Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

44
TERAPI DIET PADA TERAPI DIET PADA GANGGUAN SALURAN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN PENCERNAAN Prof.dr.Fadil Oenzil,PhD,SpGK Prof.dr.Fadil Oenzil,PhD,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Andalas

Transcript of Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Page 1: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

TERAPI DIET PADA TERAPI DIET PADA GANGGUAN SALURAN GANGGUAN SALURAN

PENCERNAANPENCERNAAN

Prof.dr.Fadil Oenzil,PhD,SpGKProf.dr.Fadil Oenzil,PhD,SpGKFakultas Kedokteran Universitas AndalasFakultas Kedokteran Universitas Andalas

Page 2: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Gangguan esofagusGangguan esofagus

GERD (Gastroesophageal reflux disease)GERD (Gastroesophageal reflux disease)• Reflux kandungan lambung ke esofagus: Reflux kandungan lambung ke esofagus:

esofagitis, nyeri ulu hatiesofagitis, nyeri ulu hati• Komplikasi: tukak lambung dan terjadi Komplikasi: tukak lambung dan terjadi

penyempitan penyempitan • Obstruksi mekanik akibat penyempitan: disfagia Obstruksi mekanik akibat penyempitan: disfagia

merupakan simtom umummerupakan simtom umum• Akalasia: relaksasi tidak lengkap dari LES (lower Akalasia: relaksasi tidak lengkap dari LES (lower

esophageal sphincter), esophageal sphincter),

Page 3: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penatalaksanaan gangguan esofagusPenatalaksanaan gangguan esofagus

Antirefluks: Antirefluks: • peninggian kepala dari tempat tidurpeninggian kepala dari tempat tidur

• Berhenti merokokBerhenti merokok

• Mengurangi tekanan LES (lower esophageal Mengurangi tekanan LES (lower esophageal sphincter)sphincter)

• Modifikasi dietModifikasi diet

Page 4: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Predominant Flora: Predominant Flora: StomachStomach

Stomach (0-103 cfu/ml): Gram+ aerobes, Lactobacillus & Streptococcus

Page 5: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penatalaksanaan gizi pada gangguan Penatalaksanaan gizi pada gangguan esofagusesofagus

Penilaian gangguanPenilaian gangguan• Intervensi dan pengajaran pasien: Intervensi dan pengajaran pasien:

pencegahan dan pengurangan refluks (hindari pencegahan dan pengurangan refluks (hindari alkohol, makanan berminyak, dan coklat, alkohol, makanan berminyak, dan coklat, makanan terakhir beberapa jam sebelum makanan terakhir beberapa jam sebelum tidur, hindari makan ringan pada larut malam, tidur, hindari makan ringan pada larut malam, hindari berbaing datar setelah makan, hindari berbaing datar setelah makan, makanan kecil tapi porsi sering makanan kecil tapi porsi sering

• Disfagia:makanan lembut dan kecil, cairan Disfagia:makanan lembut dan kecil, cairan dikentalkan atau dibekukan, speech dikentalkan atau dibekukan, speech theraphisttheraphist

Page 6: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penilaian pada gangguan saluran Penilaian pada gangguan saluran pencernaan`pencernaan`• Kekurangan Energi Protein:Kekurangan Energi Protein:1.1. Kekurangan kalori atau protein karena keinginan Kekurangan kalori atau protein karena keinginan

mencegah nyerimencegah nyeri2.2. Penyalah gunaan alkoholPenyalah gunaan alkohol3.3. Mual dan muntah-muntahMual dan muntah-muntah4.4. AnoreksiaAnoreksia5.5. DisfagiaDisfagia6.6. Sindroma dumpingSindroma dumping7.7. Malabsorpsi (diare, steatore)Malabsorpsi (diare, steatore)8.8. Insufisiensi pankreatik (pankreatitis, fibrosis kistik)Insufisiensi pankreatik (pankreatitis, fibrosis kistik)9.9. Sindroma usus pendek (short bowel syndrome)Sindroma usus pendek (short bowel syndrome)10.10.Peningkatan kebutuhan kalori / protein (pada Peningkatan kebutuhan kalori / protein (pada

penyembuhan, infeksi, demam)penyembuhan, infeksi, demam)11.11.Peningkatan pernafasanPeningkatan pernafasan12.12.Katabolisme akibat kortikosteroidKatabolisme akibat kortikosteroid

