Teropong Bintang

6
TEROPONG BINTANG Disusun Oleh Andri Agustiandi (4) Kelas: X.2 T.A 2014/2015 SMA NEGRI 1 TEMBILAAN !L! "ISIKA KELAS #

description

Pengertian, Sejarah dan Perkembangan Teropong bintang

Transcript of Teropong Bintang

TEROPONG BINTANG

Disusun OlehAndri Agustiandi (4)

Kelas:X.2

T.A 2014/2015

SMA NEGRI 1 TEMBILAHAN HULUFISIKA KELAS X

Pengertian Teleskop BintangTeleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1]. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.

Sejarah Penemuan Teleskop Bintang

Pada tahun 1608, Teleskop pertama kali ditemukan oleh Hans Lipperhey, seorang pembuat lensa Belanda. Ia menemukan bahwa menyusun dua lensa dengan jarak tertentu membuat benda tampak lebih dekat. Ini merupakan pertama kalinya pembuatan teleskop didokumentasi. Ia telah mengajukan hak paten atas penemuannya namun ditolak.

Di tahun 1609, Galileo yang mendengar kabar tentang ditemukannya teleskop langsung membuat beberapa buah sendiri dan mengarahkannya ke langit malam. Dengan bantuan teleskop ia menguatkan teori heliosentrisnya, yaitu bahwa seluruh planet di tata surya mengelilingi matahari. Hal ini menentang kepercayaan gereja yang menyatakan semua benda langit mengelilingi bumi. Ketika Galileo hendak menerbitkan penemuannya ia hampir dibakar oleh para petinggi gereja namun akhirnya dipenjarakan di rumahnya seumur hidup. Setahun setelah itu, Galileo berhasil menerbitkan penemuannya secara diam-diam pada bulan Maret tahun 1610. Galileo menjadi orang yang diberikan penghargaan atas penemuannya karena ialah yang dengan detail mengungkapkan hasil-hasil penemuan teleskop lewat tulisannya walaupun ia sendiri mengaku bahwa ia bukanlah orang yang pertama kali menciptakan teleskop.

Perkembangan Teleskop/Teropong Bintang

Pada tahun 1610, Galileo yang awalnya menciptakan alat berdasarkan temuan Lippershey. Teleskop pertamanya memiliki pembesaran 8 kali lipat. Ia terus mengasah lensanya hingga akhirnya berhasil diperoleh pembesaran 32 kali lipat. Dengan teleskopnya, ia mengamati fase-fase planet Venus, empat bulan Jupiter, cincin Saturnus (saat itu istilah cincin pada planet belum dikenal), dan bintik-bintik matahari. Galileo bahkan melakukan pengukuran terhadap bayangan-bayangan di Bulan yang membawanya pada kesimpulan bahwa gunung-gunung yang ada di permukaan bulan jauh lebih tinggi daripada yang ada di Bumi.

Teleskop GalileoTeleskop ciptaan Galileo serupa dengan teleskop yang digunakan untuk pertunjukan opera yang fungsi utamanya adalah memperbesar objek. Pengaturan lensanya memiliki kekurangan dalam batasan pembesaran yang bisa diperoleh. Galileo hanya bisa melihat tidak lebih dari seperempat bagian bulan tanpa memindahkan teleskopnya. Meski begitu konsep Galileo ini masih menjadi panutan teleskop generasi berikutnya. Inilah yang dikenal dengan nama teleskop refraksi atau refraktor, yaitu teleskop yang mempergunakan lensa untuk membengkokkan cahaya.

Teleskop NewtonTahun 1704, Sir Issac Newton mengumumkan dibuatnya konsep baru dalam desain teleskop. Newton menyatakan bahwa lensa dapat memecah cahaya putih menjadi spektrum cahaya yang membentuknya hingga menyebabkan sesuatu yang disebut lenturan kromatik, yaitu lingkaran cahaya kemerahan di sekitar objek yang dilihat dengan menggunakan cermin. Newton menghindari masalah tadi dalam teleskop rancangannya dengan memakai cermin lengkung yang digunakan untuk mengumpulkan sinar dan memancarkan kembali ke titik fokusnya. Cermin pemantul itu bertindak sebagai semacam keranjang pengumpul cahaya dimana semakin besar keranjang, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan. Teleskop Newton ini disebut teleskop refleksi atau reflektor.

Tidak seperti pada teleskop reflektor, pembuatan teleskop refraktor cenderung lebih rumit. Untuk menghindari penyimpangan bayangan (abrasi), lensa teleskop refraktor harus dibuat dengan sangat cermat. Lensa yang besar akan cenderung menyerap cahaya yang menembusnya, sementara bobotnya yang berat juga mempersulit proses pembuatannya. Karena itu, saat ini seluruh teleskop berukuran besar yang digunakan dalam astronomi berjenis reflektor.

Teropong / Teleskop Observatorium Bosscha Dari akhir 1800an hingga kini ada persaingan dalam membuat teleskop refraktor terbesar. Pada tahun 1897, teleskop refraktor terbesar di dunia saat itu adalah refraktor 102 cm milik Observatorium Yerkes di Amerika Serikat. Di tahun 1928, teleskop refraktor gandaDari akhir 1800an hingga kini ada persaingan dalam membuat teleskop refraktor terbesar. Pada tahun 1897, teleskop refraktor terbesar di dunia saat itu adalah refraktor 102 cm milik Observatorium Yerkes di Amerika Serikat. Di tahun 1928, teleskop refraktor ganda Zeiss dengan diameter lensa 60 cm yang digunakan di Observatorium Bosscha, Lembang, menduduki peringkat kedua sebagai teleskop refraktor terbesar.Tahun 1946, diciptakan refraktor 66 cm milik Observatorium Mount Stromlo di Australia. Teleskop ini menjadi yang terbesar kedua menggeser Bosscha namun teleskop ini telah musnah akibat kebakaran yang melanda Observatorium Mount Stromlo pada 2003 lalu. Sementara itu, refraktor milik Observatorium Yerkes kini telah dipensiunkan, oleh karena itu teleskop refraktor di Observatorium Bosscha menjadi teleskop refraktor terbesar di dunia yang masih dioperasikan. Selain itu, teleskop tersebut juga memegang rekor sebagai teleskop refraktor ganda terbesar di dunia, yaitu teleskop refraktor yang lebih kecil kesemuannya.

