Tesis - PDFrepository.ub.ac.id/219/1/AMY WADU .pdfii TESIS KAJIAN KAPASITAS, KEBUTUHAN, DAN...
Transcript of Tesis - PDFrepository.ub.ac.id/219/1/AMY WADU .pdfii TESIS KAJIAN KAPASITAS, KEBUTUHAN, DAN...
i
KAJIAN KAPASITAS, KEBUTUHAN, DAN EFEKTIVITAS PARKIR DI
BANDAR UDARA EL TARI KUPANG
TESIS
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
MINAT REKAYASA TRANSPORTASI
Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Teknik
AMY WADU
NIM. 156060100111007
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
ii
TESIS
KAJIAN KAPASITAS, KEBUTUHAN, DAN EFEKTIVITAS PARKIR DI BANDAR
UDARA EL TARI KUPANG
AMY WADU
NIM.156060100111007
telah dipertahankan di depan penguji
pada tanggal 22 Mei 2017
dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk memperoleh gelar Magister Teknik
Komisi Pembimbing,
Pembimbing Utama
Prof. Ir. Harnen Sulistio, M.Sc, Ph.D NIP. 19570527 198403 1 002
Pembimbing Pendamping
Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng, Ph.D NIP. 19680210 199203 1 001
Malang, 22 Mei 2017
Universitas Brawijaya Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Ketua Program Magister Teknik Sipil
Dr.Eng. Alwafi Pujiraharjo, ST, MT NIP. 19700829 200012 1 001
JUDUL TESIS :
KAJIAN KAPASITAS, KEBUTUHAN, DAN EFEKTIVITAS PARKIR DI BANDAR
UDARA EL TARI KUPANG
Nama Mahasiswa : Amy Wadu
NIM : 156060100111007
Program Studi : Teknik Sipil
Minat : Rekayasa Transportasi
KOMISI PEMBIMBING
Ketua : Prof. Ir. Harnen Sulistio, M.Sc, Ph.D
Anggota : Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng, Ph.D
TIM DOSEN PENGUJI
Dosen Penguji 1 : Ir. Ludfi Djakfar, MSCE, Ph.D
Dosen Penguji 2 : Dr. Ir. M. Ruslin Anwar, M.Si
Tanggal Ujian : 22 Mei 2017
SK Penguji :
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya dan
berdasarkan hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang diteliti
dan diulas di dalam Naskah Tesis ini adalah asli dari pemikiran saya. Tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia Tesis ini dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Malang, 22 Mei 2017
Mahasiswa
Amy Wadu
NIM. 156060100111007
vi
RIWAYAT HIDUP
Amy Wadu, Kupang, 25 Februari 1992 anak pertama dari ayah bernama Oktovianus Wadu dan
ibu yang bernama Ellen H. J. Padja Gae. Pendidikan yang ditempuh yaitu SD GMIT Manumuti
lulus tahun 2003, SMP Negeri 2 Kupang lulus 2006, SMA Negeri 1 Kupang lulus tahun 2009,
dan kemudian melanjutkan S1 Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana lulus tahun 2014.
Malang, Mei 2017
Penulis
i
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan limpahan
karunia-
baik.
Tesis ini mengkaji tentang kapasitas parkir, kebutuhan ruang parkir serta efektivitas
pelayanan parkir yang diterapkan oleh manajemen Bandara, sehingga diperoleh kebutuhan
ruang parkir di masa yang akan datang dan prioritas penanganan demi peningkatan pelayanan
parkir.
Atas terselesaikannya penyusunan tesis ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan ikut berperan secara moril ataupun materil, yaitu :
1. Prof. Ir. Harnen Sulistio, M.Sc, Ph.D, sebagai pembimbing utama yang telah banyak
memberi motivasi, dukungan, masukan serta arahan yang luar biasa dalam penyelesaikan
tesis ini.
2. Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng, Ph.D, sebagai pembimbing pendamping, yang selalu
mengingatkan penulis dan memberikan arahan pada setiap tulisan yang tertuang pada tesis
ini.
3. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE, Ph.D, sebagai penguji satu yang begitu banyak memberi
masukan dan arahan untuk menyempurnakan tulisan tesis ini.
4. Dr. Ir. M. Ruslin Anwar, M.Si, sebagai penguji dua yang memberikan banyak masukan
dan arahan untuk menyempurnakan tulisan tesis ini.
5. Bapak/Ibu dosen pengajar di Program Magister Teknik Sipil untuk peminatan Rekayasa
Transportasi FT UB atas segala ilmu, wawasan dan pengarahan yang diberikan.
6. General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara El Tari Kupang
dan Komendan Pangkalan TNI AU El Tari yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melakukan penelitian di Bandar Udara El Tari Kupang.
7. Bapak Oktovianus Wadu dan ibu Ellen H. J. Padja Gae, orang tua tercinta yang tidak dapat
penulis ungkapkan seberapa cinta, kasih dan teladan yang telah diberikan kepada penulis.
8.
dalam menyelesaikan tulisan ini.
9. Pak Mukhlis, Ibu Itak, Mba Ratna, Mas Tatang, Ayu, Randa, Rendy, Dikka, Sadill,
sahabat-sahabatku yang selalu menginspirasi di setiap langkah penulis dan menjadi bagian
perjalanan selama penulis menempuh studi di Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FT UB.
ii
10. , Mas Heru, Ari, Ren, Deni dan semua
teman-teman AOC NTT di Malang yang selalu mendukung dan memotivasi penulis untuk
menyelesaikan studi.
11. Bafer, Meks, Peter, Sandi, Dedi, teman-teman kos Bondowoso 27A serta Pak Sudirman
Indra dan ibu yang selalu mendukung dan memberi motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan studi ini.
12. Bapak, ibu, kakak, adik di Persekutuan Mahasiswa Pascasarjana Maluku di Malang yang
selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan studi.
13. Mario, Fredy, Gaspar, Dessy, teman-teman di Kupang yang mendukung penulis dalam
menyelesaikan studi ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang langsung maupun tidak
langsung telah ikut membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan studi ini.
Tesis ini disusun dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki
penulis. Namun demikian, tesis ini masih banyak yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu
segala masukan, saran, dan kritik membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk perbaikan
dan kesempurnaan tulisan ini. Semoga tesis ini memberikan manfaat bagi pemerhati
transportasi pada khususnya serta masyarakat akademisi pada umumnya.
Malang, Mei 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman PENGANTAR ...................................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ viii
RINGKASAN .................................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1 1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 4 1.3. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4 1.4. Pembatasan Masalah / Lingkup Pembahasan .......................................................... 5 1.5. Tujuan .................................................................................................................... 5 1.6. Manfaat / Kegunaan ................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 7 2.1. Parkir ...................................................................................................................... 7 2.2. Jenis-Jenis Parkir .................................................................................................... 7 2.3. Parkir di Bandar Udara ........................................................................................... 8 2.4. Kebijakan Parkir ................................................................................................... 10
2.4.1. Kebijakan Tarif Parkir ............................................................................... 10 2.4.2. Kebijakan Pembatasan Kegiatan Parkir ..................................................... 11
2.5. Karakteristik Parkir............................................................................................... 11 2.6. Kebutuhan Parkir .................................................................................................. 14
2.6.1. Dimensi kendaraan untuk mobil penumpang ............................................. 15 2.6.2. Penentuan Satuan Ruang Parkir ................................................................. 15
2.7. Pola Parkir ............................................................................................................ 16 2.8. Sistem Electronic Parking .................................................................................... 19 2.9. Metode IPA (Importance Performance Analysis) .................................................. 20 2.10. Metode QFD (Quality Function Deployment) ....................................................... 22 2.11. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 23
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN .......................................................... 29 3.1. Kerangka Pikir ...................................................................................................... 29 3.2. Definisi Operasional ............................................................................................. 30
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................................ 33 4.1. Tahapan Penelitian ............................................................................................... 33 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 36
4.2.1. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 36 4.2.2. Waktu Penelitian ....................................................................................... 36
4.3. Jenis Data ............................................................................................................. 36 4.3.1. Data Primer ............................................................................................... 36 4.3.2. Data Sekunder ........................................................................................... 37
4.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 37
iv
4.5. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 38 4.5.1. Populasi .................................................................................................... 38 4.5.2. Sampel ...................................................................................................... 38
4.6. Metode Pengolahan Data ...................................................................................... 38 4.7. Variabel Kajian Pelayanan Parkir ......................................................................... 39 4.8. Metode Analisis Data ........................................................................................... 41
4.8.1. Analisis Kondisi Kinerja Parkir dan Kebutuhan Ruang Parkir ................... 41 4.8.2. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir .............................................................. 41 4.8.3. Analisis IPA (Importance Performance Analysis)...................................... 42 4.8.4. Analisis QFD (Quality Function Deployment) ........................................... 43
4.9. Rancangan Pengembangan Sistem Electronic Parking .......................................... 46
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 47 5.1. Gambaran Wilayah Penelitian ............................................................................... 47 5.2. Bandar Udara El Tari Kupang ............................................................................... 48 5.3. Hasil Survei Pergerakan Penumpang dan Pesawat Eksisting ................................. 55
5.3.1. Pergerakan Harian ..................................................................................... 55 5.3.2. Pergerakan Bulanan................................................................................... 57 5.3.3. Pergerakan Tahunan .................................................................................. 58
5.4. Analisis Deskriptif Pengguna Parkir ..................................................................... 60 5.4.1. Jenis Kelamin ............................................................................................ 60 5.4.2. Usia........................................................................................................... 60 5.4.3. Pendidikan Terakhir .................................................................................. 61 5.4.4. Pekerjaan .................................................................................................. 62 5.4.5. Pendapatan ................................................................................................ 62 5.4.6. Frekuensi Kunjungan Bandara dalam Setahun ........................................... 63
5.5. Analisis Survei Kendaraan Parkir ......................................................................... 64 5.5.1. Akumulasi Parkir ...................................................................................... 64 5.5.2. Volume Parkir Kendaraan ......................................................................... 66 5.5.3. Durasi Parkir ............................................................................................. 67 5.5.4. Kapasitas Parkir ........................................................................................ 69 5.5.5. Pergantian Parkir (Parking Turnover) ........................................................ 71 5.5.6. Indeks Parkir ............................................................................................. 72
5.6. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir ......................................................................... 79 5.7. Importance Performance Analysis (IPA)............................................................... 85 5.8. Analisis Quality Function Deployment (QFD) ...................................................... 92
5.8.1. Voice of Customer (VoC) .......................................................................... 92 5.8.2. Planning Matrix ........................................................................................ 93
5.9. Kebijakan Parkir Elektronik ................................................................................ 103 5.9.1. Skema Operasional .................................................................................. 103 5.9.2. Sistem Data ............................................................................................. 107
BAB VI PENUTUP ...................................................................................................... 109 6.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 109 6.2. Rekomendasi ...................................................................................................... 111 6.3. Saran .................................................................................................................. 112
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 113
LAMPIRAN .................................................................................................................. 117
v
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman Tabel 2.1 Instrumen Kebijakan Parkir .............................................................................. 10 Tabel 2.2 Satuan Ruang Parkir Kendaraan ....................................................................... 16 Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 24 Tabel 5. 1 Kapasitas Parkir............................................................................................... 70 Tabel 5. 2 Jadwal Keberangkatan Pesawat Harian ............................................................ 74 Tabel 5. 3 Jadwal Kedatangan Pesawat Harian ................................................................. 75 Tabel 5. 4 Karakteristik Parkir ......................................................................................... 78 Tabel 5.5 Pertumbuhan Penumpang ................................................................................. 79 Tabel 5.6 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi NTT ........................................................... 79 Tabel 5.7 KRP Kondisi Eksisting ..................................................................................... 80 Tabel 5.8 Prediksi KRP 10 Tahun Mendatang .................................................................. 82 Tabel 5.9 Prediksi Luas Kebutuhan Parkir tahun 2047 ..................................................... 83 Tabel 5. 10 Rekapitulasi Nilai Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Pelayanan ........ 85 Tabel 5.11 Data Voice of Customer (VoC) ....................................................................... 92 Tabel 5.12 Nilai Importance to Customer ......................................................................... 93 Tabel 5.13 Nilai Customer Statisfaction Perormance ....................................................... 94 Tabel 5.14 Nilai Goal (Sasaran) ....................................................................................... 94 Tabel 5.15 Improvement Ratio ......................................................................................... 95 Tabel 5.16 Raw Weight .................................................................................................... 96 Tabel 5.17 Normalized Raw Weight ................................................................................. 96 Tabel 5.18 Respon Teknis ................................................................................................ 97
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman Gambar 2.1 Dimensi standar mobil penumpang ............................................................... 15 Gambar 2.2 Pola parkir tegak lurus .................................................................................. 16 Gambar 2.3 Pola parkir sudut ........................................................................................... 17 Gambar 2.4 Parkir tegak lurus dua sisi yang berhadapan .................................................. 17 Gambar 2.5 Parkir sudut dua sisi yang berhadapan ........................................................... 17 Gambar 2.6 Parkir tegak lurus dengan 2 gang .................................................................. 18 Gambar 2.7 Parkir sudut bentuk tulang ikan tipe A .......................................................... 18 Gambar 2.8 Parkir sudut bentuk tulang ikan tipe B ........................................................... 19 Gambar 2.9 Mesin e-parking di DKI Jakarta .................................................................... 20 Gambar 2.10 Kuadran penggolongan IPA ........................................................................ 21 Gambar 2.11 Bagan utama house of quality...................................................................... 23 Gambar 3.1 Diagram alir kerangka pikir .......................................................................... 30 Gambar 4.1 Diagram tahapan penelitian ........................................................................... 35 Gambar 4.2 Site plan Bandara El Tari Kupang ................................................................. 36 Gambar 5.1 Lokasi parkir kendaraan di Bandara El Tari Kupang ..................................... 49 Gambar 5.2 Kawasan parkir di Bandara El Tari Kupang .................................................. 50 Gambar 5.3 Pintu masuk .................................................................................................. 51 Gambar 5.4 Pintu keluar................................................................................................... 52 Gambar 5.5 Area parkir sepeda motor .............................................................................. 52 Gambar 5.6 Lahan parkir mobil........................................................................................ 53 Gambar 5.7 Lampu penerangan ........................................................................................ 53 Gambar 5.8 Jalur sirkulasi ................................................................................................ 54 Gambar 5.9 Jalur gang ..................................................................................................... 54 Gambar 5.10 Petugas parkir ............................................................................................. 55 Gambar 5.11 Rambu petunjuk .......................................................................................... 55 Gambar 5.12 Rata-rata pergerakan penumpang harian ...................................................... 56 Gambar 5.13 Rata-rata pergerakan pesawat harian ........................................................... 56 Gambar 5.14 Pergerakan penumpang tahun 2016 ............................................................. 57 Gambar 5.15 Pergerakan pesawat tahun 2016 .................................................................. 58 Gambar 5.16 Pergerakan penumpang tahun 2010-2016 .................................................... 59 Gambar 5.17 Pergerakan pesawat tahun 2010-2016 ......................................................... 59 Gambar 5.18 Persentase jenis kelamin responden ............................................................. 60 Gambar 5.19 persentase usia responden ........................................................................... 61 Gambar 5.20 Persentase pendidikan terakhir responden ................................................... 61 Gambar 5.21 Persentase pekerjaan responden .................................................................. 62 Gambar 5.22 Persentase pendapatan responden ................................................................ 63 Gambar 5.23 Persentase frekuensi kunjungan bandara ..................................................... 63 Gambar 5.24 Akumulasi parkir mobil .............................................................................. 64 Gambar 5.25 Akumulasi parkir sepeda motor ................................................................... 65 Gambar 5.26 Volume parkir mobil ................................................................................... 66 Gambar 5.27 Volume parkir sepeda motor ....................................................................... 67 Gambar 5.28 Penggolongan durasi parkir kendaraan ........................................................ 68 Gambar 5.29 Durasi parkir rata-rata kendaraan ................................................................ 69 Gambar 5.30 Model kapasitas parkir mobil ...................................................................... 70
vii
Gambar 5.31 Model kapasitas parkir sepeda motor .......................................................... 71 Gambar 5.32 Pergantian parkir (parking turn over) harian ............................................... 71 Gambar 5.33 Indeks parkir mobil ..................................................................................... 72 Gambar 5.34 Indeks parkir sepeda motor ......................................................................... 73 Gambar 5. 35 Mobil yang parkir di area sekitar hall kedatangan ....................................... 76 Gambar 5. 36 Mobil yang parkir di tepi jalur sirkulasi ...................................................... 77 Gambar 5. 37 Taksi yang parkir di jalur sirkulasi ............................................................. 77 Gambar 5. 38 Area parkir mobil saat indeks parkir > 100% .............................................. 78 Gambar 5.39 Hubungan kebutuhan ruang parkir mobil dan penumpang pesawat .............. 81 Gambar 5.40 Hubungan kebutuhan ruang parkir sepeda motor dan penumpang pesawat .. 81 Gambar 5.41 Layout penambahan wilayah parkir kendaraan Bandara El Tari Kupang ..... 84 Gambar 5. 42 Diagram kartesisus kuadran IPA ................................................................ 86 Gambar 5. 43 Terjadinya hambatan arus kendaraan. ......................................................... 87 Gambar 5. 44 Kendaraan parkir tidak pada petak parkir ................................................... 87 Gambar 5. 45 Kendaraan parkir di area larangan parkir .................................................... 88 Gambar 5.46 Marka yang sudah memudar ....................................................................... 88 Gambar 5.47 Rambu petunjuk yang tidak sesuai .............................................................. 89 Gambar 5.48 Parkir yang tidak teratur .............................................................................. 89 Gambar 5.49 Kondisi perkerasan yang sudah retak .......................................................... 90 Gambar 5. 50 Kondisi perkerasan yang rusak ................................................................... 91 Gambar 5.51 Area parkir mobil yang penuh ..................................................................... 91 Gambar 5.52 Relation matrix ........................................................................................... 98 Gambar 5.53 Correlation matrix ...................................................................................... 99 Gambar 5.54 House of quality (HoQ) ............................................................................. 100 Gambar 5.55 Dispenser parkir ........................................................................................ 104 Gambar 5.56 Scan QR Code ........................................................................................... 104 Gambar 5.57 Masuk dengan kartu kredit ........................................................................ 105 Gambar 5.58 Mendapatkan QR code untuk masuk ......................................................... 105 Gambar 5.59 Pintu otomatis terbuka .............................................................................. 105 Gambar 5.60 Scan QR Code untuk keluar ...................................................................... 106 Gambar 5.61 Pintu otomatis terbuka .............................................................................. 106 Gambar 5. 62 VR Sensor untuk deteksi pelat nomor kendaraan ...................................... 106 Gambar 5. 63 Diagram sistem data electronic parking .................................................... 107
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman Lampiran 1.Kuesioner Penelitian Pelayanan Parkir ........................................................ 118 Lampiran 2.Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 121
ix
RINGKASAN
Amy Wadu, Program Studi Magister Teknik Sipil, Minat Rekayasa Transportasi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, April 2017, Kajian Kapasitas, Kebutuhan, dan Efektivitas Parkir di Bandar Udara El Tari Kupang, Dosen Pembimbing : Harnen Sulistio dan Achmad Wicaksono.
Bandara El Tari Kupang merupakan salah satu bandar udara yang berada di Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tingkat pertumbuhan pergerakan penumpang yang semakin bertambah tiap tahun. Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan pergerakan penumpang, penggunaan kendaraan untuk masuk ke wilayah bandara semakin bertambah. Hal ini mengakibatkan perlu adanya penanganan terhadap fasilitas parkir untuk memberikan keamanan dan kenyamanan yang layak kepada para pengunjung bandara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kapasitas parkir, kebutuhan ruang parkir serta efektifnya pelayanan parkir yang ada.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi analisis karakteristik parkir, regresi linear, serta metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap pelayanan parkir dan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk mengetahui prioritas penanganan layanan parkir.
Hasil penelitian menunjukkan kapasitas lahan parkir mobil di Bandar Udara El Tari dalam kondisi eksisiting tidak mencukupi untuk kebutuhan parkir, sedangkan kondisi eksisting untuk sepeda motor masih mencukupi kebutuhan parkir dan menghasilkan model kebutuhan ruang parkir y = 1,463x- 6203,6 dengan R2=0,9881 untuk mobil dan y = 3,3449x
14565 dengan R2=0,9454 untuk sepeda motor. Hasil analisis untuk kinerja pelayanan parkir dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dari 25 variabel terdapat 7 variabel sebagai prioritas utama perbaikan (Kuadran I). Selanjutnya digunakan dalam analisis dengan metode Quality Function Deployment (QFD) yang menghasilkan urutan prioritas penanganan dari pertama sampai terakhir yaitu (1) memberikan pelatihan kepada para petugas parkir agar memiliki kemampuan dalam mengatur lalu lintas di kawasan parkir, (2) memberikan pelatihan kepada para petugas parkir agar memiliki kemampuan memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir, (3) memberikan pelatihan kepada para petugas parkir tentang kemampuan mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan yang baik, (4) melakukan studi banding ke tempat lain yang memiliki sistem parkir yang baik, (5) menambah personil petugas parkir, (6) perbaikan desain sirkulasi dan lahan parkir, (7) melengkapi rambu dan marka jalan, (8) memberikan arahan yang lebih kepada para petugas untuk mengedepankan pelayanan kepada pengguna parkir, (9) melakukan briefing kepada petugas parkir agar lebih tegas terhadap pelanggar parkir, (10) melakukan perawatan rambu dan marka, dan (11) memberlakukan sanksi berupa denda terhadap pelanggar parkir. Untuk rancangan parkir elektronik menitik beratkan pada sistem pembayaran yang dilakukan dengan cara non-tunai. Sistem parkir elektronik ini akan disertai dengan petugas parkir yang akan melakukan pendataan kendaraan mana yang parkir dan melewati batas parkir yang telah ditetapkan. Hal ini karena sistem parkir elektronik merupakan sistem bayar di muka sehingga pengguna kendaraan harus merencanakan berapa lama mereka akan parkir Kata Kunci : bandara, pelayanan parkir kendaraan, ruang parkir, SRP, IPA, QFD, parkir
elektronik
x
SUMMARY
Amy Wadu, Master Program in Civil Engineering, Transportation Engineering Area, Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering Brawijaya University, April 2017, Study of Parking Capacity, Needs and Effectivity at El Tari Kupang Airport. Supervisor: Harnen Sulistio and Achmad Wicaksono.
El Tari Airport Kupang is one of the airports located in province of Nusa Tenggara Timur (NTT) with the growth rate of passenger movement which is increasing every year. In line with the increasing growth of passenger movement, the use of vehicles to enter the airport area is increasing. This resulted in the need for handling of parking facilities to provide decent security and comfort to airport visitors. The purpose of this study is to determine the condition of parking capacity, parking space needs and the effectiveness of existing parking services.
The method used in this research is analysis of parking characteristic, linear regression, and method of Importance Performance Analysis (IPA) to know visitor perception to parking service and Quality Function Deployment (QFD) method to know the priority of parking service handling.
The results showed that the capacity of the car parking area at El Tari Airport in the condition of existing is not sufficient for the parking needs, while the existing condition for motorcycles is still sufficient for parking needs and generate parking space requirement model y = 1,463x- 6203,6 with R2 = 0, 9881 for car and y = 3,3449x - 14565 with R2 = 0,9454 for motorcycle. The results of analysis for the performance of parking services with the method of Importance Performance Analysis (IPA) of 25 variables there are 7 variables as the main priority improvement (Quadrant I). Furthermore, it is used in the analysis with Quality Function Deployment (QFD) method which produce priority handling sequence from first to last : (1) provide training to parking officers in order to have the ability to manage traffic in the parking area, (2) provide training to parking officers to have the ability to guide drivers enter and exit the parking lot, (3) provide training to parking officers about the ability to direct good vehicle parking procedures, (4) conduct comparative studies to other places that have a good parking system, (5) increase parking personnel, (6) improvement of circulation design and parking lot, (7) complete road signs and signs, (8) provide more direction to officers to promote services to parking users, (9) briefing to parking officers to be more assertive against parking violators, (10) caring for signs and markings, and (11) impose sanctions in the form of fines on parking offenders.
For the design of electronic parking focuses on payment systems made by non-cash. This electronic parking system will be accompanied by a parking attendant who will do data collection which vehicle is parked and over parking time limit. This matter is because the electronic parking system is a prepaid system so that vehicle users must plan how long they will park
Keywords: airport, vehicle parking service, parking space, SRP, IPA, QFD, electronic parking
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Transportasi merupakan salah satu pelayanan di bidang jasa yang sudah tidak bisa
terpisahkan lagi dengan aktivitas manusia saat ini. Hubungan antar daerah, antar pulau yang
lancar akan menjadi pintu utama dalam memicu pembangunan suatu daerah. Kebutuhan
akan moda transportasi yang nyaman, aman, dan cepat merupakan dasar pemilihan moda
transportasi (Wicaksono, Kurniadi, & Rahmawati, 2012). Salah satunya adalah moda
transportasi udara. Transportasi udara memainkan peranan penting dalam menggerakkan
penumpang dan / atau barang dari suatu tempat ke tempat lain baik itu perjalanan domestik
maupun internasional. Selain itu, transportasi udara juga menjadi solusi terbaik ketika
daerah asal dan tujuan dipisahkan oleh kondisi geografis yang sulit.
