TESIS SEROPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO … awal tesis... · Rumusan Masalah ... bakteri...

17
TESIS SEROPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO BOVINE TUBERCULOSIS (BTB) PADA SAPI DI SULAWESI SELATAN Anak Agung Putu Joni Wahyuda (1292361019) PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Transcript of TESIS SEROPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO … awal tesis... · Rumusan Masalah ... bakteri...

TESIS

SEROPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO BOVINE

TUBERCULOSIS (BTB) PADA SAPI DI SULAWESI SELATAN

Anak Agung Putu Joni Wahyuda

(1292361019)

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................... vii

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................. viii

ABSTRAK .......................................................................................................................... x

RINGKASAN .................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xv

PENDAHULUAN ................................................................Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang ......................................................Error! Bookmark not defined.

1.2. Rumusan Masalah .................................................Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................Error! Bookmark not defined.

1.4. Manfaat Penelitian ................................................Error! Bookmark not defined.

BAB II ...................................................................................Error! Bookmark not defined.

KAJIAN PUSTAKA .............................................................Error! Bookmark not defined.

2.1. Morphologi, etiologi dan epidemiologi bovine Tuberculosis .. Error! Bookmark not

defined.

2.2. Diagnosa ...............................................................Error! Bookmark not defined.

BAB III .................................................................................Error! Bookmark not defined.

KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP ...........................Error! Bookmark not defined.

3.1. Kerangka Berpikir .................................................Error! Bookmark not defined.

3.2. Konsep ..................................................................Error! Bookmark not defined.

Bab IV ...................................................................................Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN ......................................................Error! Bookmark not defined.

4.1. Rancangan Penelitian ............................................Error! Bookmark not defined.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................Error! Bookmark not defined.

4.3. Ruang Lingkup Penelitian .....................................Error! Bookmark not defined.

ii

4.4. Penentuan Sumber Data ........................................Error! Bookmark not defined.

4.5. Variabel Penelitian ................................................Error! Bookmark not defined.

4.6. Bahan Penelitian ...................................................Error! Bookmark not defined.

4.7. Instrumen Penelitian .............................................Error! Bookmark not defined.

4.8. Presedur Penelitian ................................................Error! Bookmark not defined.

4.9. Analisa Data ..........................................................Error! Bookmark not defined.

BAB V .................................................................................Error! Bookmark not defined.

HASIL PENELITIAN .........................................................Error! Bookmark not defined.

BAB VI ................................................................................Error! Bookmark not defined.

PEMBAHASAN ...................................................................Error! Bookmark not defined.

BAB VII ...............................................................................Error! Bookmark not defined.

KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ..........................................................................Error! Bookmark not defined.

iii

SEROPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO BOVINE

TUBERCULOSIS (BTB) PADA SAPI DI SULAWESI SELATAN

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister,

Program Studi Kedokteran Hewan Program Pascasarjana Universitas

Udayana

ANAK AGUNG PUTU JONI WAHYUDA

Nim 1292361019

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

iv

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL, 11 Juli 201527 JUNI 2015

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.drh. Hapsari Mahatmi, MP Prof.Dr.drh.I Made Damriyasa, MS

NIP. 19600605 198702 2 001 NIP.19621231 198803 1 017

Mengetahui,

Ketua Program Magister Direktur program pascasarjana

Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof. Dr. drh. I Ketut Puja, M.Kes Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K)

NIP. 19621231 198903 1 315 NIP. 19590215 198510 2 001

v

Tesis ini telah diuji

pada tanggal : 11 Juli 2015 27 Juni 2014

Panitia Penguji Tesis berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, Nomor: 2145/UN.14.4/HK/2015

UN.14.4/HK/2014, Tanggal 23 JUNI 2014

Ketua : Dr. drh. Hapsari Mahatmi, MP

Anggota :

1. Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS

2. Prof. Dr.drh. I Ketut Puja, M.Kes.

3. Dr. drh Nyoman Adi Suratma, MP.

4. Dr. drh. I Nengah Kerta Besung, M.Si.

vi

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Anak Agung Putu Joni Wahyuda

NIM : 1292361019

Program Studi : Kedokteran Hewan

Judul Tesis : Seroprevalensi dan Faktor Risiko Bovine Tuberculosis

(BTB) Pada Sapi Di Sulawesi Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat.

Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 11 Juli 2015

Yang membuat pernyataan,

vii

Anak Agung Putu Joni Wahyuda

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1968 di Denpasar, Bali dengan

nama Anak Agung Putu Joni Wahyuda. Penulis merupakan anak pertama, dari

pasangan suami istri Anak Agung Made Raka Sudira dan Anak Agung Putu Rai

Nandrini. Penulis menikah dengan Juita Buduha dengan 1 orang putra yang

bernama Muhamad Ali Ramdhan.

Penulis bersekolah pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1

Gilimanuk dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 1980, kemudian penulis

melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di Sekolah Lanjutan Umum

Bawah (SLUB) Saraswati 1 Denpasar, selesai pada tahun 1983. Tahun 1986

penulis menyelesaikan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah Atas

(SMA) PGRI 1 Denpasar.

Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di Kedokteran Hewan

Universitas Udayana, menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran Hewan

(Dokterandus Medicine Veteriner) pada Tahun 1993 dan menyelesaikan

Pendidikan Profesi Dokter Hewan Tahun 1995.

Penulis diterima menjadi mahasiswa Program Magister Program Studi S2

Kedokteran Hewan di Universitas Udayana Pada Tahun 2012. Selanjutnya penulis

melakukan penelitian di Sulawesi Selatan dengan judul “Seroprevalensi dan

Faktor Risiko Bovine Tuberculosis (BTB) Pada Sapi Di Sulawesi Selatan.

viii

Penelitian ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Kedokteran Hewan pada Program Magister Program Studi S2

Kedokteran Hewan Program Pascasarjana Universitas Udayana.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Dr.drh. Hapsari Mahapmi, MP sebagai pembimbing I yang dengan penuh

perhatian telah memberikan bimbingan, motivasi, semangat, dukungan dan saran

selama penulis mengikuti Program Magister, khususnya dalam penyelesaian tesis

ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. drh. I Made

Damriyasa, M.S. selaku pembimbing II yang telah memberikan perhatian,

bimbingan, saran dan semangat disela-sela kesibukannya sebagai Pembantu

Rektor I.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana

Universitas Udayana. Terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. drh. I

Ketut Puja, M.Kes, selaku Ketua Program Studi S2 Kedokteran Hewan Program

Pascasarjana Universitas Udayana dan juga sebagai penguji tesis yang telah

memberikan saran dan masukan serta atas kesempatan yang diberikan untuk

belajar di Program Studi yang dipimpinnya dan kesediaannya menjadi penguji.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan

kepada Dr.drh Nyoman Adi Suratma, MP sebagai penguji dan Dr. drh. I Nengah

ix

Kerta Besung, M.Si yang telah memberikan masukan, saran dan sanggahan

sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada para dosen Program Magister pada Program Studi

Kedokteran Hewan Program Pascasarjana Univesitas Udayana yang telah

memberikan pengetahuan, pengalaman dan membimbing kepada penulis selama

mengikuti pendidikan.

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada kepala Balai

Besar Veteriner (BBVet) Maros yang telah mengijinkan dan memberikan fasilitas

dalam melaksanakan penelitian. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada drh. Siswani Ning dan Mirna yang telah mendampingi dan membantu

dalam pelaksanaan penelitian di laboratorium.

Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada orang tua

penulis, ayahanda Anak Agung Made Raka Sudira dan ibunda Anak Agung Putu

Rai Nandrini yang telah memberikan doa dan semangat selama mengikuti

pendidikan. Serta Juita Buduha. istri tercinta yang selalu mendampingi dalam

segala suka dan duka, selalu memberikan semangat, dukungan dan doanya selama

mengikuti studi dan pengorbanannya sehingga penulis dapat berkonsentrasi

dalam penyusunan tesis. Adinda Anak Agung Ketut Wahyuliani beserta keluarga

yang memberikan dukungan dan pelayanannya selama mengikuti pendidikan.

