tesis pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja
Transcript of tesis pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja
TESIS
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI
DI DENPASAR
I WAYAN JUNIANTARA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
TESIS
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI
DI DENPASAR
I WAYAN JUNIANTARA
NIM: 1290661007
PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2015
ii
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI
DI DENPASAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Manajemen
Program Pascasarjana Universitas Udayana
I WAYAN JUNIANTARA
NIM: 1290661007
PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2015
iii
Lembar Pengesahan
Tesis ini Telah Disetujui
Tanggal 9 Februari 2015
Mengetahui
Pembimbing Utama
Dr.Putu Saroyini Piartrini, SE., MM.,AkNIP. 19640910 199003 2 001
Pembimbing Pendamping
Dr. I Gede Riana, SE., MM.NIP. 19631127 198601 1 001
Direktur Program PascasarjanaUniversitas Udayana
Prof.Dr.dr.A.A.Raka Sudewi,Sp.S.(K)NIP. 195902151985102001
Ketua Program Studi Magister ManajemenProgram Pascasarjana Universitas Udayana
Dr. Desak Ketut Sintaasih, SE., MSiNIP. 19590801 198601 2 001
iv
Tesis ini Telah Diuji pada
Tanggal 30 Januari 2015
Panitia Penguji Tesis berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No: 285/UN 14.4/HK/2015 Tanggal: 12-01-2015
Ketua : Dr. Putu Saroyeni P., SE., MM., Ak
Anggota:
1. Dr. Gede Riana, SE., MM
2. Prof. Dr. WG Supartha, SE.,SU
3. Dr. I Gede Adnyana Sudibya, SE.,MKes.
4. Dr. Made Subudi, SE., M.Si
v
SURAT PENYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama : I WAYAN JUNIANTARA
Nim : 1290661007
Program Studi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Tesis : PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI
DI DENPASAR
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No 17 tahun 2010
dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, 9 Februari 2015
I Wayan Juniantara
vi
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas wasung kertha wara
nugrahaNya, Tesis ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dr. Putu Saroyeni P.,SE.,Ak sebagai pembimbing utama
yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan,
dan saran selama penulis mengikuti Program Magister Manajemen, khususnya
dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula sampaikan
kepada Dr. I Gede Riana SE,. MM sebagai pembimbing pendamping yang dengan
penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada
penulis.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada
Rektor Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di
program Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga
ditunjukan kepda Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang
dijabat oleh Prof. Dr.dr. A A. Raka Sudewi,Sp S (K) atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada Prof. I Gusti Bagus Wiksuana. SE,. M.Si. sebagai Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Atas ijin yang diberikan
kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Program Magister. Pada kesempatan
vii
ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Desak Ketut
Sintaasih, SE, M.Si sebagai Ketua Program MM Udayana. Ungkapan terima kasih
penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu
Prof. Dr. WG Supartha SE. SU , Dr. I Gede Adnyana Sudibya, SE.,MKes ,
Dr. Made Subudi, SE., M.Si yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan
dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
disertai penghargaan kepada seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis,
mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Juga penulis ucapakan terima
kasih kepada kedua orang tua yang telah membesarkan penulis, istri tercinta dan
serta anak-anak yang dengan penuh pengorbanan telah memberikan kepada
penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
dan penyelesaian tesis ini serta kepada penulis sekeluarga.
Denpasar, 9 Februari 2015
Penulis
I Wayan Juniantara
viii
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAPKINERJA KARYAWAN KOPERASI
DI DENPASAR
Motivasi merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh seorang manajemendalam meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan koperasi di Denpasar. Populasi data yang dikumpulkan dalam penelitianadalah seluruh account officer yang berjumlah 130 orang dari 39 koperasi yangdijadikan obyek penelitian. Tehnik sampling yang digunakan adalah tehnikProportionate Stratified Random Sampling yaitu tehnik ini dipakai bila populasimempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional,untukmenentukan hasilnya menggunakan Partial Least Square (PLS)
Hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja, motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja. Implikasi dari penelitian ini adalah teori dua faktor juga memilikiketerbatasan lain yaitu variabel situasional. Herzberg mengasumsikan adanyakorelasi antara kepuasan dan produktivitas. Namun penelitian yang dilakukan olehHerzberg menekankan pada kepuasan dan mengabaikan produktivitas.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja koperasi berdasarkanperspektif teori motivasi (Herzberg) yang mengungkap motif individu untukmemperoleh motivator dan hyegine factor perlu dipertimbangkan untuk penelitianselanjutnya. Tidak semua topik permasalahan penelitian dapat diterapkan dandiuji dengan teori Herzberg, karena perusahaan dan institusi mempunyaipermasalahan berbeda-beda.
Kata kunci: Motivasi, Kepuasan Kerja, Kinerja
ix
ABSTRACT
EFFECT OF MOTIVATION AND JOB SATISFACTION OF THEPERFORMANCE OF EMPLOYEES COOPERATIVE
IN DENPASAR
Motivation is something that should be done by the management inimproving job satisfaction and employee performance. The purpose of this studywas to determine the effect of motivation and job satisfaction on employeeperformance cooperatives in Denpasar. The population data collected in the studywere all accounts totaling 130 officers from 39 cooperatives that made the objectof research. The sampling technique used is proportionate stratified randomsampling technique which this technique is used when the population have amember who is not homogeneous and stratified proportionally, to determine theresults using the Partial Least Square (PLS)
The study states that motivation positive and significant effect on theperformance, motivation and significant positive effect on job satisfaction, jobsatisfaction and a significant positive effect on performance. The implication ofthis study is two-factor theory also has other limitations that situational variables.Herzberg assumes the existence of a correlation between satisfaction andproductivity. However, research conducted by Herzberg emphasis on satisfactionand productivity ignore.
To maintain and improve the performance of cooperatives based on theperspective of motivation theory (Herzberg) which reveal individual motives forobtaining a motivator and hyegine factors need to be considered for futureresearch. Not all topics of research problems can be implemented and tested withHerzberg's theory, because the companies and institutions have differentproblems.
Keywords: Motivation, Job Satisfaction, Performance
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ................................................................................... iPRASYARAT GELAR ............................................................................ iiLEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iiiPENETAPAN PANITIA PENGUJI .......................................................... ivPERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ....................................................... vUCAPAN TERIMAKASIH ..................................................................... viABSTRAK............................................................................................... viiiABSTRACT............................................................................................. ixDAFTAR ISI ........................................................................................... xDAFTAR TABEL ................................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 11.1 Latar Belakang ........................................................................ 11.2 Rumusan Masalah .................................................................. 121.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 121.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 142.1 Pengertian Motivasi ............................................................... 14
2.1.1 Motivasi Intrinsik ....................................................... 152.1.2 Motivasi Ekstrinsik ..................................................... 15
2.2 Pengertian Kepuasan Kerja ..................................................... 182.2.1 Konsekuensi Ketidakpuasan kerja ............................... 202.2.2 Meningkatkan Kepuasan Kerja .................................... 22
2.3 Pengertian Kinerja ................................................................. 242.3.1 Penilaian Kinerja ......................................................... 27
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL & HIPOTESISPENELITIAN ...................................................................... 29
3.1 Kerangka Berpikir dan Konseptual ........................................ 293.2 Hipotesis Penelitian .............................................................. 31
3.2.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja ........................... 313.2.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja .............. 333.2.3 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja ................ 34
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................ 384.1 Rancangan Penelitian ............................................................. 384.2 Variabel Penelitian ............................................................... 38
4.2.1 Identifikasi Variabel .................................................... 38
xi
4.2.2 Definisi Operasional Variabel....................................... 394.3 Metode Pengumpulan Data .................................................... 41
4.3.1. Jenis Data .................................................................... 414.3.2 Sumber Data ................................................................ 414.3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................... 424.3.4. Populasi dan Sampel .................................................... 424.3.5 Instrumen Penelitian..................................................... 43
4.4 Uji Validitas dan Reabilitas .................................................. 444.4.1 Uji Validitas ................................................................ 444.4.2 Uji Reabilitas ............................................................... 45
4.5 Metode Analisis Data ............................................................. 464.5.1. Analisis Deskriptif ........................................................ 464.5.2 Analisis Infrensial ........................................................ 464.5.3 Evaluasi Goodness of Fit Model PLS ............................. 48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 515.1 Hasil Penelitian ...................................................................... 51
5.1.1 Gambaran Umum Koperasi .......................................... 525.1.2 Karakteristik Responden ............................................... 52
5.2 Deskriptif Variabel Penelitian ................................................. 545.3 Evaluasi Fit Model ................................................................. 56
5.3.1 Menilai Outer Model atau Measurement Model ............. 575.3.2 Pengujian Model Struktural (Inner Model)...................... 615.3.3 Pengujian Hipotesis ....................................................... 64
5.4 Pembahasan ............................................................................ 665.4.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja ............................. 665.4.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja ................. 675.4.3 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja ................... 68
5.5. Implikasi Penelitian ................................................................. 69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 716.1 Kesimpulan ............................................................................ 716.2 Saran .................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
No. Lampiran Halaman
1.1 Predikat Kesehatan Koperasi ……………………………………. 21.2 Realisasi Anggaran Pendapatan………………………………….. 31.3 Pencapaian Kinerja Karyawan Koperasi dengan Predikat Sehat
tahun 2014…………………………………………..................... 41.4 Pencapaian Kinerja Karyawan Koperasi dengan Predikat Kurang
Sehat tahun 2014………………………………............................... 54.1 Uji Validitas................................................................................. 444.2 Uji Rehabilitas.............................................................................. 455.1 Karakteristik Responden............................................................... 535.2 Deskripsi Variabel Penelitian....................................................... 545.3 Outer Loadings............................................................................. 575.4 Discriminant Validity................................................................... 605.5 Composite Reliability................................................................... 615.6 Nilai R-Square.............................................................................. 635.7 Result For Inner Weights.............................................................. 65
xiii
DAFTAR GAMBAR
No. Lampiran Halaman
3.1 Model Struktural ……………………………….. 304.1 Diagram Alur Analisis PLS…………………….. 485.1 Model Struktural……………………………….. 62
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1 Kuesioner Penelitian ……………………………….. 812 Objek Penelitian........................................................ 883 Analisis Deskriptif…………………………………… 1004 Uji Validitas dan Reliabilitas………………………… 1015 Hasil Analisis Partial Least Square ………………… 112
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis
ekonomi kerakyatan. Koperasi merupakan badan usaha yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan anggota. Koperasi mempunyai
peranan yang sangat penting bagi semua kalangan masyarakat dalam melakukan
transaksi keuangan..
Perkembangan koperasi saat ini didukung oleh perkembangan usaha kecil dan
menengah (UKM) di Bali dan khususnya di Kota Denpasar yang semakin pesat.
Seiring dengan meningkatnya perekonomian masyarakat di Denpasar, koperasi
diharapkan dapat menjadi lembaga penyedia dana untuk membiayai dan
mengembangkan usaha baik pertanian, perdagangan, industri, maupun sektor non
keuangan lainnya. Untuk mengelola koperasi tidak cukup hanya dengan dana yang
besar, tetapi harus ditunjang dengan pola pembinaan yang intensif, terencana dan
terukur bagi semua karyawan koperasi. Hal ini disebabkan adanya tantangan
mengingat banyaknya masalah yang harus dihadapi koperasi seperti prinsip koperasi
yang hingga kini belum sepenuhnya dapat dilaksanakan terutama dalam upaya
mensejahterakan anggotanya, kualitas sumber daya manusia yang harus terus
ditingkatkan guna tercapainya koperasi yang sehat, kuat, maju, berkualitas dan
mandiri serta memiliki daya saing agar mampu bersaing di era global.
1
2
Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Koperasi dan UKM
No.20/Per/M.KUKM/XI/2008 menyatakan kesehatan koperasi adalah kondisi atau
keadaan koperasi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan
sangat tidak sehat. Sehat atau tidak sehatnya suatu koperasi bisa dilihat dari kreteria
skor yang telah ditentukan, seperti pada Tabel 1.1
Tabel 1.1
Predikat Kesehatan Koperasi
Skor Predikat80-100
60-80
40-60
20-40
≤ 20
Sehat
Cukup sehat
Kurang sehat
Tidak Sehat
Sangat Tidak Sehat
Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008
Dari Tabel 1.1 dapat diperkuat dengan aspek yang digunakan untuk penilaian
kesehatan koperasi antara lain aspek permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen, efisiensi, kemandirian dan pertumbuhan, likuiditas dan jatidiri koperasi
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Koperasi dan UKM
No.20/Per/M.KUKM/XI/2008.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor : 06/Per/M.KUKM/V/2006 Tanggal : 1 Mei 2006
Tentang : Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award, didalam
3
perarturan ini tercantum penilaian Realisasi Anggaran Pendapatan dengan kreteria
nilai seperti yang ditunjukan pada Tabel 1.2
Tabel 1.2
Realisasi Anggaran Pendapatan
Realisasi anggaran pendapatan( dinilai dalam %)
Nilai
>100% 10080% s/d <100% 7560% s/d <80% 5040% s/d <60% 25
< 40% 0Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan MenengahRepublik Indonesia No. 06/Per/M.KUKM/XI/2006
Dari Tabel 1.2 dapat dijelaskan bawah koperasi yang telah merealisasi atau
mencapai pendapatan lebih dari seratus persen dari 20% modal koperasi yang
ditentukan, maka koperasi tersebut akan mendapatkan nilai seratus atau dengan kata
lain koperasi tersebut dinyatakan memiliki produktifitas yang sangat baik, dan apabila
koperasi belum mencapai atau kurang dari empat puluh persen dari modal koperasi
maka koperasi dinyatakan memiliki produktifitas yang sangat tidak baik. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tercatat sampai tahun 2014 total jumlah
koperasi di Kota Denpasar yang dinilai yaitu 171 unit dari 1.033 unit koperasi di Kota
Denpasar, menunjukan bahwa koperasi yang dinyatakan sehat sebanyak 40 unit,
cukup sehat 104 unit, kurang sehat 25 unit, tidak sehat 2 unit pada tahun 2014.
4
Berdasarkan predikat dan penilaian yang telah ditentukan dari Dinas Koperasi
Kota Denpasar Tahun 2014, serta hasil dari observasi yang dilakukan menunjukan
bahwa koperasi Dwipayana Arta dinyatakan sehat. Hal ini tidak terlepas dari realisasi
anggaran pendapatan karyawan di tahun 2014 seperti yang ditunjukan pada Tabel 1.3
Tabel. 1.3
Pencapaian Kinerja Karyawan Koperasi Dengan Predikat Sehat
Tahun 2014
Karyawan Nilai
Relisasi Skor
A 79% 50B 76% 50C 92% 75D 62% 50E 55% 25
Dari Tabel 1.3 menunjukan bahwa produktivitas karyawan koperasi mempunyai
peranan yang penting didalam meningkatakan kinerja koperasi. Hal ini bisa dilihat
dari realisasi anggaran pendapatan seorang karyawan melalui anggota maupun luar
anggota yang menjadi nasabah koperasi dengan rata-rata skor yang dicapai sebesar 50
atau 76% dari target yang telah ditentukan yaitu 20% dari modal koperasi
sebelumnya. Sementara koperasi yang dinyatakan dengan predikat kurang sehat. Hal
ini tidak terlepas realisasi anggaran pendapatan karyawan seperti yang ditunjukan
pada Tabel 1.4
5
Tabel 1.4
Pencapaian Kinerja Karyawan Koperasi dengan Predikat Kurang Sehat
Tahun 2014
Karyawan NilaiRelisasi Skor
A 23% 0B 35% 0C 89% 75D 53% 25
Dari Tabel 1.4 menunjukan bahwa produktifitas karyawan koperasi tidak
berperan secara maksimal sehingga produktivitas kinerja koperasi menjadi menurun,
itu terlihat dari rata-rata skor yang dicapai oleh karyawan sebesar 25 atau 50% dari
target yang telah ditentukan yaitu 20% dari modal koperasi sebelumnya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan karyawan koperasi dengan
predikat kurang sehat menyatakan bahwa kurangnya perhatian manajemen terhadap
apa yang diperoleh atau dikumpulkan seorang karyawan, minimnya penghargaan
yang diberikan kepada karyawan yang berprestasi, tempat yang tidak mendukung
dalam melakukan pekerjaan maupun melakukan transaksi keuangan dan seringnya
terjadi pergantian karyawan sehingga menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan
koperasi. Sementara karyawan koperasi dengan predikat sehat menyatakan hal yang
sebaliknya dimana setiap hasil kerja dari semua karyawan selalu mendapatkan pujian
maupun penghargaan dari manajemen setelah rapat anggota tahunan koperasi.
Dilihat dari perbedaan antara realisasi anggaran pendapatan yang di peroleh
karyawan antara koperasi yang berpredikat sehat dengan karyawan koperasi yang
6
berpredikat kurang sehat, rata-rata skor yang diperoleh menunjukan perbedaan yang
cukup signifikant, sehingga dalam hal ini koperasi masih dihadapkan pada
permasalahan dibidang sumber daya manusia (SDM) di dalam pencapaian output
kinerja. SDM adalah orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang dan jasa,
mengawasi mutu, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh
strategi untuk mencapai tujuan, Hardjanto (2010). Sementara dari hasil wawancara
yang dilakukan dengan karyawan koperasi, menujukan bahwa masih banyak masalah
yang dihadapi koperasi di kota Denpasar dalam mengembangkan organisasi dan
usahanya selain masalah internal dan eksternal. Masalah internal menyangkut
rendahnya kualitas SDM yang berdampak pada pengelolaan organisasi dan usaha
koperasi. Sementara itu, masalah eksternal antara lain menyangkut faktor kebijakan
pemerintah dalam bidang perekonomian, persepsi masyarakat terhadap koperasi,
persaingan usaha dari badan usaha lain, teknologi, sosial, dan politik. internal
koperasi. Dilihat dari permasalahan yang dihadapi koperasi di kota denpasar, maka
dalam penelitian ini masalah-masalah tersebut dibatasi pada permasalahan SDM,
khususnya masalah kinerja karyawan koperasi. Pendayagunaan karyawan di koperasi
perlu dikelola secara profesional agar terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan
karyawan dengan kepentingan dan kemampuan koperasi. Keseimbangan tersebut
merupakan kunci utama dalam pendayagunaan sumber daya karyawan untuk
mencapai kinerja yang maksimal serta tetap bertahan dalam persaingan di era
globalisasi. Dengan demikian semakin disadari bahwa dalam suatu koperasi, SDM
7
merupakan unsur yang paling penting, seperti yang diungkapkan oleh
Hardyansyah (2002) bahwa manusia sebagai tenaga kerja dalam organisasi
mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan dan memberikan pelayanan
yang baik bagi organisasi dan masyarakat. Karyawan (account officer) merupakan
faktor produksi yang paling utama, karena itu harus mempunyai kemauan dan
kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan dari koperasi.
Kinerja karyawan adalah hal yang mempengaruhi seberapa banyak mereka
memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja individu maupun kelompok
menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi (Malthis dan
Jackson, 2001). Menurut Dessler (2003:4) sumber daya manusia yang handal mampu
menolong organisasi menghadapi tantangan persaingan global. Karyawan adalah
pelaksana utama setiap fungsi organisasi terhadap sarana, prasarana, dan infrastruktur
yang ada. Karyawan merupakan salah satu faktor kunci organisasi yang harus
diperhatikan karena selalu mengalami berbagai dinamika di dalam organisasi. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan untuk meningkatkan kinerja organisasi,
terlebih dahulu memperbaiki kinerja individu. Namun banyak faktor yang
menentukan kinerja selain faktor motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kinerja individu, yaitu rekan kerja, kemampuan,
pengawasan, peraturan perusahaan, motivasi dan pelatihan (Aamodt, 2010).
Faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan adalah bagaimana cara
manajemen memotivasi seorang karyawan agar dapat meningkatkan kinerjanya.
8
Terciptanya koperasi yang sehat dapat dilakukan dengan cara memotivasi seorang
karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan koperasi. Motivasi kerja dan
kepuasan kerja merupakan faktor sangat penting dalam meningkatkan kinerja
karyawan. Motivasi adalah proses yang dinamis dimana setiap orang dapat dimotivasi
oleh hal-hal yang berbeda.
Gomes (2003:171) mendifinisikan motivasi sebagai perilaku yang ditujukan pada
sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang
dalam mengejar suatu tujuan dan berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan
performansi pekerjaan.
Menurut Herzberg (1966) dalam Teck Hong dan Wahed (2011) ada dua jenis
faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya factor hygiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor hygiene memotivasi
seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, Faktor eksternal tersebut termasuk gaji,
keamanan kerja, kondisi kerja, pengawasan, hubungan interpersonal, kebijakan dan
administrasi, faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah pencapaian atau penyelesaian pada suatu
pekerjaan, pengenalan untuk menyelesaikan pekerjaan, sifat pekerjaan dan tugas itu
sendiri, kelanjutan dan pertumbuhan dalam kemampuan pekerjaan. Faktor-faktor
motivasi yang bersifat internal dengan pekerjaan seperti prestasi, pengakuan,
9
tanggung jawab, sifat pekerjaan dan pertumbuhan pribadi dan kemajuan secara
signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan (Ncube dan Samuel, 2014).
Motivasi merupakan suatu proses yang membangkitkan, mengarahkan dan
menjaga atau memelihara perilaku manusia agar terarah pada tujuan. Untuk lebih
meningkatkan peformance dan sikap positif, sebaiknya menggunakan dan berpusat
pada faktor faktor motivator. Pekerjaan seharusnya dirancang sedemikian rupa
sehingga menghasilkan derajat penghargaan yang tinggi oleh kedua faktor tersebut.
Faktor hygiene untuk menghindari ketidakpuasan kerja karyawan dan motivator
sebagai faktor yang memastikan kepuasan kerja karyawan (Yuwono dkk., 2005).
Hasil penelitian Teck Hong dan Waheed (2011) menunjukkan bahwa setiap
organisasi ritel di Malaysia menyiapkan skema reward dan perlu mempertimbangkan
empat faktor motivasi kondisi kerja, pengakuan, kebijakan perusahaan, dan uang.
Keempat faktor dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kepuasan kerja,
produktivitas dan kinerja tenaga penjualan. Beberapa penelitian seperti Chaudhary
(2012), Dieleman (2013), Abonam (2011), Peter and Bram (2009), Muogbo (2013),
Shanthakumary (2012) membuktikan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian Susan et al. (2013) menunjukan bahwa
ada pengaruh yang kuat pada kinerja disebabkan perubahan cara motivasi yang
dilakukan oleh manajemen.
Penelitian Brahmasari dan Suprayetno (2010) membuktikan bahwa motivasi
kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, artinya
10
meskipun motivasi kerja perpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
tetapi belum tentu mempengaruhi kinerja perusahaan. Akan tetapi penelitian
Dhermawan dkk. (2012) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Selain faktor motivasi, kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang
berperan dalam meningkatnya kinerja seorang karyawan. Kepuasan kerja adalah
keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara
nilai balas jasa karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat balas jasa
yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan (Martoyo, 2007:156).
