TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf ·...

62
i KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV SKRIPSI Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh DEFFI SINTYA SARI NIM 1401412076 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf ·...

Page 1: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

i

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW)

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

SKRIPSI Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

DEFFI SINTYA SARI

NIM 1401412076

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Page 2: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Deffi Sintiya Sari

NIM : 1401412076

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Keefektifan Model Think Talk

Write terhadap Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa

Kelas IV SD Gugus Ki Hajar Dewantoro” adalah hasil karya sendiri,

bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan.

Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 25 Juli 2016

Peneliti,

Deffi Sintiya Sari

NIM 1401412076

ii

Page 3: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Keefektifan Model Think Talk Write terhadap Keterampilan

Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas IV SD Gugus Ki Hajar

Dewantoro” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang pada,

hari : Senin

tanggal : 25 Juli 2016

Semarang, 25 Juli 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Umar Samadhy, M.Pd. Nugraheti Sismulyasih Sb., S.Pd., M.Pd.

NIP195604031982031003 NIP 198505292009122005

iii

Page 4: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang pada:

hari : Kamis

tanggal : 11 Agustus 2016

Panitia Ujian Skripsi,

Ketua, Sekretaris,

Prof Dr. Fakhruddin, M. Pd. Drs. Isa Ansori, M.Pd.

NIP 195604271986031001 NIP 196008201987031003

Penguji Utama,

Drs. Sukarir Nuryanto, M.Pd.

NIP 196008061987031001

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Umar Samadhy, M.Pd. Nugraheti Sismulyasih SB, S. Pd., M. Pd.

NIP 195604031982031003 NIP 198505292009122005

iv

Page 5: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan

baik” (HR. Thabrani)

“Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat

pembacamu bergerak kearah yang lebih baik, tanpa kau gurui” (Helvy Tiana

Rosa)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Ibuku (Ibu Sumarsih) dan Bapakku (Bapak Djamasri) yang senantiasa

memberi doa dan dukungan dalam setiap langkahku

Terimakasih untuk doa restu, ,kasih sayang, motivasi,dan inspirasi

untuk terus bersemangat.

v

Page 6: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya karena peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul

“Keefektifan Model Think Talk Write terhadap Keterampilan Menulis Karangan

Eksposisi pada Siswa Kelas IV SD Gugus Ki Hajar Dewantoro”. Skripsi ini

merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan S-1 Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, oleh

karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada.

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melanjutkan studi.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan dorongan dan memberikan izin kepada peneliti untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah memberikan bantuan pelayanan khususnya dalam memperlancar

penyelesaian skripsi ini..

4. Drs. Umar Samadhy, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

5. Nugraheti Sismulyasih Sb., S.Pd., M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

6. Sukarir Nuryanto, M.Pd, Dosen penguji skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan nasehat sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan

lancar.

7. Maryadi, S.Pd., M.Or., Kepala SD 2 Hadipolo. Asmak, S.Ag., S.Pd., Kepala

SD 6 Hadipolo dan Sri Hastutik, S.Pd., Kepala SD 3 Hadipolo yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian.

vi

Page 7: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

8. Sri Sumarmi, S.Pd., Guru kelas IV SD 02 Hadipolo. Mu’allifah, S.Pd.SD.,

Guru kelas IV SD 03 Hadipolo yang telah membantu peneliti dalam

pelaksanaan penelitian.

9. Kakak dan adik-adik yang selalu memberikan doa, restu, dukungan, dan

semangat dalam menyelesaikan studi di PGSD.

10. Teman-teman dan mahasiswa PGSD UNNES angkatan 2012 yang telah

membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian dan selalu memberi

dukungan serta semangat.

Semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi

bagi semua pihak.

Semarang, 25 Juli 2016

Peneliti

vii

Page 8: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

ABSTRAK

Sari, Deffi Sintiya. 2016. Keefektifan Model Think Talk Write terhadap

Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas IV SD Gugus Ki

Hajar Dewantoro. Skripsi.Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu

Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Umar Samadhy,

M.Pd. II: Nugraheti Sismulyasih Sb., S.Pd., M.Pd.

Pada hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD gugus Ki Hajar

Dewantoro pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 nilai bahasa Indonesia masih

rendah, sebagian siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),

keterampilan menulis paling rendah apabila dibandingkan dengan keterampilan

berbahasa lainnya. Siswa mengalami kendala pada saat menulis, terutama menulis

karangan eksposisi khususnya pada kelas IV SD, siswa kesulitan dalam

menyampakan informasi ke dalam bentuk tulisan dan kurang bisa me-

ngembangkan gagasan yang dimilikinya, dalam menyusun karangan siswa kurang

memperhatikan pengunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma dan lain-

lain). Apakah model TTW dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan

eksposisi pada siswa kelas IV SD gugus Ki Hajar Dewantoro? Tujuan penelitian

ini untuk mengetahui penggunaan model TTW dalam meningkatkan keterampilan

menulis karangan eksposisi pada siswa kelas IV SD Gugus Ki Hajar Dewantoro.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD gugus Ki

Hajar Dewantoro tahun ajaran 2015/2016. Prosedur pengambilan sampel

penelitian ini dengan teknik nonprobability sampling yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Dipilih sampel yaitu SD 2 Hadipolo

sebagai kelas eksperimen, SD 6 Hadipolo sebagai kelas kontrol. Selain itu,

peneliti menentukan kelas uji coba pada siswa kelas IV SD 3 Hadipolo. Penelitian

ini menggunakan desain quasi experimental dengan bentuk nonequivalent control group design. Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji validitas berupa

validitas isi dari tim ahli sebagai validator soal dan uji reliabilitas melalui

reliabilitas inter-rater (interrater reliability).Dari hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan, dapat

disimpulkan sebagai berikut: Harga t-hitung positif menunjukkan bahwa rata-rata

kelas eksperimen 77,38 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas kontrol

70,20. Peningkatan keterampilan menulis karangan eksposisi pada kelas

eksperimen terlihat pada penghitungan rata-rata gain ternormalisasi. Hasil

penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, maka terdapat beberapa saran dari

penulis yaitu sebagai berikut; Guru hendaknya selalu berusaha melakukan inovasi

dalam menggunakan model pembelajaran. Dengan demikian, siswa tidak merasa

bosan dan lebih semangat mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran TTW sebaiknya digunakan sebagai salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menulis. Sebelum menggunakan

model pembelajaran TTW, hendaknya guru merencanakan pembelajaran yang

akan dilaksanakan dengan baik, sehingga pelaksanaannya dapat berlangsung

sesuai harapan.

Kata kunci : TTW, keterampilan menulis, karangan eksposisi

viii

Page 9: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN KELULUSAN ............................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah ..................................................... 7

1.2.1 Pembatasan Masalah ....... .................................................................... 7

1.2.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

1.4.1 Manfaat Teoretis ................................................................................. 8

1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................... 8

1.4.2.1Bagi Siswa ............................................................................................... 8

1.4.2.2Bagi Guru ................................................................................................. 9

1.4.2.1Bagi Sekolah ............................................................................................ 9

1.4.2.1Bagi Peneliti ............................................................................................. 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................10

2.1 Kajian Teoretis .....................................................................................10

ix

Page 10: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran .......................................................... 10

2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ....................................... 10

2.1.1.2 Pengertian Model TTW ........................................................................ 11

2.1.1.3 Langkah-Langkah Model TTW ............................................................ 12

2.1.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Model TTW .............................................. 13

2.1.2 Hakikat Bahasa .................................................................................... 14

2.1.3 Fungsi Bahasa ..................................................................................... 15

2.1.4 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar .............................. 16

