Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru...

221
1 BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dunia ditandai oleh perkembangan yang semakin cepat di segala bidang kegiatan, begitu pula dalam kegiatan pendidikan. Globalisasi ini sangat mempengaruhi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan pendidikan bagi warga negaranya tidak henti-hentinya melakukan berbagai kegiatan dan menyediakan fasilitas pendukungnya termasuk memberlakukannya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Seperti yang disampaikan dalam penjelasan umum atas Undang-Undang No. 14 tahun 2005, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

Transcript of Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru...

Page 1: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dunia ditandai oleh perkembangan yang semakin

cepat di segala bidang kegiatan, begitu pula dalam kegiatan pendidikan.

Globalisasi ini sangat mempengaruhi terhadap perkembangan pendidikan

di Indonesia sehingga diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas.

Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan pendidikan bagi

warga negaranya tidak henti-hentinya melakukan berbagai kegiatan dan

menyediakan fasilitas pendukungnya termasuk memberlakukannya

Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Seperti yang

disampaikan dalam penjelasan umum atas Undang-Undang No. 14 tahun

2005, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun1945 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan

tujuan nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor yang sangat

menentukan.

Selanjutnya, Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa (1) Setiap warga Negara

berhak mendapat pendidikan; (2) Setiap warga negara wajib mengikuti

Page 2: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

2

pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya; (3) Pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,

yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta ahlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-

Undang; (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-

kurangnya 20 % (dua puluh persen) dari anggaran pendapatan dan

belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk

memenuhi kebutuhan penyelenggeraan pendidikan nasional; dan (5)

Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

menjunjung tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan

peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Salah satu amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 tersebut kemudian diatur lebih lanjut dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, yang memiliki visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai

pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua

warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas

sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

berubah.

Sumber daya manusia unggul merupakan persyaratan utama bagi

terwujudnya bangsa dan negara yang maju. Berapapun besar sumber

daya alam (SDA), modal sarana prasaran yang tersedia, pada akhirnya di

tangan SDM yang handal sajalah target pembangunan bangsa dan

negara dapat dicapai. Dalam perspektif berpikir seperti ini, suatu bangsa

Page 3: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

3

tak dapat mencapai kemajuan tanpa adanya suatu sistem pendidikan

yang baik.

Pendidikan adalah modal dasar untuk menciptakan SDM yang

unggul. Dunia pendidikan yang utama adalah sekolah. Sekolah

merupakan salah satu lembaga alternatif pelayanan pendidikan. Sekolah

sebagai suatu lembaga tentunya memiliki visi, misi, tujuan dan fungsi.

Untuk mengemban misi, mewujudkan visi, mencapai tujuan, dan

menjalankan fungsinya sekolah memerlukan tenaga profesional, tata kerja

organisasi dan sumber-sumber yang mendukung baik finansial maupun

non finansial.

Sekolah sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen yang

berkaitan satu sama lain serta berkontribusi pada pencapaian tujuan.

Komponen-komponen tersebut adalah siswa, kurikulum, bahan ajar, guru,

kepala sekolah, tenaga kependidikan lainnya, lingkungan, sarana,

fasilitas, proses pembelajaran dan hasil atau output. Semua komponen

tersebut harus berkembang sesuai tuntutan zaman dan perubahan

lingkungan yang terjadi di sekitarnya. Untuk berkembang tentunya harus

ada proses perubahan. Pengembangan ini hendaknya bertolak dari hal-

hal yang menyebabkan organisasi tersebut tidak dapat berfungsi dengan

sebaik yang diharapkan (Gupta & Shingi, 2001). Dalam konsepsi

pengembangan kelembagaan tercermin adanya upaya untuk

memperkenalkan perubahan cara mengorganisasikan suatu lembaga,

struktur, proses dan sistem lembaga yang bersangkutan sehingga lebih

dapat memenuhi misinya. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada

Page 4: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

4

lembaga sekolah harus meliputi seluruh komponen yang ada di

dalamnya.

Perubahan tersebut terjadi dalam struktur, proses, ketenagaan dan

sistem suatu lembaga serta proses perubahan itu sendiri, menyangkut

bagaimana sekolah sebagai lembaga diorganisasikan sehingga mampu

mengemban misinya dengan baik. Dalam proses perubahan tersebut

individu organisasi dan lembaga meningkatkan kemampuan dan

performancenya sehubungan dengan tujuan, sumber-sumber, dan

lingkungannya. Perubahan tidak akan berjalan tanpa dukungan dari

sumber daya manusia yang merupakan asset yang dapat memberikan

kontrbusi lebih dalam pencapaian tujuan organisasi.

Guru merupakan salah satu SDM yang berada di sekolah. Kinerja

guru di sekolah mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan

sekolah. Masalah kinerja menjadi sorotan berbagai pihak, kinerja

pemerintah akan dirasakan oleh masyarakat dan kinerja guru akan

dirasakan oleh siswa atau orang tua siswa. Berbagai usaha dilakukan

untuk mencapai kinerja yang baik. Perhatian pemerintah terhadap

pendidikan sudah disosialisasikan, anggaran pendidikan yang

diamanatkan Undang-Undang 20 % sudah mulai dilaksanakan. Maka

kinerja guru tentunya akan menjadi perhatian semua pihak. Guru harus

benar-benar kompeten dibidangnya dan guru juga harus mampu

mengabdi secara optimal. Kinerja guru yang optimal dipengaruhi oleh

berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bandung Barat

terdiri dari 60 sekolah negeri dan 76 sekolah swasta. Salah satu indikator

Page 5: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

5

suatu sekolah dianggap sudah berhasil adalah dengan perolehan nilai

Ujian Nasional yang tinggi dan tingkat kelulusan yang maksimal. Sekolah

yang perolehan nilai ujian nasionalnya paling tinggi dan tingkat

kelulusannya setiap tahun selalu 100 % dianggap sudah berhasil dan

akan mendapat kepercayaan masyarakat. Padahal belum tentu

keberhasilan siswa merupakan hasil kinerja guru. Seperti di SMPN 1

Cisarua yang terletak di Jalan Kolonel Masturi 312 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat, berikut dapat kita lihat hasil rata-rata nilai Ujian Nasional

(UN) dan prosentasi kelulusan dalam empat tahun terakhir.

Tabel I.I. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional dan Kelulusan

No Mata Pelajaran 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010

1 B. Indonesia 7,46 6,90 6,25 7,43

2 B Inggris 6,46 6,41 6,39 7,27

3 Matematika 6,07 6,31 6,20 7,46

4 IPA - 7,07 6,13 6,95

Rata-rata 6,66 6,67 6,24 7,28

% Lulusan 100% 100% 99% 100%

Sumber : Dokumen SMPN 1 Cisarua

Pada tabel rata-rata nilai UN dan kelulusan di atas terlihat

peningkatan prestasi siswa belum optimal walaupun pada rata-rata nilai

UN terakhir ada sedikit peningkatan. Apakah keberhasilan siswa

merupakan prestasi kinerja guru? Tentunya perlu ada penelitian untuk

membuktikan asumsi tersebut.

Keberhasilan prestasi sekolah ditentukan oleh berbagai faktor,

diantaranya kepemimpinan kepala sekolah. AlanTucker dalam Syafarudin

(2002 : 49) mengemukakan bahwa : “kepemimpinan sebagai kemampuan

mempengaruhi atau mendorong seseorang atau sekelompok orang agar

Page 6: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

6

bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan tertentu atau sasaran

dalam situasi tertentu”. Tabrani Rusyan (2000) mengungkapkan bahwa :

kepemimpinan kepala sekolah memberikan motivasi kerja bagi

peningkatan produktivitas kerja guru dan hasil belajar siswa. Menurut

Mulyasa (2009 : 98) Kepala sekolah sedikitnya mempunyai peran dan

fungsi sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader,

Inovator dan Motivator (EMASLIM).

Kepala sekolah sebagai pimpinan harus mampu memberikan

petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan,

membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Wahjosumijo

(2002 : 10) mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus

memiliki karakter yang khusus yang mencakup kepribadian, keahlian

dasar, pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan

administrasi dan pengawasan.

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai

pimpinan dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap

kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan,

dan kemampuan berkomunikasi.

Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam

sifat-sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani

mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil,

(7) teladan.

Implementasi kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah

terwujud dalam pelaksanaan tugas-tugasnya antara lain menyusun

perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan,

Page 7: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

7

mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan

evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, mengadakan

rapat, mengambil keputusan, mengatur pembelajaran dan mengadakan

hubungan masyarakat. Selain itu tugas menyelenggarakan administrasi

antara lain menyusun perencaan, pengorganisasian, pengarahan

keuangan, penyusunan kurikulum, penanganan kesiswaan, sarana

prasarana, kepegawaian, dan lain-lain.

Melihat tugas kepala sekolah yang begitu banyak, maka seorang

kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajerial. Jika tidak, maka

tidak akan dapat mengelola sekolah dan suasana sekolah menjadi tidak

kondusif.

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru

menurut Uben dan Hughes berupa penciptaan iklim sekolah yang dapat

memacu atau menghambat efektifitas kerja guru. Sebagai pemimpin suatu

instansi pendidikan, kepala sekolah harus menjadi motor penggerak bagi

berjalannya proses pendidikan.

Kepala sekolah selalu berupaya mencurahkan kemampuannya

dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan. Kemampuan yang

harus dimiliki seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah adalah

memiliki kepribadian yang menjadi teladan bagi bawahannya, kemampuan

memotivasi, pengambilan keputusan, komunikasi dan pendelegasian

wewenang.

Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Cisarua dipandang

sudah dilaksanakan dengan baik. Dugaan tersebut didukung oleh data

Page 8: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

8

jadwal pembinaan/pengarahan dan supervisi yang dilaksanakan secara

intensif seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2 Kegiatan Pembinaan dan Supervisi Kepala Sekolah

No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

1. Rapat dinas pembinaan Guru dan tenaga kependidikan

Setiap bulan sekali

2. Rapat evaluasi program dan kegiatan KBM

Setiap bulan sekali

3. Rapat tim pengembang SSN Setiap triwulan

Lihat situasi kondisi

4. Pemerikasaan administrasi guru

Setiap awal semester

5. Supervisi kelas Setiap semester

Sudah terjadwal untuk setiap guru

6. Pembinaan siswa melalui upacara

Setiap senin awal bulan

Sumber : Dokumen SMPN 1 Cisarua

Jika dilihat dari tabel jadwal pembinaan dan pengawasan di atas,

kemajuan kinerja guru seharusnya meningkat lebih baik. Untuk

mengetahui hal tersebut tentunya memerlukan penelitian yang lebih

mendalam.

Faktor lain yang dapat meningkatkan kinerja guru adalah motivasi

kerja. Seorang guru dapat bekerja secara professional jika pada dirinya

terdapat motivasi yang tinggi. Pegawai/guru yang memiliki motivasi yang

tinggi biasanya akan melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat

dan energik, karena ada motif-motif atau tujuan tertentu yang

melatarbelakangi tindakan tersebut. Motif itulah sebagai faktor pendorong

yang memberi kekuatan kepadanya, sehingga ia mau dan rela bekerja

keras. Hal itu dibuktikan berdasarkan hasil penelitian McCleland (1961),

Edward Murray (1957), Miller dan Gordon W (1967) yang dikutip

Page 9: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

9

Mangkunegara (2005), menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif

antara motivasi berprestasi dengan pencapaian kinerja/prestasi kerja.

Artinya pimpinan, manajer dan pegawai yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi akan mencapai kinerja yang tinggi, dan sebaliknya

mereka yang kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi kerjanya

rendah.

Berkaitan dengan pencapaian prestasi kerja guru SMPN 1 Cisarua,

berikut dapat kita lihat tabel prestasi guru dalam empat tahun terakhir:

Tabel 1.3 Prestasi Guru dalam Perlombaan

Perolehan 1 s/d 3 dlm

Kejuaraan3 th terakhir

No

Jenis Lomba Tingkat Jumlah Guru

1. Lomba PTK Nasional -Provinsi -Kota/Kab -

2. Lomba karya tulis inovasi Nasional -Pembelajaran Provinsi -

Kota/Kab -3. Lomba guru berprestasi Nasional -

Provinsi -Kota/Kab -

4 Lomba keberhasilan guru Nasional -

dalam mengajar Provinsi -Kota/Kab -

5 Lomba lainnya Nasional -Provinsi -Kota/Kab -

Sumber : Dokumen SMPN 1 Cisarua.

Terlihat dari tabel di atas bahwa masih belum ada hasil prestasi

kerja guru SMPN 1 Cisarua dalam satu lombapun. Hal ini diduga salah

Page 10: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

10

satu faktornya adalah rendahnya motivasi guru baik dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya maupun motivasi berprestasi.

Pada sisi lain faktor disiplin dapat pula meningkatkan kinerja guru.

Simamora (2006 : 610) menyatakan bahwa :

“Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam suatu organisasi”.

Keith Davis (2003 : 129) menyatakan disiplin kerja sebagai

pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman

dipandang erat keterkaitannya dengan kinerja. Pernyataan tersebut

didukung oleh pendapat Malthis dan Jackson bahwa disiplin kerja

berkaitan erat dengan perilaku karyawan dan berpengaruh terhadap

kinerja. Kepemimpinan kepala sekolah adalah motivator bagi kepatuhan

diri pada disiplin kerja para guru. Walaupun disiplin ini hanya merupakan

salah satu bagian dari ciri kinerja guru dan berkaitan dengan prosentasi

kehadiran, ketidakpatuhan pada aturan, menurunnya produktivitas kerja

dan apatis, tetapi ternyata hal ini membawa dampak yang sangat besar

terutama pada sistem pendidikan kita yang masih memerlukan

keberadaan guru secara dominan dalam proses pembelajaran. Pada

tahap inilah kepemimpinan kepala sekolah dituntut untuk mampu

memimpin atau mengelola sekolah, juga dituntut untuk mampu

menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan kerja (climate-maker)

sehingga dapat mencegah timbulnya desintegrasi dan mampu

memberikan dorongan agar semua komponen yang ada di sekolah

bersatu mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Page 11: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

11

Dalam kasus pada SMPN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat

yang sedang berusaha mencapai status Sekolah Standar Nasional (SSN)

masih banyak hal yang harus ditingkatkan, baik dari kinerja guru,

kedisiplinan, motivasi kerja, sampai gaya kepemimpinan kepala sekolah.

Fakta menunjukkan tingkat kedisiplinan guru di SMPN 1 Cisarua masih

rendah. Hal ini dapat dilihat dari absensi (kehadiran/ketidakhadiran) dari

guru. Tabel berikut ini data ketidakhadiran guru SMPN 1Cisarua dalam

kurun waktu semester terakhir.

Tabel 1.4 Prosentasi Ketidakhadiran Guru

N

o

Ket Bulan Rata-

Juli Agust Sept Okt Nop Des rata

1 Hari kerja

Efektif

18 22 12 26 26 4

2 Jumlah guru

tidak hadir

4,6% 5,21% 4,1% 7,89

%

7,92% 5,57% 5,88%

Sumber : Sie Kurikulum SMPN 1 Cisarua.

Jika kita memperhatikan tabel di atas, ketidakhadiran dalam setiap

bulannya hanya di bawah 10 % sekilas tampaknya bukan masalah besar.

Tetapi sesungguhnya dalam sistem pendidikan kita saat ini, hal itu dapat

membawa pengaruh buruk, siswa jadi terlantar karena gurunya absen.

Apalagi kalau ditambah dengan prilaku guru yang hadir di sekolah karena

malas atau kurang tanggung jawab kadang tidak hadir di kelas. Proses

pembelajaran jadi terhambat sehingga para siswa tidak mendapat ilmu

secara optimal.

Pada tahap inilah peran kepemimpinan kepala sekolah diperlukan.

Kepala sekolah harus bertindak tegas terhadap pelanggaran yang terjadi,

Page 12: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

12

agar semua komponen yang ada dalam sekolah memberikan pelayanan

yang optimal kepada para siswa.

Sehubungan dengan uraian di atas maka masalah faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja guru perlu dibuktikan dengan mengadakan

penelitian. Oleh karena itu, penulis membuat judul penelitian “ Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja

terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat “.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-

masalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mempengaruhi kinerja guru

perlu ditingkatkan.

2. Motivasi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar belum

optimal.

3. Motivasi guru untuk berprestasi masih rendah.

4. Komunikasi personal belum terjalin dengan baik.

5. Disiplin kerja guru masih rendah.

6. Kinerja guru masih belum optimal.

7. Program diklat untuk pengembangan kompetensi guru frekuensinya

masih kurang.

8. Budaya kerja belum tercipta dengan baik.

9. Konflik organisasi belum teratasi dengan baik.

10.Reward dan punishment belum berjalan efektif.

11.Kompetensi guru belum dikuasai menyeluruh.

12.Kesadaran diri akan tugas masih lemah.

Page 13: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

13

13.Komitmen pencapaian kinerja guru di SMPN 1 Cisarua masih

rendah.

14.Tingkat kepuasan kerja guru masih rendah.

15.Sarana prasarana yang tersedia di sekolah belum dimanfaatkan

secara maksimal.

1.3 Pembatasan Masalah

Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan

sangatlah kompleks. Salah satunya adalah masalah manajemen sumber

daya manusia. Permasalahan-permasalahan perlu mendapat tanggapan

dan solusi. Dalam tesis ini penulis hanya membatasi masalah pada skup

kecil yaitu mengenai kinerja guru yang ada di SMP tepatnya di SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Ada banyak faktor yang

mempengaruhi kinerja guru di SMP diantaranya kompetensi, kompensasi,

kepuasan kerja, lingkungan kerja, budaya kerja, kepemimpinan, disiplin

dan motivasi kerja. Namun dalam penelitian ini penulis membatasi

masalah kinerja guru SMP yang dipengaruhi oleh kepemimpinan, motivasi

dan disiplin kerja.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

2. Bagaimana gambaran motivasi kerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

Page 14: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

14

3. Bagaimana gambaran disiplin kerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

4. Bagaimana gambaran kinerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Barat.

5. Berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

6. Berapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di

SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

7. Berapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

8. Berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi

kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1

Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengumpulkan data, mengolah dan

menginterpretasikan untuk dijadikan sebagai karya tulis berupa tesis,

sebagai syarat memperoleh gelar Megister Manajemen (MM) di STIE

Pasundan Bandung.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

2. Mengetahui gambaran motivasi kerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

3. Mengetahui gambaran disiplin kerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

Page 15: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

15

4. Mengetahui gambaran kinerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

5. Mengetahui berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat.

6. Mengetahui berapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

7. Mengetahui berapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

8. Mengetahui berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

1.6 Kegunaan Penelitian

Peneliti berharap hasil penelitian ini berguna baik secara teoritis

maupun praktis.

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan

pengembangan keilmuan untuk peneliti selanjutnya, terutama

yang berhubungan dengan peningkatan kinerja guru di sekolah.

b. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi para

guru, praktisi pendidikan, dan pengambil kebijakan khususnya

kebijakan yang berkenaan dengan upaya meningkatkan kinerja

guru di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

Page 16: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Tinjauan Umum tentang Sumber Daya Manusia

Manajemen merupakan proses untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen bisa sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang logis dan

sistematis juga sebagai suatu kreativitas pribadi yang disertai suatu

keterampilan.

Sadili Samsudin dalam bukunya Manajemen Sumber Daya

Manusia (2006 : 18) mengutip pendapat G.R. Terry dalam Principless of

Manajemen memberikan pengertian sebagai berikut :

“Management is a distict process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”“Manajemen adalah suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya”.Menurut Mary Parker Follet dalam bukunya menyatakan bahwa manajemen adalah seni mencapai sesuatu melalui orang lain (manajement is the art of getting things done thourh the other)

Dari definisi manajemen di atas maka dapat diketahui bahwa ada

dua istilah yang diberikan para ahli mengenai istilah manajemen yaitu

sebagai seni yang merupakan kreativitas pribadi yang disertai suatu

keterampilan dan ada pula yang memberikan definisi manajemen sebagai

Page 17: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

17

suatu ilmu yang merupakan kumpulan pengetahuan yang logis dan

sistematis. Maka suatu organisasi untuk mencapai tujuannya tidak akan

terlepas dari aktivitas manajemen. Manajemen menginginkan tujuan

organisasi tercapai dengan efisien dan efektif.

Adapun fungsi manajemen diantaranya :

1. Perencanaan (Planning) adalah kegiatan menetapkan tujuan

organisasi dan memilih cara terbaik untuk mencapai tujuan

tersebut.

2. Pengorganisasian (Organizing dan Staffing) adalah kegiatan

mengkoordinir sumber daya, tugas, dan otoritas diantara anggota

organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan

efektif.

3. Pengarahan (Leading) adalah membuat bagaimana orang-orang

tersebut bekerja untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.

4. Pengendalian (Controlling) bertujuan untuk melihat apakah

organisasi berjalan sesuai rencana.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu

bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi : perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat

dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun

kepegawaian. Karena sumber daya manusia mempunyai peranan penting

dalam mencapai tujuan perusahaan, maka pengalaman dan hasil

penelitian bidang SDM dikumpulkan secara sistematis selanjutnya disebut

dengan manajemen sumber daya manusia. Menurut Veithzal Rivai

(2008:1) istilah manajemen mempunyai arti sebagai kumpulan

Page 18: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

18

pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola)

sumber daya manusia. Dengan manajemen maka pemanfaatan sumber

daya yang ada dapat lebih optimal guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, permasalahan yang

dihadapi oleh manajemen semakin kompleks seiring dengan

perkembangan teknologi di era globalisasi ini. Pada masa kini persoalan

manajemen tidak hanya terdapat pada bahan mentah atau bahan baku

akan tetapi juga menyangkut prilaku karyawan atau sumber daya

manusia. Seperti sumber daya lainnya, sumber daya manusia merupakan

masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran

(output). Sumber daya manusia merupakan asset bagi perusahaan yang

apabila dimanage akan menghasilkan output kinerja bagi perusahaan

yang tentunya akan menguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya

manusia yang belum mempunyai keahlian dan keterampilan yang

dibutuhkan perusahaan apabila dilatih, diberikan pengalaman dan

diberikan motivasi untuk berkembang maka akan menjadi asset yang

sangat menguntungkan bagi perusahaan. Pengelolaan sumber daya

manusia inilah yang disebut dengan manajemen sumber daya manusia.

Dengan kata lain manajemen sumber daya manusia adalah

mengembangkan pegawai dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

individu maupun organisasi.