Menurut Mudiartha (2001:257) sebab-sebab ketidakpuasan beraneka ragam seperti
penghasilan yang rendah atau dirasakan kurang memadai, kondisi kerja yang kurang
memuaskan, hubungan yang tidak serasi baik dengan atasan maupun dengan para
rekan sekerja, dan pekerjaan yang kurang sesuai.
Kepuasan kerja bukan diperoleh dari status sosial tinggi, namun kepuasaan kerja
bagi mereka adalah usaha untuk mencapai hasil produksi itu sendiri.
Manajamen harus dapat mendorong sumber daya manusia agar tetap produktif dalam
mengerjakan tugasnya masing-masing yaitu, dengan meningkatkan kepuasan kerja
sehingga dapat mempertahankan karyawan, dan selain itu karyawan juga dapat
dijadikan sebagai mitra utama yang baik dalam penunjang keberhasilan suatu
organisasi, hal tersebut di harapkan dapat memotivasi karyawan serta membuat
karyawan puas terhadap pekerjaan yang mereka jalani.
11
Kepuasan kerja sangat penting bagi seluruh karyawan koperasi karyawan karena
dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi pergantian karyawan.
Menurut Syptak (1999), kepuasan kerja merupakan elemen penting dalam situasi
kerja dan telah dikaitkan dengan peningkatan kinerja serta peningkatan komitmen
terhadap organisasi, Gathungu et al. (2013)
Robbins (2003:10) menyatakan bahwa kepuasan kerja mengacu kepada sikap
individu secara umum terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan
kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, sedangkan
seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap
pekerjaannya. Pernyataan ini menunjukkan setiap individu memiliki tingkat kepuasan
karyawan yang berbeda-beda antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain.
Hasil penelitian Ncube dan Samuel (2014) menunjukkan bahwa variabel motivasi
intrinsik dan ekstrinsik berdampak signifikan pada tingkat kepuasan kerja karyawan.
Sehingga manajemen dapat mengembangkan praktek kepuasan kerja dan variabel
motivasi dapat diidentifikasi untuk memaksimalkan produktivitas karyawan dan
meningkatkan pelayanan kualitas.
Berdasarkan uraian diatas, dengan melihat permasalahan dan kendala yang
dihadapi seorang karyawan didalam bekerja, yang tidak mencapai output kinerja
maksimal sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh koperasi untuk mencapai salah satu
predikat yang ditentukan oleh instansi. Maka dengan demikian akan menjadi sangat
penting dan dipandang perlu untuk melakukan sebuah penelitian, dalam hal ini
bagaimanakah meningkatkan kinerja seorang karyawan melalui motivasi dan
12
kepuasan kerja yang diterapkan oleh manajemen, untuk mengetahui pengaruh antara
motivasi,kepuasan kerja dan kinerja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut dapat dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut.
1) Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
2) Apakah motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?
3) Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1) Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.
2) Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
3) Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari proses penelitian serta analisis data dalam
pengujian hipotesis penelitian, diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan
praktis, yaitu :
13
1. Kontribusi teoritis, yaitu memperkaya bukti empiris pengaruh motivasi dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan koperasi di denpasar.
2. Kontribusi praktis
a. Untuk memberikan gambaran kepada manajemen koperasi tentang bagaimana
pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja.
b. Untuk memberikan pemahaman kepada manajemen koperasi arti penting
motivasi bagi seorang karyawan agar dapat tetap bertahan dan meningkatkan
kinerjanya.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Motivasi
Pada bagian ini disajikan teori motivasi dan kepuasan kerja yang mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan koperasi. Manajemen sumber daya manusia
pada dasarnya berisikan langkah-langkah perencanaan, penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan SDM untuk mencapai tujuan tertentu,
baik tujuan individual maupun tujuan organisasi. Keberhasilan pengelolaan suatu
koperasi sangat ditentukan oleh aktivitas kegiatan pendayagunaan sumber daya
manusia, dalam hal ini koperasi harus memiliki cara untuk meningkatkan kinerja
karyawan, antar lain dengan memotivasi karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja
karyawan agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Motivasi adalah cara memuaskan dengan memenuhi kebutuhan seorang
karyawan, yang berarti bahwa ketika kebutuhan seseorang dipenuhi oleh faktor-faktor
tertentu, orang tersebut akan mengerahkan upaya terbaik untuk mencapai tujuan
organisasi Robbins (2001). Dalam teori Herzberg (1966) motivasi dibagi menjadi dua
faktor diantaranya motivator atau yang sering disebut dengan motivasi intrinsik dan
faktor hygiene atau yang sering disebut dengan motivasi ekstrinsik yang dipisahkan
menjadi dua dimensi, dimana masing-masing demensi mempengaruhi satu aspek
yang terpisah dari kepuasan kerja. Hygiene factor mencegah ketidakpuasan tetapi
mereka tidak mengarah ke kepuasan.
14
15
2.1.1 Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk berprestasi
yang bersumber dalam diri individu tersebut, yang lebih dikenal dengan faktor
motivasional. Menurut Herzberg (1966) dalam Teck Hong dan Waheed (2011) yang
tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah:
1. Achievement (Prestasi kerja) adalah Keberhasilan seorang karyawan dalam
menyelesaikan tugas.
2. Advancement (pengembangan diri) adalah suatu keinginanan seseorang untuk
mengembangkan karier dibidang keuangan.
3. Work it self (pekerjaan itu sendiri) adalah variasi pekerjaan dan kontrol atas
metode serta langkah-langkah kerja
4. Recognition (pengakuan) artinya karyawan memperoleh pengakuan dari koperasi
bahwa ia adalah orang, berprestasi baik diberi penghargaan, dan pujian.
2.1.2 Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri yang turut
menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang yang dikenal dengan
teori hygiene factor. Menurut Herzberg (1966) dalam Teck Hong dan Waheed
(2011) yang tergolong sebagai hygiene factor antara lain ialah sebagai berikut:
1 Company policy (kebijakan perusahaan) adalah aturan yang ditetapkan oleh
Koperasi sebagai pegangan manajemen dalam melaksanakan kegiatan
16
2 Relationship with peers (hubungan dengan rekan kerja) adalah komunikasi antar
karyawan dalam menyelesaikan tugas.
3 Work security (keamanan kerja) adalah persepsi individu karyawan terhadap
karyawan variabilitas nilai imbalan,mutasi wilayah, peluang pemutusan
hubungan.
4 Relationship with supervisor (Hubungan dengan atasan) merupakan unsur utama
dari kepuasan kerja karyawan
5 Gaji adalah imbalan finansial yang diterima oleh karyawan meliputi upah, premi
bonus, dan tunjangan.
Yuwono dkk. (2005) mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses yang
membangkitkan, mengarahkan dan menjaga atau memelihara perilaku manusia agar
terarah pada tujuan. Untuk lebih meningkatkan peformance dan sikap lebih positif,
sebaiknya menggunakan dan berpusat pada faktor faktor motivator. Pekerjaan
seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan derajat penghargaan
yang tinggi oleh kedua faktor tersebut.
Muogbo (2013) menyatakan bahwa pentingnya reward dalam kinerja sehari-hari
tugas pekerja tidak dapat melebih-lebihkan, terutama ketika datang untuk mendapat
hasil untuk pekerjaan yang dilakukan. Fakta untuk diketahui bahwa kinerja manusia
dalam bentuk apapun ditingkatkan dengan peningkatan motivasi. Oleh karena itu
penting bagi organisasi untuk mempertimbangkan kebutuhan dan perasaan tenaga
kerja dan tidak hanya mengabaikan mereka dalam rangka untuk menjaga
keharmonisan organisasi itu sendiri.
17
Gomes (2003:171) mendifinisikan motivasi sebagai perilaku yang ditujukan pada
sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang
dalam mengejar suatu tujuan dan berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan
performansi pekerjaan.
Penelitian sebelumnya Furnham et al. (2009) memberi batasan pada laporan yang
tidak pernah mengambil mempertimbangkan mengacaukan potensial lainnya seperti
tingkat pekerjaan seseorang dan tanggung jawab. Penelitian Furnham dan Eracleous
(2009) menggambarkan bahwa seorang individu puas dengan pekerjaannya secara
langsung, tergantung pada beberapa faktor motivasi yang diberikan seperti gaji,
bonus, tunjangan dan keadaan lain yang memotivasi individu tersebut.
Teck Hong dan Waheed dalam Maharjan (2012) menunjukkan bahwa hygiene
factor adalah motivator dominan kepuasan kerja tenaga penjual. Kondisi kerja adalah
yang paling signifikan dalam memotivasi tenaga penjualan. Implikasi utama dari
studi ini adalah bahwa personil penjualan yang menghargai hasil yang dicapai dengan
gaji yang mereka terima.
Gagne et al. (2008) menyatakan bahwa bentuk yang paling dikontrol motivasi
ekstrinsik adalah peraturan eksternal, yang merupakan keterlibatan perilaku
berdasarkan tekanan dari luar dan tuntutan atau mencoba untuk mencapai reward.
Dalam penelitiannya ini mempunyai tujuan untuk menguji model dimana
karakteristik pekerjaan dari pekerjaan sukarela yang berhubungan positif dengan
motivasi otonom, kepuasan kerja,niat untuk berhenti dan kinerja.
18
2.2 Pengertian Kepuasan Kerja
Robbins (2006:103) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap umum individu
terhadap pekerjaannya. Pekerjaan membutuhkan interaksi dengan rekan sekerja dan
para atasan, mematuhi peraturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standard
kinerja, hidup dengan suasana kerja yang sering kali kurang dari ideal. Kepuasan
kerja merupakan sikap umum individu terhadap pekerjaannya sehingga lebih
mencermikan sikap dari pada perilaku. Keyakinan bahwa karyawan yang puas lebih
produktif daripada karyawan yang tidak puas menjadi prinsip dasar bagi para manajer
maupun pimpinan Robbins (2006). Para peneliti yang memiliki nilai humanis yang
kuat berpendapat bahwa kepuasan adalah tujuan resmi organisasi. Kepuasan tidak
hanya secara negatif terkait dengan absen dan pengunduran diri, namun menurut
mereka, organisasi dibebani tanggung jawab untuk memberikan pekerjaan yang
menantang dan secara intrinsik memberikan penghargaan pada karyawan.
Salah satu teori yang menjelaskan mengenai kepuasan kerja adalah teori
motivator hygiene yang dikembangkan oleh Herzberg (1966). Teori motivator
hygiene sebenarnya berujung pada kepuasan kerja. Untuk mendatangkan kepuasan
kerja, dalam dunia kerja kepuasan itu salah satunya dapat mengacu kepada
kompensasi yang diberikan oleh pengusaha, termasuk gaji atau imbalan dan fasilitas
kerja lainnya.
Noe et al. (2011) mendefinisikan variabel ini sebagai perasaan senang sebagai
akibat persepsi bahwa pekerjaan seseorang memenuhi atau memungkinkan
19
terpenuhinya nilai-nilai kerja penting bagi orang itu. Definisi ini merefleksikan tiga
aspek penting, yaitu :
1. Kepuasan kerja merupakan fungsi nilai yang didefinisikan sebagai apa yang ingin
diperoleh seseorang baik sadar maupun tidak sadar
2. Beragam karyawan memiliki pandangan yang juga berbeda-beda menyangkut
nilai-nilai yang dirasa penting dan sangat berpengaruh terhadap penentuan sifat
dan derajat kepuasan mereka
3. Persepsi individu dapat saja bukan merupakan refleksi yang sepenuhnya akurat
terhadap realitas, dan beragam orang dapat memandang situasi yang sama secara
berbeda-beda
Menurut Rivai dan Sagala (2009:856) pengertian kepuasan kerja adalah evaluasi
yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang,
puas atau tidak puas dalam bekerja. Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas individu
dimana mereka merasa mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam
aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat mereka bekerja. Antoncic and Antoncic
(2011) mencatat beberapa riset terdahulu tentang sumber-sumber kepuasan, yaitu :
1. Kepuasan umum yang berhubungan dengan pekerjaan, termasuk didalamnya
kondisi kerja, jam kerja, dan reputasi instansi pemerintahan.
2. Hubungan karyawan, terdiri dari hubungan antarkaryawan dan juga wawancara
personal tahunan dengan karyawan.
20
3. Remunerasi, benefits, dan budaya organisasi, unsur-unsur ini termasuk gaji,
remunerasi dalam bentuk benefit dan pujian, promosi, pendidikan, sifat permanen
pekerjaan, dan iklim dan budaya organisasi.
4. Loyalitas karyawan
2.2.1 Konsekuensi Ketidakpuasan Kerja
Ada konsekuensi ketika karyawan menyukai pekerjaan mereka dan ada
konsekuensi ketika karyawan tidak menyukai pekerjaan mereka. Sebuah kerangka
teoritis yang sangat bermanfaat dalam memahami konsekuensi dari ketidakpuasan.
Respon-respon tersebut didefinisikan sebagai berikut Robbins (2008: 111-112):
1. Keluar (exit) : perilaku yang ditunjukkan untuk meninggalkan organisasi, termasuk
untuk mencari posisi baru, dan mengundurkan diri.
2. Aspirasi (voice) : secara aktif dan variabeltif berusaha memperbaiki kondisi,
termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan
beberapa bentuk aktivitas serikat pekerja.
3. Kesetiaan (Loyalty) : secara pasif tetapi optimis menunggu membaiknya kondisi,
termasuk membela organisasi ketika berhadapan dengan ancaman eksternal dan
mempercayai organisasi dan manajemennya untuk “melakukan hal yang benar”.
4. Pengabaian (Neglect) : secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk,
termasuk ketidakhadiran dan keterlambatan yang terus-menerus, kurangnya usaha,
dan meningkatnya angka kesalahan.
21
Perilaku keluar dan pengabaian mencakup variabel-variabel kinerja-produktivitas
dan perputaran karyawan antara lain:
a. Terhadap produktivitas
Orang berpendapat bahwa produktivitas dapat dinaikkan dengan meningkatkan
kepuasan kerja. Kepuasan kerja mungkin merpakan akibat dari produktivitas atau
sebaliknya. Produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja
hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa apa yang telah dicapai perusahaan
sesuai dengan apa yang mereka terima (gaji atau upah) yaitu adil dan wajar serta
diasosiasikan dengan performa kerja yang unggul. Dengan kata lain bahwa
performansi kerja menunjukkan tingkat kepuasan kerja seorang pekerja, karena
perusahaan dapat mengetahui aspek-aspek pekerjaan dari tingkat keberhasilan yang
diharapkan.
b. Ketidakhadiran (Absenteisme)
Menurut Wibowo (2007:312), antara kepuasan dan ketidakhadiran
(kemangkiran) menunjukkan korelasi negatif. Sebagai contoh perusahaan
memberikan cuti sakit atau cuti kerja dengan bebas tanpa sanksi atau denda termasuk
kepada pekerja yang sangat puas.
c. Keluarnya pekerja (Turnover)
Berhenti atau keluar dari pekerjaan mempunyai akibat ekonomis yang besar,
maka besar kemungkinannya berhubungan dengan ketidakpuasan kerja.
22
2.2.2 Meningkatkan Kepuasan Kerja
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja
karyawannya berdasarkan Greenberg dan Baron (2003:159) :
1. Make Jobs Fun Orang akan lebih puas dengan pekerjaan yang mereka nikmati
daripada yang membosankan. Walaupun beberapa pekerjaan memang bersifat
membosankan, tetap ada beberapa cara untuk menyuntikkan beberapa level ke
dalam setiap pekerjaan. Teknik-teknik kreatif yang telah diterapkan misalnya
memindahkan bunga dari meja satu orang ke yang lainnya setiap setengah jam dan
mengambil gambar lucu orang lain ketika sedang bekerja lalu memasukkannya ke
papan bulletin.
2. Pay People Fairly Ketika orang merasa bahwa mereka dibayar atau diberi imbalan
secara adil, maka kepuasan kerja mereka cenderung akan meningkat.
3. Match People To Jobs That Fit Their Interests Semakin orang merasa bahwa
mereka mampu memenuhi kesenangan atau minat mereka saat bekerja, semakin
mereka akan mendapatkan kepuasan dari pekerjaan tersebut.
4. Avoid Boring Repetitive Jobs Orang jauh lebih merasa puas terhadap pekerjaan
yang memungkinkan mereka untuk mencapai keberhasilan dengan memiliki
kontrol secara bebas tentang bagaimana mereka melakukan tugas-tugas mereka.
McShane dan Von Glinow (2008) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah
evaluasi individu tentang tugas dan konteks pekerjaannya. Kepuasan kerja terkait
dengan penilaian tentang karakteristik pekerjaan, lingkungan kerja, dan pengalaman
emosional di tempat kerja. Karyawan yang puas mempunyai penilaian yang baik
23
tentang pekerjaan mereka, berdasarkan pengamatan dan pengalaman mereka.
Kepuasan kerja benar-benar merupakan sekumpulan sikap tentang aspek-aspek yang
berbeda dari tugas dan konteks pekerjaan
Dole and Schroeder (2001) dalam Koesmono (2005) kepuasan kerja dapat di
definisikan sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya.
Nuzsep (2004) meneliti tentang Hubungan antara kepuasan kerja dengan
produktivitas kerja karyawan. Dalam penelitiannya menemukan adanya hubungan
positif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang diterima karyawan, semakin
tinggi pula produktivitas kerjanya.
Cecilia (2008) meneliti tentang pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
individual dengan self esteem dan self efficacy sebagai varaibel pemediasi. Dimana
Penelitian ini menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja dengan harga diri
dan self efficacy sebagai variabel intervening. Penelitian ini juga berhasil menguji
atau menemukan bahwa variabel self esteem dan self efficacy dapat memediasi
hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja individual
Anthony et al. (2006) dalam jurnalnya ini disebutkan karakteristik pribadi dan
pekerjaan menentukan kepuasan dengan domain atau aspek pekerjaan , seperti upah
atau apakah ada pengakuan atas kerja yang baik dari atasan. Secara keseluruhan
kepuasan kerja tergantung pada domain tingkat yang lebih rendah dan karakteristik
pribadi dan pekerjaan. Niat untuk berhenti bergantung pada kepuasan kerja secara
24
keseluruhan, domain tingkat yang lebih rendah dan karakteristik pribadi dan
pekerjaan . Model ini meliputi pendekatan sebelumnya untuk pemodelan kepuasan
kerja secara keseluruhan dan niat untuk berhenti.
Klassen et al. 2010 menyatkan bahwa konteks budaya mempengaruhi bagaimana
keyakinan motivasi dipahami dan dinyatakan dalam berbagai cara mengatur tenaga
kerja. Untuk pendidikan, penelitian Klassen et al. 2010 menggaris bawahi pentingnya
motivasi kolektif sebagai sumber kepuasan kerja individu.
Bakhshi et al. (2009) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah salah satu
variabel yang paling banyak digunakan dalam riset keadilan organisasional.
Kepuasan kerja merupakan tanggapan seorang karyawan berupa sikap terhadap
organisasinya.
2.3 Kinerja
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:14).
Menurut Maharjan (2012), kinerja adalah suatu hasil yang dicapai karena termotivasi
dengan pekerjaan dan puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Tiap individu
cenderung akan dihadapkan pada hal-hal yang mungkin tidak diduga sebelumnya di
dalam proses mencapai kebutuhan yang diinginkan sehingga melalui bekerja dan
pertumbuhan pengalaman, seseorang akan memperoleh kemajuan dalam hidupnya.
25
Ada 3 faktor utama yang berpengaruh pada kinerja yaitu individu (kemampuan
bekerja), usaha kerja (keinginan untuk bekerja), dan dukungan organisasional
(kesempatan untuk bekerja). Sumber daya manusia pada suatu organisasi adalah yang
merancang, menghasilkan dan meneruskan pelayanan-pelayanan. Karena salah satu
sasaran dari manajemen sumber daya manusia adalah menciptakan kegiatan-kegiatan
yang merupakan kontribusi menuju superior organization performance. Yualina dan
Suhana (2012) dalam Astuti dan Dharmadiaksa (2014) kinerja merupakan tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang
dibandingkan dengan standar kerja atau kriteria yang telah ditentukan dan disepakati
sebelumnya.
Viswesvaran & Ones (2000) dalam Jimoh (2008) menyatakan bahwa kinerja
karyawan merupakan tindakan, perilaku dan hasil yang dapat diukur di mana
karyawan terikat atau yang dilakukan karyawan yang berhubungan dengan tujuan
organisasi dan berkontribusi pada tujuan organisasi. Sementara Sultan (2012)
menyatakan bahwa pelaksanaan orang-orang dalam organisasi atau perusahaan
tergantung dari cara kerja. Jenis tugas atau posisi merupakan salah satu faktor
eksternal yang kuat yang sangat mempengaruhi tindakan seseorang, motivasi kerja
dan kepuasan. Setiap persyaratan seseorang atau antisipasi pada dasarnya membuat
peningkatan hasil kepuasan subyektif atau tekanan, khawatir atau masalah biologis.
Brown et al. (2010) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa orientasi tujuan kinerja
menghindari kekhawatiran tentang tidak membuat kesalahan yang mengurangi
kepuasan kerja potensial bahkan ketika orang tersebut memiliki motivasi intrinsik
26
yang kuat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa organisasi harus mendorong
karyawan untuk mengasumsikan strategi orientasi tujuan pembelajaran.
Karami et al. (2013) menyatakan bahwa sistem reward merupakan salah satu
ruang lingkup dasar kinerja manajemen sumber daya manusia dan manajemen
pelayanan, kompensasi sebagai salah satu ruang lingkup dalam merancang dan
melaksanakan tugas. Sistem penghargaan yang tepat dari manajer, kinerja karyawan
efektif dan tepat waktu akan menyebabkan reward meningkatkan. Penelitian dan
pengalaman mengenai konsep kinerja, penguatan telah membuktikan bahwa umpan
balik yang efektif dan tepat waktu dapat dianggap sebagai motivasi untuk
meningkatkan produktivitas dan semangat karyawan Cock (2008).
Dalam penelitian Furnham.et al. (2009) menunjukkan bahwa aspek-aspek seperti
masa kerja, jumlah tahun, dan waktu bekerja penuh dapat berpengaruh terhadap
kinerja seorang karyawan. Untuk kedepannya penelitian dapat melibatkan
penyelidikan lebih lanjut dari variabel demografis dan dampaknya pada motivasi dan
kepuasan ini dapat mencakup tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi. Sehingga
dalam hal ini kinerja dapat dikatakan sebagai suatu pencapaian atau prestasi
seseorang berkenaan dengan tugas yang diberikan kepadanya. Selanjutnya, kinerja
juga merupakan pembuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja, pelaksanaan
pekerjaan yang berdaya guna. Selain itu pengertian kinerja adalah suatu hasil kerja
suatu pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan,
dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat
diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).
27
2.3.1 Penilaian Kinerja
Para karyawan harus tahu lebih dulu atas dasar apa dan bagaimana cara
penilaian yang dilakukan oleh atasan untuk mendukung tujuan dari departemen atau
perusahaan secara menyeluruh. Di bawah ini terdapat pedoman untuk menetapkan
tujuan tertentu diantaranya :
1. Menugaskan tujuan yang spesifik: karyawan dengan tugas yang spesifik biasanya
menunjukan kinerja yang lebih baik dari pada sebaliknya.