Page 7: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penilaian pada gangguan saluran Penilaian pada gangguan saluran pencernaanpencernaan

• Ketidak seimbangan cairan:Ketidak seimbangan cairan: Kehilangan cairan (muntah atau diare Kehilangan cairan (muntah atau diare

berat) pada :berat) pada :1. sindroma usus pendek (reseksi besar-1. sindroma usus pendek (reseksi besar- besaran usus kecil) besaran usus kecil) 2. sindroma dumping (influks zat gizi yang 2. sindroma dumping (influks zat gizi yang dipercepat keusus kecil akibat kehilangan dipercepat keusus kecil akibat kehilangan atau pintas sfingter pilorus).atau pintas sfingter pilorus).

Page 8: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penilaian pada gangguan saluran Penilaian pada gangguan saluran pencernaanpencernaan• Defisiensi vitamin A: penurunan penyerapan akibat Defisiensi vitamin A: penurunan penyerapan akibat

steatore, insufisiensi pankreatik, penggunaan steatore, insufisiensi pankreatik, penggunaan kolestiraminkolestiramin

• Defisiensi vitamin E: penurunan penyerapan akibat Defisiensi vitamin E: penurunan penyerapan akibat steatore, penggunaan kolestiraminsteatore, penggunaan kolestiramin

• Defisiensi vitamin K: penurunan penyerapan akibat Defisiensi vitamin K: penurunan penyerapan akibat stetorea, insufisiensi pankreatik, penurunan stetorea, insufisiensi pankreatik, penurunan produksi akibat destruksi bakteri usus oleh produksi akibat destruksi bakteri usus oleh antibiotikaantibiotika

• Defisiensi vitamin B12: penurunan penyerapan Defisiensi vitamin B12: penurunan penyerapan akibat gastrektomi, penyakit ileum distal (seperti akibat gastrektomi, penyakit ileum distal (seperti penyakit Crohn), reseksi, pertumbuhan bakteri penyakit Crohn), reseksi, pertumbuhan bakteri berkelebihan (sindroma usus pendek, reseksi berkelebihan (sindroma usus pendek, reseksi lambung)lambung)

Page 9: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penilaian pada gangguan saluran Penilaian pada gangguan saluran pencernaanpencernaan• Defisiensi Kalsium (Ca): akibat intoleransi laktosa, Defisiensi Kalsium (Ca): akibat intoleransi laktosa,

steatore, penggunaan kortikosteroidsteatore, penggunaan kortikosteroid• Defisiensi Magnesium (Mg): akibat alkoholisme, steatore, Defisiensi Magnesium (Mg): akibat alkoholisme, steatore,

diare, muntah (pada pankreatitis, hepatitis), kehilangan diare, muntah (pada pankreatitis, hepatitis), kehilangan cairan usus kecil (sindroma usus pendek, pembentukan cairan usus kecil (sindroma usus pendek, pembentukan fistula)fistula)

• Defisiensi besi (Fe): kehilangan darah (penyakit radang Defisiensi besi (Fe): kehilangan darah (penyakit radang usus, tukak), gangguan penyerapan disebabkan usus, tukak), gangguan penyerapan disebabkan penurunan asam dalam saluran pencernaan atas, akibat penurunan asam dalam saluran pencernaan atas, akibat gastrektomi, penggunaan antasid, penurunan asupan gastrektomi, penggunaan antasid, penurunan asupan karena restriksi protein pada penyakit hati karena restriksi protein pada penyakit hati

• Defisiensi seng (Zn): peningkatan kehilangan akibat diare, Defisiensi seng (Zn): peningkatan kehilangan akibat diare, steatore, kehilangan cairan usus halus (sindroma usus steatore, kehilangan cairan usus halus (sindroma usus pendek, ilestomi, drainase fistula, restriksi asupan proteinpendek, ilestomi, drainase fistula, restriksi asupan protein