Terima kasih juga kepada rekan-rekan kolega dokter hewan di kabupaten

beserta Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan di kabupaten/kota se

Sulawesi Selatan yang telah banyak membantu dalam pengambilan sampel selama

x

penelitian. Kepada teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang

telah banyak membantu hingga terwujudnya tesis ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan anugrah-Nya

kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian Tesis

ini.

ABSTRAK

SEROPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO BOVINE TUBERCULOSIS (BTB)

PADA SAPI DI SULAWESI SELATAN

Bovine Tuberculosis (BTB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh

bakteri Mycobacterium bovis yang bersifat zoonosis dan tersebar di berbagai

benua dan negara di dunia. Arus distribusi manusia dan hewan yang semakin

tinggi serta peningkatan jumlah penderita tuberkulosis di negara maju, merupakan

fenomena yang ada saat ini. Hal ini terkait, bahwa BTB merupakan penular yang

dominan pada manusia. Laporan kejadian BTB di Indonesia sangatlah terbatas,

khusus untuk Sulawesi Selatan belum ada laporan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data base seroprevalensi BTB

pada sapi yang ada di wilayah Sulsel. Sampel penelitian berupa serum darah sapi

yang diambil dari 24 kabupaten di Sulsel dengan rancangan penelitan

“Observasional Study”. Penghitungan jumlah sampel ditentukan berdasarkan

detect disease (Sumiarto, 2009; Budiharta dan Suardana, 2007; Thrusfield, 1986;

Cannon and Roe, 1982) dengan tingkat konfidensi 95%, prevalensi dibawah 1%,

besaran sampel yang diperoleh adalah 298. Metode pemeriksaan sampel

menggunakan uji ELISA untuk mendeteksi antibodi.

Hasil pengujian ELISA menunjukkan bahwa dari 298 sampel hanya

ditemukan pada 2 kabupaten yaitu dari Kabupaten Enrekang sebesar 8,3% (1/12)

dan Kabupaten Bone sebesar 1,2% (1/82) seropositif. Hasil analisis risk factor

melalui kuisioner menunjukkan bahwa, faktor lingkungan khususnya

perkandangan, asal bibit sapi, penggembalaan dan status kesehatan pemelihara

dapat menjadi peluang penularan BTB. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa ditemukan seropositif BTB di Provinsi Sulawesi Selatan

sebesar 0,7% (2/298), Kabupaten Bone 1,2%, Kabupaten Enrekang 8,3%. Potensi

faktor risiko BTB seperti kandang, asal bibit dan pengembalaan. Sangat perlu

dilakukan penelitian tentang BTB lebih lanjut dan starategi pengendalian bagi

Pemerintah, mengingat BTB merupakan salah satu pemyakit strategis.

xi

Kata kunci : Bovine Tuberculosisi, ELISA, seropositif, seronegatif,

seroprevalensi.

ABSTRACT

SEROPREVALENCE AND RISK FACTOR OF TUBERCULOSIS (BTB) IN

CATLE IN SOUTH SULAWESI

Bovine Tuberculosis (BTB) is zoonotic disease caused by Mycobacterium

bovis. Globally, the disease has spread to many countries in the world. Higher

distribution of humans and animals and an increase in the number of tuberculosis

in developed countries, is a curent phenomenon. It is related that BTB is a

dominant infectious in humans. In Indonesia, limited BTB incidence has been

reported particularly in South Sulawesi which recorded no report at all.

This research aimed to obtain the BTB seroprevalence database of cattle

in South Sulawesi province. The sample of the cattle blood serum were taken

from 24 districts in South Sulawesi using the "Observational Study" approach.

