Tero Wong An
-
Upload
ikra-muhammad -
Category
Documents
-
view
32 -
download
0
Embed Size (px)
description
Transcript of Tero Wong An

TEROWONGAN
Yusmiati Kusuma, SST., MT., MSc

DEFINISI Jalan yang dibuat dengan cara menembus
gunung (bukit) atau yang berada di bawah permukaan tanah atau air yang kedua ujungnya berhubungan langsung dengan udara luar
suatu bangunan yang berada di dalam selubung tanah, yang biasanya digunakan untuk bangunan transportasi maupun bangunan-bangunan lainnya
Lubang bukaan mendatar atau sedikit miring yang dibuat di bawah tanah, gunung, sungai, laut, daerah industri bahkan pemukiman padat penduduk
Jalan pintas di bawah tanah sehingga dapat mengurangi panjang jalan

KLASIFIKASI TEROWONGAN BERDASARKAN KRITERIA
Terowongan sipil Terowongan tambang
Sifat Permanen Sementara Pengguna Masyarakat umum Pelaku
penambanganPanjang Tidak terlalu
panjangSangat panjang
Jenis batuan Belum diketahui Telah diketahuikedalaman ±500m Sangat dalamlokasi Tanah/batuan yang
baikDaerah yang mengandung mineral tambang


KLASIFIKASI TEROWONGAN BERDASARKAN FUNGSI Terowongan lalu lintas
Terowongan angkutan

TEROWONGAN LALU LINTAS Terowongan untuk kereta api bawah tanah (angkutan cepat
masal) Terowongan jalan
Terowongan pejalan kaki, termasuk dalam terowongan jalan, akan tetapi penampangnya lebih kecil dari terowongan jalan, jari-jari belokannya pendek, dan kemiringan besar (lebih dari 10%). Terowongan ini biasanya dibangun di bawah jalan raya yang ramai atau di bawah sungai dan kanal sebagai tempat menyeberang bagi pejalan kaki.
Terowongan navigasi , dibangun untuk kepentingan lalu lintas air di kanal-kanal dan sungai-sungai yang menghubungkan satu kanal atau sungai ke kanal lainnya. Selain itu dapat dibangun menembus gunung untuk memperpendek dan memperlancar lalu lintas air. Dindingkan dibuat kedap air dan dibuat sambungan dinding dengan teliti.

TEROWONGAN JALAN Terowongan interconnection, melewati daerah
berbukit di dalam kota. Merupakan lanjutan dari jalan raya (jalan arteri).
Terowongan yang melewati bawah sungai di perkotaan. Dibangun untuk menggantikan jembatan di sungai yang lalu lintasnya padat karena seringnya jembatan diangkat pada saat kapal lewat yang mengakibatkan lalu lintas terhambat.
Terowongan kendaraan bermotor.

TEROWONGAN ANGKUTAN Terowongan stasiun pembangkit listrik tenaga air,
penampangnya terisi penuh oleh air langsung dari reservoir ke turbin disebut terowongan tekan (pressure tunnel), terowongan yang hanya mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya terowongan saluran (discharge tunnel)
Terowongan penyediaan air, menyalurkan air dari mata air ke tempat penimpanan di dalam kota atau membelokkan air ke tempat penyimpanan tersebut
Terowongan saluran air kotor, unutk membuang air kotor dari kota atau pusat industri ke tempat pembuangan
Terowongan untuk kepentingan umum, dibangun di daerah perkotaan untuk menyalurkan kabel listruk, telp, dan pipa-pipa penting lainnya
Terowongan untuk angkutan di daerah industri pabrik, menyalurkan produk hasil industri atau limbah ke tempat pembuangan

TEROWONGAN BERDASARKAN KEDALAMAN
Terowongan dangkal, Terowongan dalam, kedalaman 20x
jari-jari terowongan

KETENTUAN DESAIN TEROWONGAN (UMUM) Jalan dengan tipe simpang bersinyal dan tipe simpang
tidak bersinyal yang akses langsung dibatasi dengan partial (accees control) tiap persimpangan atau persimpangan pada jalan tersebut pada umumnya tidak seimbang.
Persilangan atau persimpangan tidak bersinyal yang memiliki 4 lajur ke atas atau lebih, pada umumnya tidak sebidang tetapi dalam keadaan yang tidak dapat dihindarkan dan kondisi lainnya persilangan persimpangan dapat dibuat tak sebidang.
Persimpangan atau persilangan dibuat tak sebidang untuk memenuhi lalu lintas utamanya

KETENTUAN DESAIN TEROWONGAN (DIMENSI)
Kondisi lalu lintas rencana Saluran pembuangan Fasilitas penunjang Pemasangan kabel / alat elektronik Kondisi tanah Metoda konstruksi