• Defisiensi Kalium (K): kehilangan disebabkan diareDefisiensi Kalium (K): kehilangan disebabkan diare

Page 10: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

The human gutThe human gut

Stomach (101-2 CFU/g contents)

Large intestine (most bacteria live here) –(1011-12 CFU/g contents)

Small intestine(Duodenum-103-4 CFU/g,Ileum- (106-7 CFU/g contents)

Human gastrointestinaltract contains 1014 bacteriarepresenting over 500 cultivable species

Colonisation becomes Denser progressively fromStomach to colon

10 times more bacteria than cells in the bodyGut microflora metabolic activity equals metabolic activity of liver

Over 1 Kg bacteria in the human gut45-65% fecal solids are made up of bacteria

Page 11: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

The gut flora - our largest organof course it influences on us !

105-7

1012

Gut microflora is essential for the maturation of the immune system3 maj 2023Elisabeth Norin, Jakarta

Page 12: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Predominant Flora: Predominant Flora: IntestinesIntestines

Small intestine: Proximal ileum (103-104 cfu/ml) aerobic Gram+Distal ileum (1011-1012 cfu/ml) Gram- anaerobes

Colon (1011-1012 cfu/ml): Bacteroides, Eubacteria, Peptostreptococci, E. coli, Bifidobacterium, Fusobacteria

Page 13: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository
Page 14: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Intestinal microflora and gut Intestinal microflora and gut homeostasishomeostasis

GC

IELIEL

Antig

enAn

tigen

*L L

APC

*

*

M Cell

VillusVillus

CryptCrypt

Lamina Lamina PropriaPropria Microscopic Microscopic

GALTGALTB and T B and T BlastsBlasts

MLNMLN

Blood Blood CirculationCirculation

PrecursoPrecursor r effectoreffectorcellscells

DisseminationDisseminationof Responseof Response

Mucosal surfaceMucosal surface

Plasma Plasma cellcell

Bacteria1014

1013 body cells

Gut microflora exerts a strong influence on a range of host physiological functions, especially the immune system

Challenge:

• GIT heavily fortified with immuno-competent cells/immune tissue

• GALT: Largest immune organ – 60 to 80% of all Ig producing cells found in GIT

• Absorb nutrientsAbsorb nutrients• Protect against Protect against

pathogenic organisms pathogenic organisms (Discriminate between (Discriminate between harmful and benficial harmful and benficial substances/bacteria)substances/bacteria)

Page 15: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Ulkus peptikum Ulkus peptikum (tukak lambung dan usus dua belas jari)(tukak lambung dan usus dua belas jari)• Predisposisi: Predisposisi:

1.1. sekresi asam lambung HCl berlebihansekresi asam lambung HCl berlebihan2.2. Kerusakan pembatas mukosaKerusakan pembatas mukosa

Faktor utama patogenesis tukak lambungHelicobacter pylori Faktor utama patogenesis tukak lambungHelicobacter pylori (dulu dikenal Campylobacter pylori)(dulu dikenal Campylobacter pylori)Faktor memberi kontribusi: Faktor memberi kontribusi:

• merokok, merokok, • obat-obat NSAID (spt aspirin)obat-obat NSAID (spt aspirin)• Predisposisi genetikPredisposisi genetik• Stres emosionalStres emosional

Tukak lambung: nyeri diperburuk oleh makanTukak lambung: nyeri diperburuk oleh makanTukak usus dua belas jari: nyeri berkurang dengan makan Tukak usus dua belas jari: nyeri berkurang dengan makan

Page 16: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Gambar 1. Bagian dari lambung dan

duodenum

Page 17: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Gambar 1.4. Patofisiologi akibat terjadinya difusi balik asam melalui barrier mukosa lambung yang rusak.

