Teratai

7
Teratai (Nymphaea) Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae . Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus). Pada zaman dulu, orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi. Anatomi : Tanaman teratai tumbuh di permukaan air yang tenang. Tanaman teratai memiliki daun yang tumbuh mengambang di permukaan air. Bunga teratai juga terdapat di permukaan air, bunga dan daun teratai keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Teratai putih (Nymphaea alba) satu diantara 50-an jenis teratai. Tangkai teratai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air. Bunga teratai tumbuh pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga bergenus Nymphaea ini antara 5-10 cm. Teratai memiliki struktur anatomis yang berbeda

description

About teratai

Transcript of Teratai

Teratai (Nymphaea)

Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus). Pada zaman dulu, orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.

Anatomi : Tanaman teratai tumbuh di permukaan air yang tenang. Tanaman teratai memiliki daun yang tumbuh mengambang di permukaan air. Bunga teratai juga terdapat di permukaan air, bunga dan daun teratai keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Teratai putih (Nymphaea alba) satu diantara 50-an jenis teratai. Tangkai teratai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air. Bunga teratai tumbuh pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga bergenus Nymphaea ini antara 5-10 cm. Teratai memiliki struktur anatomis yang berbeda dengan tumbhan lainnya. Struktur tersebut merupakan hasil adaptasi dengan lingkungannya yang memiliki kelebihan dalam hal ketersediaan air dan kelembapan yang tinggi serta keadaan yang kekurangan oksigen. Teratai memiliki lebih banyak ruang-ruang udara untuk membantu pengapungan di permukaan air.

Morfologi : Secara umum teratai (Nymphae sp.) memiliki struktur morfologi sebagai berikut: Teratai (Nymphae sp.) adalah tanaman yang beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki ketersediaan air yang melimpah dan kelembapan yang tinggi. Nymphae sp. Nymphae sp. hidup di kolam atau danau. Nymphae sp. memiliki daun yang lebar dengan bentuk yang melingkar, dan tepi daun bergerigi. Sebagian besar daun-daun ini mengapung di atas air agar dapat mengambil oksigen yang ada di udara. Daun dapat mengapung karena adanya ruang udara yang berkembang dengan baik. Pada permukaan adaksial atau atas, daun Nymphae sp. berwarna hijau dan stomata banyak ditemukan pada bagian ini sedangkan pada bagian abaksial atau bawah, daun Nymphae sp. berwarna keunguan dan terdapat tulang daun besar serta tulang daun kecil. Pada daun bagian abaksial biasanya tidak di temukan adanya stomata. Nymphae sp. memiliki batang yang berfungsi untuk menyangga daun mengapung di atas air. Batang sebagian besar tenggelam di dalam air, namun ada beberapa yang muncul di atas permukaan air. Batang memiliki ruang udara yang berkembang dengan baik. Selain berfungsi sebagai penyokong dari daun, batang juga berfungsi untuk mengasorbsi nutrisi yang dibutuhkan oleh Nymphae sp.. Sistem akar pada hidrofi seperti Nymphae sp. kurang berkembang dengan baik dan tidak memiliki bulu akar maupun tudung akar. Akar pada Nymphae sp. memiliki fungsi utama sebagai jangkar, pelekat atau pencengkeram. Absorbsi lebih Ban yak dilakukan oleh batang dan daun.

Gambar teratai

Fisiologi :Menghasilkan bunga, setidaknya ada 2-3 daun yang tumbuh. Nah, bila satu daun setidaknya 10 cm, maka luas pot berdiameter 50 cm sudah cukup ideal untuk pertumbuhan. Perbanyakan teratai sangat mudah, yaitu bisa dengan biji dari bunga, daun, dan anakan. Di bunga teratainya akan berbunga setiap 3-4 hari, dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga mulai rontok dan menyisakan dasar bunga yang jadi bakal buah. Bentuknya unik, seperti piramida terbalik dengan biji yang muncul antara 5-30 biji. Begitu kering, biji bisa diambil dan disemai. Akar dan daun mengandung asam amino dan alkaloid. Bunganya mengandung bahan kimia seperti, Quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol. Benangsari: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine. Bijinya kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N- norarmepavine. Tunas biji teratainya mengandung Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll. Akar tumbuhan teratai mengandung Zat tannic dan asparagine. Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll. Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.

Habitat : Tumbuhan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan-nya. Tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe sesuai dengan habitat hidupnya. Berdasarkan habitanya, tumbuhan secara umum dibedakan menjadi tumbuhan xerofit, mesofit dan hidrofit. Masing-masing tumbuhan ini memiliki ciri khas yang membedakan antara tipe tumbuhan satu dengan yang lain. Ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing tumbuhan diyakini sebagai adaptasi terhadap lingkungan yang khusus itu. Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.Tumbuhan yang dapat hidup di gurun atau di tempat-tempat yang ketersedia-an airnya sangat terbatas bahkan kurang dan memiliki tekanan evaporasi yang tinggi, disebut dengan tumbuhan xerofit. Tumbuhan ini memiliki adaptasi khas terhadap penurunan isi air. Tumbuhan ini mampu hidup dan bertahan dalam periode yang lama tanpa kerusakan oleh kekeringan. Umumnya tumbuhan hidup di lingkungan yang memiliki ketersediaan air yang cukup, tidak kurang tidak lebih, kondisi kelembapan dan suhu yang rata-rata. Tumbuhan yang hidup di lingkungan yang seperti ini disebut dengan tumbuhan mesofit. Berbeda dengan tumbuhan xerofit, tumbuhan hidrofit hidup di lingkungan yang memiliki kelembapan yang tinggi. Tumbuhan ini seluruh atau sebagian tubuhnya terendam oleh air. Tumbuhan hidrofit hidup di permukaan air atau terbenam dengan kedalaman yang beragam di dalam air dengan intensitas sinar dan kondisi-kondisi lainnya yang menjadi faktor pembatas bagi kehadiran tumbuhan tipe ini.Manfaat bagi ikanSebagai tempat untuk bersembunyi, tempat untuk melekatkan telur dan untuk mencari makan.ManfaatTeratai menjadi tanaman di kebun-kebun karena bunganya yang indah. Pelukis Perancis bernama Claude Monet terkenal dengan lukisan bunga teratai. Teratai merupakan tanaman air yang unik. Teratai yang tumbuh di air yang sangat berlumpur (kotor, coklat), warna bunganya lebih cemerlang. Warna bunga bila putih lebih putih, bila merah lebih merah, bila merah muda makin terang warnanya

KelimpahanKelimpahan Secara umum teratai (Nymphae sp.) memiliki struktur morfologi sebagai berikut: Teratai (Nymphae sp.) adalah tanaman yang beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki ketersediaan air yang melimpah dan kelembapan yang tinggi. Teratai (Nymphae sp.) hidup di kolam atau danau dengan ketersediaan air yang melimpah.

KARAKTERISTIK : Teratai (Nymphae sp) memiliki karakteristik struktur anatomi batang yang terdiri dari kulit kayu, kayu dan empulur. Empulur sangat sulit ditemukan pada batang kayu yang sudah tua. Bagian terluar dari batang tumbuhan dikotil adalah kulit kayu yang terdiri atas jaringan epidermis, kambium gabus, korteks, dan floem. Felogen dapat ditemukan di bagian bawah epidermis. Tangkai teratai terdapat di tengah-tengah daun dan Bunga teratai tumbuh pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang.DEWI MARZIANTI (J1C108028)