Terjemah-maulid Al Barzanji 2

80
Pengantar S iapa tak kenal Maulid Barzanji? Inilah salah satu kitab Maulid yang popularitas- nya dapat dikatakan merata di berbagai belahan dunia Islam. Ia dibaca orang di mana-mana. Wajar jika, hingga ke pelosok-pe- losok, orang tahu Maulid ini. Meskipun Maulid- maulid lain juga banyak dibaca di mana-mana, baik yang sebelumnya atau sesudahnya, tetap saja kemasyhuran Maulid ini selalu terjaga. Salah satu kelebihan Maulid Barzanji adalah kandungannya mengisahkan secara mendetail perjalanan hidup Rasulullah SAW sejak sebelum lahir hingga wafatnya. Bahasanya pun sangat indah, tetapi tidak sulit untuk menghafalkannya. Di beberapa daerah, orang membacanya tanpa melihat naskahnya, karena banyak yang hafal. Itu menunjukkan perhatian orang yang besar terhadap Maulid Barzanji. Karena pentingnya kitab Maulid ini dan banyaknya permintaan pembaca, bonus alKisah kali ini mempersembahkannya kepada Anda, para pembaca setia, sebagai persembahan istimewa, karena Anda juga mendapatkan bonus VCD-nya. Yang membacakan Maulid ini adalah pembaca Maulid yang telah sangat dikenal dan tak diragu- kan lagi kualitasnya, Habib Ali bin Sholeh Alatas, bersama putranya Sayyid Abdullah Alatas. Mengenal Pengarang Maulid Al-Barzanji Sayyid Ja‘far bin Hasan bin ‘Abdul Karim bin Muhammad bin Rasul Al-Barzanji, pengarang Maulid Barzanji, adalah seorang ulama besar ke- turunan Nabi SAW dari keluarga Sadah Al- 1 bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM 1

Transcript of Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Page 1: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Pengantar

Siapa tak kenal Maulid Barzanji? Inilahsalah satu kitab Maulid yang popularitas-nya dapat dikatakan merata di berbagaibelahan dunia Islam. Ia dibaca orang di

mana-mana. Wajar jika, hingga ke pelosok-pe-losok, orang tahu Maulid ini. Meskipun Maulid-maulid lain juga banyak dibaca di mana-mana,baik yang sebelumnya atau sesudahnya, tetap sajakemasyhuran Maulid ini selalu terjaga.

Salah satu kelebihan Maulid Barzanji adalahkandungannya mengisahkan secara mendetailperjalanan hidup Rasulullah SAW sejak sebelumlahir hingga wafatnya. Bahasanya pun sangatindah, tetapi tidak sulit untuk menghafalkannya.Di beberapa daerah, orang membacanya tanpamelihat naskahnya, karena banyak yang hafal. Itumenunjukkan perhatian orang yang besar terhadapMaulid Barzanji.

Karena pentingnya kitab Maulid ini danbanyaknya permintaan pembaca, bonus alKisahkali ini mempersembahkannya kepada Anda, parapembaca setia, sebagai persembahan istimewa,karena Anda juga mendapatkan bonus VCD-nya.Yang membacakan Maulid ini adalah pembacaMaulid yang telah sangat dikenal dan tak diragu-kan lagi kualitasnya, Habib Ali bin Sholeh Alatas,bersama putranya Sayyid Abdullah Alatas.

Mengenal Pengarang Maulid Al-BarzanjiSayyid Ja‘far bin Hasan bin ‘Abdul Karim bin

Muhammad bin Rasul Al-Barzanji, pengarangMaulid Barzanji, adalah seorang ulama besar ke-turunan Nabi SAW dari keluarga Sadah Al-

1

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM1

Page 2: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Barzanji yang termasyhur, berasal dari Barzanjdi Irak. Beliau lahir di Madinah Al-Munawwarahpada tahun 1126 H (1714 M). Datuk-datuk SayyidJa‘far semuanya ulama terkemuka yang terkenaldengan ilmu dan amalnya, keutamaan dan ke-shalihannya. Sayyid Muhammad bin ‘Alwi bin‘Abbas Al-Maliki dalam Hawl al-Ihtifal bi Dzikraal-Mawlid an-Nabawi asy-Syarif pada halaman 99menulis sebagai berikut:

“Al-Allamah Al-Muhaddits Al-Musnid As-Sayyid Ja`far bin Hasan bin `Abdul Karim Al-Barzanji adalah mufti Syafi`iyyah di Madinah Al-Munawwarah. Terdapat perselisihan tentangtahun wafatnya. Sebagian menyebutkan, beliaumeninggal pada tahun 1177 H (1763 M). ImamAz-Zubaid dalam al-Mu`jam al-Mukhtash menulis,beliau wafat tahun 1184 H (1770 M). Imam Az-Zubaid pernah berjumpa beliau dan menghadirimajelis pengajiannya di Masjid Nabawi yangmulia.

Beliau adalah pengarang kitab Maulid yangtermasyhur dan terkenal dengan nama Mawlid al-Barzanji. Sebagian ulama menyatakan namakarangannya tersebut sebagai ‘Iqd al-Jawhar fiMawlid an-Nabiyyil Azhar. Kitab Maulid karanganbeliau ini termasuk salah satu kitab Maulid yangpaling populer dan paling luas tersebar ke pelosoknegeri Arab dan Islam, baik di Timur maupunBarat. Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanyadalam acara-acara (pertemuan-pertemuan) keaga-maan yang sesuai. Kandungannya merupakankhulashah (ringkasan) sirah nabawiyyah yangmeliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannyasebagai rasul, hijrah, akhlaq, peperangan, hinggawafatnya.”

2

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM2

Page 3: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Kitab Mawlid al-Barzanji ini telah disyarahkanoleh Al-Allamah Al-Faqih Asy-Syaikh Abu AbdillahMuhammad bin Ahmad Al-Maliki Al-Asy‘ari Asy-Syadzili Al-Azhari yang terkenal dengan panggilanBa‘ilisy dengan pensyarahan yang memadai, bagus,dan bermanfaat, yang dinamakan al-Qawl al-Munji‘ala Mawlid al-Barzanji dan telah berulang kalidicetak di Mesir. Beliau seorang ulama besarkeluaran Al-Azhar Asy-Syarif, bermadzhab Maliki,mengikuti paham Asy‘ari, dan menganut ThariqahSyadziliyyah. Beliau lahir pada tahun 1217 H (1802M) dan wafat tahun 1299 H (1882 M).

Selain itu, ulama terkemuka kita yang jugaterkenal sebagai penulis yang produktif, SyaikhMuhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi, punmenulis syarahnya yang dinamakannya MadarijushShu‘ud ila Iktisa-il Burud. Kemudian, Sayyid Ja‘farbin Isma‘il bin Zainal ‘Abidin bin Muhammad Al-Hadi bin Zain, suami anak satu-satunya SayyidJa‘far Al-Barzanji, juga menulis syarah kitabMawlid al-Barzanji tersebut yang dinamakannyaal-Kawkabul-Anwar ‘ala ‘Iqd al-Jawhar fi Mawlidin-Nabiyyil-Azhar.

Sebagaimana mertuanya, Sayyid Ja‘far ini jugaseorang ulama besar lulusan Al-Azhar Asy-Syarifdan juga seorang mufti Syafi‘iyyah. Karangan-karangan beliau banyak, di antaranya Syawahidal-Ghufran ‘ala Jaliy al-Ahzan fi Fadha-il Ramadhan,Mashabihul Ghurar ‘ala Jaliyyil Qadr, dan Taj al-Ibtihaj ‘ala Dhau’ al-Wahhaj fi al-Isra’ wa al-Mi‘raj.Beliau pun menulis manaqib yang menceritakanperjalanan hidup Sayyid Ja‘far Al-Barzanji dalamkitabnya ar-Raudh al-‘Athar fi Manaqib as-SayyidJa‘far.

Kembali kepada Sayyidi Ja‘far Al-Barzanji. Se-lain dipandang sebagai mufti, beliau juga menjadi

3

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM3

Page 4: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

khatib di Masjid Nabawi dan mengajar di dalammasjid yang mulia tersebut. Beliau terkenal bukansaja karena ilmu, akhlaq, dan taqwanya, tetapijuga karena karamah dan kemakbulan doanya.Penduduk Madinah sering meminta beliau berdoauntuk mendatangkan hujan pada musim-musimkemarau.

Diceritakan, suatu ketika di musim kemarau,saat beliau sedang menyampaikan khutbahJuma’tnya, seseorang meminta beliau beristisqa’memohon hujan. Maka dalam khutbahnya itubeliau pun berdoa memohon hujan. Doanya ter-kabul dan hujan terus turun dengan lebatnyahingga seminggu, persis sebagaimana yang pernahterjadi pada zaman Rasulullah SAW dahulu.

Sayyidi Ja‘far Al-Barzanji wafat di Madinahdan dimakamkan di Jannatul Baqi‘. Sungguh besarjasa beliau. Karangannya membawa umat ingatkepada Nabi SAW, membawa umat mengasihi be-liau, membawa umat merindukannya. Setiap kalikarangannya dibaca, shalawat dan salam dilatun-kan buat junjungan kita Nabi Muhammad SAW,selain itu juga tidak lupa mendoakan Sayyid Ja‘far,yang telah berjasa menyebarkan keharumanpribadi dan sirah kehidupan makhluk termulia dialam raya. Semoga Allah meridhainya dan mem-buatnya ridha.

AY*AP

4

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM4

Page 5: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Inilah rangkaian kisah Maulid Nabi SAW yangterkandung dalam Maulid Al-Barzanji. Maulid inidimuat keseluruhannya. Anda yang terbiasa mem-bacanya mungkin akan menemukan ada sedikitperbedaan dalam beberapa kata di bagian-bagiantertentu dalam naskah ini dibandingkan yang di-temui pada naskah-naskah lainnya. Perbedaan ituadalah hal yang biasa, yang juga terdapat padaMaulid-maulid yang lain, bahkan pada berbagaidoa dan dzikir, termasuk ratib, hizib, dan sebagainya.

Teks yang termuat dalam bonus ini disusunberdasarkan kitab Majmu‘ al-Mawalid al-Mubarakah,yang dikumpulkan oleh Dr. Isa bin Abdullah binMani‘ Al-Humairi, diterbitkan oleh Dar Al-Faqih,Dubai, Emirat Arab. Dalam kitab tersebut, selainMaulid Al-Barzanji juga terdapat Maulid SimthudDurar, Maulid Ad-Diba‘iy, dan Maulid An-Nabhani.

Bismillâhir-rahmânir-rahîm.Abtadi-ul imlâ-a bismidz-dzâtil ‘aliyyah, mus-

tadirran faydhal-barakâti ‘alâ mâ anâlahu wa awlâh.Wa utsannî bihamdin mawâriduhu sâighatun haniy-yah, mumtathiyan minasy-syukril- jamîli mathâyâh.Wa ushallî wa usallimu ‘alan-nûril mawshûfi bit-ta-qaddumi wal-awwaliyyah. Al-mutanaqqili fil-ghurarilkarîmati wal-jibâh. Wa astamnihullâha ta‘âlâ ridh-wânan yakhushshul-‘itratath-thâhiratan-nabawiy-yah. Wa ya‘ummush-shahâbata wal atbâ‘a wa manwâlâh. Wa astajdîhi hidâyatan lisulûkis-subulil-wâdhihatil jaliyyah. Wa hifzhan minal ghawâyati fî

MaulidAl-Barzanji

5

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM5

Page 6: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

khithathil khatha-i wa khuthâh. Wa ansyuru minqishshatil-mawlidin-nabawiyyi burûdan hisânan‘abqariyyah. Nâzhiman minan-nasabisy-syarîfi‘iqdan tuhallal masâmi‘u bihulâh. Wa asta‘înubihawlillâhi ta‘âlâ wa quwwatihil-qawiyyah. Fainnahu lâ hawla walâ quwwata illâ billâh.

