Tetanus Edit

download Tetanus Edit

of 17

Transcript of Tetanus Edit

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    1/17

    TETANUS

    PENDAHULUAN

    Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai

    gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan kuman secara langsung, tetapi sebagai

    dampak eksotoksin (tetanospasmin) yang dihasilkan oleh kuman pada sinaps ganglion

    sambungan sumsum tulang belakang, sambungan neuromuskular (neuromuskular junction)

    dan saraf otonom. Kuman C.tetanii menginfeksi tubuh melalui luka, gigitan serangga, infeksi

    gigi, infeksi telinga, bekas suntikan dan pemotongan tali pusat. Dalam tubuh manusia, kuman

    ini akan berkembang biak dan menghasilkan eksotoksin, antara lain tetanospasmin yang

    dapat menyebabkan kekauan (spasme) dari otot bergaris. Kekakuan tonus otot ini selalu

    tampak pada otot masseter dan otototot rangka!,".

    Etiologi

    #enyebab penyakit ini adalah kuman yang menghasilkan toksin Clostridium tetani yang

    berbentuk batang dengan sifat !,"$

    %asil Grampositif dengan spora pada ujungnya sehingga berbentuk seperti pemukul

    genderang.

    &bligat anaerob (berbentuk 'egetatif apabila berada dalam lingkungan anaerob) dan

    dapat bergerak dengan menggunakan flagela

    enghasilkan eksotoksin yang kuat

    ampu membentuk spora (terminal spore) yang mampu bertahan dalam suhu tinggi,

    kekeringan dan desinfektan.

    %akteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan

    hean peliharaan serta di daerah pertanian. %akteri ini peka terhadap panas dan tidak dapat

    bertahan dalam lingkungan yang terdapat oksigen. *ebaliknya, dalam bentuk spora sangat

    resisten terhadap panas dan antiseptik. *pora mampu bertahan dalam keadaan yang tidak

    menguntungkan selama bertahuntahun dalam lingkungan yang anaerob. *pora dapat

    bertahan dalam autoklaf pada suhu "+,- / (!"!C) selama !0!1 menit. *pora juga relatif

    resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya. *pora dapat menyebar kemanamana,

    mencemari lingkungan secara fisik dan biologik".

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    2/17

    Clostridium tetani biasanya masuk ke dalam tubuh melalui luka. 2danya luka

    mungkin dapat tidak disadari, dan seringkali tidak dilakukan pengobatan. Tetanus juga dapat

    terjadi akibat beberapa komplikasi kronik seperti ulkus dekubitus, abses dan gangren. Dapat

    juga terjadi akibat frost bite, infeksi telinga tengah, pembedahan, persalinan, dan pemakaian

    obatobatan intra'ena atau subkutan. Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka

    yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing

    atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang

    terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah

    tulang jari dan luka pada pembedahan".

    Epidemiologi

    Tetanus tersebar di seluruh dunia dengan angka kejadian tergantung pada jumlah

    populasi masyarakat yang tidak kebal, tingkat pencemaran biologik lingkungan

    peternakan3pertanian, dan adanya luka pada kulit atau mukosa. Tetanus pada anak tersebar

    diseluruh dunia, terutama pada daerah risiko tinggi dengan cakupan imunisasi D#T yang

    rendah. 2ngka kejadian pada anak lakilaki lebih tinggi, akibat perbedaan akti'itas fisiknya.

    Tetanus tidak menular dari manusia ke manusia.Tetanus merupakan masalah kesehatan

    masyarakat yang terjadi di seluruh dunia. Diperkirakan angka kejadian pertahunnya sekitar

    satu juta kasus dengan tingkat mortalitas yang berkisar dari 45 hingga 405. *elama 60

    tahun terakhir, hanya terdapat sembilan penelitian 7CT (randomi8ed controlled trials)

    mengenai pencegahan dan tata laksana tetanus6,+.

    #ada tahun "000, hanya !-.-66 kasus tetanus yang dilaporkan ke 9:&. *ekitar ;4

    negara, termasuk didalamnya negara yang berisiko tinggi, tidak memiliki data serta seringkali

    tidak memiliki informasi yang lengkap. :asil sur'ey menyatakan baha hanya sekitar 65

    tetanus neonatorum yang dilaporkan. %erdasarkan data dari 9:&, penelitian yang dilakukan

    oleh *tanfield dan Gala8ka, dan data dari

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    3/17

    serta orang deasa menjadi lebih berisiko mengalami tetanus. eskipun demikian, di

    negara dengan program imunisasi yang sudah baik sekalipun, orang tua masih rentan,

    karena 'aksinasi primer yang tidak lengkap ataupun karena kadar antibodinya yang telah

    menurun seiring berjalannya aktu. Di 2merika *erikat, tetanus sudah jarang ditemukan.