2.1.5 Keterampilan Menulis ......................................................................... 17

2.1.5.1 PengertianMenulis .............................................................................. 17

2.1.5.2 TujuanMenulis .................................................................................... 18

2.1.5.3 TahapanMenulis .................................................................................. 21

2.1.6 Menulis Karangan Eksposisi ............................................................... 23

2.1.6.1 Jenis-jenis Karangan ........................................................................... 23

2.1.6.2 Karangan Eksposisi .............................................................................. 25

2.1.6.3 Ciri-ciri Karangan Eksposisi ............................................................... 25

2.1.6.4 Tujuan Karangan Eksposisi ................................................................. 26

2.1.6.5 Langkah-langkah Karangan Eksposisi ................................................ 27

2.1.6.6 Pola Pengembangan Eksposisi ............................................................ 28

2.2 Kajian Empiris ..................................................................................... 30

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 35

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 38

3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 38

3.2 Prosedur Penelitian............................................................................... 39

3.2.1 Tahap Persiapan ................................................................................... 39

3.2.2 Tahap Pelaksanaan .............................................................................. 39

3.2.3 Tahap Penyelesaian ............................................................................. 40

3.3 Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 40

3.3.1 Subjek Penelitian ................................................................................. 40

3.3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................. 40

3.3.3 Waktu Penelitian ................................................................................. 40

x

Page 11: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 41

3.4.1 Populasi Penelitian ............................................................................... 41

3.4.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 41

3.5 Variabel Penelitian .............................................................................. 42

3.5.1 Variabel Bebas .................................................................................... 43

3.5.2 Variabel Terikat ................................................................................... 43

3.5.3 Variabel Kontrol .................................................................................. 43

3.6 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 44

3.6.1 Dokumentasi ....................................................................................... 44

3.6.2 Tes Unjuk Kerja .................................................................................. 45

3.7 Uji Coba Instrumen ............................................................................. 45

3.8 Analisis Instrumen .............................................................................. 46

3.8.1 Validitas Instrumen ............................................................................. 46

3.8.2 Uji Reliabilitas ..................................................................................... 47

3.9 Teknik Analisis Data ........................................................................... 49

3.9.1 Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 49

3.9.1.1 Uji Normalitas ....................................................................................... 49

3.9.1.2 Uji Homogenitas ................................................................................... 50

3.9.2 AnalisisData Tahap Akhir ................................................................... 51

3.9.2.1 Uji Hipotesis ......................................................................................... 51

3.9.3 Uji Antar Gain Score ........................................................................... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 55

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 55

4.1.1 Uji Relabilitas ......................................................................................... 55

4.1.2 Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .......... 57

4.1.3 Uji Homogenitas Data Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...... 58

4.1.4 Uji Kesamaan Rata-rata Data Awal ........................................................ 59

4.1.5 Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ......... 60

4.1.6 Uji Homogenitas Data Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...... 61

4.1.7 Uji Perbedaan Rata-rata Data Akhir ....................................................... 62

4.1.8 Uji t Antar-Gain Score Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi ...... 63

xi

Page 12: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

4.1.9 Deskripsi Proses Pembelajaran ............................................................... 67

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 70

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ................................................................. 71

4.2.1.1 Hasil Pretest Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi ..................... 71

4.2.1.2 Hasil Posttest Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi .................... 73

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ....................................................................... 75

4.2.2.1 Implikasi Teoretis ................................................................................... 75

4.2.2.2 Implikasi Praktis ..................................................................................... 77

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ............................................................................... 78

BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 79

5.1 Simpulan .................................................................................................. 79

5.2 Saran ........................................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 81

LAMPIRAN ....................................................................................................... 86

xii

Page 13: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Data Populasi Gugus Ki Hajar Dewantoro ................................... 41

Tabel 3.2 : Interpretasi Indeks Gain ................................................................ 54

Tabel 4.1 :Uji Reliabilitas Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi .......... 56

Tabel 4.2 : Uji Normalitas Data Awal ............................................................. 57

Tabel 4.3 : Uji Homogenitas Data Awal ......................................................... 58

Tabel 4.4 : Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal .............................................. 59

Tabel 4.5 : Uji Normalitas Data Akhir ............................................................ 60

Tabel 4.6 : Uji Homogenitas Data Akhir ......................................................... 61

Tabel 4.7 :Uji Perbedaan Rata-Rata Data Akhir .............................................. 63

Tabel 4.8 : Data Peningkatan Skor Keterampilan Menulis Eksposisi ............. 64

Tabel 4.9 :Uji t Antar-Gain Score .................................................................... 65

Tabel 4.10 :Gain Ternormalisasi Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi .. 66

xiii

Page 14: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

DAFTAR DIAGRAM

Diagram4.1 : Diagram Peningkatan Skor Keterampilan Menulis Eksposisi ..64

xiv

Page 15: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 : Alur Kerangka Berpikir .............................................................36

Bagan 3.1 : Variabel Bebas, Variabel Terikat dan Variabel Kontrol ..........47

xv

Page 16: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Soal Uji Coba ........................................................................... 86

Lampiran 2 : Rubrik Penilaian ....................................................................... 87

Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ................................................................... 88

Lampiran 4 : RPP Kelas Eksperimen ............................................................. 102

Lampiran 5 : Daftar Nilai Uji Coba ............................................................... 115

Lampiran 6 : Nilai Terendah Kelas Uji Coba ................................................ 116

Lampiran 7 : Nilai Tertinggi Kelas Uji Coba ................................................ 117

Lampiran 8 : Uji Reliabilitas .......................................................................... 118

Lampiran 9 : Daftar Nilai Kelas Kontrol ....................................................... 119

Lampiran 10 : Nilai Terendah Pretest Kelas Kontrol ...................................... 120

Lampiran 11 : Nilai Tertinggi Pretest Kelas Kontrol ...................................... 121

Lampiran 12 : Nilai TerendahPosttest Kelas Kontrol ...................................... 122

Lampiran 13 : Nilai Tertinggi Posttest Kelas Kontrol ..................................... 123

Lampiran 14 : Daftar Nilai Kelas Eksperimen ................................................. 124

Lampiran 15 : Nilai Terendah Pretest Kelas Eksperimen ............................... 125

Lampiran 16 : Nilai Tertinggi Pretest Kelas Eksperimen ................................ 126

Lampiran 17 : Nilai Terendah Posttest Kelas Eksperimen .............................. 127

Lampiran 18 : Nilai Tertinggi Posttest Kelas Eksperimen .............................. 128

Lampiran 19 : Rekapitulasi Pretest Kelas Kontrol .......................................... 129

Lampiran 20 : Rekapitulasi Pretest Kelas Eksperimen ................................... 130

Lampiran 21 : Rekapitulasi PosttestKelas Kontrol .......................................... 131

Lampiran 22 : Rekapitulasi PosttestKelas Eksperimen ................................... 132

xvi

Page 17: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

Lampiran 23 : Uji Normalitas Data Pretest ...................................................... 133

Lampiran 24 : Uji Normalitas Data Posttest ..................................................... 134

Lampiran 25 : Uji Homogenitas Data Pretest ................................................... 135

Lampiran 26 : Uji Homogenitas Data Posttest ................................................. 136

Lampiran 27 : Uji Kesamaan Rata-Rata ........................................................... 137

Lampiran 28 : Uji Perbedaan Rata-Rata ........................................................... 138

Lampiran 29 : Hasil Gain Kontrol ................................................................... 139

Lampiran 30 : Hasil Gain Eksperimen ............................................................. 140

Lampiran 31 : Surat Ijin Penelitian ................................................................... 141

Lampiran 32 : Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 145

Lampiran 33 : Dokumentasi .............................................................................. 148

xvii

Page 18: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab II Pasal 3, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar menyatakan

bahwa kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri (Permendiknas, 2006:9). Salah satu mata pelajaran yang

diberikan di SD yaitu bahasa Indonesia. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan 3

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar SD/MI menyatakan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam

perkembagan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi (Permendiknas, 2006:105).

Salah satu aspek yang penting bagi ketercapaian tujuan pembelajaran

yaitu terciptanya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa. Rosdiana

Page 19: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

2

(2012:1.18) menyatakan bahwa, fungsi umum bahasa adalah sebagai alat

komunikasi sosial. Faisal, dkk (2009:3-19) menjelaskan kedudukannya sebagai

bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut: 1) bahasa resmi

kenegaraan; (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan; (3) bahasa resmi

untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta

kepentingan pemerintah; dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Adapun ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar

(SD) mencakup komponen kemampuan/keterampilan berbahasa dan apresiasi

sastra. Menurut Tarigan (2008:1), keterampilan berbahasa mempunyai empat

komponen, yaitu: (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2) keterampilan

berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading skills); dan (4)

keterampilan menulis (writing skills). Pembelajaran keterampilan berbahasa

harus dilaksanakan secara terpadu. Artinya setiap materi yang diberikan selalu

dikaitkan dengan usaha peningkatan keterampilan berbahasa. Pada kenyataannya

pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbahasa seringkali difokuskan pada

salah satu aspek keterampilan berbahasa saja. Hal tersebut bertujuan untuk

memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di dalam kelas dan

pelaksanaan penilaian dari tiap-tiap kompetensi dasar.