Di era globalisasi saat ini, semua sektor menuntut pada proses yang terjadi dengan cepat,
begitu juga pada sektor transportasi. Transportasi udara menjadi favorit ketika melakukan
perjalanan dengan jarak yang jauh karena membutuhkan waktu yang singkat bila dibanding
dengan moda transportasi yang lain. Selama tiga dekade terakhir abad kedua puluh, tingkat
pertumbuhan penumpang pesawat dalam jangka panjang di seluruh dunia adalah sekitar 6
persen per tahun (Li, Tay, & de Barros, 2008). Sehingga perkembangan kegiatan transportasi
udara saat ini terus meningkat dengan pesat. Untuk mengakomodasi pertumbuhan ini,
bandara harus menambah fasilitas atau meningkatkan kinerja fasilitas yang ada menjadi
lebih baik. Jika fasilitas yang disediakan tidak bisa mengimbangi pertumbuhan permintaan,
maka masalah kapasitas dan layanan dapat terjadi mulai dari fasilitas parkir dan jalan masuk
bandara udara, terminal, apron, taxiway, hingga landas pacu.
Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri kepulauan dengan 21 kabupaten
dan 1 kota serta 14 bandara yang tersebar menjadikan transportasi udara mempunyai peranan
yang sangat vital dalam pertumbuhan ekonomi NTT. Bandara El Tari yang keberadaannya
di Kota Kupang yang merupakan ibukota provinsi NTT merupakan pintu utama jalur udara
penumpang untuk masuk ke wilayah NTT. Dari 14 bandara yang ada di wilayah NTT,
bandara El Tari merupakan bandara tersibuk di NTT. Sesuai dengan data yang rilis oleh BPS
Provinsi NTT, pada tahun 2015 bandara El Tari memiliki persentase penumpang tertinggi
dari ke-14 bandara yang ada di NTT, yaitu 58,85% dari seluruh penumpang yang melakukan
2
penerbangan di semua bandara yang ada di wilayah NTT (Badan Pusat Statistik, 2016). Saat
ini ada hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia melayani rute dari dan ke bandara
El Tari, diantaranya Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, Wings Air,
Citilink, NAM Air, TransNusa, Kalstar, dan Susi Air. Untuk wilayah NTT, Kota Kupang
dijadikan home-base bagi hampir seluruh maskapai penerbangan Indonesia sehingga
membuat posisi bandara El Tari sangat penting untuk menghubungkan Kota Kupang ke 13
bandara lain yang tersebar di wilayah kepulauan NTT.
Pertumbuhan penumpang di Bandara El Tari Kupang dari tahun ke tahun yang semakin
meningkat dengan persentase kenaikan per tahun sebesar 16,75% dan dengan rasio
penumpang datang sebesar 47,86% dan penumpang berangkat 50,77 serta penumpang transit
sebesar 1,37% (Frans, Sulistio, & Wicaksono, 2014). Apalagi dengan adanya rencana
penambahan rute penerbangan baru Kupang-Dili dan Kupang-Darwin oleh maskapai
Sriwijaya Air dan Lion Air tentunya akan semakin meningkatkan jumlah penumpang pada
bandara El Tari Kupang. Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan penumpang itu, terjadi
juga peningkatan aktivitas yang ada pada Bandara El Tari Kupang, termasuk kendaraan yang
masuk keluar di kawasan Bandara El Tari Kupang.
Pengembangan bandar udara sebagai bagian dari sistem transportasi harus dilakukan
melalui spektrum yang luas, menyeluruh, terkoordinasi dan konsisten. Harus ada koordinasi
yang baik antara penentu kebijakan yang langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap
kinerja bandar udara dan sistem transportasi (Frans, Sulistio, & Wicaksono, 2014). Salah
satu bagian yang mempengaruhi kinerja bandar udara adalah fasilitas parkir kendaraan.
Disadari atau tidak, dalam setiap perjalanan menggunakan kendaraan, selalu diawali dan
diakhiri di tempat parkir. Oleh karena itu kendaraan bermotor bukan hanya membutuhkan
tempat untuk berjalan, tetapi juga membutuhkan tempat untuk berhenti (Chronika,
Mangunsong, & Narsih, 2009). Para penumpang maupun pengunjung bandara layak
mendapatkan kenyamanan dan keamanan sarana dan prasarana yang baik terutama tempat
parkir kendaraan yang menjadi salah satu kebutuhan penumpang dan pengunjung bandara.
Sehingga ketersediaan fasilitas parkir di bandara tidak boleh diabaikan karena parkir
merupakan tempat pemberhentian kendaraan untuk sementara waktu. Area parkir di
kawasan Bandara sangat berpengaruh terhadap aksesibilitas dan pergerakan dari pengguna
kendaraan dan pengunjung lainnya dalam kawasan bandara.
Persoalan terjadi di bandara El Tari Kupang ketika kendaraan pribadi baik itu mobil
maupun motor menjadi pilihan utama bagi hampir semua pengunjung bandara untuk masuk
3
keluar kawasan bandara. Taksi menjadi satu-satunya angkutan yang disediakan oleh pihak
operasional yang dapat digunakan pelaku perjalanan untuk akses keluar masuk bandara.
Namun dikarenakan harganya yang dianggap cukup mahal dibandingkan menggunakan
kendaraan pribadi, banyak pengunjung maupun penumpang yang enggan menggunakan
layanan taksi ini. Ini tentunya berbeda dengan kondisi di negara-negara maju di mana orang
lebih memilih menggunakan angkutan umum karena faktor kenyamanan yang diberikan
angkutan umum lebih dari angkutan pribadi (Rye, 2011). Sehingga pada jam-jam sibuk
mengakibatkan sulitnya mendapatkan lokasi parkir untuk para pengemudi memarkirkan
kendaraannya.
Persoalan lain yang sering terjadi pada bandara El Tari Kupang ini adalah banyak
pengendara kendaraan pribadi memarkirkan kendaraan mereka secara tidak tertib, baik roda
dua maupun roda empat yang tidak menghiraukan adanya papan tanda larangan parkir.
Ketika para pengendara memarkirkan kendaraannya, mereka terkesan terburu-buru, namun
pada akhirnya kendaraan tersebut parkir sampai berjam-jam. Ada juga kendaraan yang
diparkirkan oleh pengunjung depan area keberangkatan (departures) dan area kedatangan
(arrival) yang parkir hingga berjam-jam. Tentunya hal ini sangat mengganggu pergerakan
di sekitar area tersebut. Padahal seharusnya keberadaan suatu kegiatan harus seminimal
mungkin menimbulkan gangguan arus lalu lintas di sekitarnya (Sumina, 2010). Dengan
penyediaan fasilitas yang baik tidak akan menimbulkan konflik pada arus lalu lintas sekitar
(Hirtanto, Ismiyati, & Prabandiyani, 2006). Selain itu juga langkah antisipasi lain yang perlu
dilakukan adalah mengendalikan ruang parkir dengan berbagai kebijakan, seperti kebijakan
menyangkut parkir, kebijakan waktu, serta pembatasan ruang parkir (Abubakar, 2011).
Dengan pertumbuhan penumpang yang semakin meningkat, penggunaan kendaraan
pribadi yang masuk wilayah Bandara El Tari pun semakin meningkat serta kurang tertibnya
pengguna parkir akan berdampak pada kapasitas dan kebutuhan lahan serta keefektifannya
lahan parkir di Bandara El Tari Kupang. Hal ini tentunya memerlukan penanganan terhadap
fasilitas parkir agar fasilitas parkir yang ada memadai dan sesuai dengan kebutuhan parkir.
Sebagai langkah antisipasinya manajemen bandara El Tari Kupang pada April 2016 telah
memberlakukan sistem baru pembayaran karcis parkir (parking ticket) bagi kendaraan yang
masuk keluar kawasan bandara. Pembayaran tiket dilakukan di pintu keluar kawasan
bandara dengan tarif parkir yang bersifat progresif di mana pada jam pertama mulai dari Rp.
2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5000 untuk kendaraan roda empat yang kemudian
4
jam berikutnya akan dikenai tarif progresif yaitu tarif yang disesuaikan dengan durasi parkir
kendaraan di kawasan bandara.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian Kajian
Kapasitas, Kebutuhan dan Efektivitas Parkir di Bandar Udara El Tari Kupang
sehingga nantinya akan diperoleh kapasitas dan kebutuhan parkir yang akan memberikan
penilaian terhadap kinerja fasilitas parkir yang ada yang kemudian dapat membantu
mewujudkan lahan parkir yang aman, nyaman, dan tertib.
1.2.Identifikasi Masalah
Tingkat penggunaan jasa transportasi udara saat ini terus meningkat, hal ini tentunya
akan memerlukan peningkatan dari pelayanan bandara. Salah satu fasilitas yang harus
diperhatikan adalah layanan parkir. Bandara El Tari Kupang yang merupakan bandara yang
mempunyai mobilitas tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur membutuhkan ruang parkir
yang cukup untuk menampung para pengguna jasa parkir. Kurangnya penggunaan
kendaraan umum dengan diandalkannya kendaraan pribadi oleh pengunjung untuk masuk
keluar kawasan bandara serta kurangnya penanganan dan kurang efektifnya lahan parkir
yang ada menjadi masalah yang ada pada Bandara El Tari Kupang. Untuk itu diperlukan
analisa penggunaan lahan parkir yang difokuskan pada kebutuhan lahan parkir dan
ketersediaan lahan parkir yang ada serta analisa pelayanan dari manajemen parkir yang ada.
1.3.Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah karakteristik layanan parkir yang ada saat ini?
2. Bagaimanakah tingkat pelayanan parkir yang diterapkan oleh manajemen saat ini?
3. Bagaimanakah kebutuhan ruang parkir pada saat ini dan 30 tahun yang akan datang?
4. Bagaimana rencana pelaksanaan pengolahan lahan parkir yang tertib dan efisien dengan
sistem electronic parking?
5
1.4.Pembatasan Masalah / Lingkup Pembahasan
Dalam penelitian yang dilakukan, ada beberapa masalah yang perlu dibatasi agar
cakupannya tidak terlalu luas. Pembatasan masalah meliputi :
1. Penelitian dilakukan di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur
2. Tata letak dan mekanisme pergerakan parkir sesuai dengan yang diterapkan manajemen
Bandara El Tari Kupang.
3. Penanganan masalah diselesaikan dengan metode IPA dan QFD
4. Rancangan pengembangan sistem electronic parking bandara hanya mencakup
rancangan operasional.
1.5.Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui karakteristik layanan parkir yang ada pada saat ini
2. Mengetahui kinerja pelayanan parkir yang diterapkan oleh pihak manajemen.
3. Mengetahui kebutuhan ruang parkir pada saat ini dan 30 tahun yang akan datang.
4. Memberikan rancangan pelaksanaan sistem electronic parking.
1.6.Manfaat / Kegunaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi :
1. Praktis : sebagai rekomendasi bagi pengelola bandara dalam meningkatkan mutu
pelayanan parkir kepada pengguna parkir
2. Akademik : diharapkan akan melengkapi perbendaharaan ilmu di bidang transportasi
terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dan kapasitas lahan parkir sehingga dapat
membantu dalam pengembangan lahan parkir dikemudian hari.
6
Halaman ini sengaja dikosongkan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Parkir
Parkir merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari sebuah kegiatan perjalanan
menggunakan kendaraan. Pada saat mencapai tujuan, kendaraan tersebut harus diparkir
sementara pengendaranya melakukan berbagai aktivitas, misalnya urusan pribadi, pekerjaan,
rekreasi, dll. Maka dari itu, ruang parkir tersebar di tempat asal maupun tempat tujuan
misalnya di garasi mobil dan halaman sebagai asal sedangkan pelataran parkir, tepi jalan,
gedung parkir yang sebagai tujuan.
Menurut undang-undang Nomor 22 tahun 2009, pengertian parkir adalah keadaan
kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.
Kendaraan yang berhenti ini akan ditinggalkan oleh pengemudinya di suatu kawasan parkir.
2.2. Jenis-Jenis Parkir
Jenis-jenis parkir digolongkan berdasarkan penempatan kendaraan, status, dan jenis
kendaraan.
1. Menurut penempatan kendaraan :
a. Parkir di badan jalan (on street parking)
Parkir jenis ini memanfaatkan sebagian lebar badan jalan sebagai pelataran
parkirnya. Namun jenis parkir seperti ini tidak direkomendasikan untuk jalan yang
mempunyai intensitas lalu lintas yang tinggi, karena tentunya akan mengurangi
kapasitas jalan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalan tersebut.
Permasalahan yang sering terjadi juga pada parkir seperti ini adalah angka
kecelakaan lalu lintas yang tinggi pada ruas jalan yang digunakan, khususnya
kecelakaan yang melibatkan kendaraan yang keluar dari tempat parkir ataupun
kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki yang keluar dari balik kendaraan yang
parkir tanpa memperhatikan situasi lalu lintas sekitar. Parkir di badan jalan ini
biasanya terdapat di wilayah-wilayah pusat bisnis.
8
b. Parkir di luar badan jalan (off-street parking)
Parkir jenis ini memanfaatkan area di luar badan jalan sebagai pelataran parkirnya,
baik itu di pelataran terbuka maupun pelataran tertutup paling tepat digunakan di
pusat kota. Pelataran terbuka yaitu yang ditempatkan di luar gedung dan biasanya
berupa taman parkir sekaligus digunakan sebagai area hijau di pusat kota. Pelataran
tertutup yaitu yang ditempatkan di dalam gedung, baik itu di bagian basement
maupun bertingkat tinggi.
2. Menurut statusnya
a. Parkir umum
Parkir umum merupakan parkir yang pelataran parkirnya menggunakan jalan-jalan,
lahan yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah
b. Parkir khusus
Parkir khusus merupakan parkir yang pelataran parkirnya menggunakan lahan yang
dimiliki dan dikelola oleh pihak non-pemerintah
3. Menurut jenis kendaraannya :
a. Parkir untuk kendaraan roda dua tak bermesin
b. Parkir untuk kendaraan roda dua bermesin
c. Parkir untuk kendaraan roda empat
d. Parkir untuk kendaraan roda lebih dari empat
2.3. Parkir di Bandar Udara
Bandara terdiri 2 bagian yaitu dari sisi darat dan sisi udara. Sisi darat bandara ini
merupakan komponen bandara yang berinteraksi langsung dengan penumpang untuk
memberikan layanan kepada penumpang maupun pengunjung bandara, misalnya parkir
kendaraan, curb, dan terminal bandar udara, sedangkan sisi udara merupakan bagian yang
digunakan untuk mengakomodasi pergerakan pesawat dan tidak terbuka untuk umum,
misalnya runway, taxyway apron, Air Traffic Controller (ATC), dan juga fuel service.
Pengembangan bandar udara sebagai bagian dari sistem transportasi harus dilakukan
melalui spektrum yang luas, menyeluruh, terkoordinasi dan konsisten. Harus ada koordinasi
yang baik antara penentu kebijakan yang langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap
kinerja bandar udara dan sistem transportasi (Frans, Sulistio, & Wicaksono, 2014). Layanan
parkir adalah salah satu bagian yang signifikan di dalam komponen sisi darat bandar udara.
Pertumbuhan arus lalu lintas udara dan ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi dari
9
dan ke bandara memberikan kontribusi peningkatan permintaan parkir di bandara utama di
seluruh dunia (Li, Tay, & de Barros, 2008).
Parkir merupakan salah satu fasilitas pelayanan yang disediakan dalam suatu bandar
udara yang berhubungan erat dengan unsur kenyamanan dalam pelayanan jasa bagi
penumpang pesawat. Unsur kenyamanan yang dimaksud adalah tersedianya lahan parkir
yang luas dan aman bagi kendaraan penumpang dan pengunjung /pengantar sehingga adanya
sirkulasi lalu lintas yang baik dalam bandara.
Pada bandara yang ada di seluruh dunia umumnya sangat mendukung peningkatan
penyediaan transportasi umum ke / dari terminal penumpang, namun masih saja mobil
pribadi tetap menjadi moda yang paling banyak digunakan oleh penumpang, karyawan, dan
pengantar dan penjemput penumpang. Mobil pribadi dianggap sebagai moda transportasi
yang paling nyaman dan fleksibel dalam hal waktu tempuh sehingga moda ini menjadi
sangat dominan di bandara di seluruh dunia (Budd, Ison, & Budd, 2013).
Umumnya parkir di bandara termasuk dalam parkir jangka pendek (short term) yaitu
penggunaan parkir dengan durasi di bawah 2 jam. Sebagaimana yang dikemukakan
penelitian terdahulu yang dilakukan di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru durasi
kendaraan yang parkir berkisar antara 0-30 menit (Satria & Alwinda, 2014), sementara pada
di bandara Husein Sastranegara durasi parkir mobil berkisar antara 0-15 menit dan 15-30
menit untuk motor (Dayana, 2012).
Kebutuhan lahan parkir untuk masing-masing kelas masyarakat pengguna lahan parkir
pun berbeda, hal ini tergantung pada kepentingannya di Bandara. Survei di seluruh dunia
menunjukkan bahwa bandara besar biasanya menyediakan antara 200 hingga 1200 ruang
parkir per juta total penumpang per tahun di tambah ruang 250 hingga 500 ruang parkir per
seribu karyawan (Li, Tay, & de Barros, 2008). Fasilitas perparkiran di bandara umumnya
digunakan untuk :
1. Penumpang pesawat
2. Pengunjung yang mengantar penumpang
3. Pengunjung bandara yang rekreasi
4. Karyawan bandara
5. Taksi, mobil rental
6. Orang yang memiliki kepentingan usaha di bandara (Susatyo & Munggaran , 2008)
10
2.4. Kebijakan Parkir
Kebijakan umumnya mengacu kepada prinsip-prinsip dalam mengatur suatu sistem
dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dalam sistem perparkiran perlu juga adanya
suatu kebijakan parkir yang mengatur perilaku pemarkir supaya adanya pengendalian
kendaraan yang masuk suatu kawasan parkir sehingga nanti diharapkan adanya peningkatan
kinerja lalu lintas di kawasan tersebut.
Ada dua kebijakan parkir yang dapat diterapkan baik di parkir badan jalan (parking on
street) maupun pada parkir di luar pinggir jalan (off street parking) yaitu kebijakan tarif
parkir dan kebijakan pembatasan kegiatan parkir. Secara rinci dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.1 Instrumen Kebijakan Parkir Kebijakan Di pinggir jalan (on street) Di luar jalan (off street)
Kebijakan tarif parkir - Peningkatan tarif
- Penggunaan meter
parkir
- Izin penggunaan
- Pajak terhadap
penyedia ruang parkir
- Struktur tarif untuk
mempengaruhi minat
pemarkir lama untuk
parkir
Kebijakan pembatasan
kegiatan parkir
- Melarang parkir
- Melarang parkir dengan
pengecualian terhadap
penghuni
- Relokasi tempat parkir
- Membekukan
pembangunan tempat
parkir
- Mengurangi ruang
parkir yang ada
- Mengendalikan parkir
di masa mendatang
- Variasi waktu buka
ruang parkir
- Relokasi tempat parkir
Sumber : Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, 1998
2.4.1. Kebijakan Tarif Parkir
Manajemen parkir adalah strategi yang telah banyak digunakan oleh pihak pengelola
parkir di seluruh dunia dalam upaya untuk mengatasi kemacetan yang berhubungan dengan
lalu lintas dan dampak lingkungan yang terkait di berbagai situs dan timbangan badan. Di
11
bandara, kontrol parkir dan harga umumnya yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan
dan mengelola permintaan lalu lintas (Budd, Ison, & Budd, 2013)
Strategi manajemen parkir yang efisien sangat penting untuk diterapkan kawasan pusat
bisnis kota-kota di mana parkir terbatas dan berpotensi menimbulkan kemacetan. Tarif parkir
per jam parkir merupakan strategi manajemen yang umum diterapkan di mana kendaraan
membayar berdasarkan durasi penggunaan fasilitas parkir (dwell time) (Nourinejad &
Roorda, 2017).
2.4.2. Kebijakan Pembatasan Kegiatan Parkir
Pengendalian permintaan parkir dilakukan dengan pembatasan kegiatan parkir di mana
dilakukan pembatasan terhadap ruang dan waktu parkir. Pembatasan ruang parkir dilakukan
dengan maksud untuk mengendalikan arus lalu lintas kendaraan pribadi ke lokasi tertentu
untuk meningkatkan kinerja jalan demi kelancaran lalu lintas pada sekitar lokasi tersebut.
Sedangkan pembatasan waktu parkir biasanya dilakukan dengan penerapan tarif progresif
berdasarkan durasi parkir kendaraan.
Pembatasan lokasi dan waktu demi pengendalian parkir biasanya dilakukan dengan
beragam metode, berikut adalah metode yang umum dilakukan :
a. Sistem karcis
b. Surat ijin parkir perumahan/perkantoran
c. Alat pengukur parkir
d. Sistem kartu dan disk
e. Pembatasan wilayah parkir untuk kendaraan berat.
2.5. Karakteristik Parkir
Pemanfaatan lahan parkir sangat dipengaruhi oleh parameter-parameter yang disebut
karakteristik parkir. Kondisi parkir suatu lokasi studi dapat diketahui berdasarkan
karakteristik parkir. Untuk menganalisa kondisi operasional maupun rancangan
pengembangan pelataran parkir sangat dibutuhkan data karakteristik parkir. Berikut ini
adalah beberapa parameter karakteristik parkir yang dimaksud :
a. Durasi parkir
Menurut (Hobs, 1995 ) durasi parkir adalah rentang waktu sebuah kendaraan diparkir
dalam menit atau jam. Sehingga bisa dikatakan durasi parkir (D) adalah lama waktunya
kendaraan untuk parkir. Tentu lamanya parkir tergantung kepada maksud perjalanan
yang dilakukan. Durasi parkir ini dapat diketahui dengan mengamati waktu kendaraan
12
yang masuk dan keluar pada kawasan parkir yang kemudian akan diketahui rata-rata
lama waktunya kendaraan untuk parkir di lokasi tersebut.
D = tout tin (2-1)
dengan :
tin : waktu saat kendaraan masuk kawasan parkir
tout : waktu saat kendaraan keluar kawasan parkir
Setelah dihitung jumlah kendaraan parkir per hari, kemudian dihitung rata-rata durasi
parkir dengan menggunakan rumus :
i i(x f )X
f (2-2)
dengan :
xi = durasi parkir tiap kendaraan
fi = frekuensi / jumlah kendaraan untuk durasi i
= jumlah kendaraan total dalam satu hari
b. Akumulasi
Akumulasi merupakan jumlah kendaraan yang diparkir dalam suatu rentang waktu
tertentu. Informasi mengenai akumulasi parkir ini digunakan untuk merencanakan ruang
parkir maupun untuk menerapkan pengendalian parkir pada suatu kawasan. Luasnya
lahan parkir tentunya akan sangat mempengaruhi jumlah kendaraan yang parkir. Hal
akan menunjukkan luasnya lahan parkir akan mempengaruhi tingkat kapasitas parkir.
Akumulasi Parkir = Qin Qout + Qs (2-3)
dengan :
Qin =
Qout =
Qs =
c. Volume parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada
suatu area parkir dalam satuan waktu tertentu (biasanya secara harian) (Tamin, 2003).
Biasanya volume parkir (Qp) dihitung secara harian. Karakteristik volume parkir
tergantung kepada tempat di mana pelataran atau gedung parkir itu berada.
Qp = Qin + Qs (2-4)
dengan :
Qp = Volume parkir
13
Qin =
Qs =
d. Pergantian parkir (parking turn over)
Menurut (Hobs, 1995 ) pergantian parkir (parking turn over) adalah tingkat penggunaan
ruang parkir. Sehingga bisa dikatakan pergantian parkir merupakan tingkat pemakaian
ruang parkir yang diperoleh dari pembagian volume parkir dan jumlah petak parkir yang
tersedia dalam sebuah rentang waktu. Tingkat pergantian parkir sangat dipengaruhi oleh
durasi parkir, semakin kecilnya durasi parkir maka akan semakin tinggi tingkat
pergantian parkir yang ada. Sehingga semakin tinggi tingkat pergantian parkirnya maka
akan semakin baik kondisi pelataran parkir tersebut.
QpTurn over=petak parkir yang tersedia
(2-5)
dengan :
Qp = Volume parkir
e. Kapasitas parkir
Kapasitas parkir adalah banyaknya kendaraan yang dapat ditampung oleh sebuah
pelataran parkir (Irawan, Edison, & Lumba, 2014). Dalam menentukan kapasitas parkir
harus dipertimbangkan keseluruhan perilaku kendaraan baik itu volume, durasi, dan
akumulasi pada kondisi sibuk dalam sebuah rentang waktu tertentu. Hal ini sangat
penting karena penentuan kapasitas yang optimal akan menghasilkan perencanaan
kawasan parkir yang optimal pula.
Untuk menghitung kapasitas parkir, digunakan rumus sebagai berikut :
SKapasitas= (kendaraan / jam)D (2-6)
dengan :
S = jumlah total petak parkir yang ada
D = rata-rata lamanya parkir (jam)
f. Indeks parkir
Menurut (Hobs, 1995 ) indeks parkir adalah persentase jumlah tempat parkir yang
tersedia dengan jumlah kendaraan yang menempati tempat parkir. Sehingga bisa
dikatakan Indeks parkir merupakan persentase perbandingan antara akumulasi parkir
dan jumlah petak parkir yang tersedia. Indeks parkir merupakan gambaran
efektivitasnya penggunaan ruang parkir
14
AkumulasiIP= 100%petak parkir yang tersedia
(2-7)
Sebagai pedoman besaran nilai IP :
- Jika IP > 1, artinya ada masalah parkir yang disebabkan kebutuhan parkir melebihi
daya tampung yang tersedia
- Jika IP = 1, artinya kondisi noermal karena kebutuhan parkir seimbang dengan daya
tampung yang tersedia
- Jika IP < 1, artinya tidak ada masalah parkir Karena kebutuhan parkir masih di bawah
daya tampung yang tersedia.