    Tetanus neonatorum menyebabkan 105 kematian perinatal dan menyumbangkan "05

    kematian bayi. 2ngka kejadian 4;3!00 kelahiran hidup di perkotaan dan !!"63!00 kelahiran

    hidup di pedesaan. *edangkan angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit ;+0

    kasus3tahun, 105 terjadi pada kelompok 1 tahun, 605 kelompok !+ tahun, !-5 kelompok

    @!0 tahun, dan sisanya pada bayi A!" bulan +.

    Di Bndonesia, tetanus masih menjadi salah satu dari sepuluh besar penyebab kematian

    pada anak. eskipun insidens tetanus saat ini sudah menurun, namun kisaran tertinggiangka kematian dapat mencapai angka 405. *elain itu, meskipun angka kejadiannya telah

    menurun setiap tahunnya, namun penyakit ini masih belum dapat dimusnahkan meskipun

    pencegahan dengan imunisasi sudah diterapkan secara luas di seluruh dunia6.

    Tabel. ! Data Bnsiden Tetanus menurut 9:&

    Patogenesis

    #ada dasarnya tetanus adalah penyakit yang terjadi akibat pencemaran lingkungan

    oleh bahan biologis (spora) sehingga upaya kausal menurunkan attack rateadalah dengan

    cara mengubah lingkungan fisik atau biologik. Port dentree tak selalu dapat diketahui

    dengan pasti, namun diduga melalui!$

    1. uka tusuk, patah tulang, komplikasi kecelakaan, gigitan binatang, luka bakar yang luas.

    2. uka operasi, luka yang tidak dibersihkan (debridement) dengan baik.

    3. &titis media, karies gigi, luka kronik.

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    4/17

    4. #emotongan tali pusat yang tidak steril, pembubuhan puntung tali pusat dengan kotoran

    binatang, bubuk kopi, bubuk ramuan, dan daundaunan merupakan penyebab utama

    masuknya spora pada puntung tali pusat yang menyebabkan terjadinya kasus tetanus

    neonatorum.

    *pora C. tetanimasuk ke dalam tubuh melalui luka. *pora yang masuk ke dalam tubuh

    tidak berbahaya sampai dirangsang oleh beberapa faktor (kondisi anaerob), sehingga

    berubah menjadi bentuk 'egetatif dan berbiak dengan cepat tetapi hal ini tidak mencetuskan

    reaksi inflamasi. Gejala klinis sepenuhnya disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh sel

    'egetatif yang sedang tumbuh. C. tetanimenghasilkan dua eksotoksin, yaitu tetanospasmin

    dan tetanolisin. Tetanolisin menyebabkan hemolisis tetapi tidak berperan dalam penyakit ini.

    Gejala klinis tetanus disebabkan oleh tetanospasmin. Tetanospasmin melepaskanpengaruhnya di keempat sistem saraf$ (!) motor end plate di otot rangka, (") medula

    spinalis, (6) otak, dan (+) pada beberapa kasus, pada sistem saraf simpatis. Diperkirakan

    dosis letal minimum pada manusia sebesar ",1 nanogram per kilogram berat badan (satu

    nanogram satu milyar gram), atau !;1 nanogram pada orang dengan berat badan ;0 kg1.

    :ipotesis baha toksin pada aalnya merambat dari tempat luka leat motor end plate

    dan aksis silinder saraf tepi ke kornu anterior sumsum tulang belakang dan menyebar ke

    susunan saraf pusat lebih banyak dianut daripada leat pembuluh limfe dan darah.

    #engangkutan toksin ini meleati saraf motorik, terutama serabut motorik. 7eseptor khusus

    pada ganglion menyebabkan fragmen C toksin tetanus menempel erat dan kemudian melalui

    proses perlekatan dan internalisasi, toksin diangkut ke arah sel secara ekstra aksional dan

    menimbulkan perubahan potensial membran dan gangguan en8im yang menyebabkan kolin

    esterase tidak aktif, sehingga kadar asetilkolin menjadi sangat tinggi pada sinaps yang

    terkena. Toksin menyebabkan blokade pada simpul yang menyalurkan impuls pada tonus

    otot, sehingga tonus otot meningkat dan menimbulkan kekakuan. %ila tonus makin

    meningkat akan menimbulkan spasme terutama pada otot yang besar.Dampak toksin antara

    lain1$

    !. Dampak pada ganglion pra sumsum tulang belakang disebabkan karena eksotoksin

    memblok sinaps jalur antagonis, mengubah keseimbangan dan koordinasi impuls

    sehingga tonus otot meningkat dan otot menjadi kaku.