2. Menugaskan tujuan yang terukur : tujuan dalam istilah-istilah yang terukur dan
masukkan tanggal atau batas waktu pencapaian.
3. Menugaskan tujuan yang menentang tapi realistis untuk dilakukan: tujuan harus
menantang tapi tidak terlalu sulit hingga tampak tidak realistis atau tidak mungkin.
4. Mendorong partisipasi: menetapkan tujuan secara partisipasif cenderung akan
menetapkannya secara tujuan yang lebih sulit. Kenyataannya adalah tujuan yang
lebih sulit, bukan karena ditetapkan secara partisipasif, menjelaskan kinerja yang
lebih baik. Tujuan harus spesifik dan menyatakan dengan menjelaskan hasil yang
diharapkan, harus terukur dan menjawab pertanyaan dengan inti kata seberapa
banyak, harus dapat dicapai dan tidak terlalu sulit atau terlalu mudah serta relevan
dan diturunkan dari apa yang ingin dicapai oleh manejer dan perusahaan.
Alasan-alasan dilakukannya penilaian kinerja terhadap bawahan
1. Penilaian harus memainkan peran yang terintegrasi dalam proses manejemen
kinerja perusahaan.
28
2. Penilaian memungkinkan atasan dan bawahan menyusun sebuah rencana untuk
mengoreksi semua kekurangan yang ditemukan dalam penilaian dan untuk
menegaskan hal-hal yang telah dilakukan dengan benar oleh bawahan.
3. Penilaian harus melayani tujuan peencanaan karier dengan memberikan
kesempatan meninjau rencana karier karyawan dengan memperhatikan kekuatan
dan kelemahan secara spesifik.
Penilaian Kinerja adalah keahlian yang sulit dan sangat penting dari penyelia.
Sumber daya manusia selalu melakukan penilaian yang sesungguhnya dan seorang
penyelia yang menilai karyawannya terlalu tinggi atau rendah, berarti melakukan
perbuatan yang merugikan karyawan, perusahaan dan dirinya sendiri. Tahap-tahap
penilaian kinerja adalah sebagai berikut ini :
1. Pendifinisian pekerjaan berarti memastikan bahwa atasan dan bawahan setuju
dengan kewajiban dan standar pekerjaannya.
2. Penilaian kinerja berarti membandingkan kinerja sesungguhnya dari bawahan
dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Penilaian kinerja biasanya membutuhkan sesi umpan balik.
29
BAB III
KERANGKA BERFIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir dan Konseptual Penelitian
Motivasi dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
kinerja karyawan. Dengan adanya motivasi dari manajemen dan kepuasan kerja yang
tinggi akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Schulze et al. (2003) dalam
Teck Hong dan Waheed (2011) menegaskan bahwa untuk memahami perilaku
karyawan di tempat kerja, manajer harus menyadari konsep kebutuhan atau motif,
yang akan membantu karyawan mereka untuk bertindak dalam menyelesaikan
pekerjaan. Hal ini terjadi bukan saja secara individu tetapi juga dari organisasi yang
ada. Kreatifitas, keandalan dan kualitas sumber daya manusia menjadi tumpuan satu
organisasi. Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dibutuhkan
suatu motivasi dan kepuasan kerja seseorang untuk mencapai hasil kerja atau
produktivitas.
Dalam sebuah koperasi, kinerja adalah output yang diraih seorang karyawan
dalam jangka waktu tertentu. Kreitner dan Kinicki (2004) menganggap bahwa
motivasi mengandung" psikologis seorang karyawan yang menyebabkan timbulnya
gairah , arah dan ketekunan tindakan dan tujuan yang telah ditentukan".
Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu sehingga akan terjadi
dinamika atau perubahan-perubahan setiap waktu yang harus diantisipasi agar tidak
berkembang ke arah hal-hal yang bersifat negatif yang merugikan instansi. Tiap
29
30
individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda dengan nilai-nilai yang
berlaku pada dirinya, semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan
keinginan maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan dan begitupula
sebaliknya.
Dari uraian tersebut dapat dibangun kerangka konseptual yang merupakan
hubungan dari ketiga variable tersebut yaitu motivasi, kepuasan kerja dan kinerja,
sebagai berikut.
Gambar 3.1 Model Struktural
H1
H2H3
Kerangka konsep terdiri dari tiga hipotesis yang didukung oleh beberapa
penelitian diantaranya:
H1 Mengacu pada penelitian Shanthakumary (2012), Muogbo (2013),
Chaudhary (2012), Dieleman (2003), Gagne et al. (2008), Abonam
Motivasi
Kepuasan
Kerja
Kinerja
31
(2011), (Yuwono dkk., 2005),Teck Hong dan Waheed (2011), Susan et al.
(2013), yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
H2 Mengacu pada penelitian Ncube dan Samuel (2014),Dawson (2005),
Collie et al., (2012),Maharjan (2012),Mazlomi et al. (2014), Sultan (2012),
Tang et al. (2004), dan Klassen et al. 2010, yang menyatakan motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
H3 Mengacu pada penelitian Ncube dan Samuel (2014), Tadisina et al.
(2001), Cecelia (2006), Wood et al. (2012), Bull (2005), Smith et al.
(1996), Khan et al. (2012), Tang et al. (2014), Callaghan dan Coldwel
(2014), Pushpakumari (2008), Nuzsep (2004) dan Anthony et al. (2006)
menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan significant
terhadap kinerja.
3.2 Hipotesis Penelitian
3.2.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Shanthakumary (2012) dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa karyawan
yang memiliki tingkat yang lebih tinggi motivasi diri untuk berprestasi tampil baik
daripada guru yang memiliki tingkat yang lebih rendah dari itu. Akhirnya studi ini
menunjukkan otoritas terkait untuk mempertimbangkan motivasi diri untuk
berprestasi sebagai salah satu faktor penting dalam merekrut dan melatih mereka.
32
Dalam penelitian Muogbo (2013) menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan
antara alat motivasi seperti upah rekomendasi, pengakuan terima dengan pekerja dan
kinerja mereka. Namun, penelitian ini telah menunjukkan pentingnya penghargaan
seperti uang sebagai prediktor yang layak kinerja. Temuan Egwurudi (2008) dalam
Muogbo (2013) juga telah mendukung upaya penelitian ini, karena hipotesis bahwa
pekerja berpenghasilan rendah akan termotivasi secara intrinsik tidak dikonfirmasi
dan harapan bahwa pekerja yang berpenghasilan lebih tinggi akan menempatkan nilai
yang lebih besar pada imbalan intrinsik daripada pekerja berpenghasilan rendah juga
tidak dikonfirmasi.
Chaudhary et al. (2012) dalam studinya menunjukkan bahwa motivasi karyawan
memiliki dampak langsung pada produktivitas dan pertumbuhan. Seorang karyawan
sangat termotivasi melaksanakan yang terbaik dalam setiap tugas dan tanggung
jawabnya. Peningkatan kinerja pekerjaan karyawan akan menambah nilai organisasi
itu sendiri dan produktivitas karyawan. Selain itu Hasil percobaan penelitiannya
menunjukkan bahwa motivasi karyawan telah memberikan penghargaan kepada
karyawan dan organisasi akan menjaga kesetiaan karyawan pada klimaks yang tinggi.
Selain itu, karyawan akan percaya dengan organisasi, pengawas dan manajemen
puncak.. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chaudhary (2012), Dieleman
(2003), menunjukkan bahwa motivasi karyawan dan kinerja organisasi berkorelasi
positif. Motivasi adalah alat tambahan bernilai bagi kinerja organisasi. Dalam era
33
persaingan dan globalisasi, maka perlu membuat titik perhatian terhadap motivasi
karyawan dan kepuasan kerja untuk mencapai pertumbuhan dan keberhasilan.
Gagne et al. (2008), menyatakan bentuk yang paling dikontrol motivasi
ekstrinsik , peraturan eksternal , merupakan keterlibatan perilaku berdasarkan tekanan
dari luar dan tuntutan atau mencoba untuk mencapai reward kontingen Ryan dan Deci
(2000) . Dalam penelitiannya ini mempunyai tujuan untuk menguji model dimana
karakteristik pekerjaan dari pekerjaan sukarela yang berhubungan positif dengan
motivasi otonom, kepuasan kerja,niat untuk berhenti dan kinerja. Keterbatasan dalam
penelitian ini kurangnya factor-faktor lain seperti pengawasan dan penghargaan atau
system pengenalan ( yang mungkin berbeda di sector relawan).
Jadi Hal ini jelas dari survei bahwa karyawan termotivasi lebih produktif dalam
hal kinerja mereka dibandingkan dengan kurang atau tidak termotivasi karyawan.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H1: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan
3.2.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
Ncube dan Samuel (2014) menyatakan bahwa motivasi intrinsik secara signifikan
berhubungan dengan kepuasan kerja antara karyawan. Hal ini untuk menunjukkan
bahwa faktor-faktor motivasi yang bersifat internal dengan pekerjaan seperti prestasi,
pengakuan, tanggung jawab, sifat pekerjaan dan pertumbuhan pribadi dan kemajuan
secara signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan pemerintah. Kami
34
selanjutnya menetapkan bahwa motivasi ekstrinsik secara signifikan berhubungan
dengan kepuasan kerja di kalangan karyawan pemerintah. Faktor eksternal tersebut
termasuk gaji, keamanan kerja, kondisi kerja, pengawasan, hubungan interpersonal
dan kebijakan dan administrasi perusahaan.
Dawson (2005), kepuasan karyawan dikaitkan dengan perilaku karyawan yang
positif. Tak dapat dipungkiri bahwa karyawan puas dengan apa yang telah diberikan
oleh manajemen koperasi sehingga menghasilkan kinerja yang baik pula. Collie et al.
(2012) menyatakan bahwa pembuatan kebijakan perlu mempertimbangkan
kompleksitas hubungan antara variabel ketika memeriksa atau menerapkan kebijakan
yang terkait dengan kesejahteraan guru dan motivasi yang berkaitan dengan murid
dan sekolah. Maharjan (2012) menyatakan bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja
berkorelasi sangat positif. Sejalan dengan hal tersebut adalah penelitian yang
dilakukan antara lain oleh Mazlomi et al. (2014), Sultan (2012).
Teck Hong dan Waheed (2011) dimana penelitian ini mengamati pentingnya
uang dalam kehidupan tenaga penjualan. Serupa dengan temuan Tang et al. (2004),
uang diidentifikasi sebagai mediator yang mempengaruhi hubungan antara uang dan
kepuasan kerja. Winer dan Schiff (1980), pengakuan, kebijakan perusahaan, dan
faktor uang tampaknya menjadi faktor penting dalam memotivasi tenaga penjualan
dalam survei ini. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka hipotesis penelitian ini
adalah :
H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan
35
3.2.3 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Bull (2005) berpendapat bahwa ketika karyawan mengalami kesuksesan dalam
pekerjaan yang menantang mental memungkinkan mereka untuk latihan keterampilan
dan kemampuan mereka, mereka mengalami tingkat yang lebih besar dari kepuasan
kerja.
Wood et al. (2012) menyatakan bahwa kesenangan berhubungan dengan
perasaan emosional tentang apakah seseorang merasa baik atau buruk tentang
pekerjaan. Kepuasan kerja, di mana secara tradisional penekanan dalam literatur
keterlibatan telah ditempatkan, hanya berfokus pada dimensi kesenangan. Dengan
demikian, hal itu tidak tergantung pada gairah, yang dapat menimbulkan perasaan
positif atau negatif. pekerjaan yang berhubungan dengan kecemasan-kenyamanan
mungkin memiliki dampak yang lebih positif dalam pengaturan serikat pada dua dari
tiga hasil ekonomi kita, kinerja keuangan dan kualitas.
Menurut Tadisina et al. (2001), kepuasan kerja menjelaskan bagaimana
karyawan apung untuk datang untuk bekerja dan bagaimana mereka dapat ditegakkan
untuk melakukan pekerjaan mereka. Insentif, penghargaan dan pengakuan kunci
parameter saat ini Program motivasi menurut sebagian besar organisasi sebagai faktor
pengikatan sukses dengan kinerja karyawan.
Cecelia (2006) Kepuasan kerja dapat dipahami melalui tiga aspek. Pertama,
kepuasan kerja merupakan bentuk respon pekerja terhadap kondisi lingkungan
pekerjaan.Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh hasil pekerjaan atau kinerja.
Ketiga, kepuasan kerja terkait dengan sikap lainnya dan dimiliki oleh setiap pekerja
36
Luthans (1995). Smith et al. (1996) secara lebih rinci mengemukakan berbagai
dimensi dalam kepuasan kerja yang kemudian dikembangkan menjadi instrumen
pengukur variabel kepuasan terhadap (1) menarik atau tidaknya jenis pekerjaan yang
dilakukan oleh pekerja, (2) jumlah kompensasi yang diterima pekerja, (3) kesempatan
untuk promosi jabatan, (4) kemampuan atasan dalam memberikan bantuan teknis dan
dukungan perilaku, dan dukungan rekan sekerja Maryani dan Supomo (2001)
Khan et al. (2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa aspek kepuasan
kerja seperti gaji, promosi, keselamatan kerja dan keamanan, kondisi kerja, otonomi
pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan dan sifat pekerjaan
secara signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan pekerjaan. Untuk meningkatkan
kinerja karyawan di lembaga medis otonom, pemerintah harus fokus pada
menghadapi semua kepuasan kerja dan tidak hanya pada salah satu dari faktor-faktor
ini (promosi, kondisi kerja, rekan kerja dan sifat pekerjaan yang memiliki dampak
yang signifikan terhadap tingkat kepuasan kerja)
Tang et al. (2014) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa mekanisme yang
mendasari proses pekerjaan keluarga bekerja dengan bukti bahwa pekerjaan
pendukung merupakan pendahuluan. Kepuasan kerja merupakan hasil kerja dengan
keluarga dalam konteks Cina, sejalan dengan teori pertukaran sosial Barat dan
kepercayaan sosial Cina di timbal balik. menyatakan bahwa motivasi kerja dan
kepuasan kerja berkorelasi sangat positif.
Callaghan dan Coldwel (2014) berpendapat bahwa ketidakpuasan kerja relatif
mungkin merupakan indikator penting, atau prekursor untuk, potensi, atau dekat,
37
kehilangan modal institusional, dan bahwa kerugian tersebut mungkin memiliki
dampak yang signifikan pada kontribusi universitas tersebut kepada para pemangku
kepentingan masyarakat. Pushpakumari (2008) menyatakan bahwa sikap seorang
karyawan penting bagi manajemen, karena mereka menentukan perilaku pekerja
dalam organisasi. Pendapat umum dipegang adalah bahwa seorang pekerja yang puas
adalah pekerja produktif. Sementara dalam penelitiannya menunjukan bahwa ada
korelasi positif antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan
Berdasarkan uraian beberapa pengertian dan penelitan diatas, maka dapat
dikemukakan hipotesis terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini sebagai
berikut.
H3 : Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan
38
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Racangan Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antar
variabel. Rancangan penelitian ini termasuk penelitian korelasinal, yaitu penelitian
yang dilakukan dengan maksud menganalisis hubungan antar variabel. Variabel-
variabel yang digunakan adalah motivasi,kepuasan kerja, dan kinerja sebagaimana
diungkapkan dalam hipotesis, masing-masing akan diuraikan dalam indikator yang
sesuai dan selanjutnya diturunkan menjadi item pertanyaan dalam instrumen
pertanyaan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta kuesioner yang
dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas.
4.2 Variabel Penelitian
4.2.1 Identivikasi Variabel
Penelitian ini mengunji hubungan antara 2 variabel yang terdiri dari :
1. Variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, terdapat dua
variabel eksogen dalam penelitian yaitu motivasi dan kepuasan kerja.
2. Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, variabel
endogen pada penelitian ini adalah kinerja.
38
39
4.2.2 Difinisi Operasional Variabel
1. Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah motif yang mendorong karyawan untuk melakukan
pekerjaan sesuai tugas pokok dan fungsi jabatan yang dinilai atau diukur berdasarkan
dimensi motivator dan faktor hygiene, Herzberg (1966) dalam
Teck Hong dan Wahed (2011).
Untuk mengukur motivasi kerja, terdiri dari 9 (sembilan) indikator diantaranya:
1. Achievement (Prestasi kerja) adalah Keberhasilan seorang karyawan dalam
menyelesaikan tugas.
2. Advancement (pengembangan diri) adalah suatu keinginanan seseorang untuk
mengembangkan karier dibidang keuangan.
3. Work it self (pekerjaan itu sendiri) adalah variasi pekerjaan dan kontrol atas
metode serta langkah-langkah kerja
4. Recognition (pengakuan) artinya karyawan memperoleh pengakuan dari koperasi
bahwa ia adalah orang, berprestasi baik diberi penghargaan, dan pujian.
5. Company policy (kebijakan perusahaan) adalah aturan yang ditetapkan oleh
Koperasi sebagai pegangan manajemen dalam melaksanakan kegiatan
6. Relationship with peers (hubungan dengan rekan kerja) adalah komunikasi antar
karyawan dalam menyelesaikan tugas.
7. Work security (keamanan kerja) adalah persepsi individu karyawan terhadap
karyawan variabilitas nilai imbalan,mutasi wilayah, peluang pemutusan
hubungan.
40
8. Relationship with supervisor (Hubungan dengan atasan) merupakan unsur utama
dari kepuasan kerja karyawan
9. Gaji adalah imbalan finansial yang diterima oleh karyawan meliputi upah, premi
bonus, dan tunjangan
2. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction)
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual.
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda beda sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan
sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan
tersebut. Jadi kepuasan kerja merupakan salah satu komponen yang mendukung
tercapainya produktivitas, baik pada individu maupun organisasi. Analisis factor
eksplorasi dari MSQ menghasilkan empat factor yang dikonfimatori oleh Fields
(2002) dalam Martins dan Proenca (2012). Keempat sub-skala tersebut diantaranya
1. Kepuasan Intrinsik adalah perasaan atau sikap seseorang terhadap pekerjaan yang
dilakukannya, yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal
2. Kepuasan ekstrinsik adalah perasaan atau sikap seseorang terhadap pekerjaan
yang dilakukannya, yang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal
3. Pengakuan merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan kinerja karyawan
4. Otoritas atau utilitas sosial jumlah dari kesenangan atau kepuasan yang dicapai
seorang karyawan dalam melaksanakan tugas
41
3. Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja atau pencapaian ouput seorang karyawan selama tahun
2014 dengan dimensi jumlah tabungan dan deposito yang dikumpulkan dari nasabah
oleh seorang karyawan dan jumlah kredit yang dikeluarkan pada tahun 2014 yang
dihubungkan dengan satuan persentase (%)
4.3 Metode Pengumpulan Data
4.3.1 Jenis Data
1. Data Kuantitatif
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan koperasi di
Denpasar yang dijadikan sampel.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif yang dikumpulkan adalah lokasi penelitian gambaran umum
koperasi, karakteristik responden yang terdiri dari umur, jenis kelamin dan latar
belakang pendidikan terakhir karyawan.
4.3.2 Sumber Data
Sumber data meliputi data primer dan data sekunder
1 Data Primer yaitu data yang diperoleh dari tangan pertama yang berkaitan
dengan variabel untuk tujuan spesifik penelitian. Sumber data primer berasal dari
laporan hasil pecapaian kinerja karyawan pada akhir tahun.yang menjadi
42
responden penelitian ini dengan mengisi kuesioner untuk mengetahui tentang
persepsi mereka terkait variabel yang diteliti.
2 Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dari data yang telah tersedia dalam
Instansi. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi jumlah karyawan,
pencapaian hasil kerja karyawan dalam 1 tahun dan informasi lain yang didapat
dari lokasi penelitian.
4.3.3 Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya:
1. Observasi, digunakan untuk mengumpulkan data secara langsung serta mencatat
aktivitas kerja karyawan setiap hari.
2. Wawancara, digunakan untuk memperoleh informasi keluhan karyawan koperasi
terkait kinerja.
3. Kuesioner, digunakan untuk mengukur motivasi, kepuasan kerja dan kinerja
karyawan Koperasi
4.3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, karakteristik yang dimiliki
orang yang ada pada objek dan subyek yang akan diteliti Sugiyono (2012). Obyek
penelitian diambil 39 koperasi dengan jumlah karyawan 130 orang dengan jabatan
acount officer koperasi sebagai populasi.
43
Responden yang digunakan sebagai sampel adalah sejumlah 130 orang karyawan
koperasi di Denpasar. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Proportionate
Stratified Random Sampling yaitu teknik ini dipakai bila populasi mempunyai
anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Jumlah kuesioner yang
dikirimkan sebanyak 130 kepada seluruh karyawan koperasi di Denpasar, dengan
tingkat respon rate yang diharapkan sebesar 100% atau kembali seluruhnya.
4.3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 130
karyawan koperasi di kota Denpasar yang di jadikan sampel. Skala pengukuran yang
digunakan untuk mengukur variabel motivasi dan kepuasan kerja adalah skala likert,
dengan variasi skor : (5) sangat setuju (1) sangat tidak setuju.
Untuk mengukur Variabel motivasi menggunakan skala likert yang digunakan
Teck Hong dan Waheed (2011). Dimana setiap faktor, beberapa pertanyaan diminta
untuk menghitung rata-rata dan untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Instrumen
untuk mengukur variabel kepuasan kerja diadopsi dari MSQ (Minnesota Satisfaction
Questionnaire) dengan 20 item untuk menilai kepuasan kerja. Instrumen telah diuji
reliabilitasnya oleh Helena dan Proenca (2012) dengan Cronbach Alpha 0.88 untuk
skala global MSQ, 0.87 untuk faktor kepuasan internal dan 0.77 untuk faktor
kepuasan eksternal. Instrumen Kinerja menggunakan skala rasio untuk mengevaluasi
kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, apakah perusahaan dalam kondisi sehat
atau sebaliknya Darsono dan Ashari (2004) dalam Lestari dan Sugiharto (2007) Hasil
44
perhitungan dari skala rasio akan diklasifikasikan berdasarkan katagori output kinerja
dengan menggunakan rumus.
4.4 Uji Validitas dan Reabilitas
4.4.1 Uji validitas
Uji validitas ditujukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan benar-
benar tepat untuk mengukur objek (instrumen) yang diukur. Pengujian validitas
menunjukan sejauh mana ukuran tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur Sugiyono (2007). Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari
product moment korelation (r-hitung) > 0.3 Sugiyono (2012). Uji Validitas dapat
dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1
Uji Validitas
No Variabel IndikatorKoefisienKorelasi
Signifikansi Keterangan
1 Motivasi
Achievement (Prestasi kerja) 0.859 0.000 Valid
Advancement (pengembangan diri) 0.885 0.000 Valid
Work it self (pekerjaan itu sendiri) 0.953 0.000 Valid
Recognition (pengakuan) 0.918 0.000 Valid
Company policy (kebijakan perusahaan) 0.971 0.000 Valid
Relationship with peers (hubungandengan rekan kerja)
0.907 0.000 Valid
Work security (keamanan kerja) 0.826 0.000 Valid
Relationship with supervisor(Hubungan dengan atasan)
0.958 0.000 Valid
Gaji 0.819 0.000 Valid
2Kepuasan
Kerja
Kepuasan Intrinsik 0.957 0.000 Valid
Kepuasan Ekstrinsik 0.958 0.000 Valid
Pengakuan 0.957 0.000 Valid
Otoritas/utilitas sosial 0.948 0.000 Valid
Sumber : Data Diolah (Lampiran 4)
45
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa instrumen penelitian yang
digunakan memiliki skor product moment lebih dari 0.3 dengan taraf signifikansi
kurang dari 5 persen sehingga semua butir dalam instrument dikatakan valid.
