TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

15
i TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK TK Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh : AVIANINDA DWI ANTISA A520120036 Kepada : PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DESEMBER, 2015

Transcript of TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

i

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS

ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK TK

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Diajukan Oleh :

AVIANINDA DWI ANTISA

A520120036

Kepada :

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

DESEMBER, 2015

Page 2: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan
Page 3: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan
Page 4: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

1

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS

ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK

Avianinda Dwi Antisa dan Darsinah

PG-PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

Abstract

The purpose of this research is to know the correlation about parenting and

interpersonal intelligent of kindergarten children in group B at Kateguhan village,

Tawangsari, Sukoharjo. The research design is descriptive correlational.

Population of this research is 158 children and the sample is 122 children,

proportional random sampling is the method. Data of the variables come from

direct questionnaire and indirect questionnaire that distributed to the parents. This

research use correlation product moment for the analysis method. The result is r

product moment=0,701 and sig=0,00 (p < 0,05). It means that this is a positive

correlation and this correlation is significant. The conclusion is there is positive

correlation significant characteristic between parent’s democratic care pattern

with children’s interpersonal intelligent.

Keywords

interpersonal intelligent, parent’s democratic care pattern

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh demokratis orang

tua terhadap kecerdasan interpersonal anak TK B di desa Kateguhan, Tawangsari,

Sukoharjo. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi dalam

penelitian ini sebanyak 158 anak dan sampel yang diambil sebanyak 122 anak,

dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Data kedua variabel

diperoleh melalui metode angket yang diberikan kepada orang tua siswa dengan

jenis angket langsung dan angket tidak langsung. Teknik analisis data

menggunakan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan

analisis korelasi diperoleh r hitung=0,701 dan taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05)

berarti korelasi bersifat positif dan memiliki korelasi yang kuat. Berdasarkan hasil

tersebut dapat diketahui bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara pola

asuh orang tua (demokratis) terhadap kecerdasan interpersonal anak.

Kata kunci

kecerdasan interpersonal, pola asuh demokratis

Page 5: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

2

Pendahuluan

Masa anak-anak adalah masa yang penting karena berdasarkan penelitian

di bidang neurologi, otak anak mengalami perkembangan pesat pada usia 0-8

tahun yang mencapai 80% sehingga pada saat inilah penting untuk memberikan

stimulus bagi anak (Aisyah, 2012:2.27). Hasil penelitian lain menyebutkan bahwa

ketika dilahirkan otak bayi mengandung 100 miliar neuron dan sekitar satu triliun

sel galia yang berfungsi sebagai perekat. Selama tahun-tahun pertama kehidupan,

otak bayi berkembang pesat dengan menghasilkan neuron yang banyaknya

melebihi kebutuhan. Neuron-neuron bisa saling terkoneksi satu dengan yang

lainnya apabila terdapat stimulasi dan pengalaman yang diperoleh anak dari

lingkungan. Sambungan yang telah terbentuk harus diperkuat melalui berbagai

rangsangan karena kalau tidak ada rangsangan maka akan mengalami atrohy

(menyusut atau musnah). Banyaknya sambungan antar neuron akan

mempengaruhi tingkat kecerdasan anak (Aisyah, 2012:2.28).

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa

orang lain sehingga perlu memiliki kemampuan untuk menjalin komunikasi

dengan orang lain atau dalam multiple intelligent disebut kecerdasan

interpersonal. Sebagai makhluk sosial, seseorang dituntut untuk bisa menjalin

hubungan/interaksi dan komunikasi dengan pihak lain, membangun kerjasama

serta mempertahankan hubungan tersebut selalu baik. Hal tersebut perlu dimiliki

dan dikembangkan oleh semua orang karena akan menunjang karirnya di masa

mendatang. Seorang individu akan lebih berhasil dalam kehidupan maupun

karirnya apabila ia mampu mengembangkan kecerdasan interpersonalnya.