    ". Dampak pada otak, diakibatkan oleh toksin yang menempel pada gangliosida serebri

    diduga menyebabkan kekakuan dan spasme yang khas pada tetanus.

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    5/17

    6. Dampak pada saraf otonom, terutama mengenai saraf simpatis dan menimbulkan

    gejala keringat yang berlebihan, hipertermia, hipotensi, hipertensi, aritmia, heart

    block, atau takikardia.

    Gejala Klinis

    asa inkubasi tetanus umumnya 6"! hari, tetapi bisa lebih pendek (! hari atau

    hingga beberapa bulan). :al ini secara langsung berhubungan dengan jarak dari tempat

    masuknya kuman C. tetani (tempat luka) ke *usunan *araf #usat (**#)E secara umum

    semakin besar jarak antara tempat luka dengan **#, masa inkubasi akan semakin lama.

    *emakin pendek masa inkubasi, akan semakin tinggi kemungkinan terjadinya kematian. 2da

    empat bentuk tetanus yang dikenal secara klinis, yakni !,"$

    !. Generalized tetanus(Tetanus umum)

    Tetanus umum merupakan bentuk yang sering ditemukan. Derajat luka ber'ariasi, mulai

    dari luka yang tidak disadari hingga luka trauma yang terkontaminasi. asa inkubasi

    sekitar ;"! hari, sebagian besar tergantung dari jarak luka dengan **#. #enyakit ini

    biasanya memiliki pola yang desendens. Tanda pertama berupa trismus3lock jaw, diikuti

    dengan kekakuan pada leher, kesulitan menelan, dan spasme pada otot abdomen.

    Gejala utama berupa trismus terjadi sekitar ;15 kasus, seringkali ditemukan oleh

    dokter gigi dan dokter bedah mulut. Gambaran klinis lainnya meliputi iritabilitas,

    gelisah, hiperhidrosis dan disfagia dengan hidrofobia, hipersali'asi dan spasme otot

    punggung. anifestasi dini ini merefleksikan otot bulbar dan paraspinal, mungkin karena

    dipersarafi oleh akson pendek. *pasme dapat terjadi berulang kali dan berlangsung

    hingga beberapa menit. *pasme dapat berlangsung hingga 6+ minggu. #emulihan

    sempurna memerlukan aktu hingga beberapa bulan.

    ". Localized tetanus(Tetanus lokal)Tetanus lokal terjadi pada ektremitas dengan luka yang terkontaminasi serta memiliki

    derajat yang ber'ariasi. %entuk ini merupakan tetanus yang tidak umum dan memiliki

    prognosis yang baik. *pasme dapat terjadi hingga beberapa minggu sebelum akhirnya

    menghilang secara bertahap. Tetanus lokal dapat mendahului tetanus umum tetapi

    dengan derajat yang lebih ringan. :anya sekitar !5 kasus yang menyebabkan kematian.

    6. Cephalic tetanus(Tetanus sefalik)

    Tetanus sefalik umumnya terjadi setelah trauma kepala atau terjadi setelah infeksi

    telinga tengah. Gejala terdiri dari disfungsi saraf kranialis motorik (seringkali pada saraf

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    6/17

    fasialis). Gejala dapat berupa tetanus lokal hingga tetanus umum. %entuk tetanus ini

    memiliki masa inkubasi !" hari. #rognosis biasanya buruk.

    +. Tetanus neonatorum

    %entuk tetanus ini terjadi pada neonatus. Tetanus neonatorum terjadi pada negara yang

    belum berkembang dan menyumbang sekitar setengah kematian neonatus. #enyebab

    yang sering adalah penggunaan alatalat yang terkontaminasi untuk memotong tali

    pusat pada ibu yang belum diimunisasi. asa inkubasi sekitar 6!0 hari. >eonatus

    biasanya gelisah, reel, sulit minum 2*B, mulut mencucu dan spasme berat. 2ngka

    mortalitas dapat melebihi ;05. *elain berdasarkan gejala klinis, berdasarkan derajat

    beratnya penyakit, tetanus dapat dibagi menjadi empat (+) tingkatan$

    Tabel ". Klasifikasi 2blett untuk Derajat anifestasi Klinis Tetanus

    Penegaan Diagnosis

    Diagnosis tetanus sepenuhnya didasarkan pada temuan klinis, karena pemeriksaan

    laboratorium tidak spesifik. Fadi, penegakan diagnosis sepenuhnya didasarkan pada

    anamnesis dan pemeriksaan fisik. Fangan menyingkirkan diagnosis tetanus meskipun orang

    tersebut telah diimunisasi secara lengkap. Diperkirakan terdapat +!00 juta kasus tetanus

    pada orang yang telah di'aksinasi (imunokompeten)".