***Wa ba‘du. Fa aqûlu huwa sayyidunâ muham-

madubnu ‘abdillâhibni ‘abdil muththalibi wasmuhusyaybatul hamdi humidat khishâluhus-saniyyah.Ibni hâsyimin wasmuhu ‘amrunibni ‘abdi manâfinwasmuhul mughîratul-ladzî yantamil-irtiqâ’u li‘alyâh.Ibni qushayyin wasmuhu mujammi‘un summiya bi-qushayyin litaqâshîhi fî bilâdi qudhâ‘atal qashiyyah.Ilâ an a‘âdahullâhu ta‘âlâ ilal-haramil-muhtaramifahama himâh. Ibni kilâbin wasmuhu hakîmubnimurratabni ka‘bibni luayyibni ghâlibibni fihrinwasmuhu quraysyun wa ilayhi tunsabul-buthûnul-qurasyiyyah. Wa mâ fawqahu kinâniyun kamâjanaha ilayhil katsîru wartadhâh. Ibni mâlikibnin-nadhribni kinânatabni khuzaymatabni mudrikatab-ni ilyâsa wa huwa awwalu man ahdal budna ilar-rihâbil haramiyyah. Wasumi‘a fî shulbihin-nabiyyushallallâhu alayhi wa sallama dzakarallâha ta‘âlâwalabbâh. Ibni mudharabni nizâribni ma‘addibni‘adnâna wa hadzâ silkun nazhzhamat farâ’idahubanânus-sunnatis-saniyyah. Wa raf‘uhu ilal-khalîliibrâhîma ‘alayhis-salâma amsaka ‘anhusy-syâri‘uwa abâh. Wa ‘adnânu bilâ raybin ‘inda dzawil ‘ulû-min-nasabiyyah. Iladz-dzabîhi ismâ‘îla nisbatuhuwa muntamâh. Fa a‘zhim bihi min ‘iqdin ta‘allaqatkawâkibuhud-durriyyah. Wa kayfa lâ was-sayyidulakramu shallallâhu ‘alayhi wa sallama wâsithatuhul-muntaqâh. Nasabun tahsibul ‘ulâ bihulâh, qallada-thâ nujûmahâl jawzâ’u, habbadzâ ‘iqdu sudadin wafakhârin, anta fîhil yatîmatul ‘ashmâ’u, wa akrim bihi

6

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM6

Page 7: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

min nasabin thahharahullâhu ta‘âlâ min sifâhil jâ-hiliyyah. Awradaz-zaynul ‘irâqiyyu wâridahu fî maw-ridihil haniyyi warawâh. Hafizhal ilahu karâmatanlimuhammadin, âbâ’ahul-amjâda shawnan lismihi,tarakus-sifâha falam yushibhum ‘âruhu, min âdaminwa ilâ abîhi wa ummihi, sarâtun sara nûrun-nubuw-wati fî asârîri ghurarihimul-bahiyyah. Wa badarabadruhu fî jabîni jaddihi ‘abdil muththalibi wabnihi‘abdillâh.

***Wa lammâ arâdallâhu ta‘âlâ ibrâza haqîqatihil

muhammadiyyah. Wa izhhârahu jisman wa rûhanbishûratihi wama‘nâh. Naqalahu ilâ maqarrihi minshadafati âminataz-zuhriyyati wa khashshahalqarîbul mujîbu bi an takûna umman limushthafâh.Wanûdiya fis-samâwâti wal ardhi bihamlihâ lianwârihidz-dzâtiyyah. Wa shabâ kullu shabbinlihubûbi nasîmi shabâh. Wa kusiyatil ardhu ba‘dathûli jadbihâ minan-nabâti hulalan sundusiyyah. Waayna‘atits-tsimâru wa adnasy-syajaru liljânî janâh.Wa nathaqat bihamlihi kullu dâbbatin liquraysyinbifishâhil-alsunil-‘arabiyyah. Wa kharratil-asirratuwal-ashnâmu ‘alal-wujûhi wal afwâh. Wa tabâsyaratwuhûsyul masyâriqi wal maghâribi wadawâbbuhalbahriyyah. Wahtassatil ‘awâlimu minas-surûri ka’sahumayyâh. Wa basysyaratil jinnu bi izhlâli zamanihiwantuhikatil kahânatu wa rahibatir-rahbâniyyah.Walahija bikhabarihi kullu habrin khabîrin wa fî hulâhusnihi tâh. Wa utiyat ummuhu fil-manâmi faqîlalahâ innaki qad hamalti bisayyidil-‘âlamîna wakhayril-bariyyah. Wa sammîhi idzâ wadha‘tihi(muhammadan) li annahu satuhmadu ‘uqbâh.

***Wa lammâ tamma min hamlihi syahrâni ‘alâ

masyhûril-aqwâlil-marwiyyah. Tuwuffiya bil madî-natil-munawwarati abûhu ‘abdullâh. Wa kâna qa-

7

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM7

Page 8: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

dijtâza bi akhwâlihi banî ‘adiyyin minath-thâ-ifatin-najâriyyah. Wamakatsa fîhim syahran saqîmanyu‘ânûna suqmahu wa syakwâh. Wa lammâ tammamin hamlihi ‘alar-râjihi tis‘atu asyhurin qamariyyah.Wa âna liz-zamâni an yanjaliya ‘anhu shadâh.Hadhara ummahu laylata mawlidihisy-syarîfi âsiyatuwa maryamu fî niswatin minal-hazhîratil-qudusiyyah.Wa akhadzahal-makhâdhu fawaladathu shallallâhu‘alayhi wa sallam nûran yatala’la’u sanâh. Wa mu-hayyan kasy-syamsi minka mudhî’un, asfarat ‘anhulaylatun gharrâ’u, laylatul-mawlidil-ladzî kâna liddînisurûrun biyawmihi wazdihâ’u, mawlidun kâna minhufî thâli‘il-kufri wabâlun ‘alayhimu wa wabâ’u, yawmanâlat biwadh‘ihi ibnatu wahbin min fakhârin mâ lamtanalhun-nisâ’u wa atat qawmahâ bi afdhala mimmâhamalat qablu maryamul-‘adzrâ’u, wa tawâlat busy-ral-hawâtifi an qad wulidal-mushthafa wa haqqalhanâ’u, hadzâ waqadistahsanal qiyâma ‘inda dzikrimawlidihisy-syarîfi a-immatun dzawû riwâyatin warawiyyah. Fathûba liman kâna ta‘zhîmuhu shallallâhu‘alayhi wa sallama ghâyata marâmihi wamarmâh.

***Wa baraza wâdhi‘an yadayhi ‘alal ardhi râfi‘an

ra’sahu ilas-samâ’il ‘aliyyah. Mûmiyan bidzalikar-raf“i ilâ su’dadihi wa‘ulâh. Wa musyiran ilâ rif‘atiqadrihi ‘alâ sâ-iril-bariyyah. Wa annahul habîbul-ladzî hasunat thibâ‘uhu wa sajâyâh. Wada‘atummuhu ‘abdal muththalibi wa huwa yathûfu bihâ-tîkal baniyyah. Fa aqbala musri‘an wanazhara ilayhiwa balagha minas-surûri munâh. Wa adkhalahulka‘batal gharrâ’a waqâma yad‘û bikhulûshin-niyyah.Wa yasykurullâha ta‘âlâ ‘alâ mâ manna bihi ‘alayhiwa a‘thâh. Wa wulida shallallahu ‘alayhi wa sallamnazhîfan makhtûnan maqthû‘as-surri bayidil-qudra-til-ilâhiyah. Thayyiban dahînan mak-hûlatan bikuh-lil-‘inâyati ‘aynâh. Wa qîla khatanahu jadduhu ba‘da

8

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM8

Page 9: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

sab‘i layâlin sawiyyah. Wa awlama wa ath‘ama wasammâh (muhammadan) wa akrama matswâh.

***Wa zhahara ‘inda wilâdatihi khawâriqu wa gharâ-

ibu ghaybiyyah. Irhâshan linubuwwatihi wa i‘lâman biannahu mukhtârullâhi wa mujtabâh. Fazîdatis-samâ-u hifzhan warudda ‘anhal maradatu wa dzawun-nufû-sisy-syaythâniyyah. Warajamat rujûmun-nayyirâti kul-la rajîmin fî hâli marqâh. Watadallat ilayhi shallallâhu‘alayhi wa sallamal-anjumuz-zuhriyyah. Wastanâratbinûrihâ wihâdul harami warubâh. Wa kharaja ma‘ahushallallâhu ‘alayhi wa sallam nûrun adhâ’at lahu qu-shûrusy-syâmil-qayshariyyah. Fara-ahâ man bithâhumakkata dâruhu wamaghnâh. Wanshada‘al îwânubilmadâ’inil-kisrawiyyatil-ladzî rafa‘a anûsyarawânsamkahu wasawwâh. Wasaqatha arba‘un wa ‘asyrunmin syurufâtihil ‘ulwiyyah. Wa kusira mulku kisra lihawlimâ ashâbahu wa ‘arâh. Wa khamadatin-nîrânulma‘bûdatu bil mamâlikil-fârisiyyah. Lithulû‘i badrihil-munîri wa isyrâqi muhayyâh. Wa ghâdhat buhayratusâwah wa kânat bayna hamadzâna waqum minal-bilâdil-‘ajamiyyah. Wa jaffat idz kaffa wâkifu mawjihaltsajjâji yanâbî‘u hâtîkal-miyâh. Wa fâdha wâdî samâ-wah wa hiya mafâzatun fî falâtin wa barriyyah. Lamyakun bihâ qablu mâ’un yanqa‘u lizh-zhamânillahâh.Wa kâna mawliduhu shallalâhu ‘alayhi wa sallam bil-mawdhi‘il ma‘rûfi bil-‘irâshil-makkiyyah. Wal baladil-ladzî lâ yu‘dhadu syajaruhu walâ yukhtalâ khalâh.Wakhtulifa fî ‘âmi wilâdatihi wa fî syahrihâ wa fî yawmihâ‘alâ aqwâlin lil-‘ulamâ’i marwiyyah. War-râjihu annahâqubayla fajri yawmil-itsnayni tsânî ‘asyara syahri rabî‘il-awwalli min ‘âmil-fîlil-ladzî shaddahullâhu ‘anil haramiwa hamâh.

***Wa ardha‘athu shallallâhu ‘alayhi wa sallam um-

muhu ayyâman tsumma ardha‘athu tsuwaybatul

9

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM9

Page 10: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

aslamiyyah. Allatî a‘taqahâ abû lahabin hînawâfathu ‘inda mîlâdihi ‘alayhis-shalâtu was-salâmubibusyrâh. Fa ardha‘athu ma‘abnihâ masrûhin waabî salamata wa hiya bihi hafiyyah. Wa ardha‘atqablahu hamzatal-ladzî humida fî nushratid-dînisurâh. Wa kâna shallallâhu ‘alayhi wa sallamyab‘atsu ilayhâ minal-madînati bishilatin wa kiswatinhiya bihâ hariyyah. Ila an awrada haykalahâ râ’idulmanûnidh-dharîha wa wârâh. Qîla ‘alâ dîni qawmi-hal-fi’atil-jâhiliyyah. Wa qîla aslamat atsbatal khilâ-fabnu mundah wa hakâh. Tsumma ardha‘athul-fatâ-tu halîmatus-sa‘diyyah. Wa kâna qad radda kullunminal qawmi tsadyuhâ lifaqrihâ wa abâh. Fa akh-shaba ‘aysyuhâ ba‘dal mahli qablal-‘asyiyyah. Wa-darra tsadyuhâ bidurri darrin labanahul-yamînu min-humâ wa labanal âkharu akhâh. Wa ashbahat ba‘-dal huzâli wal faqri ghaniyyah. Wa saminatisy-syârifuladayhâ wasy-syiyâh. Wanjâba ‘an jânibihâ kullumulimmatin wa raziyyah. Wa tharrazas-sa‘du burda‘aysyihâl haniyyi wa wasysyâh.