Kecerdasan interpersonal yang baik pada diri seseorang akan mengantarkan pada

kemudahan-kemudahan dalam berbagai hal, misalnya kemudahan dalam

mengatasi berbagai masalah kehidupan, karir, hubungan dengan masyarakat, dan

sebagainya. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki kecerdasan interpersonal

yang baik akan mengalami berbagai hambatan dalam kehidupannya seperti sulit

dalam menjalin hubungan kerja sama dengan orang lain, kurang bisa memahami

perasaan orang lain, kurang disukai teman karena cenderung mementingkan

Page 6: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

3

kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan orang lain, dan sulit dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Kecerdasan interpersonal anak di desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo

pada tahun 2015/2016 sangat beragam tingkatannya. Ada anak yang memiliki

kecerdasan interpersonal yang baik yang ditunjukkan dengan kemampuan anak

dalam bersosialisasi dengan orang lain, mampu menjalin kerjasama dengan orang

lain, tidak malu saat berinteraksi dengan orang lain, mampu memahami teman

saat bermain bersama. Ada pula anak yang kecerdasan interpersonalnya belum

berkembang dengan baik. Anak masih malu-malu saat berinteraksi dengan orang

lain, anak kurang menyukai hal-hal dalam kegiatan berkelompok, anak sulit

bersosialisasi, dan anak kurang mampu memahami temannya.

Kecerdasan interpersonal anak di desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo

pada tahun ajaran 2015/2016 beragam tingkatannya, ada yang sudah baik dan ada

yang masih kurang. Ada anak yang mudah bergaul, senang bekerjasama, mudah

beradaptasi dengan lingkungan, orang tuanya cederung mengekang dan banyak

aturan bagi anak. Ada pula anak yang pemalu, suka menyendiri, orang tua

cenderung terbuka dan bersikap hangat kepada anak. Berdasarkan hal tersebut

peneliti ingin mengadakan penelitian untuk mencari hubungan antara pola asuh

orang tua dengan kecerdasan interpersonal anak di desa Kateguhan.

Gardner (2011:65) berpendapat tentang multiple intelligent yang dimiliki

manusia salah satunya adalah kecerdasan interpersonal atau sering disebut

kecerdasan sosial yaitu kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara

efektif dengan orang lain, membedakan dan menanggapi suasana hati dengan

tepat, peringai, motivasi, dan hasrat orang lain. Amstrong (2009:33) berpendapat

bahwa anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi akan berpikir

dengan mengungkapkan ide-idenya kepada banyak orang. Mereka mencintai

kegiatan yang berhubungan dengan organisasi, kepemimpinan, relasi dengan

banyak orang, menggerakkan orang lain, menjadi mediator atau penengah, dan

menyukai kegiatan yang memerlukan kerjasama dengan sekelompok orang.

@PsikologiID (2014:180) menambahkan bahwa seseorang yang memiliki

kecerdasan interpersonal memiliki ciri-ciri antara laian menyukai aktivitas yang

Page 7: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

4

berhubungan dengan orang lain/bersama kelompok, pandai berbicara dan

berkomunikasi serta menyampaikan pendapat, jika memiliki masalah senang

untuk berdiskusi dengan orang lain, suka bekerjasama dengan orang lain, senang

menjadi pemimpin dan mentor, serta menyukai permainan dan kegiatan yang

melibatkan banyak orang.

Hildayani (2008:5.31) berpendapat bahwa di era globalisasi seperti

sekarang ini, banyak orang tua yang sibuk dengan rutinitasnya di luar rumah.

Tidak dapat dipungkiri bahwa mempertahankan hubungan yang hangat antara

anak dan orang tua sulit dilakukan, sehingga diperlukan beberapa kegiatan yang

mampu mendorong berkembangnya kecerdasan interpersonal anak. Kegiatan-

kegiatan tersebut antara lain menumbuhkan sikap menghargai perbedaan,

membiasakan memberi umpan balik, melakukan tugas bersama anggota keluarga

lain, memberi kesempatan anak bertanggung jawab, dan menumbuhkan sikap

empati. Semua kegiatan tersebut merupakan kegiatan-kegiatan yang mendukung

terciptanya iklim demokratis dalam keluarga.

