Tes Mononukleosis Metode Ict

32
Ralat: Hal.1, paragraf ke-1,baris ke-5, tertulis “kemapuan” seharusnya “kemampuan” Hal.5, poin 3,baris ke-1, tertulis : “...dan tambahkan 1 tetes serum atau plasma (sekitar 25 uL) ditambahkan ke lubang sampel (S) dari perangkat tes” seharusnya “...dan 1 tetes serum atau plasma (sekitar 25 uL) ditambahkan ke lubang sampel (S) dari perangkat tes.

description

immunology

Transcript of Tes Mononukleosis Metode Ict

TES MONONUKLEOSIS METODE ICT

Ralat:Hal.1, paragraf ke-1,baris ke-5, tertulis kemapuan seharusnya kemampuanHal.5, poin 3,baris ke-1, tertulis : ...dan tambahkan 1 tetes serum atau plasma (sekitar 25 uL) ditambahkan ke lubang sampel (S) dari perangkat tesseharusnya ...dan 1 tetes serum atau plasma (sekitar 25 uL) ditambahkan ke lubang sampel (S) dari perangkat tes.Ralat :Hal. 7, poin e, tertulis Positif palsu akan ditemukan....., seharusnya Positif palsu bisa ditemukan....TES MONONUKLEOSIS METODE ICT Tutorial ImunologiWandani Syahrir, Asvin Nurulita, Uleng Bahrun

Bagian Patologi Klinik FK UNHAS RS Wahidin Sudirohusodo Makassar

PendahuluanInfeksi mononukleosis (IM) merupakan penyakit yang ditandai oleh faringitis, demam yang tdk terlalu tinggi, dan lymphadenopathydisebabkan oleh Epstein-Barr Virus (EBV)Umumnya dikenal sebagai kissing disease

PENDAHULUAN (cont.)PrevalensiTerjadi pada 30-50% remaja dan dewasa muda di seluruh duniaPenderita sekitar 2 dari 1.000Gambar 1. Pola respon imunologi pada infeksi EBV

TUJUAN TESMendeteksi adanya antibody heteropile IM dalam darah pasien secara kualitatif dengan metode imunokromatografi menggunakan Pro Advantage TM Infectious Mononucleosis Test Device.

Pra Analitik a. Persiapan Pasien Tidak ada persiapan khususb. Persiapan sampelSampel yang digunakan yaitu whole blood, serum atau plasma pasien

Pra Analitik (cont.)c. Alat dan Bahan Pro Advantage TM Infectious Mononucleosis Test Device terdiri atas :1. Cassette test2. Sample droppers sekali pakai3. Heparinized capillary tube sekali pakai4. Sample buffer

Analitik2. Analitika. Prinsip Test Immunochromatography berbasis strip untuk mendeteksi antibody heteropile IM dalam darah, serum atau plasmaGambar 2. Skema reaksi pada Tes Mononukleosis

Analitik (cont.)b. Cara Kerja1. Keluarkan perangkat uji dari kantong foil, gunakan sesegera mungkin. 2. Tempatkan perangkat uji pd permukaan bersih 3. U/ sampel whole blood: Pipet ditahan tegak, 2 tetes dari darah (sekitar 50 uL) ditambahkan ke lubang sampel (S),1 tetes sample buffer ditambahkan ke lubang sampel. Mulai timer12Analitik (cont.)4. U/ sampel whole blood (fingerstick) : tahan pipet tegak,1 tabung kapiler darah (sekitar 50 uL) ditambahkan ke lubang sampel (S),1 tetes sample buffer ditambahkan ke lubang sampel. Mulai timer.

Analitik (cont.)5. U/ sampel Serum atau Plasma: Pipet ditahan tegak,1 tetes serum atau plasma (sekitar 25 uL) ditambahkan ke lubang sampel (S),1 tetes sample buffer ditambahkan ke lubang sampel.

Analitik (cont.)6. Hindari adanya gelembung udara di lubang sampel. Tunggu garis merah muncul. Hasilnya dapat dibaca setelah 5 menit. Jangan membaca hasil setelah 10 menit.

Cara kerja dan interpretasi hasil Tes Mononukleosis metode ICT

Analitik (cont.)c. InterpretasiPositif: Dua garis merah muncul, satu baris di garis kontrol (C) & baris lain di garis uji (T). Negatif: Satu garis merah muncul di wilayah garis kontrol (C). Tidak ada garis muncul di garis uji (T). Invalid: Tdk ada garis yang muncul di wilayah garis kontrol (C). Pasca Analitika. Hasil1. Positifberarti bahwa antibodi heterofil IM terdeteksidalam sampel.2. Negatifberarti bahwa antibodi heterofil IM tidak terdeteksi dalam sampel.Pasca Analitik (cont.)b. Keterbatasan AlatPerangkat tes ini untuk penggunaan diagnostic invitro saja. Perangkat tes ini hanya akan menunjukkan adanya antibodi heterofil IM dalam sampel tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya kriteria untuk diagnosis infeksi mononukleosis.

Pasca Analitik (cont.)Negatif palsu sering ditemui jika test dilakukan terlalu dini, angka persentasi negatif palsu sebesar 25% pada minggu pertama.

Pasca Analitik (cont.)Positif palsu pada tes ini bisa ditemukan pada pasien dengan infeksi toxoplasma, rubella, CMV, HIV, virus herpes simplex, juga pada pasien keganasan seperti limfoma burrkit, dan leukemia, dan pada pasien autoimmune seperti Systemic Lupus ErythromatousPasca Analitik (cont.)c. Performa AlatSebanyak 611 sampel klinis diuji dalam studi klinis. Slide aglutinasi (monospot methods) merupakan metode referensi untuk penelitian. Dari studi klinis ini didapatkan sensitivitas 97% dan spesivisitas 99%

Algoritma penegakan diagnosa dan terapi pada Infeksi Mononukleosis

Keterangan :IM: Infection MononucleosisGABHS: group A beta-hemolytic streptococciTERIMA KASIH