Page 18: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penatalaksanaan ulkus peptikumPenatalaksanaan ulkus peptikum• Pengobatan: antasid, reseptor antgonis histamin H2, Pengobatan: antasid, reseptor antgonis histamin H2,

simetidin, sukralfat, bimut, ntibiotik, hindari rokok, simetidin, sukralfat, bimut, ntibiotik, hindari rokok, alkohol, NSAID, teknik-teknik penurunun stres, alkohol, NSAID, teknik-teknik penurunun stres, endoskopi termal, injeksi agen sklerotik, gastrektomi endoskopi termal, injeksi agen sklerotik, gastrektomi parsial, vagotomiparsial, vagotomi

• Penatalaksanaan gizi:Penatalaksanaan gizi:1.1. Penilaian gangguanPenilaian gangguan2.2. Intervensi: praktek-praktek diet yang mendorong Intervensi: praktek-praktek diet yang mendorong

kenyamanan (batasi kafein, alkohol, merica, kenyamanan (batasi kafein, alkohol, merica, cabe, rempah lainnya)cabe, rempah lainnya)

3.3. Pendidikan pasien: pengenalan gejala dan Pendidikan pasien: pengenalan gejala dan modifikasi diet untuk kenyamanan (makanan modifikasi diet untuk kenyamanan (makanan kecil, sering, makanan ringan), relaksasi dan kecil, sering, makanan ringan), relaksasi dan teknik-teknik mengurangi stres (waktu makan teknik-teknik mengurangi stres (waktu makan tenang, relaks)tenang, relaks)

Page 19: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository
Page 20: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

GastrektomiGastrektomi

• Reseksi lambung sebagian atau total pada tukak Reseksi lambung sebagian atau total pada tukak lambung dan kanker lambunglambung dan kanker lambung

• Penatalaksanaan giziPenatalaksanaan gizi1.1. Penilaian gangguanPenilaian gangguan2.2. Intervensi: pencegahan KEP, suplementasiIntervensi: pencegahan KEP, suplementasi3.3. Pendidikan pasien: prinsip diet (hindari makanan Pendidikan pasien: prinsip diet (hindari makanan

gorengan atau berlemak), pencegahan sindroma gorengan atau berlemak), pencegahan sindroma dumping (porsi kecil sering, hindari minum dumping (porsi kecil sering, hindari minum waktu makan, minum 1 jam sebelum atau waktu makan, minum 1 jam sebelum atau sesudah makan, hindari manisan terkonsentrasi sesudah makan, hindari manisan terkonsentrasi spt kembang gulaa, kue, jeli dll)spt kembang gulaa, kue, jeli dll)

4.4. Makan dengan santai, berbaring satu jam setelah Makan dengan santai, berbaring satu jam setelah makanmakan

5.5. Pektin atau gum (serat makanan)Pektin atau gum (serat makanan)

Page 21: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Enteropati gluten sensitifEnteropati gluten sensitif

• Atrofi vili usus disebabkan oleh intoleransi gluten Atrofi vili usus disebabkan oleh intoleransi gluten (protein gandum)(protein gandum)

• Kehilangan aktivitas disakaridase dan peptidaseKehilangan aktivitas disakaridase dan peptidase• Gejala: diare, stetorea, malabsorpsi (karbohidrat, Gejala: diare, stetorea, malabsorpsi (karbohidrat,

protein dan lemak)protein dan lemak)

Penatalaksanaan gizi:Penatalaksanaan gizi:- Penghapusan gluten dari diet- Penghapusan gluten dari diet- Dukungan emosional- Dukungan emosional

Page 22: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Normal intestinal mucosa

Page 23: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Peyer’s patch and M cell

Page 24: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository
Page 25: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Aging

Intestinal Flora

Stresses

Diet

Antibiotics

Health       Diseases

ExogenousBacteria

25

Page 26: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penyakit radang usus (Penyakit Crohn dan Penyakit radang usus (Penyakit Crohn dan Kolitis ulserativa)Kolitis ulserativa)

Penyakit Crohn: peradangan diding usus sampai ileum terminalPenyakit Crohn: peradangan diding usus sampai ileum terminal

• Eksaserbasi akut: nyeri perut, demem, mual, diareEksaserbasi akut: nyeri perut, demem, mual, diare• Kronik: kehilangan berat badan, anoreksia, anemia, stetoreaKronik: kehilangan berat badan, anoreksia, anemia, stetorea