Amstrong dalam Musfiroh (2012:7.4) berpendapat bahwa perkembangan

kecerdasan interpersonal ditentukan oleh kedekatan anak dengan figur lekat atau

ikatan kasih sayang dengan orang tua atau pengasuh pada lima tahun pertama

kehidupan. Yulaelawati (2014:90) menambahkan bahwa ikatan kuat yang

berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua

pembelajaran dan perkembangan anak. Kedekatan anak akan tercipta melalui pola

interaksi yang diciptakan orang tua kepada anak yang tercermin dalam pola asuh

orang tua. Tridhonanto (2014:11) berpendapat bahwa ada tiga jenis pola asuh

orang tua yaitu pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif. Dari ketiga pola asuh

tersebut, pola asuh demokratis adalah pola asuh yang paling mendukung anak

untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung kecerdasan interpersonal

anak. Tridhonanto (2014:17) menyebutkan orang tua dengan pola asuh

demokratsis bersikap menerima anak, memberikan kontrol, bersikap hangat,

mengambil keputusan bersama, orang tua responsif terhadap kebutuhan anak, dan

lain-lain.

Page 8: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

5

Penelitian oleh Wulandari (2011) menyebutkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara pola asuh demokratis orang tua dengan perilaku sosial

anak. Penelitian ini mendukung penelitian ini karena variabel pola asuh

demokratis dan perilaku sosial anak dalam penelitian ini memiliki indikator-

indikator yang relevan dengan variabel yang akan diteliti. Variabel pola asuh

demokratis merupakan variabel yang sama dengan variabel yang akan diteliti,

sedangkan variabel perilaku sosial mendukung variabel kecerdasan interpersonal

karena kecerdasan interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam

menjalin interaksi dengan orang lain dan berkaitan dengan aktivitas sosial

seseorang.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh demokratis

orang tua terhadap kecerdasan interpersonal anak. Dari penjelasan di atas dapat

diketahui bahwa pola asuh yang mendukung anak untuk mengembangkan

kecerdasan interpersonal adalah pola asuh demokratis, sehingga dapat dibuat

hipotesis terdapat hubungan antara pola asuh demokratis orang tua terhadap

kecerdasan interpersonal anak.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Populasi dari

penelitian ini sebanyak 158 anak dari 6 lembaga PAUD di desa Kateguhan.

Dengan taraf kesalahan 1 % dalam tabel Kracjie maka sampel yang dapat

digunakan sebanyak 122 anak (Sutama, 2010:103). Teknik sampling yang

digunakan adalah teknik proporsional random sampling. Data diperoleh dari

angket pola asuh demokratis orang tua dan angket kecerdasan interpersonal anak.

Kedua data tersebut diperoleh dari angket yang diisi oleh orang tua anak. Pada

angket pola asuh demokratis orang tua, orang tua sebagai sumber data primer,

sedangkan pada angket kecerdasan interpersonal anak, orang tua sebagai sumber

data sekunder. Tahap pertama adalah tahap uji coba angket yang dilakukan

terhadap 20 orang tua anak di luar anggota sampel dan tahap kedua adalah tahap

penelitan yang dilakukan terhadap 122 orang tua anak. Angket uji coba yang

sudah terkumpul kemudian ditabulasi untuk diuji validitas dan uji reliabilitas.

Page 9: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

6

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis product

moment. Hasil angket yang sudah diisi oleh orang tua kemudian ditabulasi dan

dianalisis menggunakan teknik analisis product moment dengan bantuan program

SPSS. Sebelum dilakukan analisis data dilakukan 3 uji prasayarat terlebih dahulu

yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas .

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dari 122 responden diperoleh hasil bahwa

data pola asuh orang tua diperoleh dari hasil angket yang terdiri 20 pertanyaan

dengan empat pilihan jawaban diperoleh jumlah skor secara keseluruhan adalah

7763 dan nilai rata-rata adalah 63,63. Nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah

adalah 45, dan range sebesar 35. Data kecerdasan interpersonal anak diperoleh

dari hasil angket yang terdiri 15 pertanyaan dengan empat pilihan jawaban

diperoleh jumlah skor secara keseluruhan adalah 5559 dan nilai rata-rata adalah

45,57. Nilai tertinggi adalah 60, nilai terendah adalah 30, dan range sebesar 30.

