Tero Wong An

23
TEROWONGAN Yusmiati Kusuma, SST., MT., MSc

description

tugas kbs terowongan

Transcript of Tero Wong An

Page 1: Tero Wong An

TEROWONGAN

Yusmiati Kusuma, SST., MT., MSc

Page 2: Tero Wong An

DEFINISI Jalan yang dibuat dengan cara menembus

gunung (bukit) atau yang berada di bawah permukaan tanah atau air yang kedua ujungnya berhubungan langsung dengan udara luar

suatu bangunan yang berada di dalam selubung tanah, yang biasanya digunakan untuk bangunan transportasi maupun bangunan-bangunan lainnya

Lubang bukaan mendatar atau sedikit miring yang dibuat di bawah tanah, gunung, sungai, laut, daerah industri bahkan pemukiman padat penduduk

Jalan pintas di bawah tanah sehingga dapat mengurangi panjang jalan

Page 3: Tero Wong An

KLASIFIKASI TEROWONGAN BERDASARKAN KRITERIA

Terowongan sipil Terowongan tambang

Sifat Permanen Sementara Pengguna Masyarakat umum Pelaku

penambanganPanjang Tidak terlalu

panjangSangat panjang

Jenis batuan Belum diketahui Telah diketahuikedalaman ±500m Sangat dalamlokasi Tanah/batuan yang

baikDaerah yang mengandung mineral tambang

Page 4: Tero Wong An
Page 5: Tero Wong An

KLASIFIKASI TEROWONGAN BERDASARKAN FUNGSI Terowongan lalu lintas

Terowongan angkutan

Page 6: Tero Wong An

TEROWONGAN LALU LINTAS Terowongan untuk kereta api bawah tanah (angkutan cepat

masal) Terowongan jalan

Terowongan pejalan kaki, termasuk dalam terowongan jalan, akan tetapi penampangnya lebih kecil dari terowongan jalan, jari-jari belokannya pendek, dan kemiringan besar (lebih dari 10%). Terowongan ini biasanya dibangun di bawah jalan raya yang ramai atau di bawah sungai dan kanal sebagai tempat menyeberang bagi pejalan kaki.

Terowongan navigasi , dibangun untuk kepentingan lalu lintas air di kanal-kanal dan sungai-sungai yang menghubungkan satu kanal atau sungai ke kanal lainnya. Selain itu dapat dibangun menembus gunung untuk memperpendek dan memperlancar lalu lintas air. Dindingkan dibuat kedap air dan dibuat sambungan dinding dengan teliti.

Page 7: Tero Wong An

TEROWONGAN JALAN Terowongan interconnection, melewati daerah

berbukit di dalam kota. Merupakan lanjutan dari jalan raya (jalan arteri).

Terowongan yang melewati bawah sungai di perkotaan. Dibangun untuk menggantikan jembatan di sungai yang lalu lintasnya padat karena seringnya jembatan diangkat pada saat kapal lewat yang mengakibatkan lalu lintas terhambat.

Terowongan kendaraan bermotor.

Page 8: Tero Wong An

TEROWONGAN ANGKUTAN Terowongan stasiun pembangkit listrik tenaga air,

penampangnya terisi penuh oleh air langsung dari reservoir ke turbin disebut terowongan tekan (pressure tunnel), terowongan yang hanya mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya terowongan saluran (discharge tunnel)

Terowongan penyediaan air, menyalurkan air dari mata air ke tempat penimpanan di dalam kota atau membelokkan air ke tempat penyimpanan tersebut

Terowongan saluran air kotor, unutk membuang air kotor dari kota atau pusat industri ke tempat pembuangan

Terowongan untuk kepentingan umum, dibangun di daerah perkotaan untuk menyalurkan kabel listruk, telp, dan pipa-pipa penting lainnya

Terowongan untuk angkutan di daerah industri pabrik, menyalurkan produk hasil industri atau limbah ke tempat pembuangan

Page 9: Tero Wong An

TEROWONGAN BERDASARKAN KEDALAMAN

Terowongan dangkal, Terowongan dalam, kedalaman 20x

jari-jari terowongan

Page 10: Tero Wong An

KETENTUAN DESAIN TEROWONGAN (UMUM) Jalan dengan tipe simpang bersinyal dan tipe simpang

tidak bersinyal yang akses langsung dibatasi dengan partial (accees control) tiap persimpangan atau persimpangan pada jalan tersebut pada umumnya tidak seimbang.

Persilangan atau persimpangan tidak bersinyal yang memiliki 4 lajur ke atas atau lebih, pada umumnya tidak sebidang tetapi dalam keadaan yang tidak dapat dihindarkan dan kondisi lainnya persilangan persimpangan dapat dibuat tak sebidang.

