TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh...

128
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 XIII KOTO KAMPAR TESIS OLEH ASMANIDAR NIM 10746 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam Mendapatkan gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN POGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

Transcript of TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh...

Page 1: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 XIII KOTO KAMPAR

TESIS

OLEH

ASMANIDAR NIM 10746

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam Mendapatkan gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN POGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

Page 2: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

i

ABTRACT Asmanidar, (2010), The Effect of Using Contextual Teaching Learning Toward

Students’ Achievement in Islamic Education at Senior High School no. 2 XIII Koto Kampar. Graduate Program Of Padang State University.

This research was aimed to reveal : (1) the difference between students’achievement who were taught by using Contextual Teaching Learning and learning achievement of students who were taught by using conventional approach, 2) the difference between students’achievement who had high entry behavior and were taught by using contextual learning and those who had high entry behavior but were taught by using conventional approach, 3) the difference between students’achievement who had low entry behavior and were taught by using contextual learning and those who had low entry behavior and were taught by using convensional approach, 4) the interaction between Contextual Teaching and Learning and entry behavior toward students’ achievement in Islamic education. This research used quasi experimental approach. The data collected by administering a test and then it was analyzed by using t –test and ANOVA. The population of the research was the second year students at SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar, who were in social science class. There are two groups of students: as a sample : student of class XI1 as the experimental group and the students class XI2 as the control group. The study shows that : (1) the students’ achievement in Islamic education who were taught by using contextual learning was higher than students’achievement who were taught by using conventional approach, 2) the students’achievement who had high entry behavior who were taught by using contextual learning was higher than students’achievement who had high entry behavior by using conventional approach, 3) the students’achievement who had low entry behavior who were taught by using contextual learning was higher than students’achievement who had low entry behavior by using conventional approach, 4) there was no interaction between contextual learning and entry behavior toward students’ achievement in Islamic education at Senior High School no.2 XIII Koto Kampar.

Page 3: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

ii

ABSTRAK

Asmanidar, (2010). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 XIII Koto Kampar. Tesis. PPs Universitas Negeri Padang

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) Perbedaaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. (2) Perbedaan hasil belajar PAI siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dari hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang dijarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional, (3) Perbedaan hasil belajar PAI siswa yang memiliki kemampuan awal rendah yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional. (4) Interaksi antara pendekatan pembelajaran dan pengetahuan awal terhadap hasil belajar PAI.

Penelitian dilakukan dengan metode quasi eksperimen. Data dikumpulkan

melalui tes dan dianalisis dengan uji–t dan ANOVA. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 2 XIII Koto Kampar jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, sedangkan sampel adalah siswa kelas XI1 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas XI2 sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara keseluruhan, hasil belajar PAI kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari kelompok siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional. (2) Hasil belajar PAI kelompok siswa yang berpengetahuan awal tinggi diajar dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional. (3) Hasil belajar PAI siswa yang pengetahuan awal rendah diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi dibanding siswa dengan pengetahuan awal rendah yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional dan (4) Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan pengetahuan awal terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMAN 2 XIII Koto Kampar.

Page 4: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

v

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya Tulis ini dengan judul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 XIII Koto Kampar” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapt gelas akademik di Unuversitas Ngeri Padang maupun perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tampa bantuan tidak syah dari pihak lain, kecuali arahan Tim pembimbing, Tim penguji dan rekan-rekan peserta seminar.

3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain kecuali dikutip secara tertulis dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan disebut nama pengarangnya dan dicantumkan dalam daftar pustaka

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karma karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hokum yang berlaku.

Padang, Januari 2011

Saya yang menyatakan

ASMANIDAR

Page 5: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

vi

PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur penulis kehadirat Allah SWT, karena

atas taufik dan hidayahNya, maka tesis yang berjudul ”Pengaruh Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam siswa

kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 XIII Koto Kampar” dapat penulis susun.

Tesis ini disusun merupakan salah satu syarat untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam mendapat gelar Magister Pendidikan.

Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan

dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) yang telah memberikan kemudahan

dan memamfaatkan sarana dan prasarana kepada penulis selama mengikuti

perkuliahan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Mukhaiyar, M.Pd. Direktur Pascasarjana Universitas

Negeri Padang yang telah memberikan fasilitas pada penulis dalam mengikuti

perkuliahan.

3. Bapak Dr. Jasrial, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang memberikan

fasilitas, arahan dan persetujuan dalam menyelesaikan akhir perkuliahan.

4. Bapak Dr. Ramalis Hakim, M.Pd dan bapak Arisman Adnan, Ph.D selaku

dosen pembimbing I dan II yang telah bersedia membimbing dan memberikan

petunjuk dalam penulisan ini.

5. Bapak Prof. Dr. H. Abizar dan Dr. Ridwan M.Sc.Ed, dan bapak Dr.

Darmansyah, M.Pd. sebagai nara sumber dan tim penguji yang telah

memberikan saran yang konstruktif dalam rangka penyempurnaan tesis ini.

Page 6: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

vii

6. Bapak kepala SMAN 2 XIII Koto Kampar beserta rekan-rekan bapak dan

ibu guru SMAN 2 XIII Koto Kampar atas izin dan kerja samanya sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

7. Dosen dan seluruh pegawai program pasca sarjana Universitas Negeri Padang

yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis selama

mengikuti pendidikan.

8. Suami tercinta yang telah memberikan dorongan, semangat dan do’a kepada

penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

9. Yang dimuliakan kedua orang tua tercinta, yang telah banyak memberikan

dorongan dan kasih sayang tiada hentinya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

10. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Program Studi Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 2008 yang telah banyak

memberikan dorongan moral dalam rangka penyelesaian perkuliahan dan

penelitian.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat dalam menambah

khasanah ilmu pengetahuan Teknologi Pendidikan dan referensi bagi pembaca.

Kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi perbaikan

dimasa yang akan datang.

Padang, Januari 2011

Penulis

Page 7: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

viii

DAFTAR ISI

halaman

ABSTRACT ........................................................................................................ i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN AKHIR TESIS ........................................................................ iii

PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN ........... iv

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 7

C. Batasan Masalah ......................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoretik ...................................................................... 12

1. Hasil Belajar ............................................................................ 12

2. Pengetahuan Awal ................................................................... 15

3. Pendekatan Pembelajaran........................................................ 16

a. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual .............................. 17

b. Pendekatan Pembelajaran Konvensional ........................... 26

Page 8: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

ix

B. Penelitian yang Relevan ............................................................. 28

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 29

D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 36

B. Populasi dan Sampel .................................................................. 37

C. Defenisi Operasional .................................................................. 38

D. Variabel Penelitian ..................................................................... 40

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 40

F. Uji Coba Penelitian .................................................................... 41

G. Desain Penelitian ........................................................................ 44

H. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 49

I. Teknik Analisis Data .................................................................. 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 51

B. Pengujian Syarat Analisis ........................................................... 53

C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 57

D. Pembahasan ................................................................................ 61

E. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 72

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 72

B. Implikasi ..................................................................................... 74

C. Saran ........................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76

LAMPIRAN

Page 9: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rata-rata hasil belajar dan KKM PAI kelas XI SMA Negeri 2 XIII

Koto Kampar ................................................................................................. 5

2. Jumlah siswa kelas XI SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar........................ . 38

3. Rancangan Penelitian Disain Randomized Block ........................................ 44

4. Skor Hasil Belajar Siswa Pada mata pelajaran PAI .................................... 51

5. Ringkasan Uji Hipotesis dengan Uji Anova ................................................. 58

6. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Pada Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam .............................................................. 61

Page 10: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 34

2.Grafik interaksi antara pendekatan pembelajaran dan pengetahuan awal

Terhadap hasil belajar .............................................................................. 71

Page 11: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Kemampuan Awal (Kelas Eksperimen) ............................................... 79

2. Data Kemampuan Awal (Kelas Kontrol) ...................................................... 80

3. Data Hasil Belajar (Kelas Eksperimen) ........................................................ 81

4. Data Hasil Belajar (Kelas Kontrol) ............................................................... 82

5. Data Mentah Pengetahuan Awal dan Hasil Belajar (Eksperimen) ............... 83

6. Data Mentah Pengetahuan Awal dan Hasil Belajar (Kontrol) ...................... 84

7. Skor Mentah Pengetahuan Awal Tinggi-Rendah Diajar dengan Kontekstual

Dan Konvensional ......................................................................................... 85

8. Skor Mentah Hasil Belajar Tinggi-Rendah Diajar dengan Kontekstual

Dan Konvensional ......................................................................................... 86

9. Analisis Varians ............................................................................................ 87

10. Uji Hipotesis ................................................................................................. 89

11. Uji Indeks Kesukaran Soal ............................................................................ 91

12. Uji Daya Beda Soal ....................................................................................... 92

13. Rangkuman Hasil Uji Indek Kesukaran dan Daya Beda Soal ...................... 93

14. Silabus Pembelajaran .................................................................................... 94

15. RPP Pembelajaran Kontekstual..................................................................... 95

16. RPP Pembelajaran Konvensional .................................................................. 101

17. Kisi-kisi Soal Pretes ...................................................................................... 107

18. Naskah Soal Pretes ........................................................................................ 109

19. Kisi-kisi Soal Tes Akhir ................................................................................ 115

20. Naskah Soal Tes Akhir.................................................................................. 117

Page 12: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar untuk menciptakan

manusia seutuhnya, dalam arti manusia yang dapat membangun dirinya sendiri

dan secara bersama-sama membangun bangsa dan negara. Hal ini seperti yang

tercantum dalam Sisdiknas No.20 pasal 3 Tahun 2003 bahwa “Pendidikan

nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”. Untuk itu penyelenggaraan pendidikan di sekolah perlu

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Mewujudkan tujuan pendidikan di atas, mengindikasikan betapa pentingnya

pendidikan agama untuk mendukung siswa memiliki kekuatan spiritual tersebut.

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang

bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama

bagi kehidupan umat manusia oleh karena itu internalisasi nilai-nilai agama dalam

kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui

pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

1

Page 13: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

2

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang berfungsi

merealisasikan cita-cita bangsa untuk mendidik anak-anak manusia yang

beriman, berakhlak mulia, berilmu pengetahuan dan menguasai tekhnologi.

Sebagai institusi formal sekolah mempersiapkan siswa untuk dapat memecahkan

masalah kehidupan masa kini dan masa datang, dengan memaksimalkan

potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Oleh karena itu sekolah wajib

menyelenggarakan proses belajar mengajar yang baik, dengan memperhatikan

berbagai faktor penunjang.

Pendidikan Agama khususnya agama Islam merupakan salah satu mata

pelajaran pokok yang harus diajarkan di setiap jenjang pendidikan, termasuk pada

sekolah tingkat lanjut yaitu di SMA. Pendidikan Agama Islam di SMA/MA

bertujuan untuk menanamkan akidah agar menjadi manusia yang bersyukur

sebagai makhluk Tuhan, manusia yang rajin, giat, ulet dan disiplin dalam

berusaha untuk kesejahteraan hidupnya di dunia dan di akhirat. Hal ini seperti

yang tercantum dalam Depdiknas (2006) sebagai berikut:

Tujuan pendidkan Agama Islam di SMA/MA adalah untuk: a) memperkuat atau menanamkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Di samping itu, secara khusus kurikulum 2006 Permendiknas No. 19

tahun 2007 tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar Pendidikan

Page 14: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

3

Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya

menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan

keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang

bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi

tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat

baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

Untuk merealisasikan tujuan pendidikan tersebut guru sebagai orang

yang terlibatkan langsung dengan peserta didik mempunyai peranan penting

dalam menentukan keberhasilan sekolah dan kualitas lulusannya. Untuk itu

diharapkan dapat menciptakan proses belajar mengajar yang optimal dengan

mengelola pembelajaran dengan baik.

Pengelolaan pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan

mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan atas adanya

interaksi antara guru dan siswa. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan

mencakup tiga aspek yaitu: kognitif, efektif dan psikomotor. Bila dikaitkan

dengan materi pada Pendidikan Agama Islam berarti bahwa seorang siswa harus

mempunyai pengetahuan tentang agamanya, bersikap dan bersifat seperti yang

diajarkan serta mengamalkan apa yang diperintahkan dan meninggalkan segala

larangan dari agama yang mereka anut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka

dalam sistem pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru perlu meningkatkan

kreatifitasnya dalam pembelajaran. Karena, pelaksanaan proses belajar mengajar

yang baik akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa

itu sendiri.

Page 15: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

4

Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam (Depdiknas, 2006)

mempunyai ruang dilingkup beberapa aspek yaitu: ”a) Al-Qur’an dan Hadits, b)

Aqidah, c) Akhlak, d) Fiqih, dan e)Tarikh dan Kebudayaan Islam”. Kesemua

aspek ini pada umumnya menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian

antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama

manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan

alam sekitarnya.

Pada pembelajaran Fiqih, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa

diantaranya pengelenggaraan atau pengurusan jenazah. Tujuan dari pembelajaran

ini agar siswa mampu mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengafani,

mensholatkan dan menguburkan. Karena, menurut ketentuan agama Islam seorang

manusia yang sudah meninggal dunia, maka kewajiban bagi orang yang hidup

adalah mengurusnya sampai dia dikuburkan.

Begitu pentingnya pembelajaran ini dikuasai oleh siswa baik keberhasilan

belajarnya maupun untuk kehidupannya sehari-hari. Namun berdasarkan hasil

pengamatan penulis di SMAN 2 XIII Koto Kampar, dalam proses belajar

mengajar siswa terlihat pasif, kurang berminat terhadap pelajaran, kurang

memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran. Keadaan ini berdampak

terhadap hasil belajarnya. Pada umumnya hasil belajar yang diperoleh dari tiga

rombongan belajar di kelas XI diperoleh rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Hal ini disajikan tabel 1 tentang rata-rata hasil belajar

Pendidikan Agama Islam.

Page 16: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

5

Tabel 1. Rata-rata hasil belajar dan KKM PAI kelas XI SMAN 2 XIII Koto Kampar.

KELAS Rata-rata nilai PAI

KKM 2006/2007 2007/2008

XI IPS 1 65,54 68,64 70

XI IPS 2 65,51 64,66 70

XI IPA 68,8 67,5 70

Sumber : Dokumen SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar

Lebih lanjut dari hasil pengamatan diperoleh bahwa ternyata kondisi belajar

siswa seperti yang dikemukakan di atas, ternyata dipicu oleh pendekatan

pembelajaran yang digunakan guru yang kurang tepat. Guru dalam proses

pembelajaran masih menggunakan pendekatan konvensional yakni dalam proses

pembelajaran masih bersifat teacher center artinya guru lebih dominan sebagai

pentransfer ilmu pada siswa, sedangkan siswa hanya pasif dan menerima materi

dari guru dan kurang tuntutan terhadap siswa untuk inovatif dalam mencari dan

menemukan di masyarakat. Dalam menyajikan bahan pelajaran guru lebih

dominan ceramah, menyuruh siswa mencatat dan membuat latihan, sedangkan

siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran. Selain itu, pembelajaran lebih

dititikberatkan pada penguasaan konsep yang abstrak dan fakta, artinya lebih

bersifat hafalan, kurang mengembangkan keterampilan berfikir siswa dan

kerjasama. Penilaian yang dilakukan guru lebih berorientasi pada tes formal dan

lebih dominan pengukuran pada aspek kognitif, sehingga siswa belajar menghafal,

kurang aplikasi.

Page 17: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

6

Dari fenomena yang diperoleh di lapangan di atas, maka peneliti

menganggap bahwa sebagai guru masalah ini perlu di atasi. Untuk itu perlu

dicarikan solusinya. Salah satu solusinya yaitu perlu dikembangkan pembelajaran

yang lebih bermakna, agar siswa benar-benar mempunyai konsep terhadap materi

yang diajarkan. Menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna maka perlu

diciptakan lingkungan yang alamiah yang dekat dengn dunia nyata anak. Artinya,

guru harus mengkonkretkan materi yang abstrak. Keadaan ini akan memberikan

kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuannya, guru

menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta bermakna bagi

siswa itu sendiri.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat membuat pembelajaran

menjadi bermakna yaitu pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and

Learning (CTL). Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang

menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan

materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi nyata, sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Hal ini

sesuai dengan pendapat Suwantri (2007:7) mengatakan bahwa “pembelajaran

kontekstual memungkinkan siswa menghubungkan isi pelajaran dengan konteks

kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna”.

Pada pendekatan pembelajaran kontekstual memungkinkan terwujudnya

kerjasama yang saling menunjang antara guru dan siswa, belajar dengan

bergairah, siswa aktif dan kritis serta guru kreatif. Selain itu, pembelajaran

dengan pendekatan kontekstual (bermakna) akan menambah semangat dan

Page 18: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

7

kreatifitas siswa, karena masalah yang dihadapkan kepada siswa adalah masalah

yang ada di lingkungan dan akan berguna di kehidupan siswa tersebut. Dengan

demikian, dapat membantu siswa memproses informasi ke dalam otaknya dan

menyusun kembali pengetahuannya untuk digunakan dalam kehidupan sehari-

hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurhadi (2000:4) bawah “Pembelajaran

menjadi lebih bermakna bagi siswa, karena pembelajaran berlangsung secara

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentrasfer

pengetahuan dari guru ke siswa, dan strategi pembelajaran lebih dipentingkan

daripada hasil” dan didukung oleh pendapat Mulyasa (2005:103) dalam hasil

penelitiannya bahwa “pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik

memahami hakekat, makna dan manfaat belajar, sehingga memungkinkan mereka

rajin dan termotivasi untuk senantiasa belajar, bahkan kecanduan belajar”,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam

Kelas XI SMAN 2 XIII Koto Kampar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas dapat

diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar

Pendidikan Agama Islam siswa Kelas XI SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar di

antaranya:

1. Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada umumnya dilakukan

dengan ceramah.

2. Aktifitas belajar siswa rendah ditandai dengan kurangnya keaktifan siswa

dalam membangun pengetahuan sendiri (kontruktivisme).

Page 19: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

8

3. Pembelajaran yang disajikan lebih berpusat guru sebagai sumber pentrasfer

ilmu, materi disajikan cenderung ceramah, penugasan dan hasil akhir lebih

menuntut hafalan atau penguasaan suatu konsep materi.

4. Guru dalam menyajikan pembelajaran lebih bersifat aktif sementara siswa

bersifat pasif.

5. Pada umumnya siswa enggan mengajukan pertanyaan dan mengemukakan

pendapat pada setiap kegiatan pembelajaran .

6. Kurangnya disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran, ditandai dengan

siswa suka berbicara dengan temannya pada saat guru mengajar.

7. Rendahnya pengetahuan awal siswa sehingga siswa tidak mampu

menghubungkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan

baru.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan,

banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik internal maupun

eksternal. Nana (2003) menyatakan, dalam proses pembelajaran di sekolah, ada

dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal faktor eksternal berupa kurikulum, pendekatan dan metode

pembelajaran, proses pembelajaran, guru, sarana dan prasarana, pelayanan

sekolah, pengelolaan kesiswaan, iklim sekolah, sedangkan faktor internal berupa

intelegensi, minat, motivasi dan kebiasaan belajar. Selain itu yang

mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Agama Islam khususnya

penyelenggaraan jenazah adalah kemampuan awal siswa yang sehingga siswa

Page 20: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

9

mampu menghubungkan antara pengetahuan yang sudah dimiliki dengan

pengetahuan baru

Permasalahan di lapangan, faktor yang paling dominan yang diduga

mempengaruhi hasil belajar siswa adalah penggunaan pendekatan, metode

pembelajaran serta kemampuan awal. Banyak Pendekatan pembelajaran yang

dapat diterapkan guru di sekolah yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran,

namun dalam penelitian ini dibatasi dalam hal memperkenalkan metode

kontekstual dalam kerangka meningkatkan metode pembelajaran terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam Siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri

2 XIII Koto Kampar. Disamping itu, pengetahuan awal membawa pengaruh

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas,

maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang diajar dengan

pendekatan pembelajaran kontekstual lebih tinggi dibandingkan dengan

hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran

konvensional ?