Kolitis ulserativa: penyumbatan, edema, ulserasi mukosa dan Kolitis ulserativa: penyumbatan, edema, ulserasi mukosa dan submukosa usus sampai ileum tereminal, kolon, rektum.submukosa usus sampai ileum tereminal, kolon, rektum.Gejala: diare berdarah, nyeri perut, kehilangan berat badan, Gejala: diare berdarah, nyeri perut, kehilangan berat badan, anoreksia, nyeri rektumanoreksia, nyeri rektumDiagnosa: barium enema, endoskopi (sigmoidoskopi, Diagnosa: barium enema, endoskopi (sigmoidoskopi, kolonoskopi, esogaskopi), biopsi usus. kolonoskopi, esogaskopi), biopsi usus.

Page 27: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penatalaksanaan penyakit radang usus Penatalaksanaan penyakit radang usus (Penyakit Crohn dan Kolitis ulserativa)(Penyakit Crohn dan Kolitis ulserativa)• Pengobatan : kortikosteroid, antidiare, antispasmodik, antimikrobaPengobatan : kortikosteroid, antidiare, antispasmodik, antimikroba• Penatalaksanaan gizi:Penatalaksanaan gizi:

1.1. Penilaian gangguanPenilaian gangguan2.2. Intervensi: Intervensi:

• modifikasi diet mengontrol gejala (penyakit akut: terapi suportif modifikasi diet mengontrol gejala (penyakit akut: terapi suportif cairan intravena, bila ada fistula Total Parenteral Nutrisi (TPN) cairan intravena, bila ada fistula Total Parenteral Nutrisi (TPN) tanpa pemasukan oral, penyakit kronis: diet rendah lemak tinggi tanpa pemasukan oral, penyakit kronis: diet rendah lemak tinggi protein). Stenosis usus: diet serat terbatas, intoleransi laktosa: protein). Stenosis usus: diet serat terbatas, intoleransi laktosa: enzim laktase pada susuenzim laktase pada susu

• Suplementasi, bila mengenai ileum terminal injeksi vitamin B12, Suplementasi, bila mengenai ileum terminal injeksi vitamin B12, bila steatoreabila steatorea

• Pendidikan pasien: modifikasi diet dan rasionalisasi, pengurangan Pendidikan pasien: modifikasi diet dan rasionalisasi, pengurangan stresstres

Page 28: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

• Common GI disorder• Symptoms vary (abdominal pain, bloating,

diarrhoea or constipation) • Affects 15-20% of adults in Western world at some

point in their lives and accounts for 10% of GP visits• Evidence for association with

– prior enteric infections and /or antibiotic use (following post-infectious diarrhoea)

– low-grade inflammation in colon and immune activation– Altered colonic flora (reduced numbers of E coli, lactobacilli

and bifidobacteria and increased numbers of aerobes) and fermentation (over production of hydrogen)

– Small intestinal bacterial overgrowth (SIBO)

Irritable Bowel SyndromeIrritable Bowel Syndrome

Page 29: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Inflammatory bowel diseaseInflammatory bowel disease (IBD)(IBD)

• Inflammation of the intestineInflammation of the intestine• Different forms: Different forms: Crohn’s Disease, Ulcerative Colitis, PouchtisCrohn’s Disease, Ulcerative Colitis, Pouchtis

• Symptoms include cramping, Symptoms include cramping, abdominal pain, intestinal abdominal pain, intestinal bleeding, feverbleeding, fever, elevation of white blood cell counts as well , elevation of white blood cell counts as well as diarrhoea and weight loss as diarrhoea and weight loss

• Aetiology - unknownAetiology - unknown Intestinal microflora

Immune dysregulation

Geneticpredisposition

IBD

Page 30: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

IBD:IBD:Rational for the use of probioticsRational for the use of probiotics

• Fabia (1993) found reduced concentration of Fabia (1993) found reduced concentration of lactobacilli in colon biopsies of patients with UClactobacilli in colon biopsies of patients with UC

• Russeler-van Embden (1994) found reduced faecal Russeler-van Embden (1994) found reduced faecal concentration of lactobacilli and bifidobacteria in concentration of lactobacilli and bifidobacteria in patients with active pouchitis patients with active pouchitis