Sedarmayanti (2007 : 13) mengatakan bahwa: “Manajemen

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kebijakan dan praktik menentukan

aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen,

Page 19: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

19

termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan

penilaian”. Menjadi tugas utama manajemen sumber daya manusia yaitu

mengelola pegawai se-efisien dan se-efektif mungkin agar diperoleh

pegawai yang produktif dan dapat memberikan keuntungan yang

maksimal bagi perusahaan. Secara khusus Sedarmayanti (2007 : 13)

mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia bertujuan

untuk :

1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan

pegawai cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi

seperti yang diperlukan.

2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada

manusia kontribusi, kemampuan dan kecakapan mereka.

3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi

prosedur perekrutan dan seleksi yang teliti, sistem kompensasi dan

insentif yang tergantung pada kinerja, pengembangan manajemen

serta aktifitas pelatihan yang terkait “kebutuhan bisnis”.

4. Mengembangkan praktek manajemen dengan komitmen tinggi

yang menyadari bahwa karyawan adalah pihakterkait dalam

organisasi Yang bernilai membantu dan membentuk

pengembangan iklim kerjasama dan kepercayaan bersama.

5. Menciptakan iklim, dimana hubungan yang produktif dan harmonis

dapat dipertahankan melalui asosiasi antara manajemen dengan

karyawan.

6. Mengembangkan iklim lingkungan dimana kerjasama tim dan

fleksibilitas dapat berkembang.

Page 20: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

20

7. Membantu organisasi menyeimbangkan dan mengadaptasikan

kebutuhan pihak terkait (pemilik, lembaga atau wakil pemerintah,

manajemen, karyawan, pelanggan, pemasok dan masyarakat luas).

8. Memastikan bahwa orang dinilai atau dihargai berdasarkan apa

yang mereka lakukan dan mereka capai.

9. Mengelola karyawan yang beragam, memperhitungkan perbedaan

individu dan kelompok dalam kebutuhan penempatan, gaya kerja

dan aspirasi.

10.Memastikan bahwa kesamaan tersedia untuk semua.

11.Mengadopsi pendekatan etis untuk mengelola karyawan yang

didasarkan pada perhatian untuk karyawan, keadilan dan

transportasi.

12.Mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraan fisik dan mental

karyawan.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas manajemen sumber

daya manusia harus malaksanakan beberapa kelompok aktivitas yang

semuanya saling berhubungan dan terkait, seperti yang terjadi dalam

konteks organisasi meliputi : perencanaan sumber daya manusia,

kompensasi dan tunjangan kesehatan, keselamatan dan keamanan,

hubungan karyawan dan buruh. Namun di era globalisasi dimana

teknologi membuat dunia seolah tanpa batas maka lingkungan eksternal

menjadi bagian penting yang harus menjadi pertimbangan bagi semua

pimpinan dalam melaksanakan aktivitas sumber daya manusia

diantaranya : hukum,politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi. Hal ini

Page 21: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

21

dikarenakan lingkungan eksternal seolah menjadi bagian tak terpisahkan

dari organisasi itu sendiri.

2.1.2 Kepemimpinan

Konsep tentang kepemimpinan dalam dunia pendidikan tidak bisa

terlepas dari konsep kepemimpinan secara umum. Konsep kepemimpinan

secara umum sering dipersamakan dengan manajemen, padahal dua hal

tersebut memiliki perbedaan yang cukup berarti.

Dalam buku kepemimpinan karangan Miftah Toha (2006 : 5)

mengartikan bahwa : “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk

mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan

organisasi.”

Pengertian di atas didukung oleh pendapat Stephen P. Robbins

dalam buku Manajement, Seven edition yang dialih bahasa oleh T.

Hermaya (2005 : 128) memberikan arti kepemimpinan sebagai berikut :

“Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kelompok menuju

tercapainya sasaran”. Sedangkan menurut AlanTucker dalam Syafarudin

(2002 : 49) mengemukakan bahwa : “kepemimpinan sebagai kemampuan

mempengaruhi atau mendorong seseorang atau sekelompok orang agar

bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan tertentu atau sasaran

dalam situasi tertentu”. Hal ini memberikan suatu perspektif bahwa

seorang manajer dapat berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan

dia mampu mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan

tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus menyandang

jabatan manajer.

Page 22: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

22

Menurut Andrew J. Dubrin dalam Buku The Complete Ideal’s

Guides to Leadership 2nd Edition yang dialih bahasa oleh Tri Wibowo BS

(2006 : 4) arti kepemimpinan yang sesungguhnya dapat dijelaskan

dengan banyak cara. Berikut ini adalah beberapa definisinya :

1. Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan.

2. Kepemimpinan adalah cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah

3. Kepemimpinan adalah tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespon dan menimbulkan perubahan positif.

4. Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

5. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional tercapai.

Kepemimpinan sebenarnya dapat berlangsung dimana saja, karena

kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk

melakukan sesuatu dalam rangka mencapai maksud tertentu.

Berdasarkan definisi kepemimpinan yang berbeda terkandung kesamaan

arti yang bersifat umum.

Seorang pemimpin merupakan orang yang memberikan inspirasi,

membujuk, mempengaruhi dan memotivasi orang lain. Untuk

membedakan pemimpin dari non-pemimpin dapat dilakukan dengan

menggunakan pendekatan teori perilaku.

Menurut Stephen P Robbins dalam buku Management, Seven

Edition yang dialih bahasa oleh T. Hermaya (2005 : 129) menyatakan

bahwa : “Teori prilaku adalah teori-teori kepemimpinan yang mengenali

perilaku yang membedakan pemimpin yang efektif dari yang tidak efektif”.

Teori perilaku ini tidak hanya memberikan jawaban yang lebih pasti

Page 23: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

23

tentang sifat kepemimpinan, tetapi juga mempunyai implikasi nyata yang

cukup berbeda dari pendekatan ciri.

Selanjutnya Stephen P Robbins dalam buku yang sama

mengemukakan bahwa terdapat enam ciri yang berkaitan dengan

kepemimpinan yaitu :

1. Dorongan. Pemimpin menunjukkan tingkat usaha yang tinggi.2. Kehendak untuk memimpin. Pemimpin mempunyai kehendak yang

kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain.3. Kejujuran dan integritas. Pemimpin membangun hubungan saling

mempercayai antara mereka sendiri dan pengikutnya dengan menjadi jujur dan tidak menipu.

4. Kepercayaan diri. Para pengikut melihat pemimpinnya tidak ragu akan dirinya.

5. Kecerdasan. Pemimpin haruslah cukup cerdas untuk mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan banyak informasi, dan mereka perlu mampu untuk menciptakan visi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang tepat.

6. Pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan. Pemimpin yang efektif mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang perusahaan, industry dan hal-hal teknis.

Menurut Thoha dalam buku Kepemimpinan dalam Manajemen

(2006 : 31) terdapat beberapa teori kepemimpinan diantaranya :

1. Teori Sifat (Trait Theory)

Ada empat sifat yang berpengaruh terhadap keberhasilan

kepemimpinan, yaitu : kecerdasan, kedewasaan dan kekuasaan

hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan berprestasi, sikap-

sikap hubungan kemanusiaan.

2. Teori Kelompok

Teori ini beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuan-

tujuannya, harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara

pemimpin dan pengikut-pengikutnya.

3. Teori Situasional

Page 24: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

24

Teori ini mengemukakan bahwa kepemimpinan dipengaruhi situasi-

situasi yang ada di sekitarnya.

4. Teori Jalan Kecil – Tujuan

Teori ini menggunakan kerangka teori motivasi. Mereka

beranggapan bahwa perilaku pemimpin akan bisa menjadi faktor

motivasi terhadap bawahan, jika perilaku itu dapat memuaskan.

5. Teori Social Learning

Merupakan suatu teori yang dapat memberikan suatu model yang

menjamin kelangsungan, interaksi timbale balik antara pemimpin

lingkungan dan perilakunya sendiri.

Penjelasan teori kepemimpinan ini melahirkan suatu tinjauan

bahwa untuk memimpin seseorang harus memiliki gaya kepemimpinan.

Menurut Robbins dalam buku Management Seven Edition yang

dialih bahasa oleh T Hermaya (2005 : 130) ada beberapa gaya atau Style

kepemimpinan yang banyak mempengaruhi keberhasilan seorang

pemimpin dalam mempengaruhi perilaku pengikut-pengikutnya,

diantaranya :

1. Pada Periode Pertama

- Gaya Otokratis : Pemimpin yang cenderung memusatkan

wewenang, mendiktekan metode kerja, membuat keputusan

unilateral, dan membatasi partisipasi karyawan.

- Gaya Demokratis : Pemimpin yang cenderung melibatkan

karyawan dalam mengambil keputusan, mendelegasikan

wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode

Page 25: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

25

dan sasaran kerja dan menggunakan umpan balik sebagai

peluang untuk melatih karyawan.

- Gaya Laissez-Faire : Pemimpin yang umumnya memberikan

kelompok kebebasan penuh untuk membuat keputusan dan

menyelesaikan pekerjaan dengan cara apa saja yang dianggap

sesuai.

2. Pendapat para Ahli

- Gaya Kepemimpinan Kontinum

Terdapat dua bidang pengaruh yang eksterm antara pengaruh

pemimpin dan kebebasan bawahan.

- Gaya Managerial Grid

Dimana manajer berhubungan dengan dua hal yaitu produksi

dan orang-orang.

- Tiga Dimensi dari Reddin

Merupakan gaya penyempurnaan dari manajerial grid dengan

menambahkan efektivitas dalam modelnya.

- Empat Sistem Manajemen dari Likert

Dimana pemimpin dapat berhasil jika bergaya participative

management, yaitu jika berorientasi pada bawahan dan

mendasarkan pada komunikasi.

Berdasarkan beberapa pembahasan tentang teori kepemimpinan

tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah

kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang lain

untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan

dalam mencapai tujuan bersama.

Page 26: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

26

2.1.3. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Sejalan dengan uraian kepemimpinan di atas kepemimpinan dalam

organisasi sekolah secara umum sama. Kepala Sekolah adalah pemimpin

sekaligus manajer yang harus mengatur, memberi perintah sekaligus

mengayomi bawahannya yaitu para guru dan menyelesaikan masalah-

masalah yang timbul.

Wahjosumidjo (2002 : 83) mengartikan bahwa : “Kepala sekolah

adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin

suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau

tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan

murid yang menerima pelajaran.”

Sementara Rahman dkk (2006 : 106) mengungkapkan bahwa

“Kepala sekolah adalah seorang guru (Jabatan fungsional) yang diangkat

untuk menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di sekolah.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk

memimpin dan memanaj segala sumber daya yang ada pada suatu

sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai

tujuan bersama.

Berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah A. Tabrani

Rusyan (2000) menyatakan bahwa :

Kepemimpinan kepala sekolah memberikan motivasi kerja bagi peningkatan produktivitas kerja guru dan hasil belajar siswa. Kepemimpinan kepala sekolah harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karena tanggung jawab kepala sekolah

Page 27: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

27

sangat penting dan menentukan tinggi rendahnya hasil belajar para siswa, juga produktivitas dan semangat kerja guru tergantung kepala sekolah dalam arti sampai sejauh mana kepala sekolah mampu menciptakan kegairahan kerja dan sejauh mana kepala sekolah mampu mendorong bawahannya untuk bekerja sesuai dengan kebijaksanaan dan program yang telah digariskan sehingga produktivitas kerja guru tinggi dan hasil belajar siswa meningkat.”

Sebenarnya dalam mencapai tujuan bersama, pemimpin dan

anggotanya mempunyai ketergantungan satu dengan yang lainnya. Setiap

anggota organisasi mempunyai hak untuk memberikan sumbangan demi

tercapainya tujuan organisasi. Oleh sebab itu, perlu adanya kebersamaan.

Rasa kebersamaan dan rasa memiliki pada diri setiap anggota mampu

menimbulkan suasana organisasi yang baik.

Menurut Supriadi dalam bukunya (editor) Sejarah Pendidikan

Teknik dan Kejuruan di Indonesia (2002 : 268). Ada tujuh indikator

keberhasilan seorang kepala sekolah, yaitu :

1. Kepala Sekolah sebagai Manajer.

2. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin

3. Kepala Sekolah sebagai Wirausaha

4. Kepala Sekolah sebagai Pencipta Iklim Kerja

5. Kepala Sekolah sebagai Pendidik

6. Kepala Sekolah sebagai Administrator

7. Kepala Sekolah sebagai Penyelia

Supriadi juga mengatakan bahwa kepemimpinan adalah

kepribadian dan integritas serta kemampuan untuk meyakinkan dan

mengarahkan orang lain, untuk mencapai tujuan sesuai dengan sasaran.

Hal tersebut di atas meliputi kepribadian, kemampuan memotivasi,

pengambilan keputusan, komunikasi dan pendelegasian wewenang.

Page 28: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

28

Sedangkan menurut Mulyasa (2009 : 90) :

“Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap.”

Pendapat tersebut di atas mengandung arti bahwa kepala sekolah dituntut

untuk mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang

memadai agar mampu mengambil inisiatif untuk meningkatkan mutu

sekolah.

Kepemimpinan khususnya di lembaga pendidikan memiliki ukuran

atau standar pekerjaan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah selaku

pimpinan tertinggi. Menurut Mulyasa (2009 : 98) disampaikan bahwa

seorang kepala sekolah harus melakukan perannya sebagai pimpinan

dengan menjalankan fungsi :

a. Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

b. Kepala sekolah sebagai manajer

c. Kepala sekolah sebagai administrator

d. Kepala sekolah sebagai supervisor

e. Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)

f. Kepala sekolah sebagai inovator

g. Kepala sekolah sebagai motivator

Kepala sekolah yang mampu menjalankan fungsi-fungsi di atas

dengan baik dapat dikatakan kepala sekolah memiliki kemampuan

memimpin yang baik.

Jadi, dengan demikian jelas bahwa kepala sekolah sebagai

pemimpin agar berhasil harus menjalankan sekurang-kurangya tujuh

fungsi di atas selain juga memiliki kriteria lain seperti latar belakang

Page 29: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

29

pendidikan dan pengalamannya. Kepala sekolah selain mampu untuk

memimpin, mengelola sekolah juga dituntut mampu menciptakan suasana

yang kondusif di lingkungan kerja sehingga dapat memotivasi guru dalam

bekerja dan dapat mencegah timbulnya disintegrasi atau perpecahan

dalam organisasi.

2.1.4 Motivasi Kerja

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai yang mempengaruhi

individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.

Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan

kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai

tujuan. Veithzal (2005 : 455 ). Beliau juga mengemukakan : “Dua hal yang

dianggap sebagai dorongan individu yaitu arah prilaku (kerja untuk

mencapai tujuan) dan kekuatan prilaku (seberapa kuat usaha individu

dalam bekerja)”.

Beberapa ahli mengemukakan teori motivasi diantaranya :

a. Teori Kebutuhan dari Maslow (Hierarchy of Need Theory)

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan

atau pertentangan yang dialami antara kenyataan dengan dorongan

yang ada dalam diri. Apabila kebutuhan pegawai tidak terpenuhi maka

pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya jika

kebutuhannya terpenuhi maka pegawai akan memperlihatkan perilaku

yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puas.

Page 30: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

30

Menurut Abraham Maslow mengemukakan bahwa hirarki

kebutuhan manusia adalah :

1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs) yaitu kebutuhan yang

diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang,

seperti makan, minum, udara, perumahan dan lainnya. Dalam

organisasi kebutuhan-kebutuhan ini dapat berupa uang, hiburan,

program pension, lingkungan kerja yang nyaman.

2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan (safety and security need)

yaitu kebutuhan keamanan dari ancaman yakni merasa aman dari

ancaman kecelakaan dalam melakukan pekerjaan. Dalam

organisasi kebutuhan ini dapat berupa keamanan kerja, senioritas,

program pemberhentian kerja, uang pesangon.

3. Kebutuhan rasa memiliki (social need) yaitu kebutuhan akan

teman, cinta dan memiliki. Sosial need di dalam organisasi dapat

berupa keompok kerja (team work) baik secara formal maupun

informal.

4. Kebutuhan akan harga diri (esteem need or status needs) yaitu

kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan

prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungan. Dalam

organisasi kebutuhan ini dapat berupa reputasi diri, gelar dsb.

5. Kebutuhan akan perwujudan diri (self actualization) adalah

kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunaka kecakapan,

kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai

prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit

dicapai orang lain.

Page 31: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

31

Selanjutnya, Abraham Maslow berpendapat bahwa orang

dewasa (pegawa bawahan) secara normal harus terpenuhi minimal

85% kebutuhan fisiologi, 70% kebutuhan rasa aman, 50% kebutuhan

sosial, 40% kebutuhan penghargaan, dan 15% kebutuhan aktualisasi

diri, keluarga, dan bisa menjadi penyebab terjadinya konflik kerja.

Dengan demikian, jika kebutuhan pegawai tidak terpenuhi,

pemimpin akan mengalami kesulitan dalam memotivasi pegawai.

b. Teori Motivasi Dua Faktor dari Herzberg (the two Factors Theory)

Frederick Herzberg, Bernard Mausner dan Barbara

Snyderman mengadakan studi tentang motivasi kerja karyawan

industri. Berdasarkan studi tersebut, Herzberg dan kawan-kawan

merumuskan teori motivasi yang disebut dengan Teori Dua Faktor.

Teori ini dikenal juga dengan teori Motivator – Hygienes. Tim peneliti

ini mengadakan penelitian terhadap 203 akuntan dan insinyur. Teknik

pengumpulan data adalah wawancara dan interviu.

Atas dasar hasil penelitiannya, Herzberg memisahkan dua

kategori pekerjaan, yaitu :

1. Faktor “Motivasional”

Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal

yang mendorong berprestasi yang sifatnya instrinsik yang berarti

bersumber dalam diri seseorang.

2. Faktor “Hygiene”

Yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah

faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari

Page 32: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

32

luar diri yang turut menentukan prilaku seseorang dalam

kehidupannya.

Herzberg berpendapat bahwa baik faktor motivasional yang

bersifat intrinsik maupun faktor pemeliharaan yang bersifat ekstrinsik

dapat mempengaruhi seseorang dalam bekerja. Termasuk faktor

motivasional yang bersifat intrinsik adalah prestasi yang dicapai,

pengakuan, dunia kerja, tanggung jawab dan kemajuan. Termasuk ke

dalam faktor pemeliharaan yang bersifat ekstrinsik adalah hubungan

interpersonal antara atasan dan bawahan, teknik supervisi, kebijakan

administratif, kondisi kerja, dan kehidupan pribadi. Kedua faktor

tersebut berpengaruh besar terhadap motivasi seseorang. Meskipun

demikian bukanlah sesuatu yang mutlak dapat dikuantifikasi, karena

motivasi berhubungan dengan berbagai komponen yang sangat

kompleks.

Masalah yang dihadapi oleh guru berbeda denga apa yang

dihadapi oleh karyawan perusahaan. Guru, di samping menghadapi

permasalahan dalam berhubungan dengan siswa, juga dalam

berhubungan dengan kepala sekolah dan pejabat di atasnya. Proses

belajar mengajar dalam organisasi sekolah mempunyai masalah

tersendiri. Guru sekolah lanjutan pada umumnya berinteraksi dengan

banyak siswa setiap hari pada situasi yang hampir sama dan

terkadang bersifat pribadi, lebih-lebih guru borongan atau self-

contained classroom.

Pada umumnya guru relatif jarang berinteraksi dengan

supervisor atau pengawas. Pelaksanaan supervisi di sekolah pun

Page 33: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

33

berbeda dengan di perusahaan. Postulat teori dua factor, bahwa ada

seperangkat factor (motivator) yang menghasilkan kepuasan, dan ada

seperangkat lain (hygienes) menghasilkan ketidakpuasan. Dua hal ini

tidaklah berlawanan, melainkan merupakan dua dimensi yang berbeda

di dalam organisasi.

c. “Theory X and Theory Y” dari Douglas Mc Gregor

Douglas Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang

berbeda tentang manusia; negatif dengan tanda label X dan positif

dengan tanda label Y. setelah melakukan penyelidikan tentang

perjanjian seorang manajer dan karyawan, Mc Gregor merumuskan

asumsi-asumsi dan perilaku manusia dalam organisasi sebagai

berikut:

Teori X (negatif) merumuskan asumsi sebagai berikut :

Karyawan sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia

akan menghindari atau bermalas-malasan dalam bekerja. Semenjak

karyawan tidak suka atau tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus

diatur dan dikontrol bahkan mungkin ditakut-takuti untuk menerima

sangsi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. Karyawan

akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal

sebisa mungkin.

Kebanyakan karyawan menempatkan keamanan di atas factor lainnya

yang berhubugan erat dengan pekerjaan dan akan

menggambarkannya dengan sedikit ambisi.

Teori Y (positif) memiliki asumsi asumsi sebagai berikut :

Page 34: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

34

Karyawan dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang lumrah

dan alamiah baik tempat bermain atau beristirahat, dalam artian

berdiskusi atau sekedar teman bicara.

Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrolan diri sendiri jika

mereka melakukan komitmen yang sangat objektif.

Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif

adalah tersebar secara meluas di berbagai kalangan tidak hanya

melulu dari kalangan top manajement atau dewan direksi.

Jadi, teori Mc Gregor ini lebih memihak kepada asumsi-

asumsi Y yang positif dari perilaku sumber daya manusia dalam

organisasi. Boleh jadi, ide-ide secara partisipasi dalam mengambil

keputusan, dan tanggung jawab atau grup relasi sebagaipendekatan

untuk memotivasi karyawan dalam kepuasan kerjanya. Semua

manajer haruslah menggunakan kedua jenis motivasi tersebut.

Masalah utama dari teori ini adalah proporsi penggunaannya,

dan juga kapan kita akan menggunakannya. Para pimpinan yang lebih

percaya bahwa ketakutan akan mengakibatkan seseorang segera

bertindak, mereka akan lebih banyak menggunakan motivasi teori X

(negatif). Sebaliknya jika pimpinan percaya kesenangan akan menjadi

dorongan bekerja, ia akan banyak menggunakan motivasi yang positif.

Walaupun demikian tidak ada seorang pimpinan pun yang sama sekali

tidak pernah menggunakan motivasi negatif. Penggunaan masing-

masing jenis motivasi ini, dengan segala bentuknya haruslah

mempertimbangkan situasi dan orangnya, sebab pada hakekatnya

setiap individu adalah berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Page 35: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

35

Suatu dorongan yang mungkin efektif bagi seseorang, mungkin tidak

efektif bagi orang lain. Seseorang dengan disindir saja mungkin sudah

tahu apa yang dimaksudkan, tetapi bagi orang lain mungkin perlu

ditegur secara langsung sehingga baru tahu apa yang dimaksudkan

oleh rekan kerjanya, atau pimpinannya.

d. Teory ERG (Existence, Relatedness, Growth) dari Aldefer

Teori ERG merupakan refleksi dai tiga dasar kebutuhan, yaitu:

1. Existence needs, kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari

eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian, bernafas, gaji,

keamanan kondisi kerja, fringe benefits.