4.4.2 Uji Realibilitas
Pengujian realibilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan alat ukur atau
dengan kata lain alat ukur tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur objek
yang sama lebih dari dua kali. Instrument yang reliabel adalah instrument yang
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama Sugiyono (2007). Dengan kata lain, pengukuran yang memiliki reliabilitas
tinggi, adalah yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Untuk menguji
tingkat reliabilitas, biasanya digunakan sebuah variabelsi yang handal atau variabel
hadir jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar 0.60 (Iskandar dan
Rafiki,2014). Semakin dekat Croanbach’s Alpha pada nilai 1.0, maka semakin baik
reliabilitas alat ukur tersebut. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Cronbach KeteranganMotivasi 0.968 Reliabel
Kepuasan Kerja 0.968 Reliabel
Kinerja 0.862 Reliabel
Sumber : Data Diolah (Lampiran 4)
46
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa Alpha Cronbach seluruh
instrument lebih besar daripada 0.6. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran tersebut
dapat memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali
terhadap subyek yang sama.
4.5. Metode Analisis Data
4.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Dalam teknik analisis deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf
kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada
kesalahan generalisasi Sugiyono (2012). Secara ringkas akan disajikan hasil nilai
nominal hubungan korelasi dari motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan.
4.5.2 Analisis Inferensial
Untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang layak (fit),
penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan
variance based atau component based dengan Partial Least Square (PLS). Bilamana
model struktural yang akan dianalisis memenuhi model rekursif dan variable laten
47
memiliki indikator yang bersifat formatif, refleksif atau campuran, maka pendekatan
yang paling tepat digunakan adalah PLS.
Di dalam PLS model struktural hubungan antar variabel laten disebut dengan
inner model, sedangkan model pengukuran (bersifat refleksif atau formatif) disebut
outer model. Disisi lain, di dalam SEM tidak dibedakan dengan tegas antar keduanya,
namun demikian terdapat istilah overall model untuk model keseluruhan, yaitu
gabungan antara model struktural hubungan antar variabel laten dan model
pengukuran dengan CFA (confirmatory factor analisys).
Langkah-langkah dalam analisis PLS adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan model berbasis teori atau inner model
Pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis
hubungan antara variabel eksogen dan endogen telah dijabarkan dalam kerangka
konseptual.
2. Pengembangan diagram alur (Path Diagram)
Model teoritis yang telah dibangun dalam kerangka konseptual kemudian
digambar dalam sebuah diagram alur yang berfungsi untuk menunjukkan hubungan
antara variabel eksogen dan endogen.
48
Gambar 4.2. Diagram alur analisis PLS
4.5.3 Evaluasi Goodness of Fit Model PLS
Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui
berbagai kriteria goodness-of-fit. Partial Least Square (PLS) tidak mengasumsikan
adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter sehingga teknik parametrik untuk
menguji signifikansi parameter tidak diperlukan. Model struktural atau inner model
dievaluasi dengan melihat persentase varian yang dijelaskan yaitu dengan melihat R2
(R-square)variabel eksogen untuk variabel laten dependen dengan menggunakan
ukuran Stone-Geisser Q Square test dan melihat besarnya koefisien jalur
strukturalnya. Stabilitas dari estimasi ini dievaluasi dengan menggunakan uji
t-statistik yang didapat lewat prosedur bootstrapping.
Motivasi
X1
Kepuasan
Kerja X2
KinerjaY1
Y1.3
Y1.2
Y1.1
X1.3 X1.4 X1.5 X1.6
X2.4
X2.3
X2.2
X2.1 H2
H1
H3
X1.2 X1.9X1.8X1.7X1.1
49
a. Goodness of Fit – Instrumen Penelitian (Outer Model)
1) Convergent validity, korelasi antara skor indikator refleksif dengan skor variabel
latennya. Penelitian ini menggunakan loading 0.5 sampai dengan 0.6 dianggap
cukup, karena merupakan tahap awal pengembangan skala pengukuran dan
jumlah indikator per variabel tidak besar yaitu berkisar antara tiga sampai
dengan tujuh indikator.
2) Discriminant validity, pengukuran indikator refleksif berdasarkan cross loading
dengan variabel latennya. Metode lain dengan membandingkan nilai square root
of average variance extracted (AVE) setiap variabel dengan korelasi antar
variabel lainnya dalam model. Jika nilai pengukuran awal kedua metode tersebut
lebih baik dibandingkan dengan nilai variabel lainnya dalam model, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel tersebut memiliki nilai discriminant validity yang
baik atau sebaliknya. Sehubungan dengan itu, direkomendasikan nilai
pengukuran harus lebih besar dari pada 0.50. Perhitungan nilai Average Variance
Extracted (AVE) dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut
3) Composite reliability, indikator blok yang mengukur konsistensi internal dari
indikator pembentuk variabel, menunjukkan derajat yang mengindikasikan
common latent (unobserved). Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas
komposit adalah 0.7 walaupun bukan merupakan standar absolut.
2
2A V E
v a r ( )
i
i ii
2
2
( )
( ) var( )ii
ic
i
50
b. Evaluasi goodness of Fit - Inner Model
Pengukurannya menggunakan R-square variabel laten dependen dengan
interpretasi yang sama dengan regresi. Q-Square predictive relevance untuk model
variabel yang mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan
estimasi parameternya. Nilai Q-Square > 0 menunjukkan model memiliki predictive
relevance. Sebaliknya jika nilai Q-Square < 0, menunjukkan model kurang memiliki
predictive relevance. Perhitungan Q-Square dilakukan dengan rumus:
R12 , R22 ... Rp2 merupakan R-square variabel eksogen dalam model persamaan.
Dengan asumsi data terdistribusi bebas (distribution free), model struktural
pendekatan prediktif Partial Least Square (PLS) dievaluasi dengan R-square untuk
variabel dependen, sebaliknya Q-square test untuk relevansi prediktif.
Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R22 ) ... ( 1- Rp2 )
51
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1. Gambaran Umum Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi mulai tumbuh
dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun 1844 yang
dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi
mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai
ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri .
Koperasi sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX yaitu
sekitar tahun 1896 yang dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja. Namun secara resmi
gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di
Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Secara konsepsional, Koperasi sebagai Badan Usaha yang menampung
pengusaha ekonomi lemah, memiliki beberapa potensi keunggulan untuk ikut serta
51
52
memecahkan persoalan sosial ekonomi masyarakat. Peran Koperasi sebagai upaya
menuju demokrasi ekonomi secara kontitusional tercantum dalam Pasal 33 UUD
1945. Koperasi sebagai badan usaha maka :
a. Tunduk pada kaidah dan prinsip ekonomi yang berlaku
b.Mampu menghasilkan keuntungan dan mengembangkan organisasi serta usahanya
c. Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
d.Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan, teknik, organisasi dan
informasi)
5.1.2 Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen yang terdiri dari 53
item pernyataan, yang terdiri dari 30 item pernyataan untuk variabel motivasi, 20
item pernyataan untuk mengukur variabel kepuasan kerja dengan menggunkan skala
likert dengan instrumen 5 kategori respon mulai dari sangat tidak setuju sampai
dengan sangat setuju, 3 item pernyataan untuk mengukur variabel kinerja dengan
menggunakan skala rasio, yang diklarifikasikan berdasarkan katagori output kinerja.
Kuesioner yang diedarkan pada karyawan koperasi, berjumlah 130 eksemplar,
dibagikan kepada seluruh karyawan dan pekerja. Kuesioner yang terisi dengan baik
berjumlah 56 eksemplar (43.08%).
53
Karakteristik responden, merupakan gambaran tentang umur dan jenis kelamin.
Adapun karakteristik responden disajikan pada tabel 5.1 di bawah ini.
Tabel 5.1
Karakteristik Responden
No KarakteristikJumlah(Orang)
Persentase(%)
1 Umur :19 s/d 29 tahun30 s/d 40 tahun> 41 tahun ke atas
18317
13.85%23.85%5.38%
Jumlah 56 43,08%
2 Jenis Kelamin :Laki – lakiPerempuan
1145
8.46 %34.62 %
Jumlah 56 43,08%3 Latar Belakang Pendidikan
SMAS1
524
40%3.08%
Jumlah 56 43.08%Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan informasi yang disajikan dari Tabel 5.1 di atas, maka dapat
dideskripsikan bahwa responden berdasarkan umur didominasi oleh responden
berumur 30 sampai dengan 40 tahun sebesar 23.85 %, mengindikasikan tingginya
kuantitas karyawan dengan umur produktif yang bekerja pada koperasi
Berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja pada
koperasi, didominasi oleh perempuan sebesar 34.62 %. Ini mengindikasikan
tingginya tingkat kuantitas perempuan bekerja di koperasi.
Berdasarkan dari latar belakang pendidikan, sebagian besar karyawan
mempunyai latar belakang SMA yaitu 52 orang (40%) dan yang mempunyai latar
belakang pendidikan S1 sebanyak 4 orang (3.08%) .
54
5.2 Deskripsi Variabel Penelitian
Salah satu teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
kuisioner yang didistribusikan kepada seluruh karyawan. Kuisioner ini terdiri dari
berbagai pernyataan yang dibuat berdasarkan 16 indikator yang terdiri dari sembilan
indikator dari variabel motivasi, empat indikator dari variabel kepuasan kerja dan tiga
indikator kinerja. Hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden atas kuesioner
tersebut dan tersaji dalam Tabel 5.2.
Tabel 5.2
Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel /Variabel
Indikator SimbolJmlResp
Range Min Max Mean
Motivasi
Achievement (Prestasi kerja) X1.1 56 2,5 2,5 5 4,01
Advancement (pengembangandiri)
X1.256
3 2 5 3,91
Work it self (pekerjaan itusendiri)
X1.356
2,5 2,25 4,75 3,83
Recognition (pengakuan) X1.456
2,25 2,5 4,75 3,95
Company policy (kebijakanperusahaan)
X1.556
2,5 2,5 5 3,88
Relationship with peers(hubungan dengan rekan kerja)
X1.656
2,5 2,5 5 3,93
Work security (keamanan kerja) X1.756
2,34 2,33 4,67 3,69
Relationship with supervisor(Hubungan dengan atasan)
X1.856
2 2,8 4,8 3,93
Gaji X1.9 56 3 2 5 3,86
Kepuasan Intrinsik X2.1 56 2,25 2,75 5 3,98
KepuasanKerja
Kepuasan ekstrinsik X2.2 56 2,8 2,2 5 3.85
Pengakuan X2.3 56 2.16 2.67 4.83 3,86
Otoritas/utilitas social X2.4 56 2.2 2.6 4.8 3.89
KinerjaTabungan Y1.1 56 0.93 0.05 0.98 0.68
Deposito Y1.2 56 0.94 0.02 0.96 0.60
Kredit Y1.3 56 0.99 0.01 1 0.71
Sumber : Lampiran 3
55
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Indikator yang mempunyai rata-rata skor tertinggi pada variabel Motivasi adalah
indikator achievement (Pretasi Kerja) sebesar 4.01. Sementara indikator indikator
work security (keamanan kerja) memiliki rata-rata skor terendah yaitu 3.69. Hasil
ini memberi makna bahwa karyawan lebih memperhatikan prestasi yang akan
mereka capai dari pada keamanan kerja dalam hal ini mutasi wilayah kerja.
Prestasi kerja diberikan nilai paling tinggi oleh responden, hal ini menunjukan
bahwa karyawan koperasi secara umum perhatian dari manajemen perlu
ditingkatkan dengan memberikan suatu penghargaan terhadap kinerja seorang
karyawan. Dengan adanya pemberian penghargaan terhadap karyawan yang
berprestasi, menambah pengalaman seorang karyawan dalam bidang keuangan,
dapat menyebabkan seorang karyawan nyaman dalam bekerja, sehingga
kinerjanya meningkat. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasi yang dilakukan dengan memberikan dan meperhatikan achievement
(prestasi kerja), advancement (pengembangan diri) work it self (pekerjaan itu
sendiri) recognition (pengakuan), company policy (kebijakan perusahaan),
relationship with peers (hubungan dengan rekan kerja, work security (keamanan
kerja), relationship with supervisor (hubungan dengan atasan), gaji dari
manajemen mendapat perhatian yang baik dari karyawan koperasi itu dilihat dari
semua nilai rata-rata dari masing-masing indikator.
2. Variabel kepuasan kerja diukur dengan menggunakan empat indikator yang
mempunyai peranan yang cukup penting di dalam meningkatkan kinerja seorang
56
karyawan koperasi. Kepuasan intrinsik dengan nilai rerata 3.98, sementara
kepuasan ekstrinsik mendapat nilai rerata paling rendah 3.85 dari semua
indikator kepuasan, namun nilai tersebut tidak menjadi hambatan bagi karyawan
didalam meningkatkan kinerjanya masing-masing. Sehingga dalam hal ini dapat
dijelaskan bahwa karyawan koperasi secara umum dapat merasakan kepuasan
tersendiri dengan apa yang telah mereka peroleh selama bekerja di koperasi. Hal
ini menjadikan suatu dorongan bagi karyawan di dalam bekerja.
3. Melihat dari rata-rata nilai dari variabel kinerja dengan tiga indikator yang
menggunakan skala rasio yang mengukur rata-rata dimana nol sebagai angka
mutlak dan satu merupakan angka terbesar dalam skala rasio. Variabel yang
digunakan didalam kinerja merupakan output kinerja seorang karyawan dapat
dijelaskan melalui nilai rata-rata masing indikator dari kinerja adalah sebagai
berikut; tabungan 0.68 deposito 0.60 kredit 0.71. dari ketiga nilai rerata masing-
masing indikator kinerja mendapat respon baik dari karyawan koperasi.
5.3 Evaluasi Fit Model
Teknik pengolahan data dengan menggunakan metode SEM berbasis PLS
memerlukan 2 tahapan dalam menilai Fit Model dari sebuah model penelitian
Ghozali (2008). Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
57
5.3.1 Menilai Outer Model atau Measurement Model
Terdapat tiga kriteria di dalam penggunaan teknik analisa data dengan SmartPLS
untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity, Discriminant Validity, dan
Composite Reliability.
1) Convergent validity
Convergent Validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai
berdasarkan korelasi antara item score atau component score yang diestimasi dengan
Soflware PLS. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari
0.70 dengan variabel yang diukur. Namun menurut Chin (1998) dalam Ghozali
(2008) untuk penelitian tahap awal skala pengukuran nilai loading 0.5 sampai 0.6
dianggap cukup memadai. Dalam penelitian ini akan digunakan batas loading factor
sebesar 0.5.
Hasil pengolahan dengan menggunakan PLS dapat dilihat pada Tabel 5.3. Nilai
outer model atau korelasi antara variabel dengan variabel telah memenuhi convergent
validity karena seluruh memiliki nilai loading factor di atas 0.50.
Tabel 5.3
Outer Loadings (Measurement Model)
Variabel Indikator OuterLoading
MotivasiAchievement (Prestasi kerja)
0.862
Advancement (pengembangan diri)0.869
Work it self (pekerjaan itu sendiri)0.953
58
Lanjutan Tabel. 5.3 Outer Loadings (Measurement Model)
Motivasi
Recognition (pengakuan) 0.914
Company policy (kebijakan perusahaan) 0.963
Relationship with peers (hubungan dengan rekan kerja) 0.896
Work security (keamanan kerja) 0.808
Relationship with supervisor (Hubungan dengan atasan) 0.945
Gaji0.824
Kepuasan Kerja
Kepuasan Intrinsik0.954
Kepuasan Ekstrinsik0.961
Pengakuan0.956
Otoritas/utilitas sosial0.951
Kinerja
Tabungan0.937
Deposito0.872
Kredit0.839
Sumber : Data Diolah (Lampiran 5)
Berdasarkan Tabel 5.3 diatas menunjukan bahwa indikator achievement (prestasi
kerja), advancement (pengembangan diri), Work it self (pekerjaan itu sendiri),
recognition (pengakuan), company policy (kebijakan perusahaan), relationship with
peers (hubungan dengan rekan kerja, work security (keamanan kerja), relationship
with supervisor (Hubungan dengan atasan), gaji memiliki nilai Outer Loadings lebih
besar dari 0,5. Indiktor company policy (kebijakan perusahaan) merupakan ukuran
terkuat dari variabel motivasi karena memiliki nilai outer loading paling besar
59
(0.963). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ke sembilan indikator motivasi
merupakan indikator yang valid sebagai pengukur variabel kinerja.
Variabel kepuasan kerja membuktikan bahwa kepuasan intrinsik, kepuasan
ekstrinsik, pengakuan, dan otoritas/utilitas sosial memiliki outer loading lebih besar
dari 0.5. Indiktor kepuasan ekstrinsik merupakan ukuran terkuat dari variabel
kepuasan kerja karena memiliki nilai outer loading paling besar (0.961). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ke empat indikator kepuasan kerja merupakan indikator
yang valid sebagai pengukur variabel kinerja.
Dengan memperhatikan nilai rata-rata pada variabel kinerja yang memiliki nilai
outer loading lebih besar dari 0.5. hasil ini menujukan bahwa tabungan, deposito, dan
kredit merupakan indikator terkuat dalam merespon kinerja karyawan.
2) Discriminant Validity
Discriminant validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari
masing-masing variabel laten berbeda dengan variabel lainnya. Model dikatakan
mempunyai discriminant validity yang baik jika setiap nilai loading indikator dari
sebuah variabel laten memiliki nilai loading yang lebih besar dibanding nilai loading
jika dikorelasikan dengan variabel laten lainnya. Hasil pengujian discriminant
validity pada tabel 5.4.
60
Tabel 5.4
Discriminant Validity
AVE Korelasi
AVE Akar AVEKepuasan
(X2)Kinerja (Y)
Motivasi (X)Kepuasan
(X2)0.913 0.956 1
Kinerja (Y) 0.781 0.884 0.405 1
Motivasi (X1) 0.799 0.894 0.537 0.391 1
Sumber : (Lampiran 5)
Dari Tabel 5.4 dapat jelaskan bahwa dari hasil ketiga variabel memiliki nilai
AVE diatas 0.50 dan semua variabel memiliki nilai akar AVE lebih tinggi dari
koefisien korelasi antar satu variabel dengan variabel lainnya sehingga dapat
dikatakan data memiliki discriminant validity yang baik.
3) Composite Reliability
Kriteria validity dan reliabilitas juga dapat dilihat dari nilai reliabilitas suatu
variabel dan nilai Average Variance Extracted (AVE) dari masing-masing variabel.
Variabel dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilai composite reliablity
diatas 0.70 dan AVE berada diatas 0.50. Pada Tabel 5.5 akan disajikan nilai
Composite Reliability.
61
Tabel 5.5
Composite Reliability
Variabel Composite Reliability
Motivasi 0.973
Kepuasan Kerja 0.977Kinerja 0.914
Sumber : (Lampiran 5)
Tabel 5.5 menginformasikan bahwa seluruh variabel memenuhi composite
reliability karena nilainya diatas angka yang direkomendasikan, yaitu diatas 0.7 yang
sudah memenuhi kreteria realibel.
Berdasarkan dari hasil evaluasi secara keseluruhan, baik convergent.
discriminant validity, composite reliability, yang telah dipaparkan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa indicator-indikator sebagai pengukur variabel laten merupakan
pengukur yang valid dan reliable.
5.3.2 Pengujian Model Struktural (Inner Model)
Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan
antara variabel, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian. Model
struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk variabel dependen uji t
serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural.
62
Gambar 5.1 Model Struktural
Dari gambar 5.1 dapat dijelaskan bahwa covariance pengukuran indicator
dipengaruhi oleh konstruk laten atau mencerminkan variasi dari konstruk
unidimensional yang digambarkan dengan bentuk elips dengan beberapa anak panah
dari konstruk ke indikator. Model ini menghipotesiskan bahwa perubahan pada
konstruk laten mempengaruhi perubahan pada indikator. Dalam model tersebut
terdapat dua variabel eksogen yaitu motivasi dan kepuasan kerja dan satu variabel
endogen yaitu kinerja.
Penilaian model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap
variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai
pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen yang
mempunyai pengaruh substantif. Tabel 5.6 memperlihatkan hasil estimasi R-square
dengan menggunakan SmartPLS.
63
Tabel 5.6
Nilai R-Square
Variabel R Square
Motivasi (X1)Kepuasan (X2) 0.289
Kinerja (Y) 0.206Sumber : (Lampiran 5)
Tabel 5.6 menunjukkan nilai R-square variabel kepuasan kerja 0.289 dan kinerja
0.206. Semakin tinggi nilai R-square, maka semakin besar kemampuan variabel
eksogen tersebut dapat dijelaskan oleh variabel endogen sehingga semakin baik
persaman struktural. Untuk variabel kepuasan kerja memiliki nilai R square sebesar
0.289 yang berarti 28.9% variance motivasi mampu dijelaskan oleh variabel
kepuasan kerja sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model
penelitian. Variabel kinerja memiliki nilai R-square 0.206 berarti 20.6% variance
motivasi mampu dijelaskan oleh variabel kinerja sedangkan sisanya dijelaskan oleh
variabel lain di luar model penelitian.
Selain dengan menggunakan R-square, goodness of fit model juga diukur dengan
menggunakan Q-Square predictive relevance untuk model struktural, mengukur
seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya.
Nilai Q-square > 0 menunjukkan model memiliki predictive relevance; sebaliknya
jika nilai Q-Square ≤ 0 menunjukkan model kurang memiliki predictive relevance.
Perhitungan Q-Square dilakukan dengan rumus:
Q2
= 1 – {( 1 – Rx1
2) ( 1 – R
2
2)}
64
, dimana Rx1
2, R
2
2adalah R-square variabel endogen.
Besaran Q2
memiliki nilai dengan rentang 0 < Q2
< 1, dimana semakin mendekati
1 berarti model semakin baik. Besaran Q2
ini setara dengan koefisien determinasi
total pada analisis jalur (path analysis). Perhitungan goodness of fit model adalah
sebagai berikut :
Q2
=1 - (1 – Rx22) (1 – Ry
2)
=1 - ( 1 – 0.289) ( 1 – 0.206)
= 1 – (0.72) (0.80)
= 1 - 0.58
= 0.42
Berdasarkan perhitungan diatas, 42 persen menghubungkan variabel kinerja yang
dijelaskan oleh variabel motivasi dan kepuasan kerja, sedangkan sisanya 58 persen
dijelaskan oleh variabel yang tidak masuk kedalam model.
5.3.3 Pengujian Hipotesis
Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat
berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian. Dasar yang
digunakan dalam menguji hipotesis adalah nilai yang terdapat pada output result for
inner weight. Tabel 5.7 memberikan output estimasi untuk pengujian model
struktural.
