TERMINOLOGI 2

46
TERMINOLOGI 2 PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS) By: Sarah Suzanna,dr. Farida Gustini, drg.

description

TERMINOLOGI 2. PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS RESPIRATORIUS) By: Sarah Suzanna,dr . Farida Gustini , drg. Sistem Pernafasan. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TERMINOLOGI 2

Page 1: TERMINOLOGI 2

TERMINOLOGI 2

PATOLOGI SISTEM PERNAFASAN (TRACTUS

RESPIRATORIUS)By: Sarah Suzanna,dr.

Farida Gustini, drg.

Page 2: TERMINOLOGI 2

Sistem Pernafasan

• Respirasi pada manusia adalah proses keluar masuknya oksigen keparu-paru yang selanjutnya diteruskan keseluruh tubuh melalui darah.manusia memiliki alat respirasi yang berperan sebagai perantara antara lingkunagn luar (alam bebas) dengan lingkungan dalam (cairan interseluler).

• Proses respirasi pada manusia dibagi 2:• 1.inspirasi:Proses masuknya oksigen dari hidung menuju

keparu-paru yang selanjutnya diteruskan oleh darah keseluruh tubuh.

• 2.Ekspirasi:Proses keluarnya karbodioksida dari tubuh melewati hidung.

Page 3: TERMINOLOGI 2

Macam-macam pernapasanPernapasan dada• Tulang rusuk,otot tulang

rusuk,dan tulang dada kontraksi sehingga mengakibatkan volume besar tekanan kecil udara luar masuk

pernapasan perut• Otot perut berkontraksi

sehingga diafragma melengkung,volume besar tekanan kecil udara dari luar masuk.

Page 4: TERMINOLOGI 2

Alat-alat respirasi manusia

Hidung• Tempat dimana udara (oksigen)

pertama kali masuk. dihidung terdapat rambut-rambut hidung yang berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran, dan selaput lendir untuk mengatur suhu udara pernapasan

Tekak/Tenggorok• Merupakan rongga persimpangan

antara saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran kerongga hidung.didalam tekak terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menjaga agar makanan tidak masuk kesaluran pernapasan

Page 5: TERMINOLOGI 2

Alat-alat respirasi manusia

laring• Pada bagian ini ditemukan pita suara

yang berfungsi untuk memberi warna suara pada manusia

trakea• Terdiri dari 3 lapisan epitel (bersilia

dan berlendir) merupakan lapisan paling dalam, lapisan tulang rawan (berupa cincin tulang rawan) denagn otot polosnya, merupakan lapisan bagian tengahnya, dan lapisan terluarnya adalah jaringan ikat.

Page 6: TERMINOLOGI 2

Alat-alat respirasi manusia

Bronchus• Bronchus merupakan percabangan 2

dari trakea yang nantinya juga bercabang menjadi bronkiolus. dibronchus tidak terdapat cincin tulang rawan tapi hanya ditemukan jaringan ikat dan otot polos.

bronkiolus• Bronkiolus adalah cabang dari

bronchus yang berujung pada saluran alveolus .saluran ini berada dikantung alveolus.

Page 7: TERMINOLOGI 2

Alat-alat respirasi manusia

alveolus• Alveolus terdapat didalam kantung

alveolus yang mana dalam setiap kantong alveolus berisis banyak alveolus.dinding alveolus sangat tipis dan elastis, berbentuk bola, dan pada permukaannya banyak terdapat pembuluh kapiler sehingga proses pertukaran gas berlangsung disini.

Paru-paru• Merupakan organ pernapasan utama,

yang dibungkus oleh selaput pleura dan yang emnyelimuti paru-paru scara langsung disebut visceral pleura dan yang menyelimuti rongga dada disebut parietal pleura. Dan diantara k2 selaput tersebut terisi cairan yang berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan ketika paru-paru kembang kempis

Page 8: TERMINOLOGI 2
Page 9: TERMINOLOGI 2
Page 10: TERMINOLOGI 2

Istilah yang berhub. Dengan Struktur dan fungsi organ pernafasan normal

Term Pengertian

adenoids Jaringan limfoid yang terletak di nasofaring; Tonsila pharingea

alveoli The tiny air sacs in the lungs through which gases are exchanged between theatmosphere and the blood in respiration (singular, alveolus). An alveolus, ingeneral, is a small hollow or cavity, and the term is also used to describe thebony socket for a tooth.