2. Relatedness needs, kebutuhan interpersonal, yaitu kepuasan

dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.

3. Growth needs, kebutuhan untuk mengembangkan dan

meningkatkan pribadi. Hal ini berhubugan dengan kemampuan dan

kecakapan pegawai.

e. Teori Insting

Teori motviasi insting timbulnya berdasarkan teori evaluasi

Charles Darwin. Beliau berpendapat bahwa tindakan yang intelligent

merupakan refleksi dari instingtif yang diwariskan. Oleh karena itu,

tidak semua tingkah laku dapat direncanakan sebelumnya dan

dikontrol oleh pikiran.

f. Teori Drive

Page 36: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

36

Konsep Drive menjadi konsep yang tersohor dalam bidang

motivasi sampai tahun1918. Woodworth menggunakan konsep

tersebut sebagai energy yang mendorong organisasi untuk melakukan

suatu tindakan. Kata Drive dijelaskan sebagai aspek motivasi dari

tubuh yang tidak seimbang misalnya, kekurangan makanan

mengakibatkan berjuang untuk memuaskan kebutuhannya agar

kembali menjadi seimbang. Motivasi didefinisikan sebagai suatu

dorongan yang membangkitkan untuk keluar dari ketidakseimbagan

atau tekanan.

Clark L. Hull berpendapat bahwa belajar terjadi sebagai akibat

dari reinforcement. Beliau berasumsi bahwa semua hadiah (reward)

pada akhirnya didasarkan atas reduksi dan drive keseimbangan (home

static drive).

Teori Hull dirumuskan secara sistematik yang merupakan hubungan

antara drive dan habit strength.

Kekuatan motivasi = Fungsi (drive x habit)

Habit strenght adalah hasil factor-faktor reinforcement sebelumnya.

Drive adalah jumlah keseluruhan ketidakseimbangan fisiologi atau

(physiological imbalance) uang disebabkan oleh kehilangan atau

kekurangan kebutuhan komoditas untuk kelangsungan hidup.

Berdasarkan perumusan teori Hull tersebut dapat disimpulkan bahwa

motivasi seorang pegawai sangat ditentukan oleh kebutuhan dalam

dirinya (drive) dan faktor kebiasaan (habit) pengalaman kerja

sebelumnya.

Page 37: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

37

g. Teori Lapangan

Teori lapangan merupakan konsep dari Kurt Lewin. Teori ini

merupakan pendekatan kognitif untuk mempelajari perilaku dan

motivasi. Teori lapangan lebih memfokuskan pada insting dan habit.

Kurt Lewin berpendapat bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari

lapangan pada momen waktu. Kurt Lewin juga percaya pada pendapat

ahli psikologi Gestalt yang mengemukakan bahwa perilaku ini

merupakan fungsi dari seorang pegawai dengan lingkungannya.

2.1.5 Disiplin Kerja

Simamora dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III

(2006 : 610) menyatakan bahwa :

“Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam suatu organisasi”.

Menurut Alma (2003 : 186) mengatakan bahwa : “Disiplin dapat

diartikan sebagai suatu sikap patuh, tingkah laku, dan perbuatan yang

sesuai dengan peraturan perusahaan baik lisan maupun tertulis”.

Singodimejo dalam Sutrisno (2009 : 85) mengatakan bahwa disiplin

adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan

mentaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya.

Sementara Sinungan (2003 ; 135) mendefinisikan disiplin sebagai :

“Sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa

berkehendak untuk mengikuti/mematuhi segala aturan/keputusan yang

telah ditetapkan”.

Page 38: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

38

Senada dengan pendapat di atas, Fathoni (2006 : 172) mengartikan

disiplin sebagai : “Kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku”. Selanjutnya

Fathoni menjelaskan bahwa : “Kedisiplinan diartikan bilamana karyawan

selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua

pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan

norma-norma sosial yang berlaku.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

adalah sikap dan perbuatan guru dalam mentaati semua pedoman dan

peraturan yang telah ditentukan untuk tercapainya tujuan organisasi.

Disiplin berkaitan erat dengan perilaku karyawan dan berpengaruh

terhadap kinerja.

Menurut Siagian dalam Sutrisno (2009 : 86), bentuk disiplin yang

baik akan tercermin pada suasana di lingkungan organisasi sekolah,

yaitu:

1. Tingginya rasa kepedulian guru terhadap pencapaian visi dan misi

sekolah.

2. Tingginya semangat, gairah kerja dan inisiatif para guru dalam

mengajar.

3. Besarnya rasa tanggung jawab guru untuk melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya.

4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solideritas yang tinggi di

kalangan guru.

5. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Page 39: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

39

Suatu asumsi bahwa pemimpin mempunyai pengaruh langsung

pada sikap kebiasaan yang dilakukan karyawan. Kebiasaan itu dampak

dari keteladanan yang dicontohkan oleh pimpinan. Oleh karena itu, jika

mengharapkan karyawan memiliki tingkat disiplin yang baik, maka

pemimpin harus memberikan kepemimpinan yang baik pula.

Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2009 : 89), faktor yang

mempengaruhi disiplin guru adalah :

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.

2. Ada tidaknya keteladanan kepala sekolah.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.

6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan.

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya

disiplin.

8. Pengembangan struktur organisasi yang sehat.

9. Adanya suatu program yang lengkap atau baik untuk memelihara

semangat dan disiplin guru.

Disiplin merupakan fungsi operatif dari Manajemen Sumber Daya

Manusia yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan semakin

tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit

bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Pada umumnya apabila

orang memikirkan tentang disiplin, yang terbayang adalah berupa

hukuman berat, padahal hukuman hanya sebagian dari seluruh persoalan

disiplin. Dengan disiplin kerja yang baik diharapkan akan terwujud

Page 40: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

40

lingkungan yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna melalui

seperangkat peraturan yang jelas dan tepat. Umumnya disiplin ini dapat

dilihat dari indikator seperti : guru datang ke tempat kerja tepat waktu ;

berpakaian rapih, sopan, memperhatikan etika cara berpakaian

sebagaimana mestinya seorang pegawai; guru mempergunakan alat-alat

dan perlengkapan sesuai ketentuan, mereka bekerja penuh semangat dan

bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan lembaga. Kebiasaan-

kebiasaan di atas akan terwujud kalau para pegawainya mempunyai

disiplin yang baik. Penanaman disiplin ini tentunya perlu diterapkan oleh

seorang pemimpin terhadap bawahannya untuk menciptakan kualitas

kerja yang baik.

Penerapan disiplin kerja di lingkungan kerja, memang awalnya

akan dirasakan berat oleh para pegawai, tetapi apabila terus menerus

diberlakukan akan menjadi kebiasaan, dan disiplin tidak akan menjadi

beban berat bagi para pegawai. Disiplin ini perlu diterapkan di lingkungan

kerja, karena seperti telah disinggung di atas bahwa disiplin tidak lahir

begitu saja, tetapi perlu adanya pembinaan-pembinaan dalam

menegakkan disiplin kerja ini.

Hal di atas sejalan dengan pendapat Moenir yang dikutif Dahyana

(2001 : 11), bahwa kondisi disiplin kerja pegawai tidak langsung tercipta

begitu saja, melainkan harus ada kemauan dan usaha semua pihak

terutama pihak pimpinan untuk menumbuhkan disiplin kerja. Sehubungan

dengan itu, bagaimana mewujudkan disiplin kerja yang baik dalam

organisasi.

Page 41: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

41

Dalam memberikan kedisiplinan kepada bawahan seorang pemimpin

mempunyai gaya yang berbeda-beda tergantung kepada kemampuan dan

keilmuan yang dimiliki oleh pimpinan.

Selanjutnya Maryoto (2001: 98) mengatakan bahwa :

“Pimpinan dalam pembinaan disiplin terhadap bawahan harus memperhatikan : pengawasan yang berkelanjutan, mengetahui organisasi yang dipimpinnya, instruksi harus jelas dan tegas tidak membingungkan bawahan. Menurut prosedur kerja yang sederhana dan mudah dipahami, membuat kegiatan yang dapat menyibukkan anak buah”.

Disamping itu untuk membina selanjutnya telah ditetapkan

Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil, disebutkan ada tiga tingkatan dan jenis hukuman disiplin pada

pegawai negeri sipil. Hukuman disiplin terdiri dari :

(1) Hukuman disiplin ringan

(2) Hukuman disiplin sedang, dan

(3) Hukuman disiplin berat.

2.1.6 Kinerja

Pengertian kinerja atau prestasi kerja pegawai menurut beberapa

ahli memiliki pengertian yang sama namun para ahli lain mengatakan

berbeda.

Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2007 : 2) menyampaikan

bahwa :

“Kinerja (performance) adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi”.

Menurut Siswanto Bejo (2005 : 195) prestasi kerja adalah :

Hasil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Page 42: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

42

Pada umumnya prestasi kerja seorang tenaga kerja antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesanggupan tenaga kerja yang bersangkutan.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2002 : 67), kinerja (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.

Mathis dan Jackson (2002 : 78) menyatakan bahwa unsur yang

membentuk kinerja pegawai antara lain : kuantitas output, kualitas output,

jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja, dan sikap kooperatif.

Sementara Gomez (2001 : 142) mengemukakan unsur yang

berkaitan dengan kinerja terdiri dari :

1. Quantity of work, yakni jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan

pada periode tertentu.

2. Quality of work, yaitu kualitas pekerjaan yang dicapai berdasarkan

syarat yang ditentukan.

3. Job knowledge, yakni pemahaman pegawai pada prosedur

kerjadan informasi teknis tentang pekerjaan.

4. Creativeness, yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisi

dan dapat diandalkan dalam pekerjaan.

5. Cooperation, yaitu kerjasama dengan rekan kerja dan atasan.

6. Dependability, yakni kemampuan menyelesaikan pekerjaan tanpa

tergantung kepada orang lain.

7. Inisiative, yakni kemampuan melahirkan ide-ide dalam pekerjaan.

8. Personal qualities, yaitu kemampuan dalam berbagai bidang

pekerjaan.

Page 43: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

43

Dari berbagai pengertian kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa

kinerja/ prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta tepat

waktu. Wujud kinerja dapat dilihat dari tingkat prestasi kerja yang berupa

hasil kerja, kemampuan dan penerimaan atas kejelasan delegasi tugas

serta minat seorang pekerja.

2.1.7 Kinerja Guru

Rachman Natawijaya (2006 : 22) secara khusus mendefinisikan

kinerja guru sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru

pada waktu dia memberikan pembelajaran kepada siswa.

Kinerja guru bila mengacu pada pengertian Mangkunegara bahwa

tugas yang dihadapi oleh seorang guru meliputi : membuat program

pengajaran, memilih metode dan media yang sesuai untuk penyampaian,

melakukan evaluasi, dan melakukan tindak lanjut dengan pengayaan dan

remedial.

Menurut Undang- Undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, pada bab 1 pasal 1 disebutkan bahwa :

“Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Selanjutnya pada Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa :

Professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memenuhi

standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Page 44: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

44

Guru merupakan ujung tombak pelaksana pendidikan.

Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya merupakan cerminan

dari kinerja guru, dan hal tersebut terlihat dari aktualisasi kompetensi guru

dalam merealisasikan tugas profesinya.

Sehubungan dengan kinerjanya maka guru ada yang memiliki

kinerja baik dan ada juga yang memiliki kinerja kurang baik. Guru yang

memiliki kinerja yang baik disebut guru yang profesional (Supriadi, 1998 :

98).

Tugas profesional guru menurut pasal 2 Undang-Undang No. 14

tahun 2005 meliputi :

a) Melaksanakan pembelajaran yang bermutu serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran.

b) Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara

berkelanjutan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

c) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum dan kode

etik guru serta nilai-nilai agama dan etika dan dapat memelihara,

memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

2.1.8 Pengukuran Kinerja Guru

Kemampuan (ability), keterampilan (skill), dan motivasi (motivation)

akan memberikan kontribusi positif terhadap kualitas kinerja personil

apabila disertai dengan upaya (effort) yang dilakukan untuk

mewujudkannya. Upaya yang dilakukan suatu organisasi akan berdampak

positif terhadap peningkatan kualitas kinerja organisasi sehingga

mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Page 45: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

45

Guna mencapai kinerja yang tinggi terdapat kriteria kinerja,

meliputi:

1. Kemampuan intelektual berupa kualitas untuk berfikir logis, praktis

dan menganalisis sesuai dengan konsep serta kemampuan dan

mengungkapkan dirinya secara jelas.

2. Ketegasan, merupakan kemampuan untuk menganalisa

kemungkinan dan memiliki komitmen terhadap pilihan yang pasti

secara tepat dan singkat.

3. Semangat (antusiasme), berupa kapasitas untuk bekerja secara

aktif dan takkenal lelah.

4. Berorientasi pada hasil, merupakan keinginan intrinsik dan memiliki

komitmen untuk mencapai suatu hasil dan menyelesaikan

pekerjaannya.

5. Kedewasaan sikap dan perilaku yang pantas, merupakan

kemampuan dalam melakukan pengendalian emosi dan disiplin diri

yang tinggi.

Didalam pelaksanaannya kinerja guru atau tenaga kependidikan

dapat diukur dengan menggunakan lima aspek yang dapat dijadikan

dimensi pengukuran yag disampaikan oleh Mitchell dikutip Mulyasa

(2009 ; 138) yaitu :

1. Quality of Work (kualitas kerja)

2. Promtness (ketepatan waktu)

3. Initiative (inisiatif)

4. Capability (kemampuan)

5. Communication (komunikasi

Page 46: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

46

2.1.10 Hasil Penelitian Sebelumnya

N

o

Nama dan Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Sutopo Slamet, Pasca Unsud, (Tesis, 2007), Analisis Kepemimpinan, Kecerdasan Emosi, Kedisiplinan dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SMPN 8 Purworejo

Kepemimpinan, kecerdasan emosi, kedisiplinan, dan kompetensi secara bersama mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru sebesar 86,7 %

2. Rijanto, Pasca Unsud (tesis 2008), Pengaruh Komitmen, Motivasi Kerja dan Infrastruktur terhadap Kinerja Petugas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas

Variabel Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIM Pus. Hal ini dibuktikan bahwa nilai t hitung variabel tsb lebih besardari t tabel ( 4,085 > 2,03) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel yang paling dominan adalah motivasi dengan nilai β terbesar (β = 0,620) diantara variabel lainnya.

3. Fylan Ulga, Pasca Airlangga (tesis, 2005), Pengaruh Faktor Kepuasan yang berupa Kompensasi dan Disiplin Kerja terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai PT Telkom Kantor Cabang Telekomunikasi

Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai memberikan kontribusi sebesar 45,3 %

4. Dede Hasan Kurniadi, Pasca UPI Bandung (tesis, 2002), Kemampuan Manajerial dalam Memotivasi dan Mendisiplinkan Karyawan Dikaitkan dengan Produktivitas Kerjanya di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Terdapat pengaruh kemampuan manajerial terhadap produktivitas kerja sebesar 22,70 % dan mendisiplinkan karyawan sebesar 37,40 %

5. Romlah, Pascasarjana STIE Pasundan Bandung (tesis, 2010), Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Guru SMPN 1 Margahayu Kabupaten Bandung

Kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 79,4 %.

Page 47: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

47

2.2 Kerangka Berfikir

2.2.1 Kinerja Guru

Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar di sekolah. Dikatakan demikian karena guru merupakan individu

yang berhadapan langsung dengan para siswanya. Tinggi rendahnya

prestasi siswa berkaitan erat dengan kinerja guru yang sehari-hari

mendampingi siswanya. Oleh karena itu guru yang memiliki kinerja yang

baik merupakan guru yang diharapkan oleh lembaga maupun siswanya

untuk terus melakukan tugasnya dengan baik.

Menurut (Hickhmen : 1990) bahwa tinggi rendahnya kinerja pada

dasarnya dapat diukur dengan menggunakan :

1. Kualitas

2. Kemampuan

3. Inisiatif

4. Komunikasi

5. Ketepatan waktu

Menurut Undang- Undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, pada bab 1 pasal 1 disebutkan bahwa :

“Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah.”

Keenam tugas utama guru tersebut di atas dapat dijadikan dimensi

pengukuran kinerja guru professional.

Page 48: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

48

Kinerja guru tidak dapat terwujud dengan sendirinya namun timbul

diakibatkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantara faktor-

faktor tersebut adalah :

2.2.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan orang yang memiliki kemampuan

propesional yang bekerja berdasarkan pola kinerja propesional yang

disepakati bersama untuk memberi kemudahan dan mendukung

keberhasilan pembelajaran. (Mulyasa, 2006 : 37)

Keberhasilan pembelajaran berkaitan erat dengan kinerja guru

yang menjalankan tugasnya. Untuk mewujudkan kinerja guru yang optimal

diperlukan kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis dan

propesional. Dengan demikian terlihat bahwa kepemimpinan kepala

sekolah sangat berpengaruh terhadap kinerja guru. Jadi, atas dasar itu

diduga terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan

kinerja guru. Artinya makin baik kepemimpinan kepala sekolah makin baik

pula kinerja seorang guru. Demkian pula sebaliknya makin buruk

kepemipinan kepala sekolah makin rendah kinerja seorang guru.

Menurut Mulyasa (2009 : 90) bahwa dalam paradigma baru

manajemen pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus berfungsi

sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan

motivator (EMASLIM). Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah dapat

diukur dengan menggunakan dimensi keenam fungsi tersebut.

2.2.2.1 Kepala Sekolah sebagai Edukator atau Pendidik

Dalam melakukan fungsinya sebagai edukator, kepala sekolah

Page 49: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

49

harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan propesionalisme

tenaga kependidikan di sekolahnya. Menciptakan iklim sekolah yang

kondusif, memberikan nasihat kepada warga sekolah, memberikan

dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan

model pembelajaran yang menarik seperti team teaching, moving class,

dan mengadakan program akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di

atas normal.

Sebagai edukator, kepala sekolah harus senantiasa berupaya

meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru.

Dalam hal ini faktor pengalaman akan sangat mempengaruhi

propesionalisme kepala sekolah, terutama dalam terbentuknya

pemahaman tenaga kependidikan terhadap pelaksanakan tugasnya.

Pengalaman semasa menjadi guru, menjadi wakil kepala sekolah, atau

menjadi anggota organisasi kemasyarakatan sangat mempengaruhi

kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan pekerjannya, demikian

halnya pelatihan dan penataran yang pernah diikutinya.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor

0296/U/1996, merupakan landasan penilaian kinerja kepala sekolah.

Kepala sekolah sebagai educator harus memiliki kemampuan untuk

membimbing guru, membimbing tenaga kependidikan nonguru,

membimbing peserta didik, mengembangkan tenaga kependidikan,

mengikuti perkembangan iptek, dan memberi contoh mengajar.

2.2.2.2 Kepala Sekolah sebagai Manajer

Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses

merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin dan

Page 50: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

50

mengendalikan usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan

seluruh sumber-sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dikatakan suatu proses, karena semua manajer

dengan ketangkasan dan keterampilan yang dimilikinya mengusahakan

dan mendayagunakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk

mencapai tujuan.

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer,

kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan

tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi

kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya,

dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai

kegiatan yang menunjang program sekolah.

2.2.2.3 Kepala Sekolah sebagai Administrator

Kapala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang

bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program

sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan

untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik,

mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan

prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi

keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien

agar dapat menunjang produktivitas sekolah. Untuk itu, kepala sekolah

harus mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-tugas

operasional.

Page 51: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

51

Dalam melaksanakan tugas-tugas operasional, kepala sekolah

sebagai administrator, khususnya dalam meningkatkan kinerja dan

produktivitas sekolah, dapat dianalisis berdasarkan beberapa pendekatan,

baik pendekatan sifat, pendekatan perilaku, maupun pendekatan

situasional. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu bertindak

situasional, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Meskipun

demikian pada hakekatnya kepala sekolah harus lebih mengutamakan

tugas (task oriented), agar tugas-tugas yang diberikan kepada setiap

tenaga kependidikan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Di

samping berorientasi terhadap tugas, kepala sekolah juga harus menjaga

hubungan kemanusiaan dengan para stafnya, agar setiap tenaga

kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik, tetapi mereka tetap

merasa senang dalam melakukan tugasnya. Dengan demikian, efektivitas

kerja kepala sekolah bergantung pada tingkat pembauran antara gaya

kepemimpinan dengan tingkat menyenangkan dalam situasi tertentu

ketika para tenaga kependidikan melakukan tugas-tugas yang

diembankan kepadanya.

2.2.2.4 Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas

organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas

pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah

sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh

tenaga kependidikan.

Page 52: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

52

Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus

untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas

sehari-hari di sekolah; agar dapat menggunakan pengetahuan dan

kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang

tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah

sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.

Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam

kemampuan menyusun dan melaksanakan program supervise pendidikan,

dan memanfaatkan hasilnya. Hasil supervisi bermanfaat untuk

meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dan pengembangan sekolah.

Pada prinsipnya setiap tenaga kependidikan atau guru harus

disupervisi secara periodik dalam melaksanakan tugasnya. Jika jumlah

guru cukup banyak, maka kepala sekolah dapat meminta bantuan

wakilnya atau guru seniornya untuk membantu melaksanakan supervisi.

Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain dapat

ditunjukkan oleh (1) meningkatnya kesadaran guru untuk meningkatkan

kinerjanya (2) meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan

tugasnya. Kepala sekolah juga harus berupaya menjadikan sekolah

sebagai sarana belajar yang lebih efektif

2.2.2.5 Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk

dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan,

membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Wahjosumijo

(2002 : 110) mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus

memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar,

Page 53: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

53

pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan

administrasi dan pengawasan.

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader

dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga

kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan,

dan kemampuan berkomunikasi.

Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam

sifat-sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani

mengambil resiko dan keputusan (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil,

(7) teladan.

Pengetahuan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan akan

tercermin dalam kemampuan (1) memahami kondisi tenaga kependidikan

(guru dan nonguru), (2) memahami kondisi dan karakteristik peserta didik,

(3) menyusun program pengembangan tenaga kependidikan, (4)

menerima masukan, saran dan kritikan dari berbagai pihak untuk

meningkatkan kepemimpinannya.