    Anamnesis

    2namnesis yang dapat membantu diagnosis antara lain$

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    7/17

    - 2pakah dijumpai luka tusuk, luka kecelakaan3patah tulang terbuka, luka dengan

    nanah atau gigitan binatang

    - 2pakah pernah keluar nanah dari telinga

    - 2pakah pernah menderita gigi berlubang

    -

    2pakah sudah pernah mendapat imunisasi DT atau TT, kapan imunisasi yangterakhir

    - *elang aktu antara timbulnya gejala klinis pertama (trismus atau spasme lokal)

    dengan spasme yang pertama (period of onset)

    Pemeriksaan Fisik

    #ada pemeriksaaan fisik dapat ditemukan $

    - Trismus adalah kekakuan otot mengunyah (otot maseter) sehingga sukar untuk

    membuka mulut. #ada neonatus kekakuan mulut ini menyebabkan mulut mencucu

    seperti mulut ikan sehingga bayi tidak dapat menetek. *ecara klinis untuk menilai

    kemajuan kesembuhan, lebar bukaan mulut diukur setiap hari.

    - 7isus sardonikus, terjadi sebagai akibat kekakuan otot mimik sehingga tampak dahi

    mengkerut, mata agak tertutup dan sudut mulut tertarik keluar dan kebaah.

    - &pistotonus adalah kekakuan otot yang menunjang tubuh seperti$ otot punggung, otot

    leher, otot badan dan trunk muscle. Kekakuan yang sangat berat dapat menyebabkan

    tubuh melengkung seperti busur.

    -&tot dinding perut kaku sehingga dinding perut seperti papan.

    - %ila kekakuan makin berat, akan timbul spasme umum yang aalnya hanya terjadi

    setelah dirangsang misalnya dicubit, digerakkan secara kasar, atau terkena sinar yang

    kuat. asa istirahat spasme makin pendek sehingga anak jatuh dalam status

    kon'ulsi'us.

    - #ada tetanus neonatorum aalnya bayi tampak sulit untuk menghisap dan cenderung

    terus menangis. *etelah itu, rahang menjadi kaku sehingga bayi tidak bisa menghisap

    dan sulit menelan. %eberapa saat sesudahnya, badan menjadi kaku serta terdapat

    spasme intermiten.

    - #ada tetanus yang berat akan terjadi gangguan pernapasan sebagai akibat spasme

    yang terusmenerus atau oleh karena kekakuan otot laring yang dapat menimbulkan

    anoksia dan kematianE pengaruh toksin pada saraf otonom menyebabkan gangguan

    sirkulasi (gangguan irama jantung atau kelainan pembuluh darah), dapat pula

    menyebabkan suhu badan yang tinggi atau berkeringat banyakE kekakuan otot sfingter

    dan otot polos lain sehingga terjadi retentio al'i atau retentio urinae atau spasme

    laringE patah tulang panjang dan kompresi tulang belakang.

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    8/17

    - Hji spatula dilakukan dengan menyentuh dinding posterior faring dengan

    menggunakan alat dengan ujung yang lembut dan steril. :asil tes positif, jika terjadi

    kontraksi rahang in'olunter (menggigit spatula) dan hasil negatif berupa refleks

    muntah. Dalam laporan singkat The American Journal of Tropical edicine and

    !"#iene menyatakan baha pada penelitian, uji spatula memiliki spesifitas yang

    tinggi (tidak ada hasil positif palsu) dan sensiti'itas yang tinggi (+5 pasien yang

    terinfeksi menunjukkan hasil yang positif).

    Pemeriksaan Penunjan#

    Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang khas untuk tetanus.

    - #emeriksaan biakan pada luka perlu dilakukan pada kasus tersangka tetanus. >amun

    demikian, kuman C. tetani dapat ditemukan di luka orang yang tidak mengalami tetanus,

    dan seringkali tidak dapat dikultur pada pasien tetanus. %iakan kuman memerlukan

    prosedur khusus untuk kuman anaerobik. *elain mahal, hasil biakan yang positif tanpa

    gejala klinis tidak mempunyai arti. :anya sekitar 605 kasus C. tetani yang ditemukan

    pada luka dan dapat diisolasi dari pasien yang tidak mengalami tetanus.