Persimpangan atau persilangan dibuat tak sebidang untuk memenuhi lalu lintas utamanya

Page 11: Tero Wong An

KETENTUAN DESAIN TEROWONGAN (DIMENSI)

Kondisi lalu lintas rencana Saluran pembuangan Fasilitas penunjang Pemasangan kabel / alat elektronik Kondisi tanah Metoda konstruksi

Page 12: Tero Wong An

KETENTUAN DESAIN TEROWONGAN (GEOMETRI)Dalam desain terowongan ini, perencanaan geometrik yang dimaksud tidak membahas mengenai alinyemen secara mendetail, namun lebih difokuskan untuk mendapatkan dimensi terowongan. Persyaratan geometri dalam merancang suatu jaringan jalan sangat dibutuhkan, baik untuk penampang melintang dan memanjang dari terowongan tersebut. Bentuk dan dimensi terowongan ditentukan oleh fasilitas yang diperlukan oleh interior terowongan.

Page 13: Tero Wong An

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BERKAITAN DENGAN GEOMETRI Jalur lalu lintas kendaraan, Penentuan lebar jalur

kendaraan pada suatu ruas jalan dapat ditentukan dengan melihat fungsi jalan dan jumlah volume kendaraan.

Kecepatan kendaraan yang direncanakan melalui terowongan, Kecepatan rencana pada suatu ruas jalan yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah, lalu lintas lenggang, dan pengaruh samping jalan yang tidak berarti, dalam perencanaan terowongan penentuan kecepatan kendaraan sangat penting, bila panjang terowongan lebih dari 2,5 km maka kecepatannya tidak lebih dari 80 km/jam, dan jika panjang terowongan 1 km dengan kemiringan lebih dari 6% maka kecepatan rencana maksimum 80 km/jam.

Alinyemen horizontal terowongan jalan

Page 14: Tero Wong An

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BERKAITAN DENGAN GEOMETRI Jarak pandang di dalam terowongan, Jarak pandang

terowongan telah ditentukan, berdasarkan kecepatan rencana, kemiringan terowongan dan jumlah volume kendaraan yang akan melintas.

Alinyemen vertical terowongan jalan, Gradien maksimum pada terowongan sama dengan pada jalan raya. Sedangkan pada daerah perkotaan dengan jam padat pada pagi dan siang hari kemiringan vertikalnnya tidak lebih dari 7%.

Jarak pandang pendekat (JPP), Jarak pandang pendekat disediakan pada masing-masing kaki dan lajur belok persimpangan. Jarak pandang pendekat dihitung dari tinggi permukaan jalan. Jarak pandang pendekat dapat ditentukan sesuai dengan kecepatan rencana

Tinggi bebas, Tinggi bebas pada terowongan dapat disesuaikan dengan fungsi terowongan itu sendiri, namun pada umumnya 5 m dari permukaan jalan. Tinggi ini belum termasuk dari fasilitas pelengkap lainnya yang akan dipasang di terowongan.

Page 15: Tero Wong An

BENTUK-BENTUK TEROWONGAN Bentuk lingkaran Bentuk segi empat Bentuk Trapesium Bentuk Tapal kuda Bentuk Poligon

Page 16: Tero Wong An

METODA PENGGALIAN LUBANG BUKAAN

Full face Heading and bench Drift Vertical shaft Pilot tunnel

Page 17: Tero Wong An

METODE FULL FACEMetode penggalian bebas dilakukan dengan cara sederhana dengan menggunakan alat yang sederhana seperti ganco, linggis, dan sekop. Metode mekanis sudah lebih canggih dengan menggunakan tunnel boring machine, koadheader, drum seader. Metode pemboran dan peledakan. Pemilihan metode ini juga memperhatikan karakteristik dari batuan itu sendiri

Page 18: Tero Wong An

METODE FULL FACE

keuntungan kerugianMempercepat pekerjaan Membutuhkan alat-alat

mekanis dalam jumlah besarLintasan untuk pembuangan hasil peledakan dapat langsung dipasang bersamaan pada saat proses penggalian berikutnya

Tidak dapat digunakan pada kondisi yang tidak stabil

Proses tunneling dapat dilakukan berkelanjutan

Terbatas untuk terowongan yang memiliki lintasan pendek

Page 19: Tero Wong An

METODE HEADING AND BENCH Bagian atas digali terlebih dahulu

sebelum bagian bawah penampangnya Setelah penggalian bagian atas

mencapai panjang 3-3,5 m (heading), penggalian bawah dikerjakan (bench cut) sampai membentuk penampang terowongan yang diinginkan.

Page 20: Tero Wong An

METODE DRIFT Metode yang menggali terlebih dahulu

sebuah lubang bukaan berukuran kecil sepanjang lintasan terowoingan yang kemudian diperbesar sampai membentuk penampang yang direncanakan

Terbagi empat bagian: top drift, center drift, bottom drift, side drift

Page 21: Tero Wong An

TUNNEL BENDUNGAN JATIGEDE, SUMEDANG, JAWA BARAT

Perancah untuk pengecoran dinding terowonganberdiameter 12 m

Pengecoran dinding terowongan di sisi inlet

Page 22: Tero Wong An

Tahap akhir pekerjaan terowongan di sisi outlet

DGrouting untuk mengisi ruang kosong di bawah terowongan setelahdilakukan pengecoran dindingnya

Page 23: Tero Wong An

TERIMA KASIH