2.2.2.6 Kepala Sekolah sebagai Inovator

Dalam rangka melaksanakan peran dan fungsinya sebagai

innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk

menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan

yang baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan

kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan

model pembelajaran yang inovatif.

Page 54: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

54

Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin cara-cara ia

melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integrative,

rasional, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptable dan fleksibel.

Kepala sekolah sebagai inovator harus mampu mencari,

menemukan dan melaksanakan pembaharuan di sekolah. Gagasan baru

tersebut misalnya moving class, program akselerasi dan lain-lain.

2.2.2.7 Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang

tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam

melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan

melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin,

dorongan, penghargaan secara efektivitas dan penyediaan sebagai

sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar (PSB).

2.2.2. Motivasi Kerja

Faktor yang tidak kalah pentingnya yang mempengaruhi kinerja

guru adalah motivasi. Vroom dikutif Mulyasa (2006 : 136) menyampaikan

bahwa :

Performance = F (ability x motivasi)

Menurut model ini kinerja seseorang merupakan fungsi perkalian

antara kemampuan dan motivasi. Hubungan ini mengandung arti bahwa

jika seseorang rendah pada salah satu komponen maka performancenya

akan rendah pula. Dengan demikian jika motivasi rendah akan

mengakibatkan kinerja yang rendah pula, namun sebaliknya jika motivasi

tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula.

Page 55: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

55

Herzberg berpendapat bahwa ada faktor motivasional yang bersifat

intrinsik dan faktor pemeiharaan yang bersifat ekstrinsik yang

mempengaruhi seseorang dalam bekerja. Termasuk faktor motivasional

adalah prestasi yang dicapai, pengakuan, dunia kerja, tanggung jawab

dan kemajuan. Termasuk ke dalam faktor pemeliharaan adalah hubungan

interpersonal antara atasan dan bawahan, teknik supervisi, kebijakan

administratif, kondisi kerja, dan kehidupan pribadi.

Baik faktor motivasional maupun faktor pemeliharaan berpengaruh besar

terhadap motivasi seseorang. Meskipun demikian bukanlah sesuatu yang

mutlak dapat dikuantifikasi, karena motivasi berhubungan dengan

berbagai komponen yang sangat kompleks.

Masalah yang dihadapi oleh guru berbeda denga apa yang

dihadapi oleh karyawan perusahaan. Guru, di samping menghadapi

permasalahan dalam berhubungan dengan siswa, juga dalam

berhubungan dengan kepala sekolah dan pejabat di atasnya. Proses

belajar mengajar dalam organisasi sekolah mempunyai masalah

tersendiri. Guru sekolah lanjutan pada umumnya berinteraksi dengan

banyak siswa setiap hari pada situasi yang hampir sama dan terkadang

bersifat pribadi, lebih-lebih guru borongan atau self-contained classroom.

Dari uraian di atas maka faktor motivasional yang bersifat instrinsik

dan faktor pemeliharaan yang bersifat ekstrinsik mempunyai pengaruh

besar terhadap motivasi seseorang dan dapat dijadikan dimensi strandar

pengukuran motivasi kerja guru.

Page 56: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

56

2.2.3 Disiplin Kerja

Kedisiplinan kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dilihat dari

sikap pegawainya. Sikap dan tingkah laku pegawai berpatokan pada

kepatuhan dalam melaksanakan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Mematuhi peraturan berarti memberi dukungan positif pada organisasi

dalam melaksanakan program-program yang telah ditetapkan, sehingga

akan lebih memudahkan tercapainya tujuan organisasi.

Pegawai yang tertib dan disiplin, mentaati norma-norma dan

peraturan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi akan dapat

meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Sebaliknya apabila

pegawai atau karyawan dalam suatu organisasi tidak disiplin, maka akan

sulit sekali melaksanakan program-programnya, sulit meningkatkan

produktivitas dan sulit merealisasikan pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

Fathoni (2006 : 172) mengatakan bahwa kedisiplinan adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Uraian di atas mengandung arti bahwa disiplin kerja adalah sikap

dan perbuatan karyawan/guru dalam mentaati semua pedoman dan

peraturan yang telah ditentukan untuk tercapainya tujuan organisasi.

Disiplin berkaitan erat dengan perilaku karyawan dan berpengaruh

terhadap kinerja.

Selanjutnya Fathoni menyatakan bahwa : ”Kedisiplinan diartikan

bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan

semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan

Page 57: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

57

(organisasi) dan norma-norma sosial yang berlaku.” Pernyataan diatas

mengandung arti bahwa indikator keberhasilan pelaksanaan disiplin

pegawai pada suatu organisasi terlihat dari tingkat ketepatan waktu,

tingkat kesadaran dalam bekerja dan tingkat kepatuhan kepada peraturan.

Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

oleh suatu organisasi, maka salah satu faktor yang sangat menentukan

adalah terciptanya disiplin kerja para pegawainya dengan asumsi bahwa

dalam suasana disiplinlah organisasi akan dapat melaksanakan program-

program kerjanya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dimensi

pengukuran disiplin kerja pada penelitian ini mengacu pada teori Fathoni

yang menggunakan tiga kriteria pengukuran disiplin yaitu tingkat

ketepatan waktu, tingkat kesadaran dalam bekerja dan tingkat kepatuhan

kepada peraturan.

2.2.4 Keterkaitan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja

Kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan

mengarahkan yang merupakan faktor penting untuk efektivitas kinerja

pemimpin, seperti yang diungkapkan oleh Veithzal Rivai bahwa :

“Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.”

Dalam rangka melaksanakan peran dan fungsi sebagai manajer,

kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan

tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif juga memberikan

Page 58: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

58

kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya

dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai

kegiatan sekolah.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberikan

dukungan dan mempunyai hubungan yang baik terhadap bawahannya

untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan uraian di atas maka terdapat keterkaitan antara

kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Artinya makin baik

kepemimpinan kepala sekolah maka makin baik pula kinerja seorang

guru. Demikian pula sebaliknya makin buruk kepemimpinan kepala

sekolah maka makin rendah kinerja seorang guru.

2.2.5 Keterkaitan Motivasi Kerja dan Kinerja

Berdasarkan hasil penelitian Mc. Clelland, Edward Murray, Miller

dan Gordon W. yang dikutif Mangkunegara (2005 : 104), menyimpulkan

ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan

pencapaian kinerja/prestasi kerja. Artinya pimpinan, manajer, dan pegawai

mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan mencapai prestasi yang

tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah dikarenakan

motivasi kerjanya rendah.

Pegawai dapat bekerja secara propesional karena pada dirinya

terdapat motivasi yang tinggi. Pegawai yang memiliki motivasi yang tinggi

biasanya akan melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan

energik karena ada motif-motif dan tujuan tertentu yang melatarbelakangi

tindakan tersebut. Motif itulah sebagai faktor pendorong yang member

kekuatan kepadanya, sehingga ia mau dan rela bekerja keras.

Page 59: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

59

Pernyataan di atas didukung pernyataan Nawawi : “Pekerja yang

berprestasi tinggi menyukai informasi sebagai umpan balik, karena selalu

terdorong untuk memperbaiki dan meningkatkan kegiatannya dalam

bekarja. Dengan demikian peluangnya untuk meningkatkan prestasi kerja

akan lebih besar.” (Nawawi 2005 : 355).

Dari uraian di atas maka terdapat keterkaitan antara motivasi kerja

dengan kinerja guru. Artinya makin tinggi motivasi kerja seorang guru

maka makin tinggi pula hasil kinerja guru tersebut dan sebaliknya guru

yang kinerjanya rendah disebabkan motivasi kerjanya rendah.

2.2.6 Keterkaitan Disiplin Kerja dan Kinerja

Di dalam seluruh aspek kehidupan, dimanapun kita berada,

dibutuhkan peraturan dan tata tertib yang mengatur dan membatasi setiap

gerak dan perilaku. Peraturan-peraturan tersebut tidak ada artinya jika

tidak ada komitmen dan sangsi bagi pelanggarnya.

Disiplin di lingkungan kerja sangat dibutuhkan, karena akan

menghambat pencapaian tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu,

pegawai dengan disiplin kerja yang baik, berarti akan dicapai pula suatu

keuntungan yang berguna baik bagi perusahaan maupun pegawai itu

sendiri. Selain itu, perusahaan harus mengusahakan agar peraturan itu

bersifat jelas, mudah dimengerti, adil bagi seluruh karyawan dan

pimpinan.

Menurut Simamora (2006 : 610) menyatakan bahwa : “Disiplin

adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena

melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk

Page 60: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

60

pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur serta

menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam suatu organisasi.”

Keith Davis (2003 : 129) menyatakan disiplin kerja sebagai

pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman

dipandang erat keterkaitannya dengan kinerja. Pernyataan tersebut

didukung oleh pendapat Malthis dan Jackson bahwa disiplin kerja

berkaitan erat dengan perilaku karyawan dan berpengaruh terhadap

kinerja.

Berdasarkan uraian di atas maka terdapat keterkaitan antara

disiplin kerja dengan kinerja guru. Artinya makin tinggi disiplin kerja

seorang guru maka makin tinggi pula hasil kinerja guru tersebut. Demikian

pula sebaliknya makin rendah disiplin kerja seorang guru maka makin

rendah pula kinerja guru tersebut.

2.2.7 Keterkaitan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan

Disiplin Kerja dengan Kinerja.

Keberhasilan sekolah dalam menghasilkan lulusan yang dapat

bersaing dengan sekolah-sekolah unggul lainnya, merupakan salah satu

tujuan sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan sumber daya

manusia dengan kinerja yang berkualitas. Terwujudnya kinerja yang

berkualitas sangat ditentukan oleh manajemen yang baik dan benar.

Pengelola manajemen sekolah dimotori oleh kepala sekolah. Kepala

sekolah sebagai manajer dan pemimpin harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberdayakan tenaga kependidikan agar dapat bekerja secara

optimal.

Tabrani Rusyan (2000) mengungkapkan bahwa :

Page 61: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

61

Kepemimpinan kepala sekolah memberikan motivasi kerja bagi

peningkatan produktivitas kerja guru dan hasil belajar siswa.

Kepemimpinan kepala sekolah harus benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan, karena tanggung jawab kepala sekolah sangat

penting dan menentukan tinggi rendahnya hasil belajar para siswa, juga

produktivitas dan semangat kerja guru tergantung kepala sekolah dalam

arti sampai sejauh mana kepala sekolah mampu menciptakan kegairahan

kerja dan sejauh mana kepala sekolah mampu mendorong bawahannya

untuk bekerja sesuai dengan kebijaksanaan dan program yang telah

digariskan sehingga produktivitas kerja guru tinggi dan hasil belajar siswa

meningkat.

Pada bagian lain berdasarkan hasil penelitian Mc. Clelland, Edward

Murray, Miller dan Gordon W. yang dikutif Mangkunegara (2005 : 104),

menyimpulkan ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi

dengan pencapaian kinerja/prestasi kerja. Artinya pimpinan, manajer, dan

pegawai mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan mencapai prestasi

yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah dikarenakan

motivasi kerjanya rendah.

Guru yang telah memiliki motivasi instrinsik dan ekstrinsik akan

lebih berprestasi apabila ditambah dengan disiplin kerja yang baik. Keith

Davis (2003 : 129) menyatakan disiplin kerja sebagai pelaksanaan

manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman dipandang erat

keterkaitannya dengan kinerja. Pernyataan tersebut didukung oleh

pendapat Malthis dan Jackson bahwa disiplin kerja berkaitan erat dengan

perilaku karyawan dan berpengaruh terhadap kinerja. Kinerja guru dapat

Page 62: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

62

dilihat dari keberhasilan guru dalam menjalankan tugas utamanya.

Menurut Undang- Undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, pada bab 1 pasal 1 disebutkan bahwa :

“Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah.”

Dari uraian kerangka berfikir di atas dijelaskan bahwa

kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja diduga

berpengaruh pada peningkatan kinerja guru yang dapat digambarkan

dalam model kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran

Kepemimpinan kepala sekolah (X1) 1. Kepala sekolah sbg edukator2. Kepala sekolah sbg manajer3. Kepala sekolah sbg administrator4. Kepala sekolah sbg supervisor5. Kepala sekolah sbg leader6. Kepala sekolah sbg inovator7. Kepala sekolah sbg motivator(Mulyasa, 2009 : 90)

Motivasi kerja (X2)1. Faktor motivasional2. Faktor pemeliharaan(Teori dua faktor Herzberg dalam Gibson 1997)

Disiplin kerja (X3)1. Ketepatan waktu

2. Kesadaran dalam bekerja

3. Kepatuhan pada peraturan

(Fathoni, 2006 : 172)

Kinerja Guru :- Mendidik - Mengajar- Membimbing- Mengarahkan- Melatih

- Menilai

- Mengevaluasi(UU Guru dan Dosen)

A. Tabrani R

Daniel Goleman dalam Martinis Yamin

Malthis dan Jackson

Page 63: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

63

2.3 Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan

dalam penelitian ini, maka dapat diajukan hipotesis berikut :

1. Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

2. Terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP

Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

3. Terapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri

1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

4. Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja

dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua

Kabupaten Bandung Barat.

Page 64: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

64

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian diselenggarakan di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat. Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga

bulan dengan rincian waktu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

BulanNo Kegiatan Des ‘10 Jan‘11 Peb‘11 Mart‘111. Persiapan penyusunan

proposalv

2. Penyusunan proposal penelitian dan bimbingan

v

3. Seminar Usulan Penelitian, penyempurnaan materi penelitian dan bimbingan

v

4. Penyusunan bab I – III, penyusunan instrumen penelitian dan bimbingan

v

5. Pengumpulan data v6. Pengolahan data dan

penyusunan bab IV – V dan bimbingan

v

7. Pelaporan hasil penelitian dan ujian siding

v

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Istijanto (2005 : 109), polpulasi merupakan jumlah

keseluruhan semua anggota yang diteliti. Berkaitan dengan penelitian

yang akan dilakukan, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru

SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 63

orang termasuk Kepala Sekolah dan guru tidak tetap (GTT).

Page 65: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

65

Mempertimbangkan jumlah populasi di bawah seratus orang maka

penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai responden, artinya

teknik sampling yang diambil adalah teknik sensus.

3.3 Desain Penelitian

Menurut Supranto (2001 : 237) desain penelitian pada dasarnya

untuk menentukan metode apa saja yang akan dipergunakan dalam

penelitian. Sedangkan Fred N. Kerlingger (2004 : 483) mengungkapkan

bahwa desain penelitian atau rancang bangun penelitian adalah rencana

dan struktur (model/paradigma) penyelidikan yang disusun sedemikian

rupa untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode analisis

deskriptif, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta

saat ini dari suatu populasi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah adalah

untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan current status dari subyek yang diteliti dan menggunakan metode

kuantitatif untuk mencari pengaruh antar variabel yang diteliti.

Pemilihan metode ini didasarkan pada keinginan peneliti untuk

mendapatkan gambaran mengenai kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja guru SMPN 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat, serta pengaruhnya baik langsung maupun tidak langsung

dari variabel-variabel penelitian yang ditetapkan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah berfungsi sebagai variabel bebas

(independent variable) yang selanjutnya diberi notasi X1.

Page 66: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

66

2. Motivasi kerja berfungsi sebagai variabel bebas (independent

variable) yang selanjutnya diberi notasi X2.

3. Disiplin kerja berfungsi sebagai variabel bebas (independent

variable) yang selanjutnya diberi notasi X3

4. Kinerja guru berfungsi sebagai variabel terikat (dependent

variable) yang selanjutnya diberi notasi Y

Dengan menggunakan metode deskriptif diharapkan akan

diperoleh data yang hasilnya akan diolah dan dianalisis serta akhirnya

ditarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat akan berlaku bagi

seluruh populasi yang menjadi obyek penelitian.

Menurut ketentuan dalam Panduan Penyusunan Skripsi dan Tesis

bagi Mahasiswa S1 dan S2 di Lingkungan STIE Pasundan (2005 : 31)

bahwa dalam penelitian seharusnya ditentukan atau dinyatakan taraf

kepercayaan (confindence level) pada pengujian yang dilakukan. Oleh

karena itu, peneliti menetapkan dalam penelitian ini menggunakan taraf

signifikansi α = 0,05 (5%). Artinya tingkat kepercayaan pengujiannya

adalah 95 %.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Untuk memperjelas dalam pengumpulan data dan pengujian

hipotesis perlu dikemukakan batasan-batasan konsep variabel, dimansi

(subvariabel) dan indikator-indikatornya. Hal ini untuk memudahkan jenis

data primer dan / atau sekunder, sifat data kualitatif dan / atau kuantitatif

dan skala ukurannya nominal/ordinal/ratio, yang dapat dinyatakan sebagai

berikut :

Page 67: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

67

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Teoritis Dimensi Indikator Variabel Skala

Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendo-rong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tuju-an dan sasaran sekolahnya melalui program - program yang dilaksanakan secara terencana dan terarah.(Mulyasa, 2009 : 90)

1. Kepala sekolah sebagai educator

2. Kepala sekolah sebagai manajer

3. Kepala sekolah sebagai administrator

4. Kepala sekolah sebagai supervisor

5. Kepala sekolah sebagai leader

6. Kepala sekolah sebagai innovator

7. Kepala sekolah sebagai motivator

1. Memberikan pembinaan kepada guru

2. Memberikan pembinaan kepada siswa

3. Membuat visi dan misi4. Pemberdayaan guru

pada pelaksanaan program

5. Melakukan pengawasan program

6. Melakukan evaluasi program

7. Pengadministrasian pelaksanaan program

8. Pendokumentasian hasil pelaksanaan program

9. Membuat program supervisi

10. Melaksanakan supervisi

11. Memberikan keteladanan kepada guru

12. Memberi keputusan yang tepat

13. Memberikan gagasan baru dalam kegiatan pembelajaran

14.Memberikan penghar gaan dan sangsi kepada guru

15. Menciptakan suasana kerja yang kondusif

Ordinal

Page 68: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

68

Motivasi kerja (X2)

Suatu proses yang mulai dilakukan oleh seseorang karena adanya kebutuhan psikologis dan fisiologis sehingga menggerakkan perilaku atau dorongan untuk mencapai tujuan. (Teori dua faktor, Herzberh dalam Gibson, 1997)

1. Faktor motivasional

2. Faktor pemeliharaan

1. Kesempatan untuk berprestasi

2. Pengakuan dari teman sejawat

3. Merasa bangga dengan pekerjaan sebagai guru

4. Tanggung jawab atas pekerjaannya

5. Pekerjaan itu sendiri6. Kesempatan untuk

meningkatkan karir

1. Gaji atau honor yang diterima

2. Kondisi kerja yang menyenangkan

3. Kebijakan pimpinan sekolah

4. Hubungan antar pribadi

Ordinal

Disiplin Kerja (X3)

Sikap kesadaran dan kesediaan se- seorang men-taati semua peraturan per- usahaan (or- ganisasi) dan norma-norma sosial yang berlaku(Fathoni, 2006 : 172)

1. Ketepatan Waktu

2. Kesadaran dalam bekerja

3. Kepatuhan pada Peraturan

1. Tepat waktu2. Efisien

1. Tingkat kehadiran2. Paham tugas3. Tanggung Jawab4. Pelaksanaan tugas5. Kerjasama

1. Taat pada aturan2. Sangsi

Ordinal

Kinerja Guru (Y) Pendidik

professional dengan tugas utama mendidik mengajar, mem bimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidik an anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidik an dasar dan pendidikan menengah. (UU Guru dan Dosen, 2005:2)

1. Mendidik

2. Mengajar

3. Membimbing

4. Mengarahkan

5. Melatih

6. Menilai

7. Mengevaluasi

1. Mendidik ahlak Siswa

2. Membuat perencanaan pembelajaran

3. Melaksanakan pembelajaran

4. Membimbing seluruh siswa

5. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

6. Mengarahkan siswa dalam belajar

7. Melatih kemampuan siswa

8. Menilai hasil kerja siswa

9. Melaksanakan evaluasi pembelajaran

Ordinal

Page 69: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

69

3.5 Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data yag digunakan dalam penelitian ini

adalah metode survey, yaitu teknik pengumpulan dan analisis data berupa

opini dari subyek yang diteliti melalui kuesioner, wawancara dan

observasi.

Kuesioner dimaksudkan untuk mencari data primer tentang

kepemimpinan, disiplin, motivasi dan kinerja guru. Wawancara dengan

pimpinan dan karyawan di lingkungan obyek penelitian dimaksudkan

untuk mengumpulkan data yang tidak diperoleh oleh data hasil kuesioner

sedangkan observasi dilakukan untuk mengamati secara spesifik perilaku

dari variabel yang sedang diteliti. Observasi juga dilakukan dalam upaya

mendapatkan data-data umum lainnya tentang organisasi yang diteliti.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari kuesioner, wawancara dan observasi. Kuesioner dimaksudkan

untuk menjaring data tentang kepemimpinan, disiplin, motivasi dan kinerja

guru. Sementara wawancara dimaksudkan untuk menjaring data keempat

variabel penelitian yang tidak dapat dijaring dengan teknik kuesioner.

Kelengkapan data juga ditunjang oleh observasi.

Dalam penyusunan instrumen digunakan dari model Rensis Likert

yakni dengan option Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS),

Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing option

diberikan bobot mulai dari 5 untuk sangat setuju hingga bobot 1 untuk

Page 70: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

70

option sangat tidak setuju. Nur Indriantoro (2002 : 99) mengkatagorikan

sifat data tersebut ke dalam skala interval.

Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden

dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan skala likert (ordinal)

dengan metode rating yang dijumlahkan.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuntadi (2002 : 57) berpendapat agar hasil penelitian valid dan

reliabel, butir-butir pertanyaan dalam kuesioner perlu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang

digunakan sudah tepat mengukur apa yang seharusnya diukur atau

belum, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu

test, maka alat test tersebut akan semakin tepatmengenai sasaran.

Nilai validitas pada dasarnya adalah nilai korelasi. Oleh karena itu,

untuk menguji validitas dilakukan dengan teknik korelasi item total yang

merupakan dasar dari korelasi pearson.