bronchiole One of the smaller subdivisions of the bronchial tubes (root bronchiol)

bronchus One of the larger air passageways in the lungs. The bronchi begin as twobranches of the trachea and then subdivide within the lungs (plural, bronchi)(root bronch).

carbon dioxide A gas produced by energy metabolism in cells and eliminated through thelungs

Page 11: TERMINOLOGI 2

Cont’..Term Pengertian

carbonic acid An acid formed by carbon dioxide when it dissolves in water; H2CO3

compliance A measure of how easily the lungs expand under pressure. Compliance isreduced in many types of respiratory disorders.

Diaphragm (diafragma)

The dome-shaped muscle under the lungs that flattens during inspiration(root phren/o)

Epiglottis A leaf-shaped cartilage that covers the larynx during swallowing to preventfood from entering the trachea

expectoration The act of coughing up material from the respiratory tract; also the materialthus released; sputum

Expiration (ekspirasi)

The act of breathing out or expelling air from the lungs; exhalation

glottis The opening between the vocal cords

hemoglobin The iron-containing pigment in red blood cells that transports oxygen

Inspiration (inspirasi)

The act of drawing air into the lungs; inhalation

Page 12: TERMINOLOGI 2

Cont’..Term Pengertian

Larynx (laring) The enlarged upper end of the trachea that contains the vocal cords (rootlaryng/o)

Lung (paru-paru) A cone-shaped spongy organ of respiration contained within the thorax (rootspneum, pulm)

Mediastinum The space between the lungs together with the organs contained in this space

Nose (hidung) The organ of the face used for breathing and for housing receptors for thesense of smell; includes an external portion and an internal nasal cavity (rootsnas/o, rhin/o)

oxygen (O2) The gas needed by cells to release energy from food in metabolism

palatine tonsils (tonsila palatina, amandel)

The paired masses of lymphoid tissue located on either side of the oropharynx;usually meant when the term tonsils is used alone

Pharynx (faring) The throat; a common passageway for food entering the esophagus and airentering the larynx (root pharyng/o)

Page 13: TERMINOLOGI 2

Cont’…Term Pengertian

phrenic nerve (N. phrenicus) The nerve that activates the diaphragm (root phrenic/o)

pleura A double-layered membrane that covers the lungs (visceral pleura) and linesthe thoracic cavity (parietal pleura) (root pleur/o)

pleural space (rongga pleura)

The thin, fluid-filled space between the two layers of the pleura; pleural cavity

sinus A cavity or channel; the paranasal sinuses are located near the nose and draininto the nasal cavity

sputum The substance released by coughing or clearing the throat. It may contain avariety of material from the respiratory tract.

Surfactant (surfaktan) A substance that decreases surface tension within the alveoli and eases expansionof the lungs

Trachea (trakea) The air passageway that extends from the larynx to the bronchi (root trache/o)

turbinate bones (tulang turbinat)

The bony projections in the nasal cavity that contain receptors for the sense ofsmell. Also called conchae

Page 14: TERMINOLOGI 2

Terms Pengertian

Ventilation (ventilasi) The movement of air into and out of the lungs

vocal cords (pita suara) Membranous folds on either side of the larynx that are important in speechproduction. Also called vocal folds.

ROOT MEANING EXAMPLE DEFINITION OF EXAMPLE

nas/o Nose nasal pertaining to the nose

Rhin/o Nose rhinorrhea discharge from the nose

Pharyng/o Pharynx pharyngea pertaining to the pharynx

Laryng/o Larynx laryngoscopy endoscopic examination of the larynx

Trache/o Trachea tracheotome instrument used to incise the trachea

Bronch/o Bronch/i Bronchus bronchogenic originating in a bronchus

Bronchiol Bronchiole bronchiolectasis dilatation of the bronchioles

Page 15: TERMINOLOGI 2

ROOT MEANING EXAMPLE DEFINITION OF EXAMPLE

Phren/o diaphragm phrenic pertaining to the diaphragm

Phrenic/o phrenic nerve phrenicotripsy crushing of the phrenic nerve

Pleur/o pleura pleurodesis fusion of the pleura

Pneum/o, Pulmon/o

lungs intrapulmonary within the lungs

Pneumon/o lung pneumonectomy surgical removal of a lung or lungtissue (pneumectomy and pulmonectomyalso used)