65
Tabel 5.7
Result For Inner Weights
VariabelOriginalSample
(O)
SampleMean (M)
StandardDeviation(STDEV)
TStatistics
Kesimpulan
Motivasi (X1) -> Kinerja (Y) 0.391 0.388 0.1021.994 Diterima
Motivasi (X1) -> Kepuasan (X2) 0.537 0.546 0.0955.683 Diterima
Kepuasan (X2) -> Kinerja (Y) 0.274 0.281 0.1212.268 Diterima
Sumber : (Lampiran 5)
Pengujian Hipotesis 1 : Pengaruh motivasi terhadap kinerja
Hipotesis 1 menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja. Hasil uji terhadap koefisien parameter antara motivasi terhadap
kinerja menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan nilai koefisien sebesar
0.391 dengan nilai t-statistik sebesar 1.994 dan signifikan pada α = 0.05. Nilai t-
statistik tersebut berada diatas nilai kritis 1.96, dengan demikian H0 diterima.
Pengujian Hipotesis 2 : Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja
Hipotesis 2 menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Hasil uji terhadap koefisien parameter antara motivasi
terhadap kepuasan Kerja menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan nilai
koefisien sebesar 0.537 dengan nilai t-statistik sebesar 5.683 dan signifikan pada α =
0.05. Nilai t-statistik tersebut berada pada diatas nilai kritis 1.96, dengan demikian H0
diterima.
66
Pengujian Hipotesis 3 : Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
Hipotesis 3 menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja. Hasil uji terhadap koefisien parameter antara kepuasan kerja
terhadap Kinerja menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan nilai koefisien
sebesar 0.274 dengan nilai t-statistik sebesar 2.268 dan signifikan pada α = 0.05. Nilai
t-statistik tersebut berada diatas nilai kritis 1.96, dengan demikian H0 diterima.
5.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis PLS, maka pada bagian ini akan dibahas hasil
perhitungan yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan koperasi di
Denpasar. Pengujian ditunjukan melalui hipotesis yang ada sehingga dapat
mengetahui bagaimana pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel yang
lainnya.
5.4.1 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Hasil analisis data menunjukan bahwa motivasi terdapat pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan koperasi. Ini artinya motivasi yang diukur
melalui sembilan indikator yaitu: achievement (prestasi kerja), advancement
(pengembangan diri), work it self (pekerjaan itu sendiri) , recognition (pengakuan),
company policy (kebijakan perusahaan), relationship with peers (hubungan dengan
rekan kerja), work security (keamanan kerja), relationship with supervisor (hubungan
67
dengan atasan) dan gaji berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
koperasi. Hal ini memberikan petunjuk bahwa hipotesis diterima. Cara motivasi yang
diterapkan oleh manajemen koperasi dilihat dari manfaat langsung yang dirasakan
oleh karyawan berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja, semakin baik
motivasi yang dilakukan oleh manajemen terhadap karyawan maka semakin baik
kinerja yang dihasilkan karyawan..
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan antara lain
Shanthakumary (2012), Dieleman (2003), Chaudhary et al. (2012), Muogbo (2013),
Gagne et al. (2008), Maharjan (2012), Susanty dan Baskoro (2012), Munizu (2010),
Khan et al.,(2013), Peter dan Bram., (2009), Gunggor.,(2011) membuktikan bahwa
motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan penelitian ini dapat dijelaskan bahwa motivasi kerja memang
sangat diperlukan oleh seorang karyawan untuk mencapai output kinerja yang
tinggi dan mencapai salah satu predikat yang telah ditentukan oleh instasi untuk
koperasi yaitu predikat sehat.
5.4.2 Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja
Hasil analisis data menunjukan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja. Ini artinya motivasi dengan teori dua factor
(Herzberg) yaitu motivator dan factor hyegien yang diukur melalui sembilan
indikator yaitu achievement (prestasi kerja), advancement (pengembangan diri), work
68
it self (pekerjaan itu sendiri) , recognition (pengakuan), company policy (kebijakan
perusahaan), relationship with peers (hubungan dengan rekan kerja), work security
(keamanan kerja), relationship with supervisor (hubungan dengan atasan) dan gaji
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini memberikan
petunjuk bahwa hipotesis diterima. Cara motivasi yang diterapkan oleh manajemen
koperasi dilihat dari manfaat langsung yang dirasakan oleh karyawan berdampak
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini mengandung arti bahwa
semakin baik dan meningkat motivasi yang diberikan pada kepada karyawan maka
kepuasan kerja karyawan akan meningkat.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Teck Hong dan
Waheed (2011 ), Tang et al. (2004), Winer dan Schiff (1980), Ncube dan Samuel
(2014) Dawson (2005), Collie et al. (2012), Maharjan (2012) Mazlomi et al. (2014),
Sultan (2012). Berdasarkan penelitian ini dapat dijelaskan bahwa motivasi kerja
memang sangat diperlukan oleh seorang karyawan untuk dapat mencapai suatu
kepuasan kerja yang tinggi meskipun menurut sifatnya kepuasan kerja itu sendiri
sangat relatif atau berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
5.4.3 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Hasil analisis data menunjukan bahwa kepuasan kerja yang diukur melalui empat
indikator kepuasan intrinsik, kepuasan ekstrinsik, pengakuan dan otoritas/utilitas
sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini mengandung arti
69
bahwa semakin meningkat kepusan kerja seorang karyawan maka semakin meningkat
pula kinerja seorang karyawan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa
peneliti sebelumnya diantaranya : Helena dan Proenca (2012), Almigo (2004), Cecilia
(2008) Anthony et al. (2006), Grant (2001) dalam Halena (2012) Wood et al. (2012)
Bull (2005), Tadisina et al. ( 2001), Tang et al. (2014), Callaghan dan Coldwel
(2014), Pushpakumari (2008) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan penelitian ini dapat dijelaskan bahwa kepuasan kerja memang
sangat diperlukan oleh seorang karyawan dalam meningkatkan kinerja masing-
masing individu meskipun menurut sifatnya kepuasan kerja itu sendiri sangat relatif
atau berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
5.5 Implikasi Penelitian
Pada kajian pustaka sebelumnya menyiratkan bahwa manajemen harus fokus
untuk menjamin kecukupan faktor hygiene guna menghindari ketidakpuasan
karyawan. Manajemen harus memastikan bahwa pekerjaan sebagai perangsang dan
bermanfaat sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dan melakukannya lebih
keras dan lebih baik. Teori dua faktor juga memiliki keterbatasan lain yaitu variabel
situasional. Herzberg mengasumsikan adanya korelasi antara kepuasan dan
produktivitas. Namun penelitian yang dilakukan oleh Herzberg menekankan pada
kepuasan dan mengabaikan produktivitas. Namun penelitian yang dilakukan
70
Herzberg menekankan pada kepuasan dan produktivitas. Seorang karyawan mungkin
menemukan pekerjaannya meskipun fakta bahwa karyawan tidak menyukai obyek
pekerjaannya.
Berdasarkan hasil yang ditunjukan Q-square, menyatakan bahwa kinerja
dipengaruhi oleh dua variabel motivasi dan kepuasan kerja yang memberikan
kontribusi persentase nilai relative kecil karena disebabkan adanya faktor-faktor lain
yang digunakan dalam model penelitian. Temuan ini memberikan pedoman bagi
manajemen koperasi dalam mengelola kinerja karyawan. Kepuasan kerja seorang
karyawan dipengaruhi oleh faktor demografis, seperti usia, jenis kelamin, latar
belakang pendidikan, dan pengalaman yang juga akan mempengaruhi kinerja
seseorang (Akustia, 2001). Masing-masing karyawan di dalam perusahaan dan
institusi memiliki kebutuhan, dan kepentingan yang berbeda .
71
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada responden karyawan koperasi ini, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut ini :
1. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini
menunjukan bahwa semakin baik dan meningkat motivasi yang diberikan oleh
manajemen terhadap karyawan, maka kinerja karyawan akan semakin
meningkat dan mencapai salah satu predikat yang telah ditentukan oleh instasi
yaitu predikat sehat.
2. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin meningkat motivasi yang diberikan oleh
manajemen koperasi kepada karyawan, maka kepuasan kerja karyawan akan
semakin meningkat.
3. Kepuasan kerja berpengarurh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini
menunjukan bahwa semakin tinggi dan meningkat kepuasan karyawan, maka
kinerja karyawan akan semakin meningkat dalam menghasilkan output kinerja.
6.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka saran dari penelitian ini adalah :
71
72
1 Untuk mempertahankan kepuasan kerja dan kinerja, manajemen koperasi
hendaknya mempertahankan beberapa faktor seperti prestasi kerja, pengakuan
terhadap kinerja karyawan, hubungan kondusif antara karyawan dengan rekan
kerja dan atasan, dan kebijakan yang diterapkan oleh manajemen koperasi. Untuk
meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan manajemen hendaknya
meningkatkan keamanan kerja karyawan dengan memberikan kepastian kepada
karyawan sebagai karyawan tetap koperasi, adanya aturan tugas pokok karyawan
dan tidak ada mutasi wilayah kerja. Dimana manajemen koperasi harus
memanfaatkan keterampilan karyawan dan kompetensi mereka secara maksimal
melalui penerapan teori motivasi Herzberg di koperasi, diharapkan dapat
meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan koperasi.
2 Untuk penelitian selanjutnya agar mengembangkan serta lebih banyak
menggunakan variabel dan melibatkan banyak responden dalam melakukan
penelitian sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih baik. Karena dalam teori
motivasi (Herzberg) telah diperhitungkan bahwa tidak semua teori motivasi dapat
diterapkan di dalam koperasi, perusahaan dan institusi terhadap karyawan,
karena masing-masing karyawan koperasi, perusahaan dan institusi memiliki
kebutuhan, dan kepentingan yang berbeda sehingga teori Herzberg dipandang
perlu untuk dipertimbangkan didalam mengukur kepuasan dan kinerja karyawan
koperasi maupun perusahaan dan instasi.
73
DAFTAR PUSTAKA
Aamodt, Michael G. (2010). Industrial/Orgnizational Psychology: an apliedapproach. 6th Ed. Amerika Serikat: Wadsworth
Abonam, Nehorbuno Dominic. 2011. The Roll Employee Performance in the PublicSector: Thesis. Case Study of the University for Development Studies-WaCampus.
Akusita, Eny. 2001. Pengaruh Karakteristik Dan Faktor Kondisi Pekerjaan DenganKepuasan Kerja Perawat Puskesmas Di Kabupaten Pati. Tesis. UniversitasDiponegoro. Dipublikasikan.
Almigo, Nuzsep, 2004. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan HubunganProduktivitas Kerja Karyawan, Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma,Palembang. Vol 1 No 1, pp. 50-60
Amin, Karami,Hossein Rezaei Dolatabadi, Saeed Rajaeepour. 2013. Analyzing theEffectiveness of Reward Management System on Employee Performancethrough the Mediating Role of Employee Motivation Case Study: IsfahanRegional Electric Company Department of Management and Accounting,Najafabad Branch, Islamic Azad University, Najafabad, Iran. Vol 3. No 9ISSN: 2222-699, pp. 327-338
Anders, Dysvik and Bard Kuvaas, 2009, Exploring the relative and combinedinfluence of mastery-app.roach goals and work intrinsic motivation onemployee turnover intention. Department of Leadership and organizationalManagement, Norwegian School of Management, Oslo, Norway,Vol. 39 No 5, pp. 622-638
Anthony, Scott, Gravelle Hugh, Steven Simoens,Chris Bojke and Bonnie Sibbald.2006. Job Satisfaction and Quitting Intentions: A Structural Model of BritishGeneral Practitioners. British Journal of Industrial Relations. Vol. 44, No. 3,09.2006, p. 519-540
Ardana, Komang; Wayan Mujiati, Wayan Mudiartha Utama. 2011. ManajemenSumber Daya Manusia. Denpasar : Graha Ilmu.Yogyakarta.
Arep, Ishak , Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. GramediaWidiasarana Indonesia.
73
74
Astuti Ni Made Marlita Puji, Ida Bagus Dharmadiaksa. 2014. Pengaruh EfektivitasPenerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan Dan Kesesuaian TugasPada Kinerja Karyawan. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 9.No 2. 373-384
Bakhshi, A. Kumar K., Rani E., 2009. Organizational Justice Perceptions AsPredictor Of Job Satisfaction And Organization Commitment. InternationalJournal Of Business And Management, Vol. 4, No 9, pp. 145-154.
Brahmasari Ida Ayu, Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawanserta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan(Studi kasus pada PT. Pei HaiInternational Wiratama Indonesia) Pasca Sarjana Universitas 17 AgustusSurabaya Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol 10, No 2,SEPTEMBER 2008: hal.124-135
Collie, Rebecca J., Jennifer D Shapka, Nancy E Perry. 2012. School Climate andSocial–Emotional Learning Predicting Teacher Stress, Job Satisfaction, andTeaching Efficacy. Journal of Educational Psychology. AmericanPsychological Association, Vol II. No1, 000–000 0022-0663/12/$12.00 DOI:10.1037/a0029356, 12
Dawson, B. 2005. Motivation leaders to better results. Journal of Rubber andPlastics, Vol 37, pp. 11 - 15.
Dhermawan, Anak Agung Ngurah, I Gede Adnyana Sudibya, I Wayan MudiarthaUtama. 2012. Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi danKompensasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan di LingkunganKantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Journal Manajemen, StrategiBisins dan Kewira Usaha. Vol. 6, No 2, pp. 174-184.
Dinas Koperasi Denpasar 2014. Pengelola Bersertifikasi Wujudkan KoperasiMandiri.http://koperasi.denpasarkota.go.id/index.php/8508/Pengelola-Bersertifikasi-Wujudkan-Koperasi-Mandiri (diakses 22 September 2014)
Dirianzani Leindra , Sugiono, Dewi Hardiningtyas. 2014. Analisis Pengaruh MotivasiIntrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Kinerja Karyawan Borongan denganKomitmen Organisasi Sebagai Mediasi. Studi kasus: Perusahaan Rokok AdiBungsu Malang. Jurnal rekayasa dan manajemen sistem industri. TeknikIndustri Universitas Brawijaya. Vol. 2 no 5. Hal 1124-1135
75
Ekaningsih, Ana Sari. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja denganPersepsi Lingkungan Kerja sebagai Pemoderasi. Pada Satuan Polisi PamongPraja. Kota Surakarta. Journal Sciocienta Kopertis Wilayah XI Kalimantan.Vol 4, No 1. pp. 19-30.
Engko, Cecilia. 2006, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual.
Makalah pada Simposium Akuntansi pada 23-26 Agustus , Padang
Furnham, Adrian, Andreas Eracleous, Tomas Chamorro-Premuzic. 2009. Personality,motivation and job satisfaction: Herzberg meets the Big Five. UniversityCollege London, London, UK
Gary, Dessler. 2010. Manjemen Sumber Daya Manusia. edisi ke-10 jilid 1. JakartaBarat. PT Indeks.
Gathungu, James, Hannah Wachira W. 2013 . Job Satisfaction Factors that Influencethe Performance of Secondary School Principals in their AdministrativeFunctions in Mombasa District, Kenya. International Journal of Educationand Research. Vol. 1 No 2, pp. 257- 270
Ghozali, I., 2008. Structural Equation Modeling : Metode Alternatif Dengan PartialLeast Square. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gilles, E. Gignac, Benjamin R. Palmer. 2010. The Genos employee motivationassessment. Emerald Group Publishing Limited, ISSN 0019-7858 Genos,Waterloo, Australia Vol. 43 No 2. pp.. 79-87
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung:Remaja Rosdakarya
Gorda, IGN. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.Cetakan ke-2. ASTABRATABali Denpasar bekerja sama dengan STIE Satya Dharma Singaraja
Greenberg, Jerald, Robert Baron. 2003. Behavior in Organizations(understanding and managing the human side of work ). Eight edition,Prentice Hall
Gungor, Pinar. 2011. The Relationship Between Reward Management System andEmployee Performance with the Mediating Role of Motivation: AQuantitative Study on Global Banks. Okan University, Istanbul, 34722Turkey. Vol.1. No 2.pp.1510-1520
76
Herzberg, F. (1966). Work and the nature of man. Cleveland, OH: World PublishingCompany
Janseen, Hasibuan Malayu,SP. 2000.Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. PT.Bumi Aksara
Jimoh, A.M., 2008, Emotional Labour, Conscientiousness and Job Tenure asPredictors of Job Performance Among University Administrative Workers inSouthwestern Nigerian, International Journal of African & AfricanAmerican Studies, Vol.VII, No.2.pp.111-123
Johan, Rita. 2011. Kepuasan Kerja Karyawan Dalam Lingkungan InstitusiPendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur – No/ Th.I / Maret 2002. hal. 6-31
Jorfi, Hassan, Saeid Jorfi. 2011. Strategic Operations Management: Investigating theFactors Impacting Communication Effectiveness and Job Satisfaction.Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Kuala Lumpur, 81310, Malaysia
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RepublikIndonesia, Nomor :96/Kep/M.KUKM/IX/2004, Tentang Pedoman Standarmanajemen Koperasi Simpan pinjam dan Unit Simpan Pinjam koperasi
Keputusan Menteri Koperasi Dan Pimbinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia,Nomor : 226/Kep/M/V/1996,Tentang petujuk pelaksanaan Kegiatan UsahaSimpan pinjam oleh Koperasi
Klassen, R. M., Usher, E. L., & Bong, M. (2010). Teachers' collective efficacy, jobsatisfaction, and job stress in cross-cultural context. The Journal ofExperimental Education, 78, pp.464–486.
Koesmono H.Teman. 2005 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi DanKepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor IndustriPengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur. Jurusan EkonomiManajemen. Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra. JurnalManajemen & Kewirausahaan, Vol. 7. No. 2. 171-188
Lestari, Maharani Ika, Sugiharto Toto.2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank NonDevisa Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya. Proceeding PESAT(Psikologi,Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium KampusGunadarma, 21-22 Agustus ISSN : 1858 - 2559 Vol. 2. hal. 196
77
Manolopoulos, Dimitris. 2009 . An Evaluation Of Employee Motivation In TheExtended Public Sector In Greece. Department of Management Science andTechnology,Athens University of Economics and Business (AUEB), Athens,Greece and Management Department, Deree College, American College ofGreece (ACG), Aghia Paraskevi, Greece
Mahardian, Pandu. 2008 Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo,Npl, Nim dan LdrTerhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankanyang Tercatat di BEJ periode Juni 2002 - Juni 2007) . Tesis. Program StudiMagister Manajemen Program Pascasarjana Universitas DiponegoroSemarang.
Maharjan, Sarita. 2012.Association between Work Motivation and Job Satisfaction ofCollege Teachers Administrative and Management Review Vol. 24, No 2,pp..45-55.
Martin F. Lynch Jr., Robert W. Plant, 2005, Psychological Needs and Threat toSafety: Implications for Staff and Patients in a Psychiatric Hospital forYouth, Professional Psychology: Research and Practice, Vol. 36, No 4, pp.415–425
Martins, Helena. Proenca Teresa. 2012. Minnesota Satisfaction Questionnaire-Psychometric Properties and Validation in a Population of PortugueseHospital Workers. Escola Superior de Tecnologia da Saúde do Porto,Instituto Politécnico do Porto (STSP), Polytechnic Institute of Porto.CEF.UP, Faculdade de Economia do Porto (FEP), University of Porto.pp.1-20
McShane, S.L., Von Glinow, M.A., 2008. Organizational Behavior: EmergingRealities For The Workplace Revolution, 4th Edition, McGraw-Hill/Irwin
Muogbo, U.S. 2013. The Impact of Employee Motivation On OrganisationalPerformance (A Study Of Some Selected Firms In Anambra State Nigeria).The International Journal Of Engineering And Science (IJES), ISSN(e):2319 – 1813 ISSN(p): 2319 – 1805 Volume 2 Issue7 Pages 70-80
Murty, Hary., Veronika Agustini Srimulyani. 2013. Pengaruh Motivasi terhadapKinerja Karyawan PDAM Kota Madiun. Journal Riset Manajemen danAkutansi. Vol 1, No 1.pp. 10-17
Musriha. 2011. Influences of Work Behavior, Work Environment and Motivation inClove Cigarette Factories in Kudus Indonesia. Bhayangkara SurabayaUniversity Indonesia
78
Natalia, Martın Cruz, Vıctor Martın Perez, Celina Trevilla Cantero. 2009. Theinfluence of employee motivation on knowledge transfer .Q Emerald GroupPublishing Limited, ISSN 1367-3270. VOL. 13 NO 6, pp. 478-490
Onne. 2001.“Fairness Perceptions As Moderator in the Curvilinear RelationshipBetween Job Demand, and Job Performance and Job Satisfaction,”. Academyof management journal, vol 44. No 5. pp. 1039-1050
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1995 Tentang PelaksanaanKegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor :19/Per/M.KUKM/XI/2008,Tentang Pedoman Penilaian Kegiatan UsahaSimpan Pinjam oleh Koperasi.
Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah RepublikIndonesia, Nomor : 20/Pem/M.KUKM/XI/2008,Tentang Pedoman PenilaianKesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
Peter, Kisink, Bram Steijn. 2009. Public Service Motivation and Job Performance ofPublic sector employees in the Netherland. Internatonal review ofAdministrative, science, vol 75, No 1.pp. 35-52
Pushpakumari, M. D. 2008. The Impact of Job Satisfaction on Job Performance :AnEmpirical Analysis. Forum city, Sri Langka. Vol. 9 No1. June. pp..89-105
Quratul Ain Manzoor. 2011. Impact of Employees Motivation on OrganizationalEffectiveness. The Islamia University of Bahawalpur, Bahawalpur, Pakistan.European Journal of Business and Management. ISSN 2222-1905 (Paper)ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3, No3. pp. 36-44
Qaiser Danish Rizwan, Usman Ali. 2010 . Impact of Reward and Recognition on JobSatisfaction and Motivation: An Empirical Study from Pakistan Chairman,Department of Business Administration University of the Punjab,Gujranwala Campus, Pakistan, Vol. 5, No 2, Februari . pp. 159-167
Robbins, Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
Robbins, Stephen P.-Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 2- Buku 1.Jakarta. Salemba Empat.
Robert L. Mathis dan Jhon H. Jakson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.Buku 1. Jakarta.Salemba Empat,.
79
Sarwoko, Endi. 2011. Kajian Empiris Entrepreneur Intention Mahasiswa, JurnalEkonomi Bisnis, Vol XVI, No 2, hal. 126 – 135
Stefan Seiler , Bogdan Lent, Malgorzata Pinkowska, Melanie Pinazza. 2011. Anintegrated model of factors influencing project managers' motivation,Findings from a Swiss Survey
Stello Christina M. 2011. Herzberg’s Two-Factor Theory of Job Satisfaction:AnIntegrative Literature Review. Department of Organizational Leadership,Policy, and Development College of Education and Human DevelopmentUniversity of Minnesota
Steven Brown, Tobias Huning. 2010. Intrinsic Motivation And Job Satisfaction:TheIntervening Role Of Goal Rientation Proceedings of The Academy OfOrganizational Culture. communications and conflict 15 (1) Columbus StateUniversity. New Orleans. pp. 1-5
Sugiyono 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesebelas. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RdanD. Cetakan Ke-17. Bandung. Alfabeta.