***Wa kâna shallallâhu ‘alayhi wasallama yasyibbu

fil-yawmi syabâbash-shabiyyi fisy-syahri bi ‘inâyatinrabbâniyyah. Faqâma ‘alâ qadamayhi fî tsalâtsinwa masya fî khamsin wa qawiyat fî tis‘in minasy-syuhûri bifashîhin-nuthqi quwâh. Wa syaqqal-mala-kâni shadrahusy-syarîfa ladayhâ wa akhrajâ minhu‘alaqatan damawiyyah. Wa azâlâ minhu hazhzhasy-syaythâni wa bits-tsalji ghasalâh. Wa mala-âhu hik-matan wa ma‘âniya îmâniyyah. Tsumma khâthâhuwa bikhâtamin-nubuwwati khatamâh. Wa wazanâ-hu farajaha bi alfin min ummatihi ummatil-khayriy-yah. Wa nasya-a shallallâhu ‘alayhi wasallam ‘alâakmalil-awshâfi min hâli shibâh. Tsumma raddat-hu shallallâhu ‘alayhi wasallam ilâ ummihi wa hiyabihi ghayru sakhiyyah. Hadazran min an yushâba

10

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM10

Page 11: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

bimushâbi hâditsin takhsyâh. Wa wafadat ‘alayhihalîmatu fî ayyâmi khadîjatas-sayyidatir-radhiyyah.Fahabâhâ min hibâ-ihil-wâfiri bimâ habâh. Wa qadi-mat ‘alayhi yawma hunaynin faqâma ilayhâ wa akha-dzat-hul aryahiyyah. Wa bashatha lahâ min ridâ-ihisy-syarîfi bisâtha birrihi wanadâh. Wash-shahîhuannahâ aslamat ma‘a zawjihâ wal-banîna wadz-dzurriyyah. Wa qad ‘adda humâ fish-shahâbati jam-‘un min tsiqâtir-ruwâh.

***Wa lammâ balagha shallallâhu ‘alayhi wa sal-

lam arba‘a sinîna kharajat bihi ummuhu ilal-madî-natin-nabawiyyah. Tsumma ‘âdat fawâfat-hâ bil-abwâ-i aw bisyi‘bil-hajûnil wafâh. Wa hamalat-huhâdhinatuhu ummu aymanal-habasyiyyah. Allatîzawwajahâ ba‘du min zaydinibni hâritsata mawlâh.Wa adkhalat-hu ‘alâ jaddihi ‘abdil-muththalibi fa-dhammahu ilayhi waraqqa lahu wa a‘lâ ruqiyyah.Wa qâla inna libnî hadza la sya’nan ‘azhîman fa-bakhin bakhin liman waqqarahu wa wâlâh. Walamtasyku fî shibâhu jû‘an walâ ‘athasyan qaththunafsuhul-abiyyah. Wa katsiran mâ ghadâ faghtadzabimâ’i zamzama fa asyba‘ahu wa arwâh. Wa lam-mâ unîkhat bi finâ-i jaddihi ‘abdil muththalibi ma-thâyal-maniyyah. Kafalahu ‘ammuhu abû thâlibinsyaqîqu abîhi ‘abdillâh. Faqâma bikafâlatihi bi‘azmin qawiyyin wa himmatin wa hamiyyah. Waqaddamahu ‘alan-nafsi wal-banîna warabbâh. Walammâ balagha shallallâhu ‘alayhi wa sallamitsnatay ‘asyrata sanatan rahala bihi shallallâhu‘alayhi wa sallam ‘ammuhu ilal-bilâdisy-syâmiyyah.Wa ‘arafahur-râhibu bihayrâ bimâ hâzahu minwashfin-nubuwwati wa hawâh. Wa qâla innî arâhusayyidal-âlamîna wa rasûlallâhi wa nabiyyah. Qadsajada lahusy-syajaru wal-hajaru walâ yasjudâni illâlinabiyyin awwâh. Wa innâ lanajidu na‘tahu fil-

11

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM11

Page 12: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

kutubil-qadîmatis-samâwiyyah. Wa bayna katifayhikhâtamun-nubuwwati qad ‘ammahun-nûru wa ‘alâh.Wa amara ‘ammahu biraddihi ilâ makkata takhaw-wufan ‘alayhi min ahli dînil-yahûdiyyah. Faraja‘a bihiwalam yujâwiz minasy-syâmil-muqaddasi bushrâh.

***Wa lammâ balagha shallallâhu ‘alayhi wa sal-

lam khamsan wa ‘isyrîna sanatan sâfara ilâ bushrafî tijâratin likhadîjatal-fatiyyah. Wa ma‘ahu ghulâ-muhâ maysaratu yakhdimuhu ‘alayhish-shalâtuwas-salâmu wa yaqûmu bimâ ‘anâh. Wa nazalatahta syajaratin lada shawma‘ati nasthûrâ râhibin-nashrâniyyah. Fa ‘arafahur-râhibu idz mâla ilayhizhilluhal-wârifu wa âwâh. Wa qâla mâ nazala tahtahadzihisy-syajarati qaththu illâ nabiyyun dzû shifâtinnaqiyyah. Wa rasûlun qad khashshahullâhu bil-fadhâ’ili wahabâh. Tsumma qâla limaysarata afî‘aynayhi humratun istizhhâran lil‘alâmatil-khafiyyah.Fa ajâbahu bina‘am fahaqqa ladayhi mâ zhannahufîhi wa tawakhkhâh. Wa qâla limaysarata lâ tufâriqhuwa kun ma‘ahu bishidqi ‘azmin wa husni thawiyyah.Fa innahu mimman akramahullâhu ta‘âlâ bin-nu-buwwati wajtabâh. Tsumma ‘âda ilâ makkata fara-at-hu khadîjatu muqbilan wa hiya bayna niswatin fî‘ulliyyah. Wa malakâni ‘alâ ra’sihisy-syarîfi minwahajisy-syamsi qad azhallâh. Wa akhbarahâmaysaratu bi annahu ra’â dzalika fis-safari kullihiwa bimâ qâlahur-râhibu wa awda‘ahu ladayhi minal-washiyyah. Wa dhâ‘afallâhu fî tilkat-tijârati ribhahâwa nammâh. Fabâna likhadîjata bimâ ra-at wa mâsami‘at annahu rasûlullâhi ilal bariyyah. Alladzîkhashshahullâhu ta‘âlâ biqurbihi washthafâh.Fakhathabat-hu shallallâhu ‘alayhi wa sallam linaf-sihaz-zakiyyati litasyumma minal-îmâni bihi shal-lallâhu ‘alayhi wa sallam thîba rayyâh. Fa akhbarashallallâhu ‘alayhi wa sallam a‘mâmahu bimâ da‘at-

12

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM12

Page 13: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

hu ilayhi hadzihil-barratut-taqiyyah. Faraghibu fîhâlifadhlin wa dînin wa jamâlin wamâlin wa hasabinwa nasabin, kullun minal-qawmi yahwâh. Wa kha-thaba abû thâlibin wa atsnâ ‘alayhi shallallâhu‘alayhi wa sallama ba‘da an hamidallâha bimahâ-mida saniyyah. Wa qâla huwa wallâhi lahu naba-un‘azhîmun ba‘du yuhmadu fîhi masrâh. Fazawwajahâminhu shallallâhu ‘alayhi wa sallam abûhâ waqîla‘ammuhâ waqîla akhûhâ lisâbiqi sa‘âdatihalazaliyyah. Wa awladahâ kulla awlâdihi shallallâhu‘alayhi wa sallam illal-ladzî bismil khalîli sammâh.

***Wa lammâ balagha shallallâhu ‘alayhi wa sal-

lam khamsan wa tsalâtsîna sanatan banat quray-syunil-ka‘bata linshidâ‘ihâ bis-suyûlil abthahiyyah.Wa tanâza‘û fî raf‘il hajaril-aswadi fakullun arâdaraf‘ahu warajâh. Wa ‘azhumal-qîlu wal-qâlu wa tahâ-lafû ‘alal-qitâli wa qawiyatil-‘ushbiyyah. Tsummatadâ‘aw ilal-inshâfi wafawwadhul-amra ilâ dzî ra’yinshâ-ibin wa anâh. Fahakama bitahkîmi awwalidâkhilin min bâbis-sadanatisy-syaybiyyah. Fakâ-nan-nabiyyu shallallâhu ‘alayhi wa sallam awwaladâkhilin faqâlû hadzal-amînu wa kullunâ naqbaluhuwanardhâh. Fa akhbarûhu bi annahum radhûhuan yakûna shâhibal-hukmi fî hadzal-mulimmi wawaliyyah. Fawadha‘al-hajara fî tsawbin tsummaamara an tarfa‘ahul-qabâ’ilu jamî‘an ilâ murtaqâh.Farafa‘ûhu ilâ maqarrihi min rukni hâtîkal-baniyyah.Wa wadha‘ahu shallallâhu ‘alayhi wa sallam biya-dihisy-syarîfati fî mawdhi‘ihil-âna wa banâh.

***Wa lammâ kamula lahu shallallâhu ‘alayhi wa

sallam arba‘ûna sanatan ‘alâ awfaqil aqwâli lidza-wil-‘âlimiyyah. Ba‘atsahullâhu ta‘âlâ lil-‘âlamîna ba-syîran wa nadzîran fa‘ammahum biruhmâh. Wa-budi-a ilâ tamâmi sittati asyhurin bir-ru’yash-shâ-

13

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM13

Page 14: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

diqatil-jaliyyah. Fakâna lâ yara ru’yâ illâ jâ’at mitslafalaqi shubhin adhâ’a sanâh. Wa innamabtudi-a bir-ru’yâ tamrînan lil-quwwatil- basyariyyah. Li allâ yafja-ahul malaku bisharîhin-nubuwwati falâ taqwâhu qu-wâh. Wa hubbiba ilayhil-jalâ’u fakâna yata‘abbadubihirâ’al-layâliyal-‘adadiyyah. Ilâ an atâhu fîhi sha-rîhul haqqi wa wâfah. Wa dzalika fî yawmil itsnaynilisab‘a ‘asyrata laylatan khalat min syahril-laylatilqadriyyah. Wa tsamma aqwâlun lisab‘in aw liarba‘inwa ‘isyrîna minhu aw litsamânin khalat min syahrimawlidihil-ladzî badâ fîhi badru muhayyâh. Faqâlalahu: iqra’ faqâla: mâ ana biqâri-in faghaththahu qa-wiyyah. Tsumma qâla lahu: iqra’ faqâla: mâ ana bi-qâri-in faghaththahu tsâniyatan hatta balagha min-hul-jahda wa ghaththâh. Tsumma qâla lahu: iqra’faqâla: mâ ana biqâri-in faghaththahu tsâlitsatanliyatawajjaha ilâ mâ sayulqî ilayhi bijam‘iyyah. Wayuqâbilahu bijiddin wajtihâdin wayatalaqqâh. Tsum-ma fataral wahyu tsalâtsa sinîna aw tsalâtsîna syah-ran liyasytâqa ilantisyâqi hâtîkan-nafahâtisy-sya-dziyyah. Tsumma unzilat ‘alayhi yâ ayyuhal mud-datstsiru fajâ-ahu jibrîlu bihâ wanâdâh. Fakâna linu-buwwatihi fî taqaddumi iqra’ bismi rabbika syâhidun‘alâ anna lahas-sâbiqiyyah. Wat-taqaddumu ‘alârisâlatihi bil-bisyârati wan-nidzârati liman da‘âh.