2.6. Kebutuhan Parkir
Perkembangan sarana transportasi (kendaraan) yang semakin tinggi tanpa diimbangi
oleh prasarana transportasi yang memadai akan berdampak pada terjadinya tundaan, polusi
udara, maupun kecelakaan lalu lintas (Sutapa, Suthanaya, & Suweda, 2008). Salah satu
prasarana transportasi yang tidak bisa terpisahkan dari kegiatan pokok adalah parkir.
Keperluan kendaraan untuk diparkir disebut dengan kebutuhan parkir. Pada umumnya
kenaikan kepemilikan kendaraan akan menimbulkan peningkatan permintaan parkir
. Setiap pelaku perjalanan yang mempunyai kepentingan yang
berbeda tentu menginginkan fasilitas parkir sesuai dengan kepentingannya. Selain itu juga,
lokasi parkir dan tempat yang tuju harus bisa dijangkau dengan hanya berjalan kaki saja
karena kebutuhan parkir merupakan fungsi dari sebuah kegiatan (Warpani, 1980). Semakin
meningkatnya kegiatan di suatu tempat maka semakin meningkat pula kebutuhan parkir di
tempat itu.
Meningkatnya kebutuhan parkir di suatu tempat menjadi masalah ketika ruang parkir
yang ada tidak mampu menampung tingginya kebutuhan parkir atau dengan kata lain
ketidakmampuan fasilitas parkir. Namun pemenuhan pertumbuhan parkir yang terus
berkembang dengan pesat ini tidak bisa lagi dilanjutkan. Paradigma lama penyelesaian
masalah ini adalah perkirakan dan sediakan, sedangkan sekarang, pendekatannya berubah
yaitu perkirakan dan kendalikan (Abubakar, 2011).
Untuk mengukur kebutuhan ruang parkir maka digunakan satuan ruang parkir (SRP)
yang merupakan ukuran luas efektif yang digunakan untuk meletakan satu kendaraan Dalam
menentukan satuan ruang parkir harus didasarkan atas berbagai pertimbangan, seperti
dimensi kendaraan, ruang bebas di kiri, kanan, depan dan belakang kendaraan yang diparkir
15
serta lebar bukaan pintu. Sehingga memungkinkan pengemudi atau penumpang bergerak di
kawasan parkir dengan nyaman. Untuk memperhitungkan kebutuhan ruang parkir dapat
digunakan berikut (Aziz & Asrul, 2014):
KRP=F1×F2 VPH (2-8)
dengan
KRP : Kebutuhan ruang parkir
F1 : Faktor akumulasi parkir
F2 : Faktor fluktuasi (1,10)
VPH : Volume parkir harian
Faktor fluktuasi parkir (F1) didapatkan dari hasil pembagian akumulasi kendaraan
maksimum dengan volume parkir harian (Maulita, Buana, & Istiar, 2013).
2.6.1. Dimensi kendaraan untuk mobil penumpang
Gambar 2.1 Dimensi standar mobil penumpang
Ruang bebas parkir mobil diukur dari arah samping (lateral) dan arah memanjang
(longitudinal). Untuk arah samping dikur dengan keadaan pintu mobil terbuka, yang dikur
dari ujung pintu yang paling luar sampai badan mobil lain yang parkir di sampingnya. Ruang
bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara mobil yang satu dengan mobil lain yang
ada di sampingnya. Ruang bebas untuk arah samping adalah sebesar 5 cm dan ruang bebas
untuk arah memanjang adalah sebesar 30 cm (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).
2.6.2. Penentuan Satuan Ruang Parkir
Dimensi dasar untuk SRP yang dijadikan acuan oleh Direktorat Jendral Perhubungan
darat adalah besarnya bukaan pintu dan jenis kendaraan yang diparkir. Lebar bukaan
kendaraan akan mempengaruhi kenyamanan penumpang masuk keluar kendaraan. Untuk
penentuan satuan ruang parkir kendaraan dilakukan berdasarkan 3 jenis kendaraan, yaitu
h
La
Bc
h = tinggi totalB = lebar totalL = panjang total
b
a = jarak gandarb = depan tergantung (front overang)c = belakang tergantungd = lebar jejak
d
16
mobil penumpang, bus/truk, dan sepeda motor. Mobil pun dibagi dalam 3 golongan. Satuan
ruang parkir untuk masing-masing kendaraan tersebut diuraikan seperti tabel di 2.1
Tabel 2.2 Satuan Ruang Parkir Kendaraan Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m2)
1. Mobil Penumpang
a. Golongan 1
b. Golongan 2
c. Golongan 3
2. Bus / Truk
3. Sepeda Motor
2,30 × 5,00
2,00 × 5,00
3,00 × 5,00
3,40 × 12,50
0,75 × 2,00
Sumber : Pedoman perencanaan dan pengoperasian Fasilitas Parkir, 1998
2.7.Pola Parkir
Dalam menentukan kebijakan parkir yang baik tentunya perlu direncanakan juga
bagaimana pola parkir yang sesuai dengan kondisi yang ada. Bermacam-macam pola parkir
telah diterapkan di kota-kota besar maupun di kota-kota kecil. Berikut ini macam-macam
pola parkir yang telah diterapkan :
1. Pola Parkir Kendaraan Satu Sisi
a. Membentuk sudut 90o
Pola parkir ini dimaksudkan agar bisa lebih mengoptimalkan luasan pelataran parkir
yang ada karena bisa lebih merapatkan satuan ruang parkir sehingga mendapatkan
ruang parkir yang lebih banyak dalam satuan luas tertentu. Namun pola parkir ini
mempunyai kesulitan dalam hal melakukan manuver keluar masuk ruang parkir.
Gambar 2.2 Pola parkir tegak lurus
b. Membentuk sudut 30o, 45o, 60o
Pola parkir ini mempunyai daya tampung yang lebih sedikit bila dibandingkan
dengan pola parkir yang membentuk sudut 90o. Karena semakin kecil sudutnya
makan akan semakin sedikit ruang parkir yang ada. Namun pola parkir ini memiliki
17
tingkat kemudahan bagi pengemudi untuk melakukan manuver masuk keluar ruang
parkir yang lebih besar daripada yang membentuk sudut 90o.
Gambar 2.3 Pola parkir sudut
2. Pola Parkir Kendaraan Dua Sisi
Jika tersedianya luas lahan yang memadai pola parkir kendaraan dua sisi ini dapat
diberlakukan dengan lebar minimal ruasnya adalah 5,6 m.
a. Membentuk Sudut 90o
Gambar 2.4 Parkir tegak lurus dua sisi yang berhadapan
b. Membentuk Sudut 30o, 45o, 60o
Gambar 2.5 Parkir sudut dua sisi yang berhadapan
keterangan :h : jarak terjauh antara tepi luar satuan ruang parkirm : ruang manuver
h
m
L
keterangan :h : jarak terjauh antara tepi luar satuan ruang parkirb : lebar jalur gang
b
h
h
L
18
3. Pola Parkir Pulau
Jika ketersediaan lahan parkir yang luas, maka dimungkinkan untuk digunakan pola
parkir pulau.
a. Membentuk sudut 90o
Gambar 2.6 Parkir tegak lurus dengan 2 gang
b. Membentuk sudut 30o, 50o, 60o
Gambar 2.7 Parkir sudut bentuk tulang ikan tipe A
keterangan :h : jarak terjauh antara tepi luar satuan ruang parkirw : lebar terjauh satuan ruang parkir pulaub : lebar jalur gang
h
b
w
h
b
19
Gambar 2.8 Parkir sudut bentuk tulang ikan tipe B
Dari segi efektivitas ruangnya, biasanya parkir bus/truk dan sepeda motor menggunakan
pola parkir membentuk sudut 90o, baik itu menggunakan satu sisi maupun dua sisi.
Sedangkan untuk mobil penumpang demi mempertimbangkan kemampuan mengemudi dari
pengemudi maka bisa digunakan semua pola yang ada tinggal disesuaikan dengan
ketersediaan lahan parkir yang tersedia.
2.8.Sistem Electronic Parking
Sistem manajemen parkir merupakan sistem aplikasi yang diterapkan pada pelayanan
parkir yang manfaatnya adalah untuk mempermudah pengolahan parkir serta memberikan
pelayanan yang lebih maksimal kepada pengguna parkir sehingga menghasilkan data yang
akurat.
Di antara berbagai macam solusi manajemen parkir demi mengurangi masalah parkir,
ada Electronic Parking atau di Indonesia yang biasa disebut E-Parkir. Sistem parkir
elektronik memungkinkan penyelesaian biaya parkir tanpa uang cash. Sistem e-parkir ini
menggunakan sistem pembayaran prabayar dengan menggunakan transaksi non tunai,
dengan memasukkan data kendaraan serta waktu rencana masuk dan keluar kawasan parkir
pengguna kendaraan dapat melakukan pembayaran tarif parkir menggunakan cash card
maupun melalui e-banking sebelum memasuki kawasan parkir dengan penentuan tarif parkir
secara progresif berdasarkan durasi kendaraan diparkir . Penerapan E-Parkir ini bertujuan
untuk menekankan kebocoran dana parkir dan tentunya dapat memberikan efisiensi dalam
pengelolaan parkir yang mana akan memberikan transparansi dalam transaksi pembayaran
20
maupun dalam ketertiban parkir. Selain itu e-parkir ini berperan dalam meminimalisir waktu
yang dibutuhkan untuk urusan tiket dan uang tunai di pintu masuk maupun di pintu keluar
maka akan meningkatkan kelancaran pengolahan di pintu gerbang parkir secara drastis.
Waktu proses per kendaraan dapat dipersingkat 3-4 detik dari sekitar 15 detik yang
dibutuhkan pada biasanya (Obata, Ono, Miyazaki, & Ando, 2003)
Sistem electronic parking telah diterapkan di berbagai tempat, baik itu parkir di badan
jalan (on street parking) maupun parkir di luar badan jalan (off street parking). Di Indonesia,
sistem e-parking ini sudah diterapkan pada parkir badan jalan (on street parking) di Kota
Bandung dan DKI Jakarta. Untuk kawasan parkir bandara, banyak bandara di dunia yang
sudah menerapkannya, misalnya di Yunani ada Sydney Airport, Athens airport, Thessaloniki
airport, Heraklion airport, Chania airport, Rhodes airport, di Inggris ada East Midlands
Airport, London Stansted Airport, dan masih banyak lagi di negara-negara lainnya. Pada
bandara-bandara ini umumnya menyediakan fasilitas website maupun aplikasi yang bisa
diinstal di smartphone untuk pemesanan tiket e-parking.
Gambar 2.9 Mesin e-parking di DKI Jakarta
2.9.Metode IPA (Importance Performance Analysis)
Metode IPA pertama kali diperkenalkan oleh Martilla dan James (1977) digunakan
dengan tujuan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen dan prioritas perbaikan kualitas
pelayanan baik produk maupun jasa yang kini dikelan pula dengan quadrand analysis. IPA
sudah diterima secara umum di berbagai bidang kajian karena kemudahan penggunaannya
21
dan hasil tampilan analisa yang memudahkan dalam menentukan prioritas perbaikan kualitas
pelayanan.
Metode IPA menerapkan model multi atribut yang merupakan variabel-variabel yang
mempengaruhi pelayanan yang kemudian digolongkan dalam kuadran-kuadran sehingga
nantinya akan digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan dan tingkat
kepentingan terhadap pelayanan. Sehingga Metode IPA mempunyai fungsi utama untuk
menampilkan informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel pelayanan yang menurut
konsumen sangat mempengaruhi kepuasan dan kepentingan mereka serta menunjukkan
variabel yang harus ditingkatkan karena belum memuaskan (Mukhsalmina, 2013).
Pada analisis metode IPA, semua variabel yang mempengaruhi kualitas pelayanan akan
digolongkan dalam 4 kuadran seperti yang digambarkan di bawah ini.
Gambar 2.10 Kuadran penggolongan IPA
1. Concentrate Here
Variabel variabel yang berada dalam kuadran ini merupakan variabel yang dianggap
belum memenuhi harapan dan dianggap penting dari pengguna yang harus mendapatkan
penanganan agar bisa meningkatkan kinerja pelayanan variabel-variabel tersebut.
2. Keep up with the good work
Variabel yang berada di kuadran ini adalah variabel yang dianggap penting dan
diharapkan sebagai variabel penunjang demi mencapai kepuasan penggunanya,
sehingga variabel variabel ini perlu dipertahankan kinerja yang dicapai variabel ini.
2. Keep up withthe good work
3. Low Priority
Rendah
KurangPenting
4. PossiblyOverkill
Tinggi
Penting
Kepuasan Kinerja
Har
apan
1. ConcentrateHere
22
3. Low Priority
Variabel yang ada pada kuadran ini memiliki tingkat kepuasan dan kepentingan yang
rendah sehingga tidak terlalu penting bagi pengguna, sehingga tidak perlu diprioritaskan
atau diberi perhatian khusus pada variabel-variabel ini
4. Possibly Overkill.
Variabel yang ada pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting dan berlebihan oleh
pengguna sehingga pihak pengelola pelayanan tidak perlu mengalokasikan dana untuk
variabel ini, dan mengalokasikan dananya pada kuadran lain yang lebih penting,
misalnya kuadran 1 dan 2.
2.10. Metode QFD (Quality Function Deployment)
Metode QFD digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan kualitas
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. QFD dapat diartikan
sebagai penyebaran variabel-variabel yang terkait dengan pengembangan produk dan mutu
yang memenuhi kepuasan penggunanya. Prinsip dasar QFD adalah menangkap suara
pengguna (voice of customer) dan memastikan kebutuhan pengguna dapat diterjemahkan ke
dalam bentuk strategi, produk serta proses yang tepat. Tujuan dari QFD ini tidak cuma
memenuhi harapan-harapan pengguna, tetapi juga berusaha melampaui harapan-harapan
tersebut agar nantinya pengguna tidak melakukan penolakan maupun komplain tetapi
pengguna malah menginginkannya.
Ada tiga fase yang harus dilakukan dalam melakukan metode QFD, yaitu voice of
customer, house of quality, dan analisis dari dua fase tersebut.
1. Fase I voice of customer merupakan penentuan atribut-atribut yang dibutuhkan yang
diperoleh melalui kuesioner. Dalam studi ini voice of customer diperoleh melalui hasil
dari analisa metode IPA.
2. Fase II house of quality merupakan alat dari metode QFD yang menggunakan matriks
untuk menghubungkan keinginan pelanggan dan bagaimana pengelola pelayanan
melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan tersebut.
3. Fase III adalah analisis dari tahap tahap di atas
23
Gambar 2.11 Bagan utama house of quality
2.11. Penelitian Terdahulu
Studi ini akan mengkaji kapasitas, kebutuhan, dan efektivitas parkir di Bandara El Tari
Kupang dengan menggunakan metode IPA untuk mengetahui prioritas perbaikan pelayanan
menurut persepsi penumpang, QFD untuk mewujudkan prioritas penanganan terhadap
kinerja pelayanan, serta membuat rancangan operasional sistem parkir elektronik (e-
parking) guna mengefektifkan pengelolaan parkir.
Studi ini memiliki beberapa persamaan dengan penelitian terdahulu baik itu dari segi
metode maupun objek yang diteliti yang ditampilkan pada tabel 2.2 :
B.Planning Matrix(matrix perencanaan) :
persaingan, nilai target, rasio
perbaikan, nilai penjualan,
E.Techical
Corelation
(korelasi teknik,
hubungan, dan
keterangan antar
respon teknik)
C.Technical Response
(parameter teknik
pengembangan bahasa
pelanggan)
F.Technical Matrix
(prioritas tanggapan teknik dan
target teknik)
bobot perencanaan
D.Relationship
(hubungan antara parameter
teknik dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan)
A.Costumer Need and
Benefit
(kebutuhan dan harapan
pelanggan)
24
Ta
bel 2
.3 P
enel
itian
Ter
dahu
lu
No
Nam
a Ta
hun
Judu
l M
etod
e H
asil
Ket
erka
itan
Ren
cana
Pene
litia
n
1 N
uzul
Wah
yuni
ta R
Har
nen
Sulis
tio
Agu
s Suh
arya
nto
2015
Ev
alua
si
Keb
utuh
an
Rua
ng P
arki
r Di
Kam
pus
Uni
vers
itas
Bra
wija
ya
- K
arak
teris
tik
park
ir
- R
egre
si
- K
apas
itas p
arki
r mob
il se
besa
r 624
SRP,
seda
ngka
n un
tuk
kapa
sitas
sepe
da m
otor
yai
tu se
besa
r 5.3
12
SRP.
- K
ebut
uhan
ruan
g pa
rkir
mob
il
sebe
sar 6
93 S
RP,
dan
unt
uk se
peda
mot
or y
aitu
sebe
sar 5
.902
SR
P.
- Je
nis o
bjek
stud
i sam
a
2 A
ndre
as N
ovie
r
Gra
ce S
iman
junt
ak
Y.I.
Wic
akso
no
Am
elia
Kus
uma
Indr
iast
uti
2015
A
nalis
is
Keb
utuh
an
Rua
ng P
arki
r
Para
gon
Mal
l
Sem
aran
g
- A
nalis
is
kara
kter
istik
park
ir
- M
etod
e
Ant
rian
- K
ebut
uhan
par
kir m
obil
suda
h
mel
ebih
i kap
asita
s ya
ng a
da
- O
ptim
asi r
uang
aka
n m
enin
gkat
kan
kapa
sitas
laha
n pa
rkir
Mob
il
Mer
babu
men
jadi
145
SR
P (to
tal
men
jadi
111
5 SR
P) d
an la
han
park
ir
Sepe
da m
otor
Wik
a 12
72 S
RP
(tota
l
men
jadi
203
0 SR
P)
- Je
nis o
bjek
stud
i sam
a
25
No
Nam
a Ta
hun
Judu
l M
etod
e H
asil
Ket
erka
itan
Ren
cana
Pene
litia
n
3 Jo
hn H
endr
ik F
rans
Har
nen
Sulis
tio
Ach
mad
Wic
akso
no
2014
K
ajia
n K
apas
itas,
Pela
yana
n D
an
Stra
tegi
Peng
emba
ngan
Ban
dar U
dara
El
Tari
Kup
ang
- IP
A
- SW
OT
- K
apas
itas p
elay
anan
ruan
g ya
ng a
da
terle
wat
i pad
a ta
hun
2018
- A
nalis
a pe
laya
nan
men
urut
per
seps
i
peng
guna
jasa
tran
spor
tasi
udar
a
deng
an p
erhi
tung
an c
usto
mer
statif
actio
n in
dex
dipe
role
h ni
lai
sebe
sar 6
5,31
% d
enga
n tin
gkat
kese
suai
an s
ebes
ar 8
0,03
% a
tau
pela
yana
n ya
ng a
da m
asih
bai
k
- K
apas
itas s
isi u
dara
dip
erol
eh
kapa
sitas
pel
ayan
an p
ada
sisi
uda
ra
mas
ih m
emad
ai h
anya
pan
jang
runw
ay y
ang
ada
perlu
dip
erpa
njan
g
pada
kon
disi
bas
ah
- Lo
kasi
stud
i
sam
a
- Sa
lah
satu
met
ode
sam
a
4 M
uham
mad
Sat
ria
Yos
i Alw
inda
2014
A
nalis
a
Kar
akte
ristik
Perja
lana
n
Penu
mpa
ng
- A
nalis
a
kara
kter
istik
park
ir
- K
uran
gnya
kap
asita
s par
kir d
enga
n
rasio
Inde
ks P
arki
r (IP
) unt
uk
kend
araa
n m
obil
dan
mot
or ra
ta-r
ata
- Je
nis o
bjek
stud
i sam
a
26
N
o N
ama
Tahu
n Ju
dul
Met
ode
Has
il
Ket
erka
itan
Ren
cana
Pene
litia
n
Ang
kuta
n U
dara
dan
Ana
lisa
Keb
utuh
an P
arki
r
di B
anda
ra S
ulta
n
Syar
if K
asim
II
Peka
nbar
u
- A
nalis
a
kara
kter
istik
penu
mpa
ng
suda
h m
elew
ati 1
00%
(sud
ah
men
capa
i 130
-150
%
- K
ebut
uhan
ruan
g pa
rkir
di b
anda
ra
diid
entif
ikas
i yai
tu
- se
besa
r 416
pet
ak p
arki
r unt
uk
mob
il da
n 29
1 pe
tak
park
ir un
tuk
mot
or
5 N
ovi E
rvita
Agi
t Eka
Pam
budi
2013
Ev
alua
si
Kap
asita
s dan
Keb
utuh
an
Rua
ng P
arki
r
Rum
ah S
akit
PHC
Sur
abay
a
Den
gan
Met
ode
IPA
dan
SW
OT
- IP
A
- SW
OT
- A
nalis
is IP
A :
atrib
ut y
ang
haru
s
men
jadi
prio
ritas
pen
anga
nan
adal
ah
tem
pat p
eniti
pan
helm
, pin
tu m
asuk
,
keam
anan
ken
dara
an, d
an
pem
erik
saan
STN
K d
an k
arci
s par
kir
saat
kel
uar
- K
ebut
uhan
ruan
g pa
rkir
tahu
n
men
data
ng u
ntuk
mob
il ad
alah
184
peta
k de
ngan
tota
l lua
s 230
0 m
2 ,
butu
h pe
nam
baha
n 60
0 m
2 dan
mot
or a
dala
h 34
5 pe
tak
deng
an to
tal
- Je
nis o
bjek
stud
i sam
a
- Sa
lah
satu
met
ode
sam
a
27
No
Nam
a Ta
hun
Judu
l M
etod
e H
asil
Ket
erka
itan
Ren
cana
Pene
litia
n
luas
518
m2 , b
utuh
pen
amba
han
161
m2
6 Ev
a D
ayan
a 20
12
Ana
lisis
Keb
utuh
an P
arki
r
Ken
dara
an D
i
Ban
dara
Hus
ein
Sast
rane
gara
- A
nalis
a
kara
kter
istik
park
ir
- Pe
rmas
alah
an p
ada
park
ir ke
ndar
aan
di b
anda
ra a
dala
h ku
rang
nya
kapa
sitas
par
kir
- O
bjek
stud
i
sam
a
7 M
elis
sa H
alim
Ron
a N
ur M
egal
ara
2011
Ev
alua
si
Kap
asita
s dan
Keb
utuh
an
Rua
ng P
arki
r
Rum
ah S
akit
Saifu
l Anw
ar
Mal
ang
deng
an
Met
ode
IPA
dan
SWO
T
- IP
A
- SW
OT
- A
nalis
is IP
A :
atrib
ut y
ang
men
jadi
prio
ritas
per
baik
an a
dala
h ka
rcis
park
ir, p
engg
antia
n te
rhad
ap
kehi
lang
an, p
emer
iksa
an S
TNK
dan
karc
is pa
rkir,
pol
a pa
rkir
- K
ebut
uhan
par
kir 5
tahu
n m
enda
tang
untu
k m
obil
617
kend
araa
n de
ngan
luas
770
6 m
2 , dan
mot
or 2
412
kend
araa
n de
ngan
luas
337
7 m
2
- Je
nis o
bjek
stud
i sam
a
- Sa
lah
satu
met
ode
sam
a
28
N
o N
ama
Tahu
n Ju
dul
Met
ode
Has
il
Ket
erka
itan
Ren
cana
Pene
litia
n
8 Su
min
a 20
10
Ana
lisis
Kap
asita
s dan
Kar
akte
ristik
Park
ir K
enda
raan
di L
okas
i
Perb
elan
jaan
(Stu
di K
asus
Sura
karta
Gra
nd
Mal
l Sur
akar
ta)
- A
nalis
a
kara
kter
istik
park
ir
- Lu
as b
angu
nan
sebe
sar 2
2923
m2 ,
dibu
tuhk
an sa
tuan
ruan
g pa
rkir
min
imal
803
,305
SR
P da
n m
aksi
mal
dibu
tuhk
an se
besa
r 171
7,22
5 SR
P
- To
tal k
ebut
uhan
ruan
g pa
rkir
yang
ters
edia
unt
uk m
obil
penu
mpa
ng
dan
sepe
da m
otor
ada
lah
sebe
sar
1351
SR
P
- Je
nis o
bjek
stud
i sam
a
29
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1.Kerangka Pikir
Seiring dengan perkembangan wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka
meningkat pula aktivitas transportasi, salah satunya ada aktivitas di Bandara El Tari Kupang.
Bandara El Tari merupakan pintu masuk keluar utama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kualitas pelayanan bandara memegang peran penting dalam kenyamanan para pelaku
perjalanan. Salah satu fasilitas pendukung pada bandara adalah parkir. Persediaan ruang
parkir yang terbatas dan terus meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi oleh pengguna
bandara serta kurang tertibnya parkir menjadi masalah yang ada saat ini.