Susan Were M. R .W Gakure. E. K Kiraithe. A.G Waititu. 2012 . Influence ofMotivation on Performance in the Public Security Sector with a Focus to thePolice Force in Nairobi, Kenya International Journal of Business and SocialScience Vol. 3 No 23; pp. 195-204
Tang, T. L. P., Luna-Arocas, R., Sutarso, T., dan Tang, D. S. H. 2004. Does the loveof money moderate and mediate the income-pay satisfaction relationship?Journal of Managerial Psychology, Vol 2, pp.111–135
Teck Hong, Tan, Amna Waheed. 2011. Herzberg's Motivation-Hygiene Theory AndJob Satisfaction In The Malaysian Retail Sector: The Mediating Effect ofLove of Money. Sunway University, School of Business.5, Jalan Universiti,Bandar Sunway 46150 Petaling Jaya. Selangor, Malaysia. Asian Academy ofManagement Journal, Vol. 16, No 1, pp. 73 – 94
Tobing Diana Sulianti K. L. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional dan KepuasanKerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III diSumatera Utara Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, VOL 11, NO 1,Maret.pp. 31-37
80
Tomas Jungert. 2008. Opportunities of student influence as a context for thedevelopment of engineering students’ study motivation. SpringerScience+Business Media B.V
Tuan.et al..2005. The development of a questionnaire to measure students’motivation towards science learning. International Journal of ScienceEducation. Vol 27, No 6, 16 May 2005, pp. 639 - 654
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Winer, L. dan Schiff, J. S. 1980. Industrial salespeople's views on motivation,Industrial Marketing Management. Vol 9, No 4, pp. 319 - 323.
81
LAMPIRAN 1PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
Denpasar… April 2014
Dengan hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : I Wayan Juniantara
NIM : 1290661007
Konsentrasi : Manajemen SDM
Adalah mahasiswa Program Magister Manajemen, yang sedang mengadakan
penelitian yang berjudul Pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap Kinerja.
Sebagaimana yang dimaksud diatas saya mohon kepada saudara/saudari/
bapak/ibu agar berkenan mengisi kuisioner ini dengan lengkap, jujur dan tanpa
dipengaruhi oleh siapapun. Kuisioner ini nantinya akan saya pergunakan semata-mata
hanya untuk keperluan ilmiah dan saya berjanji untuk menjaga kerahasiaan kuisioner
ini.
Atas perhatian kerjasama dan bantuannya, serta waktu luang yang saudara /
saudari / bapak/ ibu telah berikan, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
( I Wayan Juniantara )
81
82
KUISIONER
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
(Studi Kasus Koperasi di Denpasar)
A. Identitas responden
1. Nama :
2. Umur/ Tgl Lahir :
3. Jenis Kelamin : Laki-laki/ perempuan ( coret yang tidak perlu)
4. Status Perkawinan : Kawin / Belum Kawin ( coret yang tidak perlu)
5. Pendidikan Terahir : SD/SMP/SMA/DIII/S1/S2 (lingkari yang perlu)
6. Jabatan/ posisi :
7. Masa Kerja :…………Thn………Bln
83
B. Daftar pertanyaan
a. Motivasi
Saudara/Saudari/Bapak/Ibu dimohon untuk menjawab pertanyaan atau
pernyataan pada kolom dibawah ini dengan memberikan tanda (x) pada salah satu
jawaban yang anda pilih, menurut anda tepat dan atau sesuai dengan kondisi kerja
anda saat ini.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
No Item SS S KS TS STS
1 Dapat memberikan pelayanan kepadamasyarakat sesuai dengan target yangditentukan koperasi.
2 Koperasi memberi penghargaan terhadapkaryawan yang berprestasi
3 Dapat meningkatkan potensi karyawanuntuk kemajuan karier
4 Menambah wawasan karyawan dibidangkeuangan
5 Uraian pekerjaan dikoperasi jelas6 Pekerjaan dikoperasi bervariasi
7 Fasilitas kantor tersedia sesuaikebutuhan dalam melaksanakan tugas
8 Tempat kerja yang bersih9 Waktu yang ditentukan oleh manajemen
dalam melaksanakan tugas10 Ide karyawan dipertimbangkan dengan
baik oleh atasan11 Pekerjaan yang dilakukan bermanfaat
bagi koperasi
84
12 Perusahaan mengakui prestasi kerjakaryawan
13 Penghargaan yang diberikan setiap akhirtahun
14 Mendapat pujian dari atasan terhadaphasil kerja karyawan
15 Kinerja karyawan dinilai sesuai denganhasil kerja.
16 Adanya pembagian tugas yang meratadari manajemen
17 Pemberian penghargaan terhadapkaryawan yang berprestasi.
18 Pekerjaan yang diberikan dapatmenambah pengalaman kerja
19 Rekan kerja yang lain bersedia membantumenyelesaikan pekerjaan bila diperlukan
20 Komunikasi antar karyawan baik
21 Adanya mutasi kerja
22 Adanya aturan sesuai dengan tugas pokokkaryawan
23 Koperasi menyediakan peralatan sesuaijumlah yang dibutuhkan
24 Atasan membantu karyawan mengatasikesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan
25 Karyawan mempunyai kebebasan dalammengemukakan pendapat dalam rapat.
26 Kerjasama atasan dengan bawahan dalammenyelesaikan pekerjaan
27 Manajemen peduli terhadapkesejahteraan karyawan
28 Atasan memberikan arahan dengan jelas
29 Imbalan yang saya terima mendorongsemangat kerja
30 Imbalan dapat mendorong karyawanbekerja lebih baik
85
b. Kepuasan Kerja
No Item SS S KS TS STS1 Memiliki kesempatan meningkatkan
prestasi kerja
2 Memiliki kesempatan untuk membantuorang lain
3 Memiliki kesempatan untukmengembangkan karier
4 Tugas yang dikerjakan sesuai dengan hatinurani.
5 Memiliki kompetensi memadai dalammelaksanakan tugas
6 Kondisi tempat kerja memuaskan
7 Perubahan wilayah kerja sewaktu-waktu
8 Dukungan dari masyarakat atau anggotamemuaskan
9 Sarana kerja fisik yang tersedia dalammenyelesaikan pekerjaan
10 Imbalan yang diterima setiap bulanmemuaskan
11 Kebijakan-kebijakan koperasi dalampelaksanaan kerja memuaskan
12 Karyawan saling menghargai dalammelaksanakan tugas
13 Perlakuan atasan memuaskan
14 Promosi jabatan terbuka untuk semuakaryawan
15 Tersedia penghargaan terhadap karyawanyang berprestasi
86
16 Tersedia kesempatan menyatakanpendapat
17 Mampu menyelesaikan pekerjaan secaramandiri
18 Memiliki kesempatan yang sama untukmengembangkan diri
19 Hubungan antar karyawan baik
20 Pekerjaan yang diterima sesuai dengankemampuan
c. Kinerja
Saudara/Saudari/Bapak/Ibu dimohon untuk mengisi kolom dibawah ini sesuai dengan
pernyataan diatasnya dengan yang anda peroleh dilapangan
1. Jumlah tabungan yang dikumpulkan dari nasabah
No Data capaian pada awal
tahun perencanaan 2014
Target pada
akhir tahun
2014
Tingkat Capaian
Target Tahun 2014
Rasio
Capaian
2. Kredit yang dkeluarkan dalam 1 Tahun
No Data capaian pada awal
tahun perencanaan 2014
Target pada
akhir tahun
2014
Tingkat Capaian
Target Tahun 2014
Rasio
Capaian
87
3. Berdasarkan target yang ditentukan berapa persentase yang terealisasi
No Data capaian pada awal
tahun perencanaan 2014
Target pada
akhir tahun
2014
Tingkat Capaian
Target Tahun 2014
Rasio
Capaian
88
Lampiran 2
Obyek Penelitian
1 KSU. Peguyangan Kaja, Jln A.Yani Utara
2 KSU. Winangun Kerti, Jln. A.Yani No 379
3 KSU. Ayu Werdi, Jln A. Yani No 314 B
4 KSU. Bayu Artha, Jln. A. Yani 182
5 KSU. Bhisma Harta Mandiri, Ken Arok No12
6 KSU. ISTA Jln. A Yani Utara
7 KSU. Kesuma Artha Lestari Jln. Seroja No 70
8 KSU. Sekar Nadi Jln Seroja Gg. Metugangga No 1.
9 KSU. Karya Bhakti Sedana Jln Seroja No 4
10 KSU. Dana Asri Mandiri Jln Antasura Gg. Dewi Madri
11 KSU. Sri Sedana Ayu Jln Antasura No 200X
12 KSU. Tirta Dana Mandiri Jln. Sentanu, Br. Denbiu, DesaPeguyangan Kaja
13 KSU. Pakerti Madiri Jln. Anyar. No 8 Br. Kepuh
14 KSU. Asta Karya Mandiri Jln Singasari Gang Perkutut No 32
15 KSU. Tirta Amerta Sari Jln. Cekomaria No 8
16 KSU. Amertha Parisudha Jln. Antasura No 25X
17 KSU. Saka Sejahtera Jln Tunggal Ametung II No 1
18 KSU. Putra Kencana Jln Ayani Gg. Tohjaya
19 KSU. Astiti Rahayu Jln. Nangka 239
20 KSU. Manik Galih Jln. Gatot Subroto I. No 38
21 KSU. Santana Artha Jln Cekomaria Br. Khayangan
22 Kopp.as Kumbasari Badung, Psr Badung Lt 3
23 Kop. Artha Sastra Manunggal Jln Blambangan No24
24 Kop. Permata Anyar Sejahtera Jln Patih Nambi Br. Permata Anyar
25 Kop. Lancar Sari, Jl. Ayani No 419
26 Kop. Kerti Sedana Jln. Lembusora No 5
27 KSU. Swamitra Jln. Ayani Utara
28 KSU. Prima Dana Jln . Asta Sura
29 KSU. Emtya Jln. Ken Arok
30 KSU. Santi Asih Jln. Ratna Gg Mawar No16
31 Kop. Tegal Merta Indrajaya No 30
32 KSP Kerthi Sedana Jln. Tunjung Tutur No 8
89
33 KSU. Dwi Putri Nadhi Jln. Zambrud III No 20.
34 KSU Sri Sedana Ayu Antasura No 200 X
35 KSU. Dwipa Yana Artha Jln Cekomaria Br. Kedua
36 KSU. Samiarsa Mertha Lestari Jln. Kertha Negara No 30 Binoh Dps.
37 KSU. Wahana Mandiri Jln. Astasura I
38 KSU. Sari Saguna Mas Jln. Cekomaria Br. Jenah
39 KSU. Bayu Dana Mandiri Jln. A.Yani No 466
Jumlah Responden
No Nama Responden Umur Pendidikan
1 Ni Kadek Widnyani 23 S1
2 Ni Wayan Trisnawati 34 SMA
3 Taufik Rahman 36 SMA
4 Ketut Suri Andayani 32 SMA
5 NI Made Yuliati 35 SMA
6 Wikarini 39 SMA
7 Ni Wayan Eka Yanthi 38 SMA
8 Ni Wayan Sukrati 39 SMA
9 Ni Luh windayani 34 SMA
10 Ni Wayan Sariwati 37 SMA
11 Ni Made Antini 35 SMA
12 Intarini 35 SMA
13 Ni Ketut Sudarmini 34 SMA
14 Made Suartana 23 SMA
15 Ni Nyoman Nuriarti 29 SMA
16 Ni Wayan Sukraniti 47 SMA
17 Esey prihagiana 35 SMA
18 Ni Wayan Sudiari 20 SMA
19 I Wayan Parka 31 SMA
20 Ni Luh Putu Sumaratni 40 SMA
21 Ni Luh Putu Oktavia Dewi 27 SMA
22 Sepi Antari 26 SMA
23 Nuratini 31 SMA
24 Hadi Mulyono 32 SMA
25 Suciasih 26 SMA
26 Suryati 36 SMA
27 I Gede Sandi Yuliantara 19 SMA
90
28 Ni Luh Sucitrawati 32 SMA
29 Komang Nurhayati 35 SMA
30 Ketut Ambarawati 26 SMA
31 Rian Sudarini 27 SMA
32 Putu Agustini 43 S1
33 Ni Kadek Emayanti 23 SMA
34 Nyoman Agus Riadi 31 SMA
35 Ni Wayan Murtini 33 SMA
36 Ni Nyoman Suriani 29 SMA
37 Ni Made Dewiani 28 SMA
38 Ni Nyoman Sudani 31 SMA
39 NI Made Sumarni 30 SMA
40 Kadek Novi cahyani 26 SMA
41 Gusti Putu Ayu Ani 34 SMA
42 Ni Ketut Suarniti 34 SMA
43 Sri Dwipayani 41 SMA
44 Ni Putu Puspadewi 39 S1
45 Ni Komang Nopianti 20 SMA
46 Ni Putu Neli Natallia 23 SMA
47 AA Istri Erlidawati 30 SMA
48 Ni Made Sudarmi 40 SMA
49 I Kadek Gede Merta Dana 32 SMA
50 I Wayan Satriawan 27 SMA
51 Wayan Sakha Putra 27 SMA
52 A.A Putu Gede Merta 47 SMA
53 I Nyoman Sandi 48 SMA
54 Ni Made Kardini 37 SMA
55 Ni wayan Meiniati 30 S1
56 Ni Wayan Sumanti 45 SMA
91
Rekapan Nilai Hasil Penilaian Kesehatan KSP/USP-Koperasi Kota Denpasar
Tahun Buku 2013. Posisi per :31 Desember 2014
NO
NAMA
KOPERASI ALAMAT BADAN HUKUM
Total
Score
Predikat T.B 2013
NO Tanggal
S CS KS TS ST
S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
KSU. Tirta Dana
Mandiri
Jl. Sentanu No.11
Peguyangan Dps
214/BH/XXV
II.9/X/2011
17-10-
2011 42,35 1
2
Kopkar. Asta
Brata Bali
Jl. Waturenggong
No.106, Panjer
Dps
59/BH/Disko
p
PKM/X/2006
17-10-
2006 78,45 1
3
KPN. Sedana
Werdi
Jl. Raya Sesetan
SD. No.2 Sesetan
83/BH/PAD/
KWK/22/II/1
997
31-3-
1997 78,10 1
4
Kopkar. Wahana
Sejahtera
Jl. By Pass
Ngurah Rai No.7
Sanur
307/BH/PAD/
KWK.22/III/9
6
28-3-
1996 71,95 1
5
Kopkar. Sari
Sejahtera
Jl. Danau
Tamblingan Sanur
Denpasar
428/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996
29-3-
1996 88,75 1
6
KSP. Karya
Artha Guna
(KARNA)
Jl. Sudamala No.
5A Sanur
Denpasar
66/BH/KWK.
22/V/99
18-5-
1999 77,15 1
7
KSP. Pudak Sari
Sedana
Jl. Danau
TamblinganNo.17
0 Sanur Dps
26/BH/KWK.
22/XII/2000
18-12-
2000 77,65 1
8
KSP. Catur Putra
Manunggal
Jl. Tukad
Batanghari No.49
A Denpasar
131/BH/XXV
II.9/VIII/2010
26-8-
2010 69,75 1
9
KSU. Sarin
Gumi
Jl. Bay Pas
Ngurah Rai,
Ds.Budaya Dps
127/BH/Disk
op.PKM/XI/2
007
2/11/200
7 78,05 1
10
KSU. Bajang
Asri
Jl. Raya Pemogan
No. 172 Denpasar
117/BH/XXV
II.9/VI/2010
23-6-
2010 75,30 1
11
KSU. Maha
Mertha Laksana
Jl. Raya Pemogan
No.102 Denpasar
49/BH/XXVI
I.9/VII/2008 2/7/2008 63,15 1
12
KSU.
Swadharmita
Jl. Turi, Br.
Cerancam,
Denpasar
208/BH/Disk
op/PAD/KW
K.22/III/1996
27-3-
1996 88,15 1
13
KSU. Semeton
Bali Satya
Jl. Trenggana
No.156 Penatih
Dps
149/BH/XXV
II.9/X/2010
11/10/20
10 60,55 1
14
Kopwan Giri
Kusuma
Jl. Pulau Moyo,
Perum. Jadi
Pesona
11/BH/XXVI
I.9/II/2009 5/2/2009 81,65 1
15
koperasi Artha
Jaya Mandiri
Jl. Gatot Subroto
VIK No.5
Denpasar
155/BH/XXV
II.9/X/2010
11/10/20
10 83,15 1
16
KSP. Arta
Pendawa
Jl. Seroja No. 32,
Kel.Tonja
Denpasar
41/505/BH/Di
skop.PKM
21-7-
2003 76,65 1
17 KSU. Kertha Jl. Bakung Gg. XI 106/BH/PAD/ 31-3- 70,45 1
92
Sedana No.4 Kesiman
Dps
KWK.22/III/1
997
1997
18
KSU. Bina Mitra
Sejahtera
Jl. Gadung No. 99
Denpasar
46/BH/XXVI
I.9/VIII/2009
10/8/200
9 72,25 1
19
KPN. Satya
Dharma
Jl. Mawar No.6
Denpasar
92/BH/PAD/
KWK.22/III/1
997
31-3-
1997 78,15 1
20
KSU. Dana
Rahayu Mandiri
Jl. Hayam Wuruk,
Br. Bengkel
Denpasar
86/BH/XXVI
I/2008
16-12-
2008 75,80 1
21
Koperasi Lancar
Sari Arta
Jl. A. Yani
No.419
Peguyangan Dps
113/BH/XXV
II.9/VI/2010
23-6-
2010 63,45 1
22
KSP. Merta sari
Bhuwana
Jl. Astasura Pasar
Peguyangan Dps
117/BH/Disk
op.PKM/X/20
07
21-9-
2007 47,75 1
23
KSU. Bayu
Artha
Jl. A. Yani
No.182A,
Peguyangan Dps
99/BH/Disko
p.PKM/VI/20
07
14-6-
2007 42,25 1
24
KSU. Samiarsa
Mertha Lestari
Jl. Kertha Negara
No.30, Binoh Dps
91/BH/XXVI
I.9/XII/2008
23-12-
2008 51,25 1
25
KSU. Bina Artha
Mandiri
Jl. Tunggul
Ametung (Pasar
Poh Gading)
110/BH/Disk
op.PKM/IX/2
007
18-9-
2007 73,30 1
26
KSP. Mertha
Anugerah
Jl. A. Yani, Gg.
Anugerah V No.3
Dps
61/505/BH/Di
skop.PKM
10/10/20
04 73,55 1
27
Koperasi
Mustika
Jl. Nusa Indah
No.65 Denpasar
25/505/BH/Di
skop. PKM
23-12-
2002 67,15 1
28
KSU. Ulati
Mertha
Jl. Merpati Gg.
Jalak Bali No.8
Dps
11/BH/Disko
p/PKM/XII/2
005
15-12-
2005 71,80 1
29
KPN. Pradnya
Kerthi
Jl. Trengguli I
Denpasar
122/BH/PAD/
XXVII.9/VIII
/2010
12/8/201
0 82,30 1
30
KPN. Wrddhi
Guna
Jl. Ratna No.51
Denpasar
57/BH/VII/XI
I/1995
12/12/19
95 94,35 1
31
KSU.
Dwipayana Arta
Jl. Cekomaria, Br.
Kedua
Peguyangan
120/BH/XXV
II.9/VIII/2010 3/8/2010 80,50 1
32
KSU. Sentana
Artha
Jl. Cekomaria, Br.
Kayangan Dps
103/BH/XXV
II.9/V/2010
25-5-
2010 61,05 1
33
KSP. Dharma
Siaga
Jl. Teuku Umar
Barat No.347
Denpasar
56/505/Disko
p.PKM
19-1-
2004 81,50 1
34
KSU. Tinggal
Nuduk Sari
Jl. Trengguli
No.77, Penatih
Denpasar
74/BH/Disko
p.PKM/II/200
7
26-2-
2007 58,00 1
35
Kopkar. Moena
Fresh
Jl. Padma, Penatih
Denpasar
81/BH/XXVI
I.9/I/2010
26-1-
2010 1
36
KPN. Sedana
Yoga
Jl. Mahendradata,
Pemecutan Dps
904/BH/VIII/
1981 2/5/1981 76,00 1
37
KSU. Buana
Sejahtera
Jl. Buana Raya
No.12 Denpasar
241/BH/XXV
II.9/XII/2011
20-12-
2011 73,40 1
38 Koperasi Karya Jl. Pura Demak 418/BH/PAD/ 29-3- 81,25 1
93
Pemulung No.90 Denpasar KWK.22/III/1
996
1996
39
KSP. Dana
Anugrah
Mandiri
Jl. Pidada No.15
Denpasar
147/BH/XXV
II.9/IX/2010
28-9-
2010 52,95 1
40
KSP. Usaha
Karya Bina
Mandiri
Jl. Cargo Sari
No.9 Denpasar
28/BH/Disko
p.PKM/IV/20
06 3/4/2006 55,45 1
41
KSU. Sari
Kertha Sedana
Jl. Kertapura
No.6D, Denpasar
218/BH/XXV
II.9/XI/2011
14-11-
2011 63,05 1
42
Koperasi Tri
Tama
Jl. Gunung
Soputan I No.73
Denpasar
142/BH/XXV
II.9/VIII/2010
30-8-
2010 67,65 1
43
KSU. Sri Kerthi
Mandiri
Jl. Gunung
Soputan No.92
Denpasar
46/BH/XXVI
I.9/VII/2008 2/7/2008 74,45 1
44
KSU. Yoga
Sedana
Jl. Gunung
Soputan No.60
Denpasar
07/505/BH.Di
skop.PKM 7/5/2004 65,65 1
45
Primkoppol.
Polda Bali
Jl. WR.
Supratman
Tohpati Denpasar
113/BH/PAD/
Diskop.PKM
28-9-
2007 82,25 1
46
KSU. Swarta
Dharma
Jl. Katrangan,
Ketapian Kaja
Dps
44/BH/XXVI
I.9/VII/2009
15-7-
2009 72,20 1
47
Kospin. Permata
Siaga
Jl. Hayam Wuruk
No. 156 Denpasar
244/PAD/XX
VII.9/XI/201
1
20-12-
2011 67,30 1
48
KSU. Sucita
Dharma
Jl. Padma No.9
Peguyangan
kangin Dps
204/BH/PAD/
KWK.22/XII/
1997
31-12-
1997 66,85 1
49
Koperasi PKL
Membah Sari
Jl. Subak Dalem
No.25 Peg.
Kangin
63/BH/KWK.
22/IV/1999
22-4-
1999 78,80 1
50
KSU. Kerthi Sari
Jaya
Jl. Pulau Singkep
No.76 Denpasar
76/BH/Disko
p.PKM/II/200
7
26-2-
2007 61,65 1
51
KSU. Satya
Angiras
Sejahtera
Jl. Pulau Moyo
No.99 Denpasar
92/BH/XXVI
I.9/V/2010
28-4-
2010 54,30 1
52
KSU. Jana
Nuraga
Jl. Pulau Galang
Ds. Pemogan Dps
111/505/BH/
Diskop.PKM
14-10-
2004 73,40 1
53
KSU. Subak
Kedua
Jl. Balai Subak
Kedua, Peg.