***Wa awwalu man âmana bihi minar-rijâli abû

bakrin shâhibul ghâri wash-shiddîqiyyah. Wa mi-nash-shibyâni ‘aliyyun wa minan-nisâ’i khadîjatul-latî tsabbatallâhu bihâ qalbahu wa waqâh. Wa minalmawâlî zaydubnu hâritsata wa minal ariqqâ’i bilâ-lunil-ladzî ‘adzdzabahu fillâhi umayyah. Wa awlâhumawlâhu abû bakrin minal- ‘itqi mâ awlâh. Tsummaaslama ‘utsmânu wasa‘dun wasa‘îdun wa thalhatuwabnu ‘awfin wabnu ‘ammatihi shafiyyah. Wa ghay-ruhum mimman anhalahush-shiddîqu rahîqat-tash-

14

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM14

Page 15: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

dîqi wasaqâh. Wa mâ zâlat ‘ibâdatuhu shallallâhu‘alayhi wa sallam wa ashhâbihi makhfiyyah. Hattaunzilat ‘alayhi fashda‘ bimâ tu’maru fajahara bidu‘â-il khalqi ilallâh. Walam yab‘ud minhu qawmuhu hatta‘âba âlihatahum wa amara birafdhi mâ siwal-wahdâniyyah. Fatajarra’û ‘alâ mubârazatihi bil-‘adâwati wa adzâh. Wasytaddal- balâ’u ‘alal mus-limîna fahâjarû fî sanati khamsin ilan-nâhiyatin-najâ-syiyyah. Wa hadaba ‘alayhi ‘ammuhu abû thâlibinfahâbahu kullun minal qawmi wa tahâmâh. Wa fu-ridha ‘alayhi qiyâmu ba‘dhin minas-sâ‘âtil-layliyyah.Tsumma nusikha biqawlihi ta‘âlâ: faqra’û mâ tayas-sara minhu wa aqîmush-shalâta wa furidha ‘alayhirak‘atâni bil- ghadâti wa rak‘atâni bil-‘asyiyyah.Tsumma nusikha bi îjâbish-shalawâtil-khamsi fîlaylati masrâh. Wamâta abû thâlibin fî nishfi syaw-wâlin min ‘âsyiril bi‘tsati wa ‘azhumat bimawtihir-raziyyah. Wa talat-hu khadîjatu ba‘da tsalâtsatiayyâmin wa syaddal balâ-u ‘alal-muslimîna watsîqa‘urâh. Wa awqa‘at quraysyun bihi shallallâhu ‘alayhiwa sallama kulla adziyyah. Wa ammath-thâ’ifa yad‘ûtsaqîfan falam yuhsinû bil-ijâbati qirâh. Fa aghrawbihis-sufahâ-a wal- ‘abîda fasabbûhu bi alsinatinbadziyyah. Wa ramawhu bil-hijârati hattâ khudh-dhibat bid-dimâ’i na‘lâh. Tsumma ‘âda shallallâhu‘alayhi wa sallama ilâ makkata hazînan fasa-alahumalakul jibâli fî ihlâki ahlihâ dzawil-‘ushbiyyah.Faqâla innî arjû an yukhrijallâhu min ashlâbihimman yatawallâh.

***Tsumma usriya birûhihî wa jasadihî yaqzhatan

minal masjidil harâmi ilal masjidil aqshâ warihâ bihilqudsiyyah. Wa‘urija bihî ilas-samawâti fara-â âdâmafil ûlâ waqad jallalahul waqâru wa ‘alâh. Wa ra-â fits-tsâniyati ‘îsâbna maryamal batûlil barratit-taqiyyah.Wabna khâlatihî yahyal-ladzî ûtiyal hukma fî hâli

15

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM15

Page 16: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

shibâh. Wa ra-â fits-tsâlitsati yûsufash shidîqabishûratihil jamâliyyah. Wafir râbi‘ati idrîsal-ladzîrafa‘allâhu makânahu wa a‘lâh. Wafil khâmisatihârûnal muhabbaba fil ummatil isrâ’îliyyah. Wafis-sâdisati mûsal-ladzî kallamahullâhu ta‘âlâ wanâjâh.Wafis-sâbi‘ati ibrâhîmal-ladzî jâ’a rabbahu bisalâ-matil qalbi wa husnith-thawiyyah. wahafizhahullâhumin nâri namrûda wa ‘âfâh. Tsumma rufi‘a ilâ sidratilmuntahâ ilâ an sami‘a sharîfal aqlâmi bil umûrilmaqdhiyyah. ilâ maqâmil mukâfahatil-ladzî qarra-bahullâhu wa adnâh. Wa amâtha lahu hujubal an-wâril jalâliyyah. Wa arâhu bi‘aynay ra’sihî min hadh-ratir-rubûbiyyati mâ arâh. Wa basatha lahû bisâthalidlâli fil majâlidz-dzâtiyyah. Wa faradha ‘alayhi wa‘alâ ummatihî khamsîna shalâh. Tsumman hallasahâbul fadhli faruddat ilâ khamsin ‘amaliyyah. Walahâ ajrul khamsîna kamâ syâ’ahû fil azali wa qa-dhâh. Tsumma ‘âda fî laylatihî wa shaddaqahush-shiddîqu bimasrâh wa kullu dzî ‘aqlin wa rawiyyah.Wa kadzdzabathu quraysyun wartadda man adhal-lahusy-syaythânu wa aghwâh.

***Tsumma ‘aradha nafsahû ‘alal qabâ-ili bi annahû

rasûlullahi fil ayyâmil mawsimiyyah. Fa âmana bihîsittatun minal anshâri ikhtashshahumullâhu biri-dhâh. Wa hajja minhum fil qâbilitsnâ ‘asyara rajulanwa bâya‘ûhu bay‘atan haqqiyyah. Tsumman shara-fû wa zhaharal islâmu bil madînati fakânat ma‘qilahuwa ma’wâh. Wa qadima ‘alayhi fil ‘âmits-tsâlitsi sab-‘ûna aw wa tsalâtsatun aw wa khamsatun wamra’atâniminal qabâ’ilil awsiyyati wal khazrajiyyah. fabâya-‘ûhu wa ammara ‘alayhimutsnây ‘asyara naqîbanhajâ hijatan surâh. Wa hâjara ilayhim min makkatadzawul millatil islâmiyyah. Wa fâraqul awthânaraghbatan fîmâ u‘idda liman hajaral kufra wa nâwâh.Wa khâfat quraysyun an yalhaqa shallallâhu ‘alayhi

16

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM16

Page 17: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

wa sallama bi ashhâbihî ‘alal fawriyyah. Fa’tamarûbiqatlihi fahafizhahullâhu ta‘âlâ min kaydihim wanajjâh. Wa udzina lahu shallallâhu ‘alayhi wa salla-ma fil hijrati faraqabahul musyrikûna liyûridûhubiza‘mihim hiyâdhal maniyyah. Fakharaja ‘alayhimwa natsara ‘alâ ru’ûsihimut-turâba wahatsâh. Waamma ghâra tsawrin wa fâzash-shiddîqu fîhi bilma‘iyyah. Wa aqâmâ fîhi tsalâtsan tahmil hamâ’imuwal ‘anâkibu himâh. Tsumma kharajâ minhu laylatalitsnayni wa huwa shallallâhu ‘alayhi wa sallama ‘alâkhayri mathiyyah. Wa ta‘arradha lahu surâqatufabtahala fîhi ilallâhi wa da‘âh. fasâkhat qawâ’imuya‘bû bihî fil ardhish-shulbatil qawiyyah. Wa sa’ala-hul amâna famanahahu iyyâh

***Wa marra shallallâhu ‘alayhi wa sallama biqu-

daydin ‘alâ ummi ma‘badin al-khuzâ‘iyyah. Wa arâ-dab tiyâ‘a lahmin aw labanin minhâ falam yakunkhibâ’uhâ lisyay’in min dzâlika qad hawâh. Fana-zhara ilâ syâtin fil bayti qad khallafahal juhdu ‘anir-ra‘iyyah. Fasta’dzanahâ fî halbihâ fa adzinat waqâlat lawkâna bihâ halbun la-ashabnâh. Famasa-hadh-dhar‘a minhâ wa da‘allâha mawlâhu wa waliy-yah. Fadarrat wa halaba wa saqâ kullan minal qawmiwa arwâh. Tsumma halaba wa mala’al inâ’a wa ghâ-darahu ladayhâ âyatan jaliyyah. fajâ’a abû ma‘badinwa ra’al-labana fadzahaba bihil ‘ajabu ilâ aqshâh.Wa qâla annâ laki hâdzâ walâ halûba bil bayti tabi-dhdhu biqathratin labaniyyah. Faqâlat marra binârajulun mubârakun kadzâ wa kadzâ jutsmânuhuwa ma‘nâh. Faqâla hâdzâ shâhibu quraysyin waaqsama bikulli ilâhiyyah. Bi annahû law ra-âhu la-âmana bihî wattaba‘ahu wadânâh. Wa qadimashallallâhu ‘alayhi wa sallamal madînata yawmalitsnayni tsâniya ‘asyara syahri rabî‘il awwali waasyraqat bihî arjâ’uhâz-zakiyyah. Wa talaqqâhul

17

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM17

Page 18: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

anshâru wa nazala biqubâ’in wa assasa masjidahâ‘alâ taqwâh.

***Wa kâna shallallâhu ‘alayhi wa sallama ak-

malan-nâsi khalqan wa khuluqan dzâ dzâtin washifâtin saniyyah. marbû‘al qâmati abyadhal-lawnimusyarraban bihumratin wâsi‘al ‘aynayni akha-lahumâ ahdabal asyfâri qad munihaz-zajaja haji-bâh. Mufallajal asnâni wâsi‘al fami hasanahu wâsi‘aljabîni dzâjabhatin hilâliyyah. Sahlal khaddayni yurâfî anfihî ba‘dhuhdîdâbin hasanal ‘irnîna aqnâh.Ba‘îda mâ baynal mankibayni sabthal kaffaynidhahmal karâdîsi qalîla lahmil ‘aqibi katstsal-lihyati‘azhimar-ra’si sya‘ruhû ilasy-syahmatil udzuniyyah.Wa bayna katifayhi khâtamun-nubuwwati qad ‘am-mahun-nûru wa‘alâh. Wa‘araquhu kal-lu’lu’i wa‘ar-fuhu athyaba minan-nafahâtil miskiyyah. Wa yata-kaffa’u fî misyyatihî ka’annamâ yanhaththu min sha-babi nirtaqâh. Wa kâna yushâfihul mushâfiha biya-dihisy-syarîfah fayajidu minhâ sâ’iral yawmi râ’ihatan‘abhariyyah. Wa yadha‘uhâ ‘alâ ra’sish-shabiyyifayu‘rafu massahu lahû min baynish-shibyati wayudrâh. Yatala’la’u wajhuhusy-syarîfu tala’lu’alqamari fil-laylatil badriyyah. yaqûlu nâ‘ituhu lam araqablahû walâ ba‘dahû mitslahû walâ basyarunyarâh.

***Wa kâna shallallâhu ‘alayhi wa sallama syadîdal-

hayâ-i wat-tawâdhu-i yakhshifu na‘lahû wa yarqa‘utsawbahû wa yahlubu syâtahû wa yasîru fî khidmatiahlihî bisîratin sariyyah. Wa yuhibbul fuqara’a walmasâkîna wa yajlisu ma‘ahum wa ya‘ûdu mardhâ-hum wa yusyayyi‘u janâ’izahum walâ yahqiru faqîranadqa‘ahul faqru wa asywâh. Wa yaqbalul ma‘dziratawalâ yuqâbilu ahadan bimâ yakrahu wa yamsyîma‘al armalati wa dzawil ‘ubûdiyyah. walâ yahâbul

18

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM18

Page 19: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

mulûka wa yaghdhabu lillâhi ta‘âlâ wa yardhâliridhâh. Wa yamsyî khalfa ashhâbihî wa yaqûlukhallû zhahrî lil malâ’ikatir-rûhâniyyah. Wa yarkabulba‘îra wal farasa wal baghlata wa himâran ba‘dhulmulûki ilayhi ahdâh. Wa ya‘shibu ‘alâ bathnihil ha-jara minal ju‘î waqad ûtiya mafâtîhal khazâ’inil ar-dhiyyah. Wa râwadat-hul jibâlu bi’an takûna lahudzahaban fa abâh. Wa kâna shallallâhu ‘alayhi wasallama yuqillul-laghwa wa yabda’u man laqiyahûbis-salâmi. Wa yuthîlush-shalâta wayaqshurul khu-thabal juma‘iyyah. Wayata’allafu ahlasy-syarafi wayukrimu ahlal fadhli wa yamzahu walâ yaqûlu illâhaqqan yuhibbuhullâhu ta‘âlâ wa yardhâh. Wahâhunâ waqafa binâ jawâdul maqâli ‘anil iththirâdifil halbatil bayâniyyah. Wa balagha zhâ‘inul imlâ’i fîfadâfidil îdhâhi muntahâh.