Adapun rumus korelasi pearson adalah :

r xy=N Σ XY−(Σ X )(ΣY )

√ {N Σ X 2−(Σ X )2 }{N ΣY 2− (ΣY )2

Keterangan :

r = korelasi validitas item yang dicari

x = skor yang diperoleh subyek dari seluruh item

y = skor total yang diperoleh subyek dari seluruh item

Page 71: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

71

Σx = jumlah skor dalam distribusi x

Σy = jumlah skor dalam distribusi y

Σx2= jumlah kuadrat skor dalam distribusi x

Σy2= jumlah kuadrat skor dalam distribusi y

N = jumlah responden

Menurut Sugiono, bila korelasi tiap faktor (r xy) tersebut positif dan

besarnya > 0,3 maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat

(valid), demikian pula sebaliknya, jika r xy < 0,3 maka dikatakan tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu

pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan

pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliable).

Untuk uji reliabilitas digunakan metode belah dua (Split Half

Method) dari Spearman Brown. Metode belah dua ini dilakukan dengan

cara membagi instrument menjadi dua belahan, bisa ganjil-genap dan bisa

pula belahan pertama dan kedua dengan rumus :

r11 = 2 rb

1+rb

Keterangan ;

r11 = reliabilitas internal seluruh instrument

rb = korelasi product moment antara belahan kesatu dan kedua

kemudian dikorelasikan dengan rumus yang sama seperti uji validitas.

r xy=N Σ XY−(Σ X )(ΣY )

√ {N Σ X 2−(Σ X )2 }{N ΣY 2− (ΣY )2

Page 72: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

72

Jika r xy > 7, maka instrument tersebut dikatakan reliabel. Demikian bila

sebaliknya, jika r xy < 7 maka dikatakan tidak reliabel

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.

Teknik analisis deskriptip digunakan untuk mendeskripsikan variabel

kepemimpinan kepala sekolah (X1), motivasi kerja (X2), disiplin kerja (X3),

dan kinerja guru (Y) dengan cara menghitung rata-rata masing-masing

variabel penelitian.

Tabel 3.3Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian

Rata-Rata Skor Penafsiran

4,2 – 5,0 Sangat baik

3,4 – 4,1 Baik

2,6 – 3,3 Cukup Baik

1,8 – 2,5 Kurang baik

1,0 – 1,7 Sangat kurang baik

3.9 Teknik Analisis Jalur (Jalur Path)

Gambar 3.1 Diagram Jalur

rX1 X2

ρYε

Є1

X1

X2

X3

Y

rX2 X3

ρY X1

ρ y x3

rX1 X3

ρY X2

Page 73: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

73

Keterangan :

X1 = Kepemimpinan kepala sekolah

X2 = Motivasi kerja

X3 = Disiplin kerja

Y = Kinerja guru

rX1 X2 = korelasi X1 dan X2

rX1 X3 = korelasi X1 dan X3

rX2 X3 = korelasi X2 dan X3

ρ y x1= koefisien jalur yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung

X1 terhadap Y

ρ y x2= koefisien jalur yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung

X2 terhadap Y

ρ y x3 = koefisien jalur yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung

X3 terhadap Y

ρYε= koefisien jalur yang menggambarkan besarnya pengaruh langsung ε

terhadap Y

ε = variabel lain yang tidak diukur tetapi mempengaruhi Y

Gambar di atas adalah diagram variabel yang mencerminkan

hubungan antar variabel dan pengaruh variabel X terhadap variabel Y,

gambar di atas menunjukkan bahwa antara X1 dengan Y, X2 dengan Y,

serta X3 dengan Y merupakan hubungan kausal, sementara hubungan X1,

X2 , X3 merupakan hubungan korelasional.

Persamaan struktur yang dibentuk adalah :

Y = ρ y x1X1+¿ ρ y x2

X2 + ρ y x3X3 + ε

Page 74: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

74

3.10 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :

H1 : ρ y x1≠ ρ y x2≠ ρ y x3 ≠ 0

Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan

disiplin kerja terhadap kinerja guru SMPN 1 Cisarua.

Pengaruh X1 terhadap Y

Hi : ρ y x1≠ 0 : kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap

kinerja guru SMPN 1 Cisarua

Pengaruh X2 terhadap Y

Hi : ρ y x2≠ 0 : motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru

SMPN 1 Cisarua

Pengaruh X3terhadap Y

Hi : ρ y x3 ≠ 0 : disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja guru

SMPN 1 Cisarua

Pengujian hipotesis tidak dilakukan secara statistik dengan uji F

dan uji t karena penelitian yang dilakukan melibatkan seluruh anggota

populasi atau bersifat sensus. Hipotesis yang diajukan dijawab dari hasil

perhitungan koefisien jalur yang diperoleh.

Jika hasil perhitungan koefisien jalur dari kepemimpinan kepala

sekolah ke kinerja guru, motivasi kerja ke kinerja guru dan disiplin kerja ke

kinerja guru tidak sama dengan nol, maka hipotesis yang diajukan

semuanya diterima, dan sebalikya.

Page 75: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum SMPN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat

SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat berdiri mulai

tahun 1961. Pertama beroperasi menginduk ke SMP Negeri 1 Cimahi dan

menggunakan lokal Sekolah Dasar Garuda. Pada tahun 1964 menjadi

sekolah mandiri dan lepas dari SMP Negeri 1 Cimahi.

Selama kurun waktu kurang lebih 49 tahun telah terjadi

pergantian pimpinan sebanyak 13 kepala sekolah. Setiap pimpinan yang

menjabat di SMPN 1 Cisarua umumnya mempunyai komitmen untuk

memajukan sekolah diberbagai sector. Hasilnya terlihat pada

perkembangan fisik maupun non-fisik. Disektor fisik misalnya sarana

ruang belajar yang pada awalnya kegiatan operasional sekolah ini hanya

memiliki 6 lokal, kini telah menjadi 29 ruang belajar ditambah sarana fisik

lainnya seperti ruang keterampilan, ruang komputer, laboratorium fisika

dan biologi, ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang TU dan

ruang guru yang representatif serta sarana-sarana lainnya. Di sektor non-

fisik juga mengalami peningkatan baik dari segi prestasi akademis

maupun non-akademis yang berhasil diraih oleh siswa-siswi terbaik

alumni SMP Negeri Cisarua dari masa ke masa.

SMP Negeri Cisarua yang terletak di jalan Kolonel Masturi no.

312 Kabupaten Bandung Barat ini berdiri di atas tanah seluas 11.043 m².

Letak sekolah sangat strategis berada di pinggir jalan kabupaten dan

Page 76: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

76

dilalui kendaraan umum dari arah Cisarua-Cimahi maupun Cisarua-

Padalarang.

SMP Negeri 1 Cisarua mulai tahun 2004 telah berpredikat

sebagai “Sekolah Potensial” dan sejak tahun 2008 telah berubah menjadi

“Rintisan Sekolah Berstandar Nasional (RSSN)”. Dengan predikat tersebut

pihak sekolah terus mengadakan penataan di berbagai sektor yaitu untuk

memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (Standar Kompetensi Lulusan,

Standar Isi, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana,

Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar

Evaluasi).

Jika 8 standar di atas telah terpenuhi maka SMP Negeri 1

Cisarua selanjutnya menjadi sekolah berstandar nasional (SSN).

SMP Negeri 1 Cisarua pada tahun pelajaran 2010 / 2011

memiliki 29 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 989 orang,

jumlah tenaga pengajar sebanyak 63 orang dan staf tata usaha 19 orang.

Sejak tahun 1964 sampai dengan saat ini yang telah ditugaskan menjadi

kepala sekolah di SMP Negeri 1 Cisarua sudah 13 orang.

Daftar nama kepala sekolah sejak didirikan sampai dengan

sekarang sebagai berikut :

No. Periode Tahun Nama Kepala Sekolah

1 1964 – 1968 Saleh Ma’ruf, BA

2 1968 – 1971 Mohamad Wasid, SH

3 1971 – 1977 Maulana Ismail, BA

4 1977 – 1983 H. Ajab Riatna

5 1983 – 1987 H. A. Subandar

Page 77: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

77

6 1987 – 1988 Drs. H. Didi S. Hasbiadi

7 1988 – 1988 Endang Dahlan, BA

8 1988 – 1990 Drs. Ubes Sumantri

9 1990 – 1993 Oman Jaskim

10 1993 – 1996 Drs. Toto Suhartoyo

11 1996 – 2000 Drs. H. Yaya Masria

12 2000 – 2003 Drs. H. Nandang Sukmana

13 2003 – sekarang Drs. H. Dudi Susbandi KM.

SMP Negeri 1 Cisarua memiliki visi, misi, tujuan sekolah dan

profil sekolah sebagai berikut :

a. Visi

“Terampil, Berprestasi, Berwawasan IPTEK, Unggul dalam Seni

Budaya Dilandasi Iman dan Taqwa”

Indikator :

1. Terwujudnya peningkatan prestasi akademis dari tahun ke tahun

2. Terwujudnya sistem pembelajaran yang inovatif, efektif dan

efisien

3. Terwujudnya tingkat kedisiplinan warga sekolah

4. Terwujudnya lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan

religious

5. Terampil menggunakan media IPTEK

6. Terwujudnya prestasi siswa dalam bidang seni sebagai program

unggulan

7. Terciptanya kesempatan warga sekolah untuk mengembangkan

diri sesuai dengan potensi yang dimiliki

Page 78: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

78

b. Misi

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara optimal

2. Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran yang aktif, kreatif,

efektif, menyenangkan dan berwawasan ke depan

3. Menerapkan tata tertib sekolah secara optimal

4. Mewujudkan suasana lingkungan sekolah yang berwawasan

Wiyata Mandala

5. Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran komputer dan internet

6. Mewujudkan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif

7. Mewujudkan peningkatan kualitas SDM seluruh warga sekolah

Tujuan Sekolah

1. Menghasilkan peningkatan rata-rata skor GSA + 1,00

2. Menghasilkan peningkatan SKBM seluruh mata pelajaran sampai

dengan 85%

3. Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap, muktahir dan

berwawasan ke depan

4. Mencapai profesionalisme guru dalam pembelajaran CTL

5. Menghasilkan warga sekolah yang berdisiplin tinggi

6. Mencapai suasana lingkungan sekolah yang aman dan nyaman

7. Menghasilkan warga sekolah yang taat beribadah

8. Seluruh warga sekolah dapat menggunakan komputer dan internet

sebagai sumber belajar

9. Menghasilkan tim kesenian yang mampu tampil pada kegiatan

setingkat kabupaten

Page 79: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

79

10.Memiliki tim olah raga yang siap menjadi juara tingkat kabupaten

11.Pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi :

semua guru berkualifikasi S1, telah mengikuti PTBK, semua

mengajar sesuai bidangnya, dll

12.Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetensi dijenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

4.1.2 Profil Sekolah

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Cisarua

2. Alamat :

Jalan : Jl. Kolonel Masturi no 312

Desa : Kertawangi

Kecamatan : Cisarua

Kabupaten : Bandung Barat

Provinsi : Jawa Barat

No. Telepon : 022- 2700003

4. Nama Kepala Sekolah : Drs. H. Dudi Susbandi KM

5. NSS : 201020802005

6. Jenjang Akreditasi : A

7. Kategori Sekolah : RSSN

8. Tahun Didirikan : 1961

9. Tahun Operasional : 1961

10. Kepemilikan Tanah

Luas Tanah

:

:

Hak guna pakai tidak terbatas

6000 m2

11. Status Bangunan : Milik Pemerintah

Page 80: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

80

Surat Izin Bangunan

Luas Seluruh Bangunan

:

:

3.405 m2

Tabel 4.1

Jumlah Siswa SMP Negeri 1 Cisarua 3 Tahun Terakhir

TahunPelajaran

JumlahPendaftar

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah KelasJumlah Jumlah Jumlah VII+VIII+IX

Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel2008/ 2009

415 387 9 459 9 436 9 1282 27

2009/ 2010

500 324 9 376 9 445 9 1145 27

2010/ 2011

435 315 9 310 9 364 9 989 27

Sumber Tata Usaha SMPN 1 Cisarua 2010/2011

4.1.3 Profil Responden

Tabel 4.2Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase1. Laki-laki 15 23.82. Perempuan 48 76.2

Jumlah 63 100.0Sumber : Tata Usaha SMPN 1 Cisarua 2010/2011

Dari data pada tabel 4.2 terlihat bahwa guru-guru di SMPN 1

Cisarua lebih banyak didominasi oleh guru perempuan (76.2%)

Tabel 4.3Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 81: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

81

No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase1. SMA 3 4.802. D1 2 3,203 D3 10 15.904 PGSLP 2 3.205 S1 46 73.00

JUMLAH 63 100.00Sumber : Tata Usaha SMPN 1 Cisarua 2010/2011

Dari data tabel 4.3 terlihat bahwa guru yang memiliki tingkat

pendidikan S1 berjumlah 46 orang (73.00%) artinya lebih banyak

dibandingkan dengan yang berpendidikan yang lainnya.

Tabel 4.4Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah Prosentase1. < 5 Tahun 6 9.522. 6 – 10 Tahun 3 4.763. 11 – 15 Tahun 4 6.354. 16 – 20 Tahun 15 23.815. > 20 Tahun 35 55.56

Jumlah 63 100.00

Sumber : Tata Usaha SMPN 1 Cisarua 2010/2011

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa komposisi masa kerja guru SMPN 1

Cisarua sebanyak 35 orang atau 55,56 % memiliki masa kerja lebih dari

20 tahun.

Tabel 4.5Jumlah Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Prosentase1. 25 – 29 Tahun 6 9.522. 30 - 35 Tahun 3 4.763. 36 - 40 Tahun 2 3.174. > 40 Tahun 52 82.54

Jumlah 63 100.00Sumber : Tata Usaha SMPN 1 Cisarua 2010/2011

Page 82: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

82

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah responden yang paling banyak

berusia lebih dari 40 tahun.

Tabel 4.6Jumlah Responden Berdasarkan Pangkat dan Golongan

No Pangkat/Golongan Jumlah Prosentase1. Pembina TK 1 / IVb 0 02. Pembina / IVa 57 90.53. Penata TK I / IIId 0 04. Penata / IIIc 0 05. Penata Muda TK I / IIIb 3 4.86. Penata Muda / IIIa 3 4.8

Jumlah 63 100.0Sumber : Tata Usaha SMPN 1 Cisarua 2010/2011

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pangkat/golongan responden

terbanyak adalah Pembina/IVa yaitu sebanyak 57 orang (90.5%).

4.2 Uji Istrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan instrumen

berupa kuesioner yang terdiri dari variabel kepemimpinan kepala sekolah

sebanyak 18 item, motivasi kerja 15 item, disiplin kerja 15 item dan kinerja

guru 20 item pernyataan.

4.2.1 Uji Validitas

Pengujian tingkat validitas tiap item dipergunakan analisis item,

artinya mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap skor item. Menurut Sugiyono (2005) bahwa item yang

mempunyai korelasi positif dengan skor total korelasi yang tinggi,

menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.

Page 83: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

83

Persyaratan minimum agar dapat dianggap valid apabila r = 0,3

sehingga apabila korelasi antar item dengan skor total kurang dari 0,3

maka item dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun hasil

uji coba mengenai tingkat validitas butir pernyataan disajikan dalam tabel

berikut :

Tabel 4.7Hasil Uji Validitas Item Variabel Kepemimpinan Kepala sekolah (X1)

No Item Tingkat Validitas Keterangan

X1 _1 0.680 ValidX1 _2 0.452 ValidX1 _3 0.471 ValidX1 _4 0.661 ValidX1 _5 0.672 ValidX1 _6 0.630 ValidX1 _7 0.623 ValidX1 _8 0.557 ValidX1 _9 0.599 ValidX1 _10 0.620 ValidX1 _11 0.576 ValidX1 _12 0.512 ValidX1 _13 0.422 ValidX1 _14 0.439 ValidX1 _15 0.460 ValidX1 _16 0.437 ValidX1 _17 0.487 ValidX1 _18 0.503 Valid

Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas

Dari data di atas, variabel kepemimpinan kepala sekolah berada di

atas 0,3 maka semua item valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan

layak untuk diolah sebagai data penelitian.

Page 84: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

84

Tabel 4.8Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi Kerja (X2)

No Item Tingkat Validitas KeteranganX2 _1 0.606 ValidX2 _2 0.583 ValidX2 _3 0.672 ValidX2 _4 0.653 ValidX2 _5 0.716 ValidX2 _6 0.718 ValidX2 _7 0.625 ValidX2 _8 0.607 ValidX2 _9 0.442 ValidX2 _10 0.711 ValidX2 _11 0.729 ValidX2 _12 0.659 ValidX2 _13 0.688 ValidX2 _14 0.549 ValidX2 _15 0.630 Valid

Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas

Dari data di atas, variabel motivasi kerja berada di atas 0,3. maka

semua item valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk diolah

sebagai data penelitian.

Tabel 4.9Hasil Uji Validitas Item Variabel Disiplin Kerja (X3)

No Item Tingkat Validitas KeteranganX3 _1 0.746 ValidX3 _2 0.764 ValidX3 _3 0.788 ValidX3 _4 0.802 ValidX3 _5 0.686 ValidX3 _6 0.819 ValidX3 _7 0.791 ValidX3 _8 0.826 ValidX3 _9 0.831 ValidX3_10 0.809 ValidX3 _11 0.863 Valid

Page 85: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

85

X3 _12 0.876 ValidNo Item Tingkat Validitas KeteranganX3 _13 0.810 ValidX3 _14 0.818 ValidX3 _15 0.836 Valid

Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas

Dari data di atas, variabel disiplin kerja berada di atas 0,3, maka

semua item valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk diolah

sebagai data penelitian.

Tabel 4.10Hasil Uji Validitas Item Variabel Kinerja Guru (Y)

No Item Tingkat Validitas KeteranganY _1 0.654 ValidY _2 0.650 ValidY _3 0.675 ValidY _4 0.684 ValidY _5 0.560 ValidY _6 0.550 ValidY _7 0.713 ValidY _8 0.652 ValidY _9 0.707 ValidY_10 0.695 ValidY _11 0.698 ValidY _12 0.714 ValidY _13 0.695 ValidY _14 0.667 ValidY _15 0.465 ValidY _16 0.487 ValidY _17 0.597 ValidY _18 0.470 ValidY _19 0.496 ValidY _20 0.403 Valid

Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas

Dari data di atas, variabel kinerja guru berada di atas 0,3, maka

semua item valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk diolah

sebagai data penelitian.

Page 86: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

86

Berdasarkan tabel 4.7 sampai dengan tabel 4.10 diperoleh

informasi mengenai tingkat validitas, bahwa seluruh item dinyatakan valid

dan digunakan untuk penelitian. Hasil pengujian secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran rekapitulasi tingkat validitas item pernyataan

instrument penelitian disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4. 11

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Item Pernyataan Instrumen

Kuesioner Variabel Valid Tidak Valid Total

Jml % Jml % Jml %

Kepemimpinan Kepala

Sekolah (X1)

18 100% 0 0% 18 100%

Motivasi Kerja (X2) 15 100% 0 0% 15 100%

Disiplin Kerja (X3) 15 100% 0 0% 15 100%

Kinerja Guru (Y) 20 100% 0 0% 20 100%

Jumlah 68 100% 0 0% 68 100%

Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas

Berdasarkan data tabel di atas, ternyata seluruh item pernyataan

merupakan item yang terpilih dan dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data (kuesioner).

4.2.2 Uji Reliabilitas

Dari pengujian reliabilitas teknik split half dengan koefisien internal

Spearman Brown nampak bahwa masing-masing instrumen pengukuran

adalah reliabel sesuai dengan yang direkomendasikan Sugiyono (2004 :

178) yang menyatakan bahwa batas minimum reliabilitas yang dapat

diterima adalah koefisien positif.

Page 87: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

87

Reliabilitas untuk kuesioner masing-masing variabel disajikan pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Reliabilitas Kriteria

Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 0,954 Reliabilitas Tinggi

Motivasi Kerja (X2) 0,935 Reliabilitas Tinggi

Disiplin Kerja (X3) 0,986 Reliabilitas Tinggi

Kinerja Guru (Y) 0,949 Reliabilitas Tinggi

Sumber : Lampiran uji validitas reliabilitas

Dari data di atas variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) adalah

0,954 dengan kriteria reliabilitas tinggi, variabel motivasi kerja (X2) adalah

0,935 dengan kriteria reliabilitas tinggi, variabel disiplin kerja (X3) adalah

0,986 dengan kriteria reliabilitas tinggi, dan variabel kinerja guru (Y)

adalah 0,949 dengan kriteria reliabilitas tinggi.

4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.3.1 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kepemimpinan

Kepala Sekolah di SMPN 1 Cisarua

Bagian ini akan menguraikan bagaimana gambaran mengenai

kepemimpinan kepala sekolah di SMPN 1 Cisarua. Gambaran mengenai

hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan responden sebagai berikut :

Page 88: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

88

Tabel 4.13Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui rapat

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 19 95 30.16

Setuju 4 29 116 46.03Kurang Setuju 3 15 45 23.81Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 256 100.00

Rata-Rata Skor 4,06Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada

guru melalui rapat, yakni sebanyak 30.16% menyatakan sangat setuju,

46.03% menyatakan setuju, dan 23.81% menyatakan kurang setuju,

dengan rata-rata skor sebesat 4.06

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui

rapat, berada pada kategori baik.

Tabel 4.14Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui pembinaan perorangan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 6 30 9.52

Setuju 4 24 96 38.10Kurang Setuju 3 16 48 25.40Tidak Setuju 2 9 18 14.29

Sangat Tidak Setuju 1 8 8 12.70Jumlah 63 200 100.00

Page 89: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

89

Rata-Rata Skor 3.17

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah melakukan pembinaan kepada

guru melalui pembinaan perorangan, yakni sebanyak 9.52% menyatakan

sangat setuju, 38.10% menyatakan setuju, 25.40% menyatakan kurang

setuju, 14.29% menyatakan tidak setuju, 12.70% sangat tidak setuju,

dengan rata-rata dengan rata-rata skor sebesat 3,17

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru melalui

pembinaan perorangan, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.15Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada siswamelalui upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 17 85 26.98

Setuju 4 30 120 47.62Kurang Setuju 3 13 39 20.63Tidak Setuju 2 3 6 4.76

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 250 100.00

Rata-Rata Skor 3.97

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada

siswa melalui upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin, yakni

sebanyak 26.98% menyatakan sangat setuju, 47.62% menyatakan setuju,

dan 20.63% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 3.97 .

Page 90: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

90

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melaksanakan pembinaan kepada siswa

melalui upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin, berada

pada kategori baik.

Tabel 4.16Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah membuat perencanaan visi dan misi secara matangPendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 12 60 19.05Setuju 4 34 136 53.97

Kurang Setuju 3 17 51 26.98Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 247 100.00

Rata-Rata Skor 3.92

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah membuat perencanaan visi dan

misi secara matang, yakni sebanyak 19.05% menyatakan sangat setuju,

53.97% menyatakan setuju, dan 26.98% menyatakan kurang setuju,

dengan rata-rata 3.92.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah membuat perencanaan visi dan misi secara

matang, berada pada kategori baik.