Kangin Dps
94/505/BH/Di
skop.PKM
27-7-
2004 42,70 1
54
KSU. Kriya
Werdi Dana
Jl. Patih Nambi
Utama No.10X
Dps
133/BH/Disk
op.PKM/2007
8/10/200
7 61,30 1
55
KSP. Sumasari
Sedana
Jl. Raya Sesetan
No.42 Denpasar
69/505/BH/Di
skop.PKM 1/4/2004 65,95 1
56
KSU. Sedana
Graha
Jl. Raya Sesetan
No.484 Denpasar
326/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996
28-3-
1996 81,50 1
57
KSP. Coblong
Pamor
Jl. Kresek No.2
Denpasar
51/BH/Disko
p.PKM/IX/20 6/9/2006 65,95 1
94
06
58
Koperasi Damai
Sejahtera
Jl. Raya Sesetan
No.317 Denpasar
83/BH/XXVI
I.9/II/2010
17-2-
2010 66,95 1
59
KSP. Taman
Sari
Jl. Raya Sesetan
Denpasar
14/BH/KWK.
22/IV/1998
11/4/199
8 83,25 1
60
KSP. Sindu
Artha
Jl. Raya
Diponegoro
No.20X Denpasar
96/505/BH/Di
skop/PKM 1/9/2004 75,65 1
61 KSP. Dana Sari
Jl. Cekomaria
No.84 Peg.
Kangin Dps
120/BH/Disk
op.PKM/IX/2
007
2/10/200
7 81,20 1
62
KSP. Pondok
Sari
Jl. Cekomaria,
Gg. Adenium
No.2 Dps
49/BH/XXVI
II.9/VIII/2009
10/8/200
9 60,90 1
63 KSP. Sari Apuan
Jl. Drupadi XIII
No.4 Denpasar
169/BH/XXV
II.9/I/2011
17-1-
2011 90,40 1
64
Koperasi Putri
Artha Sedana
Jl. Pucuk Bang
No.7 Denpasar
74/BH/XXVI
I.9/XI/2008
11/11/20
08 68,50 1
65 KSU. Dhana
Jl. Danau
Tondano No.1
Sanur Kauh
226/BH/PAD/
XXVII.9/XI/2
011
24-11-
2011 61,20 1
66 KSU. Dauh Ayu
Jl. Pulau Bungin
No.43 Denpasar
75/BH/Disko
p.PKM/II/200
7
30-1-
2007 64,40 1
67
KSP. Sari
Budaya Mekar
Jl. Raya Pemogan
No. 244 Denpasar
200/BH/XXV
II.9/VII/2011 4/7/2011 69,60 1
68
KSU. Bali
Mandiri
Jl. Teuku Umar ,
komp.kantor Pos
Dps
43/BH/Disko
p.PKM/VIII/2
006 3/8/2006 39,85 1
69 KPN. Melati
Jl. D.I. Panjaitan
Renon Denpasar
84/BH/PAD/
KWK.22/III/1
997
31-3-
1997 80,45 1
70
Koppas.
Ketapian
Jl. Pucuk No.1,
Kel.Sumerta
Denpasar
195/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996
26-3-
1996 1
71
KSU.
Swasembada
Karya
Jl. Subur No.37A,
Monang Maning
Dps
95/BH/Disko
p.PKM/VI/20
07 5/6/2007 57,55 1
72
KSU. Semeton
Kapal Pesiar
Jl. Pulau Ayu No.
234 Denpasar
91/BH/Disko
p.PKM/V/200
7
10/5/200
7 81,80 1
73
KSP. Karya
Bersama Sama
Jl. Drupadi No.
14B Denpasar
136/BH/Disk
op.PKM/XI/2
007
28-11-
2007 68,80 1
74
KSU. Yoga
Sedana Merti
Jl. Kenyeri No.34
Denpasar
03/BH/Disko
p.PKM/X/200
5
25-10-
2005 60,20 1
75
KSU. Sri Nadi
Bersama
Jl. Gunung
Andakasa No.XX
Dps
23/BH/XXVI
I.9/2008 3/3/2008 77,35 1
76
KSU. Harta
Djaya
Jl. Kebo Iwa No.
4 Denpasar
188/BH/XXV
II.9/V/2011 7/6/2011 48,15 1
77
KSU. Dana
Manunggal
Sejahtera
Jl. Drupadi No.99
Denpasar
269/BH/XXV
II.9/VIII/2012
14-8-
2012 89,05 1
95
78 KSP. Merta Suci
Jl. Hasanudin Gg.
I No.9 Denpasar
108/BH/XXV
II.9/VI/2010 9/6/2010 71,90 1
79
KPN. Kamadhuk
RSUP. Sanglah
Jl. Pulau Nias
(RSUP. Sanglah)
Dps
130/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996
26-3-
1996 89,05 1
80
KSU. Artha
Dewata
Jl. WR.
Supratman No.
248A, Dps
71/BH/XXVI
I.9/I/2010
20-1-
2010 72,45 1
81
KSU. Hita
Bhuwana
Jl. Sulatri,
Kesiman
Denpasar 73,50 1
82
KSU. Tirta Sari
Sejahtera
Jl. Tulip No.9
Sumerta Kaja Dps
204/BH/
XXVII.9/VII/
2011 4/7/2011 76,05 1
83
KSU. Sari
Krama
Jl. Kenyeri
No.53A Blok VII
Denpasar
22/BH/Disko
p.PKM/II/200
6
27-2-
2006 70,65 1
84
KSU. Widya
Sedana
Jl. Tukad
Batanghari X,
Panjer Dps
08/BH/KWK.
22/II/1996
27-2-
1996 63,45 1
85
KSU. Karya
Artha Sedana
Jl. Tukad
Pakerisan No.69
C Denpasar
31/BH/XXVI
I.9/III/2008
24-3-
2008 73,25 1
86
KSU. Cahaya
Srikandi Dewi
Jl. Waturenggong
No.117, Panjer
Dps
134/BH/XXV
II.9/VIII/2010
26-8-
2010 76,90 1
87
KSP. Artha
Bhaskara
Mandiri
Jl. Tukad
Pancoran No.12
A, Panjer
40/BH/Disko
p.PKM/V/200
6
18-5-
2006 77,95 1
88
KSU. Dana
Rahayu
Jl. Kerta
Winangun II No.1
Denpasar
226/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996
27-3-
1996 82,65 1
89
KSU. Werdi
Dana Rahayu
Br. Tengah
Sidakarya
Denpasar
67/BH/XXVI
II.9/VII/2008
14-8-
2008 80,15 1
90
KSU. Dhana
Mertha
Jl. Tukad
Batanghari No.55
Denpasar
170/
BH/XXVII.9/
I/2011
17-1-
2011 69,95 1
91
KSU. Mega Arta
Sejahtera
Jl. Sidakarya
No.165 Denpasar
174/BH/XXV
II.9/II/2011
14-2-
2014 50,40 1
92
KSU. Mitra
Karya
Jl. Sidakarya No.
155 Denpasar
69/BH/Disko
p.PKM/I/200
7 8/1/2007 79,75 1
93
KSU. Dana
Amertha Arya
Bang P.
Jl. Bung Tomo X
No.12 Denpasar
92/BH/Disko
p.PKM
26-7-
2004 67,30 1
94
KSU. Srikandi
Ubung
Jl. Cokroaminoto
No.145 Ubung
Dps
197/BH/XXV
II.9/VII/2011 4/7/2011 67,80 1
95
KSP. Mikro
Sedana
Jl. Mahendradata
No.55 Denpasar
165/BH/XXV
II.9/XII/2010
30-12-
2010 73,40 1
96
KSP. Sri Artha
Mandiri
Jl. Trengguli
No.80 Denpasar
85/505/BH/Di
skop.PKM
23-6-
2004 86,05 1
97
KSP. Dhana
Artha
Jl. Siulan No.1,
Penatih Denpasar
79/BH/XXVI
I.9/I/2010
26-1-
2010 47,90 1
96
98 KSU. Dua Tujuh
Jl. Noja No.71
Denpasar
100/BH/XXV
II.9/V/2010
18-5-
2010 71,90 1
99
KSU. Nawa Eka
Cita
Jl. Noja I No.5
Denpasar
28/BH/XXVI
I.9/IV/2009
28-4-
2009 79,25 1
100
Koperasi Widya
Usaha Bende
Mas
Jl. Kroya No.8A
Denpasar
37/505/BH/Di
skop.PKM
30-6-
2003 63,86 1
101
KSU. Amerta
Sedana Sejati
Br. Abian Tubuh,
Kesiman
Denpasar
40/BH/XXVI
I.9/IV/2008
12/5/200
8 74,45 1
102
KSU. Wahyu
Dana Lestari
Jl. Sedap Malam
No.34 Denpasar
103/505/BH/
Diskop.PKM
24-8-
2004 57,20 1
103
Koperasi
Swadharma
Jl. Pucuk No.16
Denpasar
07/BH/KWK.
22/II/1996
15-2-
1996 70,50 1
104
Koperasi Bayu
Dana Mandiri
Jl. A. Yani
No.466 Denpasar
65/505/BH/Di
skop.PKM
11/2/200
4 60,30 1
105
KSU. Putra
Kencana
Jl. A. Yani Gg.
Tohjaya No.7A
Dps
90/BH/Disko
p.PKM/V/200
7
10/5/200
7 60,65 1
106
KSP. Tegal
Merta
Jl. Indrajaya No.
30 Denpasar
11/505/Disko
p.PKM 4/7/2006 71,80 1
107
Koperasi Warta
Dewata
Jl. Cokroaminoto
No. 65 Denpasar
49/505/BH/Di
skop.PKM
30-10-
2003 70,40 1
108 KPN. Sri Utama
Jl. Mulawarman
No. 5A Denpasar
90/BH/XXII.
9/XII/2008
23-12-
2008 79,15 1
109
KSU. Karya
Luwih Mesari
Jl. Kecubung
No.67 Denpasar
177/BH/XXV
II.9/II/2011
14-2-
2011 63,45 1
110
KSU. Kertha
Sedana Mertha
Jl. Kecubung
No.11 Denpasar
195/BH/XXV
II.9/V/2011 7/6/2011 56,90 1
111
Koperasi
Pradnya Sedana
Mandiri
Jl. Ratna Gg.
Dewi Kunti
No.2B Dps
14/BH/KWK.
22/VI/2000
28-6-
2000 73,25 1
112
KSP. Artha Jaya
Winangun
Jl. Tukad Bilok
No.64 Sanur Dps
145/BH/XXV
II.9/2010
28-9-
2010 73,45 1
113
Koperasi Wanita
Kartini
Jl. Anyelir Gg.
Rama No.1 Blok
IV Dps
66/505/BH/Di
skop/PKM
24-2-
2004 58,00 1
114 KSU. Paksi Bali
Jl. Tukad Yeh
Aya No.231
Renon Dps
43/BH/XXVI
I.9/VI/2008
16-6-
2008 66,80 1
115
KSU. Surya
Kencana
Jl. Tukad Bilok
No.61 Sanur
Denpasar
217/BH/XXV
II.9/XI/2011
14-11-
2011 74,95 1
116
KSU. Semangat
Sejahtera
Jl. Trenggana
No.111 Denpasar
44/Diskop.PK
M/VII/2006
26-7-
2006 74,65 1
117 KSP. Bersinar
Jl. Diponegoro
Gg. Ulam
Kencana No.12
12/BH/XXVI
I.9/II/2008 4/2/2008 68,40 1
118
KSP. Bangkung
Sari
Jl. Diponegoro
No.36 Pedungan
Dps
38/BH/XXVI
I.9/V/2009
28-5-
2009 73,20 1
119
Kop. Pondok
Pesantren KH
Mas M
Jl. Tukad Pule
No.7A Denpasar
103/BH/Disk
op.PKM/VII/
2007
13-7-
2007 72,60 1
97
120
KSP. Tridana
Mandiri
Jl. Tukad Musi
No.10X Denpasar
55/BH/XXVI
I.9/X/2009
19-10-
2009 70,10 1
121
Koperasi Artha
Nadi
Jl. Sedap Malam
11 Denpasar
87/BH/Disko
p.PKM/2007 8/5/2007 77,85 1
122
KSU. Ganesha
Utama
Jl. Padma No. 140
Penatih Denpasar
45/BH/XXVI
I.9/VIII/2009
10/8/200
9 56,60 1
123
KSU. Lumbung
Sari
Jl. Trenggana No.
44 Penatih
Denpasar
96/BH/Disko
p.PKM/VI/20
07 5/6/2007 76,05 1
124
KSU. Sedana
Jagatdhita
Jl. WR.
Supratman
No.229 Denpasar
101/BH/Disk
op.PKM/VII/
2007
12/7/200
7 38,20 1
125
KSU. Sari
Yadnya
Pasar Yadnya, Jl.
Surabi No.20 Dps
105/BH/Disk
op.PKM/VII/
2007
13-7-
2007 78,80 1
126 KSU. Bali Liu
Jl. Gandapura III
No.21A Denpasar
247/BH/XXV
II.9/II/2012
20-2-
2012 70,05 1
127
KSU. Dana
Caesar
Jl. Kembang
Kepah No.78
Denpasar
238/BH/XXV
II.9/XII/2011
20-12-
2011 76,25 1
128
KSU. Sedana
Rahayu Mandiri
Jl. Merpati No.53
Denpasar
64/BH/XXVI
I.9/XII/2009
28-12-
2009 1
129
Koperasi Bali
Gotra Sedana
Jl. Setiabudi
No.45 Denpasar
65/BH/Disko
p.PKM/XII/2
006
13-12-
2006 51,50 1
130
KSP. Kartika
Darma Sedana
Jl. Cokroaminoto
Gg. Apokat No.3
Dps
119/505/BH/
Diskop.PKM
27-10-
2004 70,30 1
131
KSP. Saka
Mandiri
Jl. Raya Sesetan,
Gg. Ikan Paus
No.2
82/505/BH/Di
skop.PKM
16-6-
2004 53,35 1
132
KSU. Artha
Sedana Mekar
Jl. Geriya Anyar
Gg. Banteng No.2
Dps
229/BH/XXV
II.9/XII/2011
5/12/201
1 70,15 1
133
KSU. Kori
Amerta Sedana
Jl. Merthayasa
No.17 Denpasar
122/BH/Disk
op/PKM/X/07
4/10/200
7 69,15 1
134
KSP. Dana
Mandiri
Jl. Gunung Gede
No.12X Denpasar
14/505/BH/Di
skop.PKM
30-9-
2002 66,50 1
135
KSP. Rahayu
Mandiri
Jl. Gunung
Welirang I A/3
Denpasar
143/BH/XXV
II.9/IX/2010
28-9-
2010 71,90 1
136
KSU. Artha
Wiguna
Jl. Geria Anyar
Gg. Pucuk No.4
Dps
173/BH/XXV
II.9/I/2011
17-1-
2011 59,75 1
137
KSU. Seri
Sedana
Jl. Batas Dukuh
Sari No.19
Denpasar
62/505/BH/Di
skop.PKM
30-1-
2004 77,60 1
138
KSU. Grama
Duta
Jl. Letda Made
Putra No.21
Denpasar
32/BH/Disko
p.PKM/IV/20
06 4/4/2006 67,95 1
139
KSP. Mitra
Usaha Sejati
Jl. Seroja No.11A
Denpasar
71/505/BH/Di
skop.PKM 76,30 1
140
KSU. Satya
Dharma
Jl. Trenggana
No.147 Denpasar
209/BH/PAD/
KWK.22/XII/
1997
31-12-
1997 78,60 1
98
141
KSU. Kerti
Sedana
Jl. Taman Lembu
Sora No.5
Denpasar
34/505/BH/Di
skop.PKM
12/6/200
3 64,60 1
142
KSU. Sathya
Darma Mandiri
Jl. Cokroaminoto
No.219 Denpasar
129/BH/Disk
op.PKM/XI/2
007
7/11/200
7 66,95 1
143
Kopkar. Dharma
Medistra
Jl. Mahendradata
No.57 X Denpasar
58/BH/XXVI
I.9/VII/2008
29-7-
2009 93,90 1
144
KSU. Dharma
Sala
Jl. Bukit Tunggal
No.3 Denpasar
166/BH/XXV
II.9/VI/2010
23-6-
2010 96,05 1
145
KSP. Bina
Usaha
Jl. Sekar Jepun V
No.15 Denpasar
62/BH/KWK.
22/IV/1999
19-4-
1999 55,00 1
146
KSP. Citra
Buana Perkasa
Jl. WR.
Supratman
No.290 Denpasar
05/BH/Disko
p.PKM/X/200
5
25-10-
2005 84,15 1
147
KSU. Amerta
Sentana
Jl. WR.
Supratman Gg.
Gunung Kawi,Dps
99/505/BH/Di
skop.PKM 1/9/2004 41,85 1
148 KPN. Praja
Jl. Basuki
Rahmat, Niti
Mandala Renon
342/BH/KW
K.22/III/1996
28-3-
1996 93,50 1
149 KPN. Kita
Jl. S. Parman
Renon Denpasar 1186/BH/VIII 8/2/1989 84,60 1
150
Kopel. Divre
Bali
Jl. Raya Puputan,
Niti Mandala
Renon
20/BH/PAD/
KWK.22/I/19
97
29-1-
1997 94,95 1
151
KSP. Sari
Majapahit
Jl. Gatot Subroto
No.80 Denpasar
85/BH/XXVI
I.9/XII/2008
15-12-
2008 49,85 1
152
KSU. Teja
Amerta
Jl. Akasia No.37/6
Denpasar
76/BH/XXVI
I.9/I/2010
26-1-
2010 89,75 1
153
Kopkar.
Cempaka Mekar
Jl. Tirtanadi
No.19 SMKN 3
Denpasar
09/BH/VIII/II
I/1995
14-3-
1995 89,40 1
154
KSU. Bali
Sejahtera
Jl. Tirta Nadi II/21
X Sanur Kauh
Dps
102/505/BH/
Diskop.PKM/
XI/2004
14-11-
2004 73,15 1
155
KPN. Warga
Rimbawan Bali
Jl. Raya Puputan
No. 23 Denpasar
380/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996
29-3-
1996 70,75 1
156
Kopkar. Jaya
Langgeng
Rahayu
Jl. Raya Puputan
No. 188 Denpasar
57/BH/Disko
p.PKM/X/200
6
5/10/200
6 86,10 1
157 KPN. Adhyaksa
Jl. Kapten
Tantular No. 5
Denpasar
269/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996
27-3-
1996 94,45 1
158
Kopkar. Eka
Sejahtera
Jl. Waturenggong
Denpasar
251/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996 80,40 1
159 KSP. Seni Artha
Jl. SMUN 3
No.22 XX
Denpasar
135/BH/XXV
II.9/VIII/2010
30-9-
2010 54,15 1
160 KUD. Penatih
Jl. Padma No.56,
Penatih Denpasar
161/BH/PAD/
KWK.22/III/1
996
26-3-
1996 88,40 1
161 KSU. Permata Jl. Patih Nambi 69/BH/XXVI 20-1- 82,40 1
99
Anyar Sejahtera No. 18B Denpasar I.9/I/2010 2010
162
Koperasi Karya
Sari
Jl. A. Yani No.62
(A.Yani Regency)
Dps
58/BH/Disko
p.PKM/X/200
6
16-10-
2006 72,65 1
163
KSU. Radha
Krisna
Jl. Nusa Indah No.
66 Denpasar
121/BH/XXV
II.9/VIII/2010 3/8/2010 92,90 1
164 Kopegtel. Insan
Jl. Serma Gede
No.13 Denpasar
86/BH/PAD/
Diskop.PKM/
IV/2007
25-4-
2007 86,45 1
165 Kopkar. Pos
Jl. Puputan Renon
Denpasar
48/BH/KWK.
22/X/1998
3/10/199
8 93,90 1
166 KSP. Emyta
Jl. Warmadewa
No.22 Denpasar
86/505/BH/Di
skop.PKM
28-6-
2004 76,20 1
167 KSP. Giri Artha
Jl. Subita No. 4A,
Sumerta Denpasar
114/505/BH/
Diskop.PKM
20-10-
2004 57,40 1
168
Kopkar. Jurusan
Kebidanan
Jl. Raya Puputan
No. 11 A
Denpasar
263/BH/XXV
II.9/V/2012
22-5-
2012 84,95 1
169
KPN. Dharma
Wiguna
Jl. Kartini No. 42
Denpasar
37/BH/VIII/I
X/1995 4/9/1995 75,55 1
170
KSP. Sumber
Nadi
Jl. Kenyeri III/12,
Tonja Denpasar
25/BH/KWK.
22/XI/2000
24-7-
2000 67,25 1
171
Koperasi Sri
Sedana Yoga
Jl. Nangka Gg.
Nuri IX No.100X
Dps
138/BH/XXV
II.9/VIII/2010
30-8-
2010 68,35 1
J U M L A H 171 koperasi 40 104 25 2 0
Karakteristik Responden
No KarakteristikJumlah(Orang)
Persentase(%)
1 Umur :19 s/d 29 tahun30 s/d 40 tahun> 41 tahun ke atas
18317
13.85%23.85%5.38%
Jumlah 56 43,08%
2 Jenis Kelamin :Laki – lakiPerempuan
1145
8.46 %34.62 %
Jumlah 56 43,08%3 Latar Belakang Pendidikan
SMAS1
524
40%3.08%
Jumlah 56 43.08%
100
Lampiran 3
Analisis Deskripif
Deskripif Frekuensi
Variabel N Mean Std. Error
of Mean
Median Mode Std.