Pelataran parkir yang disediakan tentunya harus memberikan pelayanan yang baik
kepada pengguna bandara, baik dari segi kapasitas maupun sirkulasi di dalam parkir
sehingga pengguna parkir dapat merasakan kenyamanan. Dengan memperhatikan hal-hal
tersebut, maka faktor-faktor tersebut menjadi dasar pemikiran untuk melakukan studi
penelitian. Secara jelas kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan seperti di bawah ini
:
30
Gambar 3.1 Diagram alir kerangka pikir
3.2.Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan judul dan untuk memberikan
kesamaan pengertian akan konsep yang diangkat dalam penelitian ini, maka definisi
operasional konsepnya adalah sebagai berikut :
Kajian : Suatu proses untuk menyediakan informasi tentang
suatu keadaan atau kondisi yang ada
Kapasitas : Jumlah unit maksimum yang dapat di tampung oleh
sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu
Kebutuhan Parkir : Daya tampung yang dibutuhkan untuk memarkir
kendaraan dalam periode waktu tertentu
Efektivitas : Ukuran sejauh mana sebuah target yang telah dicapai
berdasarkan mutu dan melibatkan semua komponen
yang terlibat.
kendaraan yang masuk keluar kawasan Bandara El
Mendapatkan kapasitas dan kebutuhan ruang parkir
Tari
yang aman, nyaman dan tertib
Pertumbuhan penumpang di Bandara El Tari yangterus meningkat setiap tahunnya
Melakukan kajian kapasitas, kebutuhan ruang dan pelayanan parkir
Merencanakan pengembangan sistem electronicparking di area parkir Bandara El Tari Kupang
pada saat ini dan di masa yang akan datang
Peningkatan aktivitas pergerakan termasuk
Mengetahui kapasitas dan kebutuhan ruang parkir
tertibnya parkirPermasalahan area parkir yang terbatas dan kurang
31
Parkir : Keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat
sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya
Bandar Udara : Kawasan di daratan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan
lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas
pokok dan fasilitas penunjang lainnya
Jadi Kajian Kapasitas, Kebutuhan, dan Efektivitas Parkir Di Bandar Udara El Tari
Kupang dapat defenisi sebagai proses menyediakan informasi kondisi kapasitas, kebutuhan
daya tampung dan sejauh mana efektifnya lahan parkir di kawasan bandara El Tari Kupang.
32
Halaman ini sengaja dikosongkan
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.Tahapan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa tahapan yang harus ditempuh, yaitu :
1. Identifikasi Masalah
Tahap permulaan untuk mengumpulkan informasi permasalahan yang terjadi pada
objek penelitian, yaitu kawasan parkir Bandara El Tari Kupang.
2. Studi Pustaka
Tahap mengumpulkan semua informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan diteliti, yaitu tentang fasilitas bandara khususnya untuk parkir.
3. Penentuan Variabel dan Indikator Pelayanan Parkir di Bandara El Tari Kupang.
Penentuan variabel ini mengacu pada peraturan peraturan maupun pedoman yang
ada, yaitu :
a. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 49 Tahun 2012 tentang Standar
Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga berjadwal dalam
Negeri
b. Pedoman. Perencanaan dan. Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998
c. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. 72/hk.105/drjd/96 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas
Parkir untuk Umum
4. Desain Kuesioner
a. Penyusunan kuesioner dilakukan berdasarkan variabel-variabel yang telah
ditentukan.
b. Penentuan kelompok pendapatan dilakukan berdasarkan Upah Minimum
Provinsi (UMP) NTT tahun 2016 sebesar Rp 1.425.000
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa data primer yaitu penelitian di wilayah kajian studi dan
data sekunder (data penunjang).
6. Pengolahan dan Analisa Data.
34
Dari data yang sudah dikumpulkan, dilakukan pengolahan dan analisa data untuk
mendapatkan karakteristik parkir dan kebutuhan parkir untuk masa yang akan
datang. Dalam proses pengolahan data parkir untuk tingkat pelayanan diselesaikan
dengan metode IPA dan QFD
7. Pembahasan
Pada tahap ini, akan diberikan penjelasan dan interpertasi atas hasil penelitian yang
telah dianalisis.
8. Rencana Pengembangan sistem electronic parking
Tahap ini dilakukan dilakukan perencanaan yang memusatkan perhatiannya pada
pelaksanaan sistem electronic parking dalam mencapai efisiensi pengelolaan parkir
di bandara El Tari Kupang.
9. Kesimpulan dan saran
Tahap ini merupakan penegasan dari hasil penelitian dengan masalah dan tujuan
penelitian serta rekomendasi tindakan operasional yang mungkin dapat dilakukan
demi penyelesaian masalah yang ada.
Gambaran tahapannya dapat dilihat pada gambar 4.1.
35
Gambar 4.1 Diagram tahapan penelitian
Indentifikasi Masalah
Data Primer- Jumlah kendaraan parkir- Kapasitas parkir- Durasi parkir- Wawancara dan Kuesioner
pelayanan parkir
Selesai
Rencana pengembangansistem electronic parking
Desain Kuesioner
Penentuan Variabel dan IndikatorPelayanan Parkir Bandara El Tari Kupang
Awal
Data Sekunder :- Site Plan Bandara El Tari
Kupang- Jumlah pergerakan
penumpang dan pesawatdi Bandara El Tari
Kesimpulan dan Saran
Pengumpulan Data
Pembahasan
Studi Pustaka
Pengolahan dan Analisa Data- Analisis Kinerja parkir- Proyeksi Kebutuhan Parkir- Analisis IPA- Analisis QFD
36
4.2.Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kawasan parkir Bandara El Tari Kupang, yang terletak di Jalan
Adi Sucipto Terminal B, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur.
Gambar 4.2 Site plan Bandara El Tari Kupang
4.2.2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 4 hari yang akan ditentukan nanti
harinya berdasarkan tingkat kepadatan penumpang tinggi. Pengambilan data akan dilakukan
selama jam kerja di bandara El Tari Kupang.
4.3.Jenis Data
4.3.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lokasi
penelitian. Data primer yang dibutuhkan dalam studi ini adalah :
a. Jumlah kendaraan yang parkir
b. Jumlah satuan ruang parkir yang tersedia
c. Durasi parkir kendaraan
d. Kuesioner tingkat pelayanan parkir
37
4.3.2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi literatur yang berkaitan
dengan penelitian ini. Data sekunder yang dibutuhkan dalam studi ini adalah :
a. Jumlah penumpang
b. Jumlah karyawan
c. Site Plan Bandara El Tari Kupang
4.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, akan dilakukan beberapa metode dalam mengumpulkan data,
yaitu survei, observasi langsung, wawancara, dan penyebaran kuesioner
1. Survei
Survei dilakukan dengan cara menempatkan surveyor pada pintu masuk, pintu keluar
dan lahan parkir kendaraan bermotor untuk mencatat data yang diperlukan, yaitu data
nomor pelat kendaraan, jenis kendaraan, waktu masuk dan waktu keluar.
2. Observasi.
Observasi yang berupa pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
dari dekat kegiatan yang diteliti akan dilakukan di kawasan parkir Bandara El Tari
Kupang yang meliputi kondisi fasilitas baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
3. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini responden adalah pihak-pihak
yang terkait dan pemegang kebijakan parkir di Bandara El Tari Kupang.
4. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini akan disebarkan kepada pengunjung bandara yang
adalah pengguna fasilitas parkir di Bandara El Tari Kupang. Penyebaran kuesioner ini
bertujuan untuk mendapatkan informasi secara lengkap sesuai kebutuhan dengan akurat
yang nantinya akan digunakan untuk menilai tingkat kepuasan pengguna jasa parkir
dengan menggunakan metode IPA (Importance Performance Analysis) dan dilanjutkan
dengan metode QFD (Quality Function Deployment).
38
4.5.Populasi dan Sampel
4.5.1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang dalam suatu wilayah atau objek yang diteliti yang
akan diberikan kuesioner dengan sejumlah pertanyaan menurut variabel yang telah
ditentukan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengunjung bandara yang pada
umumnya adalah penumpang pesawat pada Bandara El Tari Kupang. Berdasarkan data
terakhir yang dirilis BPS NTT, jumlah penumpang pada bulan September 2016 sebanyak
169079 penumpang. Maka rata-rata jumlah penumpang dalam satu minggu sebanyak 42270
penumpang.
4.5.2. Sampel
Jumlah sampel yang diberikan kuesioner harus bisa mewakili jumlah populasi yang ada.
Perhitungan jumlah sampel ini menggunakan metode solvin, dengan formula sebagai
berikut.
2
Nn1 Ne
(4-1)
dengan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi (42270)
e = tingkat kesalahan (5%)
maka diperoleh jumlah sampel ± 400 sampel per minggu
4.6. Metode Pengolahan Data
Pada tahapan pengolahan data untuk karakteristik parkir di Bandara El Tari Kupang,
dilakukan perhitungan yang mencakup durasi parkir kendaraan rata-rata per hari, akumulasi
parkir per hari, kapasitas parkir, volume parkir, tingkat okupansi, dan kebutuhan parkir.
Perhitungan ini dapat dilakukan dengan Microsoft Excel.
Pada tahapan pengolahan data untuk tingkat efektivitasnya kebijakan parkir dilakukan
dengan menggunakan metode IPA (Importance Performance Analysis) dan QFD (Quality
Function Deployment).
Pada tahapan perencanaan sistem e-parking akan dibuat rencana pelaksanaan penerapan
sistem electronic parking di Bandar Udara El Tari Kupang mulai dari awal masuk sampe
pengunjung keluar dari kawasan bandara.
39
4.7.Variabel Kajian Pelayanan Parkir
Variabel dalam penelitian diambil dengan mengadopsi item-item yang terkait dengan
pengoperasian fasilitas parkir pada taman parkir pada Pedoman. Perencanaan dan.
Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998 yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Sistem
Lalu Lintas Angkutan Kota, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan menambahkan
beberapa sub variabel dari peraturan-peraturan yang berkaitan dengan parkir di bandara.
Variabel kajian yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
1. Kebijakan Parkir
a. Penetapan tarif dasar parkir yang optimal (Pedoman. Perencanaan dan.
Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
b. Pembatasan lokasi parkir dengan larangan parkir (Pedoman. Perencanaan dan.
Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
c. Penetapan tarif progresif sesuai dengan durasi parkir (Pedoman. Perencanaan dan.
Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
d. Penetapan sistem karcis (Pedoman. Perencanaan dan. Pengoperasian Fasilitas
Parkir tahun 1998)
2. Pelataran parkir
a. Kemudahan dijangkau oleh pengguna jasa (Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KM 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir untuk Umum)
b. Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan
dengan rambu lalu lintas atau marka jalan (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KM 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir untuk Umum)
c. Setiap lokasi yang digunakan untuk parkir kendaraan diberi tanda berupa huruf,
atau angka yang memberikan kemudahan bagi pengguna jasa untuk menemukan
kendaraannya (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993
tentang Fasilitas Parkir untuk Umum)
d. Kebersihan pelataran parkir (Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No.
72/hk.105/drjd/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir)
e. Kondisi perkerasan parkir (Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No.
72/hk.105/drjd/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir)
f. Kapasitas parkir sesuai standar (Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 49 Tahun
2012 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara
Niaga berjadwal dalam Negeri)
40
g. Luas lahan parkir sesuai standar (Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 49 Tahun
2012 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara
Niaga berjadwal dalam Negeri)
h. Ruang bebas kendaraan yang cukup (Pedoman. Perencanaan dan. Pengoperasian
Fasilitas Parkir tahun 1998)
i. Pola parkir yang teratur (Pedoman. Perencanaan dan. Pengoperasian Fasilitas Parkir
tahun 1998)
j. Jalur sirkulasi, gang, dan modul yang lancar (Pedoman. Perencanaan dan.
Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
3. Pengawasan Parkir
a. Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (Pedoman. Perencanaan dan.
Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
b. Keamanan kendaraan berserta perlengkapan yang diparkir (Pedoman. Perencanaan
dan. Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
c. Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir
(Pedoman. Perencanaan dan. Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
d. Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir (Pedoman.
Perencanaan dan. Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
e. Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan
(Pedoman. Perencanaan dan. Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
f. Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir (Pedoman. Perencanaan dan.
Pengoperasian Fasilitas Parkir tahun 1998)
4. Fasilitas Penunjang Parkir
a. Pos petugas (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993 tentang
Fasilitas Parkir untuk Umum)
b. Lampu penerangan (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993
tentang Fasilitas Parkir untuk Umum)
c. Pintu keluar dan masuk (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun
1993 tentang Fasilitas Parkir untuk Umum)
d. Alat pencatat waktu elektronik (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66
Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir untuk Umum)
e. Pintu elektronik (Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993
tentang Fasilitas Parkir untuk Umum)
41
4.8.Metode Analisis Data
4.8.1. Analisis Kondisi Kinerja Parkir dan Kebutuhan Ruang Parkir
Kinerja parkir dapat diketahui dengan menganalisis karakteristik parkir yang ada
pada Bandara El Tari Kupang, yaitu mencakup durasi parkir, akumulasi, volume, pergantian
parkir (parking turn over), kapasitas parkir, dan indeks parkir.
4.8.2. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir
Pertumbuhan menjadi parameter dalam menentukan standar kapasitas parkir.
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No PM 178 Tahun 2015 Tentang Standar
Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara, kapasitas standar parkir untuk bandara adalah 80%
dari penumpang pada waktu sibuk dengan luas lahan parkir adalah kapasitas parkir dikalikan
35m2.
Persentase pertumbuhan pergerakan penumpang di Bandar Udara El Tari Kupang
dijadikan peramalan karena pada SNI 03-7046-2004 tentang Terminal Penumpang Bandar
Udara satu-satunya variabel yang menentukan jumlah lot parkir bandara adalah jumlah
penumpang, serta di Bandar Udara El Tari sendiri tidak terdapat sarana untuk keperluan
lainnya seperti sarana hiburan sehingga mayoritas pengunjung yang datang ke Bandar Udara
El Tari hanya untuk keperluan mengantar maupun menjemput penumpang, sehingga tinggi
rendahnya pergerakan penumpang pesawat menjadi faktor paling dominan yang
mempengaruhi kebutuhan ruang parkir di Bandar Udara El Tari Kupang.
Untuk memprediksi kebutuhan parkir pada tahun mendatang, maka digunakan
jumlah penumpang pada hari survei kendaraan parkir dan persentase yang telah dihitung
sebelumnya, sehingga diperlukan hubungan antara jumlah penumpang dan akumulasi parkir
maksimum dengan menggunakan regresi linear.
Untuk memprediksi jumlah penumpang di tahun mendatang, maka akan dilakukan
menggunakan rumus :
Pi = Pn (1 + i)n (4-2)
dengan
Pn = Jumlah penumpang pada tahun awal
Pi = Jumlah penumpang pada tahun ke-i
i = Persentase kenaikan tahunan
n
Kebutuhan Ruang Parkir (KRP) kendaraan dihitung dengan menggunakan cara
Direktorat Jendral Perhubungan Darat yaitu dengan menggunakan rumus :
42
KRP = F1 x F2 x VPH (4-3)
dengan :
KRP = Kebutuhan Ruang Parkir (SRP)
F1 = Faktor Akumulasi
F2 = Faktor Fluktuasi (1,10)
VPH = Volume parkir harian pada suatu pengamatan
Untuk memprediksi KRP di masa mendatang, dibuatkan model hubungan antara
KRP dan jumlah pergerakan penumpang. Dengan dilakukan prediksi jumlah pergerakan
penumpang harian Bandar Udara El Tari Kupang hingga 10 tahun mendatang, maka akan
didapatkan KRP mobil dan sepeda motor pada 10 tahun mendatang.
4.8.3. Analisis IPA (Importance Performance Analysis)
Analisis IPA (Importance Performace Analysis) akan dilakukan demi menjawab
perumusan masalah tentang tingkat pelayanan parkir di Bandara El Tari Kupang maka akan
dilakukan analisa berdasarkan presepsi pengguna jasa menggunakan metode Importance
Peformance Analysis (IPA). Analisis IPA menggunakan atribut-atribut pelayanan yang
dikelompokkan menjadi kuadran-kuadran yang nantinya akan diketahui tingkat kinerja
pelayanan dan tingkat kepentingan pelayanan.. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan
dalam analisa IPA adalah sebagai berikut :
a. Penentuan Variabel
Pelayanan penggunaan jasa parkir meliputi beberapa aspek, yaitu kebijakan parkir,
lahan parkir, dan pengawasan parkir yang pemberi nilai tambah kenyamanan yang akan
dijabarkan lagi menjadi sub-sub variabel.
b. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner yang disebarkan kepada pengunjung bandara El Tari Kupang merupakan
kuesioner yang telah disusun berdasarkan informasi yang ingin didapatkan. Akan
disediakan pilihan jawaban bagi setiap item pertanyaan, agar informasi yang didapatkan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Kuesioner ini akan dibuat berdasarkan sub-sub variabel tentang pelayanan parkir pada
bandara yang dijabarkan dalam pertanyaan-pertanyaan dengan jawabannya dibuat
dalam bentuk skala Likert. Akan disediakan lima skala tingkat untuk menjawab
pertanyaan dalam kuesioner ini, yaitu :
- Kuesioner tingkat kepuasan
1 = Sangat tidak puas
2 = Tidak puas
43
3 = Cukup puas
4 = Puas
5 = Sangat Puas
- Kuesioner tingkat kepentingan
1 = Sangat tidak penting
2 = Tidak penting
3 = Cukup penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
c. Perhitungan nilai tingkat kepuasan dan kepentingan yang selanjutnya diplotkan dalam
diagram kartesius. Sumbu absis dalam diagram ini akan diisi oleh nilai tingkat kepuasan
pengguna terhadap pelayanan, sedangkan untuk sumbu ordinat akan diisi oleh nilai
tingkat kepentingan pelayanan bagi para pengguna. Dari pengeplotan nilai kepuasan dan
kepentingan dalam diagram kartesius ini, nanti akan diketahui posisi kuadran dari setiap
variabel.
4.8.4. Analisis QFD (Quality Function Deployment)
Analisis QFD akan memberikan prioritas penanganan terhadap kinerja pelayanan yang
masuk pada kuadran I analisis IPA, yang mana kuadran I ini merupakan pelayanan yang
memiliki tingkat kinerja rendah namun dirasakan memiliki tingkat kepentingan yang tinggi.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam Analisa QFD ini adalah :
a. Penentuan kuadran I metode IPA sebagai suara dari pangguna (voice of customer)
Dalam studi ini, suara dari para pengguna (voice of customer) adalah variabel yang
dianggap penting bagi para pengguna namun belum ada kepuasan dari para pengguna
terhadap variabel tersebut. Variabel ini merupakan hasil analisis metode IPA yang
masuk dalam kuadran I
b. Membangun House of Quality
House of Quality merupakan bagian dalam proses QFD yang menggunakan sebuah
matriks perencanaan untuk menghubungkan voice of customer dan bagaimana cara
untuk memenuhi keinginan tersebut. Tahapan membangun House of Quality adalah :
1) Voice of Customer
Voice of Customer adalah atribut pada kuadran I hasil analisis metode IPA
2) Matrix Planning
44
Dalam membuat matriks perencanaan, ada langkah-langkah yang harus dilakukan
yaitu :
a) Importance to Customer (ItC)
Merupakan tingkat kepentingan kebutuhan oleh pengguna parkir.
b) Customer Satisfaction Performance (CuSP)
Merupakan tingkat kepuasan pengguna atas pelayanan parkir yang diberikan.
CuSP ini dapat dihitung menggunakan rumus
Total Nilai Kebutuhan No.xCuSP kebutuhan no.x = Jumlah Responden
(4-4)
c) Goal
Merupakan berapa besarnya keinginan dari pengolola parkir untuk memenuhi
kebutuhan pengguna parkir dengan mempertimbangkan variabel serta
hambatan yang ada untuk bisa atau tidak direalisasikan.
d) Improvement Rasio
Merupakan rasio antara seberapa besarnya keinginan pengelola parkir untuk
memenuhi kebutuhan pengguna dengan seberapa tingkat kepuasan pengguna
parkir atas pelayanan yang diberikan.
GoalImporvement Ratio = Customer Satisfaction Performance
(4-5)
e) Raw Weight
Merupakan seberapa pentingnya setiap kebutuhan pengguna parkir secara
keseluruhan berdasarkan Importance to Customer dan Improvement Ratio.
Untuk menghitung Raw Weight ini digunakan rumus :
Raw Weight = (importance to customer) × (improvement ratio)
f) Normalized Raw Weight
Merupakan persentase dari Raw Weight. Untuk menentukan Normalized Raw
Weight ini digunakan rumus :
RawRaw WeightNormalized Raw Weight =
Weight Total (4-6)
g) Technical Response
Merupakan karakteristik desain dalam menjawab voice of customer yang
ditransformasikan ke bahasa teknis pengelola demi solusi perbaikan dan
45
penanganan dari segi teknis sehingga menjadi prasyarat bisa diukur dan
dilaksanakan.
h) Relationship Matrix
Merupakan matriks penilaian korelasi antara respon teknis atribut tertentu
dengan setiap atribut keinginan dan kebutuhan pengguna. Matriks ini menjadi
dasar prioritas penanganan perbaikan oleh pihak pengelola.
Tabel 4.1 Simbol Relationship Simbol Pengaruh Korelasi Nilai
Kuat 9
Sedang 3
Lemah 1
<blank> Tidak Ada 0
i) Technical Correlation
Merupakan korelasi teknis antara respon teknis yang satu dengan respon teknis
yang lain. Korelasi tersebut dilambangkan dengan simbol.
Tabel 4.2 Arti Simbol Korelasi Simbol Arti Korelasi
++ Ada hubungan positif yang kuat antara kedua
respon teknis
+ Ada hubungan positif yang lemah antara
kedua respon teknis
- Tidak ada hubungan antara kedua respon
j) Technical Matrix
Merupakan sasaran kinerja secara teknis dari pihak pengelola parkir, Dalam
studi ini, ada tiga hal yang perlu dibuat dalam technical matrix ini, yaitu :
- Contribution
Pengaruh dari respon teknis
- Normalized Contribution
Persentase respon teknis terhadap total contribution
- Priorities
Prioritas respon teknis dari pihak pengelola.
46
4.9.Rancangan Pengembangan Sistem Electronic Parking
Dalam pengembangan sistem parkir akan dilakukan rencana pelaksanaan dari sistem
electronic parking (e-parking) yang akan diterapkan di Bandara El Tari Kupang.
Perencanaan operasional dari e-parking akan menggambarkan cara-cara untuk mencapai
pengelolaan parkir yang baik dan tertib serta menjelaskan bagaimana rencana strategis ini
akan dimasukkan ke dalam operasi. Rencana pelaksanaan dari awal proses masuk sampai
keluar tempat parkir. Adapun rancangan operasional atau pelaksanaan dari sistem e-parking
ini adalah meliputi rencana kebijakan parkir, tata cara parkir, pengawasan parkir, fasilitas
penunjang parkir.
47
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.Gambaran Wilayah Penelitian
Nusa Tengara Timur (NTT) merupakan wilayah kepulauan dengan jumlah pulau
sebanyak 1.192 pulau yang 44 pulau di antaranya berpenghuni sedangkan sisanya belum
berpenghuni. pulau besar yang berpenghuni biasa disebut dengan Flobamorata yakni Flores,
Sumba, Timor, Alor dan Lembata. Luas wilayah daratan NTT adalah 47.391,54 km2 dan
secara astronomis NTT terletak di bagian selatan Indonesia lebih tepatnya pada posisi 8o
12o Lintang Selatan dan 118o 125o Bujur Timur.
Provinsi NTT terdiri dari 21 Kabupaten dan 1 Kota yang terletak di 3 pulau besar dan
beberapa pulau-pulau kecil, antara lain : Pulau Timor ( Kota Kupang, Kabupaten Kupang,
Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, dan Malaka; Pulau Sumba
(Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat daya (SBD) ); Pulau Flores
( Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, dan Flores Timur);
Pulau Pulau Kecil (Alor, Lembata, Rote Ndao, dan Sabu Raijua).
NTT dengan luas wilayah sekitar 47.931,54 km2 dan didiami oleh 5.203.514 jiwa
(tahun 2016) berarti memiliki tingkat kepadatan setiap kilometer persegi berkisar 108 jiwa.
Jika ditinjau berdasarkan Kabupaten/Kota, terlihat bahwa penyebaran penduduk di NTT
belum merata. Kota Kupang merupakan daerah yang memiliki tingkat kepadatan paling
tinggi yaitu mencapai 2.232 jiwa/km2. Sedangkan Kabupaten Sumba Timur merupakan
daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk paling rendah. Tingginya kepadatan
penduduk di Kota Kupang dikarenakan Kota Kupang merupakan pusat pemerintahan kota
dan provinsi NTT, sedangkan Kabupaten Sumba Timur memiliki kepadatan penduduk
paling rendah Karena merupakan gudang ternak di NTT yang wilayahnya cukup luas.
Karena NTT merupakan wilayah kepulauan, akses dari kabupaten/kota menuju
ibukota provinsi NTT dapat ditempuh melalaui beberapa jalur. Jalur darat dapat ditempuh
dar Kabupaten/Kota yang terletak di daratan pulau Timor (Kabupaten Kupang, Timor
Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, dan Kota Kupang) sedangkan untuk
Kabupaten lain di luar pulau Timor dapat ditempuh dengan menggunakan jalur laut dan
udara.
48
Untuk transportasi darat, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik
Nusa Tenggara Timur dalam Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2016, jumlah kendaraan
bermotor di provinsi NTT pada tahun 2015 mencapai 573.936 unit. Sepeda Motor menjadi
jenis kendaraan yang memunyai jumlah terbanyak yaitu mencapai 507.454 unit. Untuk
transportasi udara, dari 22 kabupaten/kota, sudah tersedia 14 Bandar Udara dengan 200.000
penerbangan tiap tahunnya, sedangkan untuk transportasi laut tersedia ferry dengan 36
lintasan penyebrangan komersil dan 26 lintasan perintis.