2. Apakah hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang memiliki

kemampuan awal tinggi yang diajar dengan pendekatan pembelajaran

kontekstual lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang memiliki

kemampuan awal tinggi dengan pendekatan pembelajaran konvensional?

Page 21: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

10

3. Apakah hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang memiliki

kemampuan awal rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran

kontekstual lebih tinggi dibandingkan dari pada hasil belajar siswa yang

memiliki kemampuan awal rendah yang diajarkan dengan pendekatan

pembelajaran konvensional ?

4. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan

pengetahuan awal terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam?

E. Tujuan penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah untuk

mengungkapkan :

1. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang diajarkan dengan

pendekatan pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan hasil belajar

siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional .

2. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang memiliki kemampuan

awal tinggi yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual

dibandingkan dari hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi

yang dijarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional.

3. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang memiliki kemampuan

awal rendah yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual

dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan awal

rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional.

4. Adanya interaksi antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan

pengetahuan awal terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam?

Page 22: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

11

F. Manfaat Penelitian

Penelitian pengaruh pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam siswa Kelas XI SMA Negeri 2 XIII Koto

Kampar, diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak terkait sebagai berikut :

1. Siswa.

Siswa lebih aktif, kreatif untuk meningkatkan proses pembelajaran serta

memberdayakan kemampuan berpikir.

2. Guru.

Guru lebih profesional dalam menjalankan tugas mengajar dan melibatkan

siswa secara utuh dalam pembelajaran, serta dapat lebih memberdayakan

kemampuan berpikir siswa.

3. Kepala Sekolah

a. Agar dapat menjadi masukan dalam membina guru menciptakan iklim

belajar yang kondusif dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa.

b. Menjadikan masukan dalam mengambil kebijaksanaan untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

4. Peneliti.

Sebagai masukan penelitian lanjutan dalam rangka pengembangan ilmu

dalam bidang Tekhnologi Pendidikan dan peneliti yang bermaksud

melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini.

Page 23: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoretik

1. Hasil Belajar

Banyak pengertian yang diberikan para ahli mengenai definisi hasil belajar,

semua definisi yang diberikan mempunyai definisi yang berbeda satu sama lain.

Akan tetapi pada prinsipnya mereka setuju bahwa hasil belajar mengarah pada

perubahan aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap siswa setelah proses

belajar mengajar.

Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku akibat

adanya interaksi antara individu dengan lingkunannya. Menurut Gagne dalam

Slameto (1995) ciri-ciri penting belajar adalah : 1). Belajar adalah proses dimana

manusia dapat melakukannya. 2) belajar pada umumnya melibatkan interaksi

dengan lingkungan eksternal, 3) belajar terjadi bila suatu perubahan atau

modifikasi perilaku terjadi, dan perubahan itu tetap dalam masa relatif yang

lama pada kehidupan individu. Gagne membagi ada dua jenis belajar 1) belajar

adalah suau proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan,

kebiasaan, tingkah laku, 2) belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

ketrampilan yang diperoleh oleh intruksi.

Snelbekker (1974) menjelaskan ciri belajar perubahan tingkah laku yang

diperoleh dari belajar adalah : 1) terbentuknya perilaku baru adalah perubahan

12

Page 24: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

13

aktual maupun potensial 2) kemmapuan itu berlaku dalam waktu yang cukup

lama 3) kemampuan baru itu diperleh melalui usaha.

T. Amijaya (1980) yang menyatakan bahwa “hasil belajar atau prestasi

belajar adalah sesuatu yang menggambarkan tingkah laku pencapaian belajar

selama waktu tertentu. Biasanya hasil belajar ini didapat dari penilaian yang

tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses pendidikan”. Bloom dalam Zaiz

(1971) mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu kognitif,

psikomotor dan afektif. Harahap (1979) mengatakan hasil belajar adalah hasil

penilaian pendidikan tentang pengembangan dan kemajuan siswa yang

berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran yang disampaikan kepada

mereka serta nilai-nilai yang terdapat pada kurikulum

Romizowski (1981) menyatakan bahwa hasil belajar diperoleh dalam

bentuk pengetahuan dan ketrampilan dikelompokkan kedalam empat kategori

yaitu : fakta, konsep, prosedur dan prinsip. Sedangkan Suharsimi Arikunto (1989)

mengatakan bahwa hasil belajar diperoleh dalam bentuk suatu yang diperoleh

dari sesudah kegiatan berlansung, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam

bentuk angka , huruf atau kata-kata (baik, sedang dan kurang ).

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan secara

umum bahwa yang dimaksud hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap

kemampuan belajar siswa yang ditentukan dalam bentuk angka atau nilai. Bila

kita melihat kedua teori yakni Gagne dan Bloom tersebut di atas yang dijadikan

acuan untuk mengkaji hasil belajar sebagai konsekuensi logis pembelajaran.

Page 25: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

14

Adanya perbandingan tujuan hasil belajar, baik menurut klasifikasi Bloom

atau sistimatika Gagne secara umum dapat dikatakan bahwa kedua tinjauan

dimaksud tidak menunjukkan perbedaan berarti, tetapi perbedaan ini lebih

menyangkut pada pemberian beberapa aspek tertentu. Klasifikasi Bloom

meninjau aspek perilaku hasil belajar yang dicapai peserta didik dan terutama

bergerak dalam lingkup didaktik. Itu sebabnya klasifiasi Bloom sangat

bermanfaat bagi guru bila hendak merumuskan kompetensi dasar sebagai wujud

dari hasil belajar, sebaliknya Gagne meninjau baik tujuan instruksional, maupun

prosedur pembelajaran yang mengantar tujuan instruksional.

Dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa suatu proses

pembelajaran pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan atau kapabilitas

yang mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Ketiga kemampuan tersebut

dapat diperoleh melalui proses pembelajaran, dalam arti bahwa kemampuan

sebagai konsekuensi pembelajaran merupakan indikator untuk mengakhiri hasil

belajar.

Depdiknas (2003 : 28) menjelaskan nilai sebagai hasil belajar, yang utama

dalam Kontekstual adalah penampilan siswa sehari-hari ketika belajar, apakah

sudah belajar dengan keras ? bagaimana catatannya ? dan lain sejenisnya.

Semua itu adalah sumber penilaian yang dilakukan melalui tes adalah salah satu

sumber data untuk melihat kemajuan belajar.

Belajar dan hasil belajar memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat,

baik tidaknya proses belajar mengajar dilihat dari hasil penilaian hasil belajar

yang diperoleh siswa, sebaliknya tinggi rendahnya hasil penilaian yang didapat

Page 26: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

15

siswa merupakan cerminan pembelajaran yang dilakukan. T. Amijaya (1980)

mengatakan bahwa antara pengajaran dan penilaian terdapat pengaruh timbal

balik, prosedur tertentu menurut terselenggaranya program pengajaran dengan

kekhususan tertentu menurut usaha dan penilaian tertentu pula.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan hasil belajar adalah angka

atau skor nilai yang diambil dari nilai hasil belajar yang mengambarkan

perubahan tingkah laku siswa setelah melakukan aktifitas belajar pada waktu

tertentu, baik perubahan pada aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.

Pada umumnya untuk menunjukkan tinggi rendahnya atau baik buruknya hasil

belajar yang dicapai siswa ada beberapa cara. Cara pertama yang lazim

digunakan adalah dengan memberikan skor terhadap kemampuan dan

ketrampilan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar tersebut. Hasil

belajar dikatakan baik apabila angka atau nilai didapatnya diketegorikan

baik, demikian juga hasil belajar siswa disebut jelek, jika angka atau nilai yan

diperoleh siswa termasuk dalam kategori jelek.

2. Pengetahuan Awal

Moh. Uzer (2004 : 5) menyatakan bahwa kriteria keberhasilan dalam

belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

individu yang belajar. Hasil pembelajaran tercermin dalam perubahan tingkah

laku baik secara material-substansial, struktural, fungsional maupun secara

behavior. Syaiful (2006:11) menyatakan untuk mengetahui perubahan yang

terjadi pada individu setelah melakukan kegiatan belajar, maka seorang guru

Page 27: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

16

harus mengetahui karakteristik perilaku yang yang dimiliki sebuah kegiatan

berlangsung. Kegiatan ini disebut dengan entry behavior atau pengetahuan awal.

Guru dapat menetapkan di mana memulai pengajaran dengan mengetahui

pengetahuan awal siswa. Syaiful (2006:13) menyatakan bahwa ada tiga dimensi

dari entry behavior yang perlu diketahui oleh guru: yaitu “1) batas-batas ruang

lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan dikuasai oleh siswa, 2)

tingkatan tahapan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sambutan

atau kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa, dan 3) kesiapan dan kematangan

fungsi-fungsi psikofisik”. Menurut Ali (2004:77) antara lain : 1) Dengan

wawancara atau test. Test awal (Pre-test) yang dilakukan guru dapat menjadi

alat mengenal entry behaviour. Pre-test harus sama dengan yang akan

digunakan dalam post-test. 2) melalui analisis instruksional. Dari analisis

instruksional yang dibuat dapat diketahui tingkat kemampuan atau penguasaan

bahan.

Berdasarkan uraian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal

adalah kapasitas siswa secara memadai dalam hubungannya dengan tujuan

pembelajaran yang dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran. Dengan

kata lain pengetahuan awal adalah kemampuan siswa dalam memahami suatu

materi pembelajaran yang disampaikan guru sebelumnya.

3. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran menurut Syaiful Sagala (2004:62) pendekatan

merupakan suatu pandangan guru terhadap peserta didik dalam menilai,

menentukan sikap dan perbuatan yang dihadapi dengan harapan dapat

Page 28: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

17

memecahkan masalah dalah mengelola kelas yang nyaman dan menyenangkan

dalam proses pembelajaran. Wina (2006 :2007) juga mempunyai pendapat yang

sama bahwa pendekatan adalah suatu titik tolak atau sudut pandang terhadap

proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa adalah suatu cara atau

teknik yang dilakukan guru supaya dapat mengelola kelas sehingga tercipta

suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

a. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

1) Pengertian Pendekatan Kontekstual

Kata pembelajaran kontekstual berasal dari bahasa Inggris contextual,

maksudnya mengikuti konteks atau dalam konteks. Secara umum kontekstual

mengandung arti: a) Sesuatu yang berkenaan, relevan, ada hubungan atau

kaitan langsung, mengikuti konteks, dan b) Sesuatu yang membawa maksud,

makna dan kepentingan.

Nurhadi (2003:1) mengemukakan “pendekatan Pembelajaran

Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat.” Menurut Poedjiadi (2005:98), pendekatan Pembelajaran

Kontekstual adalah “suatu pendekatan pembelajaran dan pengajaran yang

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

Page 29: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

18

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai individu, anggota

keluarga, anggota masyarakat dan bangsa”.

Nurhadi (2003:1) menyebutkan “proses pembelajaran berlangsung

secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan memahami, guru

bukannya hanya sekedar mentransfer pengetahuannya kepada siswa (transfer

of knowledge), tetapi lebih mementingkan strategi pembelajarannya daripada

hasil.” Dengan demikian melalui pendekatan ini pembelajaran tidak akan

didominasi oleh guru/berpusat pada guru (teacher centered), tetapi sebaliknya

siswalah yang akan beraktivitas lebih banyak dari pada guru (student

centered), pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa, karena merekalah

yang mencari sumber belajar, informasi, serta menganalisis informasi-

informasi yang diperoleh, baik secara sendiri-sendiri maupun mendiskusikan

secara berkelompok.

Peranan guru dalam pendekatan Pembelajaran Kontekstual adalah

membantu siswa mencapai tujuan. Maksudnva guru lebih banyak berurusan

dengan strategi dari pada memberi informasi. Tugas guru adalah mengelola

kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan

pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Pengetahuan dan

keterampilan diperoleh dengan 'menemukan sendiri.

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual adalah sebuah strategi

pembelajaran seperti halnya strategi pembelajaran yang lain. Pendekatan ini

dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan

Page 30: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

19

bermakna. Melalui pendekatan Pembelajaran Kontekstual, siswa melakukan

proses belajar dan mengembangkan kemampuannya. Menurut Podjiadi

(2005:99) “Pembelajaran Kontekstual disamping mempermudah

mengkonstruksi pengetahuan, pendekatan Pembelajaran Kontekstual juga

dapat mempermudah terbentuknya penghayatan bidang afektif”.

Berbagai peranan dan aktivitas akan dilakukan siswa dalam

pembelajaran kontekstual seperti dikemukakan Nana (2000 : 200) sebagai

berikut: 1) Siswa berperan sebagai pembelajar aktif mengelola dirinya sendiri,

mengembangkan minatnya sendiri atau bekerja kelompok, belajar melalui

perbuatan, 2) Membentuk hubungan antara apa yang dipelajari di sekolah

dengan kehidupan di masyarakat, lembaga kemasyarakatan dan dunia kerja, 3)

Melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting dan berarti bagi dirinya maupun

orang lain, membuat pilihan, memberikan hasil tampak maupun tak tampak,

4) Menggunakan pemikiran tahap tinggi, berpikir kritis. kreatif, melakukan

analisis, sintesis, pemecahan masalah, membuat keputusan menggunakan

logika dan fakta-fakta. 5) Mengembangkan kemampuan bekerja sama. Guru

membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, memahami orang

lain, berkomunikasi, saling membantu dan mempengaruhi.

Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari,

peserta didik akan merasakan pentingnya belajar, dan mereka akan

memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya. Menurut

Mulyasa (2005:103) “Pembelajaran konstektual mendorong peserta didik

memahami hakekat, makna, dan manfaat belajar, sehingga memungkinkan

Page 31: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

20

mereka rajin dan termotivasi untuk senantiasa belajar, bahkan kecanduan

belajar”.

Adapun hasil yang diharapkan melalui pendekatan Pembelajaran

Kontekstual menurut Poedjiadi (1995:98) adalah “untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa melalui peningkatan pemahaman makna materi

pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan antara materi yang dipelajari

dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari”.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktifitas belajar

siswa dan mendorong peserta didik dalam memahami materi pelajaran

disamping itu dapat meningkat kemampuan berfikir kritis , kreatitifitas dan

membuat keputusan menggunakan logika dan fakta-fakta.sehingg

meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan pemahaman makna

materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan antara materi yang

dipelajari dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari”.

2) Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Corebima, et al, (2002:5) Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual memiliki tujuh komponen utama, yaitu (1) kontrukstivisme

(constructivism), (2) menemukan (inquiry), (3) bertanya (questioning), (4)

masyarakat belajar (learning community), (5) pemodelan (modelling). (6)

refleksi (reflection), dan (7) penilaian autentik (authentic assesment). Suatu

kelas dikatakan menggunakan pendekatan kontekstual, jika menerapkan

ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya.

Page 32: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

21

a) Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan

Pembelajaran Kontekstual, bahwa pengetahuan dibangun manusia sedikit

demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan

tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,

konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus

mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman

nyata.

Siswa perlu dikondisikan untuk terbiasa memecahkan masalah,

menemukan hal-hal yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan gagasan-

gagasan. Guru tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kepada

siswa. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Esensi dari teori konstruktivis bahwa siswa harus menemukan dan

mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan dapat

menjadi milik mereka sendiri. Oleh sebab itu, pembelajaran harus dikemas

menjadi proses 'mengkonstruksi' bukan 'menerima pengetahuan’. Dalam

proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui

keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran.

b) Menemukan (Inquiry)

Dalam pendekatan Pembelajaran Kontekstual, menemukan merupakan

bagian inti dari kegiatan pembelajaran. Pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa diharapkan sebagai hasil menemukan sendiri bukan hasil

mengingat seperangkat fakta, (guru harus berusaha selalu merancang kegiatan

Page 33: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

22

yang merujuk pada kegiatan menemukan untuk berbagai materi yang

djajarkan.

Menurut Suchman (Dahlan 1990:35) “bahwa Inquiry memberikan

perhatian dalam mendorong, siswa menyelidiki secara independen, dalam

suatu cara yang teratur". Melalui inquiry, siswa bertanya memperoleh dan

mengolah data secara logis sehingga mereka dapat mengembangkan strategi

intelektual secara umum yang mereka gunakan untuk mendapatkan jawaban

atas pertanyaan itu. Pada pembelajaran secara inkuiri menempatkan siswa

tidak hanya dalam posisi mendengarkan, akan tetapi siswa terlibat dalam

pencarian intelektual yang aktif, pencarian yang dengan memanipulasikan data

yang dikumpulkan berdasarkan pengalaman dan pengamatannya sendiri, atau

oleh orang lain untuk dipahami atau dibermaknakan”.

Ada beberapa langkah dalam kegiatan menemukan (inquiry) seperti

yang dikemukakan Nurhadi (2003:13) berikut ini: 1) Merumuskan masalah, 2)

Mengamati dan melakukan observasi, 3) Menganalisis dan meyajikan hasil

tulisan, gambar, laporan bagan, tabel, dan karya lainnya, 4)

Mengkomunikasikannya atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman

sekelas, guru, atau audien yang lain.

c) Bertanya (Questioning)

Bertanya (questioning) merupakan strategi utama lainnya dalam

pembelajaran yang berbasis kontekstual. Bertanya dalam sebuah pembelajaran

dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai

kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran yang berbasis inquiry,

Page 34: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

23

kegiatan bertanya merupakan bagian penting, bagi siswa untuk menggali

informasi, mengkonfirmasikan hal-hal yang sudah diketahui, serta

mengarahkan perhatian pada hal-hal yang belum diketahuinya.

Kegiatan bertanya sangat berguna dalam pembelajaran yang produktif

seperti dikemukakan Nurhadi (2003: 14) adalah sebagai berikut : 1) Menggali

informasi, baik administrasi maupun akademis, 2) Mengecek pemahaman

siswa, 3) Membangkitkan respon kepada siswa, 4) Mengetahui sejauh mana

keinginan siswa, 5) Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6)

Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7)

Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, 8) Menyegarkan

kembali pengetahuan siswa.

d) Komunitas Belajar (Learning Community)

Konsep komunitas belajar memberi peluang untuk memperoleh hasil

pembelajaran melalui kerja sama dengan orang lain. Pengembangan

pembelajaran dalam kelompok dapat menumbuhkan suasana memelihara

disiplin diri, dan kesepakatan berperilaku. Melalui kegiatan kelompok terjadi

kerja sama antar siswa, juga dengan guru yang bersifat terbuka. Menurut

Hakim (2000:43) “belajar berkelompok dapat dijadikan arena persaingan

sehat, dan dapat pula meningkatkan motivasi belajar para anggota kelompok”.

Dengan pendekatan Pembelajaran Kontekstual, guru melaksanakan

pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok yang anggotanya heterogen. Kelompok siswa bisa sangat

bervariasi bentuknya, baik anggotanya maupun jumlahnya. Menurut Slavin

Page 35: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

24

(1995:4-5) “kelompok yang efektif terdiri dari empat sampai enam orang,

dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen”.

Pembelajaran dengan konsep komunitas belajar dapat berlangsung

apabila ada komunikasi dua arah. Siswa yang terlibat dalam kegiatan

komunitas belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya

dan sekaligus meminta informasi juga yang diperlukan teman belajarnya.