• Favier (1997) showed reduced faecal concentration of Favier (1997) showed reduced faecal concentration of bifidobacteria in patients with Crohn diseasebifidobacteria in patients with Crohn disease

Microbial effects do play an important roleMicrobial effects do play an important role

Page 31: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

INTOLERANSI LAKTOSAINTOLERANSI LAKTOSA

TIMBULNYA GEJALA-GEJALA PADA SALURAN PENCERNAAN ATAU MEMINUM BAHAN-BAHANMENGANDUNG LAKTOSA ATAUPUN HASIL

OLAHANNYA.

GEJALA-GEJALA:NYERI PERUTDIAREFLATULENGEMBUNG

Page 32: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Lactose intoleranceLactose intolerance•Lactose intolerance is due to lactase

deficiency and lactose maldigestion•

•When undigested, the milk sugar lingers in the colon and ferments, creating intestinal distress - abdominal pain, bloating and diarrhoea

•Prevalence of lactose intolerance varies from 5-15% in northern Europeans and American countries, and 50-100% in Africa, Asia, and South American countries

Page 33: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Gambar 4.1.Patofisiologi diare akut pada malabsorpsi laktosa di usus halus

Page 34: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Pankreatitis (akut atau kronik)Pankreatitis (akut atau kronik)

• Pankreatitis: peradangan, edema, nekrosis akibat Pankreatitis: peradangan, edema, nekrosis akibat hidrolisis enzim pankreashidrolisis enzim pankreas

• Penyebab: alkoholisme, penyakit saluran empedu, Penyebab: alkoholisme, penyakit saluran empedu, trauma, ulkus peptikum, hiperlipidemia, obat-obat: trauma, ulkus peptikum, hiperlipidemia, obat-obat: glukokortikoid, sulfonamide, klorotiazid.glukokortikoid, sulfonamide, klorotiazid.

• Gejala-gejala: nyeri epigastrik, muntah, Gejala-gejala: nyeri epigastrik, muntah, ketegangan perut, amilase serum meningkat, ketegangan perut, amilase serum meningkat, malabsorpsi, toleransi glukosa terganggumalabsorpsi, toleransi glukosa terganggu

Page 35: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penatalaksanaan pankreatitisPenatalaksanaan pankreatitis• Pengobatan: antikolinergik seperti atropin, anti nyeriPengobatan: antikolinergik seperti atropin, anti nyeri• Penatalaksanaan gizi:Penatalaksanaan gizi:

1.1. Penilaian gangguanPenilaian gangguan2.2. Intervensi: Intervensi:

• Hindari perangsangan sekresi pankreas dan Hindari perangsangan sekresi pankreas dan penyebab nyeri selama pankreatitis akut (selama penyebab nyeri selama pankreatitis akut (selama serangan hebat per oral dihentikan, cairan intravena, serangan hebat per oral dihentikan, cairan intravena, TPN). Nyeri berkurang beri cairan, rendah lemak, TPN). Nyeri berkurang beri cairan, rendah lemak, tinggi karbohidrat, diet bertahap.tinggi karbohidrat, diet bertahap.

• Rangsang penyembuhan dan modifikasi diet untuk Rangsang penyembuhan dan modifikasi diet untuk kompensasi penurunan sekresi pankreatik pada kompensasi penurunan sekresi pankreatik pada pankreatitik akut. Tinggi protein, tinggi karbohidrat, pankreatitik akut. Tinggi protein, tinggi karbohidrat, lemak sesuai toleransi. Minyak MCT Medium Chain lemak sesuai toleransi. Minyak MCT Medium Chain Triglyceride), enzim pankreas, sekresi insulin Triglyceride), enzim pankreas, sekresi insulin terganggu (sebagai pasien diabetes, insulin)terganggu (sebagai pasien diabetes, insulin)

• Pendidikan pasien (pembatasan diet dan Pendidikan pasien (pembatasan diet dan rasionalisasi), hilangkan minuman beralkoholrasionalisasi), hilangkan minuman beralkohol