5.2.Bandar Udara El Tari Kupang
Kajian kapasitas, kebutuhan dan efektivitas parkir kendaraan ini dilakukan di Bandar
Udara El Tari Kupang. Bandara ini berada di dalam kawasan pangkalan militer TNI AU El
Tari yang tepatnya berada di jalan Adi Sucipto, Terminal B Kota Kupang, Nusa Tenggara
Timur (NTT).
Bandar Udara El Tari Kupang merupakan salah satu bandara yang menjadi pintu
masuk ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bandara El Tari Kupang dikelola oleh PT
Angkasa Pura I (Persero) ini memiliki peranan yang cukup strategis dalam pembangunan di
wilayah NTT, posisinya yang berada di ibukota provinsi NTT menjadikannya menjadi
bandara yang paling sibuk di antara 13 bandara lainnya di NTT. Bandar Udara El Tari saat
ini melayani jalur penerbangan nasional maupun jalur penerbangan regional. Jalur
penerbangan nasional ini melayani beberapa kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya,
Denpasar, dan Makasar sedangkan jalur penerbangan regional yaitu kabupaten dan pulau-
pulau kecil di provinsi NTT. Untuk penerbangan internasional sendiri, Bandar Udara El Tari
Kupang sudah mendapatkan sertifikat ISO 9001 untuk sistem manajemen mutu yang sesuai
dengan standar undang-undang dan peraturan yang berlaku, artinya layanan Bandar Udara
El Tari Kupang sudah berstandar internasional, namun saat ini Bandar Udara El Tari Kupang
masih hanya menerima carter flight karena belum ada maskapai yang menyampaikan untuk
membuka penerbangan internasional.
Bidang usaha PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara El Tari Kupang
adalah jasa kebandarudaraan (Airport Services) yang terbagi atas 2 bagian besar yaitu jasa
aeronautika dan jasa non-aeronautika. Jasa Aeronautika adalah layanan yang diberikan
kepada perusahaan penerbangan dan penumpang yang terdiri dari Aircraft Parking dan
Passenger Processing. Sedangkan jasa non-aeronautika adalah jasa layanan pendukung
kebutuhan perusahaan penerbangan dan penumpang dengan bekerja sama dengan berbagai
49
pihak yang terdiri dari Food and Beverages, Retail, Advertising, Property, Parkir Kendaraan
dan Cargo Service. Dalam kajian ini fasilitas yang dikaji adalah parkir kendaraan yang
merupakan bagian dari fasilitas pada jasa non-aeronautika. Parkir kendaraan pada bandara
El Tari kupang ini dikelola secara bersama antara PT. Angkasa Pura I (Persero) cabang
Bandar Udara El Tari Kupang dengan Primer Koperasi Angkatan Udara (PRIMKOPAU)
Lanud El Tari Kupang.
Parkir kendaraan pada Bandar Udara El Tari Kupang memiliki luas sebesar 9240 m2
dengan 238 petak untuk parkir mobil dan 520 petak untuk parkir sepeda motor. Adapun
lokasi kajian di Bandar Udara El Tari Kupang adalah parkir kendaraan yang lokasinya
ditampilkan pada gambar 5.1 dan 5.2. Pola parkir yang diterapkan adalah pola parkir 90o
kecuali pada area parkir Mobil 3 pada gambar 5.2 yang menerapkan pola parkir 60o.
Gambar 5.1 Lokasi parkir kendaraan di Bandara El Tari Kupang
50
G
amba
r 5.2
Kaw
asan
par
kir d
i Ban
dara
El T
ari K
upan
g
51
Fasilitas parkir kendaraan yang ada di Bandara El Tari Kupang adalah fasilitas parkir
kendaraan yang dibuat khusus berupa taman parkir. Terdapat berbagai macam fasilitas yang
disediakan demi memberikan pelayanan yang optimal kepada para pengunjung Bandara El
Tari Kupang, yaitu :
1. Pintu Masuk
Pintu masuk kawasan Bandar Udara El Tari Kupang ini dilengkapi dengan
palang pintu otomatis, dispenser tiket parkir, dan pos petugas. Ada 3 dispenser yang
ditempatkan pada pintu masuk, yaitu 2 untuk mobil dan 1 untuk sepeda motor. Di sini
pengemudi baik itu karyawan maupun pengunjung wajib mengambil tiket masuk parkir.
Gambar 5.3 Pintu masuk
2. Pintu Keluar
Pintu keluar kawasan Bandar Udara El Tari Kupang ini dilengkapi dengan
palang pintu otomatis, kamera cctv, dan loket pembayaran parkir. Di pintu keluar ini
terdapat 3 loket pembayaran, 2 untuk mobil dan 1 untuk sepeda motor. Semua
pengendara yang ingin keluar kawasan Bandar Udara El Tari Kupang wajib
menunjukkan tiket parkir yang diambil di pintu masuk.
52
Gambar 5.4 Pintu keluar
3. Lahan Parkir Sepeda Motor
Lahan parkir sepeda motor di kawasan Bandar Udara El Tari Kupang memiliki
kapasitas 520 petak. Tarif parkir sepeda motor untuk 1 jam pertama di Bandar Udara
EL Tari Kupang adalah Rp. 2.000 dan akan dikenai tarif progresif Rp.1000/jam
Gambar 5.5 Area parkir sepeda motor
4. Lahan Parkir Mobil
Lahan parkir mobil di kawasan Bandar Udara El Tari Kupang memiliki kapasitas
238 petak. Tarif parkir untuk 1 jam pertama di Bandar Udara EL Tari Kupang adalah
Rp. 3.000 untuk mobil, Rp.6000 untuk mobil box/truck, Rp.11.000 untuk
angkot/minibus dan akan dikenai tarif progresif Rp.1000/jam
53
Gambar 5.6 Lahan parkir mobil
5. Lampu Penerangan
Tersedia lampu penerang yang tersebar di kawasan parkir Bandar Udara El Tari
Kupang agar mempermudah pengunjung maupun pengguna parkir dapat melihat lebih
jelas jalan/medan yang akan dilalui serta area parkir yang akan ditempati sehingga
terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi para pengunjung maupun pengguna parkir.
Gambar 5.7 Lampu penerangan
6. Jalur Sirkulasi
Jalur sirkulasi merupakan elemen yang penting untuk pergerakan kendaraan
masuk dan keluar dari tempat parkir. Semua jalur sirkulasi parkir di Bandar Udara El
Tari diatur dengan pergerakan satu arah baik untuk mobil dan sepeda motor dengan
lebar yang bervariasi antara 6 sampai 9 meter.
54
Gambar 5.8 Jalur sirkulasi
7. Jalur Gang
Jalur gang merupakan jalur antar dua deret ruang parkir yang berdekatan
sehingga jalur gang ini sangat penting bagi pengguna parkir khususnya mobil dalam
melakukan manuver baik itu saat akan masuk maupun keluar dari petak parkir.
Gambar 5.9 Jalur gang
8. Petugas Parkir
Petugas parkir dengan seragam resmi ditempatkan di pintu masuk dan tersebar
di kawasan parkir Bandar Udara El Tari. Petugas parkir memiliki tugas mengatur
kendaraan masuk dan keluar, membantu pengemudi yang menghadapi kesulitan saat
masuk kawasan Bandar Udara El Tari dan juga mengumpulkan tiket dan biaya parkir.
55
Gambar 5.10 Petugas parkir
9. Rambu Lalu Lintas
Rabu berguna untuk memberikan peringatan, larangan, perintah, dan petunjuk
bagi pengemudi kendaraan yang masuk kawasan parkir Bandar Udara El Tari Kupang.
Gambar 5.11 Rambu petunjuk
5.3.Hasil Survei Pergerakan Penumpang dan Pesawat Eksisting
5.3.1. Pergerakan Harian
Pergerakan penumpang dan pesawat berdasarkan jadwal penerbangan di Bandara El
Tari Kupang periode Januari 2017.
56
Gambar 5.12 Rata-rata pergerakan penumpang harian
Gambar 5. 12 menunjukkan rata-rata pergerakan penumpang pesawat harian paling
tinggi di Bandar Udara El Tari Kupang terjadi pada hari Selasa dengan rata-rata pergerakan
sebanyak 5231,6 penumpang kemudian diikuti dengan hari Rabu, Jumat, Senin, Kamis,
Sabtu, dan Minggu dengan rata-rata pergerakan penumpang secara berturut-turut adalah
sebanyak 4934 penumpang, 4880,75 penumpang, 4860,8 penumpang, 4810,75 penumpang,
4614 penumpang, dan 4401,8 penumpang.
Gambar 5.13 Rata-rata pergerakan pesawat harian
Gambar 5.13 menunjukkan rata-rata pergerakan pesawat harian paling tinggi di
Bandar Udara El Tari Kupang terjadi pada hari Selasa dengan rata-rata pergerakan sebanyak
70 pesawat kemudian diikuti dengan hari Rabu, Jumat, Senin, Kamis, Sabtu, dan Minggu
4860.8
5231.6
49344810.75
4880.75
4614
4401.8
3800
4000
4200
4400
4600
4800
5000
5200
5400
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
JUM
LAH
PEN
UM
PAN
G
HARI
67.2
70 69.75
66.5 67
64.75
63
58
60
62
64
66
68
70
72
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
JUM
LAH
PES
AW
AT
HARI
57
dengan rata-rata pergerakan pesawat secara berturut-turut adalah sebanyak 69,75 pesawat,
67 pesawat, 67,2 pesawat, 66,5 pesawat, 64,75 pesawat, dan 63 pesawat.
5.3.2. Pergerakan Bulanan
Pergerakan penumpang dan pesawat bulanan berdasarkan jadwal penerbangan di
Bandara El Tari Kupang periode tahun 2016
Gambar 5.14 Pergerakan penumpang tahun 2016
Gambar 5. 14 menunjukkan jumlah pergerakan penumpang tiap bulan yang terjadi
selama tahun 2016, di mana pergerakan penumpang paling tinggi terjadi pada bulan
Desember dengan total pergerakan sebanyak 196.056 penumpang sedangkan pergerakan
paling rendah terjadi pada bulan Februari dengan total pergerakan sebanyak 118.598
penumpang.
129,340118,598
146,536 147,352
168,233 166,041
189,507179,324
162,657 169,213 169,079
196,056
0
50000
100000
150000
200000
250000
JUM
LAH
PEN
UM
PA
NG
BULAN
58
Gambar 5.15 Pergerakan pesawat tahun 2016
Gambar 5. 15 menunjukkan jumlah pergerakan pesawat di Bandar Udara El Tari tiap
bulan yang terjadi selama tahun 2016, di mana pergerakan pesawat paling tinggi terjadi pada
bulan Desember dengan total pergerakan sebanyak 2.455 pesawat, sedangkan total
pergerakan pesawat yang paling rendah terjadi pada bulan Februari dengan total pergerakan
sebanyak 1.605 pesawat.
5.3.3. Pergerakan Tahunan
Pergerakan penumpang dan pesawat tahunan berdasarkan jadwal penerbangan di
Bandara El Tari Kupang dalam periode tahun 2010 sampai tahun 2016.
1,8271,605
2,0081,830
2,048 2,0692,190 2,217 2,159 2,238 2,168
2,455
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
JUM
LAH
PES
AW
AT
BULAN
59
Gambar 5.16 Pergerakan penumpang tahun 2010-2016
Gambar 5.16 menunjukkan relatif setiap tahun terjadi peningkatan jumlah
penumpang di Bandar Udara El Tari. Hanya pada tahun 2014 yang terjadi penurunan jumlah
penumpang bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2013. Selain dari pada
itu semuanya mengalami peningkatan jumlah penumpang
Gambar 5.17 Pergerakan pesawat tahun 2010-2016
Gambar 5.17 menunjukkan relatif setiap tahun terjadi peningkatan jumlah
pergerakan pesawat di Bandar Udara El Tari. Hanya pada tahun 2014 yang terjadi penurunan
jumlah penumpang bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2013. Selain
dari pada itu semuanya mengalami peningkatan jumlah penumpang
952,6411,178,615
1,314,019 1,369,500 1,349,1501,514,247
1,941,936
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
JUM
LAH
PEN
UM
PA
NG
TAHUN
14,341
18,82019,957 20,480
18,70520,215
24,814
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
JUM
LAH
PEN
UM
PA
NG
TAHUN
60
5.4.Analisis Deskriptif Pengguna Parkir
Dalam penelitian ini, pengujung Bandar Udara El Tari Kupang adalah responden
sebagai sumber data survei tingkat kepuasan dan kepentingan pelayanan parkir kendaraan
Bandara El Tari Kupang. Karakteristik responden adalah sebagai berikut :
5.4.1. Jenis Kelamin
Pada gambar 5.18 menunjukkan umumnya responden berjenis kelamin laki-laki
dengan persentase sebesar 73,75%. Karena sasaran responden adalah para pengguna parkir,
rata-rata dari mereka memiliki tujuan ke Bandar Udara El Tari adalah untuk menjemput atau
mengantar penumpang, yang mayoritas menjemput maupun mengantarkan penumpang ke
bandara adalah yang berjenis kelamin laki-laki.
Gambar 5.18 Persentase jenis kelamin responden
5.4.2. Usia
Dari gambar 5.19 menunjukkan mayoritas responden berusia 17-25 tahun dengan
persentase sebesar 40,25%, sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang berusia
kurang dari 17 tahun yaitu dengan persentase sebesar 25%. Ini terjadi karena rata-rata
responden adalah pengguna parkir yang memiliki tujuan perjalanan ke Bandar Udara El Tari
Kupang adalah untuk menjemput atau mengantar penumpang.
74.00%
26.00%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
Laki-Laki Perempuan
PER
SEN
TA
SE
JENIS KELAMIN
61
Gambar 5.19 persentase usia responden
5.4.3. Pendidikan Terakhir
Dari gambar 5.20 menunjukkan mayoritas responden memiliki latar belakang
pendidikan SMA dengan persentase sebesar 50,75%, sedangkan yang paling kecil adalah
responden dengan latar belakang pendidikan SMP yaitu dengan persentase 2,00%. Hal ini
memperlihatkan bahwa para pengguna parkir yang ke bandara dengan tujuan mengantar
maupun menjemput penumpang mayoritasnya adalah mahasiswa yang tentu pendidikan
terakhirnya adalah SMA .
Gambar 5.20 Persentase pendidikan terakhir responden
0.25%
40.25% 38.75%
11.00%7.00%
2.75%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
KurangDari 17Tahun
17 - 25Tahun
26 - 35Tahun
36 - 45Tahun
46 - 55Tahun
Lebih Dari56 Tahun
Axis
Titl
e
USIA
2.00%
50.75%
8.00%
37.25%
2.00%0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
SMP SMA Diploma Sarjana PascaSarjana(S2/S3)
PER
SEN
TA
SE
PENDIDIKAN
62
5.4.4. Pekerjaan
Pada gambar 5.21 menunjukkan pekerjaan mayoritas responden adalah
Pelajar/Mahasiswa dengan persentase sebesar 31,50% sedangkan yang paling sedikit adalah
responden yang bekerja sebagai TNI/Polri yaitu dengan persentase sebesar 1,75%. Hal ini
sejalan dengan mayoritas responden adalah pengguna parkir yang berusia antara 17-25 tahun
yang adalah usia pelajar dan mahasiswa yang memiliki tujuan perjalanan ke Bandar Udara
El Tari adalah untuk menjemput ataupun mengantar penumpang.
Gambar 5.21 Persentase pekerjaan responden
5.4.5. Pendapatan
Dari gambar 5.22 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki
penghasilan/bulan sebesar Rp. 1.425.000 Rp. 3.000.000 dengan persentase mencapai 41%,
sedangkan yang persentase paling sedikit adalah responden dengan penghasilan lebih dari
Rp. 7.000.000 dengan persentase sebesar 3,00%. Ini dikarenakan karena banyaknya
responden yang masih mahasiswa yang adalah pengguna parkir. Mereka ke bandara dengan
tujuan mengantar atau menjemput penumpang yang pada umumnya adalah sanak saudara
mereka.
31.50%
1.50%
8.00%
22.00%
15.75%
5.50%
15.75%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
PER
SEN
TA
SE
PEKERJAAN
63
Gambar 5.22 Persentase pendapatan responden
5.4.6. Frekuensi Kunjungan Bandara dalam Setahun
Dari gambar 5.23 menunjukkan mayoritas responden mengunjungi bandara dalam
setahun lebih dari 6 kali yaitu dengan persentase sebesar 51,25%, sedangkan sisa lainnya
mengunjungi bandara 4-6 kali dengan persentase 27,25% dan 1-3 kali dengan persentase
sebesar 21,50%. Ini memperlihatkan bahwa para responden yang adalah para pengguna
parkir mayoritas sudah sering mengunjungi Bandar Udara El Tari Kupang.
Gambar 5.23 Persentase frekuensi kunjungan bandara
38.50%41.00%
14.00%
3.50% 3.00%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
Kurang Dari Rp.1.425.000
Rp. 1.425.00 -Rp. 3.000.000
Rp. 3.000.000 -Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000 -Rp. 7.000.000
Lebih Dari Rp.7.000.000
PER
SEN
TA
SE
PENDAPATAN
21.50%
27.25%
51.25%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
1-3 Kali 4 - 6 Kali Lebih Dari 6 Kali
PER
SEN
TA
SE
FREKUENSI KUNJUNGAN
64
5.5.Analisis Survei Kendaraan Parkir
Dalam analisis karakteristik parkir, data parkir yang dianalisis dalam kondisi hari
sibuk (peak), yang dilihat berdasarkan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat yang
paling tinggi. Berdasarkan pengumpulan data pergerakan penumpang dan pesawat pada
bulan Januari 2017 yang dikumpulkan dari PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara El
Tari Kupang menunjukkan bahwa hari Selasa dengan rata-rata pergerakan penumpang dan
pesawat adalah 4553,8 penumpang dan 61,8 pesawat, hari Rabu dengan rata-rata pergerakan
adalah 4236,75 penumpang dan 60,75 pesawat, hari Jumat dengan rata-rata pergerakan
adalah 4225,5 penumpang dan 29,5 pesawat, serta hari Senin dengan rata-rata pergerakan
4168,8 penumpang dan 59,2 pesawat adalah hari di mana pergerakan penumpang paling
tinggi, sehingga dilakukan pengambilan data parkir pada hari Senin, 30 Januari 2017, Selasa,
31 Januari 2017, Rabu, 1 Februari 2017 dan Jumat, 3 Februari 2017.
5.5.1. Akumulasi Parkir
Salah satu karakteristik yang menentukan dalam menganalisis perparkiran di Bandar
Udara El Tari Kupang adalah akumulasi parkir. Dari menganalisis akumulasi parkir, dapat
diketahui berapa banyak jumlah kendaraan yang menggunakan area parkir Bandara El Tari
Kupang dalam rentang waktu tiap jam dalam sehari.
Gambar 5.24 Akumulasi parkir mobil
Akumulasi parkir mobil maksimum di Bandar Udara El Tari Kupang terjadi pada
hari Selasa dengan jumlah kendaraan maksimum yang parkir berada pada rentang pukul
0
50
100
150
200
250
300
Jum
lah
Ken
dara
an
Jam
Akumulasi Parkir Mobil Senin Akumulasi Parkir Mobil Selasa
Akumulasi Parkir Mobil Rabu Akumulasi Parkir Mobil Jumat
Jumlah Petak Parkir
65
12.00-13.00 yaitu sebanyak 281 unit. Sedangkan akumulasi parkir mobil pada hari Senin,
Rabu dan Jumat di Bandar Udara El Tari Kupang akumulasi parkir maksimum terjadi pada
rentang pukul 12.00-13.00 secara berturut-turut adalah sebanyak 250, 204, dan 234 unit. Hal
ini terjadi karena pada rentang waktu pukul 10.00-15.00 banyak aktivitas penerbangan
nasional yang dilakukan oleh pesawat-pesawat besar seperti Boeing 737-800 (738) dan
Airbus A320 (320) yang jumlahnya mencapai 12-14 pesawat baik itu kedatangan maupun
keberangkatan di Bandar Udara El Tari Kupang.
Gambar 5.25 Akumulasi parkir sepeda motor
Akumulasi parkir sepeda motor maksimum di Bandar Udara El Tari Kupang terjadi
pada hari Selasa dengan jumlah kendaraan maksimum yang parkir berada pada rentang
pukul 13.00-14.00 yaitu sebanyak 294 kendaraan. Sedangkan akumulasi maksimum parkir
sepeda motor pada hari Senin, Rabu, dan Jumat secara berturut turut adalah 240 kendaraan
pukul 14:00-15:00, 122 kendaraan pukul 08:00-09:00, dan 173 kendaraan pukul 12:00-
13:00.
Akumulasi parkir maksimum untuk sepeda motor juga umumnya terjadi pada pukul
12.00 sampai 15.00 dikarenakan banyaknya pergerakan pesawat dengan jalur penerbangan
nasional seperti tipe Boeing 737-800 (738) dan Airbus A320 (320) pada rentang waktu
tersebut. Namun pada hari Rabu akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 08.00
09.00 dan cenderung datar hingga pukul 15.00, hal ini dikarenakan pada saat itu terjadi hujan
0
100
200
300
400
500
600
Jum
lah
Ken
dara
an
Jam
Akumulasi Parkir Sepeda Motor Senin Akumulasi Parkir Sepeda Motor Selasa
Akumulasi Parkir Sepeda Motor Rabu Akumulasi Parkir Sepeda Motor Jumay
Kapasitas Parkir Sepeda Motor
66
sehingga para penumpang lebih memilih menggunakan mobil untuk keluar maupun masuk
ke bandara.
Dari data terlihat bahwa selalu ada data awal dan data akhir dari kendaraan yang
diparkir. Data awal ini menunjukkan bahwa ada kendaraan yang masuk sebelum hari
pengamatan (sebelum pukul 00:00). Data akhir menunjukkan bahwa masih ada kendaraan
yang masih berada di area parkir sampai berakhirnya hari pengamatan (pukul 24:00).
5.5.2. Volume Parkir Kendaraan
Volume parkir kendaraan merupakan jumlah kendaraan yang telah menggunakan
ruang parkir pada area parkir bandara El Tari Kupang. Volume parkir dihitung dengan
menjumlahkan semua kendaraan baik itu mobil maupun sepeda motor yang masuk pada area
parkir yang mengindikasikan total kendaraan yang parkir dalam sehari, yaitu pada hari
Selasa dan Rabu.
Gambar 5.26 Volume parkir mobil
Volume parkir mobil paling banyak terjadi pada hari Selasa dengan jumlah mobil
yang masuk sebanyak 2779 unit, sedangkan jumlah mobil yang masuk pada hari Senin, Rabu
dan Jumat secara berturut-turut adalah 2236 unit, 2143 unit, dan 1915 unit.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Jum
lah
Ken
dara
an
Jam
Volume Parkir Mobil Senin Volume Parkir Mobil Selasa
Volume Parkir Mobil Rabu Volume Parkir Mobil Jumat
67
Gambar 5.27 Volume parkir sepeda motor
Volume parkir sepeda motor paling banyak terjadi pada hari Selasa dengan jumlah
sepeda motor yang masuk sebanyak 2098 unit, sedangkan jumlah sepeda motor yang masuk
pada hari Senin, Rabu dan Jumat secara berturut-turut adalah 1631 unit, 843 unit, dan 1196
unit.
Volume kendaraan yang paling banyak telah menggunakan ruang parkir terjadi
pada hari Selasa dengan jumlah mobil sebanyak 2779 unit dan sepeda motor sebanyak 2098
unit. Ini terjadi karena jumlah pergerakan penumpang Bandar udara El Tari Kupang pada
hari Selasa juga yang lebih tinggi dari hari lainnya.
5.5.3. Durasi Parkir
Durasi parkir menggambarkan lamanya waktu suatu kendaraan dalam menggunakan
area parkir. Durasi parkir dalam kajian ini dibagi menjadi 3,yaitu :
a. Parkir Jangka Pendek (Short Term)
Menggambarkan lamanya kendaraan yang parkir mulai dari 0-2 jam
b. Parkir Jangka Menengah (Medium Term)
Menggambarkan lamanya kendaraan yang parkir mulai dari 2-5 jam
c. Parkir Jangka Panjang (Long Term)
Menggambarkan lamanya kendaraan yang parkir lebih dari 5 jam
0
500
1000
1500
2000
2500
Jum
lah
Ken
dara
an
Jam
Volume Parkir Sepeda Motor Senin Volume Parkir Sepeda Motor Selasa
Volume Parkir Sepeda Motor Rabu Volume Parkir Sepeda Motor Jumat
68
Gambar 5.28 Penggolongan durasi parkir kendaraan
Pada hari Senin, kendaraan yang masuk dalam parkir jangka pendek, menengah dan
panjang secara berturut-turut sebanyak 84,87%, 8,87%, dan 6,26% untuk mobil sedangkan
untuk sepeda motor sebanyak 80,98%, 13,02%, dan 6,01%.
Pada hari Selasa, kendaraan yang masuk dalam parkir jangka pendek, menengah dan
panjang secara berturut-turut sebanyak 89,65%, 5,98%, dan 4,37% untuk mobil sedangkan
untuk sepeda motor sebanyak 82,75%, 10,04%, dan 7,21%.