***Allâhumma yâ bâsithal yadayni bil‘athiyyah. Yâ

man idzâ rufi‘at ilayhi akufful ‘abdi kafâh. Yâ mantanazzaha fî dzâtihî washifâtihil ahadiyyah. ‘An anyakûna lahû fîhâ nazhâ’iru wa asybâh. Yâ man tafar-rada bil baqâ’i wal qidami wal azaliyyah. Yâ man lâyurjâ ghayruhû walâ yu‘awwalu ‘alâ siwâh. Yâ manis-tanadal anâmu ilâ qudratihil qayyûmiyyah. Wa arsya-da bifadhlihî manis tarsyadahu wastahdâh. Nas’alu-kallâhumma bi anwârikal qudusiyyah. Allatî azâhatmin zhulumâtisy-syakki dujâh. Wa natawassalu ilay-ka bisyarafidz-dzâtil muhammadiyyah. Wa manhuwa âkhirul anbiyâ’i bishuratihî wa awwaluhumbima‘nâh. Wa bi âlihi kawâkibi amnil bariyyah. Wasafînatis-salâmati wan-najâh. Wa bi ashhâbihî ûlilhidâyati wal afdhaliyyah. Alladzîna badzalû nufû-sahum lillâhi yabtaghûna fadhlan minallâh. Wabihamalati syarî‘atihî ûlil manâqibi wal khushûshiy-yah. Alladzînas tabsyarû bini‘matin wa fadhlin minal-lâh. An tuwaffiqanâ fil aqwâli wal a‘mâli li-ikhlâshin-

19

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM19

Page 20: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

niyyah. Watunjiha likullin minal hâdhirîna wal ghâ’i-bîna mathlabahû wa munâh. Wa tukhallishanâ minasrisy-syahawâti wal adwâ’il qalbiyyah. Wa tuhaq-qiqa lanâ minal âmâli mâbika zhanannâh. Wa tak-fiyanâ kulla mud-lahimmatin wabaliyyah. Walâ taj-‘alanâ mimman ahwâhu hawâh. Wa tudnîya lanâmin husnil yaqîni quthûfan dâniyyatan janiyyah. Watamhû ‘annâ kulla dzanbin janaynâh. Wa ta‘ummajam‘ana hâdzâ min khazâini minahikas saniyyah.Birahmatin wa maghfiratin wa tudîma ‘amman siwâ-ka ghinâh. Allâhumma âminir-raw‘âti wa ashlihir-ru‘âta war-ra‘iyyah. Wa a‘azhimil ajra liman ja‘alahâdzal khayra fî hâdzal yawmi wa ajrâh. Allâhum-maj‘al hâdza balada wa sâ’ira bilâdil muslimînaâminatan rakhiyyah. wasqinâ ghaytsan ya‘ummunsiyâbu saybihis-sabsaba wa rubâh. Waghfir linâsijihâdzihil burûdil muhabbaratil mawlidiyyah. Sayyi-dinâ ja‘farin man ilal barzanjiyyi nisbatuhu wa mun-tamâh. Wahaqqiq lahul fawza bikurbika war-rajâ’awal umniyyah. Waj‘al ma‘al muqarrabîna maqîlahûwa saknâh. Wastur lahu ‘aybahu wa‘ajzahu wahash-rahu wa‘iyyah. Wakâtibihâ waqâri’ihâ wa man ashâ-kha ilayhi sam‘ahu wa ashghâh. Allâhumma shalliwa sallim ‘alâ awwali qâbilin littajallî minal haqîqatilkulliyyah. Wa ‘alâ âlihî wa shahbihi wa man nasha-rahu wa wâlâh. Mâ syunnifatil âdzânu min washfihid-durriyyi bi aqrâthin jawhariyyah. Watahallat shudûrulmahâfilil munîfati bi‘uqûdi hulâh. Wa afdhalush-shalâti wat-taslîmi ‘alâ sayyidinâ muhammadinkhâtamin nabiyyîna wa ‘alâ âlihi washahbihî ajma-‘în. Subhâna rabbika rabbil ‘izzati ‘ammâ yashifûn.Wa salâmun ‘alal mursalîn. Walhamdulillâhi rabbil‘âlamîn.

20

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM20

Page 21: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagiMaha Penyayang.

Aku mulai membacakan dengan nama Dzat YangMahatinggi. Dengan memohon limpahan keberkah-an atas apa yang Allah berikan dan karuniakan ke-padanya (Nabi Muhammad SAW). Aku memuji de-ngan pujian yang sumbernya selalu membuatku me-nikmati. Dengan mengendarai rasa syukur yangindah. Aku pohonkan shalawat dan salam (rahmatdan kesejahteraan) atas cahaya yang disifati dengankedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atasseluruh makhluk). Yang berpindah-pindah padaorang-orang yang mulia.

Aku memohon kepada Allah karunia keridhaanyang khusus bagi keluarga beliau yang suci. Danumumnya bagi para sahabat, para pengikut, danorang yang dicintainya. Dan aku meminta tolongkepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menem-puh jalan yang jelas dan terang. Dan terpeliharadari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalankesalahan.

Aku sebar luaskan kain yang baik lagi indahtentang kisah kelahiran Nabi SAW. Dengan merang-kai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagaikalung yang membuat telinga terhias dengannya.Dan aku minta tolong dengan daya Allah Ta‘ala dankekuatan-Nya yang kuat. Karena, sesungguhnya ti-dak ada daya dan kekuatan kecuali dengan per-tolongan Allah.

***Setelah itu aku berkata: Dia adalah junjungan

kita, Nabi Muhammad bin Abdullah bin AbdilMuththalib. Namanya (nama Abdul Muthalib) adalahSyaibatul Hamdi, dan perilaku-perilakunya yangluhur itu terpuji. Ia putra Hasyim, yang nama sebe-narnya ‘Amr, putra Abdi Manaf, yang nama sebenar-

21

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM21

Page 22: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

nya Mughirah, yang keluhuran itu dicitrakan kepada-nya karena kemuliaan nasabnya. Ia putra Qushay,yang nama sebenarnya Mujammi’. Disebut Qushaiykarena jauhnya (ia pergi) ke negeri Qudha‘ah yangjauh. Sampai Allah Ta‘ala mengembalikannya ketanah haram (suci) dan terhormat, lalu Dia memeli-haranya dengan suatu pemeliharaan yang sesung-guhnya.

Ia putra Kilab, nama sebenarnya Hakim, putraMurrah, putra Ka‘ab, putra Luayy, putra Fihr, yangnama sebenarnya Quraisy. Dan kepadanya dinasab-kan semua suku Quraisy. Orang yang di atasnyaadalah dari Kabilah Kinanah, sebagaimana penda-pat banyak orang. Ia (Fihr) adalah putra Malik, putraNadhr, putra Kinanah, putra Khuzaimah, putra Mudri-kah, putra Ilyas. Dan Ilyas ini adalah orang pertamayang mengorbankan unta ke tanah haram (BaitulHaram). Dan di tulang punggungnya, terdengar NabiSAW menyebut dan memenuhi panggilan AllahTa‘ala. Ia (Ilyas) adalah putra Mudhar bin Nizar binMa‘ad bin Adnan.

Inilah kalung yang butiran-butiran mutiaranyaterangkai oleh sunnah yang tinggi. Untuk menye-butkan orang-orang di atasnya (di atas Adnan) sam-pai kepada Al-Khalil, Nabi Ibrahim, Syari‘ (yakniNabi) menahan dan enggan menyebutnya. Dan tidakdiragukan lagi, menurut orang-orang yang memilikiilmu nasab, nasab Adnan sampai kepada Dzabih(orang yang akan disembelih), yakni Ismail.

Alangkah agungnya nasab itu dari untaian per-mata yang bintangnya gemerlapan. Bagaimana tidak,sedangkan tuan yang paling mulia (Nabi MuhammadSAW) adalah pusatnya yang terpilih. Itulah nasab yangdiyakini ketinggiannya karena kebersihannya. BintangJauza‘ (Aries) telah merangkai bintang-bintangnya.Alangkah indahnya untaian kesempurnaan dan ke-

22

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM22

Page 23: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

megahan, sedangkan engkau padanya merupakanpermata tunggal yang terpelihara.

Alangkah mulianya keturunan yang disucikanoleh Allah Ta‘ala dari perzinaan Jahiliyyah. Zain Al-Iraqi menuturkan dan meriwayatkannya di dalamkarangannya yang bagus. Tuhan memelihara nenekmoyangnya yang mulia (dari perbuatan nista) ka-rena memuliakan Muhammad, yaitu untuk menjaganamanya. Mereka meninggalkan perzinaan, makacacat perzinaan itu tidak menimpa mereka, dariAdam sampai ayah-ibu beliau. Mereka adalah parapemimpin yang cahaya kenabian berjalan di garis-garis dahi mereka yang cemerlang. Dan jelaslahcahayanya (Nabi Muhammad) di dahi datuknya,Abdul Muththalib, dan anaknya, Abdullah.

***Ketika Allah Ta‘ala menghendaki untuk menam-

pakkan hakikatnya yang terpuji, dan memunculkan-nya sebagai jasmani dan ruhani dalam bentuk danpengertiannya, Dia memindahkannya ke tempat me-netapnya di kandungan Aminah Az-Zuhriyyah, danDzat Yang Mahadekat dan Maha Memperkenankan,mengkhususkannya (Aminah) menjadi ibu makhlukpilihan-Nya.

Diserukan di langit dan di bumi bahwa ia (Aminah)mengandungnya. Dan berembuslah angin sepoi-sepoi basah di pagi hari. Setelah lama gersang, bumidipakaikan sutra tebal dari tumbuh-tumbuhan. Buah-buah menjadi masak, dan pohon-pohon mendekatiorang yang akan memetiknya. Setiap binatang sukuQuraisy mengucapkan dengan bahasa Arab yangfasih bahwa beliau sedang dikandung. Singgasana-singgasana raja dan berhala menjadi tersungkurpada muka dan mulutnya. Binatang-binatang liarbumi Timur dan Barat serta binatang laut saling ber-temu. Seluruh alam merasakan kesenangan.

23

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM23

Page 24: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Jin memberitakan dekatnya masanya (masa ke-lahiran beliau), sedangkan juru tenung menjadi bi-nasa dan para pendeta menjadi takut. Setiap orangpandai dan waspada, membicarakan beritanya danhimpunan kebaikannya yang membingungkan (alam).

Ibunya di dalam tidur (mimpi) didatangi dan di-katakan kepadanya, “Sesungguhnya kamu mengan-dung pemimpin seluruh alam dan sebaik-baik manu-sia. Apabila kamu melahirkannya, namailah ia Muham-mad (artinya orang yang terpuji), karena ia akan dipuji.”

***Ketika genap beliau dikandung dua bulan me-

nurut pendapat yang diriwayatkan dan termasyhur,ayahnya, Abdullah, wafat di Madinah Al-Munaw-warah. Ia ketika itu telah singgah pada paman-pamannya dari Bani ‘Adiy yang termasuk kelompokNajjar. Ia tinggal di tempat mereka selama satu bulankarena sakit parah.

Ketika genap beliau dikandung sembilan bulanQamariyah menurut pendapat yang kuat, datanglahmasa hilangnya haus. Pada malam kelahirannya,Asiyah dan Maryam datang kepada ibunya bersamasekelompok perempuan dari Hadhiratul Qudsiyyah.Lalu Aminah merasakan sakitnya orang yang maumelahirkan, kemudian ia melahirkan beliau dengancahayanya yang cemerlang. Wajahmu bagaikanmatahari yang menyinari, yang karenanya malammenjadi terang benderang.

Malam kelahiran beliau membawa kegembiraandan kemegahan bagi agama, tetapi dalam pandanganorang-orang kafir tidak disukai dan merupakan wabahatas mereka. Yaitu, saat putri Wahab memperoleh ke-megahan dengan melahirkannya yang tidak diperolehwanita-wanita lain. Aminah membawa kepada kaumnya,orang yang lebih utama daripada yang dikandung se-belumnya oleh Maryam yang perawan.

24

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM24

Page 25: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Terus-menerus kabar gembira memberitakanbahwa insan pilihan telah dilahirkan dan benarlahkegembiraan itu. Demikianlah, para imam yangmemiliki riwayat dan pemikiran, memandang baikuntuk berdiri ketika menyebutkan kelahirannya yangmulia. Maka kebaikanlah yang didapatkan orangyang penghormatannya terhadap Nabi SAW sampaike puncak harapan dan tujuan.

