tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

123
TESIS KEMAMPUAN PREDIKSI VARIABEL KONSERVATISMA AKUNTANSI DAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGUNGKAPAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI PT BURSA EFEK INDONESIA PUTU DIAN PRADNYANITASARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

Transcript of tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

Page 1: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

TESIS

KEMAMPUAN PREDIKSI VARIABEL KONSERVATISMA AKUNTANSI

DAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGUNGKAPAN

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI PT BURSA EFEK INDONESIA

PUTU DIAN PRADNYANITASARI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 2: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

i

TESIS

KEMAMPUAN PREDIKSI VARIABEL KONSERVATISMA AKUNTANSI

DAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGUNGKAPAN

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DIPT BURSA EFEK INDONESIA

PUTU DIAN PRADNYANITASARI

NIM 1191662003

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 3: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

ii

KEMAMPUAN PREDIKSI VARIABEL KONSERVATISMA AKUNTANSI

DAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGUNGKAPAN

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI PT BURSA EFEK INDONESIA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi

Program Pascasarjana Universitas Udayana

PUTU DIAN PRADNYANITASARI

NIM 1191662003

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 4: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL, 29 OKTOBER 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Drs. I Made Sukartha, M.Si., Ak. Dr. A.A.G.P Widanaputra, SE., MSi., Ak.

NIP. 19560505 198303 1 004 NIP. 19650323 199103 1 004

Mengetahui

Ketua Program Direktur

Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana

Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Universitas Udayana,

Dr. Dewa Gede Wirama, SE., MSBA., Ak Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)

NIP. 19641224 199103 1 002 NIP. 19590215 198510 2 001

Page 5: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Tesis Ini Telah Diuji Pada

Tanggal, 29 Oktober 2014

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana,

Nomor: 4053/UN14.4/HK/2014

Ketua : Dr. Drs. I Made Sukartha, MSi., Ak.

Anggota : Dr. A.A.G.P Widanaputra, SE., MSi., Ak.

Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., MSi.

Dr. I Ketut Budiartha, SE., MSi., Ak.

Dr. IG.A.M. Asri Dwija P. SE., MSi.

Page 6: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Putu Dian Pradnyanitasari

NIM : 1191662003

Program Studi : Magister Akuntansi

Judul Tesis : Kemampuan Prediksi Variabel Konservatisma Akuntansi dan

Corporate Governance Dalam Pengungkapan Kinerja

Keuangan Perusahaan yang Terdaftar di PT Bursa Efek

Indonesia.

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.

Apabila kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini,

maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas Republik

Indonesia No. 17 tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 29 Oktober 2014

Putu Dian Pradnyanitasari

Page 7: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, sehingga tesis

dengan judul “KEMAMPUAN PREDIKSI VARIABEL KONSERVATISMA

DAN CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGUNGKAPAN

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI PT

BURSA EFEK INDONESIA” dapat diselesaikan.

Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Strata 2 (S2) di Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana guna memperoleh gelar Magister Akuntansi konsentrasi Akuntansi

Keuangan dan Auditing. Sepenuhnya disadari bahwa tanpa bantuan berbagai

pihak, usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan tesis ini tidak akan

membuahkan hasil yang berarti. Pada kesempatan ini perkenankan pula penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukartha, MSi, Ak. Sebagai Pembimbing I beserta

Bapak Dr. A.A.G.P Widanaputra, SE, MSi, Ak sebagai Pembimbing II

sekaligus Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana yang dengan penuh kesabaran membimbing dan memberikan

dorongan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Para penguji tesis yaitu, Bapak Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi.;

Bapak Dr. I Ketut Budiartha, SE, MSi, Ak.; dan Ibu Dr. I.G.A. Made Asri

Dwija P. SE, MSi. sebagai Penguji yang dengan penuh perhatian memberi

kritik dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

Page 8: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

vii

3. Rektor Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-

KEMD atas fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan di Program Magister pada Universitas Udayana.

4. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Ibu Prof. Dr. dr. A.A.

Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk

menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana

Universitas Udayana.

5. Bapak Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA, Ak selaku Ketua Program Studi

Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas Udayana. Bapak dan Ibu Dosen,

serta seluruh staf yang telah mendidik dan membantu proses penyelesaian

tesis ini.

6. Orang tua terkasih Ir. I Ketut Sunadra, M.Si dan Ir. Luh Anggreni, Adik-adik

Made Sri Adnyasitarini dan Nyoman Galuh Narendraswari Saraswati, serta

seluruh keluarga atas segala dukungan yang tidak pernah terhenti untuk

menempuh pendidikan kepada penulis.

7. Suami tercinta I Putu Gede Patma Andika Putra, S.S.T. yang selalu

mendoakan dan memotivasi penulis dalam penyelesaian tesis ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan MAKSI Angkatan IX atas dukungan, semangat

dan kerjasama rekan-rekan yang telah memotivasi penulis dalam perkuliahan

maupun dalam penyelesaian tesis ini.

Page 9: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

viii

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu

melimpahkan anugerah-Nya kepada kita semua, serta pihak-pihak yang telah

membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung selama

menempuh studi hingga penulisan tesis ini selesai.

Denpasar, 29 Oktober 2014

Penulis

Page 10: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

ix

KEMAMPUAN PREDIKSI VARIABEL KONSERVATISMA DAN

CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGUNGKAPAN KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI PT BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Laporan keuangan merupakan dasar dari penilaian kinerja keuangan

perusahaan, dimana dalam laporan keuangan terdapat gambaran usaha secara

keseluruhan dan gambaran tata kelola manajemen dalam mengelola sumber daya

perusahaanya. Penelitian terdahulu lebih sering menguji hubungan antara rasio

keuangan dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini merupakan replikasi

dari penelitian Smith et.al (2011) dimana tujuan penelitian ini adalah untuk

membangun sebuah model yang dapat memprediksi kinerja keuangan perusahaan

dengan menambahkan variabel konservatisma dan corporate governance untuk

seluruh perusahaan yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia tahun 2011.

Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh

143 perusahaan yang dijadikan sampel.

Data dianalisis dengan menggunakan analisis faktor dan analisis

diskriminan. Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis dilakukan analisis

data dengan mengunakan statistik deskriptif dan melakukan proses winsorized

mean pada data yang oultier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

tambahan seperti konservatisma dan corporate governance ternyata tidak

memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan dan tidak mampu

meningkatkan akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan. Hanya

variabel rasio keuangan yaitu EBITTA, GCFTD, EBTACL, ROSF, CLTA dan

CR serta ukuran perusahaan (size) yang memiliki hubungan positif dengan kinerja

keuangan perusahaan dan mampu membangun model yang dapat memprediksi

kinerja keuangan perusahaan.

Kata kunci: Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dewan

Komisaris Independen, Komite Audit, Konservatisma dan Kinerja

Keuangan Perusahaan.

Page 11: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

x

ABSTRACT

Financial statements are the basis of the assessment of the financial

performance of the company, in which the financial statements are an overview

and description of the overall business management governance to manage the

resources of the company. On previous research, they examines the relation

between financial ratios to company financial performance. This research is

replicating Smith et al. (2011) in which the goal of this research is to build a

model that can predict the financial performance of the company by adding a

variable conservatism and corporate governance for all companies listed on the

Indonesia Stock Exchange in 2011 election method using purposive sampling to

obtain 143 firms sampled.

Data were analyzed using factor analysis and discriminant analysis. Before

testing the hypotheses with data analysis using descriptive statistics and perform

processes on data oultier winsorizing. The results showed that additional

variables such as conservatism and corporate governance did not have a positive

relationship with the company's financial performance and are not able to

improve the accuracy of predictive models of the company's financial

performance. Only variables that EBITTA financial ratios, GCFTD, EBTACL,

ROSF, CLTA and CR and firm size (size) was positively associated with the

financial performance of the company and was able to build a model that can

predict the financial performance of the company.

Keywords: Managerial Ownership, Institutional Ownership, Board of

Commissioner Independent, Audit Committee, conservatism and

Corporate Financial Performance.

Page 12: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ....................................................................................... i

PRASYARAT GELAR ............................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS .............................................. iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................ v

UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... ix

ABSTRACT ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah........................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ......................................................................... 12

2.1.1 Teori Keagenan ............................................................... 12

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan ........................................ 14

2.1.3 Rasio Keuangan .............................................................. 16

2.1.4 Ukuran Perusahaan ......................................................... 22

2.1.5 Konservatisma Akuntansi ............................................... 23

2.1.6 Corporate Governance ................................................... 28

2.2 Penelitian Sebelumnya ............................................................. 30

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 35

3.2 Konsep Penelitian .................................................................... 36

3.3 Hipotesis Penelitian ................................................................. 38

3.1.1 Konservatisma Akuntansi ............................................... 38

3.1.2 Corporate Governance ................................................... 39

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian .............................................................. 40

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 42

4.3 Sumber Data ............................................................................. 42

4.3.1 Populasi dan Sampel ....................................................... 42

4.4 Variabel Penelitian ................................................................... 43

Page 13: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

xii

4.4.1 Identifikasi Variabel ........................................................ 43

4.4.2 Definisi Operasional Variabel ......................................... 44

4.5 Teknik Analisis Data ................................................................ 52

4.5.1 Analisis Faktor ................................................................ 52

4.5.2 Analisis Diskriminan....................................................... 53

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Deskripsi Sampel Penelitian .................................................... 56

5.2 Statistik Deskriptif ................................................................... 57

5.3 Analisis Faktor ......................................................................... 68

5.4 Analisis Diskriminan ............................................................... 70

5.5 Pengujuan Hipotesis ................................................................. 76

5.5.1 Konservatisma berhubungan positif dengan Kinerja

Keuangan Perusahaan (H1a) ............................................ 76

5.5.2 Konservatisma dapat digunakan untuk meningkatkan

Akurasi model prediksi Kinerja Keuangan Perusahaan

(H1b) ................................................................................ 77

5.5.3 Variabel yang mewakili Corporate Governance

Berhubungan positif dengan Kinerja Keuangan

Perusahaan (H2a) ............................................................. 77

5.5.4 Variabel yang mewakili Corporate Governance dapat

digunakan untuk meningkatkan Akurasi model prediksi

Kinerja Keuangan Perusahaan (H2b) .............................. 78

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Konservatisma berhubungan positif dengan Kinerja Keuangan

Perusahaan ............................................................................... 79

6.2 Konservatisma dapat digunakan untuk meningkatkan Akurasi

model prediksi Kinerja Keuangan Perusahaan ........................ 80

6.3 Variabel yang mewakili Corporate Governance Berhubungan

positif dengan Kinerja Keuangan Perusahaan ......................... 81

6.4 Variabel yang mewakili Corporate Governance dapat

digunakan untuk meningkatkan Akurasi model prediksi Kinerja

Keuangan Perusahaan .............................................................. 82

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan Penelitian .................................................................... 83

7.2 Keterbatasan dan Saran ............................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 92

Page 14: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Tabel Kondisi EPS pada 9 sektor perusahaan yang terdaftar di BEI

periode 2011-2012 ................................................................................. 6

1.2 Tabel Kondisi Return Sahampada 9 sektor perusahaan yang terdaftar

di BEI periode 2011-2012 ...................................................................... 6

4.1 Tabel Proses Pemilihan Sampel ............................................................. 43

4.2 Tabel Nilai Validasi dalam Analisis Faktor ........................................... 52

5.1 Tabel Deskripsi Sampel Penelitian ........................................................ 56

5.2 Tabel Statistik Deskriptif ....................................................................... 58

5.3 Tabel Hasil Ekstraksi Tujuh Komponen Faktor .................................... 69

5.4 Tabel Hasil Analisis Komponen ............................................................ 70

5.5 Tabel of Equity of Group Means ........................................................... 71

5.6 Tabel Struktur Matrix ............................................................................ 72

5.7 Tabel Group Statistik ............................................................................. 73

5.8 Tabel Fungsi Klasifikasi Koefisien ........................................................ 74

5.9 Tabel Kepentingan Relatif dari setiap Variabel Bebas .......................... 75

Page 15: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Gambar Hubungan Penyaji dan Pemakai Laporan Keuangan ............... 2

3.1 Gambar Kerangka Berfikir .................................................................... 36

3.2 Gambar Konsep Penelitian .................................................................... 38

4.1 Gambar Rancangan Penelitian ............................................................... 41

Page 16: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Sampel Penelitian .................................................................................. 92

2. Statistik Deskriptif ................................................................................. 98

3. Hasil SPSS Analisis Faktor .................................................................... 101

4. Hasil SPSS Analisis Diskriminan .......................................................... 103

Page 17: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perekonomian global yang semakin berkembang memiliki dampak bagi

setiap perusahaan di Indonesia. Perusahaan diharapkan dapat mengelola usahanya

dengan lebih baik sehingga dapat bersaing dalam iklim perekonomian global.

Perusahaan juga harus selalu mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya

diberbagai sektor sebagai antisipasi persaingan yang semakin ketat.

Akuntansi merupakan sarana yang dapat digunakan perusahaan untuk

menghasilkan laporan seperti laporan keuangan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Laporan

keuangan yang akan diberikan kepada para pihak yang berkepentingan pada

perusahaan idealnya dapat memiliki informasi yang relevan dan reliabel.

Informasi yang relevan adalah informasi yang berisikan mengenai prospek

ekonomis perusahaan dimasa yang akan datang sedangkan informasi yang reliabel

adalah informasi yang tepat dan bebas dari bias.

Kondisi informasi yang relevan dan reliabel pada laporan keuangan ini

akan dapat meningkatkan kepercayaan pihak yang berkepentingan pada

perusahaan seperti shareholder. Umumnya perusahaan dalam menyusun laporan

keuangan harus menggunakan suatu pedoman yang sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum yang dalam hal ini disebut PABU, atau yang di

Amerika disebut dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).

Page 18: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

2

Walapun prinsip akuntansi ini akan membatasi gerak dan kebebasan para

manajemen dalam menyusun laporan keuangan namun prinsip akuntansi ini masih

dapat memberikan ruang bagi manajemen untuk memilih salah satu dari beberapa

metode akuntansi yang diperkenankan sesuai dengan kepentinganya. Hubungan

antara penyaji laporan dengan pemakai laporan keuangan dapat dilihat pada

Gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1

Hubungan Penyaji dan Pemakai Laporan Keuangan

Sumber: Suwardjono (2008)

Sistem Informasi

Akuntansi

Manajemen

Investor

Kreditor

Pemerintah

Pelanggan

Masyarakat

Umum

LAPORAN

KEUANGAN

Didapatkan

kesamaan arti

terhadap pesan

Informasi

Tujuan Pelaporan Tercapai

PERUSAHAAN PIHAK

BERKEPENTINGAN

Menyusun dan menyajikan

sesuai dengan

Menganalisis dan

menginterpretasi sesuai dengan

Prinsip Akuntansi Berterima Umum termasuk Standar

Page 19: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

3

Gambar 1.1 diatas menjelaskan bahwa laporan keuangan akan memenuhi

fungsinya dengan baik bila informasi yang terkadung dalam laporan keuangan

dapat memberikan kesimpulan yang sama bagi penyaji maupun pemakai laporan

keuangan.

Laporan keuangan merupakan dasar dari penilaian kinerja keuangan

perusahaan, dimana dalam laporan keuangan terdapat gambaran perusahaan

secara keseluruhan dan gambaran tata kelola manajemen dalam mengelola sumber

daya perusahannya. Penilaian kinerja keuangan dari laporan keuangan dilakukan

dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan

keuangan mencakup pada apakah aktiva dan pasiva perusahaan sudah dikelola

dengan benar. Analisis laporan keuangan sebagai alat dalam penilaian kinerja

keuangan dapat menggunakan ukuran seperti rasio keuangan, dimana rasio

keuangan diperoleh dari perhitungan dalam laporan keuangan.

Menurut Wiagustini (2010) berdasarkan dari aspek keuangan perusahaan

rasio keuangan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) bagian: 1)

Rasio likuiditas, yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, 2) Rasio

solvabilitas/leverage, yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh

perusahaan dibiayai oleh dana pinjaman, 3) Rasio profitabilitas/rentabilitas, yaitu

rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, 4) Rasio

aktivitas usaha, yaitu rasio untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam

memanfaatkan sumber dananya, dan 5) Rasio penilaian/pasar, yaitu rasio untuk

Page 20: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

4

mengukur pengakuan pasar terhadap kondisi keuangan yang dicapai oleh

perusahaan.

Rasio-rasio keuangan diatas yang dihitung dari laporan keuangan berguna

dalam memprediksi kegagalan usaha, dimana rasio keuangan memainkan peran

penting dalam memeriksa kinerja perusahaan. Kegagalan usaha yang dapat

diprediksi dari rasio keuangan dibuktikan dengan beberapa penelitian-penelitian

terdahulu antara lain Altman (1968) dalam jurnalnya Financial Ratios,

Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate Bankruptcy,

mengungkapkan bahwa penelitiannya untuk menguji kualitas dari analisis rasio.

Jurnal tersebut menjelaskan bahwa analisis rasio tradisional tidak penting lagi

dalam lingkungan akademisi, karena dirasa tidak cukup canggih seperti yang

ditunjukkan sebelumnya. Untuk menguji potensinya secara maksimal, beberapa

rasio keuangan dikombinasikan menggunakan pendekatan analisis diskriminan

untuk memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan. Jika rasio-rasio tersebut

dianalisis secara multivariat, secara statistik akan menghasilkan signifikansi lebih

besar dibandingkan teknik perbandingan rasio keuangan.

Miman (2012) dalam penelitiannya mengenai Analisis Kebangkrutan

Perusahaan dengan Menggunakan Metode Z-Score Altman pada Perusahaan

Otomitif dan Komponennya yang Terdaftar di BEI menunjukkan hanya variabel

EBIT terhadap total aktiva yang berpengaruh signifikan. Sedangkan rasio modal

kerja terhadap total aktiva dan rasio laba ditahan terhadap total aktiva

berpengaruh positif, sebaliknya rasio nilai pasar modal sendiri terhadap nilai buku

Page 21: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

5

utang dan rasio penjualan terhadap total aktiva berpengaruh negatif atau

berlawanan terhadap indikasi kebangkrutan yang dialami perusahaan.

Penelitian-penelitian sebelumnya banyak menggunakan rasio keuangan

dalam memprediksi kegagalan usaha, namun tidak terdapat spesifikasi rasio

keuangan definitif yang relevan dalam mengklasifikasikan perusahaan gagal dan

perusahaan yang non gagal. Penelitian ini ingin mereplikasi penelitan sebelumnya

dengan menggunakan kinerja perusahaan sebagai variabel dependen dan

menambahkan variabel konservatisma serta corporate governance selain rasio

keuangan dalam memprediksi kinerja perusahaan. Penggunaan variabel

konservatisma dan corporate governance dalam memprediksi kinerja keuangan

perusahaan sesuai dengan penelitian Smith et al. (2011).

Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur menggunakan earning per share

(EPS), dimana EPS merupakan variabel yang menunjukkan bahwa semakin besar

variabel tersebut menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam

menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Untuk keperluan

analis, seseorang perlu memperhatikan EPS di masa yang akan datang bukan EPS

yang telah diperoleh. Hal tersebut dikarenakan harga saham hari ini merupakan

present value dari penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh pemodal di

masa yang akan datang, dan penghasilan tersebut akan dipengaruhi oleh

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba di masa yang akan datang.

Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 memperlihatkan kondisi kinerja keuangan yang

diukur dengan EPS dan Return Saham pada 9 (sembilan) sektor perusahaan yang

terdaftar di BEI periode 2011-2012.

Page 22: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

6

Tabel 1.1

Kondisi EPS untuk 9 sektor perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2011-

2012

Nama Perusahaan EPS

2011 2012

AALI 1.586,65 1.558,13

ASRI 33,74 61,89

TLKM 767,91 912,10

UNTR 1.571,92 1.571,04

BUMI 10,65 -32,82

SMCB 137,67 180,27

BATA 4.355,01 4.217,16

INAF 11,93 13,68

BBCA 444 480

Sumber: www.idx.co.id

Tabel 1.2

Kondisi Return Saham untuk 9 sektor perusahaan yang terdaftar di BEI

periode 2011-2012

Nama Perusahaan Return Saham

2011 2012

AALI 0,00 -0,04

ASRI 0,88 0,24

TLKM -0,07 0,32

UNTR 0,23 -0,31

BUMI -0,20 -0,77

SMCB 0,10 0,30

BATA -0,19 0,09

INAF 1,26 0,61

BBCA 0,42 0,14

Sumber: Data yang diolah

Kondisi yang tidak konsisten dengan teori terlihat antara Tabel 1.1 dengan

Tabel 1.2 dimana EPS adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah

lembar saham (Darmadji dan Fakhuddin, 2006). Apabila EPS perusahaan tinggi

akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga

menyebabkan harga saham akan tinggi (Dharmastuti, 2004). Jika saham tersebut

terjual dengan harga yang tinggi maka investor akan mendapat return yang tinggi

Page 23: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

7

pula. Tetapi pada kenyataanya ada perusahaan yang memiliki nilai EPS yang

menurun disaat return sahamnya meningkat, perusahaan tersebut adalah PT

Sepatu Bata, Tbk. Namun ada pula perusahaan yang EPSnya naik tetapi return

sahamnya turun yaitu PT Alam Sutra Reality, Tbk. dan PT. Bank Central Asia,

Tbk.

Tingkatan konservatisma dalam pelaporan keuangan dipengaruhi oleh

faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan. Faktor-faktor eksternal

perusahaan berkaitan dengan lingkungan institusional pelaporan keuangan

perusahaan seperti sistem hukum dan penegakan hukumnya serta standar

akuntansi yang berlaku di suatu negara (Wardhani, 2008). Lingkungan

institusional tersebut akan mempengaruhi tuntutan terhadap manajer perusahaan

untuk menyajikan laporan keuangan yang berkualitas guna memberikan proteksi

yang baik bagi investor. Perusahaan gagal menunjukkan kecenderungan lebih

rendah untuk mengungkapkan laba konservatif daripada perusahaan yang sehat

(Lara et al. 2009).

Corporate Governance dapat membantu terciptanya hubungan yang

kondusif dan bertanggungjawab antara setiap elemen perusahaan antara dewan

komisaris, dewan direksi, dan para pemegang saham dalam rangka meningkatkan

kinerja perusahaan. Hubungan antara setiap elemen tersebut dapat membuat

dewan komisaris untuk memastikan bahwa manajemen dapat bekerja untuk

kepentingan pemegang saham dan perusahaan.

Page 24: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

8

Terdapat beberapa model dalam memprediksi kegagalan usaha yaitu antara

lain: 1) Model Altman (1968) dan Model Zeta (1977), dalam model ini Altman

menemukan lima rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi

kebangkrutan perusahaan yang dikenal dengan Z-Score, dimana dalam proses

penentuan Z-Score Altman menggunakan teknik statistical dengan menggunakan

Multiple Discriminat Analiysis dengan tingkat ketepatan prediksi 95%. Multiple

Discriminat Analiysis (MDA) dapat dipergunakan untuk mengetahui variabel-

variabel penciri yang membedakan kelompok populasi yang ada, juga dapat

dipergunakan sebagai kriteria pengelompokan. MDA secara umum adalah Z =

β1(X1) + β2(X2) + … + βn(Xn). Sehubungan dengan perkembangan atas semakin

banyaknya respon terhadap permasalahan kegagalan usaha, pada tahun 1977

Altman, Haldeman dan Narayanan membangun model generasi kedua dengan

beberapa tambahan dari pendekatan Z-Score. Model baru ini dinamakan Zeta,

model ini dinilai efektif dalam mengklasfikasikan perkiraan kebangkrutan suatu

perusahaan sampai lima tahun sebelum tiba saatnya, dengan menggunakan sampel

dari perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dan retail, 2) Model

Springate, model ini dikembangkan oleh Springate (1978) dalam Haseley (2012)

dengan menggunakan analisis multidiskriminan. Model ini dapat digunakan untuk

memprediksi kebangkrutan dengan tingkat keakuratan 76,67%. Model yang

berhasil dikembangkan oleh Springate adalah S = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D,

dan 3) Model Zmijewski, model yang dikembangkan Zmijewski (1984) dalam

Haseley (2012) menggunakan analisis rasio yang mengukur kinerja, leverage dan

likuiditas suatu perusahaan untuk model prediksinya. Model yang berhasil

Page 25: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

9

dikembangkan Zmijewski dengan menggunakan probit analisis adalah X = -4,3 –

4,5X1 + 5,7X2 – 0,004X3.

Penelitian ini ingin mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Smith et al.

(2011) mengenai The Predictive Ability of Conservatism and Governance

Variables in Corporate Financial Disclosure. Penelitian ini memproksikan

corporate governance menjadi persentase kepemilikan saham non-eksekutif

direktur sangat membantu dalam memprediksi kinerja perusahaan dengan akurasi

klasifikasi sebesar 80,6 persen, sedangkan akurasi prediksi secara bersamaan

adalah sebesar 62,2 persen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Smith et al. (2011) adalah dari sampel perusahaan, dimana

penelitian ini mengunakan sampel seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI tahun

2011 dan 2012. Penelitian ini menggunakan model altman untuk menghitung

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penggunaan model altman

dikarenakan model ini mampu memprediksi sebesar 95% untuk data satu tahun

sebelum kebangkrutan dan 72% untuk data dua tahun sebelum kebangkutan,

dimana dibandingkan dengan model lainnya, model altman memiliki ketepatan

prediksi yang lebih tinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penelitian ini ingin melihat

“Kemampuan Prediksi Variabel Konservatisma Akuntansi Dan Corporate

Governance Dalam Pengungkapan Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar

Di PT Bursa Efek Indonesia”.

Page 26: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

10

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, permasalahan

yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah konservatisma berhubungan positif dengan kinerja keuangan

perusahan?

2. Apakah konservatisme dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model

prediksi kinerja keuangan perusahaan?

3. Apakah corporate governance berhubungan positif dengan kinerja

keuangan perusahan?

4. Apakah corporate governance dapat digunakan untuk meningkatkan

akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan konservatisma dengan kinerja keuangan

perusahan

2. Untuk mengetahui kemampuan konservatisma dalam meningkatkan akurasi

model prediksi kinerja keuangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui hubungan corporate governance dengan kinerja

keuangan perusahan

4. Untuk mengetahui kemampuan corporate governance dalam meningkatkan

akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan.

Page 27: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

11

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan

pikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi mengenai

variabel konservatisma dan corporate governance yang dapat digunakan

untuk memprediksi kinerja perusahaan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk dapat membantu investor

dalam menganalisis posisi keuangan perusahaan dan memperdiksi kinerja

keuangan perusahaan sehingga investor dapat menentukan apakah akan

berinvestasi atau tidak berinvestasi pada perusahaan.

Page 28: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Teori Keagenan

Teori yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara manajemen

dan pemilik perusahaan adalah teori keagenan. Teori keagenan berusaha

menjelaskan hubungan antara agen (manajemen perusahaan) dan prinsipal

(pemilik perusahaan). Dalam hubungan keagenan terdapat suatu kontrak yang

mana satu orang atau lebih (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk

melakukan suatu jasa atas nama principal dan memberikan wewenang kepada

agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal (Jensen dan Meckling,

1976).

Kerangka teori keagenan terdiri dari tiga macam hubungan keagenan menurut

Ghozali dan Chariri (2007), yaitu: (1) hubungan manajemen dengan pemilik

(pemegang saham), (2) hubungan manajemen dengan kreditur dan (3) hubungan

manajemen dengan pemerintah. Pandangan teori keagenan dimana terdapat

pemisahan antara pihak agen dan prinsipal yang mengakibatkan munculnya

potensi konflik dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Pihak

manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun

laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi untuk kepentingan

prinsipal. Kondisi seperti ini menyebabkan diperlukannya suatu mekanisme

Page 29: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

13

pengendalian yang dapat mensejajarkan perbedaan kepentingan antara kedua

belah pihak dengan mengaplikasikan prinsip konservatisma akuntansi.

Mekanisme pengendalian untuk mensejajarkan perbedaan kepentingan antara

agen dan prinsipal yang sering disebut dengan konflik keagenan adalah dengan

monitoring melalui corporate governance. Corporate governance sebagai

efektivitas mekanisme yang bertujuan meminimalisasi konflik keagenan dengan

penekanan khusus pada mekanisme legal yang mencegah dilakukannya eksplorasi

atas pemegang saham minoritas. Mekanisme tersebut meliputi ukuran dewan

komisaris, proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan manjerial,

kepemilikan institusional, komite audit, ukuran komite audit, kepemilikan

institusional, dan kualitas audit.

Laporan keuanggan merupakan media komunikasi antara pihak agen dan

prinsipal dimana diketahui bahwa kelengkapan (comprehensiveness) merupakan

suatu bentuk kualitas dalam penyajian laporan keuangan. Penyajian laporan

keuangan yang andal sekaligus relevan merupakan ukuran yang akan sangat

diharapkan oleh pihak prinsipal dari pihak agen dalam pelaksana perusahaan

mereka. Pihak agen nantinya akan menghendaki respon yang baik dari pihak

prinsipal dan pihak agen akan menyajikan laporan keuangan yang lebih

komprehensif agar terdapat respon yang baik dari pihak prinsipal.

Page 30: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

14

2.1.2 Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai

suatu perusahaan dengan mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan

seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan

manajemen (Harianto dan Sudono, 1998).

Kinerja keuangan yang dapat dicapai oleh perusahaan dalam satu periode

tertentu merupakan gambaran sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Selain dapat

memberikan laba bagi pemilik modal atau investor, perusahaan yang sehat juga

dapat menunjukkan kemampuan dalam membayar utang dengan tepat waktu.

Kinerja keuangan dapat dirumuskan sebagai perbandingan antara nilai yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan menggunakan asetnya yang produktif

dan nilai yang diharapkan dari pemilik asset tersebut. Penilai kinerja perusahaan

perlu dikaitkan dengan kinerja keuangan kualitatif dan ekonomi. Analisis kinerja

keuangan didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan, seperti tercermin

dalam laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

lazim digunakan.

Kinerja keuangan perusahaan adalah hasil banyak keputusan individual yang

dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai

kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan

ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran

komparatif. Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan

efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

Efektifitas apabila manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang

Page 31: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

15

tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan efisiensi diartikan sebagai ratio (perbandingan) antara masukan dan

keluaran yaitu dengan masukan tertentu memperoleh keluaran yang optimal

(Hastuti, 2005).

Penilaian kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan Rasio laba

per lembar saham atau dapat disebut juga rasio nilai buku. Rasio ini dapat

digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan

bagi pemegang saham (Kasmir, 2013). Rasio yang rendah berarti manajemen

belum berhasil meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, sebaliknya dengan

rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Rumus untuk

mencari laba per lembar saham (EPS) adalah sebagai berikut:

EPS =Laba bersih

Jumlah Saham Yang Beredar

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan atas

kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis

kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data,

menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan

perusahaan pada suatu periode tertentu. Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan

beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan

menjadi 8 macam, yaitu menurut Jumingan (2011):

1) Analisis perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan

cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan

menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam

persentase (relatif).

Page 32: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

16

2) Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui

tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.

3) Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan teknik analisis

untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap

keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis

untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua

periode waktu yang dibandingkan.

5) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu

periode waktu tertentu.

6) Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk

mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan

laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

7) Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui

posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

8) Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat

penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2.1.3 Rasio Keuangan

Kesehatan keuangan atau kinerja suatu perusahaan serta masalah-masalah

yang sedang dihadapinya dapat diketahui dengan melakukan analisis rasio

keuangan (Harahap, 2009). Rasio keuangan adalah gambaran dari sebuah angka

Page 33: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

17

yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos

lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan, dengan kata lain

rasio merupakan ringkasan angka dalam bentuk yang mudah dimengerti.

Analisis laporan keuangan adalah metode atau teknik analisis pada laporan

keuangan yang digunakan untuk mengkonversi data yang berasal dari laporan

keuangan menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam

dengan teknik tertentu. Tujuan pokok analisis keuangan adalah analisis kinerja di

masa yang akan datang. Dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan,

kemajuan serta potensi dimasa mendatang, faktor utama yang pada umumnya

mendapatkan perhatian oleh para analisis adalah (1) likuiditas, yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus

segera dipenuhi dalam jangka pendek atau saat jatuh tempo, (2) solvabilitas, yaitu

kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang, apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, (3)

rentabilitas (profitabilitas), yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dalam periode tertentu, serta yang ke (4) yang tidak kalah

pentingnya adalah stabilitas dan perkembangan usaha, dan fokus-fokus analisis

lainnya (S.Munawir, 2002: 56-57).

Rasio keuangan dapat dikelompokkan dengan istilah yang berbeda-beda

tergantung tujuan analisisnya. Menurut Brealey et al. (2008) rasio keuangan

adalah sebuah cara yang nyaman untuk merangkum sejumlah data keuangan dan

membandingkannya dengan kinerja keuangan. Rasio keuangan dapat dibagi

menjadi empat jenis diantaranya:

Page 34: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

18

1) Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan

kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Selain itu rasio ini juga

dapat dikatakan sebagai rasio yang mengukur seberapa mudah perusahaan

dapat memegang kas yang dimilikinya. Adapun rasio likuiditas dapat dibagi

menjadi Kasmir (2013):

(1) Current Ratio (Rasio Lancar) merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau

hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

(2) Quick Ratio (Rasio Cepat) yaitu rasio sangat lancer atau acid test ratio

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi atau membayar kewajiban atau hutang lancar (hutang jangka

pendek) dengan aktiva lancer tanpa memperhitungkan nilai sediaan

(inventory).

(3) Cash Ratio (Rasio Kas) yaitu rasio ini merupakan alat yang digunakan

untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar

hutang.

(4) Cash Turn Over (Rasio Perputaran Kas), rasio ini berfungsi untuk

mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan

untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar

tagihan dan biaya yang berkaitan dengan penjualan.

Page 35: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

19

(5) Inventory Net Working Capital, yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan

modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan

antara aktiva lancer dengan hutang lancar.

2) Rasio Leverage/Solvabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan

dapat dibiayai oleh hutang atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Atau dengan kata lain rasio ini dipergunakan untuk memperlihatkan seberapa

besar hutang yang dimiliki perusahaan.

(1) Debt to Assets Ratio (Rasio Hutang) rasio ini merupakan rasio hutang

yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang

dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan

dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh

terhadap pengelolaan aktiva.

(2) Debt to Equity Ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk menilai hutang

dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara

seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini

berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam

(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini

berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan

untuk jaminan hutang.

Page 36: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

20

(3) Long Term Debt to Equity Ratio, rasio ini merupakan perbandingan

antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuan dari rasio ini

adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri

yang dijaminkan sebagai hutang jangka panjang dengan modal sendiri

yang disediakan oleh perusahaan.

(4) Time Interest Earned, merupakan rasio yang mencari jumlah pengkalian

perolehan bunga. Rasio ini dapat diartikan sebagai kemampuan

perusahaan untuk membayar biaya bunga.

(5) Fix Charge Coverage, merupakan rasio yang menyerupai Times Interest

Earned Ratio. Hanya saja perbedaanya adalah rasio ini dilakukan apabila

perusahaan memperoleh hutang jangka panjang atau menyewa aktiva

berdasarkan kontrak sewa (lease contract)

3) Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan

memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan.

Kemampuan memperoleh laba dapat diukur dari modal sendiri maupun dari

seluruh dana yang diinvestasikan pada perusahaan. Dengan kata lain rasio ini

juga dapat dikatakan sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian investasi perusahaan.

(1) Profit Margin on Sales (Rasio Profit Margin), rasio ini sering disebut

dengan margin laba atas penjualan yang merupakan salah satu rasio yang

digunakan untuk mengukur laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio

Page 37: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

21

ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan

penjualan bersih.

(2) Return on Investment (ROI), rasio ini juga sering disebut dengan return

on total assets, dimana rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan

hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga

merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola

investasinya.

(3) Return on Equity (ROE), hasil pengembalian ekuitas atau return on

equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur

laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan

efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin

baik posisi pemilik perusahaan, demikian pula sebaliknya.

(4) Earning per Share of Common Stock (Laba per Lembar Saham Biasa),

rasio ini sering juga disebut dengan rasio nilai buku, dimana rasio ini

digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai

keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen

belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan

rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.

4) Rasio Efisiensi

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini juga

dikatakan sebagai rasio yang mengukur tingkat efisiensi (efektivitas)

pemanfaatan sumber daya perusahaan. Efisiensi yang digunakan misalnya di

Page 38: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

22

bidang penjualan, sediaan (inventory), penagihan piutang dan efisiensi di

bidang lainya. Rasio efektivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Hasil pengukuran rasio

ini memperlihatkan apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam

mengelola asset yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya (Kasmir,

2008).

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan

besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, diantaranya: total aktiva, log size,

nilai pasar saham, dan lainnya. Pada dasarnya menurut Edy Suwito dan Arleen

Herawaty (2005) ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu :

“perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan

perusahaan kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan

kepada total asset perusahaan”.

Ukuran (size) perusahaan bisa diukur dengan menggunakan total aktiva,

penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Salah satu tolak ukur yang

menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan

tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini

arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik

dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa

Page 39: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

23

perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding

perusahaan dengan total asset yang kecil, Ismu Basuki (2006).

2.1.5 Konservatisma Akuntansi

Konservatisma adalah reaksi yang cenderung mengarah pada sikap kehati-

hatian atau disebut prudent reaction dalam menghadapi ketidakpastian yang

melekat dalam perusahaan dan melingkupi aktivitas bisnis dan ekonomi untuk

mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko inheren yang menjadi

ancaman dalam lingkungan bisnis sudah cukup dipertimbangkan. Implikasi dari

penerapan konservatisma adalah sikap kehati-hatian dalam pengakuan dan

pengukuran pendapatan dan aset yang pada umumnya terlihat dari penggunaan

metode akuntansi yaitu pelaporan laba dan aset yang lebih rendah atau pelaporan

hutang yang lebih tinggi (Dewi, 2003).