    - >ilai hitung leukosit dapat tinggi.

    - #emeriksaan cairan serebrospinal dapat menunjukkan hasil yang normal.

    - Kadar antitoksin di dalam darah 0,0! H3m atau lebih, dianggap sebagai imunisasi dan

    bukan tetanus.

    - Kadar en8im otot (kreatin kinase, aldolase) di dalam darah dapat meningkat.

    - IG dapat menunjukkan pelepasan subunit motorik yang terusmenerus dan

    pemendekan atau tidak adanya inter'al tenang yang normal yang diamati setelah

    potensial aksi.

    - Dapat ditemukan perubahan yang tidak spesifik pada IKG.

    -

    Diagnosis !anding

    Diagnosis banding tergantung dari manifestasi klinis utama dari penyakit. Diagnosis

    bandingnya adalah sebagai berikut!,"$

    !. eningitis, meningoensefalitis, ensefalitis. #ada ketiga diagnosis tersebut tidak dijumpai

    trismus, risus sardonikus. >amun dijumpai gangguan kesadaran dan terdapat kelainan

    likuor serebrospinal.

    ". Tetani disebabkan oleh hipokalsemia. *ecara klinis dijumpai adanya spasme karpopedal.

    6. Keracunan striknin $ minum tonikum terlalu banyak (pada anak).

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    9/17

    +. 7abies $dijumpai gejala hidrofobia dan kesukaran menelan, sedangkan pada anamnesis

    terdapat riayat digigit binatang pada aktu epidemi.

    1. Trismus akibat proses lokal yang disebabkan oleh mastoiditis, otitis media supuratif

    kronis (&*K) dan abses peritonsilar. %iasanya asimetris.

    Kompliasi Tetan"s2#3#$

    *istem tubuh Komplikasi

    Falan napas 2spirasiJ

    aringospasme3obstruksiJ

    *edasi dihubungkan dengan obstruksiJ

    7espirasi 2pneaJ

    :ipoksia

    Tipe BJ (ateletaksis, aspirasi, pneumonia) dan tipe

    BBJ gagal napas (spasme laring, pemanjangan

    spasme batang tubuh, sedasi berlebihan)

    27D*J

    Komplikasi dari pemanjangan bantuan 'entilasi

    (contoh $ pneumonia)

    Komplikasi trakeostomi (contoh $ stenosis trakea)

    Imboli paru

    Imfisema mediastinum

    #enumotoraks

    *pasme diafragma

    Kardio'askular TakikardiaJ, hipertensiJ, iskemiaJ

    :ipotensiJ, bradikardiaJ

    Takiaritmia, bradiaritmiaJ

    2sistolJ

    Gagal jantungJ

    Ginjal Gagal ginjal $ fase oligouria dan poliuria

    *tasis urin dan infeksi

    Gastrointestinal *tasis lambung

    Bleus

    Diare

    #erdarahanJ

    ainlain *tatus kon'ulsi'us

    Dehidrasi

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    10/17

    #enurunan berat badanJ

    TromboemboliJ

    *epsis dan gagal organ multipelJ

    /raktur 'ertebra selama spasme

    2'ulsi tendon selama spasme

    J Komplikasi jangka panjang

    Penatalasanaan

    Tujuan penatalaksanaan pada tetanus adalah sebagai berikut6$

    !. #enanganan spasme.

    ". #encegahan komplikasi gangguan napas dan metabolik.

    6. >etralisasi toksin yang masih terdapat di dalam darah yang belum berikatan dengan

    sistem saraf. #emberian antitoksin dilakukan secepatnya setelah diagnosis tetanus

    dikonfirmasi. >amun, tidak ada bukti kuat yang menyatakan baha toksin tetanus

    dapat diinaktifkan dengan antitoksin setelah toksin berikatan di jaringan. %ahkan pada

    kenyataannya, efekti'itas antitoksin dalam dosis yang sangat besar dalam

    menurunkan angka kematian masih dipertanyakan.

    +. Fika memungkinkan, melakukan pembersihan luka di tempat masuknya kuman, untuk

    memusnahkan pabrik penghasil tetanospasmin. #ada tetanus neonatorum eksisi luas

    tunggul umbilikus tidak diindikasikan.1. akukan pemantauan cairan, elektrolit dan keseimbangan kalori (karena biasanya

    terganggu), terutama pada pasien yang mengalami demam dan spasme berulang, juga

    pada pasien yang tidak mampu makan atau minum akibat trismus yang berat, disfagia

    atau hidrofobia.