Page 36: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

HepatitisHepatitis

• Hepatitis adalah radang hatiHepatitis adalah radang hati• Penyebab: virus, toxin, obstruksi, parasit, obat-Penyebab: virus, toxin, obstruksi, parasit, obat-

obat (alkohol, kloroform, karbon tetraklorida)obat (alkohol, kloroform, karbon tetraklorida)• Lab: peningkatan kadar bilirubin serum, aspartat Lab: peningkatan kadar bilirubin serum, aspartat

aminotransferase (AST0, atau SGOT), alanin aminotransferase (AST0, atau SGOT), alanin aminotransferase (ALT, atau SGPT), dan laktat aminotransferase (ALT, atau SGPT), dan laktat dehidrogenase (LDH)dehidrogenase (LDH)

• Pengobatan: penyebab dihiliangkan, istirahat dan Pengobatan: penyebab dihiliangkan, istirahat dan terapi gizi pengobatan utamaterapi gizi pengobatan utama

Page 37: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penatalaksanaan gizi pada hepatitisPenatalaksanaan gizi pada hepatitis

• Penilaian gangguanPenilaian gangguan• Intervensi:Intervensi:

1.1. Promosi regenerasi hati: tinggi kalori, tinggi protein, Promosi regenerasi hati: tinggi kalori, tinggi protein, sedang lemak, karbohidrat sumber kalori utama, makanan sedang lemak, karbohidrat sumber kalori utama, makanan sering tapi porsi kecilsering tapi porsi kecil

2.2. Suplementasi: bila stetorea diberi suplemen vitamin A, E Suplementasi: bila stetorea diberi suplemen vitamin A, E dalam bentuk larut dalam airdalam bentuk larut dalam air

• Pendidikan pasienPendidikan pasien1.1. Modifikasi diet dan rasionalisasinya: tinggi protein, rendah Modifikasi diet dan rasionalisasinya: tinggi protein, rendah

lemaklemak2.2. Hindari alkoholHindari alkohol

Page 38: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Sirosis dan ensefalopati hepatik atau komaSirosis dan ensefalopati hepatik atau koma• Sirosis akibat lanjutan kerusakan hatiSirosis akibat lanjutan kerusakan hati• Penyebab kerusakan: alkoholisme, penyumbatan saluran Penyebab kerusakan: alkoholisme, penyumbatan saluran empedu, infeksi virusempedu, infeksi virus• Jaringan fibrosa, merusak aliran darah, empedu dan Jaringan fibrosa, merusak aliran darah, empedu dan metabolit hati. metabolit hati. Hipertensi vena porta, varises esofagus dan lambung, perdarahan Hipertensi vena porta, varises esofagus dan lambung, perdarahan saluran pencernaan, hipoalbuminemia, ascites dan ikterus.saluran pencernaan, hipoalbuminemia, ascites dan ikterus.Disfungsi hati yang parah terjadi intoleransi terhadap protein dan Disfungsi hati yang parah terjadi intoleransi terhadap protein dan terjadi ensepalopati. Tanda-tanda ensepalopati: bingung, terjadi ensepalopati. Tanda-tanda ensepalopati: bingung, peningkatan kadar amonia serum, flapping hand tremor, peningkatan kadar amonia serum, flapping hand tremor, somnolense sampai koma, asam amino aromatik (fenilalanin dan somnolense sampai koma, asam amino aromatik (fenilalanin dan tirosin), metionin mempunyai kontribusi mungkin pembentukan tirosin), metionin mempunyai kontribusi mungkin pembentukan neurotransmitter palsu pada susunan saraf pusatneurotransmitter palsu pada susunan saraf pusat

Page 39: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Gambar 5.2. Metabolisme amonia, menunjukkan bahwa pengobatan hiperamonia dengan diet rendah protein, pemberian antibiotik untuk mengurangi bakteri mengandung urease, disamping itu pemberian laktulosa. Kira-kira separuh dari usus halus. Amonia dihasilkan oleh banyak jaringan termasuk ginjal

Page 40: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penatalaksanaan sirosis dan ensefalopati Penatalaksanaan sirosis dan ensefalopati hepatikhepatik• Pengobatan: laktulosa menurunkan amoniaPengobatan: laktulosa menurunkan amonia• Penatalaksanaan gizi: Penatalaksanaan gizi:

1.1. Penilaian gangguanPenilaian gangguan2.2. Intervensi:Intervensi:

• Hindari perangsangan atau perlakuan yang Hindari perangsangan atau perlakuan yang memperhebat ensepalopati, sementara menyediakan memperhebat ensepalopati, sementara menyediakan diet paling bergizi (tinggi kalori 45-50kkal/kg, lemak diet paling bergizi (tinggi kalori 45-50kkal/kg, lemak moderat 70-100g kecuali steatorea, MCT Medium Chain moderat 70-100g kecuali steatorea, MCT Medium Chain Triglyceride, protein dibatasi 1-1,5 g/kg, pada Triglyceride, protein dibatasi 1-1,5 g/kg, pada ensepalopati dibatasi 0,5 g/kg maksimum 1 g/kg, protein ensepalopati dibatasi 0,5 g/kg maksimum 1 g/kg, protein nabati lebih ditoleransi, Asam Amino Rantai Cabang nabati lebih ditoleransi, Asam Amino Rantai Cabang (BCAA), Natrium dibatasi(BCAA), Natrium dibatasi

• Dorong kenyamanan dan toleransi pemberian makanan Dorong kenyamanan dan toleransi pemberian makanan (porsi kecil tapi sering)(porsi kecil tapi sering)

• Cegah perdarahan varises esofagus (makanan lembut Cegah perdarahan varises esofagus (makanan lembut rendah serat)rendah serat)

• Suplemen 2-3 kali RDA vitamin B kompleksSuplemen 2-3 kali RDA vitamin B kompleks

Page 41: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository
Page 42: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Penyakit kandung empeduPenyakit kandung empedu

• Kolesistitis peradangan kandun empedu disebabkan Kolesistitis peradangan kandun empedu disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu oleh batu empeduoleh penyumbatan saluran empedu oleh batu empedu

• Gejala: nyeri pada seperempat bagian atas perut, Gejala: nyeri pada seperempat bagian atas perut, mual, muntah, kembung, ikterusmual, muntah, kembung, ikterus

• Pengobatan: analgetik, antiemetik, kolesistektomi dan Pengobatan: analgetik, antiemetik, kolesistektomi dan drainase duktus biliaridrainase duktus biliari

• Penatalaksanan giziPenatalaksanan gizi1.1. Intervensi: kurangi rangsangan kandung Intervensi: kurangi rangsangan kandung

empedu (rendah lemak atau tidak sama sekali), empedu (rendah lemak atau tidak sama sekali), suplementasi (vitamin A dan E larut dalam airsuplementasi (vitamin A dan E larut dalam air

2.2. Pendidikan pasien: pembatasan diet dan Pendidikan pasien: pembatasan diet dan rasionalisasirasionalisasi

Page 43: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository

Necrotising enterocolitisNecrotising enterocolitis• Most common gastrointestinal emergency in Most common gastrointestinal emergency in preterm infants;preterm infants;

majority of cases occur in majority of cases occur in very low birth weight infantsvery low birth weight infants (<1500g)(<1500g)• 5-25% cases occur in term infants5-25% cases occur in term infants• Pathogenesis poorly understood. Involves interaction of multiple Pathogenesis poorly understood. Involves interaction of multiple

factors that result in mucosal injuryfactors that result in mucosal injury• Bacterial colonisation is necessary for the development of Bacterial colonisation is necessary for the development of

NECNEC

• Characterized by Characterized by bowel wall necrosisbowel wall necrosis of various length and depth of various length and depth• Neonates with very low birthweight (VLBW) usually Neonates with very low birthweight (VLBW) usually acquire acquire

microbial flora from the intensive care environmentmicrobial flora from the intensive care environment rather than rather than from their motherfrom their mother

• Appearance of Bifidobacteria delayed until the third week of life Appearance of Bifidobacteria delayed until the third week of life even in those receiving only breast milk.even in those receiving only breast milk.

Page 44: Terapi diet pada gangguan saluran pencernaan - Repository