Akuntan dalam penyajikan laporan keuangan dapat memilih metode

akuntansi yang ingin diterapkan. Konservatisma menurut Wibowo (2002), dalam

Widya, (2005) adalah merupakan prinsip penting dalam pelaporan keuangan yang

dimaksudkan agar pengakuan dan pengukuran aktiva serta laba dilakukan dengan

penuh kehati-hatian karena aktivitas ekonomi dan bisnis dilingkupi oleh

ketidakpastian. Ketidakpastian harus dicerminkan dalam laporan keuangan agar

nilai prediksi dan kenetralan dapat diperbaiki. Kieso dan Weygandt (2006)

menyatakan tidak hanya konvensi akuntansi yang salah dipahami seperti halnya

konservatisme. Konservatisma berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat

kecil kemungkinannya akan menghasilkan pendapatan yang terlalu tinggi bagi

Page 40: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

24

aset dan laba. Tidak ada ketentuan dalam konservatisma akuntansi agar aset bersih

atau laba bersih disajikan terlalu rendah tetapi banyak orang yang

menginterpretasikan seperti itu. Tujuan konservatisma diaplikasikan secara tepat

adalah menyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit dan tidak

menyajikan angka pada laba bersih dan aset bersih yang terlalu tinggi. Contoh

konservatisma dalam akuntansi adalah pemakaian metode yang terendah antara

biaya atau harga pasar ketika nilai persediaan dan aturan yang mengharuskan

kerugian bersih akrual diakui atas komitmen pembelian barang untuk persediaan

oleh perusahaan. Jika muncul keraguan, maka lebih baik menyajikan angka laba

bersih dan aset bersih yang terlalu rendah daripada terlalu tinggi. Namun jika

tidak ada keraguan, maka tidak terlalu melakukan metode ini.

Sedangkan pengertian akuntansi konservatif menurut Stice dan Skousen

(2004:709) adalah pilihan manajerial dari metode akuntansi dan estimasi dalam

prinsip akuntansi berterima umum (PABU) yang menghasilkan understatement

yang persisten dari laba laporan kumulatif dan aset bersih sepanjang periode

waktu. Understatement yang persistendari laba laporan dan aset bersih dicapai

melalui penilaian aset yang lebih rendah, penilaian kewajiban yang lebih tinggi,

pengakuan laba dan keuntungan yang lebih lambat dan pengakuan biaya dan

kerugian yang lebih cepat.

Lasdi (2009) menyatakan bahwa beberapa metode berikut menunjukkan

bahwa standar akuntansi yang berlaku mengijinkan manajer untuk memilih

berbagai metode yang dapat diterapkan dalam kondisi/transaksi yang sama,

sehingga memungkinkan perusahaan menggunakan metode yang dirasa paling

Page 41: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

25

tepat. Kebebasan memilih standar akuntansi dapat menghasilkan angka-angka

yang berbeda dalam laporan keuangan yang pada akhirnya akan menyebabkan

laba yang cenderung konservatif. Beberapa metode dan estimasi akuntansi dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ada yang menyebabkan

konservatisma diskresioner dan konservatisma non diskresioner dalam pelaporan

keuangan, antara lain:

1) PSAK No. 1 (Revisian 1998) tidak mengatur ketentuan mengenai taksiran

jumlah piutang yang tidak dapat ditagih dalam penyajian laporan keuangan,

padahal PSAK ini menyebutkan ada beberapa cara estimasi kerugian piutang.

2) PSAK No. 13 mengenai akuntansi untuk investasi, menyatakan bahwa kos

dapat ditentukan berdasarkan FIFO, rerata tertimbang, atau LIFO. Nilai pasar

dapat ditentukan berdasarkan portofolio agregat, dalam total atau menurut

urutan kategori investasi, atau investasi individual, secara konsisten.

3) PSAK No. 14 memberikan kebijakan kepada manajemen untuk menghitung

kos persediaan dengan menggunakan rumus kos FIFO, rerata tertimbang,

atau LIFO.

4) PSAK No. 16 mengijinkan manajemen untuk mengestimasi masa manfaat

suatu aktiva tetap didasarkan pertimbangan yang berasal dari pengalaman

perusahaan ketika menggunakan aktiva serupa. Standar ini memungkinkan

perusahaan untuk mengubah masa manfaat aktiva yang digunakan.

5) PSAK No. 17 mengijinkan manajemen memilih metode penyusutan untuk

mengalokasikan jumlah aktiva yang bisa disusutkan dengan suatu dasar

sistematis sepanjang masa manfaatnya. Metoda yang digunakan dipilih

Page 42: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

26

berdasarkan pola yang diharapkan atas manfaat ekonomis dan secara

konsisten digunakan dari perioda ke perioda kecuali terdapat perubahan

dalam pola yang diharapkan atas manfaat ekonomis aktiva tersebut.

6) PSAK No. 19 meminta manajemen untuk memilih metode amortisasi garis

lurus untuk aktiva tidak berwujud, kecuali jika suatu perusahaan mempunyai

metode lain yang lebih sesuai dengan kondisi perusahaan yang bersangkutan.

Perioda amortisasi harus dapat dievaluasi oleh perusahaan secara teratur

untuk menentukan apakah peristiwa dan kondisi selanjutnya menuntut

perubahan taksiran masa manfaat yang telah ditentukan. Pada umumnya

masa manfaat suatu aktiva tidak berwujud tidak akan melebihi 20 tahun sejak

tanggal aktiva siap digunakan.

Watts (2003) menjelasakan ada empat hal yang menjadi penjelasan tentang

pilihan perusahaan dalam menerapkan akuntansi konservatif:

1) Contracting Explanation

Konservatisma merupakan upaya untuk membentuk mekanisme kontrak yang

efisien antara perusahaan dan berbagai pihak eksternal. Atas dasar penjelasan

kontrak, konservatisma akuntansi dapat digunakan untuk menghindari moral

hazard yang disebabkan oleh pihak-pihak yang mempunyai informasi

asimetris, pembayaran asimetris, pandangan (harizon) waktu yang terbatas,

dan tanggung jawab yang terbatas. Moral hazard adalah suatu tipe asimetri

informasi di mana satu orang atau lebih pelaku bisnis dapat mengamati

kegiatan-kegiatan dibandingkan dengan pihak lain. Masalah moral hazard ini

terjadi karena pihak-pihak di luar perusahaan (investor) mendelegasikan

Page 43: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

27

tugas dan kewenangannya kepada manajer tetapi investor tidak dapat

sepenuhnya memantau manajer dalam melaksanakan pendelegasian tersebut.

Dengan penerapan akuntansi yang konservatif maka apa yang disajikan

dalam laporan keuangan adalah situasi terburuk bagi perusahaan karena bad

news diakui terlebih dahulu dari pada good news. Sehingga keputusan

ekonomi yang dibuat oleh pemakai laporan keuangan tidak overestimate.

(Kiryanto dan Suprianto, 2006).

2) Litigation

Risiko litigasi berkaitan dengan posisi kreditor dan investor sebagai pihak

eksternal. Investor dan kreditor adalah pihak yang memperoleh perlindungan

hukum. Risiko potensial terjadinya litigasi dipicu oleh potensi yang melekat

pada perusahaan berkaitan dengan tidak terpenuhinya kepentingan investor

dan kreditor. Dalam rangka memperjuangkan hak-haknya investor dapat saja

melakukan litigasi dan tuntutan hukum terhadap perusahaan. Investor dapat

saja melakukan tuntutan hukum karena informasi yang tersaji dalam laporan

keuangan disajikan secara overstate. Untuk menghindari harapan yang

berlebih dari pemakai laporan keuangan tentang kondisi keuangan

perusahaan maka perusahaan menerapkan akuntansi yang konservatif. Hal ini

penting untuk mengurangi adanya risiko litigasi bagi perusahaan (Watts,

2003).

3) Taxation

Penerapan akuntansi konservatif dilakukan dalam upaya memperkecil pajak

penghasilan perusahaan. Perusahaan dapat memilih metode-metode yang

Page 44: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

28

cenderung konservatif dalam rangka menekan biaya pajak sepanjang

diperbolehkan oleh Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Di Indonesia

peraturan perpajakan mewajibkan dilakukannya rekonsiliasi fiskal dengan

tujuanmencocokkan antara laba akuntansi dan laba fiskal. Ada peraturan

yang diperbolehkan dalam standar akuntansi namun yang tidak

diperbolehkan dalam perpajakan, seperti biaya sumbangan yang tidak boleh

dibebankan dan harus dikoreksi. Meskipun demikian aspek perpajakan tetap

menjadi pertimbangan pilihan perusahaan untuk menerapkan akuntansi

konservatif (Watts, 2003)

4) Regulation

Regulator membuat serangkaian insensitf bagi pelaporan keuangan agar

laporan keuangan disusun secara konservatif. Negara-negara dengan regulasi

tinggi memiliki tingkat konservatisme yang lebih tinggi daripada negara-

negara dengan tingkat regulator rendah. Menurut Lo (2005) Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) IAI tahun 2001 lebih memposisikan pada

akuntansi netral, tidak pada akuntansi konservatif atau liberal. Manajer diberi

beberapa pilihan untuk menyelenggarakan akuntansi konservatif atau

optimis/liberal.

2.1.6 Corporate Governance

Corporate governace sebagai seperangkat peraturan yang menetapkan

hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah,

karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya

Page 45: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

29

sehubungan dengan hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang

mengarahkan dan mengendalikan perusahaan OECD (2004) dan FCGI (2001).

Menurut Siswanto & Aldridge (2005) Badan Pengelola Pasar Modal di

banyak negara menyatakan penerapan corporate governance di perusahaan-

perusahaan publik secara sehat, telah berhasil mencegah praktek pengungkapan

laporan keuangan perusahaan kepada pemegang saham, investor dan pihak lain

yang berkepentingan secara tidak transparan. Sehingga perusahaan dengan

corporate governance yang berkualitas akan dapat melakukan tugas dan

wewenang dengan semestinya dan menjamin adanya pedoman strategis

perusahaan, pemantauan yang efektif terhadap manajemen yang dilakukan oleh

dewan komisaris, dan akuntabilitas dewan komisaris terhadap perusahaan dan

pemegang saham sehingga akan dapat membantu meminimalkan agency conflict

yang akhirnya akan berdampak pada kinerja perusahaan. Selanjutnya menurut

Siswanto & Aldridge (2005), good corporate governance dapat membantu Board

of Directors mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan sesuai

dengan tujuan yang diinginkan pemiliknya.

Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi

penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk

menentukan teknik monitoring kinerja (Darmawati et al. 2004). Kinerja berbasis

akuntansi merupakan kinerja yang dilihat dari segi keuangan perusahaan,

sehingga dikatakan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap tingkat

profitabilitas perusahaan.

Page 46: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

30

2.2 Penelitian Sebelumnya

Adapun penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Hasil penelitian mengenai kemampuan prediksi variabel konservatisma dan

corporate governace telah dilakukan oleh Smith et al.(2011) dimana tujuan

makalah ini adalah untuk menguji sejauh mana "corporate governance" dan

"konservatisma" variabel dapat berkontribusi pada kemampuan prediksi

pengungkapan keuangan perusahaan. Hasil dari makalah ini ditemukan

bahwa sebuah model dengan konservatisma, total hutang / total aktiva,

ukuran perusahaan, dan "persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh

direktur non-eksekutif" (mewakili corporate governance) sebagai variabel

independen, memiliki akurasi klasifikasi 80,6 persen, dan akurasi prediksi

62,2 persen.

2) Wijayantietal.(2011) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap kinerja

keuangan perusahaan. CSR dalam kegiatan perusahaan dalam mencapai

keseimbangan atau integrasi antara pengembangan lingkungan, dan sosial

ekonomi tanpa mengorbankan harapan pemegang saham. CSR terdiri tujuh

kategori lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan pekerja, tenaga kerja,

produk, orang, dan masyarakat. Dalam penelitian, kinerja keuangan

perusahaan yang diukur dengan menggunakan return on asset, return on

equity, earning per share. Hasilnya menunjukkan CSR tidak berpengaruh

pada kinerja keuangan semua rasio keuangan. CSR hanya berpengaruh positif

Page 47: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

31

signifikan terhadap ROE, sedangkan CSR tidak mempengaruhi ROA dan

EPS.

3) Haryani, Linggar dan Muchamad (2011) dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja: Transparansi

Sebagai Variabel Intervening menyatakan bahwa Mekanisme corporate

governance mempengaruhi kinerja perusahaan dan transparansi dengan

mekanisme eksternalnya yaitu kualitas audit BIG 4 / non-BIG4. Mekanisme

internal berupa komisaris independen dan kepemilikan manajerial tidak

terbukti memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Selain itu

Variabel kontrol berupa ukuran perusahaan hanya berpengaruh pada

transparansi perusahaan, dan transparansi bukan merupakan variabel

pemediasi antara pengaruh mekanisme corporate governance terhadap

transparansi.

4) Wardhani (2008) yang meneliti pengaruh transparansi good corporate

governance terhadap nilai perusahaan menyatakan bahwa variabel

karakteristik dewan yang berupa jumlah komisaris terbukti berhubungan

dengan nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi 5%.

5) Ngui et al. (2007) menyatakan bahwa komisaris independen menjembatani

kepentingan manajemen dan kepentingan pemegang saham. Komisaris

independen memiliki peran monitoring yang akan berusaha untuk

memastikan bahwa manajemen akan melakukan pengelolaan perusahaan

yang bertujuan memaksimalkan return bagi pemegang saham. Dengan

adanya mekanisme pengawasan, diharapkan sikap oportunis yang

Page 48: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

32

menguntungkan manajemen akan dapat dikurangi, sehingga kinerja

perusahaan akan meningkat.

6) Cohen (2008) berhasil membuktikan bahwa rasio profitabilitas berupa return

on equity (ROE), return on asset (ROA), dan profit margin mampu

menjelaskan (explanatory) kinerja keuangan pemerintah daerah di

Yunani.Begitu juga Jones dan Walker (2007) yang menggunakan ROA

sebagai explanatory local government distress di Australia.

7) Giacomino dan Mielke (1993) mengembangkan sembilan performance ratios

yang menjadi indikator kinerja keuangan perusahaan khususnya dalam

memprediksi kebangkrutan dan financial distress dengan predictor variables

yang paling efektif, cash flow to sales ratio, operations index dan cash flow

return on assets.

8) Penelitian Tulasi (2002) juga menemukan hasil yang mendukung kehandalan

rasio cash flow dengan variabel yang paling efektif dalam pengukuran kinerja

keuangan dan pengklasifikasian atas perusahaan yang memiliki kinerja sehat

dan tidak sehat, cash flow return to assets dan investment to finance ratio.

9) Hughes (1986) membuktikan bahwa informasi yang tercantum pada laporan

keuangan, seperti misalnya angka net income, akan memberikan sinyal bagi

investor dalam memprediksi nilai perusahaan. Konsekuensinya, manajemen

memiliki insentif untuk menggunakan manajemen laba sebagai sarana

menciptakan nilai laba yang lebih besar pada saat menjelang perusahaan

melakukan IPO guna mendapatkan nilai saham perdana yang tinggi.

Page 49: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

33

10) Penelitian yang dilakukan oleh Purnomo (1998) mengenai keterkaitan kinerja

keuangan dengan harga saham, dengan tujuan untuk mengukur hubungan

antara kinerja keuangan perusahaan dengan harga saham di Indonesia.

Variabel independen yang digunakan adalah rasio-rasio keuangan yang

langsung berkaitan dengan sekuritas atau saham yakni earning per share

(EPS), price earning ratio (PER), return on equity (ROE), dividend per share

(DPS) dan debt to equity ratio (DER), sedangkan variabel dependennya

adalah harga saham penutupan akhir tahun. Sampel dipilih secara acak

dengan jumlah 30 perusahaan yang menyebar menurut sub sector usaha,

dengan periode pengamatan 1992-1996. Teknik analisis yang digunakan

adalah generalized linier regression model. Hal ini dilakukan karena data

yang digunakan merupakan gabungan dari data cross section dengan time

series.

Penelitian ini ingin mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Smith et

al.(2011) di Australia, dimana perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah penerapan yang dilakukan di Indonesia dan menggunakan

seluruh sektor perusahaan yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia. Pemilihan

kinerja keuangan perusahaan sebagai variabel dependen juga dianggap berbeda

karena pada penelitian sebelumnya variabel dependen menggunakan kegagalan

usaha, namun dalam penelitian ini kegagalan usaha diganti menggunakan kinerja

keuangan perusahaan yang menggunakan EPS (Earning Per Share) sebagai

pembeda untuk perusahaan baik dan perusahaan yang kurang baik. Pembedaan

perusahaan yang baik dan kurang baik ini mengikuti acuan dari Staw et al.(1983),

Page 50: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

34

dimana Staw mengatakan bahwa perusahaan yang mengalami kenaikan lebih dari

50% pada EPS dikategorikan sebagai perusahaan yang berkinerja baik, sedangkan

perusahaan yang mengalami penurunan lebih dari 50% pada EPS dianggap

sebagai berkinerja buruk.

Page 51: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

35

BAB III

KERANGKA BERFIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berfikir

Rasio keuangan telah banyak digunakan dalam memprediksi kegagalan usaha

suatu perusahaan. Penggunaan rasio keuangan dalam memprediksi kegagalan

usaha banyak digunakan karena penggunaanya yang mudah dan lebih akurat

dibandingkan dengan pendapat auditor dalam mengelompokan perusahaan

bangkrut dan tidak bangkrut (Altman dan McGough,1974; Koh dan

Killough,1990; Koh,1991).Selain rasio keuangan ukuran perusahaan dalam hal ini

disebut size juga dapat digunakan dalam memprediksi kinerja keuangan

perusahaan. Sesuai dengan penelitian Lin (2006) diperoleh bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja, dimana hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan besar lebih menjanjikan kinerja yang baik.

Konservatisma menyatakan akuntan harus melaporkan informasi akuntansi

terendah dari beberapa kemungkinan nilai suatu aktiva dan pendapatan, serta yang

tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan beban. Lo (2005)

mendefinisikan konservatisma sebagai pandangan pesimistik dari akuntansi.

Penerapan konservatisma diharapkan dapat memberikan pengaruh pada kualitas

laba perusahaan. Besarnya laba yang akan dihasilkan perusahaan sering dijadikan

tolak ukur untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Rendahnya kualitas laba

dapat membuat kesalahan dalam pembuatan keputusan para pemakainya seperti

investor dan kreditor. Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya

Page 52: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

36

tentang kinerja keuangan perusahaan dapat menyesatkan pihak pengguna laporan

keuangan.