Pada hari Rabu, kendaraan yang masuk dalam parkir jangka pendek, menengah dan
panjang secara berturut-turut sebanyak 87,88%, 7,59%, dan 4,53% untuk mobil sedangkan
untuk sepeda motor sebanyak 75,41%, 15,31%, dan 9,28%.
Pada hari Jumat, kendaraan yang masuk dalam parkir jangka pendek, menengah dan
panjang secara berturut-turut sebanyak 85,19%, 9,38%, dan 5,43% untuk mobil sedangkan
untuk sepeda motor sebanyak 80,07%, 13,37%, dan 6,56%.
Dari gambar di atas menggambarkan bahwa kendaraan yang termasuk dalam parkir
jangka pendek mendominasi bila dibandingkan dengan parkir jangka menengah dan jangka
panjang. Ini menggambarkan bahwa tingkat pergantian parkir kendaraan di Bandar Udara
El Tari cukup tinggi. Dalam kenyataan kendaraan yang menggunakan area parkir melewati
1 jam akan dikenai penambahan tarif secara progresif Rp.1000,- untuk setiap jam.
84.8780.98
89.6582.75
87.88
75.41
85.1980.07
8.87 13.025.98
10.047.59
15.319.38 13.37
6.26 6.014.37 7.21 4.53
9.285.43 6.56
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Mobil SepedaMotor
Mobil SepedaMotor
Mobil SepedaMotor
Mobil SepedaMotor
Senin Selasa Rabu Jumat
JUM
LA
H K
EN
DA
RA
AN
(%)
HARI
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
69
Gambar 5.29 Durasi parkir rata-rata kendaraan
Durasi parkir rata-rata untuk mobil lebih rendah jika dibandingkan dengan durasi
parkir sepeda motor. Hal ini dikarenakan tarif parkir mobil yang lebih tinggi dari pada tarif
parkir sepeda motor sehingga membuat pengendara mobil enggan untuk lama-lama berada
dalam kawasan parkir bandara. Tapi secara keseluruhan durasi parkir rata-rata kendaraan
yang parkir di Bandar Udara El Tari Kupang masih relatif rendah karena masih tergolong
parkir jangka pendek (< 2 jam). Dengan kata lain kendaraan yang parkir di bandar Udara El
Tari Kupang memilik mobilitas yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari durasi parkir
jangka pendek yang sangat tinggi. Rata-rata pengunjung bandara datang untuk keperluan
mengantar atau menjemput penumpang saja.
5.5.4. Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh lahan parkir
selama satu jam pelayanan. Dari hasil survei serta analisis data maka dapat diketahui
kapasitas parkir untuk kendaraan yang diparkir adalah seperti pada tabel 5.1.
0.9910.902
1.068 1.034
1.341 1.314
1.519 1.473
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
1.400
1.600
Senin Selasa Rabu Jumat
DUR
ASI
RA
TA-R
ATA
PA
RK
IR
(JA
M/K
END
)
HARI
Mobil Sepeda Motor
70
Tabel 5. 1 Kapasitas Parkir
Hari Rata-Rata Durasi Kapasitas Parkir Jumlah
Penumpang Mobil (jam)
Sepeda Motor (jam)
Mobil (kend/Jam)
Sepeda Motor (kend/jam)
Senin 0.991 1.341 240.217 387.858 4429 Selasa 0.902 1.314 263.973 395.878 4450 Rabu 1.068 1.519 222.788 342.324 4392 Jumat 1.034 1.473 230.184 353.031 4420
Berdasarkan tabel 5.1, banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh lahan parkir
selama satu jam pelayanan pada hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat secara berturut-turut
adalah 240,217 kend/jam, 263,973 kend/jam, 222,788 kend/jam, dan 230,184 kend/jam
untuk mobil sedangkan untuk sepeda motor adalah 387,858 kend/jam, 395,878 kend/jam,
342,324 kend/jam dan 353, 031 kend/jam.
Untuk membuat model kepasitas parkir, maka dibuat hubungan antara kapasitas
parkir dan jumlah pergerakan penumpang pesawat, maka model yang didapatkan dapat
dilihat pada Gambar 5.30 dan Gambar 5.31
Gambar 5.30 Model kapasitas parkir mobil
Berdasarkan Gambar 5.30, diketahui model kapasitas parkir mobil di Bandar Udara
El Tari adalah y= 0,698x 2847,9 dengan hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,8756
yang menunjukkan bahwa pengaruh jumlah pergerakan penumpang terhadap kapasitas
parkir mobil di Bandar Udara El Tari Kupang adalah sebesar 87,56%.
y = 0.698x - 2847.9R² = 0.8756
0.000
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
4380 4390 4400 4410 4420 4430 4440 4450 4460
KA
PASI
TA
S PA
RK
IR (K
EN
D/J
AM
)M
OB
IL
JUMLAH PENUMPANG
71
Gambar 5.31 Model kapasitas parkir sepeda motor
Berdasarkan Gambar 5.31, diketahui model kapasitas parkir sepeda di Bandar Udara
El Tari adalah y= 0,9883x 4001,3 dengan hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,8297
yang menunjukkan bahwa pengaruh jumlah pergerakan penumpang terhadap kapasitas
parkir sepeda motor di Bandar Udara El Tari Kupang adalah sebesar 82,97%.
5.5.5. Pergantian Parkir (Parking Turnover)
Pergantian parkir (Parking Turn Over) menunjukkan tingkat penggunaan ruang
parkir yang diperoleh dengan membagi volume parkir dengan petak parkir yang tersedia
(Romadhona & Ramadhan, 2017).
Gambar 5.32 Pergantian parkir (parking turn over) harian
y = 0.9883x - 4001.3R² = 0.8297
330.000
340.000
350.000
360.000
370.000
380.000
390.000
400.000
4380 4390 4400 4410 4420 4430 4440 4450 4460
KA
PASI
TA
S PA
RK
IR (K
EN
D/J
AM
)SE
PED
A M
OT
OR
JUMLAH PENUMPANG
9.395
11.676
9.0048.046
3.1374.035
1.6212.300
0
2
4
6
8
10
12
14
Senin Selasa Rabu Jumat
TIN
GA
T PE
RG
AN
TIA
N P
AR
KIR
HARI
Mobil Sepeda Motor
72
Gambar 5.32 menunjukkan tingkat pergantian parkir (parking turn over) ada empat
hari Senin, Selasa, Rabu dan Jumat. Dari grafik tersebut terlihat bahwa tingkat pergantian
parkir paling tinggi terjadi pada hari Selasa untuk parkir mobil yaitu dengan 11,676. Artinya
pada hari Selasa, satu petak parkir mobil akan ditempati oleh 11,767 unit mobil. Sedangkan
untuk sepeda motor tingkat pergantian paling tinggi terjadi pada hari Selasa dengan 4,035,
yang artinya pada hari Selasa, satu petak parkir sepeda motor akan ditempati 4,035 unit
sepeda motor.
5.5.6. Indeks Parkir
Indeks parkir merupakan perbandingan antara akumulasi parkir dengan jumlah petak
parkir yang tersedia (Wikrama, 2010). Indeks parkir dilakukan untuk mengetahui persentase
jumlah ruang parkir yang terpakai pada area parkir Bandar Udara El Tari Kupang, apakah
kapasitas ruang parkir yang ada masih bisa menampung jumlah permintaan parkir.
Gambar 5.33 Indeks parkir mobil
Gambar 5.33 menunjukkan indeks parkir harian mobil pada hari Selasa dan Rabu
dengan interval waktu setiap satu jam. Indeks parkir pada hari Selasa adalah yang tertinggi
bila dibandingkan dengan indeks parkir pada hari Senin, Rabu, dan Jumat, yaitu dengan
indeks parkir sebesar 118,07% pada pukul 12:00-13:00. Sedangkan indeks parkir maksimum
pada hari Senin, Rabu dan Jumat adalah 105,04%, (pukul 12:00-13:00), 85,71% (pukul
12:00-13:00), dan 98,32% (pukul 12:00-13:00) . Dari gambar 5.33 juga bisa digambarkan
bahwa mulai pukul 16.00 dan seterusnya indeks parkir cenderung menurun drastis, hal ini
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
140.00%
Jum
lah
Ken
dara
an
Jam
Indeks Parkir Mobil Senin Indeks Parkir Mobil Selasa
Indeks Parkir Mobil Rabu Indeks Parkir Mobil Jumat
73
dikarenakan mulai jam 15.00 pesawat yang mendominasi pergerakan dari dan ke Bandar
Udara El Tari adalah pesawat dengan tujuan lokal NTT seperti AT72 maupun F50, itu pun
jumlahnya hanya 2-3 pesawat.
Dengan indeks parkir yang melebihi 100% menggambarkan bahwa seluruh area
parkir dipenuhi kendaraan (mobil) bahkan sebagian harus parkir di tempat yang tidak
seharusnya digunakan sebagai tempat parkir.
Gambar 5.34 Indeks parkir sepeda motor
Gambar 5.34 menunjukkan indeks parkir harian sepeda motor pada hari Senin,
Selasa, Rabu, dan Jumat dengan interval waktu setiap satu jam. Indeks parkir pada hari
Selasa adalah yang tertinggi bila dibandingkan dengan hari lainnya. Pada hari Selasa mulai
indeks parkir maksimum sepeda motor yaitu mencapai 56,54% pada pukul 13:00-14:00.
Sedangkan pada hari Senin, Rabu dan Jumat indeks parkir maksimum secara berturut-turut
adalah sebesar 46,15% (pukul 14:00-15:00), 23,46% (pukul 08:00-09:00) dan 33,27%
(pukul 12:00-13:00) . Indeks parkir sepeda motor yang kecil ini menggambarkan kapasitas
parkir untuk sepeda motor masih sangat cukup untuk menampung sepeda motor yang masuk
ke Bandar Udara El Tari Kupang.
Gambar 5.33 dan gambar 5.34 menggambarkan trend parkir sepeda motor dan mobil
yang bentuknya sedikit berbeda, dimana trend parkir sepeda motor bentuknya sedikit lebih
terbuka dibandingkan dengan trend parkir mobil, hal ini disebabkan karena banyaknya mobil
yang masuk kawasan bandara dengan hanya mengantar maupun menjemput penumpang dan
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
Jum
lah
Ken
dara
an
Jam
Indeks Parkir Sepeda Motor Senin Indeks Parkir Sepeda Motor Selasa
Indeks Parkir Sepeda Motor Rabu Indeks Parkir Sepeda Motor Jumat
74
langsung keluar meninggalkan kawasan bandara El Tari, sehingga untuk mobil yang masuk
ke kawasan bandara El Tari belum pasti masuk juga ke area parkir kendaraan tapi hanya
sebatas melintas di jalur sirkulasi, sedangkan untuk sepeda motor yang masuk ke kawasan
bandara El Tari pasti memarkirkan kendaraannya di tempat parkir sehingga tingkat
penggunaan parkirnya lebih terbuka.
Tabel 5. 2 Jadwal Keberangkatan Pesawat Harian Waktu
Kebrangkatan Tujuan Penerbangan Maskapai Tipe Pesawat
6:00 AM Jakarta (HLP)
Batik Air 738 6:00 AM Jakarta (CGK)
Batik Air 32A 6:00 AM Surabaya (SUB)
Lion Air B739 (PK-LFS)
6:00 AM Tambolaka (TMC)
Wings Air ATR 6:00 AM Waingapu (WGP)
Wings Air AT76 (PK-WGU)
6:00 AM Ruteng (RTG)
Nam Air F50 6:00 AM Ruteng (RTG)
Nam Air F50 6:10 AM Larantuka (LKA)
TransNusa AT76 (PK-TNF)
6:15 AM Ende (ENE)
Wings Air AT76 (PK-WGG)
6:30 AM Ende (ENE)
KalStar Aviation EMJ 6:30 AM Surabaya (SUB)
Garuda Indonesia B738 (PK-GFX)
7:15 AM Maumere (MOF)
Wings Air AT76 (PK-WGU)
8:00 AM Jakarta (CGK)
Batik Air B738 (PK-LBZ)
8:01 AM Jakarta (CGK)
Batik Air B738 (PK-LBZ)
8:30 AM Bajawa (BJW)
TransNusa AT76 (PK-TNF)
9:10 AM Bajawa (BJW)
Wings Air ATR 9:10 AM Alor Island (ARD)
Wings Air AT76 (PK-WGQ)
9:35 AM Tambolaka (TMC)
Garuda Indonesia CRJX (PK-GRH)
9:35 AM Alor Island (ARD)
Nam Air F50 9:50 AM Atambua (ABU)
Wings Air AT76 (PK-WGU)
10:00 AM Surabaya (SUB)
Citilink A320 (PK-GLR)
11:05 AM Surabaya (SUB)
Lion Air B739 (PK-LGJ)
11:20 AM Waingapu (WGP)
TransNusa AT76 (PK-TNF)
11:20 AM Waingapu (WGP)
Nam Air F50 11:50 AM Atambua (ABU)
Wings Air AT76 (PK-WGU)
12:05 PM - Nam Air F50 12:15 PM Alor Island (ARD)
Wings Air AT76 (PK-WGQ)
1:05 PM Ende (ENE)
Garuda Indonesia AT7 1:15 PM Maumere (MOF)
Nam Air 735 1:20 PM Jakarta (HLP)
Batik Air A320 (PK-LAT)
1:25 PM Maumere (MOF)
Nam Air 735 1:30 PM Maumere (MOF)
Nam Air 735 1:35 PM Denpasar (DPS)
Garuda Indonesia B738 (PK-GFZ)
2:20 PM Ende (ENE)
TransNusa AT76 (PK-TNF)
75
Waktu Kebrangkatan
Tujuan Penerbangan Maskapai Tipe Pesawat
2:20 PM Alor Island (ARD)
Nam Air F50 2:55 PM Surabaya (SUB)
Sriwijaya Air B738 (PK-CME)
3:05 PM Surabaya (SUB)
Lion Air B739 (PK-LGZ)
3:10 PM Rote Island (RTI)
Wings Air AT76 (PK-WHR)
4:25 PM Makassar (UPG)
KalStar Aviation EMJ 4:35 PM Denpasar (DPS)
Lion Air B738 (PK-LKQ)
6:50 PM Jakarta (CGK)
Garuda Indonesia CRK
Sumber : flightradar24, 1 April 2017
Tabel 5. 3 Jadwal Kedatangan Pesawat Harian Waktu
Kedatanagan Asal Penerabangan Maskapai Tipe Pesawat
7:10 AM Jakarta (CGK)
Batik Air B738 (PK-LBZ)
8:00 AM Larantuka (LKA)
TransNusa AT76 (PK-TNF)
8:45 AM Waingapu (WGP)
Wings Air AT76 (PK-WGQ)
8:50 AM Jakarta (CGK)
Garuda Indonesia CRJX (PK-GRH)
9:05 AM Ende (ENE)
Nam Air F50 9:10 AM Ruteng (RTG)
Nam Air F50 9:25 AM Tambolaka (TMC)
Wings Air ATR 9:30 AM Surabaya (SUB)
Citilink A320 (PK-GLR)
10:00 AM Surabaya (SUB)
Lion Air B739 (PK-LGJ)
10:40 AM Denpasar (DPS)
Lion Air B738 (PK-LKQ)
10:50 AM Bajawa (BJW)
TransNusa AT76 (PK-TNF)
11:25 AM Alor Island (ARD)
Wings Air AT76 (PK-WGQ)
11:40 AM Alor Island (ARD)
Nam Air F50 11:45 AM Atambua (ABU)
Wings Air AT76 (PK-WGU)
11:50 AM Ende (ENE)
Garuda Indonesia AT7 12:40 PM Jakarta (HLP)
Batik Air 738 12:40 PM Jakarta (CGK)
Batik Air 32A 12:45 PM Maumere (MOF)
Nam Air 735 12:50 PM Denpasar (DPS)
Garuda Indonesia B738 (PK-GFZ)
12:55 PM Maumere (MOF)
Nam Air 735 1:40 PM Waingapu (WGP)
TransNusa AT76 (PK-TNF)
1:40 PM Waingapu (WGP)
Nam Air F50 1:45 PM Atambua (ABU)
Wings Air ATR 1:45 PM Surabaya (SUB)
Sriwijaya Air B738 (PK-CME)
1:50 PM - Nam Air F50 2:05 PM Bajawa (BJW)
Wings Air ATR 2:25 PM Surabaya (SUB)
Lion Air B739 (PK-LGZ)
2:35 PM Maumere (MOF)
Wings Air AT76 (PK-WHR)
2:40 PM Alor Island (ARD)
Wings Air AT76 (PK-WGQ)
3:35 PM Ende (ENE)
KalStar Aviation EMJ 4:00 PM Tambolaka (TMC)
Garuda Indonesia CRK 4:20 PM Ende (ENE)
TransNusa AT76 (PK-TNF)
76
Waktu Kedatanagan Asal Penerabangan Maskapai Tipe Pesawat
4:20 PM Alor Island (ARD)
Nam Air F50
4:35 PM Ende (ENE)
Wings Air ATR 4:35 PM Rote Island (RTI)
Wings Air AT76 (PK-WHR)
4:55 PM Larantuka (LKA)
Wings Air ATR 7:35 PM Makassar (UPG)
KalStar Aviation EMJ 9:15 PM Surabaya (SUB)
Garuda Indonesia 738 10:05 PM Jakarta (HLP)
Batik Air 32A 10:05 PM Surabaya (SUB)
Lion Airlines 739
Sumber : flightradar24, 2 April 2017
Dari trend yang digambarkan ada gambar 5.33 dan gambar 5.34, dapat digambarkan
indeks parkir mulai meningkat tajam mulai pada pukul 06.00, dan sampai puncaknya pada
pukul 13.00 berhubungan erat dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat yang
pada tabel 5.2 dan tabel 5.3 yang menunjukkan banyaknya penerbangan dengan rute nasional
yang beraktivitas pada rentang waktu tersebut sehingga mengakibatkan tingkat penggunaan
parkir kendaraan yang ada di bandara El Tari semakin meningkat.
Namun keadaan ini tidak sepenuhnya menggambarkan keadaan di lapangan, karena
tidak semua mobil parkir pada tempat yang semestinya seperti yang ditunjukkan pada
gambar 5.38. Banyak mobil yang parkir di depan hall kedatangan dan ada pula yang parkir
pada sisi jalur kendaraan sehingga lebar lajur untuk kendaraan menjadi berkurang.
Gambar 5. 35 Mobil yang parkir di area sekitar hall kedatangan
77
Gambar 5. 36 Mobil yang parkir di tepi jalur sirkulasi
Gambar 5. 37 Taksi yang parkir di jalur sirkulasi
78
Gambar 5. 38 Area parkir mobil saat indeks parkir > 100%
Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka karakteristik parkir di bandara El Tari
secara keseluruhan ditunjukkan pada tabel 5.4
Tabel 5. 4 Karakteristik Parkir Karakteristik Parkir Maksimum 1. Akumulasi parkir
a. Mobil b. Sepeda Motor
2. Volume parkir a. Mobil b. Sepeda Motor
3. Durasi parkir a. Mobil b. Sepeda Motor
4. Kapasitas parkir a. Mobil b. Sepeda Motor
5. Tingkat pergantian parkir a. Mobil b. Sepeda Motor
6. Indeks parkir a. Mobil b. Sepeda Motor
281 kendaraan (pukul 12.00-13.00) 294 kendaraan (pukul 13.00-14.00) 2779 kendaraan 2098 kendaraan 1,068 jam/kendaraan 1,519 jam/kendaraan 263,97 kendaraan/jam 395,78 kendaraan/jam 11,676 kendaraan/petak parkir/hari 4,035 kendaraan/petak parkir/hari 112,19% (pukul 12.00-13.00) 56,54% (pukul 13.00-14.00)
Gam
bar 5.37
Area larangan parkir yang biasa digunakansebagai tempat parkir
Gambar 5.35
Keterangan :
Gam
bar 5.36
Kantor AP1Terminal
a
79
5.6.Analisis Kebutuhan Ruang Parkir
Persentase pertumbuhan pergerakan penumpang di Bandar Udara El Tari Kupang
dijadikan variabel prediksi kebutuhan ruang parkir karena pada SNI 03-7046-2004 tentang
Terminal Penumpang Bandar Udara satu-satunya variabel yang menentukan jumlah lot
parkir bandara adalah jumlah penumpang, serta di Bandar Udara El Tari sendiri tidak
terdapat sarana untuk keperluan lainnya seperti sarana hiburan sehingga mayoritas
pengunjung yang datang ke Bandar Udara El Tari hanya untuk keperluan mengantar maupun
menjemput penumpang, sehingga tinggi rendahnya pergerakan penumpang pesawat menjadi
faktor paling dominan yang mempengaruhi kebutuhan ruang parkir di Bandar Udara El Tari
Kupang.
Tabel 5.5 Pertumbuhan Penumpang
Tahun Jumlah Penumpang
Datang Pergi Transit Total Tumbuh 2010 430954 490747 30940 952641 2011 560633 578879 39103 1178615 23.72% 2012 613125 658723 42171 1314019 11.49% 2013 672208 693671 3621 1369500 4.22% 2014 632004 662478 54668 1349150 -1.49% 2015 723506 728979 61762 1514247 12.24% 2016 957449 906281 78206 1941936 28.24%
Rata - Rata 13.07% Dari jumlah pertumbuhan pergerakan penumpang tahunan dapat diketahui bahwa
rata-rata pertumbuhan pergerakan penumpang di Bandar Udara El Tari Kupang adalah
sebesar 13,07%. Namun dari sisi pertumbuhan penumpang, perlu juga dilihat persentase
pertumbuhan PDRB di kota Kupang, karena pada dasarnya peningkatan penggunaan jasa
transportasi udara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan perkembangan ekonomi di suatu
wilayah.
Tabel 5.6 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi NTT
Tahun PDRB (Juta Rupiah)
Tumbuh (%)
2010 43846608.66 2011 48815240.28 11.33% 2012 54893145.45 12.45% 2013 61325255.19 11.72% 2014 68598499.72 11.86% 2015 76432477.35 11.42%
Rata-rata 11.76% Sumber : BPS Provinsi NTT, 2016
80
Pada tabel 5.6 menunjukkan rata-rata laju pertumbuhan PDRB provinsi NTT adalah
11,76% per tahun lebih cocok digunakan untuk prediksi karena ada beberapa pengaruh
pertumbuhan dari berbagai lapangan usaha di Provinsi NTT (perdagangan, pengangkutan,
hotel, dll). Perkembangan ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari PDRB yaitu jumlah nilai
barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian (Birka, Admaja,
Djakfar , & Suharyanto , 2014).
Untuk memprediksi jumlah penumpang di tahun mendatang berdasarkan laju
pertumbuhan PDRB, maka akan dilakukan menggunakan rumus :
Pi = Pn (1 + i)n (5-1)
dengan
Pn = Jumlah penumpang pada tahun awal
Pi = Jumlah penumpang pada tahun ke-i
i = Persentase kenaikan tahunan
n = 1,
Kebutuhan Ruang Parkir (KRP) kendaraan dihitung dengan menggunakan cara
Direktorat Jendral Perhubungan Darat yaitu dengan menggunakan rumus :
KRP = F1 x F2 x VPH (5-2)
dengan :
KRP = Kebutuhan Ruang Parkir (SRP)
F1 = Faktor Akumulasi
F2 = Faktor Fluktuasi (1,10)
VPH = Volume parkir harian pada suatu pengamatan
Faktor akumulasi didapatkan dari hasil pembagian akumulasi kendaraan maksimum
dengan volume parkir harian.
Tabel 5.7 KRP Kondisi Eksisting
Hari
VPH F1
F2
KRP
Mobil Sepeda Motor Mobil Sepeda
Motor Mobil (SRP)
Sepeda Motor (SRP)
Senin 2236 1631 0.112 0.147 1.10 275 264 Selasa 2779 2098 0.101 0.140 1.10 310 324 Rabu 2143 843 0.095 0.145 1.10 225 135
Kamis 1915 1196 0.122 0.145 1.10 258 191
Pada kondisi eksisting, KRP mobil pada hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat secara
berturut-turut adalah 275 SRP, 310 SRP, 225 SRP, dan 258 SRP, sedangkan KRP sepeda
81
motor pada hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat secara berturut-turut adalah 264 SRP, 324
SRP, 135 SRP, dan 191 SRP. Untuk memprediksi Kebutuhan Ruang Parkir (KRP) di masa
mendatang, dibuatkan model yang merupakan hubungan antara KRP dan jumlah pergerakan
penumpang.
Gambar 5.39 Hubungan kebutuhan ruang parkir mobil dan penumpang pesawat
Gambar 5.40 Hubungan kebutuhan ruang parkir sepeda motor dan penumpang pesawat
Dari gambar 5.39 dan 5.40 didapatkan model yang dihasilkan dari hubungan
kebutuhan ruang parkir dan jumlah penumpang di Bandar Udara El Tari Kupang adalah y =
1,463x 6203,6 dengan determinasi (R2) 0,9881 untuk mobil dan y = 3,3449x 14565
y = 1.463x - 6203.6R² = 0.9881
0
50
100
150
200
250
300
350
4380 4390 4400 4410 4420 4430 4440 4450 4460
KR
P M
OB
IL
JUMLAH PENUMPANG
y = 3.3449x - 14565R² = 0.9454
0
50
100
150
200
250
300
350
4380 4390 4400 4410 4420 4430 4440 4450 4460
KR
P SE
PED
A M
OTO
R
JUMLAH PENUMPANG
82
dengan koefisien determinasi (R2) 0,9454 untuk sepeda motor. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas pengguna parkir mobil dan sepeda motor ke Bandar Udara El Tari hanya untuk
mengantar maupun menjemput penumpang.
