Terjemahan Jurnal Kulit ALLLL

download Terjemahan Jurnal Kulit ALLLL

of 9

description

ddd

Transcript of Terjemahan Jurnal Kulit ALLLL

Penelitian KlinisDouble blind, Uji Acak Terkendali Dari Niacinamide 4% DibandingkanHydroquionone 4% Dalam Pengobatan Melasma

Josefina Navarrete-Sols,1 Juan Pablo Castanedo-Cazares,1 Bertha Torres-A lvarez,1, 2Cuauhtemoc Oros-Ovalle,3 Cornelia Fuentes-Ahumada,1 Francisco Javier Gonzalez,4Juan DavidMartnez-Ramrez,4 and BenjaminMoncada1

Latar Belakang :Berbagai modalitas digunakan dalam pengobatan pada melasma dengan beragam kesuksesan. Niacinamide memiliki efek anti inflamasi dan mampu menurunkan transfer melanosom.Tujuan : Untuk mengevaluasi efek terapetik dan niacinamide topikal dibandingkan dengan hydroquinon (HQ) topikal pada pasien melasma.Pasien dan Metode :Dua puluh tujuh pasien melasma diacak untuk menerima krim Niacinamide 4% pada satu sisi wajah selama delapan minggu , dan krim HQ 4% pada sisiwajah lainnya. Tabir surya diberikan selama periode observasi. Mereka dinilai dengan tekniknoninvasif untuk mengevaluasi warna kulit dengan skala subyektif dan bagian histologi diawal dan setelah pengobatan dengan niacinamide.Hasil : Semua pasien menunjukkan perbaikan pigmen pada kedua pengobatan. Penilaian kolometri tidak menunjukkan perbedaan statistik antara kedua bagian wajah. Bagaimanapun,perbaikan yang baik sampai baik sekali telah diobservasi pada pasien dengan pengobatan niacinamide 44% yang dibandingkan dengan HQ 55%. Niacinamide penting dalam mengurangi infiltrat sel mast dan menunjukkan perbaikan elastosis solar pada kulit melasma. Efek samping yang ditimbulkan pada pasien niacinamide sekitar 18% dibandingkan dengan HQ 29%.Kesimpulan : Niacinamide menginduksi penurunan pigmentasi, infiltrat inflamasi, dan elastosis solar. Niacinamide merupakan agen yang aman dan efektif pada kondisi ini.

I. PENDAHULUAN

Melasma didefinisikan sebagai hipermelanosis kronik yang didapat pada area yang terpapar sinar matahari yang sering ditemukan pada wanita dengan III-IVphototypes dari Fitzpatrick. Etiologi atau penyebabnya belum diketahui sepenuhnya, namun, paparan sinar ultraviolet menunjukkan faktor yang paling banyak dan signifikan dalam menyebabkan melasma. Dasar pengobatannya adalah fotoproteksi. Berbagai modalitas dalam pengobatan dengan obat sudah digunakan seperti hydroquion, dimana obat ini menghambat aktivitas dari enzim tirosinase. Di sisi lain, efek samping yang serius dan hasil yang moderate didapatkan pada 80% pasien, HQ dipertimbangkan sebagai pengobatan gold standard atau baku emas pada melasma meskipun biasa terjadi kekambuhan setelah suspensi. Penelitian nacinamide telah dilakukan sebagai supresi dari transfer melanosom yang diduga dapat mengurangi pigmentasi kutaneus (3), tetapi belum ada laporan mengenai efek dari obat ini pada pasien melasma. Terdapat beberapa laporan, efek baikdari niacinamide topikal pada kulit, termasuk mencegah fotoimunosupresi dan fotokarsinogenesis (4), efek anti inflamasi pada jerawat (5), rosacea (6), dan psoriasis (7). Obat ini juga dapat meningkatkan biosintesis dari keramide, serta lemak dari stratum korneum dengan peningkatan fungsi barier permeabilitas epidermis (8). Selain itu efek anti penuaan telah dilaporkan dalam penelitian acak (9).Panduan untuk percobaan klinis pada melasma disarankan dalam mengkoreksi diagnosis setidaknya menggunakan dua metode subyektif (selain metode obyektif),dibandingkan dengan baku emas dan evaluasi keamanannya untuk hasilnya (10). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efikasi dan keamananniacinamide 4% dibandingkan dengan HQ 4% dalam pengobatan melasma melalui metode subyektif dan obyektif.