Kegiatan beIajar ini dapat terjadi apabila tidak ada pihak yang dominan dalam

berkomunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan untuk bertanya, tidak ada

pihak yang menganggap paling tahu, semua pihak mau saling mendengarkan,

pembelajaran dengan teknik komunitas belajar ini sangat membantu

pembelajaran di kelas.

e) Pemodelan (Modeling)

Komponen Kontekstual yang kelima adalah pemodelan. Pembelajaran

keterampilan atau pengetahuan tertentu dapat menggunakan atau

menghadirkan model yang bisa ditiru, contohnya karya tulis, contoh struktur

rangka manusia,bentuk otot dan tulang.

Dalam pendekatan Pembelajaran Kontekstual, guru bukan satu-satunya

model. Guru dapat merancang model dengan melibatkan siswa. Siswa yang

memiliki prestasi, bakat dan kemampuannya dapat ditunjuk untuk dijadikan

model. Model pun dapat didatangkan dari luar lingkungan sekolah.

f) Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan bagian penting dalam pembelajaran dengan

pendekatan Pembelajaran Kontekstual. Refleksi merupakan respons terhadap

Page 36: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

25

kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Refleksi adalah cara

berpikir tentang hal yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang hal-

hal yang sudah dilakukan di masa lalu untuk mengevaluasi atau introspeksi

apakah selama mengikuti proses pembelajaran, siswa dapat mengiukuti

dengan baik, aktif, dapat memahami materi pembelajaran, senang belajar, dan

lain-lainnya.

Pengetahuan yang bermakna diperoleh melalui proses, Pengetahuan

yang telah dimiliki siswa diperluas melalui konteks pembelajaran sedikit

demi sedikit. Guru membantu siswa dalam menghubung-hubungkan

pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan baru.

Dengan demikian siswa akan memperoleh sesuatu yang bermakna bagi dirinya

tentang apa yang baru dipelajarinya. Konsep inilah yang oleh Ausubel (1968)

disebut meaningfull learning.

g) Penilaian yang Sebenarnya (Assesment Authentic)

Penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran dari

perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan

bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Jika data yang

diperoleh menggambarkan masalah siswa dalam belajar, maka guru harus

segera mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kendala

belajar.

Data yang dikumpulkan melalui penilaian bukan untuk mencari

infomasi tentang belajar siswa. Hal tersebut karena penilaian menekankan

Page 37: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

26

proses pembelajaran maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari

kegiatan nyata yang dilakukan siswa saat pembelajaran. Kemajuan belajar

diperoleh melalui proses pembelajaran, tidak hanya hasil. Penilaian yang

sebenarnya yaitu menilai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran

kontesktual bahwa proses pembelajaran yang berawal dari pengetahuan yang

dibangun siswa sedikit-sedikit, hasilnya diperluas menjadi konteks yang

ditemukan melalui proses inquiri yang merupakan inti dari pembelajaran

kontekstual. Bertanya merupakan strategi utama dalam strategi pembelajaran

inquiri. Sedangkan konsep belajar bersama merupakan dapat memberikan

peluang untuk bekerja sama. Pemodelan merupakan proses membantu siswa

mempercepat kontruksi impormasi bagi siswa. Sedangkan refleksi

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memotret ulang hasil

pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Sedangkan penilaian autentik proses

pengukuran terhadap perkembangan pembelajaran siswa.

b. Pendekatan Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional merupakn suatu strategi yang berorientasi

pada guru, dimana hampir seluruh kegiatan dikendalikan penuh oleh Guru.

Seperti yang disinyalir oleh Dick dan Carey (dalam Djaafar, 2001 ; 3)

pandangan lama mengenai pembelajaran meliputi: guru (pengajar, instruktur)

siswa dan buku pelajaran. Strategi pembelajaran konvensional merupakan

strategi yang berorientasi pada guru atau lembaga pendidikan , dalam arti

Page 38: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

27

seluruh keputusan opreasional diarahkan untuk dan bagaimana cara lembaga

dan peran guru dalam mengorganisir proses pembelajaran.

Rostiyah (1991 : 136) menjelaskan bahwa ”cara mengajar dengan cara

ceramah dapat dikatakan teknik kuliah , merupakan suatu cara mengajar

untuk menyampaikan keterangan, informasi atau uraian tentang suatu pokok

persoalan tentang masalah secara lisan”. Biasanya guru mengggunkan

ceramah bila memiliki tujuan agar siswa mendapat informasi tentang suatu

pokok permasalahan. Memang hal ini wajar digunakan bila sekoah itu

memiliki bahan bacaaan mengenai baacaan tentang masalah yang akan

dibicarakan mengingat jumlah pada umumnya banyak , sehingga sulit

mengggunakan teknik penyajian lain kecuali ceramah untuk menjangkau

jumlah siswa yang banyak. Selanjutnya Sumantri (1998: 136) mengatakan

metode konvensional adalah penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru

dengan cara memberikan penjelasan lisan kepada peserta didik.

Muhibbin (2005:203) menyatakan metode ceramah memiliki kelebihan dan

kelemahan:

1) Kelebihan-kelebihan metode ceramah

Metode ceramah mempunyai kelebihan dalam proses pembelajaran

antara lain : 1) Sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis

untuk menyampikan informasi, 2) Paling efektif dalam mengatasai

kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan daya beli dan daya

paham siswa.

Page 39: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

28

2) Kelemahan-kelemahan metode ceramah

Beberapa kelemahan metode ceramah ditemui sehari-hari antara lain : 1)

membuat siswa lebih pasif, 2) mengandung unsur paksaan pada siswa, dan 3)

menghambat daya kritis siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan

pembelajaran konvensional suatu metode pembelajaran yang digunakan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran secara berceramah lansung kepada

siswa secara klasikal, dilanjutkan memberikan contoh - contoh, menyimpulkan

materi ajar, serta pemberian tugas.

B. Penelitian yang Relevan

1. Titin Supriatin (2006) meneliti pengaruh pembelajaran kontekstal

terhadap hasil belajar Sains – Biologi ( eksperimen pada kelas VIII SMP

Pembangunan UNP). Penelitian ini menyimpulkan : a) Hasil belajar siswa

yang diajarkan melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL), lebih baik dari siswa yang diajar melalui pendekatan konvensional,

b) Hasil belajar siswa dengan kemampuan belajar tinggi Contextual

Teaching and Learning (CTL) lebih baik dari siswa kelompok awal tinggi

melalui pendekatan konvensional, c) hasil belajar siswa berkemampuan awal

rendah di ajar melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL),

lebih baik dari hasil belajar siswa kelompok rendah kemampuan awalnya

pada konvensional dan d) adanya interaksi signifikan antara pendekatan

pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap hasil belajar sains- Biologi.

Page 40: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

29

2. Syafrial A. (2006) Meneliti Efektifias model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning ( CTL) terhadap hasil belajar Geografi siswa kelas

X SMA negeri Kota Pekan baru. Hasil penelitian : a)Terdapatnya perbedaan

yang sangat signifikan antara hasil belajar Geografi kelompok siswa yang

diajar dengan model Contektual Teaching And Learning (CTL ) dan hasil

belajar Geografi kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran

non Contektual Teaching And Learning (CTL ), b) Terdapat perbedaan yang

sangat signifikan antara hasil belajar geografi kelompok siswa dengan

pengetahuan awal tinggi yang diajar dengan model pembelajaran CTL dan

hasil belajar Geografi kelompok siswa yang diajar dengan model

pembelajaran CTL dan c)Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara

hasil belajar geografi kelompok siswa dengan pngetahuan awal rendah yag

diajar dengan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan

hasil belajar Geografi kelompok siswa yang diajar dengan model

pembelajaran non Contextual Teaching and Learning (CTL).

C. Kerangka Pemikiran

1. Pendekatan Kontekstual, Konvensional dan Hasil Belajar

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual merupakan

kegiatan pembelajaran yang lebih diarahkan untuk menciptakan pembelajaran

lebih bermakna. Siswa diarahkan untuk menemukan, mendiskusikan dan

mengambil suatu kesimpulan dari apa yang dipelajarinya. Rencana pelaksanaan

pembelajaran berisi suatu skenario apa yang menjadi suatu topik permasalahan.

Page 41: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

30

Dari topik tersebut disusun suatu strategi dalam memecahkannya. Dalam kegiatan

pembelajaran, siswa dimungkinkan untuk mengembangkan potensi dan

kemampuannya. Siswa disituasikan untuk berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran, sehingga dengan demikian, apa yang telah dipelajari oleh siswa

menjadi lebih bermakna.

Dalam pembelajaran konvensional, guru merupakan penentu jalannya

proses pembelajaran di kelas. Guru mengajar sebagaimana biasanya selama ini

dilakukan. Dalam pembelajaran konvensional biasanya guru lebih dominan

sebagai central pentransfer ilmu, metode yang digunakan biasanya ceramah,

diskusi-informasi, tanya jawab dan penugasan. Aktivitas siswa mendengar,

mencatat, menghafal dan berdiskusi. Guru memulai pelajaran dengan

menerangkan pelajaran, dilanjutkan dengan contoh soal dan pembahasannya, lalu

siswa disuruh membuat latihan.

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan konvensional akan

mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas. Target pembelajaran

adalah pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil belajar yang diperoleh

merupakan pencerminan dari kualitas pembelajaran yang diberikan.

2. Pendekatan Kontekstual, Kemampuan Awal Tinggi, Kemampuan Awal Rendah dan Hasil Belajar

Keberhasilan siswa belajar dengan pendekatan kontekstual akan

dipengaruhi oleh kemampuan awal siswa yaitu tinggi-rendahnya kemampuan

awal siswa yang dibelajarkan. Pada pendekatan kontekstual menuntut agar siswa

Page 42: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

31

lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam menemukan suatu konsep pembelajaran dan

menghubungkannya dengan kehidupan siswa sehari-hari sehingga pembelajaran

itu lebih bermakna. Dengan tuntutan pada pendekatan pembelajaran kontekstual

ini, dalam proses pembelajaran siswa diharapkan sudah mempunyai kemampuan

awal sebelum pembelajaran itu didiskusikan di kelas.

Kemampuan awal siswa terbagi atas dua, yaitu kemampuan awal yang

rendah dan kemampuan awal yang tinggi. Kemampuan awal ini merupakan suatu

kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa sebelumnya. Kemampuan awal tinggi

yaitu apabila sebagian besar siswa itu telah menguasai konsep yang akan

dipelajari, sedangkan kemampuan awal yang rendah yaitu bila siswa belum

mempunyai konsep sebelumnya tentang apa yang dipelajari di sekolah.

Hasil belajar dan pendekatan kontekstual yang digunakan juga dipengaruhi

oleh kemampuan awal siswa. Pada pendekatan kontekstual, dituntut siswa sudah

mempunyai kemampuan awal yang sehingga akan mudah menghubungkan apa

yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Sinkronisasi kedua lingkungan ini akan lebih menjadikan pembelajran yang

abstrak itu lebih bermakna.

3. Pendekatan Kontekstual, kemampuan awal Rendah dan Hasil Belajar

Pendekatan kontekstual mengharuskan siswa kreatif dan punya

kemampuan awal. Sebab, pembelajaran atau materi yang dipelajari di sekolah

merupakan hasil atau lebih dimantapkan di dalam kelas. Artinya, materi tersebut

bukan semata-mata diketahui oleh siswa saat belajar dalam kelas tapi telah

diketahui sebelumnya. Oleh sebab itu bila kemampuan awal siswa rendah, atau

Page 43: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

32

tidak mempunyai kemampuan sebelumnya tentu akan sulit diterapkan pendekatan

kontekstual. Karena, konteks materi yang dipelajari sulit bagi siswa

mengaktualkan dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat.

Keberhasilan atau kegagalan siswa yang belajar dengan pendekatan

kontektual ini, dipengaruhi juga oleh kemampuan awal siswa. Bila kemampuan

awal yang rendah atau tidak mempunyai kemampuan sebelumnya (tidak

mengetahui materi materi yang akan dipelajari di dalam kelas) tentu hasil belajar

siswa akan juga rendah.

4. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dan Kemampuan Awal

Pendekatan pembelajaran kontekstual dan kemampuan awal akan saling

mempengaruhi. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi atau telah punyai

konsep sebelumnya tentang materi yang akan dipelajari makan akan mudah

menerapkan pembelajaran kontektual. Artinya siswa akan mudah mengaitkan apa

yang telah ditemui di lapangan dengan apa yang telah dipelajari di sekolah.

Sedangkan bila siswa tidak mempunyai kemampuan awal yang rendah, hanya

menerima materi dari guru saat proses pembelajaran, maka akan sulit diterapkan

pendekatan kontektual dalam proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran merupakan

rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, berisi skenario tahap demi tahap

apa yang akan dilakukan bersama siswa dengan topik yang akan dipelajarinya.

Dalam program tercermin tujuan pembelajaran , media, langkah-langkah serta

penilaian autentik. Untuk format tidak ada perbedaan dengan konvensional.

Page 44: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

33

Perbedaan hanya pada penekanan target. Kontektual targetnya lebih kepada

strategi belajar / prosesnya. Untuk materi yang diinginkan bukan banyak tetapi

dangkal, melainkan tetapi mendalam.

Interaksi dapat terjadi antara pendekatan kontekstual dan kemampuan awal

jika ada pengaruh yang berbeda terhadap vraiabel-variabel terikat. Terjadinya

dalam perlakuan ditandai dengan hasil belajar yang berbeda pada tingkat

kemampuan awal yang berbeda. Jika interaksi dalam pemberikan perlakuan

terjadi, maka hal ini ditandai dengan hasil belajar yang sama pada tingkat

kemampuan awal belajar yang berbeda. Dengan kata lain interaksi terjadi jika

peningkatan hasil belajar lebih besar pada kelompok siswa yang berkemampuan

awal belajar rendah dibanding kelompok siswa dengan berkemampuan awal

belajar yang tinggi.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pada penelitian ini akan dilakukan

proses pembelajaran dibagi atas dua yaitu pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan kontekstual sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan konvensional sebagai kelas kontrol. Setelah proses

pembelajaran dilaksanakan dari kedua kelompok dilihat perbedaan hasil belajar

dan kemampuan awal siswa. Dengan demikian, sebagai kerangka berpikir dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 45: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

34

><

Gambar 1. Kerangka pemikiran

D. Hipotesis

Dari Kerangka pemikiran yang dikemukan di atas hipotesis penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang diajar dengan

pendekatan kontekstual lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar

siswa yang diajar melalui penedakatan konvensinal.

2. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang memiliki kemampuan

awal tinggi pada kelas kontekstual lebih baik dibandingkan dengan hasil

belajar siswa yang berkemampuan awal tinggi pada kelas konvensional.

KELAS EXPERIMEN

KELAS KONTROL

KONTEK STUAL

KONVENSIONAL

HASIL BELAJAR HASIL BELAJAR

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Materi pembelajaran

Pengetahuan Awal Tinggi dan Rendah

Page 46: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

35

3. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang memiliki

kemampuan awal rendah lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar

siswa yang memiliki kemampuan awal rendah pada kelas konvensional.

4. Adanya interaksi antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan

pengetahuan awal terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam.

Page 47: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi

eksperimen). Pada penelitian ini peneliti membandingkan hasil kegiatan yang

dilakukan terhadap dua kelompok yang diberi perlakuan berbeda, yakni satu

kelompok yang diberikan perlakuan (sebagai kelompok eksperimen) dan

kelompok lain tidak diberikan perlakuan (sebagai kelompok kontrol). Kelas

experimen dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan kelas kontrol

menggunakan pendekatan konvensional, artinya pengontrolan terhadap

variabel-variabel yang diteliti seringkali tidak dimungkinkan dilakukan secara

penuh. Pengambilan jenis penelitian equasi eksperimen karena penulis

megambil kelas-kelas yang telah ada untuk melakukan penelitian ini dan tidak

membuat kelas baru untuk melakukan eksperimen.

Eksperimen dilakukan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas

XI semester genap SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar Tahun Pelajaran

2009/2010 dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dan

pembelajaran konvensional. Untuk kelas eksperimen diberi perlakuan dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dan kelas kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional. Penetapan jadwal penelitian

disesuaikan dengan jadwal belajar yang telah ditetapkan sekolah.

36

Page 48: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

37

Dalam pelaksanaan penelitian kedua kelompok baik kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol diberi materi yang sama. Kemudian pada

akhir pelajaran dilakukan test untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa.

Hasil belajar masing-masing kelompok kemudian dianalisa.

Adapun tujuan penelitian untuk mendapatkan jawaban ” apakah ada

perbedaan hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas XI

pembelajaran Kontekstual dan pembelajaran Konvensional.

Penelitian ini mempunyai dua variabel bebas yaitu pendekatan

pembelajaran kontekstual dan pendekatan pembelajaran konvensional,

sedangkan pengetahuan awal merupakan variabel kontrol yang terdiri dari

pengetahuan awal tinggi dan pengetahuan awal rendah serta satu variabel

terikat yaitu hasil belajar Pendidikan Agama Islam.

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar Tahun Ajaran

2009/2010. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi ini sebagai tempat penelitian

didasarkan atas pertimbangan bahwa karateristik sekolah tersebut telah

diketahui dan mudah dimasuki peneliti karena peneliti termasuk tenaga pengajar

disekolah tersebut demi kemudahan dalam menyelesaikan penelitian ini.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 2 XIII

Koto Kampar yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 91 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 49: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

38

Tabel 2 . Jumlah Siswa kelas XI SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar

Kelas XI IPS1 XI IPS2 XI IPA Jumlah

Laki-laki 18 16 9 43

Perempuan 12 18 18 48

Jumlah 30 34 27 91

Sumber : Data TU SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar

2. Sampel

Dari kelas yang tersedia selanjutnya dipilih dua kelas secara random

yang akan mendapatkan perlakuan yang berbeda yaitu kelas XI IPS1 dan kelas

XI IPS2 SMA Negeri 2 XII Kto Kampar. Dari pengacakan yang dilakukan,

diperoleh siswa kela s XI IPS1 sebagai eksperimen yang berjumlah 30 orang

siswa dan kelas XI IPS2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah sebanyak 30

siswa, sehingga jumlah sampel berjumlah 60 orang. Sedangkan uji coba instrumen

dilakukan di kelas XI IPA.

Kelas eksperimen diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

kontekstual dan kelas kontrol diajar dengan pendekatan konvensional.

Kelompok siswa atas dan bawah berdasarkan hitungan 27 % dari jumlah siswa

setiap kelas.

C . Definisi Operasional

Defenisi operasional diperlukan agar tidak terjadi perbedaan persepsi

terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dikemukakan defenisi

operasional dari istilah penelitian sebagai berikut:

Page 50: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

39

1. Pendekatan kontekstual (CTL) yang dimaksud adalah salah satu

pendekatan yang digunakan oleh guru dalam membelajarkan siswanya

yang bercirikan: (a) mengembangkan cara bekerja sendiri dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya; (b)

mencoba menemukan sendiri’ (c) mengembangkan Kembangkan sifat

ingin tahu siswa dengan bertanya; (d) menciptakan masyarakat belajar; (e)

pemberian model; (f) refleksi dan (g) penilaian yang aktual (sebenarnya).

Untuk mencoba dan menemukan sendiri pada materi penyelenggaraan

jenazah khususnya memandikan hanya bisa pada beberapa orang siswa,

sedangkan untuk mengkafani, menyolatkan dan menguburkan bisa untuk

semua siswa.