    #enatalaksanaan pada tetanus terdiri dari tatalaksana umum yang terdiri dari

    kebutuhan cairan dan nutrisi, menjaga kelancaran jalan napas, oksigenasi, mengatasi spasme,

    peraatan luka atau portd entree lain yang diduga seperti karies dentis dan &*KE

    sedangkan tatalaksana khusus terdiri dari pemberian antibiotik dan serum anti tetanus!.

    Tatalasana Um"m 1#2

    !. encukupi kebutuhan cairan dan nutrisi

    #ada hari pertama perlu pemberian cairan secara intra'ena sekaligus pemberian obat

    obatan, dan bila sampai hari ke6 infus belum dapat dilepas sebaiknya dipertimbangkan

    pemberian nutrisi secara parenteral. *etelah spasme mereda dapat dipasang sonde

    lambung untuk makanan dan obatobatan dengan perhatian khusus pada kemungkinan

    terjadinya aspirasi.

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    11/17

    ". enjaga saluran napas tetap bebas, pada kasus yang berat perlu trakeostomi.

    6. emberikan tambahan &" dengan sungkup (masker).

    +. engurangi spasme dan mengatasi spasme.

    Dia8epam efektif mengatasi spasme dan hipertonisitas tanpa menekan pusat kortikal.

    Dosis dia8epam yang direkomendasikan adalah 0,!0,6 mg3kg%%3kali dengan inter'al "

    + jam sesuai gejala klinis atau dosis yang direkomendasikan untuk usia A" tahun adalah

    -mg3kg%%3hari diberikan oral dalam dosis "6 mg setiap 6 jam. *pasme harus segera

    dihentikan dengan pemberian dia8epam 1 mg per rektal untuk %%A!0 kg dan !0 mg per

    rektal untuk anak dengan %% L!0 kg, atau dosis dia8epam intra'ena untuk anak 0,6

    mg3kg%%3kali. *etelah spasme berhenti, pemberian dia8epam dilanjutkan dengan dosis

    rumatan sesuai dengan keadaan klinis pasien. 2lternatif lain, untuk bayi (tetanus

    neonatorum) diberikan dosis aitan 0,!0," mg3kg%% i' untuk menghilangkan spasme

    akut, diikuti infus tetesan tetap !1+0 mg3kg%%3hari. *etelah 1; hari dosis dia8epam

    diturunkan bertahap 1!0 mg3hari dan dapat diberikan melalui pipa orogastrik. Dosis

    maksimal adalah +0 mg3kg%%3hari. Tanda klinis membaik bila tidak dijumpai spasme

    spontan, badan masih kaku, kesadaran membaik (tidak koma), tidak dijumpai gangguan

    pernapasan. %ila dosis dia8epam maksimal telah tercapai namun anak masih spasme atau

    mengalami spasme laring, sebaiknya dipertimbangkan untuk diraat di ruang

    peraatan intensif sehingga otot dapat dilumpuhkan dan mendapat bantuan pernapasan

    mekanik. 2pabila dengan terapi antikon'ulsan dengan dosis rumatan telah memberikan

    respons klinis yang diharapkan, dosis dipertahankan selama 61 hari. *elanjutnya

    pengurangan dosis dilakukan secara bertahap (berkisar antara "05 dari dosis setiap dua

    hari). ida8olam i' atau bolus, fenobarbital i' dan morfin dapat digunakan sebagai

    terapi tambahan jika pasien diraat di BCH karena terdapat risiko depresi pernapasan.

    1. Fika karies dentis atau &*K dicurigai sebagai port dentree, maka diperlukan

    konsultasi dengan dokter gigi3T:T.

    Tatalasana K%"s"s 1#2

    !. 2nti serum atau :uman Tetanus Bmmunoglobuline (:TBG)

    Dosis 2T* yang dianjurkan adalah !00.000 BH dengan 10.000 BH im dan 10.000 BH i'.

    #emberian 2T* harus berhatihati akan reaksi anafilaksis. #ada tetanus anak, pemberian

    anti serum dapat disertai dengan imunisasi aktif DT setelah anak pulang dari rumah sakit.

    %ila fasilitas tersedia, dapat diberikan :TBG (6.0004.000 BH) secara intramuskular

    (B) dalam dosis tunggal. Hntuk bayi, dosisnya adalah 100 BH B dosis tunggal.

    *ebagian dari dosis tersebut diberikan secara infiltrasi di tempat sekitar luka. :TBG

    hanya dapat menghilangkan toksin tetanus yang belum berikatan dengan ujung saraf.

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    12/17

    Bntra'eneous Bmmunoglobuline (B

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    13/17

    C.tetani. *ampai saat ini, pemberian penisilin G secara parenteral dengan dosis

    !00.000 H3kg%%3hari secara i', setiap 4 jam selama !0 hari direkomendasikan pada

    semua kasus tetanus. *ebuah penelitian menyatakan baha penisilin mungkin

    berperan sebagai agonis terhadap tetanospasmin dengan menghambat pelepasan

    asam aminobutirat gama (G2%2).

    Tabel 6. #erbedaan #enisilin dan etronida8ol

    #enisilin etronida8ol

    *pektrum *pektrum luas, bakteri Gram

    (M), anaerob

    *pektrum sempit, obligat

    anaerob (tidak dapat

    menginduksi superinfeksi)

    ekanisme kerja enghambat sintesis dinding

    sel

    enghambat sisntesis D>2

    *tabilitas Tidak stabil *tabil

    7eaksi alergi sering Farang

    resistensi *ering Farang

    *truktur *trukturnya menyerupai

    G2%2 $ menginduksi spasme

    #enetrasi ke abses 7endah %aik

    2kses B &ral, 7ektal, B

    b. Fika terjadi penyulit sepsis atau bronkopneumonia, diberikan antibiotik yang sesuai.

    #emberian antibiotika bertujuan untuk memusnahkan klostridium di tempat luka yang

    dapat memproduksi toksin.

    P&ognosis'

    7atarata angka kematian akibat tetanus berkisar antara "1;15, tetapi angka

    mortalitas dapat diturunkan hingga !060 persen dengan peraatan kesehatan yang modern.

    %anyak faktor yang berperan penting dalam prognosis tetanus. Diantaranya adalah masa

    inkubasi, masa aitan, jenis luka, dan keadaan status imunitas pasien. *emakin pendek masa

    inkubasi, prognosisnya menjadi semakin buruk. *emakin pendek masa aitan, semakin

    buruk prognosis. etak, jenis luka dan luas kerusakan jaringan turut memegang peran dalam

    menentukan prognosis. Fenis tetanus juga memengaruhi prognosis. Tetanus neonatorum dan

    tetanus sefalik harus dianggap sebagai tetanus berat, karena mempunyai prognosis buruk.

    *ebaliknya tetanus lokal yang memiliki prognosis baik. #emberian antitoksin profilaksis dini

    meningkatkan angka kelangsungan hidup, meskipun terjadi tetanus.

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    14/17

    %erikut ini adalah skala3derajat keparahan yang menentukan prognosis tetanus

    menurut sistem skoring %leck$

    *kor total menunjukkan derajat keparahan dan prognosis, seperti diuraikan

    berikut ini$

    Pen(ega%an

    #encegahan sangat penting, mengingat peraatan kasus tetanus sulit dan mahal.

    Hntuk pencegahan, perlu dilakukan4,;,-.$

    !. Bmunisasi aktif

    Bmunisasi dengan toksoid tetanus merupakan salah satu pencegahan yang sangat efektif.

    2ngka kegagalannya relatif rendah. Toksoid tetanus pertama kali diproduksi pada tahun

    !"+. Bmunisasi toksoid tetanus digunakan secara luas pada militer selama #erang Dunia

    BB. Terdapat dua jenis toksoid tetanus yang tersedia =adsorbed (aluminium salt

    precipitated) toNoid dan fluid toNoid. Toksoid tetanus tersedia dalam kemasan antigen

    tunggal, atau dikombinasi dengan toksoid difteri sebagai DT atau dengan toksoid difteri

    dan 'aksin pertusis aselular sebagai D#T. Kombinasi toksoid difteri dan tetanus (DT)

    yang mengandung !0!" f dapat diberikan pada anak yang memiliki kontraindikasiterhadap 'aksin pertusis. Fenis imunisasi tergantung dari golongan umur dan jenis

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    15/17

    kelamin. Hntuk mencegah tetanus neonatorum, salah satu pencegahan adalah dengan

    pemberian imunisasi TT pada anita usia subur (9H*). &leh karena itu, setiap 9H*

    yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan harus selalu ditanyakan status

    imunisasi TT mereka dan bila diketahui yang bersangkutan belum mendapatkan

    imunisasi TT harus diberi imunisasi TT minimal " kali dengan jadal sebagai berikut $