Selain rasio keuangan dan ukuran perusahaan prinsip konservatisma yang

diproksikan dengan biaya riset dan pengembangan dibandingkan dengan

penjualan (sale) serta kepemilikan manajerial, penerapan corporate governance

khususnya kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen dan

komite audit diduga juga mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Berdasarkan uraian sebelumnya maka kerangka berfikir adalah

sebagai berikut:

Gambar 3.1

Kerangka Berpikir

Rumusan Masalah

Hipotesis

Uji Statistik

Hasil

Kesimpulan dan Saran

3.2 Konsep Penelitian

Kinerja keuangan perusahaan merupakan gambaran dari penilaian dari

keefektifan perusahaan dalam mengelola usahanya, sehingga dapat diketahui

mengenai baikburuknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan

Kajian Teori

Teori Keagenan

Kinerja Keuangan Perusahaan

Rasio keuangan

Ukuran Perusahaan

Konservatisma Akuntansi

Corporate Governance

Kajian Empiris

Smith et al. (2011)

Wijayantiet al. (2011)

Wardhani (2008)

Ngui et al. (2007)

Cohen (2008)

Jones dan Walker (2007)

Giacomino dan Mielke (1993)

Tulasi (2002)

Hughes (1986)

Purnomo (1998)

Page 53: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

37

prestasi kerja dalam periodetertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya

digunakan secara optimal dalam menghadapiperubahan lingkungan. Penilaian

kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak

manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana

dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja

keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisien

suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

Konservatisma menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena dapat

mencegah perusahan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu

pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak

overstate. Penyajian laba dan aktiva yang tidak overstate dapat mencerminkan

kinerja keuangan perusahaan yang baik dan dapat digunakan oleh investor dalam

menentukan apakah dapat menginvestasikan dananya pada perusahaan. Penelitian

mengenai konservatisme yang dilakukan Smith et al. (2011) menunjukan bahwa

konservatisma berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan,

sedangkan penelitian yang dilakukan Setyaningtyas (2009) menyatakan bahwa

konservatisma tidak signifikan berpengaruh pada kinerja.

Penelitian mengenai dampak komisaris independen terhadap kinerja

perusahaan menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh positif pada kinerja

Yermack (1996). Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Haryani,

Linggar dan Muchamad (2011) menyatakan bahwa komisaris independen tidak

Page 54: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

38

berpengaruh pada kinerja perusahaan. Keberadaan komite audit juga berpengaruh

pada nilai perusahaan (Black et al. 2003; Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Berdasarkan uraian sebelumnya maka konsep penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2

Konsep Penelitian

3.3 Hipotesis Penelitian

3.3.1 Konservatisma Akuntansi

Perilaku oportunistik dari manajemen suatu perusahaan yang gagal akan

menutupi masalah kinerja keuangan perusahaan dengan melakukan perataan laba

dan meningkatkan aktiva bersih perusahaan. Jika rasio keuangan yang digunakan

sebagai variabel independen dalam model prediksi kegagalan dihitung dari

informasi keuangan yang dimanipulasi tersebut, maka model prediksi yang

dihasilkan kemungkinan akan keliru. Oleh karena itu kegagalan akurasi model

prediksi mungkin akan terpengaruh karena kesenjangan prilaku manajemen yang

memanipulasi infomasi keuangan (Sharma dan Stevenson, 1997). Untuk

menghindari manipulasi yang dilakukan manajemen ini, praktik akuntansi

konservatif sangat diperlukan, sehingga hipotesis penelitian ini adalah:

Corporate

Governance

Kinerja

Keuangan

Perusahaan Konservatisma

Model

Prediksi

Rasio Keuangan

Ukuran Perusahaan

Page 55: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

39

H1a: Konservatisma berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan

H1b: Konservatisma dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model

prediksi kinerja keuangan perusahaan.

3.3.2 Corporate Governance

Pemegang saham mengharapkan perusahaan untuk mengadopsi strategi “high

risk high return” dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Dipihak lain

manajemen menentang strategi tersebut dikarenakan manajemen berpendapat

dengan mengadopsi strategi tersebut perusahaan akan memperoleh risiko

kegagalan. Manajemen memandang risiko kegagalan sebagai sebuah kerugian

yang dapat mengurangi bonus maupun intensif para manajer. Dalam proses tata

kelola perusahaan, dewan direksi dan struktur kepemilikan saham bertindak

sebagai mekanisme pengawasan internal perusahaan (Walsh dan Seward, 1990).

Terdapat hubungan antara struktur tata kelola perusahaan dengan kinerja

keuangan perusahaan dimana, dengan adanya tata kelola yang baik oleh pihak

manajemen maka akan diperoleh kinerja perusahaan yang baik pula, sehingga

hipotesis yang dapat dibangun yaitu:

H2a: Variabel yang mewakili corporate governance berhubungan positif

dengan kinerja keuangan perusahaan

H2b: Variabel yang mewakili corporate governance dapat digunakan untuk

meningkatkan akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan.

Page 56: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari sebuah struktur riset yang

mengarahkan proses dan hasil penelitian menjadi valid, objektif dan efisien. Pada

bab sebelumnya telah dijelaskan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, kajian

pustaka, hipotesis penelitian, dan penentuan variabel penelitian.

Penelitian ini menggunakan informasi akuntansi kuantitatif perusahaan,

dimana laporan tahunan perusahaan digunakan untuk memprediksi kinerja

keuangan perusahaan. Penelitian terdahulu banyak menggunakan model prediksi

klasik untuk meneliti suatu kegagalan usaha, dimana informasi akuntansi

kuantitatif yang digunakan penelitian sebelumnya hanya rasio keuangan dan

ukuran perusahaan (Balcaen dan Ooghe, 2004). Sebenarnya selain rasio keuangan

dan ukuran perusahaan masih terdapat variabel lain yang dapat digunakan sebagai

variabel independen yaitu variabel konservatisma dan corporate governance.

Penelitian ini tidak menggunakan kegagalan usaha sebagai variabel dependen

melainkan kinerja keuangan perusahaan untuk menghindari masalah implikasi

praktis dari penggunaan data historis. Variabel tersebut diperoleh melalui kajian

teoritis dan empiris yang dilakukan oleh peneliti. Melalui kajian-kajian tersebut

diperoleh masalah penelitian dam hipotesis. Sebelum dilakukan pengujian secara

sistematik maka perlu menentukan sampel penelitian, sumber data dan metode

pengumpulan data. Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan pengolahan

Page 57: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

41

data menggunakan model altman. Analisis diskriminan digunakan untuk

membangun model prediksi, dimana setelah dilakukan analisis diskriminan,

analisis faktor digunakan untuk mengurangi sejumlah besar variabel untuk

beberapa faktor. Analisis faktor dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling

berperan dalam kinerja keuangan perusahaan. Setelah diperoleh hasil analisis

kemudian diinterprestasikan untuk menjawab pokok permasalahan dalam

penelitian ini, sehingga dapat ditarik kesimpulan.

Gambar 4.1

Rancangan Penelitian

Masalah Penelitian

Rumusan Penelitian

Hipotesis

Masalah Penelitian

Metodelogi Penelitian

Variabel Penelitian

1. Rasio Keuangan

2. Ukuran Perusahaan

3. Corporate Governance

4. Konservatisma

5. Kinerja Keuangan Perusahaan

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Pembahasan dan Interpretasi Hasil

Kesimpulan dan Saran

Page 58: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

42

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari laporan keuangan yang

termuat dalam website PT Bursa Efek Indonesia dan waktu pelaksanaan yaitu dari

tahun 2011-2012.

4.3 Sumber Data

4.3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di

BEI. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling, dimana kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel

penelitian ini adalah:

1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun

2011-2012.

2. Perusahaan-perusahaan di PT. Bursa Efek Indonesia yang laporan tahunannya

terdapat di website BEI dari tahun 2011-2012.

3. Perusahaan yang mengalami kenaikan lebih dari 50 persen pada EPS yang

digolongkan berkinerja baik dan perusahaan yang mengalami penurunan

lebih dari 50 persen pada EPS yang digolongkan berkinerja buruk, sesuai

dengan penelitian Staw et al. (1983).

Page 59: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

43

Berdasarkan kriteria tersebut, maka terdapat 38 perusahaan yang dipilih

sebagai sampel. Proses pemilihan sampel dapat dilihal pada Tabel 4.1 di

bawah ini:

Tabel 4.1

Proses Pemilihan Sampel

No Keterangan

Jumlah

Perusahaan

1 Jumlah perusahaan yang terdaftar di

BEI tahun 2011-2012

447

2 Perusahaan yang laporan tahunannya

tidak terdapat di website BEI

(133)

3 Perusahaan yang tidak memenuhi

kriteria Staw

(171)

Jumlah Perusahaan Sampel 143

Sumber: www.idx.co.id

4.4 Variable Penelitian

4.4.1 Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel sebagai berikut :

1. Kinerja perusahaan sebagai variabel tergantung (dependent variable) yaitu

sebuah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya (independent

variable) (Sekaran, 2003).

2. Rasio keuangan, ukuran perusahaan, konservatismadan corporate

governance sebagai variabel bebas (independent variable) yaitu merupakan

suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen (Sekaran, 2003).

Page 60: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

44

4.4.2 Definisi Operasional Variabel

1) Kinerja Keuangan Perusahaan

Pengertian kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan

atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mem-

presentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang

perlu dipertanggungjawabkan (Wardhani, 2008). Kinerja perusahaan dipengaruhi

oleh beberapa faktor, antara lain terkonsentrasi atau tidaknya kepemilikan,

manipulasi laba, serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang

banyak terkonsentrasioleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga

akan meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan kinerja suatu

perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang sering dijadikan dasar untuk

penilaian kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan diukur

dengan earning per share (EPS), dimana rumus EPS adalah:

EPS =Laba bersih

Jumlah Saham Yang Beredar

2) Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah gambaran dari sebuah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan, dengan kata lain rasio

merupakan ringkasan angka dalam bentuk yang mudah dimengerti. Dalam

penelitian ini menggunakan 14 rasio keuangan antara lain:

Page 61: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

45

a) RETA (Retained Earnings to Total Assets), rasio ini menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba ditahan dari total aktiva

perusahaan.

RETA =Saldo Laba

Total Aset

b) EBITTA (Earning Before Interest and Taxes to Total Assets), rasio yang

digunakan untuk mengukur besar produktivitas penggunaan dana yang

dipinjam.

EBITTA =Laba sebelum Bunga dan Pajak

Total Aset

c) CLTA (Current Liabilities to Total Assets), yaitu rasio yang membandingkan

kewajiban lancar dengan total asset.

CLTA =Kewajiban lancar

Total Aset

d) OIOA (Operating Income to Operating Assets), rasio yang mengukur

hubungan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok

perusahaan dengan kekayaan atau aset yang digunakan untuk menghasilkan

keuntungan.

OIOA =Pendapatan Operasional

Aktiva Operasi

e) WCTA (Working Capital to Total Assets), yaitu rasio yang mengukur

likuiditas dengan membandingkan aktiva likuid bersih dengan total aktiva.

WCTA =Modal Kerja

Total Aset

Page 62: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

46

f) EBTACL (Earning Before Taxes to Average Current Liabilities), rasio yang

membandingkan pendapatan sebelum pajak dengan rata-rata kewajiban

lancar.

EBTACL =Laba sebelum Pajak

Rata − Rata Kewajiban Lancar

g) GCFTD (Gross Cash Flow to Total Debt), perbandingan arus kas bersih

terhadap total hutang.

GCFTD =Arus Kas Bersih

Total Hutang

h) EBITTIP (Earning Before Interest and Taxes to Total Interest Payment),

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar

beban tetap bunga dengan laba sebelum bunga dan pajak.

EBITTIP =Laba sebelum Bunga dan Pajak

Total Pembayaran Bunga

i) TDTA (Total Debt to Total Assets), rasio yang digunakan untuk

membandingkan total pinjaman dengan aktiva untuk mengetahui besarnya

penggunaan hutang dibandingkan seluruh modal perusahaan.

TDTA =Total Hutang

Total Aset

j) NCI (No Credit Interval), rasio yang menunjukkan jumlah hari yang dapat

dicover oleh likuiditas yang tersedia untuk membiayai modal kerja.

NCI =Aktiva lancar − Kewajiban Lancar

Biaya Operasi Harian

Page 63: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

47

k) CR (Current Ratio), rasio perbandingan antara aktiva lancar dan hutang

lancar.

CR =Aktiva lancar

Hutang Lancar

l) QAR (Quick Asstes Ratios), yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva

lancar dikurangi persediaan terhadap hutang lancar.

QAR =Aktiva lancar − Persediaan

Hutang Lancar

m) CATL (Current Assets to Total Liabilities), yaitu rasio yang membandingkan

aktiva lancar dengan total kewajiban.

CATL =Aktiva lancar

Total Kewajiban

n) MCTD (Market Capitalitation to Total Debt), yaitu perbandingan antara

kapitalisasi pasar terhadap total hutang.

MCTD =Kapitalisasi Pasar

Total Hutang

o) ROSF (Return On Shareholder Funds), rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan efektifitas perusahaan dalam memberikan penghasilan bagi

setiap investasi dalam bentuk ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang

saham. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan antara Laba

Bersih yang dihasilkan pada suatu periode dengan saldo rata-rata Ekuitas

Pemilik pada Neraca.

ROSF =Laba Bersih setelah Pajak

Modal saham

Page 64: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

48

3) Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan skala yang dapat digunakan untuk

mengklasifikasi besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, adapun cara

pengklasifikasianya dapat berupa total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan

lainnya. Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan yang diukur atau

diklasifikasikan dengan melogaritmakan total asset perusahaan.

4) Konservatisma

Prinsip akuntansi berlaku umum (PABU) memberikan kemudahan bagi

manajemen dalam menentukan metode maupun estimasi akuntansi yang ingin

digunakan. Kemudahan tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam

melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.

Dalam kondisi keragu-raguan, seorang manajer harus menerapkan prinsip

akuntansi yang bersifat konservatif (Wardhani, 2008). Kiryanto dan Supriyanto

(2006) menjelaskan bahwa definisi akuntansi konservatif umum yang digunakan

bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari

beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan serta yang tertinggi dari

beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan beban. Penelitian ini menggunakan

rasio keuangan berupa, rasio biaya penelitian dan pengembangan dibandingkan

dengan penjualan sesuai dengan Smith et al. (2011) selain itu biaya riset dan

pengembangan dalam penelitian ini hanya mengambil dari data yang terjadi dalam

laporan laba rugi. Rasio ini dapat digambarkan sebagai berikut:

RDSALE =Biaya Penelitian dan Pengembangan

Penjualan

Page 65: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

49

5) Corporate Governance

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2001) merumuskan

corporate governance sebagai suatu sistem tata kelola perusahaan yang

menjelaskan hubungan berbagai partisipan dalam menentukan arah dan kinerja

perusahaan. Tujuan corporate governance adalah menciptakan nilai tambah bagi

stakeholders. Corporate governance yang efektif diharapkan dapat meningkatkan

kinerja perusahaan. Manfaat dari penerapan corporate governance dapat diketahui

dari harga saham perusahaan yang bersedia dibayar oleh investor. Penelitian ini

menggunakan empat aspek corporate governance yaitu kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen dan komite audit.

a) Kepemilikan Manajerial (KM)

Kepemilikan saham oleh manajemen mengakibatkan perusahaan cenderung

melakukan strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan jangka panjangnya.

Insentif berupa saham yang diberikan kepada pihak manajer memacu mereka

untuk bekerja lebih keras dan cerdas dalam meningkatkan nilai badan usaha,

yang juga merupakan milik pihak manajer, sehingga kepemilikan manajerial

dapat digunakan sebagai indikator corporate governance dalam menilai

kinerja keuangan perusahaan. Rosyada (2012) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kepemilikan saham

manajerial terhadap kinerja keuangan. Kepemilikan manajerial dapat diukur

melalui jumlah saham yang dimiliki oleh pihak manajemen dibagi dengan

total saham yang beredar.

KM =Jumlah saham yang dimiliki Manajemen

Total saham yang beredar

Page 66: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

50

b) Kepemilikan Institusional (KI)

Semakin tinggi konsentrasi kepemilikan institusional dalam suatu perusahaan,

maka akan menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik.Kepemilikan

Institusional berpengaruh signifikan pada kinerja keuangan perusahaan juga

ditunjukkan dari hasil penelitian Rosyada (2012). Adanya kepemilikan

Institusional dianggap sebagai kontroler bagi perusahaan untuk menciptakan

kinerja yang baik dan semakin meningkat. Kepemilikan institusional dapat

diukur dengan membagi jumlah saham yang dimiliki institusi pada akhir

tahun dengan jumlah saham yang beredar.

KI =Jumlah saham yang dimiliki Institusi

Total saham yang beredar

c) Proporsi Dewan Komisaris Independen (DKI)

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki

hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan

keluarga dengan anggota dewan komisaris lainnya, direksi dan/atau

pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen. Semakin besar jumlah komisaris

independen maka keputusan yang dibuat dewan komisaris akan lebih

mengutamakan kepentingan perusahaan, sehingga hal tersebut akan

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang

dilakukan oleh Rosyada (2012) juga menunjukkan bahwa komisaris

independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Berbagai

penelitian yang dilakukan menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh

komisaris independen terhadap kinerja perusahaan. Semakin besar jumlah

Page 67: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

51

komisaris independen maka keputusan yang dibuat dewan komisaris lebih

mengutamakan kepada kepentingan perusahaan, sehingga berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan (Santoso, 2012). Variabel ini diukur dengan

membagi jumlah anggota dewan komisaris independen terhadap jumlah

seluruh anggota dewan komisaris yang ada.

DKI =Jumlah Dewan Komisaris Independen

Total Dewan Komisaris

d) Komite Audit (KA)

Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan,

mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal

(termasuk audit internal). Komite audit ditempatkan sebagai mekanisme

pengawasan antara manajemen dengan pihak eksternal. Sam’ani (2008)

menyebutkan bahwa jumlah komite audit memiliki pengaruh positif terhadap

kinerja perusahaan. Menurut Sam’ani (2008) komite audit meningkatkan

integritas dan kredibilitas pelaporan keuangan melalui: (1) pengawasan atas

proses pelaporan termasuk system pengendalian internal dan penggunaan

prinsip akuntansi secara umum, dan (2) mengawasi proses audit secara

keseluruhan. Hasilnya mengindikasikan bahwa adanya komite audit memiliki

konsekuensi pada laporan keuangan yaitu: (1) berkurangnya pengukuran

akuntansi yang tidaktepat, (2) berkurangnya pengungkapan akuntansi yang

tidak tepat dan (3) berkurangnya tindakan kecurangan manajemen dan

tindakan illegal. KA adalah Jumlah Anggota Komite Audit Dari Setiap

Perusahaan.

Page 68: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

52

4.5 Teknik Analisis Data

4.5.1 Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk meringkas atau mereduksi variabel amatan

secara keseluruhan menjadi beberapa variabel atau dimensi baru, akan tetapi

variabel atau dimensi baru yang terbentuk tetap mampu merepresentasikan

variabel utama (Yamin dan Heri, 2009). Tahapan analisis faktor adalah: 1)

Identifikasi variabel, 2) Memilih variabel, 3) Ekstraksi variabel, 4) Menentukan

jumlah factor, 5) Rotasi faktor, 6) Pemberian nama variabel baru.