2. Pendekatan konvensional merupakan pendekatan tradisional dimana guru

dalam membelajarkan siswa lebih menitikberatkan kepada guru satu-

satunya sumber ilmu dengan metode ceramah.

3. Pengetahuan awal yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki oleh

siswa terhadap suatu materi sebelum materi tersebut diajarkan kepadanya.

Dalam hal ini adalah materi tentang Penyelenggaraan Jenazah.

4. Hasil belajar adalah skor tes akhir yang diperoleh siswa (kelompok

eksperimen dan kontrol) setelah PBM dilaksanakan. Dalam kesempatan ini

hasil belajar yang diteliti hanya aspek kognitif yang diperoleh dari skor

hasil tes setelah proses pembelajaran.

Page 51: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

40

D. Variabel penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran. Ada

dua pendekatan yang digunakan yaitu pembelajaran kontekstual dan

pembelajaran konvensional

2. Variabel kontrol adalah pengetahuan awal siswa yang terdiri dari

pengetahuan awal tinggi dan pengetahuan awal rendah

3. Variabel terikat adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam khususnya

pada pokok bahasan yang diajarkan.

E. Instrumen Penelitian

Jenis instrumen yang dipilih dan digunakan adalah berupa test

pengetahuan prasyarat dan tes hasil belajar. Instrumen ini dirancang oleh peneliti

sendiri. Masing-masing rancangan instrumen divalidasi oleh ahli dan rekan

sejawat.

1. Tes Pengetahuan Awal

Instrumen tes pengetahuan awal berbentuk soal pilihan ganda dengan 5

pilihan sebanyak 35 butir soal dengan prosedur pembuatan ;

a. Membuat kisi

b. Menyusun tes sesuai kisi – kisi.

c. Analisis naskah soal untuk menentukan daya beda tingkat kesukaran.

Soal tes dapat dilihat pada lampiran18 halaman 109

2. Tes Hasil Belajar

Untuk mendapatkan reabilitas soal yang baik dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

Page 52: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

41

a. Membuat kisi – kisi tes.

b. Menyusun tes sesuai dengan kisi – kisi tes.

Soal disusun berdasarkan kisi-kisi tes yang terdiri dari soal berbentuk

pilihan ganda dengan 5 pilihan sebanyak 35 butir. Instrumen tes selanjutnya

dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 117

F. Ujicoba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas dan

realibilitas instrumen yang telah disusun. Pelaksanaan uji coba instrumen

dilakukan di kelas XI IPA yang tidak dipilih sebagai sampel penelitian.

1. Uji Reliabilitas Soal

Reliabilits berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Uji reliabilitas yang digunakan tes untuk hasil

belajar adalah dengan rumus yang dikemukakan oleh kuder dan Richardson

yaitu K-R 20:

k s2 - Σ pq r11 = k – 1 s2

Keterangan:

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi peserta tes menjawab benar

q : proporsi peserta tes menjawab salah (q=1-p)

Σ pq : jumlah perkalian p dan 1

k : banyaknya item

s : standar deviasi dari tes

(Riduan, 2006:108)

Page 53: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

42

Harga r hitung dapat dirujuk ke tabel harga kritik r product moment. Jika r

hitung lebih besar harga kritik dalam tabel maka item tersebut reliabel. Jika r

hitung lebih kecil harga kritik dalam tabel maka item tersebut tidak reliabel.

2. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran digunakan untuk tes Pendidikan Agama Islam yang

berikan kepada siswa. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah

atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkannya, sehingga tidak nampak peningkatan

dalam pemeroleh pelajaran. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan siswa menjdi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk

mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Suharsimi, 2006:207). Bilangan

yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuai soal tersebut indeks kesukaran

biasanya antara 0,00 sampai dengan1,00. Rumus Indeks kesukaran:

B P = JS

Keterangan: P : Indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar

JS : jumlah seluruh siswa pesert tes

Klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut:

0,00 - 0,30 soal tergolong sukar

0,30 - 0,70 soal tergolong sedang

0,70 - 1,00 soal tergolong mudah

(Suharsimi, 2006:208-210)

Page 54: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

43

3. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh. Angka yang

menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D).

Rumus daya pembeda:

BA BA D = - = PA - PB

JA JA Keterangan:

D : Daya pembeda

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Suharsimi, 2006:213-214)

Klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut:

D : 0,00 – 0,20 adalah jelek

D : 0,20 – 0,40 adalah cukup

D : 0,40 – 0,70 adalah baik

D : 0,70 – 1,00 adalah baik sekali

D : negatif, semuanya tidak baik. (Suharsimi, 2006:218).

Dalam analisis ditetapkan bahwa soal yang mudah–jelek dibuang dan soal

sukar-jelek dibuang. Hasil analisis diperoleh semua soal dipakai sehingga

dalam penelitian soal berjumlah 35 butir yang dapat dilihat pada lampiran 12

halaman 92.

Page 55: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

44

G. Disain penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dalam bentuk

eksperimen dimana variabel bebas merupakan variabel aktif dan variabel

mediator merupakan variabel penghubung antara variabel bebas dan variabel

terikat, Rancangan penelitian desain randomized bloks:

Tabel 3 : Rancangan penelitian desain randomized block

Blok

Perlakuan

Kelas

Pengetahuan Awal Tinggi

(B1)

Pengetahuan Awal Rendah

(B2)

Experimen

(A1) A1 B1 A1B2

Kontrol

(A2) A2B1 A2 B2

Keterangan

A1 B1 = Menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada siswa

dengan pengetahuan awal tinggi.

A1B2 = Menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada siswa

dengan pengetahuan awal rendah.

A2B1 = Menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional pada siswa

dengan pengetahuan awal tinggi.

A2 B2 = Menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional pada

siswa dengan pengetahuan awal rendah .

Page 56: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

45

Agar penelitian ini cukup memadai untuk menguji hipotasis dan hasil

penelitian meyakinkan dapat digeneralisasikan kepopulasi, dilakukan

pengkondisian atau kontrol kesahihan (validitas) dalam pelaksanaan

perlakuan yaitu :

1. Validitas Internal yang dilakukan sebagai berikut :

a. Pengaruh pelaksanaan tes dikontrol dengan melakukan tes serentak

untuk tes awal dan tes hasil belajar.

b. Pengaruh historis (kontrol) dengan mencegah kejadian – kejadian

khusus yang mempengaruhi pelaksanaan perlakuan dan kegiatan

perlakuan dijaklankan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

c. Pengaruh kesahihan jumlah peserta dilakukan dengan memperketat

kehadiran siswa, dan memperketat disiplin waktu belajar.

2. Untuk menghindari pengaruh reaktif dari prosedur penelitian dikontrol

dengan :

a. Membuat jadwal perlakuan sama dengan keadaan sehari-hari dengan

tidak mengubah jadwal yang telah ditetapkan.

b. Sebelum melaksanakan eksperimen peneliti mengajar dikelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk menghindari gangguan

kehadiran peneliti.

Prosedur pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :

1) Perancangan perangkat pembelajaran

(a) Perangkat pembelajaran yaitu rencana pembelajaran dan

penilaian hasil belajar yang dirancang oleh peneliti dengan

Page 57: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

46

mengacu pada teori-teori yang ada. Adapun rancangan

pelaksanaan pembelajaran sebagaimana terlampir.

(b) Rancangan perangkat pembelajaran dan penilaian hasil

belajar di validasi melalui validator yaitu dosen pembimbing

dan teman sejawat.

(c) Hasil validasi didiskusikan dan disesuaikan untuk perubahan

sehingga menjadi perangkat pembelajaran dan penilaian

yang akan ditetapkan.

2) Pelaksaan penelitian.

a) Pra eksperimen.

Penerapan suatu model pembelajaran pada kelas eksperimen

memungkinkan terjadinya perubahan bentuk dan pola

pembelajaran yang dilakukan guru yang mengajar dikelas itu

sebelumnya. Untuk itu diperlukan kondisi penyesuaian

terhadap model pembelajaran yang diterapkan untuk guru

maupun siswa.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara penerapan model

pembelajaran yang akan ditetapkan pada perlakuan

sebanyak empat kali pertemuan pada materi sebelum

materi perlakuan.

b) Pelaksanan kegiatan eksperimen

Kegiatan eksperimen dilakukan dengan menerapkan model

pembelajaran pada kelas sampel yang telah ditentukan.

Page 58: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

47

Dalam kegiatan pembelajaran guru melaksanakan

pembelajaran untuk masing-masing kelas sampel sesuai

model pembelajaran masing-masing selama tiga kali

pertemuan (6 Jam).

Pelaksanaan kegiatan eksperimen adalah sebagai berikut:

Pendekatan pembelajaran kontekstual :

(1) Kegiatan awal

(a) Absensi (b) Apersepsi dan motivasi (c) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai

serta mamfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang dipelajari dengan Menyebutkan KD, Indikator dan KKM.

(d) Guru memberikan pre test (e) Guru membagi kelas kedalam 4 kelompok kecil

berjumlah 7-8 orang (f) Siswa duduk berdasarkan kelompoknya (g) Guru menetapkan sub materi yang terdiri dari

kelompok memandikan jenazah, kelompok mengafani jenazah, kelompok menyolatkan jenazah dan kelompok menguburkan jenazah.

(2) Kegiatan inti Di lapangan : Guru membawa takziah kerumah salah

seorang siswa yang orang tua meninggal dunia.

Di kelas :

(a) Siswa duduk berdasarkan kelompok (b) guru memberikan waktu kelompok berdiskusi

selama 30 menit berdasarkan materi yang telah ditetapkan guru yaitu memandikan, mengafani, menyalatkan dan menguburkan (di sini terlihat pendekatan kontekstual dalam pembelajaran : Kontruktivsme, inkuiri, bertanya dan komunitas belajar

(c) Sambil siswa berdiskusi dalam kelompok guru berkeliling sambil mengamati kegiatan setiap kelompok dan membimbimg siswa dalam diskusi kelompok.

Page 59: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

48

(d) Guru memberikan refleksi terhadap kelompok mengerjakan tugas tepat waktu dan memberikan penilaian hasil kerja seiap kelompok (pendekatan kontekstualnya terlihat pada kegiatan refleksi dan assesment authentic

(e) Kelompok memandikan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan memodelkan cara memandikan mayat dengan bantuan boneka , air , ember dan alat lainnya yang diperlukan didepan kelas begitu juga kelompok mengafani, menyolatkan dan menguburkan (disini terlihat pendekatan kontektual yaitu pemodelan) dan kelompok yang lain memperhatikan .

(f) Kelompok yang tampil menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain (kegiatan bertanya)

(g) Guru memberikan refleksi terhadap kegiatan kelompok dan memberikan penilaian.

(3) Kegiatan penutup

Guru membimbing siswa menyimpulkan : (a) Menyimpulkan tata cara penyelenggaraan jenazah (b) Guru mengadakan post test

Pendekatan pembelajaran konvensional

(1) Kegiatan awal : (a) Absensi (b) Apersepsi dan motivasi (c) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai

serta mamfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang dipelajari dengan Menyebutkan KD, Indikator dan KKM.

(2) Kegiatan inti (a) Mengadakan pre test. (b) Siswa di suruh membaca buku paket (c) Guru menyampaikan pengertian penyelengaraan

jenazah (d) Guru membacakan dalil naqli tentang

penyelenggaraan jenazah (e) Guru menjelaskan tata cara memandikan jenazah (f) Guru menjelaskan tata cara mengkafani jenazah (g) Guru menjelaskan tata cara menyolatkan jenazah (h) Guru menjelaskan tata cara mengubrkan jenazah

Page 60: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

49

(i) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya manakala ada hal-hal yang dianggap kurang jelas

(3) Kegiatan penutup

(a) Guru mengulas pokok-pokok materi pelajaran yang telah di sampaikan dilanjutkan dengan menyimpulkan materi yang telah di sampaikan

(b) Guru melakukan post test

c) Melakukan tes hasil belajar.

Tes hasil belajar dilakukan serentak untuk kedua kelas

sampel dengan melibatkan teman sejawat dalam

pelaksanaanya.

H. Teknik Pengumpulan Data

Mengukur pengetahuan siswa terhadap materi Pendidikan Agama

Islam yang telah diberikan, baik dengan menggunakan pendekatan kontekstual

maupun menggunakan pendekatan konvensional maka dilakukan tes. Tes yang

diberikan berupa pretest dan postes dalam bentuk tes pilihan ganda. Penskoran

tes pilihan ini menggunakan rumus (Suharsimi Arikunto, 1999:228):

JB S = x100 JS Keterangan: S = Skor JB = Jumlah Betul JS = Jumlah Soal

Page 61: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

50

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Untuk

hipotesis pertama dan keempat dengan uji anova dan hipotesis kedua ketiga

menggunakan uji – t.

Rumusan hipotesis yang akan di uji seperti di rumus dalam bab II

dijabarkan dalam hipoetesis statistik. Hipotesis statistik yang diuji dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis pertama : Ho : Aμ 1 < Aμ 2

H1 : Aμ 1 > Aμ 2

2. Hipotesis kedua : Ho : 11ΒΑμ < 12ΒΑμ

H1 : 11ΒΑμ > 12ΒΑμ

3. Hipotesis ketiga : Ho : 21ΒΑμ =

21ΒΑμ

H1 : 21ΒΑμ >

21ΒΑμ

4. Hipotesis keempat : Ho : 11ΒΑμ = 22ΒΑμ

H1 : 11ΒΑμ > 22ΒΑμ

Page 62: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data hasil belajar siswa dari kedua kelompok yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Data dianalisis untuk memperoleh rata-rata skor,

standar deviasi dan varians untuk masing-masing kelas. Tes Hasil belajar siswa

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel. 4. Skor Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI

Variabel Nilai Mean Varians Standar

deviasi

N

Tertinggi Terendah

Kelas Eksperimen

(A3)

100 62.857 84.376 94.9825 9.7459 30

Kelas Kontrol (A4) 82.857 48.571 67.238 58.4015 7.642 30

Hasil Belajar tinggi kelas eksperimen (A3B1)

100 88.571 92.762 11.507 3.392 15

Hasil belajar rendah kelas eksperimen (A3B2)

85.571 62.857 75.9905 34.5546 5.878 15

Hasil belajar tinggi kelas kontrol (A4B1)

82.857 68.571 73.143 13.7615 3.7096 15

Hasil belajar rendah kelas kontrol (A4B2)

65.714 48.571 61.333 32.496 5.7.005 15

a. Deskripsi Skor Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan Kelas

Eksperimen Hasil hasil belajar siswa secara keseluruhan pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut: nilai tertinggi = 100 dan

nilai terendah = 62.857, dengan rata-rata (mean) = 84.376, varians (S2) =

Page 63: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

52

94.983, standar deviasi (S) = 9.746, modus = 91.431 dan median = 87.071.

Hal ini dapat dilihat pada lampiran 5.

b. Deskripsi skor Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan Kelas Kontrol

Hasil hasil belajar siswa secara keseluruhan pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada kelas kontrol adalah sebagai berikut: nilai

tertinggi = 82.857 dan nilai terendah = 48.571, dengan rata-rata (mean) =

67.238, varians (S2) = 58.4015, standar deviasi (S) = 7.642, modus = 65.714

dan median = 67.143. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 6.

c. Deskripsi Skor Hasil Belajar Siswa, Hasil Belajar Tinggi Kelas

Eksperimen (A3B1)

Hasil hasil belajar siswa yang hasil belajarnya tinggi pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas eksperimen adalah sebagai

berikut: nilai tertinggi = 100 dan nilai terendah = 88.571, dengan rata-rata

(mean) = 92.7621, varians (S2) = 11.5069, standar deviasi (S) = 3.392,

modus dan mediannya = 91.429. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 8.

d. Deskripsi Skor Hasil Belajar Siswa, yang Hasil Belajar Rendah Kelas

Eksperimen (A3B2)

Hasil hasil belajar siswa yang hasil belajarnya rendah pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas eksperimen adalah sebagai

berikut: nilai tertinggi = 85.571 dan nilai terendah = 62.857, dengan rata-rata

(mean) = 75.9905, varians (S2) = 34.5546, standar deviasi (S) = 5.878,

modus = 80 dan median = 77.143. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 8.

Page 64: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

53

e. Deskripsi Skor Hasil Belajar Siswa, Hasil Belajar Tinggi Kelas Kontrol

(A4B1)

Hasil hasil belajar siswa yang hasil belajarnya tinggi pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas kontrol adalah sebagai

berikut: nilai tertinggi = 82.857 dan nilai terendah = 68.571, dengan rata-rata

(mean) = 73.143, varians (S2) = 13.7615, standar deviasi (S) = 3.7096,

modus dan mediannya = 74.286. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 8.

f. Deskripsi Skor Hasil Belajar Siswa, Hasil Belajar Rendah Kelas Kontrol

(A4B2)

Hasil hasil belajar siswa yang hasil belajarnya rendah pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas kontrol adalah sebagai

berikut: nilai tertinggi = 65.714 dan nilai terendah = 48.571, dengan rata-rata

(mean) = 61.333, varians (S2) = 32.496, standar deviasi (S) = 5.7005, modus

= 65.714 dan median = 62.857. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 8.

B. Pengujian Syarat Analisis

Pengujian persyaratan analitis dilakukan untuk mengetahui distribusi

sampel dan menjadi dasar untuk menggunakan teknik analisis varians.

Persyaratan dilakukan dengan pengujian homogenitas. Adapun uji tersebut

sebagai berikut.

Page 65: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

54

Homogenitas dilakukan dengan analisis varians (uji F) yaitu analisis

perbandingan antara varians terbesar dengan varians terkecil. Hasil uji

homogenitas data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Uji Homogenitas Pengetahuan Awal Keseluruhan Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Ho : tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2

H1 : terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2

1) Pengetahuan Awal Siswa secara Keseluruhan

Kelas eksperimen (Pendekatan kontekstual)

Kelas kontrol (Pendekatan konvensional)

N = 30 S2 = 88.1979

N = 30 S2 = 82.6088

Varians terbesar 88.1979 Fhitung = = = 1.0676 Varians terkecil 82.6088 Dari tabel F, diperoleh nilai F tabel untuk derjat kebebasan 29

dan 29 yaitu F 0,05 (29,29) = 1,85) : Fhitung < Ftabel, maka Ho

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok

tersebut mempunyai variansi yang homogen.

2) Siswa yang Berpengetahuan Awal Tinggi

Kelas Eksperimen (Pendekatan kontekstual)

Kelas kontrol (Pendekatan konvensional)

N = 15 S2 = 11.5069

N = 15 S2 = 18.8930

Page 66: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

55

Varians terbesar 18.8930 Fhitung = = = 1.6419 Varians terkecil 11.5069

Dari tabel F, diperoleh nilai F tabel untuk derjat kebebasan 14

dan 14 yaitu F 0,05 (14,14) = 2,48 : Fhitung < Ftabel, maka Ho

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok

tersebut mempunyai variansi yang homogen.

3) Siswa yang Berpengetahuan Awal Rendah

Kelas Eksperimen (Pendekatan kontekstual)

Kelas kontrol (Pendekatan konvensional)

N = 15 S2 = 43.6916

N = 15 S2 = 27.8321

Varians terbesar 43.6916 Fhitung = = = 1.5698 Varians terkecil 27.8321

Dari tabel F, diperoleh nilai F tabel untuk derjat kebebasan 14

dan 14 yaitu F 0,05 (14,14) =: Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima,

sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok tersebut

mempunyai variansi yang homogen.

b. Uji Homogenitas Hasil Belajar Keseluruhan Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Ho : tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2

H1 : terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2

Page 67: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

56

1) Hasil Belajar siswa secara keseluruhan

Kelas eksperimen (Pendekatan kontekstual)

Kelas kontrol (Pendekatan konvensional)

N = 30 S2 = 94.9825

N = 30 S2 = 58.4015

Varians terbesar 94.9825 Fhitung = = = 1.6263 Varians terkecil 58.4015

Dari tabel F, diperoleh nilai F tabel untuk derjat kebebasan 29

dan 29 yaitu F 0,05 (29,29) = 1,85) : Fhitung < Ftabel, maka Ho

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok

tersebut mempunyai variansi yang homogen.