Tabel 4.17Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah memberdayakan guru sebagai tim kerjadalam pelaksanaan program kegiatan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 14 70 22.22

Setuju 4 26 104 41.27Kurang Setuju 3 17 51 26.98Tidak Setuju 2 6 12 9.52

Page 91: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

91

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 237 100.00

Rata-Rata Skor 3.76

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah memberdayakan guru sebagai tim

kerja dalam pelaksanaan program kegiatan, yakni sebanyak 22.22%

menyatakan sangat setuju, 41.27% menyatakan setuju, 26.98%

menyatakan kurang setuju, dan 9.52% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata sebesar 3.76.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah memberdayakan guru sebagai tim kerja dalam

pelaksanaan program kegiatan, berada pada kategori baik.

Tabel 4.18Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program kegiatan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 20 100 31.75

Setuju 4 26 104 41.27Kurang Setuju 3 17 51 26.98Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 255 100.00

Rata-Rata Skor 4.05

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah senantiasa melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan program kegiatan, yakni sebanyak

Page 92: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

92

31.75% menyatakan sangat setuju, 41.27% menyatakan setuju, 26.98%

menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata 4.05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah senantiasa melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan program kegiatan, berada pada kategori baik

Tabel 4.19Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melakukan evaluasi setelah pelaksanaan program kegiatan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 17 85 26.98

Setuju 4 26 104 41.27Kurang Setuju 3 20 60 31.75Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 249 100.00

Rata-Rata Skor 3.95

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah melakukan evalusi setelah

pelaksanaan program kegiatan, yakni sebanyak 26.98% menyatakan

sangat setuju, 41.27% menyatakan setuju, 31.75% menyatakan kurang

setuju, dengan rata-rata 3.95.

Page 93: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

93

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan evaluasi setelah pelaksanaan

program kegiatan, berada pada kategori baik.

Tabel 4.20Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melakukan solusi perbaikan untuk program berikutnya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 24 120 38.10

Setuju 4 22 88 34.92Kurang Setuju 3 17 51 26.98Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 259 100.00

Rata-Rata Skor 4.11Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah melakukan solusi perbaikan untuk

program berikutnya, yakni sebanyak % menyatakan sangat setuju, %

menyatakan setuju, % menyatakan kurang setuju, % menyatakan tidak

setuju, % sangat tidak setuju, dengan rata-rata .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan solusi perbaikan untuk program

berikutnya, berada pada kategori baik.

Tabel 4.21Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melakukan pengadministrasianpelaksanaan program kegiatan

Page 94: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

94

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 18 90 28.57

Setuju 4 28 112 44.44Kurang Setuju 3 17 51 26.98Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 253 100.00

Rata-Rata Skor 4.02

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah melakukan pengadministrasian

pelaksanaan program kegiatan, yakni sebanyak 28.57% menyatakan

sangat setuju, 44.44% menyatakan setuju, 26.98% menyatakan kurang

setuju, dengan rata-rata 4.02.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan pengadministrasian pelaksanaan

program kegiatan, berada pada kategori baik

Tabel 4.22Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melakukan pendokumentasian hasil pelaksanaan program kegiatan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 18 90 28.57

Setuju 4 27 108 42.86Kurang Setuju 3 18 54 28.57Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 252 100.00

Rata-Rata Skor 4.00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah melakukan pendokumentasian

hasil pelaksanaan program kegiatan, yakni sebanyak 28.57% menyatakan

Page 95: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

95

sangat setuju, 42.86% menyatakan setuju, 28.57% menyatakan kurang

setuju, dengan rata-rata 4.00.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melakukan pendokumentasian hasil

pelaksanaan program kegiatan, berada pada kategori baik.

Tabel 4.23Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah membuat program supervise

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 16 80 25.40

Setuju 4 32 128 50.79Kurang Setuju 3 15 45 23.81Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 253 100.00

Rata-Rata Skor 4.02

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah membuat program supervisi, yakni

sebanyak 25.40% menyatakan sangat setuju, 50.79% menyatakan setuju,

23.81% menyatakan kurang setuju, % sangat tidak setuju, dengan rata-

rata 4.02.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah membuat program supervisi, berada pada

kategori baik.

Tabel 4.24Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah melaksanakan supervisi kepada guru yang mengajar di kelas

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Page 96: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

96

Sangat Setuju 5 14 70 22.22Setuju 4 32 128 50.79

Kurang Setuju 3 17 51 26.98Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 249 100.00

Rata-Rata Skor 3.95

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah melaksanakan supervisi kepada

guru yang mengajar di kelas, yakni sebanyak 22.22% menyatakan sangat

setuju, 50.79% menyatakan setuju, 26.98% menyatakan kurang setuju,

dengan rata-rata 3.95.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah melaksanakan supervisi kepada guru yang

mengajar di kelas, berada pada kategori baik.

Tabel 4.25Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah dapat memberi contoh keteladanan kepada guru

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 22 110 34.92

Setuju 4 25 100 39.68Kurang Setuju 3 16 48 25.40Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 258 100.00

Rata-Rata Skor 4.10

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah dapat memberi contoh keteladanan

kepada guru, yakni sebanyak 34.92% menyatakan sangat setuju, 39.68%

Page 97: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

97

menyatakan setuju, 25.40% menyatakan kurang setuju,, dengan rata-rata

4.10.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah dapat memberi contoh keteladanan kepada

guru, berada pada kategori baik

Tabel 4.26Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang tepat

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 20 100 31.75

Setuju 4 23 92 36.51Kurang Setuju 3 20 60 31.75Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 252 100.00

Rata-Rata Skor 4.00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang

tepat, yakni sebanyak 31.75% menyatakan sangat setuju, 36.51%

menyatakan setuju, 31.75% menyatakan kurang setuju, dengan rata-rata

4.00.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang tepat,

berada pada kategori baik

Tabel 4.27Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah memberikan gagasan-gagasan baru dalam proses pembelajaran

Page 98: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

98

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 19 95 30.16

Setuju 4 26 104 41.27Kurang Setuju 3 18 54 28.57Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 253 100.00

Rata-Rata Skor 4.02

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah memberikan gagasan-gagasan

baru dalam proses pembelajaran, yakni sebanyak 30.16% menyatakan

sangat setuju, 41.27% menyatakan setuju, 28.57% menyatakan kurang

setuju, dengan rata-rata 4.02.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan gagasan-gagasan baru dalam

proses pembelajaran, berada pada kategori bai

Tabel 4.28Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 14 70 22.22

Setuju 4 28 112 44.44Kurang Setuju 3 21 63 33.33Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 245 100.00

Rata-Rata Skor 3.89

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah memberikan penghargaan kepada

guru yang berprestasi, yakni sebanyak 22.22% menyatakan sangat setuju,

Page 99: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

99

44.44% menyatakan setuju, 33.33% menyatakan kurang setuju, dengan

rata-rata 3.89.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang

berprestasi, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.29Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah memberikan sangsi kepada guruyang melanggar disiplin

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 14 70 22.22

Setuju 4 31 124 49.21Kurang Setuju 3 18 54 28.57Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 248 100.00

Rata-Rata Skor 3.94Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah memberikan sangsi kepada guru

yang melanggar disiplin, yakni sebanyak 22.22% menyatakan sangat

setuju, 49.21% menyatakan setuju, 28.57% menyatakan kurang setuju,

dengan rata-rata 3.94.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah memberikan sangsi kepada guru yang

melanggar disiplin, berada pada kategori baik.

Tabel 4.30Pendapat responden mengenai :

Kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis dengan guru

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Page 100: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

100

Sangat Setuju 5 18 90 28.57Setuju 4 29 116 46.03

Kurang Setuju 3 16 48 25.40Tidak Setuju 2 0 0 0.00

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 254 100.00

Rata-Rata Skor 4.03

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kepala sekolah menciptakan hubungan yang

harmonis dengan guru, yakni sebanyak 28.57% menyatakan sangat

setuju, 46.03% menyatakan setuju, 25.40% menyatakan kurang setuju,

dengan rata-rata 4.03 .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis

dengan guru, berada pada kategori baik

4.3.2 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Kerja di

SMPN 1 Cisarua

Bagian ini akan menguraikan bagaimana gambaran mengenai

motivasi kerja guru di SMPN 1 Cisarua. Gambaran mengenai hal tersebut

dapat dilihat dari tanggapan responden sebagai berikut :

Tabel 4.31Pendapat responden mengenai :

Saya diberi kesempatan untuk berprestasi

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 17 68 26.98

Page 101: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

101

Kurang Setuju 3 25 75 39.68Tidak Setuju 2 14 28 22.22

Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3.17Jumlah 63 198 100.00

Rata-Rata Skor 3.14

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya diberi kesempatan untuk berprestasi, yakni

sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 26.98% menyatakan setuju,

39.68% menyatakan kurang setuju, 22.22% menyatakan tidak setuju,

3.17% sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.14.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya diberi kesempatan untuk berprestasi, berada pada

kategori cukup baik

Tabel 4.32Pendapat responden mengenai :

Teman sejawat memberi pengakuan terhadap prestasi kerja saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 4 20 6.35

Setuju 4 17 68 26.98Kurang Setuju 3 30 90 47.62Tidak Setuju 2 10 20 15.87

Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3.17Jumlah 63 200 100.00

Rata-Rata Skor 3.17

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : teman sejawat memberi pengakuan terhadap

prestasi kerja saya, yakni sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju,

26.98% menyatakan setuju, 47.62% menyatakan kurang setuju,

Page 102: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

102

15.87% menyatakan tidak setuju, 3.17% sangat tidak setuju, dengan rata-

rata 3.17.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : teman sejawat memberi pengakuan terhadap prestasi kerja

saya, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.33Pendapat responden mengenai :

Saya merasa bangga dengan pekerjaan saya sebagai guru

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 13 52 20.63Kurang Setuju 3 38 114 60.32Tidak Setuju 2 7 14 11.11

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 205 100.00

Rata-Rata Skor 3.25Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya merasa bangga dengan pekerjaan saya

sebagai guru, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju,

20.63% menyatakan setuju, 60.32% menyatakan kurang setuju, 11.11%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.25.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya merasa bangga dengan pekerjaan saya sebagai guru,

berada pada kategori cukup baik

Tabel 4.34Pendapat responden mengenai :

Saya berusaha untuk bertanggung jawab atas pekerjaansaya sebagai guru

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Page 103: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

103

Sangat Setuju 5 6 30 9.52Setuju 4 14 56 22.22

Kurang Setuju 3 37 111 58.73Tidak Setuju 2 6 12 9.52

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 209 100.00

Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya selalu berusaha untuk bertanggung jawab

atas pekerjaan saya sebagai guru, yakni sebanyak 9.52% menyatakan

sangat setuju, 22.22% menyatakan setuju, 58.73% menyatakan kurang

setuju, 9.52% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya selalu berusaha untuk bertanggung jawab atas

pekerjaan saya sebagai guru, berada pada kategori cukup baik

Tabel 4.35Pendapat responden mengenai :

Saya merasa pekerjaan yang saya jalani sesuaidengan minat dan bakat saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 17 68 26.98Kurang Setuju 3 33 99 52.38Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 208 100.00

Rata-Rata Skor 3.30

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya merasa pekerjaan yang saya jalani sesuai

dengan minat dan bakat saya, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat

Page 104: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

104

setuju, 26.98% menyatakan setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju,

12.70% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.30.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya merasa pekerjaan yang saya jalani sesuai dengan minat

dan bakat saya, berada pada kategori cukup baik

Tabel 4.36Pendapat responden mengenai :

Saya merasa pekerjaan saya sebagai guru adalah Pekerjaan yang menantang

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 3 15 4.76

Setuju 4 19 76 30.16Kurang Setuju 3 32 96 50.79Tidak Setuju 2 9 18 14.29

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 205 100.00

Rata-Rata Skor 3.25Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya merasa pekerjaan saya sebagai guru adalah

pekerjaan yang menantang, yakni sebanyak 4.76% menyatakan sangat

setuju, 30.16% menyatakan setuju, 50.79% menyatakan kurang setuju,

14.29% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.25.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya merasa pekerjaan saya sebagai guru adalah pekerjaan

yang menantang, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.37Pendapat responden mengenai :

Saya diberi kesempatan untuk meningkatkan karier

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 6 30 9.52

Page 105: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

105

Setuju 4 19 76 30.16Kurang Setuju 3 25 75 39.68Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 5 5 7.94Jumlah 63 202 100.00

Rata-Rata Skor 3.21

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya diberi kesempatan untuk meningkatkan

karier, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 30.16%

menyatakan setuju, 39.68% menyatakan kurang setuju, 12.70%

menyatakan tidak setuju, 7.94% sangat tidak setuju, rata-rata 3.21.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya diberi kesempatan untuk meningkatkan karier, berada

pada kategori cukup baik

Tabel 4.38Pendapat responden mengenai :

Gaji atau honor yang saya terima telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 9 45 14.29

Setuju 4 17 68 26.98Kurang Setuju 3 27 81 42.86Tidak Setuju 2 7 14 11.11

Sangat Tidak Setuju 1 3 3 4.76Jumlah 63 211 100.00

Rata-Rata Skor 3.35

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : gaji atau honor yang saya terima telah sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab, yakni sebanyak 14.29% menyatakan

sangat setuju, 26.98% menyatakan setuju, 42.86% menyatakan kurang

Page 106: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

106

setuju, 11.11% menyatakan tidak setuju, 4.76% sangat tidak setuju,

dengan rata-rata 3.35.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : gaji atau honor yang saya terima telah sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.39Pendapat responden mengenai :

Gaji atau honor yang saya terima telah memenuhi kebutuhan saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 6 24 9.52Kurang Setuju 3 40 120 63.49Tidak Setuju 2 7 14 11.11

Sangat Tidak Setuju 1 5 5 7.94Jumlah 63 188 100.00

Rata-Rata Skor 2.98Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : gaji atau honor yang saya terima telah memenuhi

kebutuhan saya, yakni sebanyak 7.94 % menyatakan sangat setuju,

9.52% menyatakan setuju, 63.49% menyatakan kurang setuju, 11.11%

menyatakan tidak setuju, 7.94% sangat tidak setuju, dengan rata-rata

2.98.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : gaji atau honor yang saya terima telah memenuhi kebutuhan

saya, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.40Pendapat responden mengenai :

Sekolah menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Page 107: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

107

Sangat Setuju 5 6 30 9.52Setuju 4 20 80 31.75

Kurang Setuju 3 26 78 41.27Tidak Setuju 2 6 12 9.52

Sangat Tidak Setuju 1 5 5 7.94Jumlah 63 205 100.00

Rata-Rata Skor 3.25

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : sekolah menciptakan kondisi kerja yang

menyenangkan, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju,

31.75% menyatakan setuju, 41.27% menyatakan kurang setuju, 9.52%

menyatakan tidak setuju, 7.94% sangat tidak setuju, dengan rata-rata

3.25.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : sekolah menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.41Pendapat responden mengenai :

Kebijakan yang diambil manajemen sekolah membuat saya nyaman dalam bekerja

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 6 30 9.52

Setuju 4 18 72 28.57Kurang Setuju 3 27 81 42.86Tidak Setuju 2 7 14 11.11

Sangat Tidak Setuju 1 5 5 7.94Jumlah 63 202 100.00

Rata-Rata Skor 3.21

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : kebijakan yang diambil manajemen sekolah

Page 108: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

108

membuat saya nyaman dalam bekerja, yakni sebanyak 9.52%

menyatakan sangat setuju, 28.57% menyatakan setuju, 42.86%

menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan tidak setuju, 7.94%

sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.21.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : kebijakan yang diambil manajemen sekolah membuat saya

nyaman dalam bekerja, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.42Pendapat responden mengenai :

Jika mengalami kesulitan di dalam pekerjaansaya lebih senang membicarakan dengan pimpinan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 9 45 14.29

Setuju 4 14 56 22.22Kurang Setuju 3 30 90 47.62Tidak Setuju 2 7 14 11.11

Sangat Tidak Setuju 1 3 3 4.76Jumlah 63 208 100.00

Rata-Rata Skor 3.30

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : jika mengalami kesulitan di dalam pekerjaan saya

lebih senang membicarakan dengan pimpinan, yakni sebanyak 14.29%

menyatakan sangat setuju, 22.22% menyatakan setuju, 47.62%

menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan tidak setuju, 4.76%

sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.30.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : jika mengalami kesulitan di dalam pekerjaan saya lebih

Page 109: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

109

senang membicarakan dengan pimpinan, berada pada kategori cukup

baik.

Tabel 4.43Pendapat responden mengenai :

Saya berhubungan baik dengan pimpinan/kepala sekolahPendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 7 35 11.11Setuju 4 18 72 28.57

Kurang Setuju 3 30 90 47.62Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 213 100.00

Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya berhubungan baik dengan pimpinan/kepala

sekolah, yakni sebanyak 11.11% menyatakan sangat setuju, 28.57%

menyatakan setuju, 47.62% menyatakan kurang setuju, 12.70%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya berhubungan baik dengan pimpinan/kepala sekolah,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.44Pendapat responden mengenai :

Saya berhubungan baik dengan teman sejawat

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 10 50 15.87

Setuju 4 12 48 19.05Kurang Setuju 3 33 99 52.38Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00

Page 110: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

110

Jumlah 63 213 100.00Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya berhubungan baik dengan teman sejawat,

yakni sebanyak 15.87% menyatakan sangat setuju, 19.05% menyatakan

setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak

setuju, dengan rata-rata 3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya berhubungan baik dengan teman sejawat, berada pada

kategori cukup baik.

Tabel 4.45Pendapat responden mengenai :

Saya berhubungan baik dengan siswa

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 9 45 14.29

Setuju 4 15 60 23.81Kurang Setuju 3 31 93 49.21Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 214 100.00

Rata-Rata Skor 3.40

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya berhubungan baik dengan siswa, yakni

sebanyak 14.29% menyatakan sangat setuju, 23.81% menyatakan setuju,

49.21% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju,

% sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.40.

Page 111: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

111

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya berhubungan baik dengan siswa, berada pada kategori

baik.

4.3.3 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja Guru

di SMPN 1 Cisarua

Tabel 4.46Pendapat responden mengenai :

Saya datang dan pulang tepat waktu sesuai jadwal yang telah dibuatPendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 6 30 9.52Setuju 4 18 72 28.57

Kurang Setuju 3 28 84 44.44Tidak Setuju 2 11 22 17.46

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 208 100.00

Rata-Rata Skor 3.30

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya datang dan pulang tepat waktu sesuai jadwal

yang telah dibuat, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju,

28.57% menyatakan setuju, 44.44% menyatakan kurang setuju,

17.46% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya datang dan pulang tepat waktu sesuai jadwal yang telah

dibuat, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.47Pendapat responden mengenai :

Begitu bel masuk berbunyi saya langsung masuk ruangan kelas sesuai dengan jam mengajar

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 7 35 11.11

Page 112: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

112

Setuju 4 15 60 23.81Kurang Setuju 3 25 75 39.68Tidak Setuju 2 16 32 25.40

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 202 100.00

Rata-Rata Skor 3.21

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : begitu bel masuk berbunyi saya langsung masuk

ruangan kelas sesuai dengan jam mengajar, yakni sebanyak 11.11%

menyatakan sangat setuju, 23.81% menyatakan setuju, 39.68%

menyatakan kurang setuju, 25.40% menyatakan tidak setuju, dengan rata-

rata 3.21.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : begitu bel masuk berbunyi saya langsung masuk ruangan

kelas sesuai dengan jam mengajar, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.48Pendapat responden mengenai :

Saya menggunakan jam mengajar seefisien mungkinPendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 6 30 9.52Setuju 4 20 80 31.75

Kurang Setuju 3 20 60 31.75Tidak Setuju 2 17 34 26.98

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 204 100.00

Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya menggunakan jam mengajar seefisien

mungkin, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 31.75%

Page 113: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

113

menyatakan setuju, 31.75% menyatakan kurang setuju, 26.98%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.24.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya menggunakan jam mengajar seefisien mungkin, berada

pada kategori cukup baik

Tabel 4.49Pendapat responden mengenai :

Saya menggunakan jam istirahat seefisien mungkin

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 4 20 6.35

Setuju 4 23 92 36.51Kurang Setuju 3 26 78 41.27Tidak Setuju 2 10 20 15.87

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 210 100.00

Rata-Rata Skor 3.33

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya menggunakan jam istirahat seefisien

mungkin, yakni sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju, 36.51%

menyatakan setuju, 41.27% menyatakan kurang setuju, 15.87%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.33.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya menggunakan jam istirahat seefisien mungkin, berada

pada kategori cukup baik

Tabel 4.50Pendapat responden mengenai :

Saya mengikuti upacara bendera setiap senin pagi

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Page 114: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

114

Sangat Setuju 5 4 20 6.35

Setuju 4 15 60 23.81

Kurang Setuju 3 30 90 47.62

Tidak Setuju 2 12 24 19.05

Sangat Tidak Setuju 1 2 2 3.17

Jumlah 63 196 100.00

Rata-Rata Skor 3.11

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya mengikuti upacara bendera setiap hari senin

pagi, yakni sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju, 23.81%

menyatakan setuju, 47.62% menyatakan kurang setuju, 19.05%

menyatakan tidak setuju, 3.17% sangat tidak setuju, dengan rata-rata

3.11.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya mengikuti upacara bendera setiap hari senin pagi,

berada pada kategori cukup baik

Tabel 4.51Pendapat responden mengenai :

Saya hadir di kelas sesuai jam mengajar yang telah terjadwal

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 4 20 6.35

Setuju 4 23 92 36.51Kurang Setuju 3 25 75 39.68Tidak Setuju 2 11 22 17.46

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 209 100.00

Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya hadir di kelas sesuai jam mengajar yang

Page 115: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

115

telah terjadwal, yakni sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju,

36.51% menyatakan setuju, 39.68% menyatakan kurang setuju, 17.46%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya hadir di kelas sesuai jam mengajar yang telah terjadwal,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.52Pendapat responden mengenai :

Saya hadir pada rapat pembinaan/pengarahan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 3 15 4.76

Setuju 4 23 92 36.51Kurang Setuju 3 22 66 34.92Tidak Setuju 2 15 30 23.81

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 203 100.00

Rata-Rata Skor 3.22

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya hadir pada rapat pembinaan/pengarahan,

yakni sebanyak 4.76% menyatakan sangat setuju, 36.51% menyatakan

setuju, 34.92% menyatakan kurang setuju, 23.81% menyatakan tidak

setuju, dengan rata-rata 3.22.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya hadir pada rapat pembinaan/pengarahan, berada pada

kategori cukup baik.