Dengan memprediksi jumlah pergerakan penumpang harian hingga 10 tahun
mendatang, maka dengan menggunakan model yang ditunjukkan pada gambar 5.39 dan 5.40
didapatkan KRP mobil dan sepeda motor yang dibutuhkan. Jumlah pergerakan penumpang
harian adalah yang pergerakan tertinggi di antara hari survei parkir, yaitu hari Selasa, 31
Januari 2017 dengan jumlah penumpang sebanyak 4450 penumpang.
Tabel 5.8 Prediksi KRP 10 Tahun Mendatang
Tahun Penumpang (Jiwa)
KRP Mobil (SRP)
Sepeda Motor (SRP)
2017 4450 310 324 2018 4973.15 346 362 2019 5557.79 387 405 2020 6211.17 433 452 2021 6941.36 484 505 2022 7757.39 540 565 2023 8669.35 604 631 2024 9688.53 675 705 2025 10827.52 754 788 2026 12100.41 843 881 2027 13522.94 942 985
Dari tabel 5.8 di dapatkan Kebutuhan Ruang Parkir pada tahun 2027 adalah 8700
SRP untuk mobil dan 9092 SRP untuk sepeda motor. Langkah alternatif untuk melayani
kebutuhan ruang parkir di tahun 2027 adalah dengan menerapkan tarif dasar parkir yang
berbeda antara jam puncak (12.00-14.00) dan jam lainnya. Dengan tarif parkir yang lebih
tinggi pada jam puncak bisa berdampak pada para pengguna parkir pada jam puncak lebih
cepat bergegas untuk meninggalkan lokasi parkir.
Alternatif lainnya adalah dengan pembangunan area parkir baru yang direncanakan
dengan dimensi kendaraan menurut (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998) dengan
0,75 x 2 meter untuk sepeda motor dan 2,5 x 5 meter untuk mobil, serta menggunakan lebar
gang 1,6 meter untuk sepeda motor dan 8 meter untuk mobil. Selain itu, dilakukan
perhitungan luas lahan menggunakan pola parkir 90o untuk menghemat kebutuhan lahan
yang ada.
83
Tabel 5.9 Prediksi Luas Kebutuhan Parkir tahun 2047
Kendaraan Panjang Gang (m)
KRP (SRP)
Luas Lahan (m2)
Mobil 2355.12 942 25906.31 Sepeda Motor 738.44 985 2658.40
Luas Total 28564.71
Pada Tabel 5.9 luas lahan yang digunakan adalah 28564,21 m2 tanpa
memperhitungkan panjang jalur sirkulasi. Sehubungan dengan kebijakan baru dari PT.
Angkasa Pura I (Persero) dan PRIMKOPAU El Tari bahwa akan dilakukan penataan dan
perluasan area parkir Bandar Udara El Tari Kupang, maka perencanaan kebutuhan lahan
parkir dilakukan berdasarkan ketersediaan lahan yang ada. Lahan parkir akan dibangun di
kawasan kosong yang ada di bagian utara Bandar Udara El Tari Kupang dengan
pertimbangan fasilitas parkir yang terletak di daerah pinggiran bandara bisa lebih efisien
digunakan untuk mengurangi kemacetan dan hambatan karena mengurangi beban lalu lintas
pada jalur sirkulasi yang berada dekat bandara (Qin, 2017).
Luas lahan parkir eksisting di Bandar Udara El Tari adalah 9240 m2, yang berarti
luas lahan parkir yang dibutuhkan adalah 19324,71 m2. Tersedia lahan kosong yang
dikerjasamakan antara Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara El Tari dan PRIMKOPAU El
Tari dengan luas 72.910 m2 yang bisa dijadikan taman parkir baru sehingga fasilitas parkir
akan dapat menampung kendaraan parkir pada tahun 2027. Rekomendasi layout untuk
penambahan luasan taman parkir ditunjukkan pada gambar 5.41. Tempat parkir sepeda
motor dipindahkan ke taman parkir yang baru seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.41,
karena hal ini mempertimbangkan kelancaran sirkulasi mobil yang bisa mencapai semua
area tanpa harus keluar pintu keluar. Tempat parkir sepeda motor yang lama diubah
fungsinya menjadi tempat parkir mobil T4, sehingga taman parkir yang lama semuanya
digunakan sebagai tempat parkir mobil. Difungsikan kembali jalur sirkulasi di antara parkir
mobil T3 dan T4 yang sebelumnya digunakan sebagai tempat parkir sepeda.
Dari hasil perhitungan dengan luasan serta jumlah SRP yang ada, maka diketahui
bahwa untuk perencanaan kawasan parkir yang baru adalah perencanaan alternatif taman
parkir baru untuk kawasan parkir mobil T1 memiliki luas 26770 m2, kawasan parkir sepeda
motor memiliki luas 3175 m2, kawasan parkir bus/truck memiliki luas 5614 m2 dengan luas
total yang nantinya akan mencapai 44.799 m2 akan mampu menampung kendaraan parkir
sampai 10 tahun mendatang.
84
G
amba
r 5.4
1 La
yout
pen
amba
han
wila
yah
park
ir ke
ndar
aan
Ban
dara
El T
ari K
upan
g Ka
ntor
AP1
Tem
pat P
arki
r
Mob
ilT5
Jalu
r Par
kir E
ksis
ting
Ren
cana
Jal
ur P
arki
r Bar
u
BMG
Tem
pat
Park
ir
Mob
ilT4
U
Tem
pat
Park
ir
Mob
ilT6
Tem
pat
Park
irM
obil
T7
Ren
cana
Wila
yah
Par
kir B
aru
Tem
pat P
arki
r
Sepe
da M
otor
Pint
u M
asuk
Tem
pat
Park
ir
Mob
ilT2
Tem
pat P
arki
r
Bus/
Truc
k
Term
inal T
empa
t
Park
ir
Mob
ilT3
Tem
pat P
arki
r Mob
il
T1
POS
AUR
I
Pint
u Ke
luar
Ket
eran
gan
:W
ilaya
h P
arki
r Eks
istin
g
Car
go
85
5.7.Importance Performance Analysis (IPA)
Analisa IPA dengan menggunakan diagram kartersius dilakukan untuk mengetahui
atribut pelayanan mana yang memiliki tingkat kepentingan tinggi, tetapi memiliki kinerja
yang belum memuaskan menurut persepsi pengunjung bandara. Hasil rekapitulasi skor
tingkat kepentingan dan kepuasan pelayanan ditampilkan pada tabel 5.10.
Tabel 5. 10 Rekapitulasi Nilai Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Pelayanan
Variabel Rata-Rata
Nilai Kinerja
Rata-Rata Nilai
Kepentingan Penetapan tarif dasar parkir yang optimal (x1) 3.23 4.41
Pembatasan lokasi parkir dengan larangan parkir (x2)
3.46 4.52
Penetapan tarif progresif sesuai dengan durasi parkir (x3)
3.15 3.95
Penetapan sistem karcis (x4) 4.07 4.56 Kemudahan dijangkau oleh pengguna jasa (x5) 3.00 4.07
Kemudahan sirkulasi dan posisi parkir kendaraan (x6)
2.64 4.51
Kemudahan bagi pengguna jasa untuk menemukan kendaraannya (x7)
3.18 4.29
Kebersihan pelataran parkir (x8) 3.23 4.52 Kondisi fisik pelataran parkir (x9) 2.98 4.21 Kapasitas parkir sesuai standar (x10) 2.99 4.29 Luas lahan parkir sesuai standar (x11) 3.24 4.37 Ruang bebas kendaraan yang cukup (x12) 3.33 4.33 Pola parkir yang teratur (x13) 2.91 4.56 Kelancaran sirkulasi, gang, dan modul (x14) 2.97 4.46
Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15)
2.10 4.64
Keamanan kendaraan berserta perlengkapan yang diparkir (x16)
3.07 4.83
Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir (x17)
2.02 4.63
Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir (x18)
1.98 4.63
Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan (x19)
1.92 4.65
Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir (x20)
2.49 4.68
86
Variabel Rata-Rata
Nilai Kinerja
Rata-Rata Nilai
Kepentingan Pos petugas (x21) 3.48 4.60 Lampu penerangan (x22) 3.65 4.68 Pintu keluar dan masuk (x23) 3.55 4.79 Alat pencatat waktu elektronik (x24) 3.33 4.45 Pintu elektronik (x25) 3.27 4.66
Nilai dari tabel 5.10 kemudian diplotkan ke diagram kartesius yang terdiri dari 4
kuadran. Gambar 5.42 menunjukkan nilai tingkat kinerja dan kepentingan yang sudah
diplotkan ke dalam diagram kartesius.
Gambar 5. 42 Diagram kartesisus kuadran IPA
Dari gambar di atas, bias dijelaskan sebagai berikut.
1. Kuadran I (Prioritas Utama)
Atribut pelayanan pada kuadran ini adalah yang mendapatkan perhatian utama, karena
memiliki tingkat kepentingan yang tinggi tetapi memiliki tingkat kepuasan yang rendah.
Atribut pelayanan yang masuk pada kuadran ini adalah :
a. Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan (x19)
x1
x2
x3
x4
x5
x6
x7
x8
x9
x10
x11
x12
x13
x14
x15
x16
x17x18
x19 x20
x21
x22
x23
x24
x25
KUADRAN I KUADRAN II
KUADRAN III KUADRAN IV
87
Para petugas kurang tanggap pada saat pengemudi akan memarkirkan kendaraan,
sehingga sering terjadi hambatan di dalam area parkir pada saat mobil akan masuk
dan keluar dari lokasi parkir.
Gambar 5. 43 Terjadinya hambatan arus kendaraan.
b. Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir (x18)
Pada saat lalu lintas di area parkir terjadi hambatan, para petugas parkir kurang
tanggap pada hal tersebut.
c. Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir
(x17).
Karena penerapan kebijakan sirkulasi parkir yang baru, para pengemudi banyak
yang merasa bingung dengan jalan masuk dan keluar di kawasan parkir namun para
petugas parkir kurang tanggap terhadap kesulitan yang dialami oleh para
pengemudi.
Gambar 5. 44 Kendaraan parkir tidak pada petak parkir
d. Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15)
88
Tidak adanya petugas parkir yang mengawasi pelanggaran parkir di area larangan
parkir, khususnya depan hall kedatangan yang sering kali dijadikan tempat parkir
bagi mobil padahal pada area itu sudah dilengkapi dengan rambu dilarang parkir.
Gambar 5. 45 Kendaraan parkir di area larangan parkir
e. Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir (x20)
Petugas yang kurang memberi respon ketika para pengguna parkir menghadapi
masalah di kawasan parkir.
f. Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan
dengan rambu lalu lintas atau marka jalan (x6)
Marka yang sudah mulai pudar bahkan hilang dan terdapatnya rambu yang tidak
sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Gambar 5.46 Marka yang sudah memudar
89
Gambar 5.47 Rambu petunjuk yang tidak sesuai
g. Pola parkir yang teratur (x13)
Pola parkir yang asal mendapatkan tempat kosong dan parkir, tidak memperhatikan
tata cara parkir yang benar, serta kurangnya pengawasan dari para petugas parkir.
Gambar 5.48 Parkir yang tidak teratur
2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Atribut pelayanan pada kuadran II ini merupakan atribut pelayanan yang memiliki
tingkat kepentingan yang tinggi dan memilik tingkat kepuasan yang tinggi atas
kinerjanya menurut pengunjung parkir. Atribut pelayanan yang masuk pada kuadran ini
adalah :
a. Keamanan kendaraan berserta perlengkapan yang diparkir (x16)
b. Kebersihan pelataran parkir (x8)
c. Pintu elektronik (x25)
90
d. Pos petugas (x21)
e. Pembatasan lokasi parkir dengan larangan parkir (x2)
f. Pintu keluar dan masuk (x23)
g. Lampu penerangan (x22)
h. Penetapan sistem karcis (x4)
3. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Atribut pelayanan yang ada pada kuadran III ini adalah atribut pelayanan yang menurut
para pengunjung memiliki tingkat kepentingan rendah dan memiliki tingkat kepuasan
atas kinerja pelayanan yang rendah juga. Atribut pelayanan yang masuk pada kuadran
ini adalah :
a. Jalur sirkulasi, gang, dan modul yang lancar (x14)
Ketika kendaraan mengantar sampai ke depan hall keberangkatan dan ingin
memarkirkan kendaraannya untuk menjemput penumpang, pengemudi tidak
mempunyai akses ke lokasi parkir mobil paling sebelah timur, sedangkan lokasi
parkir yang lain sudah cukup padat.
b. Kondisi perkerasan parkir (x9)
Terdapat retak-retak pada perkerasan parkir maupun jalur sirkulasi dan gang.
Gambar 5.49 Kondisi perkerasan yang sudah retak
91
Gambar 5. 50 Kondisi perkerasan yang rusak
c. Kapasitas parkir sesuai standar (x10)
Terdapat kesulitan untuk mencari tempat parkir mobil.
Gambar 5.51 Area parkir mobil yang penuh
d. Kemudahan dijangkau oleh pengguna jasa (x5)
Area parkir sepeda motor yang cukup jauh jaraknya dari hall kedatangan.
4. Kuadran IV (Cenderung Berlebihan)
Atribut pelayanan yang masuk pada kuadran ini adalah :
a. Penetapan tarif progresif sesuai dengan durasi parkir (x3)
b. Kemudahan bagi pengguna jasa untuk menemukan kendaraannya (x7)
c. Penetapan tarif dasar parkir yang optimal (x1)
d. Luas lahan parkir sesuai standar (x11)
92
e. Ruang bebas kendaraan yang cukup (x12)
f. Alat pencatat waktu elektronik (x24)
5.8.Analisis Quality Function Deployment (QFD)
Dari hasil Importance Performance Analysis (IPA), maka atribut pelayanan yang
masuk pada kuadran I selanjutnya akan menjadi data masukan pada Quality Function
Deployment (QFD). Atribut-atribut pelayanan yang dimaksud adalah :
- Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan (x19)
- Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir (x18)
- Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir (x17)
- Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15)
- Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir (x20)
- Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan
rambu lalu lintas atau marka jalan (x6)
- Pola parkir yang teratur (x13)
Adapun tahapan selanjutnya yang harus dilakukan yaitu melakukan Analisa Quality
Function Deployment (QFD) mengetahui langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan kinerja dari atribut pelayanan itu sehingga lebih memberikan kepuasan
yang lebih kepada pengunjung bandara.
5.8.1. Voice of Customer (VoC)
VoC merupakan atribut diperoleh dari kuadran I yang merupakan hasil dari
Importance Performance Analysis (IPA). VoC ini akan menjadi pertanya kepada pengelola
Parkir Kendaraan Bandar Udara El Tari Kupang.
Tabel 5.11 Data Voice of Customer (VoC) No Voice of Customer
1 Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara
memarkirkan kendaraan (x19)
2 Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di
kawasan parkir (x18)
3 Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi
masuk dan keluar tempat parkir (x17)
4 Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15)
5 Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir
(x20)
93
No Voice of Customer
6
Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir
kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas
atau marka jalan (x6)
7 Pola parkir yang teratur (x13)
5.8.2. Planning Matrix
Terdapat beberapa bagian yang merupakan matriks perencanaan (Planning Matrix),
bagian-bagian yang dimaksud yaitu :
a. Importance to Customer
Nilai rata-rata kepentingan dari atribut pelayanan yang masuk pada kuadran I di
Importance Performance Analysis (IPA) digunakan sebagai nilai Importance to Customer
Tabel 5.12 Nilai Importance to Customer
No Voice of Customer Importance
to Customer
1 Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara
memarkirkan kendaraan (x19) 4,65
2 Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di
kawasan parkir (x18) 4,63
3 Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi
masuk dan keluar tempat parkir (x17) 4,63
4 Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15) 4,64
5 Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir
(x20) 4,68
6
Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir
kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas
atau marka jalan (x6)
4,51
7 Pola parkir yang teratur (x13) 4,56
b. Customer Satisfaction Performance
Nilai rata-rata tingkat kepuasan dari atribut pelayanan yang masuk pada kuadran I di
Importance Performance Analysis (IPA) digunakan sebagai nilai Customer Satisfaction
Performance
94
Tabel 5.13 Nilai Customer Statisfaction Perormance
No Voice of Customer Customer Satisfaction Performance
1 Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan (x19)
1,92
2 Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir (x18)
1,98
3 Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir (x17)
2,02
4 Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15) 2,10 5 Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir
(x20) 2,49
6 Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan (x6)
2,64
7 Pola parkir yang teratur (x13) 2,91
c. Goal
Goal diperoleh dari skor tertinggi rata-rata tingkat kepentingan.seperti yang terlihat
pada tabel 5.14.
Tabel 5.14 Nilai Goal (Sasaran)
No Voice of Customer
Customer
Satisfaction
Performance
Importance to
Customer Goal
1 Kemampuan petugas parkir
mengarahkan tata cara memarkirkan
kendaraan (x19)
1,92 4,65 4,65
2 Kemampuan petugas parkir
mengatur lalu lintas di kawasan
parkir (x18)
1,98 4,63 4,63
3 Kemampuan petugas parkir
memandu pengemudi masuk dan
keluar tempat parkir (x17)
2,02 4,63 4,63
4 Pengawasan parkir terhadap
pelanggaran parkir (x15)
2,10 4,64 4,64
5 Perilaku petugas parkir dalam
menghadapi pemarkir (x20)
2,49 4,68 4,68
95
No Voice of Customer
Customer
Satisfaction
Performance
Importance to
Customer Goal
6 Pelataran parkir diatur sirkulasi dan
posisi parkir kendaraan yang
dinyatakan dengan rambu lalu lintas
atau marka jalan (x6)
2,64 4,51 4,51
7 Pola parkir yang teratur (x13) 2,91 4,56 4,56
d. Improvement Ratio
Improvement Ratio ini diperoleh dari hasil bagi goal dengan rata-rata tingkat
kepuasan pelayanan. Improvement Ratio menunjukkan seberapa besar usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan pelayanan pada kuadran I Importance Performance Analysis (IPA).
Tabel 5.15 Improvement Ratio
No Voice of Customer Goal IR
1 Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan (x19)
4,65 2,42
2 Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir (x18)
4,63 2,34
3 Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir (x17)
4,63 2,29
4 Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15) 4,64 2,22
5 Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir (x20) 4,68 1,88
6 Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan (x6)
4,51 1,71
7 Pola parkir yang teratur (x13) 4,56 1,56
e. Raw Weight
Nilai Raw Weight diperoleh dari hasil perkalian antara Goal dengan Improvement
Ratio yang ditunjukkan pada tabel 5.16.
96
Tabel 5.16 Raw Weight No Voice of Customer Goal IR RW 1 Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata
cara memarkirkan kendaraan (x19) 4,65 2,42 11,26
2 Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir (x18)
4,63 2,34 10,83
3 Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir (x17)
4,63 2,29 10,60
4 Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15)
4,64 2,22 10,29
5 Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir (x20)
4,68 1,88 8,80
6 Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan (x6)
4,51 1,71 7,71
7 Pola parkir yang teratur (x13) 4,56 1,56 7,12
f. Normalized Raw Weight (NRW)
Nilai Normalized Raw Weight (NRW) diperoleh dengan membagi masing-masing
nilai Raw Weight (RW) dengan nilai total RW.
Tabel 5.17 Normalized Raw Weight
No Voice of Customer RW NRW
1 Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara
memarkirkan kendaraan (x19)
11,26 0,17
2 Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di
kawasan parkir (x18)
10,83 0,16
3 Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi
masuk dan keluar tempat parkir (x17)
10,60 0,16
4 Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15) 10,29 0,15
5 Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir
(x20)
8,80 0,13
6 Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir
kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas
atau marka jalan (x6)
7,71 0,12
7 Pola parkir yang teratur (x13) 7,12 0,11
Jumlah 66,61
97
g. Respon Teknis
dari Voice of Customer atau juga yang disebut . diperoleh dari hasil
wawancara terhadap pihak pengelola parkir di Bandar Udara El Tari Kupang. Adapun respon
teknis yang diperloeh adalah :
Tabel 5.18 Respon Teknis No Item Pertanyaan No Tanggapan / Respon Pihak Pengelola 6 Pelataran parkir diatur sirkulasi dan
posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan
1 Melengkapi rambu dan marka jalan 2 Melakukan perawatan rambu dan
marka
13 Pola parkir yang teratur 3 Perbaikan desain sirkulasi dan lahan parkir
15 Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir
4 Melakukan briefing kepada petugas parkir agar lebih tegas terhadap pelanggar parkir
5 Memberlakukan sanksi berupa denda terhadap pelanggar parkir
17 Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir
6 Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir agar memiliki kemampuan memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir
18 Kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir
7 Menambah personil petugas parkir 8 Memberikan pelatihan kepada para
petugas parkir agar memiliki kemampuan dalam mengatur lalu lintas di kawasan parkir
9 Melakukan studi banding ke tempat lain yang memiliki sistem parkir yang baik
19 Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan
10 Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir tentang kemampuan mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan yang baik
20 Perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir
11 Memberikan arahan yang lebih kepada para petugas untuk mengedepankan pelayanan kepada pengguna parkir
98
h. Relation Matrix
Relation Matrix merupakan matriks yang menunjukkan hubungan antara
dan Dalam menentukan hubungan tersebut digunakan empat bentuk hubungan
yaitu :
-
- Hubungan sedang diberi si
-
- Hubungan lemah tidak diberi simbol ( ) dengan bobot 0
Gambar 5.52 Relation matrix
i. Correlation Matrix
Correlation Matrix menggambarkan hubungan antara respon teknis ( ) yang
akan mendapatkan hasil keputusan secara menyeluruh yang ditentukan dalam bentuk-bentuk
hubungan sebagai berikut.
- Hubungan negatif/tidak ada hubungan diberi simbol (-)
- Hubungan positif diberi simbol (+)
- Hubungan sangat positif diberi simbol (++)
Mel
engk
api r
ambu
dan
mar
ka ja
lan
Mel
akuk
an p
eraw
atan
ram
bu d
an m
arka
Perb
aika
n de
sain
sirk
ulas
i dan
laha
n pa
rki
Mel
akuk
an b
riefin
g ke
pada
pet
ugas
par
kir
agar
lebi
h te
gas t
erha
dap
pela
ngga
r par
kir
Mem
berla
kuka
n sa
nksi
beru
pa d
enda
te
rhad
ap p
elan
ggar
par
kir
Mem
berik
an p
elat
ihan
kep
ada
para
pe
tuga
s par
kir a
gar m
emili
ki k
emam
puan
m
eman
du p
enge
mud
i mas
uk d
an k
elua
r te
mpa
t par
kir
Men
amba
h pe
rson
il pe
tuga
s par
kir
Mem
berik
an p
elat
ihan
kep
ada
para
pe
tuga
s par
kir a
gar m
emili
ki k
emam
puan
da
lam
men
gatu
r lal
u lin
tas d
i kaw
asan
pa
rkir
Mel
akuk
an st
udi b
andi
ng k
e te
mpa
t lai
n ya
ng m
emili
ki si
stem
par
kir y
ang
baik
Mem
berik
an p
elat
ihan
kep
ada
para
pe
tuga
s par
kir t
enta
ng k
emam
puan
m
enga
rahk
an ta
ta c
ara
mem
arki
rkan
ke
ndar
aan
yang
bai
k
Mem
berik
an a
raha
n ya
ng le
bih
kepa
da
para
pet
ugas
unt
uk m
enge
depa
nkan
pe
laya
nan
kepa
da p
engg
una
park
ir
Pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan Pola parkir yang teratur Pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir Kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkirKemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas di kawasan parkir Kemampuan petugas parkir mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraanPerilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir
HOW
WHAT
99
Gambar 5.53 Correlation matrix
j. Technical Matrix
Technical Matrix memberi target kinerja yang akan dilakukan untuk mengatasi item
pertanyaan . Target ini ditetapkan berdasarkan item yang diurut
berdasarkan prioritas penanganan. Nilai prioritas ini diperoleh dari Normalized
Contribution.
Secara keseluruhan semua tahapan Quality Function Deployment (QFD) ini bisa
dilihat pada House of Quality (HoQ) pada gambar di bawah ini.