Nilai-nilai yang dapat digunakan untuk menguji validitas dalam analisis

faktor ditampilkan pada table 4.1.

Tabel 4.2

Nilai Validitas dalam Analisis Faktor

Nilai Validitas Cut-off Value

KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) ≥0,50

X2 (Chi Square) Diharapkan besar

Significance Probability < 0,05

Eigen Value >1,00

Varians Kumulatif ≥60 %

Anti Image ≥0,50

Sumber: Utama (2009)

Sesuai dengan Tabel 4.2 apabila nilai KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)lebih

rendah dari 0,50 maka harus memperhatikan nilai anti image matrix untuk

menentukan variabel terkecil yang akan dibuang agar dapat diperoleh analisis

faktor (Ghozali, 2013). Asumsi mendasar yang harus digaris bawahi dalam

analisis faktor adalah bahwa variabel-variabel yang dianalisis memiliki

keterikatan atau saling berhubungan, karena analisis faktor berusaha untuk

Page 69: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

53

mencari common dimension (kesamaan dimensi) yang mendasari variabel-

variabel tersebut (Yamin dan Heri, 2009).

Analisis faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

mengurangi sejumlah besar proksi darirasio keuangan, ukuran perusahaan,

konservatisma dan corporate governance menjadi beberapa faktor yang paling

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Untuk mengetahui pengaruh

faktor dari konservatisma dan corporate governance, dapat dilihat pada angka

communalities. Angka communalities ini diharapkan lebih besar dari 0,5, karena

dengan angka communalities yang lebih besar dari 0,5 atau diatas 0,5 maka

semakin kuat hubungan suatu variabel dengan faktor yang terbentuk, begitu pula

sebaliknya (Santoso, 2010).

4.5.2 Analisis Diskriminan

Analisis diskriminan dapat digunakan pada situasi dimana sampel total dapat

dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan karakteristik variabel yang

diketahui dari beberapa kasus, dalam hal ini dikelompokkan berkinerja baik dan

berkinerja buruk. Tujuan utama dari analisis multiple diskriminan adalah untuk

mengetahui perbedaan antar kelompok (Yamin dan Heri, 2009). Asumsi dalam

analisis diskriminan adalah tidak terdapat multikolinieritas antara variabel

independen dan setiap variabel independen mengikuti fungsi distribusi normal

serta homogenitas varians antara kelompok data.

Page 70: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

54

Tujuan lainnya dari analisis diskriminan adalah untuk mengidentifikasi

variabel-variabel yang mampu membedakan antara dua kelompok, menggunakan

variabel-variabel yang telah teridentifikasi untuk menyusun persamaan fungsi

untuk menghitung variabel baru atau indek yang dapat menjelaskan perbedaan

antara dua kelompok dan menggunakan variabel yang telah teridentifikasi atau

indek untuk mengembangkan aturan atau cara mengelompokkan observasi dimasa

datang kedalam satu dari kedua kelompok.

Penilaian signifikansi variabel diskriminan dapat dilihat dari nilai mean

variabel diskriminan masing-masing atau secara parsial. Untuk menguji apakah

ada perbedaan secara signifikan antara kedua kelompok perusahaan dapat

dilakukan dengan uji t test. Alternative lain yang digunakan adalah dengan

menggunakan Wilk’s A Test Statistics. Semakin kecil nilai Wilk’s A, maka

semakin besar probabilitas hipotesis yang diajukan ditolak. Untuk menguji

signifikansi nilai Wilk’s A, maka dapat dikonversikan kedalam F ratio.

Setelah mengetahui perbedaaan masing-masing variabel dalam membentuk

fungsi diskriminan, selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi statistik dari

fungsi diskriminan atau uji serempak untuk mengetahui apakah kumpulan

variabel diskriminan tersebut berbeda secara bersama-sama. Cara untuk

mengetahui hal tersebut adalah dengan menggunakan multivariate test of

significance dengan melakukan uji Wilk’s Lamda yang dapat didekati dengan

statistic Chi-square. Pengujian ini berfungsi untuk menganalisis nilai means score

diskriminan untuk kedua kelompok yang dianalisis.

Page 71: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

55

Pengujian yang dilakukan selanjutnya adalah untuk mengetahui pentingnya

variabel diskriminan dan arti dari fungsi diskriminan, yang dilakukan dengan

melihat fungsi diskriminan standar pada tampilan struktur matrix yang dilihat

dari besarnya loading masing-masing variabel. Semakin tinggi nilai loading

variabel maka skor diskriminan dapat diinterpretasikan semakin pentingnya nilai

tersebut digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan.

Setelah variabel diskriminan mampu membedakan dua kelompok yang

dianalisis, selanjutnya dibuat fungsi diskriminan. Kombinasi linier atau fungsi

diskriminan yang membentuk variabel baru (skor diskriminan) adalah dengan

persamaan sebagai berikut:

Z = c + w1Skala + w2FP

dimana Z adalah fungsi diskriminan tidak standar, w1 dan w2 merupakan bobot

masing-masing variabel. Fungsi diskriminan didapat dengan memaksimumkan

nilai λ dan disebut Fisher’s linear discriminant function, yang dapat dilihat dari

output Canonical Discriminant Fuction Coefficien dan untuk mengetahui etepatan

klasifikasi dapat dilihat dari hasil Classification Results pada hasil SPSS.

Page 72: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

56

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Deskripsi Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan yang listing di PT Bursa

Efek Indonesia tahun 2011-2012. Dengan menggunakan proposive sampling

maka diperoleh 143 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Deskripsi dari

sampel penelitian disajikan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1

Deskripsi Sampel Penelitian

No Keterangan

Jumlah

Perusahaan

1 Jumlah perusahaan yang terdaftar di

BEI tahun 2011-2012

447

2 Perusahaan yang laporan tahunannya

tidak terdapat di website BEI

(133)

3 Perusahaan yang tidak memenuhi

kriteria Staw

(171)

Jumlah Perusahaan Sampel 143

Sumber:Data diolah

Table 5.1 menjelaskan bahwa dari 447 total perusahaan yang terdaftar di PT

Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2012, terdapat perusahaan yang tidak

mempublikasikan laporan tahuannya di tahun 2011 dan 2012 sehingga 133

perusahaan dikeluarkan dari sampel dan 171 perusahaan yang ternyata tidak

memenuhi kriteria yang dilakukan oleh Staw et al. (1983) juga dikeluarkan dari

Page 73: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

57

sampel. Jumlah sampel perusahaan yang digunakan pada penelitian ini menjadi

143 perusahaan sampel.

5.2 Statistik Deskriptif

Sebelum memulai melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan,

terlebih dahulu peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan statistik

deskriptif untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing variabel yang

digunakan.

Statistik deskriptif merupakan gambaran awal mengenai ringkasan dari data-

data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus dan lain-lain. Pada

Bab V ini yang dibahas adalah mengenai analisis deskriptif dengan memberikan

gambaran data mengenai mean dan standar deviasi dari masing-masing variabel

penelitian. Hasil deskripsi variabel penelitian disajikan pada Tabel 5.2.

Page 74: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

58

Tabel 5.2

Statistik Deskriptif

Variabel

Perusahaan

Kinerja Baik

Perusahaan Kinerja

Buruk

Keseluruhan

Perusahaan

Korelasi

dengan

Kelompok

Kinerja Mean SD Mean SD Mean SD

CL/TA 0,393 0,234 0,307 0,261 0,356 0,249 -0,173*

CR 2,620 4,221 4,896 8,923 3,591 6,714 0,168*

NCI 343,768 1936,883 293,767 848,650 322,439 1563,610 -0,016

QAR 2,162 4,143 3,547 5,898 2,753 4,996 0,138

TD/TA 0,278 0,234 0,362 0,419 0,314 0,327 0,128

CA/TL 1,610 2,502 2,223 4,406 1,872 3,445 0,088

RE/TA -0,060 0,624 -0,199 0,877 -0,119 0,743 -0,093

EBT/ACL 0,561 1,251 -0,074 0,843 0,290 1,137 -0,278**

EBIT/TA 0,094 0,102 -0,016 0,120 0,047 0,122 -0,445**

ROSF 0,233 0,400 0,077 0,435 0,167 0,421 -0,184*

OI/OA 0,225 3,694 0,261 0,716 0,240 2,829 0,006

EBIT/TIP 54,206 180,277 6,831 169,909 33,997 176,889 -0,133

WC/TA 0,182 0,284 0,214 0,346 0,196 0,312 0,051

GCF/TD 1,285 2,230 -0,393 3,198 0,569 2,802 -0,297**

MC/TD 25,487 92,681 12,097 23,085 19,775 71,897 -0,092

KM 0,010 0,028 0,011 0,026 0,011 0,027 0,019

KI 0,694 0,220 0,663 0,222 0,681 0,221 -0,070

DKI 0,387 0,123 0,420 0,126 0,401 0,125 0,130

KA 3,098 0,404 3,016 0,288 3,063 0,360 -0,112

RD/SALE 0,011 0,048 0,004 0,025 0,008 0,040 -0,096

SIZE 12,110 0,754 11,836 0,860 11,993 0,809 -0,168*

Sumber: Lampiran 2

Tabel 5.2 merupakan tabel statistik deskriptif yang menggambarkan

persebaran data dari setiap variabel. Penjelasan atas data dari masing-masing

variabel adalah sebagai berikut:

1. Tabel 5.2 menjelaskan bahwa mean (rata-rata) current liabilities to total asset

(CL/TA) untuk perusahaan berkinerja baik memiliki rata-rata data pada angka

0,393, sedangkan perusahaan berkinerja buruk rata-rata datanya adalah pada

angka 0,307dan rata-rata data untuk keseluruhan perusahaan adalah 0,356.

Adapun deviasi standar pada tabel menjelaskan bahwa current liabilities to

Page 75: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

59

total asset (CL/TA) untuk perusahaan berkinerja baik adalah 0,234,

sedangkan yang berkinerja buruk deviasi standarnya adalah 0,261, untuk

keseluruhan perusahaan memiliki deviasi standarnya adalah 0,249. Deviasi

standar ini menjelaskan bahwa sebaran data dari perusahaan berkinerja baik

memiliki sebaran yang paling mendekati nilai 0 yang memiliki arti bahwa

variasi sebaran data yang membentuk perusahaan berkinerja baik nilai

datanya makin sama. Persebaran data ini didapat setelah dilakukan

winsorizing terhadap 2 data CL/TA dengan nilai Z diatas 3.

2. Rata-rata data current ratio (CR) untuk perusahaan berkinerja baik adalah

2,620, rata-rata data current ratio (CR) untuk perusahaan berkinerja buruk

adalah 4,896sedangkan untuk keseluruhan perusahaan rata-rata datanya

adalah 3,591. Adapun deviasi standar dari data current ratio (CR) untuk

perusahaan berkinerja baik adalah 4,221, sedangkan yang berkinerja buruk

deviasi standarnya adalah 8,923, untuk keseluruhan perusahaan memiliki

deviasi standarnya adalah 6,714. Perolehan deviasi standar menjelaskan

bahwa perusahaan yang berkinerja buruk memiliki variasi sebaran data yang

paling mendekati 0, yang artinya bahwa persebaran data perusahaan

berkinerja buruk paling sama. Persebaran data ini didapat setelah dilakukan

winsorizing terhadap 2 data current ratio (CR) dengan nilai Z diatas 3.

3. Rata-rata data no credit interval (NCI) untuk perusahaan berkinerja baik

adalah 343,768, sedangakan untuk rata-rata data perusahaan berkinerja buruk

adalah 293,767. Rata-rata data no credit interval (NCI) untuk keseluruhan

perusahaan adalah 322,439. Deviasi standar dari data no credit interval (NCI)

Page 76: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

60

untuk perusahaan berkinerja baik adalah 1936,883, sedangkan yang

berkinerja buruk deviasi standarnya adalah 848,650. Untuk keseluruhan

perusahaan memiliki deviasi standarnya 1563,610. Persebaran data ini

didapat setelah dilakukan winsorizing terhadap 3 data no credit interval (NCI)

dengan nilai Z diatas -3.

4. Rata-rata data quick asset ratio (QAR) untuk perusahaan berkinerja baik

adalah 2,162sedangakan untuk perusahaan berkinerja buruk adalah 3,547.

Rata-rata data quick asset ratio (QAR) untuk keseluruhan perusahaan adalah

2,753. Deviasi standar dari data quick asset ratio (QAR) untuk perusahaan

berkinerja baik adalah 4,143, sedangkan yang berkinerja buruk adalah 5,898,

untuk keseluruhan perusahaan memiliki standar deviasinya adalah 4,996.

Perolehan deviasi standar menjelaskan bahwa perusahaan yang berkinerja

buruk memiliki variasi sebaran data yang paling mendekati 0, yang artinya

bahwa persebaran data perusahaan berkinerja buruk paling sama. Persebaran

data ini didapat setelah dilakukan winsorizing terhadap 2 data quick asset

ratio (QAR) dengan nilai Z diatas 3.

5. Rata-rata total debt to total asset (TD/TA) untuk perusahaan berkinerja baik

adalah 0,278 sedangakan untuk perusahaan berkinerja buruk adalah 0,362.

Rata-rata data total debt to total asset (TD/TA) untuk keseluruhan perusahaan

adalah 0,314. Deviasi standar dari data total debt to total asset (TD/TA)

untuk perusahaan berkinerja baik adalah 0,234, sedangkan yang berkinerja

buruk adalah 0,419, untuk keseluruhan perusahaan memiliki

deviasistandarnya adalah 0,327. Deviasi standar pada masing-masing

Page 77: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

61

perusahaan menjelaskan bahwa perusahaan yang berkinerja baik memiliki

variasi sebaran data yang paling mendekati 0, yang artinya bahwa persebaran

data perusahaan berkinerja baik paling sama. Terdapat 2 data outlier pada

variabel ini.

6. Rata-rata data current assets to total liabilities (CA/TL) untuk perusahaan

berkinerja baik adalah 1,610 sedangakan untuk perusahaan berkinerja buruk

adalah 2,223. Rata-rata data current assets to total liabilities (CA/TL) untuk

keseluruhan perusahaan adalah 1,872. Hasil deviasi standar dari data current

assets to total liabilities (CA/TL) untuk perusahaan berkinerja baik adalah

2,502, sedangkan yang berkinerja buruk adalah 4,406, untuk keseluruhan

perusahaan memiliki standar deviasinya adalah 3,445. Perolehan deviasi

standar menjelaskan bahwa perusahaan yang berkinerja buruk memiliki

variasi sebaran data yang paling mendekati 0, yang artinya bahwa persebaran

data perusahaan berkinerja buruk paling sama. Winsorizing dilakukan pada

data ini dengan nilai Z diatas 3 pada2 data current assets to total liabilities

(CA/TL).

7. Rata-rata data retained earnings to total assets (RE/TA) pada perusahaan

yang berkinerja baik adalah -0,060, untuk perusahaan yang berkinerja buruk

adalah -0,199. Rata-rata data retained earnings to total assets (RE/TA) untuk

keseluruhan perusahaan adalah -0,119. Deviasi standar dari data retained

earnings to total assets (RE/TA) untuk masing-masing perusahaan baik yang

berkinerja baik, berkinerja buruk dan perusahaan secara keseluruhan adalah

0,624, 0,877 dan 0,743. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa variasi nilai dari

Page 78: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

62

data perusahaan berkinerja baik merukapan variasi data yang sebarannya

paling sama. Persebaran data ini didapat setelah dilakukan winsorizing

terhadap 2 data RETA dengan nilai Z diatas 3.

8. Rata-rata data earnings before taxes to average total assets (EBT/ACL) pada

perusahaan yang berkinerja baik adalah 0,561, untuk perusahaan yang

berkinerja buruk adalah -0,074 dan untuk rata-rata keseluruhan perusahaan

adalah 0,290. Deviasi standar dari data earnings before taxes to average total

assets (EBT/ACL) untuk masing-masing perusahaan baik yang berkinerja

baik adalah 1,251, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah 0,843 dan

untuk keseluruhan perusahaan adalah 1,137. Dari hasil tersebut diperoleh

bahwa variasi nilai dari data perusahaan berkinerja buruk merukapan variasi

data yang sebarannya paling sama. Data ini diperoleh setelah melakukan

winsorizing terhadap 1 data earnings before taxes to average total assets

(EBT/ACL) dengan nilai Z diatas 3.

9. Rata-rata data earnings before interest and taxes to total assets (EBIT/TA)

pada perusahaan yang berkinerja baik adalah 0,094, untuk perusahaan yang

berkinerja buruk adalah -0,016 dan untuk rata-rata keseluruhan perusahaan

adalah 0,047. Deviasi standar dari data earnings before interest and taxes to

total assets (EBIT/TA) untuk masing-masing perusahaan yang berkinerja

baik adalah 0,102, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah 0,120 dan

untuk keseluruhan perusahaan adalah 0,122. Hasil tersebut diperoleh bahwa

variasi nilai dari data perusahaan berkinerja buruk merukapan variasi data

yang sebarannya paling sama. Data ini diperoleh setelah melakukan

Page 79: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

63

winsorizing terhadap 1 data earnings before interest and taxes to total assets

(EBIT/TA) dengan nilai Z diatas 3.

10. Rata-rata data return on shareholder funds (ROSF) pada perusahaan yang

berkinerja baik adalah 0,233, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah

0,077dan untuk rata-rata keseluruhan perusahaan adalah 0,167. Deviasi

standar dari data return on shareholder funds (ROSF) untuk perusahaan yang

berkinerja baik adalah 0,400, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah

0,435dan untuk keseluruhan perusahaan adalah 0,421. Hasil tersebut

diperoleh bahwa variasi nilai dari data perusahaan berkinerja buruk

merukapan variasi data yang sebarannya paling sama. Data ini diperoleh

setelah melakukan winsorizing terhadap 2 data return on shareholder funds

(ROSF) dengan nilai Z diatas 3.

11. Rata-rata data operating income to operating assets (OI/OA) pada perusahaan

yang berkinerja baik adalah 0,225, untuk perusahaan yang berkinerja buruk

adalah 0,261dan untuk rata-rata keseluruhan perusahaan adalah 0,240.

Deviasi standar dari data operating income to operating assets (OI/OA) untuk

perusahaan yang berkinerja baik adalah 3,694, untuk perusahaan yang

berkinerja buruk adalah 0,716 dan untuk keseluruhan perusahaan adalah

2,829. Deviasi standar pada masing-masing perusahaan menjelaskan bahwa

perusahaan yang berkinerja baik memiliki variasi sebaran data yang paling

mendekati 0, yang artinya bahwa persebaran data perusahaan berkinerja

baikpaling sama. Data ini diperoleh setelah melakukan winsorizing terhadap 3

data operating income to operating assets (OI/OA) dengan nilai Z diatas 3.