Tabel 4.53Pendapat responden mengenai :

Saya bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Page 116: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

116

Sangat Setuju 5 2 10 3.17Setuju 4 21 84 33.33

Kurang Setuju 3 26 78 41.27Tidak Setuju 2 14 28 22.22

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 200 100.00

Rata-Rata Skor 3.17

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya,

yakni sebanyak 3.17% menyatakan sangat setuju, 33.33% menyatakan

setuju, 41.27% menyatakan kurang setuju, 22.22% menyatakan tidak

setuju, % sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.17.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.54Pendapat responden mengenai :

Saya memahami mekanisme kerja yang ditetapkan oleh sekolah

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 2 10 3.17

Setuju 4 19 76 30.16Kurang Setuju 3 29 87 46.03Tidak Setuju 2 13 26 20.63

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 199 100.00

Rata-Rata Skor 3.16

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya memahami mekanisme kerja yang ditetapkan

oleh sekolah, yakni sebanyak 3.17% menyatakan sangat setuju, 30.16%

Page 117: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

117

menyatakan setuju, 46.03% menyatakan kurang setuju, 20.63%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.16.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya memahami mekanisme kerja yang ditetapkan oleh

sekolah, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.55Pendapat responden mengenai :

Saya bertanggung jawab terhadap semua tugas yang diberikan kepada saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 2 10 3.17

Setuju 4 18 72 28.57Kurang Setuju 3 30 90 47.62Tidak Setuju 2 13 26 20.63

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 198 100.00

Rata-Rata Skor 3.14

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya bertanggung jawab terhadap semua tugas

yang diberikan kepada saya, yakni sebanyak 3.17% menyatakan sangat

setuju, 28.57% menyatakan setuju, 47.62% menyatakan kurang setuju,

20.63% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.14.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya bertanggung jawab terhadap semua tugas yang

diberikan kepada saya, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.56Pendapat responden mengenai :

Saya melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah

Page 118: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

118

dengan baik

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 3 15 4.76

Setuju 4 20 80 31.75Kurang Setuju 3 25 75 39.68Tidak Setuju 2 15 30 23.81

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 200 100.00

Rata-Rata Skor 3.17

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya senantiasa melaksanakan tugas yang

diberikan kepala sekolah dengan baik, yakni sebanyak 4.76%

menyatakan sangat setuju, 31.75% menyatakan setuju, 39.68%

menyatakan kurang setuju, 23.81% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.17.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya senantiasa melaksanakan tugas yang diberikan kepala

sekolah dengan baik, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.57Pendapat responden mengenai :

Saya bisa bekerja sama dengan seluruh teman sejawatPendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 1 5 1.59Setuju 4 23 92 36.51

Kurang Setuju 3 19 57 30.16Tidak Setuju 2 20 40 31.75

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 194 100.00

Rata-Rata Skor 3.08

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya bisa bekerja sama dengan seluruh teman

Page 119: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

119

sejawat, yakni sebanyak 1.59% menyatakan sangat setuju, 36.51%

menyatakan setuju, 30.16% menyatakan kurang setuju, 31.75%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.08.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya bisa bekerja sama dengan seluruh teman sejawat,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.58Pendapat responden mengenai :

Saya mentaati peraturan-peraturan sekolahPendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 1 5 1.59Setuju 4 19 76 30.16

Kurang Setuju 3 26 78 41.27Tidak Setuju 2 17 34 26.98

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 193 100.00

Rata-Rata Skor 3.06

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya mentaati peraturan-peraturan sekolah, yakni

sebanyak 1.59% menyatakan sangat setuju, 30.16% menyatakan setuju,

41.27% menyatakan kurang setuju, 26.98% menyatakan tidak setuju,

dengan rata-rata 3.06.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya mentaati peraturan-peraturan sekolah, berada pada

kategori cukup baik

Tabel 4.59Pendapat responden mengenai :

Sangsi atas pelanggaran terhadap setiap peraturan telah disosialisasikan kepada para guru

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 1 5 1.59

Page 120: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

120

Setuju 4 21 84 33.33Kurang Setuju 3 25 75 39.68Tidak Setuju 2 16 32 25.40

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 196 100.00

Rata-Rata Skor 3.11

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : sangsi atas pelanggaran terhadap setiap

peraturan telah disosialisasikan kepada para guru, yakni sebanyak 1.59%

menyatakan sangat setuju, 33.33% menyatakan setuju, 39.68%

menyatakan kurang setuju, 25.40% menyatakan tidak setuju, dengan rata-

rata 3.11.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : sangsi atas pelanggaran terhadap setiap peraturan telah

disosialisasikan kepada para guru, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.60Pendapat responden mengenai :

Pemberian sangsi telah sesuai dengan tingkat pelanggaran

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 1 5 1.59

Setuju 4 23 92 36.51Kurang Setuju 3 21 63 33.33Tidak Setuju 2 18 36 28.57

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 196 100.00

Rata-Rata Skor 3.11

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : pemberian sangsi telah sesuai dengan tingkat

pelanggaran, yakni sebanyak 1.59% menyatakan sangat setuju, 36.51%

Page 121: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

121

menyatakan setuju, 33.33% menyatakan kurang setuju, 28.57%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.11.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : pemberian sangsi telah sesuai dengan tingkat pelanggaran,

berada pada kategori cukup baik.

4.3.4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Guru di

SMPN 1 CisaruaTabel 4.61

Pendapat responden mengenai :Sebelum pelajaran dimulai saya mengajak siswa untuk berdoa

bersamaPendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 5 25 7.94Setuju 4 15 60 23.81

Kurang Setuju 3 33 99 52.38Tidak Setuju 2 10 20 15.87

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 204 100.00

Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : sebelum pelajaran dimulai saya mengajak siswa

untuk berdoa bersama, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat

setuju, 23.81% menyatakan setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju,

15.87% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.24.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : sebelum pelajaran dimulai saya mengajak siswa untuk berdoa

bersama, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.62Pendapat responden mengenai :

Saya mengarahkan siswa untuk memiliki sikap jujur dan terbuka pada orang lain

Page 122: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

122

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 6 30 9.52

Setuju 4 13 52 20.63Kurang Setuju 3 34 102 53.97Tidak Setuju 2 10 20 15.87

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 204 100.00

Rata-Rata Skor 3.24Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya mengarahkan siswa untuk memiliki sikap

jujur dan terbuka pada orang lain, yakni sebanyak 9.52% menyatakan

sangat setuju, 20.63% menyatakan setuju, 53.97% menyatakan kurang

setuju, 15.87% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.24.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya mengarahkan siswa untuk memiliki sikap jujur dan

terbuka pada orang lain, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.63Pendapat responden mengenai :

Dalam proses KBM saya sering menyelipkan pendidikan kedisiplinan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 15 60 23.81Kurang Setuju 3 33 99 52.38Tidak Setuju 2 10 20 15.87

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 204 100.00

Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : dalam proses KBM saya sering menyelipkan

kedisiplinan, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 23.81%

Page 123: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

123

menyatakan setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju, 15.87%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.24.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : dalam proses KBM saya sering menyelipkan kedisiplinan,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.64Pendapat responden mengenai :

Saya menyiapkan perencanaan pembelajaran sebelum saya mengajar berupa program tahunan/semesteran, silabus, RPP dll.

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 6 30 9.52

Setuju 4 16 64 25.40Kurang Setuju 3 33 99 52.38Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 209 100.00

Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya menyiapkan perencanaan pembelajaran

sebelum saya mengajar berupa program tahunan/semesteran, silabus,

RPP dll, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 25.40%

menyatakan setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju, 12.70%

menyatakan tidak setuju, % sangat tidak setuju, dengan rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya menyiapkan perencanaan pembelajaran sebelum saya

mengajar berupa program tahunan/semesteran, silabus, RPP dll, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.65Pendapat responden mengenai :

Page 124: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

124

Saya mengorganisasi materi agar sesuai dengan silabusPendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 9 45 14.29Setuju 4 13 52 20.63

Kurang Setuju 3 34 102 53.97Tidak Setuju 2 7 14 11.11

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 213 100.00

Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya mengorganisasi materi agar sesuai dengan

silabus, yakni sebanyak 14.29% menyatakan sangat setuju, 20.63%

menyatakan setuju, 53.97% menyatakan kurang setuju, 11.11%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya mengorganisasi materi agar sesuai dengan silabus,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.66Pendapat responden mengenai :

Pada pelaksanaan KBM saya selalu berpedoman pada silabus dan RPP yang telah dibuat

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 10 50 15.87

Setuju 4 14 56 22.22Kurang Setuju 3 31 93 49.21Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 215 100.00

Rata-Rata Skor 3.41

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Pada pelaksanaan KBM saya selalu berpedoman

pada silabus dan RPP yang telah dibuat, yakni sebanyak 15.87%

Page 125: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

125

menyatakan sangat setuju, 22.22% menyatakan setuju, 49.21%

menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju, dengan

rata-rata 3.41.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Pada pelaksanaan KBM saya selalu berpedoman pada

silabus dan RPP yang telah dibuat, berada pada kategori baik.

Tabel 4.67Pendapat responden mengenai :

Saya menguasai materi pelajaran yang menjadi garapan saya

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 20 80 31.75Kurang Setuju 3 25 75 39.68Tidak Setuju 2 13 26 20.63

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 206 100.00

Rata-Rata Skor 3.27

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya senatiasa menguasai materi pelajaran yang

menjadi garapan saya, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju,

31.75% menyatakan setuju, 39.68% menyatakan kurang setuju, 20.63%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.27.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya senatiasa menguasai materi pelajaran yang menjadi

garapan saya, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.68Pendapat responden mengenai :

Saya mendisain model pembelajaran sebelum mengajar

Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Page 126: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

126

Sangat Setuju 5 5 25 7.94Setuju 4 18 72 28.57

Kurang Setuju 3 31 93 49.21Tidak Setuju 2 9 18 14.29

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 208 100.00

Rata-Rata Skor 3.30

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya mendisain model pembelajaran sebelum

mengajar, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 28.57%

menyatakan setuju, 49.21% menyatakan kurang setuju, 14.29%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.30.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya mendisain model pembelajaran sebelum mengajar,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.69Pendapat responden mengenai :

Saya berusaha menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 16 64 25.40Kurang Setuju 3 34 102 53.97Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 207 100.00

Rata-Rata Skor 3.29

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya berusaha menggunakan metode dan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, yakni

sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 25.40% menyatakan setuju,

Page 127: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

127

53.97% menyatakan kurang setuju, 12.70% menyatakan tidak setuju,

dengan rata-rata 3.29.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya berusaha menggunakan metode dan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.70Pendapat responden mengenai :

Saya membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran Pendapat Derajat Frekuensi Skor Prosentase

Sangat Setuju 5 5 25 7.94Setuju 4 18 72 28.57

Kurang Setuju 3 30 90 47.62Tidak Setuju 2 10 20 15.87

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 207 100.00

Rata-Rata Skor 3.29

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya membimbing siswa dalam kegiatan

pembelajaran, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat setuju, 28.57%

menyatakan setuju, 47.62% menyatakan kurang setuju, 15.87%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.29.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.71Pendapat responden mengenai :

Saya menyediakan waktu tersendiri untuk membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 6 30 9.52

Page 128: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

128

Setuju 4 15 60 23.81Kurang Setuju 3 35 105 55.56Tidak Setuju 2 7 14 11.11

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 209 100.00

Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya menyediakan waktu tersendiri untuk

membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, yakni

sebanyak 9.52% menyatakan sangat setuju, 23.81% menyatakan setuju,

55.56% menyatakan kurang setuju, 11.11% menyatakan tidak setuju,

dengan rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya menyediakan waktu tersendiri untuk membimbing siswa

yang mengalami kesulitan dalam belajar, berada pada kategori cukup

baik.

Tabel 4.72Pendapat responden mengenai :

Saya mengarahkan siswa agar berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 6 30 9.52

Setuju 4 16 64 25.40Kurang Setuju 3 34 102 53.97Tidak Setuju 2 7 14 11.11

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 210 100.00

Rata-Rata Skor 3.33

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya mengarahkan siswa agar berpartisipasi aktif

Page 129: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

129

dalam proses pembelajaran, yakni sebanyak 9.52% menyatakan sangat

setuju, 25.40% menyatakan setuju, 53.97% menyatakan kurang setuju,

11.11% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.33.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya mengarahkan siswa agar berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.73Pendapat responden mengenai :

Saya memberikan arahan-arahan dalam belajar tentang tata tertib sekolah

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 8 40 12.70

Setuju 4 13 52 20.63Kurang Setuju 3 33 99 52.38Tidak Setuju 2 9 18 14.29

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 209 100.00

Rata-Rata Skor 3.32

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya memberikan arahan-arahan dalam belajar

tentang tata tertib sekolah, yakni sebanyak 12.70% menyatakan sangat

setuju, 20.63% menyatakan setuju, 52.38% menyatakan kurang setuju,

14.29% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.32.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya memberikan arahan-arahan dalam belajar tentang tata

tertib sekolah, berada pada kategori cukup baik.

Page 130: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

130

Tabel 4.74Pendapat responden mengenai :

Saya memberikan latihan soal yang sesuai dengan materi yang telah diajarkan

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 5 25 7.94

Setuju 4 17 68 26.98Kurang Setuju 3 29 87 46.03Tidak Setuju 2 12 24 19.05

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 204 100.00

Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya memberikan latihan soal yang sesuai dengan

materi yang telah diajarkan, yakni sebanyak 7.94% menyatakan sangat

setuju, 26.98% menyatakan setuju, 46.03% menyatakan kurang setuju,

19.05% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.24.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya memberikan latihan soal yang sesuai dengan materi

yang telah diajarkan, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.75Pendapat responden mengenai :

Saya memberikan pekerjaan rumah untuk melatih kemampuan siswa

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 4 20 6.35

Setuju 4 15 60 23.81

Page 131: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

131

Kurang Setuju 3 36 108 57.14Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 204 100.00

Rata-Rata Skor 3.24

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya memberikan pekerjaan rumah untuk melatih

kemampuan siswa, yakni sebanyak 6.35% menyatakan sangat setuju,

23.81% menyatakan setuju, 57.14% menyatakan kurang setuju, 12.70%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya memberikan pekerjaan rumah untuk melatih kemampuan

siswa, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.76Pendapat responden mengenai :

Saya melakukan penilaian pekerjaan siswa secara obyektif

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 7 35 11.11

Setuju 4 16 64 25.40Kurang Setuju 3 32 96 50.79Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 211 100.00

Rata-Rata Skor 3.35

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : saya melakukan penilaian pekerjaan siswa secara

obyektif, yakni sebanyak 11.11% menyatakan sangat setuju, 25.40%

menyatakan setuju, 50.79% menyatakan kurang setuju, 12.70%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.35.

Page 132: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

132

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : saya melakukan penilaian pekerjaan siswa secara obyektif,

berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.77Pendapat responden mengenai :

Saya mengisi buku nilai sesuai hasil kerja siswa

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 12 60 19.05

Setuju 4 8 32 12.70Kurang Setuju 3 38 114 60.32Tidak Setuju 2 5 10 7.94

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 216 100.00

Rata-Rata Skor 3.43

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya selalu mengisi buku nilai sesuai hasil kerja

siswa, yakni sebanyak 19.05% menyatakan sangat setuju, 12.70%

menyatakan setuju, 60.32% menyatakan kurang setuju, 7.94%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.43.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya selalu mengisi buku nilai sesuai hasil kerja siswa, berada

pada kategori baik.

Tabel 4.78Pendapat responden mengenai :

Saya melakukan evaluasi baik formatif maupun sumatif

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 7 35 11.11

Setuju 4 17 68 26.98Kurang Setuju 3 32 96 50.79

Page 133: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

133

Tidak Setuju 2 7 14 11.11Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00

Jumlah 63 213 100.00Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya melakukan evaluasi baik foraif maupun

sumatif, yakni sebanyak 11.11% menyatakan sangat setuju, 26.98%

menyatakan setuju, 50.79% menyatakan kurang setuju, 11.11%

menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.38.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya melakukan evaluasi baik foraif maupun sumatif, berada

pada kategori cukup baik.

Tabel 4.79Pendapat responden mengenai :

Saya melaksanakan remedial bagi siswa yang nilainyadibawah KKM

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 11 55 17.46

Setuju 4 10 40 15.87Kurang Setuju 3 34 102 53.97Tidak Setuju 2 8 16 12.70

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 213 100.00

Rata-Rata Skor 3.38

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya selalu melaksanakan remedial bagi siswa

yang nilainya dibawah KKM, yakni sebanyak 17.46% menyatakan sangat

setuju, 15.87% menyatakan setuju, 53.97% menyatakan kurang setuju,

12.70% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.38.

Page 134: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

134

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya selalu melaksanakan remedial bagi siswa yang nilainya

dibawah KKM, berada pada kategori cukup baik.

Tabel 4.80Pendapat responden mengenai :

Saya memberikan pengayaan kepada siswa yang melampaui KKM

Pendapat Derajat Frekuensi Skor ProsentaseSangat Setuju 5 9 45 14.29

Setuju 4 14 56 22.22Kurang Setuju 3 29 87 46.03Tidak Setuju 2 11 22 17.46

Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0.00Jumlah 63 210 100.00

Rata-Rata Skor 3.33

Berdasarkan tabel di atas, dapat dideskripsikan pernyataan

responden mengenai : Saya selalu memberikan pengayaan kepada siswa

yang melampaui KKM, yakni sebanyak 14.29% menyatakan sangat

setuju, 22.22% menyatakan setuju, 46.03% menyatakan kurang setuju,

17.46% menyatakan tidak setuju, dengan rata-rata 3.33.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden

mengenai : Saya selalu memberikan pengayaan kepada siswa yang

melampaui KKM, berada pada kategori cukup baik.

4.3.5 Statistik Deskriptif

Sesuai dengan pendapat responden di atas, hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata skor masing-masing variabel sebagai

berikut :

Tabel 4.81Rata-Rata Skor Variabel

Variabel N Rata - Rata

Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 63 3,94

Page 135: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

135

Motivasi Kerja (X2) 63 3,26

Disiplin Kerja (X3) 63 3,18

Kinerja Guru (Y) 63 3.31

Tabel rata-rata skor variabel tersebut menunjukkan skor rata-rata

variabel kepemimpinan kepala sekolah lebih tinggi dibandingkan tiga

variabel lainnya. Juga terlihat bahwa skor rata-rata untuk variabel disiplin

kerja lebih kecil dibandingkan tiga variabel lainnya.

Guna memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai makna

hasil perhitungan statistik deskriptif di atas, selanjutnya dibandingkan

dengan tabel kriteria penafsiran kondisi variabel penelitian pada masing-

masing variabel yang diteliti. Model yang dipakai mengadaptasi model

tentang pengontrolan kualitas (Supranto : 2000) sebagai berikut :

Tabel 4.82Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian

Rata-Rata Skor Penafsiran

4,2 – 5,0 Sangat baik

3,4 – 4,1 Baik

2,6 – 3,3 Cukup Baik

1,8 – 2,5 Kurang baik

1,0 – 1,7 Sangat kurang baik

Sesuai dengan kriteria di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.83Kriteria Ketercapaian Skor Tiap Variabel

Variabel

Rata-rata Kriteria

Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 3.94 Baik

Page 136: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

136

Motivasi Kerja (X2) 3.26 Cukup Baik

Disiplin Kerja (X3) 3.18 Cukup Baik

Kinerja Guru (Y) 3.31 Cukup Baik

Sumber : Hasil pengolahan data

4.3.6 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan

Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru

4.3.6.1 Hubungan Antar Variabel

Untuk mengungkap pengaruh kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru dilakukan pengujian

hipotesis menggunakan analisis jalur. Variabel penelitian kepemimpinan

kepala sekolah, motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja guru diukur

melalui indikator yang dijabarkan dalam kuesioner penelitian. Data

variabel penelitian yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner

memiliki skala ukur ordinal. Untuk memenuhi syarat data dalam

perhitungan analisis jalur sekurang-kurangnya mempunyai skala

pengukuran interval terhadap data yang diperoleh dari kuisioner terlebih

dahulu ditransformasikan menjadi skala interval menggunakan Method of

Successive Interval (MSI). Hasil data interval dapat dilihat pada lampiran.

Menggunakan data dengan skala ukur interval yang diperoleh dari

kuesioner penelitian selanjutnya diperoleh skor untuk setiap variabel yang

digunakan dalam analisis data. Skor untuk masing-masing variabel

merupakan total skor item.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap

kinerja guru. Dalam penelitian ini variabel kepemimpinan kepala sekolah,

Page 137: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

137

motivasi kerja dan disiplin kerja sebagai variabel sebab (eksogenus

variabel) dan kinerja guru sebagai variabel akibat (endogenus variabel).

Langkah awal dalam perhitungan adalah mengetahui besaran korelasi

antar variabel. Hasil perhitungan korelasi antar variabel yang diteliti dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.84

Korelasi Antara Variabel

Kepemimpinan kepala sekolah

(X1)Motivasi

kerja (X2)Disiplin

kerja (X3)Kinerja

guru (Y)Kepemimpinan kepala sekolah (X1)

Pearson Correlation 1 .723** .438** .828**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

Motivasi kerja (X2) Pearson Correlation .723** 1 .505** .766**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

Disiplin kerja (X3) Pearson Correlation .438** .505** 1 .564**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

Kinerja guru (Y) Pearson Correlation .828** .766** .564** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).a. Listwise N=63

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

4.3.6.2 Analisis Jalur

Koefisien jalur diperoleh berdasarkan korelasi antar variabel.

Dengan melalui perhitungan SPSS diperoleh koefisien jalur kepemimpinan

kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru

sebagai berikut :

Tabel 4.85

Hasil Koefisien Jalur X terhadap Y

Page 138: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

138

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 1.479 3.710 .399 .692

Kepemimpinan kepala sekolah (X1)

.695 .116 .546 5.982 .000

Motivasi kerja (X2) .351 .120 .278 2.920 .005Disiplin kerja (X3) .186 .074 .184 2.518 .015

a. Dependent Variable: Kinerja guru (Y)

Diperoleh koefisien jalur dari kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru (PYX1) sebesar 0,546, koefisien jalur dari motivasi

kerja terhadap kinerja guru (PYX2) sebesar 0,278, dan koefisien jalur dari

disiplin kerja terhadap kinerja guru (PYX3) sebesar 0,184.