Untuk mengetahui tingkat pencapaian pola asuh demokratis orang tua dan

pencapaian kecerdasan interpersonal anak dapat dilihat melalui tabel distribusi

frekuensi pada tabel 1.1 dan tabel 1.2.

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Demokratis Orang Tua

Interval Status Jumlah Persen (%)

20-40 Rendah 0 0,000

41-60 Sedang 46 37,705

61-80 Baik 76 62,295

Jumlah 122 100

Page 10: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

7

Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Interpersonal Anak

Interval Status Jumlah Persen (%)

15-30 Rendah 1 0,820

31-45 Sedang 61 50

46-60 Baik 60 49,180

Jumlah 122 100

Sebelum melakukan analisis data, dilakukan uji prasyarat yaitu uji

normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas. Uji normalitas Kolmogorov-

Sminov pada penelitian ini diperoleh hasil nilai signigikansi sebesar 0,495. Nilai

signifikansi tersebut lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Uji linearitas pada penelitian ini diperoleh

hasil nilai signifikansi 0,296. Nilai signifikansi hasil uji linearitas 0,296 lebih

besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini

terdapat hubungan linier secara signifikan. Uji multikolinearitas pada penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS diperoleh hasil bahwa nilai

VIF=1 dan nilai tolerance= 1,00. Hasil uji multikolinearitas dengan nilai VIF

kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel bebas dalam penelitian ini.

Setelah dilakukan uji prasyarat, kemudian dilakukan uji korelasi dengan

teknik analisis product moment. Berdasarkan hasil analisis product moment

diperoleh r hitung=0,701 dan nilai signifikansi 0,000 (p <0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa pola asuh demokratis orang tua (X) mempunyai hubungan

yang kuat dan bersifat positif terhadap kecerdasan interpersonal anak (Y). Hal ini

berarti semakin demokratis pola asuh orang tua maka kecerdasan interpersonal

anak semakin baik.

Hasil penelitian ini didukung oleh sociocultural theory of development

dari Vygotsky yang menyebutkan terdapat 3 faktor penting yang memberi dampak

pada terhadap perkembangan kognitif yaitu interaksi sosial, bahasa, dan budaya

(Eggen dan Kauchak dalam Surna dan Pandeirot, 2014:83). Blake dan Pope

(2008:61) mengungkapkan tentang teori revolusi sosiokultural (sociocultural-

Page 11: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

8

revolution) Vygotsky yang menjelaskan bahwa jalan pikiran seseorang harus

dimengerti dari latar belakang sosial budaya dan sejarahnya. Hua dan Matthews

(2005:391-392) menambahkan bahwa konsep utama dalam teori Vygotsky adalah

nilai-nilai dalam perilaku sosial seorang individu akan berdampak pada proses

belajar dan perkembangan individu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa seorang individu

tidak bisa belajar sendiri tanpa ada bantuan dari lingkungan sosialnya. Tingkah

laku seseorang dipengauhi oleh aktivitas kognitifnya. Tingkah laku seseorang

dapat berubah apabila terjadi perubahan pada sistem kognitifnya. Berkembangnya

sistem kognitif seorang anak dipengaruhi oleh proses sosialnya. Proses sosial anak

didapatkan melalui interaksi anak dan orang lain dalam lingkungan sosialnya.

Lingkungan sosial memiliki peran penting bagi kemampuan berpikir seseorang.