Pneeum/o, Pneumat/o

air, gas; alsorespiration, lung

pneumatocardia presence of air in the heart

Spir/o breathing spirometer instrument for measuring breathingvolumes

Page 16: TERMINOLOGI 2
Page 17: TERMINOLOGI 2

Kelainan sistem respirasi

Pada manusia

Page 18: TERMINOLOGI 2

ICD X – Pathology of Respiratory System

Page 19: TERMINOLOGI 2

Pembagian Saluran pernafasan

Page 21: TERMINOLOGI 2

Lower RT (Saluran pernafasan bawah)

BRONCHIAL/OBSTRUCTIVE

acute: Acute bronchitischronic: COPD (Chronic bronchitis, Emphysema, Diffuse panbronchiolitis) · Asthma (Status asthmaticus) · Bronchiectasis

unspecified: Bronchitis · Bronchiolitis (Bronchiolitis obliterans)

INTERSTITIAL/RESTRICTIVE

External agents/occupationallung disease

Pneumoconiosis (Asbestosis, Baritosis, Bauxite fibrosis, Berylliosis, Caplan's syndrome, Chalicosis, Coalworker's pneumoconiosis, Siderosis, Silicosis, Byssinosis)Hypersensitivity pneumonitis (Bagassosis, Bird fancier's lung, Farmer's lung)

Other ARDS · Pulmonary edema · Löffler's syndrome/Eosinophilic pneumonia · Respiratory hypersensitivity (Allergic bronchopulmonary aspergillosis) Hamman-Rich syndrome · Idiopathic pulmonary fibrosis

Page 22: TERMINOLOGI 2

INTERSTITIAL/RESTRICTIVE

Obstructive or

restrictive

Pneumonia/pneumonitis

By pathogen Viral · Bacterial (Pneumococcal) / Atypical bacterial (Mycoplasma, Legionnaires' disease, Chlamydiae) · Fungal (Pneumocystis) · Parasitic · noninfectious (Chemical/Mendelson's syndrome, Aspiration/Lipid)

By vector/route Community-acquired · Healthcare-associated · Hospital-acquired

By distribution Broncho- · Lobar

Other Atelectasis · circulatory (Pulmonary hypertension, Pulmonary embolism)

Page 25: TERMINOLOGI 2

Kelainan kongenital St. Pernafasan

Nose Choanal Atresia

Larynx Laryngocele-Laryngomalacia

Trachea and Bronchus

Tracheomalacia

Lung Bronchiectasis, Pulmonary sequestration, Congenital cystic adenomatoid malformation

Page 26: TERMINOLOGI 2

NEOPLASIA/TUMOR St. Pernafasan

UPPER RT Nasopharyngeal carcinoma - LarynxLOWER RT / LUNG Non-small cell lung carcinoma (

Squamous cell carcinoma, Adenocarcinoma/Bronchioloalveolar carcinoma) Small cell carcinoma - Pancoast tumor - Solitary pulmonary nodule Squamous cell carcinoma

OTHER MEDIASTINAL TUMORS

Heart (Primary, Myxoma, Rhabdomyoma, Lipoma)Thymus/Thymoma

Page 27: TERMINOLOGI 2

Kelainan sistem respirasi

Influenza• Penyakit yang disebabkan oleh

virus influenza. dengan gejala antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin dan tenggorokan gatal.

asma• Merupakan suatu penyakit

penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. asma bersifat menurun.

Page 28: TERMINOLOGI 2

Kelainan sistem respirasi

Tubercolosis• Penyakit paru-paru yang

diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tubercolosis. sehingga difusi oksigeb menjadi sulit dikarenakan adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus.

Sinusitis• Peradangan pada sinus yang yang

didalamnya terkumpul nanah.

Page 29: TERMINOLOGI 2

Kelainan sistem respirasi

Rinitis• Gangguan radang pada hidung

akibat infeksi oleh virus tapim juga bisa dikarenakan reaksi alergi terhadap cuaca,serbuk sari,dan debu.

Wajah adenoid• Pembengkakan kelenjar limfe

pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas. penderita biasanya lebih suka bernapas lewat mulut.