Besar pengaruh secara bersama-sama kepemimpinan kepala

sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru diperoleh

dari hasil perkalian koefisien jalur dengan matriks korelasi antara variabel

sebab dengan variabel akibat. Adapun hasil perhitungan pengaruh secara

bersama-sama variabel kepemimpinan kepala sekolah, motivasi dan

disiplin terhadap kinerja guru dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.86

Hasil Koefisien Determinasi (Pengaruh Total) X terhadap Y

Model

R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimatedimension0 1 .877a .769 .757 5.60296

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X3), Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), Motivasi Kerja (X2)

Diperoleh pengaruh secara bersama-sama variabel kepemimpinan

kepala sekolah, motivasi dan disiplin terhadap kinerja guru sebesar 0,769.

Selain pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah,motivasi dan

disiplin terhadap kinerja guru, terdapat probabilitas munculnya pengaruh

Page 139: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

= 0,481

Y

139

variabel lain (residu). Maka untuk menghitung besarnya koefisien

pengaruh variabel dimaksud digunakan formula sebagai berikut :

ρ yε = √1−0,769 = 0,481

Besar koefisien jalur untuk faktor lain yang tidak masuk dalam

spesifikasi adalah 0,481

Persamaan koefisien jalur yang terbentuk dinyatakan sebagai berikut :

Y = 0,546 X1 + 0,278 X2 + 0,184 X3 + 0,481

Persamaan tersebut dapat digambarkan dalam model struktural

sebagai berikut :

Gambar 4.1

Model Struktural Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah , Motivasi

dan Disiplin terhadap Kinerja Guru

Dari gambar 4.1. di atas, dapat diformulasikan hasil pengujian melalui

tabel sebagai berikut :

Page 140: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

140

Tabel 4.87Hasil Perhitungan Jalur

Variabel Koefisien Jalur

Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 0,546

Motivasi Kerja (X2) 0,278

Disiplin Kerja (X3) 0,184

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Hasil pengolahan data untuk membuktikan pengaruh langsung dan

tidak langsung variabel disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.88

Pengaruh X1, X2 dan X3 Langsung dan Tidak langsung terhadap Y

VariabelKoefisien

JalurPengaruhLangsung

Pengaruh tidak langsung (melalui)

Total

X1 X2 X3

X1 0,546 29.8% 11%4,4% 45.2%

X2 0,278 7,7% 11,0%2,6% 21.3%

X3 0,184 3,4% 4,4% 2,6% 10.4%

Total Pengaruh (R2) 76,9%Pengaruh faktor lain (ε) 23,1%

4.3.6.3 Hasil Uji Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru

Setelah pengujian koefisien jalur dari Kepemimpinan kepala

sekolah ke kinerja guru diperoleh ada pengaruh Kepemimpinan kepala

sekolah terhadap kinerja guru selanjutnya dapat diketahui besarnya

pengaruh secara langsung dan tidak dari Kepemimpinan kepala sekolah

terhadap Kinerja guru .

Pengaruh langsung X1 terhadap Y

Page 141: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

141

= ρ yx1. ρ yx1 = 0,546 x 0,546 = 0,298 (29,8%)

Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2

= ρ yx1. rx1.x2 . Pyx2 = 0,546 x 0,723 x 0,278 = 0,110 (11%)

Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X3

= ρ yx1. rx1.x3 . ρ yx3 = 0,546 x 0,438 x 0,184 = 0,044 (4,4%)

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh pengaruh langsung

Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja sebesar 29,8%. Besarnya

pengaruh tidak langsung Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja

guru karena ada keterkaitan (hubungannya) dengan Motivasi kerja

memberikan penambahan pengaruh sebesar 11,0% dan pengaruh tidak

langsung Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja guru karena

ada keterkaitan (hubungannya) dengan Disiplin kerja memberikan

penambahan pengaruh sebesar 4,4%

Total Pengaruh (Pengaruh langsung dan tidak langsung)

Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja diperoleh sebesar 29,8%

+ 11,0% + 4,4% = 45,2%.

4.3.6.4 Hasil Uji Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru

Setelah pengujian koefisien jalur dari Motivasi kerja ke Kinerja guru

diperoleh ada pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja guru selanjutnya

dapat diketahui besarnya pengaruh secara langsung dan tidak dari

Motivasi kerja terhadap Kinerja guru .

Pengaruh langsung X2 terhadap Y

= ρ yx2. ρ yx2= 0,278 x 0,278 = 0,077 (7,7%)

Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X1

Page 142: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

142

= ρ yx2. rx1.x2. Pyx1 = 0,278 x 0,723 x 0,546 = 0,11 (11%)

Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X3

= ρ yx2. rx2.x3 . ρ yx3 = 0,278 x 0,505 x 0,184 = 0,026 (2,6%)

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh pengaruh langsung

Motivasi kerja terhadap Kinerja sebesar 7,7%. Besarnya perhitungan

diperoleh pengaruh tidak langsung Motivasi kerja terhadap Kinerja guru

karena ada keterkaitan (hubungannya) dengan Kepemimpinan kepala

sekolah memberikan penambahan pengaruh sebesar 11,0% dan

pengaruh tidak langsung variabel Motivasi kerja terhadap Kinerja guru

karena ada keterkaitan (hubungannya) dengan Disiplin kerja memberikan

penambahan pengaruh sebesar 2,6%.

Total Pengaruh (Pengaruh langsung dan tidak langsung) Motivasi kerja

terhadap Kinerja diperoleh sebesar 7,7% + 11,0% + 2,6% = 21,3%.

4.3.6.5 Hasil Uji Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru

Setelah pengujian koefisien jalur dari Disiplin kerja ke Kinerja guru

secara statistik bermakna selanjutnya dapat diketahui besarnya pengaruh

secara langsung dan tidak dari Disiplin kerja terhadap Kinerja guru .

Pengaruh langsung X2 terhadap Y

= ρ yx3.ρ yx3 = 0,184 x 0,184 = 0,034 (3,4%)

Pengaruh tidak langsung X3 terhadap Y melalui X1

= ρ yx3. rx1.x3. ρ yx1 = 0,184 x 0,438 x 0,546 = 0,044 (4,4%)

Pengaruh tidak langsung X3 terhadap Y melalui X2

= ρ yx3. rx2.x3 . ρ yx2= 0,184x 0,505 x 0,278= 0,026 (2,6%)

Page 143: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

143

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh pengaruh langsung variabel

Disiplin kerja terhadap Kinerja sebesar 3,4%. Besar perhitungan di atas

diperoleh pengaruh tidak langsung Disiplin kerja terhadap Kinerja guru

karena ada keterkaitan (hubungannya) dengan Kepemimpinan kepala

sekolah memberikan penambahan pengaruh sebesar 4,4% dan pengaruh

tidak langsung Disiplin kerja terhadap Kinerja guru karena ada keterkaitan

(hubungannya) dengan Motivasi kerja memberikan penambahan

pengaruh sebesar 2,6%

4.3.6.6 Hasil uji Pengaruh Bersama-sama Kepemimpinan Kepala

Sekolah, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Guru

Hasil pengaruh langsung dan tidak langsung yang diperoleh dapat

dirangkum dalam tabel berikut :

Tabel 4.89

Besarnya Koefisien Jalur Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi

Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru

Koefisien

Jalur ρYX 1

Pengaruh

langsung

Pengaruh

tidak

langsung

Total

Pengaruh

Kepemimpinan

kepala sekolah0,546 29.8% 15.4% 45.2%

Motivasi kerja 0,278 7,7% 13.5% 21.3%

Disiplin kerja 0,184 3,4% 7,0% 10.4%

Total 76.9%

Hasil yang diperoleh memperlihatkan terdapat pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri 1

Page 144: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

144

Cisarua Kabupaten Bandung Barat sebesar 45,2%, pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung

Barat sebesar 21,3% dan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru

SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat sebesar 10,4%. Jadi

terlihat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru

SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat paling besar diantara

ketiga variabel yang diteliti dan diikuti dengan pengaruh motivasi kerja dan

disiplin kerja. Secara total pengaruh kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1

Cisarua Kabupaten Bandung Barat diperoleh sebesar 76,9%, sedangkan

sisanya sebesar 23,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

4.3.7 Pembahasan

4.3.7.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang kepemimpinan

kepala sekolah (X1), diperoleh skor rata-rata sebesar 3,94 (tabel 4.81)

sesuai dengan kriteria penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan

Sugiyono (2004 : 66) berada diantara hubungan 3,4 – 4,1 maka

gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Cisarua

termasuk kategori baik.

Hal ini berarti pola kepemimpinan kepala sekolah yang ditampilkan

sudah baik dan pemahaman terhadap tugas dan peranannya sebagai

seorang pemimpin cukup memadai. Tanpa adanya pemahaman tentang

kepemimpinan maka tujuan yang diharapkan sulit dicapai. Peran dan

Page 145: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

145

fungsi yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai seorang

pemimpin seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa (2009 : 98) diantaranya

sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan

motivator.

4.3.7.2 Motivasi Kerja (X2)

Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang motivasi kerja

(X2), diperoleh skor rata-rata sebesar 3,26 (tabel 4.81) sesuai dengan

kriteria penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan Sugiyono (2004 : 66)

berada diantara hubungan 2,6 – 3,3 maka gambaran motivasi kerja

termasuk kategori cukup baik.

Hal ini berarti motivasi kerja guru SMP Negeri 1 Cisarua belum

optimal. Masih harus diupayakan langkah untuk meningkatkan baik

motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsiknya.

4.3.7.3 Disiplin Kerja (X3)

Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang disiplin kerja (X3),

diperoleh skor rata-rata sebesar 3,18 (tabel 4.81) sesuai dengan kriteria

penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan Sugiyono (2004 : 66) berada

diantara hubungan 2,6 – 3,3 maka gambaran disiplin kerja termasuk

kategori cukup baik.

Hal ini berarti disiplin kerja guru SMP Negeri 1 Cisarua belum

optimal. Masih harus diupayakan langkah untuk meningkatkan disiplin

kerja menyangkut ketepatan waktu, kesadaran dalam bekerja dan

kepatuhan pada peraturan yang berlaku.

Page 146: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

146

4.3.7.4 Kinerja Guru (Y)

Berdasarkan tanggapan hasil responden tentang kinerja guru (Y),

diperoleh skor rata-rata sebesar 3,31 (tabel 4.81) sesuai dengan kriteria

penafsiran (tabel 4.82) yang dikemukakan Sugiyono (2004 : 66) berada

diantara hubungan 2,6 – 3,3 maka gambaran kinerja guru termasuk

kategori cukup baik.

Tenaga pendidik atau guru merupakan tulang punggng sekolah

dalam menjalankan proses kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tinggi

rendahnya prestasi siswa tidak terlepas dari kinerja gurunya.

Kinerja guru dapat diukur dari cara guru tersebut mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai

dan ,mengevaluasi siswa. Selain itu kinerja gurupun diakibatkan oleh

faktor lain diantaranya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan

disiplin kerja.

Guru hendaknya selalu berusaha mencari cara untuk meningkatkan

prestasi siswa. Guru dapat meningkatkan wawasan pengetahuannya

dengan membaca beberapa buku pegangan. Untuk meningkatkan

kinerjanya, guru harus selalu berusaha tepat waktu, menggunakan

metode dan strategi pembelajaran dengan tepat, mengikuti pelatihan dan

sebagainya sehingga dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran

4.3.7.5 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja

Guru

Page 147: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

147

Sesuai dengan hasil penelitian dan pengolahan data yang

dilakukan, diperoleh besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

(X1) terhadap kinerja guru (Y) secara langsung sebesar 0,298 atau 29,8%

sedangkan pengaruh tidak langsung melalui motivasi kerja (X2) sebesar

atau 0,11 atau 11 % serta melalui disiplin kerja (X3) sebesar 0,044 atau

4,4%. Dengan demikian total pengaruhnya sebesar 0,452 atau 45,2%

termasuk cukup signifikan.

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru

sebesar 45,2%, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar

21,3% dan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1

Cisarua Kabupaten Bandung Barat SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat sebesar 10,4%. Jadi terlihat pengaruh kepemimpinan

kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat paling besar diantara ketiga variabel yang diteliti dan

diikuti dengan pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja.

Hal ini dikarenakan Kepala SMPN 1 Cisarua Kabupaten Bandung

Barat mampu berfungsi sebagai Educator, Manajer, Administrator,

Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM) dengan cukup

baik. Menurut Mulyasa (2009 : 90) bahwa kepala sekolah berperan utama

dalam menggerakan organisasi sekolah. Kepala sekolah dapat

menjalankan tugasnya dengan cukup baik akan berpengaruh terhadap

kinerja guru. Kepala sekolah yang mampu melaksanakan peran dan

fungsinya sebagai EMASLIM akan meningkatkan kinerja guru dan dapat

juga meningkatkan mutu pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah

merupakan faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan

Page 148: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

148

tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan

secara terencana dan bertahap.

4.3.7.6 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru

Sesuai dengan hasil penelitian dan pengolahan data yang

dilakukan, diperoleh besarnya pengaruh motivasi kerja (X2) terhadap

kinerja guru (Y) secara langsung sebesar 0,077 atau 7,7% sedangkan

pengaruh tidak langsung melalui disiplin kerja (X3) sebesar 0,026 atau

2,6% serta melalui kepemimpinan kepala sekolah (X1) sebesar 0,110 atau

11%. Dengan demikian total pengaruhnya sebesar 0,026 atau 2,6%

termasuk cukup tinggi

Motivasi kerja cukup berpengaruh terhadap kinerja guru,

sebagaimana pendapat Gordon W. yang dikutif Mangkunegara (2005 :

104) menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi

berprestasi dengan pencapaian kinerja. Dalam hal ini kepala sekolah

sebagai motivator dapat melakukan penerapan kebijakan dan

pengambilan keputusan yang dapat memacu motivasi kerja para guru.

4.3.7.7 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru

Sesuai dengan hasil penelitian dan pengolahan data yang

dilakukan, diperoleh besarnya pengaruh Disiplin kerja (X3) terhadap

kinerja guru (Y) secara langsung sebesar 0,034 atau 3,4 % sedangkan

pengaruh tidak langsung melalui kepemimpinan kepala sekolah (X1)

sebesar 0,044 atau 4,4% serta melalui motivasi kerja (X2) sebesar 0,026

atau 2,6%. Dengan demikian total pengaruhnya sebesar 0,104 atau

10,4% termasuk cukup tinggi.

Page 149: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

149

Disiplin di lingkungan kerja sangat diperlukan karena akan

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pegawai dengan

disiplin kerja yang baik akan menguntungkan perusahaan dan pegawai itu

sendiri. Tingkat kedisiplinan seorang pegawai dapat diukur dari ketepatan

waktu dalam melaksanakan pekerjaan, kesadaran dalam bekerja serta

kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

4.3.7.8 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan

Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru

Hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan

kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru

secara bersama-sama memperlihatkan bahwa :

1. Pengaruh total kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kinerja

guru (Y) sebesar 45,2 %.

2. Pengaruh total motivasi kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar

21,3 %.

3. Pengaruh total disiplin kerja (X3) terhadap kinerja guru (Y) sebesar

10,4 %.

4. Pengaruh total kepemimpinan kepala sekolah (X1), motivasi kerja

(X2) dan disiplin kerja (X3) terhadap kinerja guru sebesar 76,9 %.

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa variabel-variabel yang

mempengaruhi kinerja guru tidak dapat berjalan sendiri-sendiri namun

harus selalu bersinergi dalam pelaksanaannya sehingga memberikan

kontribusi yang tinggi.

Page 150: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

150

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan dan

pembahasannya mengenai pengaruh kepemimpinan kepala sekolah,

motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 1

Cisarua Kabupaten Bandung Barat, penulis memperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah yang meliputi kepala sekolah

sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader,

inovator dan motivator sesuai dengan hasil pengolahan data

termasuk dalam kategori baik.

2. Motivasi kerja yang meliputi motivasi intrinsik dan ekstrinsik sesuai

dengan hasil pengolahan data termasuk kategori cukup baik.

3. Disiplin kerja yang meliputi ketepatan waktu, kesadaran dalam

bekerja dan kepatuhan pada peraturan sesuai dengan hasil

pengolahan data termasuk kategori cukup baik.

4. Kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua yang meliputi mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi sesuai dengan pengolahan data berada pada

kategori cukup baik.

Page 151: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

151

5. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru

secara langsung maupun tidak langsung termasuk besar

6. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru secara langsung

maupun tidak langsung cukup besar.

7. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru secara langsung

maupun tidak langsung cukup besar.

8. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin

kerja terhadap kinerja guru sangat besar.

5.2 Saran

Dengan mengetahui adanya pengaruh yang positif antara

kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap

kinerja guru baik secara bersama-sama maupun secara parsial serta

mengetahui karakteristik yang memberi pengaruh paling besar terhadap

kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua, maka :

1. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat berada pada kategori baik. Sejalan dengan semakin

meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan, maka

untuk meningkatkan kinerja guru kepemimpinan kepala sekolah

harus lebih efektif. Untuk itu kepala sekolah perlu mengikuti

workshop manajemen serta lebih terbuka pada saran dan kritik

yang sifatnya membangun.

2. Berdasarkan pengolahan data, motivasi kerja guru SMP Negeri 1

Cisarua termasuk pada kategori cukup baik. Motivasi kerja guru

perlu ditingkatkan terutama motivasi eksternal. Hal ini dapat

dilakukan oleh kepala sekolah dengan cara peningkatan

Page 152: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

152

kesejahteraan guru, menjalin hubungan interpersonal yang lebih

harmonis dan peningkatan lingkungan kerja yang aman dan

nyaman sehingga para guru dapat meraih prestasi kerja yang lebih

baik pada waktu mendatang.

3. Berdasarkan pengolahan data, disiplin kerja guru SMP Negeri 1

Cisarua termasuk pada kategori cukup baik. Sejalan dengan

tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas sekolah, perlu

ditingkatkan kedisiplinan kerja guru dengan pembinaan dan

pengawasan yang lebih intensif.

4. Kinerja guru SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat

berada pada kategori cukup baik. Perlu diperhatikan hal-hal yang

memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja guru. Untuk

peningkatan kinerja guru kepala sekolah harus dapat menentukan

strategi yang efektif dan apabila terjadi penurunan kualitas kinerja

dapat mengidentifikasi penyebabnya.

5. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Cisarua Kabupaten

Bandung Barat pada umumnya sudah baik. Agar lebih baik lagi

perlu mengoptimalkan manajemen dan supervisi terhadap kinerja

guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Hal ini

dapat meningkatkan kinerja guru dan mutu pendidikan.

6. Untuk meningkatkan motivasi kerja guru sebaiknya kepala sekolah

memberikan kebijakan yang dapat memotivasi guru agar

melakukan kinerja terbaik, seperti memberikan apresiasi terhadap

guru berprestasi dan memberikan kesempatan kepada guru seluas-

luasnya untuk lebih mengembangkan potensi yang ia miliki.

Page 153: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

153

7. Untuk meningkatkan disiplin kerja guru sebaiknya kepala sekolah

meningkatkan sistem pembinaan dan pengawasan. Sistem

pembinaan yang dilaksanakan hendaknya bervariasi misalnya

dengan menggunakan metode ESQ. Sistem pengawasan dapat

ditingkatkan dengan menggunakan kemajuan sistem informasi

untuk memantau kehadiran guru di sekolah maupun di kelas.

Page 154: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

154

DAFTAR PUSTAKA

Ambar Teguh Sulistiani Rosidah, (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu.

A Tabrani R, (2000), Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru, Cianjur: CV Dinamika Karya.

Arikunto Suharsimi, (1997), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Danim, Sudarwan, (2004), Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok, Jakarta: Rineka Cipta.

Davis, Keith dan John W. Newstrom, (1995), Perilaku dalam Organisasi, (Terjemahan Agus Darma), Jakarta: Erlangga.

Depdiknas Direktorat Pembinaan SMP, (2006), Pembakuan Bangunan dan Perabot SMP, Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP.

E. Mulyasa, (2009), Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

E. Mulyasa, (2007), Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Fathoni Abdurrahmat, (2006), Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT Rineka Cipta.

Gomez Meija, D.B. Balkin dan R.L. Cardy, (2001) Manajing Human Resources, USA: Prentice Hall.

Husen, Umar, (2004), Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Istijanto, (2005), Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : STIE YPKN

Kerlinger, Fred. N. ( 2004), Asas-Asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Luthan, Fred, (2006), Organization Behavior (Prilaku Organisasi),

Yogyakarta: ANDI.

Mangkunegara, Anwar Prabu, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Page 155: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

155

Miftah Toha, (2003), Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grapindo.

Nawawi, Hadari, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Peraturan Pemerintah RI, 2005, Standar Nasional Pendidikan, Jakarta : CV Eko Jaya.

Rahman at all, (2006), Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jatinangor: Alqaprint.

Rivai, Veithzal, (2004), Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Robbin Stephen P, (2001), Organizational Behavior, New Jersey: Prentice Hall International.

Sedarmayanti, (2009), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: CV Mandar Maju.

Sidik Priadana, (2005), Panduan Penyusunan Skripsi dan Tesis, Bandung: STIE Pasundan.

Siagian, Sondang P. (2002), Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: Rineka Jaya.

Siswanto, Bedjo, (2005), Manajemen Tenaga Kerja, Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono, (2001), Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta.

Sujana, (2005), Metode Statistika, bandung : CV Tarsito.

Sujana, (2003), Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, Bandung: CV Tarsito

Sukardi, (2007), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Supranto J. (2000), Statistik Teori dan Aplikasi, Bandung : PT Gelora Aksara.

Timple, Dale A, (2000), Seri Kepemimpinan Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Yulk Garry, (2005), Kepemimpinan dalam Organisasi, Jakarta: PT Yudeks.

Wahjosumijo, (2002), Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Page 156: Tesis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru (1)

156

Wibowo, (2007), Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.

Winardi, J. (2001), Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.

Jurnal :

UUD Republik Indonesia 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 edisi 2009, Sistem Pendidikan Nasional, Bandung, Depdiknas, Citra Umbara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 edisi 2009, Tentang Guru dan Dosen, Bandung, Depdiknas, Citra Umbara.

Hernowo Narmodo, 2005, Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah, http.etd.eprins, ums.ac.id/6864/.

Rizal Aminudin, 2008, Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Semarang, http//etd.eprins,ums.ac.id/6816/.