Interaksi sosial yang terjalin dalam lingkungan sosialnya akan membantu

perkembangan kognitif anak sedangkan kemampuan bahasa akan menjadi corong

pemikiran anak. Bantuan dari lingkungan sosial dan kemampuan berbahasa juga

diperlukan dalam pola asuh demokratis orang tua. Pola asuh demokratis

memberikan peluang bagi setiap anggota keluarga untuk menjalin interaksi sosial

yang baik antar anggota keluarga. Pemakaian bahasa yang tepat dalam proses

interaksi akan membuat anak lebih mudah menjaga hubungan yang baik dengan

orang lain. Kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial dan

penggunaan bahasa yang baik untuk mengartikan segala informasi dari orang lain

adalah modal bagi anak untuk mengembangkan kecerdasan interpersonalnya.

Anak yang terdidik dengan pola asuh demokratis akan memiliki kecerdasan

interpersonal yang lebih baik sehingga lebih mudah menjalin interaksi dengan

dunia luar.

Teori lain yang mendukung penelitian ini adalah teori belajar sosial (social

learning theory) yang menjelaskan bahwa melalui observasi tentang dunia sosial

kita dan melalui interpretasi kognitif dari dunia itu, banyak sekali informasi dan

penampilan keahlian yang kompleks dapat dipelajari dan ditiru (Albert Bandura

dalam Hadi, 2005:30). Cherry (2014:1) mengungkapkan pendapat Albert Bandura

tentang social learing theory yang menjelaskan bahwa seseorang dapat belajar

Page 12: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

9

informasi baru dan tingkah laku melalui orang lain. Pernyataan ini lebih dikenal

sebagai pembelajaran melalui pengamatan/modeling. Bandura dalam Cherry

(2014:1) juga berpendapat bahwa belajar akan menjadi sangat sulit apabila

seseorang hanya bergantung pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu sampai ia

paham apa yang dilakukan. Bandura dalam Hadi (2005:31) terdapat 4 fase dalam

membentuk perilaku yaitu fase perhatian (attention), fase ingatan (retention), fase

meniru (reproduction), dan fase motivasi (motivation).

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa seseorang mempelajari

sesuatu melalui orang lain antara lain melalui proses mengamati atau meniru.

Social learning theory ini mendukung pola asuh demokratis orang tua. Orang tua

yang mengaplikasikan pola asuh demokratis dalam keluarga secara tidak langsung

akan mempengaruhi tingkah laku anak. Anak akan cenderung meniru segala

sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Orang tua yang demokratis akan

senang berdiskusi, disiplin, musyawarah, bersikap hangat, dan mampu menjalin

hubungan komunikasi dua arah yang baik dengan anaknya. Pada dasarnya anak

akan meniru hal yang dilakukan oleh orang tua sehingga tingkah laku orang tua

bisa tercermin dalam tingkah laku anak. Anak yang diasuh dalam pola asuh

demokratis akan memiliki kecerdasan interpersonal yang baik sehingga akan lebih

mudah untuk berbaur dengan lingkungan sosial di luar lingkungan keluarga.

Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan

Wulandari (2010) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

dan bersifat positif antara pola asuh demokratis orang tua dengan perilaku sosial

anak. Hal ini berarti semakin demokratis pola asuh orang tua maka akan semakin

baik pula kecerdasan interpersonal anak. Sebaliknya semakin tidak demokratis

pola asuh orang tua maka kecerdasan interpersonal anak akan semakin menurun.

Perilaku sosial merupakan perilaku yang sangat mendukung seseorang dalam

mengembangkan kecerdasan interpersonalnya. Kecerdasan interpersonal anak

akan berkembang dengan baik apabila ia memiliki perilaku sosial yang baik, mau

berinteraksi dengan orang lain, menyukai kegiatan yang dilakukan bersama

dengan orang lain, menyukai diskusi/musyawarah, dan kegiatan sosial lainnya.

Page 13: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

10

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa semakin

demokratis pola asuh orang tua maka akan semakin baik pula kecerdasan

interpersonal anak. Anak pada dasarnya belajar melalui meniru perilaku orang tua

maupun meniru hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Hal ini berarti

orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis dalam keluarganya maka

anaknya akan cenderung bersikap demokratis pula.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh r hitung=0,701 dan

nilai signifikansi 0,000 (p <0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pola asuh

demokratis orang tua (X) mempunyai hubungan yang kuat dan bersifat positif

terhadap kecerdasan interpersonal anak (Y). Hal ini berarti semakin demokratis

pola asuh orang tua maka kecerdasan interpersonal anak semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti, dkk. 2012. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak

Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Amstrong, Thomas. 2009. Multiple Intelligences in the Classroom Third Edition.