Semakin kompleksnya mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar

menuntut guru untuk mampu menyampaikan materi dengan jelas dan menarik

agar materi dapat dipahami secara optimal oleh siswa dan mendapatkan hasil

belajar yang maksimal pula. Pengembangan keterampilan berbahasa bukan hanya

Page 20: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

3

dari model atau pun cara pembelajarannya saja namun juga harus memperhatikan

karakteristik siswa agar mampu mengarahkan peserta didik menguasai

keterampilan berbahasa.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat

penting dalam kehidupan manusia. Menulis dapat dijadikan sebagai sarana

mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuan

tertentu. Tarigan (2008:3) mengemukakan bahwa, menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Zainurrahman (2013:2)

menegaskan bahwa menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif.

Artinya keterampilan menulis digunakan untuk memproduksi bahasa demi

penyampaian makna kepada pembaca.

Abidin (2015:190) menyatakan pembelajaran menulis sejak tingkat

sekolah dasar hingga perguruan tinggi masih memprihatinkan. Kemampuan

menulis rata-rata siswa sekolah dasar sampai kelas enam belum mampu menulis

secara mandiri dengan hasil yang memuaskan. Hal ini didukung dengan hasil

penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) yang

menyebutkan bahwa budaya literasi masyarakat Indonesia pada tahun 2012

terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia. Indonesia menempati urutan

64 dari 65 negara. Statistik UNESCO 2012 juga menyebutkan indeks minat baca

di Indonesia baru mencapai 0,001. Literasi dan minat baca pada siswa Indonesia

yang rendah, berdampak pada kemampuan menulis siswa yang rendah.

Page 21: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

4

Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan siswa dalam menulis

yaitu kreativitas yang dimiliki oleh guru. Guru memiliki tugas dan tanggung

jawab untuk membelajarkan siswanya memahami berbagai konsep, termasuk

konsep menulis. Namun demikian pada realita yang ada, keterampilan menulis

paling rendah apabila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya.

Siswa mengalami kendala pada saat menulis, terutama menulis karangan

eksposisi khususnya pada kelas IV SD, siswa kesulitan dalam menentukan tema

dan kurang bisa mengembangkan gagasan yang dimilikinya, juga dalam

menyusun karangan siswa kurang memperhatikan pengunaan ejaan (huruf besar,

tanda titik, tanda koma dan lain-lain).

Permasalahan tersebut juga dijumpai pada hasil belajar bahasa Indonesia

siswa kelas IV SD gugus Ki Hajar Dewantoro pada semester 1 tahun ajaran

2015/2016 nilai bahasa Indonesia masih rendah, sebagian siswa belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini perlu mendapat penanganan lebih,

mengingat mata pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran wajib dan

dijadikan sebagai salah satu pelajaran untuk ujian. Dari tujuh SD segugus Ki

Hajar Dewantoro diperoleh dengan ditunjukkan data SD 2 Hadipolo kelas IV

dengan rata-rata 69,8 dengan KKM 70 diperoleh dari 21 siswa, hanya 8 (38%)

siswa yang mendapat nilai di atas KKM, sedangkan sisanya 13 (62%) siswa

belum mencapai KKM. Data SD 6 Hadipolo kelas IV dengan rata-rata 69 dengan

KKM 70, diperoleh dari 24 siswa, hanya 7 (30%) siswa mendapat nilai di atas

KKM, sedangkan lainnya 17 (70%) siswa belum mencapai KKM. Demikian juga

diperoleh data SD 3 Hadipolo dengan rata-rata 72 dengan KKM 70, diperoleh

Page 22: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

5

dari 26 siswa, hanya 10 (39%) siswa mendapat nilai di atas KKM, sedangkan

lainnya 16 (61%) siswa belum mencapai KKM.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah tersebut, dalam

pembelajaran bahasa Indonesia, motivasi belajar bahasa Indonesia yang rendah,

suasana kelas tidak kondusif, sebagian besar siswa pasif tidak terlibat aktif dalam

pembelajaran, dan beberapa ribut sendiri. Guru belum menggunakan inovasi

dalam pembelajaran, selama ini metode yang digunakan guru adalah

konvensional. Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan

aktif menggali pengetahuan, kreativitas, imajinasi dan kreasi dalam menulis.

Sulitnya siswa untuk berinteraksi dan bekerjasama dalam kelompok.

Guru sebagai tenaga profesional harus mampu mengembangkan

pembelajaran sesuai dengan materi ajar, karakteristik dan potensi yang dimiliki

oleh siswanya. Komponen-komponen dalam pembelajaran hendaklah terintegrasi

dengan baik agar dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan

efisien. Pembelajaran yang efektif dan efisien adalah kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan secara optimal untuk memudahkan siswa dalam pencapaian tujuan

pembelajaran.

Pada pembelajaran seharusnya guru berperan sangat penting untuk

mencapai tujuan pendidikan, seorang guru harus dapat menciptakan suasana

belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakter materi yang

akan disampaikan dalam bentuk model pembelajaran yang mendukung. Guru

dapat memfasilitasi proses pembelajaran menggunakan cara-cara yang membuat

Page 23: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

6

sebuah informasi menjadi bermakna dan relevan bagi siswa (Faturrohman,

2015:44).

Dalam proses belajar mengajar, guru harus mampu memberikan

bimbingan, menciptakan situasi yang dapat melibatkan siswa untuk berpikir

secara aktif. Sehingga dalam pembelajaran diperlukan adanya variasi model

pembelajaran yang lebih kooperatif agar siswa dapat berperan aktif dalam

pembelajaran. Model TTW mendorong siswa untuk berpikir, berbicara kemudian

menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Yamin dan Ansari (2012:84)

menyatakan bahwa model pembelajaran TTW dikembangkan oleh Huinker dan

Laughlin. Model pembelajaran ini didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah

sebuah perilaku sosial. TTW mendorong siswa untuk berpikir, berbicara kemudian

menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Model pembelajaran TTW digunakan

untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum

menuliskannya. Model pembelajaran TTW memperkenankan siswa untuk

mempengaruhi dan memanipulasi ide-ide sebelum menuliskannya.

Penelitian mengenai penerapan model TTW pernah dilakukan oleh

beberapa peneliti, diantaranya penelitian eksperimen yang dilakukan oleh

Ningsih (ISSN 2442-5419 Vol. 3, No. 2 tahun 2014) dengan judul “Efektivitas

Model Pembelajaran Think-Talk-Write dalam Meningkatkan Komunikasi

Matematis Mahasiswa Pendidikan Matematika”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa, dengan taraf nyata 5% maka harga t pada tabel adalah 1,67. Dari proses

perhitungan, ternyata hasil thit = 2,07> 1,67 sehingga H1 diterima (uji

signifikasi). Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model

Page 24: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

7

pembelajaran Think-Talk-Write lebih efektif daripada pembelajaran konvensional

untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis.

Penelitian lain yang dilaksanakan oleh Azizah dkk, (Vol 3, No.2 2015)

dengan judul “Penggunan Model Multiliterasi untuk Meningkatkan Kemampuan

Menulis Karangan Eksposisi”. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

diperoleh hasil yakni proses pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan

menggunakan model multiliterasi membuat pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan, lebih menarik, dan menumbuhkan rasa cinta menulis pada diri

siswa. Pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan model

multiliterasi juga mampu meningkatkan aktivitas dan kemampuan menulis

karangan eksposisi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya penggunaan model

pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan menulis karangan eksposisi.

Peneliti ingin mengkaji permasalahan tersebut melalui penelitian eksperimen

dengan judul “Keefektifan Model Think Talk Write (TTW) terhadap Keterampilan

Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas IV SD Gugus Ki Hajar

Dewantoro”.

1.2 PEMBATASAN DAN RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, pembatasan masalah pada

penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran TTW dalam keterampilan

menulis karangan eksposisi pada siswa kelas IV SD. Peneliti ingin menguji

Page 25: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

8

keefektifan penggunaan TTW dalam keterampilan menulis karangan eksposisi

pada Siswa Kelas IV SD Gugus Ki Hajar Dewantoro.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat

dirumuskan permasalahan yaitu apakah model TTW dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan eksposisi pada Siswa Kelas IV SD Gugus Ki

Hajar Dewantoro?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dilaksanakannya penelitian yaitu

mengetahui penggunaan model TTW dalam meningkatkan keterampilan menulis

karangan eksposisi pada Siswa Kelas IV SD Gugus Ki Hajar Dewantoro.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diperoleh dari penelitian mengenai model TTW

yaitu dapat memberikan kontribusi bagi siwa dalam membuat karangan,

memberikan informasi terkait penggunaan model inovatif sehingga belajar

menjadi optimal.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada

siswa untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Mempermudah

Page 26: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

9

siswa dalam memahami materi menulis karangan eksposisi melalui penerapan

model pembelajaran TTW, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

1.4.2.2 Bagi Guru

Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut: (1) membantu guru dalam mengelola pembelajaran yang menarik

dan bermakna, (2) menambah alternatif model pembelajaran yang bisa diterapkan

pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan eksposisi.