The sample calculation is determined based on „detect disease‟ with 95% of

confidence level, the prevalence below 1%, and the amount of sample obtained is

298. The ELISA test is used in this research to detect antibodies.

ELISA test result, from the total 298 samples taken, 2 samples are

seropositive found in Enrekang at 8,3% (1/12) and Bone district at 1,2% (1/82).

Results of the analysis of risk factors through questionnaires showed that the

environment especially a housing, the breed source of the cattle and the health

conditions of the farmer might be suspected that there has been transmission of

BTB. From these results, it can be concluded that the seropositive of BTB in

South Sulawesi province is 0.7% (2/298). Potential risk factors such as housing,

the breed source of the cattle and grazing. Really needs to do further research on

BTB and starategi control for the Government, given the BTB is one of the

strategic disease.

xii

Keywords: Bovine Tuberculosis, ELISA, seropositive, seronegative,

seroprevalence.

RINGKASAN

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang bersifat kronis

disebabkan oleh bakteri Mycobaterium bovis. Penyebaran penyakit ini secara

global sudah meluas hampir diseluruh dunia. Berdasarkan laporan WHO dan FAO

pada tahun 2000 perkembangan Bovine Tuberculosis (BTB) dinegara berkembang

sudah mengkhawatirkan walaupun untuk mencari data yang konkrit masih sangat

langka. Afrika di 25 negara dilaporkan secara sporadis, dilaporkan hampir 15%

dari populasi sapi ditemukan adanya BTB melalui uji. Dari 36 negara di Asia, 16

negara melaporkan secara sporadis (44,4%). Amerika latin ditemukan secara

sporadis di 12 negara dari 34 negara yang ada. Di Indonesia BTB belum diketahui

secara jelas. Sebagai daerah lumbung ternak di Indonesia Timur, maka Propinsi

Sulawesi Selatan dituntut memiliki sebuah strategi yang konprehensif dan

terintegrasi dalam pengendalian penyakit hewan. Salah satu yang menjadi fokus

adalah pengendalian penyakit hewan strategis, khususnya penyakit yang bersifat

zoonosis.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data base seroprevalensi BTB

pada sapi yang ada di wilayah Sulsel. Sampel penelitian berupa serum darah sapi

yang diambil dari 24 kabupaten di Sulsel dengan rancangan penelitan

“Observasional Study”. Penghitungan jumlah sampel ditentukan berdasarkan

detect disease dengan tingkat konfidensi 95%, prevalensi dibawah 1%, besaran

sampel yang diperoleh adalah 298 (Budiharta dan Suardana, 2007; Thrusfield,

1986; Cannon and Roe, 1982).

Metode pemeriksaan sampel menggunakan uji ELISA untuk mendeteksi

antibodi (OIE,2009). Uji diagnostiknya dilakukan di laboratorium bakteriologi

dan serologi Balai Besar Veteriner Maros.

Berdasarkan hasil pengujian ELISA terhadap 298 sampel yang berasal dari

24 kabupaten di Sulawesi Selatan, diperoleh hasil 2 sampel positif. Seropositif

berasal dari sampel yang diperoleh dari kabupaten Bone sebanyak 1 sampel dari

82 sampel sapi Bali dan di Kabupaten Enrekang sebanyak 1 dari 12 sampel pada

sapi perah. Bila dikaitkan dengan hasil analisa kuisioner dengan hasil seropositif,

nampaknya faktor lingkungan dapat menjadi peluang penularan, sumber bibit dari

ternak sendiri juga menjadi peluang terhadap penularan secara vertikal.

Sedangkan kondisi kesehatan pemeliharanya yang batuk 6 bulan dapat dicurigai

xiii

telah terjadi penularan antara sapi dan manusia demikian sebaliknya, namun

masih perlu dibuktikan lebih mendalam.