Page 80: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

64

12. Rata-rata data earnings before interast and taxes to total interest payment

(EBIT/TIP) pada perusahaan yang berkinerja baik adalah 54,206, untuk

perusahaan yang berkinerja buruk adalah 6,831dan untuk rata-rata

keseluruhan perusahaan adalah 33,997. Deviasi standar dari data earnings

before interast and taxes to total interest payment (EBIT/TIP) untuk

perusahaan yang berkinerja baik adalah 180,277, untuk perusahaan yang

berkinerja buruk adalah 169,909 dan untuk keseluruhan perusahaan adalah

176,889. Persebaran data ini diperoleh dengan melakukan winsorizing pada 1

data earnings before interast and taxes to total interest payment (EBIT/TIP)

dengan nilai Z diatas 3.

13. Rata-rata data working capital to total assets (WC/TA) pada perusahaan yang

berkinerja baik adalah 0,182, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah

0,214dan untuk rata-rata data keseluruhan perusahaan adalah 0,196. Deviasi

standar dari data working capital to total assets (WC/TA) untuk perusahaan

yang berkinerja baik adalah 0,284, untuk perusahaan yang berkinerja buruk

adalah 0,346 dan untuk keseluruhan perusahaan adalah 0,312. Deviasi standar

pada masing-masing perusahaan menjelaskan bahwa perusahaan yang

berkinerja baik memiliki variasi sebaran data yang paling mendekati 0, yang

artinya bahwa persebaran data perusahaan berkinerja baik paling sama.

Persebaran data ini diperoleh dengan melakukan winsorizing pada 1 data

WC/TA dengan nilai Z diatas 3.

14. Rata-rata gross cash flow to total debt (GCF/TD) untuk perusahaan berkinerja

baik adalah 1,285 sedangakan untuk perusahaan berkinerja buruk adalah

Page 81: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

65

-0,393. Rata-rata data gross cash flow to total debt (GCF/TD) untuk

keseluruhan perusahaan adalah 0,569. Deviasi standar dari data gross cash

flow to total debt (GCF/TD) untuk perusahaan berkinerja baik adalah 2,230,

sedangkan yang berkinerja buruk adalah 3,198, untuk keseluruhan perusahaan

memiliki deviasi standarnya adalah 2,802. Hasil tersebut diperoleh bahwa

variasi nilai dari data perusahaan berkinerja buruk merukapan variasi data

yang sebarannya paling sama. Winsorizing dilakukan pada data ini dengan

nilai Z diatas 3 pada 3 data gross cash flow to total debt (GCF/TD).

15. Rata-rata data market capitalization to total debt (MC/TD) untuk perusahaan

berkinerja baik adalah 25,487 sedangakan untuk perusahaan berkinerja buruk

adalah 12,097. Rata-rata data market capitalization to total debt (MC/TD)

untuk keseluruhan perusahaan adalah 19,775. Deviasi standar dari data

market capitalization to total debt (MC/TD) untuk perusahaan berkinerja baik

adalah 92,681, sedangkan yang berkinerja buruk adalah 23,085, untuk

keseluruhan perusahaan memiliki deviasistandarnya adalah 71,897.

Winsorizing dilakukan pada data ini dengan nilai Z diatas 3 pada 2 data

market capitalization to total debt (MC/TD).

16. Rata-rata data kepemilikan manajerial (KM) pada perusahaan yang berkinerja

baik adalah 0,010, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah 0,011 dan

untuk rata-rata keseluruhan perusahaan adalah 0,011. Deviasi standar dari

data kepemilikan manajerial untuk perusahaan yang berkinerja baik adalah

0,028, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah 0,026 dan untuk

keseluruhan perusahaan adalah 0,027. Hasil tersebut diperoleh bahwa variasi

Page 82: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

66

nilai dari data perusahaan berkinerja baik merupakan variasi data yang

sebarannya paling sama. Data ini diperoleh setelah melakukan winsorizing

terhadap 3 data kepemilikan manajerial dengan nilai Z diatas 3.

17. Rata-rata data kepemilikan institusional (KI) pada perusahaan yang berkinerja

baik adalah 0,694, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah 0,663 dan

untuk rata-rata keseluruhan perusahaan adalah 0,681. Deviasi standar dari

data kepemilikan institusional (KI) untuk perusahaan yang berkinerja baik

adalah 0,220, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah 0,222 dan

untuk keseluruhan perusahaan adalah 0,221. Hasil tersebut diperoleh bahwa

variasi nilai dari data perusahaan berkinerja buruk merukapan variasi data

yang sebarannya paling sama. Dari hasil persebaran tidak terdapat data dengan

nilai outlier.

18. Rata-rata data dewan komisaris independen (DKI) untuk perusahaan

berkinerja baik adalah 0,387 sedangakan untuk perusahaan berkinerja buruk

adalah 0,420. Rata-rata dewan komisaris independen (DKI) untuk

keseluruhan perusahaan adalah 0,401. Deviasi standar dari data dewan

komisaris independen (DKI) untuk perusahaan berkinerja baik adalah 0,123,

sedangkan yang berkinerja buruk adalah 0,126, untuk keseluruhan perusahaan

memiliki deviasi standarnya adalah 0,125. Hasil tersebut diperoleh bahwa

variasi nilai dari data perusahaan berkinerja baik merukapan variasi data yang

sebarannya paling sama. Winsorizing dilakukan pada data ini dengan nilai Z

diatas 3 terhadap 2 data dewan komisaris independen.

Page 83: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

67

19. Rata-rata komite audit (KA) pada perusahaan yang berkinerja baik adalah

3,098, untuk perusahaan yang berkinerja buruk adalah 3,016 dan untuk rata-

rata keseluruhan perusahaan adalah 3,063. Deviasi standar dari data komite

audit (KA) untuk perusahaan yang berkinerja baik adalah 0,404, untuk

perusahaan yang berkinerja buruk adalah 0,288 dan untuk keseluruhan

perusahaan adalah 0,360. Hasil tersebut diperoleh bahwa variasi nilai dari

data perusahaan berkinerja baik merukapan variasi data yang sebarannya

paling sama. Data ini diperoleh setelah melakukan winsorizing terhadap 6

data komite audit dengan nilai Z diatas 3.

20. Rata-rata data research and development to sales (RD/SALE) pada

perusahaan yang berkinerja baik adalah 0,011, untuk perusahaan yang

berkinerja buruk adalah 0,004 dan untuk rata-rata keseluruhan perusahaan

adalah 0,008. Deviasi standar dari data research and development to sales

(RD/SALE) untuk perusahaan yang berkinerja baik adalah 0,048, untuk

perusahaan yang berkinerja buruk adalah 0,025 dan untuk keseluruhan

perusahaan adalah 0,040. Hasil tersebut diperoleh bahwa variasi nilai dari

data perusahaan berkinerja buruk merukapan variasi data yang sebarannya

paling sama. Data ini diperoleh setelah melakukan winsorizing terhadap 2

data research and development to sales (RD/SALE) dengan nilai Z diatas 3.

21. Rata-rata data size untuk perusahaan berkinerja baik adalah 12,110, untuk

perusahaan berkinerja buruk 11,836, dan keseluruhan perusahaan 11,993.

Deviasi standar untuk perusahaan berkinerja baik adalah 0,754, untuk

perusahaan berkinerja buruk 0,860, dan keseluruhan perusahaan 0,809. Hasil

Page 84: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

68

tersebut diperoleh bahwa variasi nilai dari data perusahaan berkinerja buruk

merukapan variasi data yang sebarannya paling sama. Dari hasil persebaran

tidak terdapat data dengan nilai outlier dan data untuk variabel size ini

merupakan nilai logaritma dari total aset.

Tabel 5.2 juga menjelaskan bahwa terdapat korelasi antara variabel

independen dengan variabel dependen, dimana variabel independen yang

memiliki korelasi dengan variabel dependen adalah EBITTA (earning before

interast and taxes to total assets) dengan nilai korelasi terbesar yaitu -0,445,

selanjutnya rasio GCFTD (gross cash flow to total debt) dengan nilai korelasi

sebesar -0,297, dilanjutkan dengan EBITACL (earning before tax to average

current liabilities) dengan nilai korelasi sebesar -0,278, rasio lainnya adalah

ROSF (return on shareholder funds) dengan nilai korelasi sebesar -0,184, rasio

CLTA memiliki nilai korelasi sebesar -0,173 dan terakhir rasio CR (current

liabilities) dan SIZE yang sama-sama memiliki nilai korelasi sebesar -0,168.

Melihat hasil korelasi tersebut dilihat hanya variabel yang mewaliki rasio

keuangan yang memiliki korelasi dengan variabel kinerja keuangan perusahaan.

5.3 Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk mengetahui rasio-rasio yang menjadi faktor

dominan dalam kinerja keuangan perusahaan. Pada penelitian ini nilai tabel KMO

Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah sebesar 0,664 dimana angka ini

sudah memenuhi syarat karena lebih besar dari 0,5. Hasil Bartletf’s test of

sphericity juga menunjukkan nilai chi square sebesar 1023,698 dengan

Page 85: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

69

signifikansi 0,000 berarti kumpulan variabel tersebut dapat diproses lebih lanjut

dan data tersebut teleh memenuhi syarat untuk analisis faktor.

Tabel 5.3

Hasil Ekstraksi Tujuh Komponen Faktor

Komponen Total % of Variance Comulative (%)

1 4,025 19,166 19,166

2 2,652 12,627 31,793

3 1,590 7,569 39,362

4 1,447 6,891 46,253

5 1,405 6,689 52,942

6 1,208 5,754 58,696

7 1,058 5,040 63,736

Sumber: Lampiran 3

Tabel 5.3 menjelaskan bahwa dari ke 21 variabel yang dianalisis ternyata

hasil ekstrasi menjadi 7 faktor (nilai eigen value >1) yang digunakan sebagai

faktor dan kelima faktor ini yang dapat menjelaskan keseluruhan varians yang

ada. Faktor pertama mampu menjelaskan 19,166% variasi yang ada dimana faktor

pertama terdiri dari QAR, CR, CATL, WCTA dan CLTA , faktor kedua mampu

menjelaskan 12,627% variansi yang terdiri dari variabel EBITTA, EBTACL,

GCFTD dan EBITTIP, faktor ketiga dapat menjelasakan 7,569% variansi yang

terdiri dari variabel MCTD dan NCI, faktor keempat mampu menjelasakan

6,891% variansi yaitu faktor SIZE, faktor kelima dapat menjelaskan 6,689%

variansi yang terdiri dari variabel RDSALE dan KM, faktor keenam dapat

menjelaskan 5,754% variansi yang terdiri dari variabel OIOA, DKI dan KI dan

yang terakhir faktor ketujuh dapat menjelaskan 5,040% variansi yang terdiri dari

variabel KA dan ROSF. Hal ini dapat diartikan bahwa ketujuh faktor ini secara

keseluruhan dapat atau mampu menjelaskan sebesar 63,736% variasi.

Page 86: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

70

Tabel 5.4

Hasil Analisis Komponen Utama

Item Komponen Utama

1 2 3 4 5 6 7

Likuiditas

Quick Assets Ratio 0,936

Current Ratios 0,898

Current Asset/Total Liabilities 0,865

Working capital/total assets 0,763

Current liabilities/Total assets -0,591

Profitabilitas

Earning before interest and

taxes/Total Assets

0,760

Earning before tax/average

current liabilities

0,663

Gross cash flow/total debt 0,627

Earning before interest and

taxes/Total interast payments

0,586

Debt

Market Capitalitation/total debt 0,841

No credit interval -0,780

Ukuran Perusahaan

Total Aset 0,625

Konservatisma

R&D/Penjualan -0,605

Kepemilikan Manajerial -0,528

Operating

Operating Income to operating

Assets

0,602

Dewan Komisaris Independen 0,590

Kepemilikan Institusional -0,555

Corporate Governance

Komite Audit 0,824

Return on shareholder funds -0,535

Sumber: Lampiran 3

5.4 Analisis Diskriminan

Analisis diskriminan adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui

perbedaan antar kelompok. Asumsi dalam analisis diskriminan adalah tidak

terdapat multikolinieritas antara variabel independen dan setiap variabel

independen mengikuti fungsi ditribusi normal serta homogenitas varians antara

Page 87: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

71

kelompok data. Setelah dilakukan pengujian menggunakan SPSS diperoleh hasil

sesuai ditunjukkan pada Tabel 5.4 berikut:

Tabel 5.5

Test of Equity of Group Means

Wilks' Lambda F df1 df2 Sig.

KM 1.000 .052 1 141 .820

KI .995 .687 1 141 .409

DKI .983 2.437 1 141 .121

KA .987 1.785 1 141 .184

CLTA .970 4.340 1 141 .039

CR .972 4.110 1 141 .045

NCI 1.000 .036 1 141 .851

QAR .981 2.719 1 141 .101

CATL .992 1.108 1 141 .294

EBTACL .923 11.766 1 141 .001

EBITTA .802 34.897 1 141 .000

OIOA 1.000 .006 1 141 .940

EBITTIP .982 2.536 1 141 .114

WCTA .997 .373 1 141 .542

GCFTD .912 13.649 1 141 .000

MCTD .991 1.215 1 141 .272

RDSALE .991 1.318 1 141 .253

SIZE .972 4.088 1 141 .045

ROSF .966 4.922 1 141 .028

Sumber: Lampiran 4

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 21 variabel yang diteliti hanya current

liabilities to total assets, current ratio, earning before tax to average current

liabilities, earning before interast and taxes to total assets, gross cash flow to

total debt, size dan return on shareholder funds memiliki nilai signifikasi di

bawah 0,05 atau 5%. Nilai signifikan dari variabel current liabilities to total

assetsadalah 0,039, sedangkan nilai signifikan dari current ratios adalah 0,045,

earning before tax to average current liabilities memiliki nilai signifikan sebesar

Page 88: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

72

0,001, earning before interast and taxes to total assets dan gross cash flow to total

debt sama-sama memiliki nilai signifikan sebesar 0,000, sedangkan size nilai

signifikannya sebesar 0,045 dan terakhir return on shareholder funds nilai

signifikannya adalah 0,028. Sehingga hasil ini menunjukkan bahwa variabel

current liabilities to total assets, current ratio, earning before tax to average

current liabilities, earning before interast and taxes to total assets, gross cash

flow to total debt, size dan return on shareholder funds mampu membedakan

kinerja keuangan perusahaan.

Tabel 5.6

Struktur Matrix

Function

1

EBITTA .821

GCFTD .513

EBTACL .477

ROSF .308

CLTA .289

CR -.282

SIZE .281

Sumber: Lampiran 4

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai loading untuk EBIT/TA sebesar 0,821

yang mana nilai tersebut penting digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan.

Hasil ini juga menunjukkan bahwa nilai loading EBITTA mampu membentuk

fungsi diskriminan sebesar 0,821 atau sebesar 82,1%. Sedangkan niali loading

GCFTD sebesar 0,513 yang menunjukkan bahwa GCFTD mampu membentuk

fungsi diskriminan sebesar 51,3% dan EBTACL mampu membentuk fungsi

diskriminan sebesar 47,7%. ROSF mampu membentuk fungsi diskriminan sebesar

Page 89: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

73

30,8%, CLTA mampu membentuk fungsi diskriminan sebesar 28,9% dan SIZE

mampu membentuk fungsi diskriminan sebesar 28,1%.

Tabel 5.7

Group Statistik

Group Mean SD

Poor performances

EBITTA -0,016 0,120

GCFTD -0,393 3,198

EBTACL -0,074 0,843

ROSF 0,077 0,435

CLTA 0,307 0,261

CR 4,896 8,923

SIZE 11,836 0,860

Good performances

EBITTA 0,094 0,102

GCFTD 1,285 2,230

EBTACL 0,561 1,251

ROSF 0,233 0,400

CLTA 0,393 0,234

CR 2,620 4,221

SIZE 12,110 0,754

Total

EBITTA 0,047 0,122

GCFTD 0,569 2,802

EBTACL 0,290 1,137

ROSF 0,167 0,421

CLTA 0,356 0,249

CR 3,591 6,714

SIZE 11,993 0,809

Sumber: Lampiran 2

Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa nilai tingkat akurasi klasifikasi adalah

sebesar 76,9% (Lampiran 4) ringkasan ini dapat dilihat pada lampiran. Hasil

matrix klasifikasi menunjukkan bahwa 110 observasi telah diklasifikasikan secara

benar dan 33 observasi yang diklasifikasikan salah, jadi ketepatan klasifikasi

Page 90: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

74

adalah (110/143) atau 76,9%, sedangkan tingkat klasifikasi ”hold-out” yang

diperoleh adalah 73,4%.

Tabel 5.8

Fungsi Klasifikasi Koefisien

Kelompok

Kinerja Baik Kinerja Buruk Cj

EBITTA 2,503 -5,141 7,644

GCFTD 0,035 -0,120 0,155

EBTACL 0,035 -0,113 0,148

ROSF -4,550 -4,574 0,024

CLTA 5,143 3,239 1,904

CR 0,393 0,417 -0,024

SIZE 19,435 19,201 0,234

Constant -119,514 -115,737 -3,777

Sumber: Lampiran4

Tabel 5.8 dapat membentuk persamaan fungsi diskriminan sebagai berikut:

Z = -3,777 + 7,644X1 +0,155X2+ 0,148X3 +0,024X4 +1,904X5 –0,024X6 +

0,234X7

Ket:

X1= Earning before interast and taxes to total assets

X2= Gross Cash Flow to total debt

X3= Earnings before tax to average current liabilities

X4= Return on shareholder funds

X5= Current liabilities to total assets

X6= Current Ratios

X7= Size

Fungsi diskriminan diatas menjelaskan bahwa nilai konstanta yang diperoleh

adalah -3,777, yang artinya jika earning before interast and taxes to total assets

(EBITTA), gross cash flow to total debt (GCFTD), earnings before tax to average

current liabilities (EBTACL), return on shareholder funds (ROSF), current

Page 91: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

75

liabilities to total assets (CLTA), current ratios (CR) dan ukuran perusahaan

(Size) tidak mengalami perubahan (konstan) atau sama dengan nol, maka kinerja

keuangan perusahaan (EPS) akan mengalami penurunan sebesar 3,777.

Tabel 5.9

Kepentingan Relatif dari setiap Variabel Bebas

Variabel Standardized

coefficient

Fisher

coefficient Cj (Xj1 - Xj2)

EBITTA 0,690 7,644 0,152

GCFTD 0,341 0,155 -1,130

EBTACL 0,134 0,148 1,263

ROSF 0,008 0,024 -0,204

CLTA 0,385 1,904 0,002

CR -0,134 -0,024 -0,988

SIZE 0,154 0,234 -0,010

-0,915

Sumber: Lampiran4

Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa EBITTA adalah variabel yang paling penting,

selanjutnya diikuti dengan CLTA, sedangkan variabel lainnya merupakan variabel

yang paling tidak penting dilihat dari nilai Fisher coefficient. Model yang

diperoleh digunakan untuk mengevaluasi kemampuan prediksi dari data keuangan

tahun 2012, dimana skor diskriminan dihitung untuk setiap perusahaan sampel,

perusahaan denga skor diskriminan lebih tinggi dari 0 diklasifikasikan berkinerja

baik dan yang skor diskriminan lebih rendah dari 0 diklasifikasikan sebagai

berkinerja buruk. Akurasi prediksi dari model ini adalah 63,6% (Lampiran 4).