    Dosis pertama diberikan segera pada saat 9H* kontak dengan pelayanan kesehatan atau

    sendini mungkin saat yang bersangkutan hamil, dosis kedua diberikan + minggu setelah

    dosis pertama. Dosis ketiga dapat diberikan 4 !" bulan setelah dosis kedua atau setiap

    saat pada kehamilan berikutnya. Dosis tambahan sebanyak dua dosis dengan inter'al satu

    tahun dapat diberikan pada saat 9H* tersebut kontak dengan fasilitas pelayanan

    kesehatan atau diberikan pada saat kehamilan berikutnya. Total 1 dosis TT yang diterima

    oleh 9H* akan memberi perlindungan seumur hidup. 9H* yang riayat imunisasinya

    telah memperoleh 6 + dosis D#T3Da#T pada aktu anakanak, cukup diberikan " dosis

    TT pada saat kehamilan pertama, ini akan memberi perlindungan terhadap seluruh bayi

    yang akan dilahirkan. Bbu yang mendapat TT " atau 6 dosis ternyata memberikan

    proteksi yang baik terhadap bayi baru lahir dari tetanus neonatal. Kadar ratarata

    antitoksin 0,0! 2H3ml pada ibu cukup untuk memberi proteksi terhadap bayinya.

    ". #eraatan luka

    #eraatan luka harus segera dilakukan terutama pada luka tusuk, luka kotor atau luka

    yang diduga tercemar dengan spora tetanus. #eraatan luka dilakukan guna mencegah

    timbulnya jaringan anaerob. Faringan nekrotik dan benda asing harus dibuang. Hntuk

    pencegahan kasus tetanus neonatorum sangat bergantung pada penghindaran persalinan

    yang tidak aman, aborsi serta peraatan tali pusat selain dari imunisasi ibu. #ada

    peraatan tali pusat, penting diperhatikan halhal berikut ini $

    - Fangan membungkus punting tali pusat3mengoleskan cairan3bahan apapun ke dalam

    punting tali pusat

    -

    engoleskan alkohol3po'idon iodine masih diperkenankan tetapi tidak dikompreskankarena menyebabkan tali pusat lembab

    6. #emberian 2T* dan :TBG profilaksis

    #rofilaksis dengan pemberian 2T* hanya efektif pada luka baru (A 4 jam) dan harus

    segera dilanjutkan dengan imunisasi aktif. Dosis 2T* profilaksis 6000 BH.:TBG juga

    dapat diberikan sebagai profilaksis luka. Dosis untuk anak A ; tahun $ + H3kg B dosis

    tunggal, sedangkan dosis untuk anak L ; tahun $ "10 H B dosis tunggal. %erikut ini

    adalah pedoman pemberian profilaksis terhadap tetanus.

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    16/17

    !. 2ntara lain (tidak terbatas hanya)$ luka yang terkontaminasi oleh kotoran3feses, tanah,

    dan air liurE tusukanE a'ulsiE dan luka akibat tembakan, tabrakan, luka bakar, dan

    frostbite

    ". Tda# lebih baik dibandingkan Td untuk remaja yang belum pernah mendapat

    imunisasi Tda#. Td lebih baik dibandingkan TT untuk remaja yang telah diimunisasi

    Tda# atau Tda# memang tidak tersedia di Bndonesia.

    6. Bmun globulin i.'. Diberikan bilamana TBG tidak tersedia. TBG$ "10 H i.m. di sisi

    ekstremitas lain dari pemberian tetanus toksoid

    +. %ilamana telah diberikan 6 dosis toNoid fluid, dosis keempat tetap diberikan dan

    sebaiknya berupa adsorbed toNoid

    1. Oa, jika @!0 tahun mendapat imunisasi yang mengandung tetanus4. Oa, jika @1 tahun mendapat imunisasi yang mengandung tetanus dan tidak diperlukan

    booster lagi.

    D2/T27 #H*T2K2

    !. *umarmo *#*, Garna :, :adinegoro *7, *atari :B. %uku 2jar Bnfeksi dan

    #enyakit Tropis $ Tetanus. Idisi ". BD2B. "00-. :al 6++611.

    ". #usponegoro :D, :adinegoro 27*, /irmanda D, Tridjaja 22#, et al. Tetanus.

    *tandar #elayanan edis Kesehatan 2nak. Idisi B "00+. hal !0-

    6. Departemen Kesehatan 7epublik Bndonesia. #enatalaksanaan Tetanus pada 2nak.

    "00-. :al. -66.

    +. %adan #enelitian dan #engembangan Kesehatan. aporan 7iskesdas tahun "00;.

    Kementerian Kesehatan republik Bndonesia tahun "0!".:al.

  • 7/23/2019 Tetanus Edit

    17/17

    1. Cherry FD, :arrison 7I. Tetanus in TeNtbook of #ediatric Bnfections Diseases, 1th

    ed.,