2) Siswa yang Hasil Belajarnya Tinggi

Kelas Eksperimen (Pendekatan kontekstual)

Kelas kontrol (Pendekatan konvensional)

N = 15 S2 = 11.5069

N = 15 S2 = 13.7615

Varians terbesar 13.7615 Fhitung = = = 1.1959 Varians terkecil 11.5069

Dari tabel F, diperoleh nilai F tabel untuk derjat kebebasan 14

dan 14 yaitu F 0,05 (14,14) = 2,48 : Fhitung < Ftabel, maka Ho

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok

tersebut mempunyai variansi yang homogen.

Page 68: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

57

3) Siswa yang Hasil Belajarnya Rendah

Kelas Eksperimen (Pendekatan kontekstual)

Kelas kontrol (Pendekatan konvensional)

N = 15 S2 = 34.5546

N = 17 S2 = 32.4961

Varians terbesar 34.5546 Fhitung = = = 1.0633 Varians terkecil 32.4961

Dari tabel F, diperoleh nilai F tabel untuk derjat kebebasan 14

dan 14 yaitu F 0,05 (14,14) = 2,48 : Fhitung < Ftabel, maka Ho

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok

tersebut mempunyai variansi yang homogen.

Hasil pengujian homogenitas pengetahuan awal dan hasil belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol, baik secara keseluruhan, menunjukkan variansi

yang homogen. Dengan demikian, uji hipotesis untuk melihat kesamaan rata-rata

kedua kelompok dapat dilakukan

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis

uji-t untuk hipotesis kedua dan ketiga, sedangkan untuk uji hipotesis pertama

keempat menggunakan teknik ANAVA dengan uji-F dapat dirangkum sebagai

berikut:

Page 69: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

58

Tabel. 5. Ringkasan Uji Hipotesis dengan ANAVA

Sumber V.  JK  dk  RJK  F.hit  F.tab  Signifikansi 

Kolom  4499.2528  1  4499.2528  205.1380945 4.01 

H1=signifikan 

Baris  2978.1764  1  2978.1264  135.7841406    

Interaksi  75.8231  1  75.8231  3.457064306  H4=tdk signifikan 

Dalam  1228.2367  56  21.9328          Total  8781.489  59             

Uji hipotesis dapat dilihat sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama

Ho : Siswa yang diajar dengan pendekatan konstekstual memperoleh hasil yang

tidak lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar

dengan pendekatan konvensional

H1 : Siswa yang diajar dengan pendekatan konstekstual memperoleh hasil yang

tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan

konvensional.

Hasil perhitungan rinci table ANAVA dapat dilihat pada lampiran 9

halaman 88. Perhatikan bahwa : Fhit = 205.1380945  sedangkan Ftab = 4.01.

Jadi Fhit > Ftab = signifikan.

Hasil uji hipotesis pertama diperoleh F hitung sebesar 205.1380945 

sedangkan F table 4.01 pada alpha 0,05. Karena F hitung lebih besar dari F

tabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti bahwa siswa yang diajar

dengan pendekatan kontekstual memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi

daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional.

Page 70: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

59

2. Hipotesis Kedua

Ho : Hasil belajar siswa yang berpengetahuan awal tinggi yang diajar

dengan pendekatan kontekstual memperoleh hasil yang tidak lebih

tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang pengetahuan awalnya

tinggi yang diajar dengan pendekatan konvensional.

H1 : Hasil belajar siswa yang berpengetahuan awal tinggi yang diajar

dengan pendekatan kontekstual, lebih tinggi dari hasil belajar siswa

yang pengetahuan awalnya tinggi yang diajar dengan pendekatan

konvensional.

Hasil perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran10 halaman 89.

Perhatikan bahwa : Fhit = 15.1160 dan Ftab = 1.701. Jadi Fhit > Ftab , maka

hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti bahwa siswa pengetahuan awal tinggi

diajar dengan pendekatan kontekstual memperoleh hasil belajar yang lebih

tinggi daripada siswa yang pengetahuan awal tinggi diajar dengan

pendekatan konvensional.

3. Hipotesis Ketiga

Ho : Hasil belajar siswa yang pengetahuan awal rendah yang diajar

dengan pendekatan kontekstual memperoleh hasil yang tidak lebih

tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang pengetahuan awalnya

rendah diajar dengan pendekatan konvensional.

H1 : Hasil belajar siswa yang pengetahuan awal rendah yang diajar

dengan pendekatan kontekstual, lebih tinggi dari hasil belajar siswa

Page 71: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

60

yang pengetahuan awalnya rendah diajar dengan pendekatan

konvensional.

Hasil perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 90 diperoleh:

Diketahui: thit = 7.0272 dan ttab = 1.701. Jadi thit > ttab = signifikan.

Hasil uji hipotesis kedua diperoleh t hitung sebesar 7.0272 sedangkan t

tabel 1.701 pada alpha 0,05. Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka

hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti bahwa hasil belajar siswa yang

pengetahuan awal rendah yang diajar dengan pendekatan kontekstual, lebih

tinggi dari hasil belajar siswa yang pengetahuan awalnya rendah diajar

dengan pendekatan konvensional.

4. Hipotesis Keempat

Ho : Tidak terdapat interaksi antara antara pendekatan pembelajaran

dengan pengetahuan awal siswa.

H1 : Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan pengetahuan

awal siswa.

Hasil perhitungan rinci table ANAVA yang dapat dilihat pada lampiran 9

halaman 88. Perhatikan bahwa: Fhit = 3.457 dan Ftab = 4.01. Jadi Fhit < Ftab,

berarti tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan

pengetahuan awal terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam

Page 72: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

61

D. Pembahasan

Analisis data yang diperoleh melalui pengujian hipotesis,

menunjukkan bahwa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi

Ketentuan Hukum Islam tentang Pengurusan Jenazah siswa kelas XI SMAN

2 XIII Koto Kampar yang diajar dengan pendekatan kontekstual memperoleh

hasil belajar yang tinggi daripada siswa yang diajar dengan pendekatan

konvensional. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kedua kelompok

sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel. 6. Nilai Rata-Rata hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Siswa pada Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendekatan Pengetahuan awal

Kontekstual (A1)

Konvensional (A2)

Pengetahuan awal tinggi 92.7621 73.143 Pengetahuan awal rendah 75.9905 61.3332 Keseluruhan 84.3763 67.2381

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pokok bahasan

Ketentuan Hukum Islam tentang Pengurusan Jenazah yang diajar dengan

pendekatan kontekstual lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan

pendekatan konvensional, pada siswa yang berpengetahuan awal tinggi,

rendah maupun secara keseluruhan. Hasil masing-masing temuan dibahas

sebagai berikut:

Page 73: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

62

1. Pendekatan pembelajaran dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar.

Hasil analisis data penelitian yang diperoleh melalui penyajian

hipotesis pertama menunjukkan, bahwa secara keseluruhan pendekatan

pembelajaran kontekstual (A1) memberikan hasil belajar Pendidikan Agama

Islam lebih baik daripada pendekatan pembelajaran konvensional. Hal ini

disebabkan oleh:

a. Menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif dan

produktif dari pengalaman atau pengetahuan terdahulu.

Pada kegiatan inti pembelajaran dalam penyelengaraan jenazah

siswa diawali dengan membagi dalam empat kelompok kecil yang terdiri

dari 7-8 orang, kemudian guru menetapkan sub materi yang terdiri dari

memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan.

Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dalam kelompok sesuai

dengan materi masing kelompok. Dalam kelompok siswa siswa terasah

ketrampilan berfikir, sehingga pembelajaran di kelas benar-benar

dipahami siswa karena didasarkan pada pengetahuan atau pengalaman

siswa sebelumnya tentang suatu materi penyelengaraan jenazah yang pada

dasarnya pada siswa sudah ada dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan

tumbuh berkembang melalui pengalaman dan pemahaman berkembang

semakin dalam dan semakin kuat apabila diuji dengan pengalaman baru.

b. Inkuiri merupakan kegiatan inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

kontekstual.

Page 74: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

63

Inkuiri diawali dari pengamatan terhadap fenomena, dilanjutkan

dengan kegiatan bermakna untuk menghasilkan temuan. Fenomena yang

dihadapi siswa bagaimana tata cara pelaksanaan jenazah yang terdiri dari

memandikan, mengafani, menyolatkan dan menguburkan. Namun

sebelumnya siswa diminta untuk melihat dan mengamati penyelenggaraan

jenazah pada rumah salah seorang siswa yang orangtuanya meninggal. Di

sini dimaksudkan agar siswa mengetahui sendiri cara penyelenggaraan

jenazah di masyarakat. Dengan melihat dan mengamati sendiri,

diharapkan siswa mampu menemukan dan mengetahui tata cara

penyelenggaraan jenazah.

Selanjutnya, untuk pembelajaran di sekolah, guru hanya sebagai

fasilisator saja dan membimbing siswa dalam pembelajaran, karena

melakukan sendiri oleh siswa, pengetahuan dan ketrampilan akan lebih

bermakna daripada hanya mendengar impormasi dari orang lain (guru).

Karenanya, mengingat pelajaran dari hasil temuan sendiri lebih lama

tinggal dibanding hasil informasi dari orang lain (guru), anak benar-benar

memahami apa yang dipelajari.

c. Strategi pembelajaran salah satunya adalah dengan bertanya.

Dengan adanya pengetahuan siswa tentang penyelenggaraan

jenazah yang dilihat dan diperhatikan sendiri, maka saat pembelajaran di

sekolah siswa diharapkan banyak bertanya. Ketrampilan bertanya didalam

diskusi kelompok maupun antar kelompok akan lebih mengasah

ketrampilan siswa dalam menggali imformasi tentang penyelenggaraan

Page 75: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

64

jenazah dalam Islam, sehingga memungkinkan siswa untuk lebih

memahami dan mengetahui pelajaran yang sedang dipelajari.

d. Masyarakat belajar merupakan upaya guru mengaktifkan siswa dengan

berbagai pengalaman siswa lain.

Hal ini memungkinkan adanya interaksi atau komunikasi diantara

individu dalam mencapai keberhasilan bersama dalam memecahkan

permasalahan, saling membantu dan menghargai setiap upaya dari

masing-masing anggota. Dengan demikian adanya upaya perbaikan secara

kontiniu dalam mencapai keberhasilan.

e. Permodelan dalam pembelajaran yang bisa ditiru. Masing-masing

kelompok memodelkan tata cara dan urutan memandikan, mengafani

dan menyolatkan jenazah dalam Islam, sehingga memungkinkan siswa

menerapkan sesuai dengan model yang diperagakan.

f. Adanya refleksi yang merupakan cara berpikir tentang apa yang baru

dipelajari tentang apa yang sudah dilakukan di masa yang lalu. Siswa

mendapat pengetahuan merupakan pengayaan atau revisi dari

pengetahuan sebelumnya.

g. Penilaian yang sebenarnya, dimana setiap akhir dan proses pembelajaran

dilakukan penilaian untuk hasil belajarnya, sehingga mendorong siswa

belajar lebih giat.

Sedangkan pada pendekatan konvensional, pembelajaran lebih

mengarah kepada guru. Guru biasanya memberikan pelajaran dengan

berceramah (memberikan informasi), siswa mendengar dan mencatat

Page 76: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

65

pelajaran, lalu diberikan latihan dan tugas. Dalam hal ini siswa pasif,

kemampuan siswa kurang tergali dan kurang berkembang. Guru menganggap

siswa itu sama.

Di samping itu, berdasarkan skor hasil belajar siswa kelompok

eksperimen lebih baik daripada kelompok control. Hal ini disebabkan dalam

pendekatan kontekstual mempunyai kelebihan yaitu (1) Kontekstual

menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh baik fisik maupun

otak untuk menemukan materi, bukan hasil dari pemberian orang lain; 2)

Kontekstual mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antara

materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata; 3) Kontekstual mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupannya; 4) kegiatan

pembelajaran dilakukan dengan diskusi kelompok; 5) pendekatan kontekstual

dapat digunakan di semua bidang studi.

Dalam proses belajar mengajar, seorang guru perlu memilih dan

menentukan pendekatan dalam membelajarkan siswa. Syaiful (2004:62)

mengemukakan bahwa pendekatan merupakan suatu pandangan guru

terhadap peserta didik dalam menilai, menentukan sikap dan perbuatan

yang dihadapi dengan harapan dapat memecahkan masalah dalah

mengelola kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam proses

pembelajaran. Pada pendekatan ini memungkinkan guru dan siswa untuk

menghubungkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari

yang mereka temui. Karena pendekatan kontekstual adalah suatu strategi

pembelajaran yang menekan kepada proses keterlibatan siswa secara

Page 77: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

66

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga dengan demikian, pembelajaran dari hasil temuan sendiri

biasanya lebih lama melekat disbanding hanya menerima penjelasan dari

guru.

2. Pengetahuan awal dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar

Hasil analisis skor yang diperoleh melalui pengujian hipotesis kedua

dan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa:

a. Siswa yang mempunyai pengetahuan awal tinggi diajar dengan

pendekatan kontekstual (A1B1) memperoleh hasil belajar Pendidikan

Agama Islam yang lebih baik dibanding siswa yang berpengetahuan

awal tinggi yang diajar dengan pendekatan konvensional (A2B1).

b. Siswa yang mempunyai pengetahuan awal rendah diajar dengan

pendekatan kontekstual (A1B2) memperoleh hasil belajar Pendidikan

Agama Islam yang lebih baik dibanding siswa yang berpengetahuan

awal rendah yang diajar dengan pendekatan konvensional (A2B2).

Pengetahuan awal yang dimiliki siswa akan mempengaruhi hasil

belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI di SMAN 2 Koto Kampar

Riau. Hal ini dapat dilihat peningkatan hasil belajar pada siswa yang yang

berkemampuan tinggi diajar dengan pendekatan kontekstual lebih baik.

Karena dengan pendekatan kontekstual, siswa yang mempunyai modalitas

pengetahuan lebih banyak akan berkembang dan bertambah. Siswa yang

Page 78: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

67

pintar akan lebih aktif dan kreatif. Apabila guru dapat memamfaatkan

dengan membelajarkan siswa dengan pengalamannya sendiri, maka ilmu

yang yang diperolah dari guru dapat mereka temukan dalam kehidpan

nyata. Atau sebaliknya, pengalaman nyata mereka dilapangan dapat

mereka terapkan dalam pembelajaran di kelas.

Begitu juga pada siswa yang pengetahuannya rendah, yang diajar

dengan pendekatan kontekstual menunjukkan hasil yang lebih baik

daripada siswa yang berpengtahuan rendah yang diajar dengan pendekatan

keonvensional. Dalam membelajarkan siswa, guru perlu mengetahui

kemampuan awal siswa. Karena siswa yang sudah memiliki kemampuan

tinggi akan lebih mudah diarahkan dan dibelajarkan. Begitu juga pada

siswa mempunyai kemampuan /pengetahuan rendah, dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual ternyata dari hasil

penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa yang berkemampuan awal

rendah pada kelas eksperimen menunjukkan hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang berkemampuan awal

rendah pada kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

konvensional di kelas XI di SMAN 2 Koto Kampar.

Di samping meningkatkan hasil belajar, hasil temuan selanjutnya

menunjukkan bahwa hasil belajar pada siswa kelas eksperimen yang diajar

dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi dibanding

dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan

menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini membuktikan bahwa

Page 79: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

68

dengan pendekatan Kontekstual menjadikan siswa lebih mudah untuk

memahami suatu konsep materi pelajaran karena dengan pendekatan

Kontekstual siswa dapat menghubungkan pelajaran dengan kehidupan

mereka sehari-hari. Dalam pemodelan siswa lansung memperagakan tata

cara memandikan, mengafani dan menyolatkan jenazah dengan bantuan

boneka, sehingga jika ada keluarga atau kerabatnya yang meninggal siswa

akan bisa melaksanakan penyelengaraan jenazah. Di samping itu pada

pendekatan Kontekstual, menuntut siswa untuk dapat menemukan sendiri

jawaban suatu pertanyaan yang akan didiskusikan bersama hasilnya

dengan kelompok belajar. Namun, hal ini belum terbukti bagi siswa yang

berpengetahuan awal rendah. Ternyata hasil belajar anak, tidak banyak

perubahan.

3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Pengetahuan Awal

terhadap hasil Belajar

Berdasarkan uji ANAVA diperoleh bahwa Interaksi antara

pendekatan pembelajaran dan pengetahuan awal diperoleh F hitung 3.457

dan F tabel 4.01 yang menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel

yang berarti hipotesis H1 yang menyatakan terdapat interaksi antara antara

pendekatan Pembelajaran dan pengetahuan awal terhadap hasil belajar PAI

ditolak. Sedangkan Ho yang menyatakan tidak terdapat interaksi antara

pendekatan Pembelajaran dengan pengetahuan awal terhadap hasil belajar

Pendidikan Agama Islam diterima. Hal ini dapat juga dilihat dari rata-rata

hasil belajar antara kedua tingkat pengetahuan (tinggi dan rendah) yang

Page 80: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

69

diajar dengan pendekatan kontekstual dan konvensional seperti pada

gambar interaksi sebagai berikut:.

75.99

92.76

61.13

73.14

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

K ont.

K onv.

Gambar 2. Grafik interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Pengetahuan Awal terhadap hasil Belajar

Pada gambar grafik interaksi di atas nilai rata-rata kelompok siswa

yang berpengetahuan awal rendah diajar dengan pendekatan kontekstual

adalah 75.99 dan siswa hasil belajar siswa berpengetahuan rendah yang

diajar dengan pendekatan konvensional adalah 61.13, sehingga selisihnya

75.99 – 61.13=14.86. Selanjutnya hasil belajar siswa yang berpengetahuan

tinggi yang diajar dengan pendekatan kontekstual adalah 92.76 dan hasil

belajar siswa yang berpengetahuan awal tinggi yang diajar dengan

pendekatan konvensional adalah 73.14, sehingga selisihnya 92.76 – 73.1 =

19.62

R T

Page 81: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

70

Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Pendekatan pembelajaran mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar.

b. Pengatahuan awal, baik yang tinggi maupun yang rendah

memberikan hasil yang lenih baik jika digunakan pendekatan

kontekstual dibandingkan penedekatan konvensional.

c. Tidak terdapat interaksi dari pendekatan pembelajaran pembelajaran

dengan pengetahuan awal. Berarti dampak dari faktor pendekatan

pembelajaran terhadap hasil belajar tidak tergantung pada faktor

pengetahuan awal atau sebaliknya.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dengan metode dan prosedur

penelitian, namun untuk mendapatkan hasil penelitian yang sempurna

sangatlah sulit diperoleh karena terdapat beberapa keterbatasan dalam

pelaksanaan penelitian diantaranya:

1. Penelitian kuantitatif memiliki keterbatasan dalam penggunaan alat ukur

sehingga penulis menemui kesulitan dalam mengungkapkan data yang

bersifat kualitatif. Di samping itu belum ada instrumen baku yang dapat

digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini.