1.4.2.3 Bagi Sekolah

Manfaat yang diperoleh sekolah dari penelitian ini diharapkan mampu

memberikan kontribusi yang positif dalam rangka perbaikan proses pembelajaran

bahasa Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.4.2.4 Bagi Peneliti

Manfaat yang diperoleh peneliti dari penelitian ini yaitu memberikan

pengalaman dalam melaksanakan penelitian dengan menerapkan model TTW pada

pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan eksposisi.

Page 27: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORETIS

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran

2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Trianto (2007:1) menyatakan model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Sanjaya

(2014:242) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil secara

heterogen. Suprijono (2014:61) berpendapat bahwa model pembelajaran

kooperatif adalah model pembelajaran yang dikembangkan untuk mencapai hasil

belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan

pengembangan keterampilan sosial yang menuntut adanya kerja sama dan

interdependensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan dan struktur

reward-nya.

Selanjutnya Fathurrohman (2015:29) mengemukakan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan

prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan

pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai

pedoman dalam perencanaan pembelajaran bagi para pendidik dalam

melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Page 28: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

11

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah suatu perencanaaan pembelajaran yang mempunyai prosedur sistematik

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.1.2 Pengertian Model TTW

Model TTW merupakan model pembelajaran kooperatif yang meng-

gunakan dua latihan keterampilan yaitu keterampilan berbicara dan menulis untuk

mencapai suatu pembelajaran berbahasa. Model pembelajaran kooperatif

merupakan model yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bekerja sama guna mencapai suatu tujuan pembelajaran. Slavin (via Alinda,

2013:14) berpendapat bahwa ada dua teori kooperatif.

Model TTW adalah strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara

lisan dan menulis bahasa secara lancar (Huda, 2013:218). Model ini didasarkan

pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Model TTW

mendorong peserta didik untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menulis suatu

topik tertentu.

Huinker dan Laughlin (dalam Shoimin, 2014:212) menyebutkan bahwa

aktivitas yang dapat dilakukan untuk menumbuhkembangkan kemampuan

pemahaman konsep dan komunikasi peserta didik adalah dengan penerapan

pembelajaran TTW.

Think artinya berpikir. Menurut Sardiman (dalam Shoimin, 2014:212)

berpikir adalah aktivitas mental untuk dapat merumuskan pengertian, menyintesis,

dan menarik kesimpulan.

Page 29: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

12

Talk artinya berbicara. Pentingnya talk dalam suatu pembelajaran adalah

dapat membangun pemahaman dan pengetahuan bersama melalui interaksi dan

percakapan antar sesama individual dalam kelompok. Akhirnya dapat mem-

berikan solusi terhadap masalah yang dihadapi yang bermuara pada suatu

kesepakatan dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Selanjutnya pada tahap write. Aktivitas menulis akan membantu siswa

dalam membuat hubungan dan juga memungkinkan guru melihat pengembangan

konsep siswa. Menurut Shield (dalam Shoimin, 2014:213) dengan menulis berarti

membantu merealisasikan salah satu tujuan pembelajaran, yaitu pemahaman siswa

tentang materi yang ia pelajari. Aktivitas menulis juga membantu siswa membuat

hubungan antarkonsep.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa model pem-

belajaran TTW adalah model pembelajaran yang menerapkan proses berfikir,

berbicara dan kemudian menuliskan berkenaan tentang suatu topik tertentu untuk

membantu siswa dalam membuat hubungan antarkonsep.

2.1.1.3 Langkah-Langkah Model TTW

Shoimin (2014:214) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model TTW, sebagai berikut:

a. Guru membagikan LKS yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa

serta petunjuk pelaksanaannya.

b. Peserta didik membaca masalah yang ada dalam LKS dan membuat catatan

kecil secara individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak ketahui dalam

Page 30: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

13

masalah tersebut. Ketika pesrta didik membuat catatan kecil inilah akan

terjadi proses berpikir (think) pada pesrta didik.

c. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil (3-5 siswa)

d. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk

membahas isi catatan dari hasil catatan (talk). Dalam kegiatan ini mereka

menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-

ide dalam diskusi.

e. Dari data hasil diskusi, peserta didik secara individu merumuskan

pengetahuan berupa jawaban atas soal dalam bentuk tulisan (write) dengan

bahasanya sendiri.

f. Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok, sedangkan

kelompok lain diminta memberikan tanggapan.

g. Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas

materi yang dipelajari. Sebelum itu dipilih perwakilan keompok untuk

menyajikan jawabannya, sedangkan kelompok lain diminta memberikan

tanggapan.

2.1.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Model TTW

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan

masing-masing. Kelebihan dan kelemahan model perlu diketahui oleh peneliti

sebagai acuan mengapa memilih model tersebut dan mengantisipasi kelemahan

yang terdapat dari model pembelajaran TTW. Berikut ini adalah kelebihan dan

kelemahan model menurut Shoimin (2014:215).

Page 31: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

14

Kelebihan model TTW, antara lain : (1) mengembangkan pemecahan

yang bermakna dalam memahami materi ajar; (2) dengan memberikan soal open

ended dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa; (3)

dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa

secara aktif dalam belajar; (4) membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi

dengan teman, guru, bahkan dengan diri mereka sendiri.

Kekurangan model TTW, antara lain : (1) kecuali kalau soal open ended

tersebut dapat memotivasi, siswa dimungkinkan sibuk; (2) ketika siswa bekerja

dalam kelompok itu mudah kehilangan kemampuan dan kepercayaan karena

didominasi oleh ssiwa yang mampu; (3) guru harus benar-benar menyiapkan

semua media dengan matang agar dalam menerapkan model TTW tidak

mengalami kesulitan.

2.1.2 Hakikat Bahasa

Santosa (2008:1.4) menyatakan bahasa adalah alat komunikasi antara

anggota masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi dipergunakan dan disepakati oleh suatu

kelompok sosial berupa bunyi ataupun tulisan.Bahasa adalah sebuah bentuk

ungkapan yang bentuk dasarnya adalah ujaran atau bunyi (Faisal, 2009:1.3).

Sedangkan Alwasilah (2011:86) menyatakan bahwa hakikat bahasa

meliputi: (1) bahasa itu sistematik, mempunyai aturan atau pola; (2) bahasa itu

mana-suka (arbitrer); (3) bahasa itu ucapan/vokal; (4) bahasa itu simbol, simbol

dari perasaan, keinginan, harapan, dan sebagainya; (5) bahasa mampu dipakai

Page 32: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

15

untuk menganalisis bahasa itu sendiri; (6) bahasa itu manusiawi; dan (7) bahasa

itu komunikatif.

Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa bahasa

adalah simbol bunyi berupa ujaran yang sistematik dan arbitrer yang digunakan

manusia sebagai alat berkomunikasi.

2.1.3 Fungsi Bahasa

Doyin dan Wagiran (2010:5-6), ada dua kedudukan bahasa Indonesia

yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.

a. Kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

1. lambang kebanggaan kebangsaan

2. lambang identitas nasional

3. alat perhubungan anatarwarga, antardaerah, dan antarbudaya

4. alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar

belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan

bangsa Indonesia.

b. Kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia memiliki empat

fungsi yaitu:

1. sebagai bahasa yang digunakan dalam peristiwa kenegaraan

2. sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan

3. sebagai alat perhubungan tingkat nasional

4. sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan

teknologi.

Page 33: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

16

Santosa (dalam Faisal 2009:1.6) menyatakan bahwa bahasa sebagai

alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut :

a. fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal balik antar

anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat. Berita, pengumuman,

pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa ataupun elektronik

merupakan wujud fungsi bahasa sebagai alat komunikasi;

b. fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi

atau tekanan-tekanan perasaan pembicara;

c. fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri

dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat

sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan

etika masyarakatnya;

d. fungsi kontrol sosial, artinya bahasa mempengaruhi sikap dan pendapat orang

lain. Seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial

kepada tingkat yang lebih berkualitas menggunakan bahasa.

