan praktikum, siswa dapat menghubungkan konsep yang dimiliki dengan

kegiatan praktikum yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

35

Page 36: TGS Makalah Skripsi Ok

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Efi. (2007). Perbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar melalui Pendekatan COOperative Learning Teknik Jigsaw dengan Teknik STAD. Skripsi Dipublikasikan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Press.

Firdausi, A. (2010). Inventarisasi dan Pemanfaatan Tumbuhan di Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Praktikum pada Sub Pokok Bahasan Tumbuhan Biji (Spermatophyta) Kelas VII di SMP Negeri Ambunten Sumenep. Skripsi Tidak Dipublikasikan . Surabaya: UNESA Press.

Ibrahim, M. (2010). Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Surabaya: Unesa University Press.

Mudhoffir. (1990). Teknologi Instruksional sebagai Landasan Perencanaan dan Penyusunan Progam Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Poerwodarminto. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Rivai, N. S. (2002). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru.

Rufiah. (2003). Studi Pertumbuhan Buluh Serbuk Sari Spesies Anggota Apocynacea sebagai Bahan Praktikum pada Subpokok Bahasan Reproduksi Tumbuhan di SMU Bhayangkari Surabaya (Skripsi tidak dipublikasikan) . Surabaya: Unesa Press.

Rusliah. (2004). Studi Flora di Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Bahan Praktikum pada Subpokok Bahasan Pemencaran Tumbuhan di SMA Negeri 1 Plaosan Magetan . Surabaya: Unesa Press.

Rustaman, N. S. (2003). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: UPI.

Soekartawi, d. (1995). Menigkatkan Rancangan Instruksional (Instructional Design) untuk Memperbaiki Kualitas Belajar Mengajar . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. d. (1991). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru.

Sugiana, I. (2005). Studi Menutupnya Daun Putri Malu terhadap Bahan Kimia sebagai Bhan Praktikum pada Subpokok Bahasan Gerak Nasti pada Tumbuhan (Skripsi tidak dipubliasikan). Surabaya: Unesa Press.

Sumantri, M. (1988). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Tjitrosoepomo, G. (1989). Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta: UGM Press.

Tjokrodiharjo, S. (1993). Organisasi dan Menejemen Laboratorium Pendidikan . Surabaya: Unipress IKIP Surabaya.

36

Page 37: TGS Makalah Skripsi Ok

Widyani, R. (2003). Efektifitas Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan Lingkungan Sekolah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SLTP Pogalan pada Pokok Bhasan Tumbuhan Biji . Surabaya: Unesa Press.

37