Page 82: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

71

2. Data yang diperoleh berdasarkan hasil laporan siswa yang tidak terlepas

dari kelemahan-kelemahan seperti: (1) kemampuan seseorang dalam

membaca dan memahami pertanyaan, (2) pandangan serta pengertian

seseorang (kemampuan untuk mengungkapkan semua keadaan pribadi

yang sesungguhnya).

Page 83: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

72

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas XI SMAN 2

Koto Kampar dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara keseluruhan, hasil belajar PAI kelompok siswa yang diajar

dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari kelompok

siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional. Hal ini dapat dilihat

dari rata-rata hasil belajar PAI siswa yang diajar dengan pendekatan

kontekstual lebih tinggi dari dari rata-rata hasil belajar PAI siswa yang

diajar dengan pendekatan konvensional.

2. Hasil belajar PAI kelompok siswa yang berpengetahuan awal tinggi

diajar dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diajar

dengan menggunakan pendekatan konvensional.

3. Hasil belajar PAI siswa yang pengetahuan awal rendah diajar dengan

menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi dibanding siswa

dengan pengetahuan awal rendah yang diajar dengan menggunakan

pendekatan konvensional.

4. Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan

pengetahuan awal terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI.

Page 84: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

73

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini dapat dirumuskan implikasi hasil

penelitian, yaitu perlunya pengenalan kepada guru mengenai penggunaan

pendekatan yang sesuai dalam pembelajaran, sebagai salah satu cara yang

dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran dalam

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Pendekatan Pembelajaran kontekstual ini merupakan salah satu

pendekatan dalam pembelajaran pada pelajaran Pendidikan Agama Islam,

secara keseluruhan dapat meningkatkan hasil belajar baik siswa yang

berpengetahuan awal tinggi maupun siswa yang berpengetahuan awal rendah.

Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran Pendidikan

Agama Islam materi Penyelenggaraan Jenazah dapat menggunakan pendekatan

kontekstual agar bisa mewujudkan siswa yang berpengetahuan dan mampu

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sebab bagi orang muslim

merupakan suatu kewajiban bagi orang yang hidup untuk menyelenggarakan

jenazah.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka disarankan kepada:

1. Guru bidang studi PAI agar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

perlu menggunakan pendekatan yang berorientasi pada siswa agar siswa

dapat dibelajarkan semaksimal mungkin.

2. Bagi peneliti, bertujuan mencari pendekatan yang lebih baik dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Page 85: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

74

3. Bagi peneliti lanjut yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama

yaitu menggunakan pendekatan kontekstual ini, agar dapat memperoleh

data empirik dan pengetahuan yang lebih luas untuk menggunakan sampel

dengan jumlah yang lebih luas sehingga data lebih sempurna dan akurat.

4. Sehubungan dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan

peneliti selanjutnya lebih mengembangkan penelitian tentang pendekatan

kontekstual ini secara luas.

Page 86: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

75

DAFTAR RUJUKAN

A. Imran. 1996. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya. Ary, Donald, Jacobs, LC dan Razaviech. 1980. Pengantar Penelitian dalam

pendidikan, Terjemahan Arief Furchan, 1982, Surabaya: Usaha Nasional.

Brigg, H.Thomas.1954. Improving Instruction thought supervision. New York :

The Macmillan and Co. Corebima D, et al. 2002. Pembelajaran Konstektual, Jakarta: Depdiknas D.Tisna Amidjaya. 1990. Pedoman pelaksanaan pola pembaharuan system

pendidikan dan penilaian dalam system SKS. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti,Buku IV.

Dahlan, MD. 1984. Model-Model Mengajar, Bandung: Diponegoro De Ecco, Jhon M dan Lieslei J Bridge. 1979. .Priciple of instructional design.

New York: .Holt Rinehard and Winston. Dimyati dan Mujiono.1999.Belajar dan pembelajaran .Jakarta : Rineka Cipta Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 SMA, Pedoman Khusus Pengembangan

Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam , Jakarta: Depdiknas.

E. Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya Gagne, Robert.M . 1980. Prinsip-Prinsip Belajar Untuk Pengajaran.terjemahan

Abdullah hanafi, Surabaya : Usaha offset Printing Harahap. Dkk. 1979. Teknik Penilaian Hasil Belajar, Jakarta: Bulan Bintang. Muhibbin Syah. 2005 . Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya Mohammad Uzer Usman. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja

Rosdakarya Nana Sudjana . 1997. Media pengajaran Bandung: Bandung: CV Sinar Baru.

Page 87: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

76

-------------. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. -------------. 1995. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung; Sinar

Baru. Nasution.1995. Didaktik Azas-azaz Mengajar.Jakarta:Bumi Aksara Nurhadi. 2003. Pendekatan Konstektual (Contextual Teaching and Learning),

Jakarta : Ditjen Dikdasmen Depdiknas Nasrun Harahap. 1979. Teknik Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Bulan Bintang Prawironegoro , Pratilno. 1985. Evaluasi Hasil Belajar khusus Analisis Soal

Bidang Studi Matematika : Jakarta : P2LPTK Poedjiadi, A.. 2005. Sain Teknologi Masyarakat, Model pembelajaran

Kontekstual Bermuatan Nilai, Bandung, Remaja Rosdakarya Reigelluth.M Charles. 1993. Instructional – design theories and models.New

Jersey London : Lawirence Erlbraum Assosiation, Publisher. Riduan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti

Pemula : Bandung : Alfabeta Rohani, Ahmad. 1991. Pengelolaan Pengajaran.Jakarta : Rineka Cipta Romiszowki. A.J. 1981. Desaining Instruksional Systems. New York : Nicolas

Publishing Company. Rostiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara Sardiman A.M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : C.V.

Rajawali. Sardiman AM. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo Slavin. 1995. Cooperative Learning : Theory, Research and Pratice, Allyn and

Bacon : Boston. Snellbecker, Glen E. 1974 Learning Theory, Instruksional Theory and

Psychoeducational design. New York: Mc.Grow-Hill Inc. Slameto. 1995. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Page 88: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

77

Suharsimi Arikunto 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:

Usaha Nasional. T. Amijaya. 1980. Pengelolaan Kelas dan Motivasi Belajar Mengajar, Ujung

Pandang : IKIP Ujung Pandang Press. T. Hakim. 2000. Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara Tengku Zahara Djaafar. 2001. Kontribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil

Belajar. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Padang (UNP).

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Perdana Media. Zaiz, Robert. 1971. Curricullum Principles and Foundation. New York: Thomas

Y.C Co.Inc

Page 89: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

Lampiran : 6 84

DATA MENTAH PENGETAHUAN AWAL DAN HASIL BELAJAR K.KONTROL

No. Nama Pengetahuan awal Hasil Belajar1 ESI MARLIANA 82.857 77.1432 MIRA SANTI 77.143 74.2863 SAFRIL 74.286 68.5714 DELFINI ALFISENA 74.286 68.5715 M.SAHIKON 74.286 65.7146 ARDI YULAI KARTINI 71.429 65.7147 ERMA ERLISA 71.429 71.4298 ERMA YUNITA 71.429 65.7149 SULASMI ASTUTI 71.429 74.28610 ABIZAR SAFARI 71.429 74.28611 SRI WAHYUNI 71.429 65.71412 RISNA YUNITA 68.571 68.57113 REZA MESTI 68.571 74.28614 ARRI KURNIAWAN 65.714 82.85715 MEYYONA JUNAIDI 65.714 74.28616 MARTINA 62.857 71.42917 AULIA ZAMANI 62.857 74.28618 TRIONO 60 65.71419 RESKIMAN 60 62.85720 YESI PURMITA SARI 60 65.71421 ERLENA 60 65.71422 M.ARDI 60 62.85723 YONA ARSITA 57.143 57.14324 M MEGI 57.143 51.42925 HELMIATI 57.143 57.14326 RESKI YENSI 54.286 71.42927 ZUROHMA AKBAR 54.286 62.85728 AZRI NALDI 51.429 57.14329 SARMITA SAPUTRA 51.429 48.57130 M.FIRMAN 42.857 71.429

Jumlah 1931.432 2017.143n 30 30

Mean 64.38106667 67.2381Varians 82.608835 58.40146761SD 9.0891 7.6421

Modus 71.43 65.71Median 64.285 67.143

Page 90: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

Lampiran : 5 83

DATA MENTAH  PENGETAHUAN AWAL DAN HASIL BELAJAR K. EKSPERIMEN

No. Nama Kemampuan awal Hasil Belajar1 ANITA KEMALA SARI 80 91.4292 ALDRI MARSEL 77.143 85.5713 DOLI ISWANDI 77.143 94.2864 DEBI YUHENDRI 74.286 805 ELA SASMITA 74.286 88.5716 FRENGKY 74.286 62.8577 HILVA LENDRA 71.429 808 GUSLIATI 71.429 809 MIMI SUSANTI 71.429 91.42910 M.HATO HAYAFI 71.429 88.57111 MIRA SANTI 71.429 74.28612 M.ZAKI 71.429 68.57113 MIMIL RATNA SARI 68.571 71.42914 M. FAJRI 68.571 74.28615 NOKI ILYADI 68.571 97.14316 ROMI ALDO 65.714 88.57117 RINDI AGUTIA  65.714 8018 RIKI DERMAWAN 65.714 94.28619 RIKI MAIDOM 62.857 74.28620 RESNA WITA 60 94.28621 RIDO AL AZHAR 60 91.42922 YUIANA 60 91.42923 YOFI RILFA 57.143 91.42924 YOPI ALFITRIAN 57.143 71.42925 YAYAN HIDAYAT 54.29 77.14326 YULFITRI 54.29 82.85727 VIVI LESTARI 54.29 97.14328 BOY ARWAN 51.43 77.14329 M.ZAKI 48.57 10030 AHMADI 42.86 91.429

1951.446 2531.289n 30 30

Mean 65.0482 84.3763Varian 88.197979 94.98255005SD 9.3914 9.7459

Modus 71.429 91.43Median 67.143 87.071

Page 91: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

85

Klp.Tinggi (A Klp.Rendah(A1B2) Klp.Tinggi (A2B1) Klp. rendah(A2B2)80 65.714 82.857 62.857

77.143 65.714 77.143 62.85777.143 65.714 74.286 6074.286 62.857 74.286 6074.286 60 74.286 6074.286 60 71.429 6071.429 60 71.429 6071.429 57.143 71.429 57.14371.429 57.143 71.429 57.14371.429 54.286 71.429 57.14371.429 54.286 71.429 54.28671.429 54.286 68.571 54.28668.571 51.429 68.571 51.42968.571 48.571 65.714 51.42968.571 42.857 65.714 42.857

1091.431 860 1080.002 851.43

15 15 15 1572.76206667 57.33333333 72.00013333 56.76211.50695221 43.691856 18.893015 27.83205

3.3922 6.60998 4.3366 5.275671.429 71.429 6071.429 57.143 71.429 57.143

SKORKelompok Kontekstual Kelompok Konvensional

Page 92: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

87

Klp.Tinggi (A Klp.Rendah(A3B2) Klp.Tinggi (A4B1) Klp. rendah(A4B2) 82.857100 85.571 82.857 65.714 82.857 77.143

97.143 82.857 77.143 65.714 77.143 74.28697.143 80 74.286 65.714 74.286 74.28694.286 80 74.286 65.714 74.286 74.28694.286 80 74.286 65.714 74.286 74.28694.286 80 74.286 65.714 74.286 74.28691.429 77.143 74.286 65.714 74.286 74.28691.429 77.143 74.286 62.857 74.286 71.42991.429 74.286 71.429 62.857 71.429 71.42991.429 74.286 71.429 62.857 71.429 71.42991.429 74.286 71.429 57.143 71.429 71.42991.429 71.429 71.429 57.143 71.429 68.57188.571 71.429 68.571 57.143 68.571 68.57188.571 68.571 68.571 51.429 68.571 68.57188.571 62.857 68.571 48.571 68.571 65.714

1097.145 65.71465.714

1391.431 1139.858 1097.145 919.998 65.71415 15 15 15 65.714 65.714

92.76206667 75.99053333 73.143 61.3332 65.714 65.71411.50696 34.5545717 13.761516 32.4961 65.714 65.714

3.3922 5.8783 3.7096 5.7005 65.714 62.85791.429 80 74.286 65.714 65.714 62.85791.429 77.143 74.286 62.857 65.714 62.857

65.714 57.14362.857 57.14362.857 57.14362.857 51.42957.143 48.57157.14357.14351.42948.571 1934.286

919.998

SKORKelompok Kontekstual Kelompok Konvensional

Page 93: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

89

Lampiran : 10

Uji Hipotesis

1. Hipotesis 1

“Hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual tidak lebih tinggi dari kelompok siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional”.

Diketahui: Fhit = 205.138 Ftab = 4.01 Jadi: Fhit > Ftab = signifikan

2. Hipotesis 2 “Hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelompok siswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi diajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari kelompok siswa yang berpengatahuan tinggi belajar dengan pendekatan konvensional.

= = 15.1160

Maka thit = 15.1160 ttab = 1.701 Jadi: thit > ttab = signifikan

3. Hipotesis 3

“Hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelompok siswa yang memiliki pengetahuan awal rendah diajar dengan pendekatan kontekstual tidak lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa yang berpengetahuan rendah diajar dengan pendekatan konvensional.

Page 94: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

90

= = 7.0272

Maka thit = 7.0272 ttab = 1.701 Jadi: thit > ttab = signifikan

4. Hipotesis 4

“Adanya interaksi antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan pengetahun awal terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam”.

Diketahui: Fhit = 3.457 Ftab = 4.01 Jadi: Fhit > Ftab = tidak signifikan

Page 95: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

Lampiran 11 91

No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 17 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 18 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 09 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1

10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 111 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 112 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 113 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 014 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 015 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 016 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 117 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 118 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 119 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 120 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 121 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 122 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 023 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 124 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 025 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 026 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jml (B) 18 14 17 16 14 18 14 19 19 19 22 18 13 18 21 15 14 15 21 8 6 9 8 12 13 15 14 17 15 8 8 16 15 18 18JS 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26

P 0.69 0.54 0.654 0.62 0.54 0.692 0.538 0.731 0.73 0.731 0.846 0.69 0.5 0.69 0.808 0.58 0.54 0.58 0.808 0.31 0.23 0.346 0.31 0.462 0.5 0.58 0.54 0.65 0.58 0.31 0.31 0.6 0.6 0.69 0.692s s s s s s s m m m m s s s m s s s m s s s s s s s s s s s s s s s s

Keterangan: s = sedang m = mudah sl = sulit

Nomor Item

Validitas Instrumen Soal Uji Coba

Page 96: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

Lampiran : 12UJI DAYA BEDA SOAL 93

Jumlah Kelompok AtasNo.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 17 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 18 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 09 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1

10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 111 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 112 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 113 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0

BA 10 10 10 12 7 9 9 12 11 11 13 13 9 11 13 9 9 10 8 5 5 8 7 7 9 9 9 10 8 5 4 10 10 10 11JA 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13BA/JA 0.77 0.77 0.769 0.92 0.54 0.692 0.692 0.923 0.85 0.846 1 1 0.69 0.85 1 0.69 0.69 0.77 0.615 0.38 0.38 0.615 0.54 0.538 0.692 0.69 0.69 0.77 0.62 0.38 0.31 0.8 0.8 0.77 0.846

Jumlah Kelompok BawahNo.

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

14 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0

15 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 016 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 117 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 118 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 119 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 120 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 121 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 122 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 023 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 124 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 025 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 026 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

BB 8 4 7 4 7 10 5 7 8 8 9 12 4 7 8 6 5 5 13 3 1 1 1 5 4 6 5 7 7 3 4 6 5 8 7JB 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13BB/JB 0.62 0.31 0.538 0.31 0.54 0.769 0.385 0.538 0.62 0.615 0.692 0.92 0.31 0.54 0.615 0.46 0.38 0.38 1 0.23 0.08 0.077 0.08 0.385 0.308 0.46 0.38 0.54 0.54 0.23 0.31 0.5 0.4 0.62 0.538

D 0.15 0.46 0.231 0.62 0 -0.08 0.308 0.385 0.23 0.231 0.308 0.08 0.38 0.31 0.385 0.23 0.31 0.38 -0.38 0.15 0.31 0.538 0.46 0.154 0.385 0.23 0.31 0.23 0.08 0.15 0 0.3 0.4 0.15 0.308J B C B j J C C c c c J C C C C c C J j C B B J C c c c j j j c b j c

Keterangan: B = baik C = cukup J = jelek

Nomor Item

Nomor Item

Page 97: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

Lampiran 13 93

Rangkuman Hasil Uji Indek Kesukaran dan Daya Beda Butir Soal Hasil Belajar

No. Item Indeks Kesukaran Daya Beda Keputusan

1 Sedang Jelek Diterima 2 Sedang Baik Diterima 3 Sedang Cukup Diterima 4 Sedang Baik Diterima 5 Sedang Jelek Diterima 6 Sedang Jelek Diterima 7 Sedang Cukup Diterima 8 Mudah Cukup Diterima 9 Mudah Cukup Diterima 10 Mudah Cukup Diterima 11 Mudah Cukup Diterima 12 Sedang Jelek Diterima 13 Sedang Cukup Diterima 14 Sedang Cukup Diterima 15 Mudah Cukup Diterima 16 Sedang Cukup Diterima 17 Sedang Cukup Diterima 18 Sedang Cukup Diterima 19 Mudah Jelek Diterima 20 Sedang Jelek Diterima 21 Sedang Cukup Diterima 22 Sedang Baik Diterima 23 Sedang Baik Diterima 24 Sedang Jelek Diterima 25 Sedang Cukup Diterima 26 Sedang Cukup Diterima 27 Sedang Cukup Diterima 28 Sedang Cukup Diterima 29 Sedang Jelek Dibuang 30 Sedang Jelek Diterima 31 Sedang Jelek Diterima 32 Sedang Cukup Diterima 33 Sedang Baik Diterima 34 Sedang Jelek Diterima 35 Sedang Cukup Diterima

Page 98: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

Lampiran : 14 94 SILABUS

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : XI / 2 Aspek : Fiqih Standar Kompetensi : 11. Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah.

KOMPETENSI DASAR

MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER /BAHAN /ALAT

11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

Tatacara Pengurusan Jenazah:

o Memandikan o Mengkafani o Menshalatkan o Menguburkan

• Mendiskusikan tata

cara memandikan jenazah.

• Mendiskusikan tata cara nmengkafani jenazah.

• Mendiskusikan tata cara menshalatkan jenazah.

• Mendiskusikan tata cara menguburkan jenazah.

• Mampu menjelaskan tata cara

memandikan jenazah • Mampu menjelaskan tata cara

mengkafani jenazah • Mampu menjelaskan tata cara

menshalatkan jenazah • Mampu menjelaskan tata cara

menguburkan jenazah

Jenis Tagihan: Tugaskelompok Ulangan Bentuk instrumen: Test PG

2 jam

- Al-Quran dan terjemah.

- Buku PAI kelas XI.

- Buku-buku yang relevan.

11.2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah

Praktik tata cara pengurusan jenazah:

o Memandikan o Mengkafani o Menshalatkan o Menguburkan

• Mempraktikkan tata

cara memandikan jenazah.

• Mempraktikkan tata cara mengkafani jenazah.

• Mempraktikkan tata cara menshalatkan jenazah.

• Mempraktikkan tata cara menguburkan jenazah.

• Mampu memperagakan tata cara

memandikan jenazah • Mampu memperagakan tata cara

mengkafani jenazah

• Mampu memperagakan tata cara menshalatkan jenazah

• Mampu memperagakan tata cara

menguburkan jenazah

Jenis Tagihan: Tugaskelompok Ulangan Bentuk instrumen: Test PG

4 jam

Boneka, kain kafan, keranda, alat-alat mandi, liang lahat.