Dari beberapa pendapat para ahli, dapat simpulkan bahwa fungsi

bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar seseorang baik secara lisan ataupun

tulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2.1.4 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Tarigan (2008:1) mengemukakan keterampilan berbahasa mempunyai

empat komponen, yaitu: (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2)

keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading

Page 34: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

17

skills); dan (4) keterampilan menulis (writing skills). Pembelajaran harus

dilaksanakan secara terpadu. Artinya setiap materi yang diberikan dikaitkan

dengan usaha peningkatan keterampilan berbahasa.

Menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus

dikuasai oleh siswa di sekolah dasar. Menurut Zulela (2013:9-10) fokus

pembelajaran bahasa Indonesia dalam aspek menulis dibagi menjadi dua yaitu: (1)

kelas rendah, meliputi: menulis permulaan, menulis huruf pisah, menulis tegak

bersambung dan menulis huruf cetak; (2) kelas tinggi (menulis lanjutan), meliputi:

menulis dengan bantuan gambar, menulis paragraf, menulis karangan (narasi,

deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi), menulis surat, menulis formulir,

menulis naskah pidato, menulis ceramah dan menulis berita.

Jadi, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar me-

rupakan penguasaaan awal dalam kemampuan baca tulis siswa dalam mewujdkan

tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dalam KTSP.

2.1.5 Keterampilan Menulis

2.1.5.1 Pengertian Menulis

Tarigan (2008:22) berpendapat bahwa menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Dalman (2015:3) menyatakan menulis merupakan suatu kegiatan

komunikasi berupa penyampaian pesan atau informasi secara tertulis kepada pihak

Page 35: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

18

lain menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Menulis adalah proses kreatif

dalam menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis yang bertujuan untuk

memberitahu, meyakinkan atau menghibur. Supriadi (Doyin dan Wagiran

2010:14) menulis sebagai proses kreatif dalam penyusunannya melalui beberapa

tahapan. Tahapannya berawal dari proses mengumpulkan informasi sehingga

tercipta sebuah produk tulisan sesuai dengan sasaran dalam masyarakat. Pada

prinsipnya, isi tulisan dan lambang grafik yang digunakan penulis harus benar-

benar dipahami oleh penulis dan pembacanya.

Nurgiyantoro (2012:422) berpendapat bahwa menulis merupakan suatu

bentuk manifestasi kompetisi berbahasa paling akhir dikuasai pembelajaran

bahasa setelah kompetensi mendengarkan, berbicara, dan membaca. Secara

prinsip, kegiatan menulis tidak berbeda dengan kegiatan berbicara, kegiatan

menghasilkan bahasa dan mengkomunikasikan pikiran secara tertulis.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah keterampilan berbahasa yang melatih seseorang dalam pengembangan

gagasan atau ide-ide ke dalam bentuk tulisan.

2.1.5.2 Tujuan Menulis

Tarigan (2008:22) menyatakan fungsi utama dari tulisan adalah

sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Maka tugas penulis adalah me-

nyampaikan maksud dan tujuan keapada pembaca.

Sehubungan tujuan penulisan suatu tulisan, Harig (dalam Tarigan

2008:25) merangkumnya sebagai berikut :

Page 36: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

19

a. assignment purpose (tujuan penugasan)

Kegiatan menulis ini tidak memiliki tujuan pribadi. Penulis menulis

karena mendapat tugas, bukan atas kemauan sendiri;

b. altruistic purpose (tujuan altruistik)

Penulis bertujuan ingin menyenangkan para pembaca, ingin meng-

hilangkan rasa duka yang mendalam dari para pembaca, ingin menolong para

pembaca memahami, serta ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan

lebih menyenangkan dengan karyanya itu. Dalam hal ini, penulis benar-benar

dapat mengomunikasikan suatu ide atau gagasan bagi kepentingan pembaca;

c. persuasive purpose (tujuan persuasif)

Penulis bertujuan mempengaruhi pembaca, agar para pembaca yakin akan

kebenaran gagasan atau ide yang diutarakan oleh penulis. Tulisan semacam ini

banyak dipergunakan oleh para penulis untuk menawarkan sebuah produksi

barang dagangan atau dalam kegiatan politik;

d. informational purpose (tujuan informasional atau tujuan penerangan)

Penulis menuangkan ide atau gagasan dengan tujuan menyampaikan

informasi atau keterangan kepada pembaca. Penulis berusaha memberikan

informasi agar pembaca menjadi tahu mengenai hal-hal yang diinformasikan oleh

penulis;

e. self expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Penulis berusaha untuk memperkenalkan atau menyatakan dirinya sendiri

kepada para pembaca;

Page 37: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

20

f. creative purpose (tujuan kreatif)

Penulis bertujuan agar para pembaca dapat memiliki nilai-nilai artistik

dengan membaca tulisan si penulis. Para pembaca tidak sekadar tahu apa yang

disajikan oleh penulis, tetapi juga merasa terharu membaca tulisan itu;

g. problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Penulis berusaha memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Dengan

tulisannya penulis berusaha memberi kejelasan kepada para pembaca tentang cara

memecahkan suatu masalah;

Sedangkan menurut Dalman (2015:13), menulis memiliki beberapa tujuan

sebagai berikut:

a. tujuan penugasan

Kegiatan menulis bagi para pelajar, menulis bertujuan untuk memenuhi

tugas yang diberikan oleh guru atau sebuah lembaga. Bentuk tulisan ini biasanya

berupa makalah, laporan ataupun karangan bebas.

b. tujuan estetis

Tujuan menulis bagi sastrawan, kegiatan menulis bertujuan untuk men-

ciptakan sebuah keindahan (estetis) dalam sebuah puisi, cerpen maupun novel.

c. tujuan penerangan

Kegiatan menulis bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca.

Dalam hal ini, penulis harus memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan

pembaca berupa politik, ekonomi, pendidikan, agama, sosial maupun budaya.

Page 38: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

21

d. tujuan pernyataan diri

Menulis dengan tujuan untuk menegaskan tentang apa yang telah

diperbuat. Bentuk tulisan ini misalnya, surat perjanjian maupun surat pernyataan.

e. tujuan kreatif

Menulis dengan tujuan menonjolkan daya imajinasi secara maksimal

ketika mengembangkan tulisan. Menulis dalam hal ini bertujuan untuk

menyampaikan gagasan kreatif karya sastra.

f. tujuan konsumtif

Penulis lebih mementingkan kepuasan pada diri pembaca dan berorientasi

pada bisnis. Kegiatan menulis bertujuan untuk dijual dan dikonsumsi oleh para

pembaca. Misalnya novel populer karya Mira W.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan tujuan menulis tidak hanya

sebagai tranformasi informasi dan hiburan semata namun sebagai ungkapan

gagasan yang dituangkan penulis berdasarkan pada sudut pandang dan ruang

lingkup kepentingan penulis.

2.1.5.3 Tahapan Menulis

Dalman (2015:15-19) memaparkan, menulis memiliki tiga tahapan

yaitu pra-penulisan (persiapan), tahap penulisan dan tahap pasca-penulisan yang

akan diuraikan sebagai berikut:

a. tahap pra-penulisan. Pada tahap ini, terdapat aktivitas yang harus dilakukan

oleh penulis yaitu berawal dari memilih dan menentukan topik, menentukan

maksud dan tujuan penulisan, memperhatikan sasaran (pembaca),

Page 39: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

22

mengumpulkan bahan dan informasi yang diperlukan, sehingga dapat

mengorganisasikan ide dan informasi dalam bentuk kerangka karangan;

b. tahap penulisan. Penulis berusaha untuk menguraikan setiap ide yang ada di

kerangka karangan dengan cara mengembangkan butir demi butir ide dengan

memanfaatkan bahan atau informasi yang telah dikumpulkan. Pada tahap ini,

penulis mengembangkan ide-ide tersebut berdasarkan struktur karangan yang

terdiri dari bagian awal, isi dan akhir karangan. Tahap selanjutnya adalah

memeriksa, menilai dan memperbaiki kembali (draf kasar), sehingga menjadi

karangan yang baik;

c. tahap pasca-penulisan. Tahap ini merupakan tahap penghalusan dan

penyempurnaan tulisan kasar yang dihasilkan. Kegiatan ini dimulai dari

penyuntingan sampai pada kegiatan perbaikan. Proses penyuntingan meliputi

kegiatan pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan,

diksi, pemilihan kata dan kalimat, gaya bahasa. Sedangkan pada proses

perbaikan, kegiatan lebih diarahkan pada pemeriksaan dan perbaikan isi

karangan.

