Termos dan Rantang

Seperti biasa, sore itu hujan membasahi kampungku Palmerah, kampung kumuh pinggiran jakarta, sungai-sungai itu juga masih mengalir seperti biasanya, dan jika bicara mengenai sungai dipalmerah, banyak hal yg ingin kuceritakan padamu kawan, seperti dulu misalnya, pernah ku katakan sungai itu tempat aku mencari butir demi butir kelereng yang aku tak tau berasal dari mana, atau ia yang pernah merenggut dua orang warga kami Adi dan pamannya Bang Jali. Namun, hal yang sering terjadi di pusaran itu ialah pusaran-pusaran bak tornado kecil didalam air. Pusaran-pusaran it uterus bergerak mengikuti arus gelombang, cukup lama, hingga akhirnya ia terhenti sdan menghilang, atau juga sering kami jadikan sebagai tempat untuk meluncurkan kapal-kapal kertas buatan kami,, wuussshhhh terbawa arus, hingga iya basah dan ikut tenggelam. , Jembatan diatasnya, dijadikan sebagai penghubung antar daerah yang satu dengan yang lainnya, dulu sering kami gunakan sebagai tempat dduk-duduk, atau sekedar bergelayutan,