Page 99: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam
Page 100: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

95

Lampiran : 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Nama sekolah : SMAN 2 XIII Koto Kampar Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / semester : XI / II Alokasi waktu : 2 X 45 Menit Standar kompetensi : Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah.

Kompetensi Dasar : 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

11.2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah Indikator :

Mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah Mampu menjelaskan tata cara menshalatkan jenazah Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah Mampu memperagakan tata cara memandikan jenazah Mampu memperagakan tata cara mengkafani jenazah Mampu memperagakan tata cara menshalatkan jenazah Mampu memperagakan tata cara menguburkan jenazah

I. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami dan mempraktekkan penyelenggaraan jenazah

II. Materi pembelajaran

1. Tatacara Pengurusan Jenazah: o Memandikan

2. Praktik tata cara pengurusan jenazah:

o Memandikan

III. Matode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, tanya jawab, praktek dan tugas IV . Langkah pembelajaran Pertemuan pertama Indikator : Mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah

a. Kegiatan awal :

• Absensi • Apersepsi dan motivasi

Page 101: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

96

• Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta mamfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang dipelajari dengan Menyebutkan KD, Indikator dan KKM.

• Guru memberikan pre test • Guru membagi kelas kedalam 4 kelompok kecil berjumlah 7-8 orang • Siswa duduk berdasarkan kelompoknya • Guru mengundi sub materi yang terdiri dari kelompok memandikan jenazah,

kelompok mengafani jenazah, kelompok menyolatkan jenazah dan kelompok menguburkan jenazah.

• Masing-masing perwakilan kelompok mengambil undian materi.

b. Kegiatan inti a. Mengadakan pre test. b. siswa duduk berdasarkan kelompok c. guru memberikan kelompok berdiskusi selama 30 menit berdasarkan undian

yang telah diberikan guru yaitu menadikan, mengafani, menylatkan dan menguburkan ( disini terlihat pendekatan kontekstual dalam pembelajaran : Kontruktivsme, inkuiri, bertanya dan komunitas belajar

d. sambil siswa berdiskusi dalam kelompok guru berkeliling sambil mengamati kegiatan setiap kelompok.

e. guru memberikan refleksi terhadap kelompok mengerjakan tugas tepat waktu dan memberikan penilaian hasil kerja seiap kelompok (pendekatan kontekstualnya terlihat pada kegiatan refleksi dan assesment authentic

f. Kelompok memandikan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan memodelkan cara memandikan mayat dengan bantuan boneka , air , ember dan alat lainnya yang diperlukan didepan kelas (disini terlihat pendekatan kontektual yaitu pemodelan) dan kelompok yang lain memperhatikan .

g. Kelompok yang tampil menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain (kegiatan bertanya)

h. Guru memberikan refleksi terhadap kegiatan kelompok dan memberikan penilaian.

c. Kegiatan penutup Guru membimbing siswa menyimpulkan : Menyimpulkan materi Tata cara memandikan jenazah Mengadakan post test Menyebutkan materi berikutnya

IV. Alat/ bahan / sumber Alat belajar : Alqur’an terjemahan, tafsir Bahan belajar : klasikal Sumber belajar : buku PAI Kelas XI, buku tafsir, Buku lain dan VCD

Page 102: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

97

VI . Penilaian : Lisan, tulisan dan praktik Perpormance Laporan Test pilihan ganda Mengetahui Pulau Gadang Januari 2010 Kepala sekolah Guru bidang Studi ANIZAR, S.Pd ASMANIDAR

Page 103: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Nama sekolah : SMAN 2 XIII Koto Kampar Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / semester : XI / II Alokasi waktu : 2 X 45 Menit Standar kompetensi : Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah.

Kompetensi Dasar : 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

11.2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah Indikator :

Mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah Mampu menjelaskan tata cara menshalatkan jenazah Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah Mampu memperagakan tata cara memandikan jenazah Mampu memperagakan tata cara mengkafani jenazah Mampu memperagakan tata cara menshalatkan jenazah Mampu memperagakan tata cara menguburkan jenazah

IV. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami dan mempraktekkan penyelenggaraan jenazah

V. Materi pembelajaran

1. Tatacara Pengurusan Jenaza o Mengkafani o Menshalatkan

2. Praktik tata cara pengurusan jenazah: o Mengkafani o Menshalatkan

VI. Matode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, tanya jawab, praktek dan tugas IV . Langkah pembelajaran Pertemuan kedua Indikator :

Page 104: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

99

Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah Mampu menjelaskan tata cara menyolatkan jenazah

a. Kegiatan awal : a. Absensi b. Apersepsi dan motivasi c. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta mamfaat dari proses

pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang dipelajari dengan Menyebutkan KD, Indikator dan KKM

d. Guru memberikan pre test

b. Kegiatan inti o siswa duduk berdasarkan kelompok o kelompok mengafani mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan

memodelkan cara mengafani mayat dengan bantuan boneka , kain kafan dan peralatan lainnya yang diperlukan dalam memandikan mayat didepan kelas ( disini terlihat pendekatan kontektual yaitu pemodelan ).

o Kelompok yang tampil menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain o kelompok menyolatkan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan

memodelkan cara mayat didepan kelas dengan bantuan boneka yang sudah dikafani (disini terlihat pendekatan kontektual yaitu pemodelan)

o Kelompok yang tampil menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain. o Guru memberikan refleksi terhadap kelompok dalam setiap kegiatan sambil

berkelililing. o Guru meberikan penialain terhadap setiap kegaiatan kelompok

c. Kegiatan penutup Guru membimbing siswa menyimpulkan : Menyimpulkan materi mengafani jenazah Menyimpulkan materi menyolatkan jenazah Mengadakan post test Menyebutkan materi berikutnya

IV. Alat/ bahan / sumber Alat belajar : Alqur’an terjemahan, tafsir Bahan belajar : klasikal Sumber belajar : buku PAI Kelas XI, buku tafsir, Buku lain dan VCD VI . Penilaian : Lisan, tulisan dan praktik

Page 105: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

100

Perpormance Laporan Test pilihan ganda Mengetahui Pulau Gadang Januari 2010 Kepala sekolah Guru bidang Studi ANIZAR, S.Pd ASMANIDAR

Page 106: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

101

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Nama sekolah : SMAN 2 XIII Koto Kampar Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / semester : XI / II Alokasi waktu : 2 X 45 Menit Standar kompetensi : Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah.

Kompetensi Dasar : 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

11.2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah Indikator :

Mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah Mampu menjelaskan tata cara menshalatkan jenazah Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah Mampu memperagakan tata cara memandikan jenazah Mampu memperagakan tata cara mengkafani jenazah Mampu memperagakan tata cara menshalatkan jenazah Mampu memperagakan tata cara menguburkan jenazah

1. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami dan mempraktekkan penyelenggaraan jenazah

II. Materi pembelajaran

1. Tatacara Pengurusan Jenaza o Menguburkan jenazah o Takziah dan ziarah kubur

2. Praktik tata cara pengurusan jenazah:

o Menguburkan

III. Matode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, tanya jawab, praktek dan tugas IV . Langkah pembelajaran Pertemuan ketiga Indikator :

Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah

Page 107: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

102

Kegiatan awal : b. Absensi c. Apersepsi dan motivasi d. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta mamfaat dari proses

pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang dipelajari dengan Menyebutkan KD, Indikator dan KKM

e. Guru memberikan pre test

b. Kegiatan inti o siswa duduk berdasarkan kelompok o kelompok menguburkan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya o Kelompok yang tampil menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain o Guru memberikan refleksi terhadap setiap kegiatan kelompok dengan dan

memberikan penilaian terhadap setiap kegiatan kelompok o Guru memberikan lks

c. Kegiatan penutup Guru membimbing siswa menyimpulkan : Menguburkan mayat Guru memberikan apresiasi terhadap setiap kelompok Mengadakan post test hasil belajar Menyebutkan materi berikutnya

V. Alat/ bahan / sumber Alat belajar : Alqur’an terjemahan, tafsir Bahan belajar : klasikal Sumber belajar : buku PAI Kelas XI, buku tafsir, Buku lain dan VCD VI . Penilaian : Lisan, tulisan dan praktik Perpormance Laporan Test pilihan ganda Mengetahui Pulau Gadang Januari 2010 Kepala sekolah Guru bidang Studi ANIZAR, S.Pd ASMANIDAR

Page 108: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

103

Page 109: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

103

Lampiran : 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Nama sekolah : SMAN 2 XIII Koto Kampar Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / semester : XI / II Alokasi waktu : 6 X 45 Menit Standar kompetensi : Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah.

Kompetensi Dasar : 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

11.2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah Indikator :

Mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah Mampu menjelaskan tata cara menshalatkan jenazah Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah Mampu memperagakan tata cara memandikan jenazah Mampu memperagakan tata cara mengkafani jenazah Mampu memperagakan tata cara menshalatkan jenazah Mampu memperagakan tata cara menguburkan jenazah

I. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami dan mempraktekkan penyelenggaraan jenazah

II. Materi pembelajaran

1. Tatacara Pengurusan Jenazah: o Memandikan o Mengkafani o Menshalatkan o Menguburkan

2. Praktik tata cara pengurusan jenazah:

o Memandikan o Mengkafani o Menshalatkan o Menguburkan

III. Matode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, tanya jawab, praktek dan tugas IV . Langkah pembelajaran Pertemuan pertama Indikator : Mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah

Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah

Page 110: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

104

a. Kegiatan awal : • Absensi • Apersepsi dan motivasi • Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta mamfaat dari

proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang dipelajari dengan Menyebutkan KD, Indikator dan KKM

b. Kegiatan inti a. Mengadakan pre test. b. Siswa di suruh membaca buku paket c. Guru menyampaikan pengertian penyelengaraan jenazah d. Guru membacakan dalil naqli tentang penyelenggaraan jenazah e. Guru menjelaskan tata cara memandikan jenazah f. Guru menjelaskan tata cara mengkafani jenazah g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya manakala ada

hal-hal yang dianggap kurang jelas

c. Kegiatan penutup Guru mengulas pokok-pokok materi pelajaran yang telah di sampaikan

dilanjutkan dengan menyimpulkan materi yang telah di sampaikan Guru melakukan post test

Pertemuan kedua Indikator : Mampu menjelaskan tata cara menshalatkan jenazah

Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah

a. Kegiatan awal :

a. Absensi b. Apersepsi dan motivasi c. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta mamfaat dari proses

pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang dipelajari dengan Menyebutkan KD, Indikator dan KKM

b. Kegiatan inti

a. Mengadakan pre test. b. Siswa di suruh membaca buku paket c. Guru menjelaskan tata cara menshalatkan jenazah d. Guru menjelaskan tata cara menguburkan jenazah e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya manakala ada hal-

hal yang dianggap kurang jelas

Page 111: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

105

c. Kegiatan penutup

a. Guru mengulas pokok-pokok materi pelajaran yang telah di sampaikan dilanjutkan dengan menyimpulkan materi yang telah di sampaikan

b. Guru melakukan post test

Pertemuan ketiga Indikator :

Mampu memperagakan tata cara memandikan jenazah Mampu memperagakan tata cara mengkafani jenazah Mampu memperagakan tata cara menshalatkan jenazah Mampu memperagakan tata cara menguburkan jenazah

a. Kegiatan awal :

a. Absensi b. Apersepsi dan motivasi c. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta mamfaat dari proses

pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang dipelajari dengan Menyebutkan KD, Indikator dan KKM

b. Kegiatan inti

a. Mengadakan pre test. b. Siswa di suruh membaca buku paket c. Guru memperagakan tata cara memandikan jenazah d. Guru memperagakan tata cara mengkafani jenazah e. Guru memperagakan tata cara menshalatkan jenazah f. Guru memperagakan tata cara menguburkan jenazah g. Siswa memperagakan tata penyelengaraan jenazah h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya manakala ada hal-

hal yang dianggap kurang jelas

c. Kegiatan penutup 1. Menyimpulkan materi 2. Mengadakan post test 3. Menyebutkan materi berikutnya

IV. Alat/ bahan / sumber Alat belajar : Alqur’an terjemahan, tafsir Bahan belajar : klasikal Sumber belajar : buku PAI Kelas XI, buku tafsir, Buku lain dan VCD

Page 112: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

106

VI . Penilaian : Lisan, tulisan dan praktik Test pilihan ganda Mengetahui Pulau Gadang Januari 2010 Kepala sekolah Guru bidang Studi ANIZAR, S.Pd ASMANIDAR

Page 113: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

Lampiran : 17

KISI-KISI NASKAH SOAL PRE TEST

Nama sekolah : SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas : XI Jumlah Soal : 25 Alokasi : 45 Menit

MATERI INDIKATOR NOMOR SOAL

Penyelenggaraan jenazah

Memandikan jenazah Mengkafani jenazah

Menshalatkan

jenazah menguburkan

Siswa mampu menjelaskan hukum penyelengaraan jenazah Siswa mampu menjelaskan arti hukum penyelenggaraan jenazah Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat jenazah dimandikan Siswa mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah Siswa mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah Siswa mampu menjelaskan syarat sah shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan rukun shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan ketentuan syara’ tentang shlat jenazah Siswa mampu menjelaskan sunat-sunat shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan minimal jumlah saf dalam shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan posisi iman dalam pelaksanaan shlat jenazah Siswa mampu menjelaskan shalat jenazah ghaib Siswa mampu menjelaskan hukum mensalatkan jenazah di atas kuburan Siswa mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah

1,

2.

3,4,5

6,7,8 9

10,11,12.13,14

15

16

17

18

19

20 21

Page 114: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

108

Siswa menjelaskan perbuatan –perbuatan sunah waktu pemakaman jenazah Siswa mampu menjelaskan hal-hal yang dilakukan sebelum pemakaman jenazah Siswa mampu menjelaskan hukum membangun kuburan Siswa mampu menjlaskan adab ziarah kubur

22

23

24

25

Page 115: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

109

Lampiran : 18

NASKAH SOAL PRETEST

Nama sekolah : SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/smt : XI/2 Jumlah Soal : 35 Alokasi : 45 Menit

1. Kewajiban muslim terhadap jenazah yang meliputi memandikan, mengafani,

menshalatkan dan menguburkan hukum adalah ...... a. fardu kifayah d. makruh b. fardu ’ain e. haram c. sunat muakkad

2. Fardu kifayah adalah ........

a. kewajiban terhadap semua manusia b. kewajiban terhadap semua umat Islam, jika tidak ada yang mengerjakan, maka

berdosalah seluruh umat islam di daerah tersebut c. kewajiban terhadap semua umat islam di dunia, jika tidak ada yang mengerjakannya

maka berdosalah seluruh umat manusia diunia d. kewajiban terhadap umat islam dan orang kapir e. kewajiban terhadap orang yang baligh

3. Selain mengurus jenazah, kewajiban kaum muslim adalah segera mengurusi ......

a. suami, istri dan anaknya b. rumahnya c. jabatannya

d. harta warisannya e. statusnya

4. Pembiayaan pengurusan jenazah hendaklah di mabil dari ....

a. harta kas mesjid b. bantuan pemerintah c. harta peninggalan jenazah

d. saudara dekat e. tetangga-tetangganya

5. Apabila orang yang beragama islam meninggal dunia , maka sebaiknya yang segera

dilakukan orang Islam yang masih hidup adalah ...... a. mendo’akan keluarga agar tetap sabar b. membantu meringankan bebannya c. membantu urusannya agar cepat selesai d. memejamkan matanya dan menutup mulutnya e. membuat lubang kubur yang dalam

Page 116: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

110

6. Perhatikan pernyataan berikut 1) jenazah itu orang islam 2) didapati tubuhnya walaupun sedikit 3) bukan mati sahid 4) mati kebakaran 5) mati tertimbun

Dari pernyataan tersebut ang termasuk syarat jenazah dimandikan adalah ...... a. (1), (3,) dan (5) b. (2),(3) dan (4) c. (1),(2) dan (3)

d. (1),(2) dan (4) e. (1),(2) dan (5)

. 7. Jenazah yang tidak dimandikan, dikafani dan tidak dishalatkan ialah

a. mati sahid b. mati karena kecelakaan c. mati karena bunuh diri

d. mati karena sakit e. mati karena tenggelam

8. Berikut ini yang tidak termasuk ketentuan syara’ yang wajib dikerjakan dalam

memandikan jenazah ialah a. Sebelum memandikan membaca basmalah b. Dalam memandikan jenazah harus ikhlas karena Allah c. Jenazah di mandikan dengan air suci menyucikan d. Tubuh jenazah hendaknya bersih dari najis setelah dimandikan e. Jika jenazahnya perempuan, yang memandikannya perempuan atau mahramnya

9. Pada suatu ketika saat rasulullah menghadapi seserang yang mati karena perang melawan orang kafir atau membela agama, rRasulullah bersabda ” janganlah engkau memandikan mereka, karena ...... a. Memandikan mereka haram hukumnya b. Orang tersebut tergolong mati syahid c. Orang-orang yang sebelum mereka juga tidak pernah menyolatkannya d. Setiap luka dan darahnya berbau misik kelak di hari akhir e. Setiap luka dan pahalanya akan diperhitungkan pahalanya

10. Rasulullah memberi petunjuk bahwa memandikan jenazah hendaknya .......

a. dengan bilangan gasal b. sebanyak-banyaknya c. dengan bilangan genap

d. tiga atau lima kali e. diperhitungkan jumlahnya

11. Saat memandikan jenazah yang pertama dilakukan adalah .....

a. membersihkan dar hadast dan najis b. membasuh kepalanya tiga kali c. memijit perutnya perlahan-lahan agar kotoran yang hendak keluar dapat dapat kelaur

dahulu d. menaruh kain di atas tubuh jenazah agat tidak terkena sinar matahari e. menyiramnya denga kapur barus sebanyk tiga kali.