Deviation
Variance Range Min Max Sum
Umur 56 33.11 0.88 33 33 6.56 43.08 29 19 48 1854
x.11 56 3.96 0.10 4 4 0.76 0.58 3 2 5 222
x1.12 56 4.05 0.09 4 4 0.70 0.49 4 1 5 227
X1.1 56 4.01 0.08 4 4 0.61 0.38 2.5 2.5 5 224.5
x1.21 56 3.88 0.08 4 4 0.63 0.40 3 2 5 217
x1.22 56 3.95 0.08 4 4 0.62 0.38 3 2 5 221
x1.2 56 3.91 0.08 4 4 0.57 0.33 3 2 5 219
x1.31 56 3.84 0.10 4 4 0.78 0.61 3 2 5 215
x1.32 56 3.55 0.12 4 4 0.89 0.80 3 2 5 199
x1.33 56 3.91 0.09 4 4 0.67 0.45 3 2 5 219
x1.34 56 4.00 0.09 4 4 0.69 0.47 3 2 5 224
x1.3 56 3.83 0.08 4 4 0.63 0.40 2.5 2.25 4.75 214.3
x1.41 56 3.84 0.09 4 4 0.65 0.43 3 2 5 215
x1.42 56 3.95 0.10 4 4 0.72 0.52 3 2 5 221
x1.43 56 4.02 0.09 4 4 0.65 0.42 3 2 5 225
x1.44 56 3.98 0.10 4 4 0.77 0.60 3 2 5 223
x1.4 56 3.95 0.08 4 4 0.59 0.35 2.25 2.5 4.75 221
x1.51 56 4.04 0.10 4 4 0.74 0.54 3 2 5 226
x1.52 56 3.68 0.11 4 4 0.81 0.66 3 2 5 206
x1.53 56 3.96 0.10 4 4 0.74 0.54 3 2 5 222
x1.54 56 3.82 0.08 4 4 0.58 0.33 3 2 5 214
x1.55 56 3.89 0.10 4 4 0.73 0.53 3 2 5 218
x1.56 56 3.91 0.09 4 4 0.64 0.41 3 2 5 219
x1.5 56 3.88 0.08 4 4 0.58 0.34 2.5 2.5 5 217.5
x1.61 56 3.91 0.09 4 4 0.67 0.45 3 2 5 219
x1.62 56 3.95 0.11 4 4 0.84 0.71 3 2 5 221
x1.6 56 3.93 0.09 4 4 0.67 0.45 2.5 2.5 5 220
x1.71 56 3.41 0.13 3 4 1.01 1.01 4 1 5 191
x1.72 56 3.77 0.07 4 4 0.54 0.29 3 2 5 211
x1.73 56 3.89 0.09 4 4 0.68 0.46 3 2 5 218
x1.7 56 3.69 0.08 3.67 4 0.60 0.35 2.34 2.33 4.67 206.7
x1.81 56 4.00 0.08 4 4 0.60 0.36 2 3 5 224
x1.82 56 3.82 0.10 4 4 0.74 0.55 3 2 5 214
x1.83 56 3.91 0.08 4 4 0.58 0.34 2 3 5 219
x1.84 56 3.96 0.09 4 4 0.69 0.47 3 2 5 222
x1.85 56 3.93 0.08 4 4 0.57 0.32 2 3 5 220
x1.8 56 3.93 0.07 4 4 0.55 0.30 2 2.8 4.8 219.8
x1.91 56 3.91 0.11 4 4 0.79 0.63 3 2 5 219
x1.92 56 3.80 0.11 4 4 0.80 0.63 3 2 5 213
x1.9 56 3.86 0.10 4 4 0.75 0.56 3 2 5 216
x2.11 56 3.95 0.11 4 4 0.84 0.71 3 2 5 221
x2.12 56 4.02 0.09 4 4 0.67 0.45 3 2 5 225
x2.13 56 4.00 0.08 4 4 0.57 0.33 2 3 5 224
x2.14 56 3.96 0.08 4 4 0.63 0.40 3 2 5 222
x2.1 56 3.98 0.08 4 4 0.60 0.35 2.25 2.75 5 223
x2.21 56 3.91 0.10 4 4 0.75 0.56 3 2 5 219
x2.22 56 3.96 0.10 4 4 0.76 0.58 3 2 5 222
x2.23 56 3.38 0.12 3.5 4 0.89 0.78 3 2 5 189
x2.24 56 4.05 0.10 4 4 0.75 0.56 3 2 5 227
x2.25 56 3.96 0.09 4 4 0.69 0.47 3 2 5 222
x2.2 56 3.85 0.08 4 4 0.61 0.37 2.8 2.2 5 215.8
x2.31 56 3.77 0.10 4 4 0.71 0.51 4 1 5 211
x2.32 56 3.88 0.10 4 4 0.74 0.55 3 2 5 217
x2.33 56 3.98 0.09 4 4 0.65 0.42 2 3 5 223
x2.34 56 3.88 0.10 4 4 0.72 0.51 3 2 5 217
x2.35 56 3.77 0.11 4 4 0.81 0.65 3 2 5 211
x2.36 56 3.91 0.09 4 4 0.69 0.48 3 2 5 219
x2.3 56 3.86 0.08 4 4 0.58 0.33 2.16 2.67 4.83 216.3
x2.41 56 3.88 0.10 4 4 0.72 0.51 3 2 5 217
x2.42 56 3.86 0.10 4 4 0.72 0.52 3 2 5 216
x2.43 56 3.91 0.08 4 4 0.58 0.34 3 2 5 219
x2.44 56 4.02 0.09 4 4 0.67 0.45 3 2 5 225
x2.45 56 3.80 0.09 4 4 0.64 0.42 3 2 5 213
x2.4 56 3.89 0.08 4 4 0.57 0.33 2.2 2.6 4.8 218
y1 56 0.68 0.03 0.78 0.88 0.25 0.06 0.93 0.05 0.98 38.26
y2 56 0.60 0.04 0.62 0.93 0.31 0.09 0.94 0.02 0.96 33.52
y3 56 0.71 0.04 0.85 0.85 0.27 0.07 0.99 0.01 1 39.74
101
Lampiran 4
Uji Validitas dan Reabilitas
Validitas
Correlations
Correlations
1 .475** .866**
.008 .000
30 30 30
.475** 1 .852**
.008 .000
30 30 30
.866** .852** 1
.000 .000
30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x.11
x1.12
X1.1
x.11 x1.12 X1.1
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
Correlations
1 .710** .926**
.000 .000
30 30 30
.710** 1 .924**
.000 .000
30 30 30
.926** .924** 1
.000 .000
30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x1.21
x1.22
x1.2
x1.21 x1.22 x1.2
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
102
Correlations
Correlations
1 .690** .737** .683** .911**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.690** 1 .595** .469** .828**
.000 .001 .009 .000
30 30 30 30 30
.737** .595** 1 .765** .880**
.000 .001 .000 .000
30 30 30 30 30
.683** .469** .765** 1 .822**
.000 .009 .000 .000
30 30 30 30 30
.911** .828** .880** .822** 1
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x1.31
x1.32
x1.33
x1.34
x1.3
x1.31 x1.32 x1.33 x1.34 x1.3
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
Correlations
1 .673** .749** .795** .895**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.673** 1 .816** .689** .881**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.749** .816** 1 .732** .912**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.795** .689** .732** 1 .903**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.895** .881** .912** .903** 1
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x1.41
x1.42
x1.43
x1.44
x1.4
x1.41 x1.42 x1.43 x1.44 x1.4
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
103
Correlations
Correlations
1 .707** .853** .743** .844** .661** .905**
.000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.707** 1 .750** .668** .695** .755** .864**
.000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.853** .750** 1 .815** .788** .788** .939**
.000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.743** .668** .815** 1 .676** .821** .879**
.000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.844** .695** .788** .676** 1 .647** .871**
.000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.661** .755** .788** .821** .647** 1 .871**
.000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.905** .864** .939** .879** .871** .871** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x1.51
x1.52
x1.53
x1.54
x1.55
x1.56
x1.5
x1.51 x1.52 x1.53 x1.54 x1.55 x1.56 x1.5
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
Correlations
1 .577** .825**
.001 .000
30 30 30
.577** 1 .937**
.001 .000
30 30 30
.825** .937** 1
.000 .000
30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x1.61
x1.62
x1.6
x1.61 x1.62 x1.6
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
104
Correlations
Correlations
1 .404* .424* .817**
.027 .020 .000
30 30 30 30
.404* 1 .700** .803**
.027 .000 .000
30 30 30 30
.424* .700** 1 .824**
.020 .000 .000
30 30 30 30
.817** .803** .824** 1
.000 .000 .000
30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x1.71
x1.72
x1.73
x1.7
x1.71 x1.72 x1.73 x1.7
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
CorrelationsCorrelations
1 .705** .838** .698** .750** .894**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.705** 1 .735** .679** .705** .877**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.838** .735** 1 .847** .670** .919**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.698** .679** .847** 1 .698** .882**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.750** .705** .670** .698** 1 .859**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.894** .877** .919** .882** .859** 1
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x1.81
x1.82
x1.83
x1.84
x1.85
x1.8
x1.81 x1.82 x1.83 x1.84 x1.85 x1.8
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
105
Correlations
Correlations
1 .826** .952**
.000 .000
30 30 30
.826** 1 .959**
.000 .000
30 30 30
.952** .959** 1
.000 .000
30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x1.91
x1.92
x1.9
x1.91 x1.92 x1.9
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
Correlations
1 .764** .822** .748** .835** .727** .582** .797** .651** .859**
.000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.764** 1 .896** .824** .795** .782** .653** .864** .604** .885**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.822** .896** 1 .922** .910** .841** .744** .898** .689** .953**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.748** .824** .922** 1 .885** .816** .737** .869** .651** .918**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.835** .795** .910** .885** 1 .873** .778** .952** .821** .971**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.727** .782** .841** .816** .873** 1 .747** .915** .670** .907**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.582** .653** .744** .737** .778** .747** 1 .739** .734** .826**
.001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.797** .864** .898** .869** .952** .915** .739** 1 .739** .958**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.651** .604** .689** .651** .821** .670** .734** .739** 1 .819**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.859** .885** .953** .918** .971** .907** .826** .958** .819** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.1
x1.2
x1.3
x1.4
x1.5
x1.6
x1.7
x1.8
x1.9
total_x1
X1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1.8 x1.9 total_x1
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
106
Correlations
Correlations
1 .758** .839** .659** .935**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.758** 1 .732** .576** .878**
.000 .000 .001 .000
30 30 30 30 30
.839** .732** 1 .601** .890**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.659** .576** .601** 1 .806**
.000 .001 .000 .000
30 30 30 30 30
.935** .878** .890** .806** 1
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x2.11
x2.12
x2.13
x2.14
x2.1
x2.11 x2.12 x2.13 x2.14 x2.1
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
CorrelationsCorrelations
1 .718** .176 .823** .848** .897**
.000 .352 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.718** 1 .126 .648** .628** .782**
.000 .506 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.176 .126 1 .228 .275 .471**
.352 .506 .226 .142 .009
30 30 30 30 30 30
.823** .648** .228 1 .897** .900**
.000 .000 .226 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.848** .628** .275 .897** 1 .915**
.000 .000 .142 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.897** .782** .471** .900** .915** 1
.000 .000 .009 .000 .000
30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x2.21
x2.22
x2.23
x2.24
x2.25
x2.2
x2.21 x2.22 x2.23 x2.24 x2.25 x2.2
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
107
CorrelationsCorrelations
1 .436* .279 .306 .119 .244 .506**
.016 .135 .100 .530 .194 .004
30 30 30 30 30 30 30
.436* 1 .806** .682** .520** .705** .867**
.016 .000 .000 .003 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.279 .806** 1 .843** .696** .739** .906**
.135 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.306 .682** .843** 1 .653** .670** .861**
.100 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.119 .520** .696** .653** 1 .717** .782**
.530 .003 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.244 .705** .739** .670** .717** 1 .855**
.194 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
.506** .867** .906** .861** .782** .855** 1
.004 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x2.31
x2.32
x2.33
x2.34
x2.35
x2.36
x2.3
x2.31 x2.32 x2.33 x2.34 x2.35 x2.36 x2.3
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
CorrelationsCorrelations
1 .698** .828** .872** .703** .937**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.698** 1 .698** .626** .626** .835**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.828** .698** 1 .831** .617** .899**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.872** .626** .831** 1 .671** .915**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.703** .626** .617** .671** 1 .809**
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.937** .835** .899** .915** .809** 1
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x2.41
x2.42
x2.43
x2.44
x2.45
x2.4
x2.41 x2.42 x2.43 x2.44 x2.45 x2.4
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
108
Correlations
Correlations
1 .884** .891** .874** .957**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.884** 1 .895** .879** .958**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.891** .895** 1 .872** .957**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.874** .879** .872** 1 .948**
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
.957** .958** .957** .948** 1
.000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
x2.1
x2.2
x2.3
x2.4
tatal_x2
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 tatal_x2
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Reliability
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.968 9
Cronbach'sAlpha N of Items
109
Item Statistics
4.0000 .74278 30
3.8667 .66868 30
3.7250 .69898 30
3.8833 .69087 30
3.8553 .67637 30
3.9167 .67061 30
3.4780 .59780 30
3.9133 .61180 30
3.7667 .83803 30
X1.1
x1.2
x1.3
x1.4
x1.5
x1.6
x1.7
x1.8
x1.9
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
30.4050 24.372 .817 .967
30.5383 24.787 .854 .965
30.6800 24.001 .939 .961
30.5217 24.341 .895 .963
30.5497 24.075 .962 .960
30.4883 24.604 .881 .964
30.9270 25.787 .786 .968
30.4917 24.773 .947 .961
30.6383 23.991 .758 .971
X1.1
x1.2
x1.3
x1.4
x1.5
x1.6
x1.7
x1.8
x1.9
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
34.4050 30.918 5.56038 9
Mean Variance Std. Deviation N of Items
110
Reliability
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.846 5
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
3.90 .845 30
3.93 .785 30
3.23 .858 30
4.10 .759 30
3.97 .765 30
x2.21
x2.22
x2.23
x2.24
x2.25
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
15.23 5.909 .818 .766
15.20 6.717 .651 .815
15.90 8.162 .321 .926
15.03 6.240 .835 .767
15.17 6.144 .858 .760
x2.21
x2.22
x2.23
x2.24
x2.25
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
19.13 9.982 3.159 5
Mean Variance Std. Deviation N of Items
111
Reliability
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.878 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
3.70 .794 30
3.87 .776 30
4.03 .669 30
3.87 .681 30
3.70 .837 30
4.03 .765 30
x2.31
x2.32
x2.33
x2.34
x2.35
x2.36
Mean Std. Deviation N
112
Lampiran 5
HASIL ANALISIS PARTIAL LEART SQUARE
Structural Model Specification
PLS
Quality Criteria
Overview
AVECompositeReliability
RSquare
CronbachsAlpha
Kepuasan(X2) 0.912852 0.976689 0.28885 0.968199
Kinerja (Y) 0.781129 0.914413 0.205904 0.861894
Motivasi(X1) 0.799304 0.972766 0.968212
Communality Redundancy
Kepuasan(X2) 0.912852 0.263252
Kinerja (Y) 0.781129 0.10743
Motivasi(X1) 0.799304
Table of contents
Redundancy
redundancy
Kepuasan(X2) 0.263252
Kinerja (Y) 0.10743
Motivasi(X1)
113
Table of contents
Cronbachs Alpha
CronbachsAlpha
Kepuasan(X2) 0.968199
Kinerja (Y) 0.861894
Motivasi(X1) 0.968212
Table of contents
Latent Variable Correlations
Kepuasan(X2) Kinerja (Y)
Motivasi(X1)
Kepuasan(X2) 1
Kinerja (Y) 0.404573 1
Motivasi(X1) 0.537447 0.390722 1
Table of contents
R Square
R Square
Kepuasan(X2) 0.28885
Kinerja (Y) 0.205904
Motivasi(X1)
Table of contents
114
Cross Loadings
Kepuasan(X2) Kinerja (Y)
Motivasi(X1)
X1.1 0.477012 0.249306 0.862344
x1.2 0.513502 0.263991 0.868484
x1.3 0.498225 0.394944 0.952527
x1.4 0.457104 0.497813 0.913517
x1.5 0.536859 0.340561 0.963027
x1.6 0.57326 0.327336 0.895632
x1.7 0.33708 0.448052 0.807676
x1.8 0.539151 0.35261 0.944669
x1.9 0.334104 0.219261 0.824437
x2.1 0.953939 0.350085 0.521351
x2.2 0.961215 0.437581 0.53924
x2.3 0.955475 0.318015 0.507528
x2.4 0.951074 0.430611 0.483944
y1 0.486312 0.937255 0.384274
y2 0.274534 0.87207 0.358791
y3 0.255365 0.839305 0.276731
Table of contents
AVE
AVE
Kepuasan(X2) 0.912852
Kinerja (Y) 0.781129
Motivasi(X1) 0.799304
Table of contents
Communality
115
communality
Kepuasan(X2) 0.912852
Kinerja (Y) 0.781129
Motivasi(X1) 0.799304
Table of contents
Total Effects
Kepuasan(X2) Kinerja (Y)
Motivasi(X1)
Kepuasan(X2) 0.273614
Kinerja (Y)
Motivasi(X1) 0.537447 0.390722
Table of contents
Composite Reliability
CompositeReliability
Kepuasan(X2) 0.976689
Kinerja (Y) 0.914413
Motivasi(X1) 0.972766
Outer Loadings
Kepuasan(X2)
Kinerja(Y)
Motivasi(X1)
X1.1 0.862344
116
x1.2 0.868484
x1.3 0.952527
x1.4 0.913517
x1.5 0.963027
x1.6 0.895632
x1.7 0.807676
x1.8 0.944669
x1.9 0.824437
x2.1 0.953939
x2.2 0.961215
x2.3 0.955475
x2.4 0.951074
y1 0.937255
y2 0.87207
y3 0.839305
Table of contents
Outer Model (Weights or Loadings)
Kepuasan(X2)
Kinerja(Y)
Motivasi(X1)
X1.1 0.862344
x1.2 0.868484
x1.3 0.952527
x1.4 0.913517
x1.5 0.963027
x1.6 0.895632
x1.7 0.807676
x1.8 0.944669
x1.9 0.824437
x2.1 0.953939
x2.2 0.961215
x2.3 0.955475
x2.4 0.951074
117
y1 0.937255
y2 0.87207
y3 0.839305
Table of contents
Path Coefficients
Kepuasan(X2)
Kinerja(Y)
Motivasi(X1)
Kepuasan(X2) 0.273614
Kinerja (Y)
Motivasi (X1) 0.537447 0.243668
Table of contents
Latent Variable Scores
Kepuasan(X2)
Kinerja(Y)
Motivasi(X1)
-0.384666 -0.61556 -0.24433
-0.436309 -0.61556 0.11684
0.620587 0.275801 0.746935
0.128069 -0.28013 0.594654
-1.978829 -0.61556 -1.59522
0.219883 -0.28013 0.502253
0.185157 0.919849 0.025081
0.185157 0.919849 0.389229
0.185157 0.919849 0.203404
0.678849 0.919849 0.821815
1.171179 0.919849 1.133286
1.171179 0.942709 0.203404
0.231363 0.942709 0.144834
0.185157 0.942709 0.203404
118
0.943246 0.942709 1.050013
0.91742 0.919849 1.050013
-1.574662 -1.8567 -1.70039
1.630478 -0.10042 1.156274
-2.074166 -1.07137 -0.96171
0.185157 -0.39291 0.203404
-2.074166 -0.86886 0.203404
0.699007 1.027831 1.36898
0.206712 1.027831 0.519064
0.2997 1.027831 0.421342
0.391513 1.027831 0.726205
-0.075776 1.027831 0.312987
-2.048341 -0.61488 0.188415
0.850258 -0.61488 0.507516
0.709889 -0.61488 0.569712
0.741749 -0.61488 0.451336
1.037985 -0.61488 0.692631
-0.18311 -0.61488 0.119232
-0.436309 0.846192 -2.10218
0.661933 1.162848 1.024551
0.448956 -2.22337 0.446533
-2.423816 -2.45759 -2.41484
0.527599 -2.1132 0.736785
0.88152 -2.57029 -1.20159
-2.142503 -2.53676 -2.20774
0.185157 0.115199 0.047354
-0.205839 0.115199 -2.05262
-0.609054 0.347758 1.171613
0.185157 0.115199 -0.9125
0.185157 0.115199 0.203404
1.298859 0.115199 1.134911
1.466804 0.572666 -1.55591
0.185157 0.57145 0.203404
0.185157 0.57145 0.140068
-1.813233 0.196637 -2.20755
119
0.185157 0.57145 0.140068
-0.001994 0.57145 0.10074
0.185157 0.347758 0.203404
-2.074166 0.275801 0.675589
-0.001994 0.275801 0.140068
0.185157 0.347758 -2.04693
0.185157 0.347758 0.203404
Index Values
Results
Measurement Model (restandardised)
Kepuasan(X2)
Kinerja(Y)
Motivasi(X1)
X1.1 1.416812
x1.2 1.529587
x1.3 1.515752
x1.4 1.554498
x1.5 1.662083
x1.6 1.348185
x1.7 1.368687
x1.8 1.739014
x1.9 1.110641
x2.1 1.617321
x2.2 1.597306
x2.3 1.675099
x2.4 1.67767
y1 3.841323
y2 2.878965
y3 3.098763
120
Table of contents
Path Coefficients
Kepuasan(X2)
Kinerja(Y)
Motivasi(X1)
Kepuasan (X2) 0.183005
Kinerja (Y)
Motivasi (X1) 1.083935 0.328693
Table of contents
Measurement Model
Kepuasan(X2)
Kinerja(Y)
Motivasi(X1)
X1.1 0.106967
x1.2 0.115482
x1.3 0.114437
x1.4 0.117363
x1.5 0.125485
x1.6 0.101786
x1.7 0.103334
x1.8 0.131293
x1.9 0.083852
x2.1 0.246265
x2.2 0.243218
x2.3 0.255063
x2.4 0.255454
y1 0.391211
y2 0.293202
y3 0.315587
121
Inner Model T-Statistic
Kepuasan(X2) Kinerja (Y)
Motivasi(X1)
Kepuasan (X2) 2.267878
Kinerja (Y)
Motivasi (X1) 5.683135 1.99431
Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)
OriginalSample (O)
Sample Mean(M)
StandardDeviatio
n(STDEV)
Standard Error
(STERR)
Kepuasan (X2) ->Kinerja (Y) 0.273614 0.281096 0.120648 0.120648
Motivasi (X1) ->Kepuasan (X2) 0.537447 0.545533 0.094569 0.094569
Motivasi (X1) ->Kinerja (Y) 0.243668 0.233727 0.122182 0.122182
T Statistics(|O/STERR|)
Kepuasan (X2) ->Kinerja (Y) 2.267878
Motivasi (X1) ->Kepuasan (X2) 5.683135
Motivasi (X1) ->Kinerja (Y) 1.99431
Table of contents
122
Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values)
OriginalSample (O)
Sample Mean(M)
StandardDeviatio
n(STDEV)
Standard Error
(STERR)
X1.1 <- Motivasi (X1) 0.11248 0.111429 0.011154 0.011154
x1.2 <- Motivasi (X1) 0.120539 0.121381 0.012889 0.012889
x1.3 <- Motivasi (X1) 0.134196 0.134583 0.007187 0.007187
x1.4 <- Motivasi (X1) 0.139949 0.138584 0.010492 0.010492
x1.5 <- Motivasi (X1) 0.134042 0.134519 0.006259 0.006259
x1.6 <- Motivasi (X1) 0.138619 0.141335 0.016825 0.016825
x1.7 <- Motivasi (X1) 0.113258 0.111106 0.014442 0.014442
x1.8 <- Motivasi (X1) 0.135931 0.136938 0.01075 0.01075
x1.9 <- Motivasi (X1) 0.084328 0.083007 0.01996 0.01996
x2.1 <- Kepuasan (X2) 0.256005 0.257064 0.014897 0.014897
x2.2 <- Kepuasan (X2) 0.283322 0.28326 0.013148 0.013148
x2.3 <- Kepuasan (X2) 0.243622 0.245301 0.013017 0.013017
x2.4 <- Kepuasan (X2) 0.263575 0.262247 0.014013 0.014013
y1 <- Kinerja (Y) 0.482889 0.503954 0.084888 0.084888
y2 <- Kinerja (Y) 0.346233 0.339716 0.076146 0.076146
y3 <- Kinerja (Y) 0.292468 0.274363 0.095666 0.095666