Mel
engk
api r
ambu
dan
mar
ka ja
lan
Mel
akuk
an p
eraw
atan
ram
bu d
an m
arka
Perb
aika
n de
sain
sirk
ulas
i dan
laha
n pa
rki
Mel
akuk
an b
riefin
g ke
pada
pet
ugas
par
kir
agar
lebi
h te
gas t
erha
dap
pela
ngga
r par
kir
Mem
berla
kuka
n sa
nksi
beru
pa d
enda
te
rhad
ap p
elan
ggar
par
kir
Mem
berik
an p
elat
ihan
kep
ada
para
pe
tuga
s par
kir a
gar m
emili
ki k
emam
puan
m
eman
du p
enge
mud
i mas
uk d
an k
elua
r te
mpa
t par
kir
Men
amba
h pe
rson
il pe
tuga
s par
kir
Mem
berik
an p
elat
ihan
kep
ada
para
pe
tuga
s par
kir a
gar m
emili
ki k
emam
puan
da
lam
men
gatu
r lal
u lin
tas d
i kaw
asan
pa
rkir
Mel
akuk
an st
udi b
andi
ng k
e te
mpa
t lai
n ya
ng m
emili
ki si
stem
par
kir y
ang
baik
Mem
berik
an p
elat
ihan
kep
ada
para
pe
tuga
s par
kir t
enta
ng k
emam
puan
m
enga
rahk
an ta
ta c
ara
mem
arki
rkan
ke
ndar
aan
yang
bai
k
Mem
berik
an a
raha
n ya
ng le
bih
kepa
da
para
pet
ugas
unt
uk m
enge
depa
nkan
pe
laya
nan
kepa
da p
engg
una
park
ir
-
+
-
- +++
-
-
-+
+++ +
++
-
-
++-
--
-+
-
++++
--
-
+
-
++
-
++
--
-
-
+
-
+
++
+
-
-
+-
+
-
++
-
- ++
++
10
0
G
amba
r 5.5
4 H
ouse
of q
ualit
y (H
oQ)
Melengkapi rambu dan marka jalan
Melakukan perawatan rambu dan marka
Perbaikan desain sirkulasi dan lahan parki
Melakukan briefing kepada petugas parkiragar lebih tegas terhadap pelanggar parkir
Memberlakukan sanksi berupa denda terhadap pelanggar parkir
Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir agar memiliki kemampuan memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir
Menambah personil petugas parkir
Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir agar memiliki kemampuan dalam mengatur lalu lintas di kawasan parkir
Melakukan studi banding ke tempat lain yang memiliki sistem parkir yang baik
Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir tentang kemampuan mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan yang baik
Memberikan arahan yang lebih kepada para petugas untuk mengedepankan pelayanan kepada pengguna parkir
Importance of Customer
Customer Satisfaction Performance
Raw Weight
Normalized Raw Weight
Pelat
aran
par
kir d
iatur
sirk
ulasi
dan
posis
i par
kir
kend
araa
n ya
ng d
inyat
akan
den
gan
ram
bu la
lu lin
tas
atau
mar
ka ja
lan
4.51
32.
640
7.71
30.
116
Pola
park
ir ya
ng te
ratu
r 4.
555
2.91
37.
124
0.10
7Pe
ngaw
asan
par
kir t
erha
dap
pelan
ggar
an p
arki
r 4.
643
2.09
510
.288
0.15
4K
emam
puan
pet
ugas
par
kir m
eman
du p
enge
mud
i m
asuk
dan
kelu
ar te
mpa
t par
kir
4.62
82.
020
10.6
010.
159
Kem
ampu
an p
etug
as p
arki
r men
gatu
r lalu
linta
s di
kaw
asan
par
kir
4.62
51.
975
10.8
310.
163
Kem
ampu
an p
etug
as p
arki
r men
gara
hkan
tata
car
a m
emar
kirk
an k
enda
raan
4.65
01.
920
11.2
620.
169
Peril
aku
petu
gas p
arki
r dala
m m
engh
adap
i pem
arki
r 4.
680
2.49
08.
796
0.13
2
CO
NTR
IBU
TIO
N15
1512
1110
2112
2114
1813
NO
RMA
LIZE
D C
ON
TRIB
UTI
ON
1.73
71.
604
1.85
31.
699
1.54
43.
342
1.95
13.
414
2.27
63.
043
1.71
7PR
IORI
TAS
710
69
112
51
43
8
HO
W
WH
AT
-
+
-
-++
+-
-
-+
+++
+++
-
-
++-
--
-+
-
++++
--
-
+
-
++
-
++
--
-
-
+
-
+
++
+
-
-
+-
+
- ++
-
-+
+++
101
Berdasarkan nilai Normalized Contribution yang ditunjukkan pada gambar 5.50, maka
ditentukan prioritas penanganan pelayanan parkir sebagai berikut :
1. Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir agar memiliki kemampuan dalam
mengatur lalu lintas di kawasan parkir (3.414).
Hal ini menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap kinerja petugas
parkir terkait dengan kemampuan dalam mengatur lalu lintas. Memberikan pelatihan
pastinya akan menambah kemampuan petugas parkir dan akan membuat petugas parkir
lebih responsif terhadap hambatan-hambatan lalu lintas di kawasan parkir.
2. Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir agar memiliki kemampuan memandu
pengemudi masuk dan keluar tempat parkir (3.342).
Hal ini menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap kinerja petugas
parkir dalam memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir. Memberikan
pelatihan pastinya akan menambah kemampuan para petugas dalam memandu
pengemudi masuk dan keluar tempat parkir dengan lebih baik.
3. Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir tentang kemampuan mengarahkan
tata cara memarkirkan kendaraan yang baik (3.043).
Hal ini menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap kinerja petugas
parkir dalam mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan. Memberikan pelatihan
pastinya akan meningkatkan kualitas petugas parkir dalam mengarahkan tata cara
memarkirkan kendaraan yang baik agar adanya keteraturan dalam memarkirkan
kendaraan.
4. Melakukan studi banding ke tempat lain yang memiliki sistem parkir yang baik (2.276).
Hal ini akan menjawab rendahnya kepuasan pengunjung terhadap kualitas para petugas
parkir dalam mengatur sirkulasi parkir. Dengan melakukan studi banding ke tempat lain
maka akan diadopsi tata cara mengelola parkir yang baik dari segi para petugas dan
fasilitas yang ada.
5. Menambah personil petugas parkir (1.951)
Hal ini akan menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap kemampuan
para petugas parkir dalam mengatur lalu lintas di kawasan parkir. Dengan menambah
personil petugas parkir maka tentunya akan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi
kepada para pengunjung parkir.
6. Perbaikan desain sirkulasi dan lahan parkir (1.853)
Hal ini akan menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap pola parkir
yang teratur. Dengan perbaikan desain sirkulasi dan lahan parkir ini maka pengunjung
102
bandara bisa mendapatkan akses yang lebih mudah ke semua lokasi parkir agar
kapasitas parkir yang ada bisa digunakan lebih optimal lagi.
7. Melengkapi rambu dan marka jalan (1.737)
Hal ini akan menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap fasilitas
pelataran parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan
rambu lalu lintas atau marka jalan. Dengan melengkapi rambu dan marka jalan akan
lebih komunikatif dengan tujuan memandu para pengunjung ke fasilitas yang
diinginkan.
8. Memberikan arahan yang lebih kepada para petugas untuk mengedepankan pelayanan
kepada pengguna parkir (1.717).
Hal ini akan menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap perilaku
petugas parkir dalam menghadapi pemarkir. Dengan memberikan arahan untuk
mengedepankan pelayanan petugas akan lebih responsif lagi dengan kebutuhan para
pengguna parkir dan memberikan kenyamanan yang lebih saat berada dalam fasilitas
parkir.
9. Melakukan briefing kepada petugas parkir agar lebih tegas terhadap pelanggar parkir
(1.699)
Hal ini akan menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap kinerja
petugas parkir dalam pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir. Dengan memberi
briefing kepada para petugas diharapkan para petugas bisa lebih tegas menegur para
pelanggar parkir untuk memarkirkan kendaraan mereka di tempat yang seharusnya.
10. Melakukan perawatan rambu dan marka (1.604)
Hal ini akan menjawab rendahnya kepuasan pengujung bandara terhadap pelataran
parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu
lintas atau marka jalan. Dengan melakukan perawatan rambu dan marka ini pemarkir
akan lebih memahami arah dan tujuan menuju fasilitas parkir yang mereka tuju.
11. Memberlakukan sanksi berupa denda terhadap pelanggar parkir (1.544)
Hal ini akan menjawab rendahnya kepuasan pengunjung bandara terhadap pengawasan
parkir terhadap pelanggaran parkir. Dengan memberikan sanksi berupa denda,
diharapkan para pelanggar parkir akan mendapatkan efek jera untuk melakukan
pelanggaran parkir.
103
5.9.Kebijakan Parkir Elektronik
Pada dasarnya parkir elektronik menitik beratkan pada sistem pembayaran yang
dilakukan dengan cara non-tunai. Sistem parkir elektronik ini akan disertai dengan petugas
parkir yang akan melakukan pendataan kendaraan mana yang parkir dan melewati batas
parkir yang telah ditetapkan. Hal ini karena sistem parkir elektronik merupakan sistem bayar
di muka sehingga pengguna kendaraan harus merencanakan berapa lama mereka akan
parkir.
5.9.1. Skema Operasional
Rekomendasi skema operasional parkir elektronik yang diterapkan adalah sebagai
berikut :
1. Dilakukan booking online melalui website kemudian dimasukkan berapa lama
pengguna kendaraan akan parkir, dengan memasukkan waktu masuk dan waktu keluar.
Ada dua metode parkir electronic yang bisa dilakukan, yaitu :
a. Jika menggunakan metode transfer, setelah menyelesaikan transaksi pembayaran.
pengguna kendaraan akan menerima email konfirmasi berupa QR Code.
b. Jika menggunakan metode kartu kredit cukup memasukkan 3 digit terakhir kartu
kredit di web.
Adapun tarif parkir sesuai dengan yang berlaku saat ini yaitu untuk satu jam pertama
parkir motor Rp. 2000, mobil Rp. 3000, Mobil Box/Truck Rp. 6000, dan angkot/mini
bus Rp. 11.000 dengan biaya tambahan Rp. 1000 untuk tambahan waktu parkir per
jamnya.
2. Saat akan masuk bandara, untuk transaksi transfer menggunakan QR Code yang sudah
dikirim dengan cara scan pada dispenser parkir di gerbang masuk bandara, kemudian
pintu otomatis akan terbuka, sedangkan untuk kartu kredit, cukup memasukkan kartu
kredit pada dispenser dan QR Code akan dicetak kemudian pintu otomatis akan dibuka.
Pintu gerbang dilengkapi dengan VR Sensor yang kemudian akan secara otomatis akan
mengambil pelat nomor kendaraan yang masuk untuk memastikan keamanan
kendaraan.
104
Gambar 5.55 Dispenser parkir
a. Pengguna yang melakukan transaksi dengan metode transfer mendapatkan QR Code
yang dikirim melalui email, saat berada di gerbang masuk bandara melakukan scan QR
Code tersebut pada dispenser parkir, dan kemudian akan mendapatkan tiket parkir.
Gambar 5.56 Scan QR Code
105
b. Pengguna yang melakukan transaksi dengan metode kartu kredit memasukkan kartu
kredit pada dispenser parkir, dan kemudian akan mendapatkan tiket parkir
Gambar 5.57 Masuk dengan kartu kredit
c. Ketika proses scan QR Code maupun transaksi kartu kredit selesai, maka tiket parkir
langsung keluar dari dispenser parkir. Dengan tiket parkir ini juga akan memberikan
informasi area parkir yang kosong.
Gambar 5.58 Mendapatkan QR code untuk masuk
Secara otomatis pintu parkir masuk akan terbuka, dan pengguna dipersilahkan masuk
ke lokasi parkir.
Gambar 5.59 Pintu otomatis terbuka
106
d. Saat akan keluar, cukup dilakukan scan QR Code dari dispenser parkir.
Gambar 5.60 Scan QR Code untuk keluar
kemudian secara otomatis pintu parkir keluar otomatis akan terbuka.
Gambar 5.61 Pintu otomatis terbuka
e. Untuk kenyamanan dan keamanan pengguna kendaraan, menggunakan VR Sensor,
kendaraan yang masuk dan keluar akan dicatat nomor kendaraannya.
Gambar 5. 62 VR Sensor untuk deteksi pelat nomor kendaraan
107
5.9.2. Sistem Data
Untuk mendukung perencanaan kebijakan parkir elektronik ini, maka diperlukan
sistem data sebagai fasilitas penyedia informasi perparkiran yang lebih efektif. Secara garis
besar system data parkir ditunjukkan pada gambar 5.63.
Gambar 5. 63 Diagram sistem data electronic parking
Rancangan laporan parkir ini akan menyediakan informasi parkir sesuai dengan
urutan kronologisnya yang difilter menurut tanggal dan jam masuk kendaraan dengan
menampilkan tanggal parkir , nomor pelat kendaraan, jam masuk kendaraan, operator parkir,
dan biaya parkir yang dikenakan untuk setiap kendaraan.
Data Operator
Jam Keluar
Laporan Sisa Kendaraan
SISTEM KEAMANANPARKIR
No. Pelat Kendaraan
Total Biaya Parkir
Tiket Parkir
QR Code
Jam Masuk
Informasi Tempar ParkirOPERATOR
PENGELOLA
Laporan JumlahKendaraan Parkir
Laporan PenerimaanParkir
Biaya Parkir
PENGEMUDI
108
Halaman ini sengaja dikosongkan
109
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik layanan parkir di Bandar Udara El Tari.
a. Akumulasi parkir maksimum mobil terjadi pada hari Selasa yang ada pada rentang
pukul 12.00-13.00 yaitu sebanyak 281 unit, sedangkan akumulasi parkir maksimum
sepeda motor terjadi pada hari Selasa dengan jumlah kendaraan maksimum yang
parkir berada pada rentang pukul 13.00-14.00 yaitu sebanyak 294 kendaraan. Hal
ini menunjukkan bahwa pergerakan pesawat dengan jalur penerbangan nasional
sangat berpengaruh pada akumulasi parkir di Bandar Udara El Tari Kupang.
b. Volume parkir mobil paling banyak terjadi pada hari Selasa dengan jumlah mobil
yang menggunakan fasilitas parkir sebanyak 2779 unit sedangkan volume parkir
sepeda motor paling banyak terjadi pada hari Selasa dengan jumlah sepeda motor
yang menggunakan fasilitas parkir sebanyak 2098 unit. Hal ini sejalan dengan
jumlah pergerakan penumpang pada hari Selasa yang paling besar dari antara hari
lainnya sehingga menunjukkan bahwa pergerakan penumpang sangat
mempengaruhi volume parkir kendaraan di Bandar Udara El Tari Kupang.
c. Rata-rata durasi parkir untuk mobil paling lama terjadi pada hari Rabu yaitu 1,068
jam/kendaraan sedangkan untuk sepeda motor yaitu 1,519 jam/kendaraan. Hal ini
menunjukkan bahwa durasi kendaraan yang parkir termasuk dalam kategori parkir
jangka pendek (short therm). Yang berarti penerapan tarif parkir progresif oleh
pihak pengelola berhasil dalam hal pengendalian parkir di Bandar Udara El Tari
Kupang
d. Kapasitas parkir maksimum selama satu jam pelayanan terjadi pada hari Selasa yaitu
263,973 kend/jam untuk mobil dan 395,78 kend/jam untuk sepeda motor, dengan
model kapasitas untuk mobil adalah y= 0,698x 2847,9 sedangkan untuk sepeda
motor adalah y= 0,9883x 4001,3
110
e. Tingkat pergantian parkir paling tinggi terjadi pada hari Selasa untuk parkir mobil
yaitu dengan 11,676. Artinya pada hari Selasa, satu petak parkir mobil akan
ditempati oleh 11,525 unit mobil. Sedangkan untuk sepeda motor tingkat pergantian
paling tinggi terjadi pada hari Selasa dengan 4,035, yang artinya pada hari Selasa,
satu petak parkir sepeda motor akan ditempati 4,035 unit sepeda motor. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah pergerakan penumpang yang tinggi akan
mempengaruhi tingkat pergantian parkir yang tinggi
f. Indeks parkir maksimum terjadi pada hari Selasa yaitu dengan indeks parkir sebesar
112,19% pada pukul 12:00-13:00 untuk sepeda motor dan mencapai 56,54% pada
pukul 13:00-14:00. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas parkir mobil sudah tidak
memenuhi kebutuhan parkir pada saat meningkatnya jumlah pergerakan penumpang
pesawat, sedangkan untuk sepeda motor area parkir yang ada masih bisa memenuhi
kebutuhan parkir.
2. Kinerja pelayanan parkir yang ada di Bandar Udara El Tari :
a. Atribut pelayanan parkir yang harus mendapatkan perhatian utama dalam hal
perbaikan dari pihak pengelola adalah kemampuan petugas parkir mengarahkan tata
acara memarkirkan kendaraan (x19), kemampuan petugas parkir mengatur lalu lintas
di kawasan parkir (x18), kemampuan petugas parkir memandu pengemudi masuk
dan keluar tempat parkir (x17), pengawasan parkir terhadap pelanggaran parkir (x15),
perilaku petugas parkir dalam menghadapi pemarkir (x20), pelataran parkir diatur
sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau
marka jalan (x6), dan pola parkir yang teratur (x13).
b. Atribut pelayanan parkir yang patut dipertahankan kinerjanya karena memiliki
tingkat kepuasan tinggi dan sangat penting bagi pengguna parkir adalah keamanan
kendaraan beserta perlengkapan yang diparkir (x16), kebersihan pelataran parkir
(x8), pintu elektronik (x25), pos petugas (x21), pembatasan lokasi parkir dengan
larangan parkir (x2), pintu keluar dan masuk (x23), lampu penerangan (x22),
penetapan sistem karcis (x4).
c. Atribut pelayanan parkir yang diperlukan penanganan namun belum mendesak
adalah jalur sirkulasi, gang dan modul yang lancar (x14), kondisi perkerasan parkir
(x9), kapasitas parkir yang sesuai standar (x10), kemudahan dijangkau oleh pengguna
jasa (x5).
d. Atribut pelayanan yang dirasakan berlebihan oleh para pengguna parkir adalah
penetapan tarif progresif sesuai dengan durasi parkir (x3), kemudahan bagi pengguna
111
jasa untuk menemukan kendaraannya (x7), penetapan tarif dasar parkir yang optimal
(x1), luas lahan parkir sesuai standar (x11), ruang bebas kendaraan yang cukup (x12),
alat pencatat waktu elektronik (x24).
3. Kebutuhan lahan parkir pada Bandar Udara El Tari 10 tahun mendatang adalah 942 SRP
untuk mobil dan 985 SRP untuk sepeda motor dengan model hubungan kebutuhan ruang
parkir dan jumlah penumpang adalah y = 1,463x- 6203,6 dengan R2 = 0,9881 untuk
mobil dan y = 3,3449x 14565 dengan R2 = 0,9454 untuk sepeda motor.
6.2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diberikan
beberapa rekomendasi sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis QFD variabel pelayanan yang perlu penanganan ditentukan
berdasarkan nilai Normalized Constribution tertinggi sampai yang terendah adalah
sebagai berikut :
1) Memberikan pelatihan kepada para petugas parkir agar memiliki kemampuan
a) Mengatur lalu lintas di kawasan parkir (3.414)
b) Memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir (3.342),
c) Mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan yang baik (3.043)
2) Melakukan studi banding ke tempat lain yang memiliki sistem parkir yang baik
(2.276),
3) Menambah personil petugas parkir (1.951)
4) Perbaikan desain sirkulasi dan lahan parkir (1.853)
5) Melengkapi rambu dan marka jalan (1.737)
6) Memberikan arahan yang lebih kepada para petugas untuk mengedepankan
pelayanan kepada pengguna parkir (1.717)
7) Melakukan briefing kepada petugas parkir agar lebih tegas terhadap pelanggar
parkir (1.699)
8) Melakukan perawatan rambu dan marka (1.604)
9) Memberlakukan sanksi berupa denda terhadap pelanggar parkir (1.544)
2. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan ruang parkir 10 tahun mendatang maka perlu
dilakukan penambahan area parkir dengan membangun gedung parkir dan taman parkir
yang baru pada lahan kosong yang belum dipergunakan agar nantinya dapat
menampung kebutuhan parkir pada kondisi 10 tahun mendatang.
3. Kebijakan parkir elektronik dengan rencana operasional adalah sebagai berikut :
112
a. Melakukan booking online lewat website dengan memasukkan rencana durasi
parkir.
b. Dilanjutkan dengan metode pembayaran dengan transfer atau dengan kartu kredit.
c. Saat memasuki lokasi parkir cukup dengan melakukan scan barcode yang sudah
didapat atau dengan memasukkan kartu kredit pada dispenser parkir.
d. Saat keluar cukup melakukan scan barcode dan palang pintu otomatis akan terbuka
6.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi pengelola parkir Bandar Udara El Tari, untuk perbaikan kinerja jangka pendek
yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah disiplin dan etos kerja dari petugas
parkir agar meningkatnya pelayanan yang diberikan oleh petugas parkir dalam mengatur
lalu lintas di kawasan parkir, memandu pengemudi masuk dan keluar tempat parkir,
mengarahkan tata cara memarkirkan kendaraan yang baik. Hal ini dikarenakan
berdasarkan hasil penelitian, hal-hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja pelayanan
parkir di Bandar Udara El Tari Kupang dan untuk perbaikan jangka panjang, perlu
diperhatikan ketersediaan lahan parkir di masa yang akan datang, baik itu dengan
pembangunan gedung parkir alternatif maupun dengan pengadaan lokasi yang baru
untuk lahan parkir.
2. Bagi peneliti selanjutnya, bisa ditambahkan analisis tentang potensi jumlah penumpang
angkutan umum yang melayani rute Bandar El Tari Kupang.
113
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, I. 2011. Parkir : Pengantar Perencanaan dan Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. Jakarta: Transindo Gastama Media.
Aziz, R., & Asrul. 2014. Pengantar Sistem dan Perencanaan Transportasi. Yogyakarta: Deepublish.
Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Angkutan Udara Nusa Tenggara Timur Tahun 2015. Kupang: BPS Nusa Tenggara Timur.
Birka, A., Admaja, I. A., Djakfar , L., & Suharyanto , A. 2014. Evaluasi Fasilitas Parkir Di Stasiun Kota Baru Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil.
Budd, L., Ison, S., & Budd, T. 2013. An Empirical Examination Of The Growing Phenomenon Of Off-Site Residential Car Parking Provision: The Situation At Uk Airports. Transportation Research Part A: Policy and Practice, 26 34.
Chronika, L., Mangunsong, L., & Narsih. 2009. Analisis kepuasan Konsumen terhadap Kualitas Pelayanan Parkir di Mega Mall A. Yani Pontianak. Jurnal Aplikasi Manajemen, 1018-1026.
Dayana, E. 2012. Analisis Kebutuhan Parkir Kendaraan Di Bandara Husein Sastranegara . Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Lingkungan. Institut Teknologi Bandung.
Direktorat Jendral Perhubungan Darat. 1998. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir. Jakarta: Direktorat Jendral Perhubungan Darat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat. 1996. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. 72/hk.105/drjd/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. Jakarta: Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Frans, J. H., Sulistio, H., & Wicaksono, A. 2014. Kajian Kapasitas, Pelayanan dan Strategi Pengembangan Bandar Udara El Tari Kupang. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari, 44-53.
Hirtanto, T., Ismiyati, & Prabandiyani, S. 2006. Analisis Kebutuhan Parkir Pada Rumah Sakit Umum Kelas B Di Kota Semarang. PILAR, 51-59.
Hobs, F. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Irawan, B., Edison, B., & Lumba, P. 2014. Analisis Karakteristik Parkir Pada Universitas Pasir Pengaraian. Jurnal Mahasiswa Teknik, 1-10.
Kementrian Perhubungan. 1993. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir untuk Umum. Jakarta: Kementrian Perhubungan.
Kementrian Perhubungan. 2012. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 49 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga berjadwal dalam Negeri. Jakarta: Kementrian Perhubungan.
114
Li, J., Tay, R., & de Barros, A. 2008. Quantitative Analysis of Automobile Parking at Airports. Calgari: University of Calgary.
Parkir Di Kota Blitar. Jurnal Bumi Indonesia, 198-205.
Maulita, D., Buana, C., & Istiar. 2013. Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya. Jurnal Teknik POMITS, 1-5.
Mukhsalmina. 2013. Analisa Tingkat pelayanan Bus dengan Metode Importance Performance Analysis (Studi Kasus : Bus Kurnia, dan Bus PMTOH). Medan: Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Nourinejad, M., & Roorda, M. J. 2017. Impact of hourly parking pricing on travel demand. Transportation Research Part A, 28-45.
Obata, T., Ono, H., Miyazaki, Y., & Ando, M. 2003. Electronic Parking System for Singapore. Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. Technical.
Qin, H. 2017. Nested Logit Model Formation To Analyze Airport Parking Behavior Based On Stated Preference Survey Studies. Journal of Air Transport Management, 164175.
Romadhona, P. J., & Ramadhan, M. R. 2017. Karakteristik Dan Kebutuhan Parkir Mobil Di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia. AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 58-69.
Rye, T. 2011. Manajemen Parkir : Sebuah Kontribusi Menuju Kota yang Layak Huni. Eschborn: Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit.
Satria, M. R., & Alwinda, Y. 2014. Analisa Karakteristik Perjalanan Penumpang Angkutan Udara dan Analisa Kebutuhan Parkir di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau.
Sumina, S. 2010. Analisis Kapasitas Dan Karakteristik Parkir Kendaraan Di Lokasi Perbelanjaan (Studi Kasus Surakarta Grand Mall Surakarta). Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur, 76-87.
Susatyo, I., & Munggaran , B. 2008. Perencanaan Pelataran Parkir Bandara Internasional Jawa Barat. Bandung: Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.
Sutapa, I., Suthanaya, P. A., & Suweda, I. 2008. Analisis Karakteristik dan Pemodelan Kebutuhan Parkir Pada Pusat Perbelanjaan di Kota Denpasar. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 165-186.
Tamin, O. Z. 2003. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi : contoh soal dan aplikasi. Bandung: Penerbit ITB.
Warpani, S. 1980. Analisis Kota dan Daerah. Bandung: Penerbit ITB.
115
Wicaksono, A., Kurniadi, A., & Rahmawati, I. 2012. Studi Alternatif Perencanaan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara Blimbingsari di Kebupaten Banyuwangi. Jurnal Rekayasa Sipil, 29-36.
Wikrama, A. A. 2010. Analisis Karakteristik Dan Kebutuhan Parkir Di Pasar Kreneng. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 156-170.