Page 92: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

76

5.5 Pengujian Hipotesis

5.5.1 Konservatisma berhubungan positif dengan Kinerja Keuangan

Perusahaan (H1a)

Konservatisma yang pada penelitian ini diwakili oleh variabel research and

development to sales (RDSALE) setelah dilakukan pengujian menunjukkan

bahwa RDSALE tidak memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan

perusahaan yang dilihat dari hasil korelasi pada Tabel 5.2. Hasil pengujian ini

tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Smith et al. (2011), dimana

dalam penelitian yang dilakukan oleh Smith variabel konservatisma yang diwakili

oleh research and development to sales memiliki hubungan positif dengan kinerja

keuangan perusahaan. Indonesia menerapkan aturan untuk biaya riset dan

pengembangan dalam PSAK no 20 namun saat ini biaya riset dan pengembangan

digabungkan ke PSAK no 19 (Revisi 2000), PSAK no 19 menjelaskan bahwa

biaya riset dan pengembangan hanya dapat diakui sebagai beban pada saat

terjadinya biaya riset tersebut.

Hasil penelitian ini menunjukkan research and development to sales tidak

memiliki korelasi dengan kinerja keuangan perusahaan, dimana hal ini terjadi

karena rendahnya pengeluaran biaya riset dan pengembangan perusahan di

Indonesia. Berdasarkan hasilpenelitan hanya sebagian kecil perusahan di

Indonesia yang telah melakukan kegiatan Research and Development (R&D), hal

ini dapat dilihat dari data sampel yang diteliti dimana rata-rata dari biaya riset dan

pengembangan adalah 3,4% dengan hanya 32 perusahaan dari 143 sampel yang

memiliki biaya riset dan pengembangan.

Page 93: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

77

5.5.2 Konservatisma dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model

prediksi Kinerja Keuangan Perusahaan (H1b)

Hasil pengujian mengenai konservatisma yang dapat digunakan untuk

meningkatkan akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat

pada Tabel 5.5, dimana konservatisma ternyata tidak mampu meningkatkan

akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan karena nilai signifikannya

adalah sebesar 0,253 yang artinya lebih besar dari 0.05. Temuan ini berbeda

dengan penelitian Smith et. al (2011) yang menyatakan bahwa konservatisma mampu

menunjukkan akurasi model prediksi kinerja keuangan perusahaan.

5.5.3 Variabel yang mewakili Corporate Governance berhubungan positif

dengan Kinerja Keuangan Perusahaan (H2a)

Hipotesis kedua a (H2a) menyatakan bahwa variabel yang mewakili

corporate governance yang dalam hal ini adalah kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan komite audit

berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan. Dari hasil pengujian

diperoleh bahwa tidak terdapat proksi yang mewakili corporate governance yang

memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan.

Hasi penelitian yang menunjukkan hal tersebut dapat dilihat dari hasil

korelasi pada tabel 5.2. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Smith et. al (2011) yang menyatakan bahwa tidak ada satupun dari variabel yang

mewakili corporate governance yang memiliki hubungan positif dengan kinerja

keuangan perusahaan.

Page 94: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

78

5.5.4 Variabel yang mewakili Corporate Governance dapat digunakan

untuk meningkatkan akurasi model prediksi Kinerja Keuangan

Perusahaan (H2b)

Hasil temuan pada penelitian ini dalam proses analisis diskriminan

menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel yang mewakili corporate governance

yang dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model prediksi kinerja

keuangan perusahaan, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis diskriminan dimana

nilai signifikan dari masing-masing variabel yaitu kepemilikan manajerial sebesar

0,820, kepemilikan institusional sebesar 0,409, variabel dewan komisaris

independen sebesar 0,121dan komite audit sebesar 0,184 yang lebih besar dari

0,05 atau diatas 5%, sehingga hipotesis ini tidak diterima.

Page 95: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

79

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Konservatisma berhubungan positif dengan Kinerja Keuangan

Perusahaan

Pengujian hipotesis pertama amenunjukkan bahwa konservatisma

berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan. Konservatisma

merupakan sikap kehati-hatian yang dilakukan oleh pihak perusahaan, dimana

prinsip dari konservatisma adalah cenderung untuk menggakui biaya daripada

laba.Penelitian ini menggunakan biaya riset dan pengembangan sebagai wakil dari

variabel konservatisma. PSAK No. 19 menjelaskan pengertian riset dan

pengembangan sebagai berikut:

- riset (research) merupakan penelitian orisinil dan terencana yang dilaksanakan

dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis

atas ilmu yang baru, sedangkan

- pengembangan (development) merupakan penerapan temuan riset atau

pengetahuan lainnya pada suatu rancangan produksi bahan baku, alat, produk,

proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan

yang substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Smith et. al (2011), dimana dari hasil korelasi dilihat bahwa biaya riset dan

pengembangan tidak memiliki korelasi atau hubungan dengan kinerja keuangan

perusahaan, hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya pengeluaran biaya riset

dan pengembangan pada perusahaan di Indonesia. Hal ini dilihat dari

Page 96: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

80

pengambilan data yang memperlihatkan bahwa hanya sebagian kecil perusahaan

di Indonesia yang melakukan kegiatan riset dan pengembangan. Pengakuan biaya

riset dan pengembangan yang masih terbilang sedikit pada perusahaan di

Indonesia disebabkan karena standar akuntansi memperbolehkan manajemen

dalam memilih metode akuntansi (flaksibel) yang ingin diterapkan masing-masing

manajemen. Selain itu pengakuan biaya riset dan pengembangan di wilayah

berkembang seperti Indonesia lebih sedikit daripada dari Negara-negara maju

seperti Amerika Serikat, Jepang, China serta Negara maju di wilayah Eropa. Hal

ini disebabkan karena kurangnya ilmuan yang dapat melakukan penelitian atau

pengembangan di wilayah Negara berkembang (Prayoto, 2008) dalam (Mariadi

dkk, 2012).

6.2 Konservatisma dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model

prediksi Kinerja Keuangan Perusahaan

Hasil pengujian yang dilakukan memperlihatkan bahwa konservatisma

ternyata tidak dapat digunkana untuk meningkatkan akurasi model prediksi

kinerja keuangan perusahaan, hal ini mungkin disebabkan karena konservatisma

akuntansi dianggap sebagai kendala yang akan mempengaruhi kualitas laporan

keuangan, dimana terdapat kritikan yang mengatakan bahwa penggunaan metode

yang konservatif akan menghasilkan angka-angka yang cenderung bias dan tidak

mencermikan realita yang ada, selain itu konservatisma yang dalam penelitian ini

diwakili oleh variabel RDSALE pada kenyataannya data perusahaan yang diteliti

sedikit menunjukkan penggunaan biaya riset dan pengembangan sehingga hasil

Page 97: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

81

yang diperoleh mengakibatkan kurang akuratnya konservatisma dalam

memprediksi kinerja keuangan perusahaan.

6.3 Variabel yang mewakili Corporate Governance berhubungan positif

dengan Kinerja Keuangan Perusahaan

Corporate governance merupakan sebuah konsep yang didasarkan pada

teori keagenan, dimana corporate governance diharapkan dapat berfungsi sebagai

alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan

menerima return atas dana yang telah mereka investasikan sehingga hal tersebut

juga dapat memberi peningkatan pada kinerja keuangan perusahaan. Corporate

governance berkaitan dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan

memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan

mencuri/menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang

tidak menguntungkan berkaitan dengan dana/kapital yang telah ditanamkan oleh

investor, dan berkaitan dengan bagaimana para investor mengontrol para manajer

(Shleifer dan Vishny, 1997). Dengan kata lain corporate governance diharapkan

dapat berfungsi untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan (agency cost).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Smith et.

al (2011) dan penelitian yang dilakukan oleh Sayidah (2007), dimana

menunjukkan tidak adanya hubungan antara corporate governance dengan dengan

kinerja keuangan perusahaan. Perbedaan ini dikarenakan variabel kempemilikan

manajerial yang mewakili corporate governance memiliki nilai rata-rata yang

terlalu kecil yaitu sebesar 1,9% sehingga tidak mampu menyatu dengan

perusahaan sehingga perusahaan memiliki sifat oportinistik. Selain itu variabel

Page 98: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

82

lainnya yang mewakili variabel corporate governance ternyata tidak berfungsi

sesuai dengan harapan yang dinginkan, dimana seharusnya dengan adanya

kepemilikan institusional, dewan komisaris independen serta komite audit

perusahaan mampu terkontrol dengan baik sehingga perusahaan tidak berperilaku

oportunistik.

6.4 Variabel yang mewakili Corporate Governancedapat digunakan untuk

meningkatkan akurasi model prediksi Kinerja Keuangan Perusahaan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang mewakili corporate

governance tidak dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model prediksi

kinerja keuangan perusahaan, hal tersebut dilihat dari hasil analisis diskriminan

dimana variabel yang mewakili corporate governance masing-masing nilai

signifikannya diatas 0,05 antara lain kepemilikan manajerial sebesar 0,820,

kepemilikan institusional sebesar 0,409, variabel dewan komisaris independen

sebesar 0,121 dan komite audit sebesar 0,184. Penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Smith et al. (2011) dan penelitian yang dilakukan

oleh Sayidah (2007). Selain itu dengan tidak terdapatnya korelasi antara variabel

corporate governance dengan kinerja keuangan perusahaan maka variabel yang

mewakili corporate governance juga tidak akan mampu dalam meningkatkan

akurasi model prediksi dari kinerja keuangan perusahaan.

Page 99: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

83

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan Penelitian

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1.a) Konservatisma yang diwakili oleh research and development to sales

(RDSALE) tidak memiliki hubungan yang positif dengan kinerja keuangan

perusahaan.

1.b) Konservatisma yang diwakili oleh research and development to sales

(RDSALE) tidak dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model prediksi dari

kinerja keuangan perusahaan.

2.a) Corporate Governance yang diwakili oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, dewan komisaris independen dan komite audit tidak memiliki

hubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan.

2.b) Corporate Governance yang diwakili oleh kepemilikan institusional dan dewan

komisaris independen tidak dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi model

prediksi dari kinerja keuangan perusahaan.

Selain keempat simpulan diatas diperoleh bahwa hanya rasio keuangan

seperti earning before interast and taxes to total assets, gross cash flow to total

debt, earning before tax to average current liabilities, return of shareholder

funds, current liabilities to total assets dan current ratio serta ukuran perusahaan

(size) meningkatkan akurasi dari model prediksi kinerja keuangan perusahaan.

Page 100: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

84

Hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa tingkat klasifikasi yang

dihasilkan dari model diskriminan adalah 76,9% berdasarkan pengelompokkan

kasus asli, akurasi hold-out dari model ini adalah 73,4% dan akurasi prediksi

untuk tahun berikutnya adalah 63,6%.

7.2 Keterbatasan dan Saran

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, sehingga masih

perluuntuk disempurnakan. Saran-saran yang dapat disampaikan antara lain:

1) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel selain

RDSALE yang dapat mewakili konservatisma seperti market to book value

atau variabel lainnya yang dapat menggambarkan atau mewakili

konservatisma dalam hubunganya dengan kinerja keuangan perusahaan.

2) Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan biaya riset dan

pengembangan tidak hanya yang diambil dalam laporan laba rugi tapi juga

mempertimbangkan pengunaan biaya riset dan pengembangan ditangguhkan

yang terdapat pada laporan neraca sebagai ingtangible fix assets.

3) Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan

seleksi dari perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang berkinerja baik

ataupun berkinerja buruk, diluar adopsi terhadap penelitian Staw et.al

(1983).

4) Penelitian ini juga dapat mempertimbangkan penambahan rentang waktu

penelitian untuk memperoleh hasil yang dapat meningkatkan prediksi

kinerja keuangan perusahaan sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Page 101: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

85

5) Penelitian kedepan juga sebaiknya mempertimbangkan perbedaan

penggunaan variabel antara perusahaan yang memiliki kepemilikan asing

dengan yang tidak memiliki kepemilikan asing, agar hasil yang diperoleh

lebih mencermikan kejadian sebenarnya.

Page 102: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

86

DAFTAR PUSTAKA

Altman, E.I. 1968.Financial Ratios, Discriminant Analysis And The

Prediction Of Corporate Bankruptcy, Journal of Finance, Vol. 23 No. 4, pp. 589-

609.

Altman dan McGough, T, 1974. Evaluation of a Company as A Going

Concern. Journal of Accountancy, December. p.50-57.

Altmanet al.1977.Zeta Analysis, A New Model To Identify Bankruptcy Risk

Of Corporations, Journal of Banking and Finance 1 (1977) 29-54. Nort-Holland

Publishing Company.

Balcaen, S. dan Ooghe, H. 2004.35 Years Of Studies On Business Failure:

An Overview Of The Classic Statistical Methodologies And Their Related

Problems, The British Accounting Review, Vol. 38 No. 1, pp. 63-93.

Basuki, Ismu. 2006. Pengaruh Rasio-rasio Keuangan terhadap Return

SahamPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tesis.

ProgramPascasarjana Universitas Indonesia. Jakarta.

Black, Bernard S H. Jang, dan W Kim. 2003. Does Corporate Governance

affect Firm Value? Evidence from Korea. Finance Working Paper No.103/2005,

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=311275, tgl download 14

Januari 2014.

Brealey, Richard A., Stewart C. Myers., Alan J. Marcus. 2008. Fundamentals

Of Corporate Finance. Bob Sabran MM (Penerjemah). Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Cohen, Sandra. 2008. Identifying the Moderator Factor of Financial

Performance in Greek Municipal. Annuall Conference. 5th. HFAA. Thessaonica.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Di

Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: PT. Salemba Empat

Darmawati, Deni; Khomsiyah; dan Rahayu, Rika G. 2004. Hubungan

Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,

Vol. 8, No. 1, hal: 65-81.

Dewi, R. AAA., 2003. Pengaruh Konservatisma Laporan Keuangan Terhadap

Earnings Response Coefficient. Simposium Nasional Akuntansi VI.

Page 103: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

87

Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earning

Ratio, Return On Investment, Debt To Equity Ratio, dan Net Profit Margin Dalam

Menetapkan Harga Saham Perdana. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas

Atmajaya, No. 2, September.

Edy Suwito dan Arleen Herawaty. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII. Solo,

15 – 16 September.

FCGI. 2001. Corporate Governance:Tata Kelola Perusahaan. Jilid 1. FCGI.

Edisi3.

Ghozali, Imam dan Chariri. Anis. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Giacomino D.E. dan David E. Mielke. 1993. Cash flows, Another Approach

To ratio Analysis. Jurnal Accountancy. (March), 55-58.

Givoly, Dan dan Hayn, Carla. 2000. The changing time-series properties of

earnings, cash fows and accruals:Has finanancial reporting become more

conservative?.Journal of Accounting and Economics 29 (2000) 287-320.

Harahap, Sofyan Safri. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.

Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Harianto, Farid dan Siswanto, Sudomo. 1998.Perangkat dan Teknik Analisis

Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT Bursa Efek Jakarta.

Haryani, Linggar Pratiwi dan Muchamad Syafruddin. 2011. Pengaruh

Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja: Transparansi Sebagai

Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh 2011.

Haseley, Michael. 2012. An Analysis Of The Efficacy Of The Altman And

Springate Bankruptcy Models In Companies Listed On The Stock Exchange Of

Thailand (2006-2012). Tesis. Thailand: George Herbert Walker School of

Business and Technology.

Hastuti, Theresia, 2005. Hubungan Antara GCG dan Struktur

Kepemilikandengan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VII.

Hughes, P. J. 1986. Signalling by Direct Disclosure Under Asymmetric

Information.Jounal of Accounting and Economics, 8:119-142.

Page 104: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

88

Jensen, Michael, dan William Meckling, 1976. Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure, Journal of

Financial Economics, 3, 305-360.

Jones, Stewart dan R., G., Walker. 2007. Explanators of Local Goverment

Distress. ABACUS. 43(3): 396-418.

Jumingan. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara

Kartikawati, Wening. 2007. Pengaruh Kepemilikan Institusional Trehadap

Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi.

(http://hana3.wordpress.com/2009/0517/pengaruh-kepemilikan-institusional -

terhadap-kinerja-keuangan perusahaan/), diakses tanggal 14 Juli 2014.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Ed.1-6. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Kieso, E.D., dan J.J. Weygandt, 2006, Akuntansi Intermediate, Terjemahan

oleh H. Wibowo, Jakarta: Binarupa Akasara.

Kiryanto dan Suprianto, Edy. 2006. Pengaruh Moderasi Size Terhadap

Hubungan Laba Konservatisma Dengan Neraca Konservatisma. SNA IX : Ikatan

Akuntan Indonesia.

Koh, Hian Chye dan Tan, Sen Suan.1999. A Neural Network Approach to

The Prediction of Going Concern Status. http://papers.ssrn.com.

Lara, Garcıa, J.M., Garcıa Osma, B. dan Penalva, F. 2009.Accounting

Conservatism And Corporate Governance, Review of Accounting Studies, Vol. 14

No. 1, pp. 161-201.

Lasdi, Lodovicus. 2009. Determinan Konservatisma Akuntansi.The 2nd

National Conference UKWMS.

Lin, Kun Lin. 2006. Study on Related Party Transaction with Mainland China

in Taiwan Enterprises, Dissertation, Departemen Manajemen, Universitas Guo Li

Cheng Gong

Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan

Terhadap Konservatisme Akuntansi. SNA VIII : Ikatan Akuntan Indonesia.

Mariadi dkk. 2012. Motivasi Manajemen Laba Dalam Kapitalisasi Biaya

Riset dan Pengembangan. Jurnal El-Muhasaba (Vol. 3, No. 2; 07-2012).

Page 105: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

89

Miman, Ghalib Galbi. 2012.Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan

Menggunakan Metode Z-Score Altman pada Perusahaan Otomotif dan

Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2007- 2010,

Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Munawir, S. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Yogyakarta

Munawir, S, 2004, Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat, Liberty,

Yogyakarta

Ngui, Kwang Sing, Mung ling V, Eidith. A.L.2007. The Effects of Insider

and Blockholder Ownerships on Firm Performance: The Mediating Role of

Internal Governance Mechanisms. Available online at http://www.ssrn.com

Nugroho, Augustinus Heri, dkk, 2003, Evaluasi Terhadap Alternatif-

Alternatif Penilaian Kinerja Perusahaan, ANTISIPASI, Vol. 7, No. 2

OECD. 2004. OECD. Principles of Corporate Governance. Paris, France.

Publications Services.

Purnomo, Yogo. 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham,

Manajemen Usahawan, Desember, No.12, Th XXVII : 33-38.

Puspitasari, Filia., dan Ernawati, Endang. 2010. Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance Terhadap kinerja Keuangan Badan Usaha. Jurnal

Manajemen Teori dan Terapan.Tahun 3.