Page 30: TERMINOLOGI 2

Kelainan sistem respirasi

Pleuritis• Merupakan radang pada selaput

pembungkus paru-paru atau disebut pleura.

Faringitis• Radang pada faring akibat infeksi

oleh bakteri streptococcus.

Page 31: TERMINOLOGI 2

Kelainan sistem respirasi

Laringitis• Radang pada laring yang

disebabkan oleh infeksi,terlalu banyak merokok,minum alkohol, dan terlalu banyak serak.

Bronkitis• Radang pada cabang tenggorokan

akibat infeksi

Page 32: TERMINOLOGI 2

Polip Hidung• Polip hidung adalah benjolan patologis pd

rongga hidung, lunak dan licin, berwarna bening atau pucat, kadang kekuningan, abu2 atau kemerahan.Polip hidung merupakan tumor jinak.

• Gejala subjektif polip hidung antara lain: buntu hidung progresif, pilek kental, suara bindeng, pusing, fungsi penciuman terganggu.

• Penyebab polip hidung antara lain: alergi, infeksi, dan gabungan antara alergi dan infeksi.

• Faktor lain yg meningkatkan kemungkinan terkena polip hidung adalah sinusitis (radang sinus) yg menahun, iritasi, dan sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi hidung.

Page 33: TERMINOLOGI 2

Deviasi Septum• Deviasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi

peralihan posisi dari septum nasi dari letaknya yang berada di garis medial tubuh.

• Penyebab deviasi septum nasi antara lain trauma langsung, Birth Moulding Theory (posisi yang abnormal ketika dalam rahim), kelainan kongenital, trauma sesudah lahir, trauma waktu lahir, dan perbedaan pertumbuhan antara septum dan palatum.

• Gejala yang sering timbul biasanya adalah sumbatan hidung yang unilateral atau juga bilateral. Keluhan lain ialah rasa nyeri di kepala dan di sekitar mata. Selain itu, penciuman juga bisa terganggu apabila terdapat deviasi pada bagian atas septum.

Page 34: TERMINOLOGI 2

Nasofaringitis akut (Common Cold)• Merupakan peradangan akibat infeksi virus di

saluran pernafasan atas. Nama lain dari nasofaringitis akut antara lain rhinofaringitis akut, rhinitis simpleks, selesma, coryza atau orang awam lebih sering menyebut masuk angin/common cold (CC).

• Penyebab CC ialah virus• Gejala dan tanda tersebut di antaranya rasa

panas, kering, gatal di hidung, bersin berulang, hidung tersumbat, ingus encer, demam, sakit kepala, selaput hidung kemerahan, bengkak. Bila dibarengi oleh infeksi bakteri dapat menyebabkan ingus menjadi kental dan berwarna kuning kehijauan.

Page 35: TERMINOLOGI 2

Emfisema

• Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok

Page 36: TERMINOLOGI 2

Epistaksis• Perdarahan melalui hidung = mimisan

TONSILITIS• Inflamasi pada Tonsil (dibagi 3: e.c. Difteri, Akut

dan Kronis)

LARINGITIS• Peradangan yang terjadi pada pita suara karena

terlalu banyak digunakan, iritasi atau infeksi (dibagi Laringitis akut dan Kronis)

Page 37: TERMINOLOGI 2

Asma• Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas

menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.

Page 38: TERMINOLOGI 2

Pneumonia

• Pneumonia adalah penyakit radang pada paru-paru. Seringkali, ia digambarkan sebagai parenchyma paru-paru/ peradangan alveolar atau alveolar yang berisi cairan abnormal.

• “akut” (kurang dari tiga minggu lamanya) dan “kronis” pneumonias. Pneumonia kronis cenderung non-menular, dan disebabkan oleh mycobacterial, fungal, atau campuran yang disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran pernafasan.

• Orang dengan pneumonia sering memiliki gejala batuk yang mengeluarkan dahak berwarna kehijau-hijauan dan kuning, juga lendir dan demam tinggi yang disertai dengan tubuh menggigil. Sesak nafas juga umum terjadi pada pneumonia, seperti sakit pleuritic (selaput) dada yang menusuk dan menusuk

Page 39: TERMINOLOGI 2

Kanker Paru• Kanker paru-paru adalah bentuk perkembangan sel

yang sangat cepat (abnormal) di dalam jaringan paru yang disebabkan karena adanya perubahan bentuk jaringan sel atau ekspansi sel itu sendiri.

• Sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru melakukan reproduksi liar sehingga menyebabkan tumbuhnya tumor yang menghambat dan menghentikan fungsi paru-paru dapat menyebar ke organ lainnya baik yang dekat dengan paru-paru maupun yang jauh seperti tulang, hati, atau otak.

• Gejala batuk terus menerus dan berkepanjangan, infeksi dada yang tidak kunjung sembuh, napas pendek-pendek, suara parau, batuk berdahak dan berdarah, serta nyeri pada dada ketika batuk. Gejala lainnya adalah nyeri saat menarik napas dalam-dalam, kehilangan nafsu makan serta berat badan yang terus menurun

Page 40: TERMINOLOGI 2

Efusi Pleura• Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat

penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan karena terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura viseralis. Efusi pleura merupakan suatu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita

• Berdasarkan jenis cairan yang terbentuk, cairan pleura dibagi menjadi transudat, eksudat dan hemoragis

• Kebanyakan efusi pleura bersifat asimptomatik, timbul gejala sesuai dengan penyakit yang mendasarinya. Pneumonia akan menyebabkan demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritik. Ketika efusi sudah membesar dan menyebar kemungkinan timbul dispneu dan batuk

Page 41: TERMINOLOGI 2

PPOK• adalah penyakit paru dengan terjadinya sumbatan aliran udara pada paru yang berlangsung lama. Dalam istilah Inggrisnya dikenal sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease [COPD].

• 3 gejala umum utama, yaitu : sesak napas, batuk menahun, dan batuk berdahak. Namun pada kasus yang ringan tidak menimbulkan gejala apapun. Beberapa ciri dari PPOK yaitu : biasanya dialami oleh perokok berat, gejala muncul pada usia 40-an, gejala semakin lama semakin bertambah buruk, gejala memburuk pada musim hujan/dingin, dan tidak ada hubungannya dengan alergi.

Page 42: TERMINOLOGI 2

Pneumotorak• Pneumotoraks adalah keadaan dimana terdapat udara atau gas

dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga thoraks

• Gejala yang utama adalah berupa rasa sakit yang tiba-tiba dan bersifat unilateral serta diikuti sesak nafas

• Masuknya udara ke dalam rongga pleura dibedakan atas: 1. Pneumotoraks spontan2. Udara lingkungan luar masuk ke dalam rongga pleura melalui

luka tusuk atau pneumotoraks disengaja (artificial)3. udara melalui mediastinum yang biasanya disebabkan trauma

pada trakea atau esophagus akibat tindakan pemeriksaan dengan alat-alat (endoskopi) atau benda asing tajam yang tertelan

Page 43: TERMINOLOGI 2

Emboli paru• Emboli Paru adalah

penyumbatan arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-tiba.

• Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, cairan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau gelembung udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah

Page 44: TERMINOLOGI 2

Abses paru• Abses paru adalah suatu kavitas dalam

jaringan paru yang berisi material purulent berisikan sel radang akibat proses nekrotik parenkim paru oleh proses terinfeksi .

• Abses timbul karena aspirasi benda terinfeksi, penurunan mekanisme pertahanan tubuh atau virulensi kuman yang tinggi. Pada umumnya kasus Abses paru ini berhubungan dengan karies gigi, epilepsi tak terkontrol, kerusakan paru sebelumnya dan penyalahgunaan alkohol.

• Gejala : Panas badan, batuk produktif (berdahak) dengan bau busuk (foetor ex ore),nyeri dalam dada, batuk darah, lelah, penurunan nafsu dan berat badan

Page 45: TERMINOLOGI 2

Kelainan sistem respirasi

asifikasi• Gangguan pernapasan pada

waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneunomia (alveolus terisi cairan lendir atau limfe), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sistem sitokrom (enzim pernapasan).

asidosis• Kenaikan kadar asam karbonat

dan asam bikarbonat dalam darah,sehingga pernapasan terganggu.

Page 46: TERMINOLOGI 2

SEKIAN DULUSELAMAT BELAJARSEMOGA SUKSES