KETENTUAN DESAIN TEROWONGAN (GEOMETRI)Dalam desain terowongan ini, perencanaan geometrik yang dimaksud tidak membahas mengenai alinyemen secara mendetail, namun lebih difokuskan untuk mendapatkan dimensi terowongan. Persyaratan geometri dalam merancang suatu jaringan jalan sangat dibutuhkan, baik untuk penampang melintang dan memanjang dari terowongan tersebut. Bentuk dan dimensi terowongan ditentukan oleh fasilitas yang diperlukan oleh interior terowongan.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BERKAITAN DENGAN GEOMETRI Jalur lalu lintas kendaraan, Penentuan lebar jalur
kendaraan pada suatu ruas jalan dapat ditentukan dengan melihat fungsi jalan dan jumlah volume kendaraan.
Kecepatan kendaraan yang direncanakan melalui terowongan, Kecepatan rencana pada suatu ruas jalan yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah, lalu lintas lenggang, dan pengaruh samping jalan yang tidak berarti, dalam perencanaan terowongan penentuan kecepatan kendaraan sangat penting, bila panjang terowongan lebih dari 2,5 km maka kecepatannya tidak lebih dari 80 km/jam, dan jika panjang terowongan 1 km dengan kemiringan lebih dari 6% maka kecepatan rencana maksimum 80 km/jam.
Alinyemen horizontal terowongan jalan

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BERKAITAN DENGAN GEOMETRI Jarak pandang di dalam terowongan, Jarak pandang
terowongan telah ditentukan, berdasarkan kecepatan rencana, kemiringan terowongan dan jumlah volume kendaraan yang akan melintas.
Alinyemen vertical terowongan jalan, Gradien maksimum pada terowongan sama dengan pada jalan raya. Sedangkan pada daerah perkotaan dengan jam padat pada pagi dan siang hari kemiringan vertikalnnya tidak lebih dari 7%.
Jarak pandang pendekat (JPP), Jarak pandang pendekat disediakan pada masing-masing kaki dan lajur belok persimpangan. Jarak pandang pendekat dihitung dari tinggi permukaan jalan. Jarak pandang pendekat dapat ditentukan sesuai dengan kecepatan rencana
Tinggi bebas, Tinggi bebas pada terowongan dapat disesuaikan dengan fungsi terowongan itu sendiri, namun pada umumnya 5 m dari permukaan jalan. Tinggi ini belum termasuk dari fasilitas pelengkap lainnya yang akan dipasang di terowongan.

BENTUK-BENTUK TEROWONGAN Bentuk lingkaran Bentuk segi empat Bentuk Trapesium Bentuk Tapal kuda Bentuk Poligon

METODA PENGGALIAN LUBANG BUKAAN
Full face Heading and bench Drift Vertical shaft Pilot tunnel

METODE FULL FACEMetode penggalian bebas dilakukan dengan cara sederhana dengan menggunakan alat yang sederhana seperti ganco, linggis, dan sekop. Metode mekanis sudah lebih canggih dengan menggunakan tunnel boring machine, koadheader, drum seader. Metode pemboran dan peledakan. Pemilihan metode ini juga memperhatikan karakteristik dari batuan itu sendiri

METODE FULL FACE
keuntungan kerugianMempercepat pekerjaan Membutuhkan alat-alat
mekanis dalam jumlah besarLintasan untuk pembuangan hasil peledakan dapat langsung dipasang bersamaan pada saat proses penggalian berikutnya
Tidak dapat digunakan pada kondisi yang tidak stabil
Proses tunneling dapat dilakukan berkelanjutan
Terbatas untuk terowongan yang memiliki lintasan pendek

METODE HEADING AND BENCH Bagian atas digali terlebih dahulu
sebelum bagian bawah penampangnya Setelah penggalian bagian atas
mencapai panjang 3-3,5 m (heading), penggalian bawah dikerjakan (bench cut) sampai membentuk penampang terowongan yang diinginkan.

METODE DRIFT Metode yang menggali terlebih dahulu
sebuah lubang bukaan berukuran kecil sepanjang lintasan terowoingan yang kemudian diperbesar sampai membentuk penampang yang direncanakan
Terbagi empat bagian: top drift, center drift, bottom drift, side drift

TUNNEL BENDUNGAN JATIGEDE, SUMEDANG, JAWA BARAT
Perancah untuk pengecoran dinding terowonganberdiameter 12 m
Pengecoran dinding terowongan di sisi inlet

Tahap akhir pekerjaan terowongan di sisi outlet
DGrouting untuk mengisi ruang kosong di bawah terowongan setelahdilakukan pengecoran dindingnya

TERIMA KASIH