***Beliau lahir dengan meletakkan kedua tangan-

nya di atas tanah dengan mengangkat kepalanya kelangit yang tinggi. Dengan mengangkatnya itu beliaumengisyaratkan kepemimpinannya (atas makhluk)dan ketinggian (akhlaq)-nya. Beliau juga meng-isyaratkan ketinggian derajatnya atas seluruhmanusia. Dan sesungguhnya beliau adalah orangyang dicintai dan baik naluri dan perangainya.

Ibunya memanggil Abdul Muththalib yang ketikaitu sedang thawaf pada bangunan itu (Ka‘bah). Laluia datang segera dan memandangnya, dan iamemperoleh kegembiraan yang dicita-citakannya.Abdul Muththalib lalu memasukkannya ke Ka‘bahyang cemerlang dan mulai berdoa dengan niat yangtulus (ikhlas). Ia bersyukur kepada Allah Ta‘ala atasapa yang telah dianugerahkan dan diberikan ke-padanya.

Beliau dilahirkan dalam keadaan bersih, telahdikhitan, dan dipotong pusatnya dengan tangan(kekuasaan) Tuhannya. Harum, berminyak rambut,dan sepasang matanya telah bercelak dengan celakdari Tuhan. Dan ada pendapat yang mengatakan,kakeknya mengkhitankannya setelah tujuh malam.Ia selenggarakan walimah, memberi makan orang,dan memberi nama kepadanya Muhammad dan iamuliakan kedudukannya.

***

25

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM25

Page 26: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Ketika beliau lahir, tampaklah beberapa hal yangluar biasa dan hal-hal ghaib yang asing sebagaiirhash (hal-hal luar biasa yang Allah berikan kepadaseorang nabi dan rasul sebelum diangkat) bagi ke-nabiannya dan pemberitahuan bahwa beliau adalahorang yang dipilih oleh Allah Ta‘ala. Langit ditambahpenjagaannya dan ditolak darinya (dari langit) parajin dan setan. Bintang-bintang yang bersinar itu me-rajam setiap setan yang naik. Bintang-bintang yangcemerlang menunduk kepada beliau.

Lembah dan bukit di Makkah tersinari dengancahayanya. Bersama beliau keluarlah cahaya yangmenerangi istana-istana kaisar di Syam (Syiria).Maka orang yang rumah dan tempat tinggalnya diMakkah melihatnya. Dan menjadi retak istana kaisardi Madain yang bangunannya ditinggikan dan di-bangun oleh Anusyarwan. Empat belas menarayang tinggi roboh.

Kerajaan Kisra binasa karena terkejut denganapa yang menimpanya dan sampai kepadanya.Padam pula api yang disembah di Kerajaan Persikarena munculnya cahaya yang menerangi dan si-nar wajahnya. Dan surutlah Danau Sawah yang ter-letak di antara Hamadzan dan Qum di negeri ‘Ajam(negeri non-Arab), keringlah sumber-sumber air itupada waktu tercegahnya tetesan yang banyakmengalir. Dan meluaplah Lembah Samawah, danitu menjadi keberuntungan terhadap tanah danpadang pasir. Sebelumnya di tempat itu tidak adaair untuk orang yang haus tenggorokannya.

Kelahiran beliau adalah di tempat yang dikenaldengan Irash di Makkah. Dan negeri yang pohonnyatidak ditebang dan pohon-pohon perdunya tidak di-potong. Ada perbedaan pendapat mengenai tahunkelahirannya, bulan dan harinya. Tetapi pendapatyang kuat menyebutkan, kelahiran itu menjelang

26

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM26

Page 27: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

fajar hari Senin tanggal dua belas bulan Rabi‘ulAwwal tahun Gajah, kala itu Allah mencegah gajahuntuk sampai ke Ka‘bah dan Dia menjaganya.

***Ibunya menyusuinya beberapa hari, kemudian

beliau disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah. Ia pe-rempuan yang telah dimerdekakan oleh Abu Lahabketika ia datang kepadanya memberitahukan kabargembira kelahiran beliau. Tsuwaibah menyusui be-liau bersama dengan anak laki-lakinya, Masruh danAbu Salamah, dan ia memuliakan dan sayang ke-pada beliau. Sebelumnya ia menyusui Hamzah,yang amalnya terpuji dalam menolong agama Islam.

Beliau mengirim kepadanya (kepada Tsuwaibah,yakni setelah beliau dewasa) belanja dan pakaiandari Madinah yang layak untuknya, sampai kematiandatang kepadanya dan kubur menutupinya. Adapendapat yang mengatakan, ia tetap mengikutiagama kaumnya, orang-orang Jahiliyyah. Tapi adapula yang mengatakan, ia masuk Islam. Ibnu Mundahmenyebutkan adanya perbedaan pendapat itu.

Kemudian beliau disusui oleh Halimah As-Sa‘diyah.Dulunya setiap kaum menolak dan enggan menyusu-kan bayinya kepadanya karena miskinnya. Lalu ke-hidupannya menjadi lebih baik setelah sempit malamsebelumnya (artinya, dalam waktu sekejap setelahmenyusui beliau, keadaannya sangat berubah).

Susunya penuh dengan air susu. Bagian kananpayudaranya untuk menyusui Nabi Muhammad, dansusu yang lain untuk menyusui saudaranya (sau-dara sepersusuan). Maka Halimah menjadi kayasetelah sebelumnya kurus dan miskin. Unta dankambingnya yang kurus menjadi gemuk. Dan hi-langlah semua bencana dan musibah darinya. Ke-bahagiaan menyulam kerudung kehidupannya.

***

27

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM27

Page 28: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Beliau tumbuh dalam sehari seperti pertumbuhananak kecil dalam sebulan dengan perhatian Tuhan.Beliau telah berdiri di atas kedua telapak kakinyapada usia tiga bulan, berjalan pada usia lima bulan,dan kekuatannya telah kuat pada usia sembilanbulan, dan fasih ucapannya.

Lalu malaikat membelah dadanya yang mulia ke-tika beliau tinggal dengan Halimah. Kedua malaikat itumengeluarkan gumpalan darah dari dada itu. Kedua-nya menghilangkan bagian setan (bagian yang dapatdimasuki setan) dan keduanya mencucinya dengansalju, lalu memenuhinya dengan hikmah dan makna-makna keimanan. Kemudian keduanya menjahitnyakembali dan mengecapnya dengan cap kenabian.Setelah itu mereka menimbangnya. Ternyata beliaumengungguli seribu orang dari umatnya, umat pilihan.

Beliau tumbuh dengan sifat-sifat yang paling sem-purna sejak kanak-kanaknya. Kemudian Halimahmengembalikannya kepada ibunya meskipun me-rasa berat dengan pengembalian itu. Itu ia lakukankarena takut beliau mengalami malapetaka yang di-khawatirkannya.

Halimah datang kepada beliau pada hari-harisetelah beliau menikah dengan Khadijah, seorangnyonya yang baik (budi dan rupanya). Lalu ia mene-rima pemberian yang banyak dari beliau. Halimahjuga datang kepada beliau pada Perang Hunain,lalu beliau bangun menemuinya, dan ia pun mem-peroleh pemberian yang banyak. Beliau bentangkankebajikan dan kedermawanan untuknya dari se-lendangnya yang mulia.

Menurut pendapat yang shahih, Halimah telahmasuk Islam bersama suaminya dan anak-cucunya.Dan sekelompok perawi terpercaya memasukkankeduanya ke dalam golongan sahabat.

***

28

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM28

Page 29: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Ketika beliau mencapai usia empat tahun, ibunyaberangkat dengannya ke Madinah. Kemudian iakembali lalu wafat di Abwa’ atau Syi‘bul Hajun. Lalubeliau dibawa oleh pengasuhnya, Ummu Aiman Al-Habasyiah, yang nantinya beliau nikahkan denganZaid bin Haritsah, maula (bekas budak) beliau.

Ummu Aiman memasukkan beliau ke tempatkakeknya, Abdul Muthalib. Maka Abdul Muthalibmemeluknya dan ia sangat sayang kepadanya. Laluia berkata, “Sesungguhnya anakku (cucuku) ini mem-punyai kedudukan yang sangat tinggi, maka ber-untunglah orang yang menghormati dan memulia-kannya.”

Beliau, yang enggan mengadu, tidak pernahmengadu lapar dan haus di waktu kanak-kanak.Sering kali beliau pergi di waktu pagi lalu beliauminum (sebagai pengganti makan) air zamzam,sehingga membuatnya kenyang dan segar.

Ketika kematian menjemput kakeknya, AbdulMuthalib, pamannya, saudara kandung ayahnya,Abu Thalib, menanggungnya, dengan memelihara-nya. Ia melaksanakan penanggungan itu dengankemauan keras dan penuh semangat. Abu Thalibmendahulukan beliau dibandingkan dirinya dananak-anaknya, dan ia juga mendidiknya.

Saat beliau mencapai umur dua belas tahun,pamannya membawanya pergi ke negeri Syam.Pendeta Buhaira mengenalnya karena sifat kenabi-an yang ada pada diri beliau. Dan ia berkata, “Akuyakin, beliau adalah pemimpin seluruh alam, utusanAllah, dan nabi-Nya. Pohon dan batu sujud kepada-nya, padahal keduanya tidak sujud kecuali kepadanabi yang selalu kembali kepada Allah. Sesungguh-nya kami mendapati sifatnya di dalam kitab samawiyang terdahulu.” Di antara kedua bahunya terdapatcap kenabian yang telah diratai oleh cahaya.

29

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM29

Page 30: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Pendeta itu menyuruh pamannya untuk mengem-balikannya ke Makkah, karena mengkhawatirkanbeliau dari perlakuan para pemeluk agama Yahudi.Maka Abu Thalib membawa pulang beliau dari Syamyang suci tidak melalui Bashrah.

***Ketika mencapai usia dua puluh lima tahun, be-

liau berpergian ke Bashrah untuk memperdagang-kan barang-barang Khadijah, seorang wanita yangtertutup (karena selalu di rumah). Beliau ditemanibudak laki-laki Khadijah, Maisarah, untuk membantubeliau.

Dalam perjalanan, beliau singgah di bawah po-hon di depan biara Nastura, seorang pendeta Nas-rani. Pendeta itu mengenalnya karena bayanganpohon condong kepadanya dan melindunginya.Sang pendeta berkata, “Tidaklah singgah di pohonini kecuali seorang nabi yang mempunyai sifat yangbersih dan seorang rasul (utusan) yang telah di-khususkan dan diberi keutamaan oleh Allah Ta`ala.”

Kemudian pendeta itu berkata kepada Maisarah,“Apakah pada kedua matanya terdapat tandakemerah-merahan yang menunjukkan tanda yangtersembunyi (samar)?”

Maisarah menjawab, “Ya.”Maka benarlah apa yang diduga dan dimaksud-

kan oleh pendeta itu tentang beliau.Pendeta itu lalu berkata kepada Maisarah, “Ja-

nganlah kamu berpisah darinya, dan bersamanyalahkamu dengan niat yang benar dan maksud yangbaik, karena ia termasuk orang yang dimuliakan dandipilih oleh Allah Ta`ala dengan kenabian!”

Kemudian beliau pun kembali ke Makkah.Khadijah, yang sedang bersama perempuan-

perempuan lain di dalam kamar, melihatnya datang.Dua malaikat telah menaungi kepalanya yang mulia

30

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM30

Page 31: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

dari teriknya matahari. Maisarah memberitahukankepada Khadijah bahwasanya ia pun melihat hal itudalam seluruh perjalanannya. Ia juga memberitahu-kan apa yang dikatakan oleh pendeta itu dan pesanyang disampaikannya. Allah melipatgandakan ke-untungan dalam perdagangan itu dan mengem-bangkannya.

Jelaslah bagi Khadijah mengenai apa yang telahdilihat dan didengarnya bahwa beliau adalah utus-an Allah Ta‘ala kepada manusia, yang telah ditentu-kan oleh Allah Ta‘ala dekat kepada-Nya dan dipilih-Nya. Maka Khadijah meminangnya untuk dirinyaagar ia dapat menghirup harum-haruman yang me-nyegarkan dari keimanan kepadanya.