United States of America: ASCD.

Blake, Barbara dan Pope, Tambra. 2008. “Developmental Psychology:

Incorporating Piaget’s and Vygotsky’s Theories in Classroom”. Journal of

Cross-Disciplinary Perspective in Education, Vol 1, No 1, May 2008: 59-

67.

Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Cherry, Kendra. 2014. Social Learning Theory How People Learn By

Observation.(online),(http://psychology.about.com/od/developmentalpsyc

hology/a/sociallearning.htm, diakses tanggal 1 Desember 2015).

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Surakarta: Qinant.

Fatmawati, Ni’mah. 2013. Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Melalui

Kegiatan Outbound Di TK Pertiwi 1 Suwatu Tanon Sragen Tahun

Page 14: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

11

Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Gardner, Howard. 2011. Frames of Mind The Theory of Multiple Intelligences.

New York: Basic Books.

Hadi, Purwaka. 2005. Modifikasi Perilaku. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan

Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Hildayani, Rini, dkk. 2008. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Hurlock, Elizabeth B. Terjemahan oleh Meitsari Tjandrasa. 1989. Perkembangan

Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Liu, Charlotte dan Matthew, Robert. 2005. “Vygotsky’s Philosophy:

Constructivism and Its Criticisms Examined”. International Education

Journal. 6(3) 386-399.

Mahmud, Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka

Setia.

Margono, Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Morrison, George S. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Jakarta: Indeks.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bermain sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan

(Stimulasi Multiple Intelligent Anak Usia Taman Kanak-kanak). Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan

Perguruan Tinggi.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2012. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangerang

Selatan: Universitas Terbuka.

Nanik, Acik Ira. 2010. Upaya Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Dengan

Menerapkan Metode Sosiodrama Pada Kelompok B TK Aisyiyah

Pucangan Kartasura Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta :

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Priyatna, Andri. 2015. Begin Bright Fondasi Sukses Anak Dibangun Sejak Dini.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

@PsikologiID. 2013. Who Am I? Personality Test (Kenali dan Upgrade Dirimu).

Jakarta: PT Tangga Pustaka.

Page 15: TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS …eprints.ums.ac.id/40111/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · berkembang antara anak dan orang tua merupakan fondasi bagi semua pembelajaran dan

12

@PsikologiID. 2014. Who Am I? 3 Personality Test (Kenali dan Upgrade

Dirimu). Jakarta: PT Lintas Kata.

Puspasari, Ika. 2013. Upaya Mengembangkan Kemampuan Interaksi Sosial Anak

Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Anak Kelompok A di TK Pertiwi

Segaran Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Septiari, Bety Bea. 2012. Mencetak Balita Cerdas Dengan Pola Asuh Orang Tua.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statisti Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sujarweni, V. Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Sunartyo, Nano. 2006. Membentuk Kecerdasan Anak Sejak Dini. Jogjakarta :

Think.

Surna, I Nyoman dan Pandeirot, Olga D. 2014. Psikologi Pendidikan 1. Jakarta:

Erlangga.

Sutama, Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kualititatif, Kuantitatif,

PTK, R&D. Surakarta: Fairuz Media.

Tridhonanto, Al, Beranda Agency. 2014. Mengembangkan Pola Asuh

Demokratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Widayati, Sri, Utami Widijati. 2008. Mengoptimalkan 9 Zona Kecerdasan

Majemuk Anak. Jogjakarta: Luna Publisher.

Wulandari, Dyah Setyawati. 2011. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perilaku Sosial Antar Kelompok A di BA Aisyiyah Bakipandeyan

2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta : Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Yulaelawati, Ella. 2014. Menjadi Orang Tua Pintar. Jakarta: Expose (PT Mizan

Publika).