tgas 1 tropis

3
Nama : Akbar Raditya P NIM : 1104333 Prodi : Teknik Arsitektur Mata Kuliah : Arsitektur Tropis Analisis Bangunan terhadapat Arsitektur Tropis Data Bangunan Nama Bangunan : Masjid Al-Irsyad Lokasi : Kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Arsitek : Ridwan Kamil Tahun dibangun : 2009 Hasil Analisis a. Atap Berbeda dengan atap masjid pada umumnya yang menggunakan kubah, masjid ini menggunakan atap miring yang biasanya digunakan pada daerah tropis. Namun, atap tersebut disembunyikan dari dalam fasad sehingga tidak terlihat dari luar dan menimbulkan kesan berbentuk ka’bah. Fungsi dari atap miring ini dimaksudkan untuk menanggulangi curah hujan yang besar sehingga beban air hujan dapat di alirkan dengan cepat. Selain itu, peninggian dinding (Sumber :

description

ars tropis al -irsyad

Transcript of tgas 1 tropis

Nama

: Akbar Raditya P

NIM

: 1104333

Prodi

: Teknik Arsitektur

Mata Kuliah: Arsitektur Tropis

Analisis Bangunan terhadapat Arsitektur Tropis

Data Bangunan

Nama Bangunan : Masjid Al-Irsyad

Lokasi

: Kawasan Kota Baru Parahyangan,

Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Arsitek

: Ridwan Kamil

Tahun dibangun: 2009

Hasil Analisisa. Atap

Berbeda dengan atap masjid pada umumnya yang menggunakan kubah, masjid ini menggunakan atap miring yang biasanya digunakan pada daerah tropis. Namun, atap tersebut disembunyikan dari dalam fasad sehingga tidak terlihat dari luar dan menimbulkan kesan berbentuk kabah.

Fungsi dari atap miring ini dimaksudkan untuk menanggulangi curah hujan yang besar sehingga beban air hujan dapat di alirkan dengan cepat. Selain itu, peninggian dinding disekitaran atap juga mengakibatkan pantulan air hujan dari atap tidak langsung jatuh kearah luar sehingga tidak terjadi tirai hujan.b. Pencahayaan

Pencahayaan alami dapat dirasakan karena banyaknya bukaan yang diadukan dengan kosep fasad yang mempresentasikan kalimat syahadat. Selain itu terdapat juga bukaan besar pada arah Barat yang dijadikan sebagai Mihrab, Timur dan Selatan yang dijadikan sebagai pintu masuk. Bukaan dari fasad bangunan dilakukan dengan cara memainkan perletakan batako. Hal ini menjadikan dinding selain menjadi muka bangunan tapi juga menjadi sunshading.

Berbeda dengan bangunan pada umumnya yang menghindari bukaan dari arah Barat untuk mengurangi cahaya matahari yang berlebih/silau ketika sore hari, Masjid ini memberikan bukaan besar pada arah tersebut.

Solusi desain yang dilakukan arsitek yaitu dengan memberikan kolam di area mihrab ditambah dengan pemberian warna dasar hitam pada area kolam. Untuk mengurangi pantulan cahaya lansung dari air, jarak antara bukaan terluar diperjauh sekitar 5-6 meter dari mihrab sehingga dapat mengurangi efek pantulan yang berlebih.

c. PenghawaanPenghawaan di dalam ruangan masjid Al-Irsyad ini terasa sangat dingin dan berangin. Hal ini dikarenakan masjid ini berada di ketinggian yang lebih tinggi dari bangunan di sekitarnya. Penghawaanpun tersalurkan dengan baik karena banyaknya bukaan, selain itu panas di sore hari yang diakibatkan dari pantulan matahari dari arah Barat juga teratasi oleh adanya kolam yang menjadikan hawa menjadi dingin.

(Sumber foto : http://www.archdaily.com/87587/al-irsyad-mosque-urbane/)(Sumber : http://media.tumblr.com/tumblr_mdgfvih8DB1qd5hnx.jpg)