Dari hasil analisa kuisioner dalam keterkaitannya dengan faktor risiko,

bahwa tingkat pendidikan, 82,3% telah mengecap pendidikan dengan berbagai

jenjang dari SD sampai S1 dan 17,7% yang tidak sekolah. Tingkat pendidikan ini

dapat mempengaruhi pemahaman terhadap pengetahuan BTB. Untuk sumber bibit

hampir sebagian besar 81,5% berasal dari bibit sendiri dan 18,5% mengambil dari

luar, baik itu dalam desa sendiri, kecamatan lain maupun luar kabupaten. Sumber

bibit ini sangat terkait dengan distribusi ternak dari satu daerah yang sekaligus

juga menjadi pendistribusian penyakit. Kondisi ini diperburuk dalam sistim

pengawasan ternak keluar daerah yang masih belum berjalan dengan baik. 89,6%

peternak memiliki kandang, namun demikian kandang yang memenuhi syarat

kesehatan yang harus menjadi perhatian. Kelembaban udara disekitar kandang,

kebersihan kandang dan jarak kandang dengan rumah peternak semuanya akan

menjadi faktor risiko dalam menularkan penyakit. Sistim pemeliharaan dan

kesehatan pemelihara juga menjadi faktor risiko yang penting karena BTB

merupakan penyakit zoonosis yang berbahaya. 64,8% dipelihara sendiri, namun

9,8% yang sedang batuk dibawah 6 bulan. 14,1% dipelihara orang lain

(digaduhkan) dari angka itu ada 19% yang batuk dibawah 6 bulan dan 2,4% yang

batuk diatas 6 bulan. 21,1% dipelihara bersama keluarga, namun dari angka

tersebut ada 9,8% yang batuk dibawah 6 bulan dan 9,5% diduga sakit pernafasan.

Berdasarkan laporan HPA nampaknya di Eropa ada peningkatan kasus M.bovis

dalam 17 tahun sebesar 570 kasus sedangkan di Amerika latin sudah dilaporkan

kasus sebesar 7.000 pada tahun 2006.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seroprevalensi di

Kabupaten Enrekang sebesar 8,3%, di Kabupaten Bone sebesar 1,2% dan di

Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 0,7%. Yang berpotensi menjadi faktor risiko

BTB di Sulsel adalah asal bibit, perkandangan dan pengembalaan. Disarankan,

masih dibutuhkan penelitan lebih lanjut dan perlunya strategi pengendalian bagi

pemerintah terhadap ternak yang seropositif.

xiv

DAFTAR TABEL

No tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 1 Data Populasi sapi di Sulsel Th 2013.................................. 15

Tabel 2 Data besaran sampel kab/kota............................................. 17

Tabel 3 Hasil Uji ELISA.................................................................. 21

Tabel 4 Data sampel Enrekang......................................................... 28

Tabel 5 Data Asal Bibit Sapi............................................................ 29

Tabel 6 Data Tingkat Pendidikan..................................................... 32

Tabel 7 Data Kandang dan Alas Kandang....................................... 35

Tabel 8 Data Jarak Kandang............................................................ 36

Tabel 9 Data Tipe Pengembalaan..................................................... 37

Tabel 10 Data Waktu Pengembalaan.................................................. 37

Tabel 11 Data Pemelihara................................................................... 38

Tabel 12 Data Kondisi Kesehatan Pemelihara.................................... 38

xv

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 1 Peta Provinsi Sulawesi Selatan................................... 22

Gambar 2 Peta Kabupaten Enrekang.......................................... 22

Gambar 3 Peta Kabupaten Bone................................................ 23

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Metode Kerja ANIGEN BTB Ag ELISA.................. 45

Lampiran 2 Kuisioner Pemilik Ternak Sampel............................ 50

Lampiran 3 Data Hasil Uji ELISA BTB...................................... 52

Lampiran 4 Data Sampel .……………………………………….. 62

Lampiran 5 Data Rekapitulasi Hasil Kuisioner………………….. 67

Lampiran 6 Analisa Data Hasil Kuisioner……………………….. 79

Lampiran 7 Surat dari BBVet Maros tentang Penggunaan Labu... 88