Riyanto, Bambang, 1995, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4,

BPFE, Yogyakarta

Rosyada, Fani Yulia. 2012. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance TerhadapManajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Skripsi. Bekasi:

Universitas Gunadharma.

Sam’ani. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage

Terhadap KinerjaKeuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2004-2007.Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Santoso, Rudi Tri. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja

Bank Merger DiIndonesia Tahun 1998-2010. Disertasi. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret (online)(http://ruddytri.blogspot.com /2012/01/pengaruh-corporate-

governance-terhadap.html)tgl download14Januari 2014.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Page 106: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

90

Sayidah, Nur. 2007. Pengaruh Kualitas Corporate governance Terhadap

KinerjaPerusahaan Publik. JAAI. Juni. Vol. 11 No. 1 hal. 1 – 19.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business, a Skill Building Approach.

4th ed. John Wiley & Sons, Inc. NY.

Setyaningtyas, Tara. 2009. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan, dan

Siklus Hidup Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2006). Skripsi.

Universitas Sebelas Maret Surakarta (online)

(http://eprints.uns.ac.id/5045/1/162142608201003101.pdf) tgl download 14

Januari 2014.

Sharma, D. dan Stevenson, P.A. 1997.The Impact Of Impending Corporate

Failure On The Incidence And Magnitude Of Discretionary Accounting Policy

Change, British Accounting Review, Vol. 29 No. 2, pp. 129-53.

Shleifer, A. dan R.W. Vishny. (1997). A Survey of Corporate Governance.

Journal of Finance, Vol.52. No.2. Juni, hal.737-783.

Siallagan, Hamonangan dan M. Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

IX. Padang, 23-26 Agustus 2006.

Siswanto Sutoyo, & Aldridge, E John. 2005. Good Corporate Governance:

Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat. PT Damar Mulia Pustaka. Jakarta.

Smith, Malcolm, Yun Ren dan Yinan Dong. 2011. The Predictive Ability Of

"Conservatism" And "Governance" Variables In Corporate Financial Disclosures.

Asian Review of Accounting, Vol. 19.

Staw, Barry M, Pamela I. McKechnie, dan Sheila M. Puffer. 1983. The

Justification of Organizational Performance. Johnson Graduate School of

Management, Cornell University.

Stice, dan Skousen (2004). Intermediate Accounting. Buku 2 Edisi 15.

Jakarta: Salemba Empat.

Suharli, M., & Arisandi, A. 209. Pengaruh Pemilhan Metode Akuntansi atas

Biaya Research and Development terhadap Price Earnings Ratio. Journal of

Aplied Finance and Acounting, 1(2), 368-390.

Suwardjono, 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.

Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Page 107: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

91

Tulasi, Daniel. 2002. Kinerja Keuangan Perusahaan Metal Yang Terdaftar di

BEJ. Aplikasi Cash flow Ratios Analysis.Jurnal Widya Manajemen dan

Akuntansi. (Desember), hal. 191-211.

Utama, Made Suyana,. 2009. Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Sastra

Utama.

Walsh, J.P. dan Seward, J.K. (1990), On The Efficiency Of Internal And

External Corporate Control Mechanisms, Academy of Management Review, Vol.

15 No. 3, pp. 421-58.

Wardhani, Ratna. 2008. Tingkat Konservatisme Akuntansi di Indonesia dan

Hubungannya dengan Karekteristik Dewan sebagai Salah Satu Mekanisme

Corporate Governance. Hibah Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Watts, Ross.L. 2003. Conservatism in Accounting Part II: Evidence and

ResearchOpportunities. Available online at http:// www.ssrn.com

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Bali:

Udayana University Press.

Wibowo, J., 2002, Implikasi Konservatisme dalam hubungan Laba-Return

dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Tesis, Program Magister Sains,

Universitas UGM, Yogyakarta.

Widya, 2005, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan

Terhadap Akuntansi Konservatif, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.8, No.2,

Hal: 138-157.

Wijayanti et al.2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh: Simposium

Nasional Akuntansi XIV.

Wijayanti, Sri, dan Mutmainah, Siti. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Diponegoro Journal of

Accounting Volume 1 No 2.

www.idx.co.id

Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS Complete, Teknik Analisis

Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.

Yermack, David. 1996. Higher Market Valuation of Companies with a Small

Board of Directors,Journal of Financial Economics 40, 185-211.

Page 108: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

92

Lampiran 1: Sampel Penelitian

Page 109: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

93

93

Page 110: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

94

94

Page 111: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

95

95

Page 112: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

96

96

Page 113: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

97

97

Page 114: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

98

Lampiran 2: Statistik Deskriptif Berkinerja Baik

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation Variance Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Std. Error

KM 82 .15 0.00 .15 .84 .0102 .00312 .02830 .001 3.610 .266 14.061 .526

KI 82 1.16 .10 1.26 56.90 .6939 .02427 .21979 .048 -.545 .266 .148 .526

DKI 82 .67 0.00 .67 31.72 .3868 .01359 .12309 .015 -.152 .266 1.451 .526

KA 82 2.00 2.00 4.00 254.00 3.0976 .04461 .40398 .163 .778 .266 2.703 .526

CLTA 82 .87 0.00 .87 32.23 .3930 .02585 .23404 .055 .264 .266 -.774 .526

CR 82 27.92 .15 28.07 214.82 2.6197 .46615 4.22121 17.819 4.040 .266 18.679 .526

NCI 82 20474.96 -8483.85 11991.11 28188.97 343.7679 213.89290 1936.88260 3751514.204 1.458 .266 20.984 .526

QAR 82 27.95 .12 28.07 177.31 2.1623 .45754 4.14323 17.166 4.309 .266 21.247 .526

TDTA 82 1.03 0.00 1.03 22.79 .2779 .02584 .23397 .055 .713 .266 -.174 .526

CATL 82 20.31 .07 20.38 132.03 1.6101 .27626 2.50166 6.258 5.781 .266 40.142 .526

RETA 82 4.17 -3.39 .78 -4.91 -.0599 .06893 .62417 .390 -3.760 .266 16.179 .526

EBTACL 82 7.02 -.30 6.72 46.02 .5612 .13811 1.25062 1.564 3.495 .266 12.278 .526

EBITTA 82 .61 -.13 .48 7.69 .0938 .01126 .10197 .010 1.695 .266 3.990 .526

OIOA 82 38.11 -13.96 24.15 18.41 .2245 .40795 3.69414 13.647 2.212 .266 24.719 .526

EBITTIP 82 1538.78 -151.53 1387.25 4444.86 54.2057 19.90825 180.27685 32499.743 5.842 .266 39.466 .526

WCTA 82 1.69 -.70 .99 14.93 .1821 .03141 .28442 .081 .733 .266 1.984 .526

GCFTD 82 11.56 -.48 11.08 105.35 1.2848 .24631 2.23046 4.975 2.400 .266 5.643 .526

MCTD 82 797.03 .13 797.16 2089.94 25.4871 10.23487 92.68066 8589.705 7.441 .266 61.071 .526

RDSALE 82 .32 0.00 .32 .93 .0113 .00532 .04817 .002 5.444 .266 30.701 .526

SIZE 82 3.00 11.00 14.00 993.00 12.1098 .08323 .75369 .568 .524 .266 .341 .526

ROSF 82 3.49 -1.54 1.95 19.11 .2331 .04421 .40036 .160 .699 .266 9.839 .526

Valid N (listwise)

82

98

Page 115: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

99

Statistik Deskriptif Berkinerja Buruk

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation Variance Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Std. Error

KM 61 .10 0.00 .10 .69 .0113 .00328 .02563 .001 2.218 .306 3.629 .604

KI 61 .88 .11 .99 40.44 .6630 .02848 .22241 .049 -.552 .306 -.412 .604

DKI 61 .55 .25 .80 25.60 .4197 .01616 .12623 .016 1.230 .306 .606 .604

KA 61 2.00 2.00 4.00 184.00 3.0164 .03690 .28820 .083 .543 .306 10.040 .604

CLTA 61 .93 0.00 .93 18.70 .3065 .03338 .26070 .068 1.018 .306 .218 .604

CR 61 47.99 .06 48.05 298.68 4.8963 1.14243 8.92269 79.614 3.470 .306 12.593 .604

NCI 61 6019.92 -3456.30 2563.62 17919.81 293.7674 108.65847 848.64975 720206.394 -.401 .306 7.221 .604

QAR 61 34.60 .05 34.65 216.37 3.5471 .75520 5.89830 34.790 3.480 .306 14.278 .604

TDTA 61 2.96 0.00 2.96 22.10 .3623 .05363 .41889 .175 4.112 .306 24.361 .604

CATL 61 29.75 .04 29.79 135.60 2.2229 .56418 4.40641 19.416 4.725 .306 26.345 .604

RETA 61 4.74 -3.86 .88 -12.11 -.1986 .11224 .87663 .768 -2.902 .306 8.615 .604

EBTACL 61 5.97 -4.41 1.56 -4.54 -.0744 .10799 .84341 .711 -2.827 .306 13.458 .604

EBITTA 61 .74 -.51 .23 -.97 -.0159 .01531 .11956 .014 -1.698 .306 5.099 .604

OIOA 61 5.46 -1.86 3.60 15.91 .2608 .09164 .71573 .512 1.879 .306 8.597 .604

EBITTIP 61 1533.05 -347.50 1185.55 416.70 6.8311 21.75464 169.90919 28869.134 5.480 .306 40.085 .604

WCTA 61 1.71 -.72 .99 13.08 .2143 .04435 .34640 .120 -.133 .306 .513 .604

GCFTD 61 20.44 -15.12 5.32 -23.95 -.3925 .40947 3.19805 10.228 -3.424 .306 13.244 .604

MCTD 61 96.64 .13 96.77 737.90 12.0967 2.95575 23.08518 532.926 2.800 .306 7.238 .604

RDSALE 61 .19 0.00 .19 .22 .0036 .00314 .02455 .001 7.562 .306 58.120 .604

SIZE 61 3.00 10.00 13.00 722.00 11.8361 .11009 .85985 .739 -.160 .306 -.766 .604

ROSF 61 3.53 -1.39 2.14 4.71 .0773 .05567 .43483 .189 2.107 .306 12.407 .604

Valid N (listwise)

61

99

Page 116: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

100

Statistik Deskriptif Keseluruhan

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation

Variance Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

KM 143 .15 .00 .15 1.53 .0107 .00227 .02710 .001 3.091 .203 10.290 .403

KI 143 1.16 .10 1.26 97.34 .6807 .01845 .22066 .049 -.540 .203 -.128 .403

DKI 143 .80 .00 .80 57.32 .4008 .01046 .12506 .016 .452 .203 1.327 .403

KA 143 2.00 2.00 4.00 438.00 3.0629 .03013 .36030 .130 .837 .203 4.425 .403

CLTA 143 .93 .00 .93 50.93 .3561 .02079 .24861 .062 .556 .203 -.558 .403

CR 143 47.99 .06 48.05 513.49 3.5908 .56147 6.71422 45.081 4.285 .203 20.977 .403

NCI 143 20474.96 -8483.85 11991.11 46108.78 322.4390 130.75565 1563.61013 2444876.645 1.567 .203 28.737 .403

QAR 143 34.60 .05 34.65 393.68 2.7530 .41782 4.99643 24.964 3.904 .203 17.808 .403

TDTA 143 2.96 .00 2.96 44.89 .3139 .02737 .32730 .107 3.934 .203 29.029 .403

CATL 143 29.75 .04 29.79 267.63 1.8715 .28807 3.44478 11.867 5.494 .203 36.469 .403

RETA 143 4.74 -3.86 .88 -17.02 -.1190 .06211 .74275 .552 -3.332 .203 11.878 .403

EBTACL 143 11.13 -4.41 6.72 41.48 .2901 .09506 1.13678 1.292 2.416 .203 15.014 .403

EBITTA 143 .99 -.51 .48 6.72 .0470 .01022 .12220 .015 -.300 .203 5.205 .403

OIOA 143 38.11 -13.96 24.15 34.32 .2400 .23654 2.82863 8.001 2.778 .203 41.632 .403

EBITTIP 143 1734.75 -347.50 1387.25 4861.56 33.9970 14.79219 176.88884 31289.663 5.527 .203 37.474 .403

WCTA 143 1.71 -.72 .99 28.00 .1958 .02606 .31161 .097 .269 .203 1.067 .403

GCFTD 143 26.20 -15.12 11.08 81.40 .5693 .23433 2.80220 7.852 -1.728 .203 14.232 .403

MCTD 143 797.03 .13 797.16 2827.84 19.7751 6.01229 71.89651 5169.109 9.249 .203 97.879 .403

RDSALE 143 .32 .00 .32 1.15 .0080 .00334 .03991 .002 6.286 .203 41.629 .403

SIZE 143 4.00 10.00 14.00 1715.00 11.9930 .06767 .80925 .655 .094 .203 -.030 .403

ROSF 143 3.68 -1.54 2.14 23.83 .1666 .03521 .42108 .177 1.256 .203 9.433 .403

Valid N

(listwise) 143

Page 117: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

101

Lampiran 3: Hasil SPSS Analisis Faktor

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .664

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 1023.698

df 210

Sig. .000

Total Variance Explained

Compon

ent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared

Loadings

Total % of

Variance

Cumulati

ve %

Total % of

Variance

Cumulati

ve %

Total % of

Variance

Cumulati

ve %

1 4.025 19.166 19.166 4.025 19.166 19.166 3.881 18.483 18.483

2 2.652 12.627 31.793 2.652 12.627 31.793 2.350 11.191 29.674

3 1.590 7.569 39.362 1.590 7.569 39.362 1.646 7.838 37.512

4 1.447 6.891 46.253 1.447 6.891 46.253 1.600 7.617 45.129

5 1.405 6.689 52.942 1.405 6.689 52.942 1.399 6.660 51.789

6 1.208 5.754 58.696 1.208 5.754 58.696 1.319 6.282 58.071

7 1.058 5.040 63.736 1.058 5.040 63.736 1.190 5.665 63.736

8 .968 4.609 68.345

9 .923 4.394 72.738

10 .835 3.979 76.717

11 .778 3.706 80.422

12 .738 3.513 83.935

13 .707 3.369 87.304

14 .650 3.095 90.399

15 .489 2.327 92.725

16 .426 2.027 94.752

17 .373 1.774 96.526

18 .298 1.417 97.944

19 .189 .899 98.843

20 .165 .787 99.630

21 .078 .370 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 118: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

102

Rotated Component Matrixa

Likuiditas Profitabilitas Debt Size Conservatisma Operating Corporate

Governance

1 2 3 4 5 6 7

KM -.042 -.133 -.054 -.339 -.528 -.116 .067

KI -.025 .165 .186 .291 .465 -.555 .158

DKI .114 -.268 .131 .078 .359 .590 .046

KA -.063 .127 -.039 .008 .124 .222 .824

CLTA -.591 -.088 .023 -.019 .377 .067 .115

CR .898 -.083 .078 -.060 .052 -.011 .010

NCI .438 .045 -.780 .096 .012 -.019 .098

QAR .936 .004 .023 -.071 .039 .000 .044

TDTA -.370 -.171 -.081 -.429 .194 -.159 -.117

CATL .865 -.052 .006 .036 .073 .056 -.052

RETA .060 .000 -.039 .749 -.027 -.271 -.122

EBTACL .179 .663 .471 .155 -.194 -.082 -.113

EBITTA -.046 .760 .018 .137 -.018 .030 -.096

OIOA -.042 .111 -.027 .041 -.034 .602 .120

EBITTIP .145 .586 .037 -.326 .233 .007 .149

WCTA .763 .241 -.075 .066 -.061 -.030 .012

GCFTD .058 .627 .020 .109 -.195 -.085 .250

MCTD .262 .148 .841 .108 .001 -.016 .090

RDSALE .068 .173 .131 .209 -.605 .049 -.049

SIZE -.178 .107 .069 .625 .149 .283 .077

ROSF -.058 .531 -.086 .130 .214 .183 -.535

Page 119: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

103

Lampiran 4: Hasil SPSS Analisis Diskriminan

Tests of Equality of Group Means

Wilks' Lambda F df1 df2 Sig.

KM 1.000 .052 1 141 .820

KI .995 .687 1 141 .409

DKI .983 2.437 1 141 .121

KA .987 1.785 1 141 .184

CLTA .970 4.340 1 141 .039

CR .972 4.110 1 141 .045

NCI 1.000 .036 1 141 .851

QAR .981 2.719 1 141 .101

CATL .992 1.108 1 141 .294

EBTACL .923 11.766 1 141 .001

EBITTA .802 34.897 1 141 .000

OIOA 1.000 .006 1 141 .940

EBITTIP .982 2.536 1 141 .114

WCTA .997 .373 1 141 .542

GCFTD .912 13.649 1 141 .000

MCTD .991 1.215 1 141 .272

RDSALE .991 1.318 1 141 .253

SIZE .972 4.088 1 141 .045

ROSF .966 4.922 1 141 .028

Eigenvalues

Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Canonical

Correlation

1 .367a 100.0 100.0 .518

a. First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis.

Wilks' Lambda

Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig.

1 .731 43.013 7 .000

Page 120: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

104

Structure Matrix

Function

1

EBITTA .821

GCFTD .513

EBTACL .477

ROSF .308

CLTA .289

CR -.282

SIZE .281

Pooled within-groups

correlations between

discriminating

variables and

standardized canonical

discriminant functions

Variables ordered by

absolute size of

correlation within

function.

Standardized

Canonical

Discriminant

Function Coefficients

Function

1

CLTA .385

CR -.134

EBTACL .134

EBITTA .690

GCFTD .341

SIZE .154

ROSF .008

Page 121: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

105

Classification Function Coefficients

EPS

1.00 2.00

CLTA 5.143 3.239

CR .393 .417

EBTACL .035 -.113

EBITTA 2.503 -5.141

GCFTD .035 -.120

SIZE 19.435 19.201

ROSF -4.550 -4.574

(Constant) -119.514 -115.737

Fisher's linear discriminant functions

Classification Resultsa,c

EPS Predicted Group Membership Total

1.00 2.00

Original

Count 1.00 59 23 82

2.00 10 51 61

% 1.00 72.0 28.0 100.0

2.00 16.4 83.6 100.0

Cross-validatedb

Count 1.00 57 25 82

2.00 13 48 61

% 1.00 69.5 30.5 100.0

2.00 21.3 78.7 100.0

a. 76.9% of original grouped cases correctly classified.

b. Cross validation is done only for those cases in the analysis. In cross validation,

each case is classified by the functions derived from all cases other than that case.

c. 73.4% of cross-validated grouped cases correctly classified.

Page 122: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...

106

Classification Resultsa

EPS Predicted Group Membership Total

1.00 2.00

Original

Count 1.00 56 26 82

2.00 26 35 61

% 1.00 68.3 31.7 100.0

2.00 42.6 57.4 100.0

a. 63.6% of original grouped cases correctly classified.

Page 123: tesis kemampuan prediksi variabel konservatisma akuntansi dan ...