Sedangkan Tompkins (dalam Doyin dan Wagiran, 2010:16-18),

menguraikan tahapan dalam menulis dibagi menjadi lima tahap sebagai berikut:

a. tahap pra-menulis. Tahap pra-menulis merupakan tahap siap menulis, ketika

penulis berusaha memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan pembaca dan

tujuan yang akan mereka tulis;

b. tahap pembuatan draf tulisan. Penulisan lebih ditekankan pada pencurahan

gagasan dan kelengkapan isi tulisan;

Page 40: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

23

c. tahap merevisi. Penulis menyaring ide-ide dalam tulisan mereka. Revisi bukan

penyempurnaan penulisan, dalam revisi penulis berusaha membuat perubahan

yang substantif pada draf pertama dan draf berikutnya, sehingga menghasilkan

draf akhir;

d. tahap menyunting. Penulis menyempurnakan tulisan mereka dengan me-

ngoreksi dan menata kembali isi tulisan baik dari segi sistematika, kelogisan,

ketajaman pembahasan dan kelengkapan isi;

e. tahap berbagi (sharing). Penulis sudah siap memublikasikan tulisan mereka

dan menyempurnakannya dengan membaca pendapat dan komentar yang

diberikan pembaca.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan dari tahapan

menulis tidak dapat dilakukan secara linier, proses menulis harus dilakukan secara

berulang sehingga akan menghasilkan sebuah tulisan yang sesuai dengan harapan

penulis.

2.1.6 Menulis Karangan Eksposisi

2.1.6.1 Jenis-jenis Karangan

Weayer (Tarigan 2008:28) berdasarkan bentuknya, karangan di-

kelompokkan menjadi empat macam yaitu: 1) karangan eksposisi; 2) karangan

deskripsi; 3) karangan narasi; 4) karangan argumentasi.

Dalman (2015:93) menyatakan jenis-jenis karangan sebagai berikut :

a. Karangan deskripsi. Karangan deskripsi adalah karangan yang meng-

gambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu secara jelas dan terperinci

Page 41: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

24

sehingga dapat membawa suasana pembaca turut merasakan langsung apa

yang ditulis.

b. Karangan narasi. Narasi merupakan karangan yang bercerita, menisahkan dan

merangkaikan tindak tanduk manusia dalam sebuah peristiwa atau

pengalaman manusia dari waktu ke waktu, yang di dalamnya terdapat tokoh

dengan segala konflik yang disusun secara sistematis.

c. Karangan eksposisi. Karangan eksposisi merupakan karangan yang

memaparkan pendapat, gagasan atau keyakinan berdasarkan fakta-fakta

pendukung dan tidak bersifat mempengaruhi pembaca. Tujuannya adalah

memberikan informasi tertentu dan menambah wawasan pembaca.

d. Karangan argumentasi. Karangan yang ditulis dengan tujuan untuk

meyakinkan atau membuktikan kepada pembaca agar menerima suatu

kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran tersebut.

e. Karangan persuasi. Karangan persuasi merupakan bentuk tulisan yang

bertujuan untuk mempengaruhi perasaan pembaca agar pembaca yakin dan

percaya tentang isi karangan dan mengikuti isi dari karangan

tersebut.karangan persuasi bersifat sugestif dan membujuk.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan jenis-jenis karangan

dikelompokkan menjadi lima yaitu: 1) karangan deskripsi; 2) karangan narasi; 3)

karangan eksposisi; 4) karangan argumentasi dan 5) karangan persuasi. Setiap

jenis karangan memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda.

Page 42: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

25

2.1.6.2 Karangan Eksposisi

Dalman (2015:120) berpendapat karangan eksposisi adalah karangan

yang menjelaskan atau memaparkan pendapat, gagasan, keyakinan, yang

memerlukan fakta yang diperkuat dengan angka, statistik, peta dan grafik, tetapi

tidak bersifat mempengaruhi pembaca, karangan hanya bertujuan semata-mata

untuk menyampaikan informasi tertentu dan menambah wawasan pembaca.

Sedangkan Kosasih (2012:17) menyatakan paragraf eksposisi adalah paragraf

yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi.

Selanjutnya Keraf (1981:3) mengemukakan eksposisi atau pemaparan

adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan

dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau

pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Alwasilah (2013:111)

menjelaskan eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi,

menjelaskan, mendidik atau mengevaluasi sebuah persoalan.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa karangan eksposisi

adalah karangan berupa gagasan berdasarkan fakta yang dapat memperluas

pengetahuan pembaca tanpa mempengaruhi pembaca itu sendiri.

2.1.6.3 Cri-ciri Karangan Eksposisi

Ada beberapa ciri karangan eksposisi menurut Mariskan (dalam

Dalman 2015:120), yaitu :

a. Paparan itu karangan yang berisi pendapat, gagasan, keyakinan

b. Paparan memerlukan fakta yang diperlukan dengan angka statistik, peta,

grafik

Page 43: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

26

c. Paparan memerlukan analisis dan sintesis

d. Paparan menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, dan penelitian,

serta sikap dan keyakianan

e. Paparan menjauhi sumber daya khayal

f. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa yang informatif dengan kata-kata

yang denotatif

g. Penutup paparan berisi penegasan

2.1.6.4 Tujuan Karangan Eksposisi

Tujuan penulisan karangan eksposisi adalah hanya semata-mata

menambah pengetahuan dan wawasan pembaca. Berikut ini tujuan karangan

eksposisi menurut Eti (dalam Dalman 2015:120), antara lain :

a. Memberi informasi atau keterangan yang sejelas-jelasnya tentang objek,

meskipun pembaca belum pernah mengalami atau mengamati sendiri, tanpa

memaksa orang lain untuk menerima gagasan atau informasi

b. Memberitahu, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu

c. Menyajikan fakta dan gagasan yang disusun sebaik-baiknya, sehingga mudah

dipahami oleh pembaca.

d. Digunakan untuk menjelaskan hakikat sesuatu, memberikan petunjuk

mencapai/ mengerjakan sesuatu, menguraikan proses dan menerangkan

pertalian antara satu hal dengan hal yang lain.

Tujuan eksposisi menurut Alwasilah (2013:111) bahwa penulis

berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca.Tujuan

tulisan eksposisi menurut Keraf (1981:3) adalah memperluas pandangan dan

Page 44: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

27

pengetahuan seseorang. Paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta

berbagai bentuk fakta dan data lainnya untuk memperjelas masalah yang

dikemukakan. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan

dengan sejelas-jelasnya Kosasih (2012:17).

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

paragraf eksposisi adalah menambah wawasan pembaca dengan sejelas-jelasnya.

2.1.6.5 Langkah-langkah Karangan Eksposisi

Pada dasarnya, setiap jenis karangan memiliki langkah-langkah yang

tidak jauh berbeda dan bahkan sama. Jadi, yang berbeda adalah penyampaian isi

dan tujuannya. Adapun langkah-langkah menurut Dalman (2015:134)

a. Menentukan topik

b. Menentukan tujuan

c. Mendapatkan data yang sesuai dengan topik

d. Membuat kerangka karangan

e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Kosasih (2012:18) mengemukakan bahwa untuk menulis paragraf

eksposisi, kita melakukannya dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf eksposisi

b. Menyusun kerangka paragraf eksposisi, yakni dengan menomori topik-topik

itu sesuai dengan urutan yang kita kehendaki. Dalam tahap ini, bisa saja kita

membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan

topik yang lain.

Page 45: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

28

c. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf eksposisi.

Dalam tahap ini, kita harus menjadikan topik-topik tersebut menjadi kalimat

yang jelas. Kita pun bisa membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat

sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan langkah-langkah menulis

paragraf eksposisi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan paragraf lainnya, hanya

saja dalam paragraf eksposisi memaparkan tentang penyampaian informasi yang

jelas, sehingga pembaca mendapatkan informasi baru.