Lalu beliau memberitahukan kepada paman-pamannya mengenai apa yang disampaikan olehwanita yang baik dan taqwa itu. Mereka senangkepada Khadijah karena keutamaan, agama, kecan-tikan, harta benda, kebangsawanan, dan asal ke-turunannya. Masing-masing orang dari kaum itumenginginkannya. Abu Thalib meminang dan me-mujinya setelah memuji Allah dengan pujian yangtinggi. Dan ia mengatakan, “Dia (Muhammad), demiAllah, mempunyai berita yang besar yang perjalan-annya itu terpuji.”

Lalu ayah Khadijah mengawinkan dengan beliau.Tapi ada yang mengatakan pamannya, ada pulayang mengatakan saudaranya. Kebahagiaannyayang azali telah ditentukan. Dan ia melahirkan semuaputra-putri Nabi SAW, kecuali putra beliau yangbeliau namakan Ibrahim.

***Ketika beliau mencapai umur tiga puluh lima

tahun, suku Quraisy membangun kembali Ka‘bahkarena keretakan dindingnya disebabkan oleh ban-jir Makkah.

31

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM31

Page 32: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Mereka bersengketa mengenai pengangkatanHajar Aswad. Masing-masing berharap mengang-katnya. Besarlah pembicaraan dan omongan me-reka, dan mereka saling bersumpah untuk berpe-rang karena kuatnya kefanatikan itu.

Kemudian mereka saling mengajak untuk insafdan menyerahkan urusan mereka kepada orangyang mempunyai pendapat yang benar dan halus.Mereka memutuskan, hal itu diserahkan kepadaorang yang pertama masuk dari pintu Sadanah Syai-biyah. Ternyata Nabi SAW yang pertama kali masuk.Maka mereka mengatakan, “Ini orang yang terper-caya. Kami semua menerima dan meridhainya.”

Maka mereka memberitakan bahwa mereka ridhakepadanya untuk menjadi pengambil keputusan da-lam hal yang mendesak ini.

Lalu beliau meletakkan Hajar Aswad itu di se-lembar kain, kemudian beliau memerintahkan se-mua kabilah untuk mengangkatnya. Lalu merekamengangkat ke tempatnya pada sendi bangunanitu. Beliau meletakkannya dengan tangannya yangmulia di tempatnya.

***Ketika genap empat puluh tahun usia beliau,

menurut pendapat yang paling diterima oleh orang-orang yang memiliki ilmu, Allah Ta‘ala mengutusnyasebagai pembawa kabar gembira dan pemberiperingatan kapada seluruh alam. Lalu beliau merataimereka dengan rahmat.

Itu dimulai dengan mimpi yang baik dan jelassampai sempurna enam bulan. Beliau hanya melihatada seperti sinar subuh datang memancarkan sinar-nya. Dimulainya impian itu sebagai latihan bagi ke-kuatan manusia agar tidak terkejut dengan kehadir-an malaikat yang mengabarkan kenabiannya se-hingga beliau tidak kuat.

32

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM32

Page 33: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Beliau disenangkan untuk bersunyi diri. Beliauberibadah di Gua Hira selama beberapa malam,sampai datang kebenaran yang jelas dan sempurnakepadanya. Itu terjadi pada hari Senin tanggal tujuhbelas, bulan yang mengandung Lailatul Qadr (bulanRamadhan). Terdapat perbedaan pendapat menge-nai itu. Yaitu dua puluh tujuh, dua puluh empat, ataudua puluh delapan, bulan kelahirannya, yang pada-nya muncul wajah yang bagaikan bulan purnama(bulan Rabi‘ul Awwal).

Kemudian malaikat berkata kepadanya, “Bacalah!”Beliau mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.”Maka malaikat mendekapnya kuat-kuat dan

berkata lagi kepadanya, “Bacalah!”Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat mem-

baca.”Malaikat mendekapnya untuk kedua kalinya se-

hingga beliau kepayahan, dan berkata lagi kepada-nya, “Bacalah!”

Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat mem-baca.”

Maka malaikat mendekapnya ketiga kalinya agarbeliau menghadap kepada apa yang akan disam-paikan kepadanya dengan tekad bulat. Beliau meng-hadap dan menerima dengan sungguh-sungguh.

Kemudian wahyu terputus selama tiga tahun atautiga puluh bulan, agar beliau rindu kepada embusan-embusan yang harum. Lalu diturunkan kepada be-liau surah Al-Muddatstsir. Kemudian Jibril datangkepadanya dan memanggilnya.

Bagi kenabiannya, didahulukannya ucapan Iqra’bismi rabbika (Bacalah dengan nama Tuhanmu)merupakan bukti bahwa surah itu adalah yang ter-dahulu dan kedahuluan atas risalahnya dengankabar gembira bagi orang yang diserunya.

***

33

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM33

Page 34: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Orang yang pertama beriman kepadanya darikalangan laki-laki dewasa adalah Abu Bakar, temandi dalam gua dan orang yang membenarkannya.Dari kalangan remaja adalah Ali. Dari kalanganwanita adalah Khadijah, yang telah diteguhkan dandijaga hatinya oleh Allah. Dari kalangan bekas budakadalah Zaid bin Haritsah. Dan dari kalangan hambasahaya adalah Bilal, yang disiksa Umayah karenaia beriman kepada Allah. Dan tuannya yang ke-mudian, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, memberinyakenikmatan berupa kebebasan.

Kemudian masuk Islam pulalah Utsman, Sa‘d, Sa‘id,Thalhah, Ibnu Auf (Abdurrahman), dan putra bibinya,Shafiyah. Dan orang lain yang diberi minum oleh Ash-Shiddiq yang bagaikan jernihnya khamr pembenaran.

Ibadah beliau dan para sahabatnya terus ber-langsung tersembunyi. Sampai diturunkan kepadabeliau Fashda‘ bima tu’mar (Maka sampaikanlaholehmu secara terang-terangan apa yang diperin-tahkan kepadamu). Oleh karena itu, beliau terang-terangan menyeru makhluk kepada Allah. Dan kaum-nya tidak menjauhinya sehingga beliau mencelaberhala mereka dan beliau memerintahkan untukmenolak selain Tuhan, Yang Maha Esa.

Maka mereka berani memusuhi dan menyakitibeliau. Beratlah cobaan atas muslimin, sehinggamereka pada tahun kelima (dari kenabian) hijrah keNajasyiyah (Ethiopia). Namun pamannya, Abu Thalib,sangat menyayanginya. Maka masing-masing orangdari kaum itu takut dan menjaganya.

Diwajibkan atasnya melakukan ibadah disebagian waktu malam. Kemudian dinasakh dengan

34

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM34

Page 35: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

firman-Nya (yang artinya), “Maka bacalah apa yangmudah (bagimu) dari Al-Quran dan dirikanlah shalat.”Dan difardhukan atasnya dua rakaat di pagi hari dandua rakaat di sore hari. Kemudian dinasakh dengandiwajibkannya shalat lima waktu pada malam Isra-nya.

Abu Thalib meninggal dunia pada pertengahanbulan Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian.Karena kematiannya itu, makin besarlah musibahitu baginya. Tiga hari kemudian Khadijah menyusul-nya, maka sangat kuatlah cobaan atas kaum mus-limin, seperti kencangnya ikat pinggang. Suku Qu-raisy menimpakan kepada beliau setiap hal yangmenyakitkan.

Lalu beliau pergi ke Thaif, mengajak Tsaqif (BaniTsaqif), namun mereka tidak memenuhinya denganbaik. Mereka memanas-manasi orang-orang bodohdan hamba sahaya sehingga mereka memakinyadengan kata-kata kotor. Juga melemparinya denganbatu, sehingga darah menetes hingga melumurikedua sandalnya.

Kemudian beliau kembali ke Makkah dengansedih, lalu malaikat penjaga gunung meminta ke-padanya untuk mengizinkannya menghancurkanpenghuninya yang fanatik.

Namun beliau bersabda, “Sesungguhnya akuberharap agar Allah mengeluarkan dari tulang pung-gung mereka orang-orang yang mengurusi agama-Nya.”

***Kemudian beliau dijalankan di malam hari de-

ngan ruh dan tubuhnya dalam keadaan jaga dari

35

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM35

Page 36: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan serambinyayang suci. Dan beliau dimi‘rajkan (dinaikkan) ke la-ngit. Lalu beliau melihat Adam di langit pertama, yangtelah diagungkan dan ditinggikan oleh kebesaran-nya.

Di langit yang kedua beliau melihat Isa bin Mar-yam, gadis yang bakti dan bersih, dan putra bibinya(dari ibu), Yahya, yang telah diberi hikmah ketikamasih kanak-kanak. Di langit yang ketiga beliau me-lihat Yusuf dengan romannya yang tampan. Di langityang keempat beliau bertemu Idris, yang keduduk-annya diangkat dan ditinggikan oleh Allah.

Di langit yang kelima beliau bertemu Harun, yangdicintai di kalangan umat Bani Israil. Di langit keenambeliau melihat Musa, yang telah diajak berbicara olehAllah Ta‘ala dan ia bermunajat kepada-Nya. Dan dilangit yang ketujuh beliau melihat Ibrahim, yang telahdatang kepada Tuhannya dengan hati yang bersihdan maksud yang baik. Dan Tuhan telah memeliharadan menyelamatkannya dari api Namrudz.

Kemudian beliau dinaikkan, diangkat ke SidratulMuntaha sampai beliau mendengar deritan qalam(pena) mengenai urusan-urusan yang ditetapkan.Sampai ke maqam keterbukaan tirai dan beliaudidekatkan oleh Allah pada-Nya. Dan Dia hilangkanbaginya tirai cahaya-cahaya keagungan. Allah per-lihatkan kepadanya dengan kedua mata kepalanyaapa yang Dia perlihatkan dari hadirat ketuhanan. DanDia hamparkan baginya hamparan pengambilandalil.

Allah memfardhukan atasnya dan atas umatnyalima puluh kali shalat. Kemudian awan anugerah itu

36

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM36

Page 37: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

muncul sehingga dikembalikan kepada shalat limawaktu. Lima waktu itu mendapat pahala lima puluhkali shalat sebagaimana Dia kehendaki dan tetapkanpada azali.

Kemudian beliau kembali malam itu juga, laluAsh-Shiddiq membenarkan Isra-nya itu. Begitu jugasetiap yang mempunyai akal dan pemikiran. Tetapisuku Quraisy mendustakannya dan menjadi mur-tadlah orang yang disesatkan oleh setan dan di-gelincirkannya.

***Kemudian pada musim haji beliau sampaikan

kepada kabilah-kabilah bahwa beliau adalah rasul-ullah, utusan Allah. Lalu berimanlah enam orang darigolongan Anshar yang Allah khususkan merekadengan keridhaan-Nya.

Pada tahun berikutnya, dua belas orang laki-lakidi antara mereka berhaji dan berbai‘at dengan bai‘atyang sebenarnya. Kemudian mereka pulang. MakaIslam muncul di Madinah, yang menjadi tempat ber-lindung dan tempat menetapnya.

Pada tahun ketiga, datanglah tujuh puluh tigaatau tujuh puluh lima pria dan dua orang wanita dariKabilah Aus dan Khazraj. Lalu mereka berbai‘at ke-padanya dan beliau mengangkat dua belas orangsebagai kepala. Maka orang yang beragama Islamdari Makkah hijrah kepada mereka. Mereka mening-galkan tanah air karena menginginkan apa yangdijanjikan bagi orang yang meninggalkan kekafirandan menjauhinya.

Suku Quraisy takut beliau segera menyusul sa-habat-sahabatnya. Maka mereka berunding untuk

37

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM37

Page 38: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

membunuhnya, namun Allah memelihara dan me-nyelamatkannya dari tipu daya mereka.

Lalu beliau diizinkan untuk berhijrah. Orang-orang musyrik mengintainya agar mereka dapat me-nempatkan beliau ke lahan kematian menurut ang-gapan mereka. Lalu beliau keluar dan menaburkandebu di atas kepala mereka.

Beliau menuju ke Gua Tsaur dan Abu Bakar Ash-Shiddiq beruntung dapat menyertai beliau. Merekaberdua tinggal di dalamnya selama tiga hari, danburung-burung merpati dan laba-laba menjaganya.