Page 117: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

111

12. Perhatikan pernyataan - pernyataan berikut 1) jenazah laki-laki sebaiknya dibungkus dengan tiga helai kain kapan, dan wanita

dengan lima helai 2) jika jenazahnya laki-laki hendaknya yang mengkafaninya juga laki-laki 3) tiap helai dari kain kafan dihamparkan di ats tikar dan diberi harum-haruman. 4) Jenazah diltakkan di atas kain kafan dengan posisi tangan di angkat seperti posisi

takhbiratul ikram 5) Seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan kecuali muka dibiarkan terbuka Dari pernyataan tersebut yang termasuk ketentuan syara’ dalam mengkafani jenazah ialah... a. (1),(2) dan (4) b. (1), (2) dan (3) c. (2),(3) dan (5)

d. (3),(4) dan (5) e. (10,(2),(4) dan (5)

13. Jenazah wanita muslimah sebaiknya dibungkus dengan kain kafan yang terdiri dari .....

a. lima lapis d. Dua lapis b. empat lapis e.selapis c. tiga lapis

14. Jenazah laki-laki muslim sebaiknya dibungkus dengan kain kafan yang terdiri

a. Selapis d. Empat lapis b. dua lapis e. Lima lapis c. tiga lapis

15. Perhatikan pernyatan berikut : 1) Yang shalat jenazah harus orang Islam 2) Merendahkan suara bacaan ketika shalat 3) Shalat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan 4) Membaca surat setelah alfatihah 5) Letak jenazah di sebelah kiblat dari yang menyhalatkan Dari pernyataan –pernyataan tersebut yang termasuk syarat-syarat sah shalat jenazah adalah a. (1),(2) dan (3) b. (1), (2) dan (4) c. (1),(3) dan (5)

d. (2),(3) dan (4) e. (3),(4)dan(5

16. Shalat jenazah dilakukan dengan cara ..

a. berdiri dengan empat takbir b. empat raka’at dengan empat takbir c. empat riku’ dengan empat takbir d. satu raka’at dengan satu takbir e. empat raka’at dengan satu salam

17. Berikut ini termasuk rukun-rukun shalat jenazah kecuali : a. dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah b. takbir empat kali c. membaca surat Al fatihah setelah takbir pertama d. membaca shalawat setelah takbir kedua e. mengangkat tangan ketika takbir

Page 118: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

112

18. Dalam penyelengaraan shalat jenazah Salawat atas Nabi di baca setelah takbir ...

a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat e. kelima 19. Do’a yang berbunyi Allahhuma la tahrimna ajrahu wa la taftimna ba’dahu wahgfirlana

walahu, di baca … a. sesudah takbir pertama b. sesudah takbir kedua c. sesudah takbir ketiga

d. sebelum takbir pertama e. sesudah takbir keempat

20. Salah satu ucapan do’a dalam shalat jenazah berbunyi : _______________________

artinya : a. gantikanlah rumahnya dengan yang lebih baiak dari rumahnya ketik a di dunia b. gantikanlah kaum keluarganya dari kaum keluarganya dahulu c. ampunilah segala dosanya yang telah lalu d. kasihanilah dia, dan limpahkanlah kesejahteraan baginya e. peliharalah dia dari siksa kubur dan azab neraka

21. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :

1) seorang muslaimah tidak boleh menshalatkan jenazah laki-laki muslim 2) bila jenazahnya laki-laki, letak iman shalat jenazah, sejajar dengan kepala jenazah 3) laki-laki muslim tidak boleh menshalatkan jenazah wanita muslimah 4) bila jenazahnya wanita, letak imam shalat jenazah sejajar dengan bagian tengah

badan jenazah. 5) Shalat jenazah ghaib harus menghadap dimana jenazah itu dimakamkan Dari pernyataan-pernyatan tersebut yang termasuk kedalam ketentuan syara’ tentang shalat jenazah ialah ... a. (1) dan (2) b. (2) dan (4) c. (2) dan (3)

d. (1),(3) dan (5) e. (3) dan (4)

22. Perhatikan pernyataan berikut : 1) Mengangkat tangan ketika mengucap tiga kali takbir 2) Merendahkan suara bacaan shalat 3) Membaca ta’awwuz 4) Berdiri jika kuasa 5) Mengucapkan salam Dari pernyataan di atas yang termasuk sunah-sunah shalat jenazah adalah ..... a. (1), (2) dan (3) b. (1),(3) dan (5) c. (1) , (3)dan (4)

d. (1) , (4) dan (5) e. (2),(4) dan (5)

23. Jumlah minimun shaf dalam shalat jenazah adalah ....

a. satu orang d. empat orang b. dua orang e. lima orang c. tiga orang

Page 119: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

113

24. Dalam menshalat jenazah, bila jenazahnya laki-laki, maka posisi imam hendaknya berdiri .

a. sejajar dengan bagian tengah bagian badan b. sejajar dengan kepalanya c. membelakangi jenazah d. sejajar dengan kakinya e. sejajar dengan pinggangnya

25. Apabila orang yang meninggal perempuan dan beragama Islam. Maka orang yang menyolatkan ...... a. berdiri searah pinggang b. berdiri searah atas panggul c. berdiri searah betis

d. berdiri ditengah-tengah e. berdiri searah kepala

f.

26. Shalat jenazah ghaib adalah a. shalat jenazah yang jenazah tidak ada ditempat shalat b. shlat jenazah yang jenazahnya ada di temapt shalat c. jenazah orang yang mati sahid d. jenazah orang yang mati tenggelam e. jenazah mati kebakaran

27. Hukum menshalatkan jenazah di atas kuburan ádalah

a. haram d. mubah b. sunat e. wajib c. makruh

28. larangan menyolatkan orang kafir dan musrikk terungkap QS at Taubah ayat …… a. 64 d, 94 b. 74 e. 104 c. 84

29. QS At Taubah ayat 114 menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim memohon ampunan lepada

Allah SWT buat ayahnya yang tida lain hádala …… a. ayahnya sendiri menhendaki demikian b. tuntutan bathin sebagi seorang anak kepada orang tuanya c. ayahnya mati sebelum mencapai usia tua d. statu janji diantara keduanya (ayah dan anak) sebelum ayahnya mati e. menetapi jajni yang telah diucapkan Nabi Ibrahim kepada ayahnya

30. Lafal __________________________, di ucapkan tatkala ….

a. memandikan jenazah b. mengusung jenazah c. mengkafani jenazah d. menimbuni jenazah yang sudah dilubang kubur dengan tanah e. memasukkan jenazah keliang kubur

Page 120: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

114

31. Berikut ini termasuk perbauatan-perbuatan sunnah pada waktu pemakaman , kecuali …. a. meninggikan kubur sekadarnya b. menandai kubur dengan batu atau kayu c. menaruh kerikil di atas kubur d. menyiram kubur dengan air e. penguburan jenazahnya sebaiknya jangan disegerakan

32. Pemakaman jenazah dilakukan setelah …..

a. dishalatkan,dimandikan dan dikafani b. dimandikan , dishalatkan dan dikafani c. dikafani, dishalatkan dan dimandikan d. dimandikan, dikafani dan dishalatkan e. dishalatkan, dikafani dan dimandikan

33. Membangun kuburan hukumnya ......

a. fardu kifayah d. makruh b. sunat mu’akkad e. haram c. fardu ’ain

34. Mengunjungi makam kaum muslimin untuk mendo’akan keselamatan dan ampunan disebut ...... a. ziarah d. nardiayah b. takziah e.tarikhah c. tarbiyah

35. Berikut ini termasuk adab ziarah kubur, kecuali...

a. berniat ziarah kubur semata-mata karena Allah b. berpakaaian yang sopan dan menutup aurat c. mengucapkan salam pada penghuni kubur d. mendo’akan yang diziarahi agar memperoleh ampunan dosa dan rahmat Allah e. duduk-duduk di atas makam yang bukan keluarganya sekedar pelepas lelah.

Selamat Bekerja Semoga Sukses

Page 121: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

115

Lampiran : 19 KISI-KISI NASKAH SOAL TES AKHIR

Nama sekolah : SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas : XI Jumlah Soal : 35 Alokasi : 45 Menit

MATERI INDIKATOR NOMOR SOAL

Penyelenggaraan jenazah

Memandikan jenazah

Mengkafani jenazah

Menshalatkan

jenazah menguburkan

Siswa mampu menjelaskan hukum penyelengaraan jenazah Siswa mampu menjelaskan arti hukum penyelenggaraan jenazah Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat jenazah dimandikan Siswa mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah Siswa mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah Siswa mampu menjelaskan syarat sah shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan rukun shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan ketentuan syara’ tentang shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan sunat-sunat shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan minimal jumlah saf dalam shalat jenazah Siswa mampu menjelaskan posisi iman dalam pelaksanaan shlat jenazah Siswa mampu menjelaskan shalat jenazah ghaib Siswa mampu menjelaskan hukum mensalatkan jenazah di atas kuburan Siswa mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah Siswa menjelaskan perbuatan –

1,

2,3,4,5

6,7,8,9,10,11

12,13,14

15

16,17,18,19,20,21,2223,24,25,26, 27,28,

29

30,31,32,33,34,35

Page 122: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

116

perbuatan sunah waktu pemakaman jenazah Siswa mampu menjelaskan hal-hal yang dilakukan sebelum pemakaman jenazah Siswa mampu menjelaskan hukum membangun kuburan Siswa mampu menjelaskan adab ziarah kubur

Page 123: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

117

Lampiran : 20

NASKAH SOAL TEST AKHIR

Nama sekolah : SMA Negeri 2 XIII Koto Kampar Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/smt : XI/2 Jumlah Soal : 35 Alokasi : 45 Menit

1. Kewajiban muslim terhadap jenazah yang meliputi memandikan, mengafani,

menshalatkan dan menguburkan hukum adalah ...... a. fardu kifayah d. makruh b. fardu ’ain e. haram c. sunat muakkad

2. Fardu kifayah adalah ........

a. kewajiban terhadap semua manusia b. kewajiban terhadap semua umat Islam, jika tidak ada yang mengerjakan, maka

berdosalah seluruh umat islam di daerah tersebut c. kewajiban terhadap semua umat islam di dunia, jika tidak ada yang mengerjakannya

maka berdosalah seluruh umat manusia diunia d. kewajiban terhadap umat islam dan orang kapir e. kewajiban terhadap orang yang baligh

3. Selain mengurus jenazah, kewajiban kaum muslim adalah segera mengurusi ......

a. suami, istri dan anaknya b. rumahnya c. jabatannya

d. harta warisannya e. statusnya

4. Pembiayaan pengurusan jenazah hendaklah di mabil dari ....

a. harta kas mesjid b. bantuan pemerintah c. harta peninggalan jenazah

d. saudara dekat e. tetangga-tetangganya

5. Apabila orang yang beragama islam meninggal dunia , maka sebaiknya yang segera

dilakukan orang Islam yang masih hidup adalah ...... a. mendo’akan keluarga agar tetap sabar b. membantu meringankan bebannya c. membantu urusannya agar cepat selesai d. memejamkan matanya dan menutup mulutnya e. membuat lubang kubur yang dalam

Page 124: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

118

6. Perhatikan pernyataan berikut 1) jenazah itu orang islam 2) didapati tubuhnya walaupun sedikit 3) bukan mati sahid 4) mati kebakaran 5) mati tertimbun

Dari pernyataan tersebut ang termasuk syarat jenazah dimandikan adalah ...... a. (1), (3,) dan (5) b. (2),(3) dan (4) c. (1),(2) dan (3)

d. (1),(2) dan (4) e. (1),(2) dan (5)

. 7. Jenazah yang tidak dimandikan, dikafani dan tidak dishalatkan ialah

a. mati sahid b. mati karena kecelakaan c. mati karena bunuh diri

d. mati karena sakit e. mati karena tenggelam

8. Berikut ini yang tidak termasuk ketentuan syara’ yang wajib dikerjakan dalam

memandikan jenazah ialah a. Sebelum memandikan membaca basmalah b. Dalam memandikan jenazah harus ikhlas karena Allah c. Jenazah di mandikan dengan air suci menyucikan d. Tubuh jenazah hendaknya bersih dari najis setelah dimandikan e. Jika jenazahnya perempuan, yang memandikannya perempuan atau mahramnya

9. Pada suatu ketika saat rasulullah menghadapi seserang yang mati karena perang melawan orang kafir atau membela agama, rRasulullah bersabda ” janganlah engkau memandikan mereka, karena ...... a. Memandikan mereka haram hukumnya b. Orang tersebut tergolong mati syahid c. Orang-orang yang sebelum mereka juga tidak pernah menyolatkannya d. Setiap luka dan darahnya berbau misik kelak di hari akhir e. Setiap luka dan pahalanya akan diperhitungkan pahalanya

10. Rasulullah memberi petunjuk bahwa memandikan jenazah hendaknya .......

a. dengan bilangan gasal b. sebanyak-banyaknya c. dengan bilangan genap

d. tiga atau lima kali e. diperhitungkan jumlahnya

11. Saat memandikan jenazah yang pertama dilakukan adalah .....

a. membersihkan dar hadast dan najis b. membasuh kepalanya tiga kali c. memijit perutnya perlahan-lahan agar kotoran yang hendak keluar dapat dapat kelaur

dahulu d. menaruh kain di atas tubuh jenazah agat tidak terkena sinar matahari e. menyiramnya denga kapur barus sebanyk tiga kali.

Page 125: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

119

12. Perhatikan pernyataan - pernyataan berikut 1) jenazah laki-laki sebaiknya dibungkus dengan tiga helai kain kapan, dan wanita

dengan lima helai 2) jika jenazahnya laki-laki hendaknya yang mengkafaninya juga laki-laki 3) tiap helai dari kain kafan dihamparkan di ats tikar dan diberi harum-haruman. 4) Jenazah diltakkan di atas kain kafan dengan posisi tangan di angkat seperti posisi

takhbiratul ikram 5) Seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan kecuali muka dibiarkan terbuka Dari pernyataan tersebut yang termasuk ketentuan syara’ dalam mengkafani jenazah ialah... a. (1),(2) dan (4) b. (1), (2) dan (3) c. (2),(3) dan (5)

d. (3),(4) dan (5) e. (10,(2),(4) dan (5)

13. Jenazah wanita muslimah sebaiknya dibungkus dengan kain kafan yang terdiri dari .....

a. lima lapis d. Dua lapis b. empat lapis e.selapis c. tiga lapis

14. Jenazah laki-laki muslim sebaiknya dibungkus dengan kain kafan yang terdiri

a. Selapis d. Empat lapis b. dua lapis e. Lima lapis c. tiga lapis

15. Perhatikan pernyatan berikut : 1) Yang shalat jenazah harus orang Islam 2) Merendahkan suara bacaan ketika shalat 3) Shalat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan 4) Membaca surat setelah alfatihah 5) Letak jenazah di sebelah kiblat dari yang menyhalatkan Dari pernyataan –pernyataan tersebut yang termasuk syarat-syarat sah shalat jenazah adalah a. (1),(2) dan (3) b. (1), (2) dan (4) c. (1),(3) dan (5)

d. (2),(3) dan (4) e. (3),(4)dan(5

16. Shalat jenazah dilakukan dengan cara ..

a. berdiri dengan empat takbir b. empat raka’at dengan empat takbir c. empat riku’ dengan empat takbir d. satu raka’at dengan satu takbir e. empat raka’at dengan satu salam

17. Berikut ini termasuk rukun-rukun shalat jenazah kecuali : a. dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah b. takbir empat kali c. membaca surat Al fatihah setelah takbir pertama d. membaca shalawat setelah takbir kedua e. mengangkat tangan ketika takbir

Page 126: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

120

18. Dalam penyelengaraan shalat jenazah Salawat atas Nabi di baca setelah takbir ...

a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat e. kelima 19. Do’a yang berbunyi Allahhuma la tahrimna ajrahu wa la taftimna ba’dahu wahgfirlana

walahu, di baca … a. sesudah takbir pertama b. sesudah takbir kedua c. sesudah takbir ketiga

d. sebelum takbir pertama e. sesudah takbir keempat

20. Salah satu ucapan do’a dalam shalat jenazah berbunyi : _______________________

artinya : a. gantikanlah rumahnya dengan yang lebih baiak dari rumahnya ketik a di dunia b. gantikanlah kaum keluarganya dari kaum keluarganya dahulu c. ampunilah segala dosanya yang telah lalu d. kasihanilah dia, dan limpahkanlah kesejahteraan baginya e. peliharalah dia dari siksa kubur dan azab neraka

21. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :

1) seorang muslaimah tidak boleh menshalatkan jenazah laki-laki muslim 2) bila jenazahnya laki-laki, letak iman shalat jenazah, sejajar dengan kepala jenazah 3) laki-laki muslim tidak boleh menshalatkan jenazah wanita muslimah 4) bila jenazahnya wanita, letak imam shalat jenazah sejajar dengan bagian tengah

badan jenazah. 5) Shalat jenazah ghaib harus menghadap dimana jenazah itu dimakamkan Dari pernyataan-pernyatan tersebut yang termasuk kedalam ketentuan syara’ tentang shalat jenazah ialah ... a. (1) dan (2) b. (2) dan (4) c. (2) dan (3)

d. (1),(3) dan (5) e. (3) dan (4)

22. Perhatikan pernyataan berikut : 1) Mengangkat tangan ketika mengucap tiga kali takbir 2) Merendahkan suara bacaan shalat 3) Membaca ta’awwuz 4) Berdiri jika kuasa 5) Mengucapkan salam Dari pernyataan di atas yang termasuk sunah-sunah shalat jenazah adalah ..... a. (1), (2) dan (3) b. (1),(3) dan (5) c. (1) , (3)dan (4)

d. (1) , (4) dan (5) e. (2),(4) dan (5)

23. Jumlah minimun shaf dalam shalat jenazah adalah ....

a. satu orang d. empat orang b. dua orang e. lima orang c. tiga orang

Page 127: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

121

24. Dalam menshalat jenazah, bila jenazahnya laki-laki, maka posisi imam hendaknya berdiri .

a. sejajar dengan bagian tengah bagian badan b. sejajar dengan kepalanya c. membelakangi jenazah d. sejajar dengan kakinya e. sejajar dengan pinggangnya

25. Apabila orang yang meninggal perempuan dan beragama Islam. Maka orang yang menyolatkan ...... a. berdiri searah pinggang b. berdiri searah atas panggul c. berdiri searah betis

d. berdiri ditengah-tengah e. berdiri searah kepala

f.

26. Shalat jenazah ghaib adalah a. shalat jenazah yang jenazah tidak ada ditempat shalat b. shlat jenazah yang jenazahnya ada di temapt shalat c. jenazah orang yang mati sahid d. jenazah orang yang mati tenggelam e. jenazah mati kebakaran

27. Hukum menshalatkan jenazah di atas kuburan ádalah

a. haram d. mubah b. sunat e. wajib c. makruh

28. larangan menyolatkan orang kafir dan musrikk terungkap QS at Taubah ayat …… a. 64 d, 94 b. 74 e. 104 c. 84

29. QS At Taubah ayat 114 menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim memohon ampunan lepada

Allah SWT buat ayahnya yang tida lain hádala …… a. ayahnya sendiri menhendaki demikian b. tuntutan bathin sebagi seorang anak kepada orang tuanya c. ayahnya mati sebelum mencapai usia tua d. statu janji diantara keduanya (ayah dan anak) sebelum ayahnya mati e. menetapi jajni yang telah diucapkan Nabi Ibrahim kepada ayahnya

30. Lafal __________________________, di ucapkan tatkala ….

a. memandikan jenazah b. mengusung jenazah c. mengkafani jenazah d. menimbuni jenazah yang sudah dilubang kubur dengan tanah e. memasukkan jenazah keliang kubur

Page 128: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_ASMANIDAR_107…pengaruh pendekatan pembelajaran kotekstual terhadap hasil belajar pendidikan agama islam

122

31. Berikut ini termasuk perbauatan-perbuatan sunnah pada waktu pemakaman , kecuali …. a. meninggikan kubur sekadarnya b. menandai kubur dengan batu atau kayu c. menaruh kerikil di atas kubur d. menyiram kubur dengan air e. penguburan jenazahnya sebaiknya jangan disegerakan

32. Pemakaman jenazah dilakukan setelah …..

a. dishalatkan,dimandikan dan dikafani b. dimandikan , dishalatkan dan dikafani c. dikafani, dishalatkan dan dimandikan d. dimandikan, dikafani dan dishalatkan e. dishalatkan, dikafani dan dimandikan

33. Membangun kuburan hukumnya ......

a. fardu kifayah d. makruh b. sunat mu’akkad e. haram c. fardu ’ain

34. Mengunjungi makam kaum muslimin untuk mendo’akan keselamatan dan ampunan disebut ...... a. ziarah d. nardiayah b. takziah e.tarikhah c. tarbiyah

35. Berikut ini termasuk adab ziarah kubur, kecuali...

a. berniat ziarah kubur semata-mata karena Allah b. berpakaaian yang sopan dan menutup aurat c. mengucapkan salam pada penghuni kubur d. mendo’akan yang diziarahi agar memperoleh ampunan dosa dan rahmat Allah e. duduk-duduk di atas makam yang bukan keluarganya sekedar pelepas lelah.

Selamat Bekerja Semoga Sukses