2.1.6.6 Pola Pengembangan Eksposisi

Menurut Dalman (2015:134) ada beberapa pola pengembangan

eksposisi, yaitu :

a. Eksposisi grafik adalah karangan eksposisi dengan menjelaskan grafik/

bagan, sehingga pembaca dapat memahami isi sebuah grafik/ bahan.

b. Eksposisi perbandingan karangan eksposisi yang menunjukkan persamaan

dan perbedaan anatar dua objek atau lebih dengan mempergunakan dasar-

dasar tertentu.

c. Eksposisi proses adalah karangan eksposisi yang menjelaskan teknik

pembuatan tertentu. Misalnya resep makanan/ pembuatan suatu barang.

d. Eksposisi identifikasi adalah karangan eksposisi yang menentukan identitas

suatu hal.

Menurut Keraf (1981:7) metode-metode yang biasa dipergunakan

untuk menyampaikan informasi melalui eksposisi adalah :

Page 46: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

29

a. Metode identifikasi

Metode identifikasi merupakan sebuah metode yang berusaha menye-

butkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu obyek sehingga para pembaca

atau pendengar lebih mengenal akan obyek tadi.

b. Metode perbandingan

Dengan membandingkan kedua hal itu berarti kita menempatkan obyek

garapan kita berdampingan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan-

perbedaannya.

c. Metode ilustrasi atau eksemplifikasi

Metode ini merupakan metode yang paling sering dipergunakan dalam

sebuah eksposisi karena ia tidak menampilkan hal-hal yang umum secara abstrak

atau kabur, tetapi menunjukkan contoh-contoh yang nyata dan konkrit.

d. Metode klasifikasi

Klasifikasi merupakan suatu metode untuk menempatkan barang-barang

dalam suatu sistem kelas, sehingga dapat dilihat hubungannya ke samping, ke

atas dan ke bawah.

e. Metode definisi

Definisi merupakan suatu prosese yang berusaha meletakkan di mana

batas-batas penggunaan sebuah kata, seperti tampak dalam makna dari unsur-

unsur kata itu sendiri.

Page 47: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

30

f. Metode analisa

Suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian. Kesatuan itu

dapat terdiri dari sesuatu yang konkrit berupa barang, atau terdiri dari sesuatu

gagasan yang abstrak.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh

beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penerapan model pembelajaran

TTW dan menulis karangan eksposisi yang telah dilakukan dan dapat dijadikan

kajian empiris dalam peneitian ini sebagai berikut.

Penelitian yang dilaksanakan oleh Utama, Murda, Sumantri (Vol: 2

No: 1 Tahun 2014) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas

V”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, hal ini dilihat dari perbedaan rata-

rata skor siswa antara kelompok eksperimen (20,59) dengan kelompok kontrol

(17,4). Bedasarkan analisis data thitung > ttabel dengan db 45 dan t.s 5%, ini berarti

Ha dalam penelitian ini diterima. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS antara siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Think Talk Write dengan

siswa yang belajar menggunakan model konvensional di Gugus V Kecamatan

Tegallalang tahun pelajaran 2013/2014.

Page 48: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

31

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Winayawati, Waluya, dan

Junaedi (ISSN 2252-6455 Vol.1 No.1 tahun 2012) yang berjudul “Implementasi

Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Think-Talk-Write terhadap

Kemampuan Menulis Rangkuman dan Pemahaman Matematis Materi Integral”.

Hasil penelitian menunjukkan kemampuan menulis rangkuman dan pemahaman

matematis peserta didik yang memperoleh model pembelajaran kooperatif dengan

strategi TTW secara kelompok heterogen lebih baik dari pada kelompok homogen.

Kemampuan menulis rangkuman dan pemahaman matematis kategori atas lebih

baik dari pada kategori bawah berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh dan

diagram Profile Plots. Kemampuan menulis rangkuman kategori atas pada

kelompok homogen tidak terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan

kemampuan menulis rangkuman dan pemahaman matematis kategori bawah pada

kelompok heterogen maupun pada kelompok homogen terdapat perbedaan yang

signifikan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Atikasari, Kurniasih

(ISSN 2252-6927 Vol. 4 No.1 tahun 2015) yang berjudul “Keefektifan Model

Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi TTW berbantuan Geogebra terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VII Materi Segitiga”. Hasil

penelitian adalah (1) kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif dengan strategi TTW berbantuan

GeoGebra dapat mencapai ketuntasan belajar; dan (2) rata-rata kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif dengan strategi TTW berbantuan GeoGebra lebih baik daripada rata-

Page 49: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

32

rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas kontrol. Dengan

melihat hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif

dengan strategi TTW berbantuan GeoGebra terhadap kemampuan berpikir kreatif

siswa kelas VII pada materi segitiga efektif. Disarankan agar model pembelajaran

kooperatif dengan strategi TTW berbantuan GeoGebra dapat digunakan sebagai

alternatif pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Helti, Ermanto, Hasanuddin

(Vol.2 No.2 tahun 2014) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis

Karangan Eksposisi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

CIRC Siswa Kelas XI SMK Karya Padang Panjang”. Hasil penelitian adalah

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan perolehan nilai dari

tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada

tahap prasiklus adalah 61, setelah dilaksanakan tindakan nilai rata-rata yang

diperoleh siswa pad a siklus I adalah 75, dan pada siklus II adalah 82.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CIRC menumbuhkan

respons positif terhadap siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.

Hal ini terlihat dari partisipasi siswa yang terus meningkat dari siklus I sampai

siklus II, menjadikan proses pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan

mampu menjalin komunikasi yang baik antara siswa dan guru.

Penelitian lain yang mendukung dilaksanakan oleh Manullang (Vol.1

No.2 tahun 2012) yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf

Eksposisi dengan Model Pembelajaran Konstruktif”. Hal ini dibuktikan pada hasil

Page 50: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

33

penelitian, nilai rata-rata kelas yang menggunakan model pengajaran langsung

sebesar 71,37 dan simpangan baku sebesar 8,21. dari kecenderungan kelas kontrol

ini identifikasi kecenderungan yang termasuk kategori sangat baik sebanyak 4

orang atau 10%, kategori baik sebanyak 23 orang atau 57,5% dan kategori cukup

sebanyak 13 orang atau 32,5%. Dalam kelas yang menggunakan model

pengajaran langsung uji normalitas data menggunakan uji liliefors, dimana l

hitung =0,10 dan l tabel= 0,14 dan ini membuktikan bahwa data kelas kontrol

berdistribusi normal. Dari penjelasan di atas, terlihat perbedaan signifikan antara

kemampuan menulis paragraf eksposisi antara siswa yang menggunakan model

pembelajaran konstruktif dengan yang menggunakan model pengajaran langsung.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konstruktif lebih

efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi.

Beberapa jurnal internasional yang mendukung penelitian ini.

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Supriyono (ISBN:978–979–16353–7–0)

yang berjudul “Developing Mathematical Learning Device Using TTW (Think-

Talk-Write Strategy Assisted by Learning CD To Foster Mathematical

Communication”. Hal ini dibuktikan pada hasil penelitian, skor hasil penelitian

menunjukkan bahwa kriteria proses pembelajaran adalah 3,80; tanggapan murid-

muridadalah 93,85%; skor guru 3.91, itu berarti perangkat praktis. Belajar

menggunakan pembelajaran TTW menghasilkan penguasaan pembelajaran klasik,

dan uji prestasi kelas eksperimen lebih baik darikelas kontrol. Selanjutnya,

aktivitas siswa memiliki pengaruh yang positif bagi prestasi, sehingga itu adalah

pembelajaran TTW efektif untuk diterapkan.

Page 51: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

34

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Putri (ISSN: 2354-7340

Vol. 2 No. 2, Mei 2015) yang berjudul “The Effectiveness Of TTW (Think-Talk-

Write) Strategy In Teaching Writing Descriptive Text”. Hasil peneltian ini

menunjukkan Penilaian belajar mengajar dengan menggunakan strategi Think-

Talk-Write, setiap pertemuan siswa selalu bekerja sama dengan kelompok, ketika

siswa bekerja sama guru memberikan skor kemampuan siswa aktif atau pasif

dalam kelompok. Berdasarkan hasil penelitian pengajaran dengan menggunakan

stategi Think-Talk-Write strategi bisa efektif untuk keterampilan siswa terutama

dalam menulis teks deskriptif. Strategi ini dapat mendorong proses belajar

mereka.