Kemudian keduanya keluar pada malam Senin.Beliau naik sebaik-baiknya kendaraan (unta).

Suraqah mengejarnya, lalu beliau berdoa danmemohon kepada Allah. Maka kaki-kaki binatangyang dinaiki Suraqah itu masuk ke dalam tanah yangkeras dan kuat. Dan Suraqah memohon ampunkepada beliau, maka beliau pun mengampuni.

***Di Qudaid, beliau melewati tempat tinggal Ummu

Ma‘bad, seorang wanita Khuza‘ah. Beliau ingin membelidaging atau susu darinya, namun tidak ada lagi.

Lalu beliau melihat kambing di rumahnya telahditinggalkan dari penggembalaan karena telahpayah. Beliau meminta izin kepadanya untuk me-merah kambing itu.

Wanita itu mengizinkan dan berkata, “Seandai-nya pada kambing itu ada susunya, niscaya kamimendapatkannya.”

Kemudian beliau mengusap susu kambing itudan berdoa kepada Allah, Tuhannya. Maka kambingitu mengalirkan susu, lalu beliau memerah dan mem-

38

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM38

Page 39: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

beri minum serta menyegarkan setiap orang darikaum itu. Lalu beliau memerah, memenuhi bejana,dan meninggalkannya pada wanita itu.

Tak lama kemudian datanglah Abu Ma‘bad, sangsuami, dan ia melihat susu itu. Hal itu benar-benarmembuatnya sangat heran. Ia bertanya, “Dari mana-kah susumu ini? Padahal, tidak ada kambing perahdi rumah ini yang dapat meneteskan air susu?”

Wanita itu menjawab, “Seorang laki-laki penuhberkah, demikian dan demikian tubuhnya, melewatitempat tinggal kita.”

Ia berkata, “Ini adalah orang Quraisy.” Dan ia ber-sumpah dengan sebenarnya bahwa, seandainya iamelihatnya, niscaya ia akan beriman, mengikuti, danmendekatinya.

Beliau tiba di Madinah pada hari Senin tanggal12 bulan Rabi‘ul Awwal, dan bersinarlah penjuru-penjuru kota ini yang suci. Orang-orang Ansharmenjemput beliau, lalu beliau singgah di Quba’ danmembangun masjidnya atas dasar ketaqwaan.

***Beliau adalah manusia yang paling sempurna ben-

tuk tubuhnya, perangainya, memiliki tubuh dan sifat-sifatyang luhur. Ukuran tubuhnya sedang, putih kemerah-merahan warna kulitnya, lebar matanya, bercelak, tebalbibirnya, kedua alisnya tipis dan panjang. Gigi serinyarenggang, mulutnya lebar dan bagus. Dahinya lebardan berdahi bulan muda. Datar pipinya, hidungnya tam-pak sedikit tinggi dan mancung. Berdada bidang, telapaktangannya lebar, tulang persendiannya besar, dagingtumitnya sedikit, jenggotnya tebal, kepalanya besar,rambutnya sampai ke daun telinga.

39

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM39

Page 40: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

Di antara bahunya terdapat cap kenabian yangtelah diratai oleh cahaya. Peluhnya jernih bagaikanmutiara, dan baunya lebih semerbak daripada ha-rumnya katsuri.

Cara jalan beliau tenang, seolah-olah beliau turundari tempat yang tinggi. Bila beliau menjabat tanganorang dengan tangannya yang mulia, orang itu men-dapati bau semerbak darinya sepanjang hari.

Bila beliau meletakkan tangannya di atas kepalaanak-anak, diketahuilah sentuhannya pada anak itudi tengah anak-anak lainnya (Bila anak yang telahdisentuh kepalanya itu kembali bermain dengankawan-kawannya, dapat diketahui mana anak yangbaru diusap kepalanya karena harumnya).

Wajah beliau yang mulia cemerlang seperticemerlangnya bulan di malam purnama. Orang yangmenyifatinya berkata, “Aku tidak melihat sebelum dansesudahnya orang yang seperti dia. Dan tidak adapula manusia yang melihat sepertinya.”

***Beliau seorang yang sangat pemalu dan rendah

hati. Beliau mengesol sendiri sandalnya, menambalpakaiannya, dan memerah kambingnya. Beliaumelayani keluarganya dengan perilaku yang baik.

Beliau mencintai orang-orang fakir miskin danduduk bersama mereka, menjenguk orang-orang sakitdi antara mereka, mengiringi jenazah mereka, tidakmenghina orang fakir dan tidak membiarkannya fakir.

Beliau menerima alasan, dan tidak menghadapiseseorang dengan sesuatu yang tidak disukai.

Beliau berjalan dengan janda-janda dan hambasahaya. Beliau tidak takut kepada raja-raja, dan

40

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM40

Page 41: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

beliau marah karena Allah Ta‘ala dan ridha karenakeridhaan-Nya.

Beliau berjalan di belakang para sahabatnya danbersabda, “Kosongkanlah belakangku untuk Malai-kat Ruhaniyah!” Beliau mengendarai unta, kuda,baghal (peranakan kuda dan keledai), dan keledaiyang dihadiahkan oleh sebagian raja kepadanya.

Beliau ikatkan batu di perutnya karena lapar,padahal beliau telah diberi kunci-kunci perbendaha-raan bumi. Gunung-gunung merayunya untuk men-jadi emas baginya, namun beliau menolaknya. Beliaumenyedikitkan hal-hal yang berkaitan dengan dunia.

Beliau memulai salam kepada orang yang ber-temu dengannya.

Beliau panjangkan shalat dan beliau pendekkankhutbah Jum’at. Beliau simpati kepada orang-orangmulia, beliau hormati orang-orang utama. Beliau ber-gurau tetapi tidak mengatakan kecuali yang benaryang disukai oleh Allah Ta‘ala.

Di sini kami hentikan perkataan-perkataan baikyang berisi penjelasan-penjelasan. Dan sampailahpenghabisan seluruh bacaan dalam menjelaskanperihal Nabi Muhammad dengan terang.

***Ya Allah, wahai Dzat yang kedua tangan-Nya

terbuka dengan pemberian, wahai Dzat yang apabiladiangkat telapak-telapak tangan hamba kepada-Nya,Dia mencukupinya, wahai Dzat yang mahasuci dalamdzat dan sifat-Nya, Yang Maha Esa dari adanya sesuatuyang menyamai dan menyerupai-Nya, wahai Dzat yangtersendiri (satu-satunya) dengan kekekalan, keter-dahuluan (dan tanpa permulaan), dan azali, wahai Dzat

41

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM41

Page 42: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

yang selain-Nya tidak diharapkan, dan selain-Nya tidakdimintai pertolongan, wahai Dzat yang manusiabersandar kepada kekuasaan-Nya yang terus-menerus, dan Dia memberikan petunjuk dengankemurahan-Nya kepada orang yang memohonpetunjuk-Nya... kami mohon kepada-Mu, ya Allah,dengan cahaya-cahaya-Mu yang suci dari segalakekurangan, yang menghilangkan gelap gulitanya ke-raguan, dan kami bertawasul kepada-Mu dengankemuliaan diri Nabi Muhammad, nabi yang terakhirdalam bentuknya dan yang paling awal dalam hakikat-nya, juga dengan para keluarganya, bintang-bintangkeamanan dan perahu keselamatan, serta para saha-batnya yang mempunyai petunjuk dan keutamaan,yang menyerahkan jiwa mereka kepada Allah karenamencari anugerah dari-Nya, juga para pembawa sya-riat beliau yang memiliki riwayat-riwayat dan kekhu-susan, yang merasa senang dengan nikmat dan ka-runia dari Allah... agar Engkau memberi petunjukkepada kami supaya dapat ikhlas dalam perkataandan perbuatan, dan Engkau luluskan apa yang dicaridan dicita-citakan setiap orang yang hadir, dan Engkauselamatkan kami dari tawanan nafsu dan penyakit-penyakit hati, dan Engkau wujudkan harapan-harapanyang kami prasangkakan terhadap-Mu, dan Engkaupelihara kami dari segala kegelapan hati dan cobaan.

Janganlah Engkau jadikan kami termasuk go-longan orang yang ditunggangi hawa nafsu. Dankami mohon agar Engkau dekatkan kepada kami,buah yang mudah diambilnya dan sudah matangkarena keyakinan yang baik, dan agar Engkauhapuskan dari kami setiap dosa yang kami perbuat,

42

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM42

Page 43: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

dan agar Engkau tutup masing-masing dari kamiakan cacatnya, kelalaiannya, dan kebingungannya,dan agar Engkau mudahkan bagi kami baiknya amalyang bagian-bagian puncaknya itu sulit, dan agarEngkau ratakan kepada kami perbendaharaankarunia-Mu yang mulia, dengan rahmat dan ampun-an-Mu, dan agar Engkau kekalkan kekayaan kamidengan tidak membutuhkan selain Engkau.

Ya Allah, amankanlah kami dari hal-hal yangmenakutkan, perbaikilah para pemimpin dan rakyat.Besarkanlah pahala bagi orang yang melakukankebaikan pada hari ini.

Ya Allah, jadikanlah negeri ini dan seluruh negeriIslam aman dan makmur. Siramilah kami denganhujan yang aliran hujan itu merata kepada tanahdatar dan bukitnya.

Ampunilah penggubah burdah yang baik danberkenaan dengan kelahiran Nabi ini, SayyidinaJa‘far, yang nasabnya sampai kepada Al-Barzanji.Dan wujudkanlah baginya kebahagiaan, harapan,dan cita-cita dekat dengan-Mu. Dan jadikanlah tem-pat peristirahatan dan tempat tinggalnya bersamaorang-orang yang didekatkan kepada-Mu. Tutuplahcacatnya, kelemahannya, keterbatasannya, dankebingungannya. Dan ampunilah pula penulisnya,pembacanya, dan orang yang mendengarkannya.

Berilah rahmat dan kesejahteraan atas orangyang pertama menerima tajalli dari hakikat kese-luruhan, yaitu Nabi Muhammad. Juga atas keluarga-nya, sahabatnya, serta orang yang menolong danmemuliakannya selama telinga dihiasi dengananting-anting permata karena mendengarkan untai-

43

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM43

Page 44: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

an kata tentang sifat-sifat beliau. Dan hiasilah paratokoh majelis atas yang lainnya dengan sifat-sifat-nya. Rahmat dan kesejahteraan yang paling sem-purna semoga senantiasa tercurah atas junjungankami, Nabi Muhammad, penutup para nabi, sertakeluarga dan sahabatnya semua.

Mahasuci Tuhanmu, wahai Nabi, Yang memilikikemuliaan dari sesuatu yang mereka (orang-orangkafir) sifatkan. Semoga kesejahteraan juga senan-tiasa terlimpah atas para rasul. Segala puji itu milikAllah, Tuhan sekalian alam.

44

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM44

Page 45: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

36

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM45

Page 46: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

35

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM46

Page 47: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

34

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM47

Page 48: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

33

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM48

Page 49: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

32

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM49

Page 50: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

31

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM50

Page 51: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

30

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM51

Page 52: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

29

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM52

Page 53: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

28

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM53

Page 54: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

27

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM54

Page 55: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

26

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM55

Page 56: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

25

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM56

Page 57: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

24

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM57

Page 58: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

23

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:52 PM58

Page 59: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

22

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM59

Page 60: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

21

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM60

Page 61: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

20

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM61

Page 62: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

19

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM62

Page 63: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

18

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM63

Page 64: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

17

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM64

Page 65: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

16

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM65

Page 66: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

15

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM66

Page 67: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

14

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM67

Page 68: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

13

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM68

Page 69: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

12

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM69

Page 70: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

11

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM70

Page 71: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

10

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM71

Page 72: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

9

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM72

Page 73: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

8

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM73

Page 74: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

7

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM74

Page 75: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

6

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM75

Page 76: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

5

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM76

Page 77: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

4

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM77

Page 78: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

3

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM78

Page 79: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

2

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM79

Page 80: Terjemah-maulid Al Barzanji 2

1

bonus doa_06_rev.p65 2/27/2008, 3:53 PM80