Tetanus Ppt

24
Tetanus et causa luka tertusuk paku Ratri Puspitaningrum 10.2011.447

description

tetanus ppt

Transcript of Tetanus Ppt

Tetanus et causa luka tertusuk pakuRatri Puspitaningrum10.2011.447

Anamnesis

•KU : kejang•KT : disfagia, demam•RPS : kaki kanan tertusuk paku 12 hari

yang lalu namun tidak diobati•RPK•RPD

Px. Fisik

•Pasien tampak sakit sedang •Mulut hanya dapat dibuka maksimal 2 jari•Kekakuan pada wajah, leher. Anggota

gerak•Perut kaku seperti papan dan telapak kaki

kanan bengkak dgn kulit tegang kemerahan

•Telapak kaki kanan ditemukan luka tusuk yang dalam dan bernanah

•Vital sign - BP : 130/80 mmHg- P :88x/menit- RR : 28x/menit- T : 38.8

•DD :- Tetanus - Meningitis- Ensefalitis - Epilepsi •WD :- Tetanus

Tetanus Meningitis Ensefalitis Epilepsi

disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku

Etio: clostridium tetani

Gk: demam, kejang, kaku kuduk, disfagia, perut kaku seperti papan, trismus, risus sardonicus

Infeksi pada cairan serebrospinal disertai radang pada piamater dan arakhnoid,ruang sub arakhnoid

Etio: streptococcus, meningokokus, pneumokokus

Gk: panas tinggi, kaku kuduk, mual, muntah, kejang, meningen sign (+) , nyeri kepala, malaise

Infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme

Etio: bakteri, protozoa, cacing, jamur, virus. Staphylococcus aureus, sterptokok, E. coli, M. Tuberculosa, T. Palidum

Gk: suhu mendadak naik, kesadaran menurun cepat, muntah, kejang, paralisis

Gangguan otak dengan berbagai etiologi dengan gejala khas yaitu serangan yang berkala yang terjadi lebih dari 2x setahun dan disebabkan oleh lepas muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan

Etio: lesi struktural otak, genetik, simptomatik

Gk: onset tiba2,kedutan berulang, kejang aura, penurunan kesadaran, nausea

TETANUS

Tetanus

Definisi

•penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid)

ETIOLOGI Clostridium tetani • Bentuk batang• Badan ramping dengan

ukuran 2 – 5 x 0,4 milimikron

• Berspora• Dengan pewarnaan bersifat

gram positif• Anaerob

tahan terhadap sinar matahari dan bersifat resisten terhadap desinfektan dan pendidihan selama 20 menit.

Epidemiologi

•Tetanus masih merupakan penyakit yang membebani di negara-negara berkembang, misal Brazil, Filipina, Vietnam, Indonesia dan negara-negara lain. Angka mortalitas dari data WHO pada tahun 1992 sebanyak 1.000.000 kasus di seluruh dunia, termasuk di dalamnya 580.000 kematian akibat tetanus neonatorum, 210.000 di Asia Tenggara dan 152.000 di Afrika.

Gejala klinis • Gejala awal: Kaku kuduk, nyeri tenggorokan, dan

kesulitan membuka mulut • meningkatnya tonus otot dan spasme generalisata.

Masa inkubasi : 3-10 hari• Spasme otot masseter (trismus), spasme otot-otot

wajah (risus sardonicus), hingga meluas ke otot-otot untuk menelan --> disfagia.

• Disfungsi otonom yang bisa terjadi : takikardia dan hipertensi berat yang bergantian dengan hipotensi, bradikardia. Selain itu terjadi hipersalivasi dan meningkatnya sekresi bronkial. Adanya hiperpireksia dan keringat berlebihan akibat tonus simpatis yang meningkat.

Tolak ukur nilai

Masa inkubasi

< 48jam 5

2-5 hr 4

6-10 hr 3

11-14 hr 2

> 14 hr 1

Lokasi infeksi

Internal/umbilical 5

Leher,kepala,dinding tubuh

4

Ekstremitas proksimal 3

Ekstremitas distal 2

Tidak diketahui 1

Imunisasi Tidak ada 10

Mungkin ada/ibu mendapat

8

Lebih dari 10 th lalu 4

Kurang dari 10 th lalu 2

Proteksi lengkap 0

Faktor yang memperberat

Penyakit/trauma yang membahayakan jiwa

10

Keadaan yang tak langsung membahayakan jiwa

8

Keadaan yang tidak membahayakan jiwa

4

Trauma atau penyakit ringan

2

Pasien sehat 1

•Derajat ringan = <9•Derajat sedang = 9-16•Derajat berat >16

Diagnosis

•Pada anamnesa biasanya didapatkan riwayat luka

•Pada pemeriksaan fisik didapatkan kekakuan otot menyeluruh dan kejang

•Laboratorium biasanya dijumpai leukositosis

Patogenesis

•C. tetani masuk ke tubuh melalui luka•Suasana anaerob

menyebabkanpertumbuhan spora dan produksi toksindalam darah dan limfa

•Toksin bekerja dalam sistem saraf pusat,saraf perifer dan saraf simpatis

•Toksin tetanus menghambat inhibisi darineurotransmiter sehingga otot menjadispasme

Penatalaksanaan

1. Merawat lukadilakukan setelah pemberianATS dan Antibiotika.

2. Diet cukup kalori dan protein. Bila adatrismus, makanan dapat diberikan persondeatau parenteral

3. Isolasi untuk menghindari rangsang luar4. Oksigen, pernafasan buatan

dantracheostomi bila perlu5. Mengatur keseimbangan cairan

danelektrolit.

1. Antibiotika : Diberikan parenteral Peniciline 1,2juta U / hari selama 10 hari, IM.

2. Antitoksin Antitoksin dapat digunakan Human Tetanus Immunoglobulin ( TIG) dengan dosis 3000-6000 U Bila tidak ada, gunakan ATS 40.000 U 20.000 U + 200 cc NaCl iv dalam30-45 menit. 20.000 U sisanya diberikan im infiltrasi sekitar luka

3. Antikonvulsan Diazepam

4. Tetanus Toksoid Pemberian TT secara im,dilakukan pada sisi yang berbeda dari ATS.

Pencegahan

Imunisasi aktif :•Primer 2, 4, 6, 18 bulan•Booster 5 dan 12 tahun•TT pada wanita hamil

Prognosis

•Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda maka prognosisnya dubia ad malam

Komplikasi

•Spasme laring dan otot otot pernapasan•Fraktur•Hipertensi•Infeksi nosokomial•Emboli paru•Pneumonia aspirasi•Kematian

Kesimpulan Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkanoleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat. Tetanus ini biasanya akut dan menimbulkan paralitik spastik yang disebabkan tetanospasmin. kuman ini memproduksi 2 macam eksotoksin yaitu tetanospasmin dan tetanolisin. Sampai pada saat ini pemberian imunisasi dengan tetanus toksoid merupakan satu-satunya cara dalam pencegahan terjadinya tetanus. Pencegahan dengan pemberian imunisasi telah dapat dimulai sejak anak berusia 2 bulan, dengan cara pemberian imunisasi aktif( DPT atauDT )

Referensi

•Health Technology Assesment. Penatalaksanaan Tetanus pada Anak 2008.Jakarta : Departemen Kesehatan RI

•De Jong Buku Ajar Ilmu Bedah.1998.•Adams R.D. Tetanus in :Principles

of New'ology. McGraw-Hill: 1997.