Penelitian yang ke sepuluh yang dilakukan oleh Ahn (Vol. 5, No. 2;

February 2012) yang berjudul “Teaching Writing Skills Based on a Genre

Approach to L2 Primary School Students: An Action Research”. Hasil penelitian

diperoleh Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses guru yang aktif pada tahap

awal dari siklus diuntungkan siswa dengan membuat mereka sadar akan cara yang

berbeda, teks diatur untuk tujuan komunikatif yang berbeda. Selain itu, tingkat

kepercayaan siswa meningkat dan pendekatan mendorong sikap positif siswa

terhadap menulis.

Page 52: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

35

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Berdasarkan data permasalahaan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa

kelas IV SD gugus Ki Hajar Dewantoro pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016

nilai bahasa Indonesia masih rendah, sebagian siswa belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Khususnya pada keterampilan menulis.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan utama dalam berbahasa.

Dalam proses menulis memerlukan ide-ide untuk selanjutnya dituangkan dalam

bentuk tulisan. Keterampilan menulis sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu

menulis sastra dan nonsastra. Keterampilan menulis nonsastra salah satunya yaitu

menulis karangan eksposisi.

Karangan eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk

memaparkan, menjelaskan tentang ide atau gagasan untuk diketahui orang lain.

Proses menulis memerlukan beberapa tahapan dan berbagai masalah, maka

diperlukan model khusus agar dapat menghasilkan karya tulis yang bermutu.

Dalam menulis karangan eksposisi ini dipakai model pembelajaran TTW. Model

TTW diharapkan dapat menjadi model yang efektif untuk pembelajaran menulis

karangan eksposisi

Page 53: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

36

Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pernyataan (Sugiyono, 2015:99). Berdasarkan landasan teori,

penelitianyang relevan, dan kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

Materi menulis karangan eksposisi

Pembelajaran

Pretest

Kelas kontrol

pembelajaran menulis

karangan eksposisi

dengan model

konvensional langsung

Pretest

Kelas eksperimen

pembelajaran menulis

karangan eksposisi

dengan model TTW

Posttest Posttest

Hasil Posttest Hasil Posttest

Dibandingkan

Page 54: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

37

Ho : model TTW tidak lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan

menulis karangan eksposisi siswa kelas IV SD gugus Ki Hajar

Dewantoro (μ1 ≤ μ2).

Ha : model TTW lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis

karangan eksposisi siswa kelas IV SD gugus Ki Hajar Dewantoro (μ1 >

μ2).

Page 55: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

79

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Dari hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan pada

pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan eksposisi dengan menggunakan

model pembelajaran TTW pada Siswa Kelas IV SD Gugus Ki Hajar Dewantoro,

dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Ada perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, hal

ini dibuktikan dengan rata-rata nilai posttest materi menulis karangan

eksposisi di kelas eksperimen sebesar 77,38, sedangkan pada kelas kontrol

sebesar 70,20. Selain itu keefektifan model TTW didasarkan pada uji

perbedaan rata-rata yaitu diperoleh hasil thitung ≥ ttabel yaitu nilai thitung = 2,999

dan nilai ttabel = 1,697, sehingga dapat dikatakan 2,999 > 1,697 maka terdapat

perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Harga t-

hitung positif, menunjukkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata kelas kontrol.

2. Peningkatan keterampilan menulis karangan eksposisi pada kelas eksperimen

terlihat pada penghitungan rata-rata gain ternormalisasi. Rata-rata gain

ternormalisasi pada kelas eksperimen 0,305 termasuk dalam peningkatan

kategori sedang, sedangkan rata-rata gain ternormalisasi pada kelas kontrol

0,126 termasuk dalam peningkatan kategori rendah. Rata-rata gain

ternormalisasi yang lebih tinggi pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa

Page 56: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

80

peningkatan keterampilan menulis karangan eksposisi pada Siswa Kelas IV

SD Gugus Ki Hajar Dewantoro merupakan pengaruh penerapan model TTW.

5.2 SARAN

Hasil penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan, maka terdapat

beberapa saran dari penulis yaitu sebagai berikut.

1. Guru hendaknya selalu berusaha melakukan inovasi dalam menggunakan

model pembelajaran. Dengan demikian, siswa tidak merasa bosan dan lebih

semangat mengikuti pembelajaran.

2. Model pembelajaran TTW sebaiknya digunakan sebagai salah satu model

pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan

keterampilan menulis siswa terutama menulis karangan eksposisi.

3. Sebelum menggunakan model pembelajaran TTW, hendaknya guru

merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan baik, sehingga

pelaksanaannya dapat berlangsung sesuai harapan.

Page 57: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

81

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2015. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: Refika Aditama

Alwasilah, dkk.2013. Pokoknya Menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Atikasari, Gias, dkk. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi TTW berbantuan Geogebra terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas VII Materi Segitiga. Program Studi Pendidikan Matematika (ISSN

2252-6927 Volume 4 Tahun 2015)

Azizah,Intan Nur, dkk. Penggunan Model Multiliterasi untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi. Program Studi PGSD (Vol 3, No.2

2015)

Dalman. 2015. Keterampilan Memulis. Jakarta: Rajawali Pers

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Doyin, Mukh dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Unnes Press

Faisal, dkk. 2009. Kajian Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif.Yogyakarta : Ar-ruz media.

Page 58: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

82

Harisnawati, Rizqi, dkk. Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Model TTW Berbantuan Media Audio Visual.Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(Volume 2 Tahun 2015)

Helti, Mezri, dkk. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TipeCIRC Siswa Kelas XI SMK Karya Padang Panjan. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia (Vol.2 No.2 tahun 2014)

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Hyejeong, Ahn. Teaching Writing Skills Based on a Genre Approach to L2 Primary School Students: An Action Research. Program studi English as an

International Language (Vol. 5, No. 2; February 2012)

Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah

Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya

Lestari, Karunia Eka dan Yudhanegara. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika.

Bandung : Refika Aditama

Manullang, Lili Feranti. Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi dengan Model Pembelajaran Konstruktif. Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia (Vol.1 No.2 tahun 2012)

Ningsih, Siska Candra. Efektivitas Model Pembelajaran Think-Talk-Write dalam Meningkatkan Komunikasi Matematis Mahasiswa Pendidikan Matematika.

Program Studi Pendidikan Matematika(ISSN 2442-5419 Volume 3No.2 Tahun

2014)

Page 59: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

83

Nurgiantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:-YOGYAKARTA

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia

nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi

Permendiknas nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3

Permendiknas, 2006:105

Rosdiana, Yusi. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka

S.B, Winayawati, dkk. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Think-Talk-Write terhadap Kemampuan Menulis Rangkuman dan Pemahaman Matematis Materi Integral.Program Studi Matematika Pacasarjana

(ISSN 2252-6455 Volume 1 No.1 Tahun 2012)

Santosa, Puji. 2009. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:

Universitas Terbuka

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta:Ar-Ruzz Media

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Afabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Page 60: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

84

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosda Karya

Suminar, Ratna Prasasti, dkk. The Effectiveness Of TTW (Think-Talk-Write) Strategy In Teaching Writing Descriptive Text. Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris (ISSN : 2354-7340 Vol. 2 No. 2, Mei 2015)

Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Supriyono. Developing Mathematical Learning Device Using Ttw (Think-Talk-Write) Strategy Assisted By Learning Cd To Foster MathematicalCommunication. Program Studi Pendidikan Matematika (ISBN : 978 – 979 – 16353 – 7 – 0)

S.B, Winayawati, dkk. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Think-Talk-Write terhadap Kemampuan Menulis Rangkuman dan Pemahaman Matematis Materi Integral.Program Studi Matematika Pacasarjana

(ISSN 2252-6455 Volume 1 No.1 Tahun 2012)

Tarigan. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Penerbit Angkasa

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka

Utama, I Wayan Yoga Sentana, dkk.Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Volume 2 No.1

Tahun 2014)

Wahyuni, Sri dan Syukur Ibrahim. 2012. Asesmen Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Refika Aditama

Page 61: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

85

Zainurrahman. 2013. Menulis dari Teori Hingga Praktik Penawar Racun Plagiarisme. Bandung: Alfabeta

Zulela. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Page 62: TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI …lib.unnes.ac.id/29124/1/1401412076.pdf · “Menulis itu mudah. tetapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat ... karangan

149

Siswa Bertukar Pikiran tentang InformasiPeneliti Membimbing Siswa untuk

Menuliskan Hasil Karangannya

Siswa Merekontruksi Pengetahuannya

dan Menulikan Karangan secara

Individu

Peneliti Melakukan Tanya Jawab