II. PASIEN dan METODEPenelitian ini menggunakan metode double blind, percobaan klinis secara acak. Protokol nya telah di review dan diterima oleh badan etik pada rumah sakit kami, dan setiap subyek telah menandatangani informed consent. Jumlah sampel ditentukanberdasarkan pada respon yang baik: 0,8 untuk HQ dan sedikitnya 0,4 untuk niacinamide,dengan kepercayaan interval 95%, two tails, 0,05 dan 0,8. Kami memasukkan 27 wanita dengan melasma yang datang ke klinik rawat jalanbagian kulit / dermatologi di rumah sakit pusat dr. Ignacio Morones Prieto, sejak bulan maret 2008 sampai februari 2009. Kriteria inklusi kami adalah wanita dengan usia minimal 18 tahun tanpapenggunaan berbagai macam pengobatan topikal, sistemik, laser, dan bedah pada wajah selama satu tahun sebelumnya.Kriteria eksklusi nya antara lain wanita yang sedanghamil dan menyusui, pasien dengan riwayat hipersensitivitas pada beberapa komponendari formula penelitian ini, dan adanya koeksistensi dari penyakit yang berhubungan,dan penyakit pigmen lainnya. Riwayat didapatkan dari setiap pasien, temasuk umur, jenis kelamin, pekerjaan,waktu mulainya, riwayat kehamilan, pil kontrasepsi, dan paparan sinar matahari. Pada dasarnya kami melakukan dua biopsi sebesar 2 mm pada 27 pasien, satubiopsi berasal dari lesi dan satunya lagi berasal dari wajah yang tidak terpapar sinar; keduanya ini dicat dengan haematoxyclin dan eosin untuk menentukan gambaran histopatologis secara umum dari lapisan epidermis dan dermis. Infiltrat inflamasi dihitung secara manual oleh dua observer independen yang dibutakan, menggunakan 0,5 x 0,5 mm okular grid dan perbesaran 100x. Sel dihitungpada semua bagian dan hasilnya dinyatakan sebagai sel per mm.Prosedur yang samajuga dilakukan untuk menghitung melanosit (Fontana Masson) dan butiran metakromatik (Wright Giemsa) pada sel mast. Untuk menghitung melanin epidermis, diperoleh dari perbesaran 40x untuk medapatkan gambaran epidermis. Gambardiperoleh dari semua sampel 2 mm dengan kamera digital yang terpasang pada mikroskop (Olympus CX 31) yang terhubung ke komputer. Sinyal gambar yang diambil oleh komputer dievaluasi menggunakan Imange-Pro Plus versi 4.5 (Media Cybernetics,Silver Spring, MA, USA). Dengan tujuan membedakan adanya kemungkinan kelainan melanin pada pasien melasma seperti yang telah ditunjukkan sebelumnya (11), atau yang diinduksi dengan intervensi, kami melakukan analisis kualitatif dengan Raman Spektrofotometri (Horiba, Jobin-Yvon T64000. Edison, NJ, USA) sebelum dan pada akhir penelitian ini. Pasien diacak secara double blind untuk menerima satu pengobatan di wajah sisi kiri dan yang lainnya pada sisi kanan. Mereka menerima dua wadah yangberlabel kanan atau kiri dengan niacinamide 4% (Nicomide T krim 4%, DusaPharmaceutical Inc) atau HQ 4% (Eldoquin krim 4%, valeant farmasi). Semua pasien diinstruksikan untuk menerapkan dengan jumlah yang benar dari kedua pengobatan ini dan menggunakan SPF 50+ tabir surya spektrum luas setiap 3 jam pada waktu siang hari.Penggunaan secara bersamaan dengan produk perawatan kulit lainnya ataupengobatan sistemik tidak diperbolehkan selama penelitian ini. Pengobatan diberikandalam jangka waktu 8 minggu, dengan evaluasi dan follow up basal pada minggu ke 4 dan minggu ke 8. Penilaian termasuk evaluasi pigmen kulit dengan kromameter (CR-300;Minolta,Osaka,Jepang), area melasma dan index keparahan (MASI), penilaian dokter dunia (PGA) oleh observer independen, fotografi konvensional, dan termografi inframerah (Flexcam S,Inframerah solusi,USA) dengan fotografi yang terutama digunakan untuk mendeteksi iritasi. Semua efek samping dicatat. Penelitian double blind dilakukan selama 8 minggu dengan mengambil biopsi 2mm pada sisi yang diobati dengan niacinamide. Untuk analisis statistik kami menggunakan Student t-test dan dan nilai P kurang dari 0,05 dianggap signifikan.

Figure 1: Sisi kanan diterapi dengan niacinamide. Pengamatan setelah 8 minggu kemudian terlihat penurunan pigmentasi yang sangat baik.

Figure 2: Sisi kiri di terapi dengan HQ: dan 8 minggu kemudian dengan peningkatan yang sangat baik.

III. HASILDua puluh tujuh pasien wanita dengan melasma diinklusikan, 12 orang (33%) dengan kulit fototype IV dan 13 (48%) dengan kulit fototype V. Pola melasma pada 13orang (50%) pola sentrofasial, 10 orang (37%) pola malar, dan 4 orang (14%) pola mandibula. Rentang usia pasien adalah 25 sampai 53 tahun ( rata-rata 37 tahun). Durasi adanya melasma bervariasi dimulai dari 4 sampai 8 tahun (rata-rata 6,5tahun). Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama ditemukan pada 19 orang pasien (70%). Faktorpresipitasi yang paling sering adalah paparan sinar matahari yang diikuti dengan kehamilan. Delapan pasien (29%) pernah menggunakan obat kontrasepsi oral.

Hasil klinis.Rata- rata onset berdasarkan skor MASI pada sisi HQ ada 4 (5% CI, 90,9 1,8)dan 1,2 (99% CI, 0,8-1,6) setelah delapan minggu dengan nilai P