Teleskop / Teropong Bintang Observatorium Mauna Kea Pada tahun 1976, perkembangan teleskop generasi selanjutnya adalah kembali memaksimalkan penggunaan cermin reflektor. Jika Newton menggunakan cermin dengan diameter sekitar 15 cm, maka Special Astrophysical Observatory di Zelenchukskaya, Rusia, menggunakan cermin berdiameter hingga 6 m. Dengan ukuran sebesar itu, teleskop ini cukup kuat untuk menangkap cahaya lilin dari jarak hingga 24.000 km. Namun demikian, penggunaan cermin berukuran besar bukannya tidak mengundang masalah. Cermin berdiameter diatas 4 m rentan terhadap distorsi. Pada tahun 1996, Untuk mengatasi masalah yang ada pada teleskop di Rusia, diciptakan teknologi cermin ganda. Salah satu contohnya adalah seperti yang digunakan pada teleskop reflektor terbesar di dunia saat ini di Observatorium Mauna Kea, Hawaii.

Fungsi /Kegunaan alat dalam kehidupanFungsi-fungsi teleskop dapat kita temukan dalam bidang astronomi. Teleskop adalah sebuah alat yang berfungsi untuk melihat benda yang sangat jauh. Alat tersebut mengandalkan cermin sebagai pembentukan gambar yang akan diterima oleh mata.Teleskop pertama kali dibuat oleh beberapa ilmuwan, seperti Galileo, Newton, Foucault, dan sebagainya. Teleskop tersebut dinamakan teleskop optikal yang berkerja dengan panjang gelombang tampak.Fungsi dari teleskop tersebut adalah untuk melihat benda-benda yang sangat jauh, seperti halnya benda-benda langit. Teleskop bekerja dengan cara menangkap gambar melalui bantuan radiasi elektromagnetik panjang gelombang yang bisa menembus lapisan atmosfer.Berdasarkan objeknya, teleskop dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teleskop refraktor (dioptrik), reflektor (catoptrik), dan catadioptrik. Teleskop jenis refraktor (dioptrik) mempunyai sistem kerja dengan menggunakan dua buah lensa objektif. Lensa utama akan mengumpulkan bayangan benda dan cahaya yang kemudian akan diteruskan ke lensa mata, lalu diterima oleh mata saat melihat objek menjadi sebuah bayangan benda.Teleskop jenis reflektor (catoptrik) mempunyai sistem kerja dengan menggunakan cermin. Cermin yang digunakan adalah cermin cekung. Cermin cekung ini akan merefleksikan cahaya dan bayangan gambar.Teleskop reflektor ini merupakan alternatif dari teleskop refraktor. Terkadang, teleskop refraktor akan mengalami kelainan optik yang membuat bayangan yang diterima menjadi tidak fokus. Berbeda dengan teleskop reflektor yang menggunakan cermin cekung, reflektor tersebut memiliki elemen penting sehingga bayangan yang diterima tetap dalam keadaan fokus.Teleskop catadioptrik mempunyai sistem kerja yang tidak jauh berbeda dengan teleskop refraktor dan reflektor, yaitu menyerap cahaya dan bayangan benda untuk diterima oleh mata. Namun, teleskop jenis ini adalah penggabungan dari dua jenis teleskop sebelumnya, yaitu menggunakan cermin dan lensa yang dapat kita temukan pada mikroskop, mercusuar, dan lensa tele kamera SLR. Semua teleskop yang pernah dibuat memiliki kinerja dan fungsi yang sama, yaitu untuk mengamati benda-benda yang sangat jauh seperti benda-benda langit dan benda-benda kecil, seperti mengamati sel dengan menggunakan microskop.Fungsi-fungsi teleskop yang baru ditemukan pada zaman sekarang ini adalah hubble telescope yang dipasang di luar angkasa untuk mengirim gambar dengan menggunakan gelombang elektomagnetik. Gelombang tersebut akan ditangkap oleh bumi dengan hasil yang jernih. Jadi, teleskop ini membantu manusia untuk mengamati benda-benda di luar angkas.Pembentukan Bayangan Pada Teleskop/Teropong BintangProses pembentukan bayangannya terlihat bahwa sinar pertama kali da- tang dari jarak yang tak hingga jauhnya pada titik T. Bayangan T' terletak pada fokus objektif, dimana fokus objektif (fob) berimpit dengan fokus okuler (fob). Karena T' terletak pada fokus okuler maka bayangan akhir T'' tebentuk pada jarak tak hingga.

Rumus yang digunakan saat mata Tidak Berakomodasi/ Akomodasi Minimum:

Panjang Teropong: Perbesarannya:

Rumus yang digunakan saat mata Tidak Berakomodasi/ Akomodasi Minimum:

pp = punctum proximum (jarak terdekat mata) 25 cm

Panjang Teropong:

Perbesarannya: