Terapi Aktivitas Kelompok

download Terapi Aktivitas Kelompok

of 27

description

Keperawatan Jiwa

Transcript of Terapi Aktivitas Kelompok

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

BAB ITINJAUAN TEORI

A. Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah Resiko Perilaku Kekerasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Sering tampak klien prilaku kekerasan diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi di bawa ke rumah sakit. Perilaku Kekerasan seperti memukul anggota keluarga/orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah-marah merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan oleh keluarga belum memadai, keluarga seharusnya mendapat pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien (manajemen perilaku kekerasan).

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).

Prilaku kekerasan adalah suatu bentuk prilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Prilaku kekerasan dapat di lakukan secara verbal, di arahkan pada diri sendiri,orang lain dan lingkungan (modul MPKPT).

Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama yang bertujuan untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal antara anggota yang memiliki karakteristik yang sama.

TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).

B. Tanda dan gejala prilaku kekerasan

1. Data prilaku kekerasan dapat di peroleh melalui observasi atau wawancara tentang prilaku berikut ini:

a. Fisik

1) Mata melotot atau pandangan tajam

2) Tangan mengepal

3) Rahang mengatup

4) Wajah memerah

5) Postur tubuh kaku

b. Verbal

1) Mengancam

2) Mengumpat dengan kata-kata kotor

3) Suara keras

4) Bicara kasar, ketus

c. Perilaku

1) Menyerang orang lain

2) Melukai diri sendiri/orang lain

3) Merusak lingkungan

4) Amuk/agresif

d. Faktor yang Berhubungan

1) Ketidakmampuan mengendalikan dorongan amarah

2) Stimulus lingkungan

3) Konflik interpersonal

4) Status mental

5) Putus obat

6) Penyalahgunaan narkotik/alkoholik

e. Data Utama

1) Sikap bermusuhan

2) Melukai diri/orang lain

3) Merusak lingkungan

4) Perilaku amuk/agresifC. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

Diagnosa keperawatan sesuai dengan data yang di dapat dan saat itu tidak melakukan prilaku kekerasan tetapi pernah melakukan perilaku kekerasan dan belum mempunyai kemampuan mencegah atau mengontrol prilaku kekerasan tersebut

D. Pohon Masalah

HDR (Harga Diri Rendah)

Halusinasi

Resiko Perilaku Kekerasan

Melukai Diri Sendiri

Melukai Orang Lain (Sumber : Keliat, 1999)E. Tindakan keperawatan

1. Tujuan

a. Pasien dapat mengindentifikasi penyebab prilaku kekerasan

b. Pasien dapat mengindentifikasi tanda tanda prilaku kekerasan

c. Pasien dapat menyebutkan jenis jenis prilaku kekerasan yang pernah pasien lakukan

d. Pasien dapat menyebutkan akibat dari prilaku kekerasan yang di lakukan

e. Pasien dapat mencegah dan mengontrol prilaku kekerasan

f. Pasien dapat mencegah/ mengontrol prilaku kekerasan secara fisik, spritual, sosial dan dengan terapi psikofarmaka.

2. Strategi pelaksanaan

a. Sp 1: Membina hubungan saling percaya, indentifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang di rasakan , prilaku kekerasan yang di lakukan,

b. Sp 2: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secara fisik ke 1 dan secara fisik ke 2 Latihan secara fisik 1: tarik nafas dalam Latihan secara fisik 2 : pukul kasur dan bantal Susun jadwal kegiatan harianc. Sp 3: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secar sosial /verbal Evaluasi jadwal harian untuk 2 cara fisik Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal : menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan denga baik Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbald. Sp 4: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secara spritual Diskusikan hasil mengontrol prilaku kekerasan secar fisik dan sosial Latihan solat dan berdoa Buat latihan solat dan berdoae. Sp 5: Latih mengontrol prilaku kekerasan dengan obat Evaluasi jadwal kegiatan pasien untuk untuk cara mencegah marah yang sudah di latih Latih pasien minum obat dengan teratur dengan lima benar Susun jadwal minum obatBAB 2

PROPOSAL PERENCANAAN

TAK ( SESI I dan SESI II )A. Definisi

TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptifisiB. Aktifitas

1. TAK stimulasi persepsi : mengenal prilaku kekerasan yang biasa di lakukan

2. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan fisik

3. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan sosial

4. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan spritual

5. TAK stimulasi persepsi : Mencegah prilaku kekerasan dengan patuh mengkonsumsi obatC. Prinsip TAK

Prinsip yang di gunakan dalan TAK adalah : homogen (pasien yang sejenis dengan ganguan stimulasi persepsi prilaku kekerasan)D. Persiapan melakukan TAK1. Persyaratan Umum kriteria peserta

Klien yang tidak terlalu gelisah.

Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi Aktifitas Kelompok

Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil

Klien tenang dan kooperatif

Kondisi fisik dalam keadaan baik

Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

Klien yang dapat memegang alat tulis2. Tata Tertib :

Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK Berpakaian rapi dan bersih Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan TAK Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka peserta tersebut diganti peserta cadangan Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak dapat diganti oleh peserta cadangan. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih dulu dan berbicara setelah dipersilahkan. TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 09.00 sampai selesai.3. Kriteria Hasila. Evaluasi Struktur Kondisi lingkungan tenang Posisi tempat di Pendopo Ruang Elang Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan Alat yang digunakan dalam kondisi baik Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.b. Evaluasi Proses Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir. Leader mampu memimpin acara. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi masalah. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhirc. Evaluasi HasilDiharapkan 75% dari kelompok mampu: Menjelaskan apa yang sudah dijelaskan oleh Leader Menyampaikan dan mempraktikan kegiatan kembali4. Pengorganisasiana. Pelaksanaan :Hari/Tanggal: Kamis, 16 April 2015 (Sesi I dan II)

Jumat, 17 April 2015 (Sesi III)

Sabtu, 18 April 2015 (Sesi IV dan V)Waktu

: Pkl. 09.00 WIB s.d selesai (Sesi I, II, III, dan IV)

Pkl. 12.00 WIB s.d selesai (Sesi V)Alokasi waktu: Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)Tempat

: Pendopo Ruang Elang RSK Alianyang

Ruangan Elang RSK Alianyangb. Tim Terapi1) Leader

: Fadillah Pahmi (Sesi I dan II)

Aspiyanti (Sesi III)

Ade Maulana (Sesi IV dan V)Uraian tugas: Mengkoordinasi seluruh kegiatan Memimpin jalannya terapi kelompok Memimpin diskusi2) Co-leader: F. Eka Ferawaty (Sesi I dan II)

Dani Aprizal (Sesi III, IV dan V)Uraian tugas: Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang Membantu memimpin jalannya kegiatan Menggantikan leader jika terhalang tugas3) Observer: Ayi AnjaniUraian tugas: Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan evaluasi kelompok4) Fasilitator: Dani Aprizal

Arista Pratama

Abang Johardi

Ade Maulana Pamungkas

Aspiyanti

Cucu Anggraini

Fadillah Pahmi

F. Eka Ferawaty

Uraian tugas: Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan Membimbing kelompok selama permainan diskusi Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalahc. Tim Peserta

Nama Peserta Terapi Aktivitas Kelompok:

Herman

Baharudin

Yosmanto

Iskandar Rama Peserta Cadangan:

Juliandi

Kiung Jong Kong BAB IIIRENCANA KEGIATANSesi 1:Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa Dilakukan

Tujuan

1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.

2. Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala marah).

3. Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (prilaku kekerasan).

4. Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan.

Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Di pendopo ruang elang

Alat

1. Papan nama klien dan terapis

2. Buku catatan dan pulpen

3. Jadwal kegiatan klien

Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran/simulasi

Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salamteraupetik

Selamat pagi semuanya.

Perkenalkan kami adalah mahasiswa keperawatan yang akan memberikan TAK kepada bapak dan abang yang ada disini, apakah semuanya bersedia?

Perkenalkan nama saya. dan teman saya.

Kami kan sudah memperkenalkan nama kami satu persatu tadi, bagaimana kalau bergantian bapak dan abang yang ada di sini memperkenalkan namanya masing-masing! Baik, nama anda siapa?...........

b. Evaluasi /validasi

Bagaimana perasaannya pagi ini? Apakah tidur semalam nyenyak?

Apa masalah yang ada pada bapak dan abang pada pagi ini? Bagaimana kalau kita menjelaskan satu persatu ya?

c. Kontrak

Tujuan kami disini adalah untuk bagaimana bapak dan abang mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan..

Aturannya adalah sebagai berikut..

Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.

Lama kegiatan 45 menit.

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. TahapKerjaa. Mendiskusikan penyebab marah

Bagaimana pengalama bapak dan abang tiap kali marah?

Apa saja tanda dan gejala yang dirasakan bapak dan abang jika penyebab marahnya datang?

Perilaku kekerasan apa saja yang pernah dilakukan bapak dan abang? Apakah secara verbal? Apakah sampai merusak lingkungan? Apakah sampai mencederai orang lain? Dan apakah sampai melukai diri sendiri?

Bagaimana kalau kita peragakan salah satu perilaku kekerasan yang biasa bapak dan abang lakukan dengan cara yang aman? Bagaimana perasaannya setelah melakukan tindakan tadi?

Apakah bapak dan abang disini tau apasaja dampak serta akibat dalam perilaku kekerasan? Bagus sekali, apalagi??

(Upayakan semua klien terlibat dalam kegiatan)

Dari penjelasan bapak dan abang tadi, dapat saya simpulkan bahwa perilaku kekerasan adalah.. tanda dan gejalanya adalah. Dan akibat perilaku kekerasan adalah

Bagaimana kalau kita mempelajari cara baru untuk menghadapi marah? Apakah bapak dan abang bersedia?

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

Bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini? Bagus sekali, ayo apalagi.?

b. Tindak lanjut

Bagaimana kalau bapak dan abang menjelaskan kembali apa saja penyebab terjadinya marah? Tanda dan gejalanya?.... serta akibat perilaku kekerasan??

c. Kontrak yang akan datang

Bagaimana kalau kita belajar cara yang baru untuk mempelajari cara mencegah perilaku kekerasan? Bagaimana kalau tempatnya di sini lagi? Baiklah, mari kita istirahat dahulu

Evaluasi dan Dokumentasi1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenaltanda dan gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan.Formulir evaluasi sebagai berikut :

Sesi 1 : Stimilasi perilaku Kekerasan

Kemampuan Psikologi

No.Nama klienPenyebab PKMemberi Tanggapan Tentang

Tanda & gejala PKPerilaku kekerasanAkibat PKMempraktekkan cara mengontrol PK dengan nafas dalam

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan, serta mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan nafas dalam. Beri tanda(+)jika mampu dan beri tanda(-)jika tidak mampu.2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.Contoh: Klien mengikuti Sesi 1, TAK stimulus persepsi perilaku kekerasan.Klien mampu menyebutkan penyebab perilaku kekerasannya(disalahkan dan tidak diberi uang), mengenal tanda dan gejala yang dirasakan (gregeten dan deg-degan), perilaku kekerasan yang dilakukan (memukul meja), akibat yang dirasakan (tangan sakit dan dibawa ke rumah sakit jiwa), dan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan tarik nafas dalam. Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan jika semua dirasakan selama di rumah sakit.Sesi 2: Mencegah Perilaku Kekerasan Fisik

Tujuan

1. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dilakukan klien.

2. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan

3. Klien dapat mendemontrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan.

Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran

2. Pendopo ruang elang

Alat

1. Papan tulis

2. Buku catatan dan pulpen

3. Jadwal kegiatan klien

Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Permainan

Langkah kegiatan

1. Persiapan

Sesuai kontrak yang kita lakukan tadi, mari kita lanjutkan kegiatan selanjutnya

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

Selamat siang

b. Evaluasi validasi

Bagaimana perasaannya siang ini? Bagus.

Apakah ada kejadian perilaku kekerasan dari penyebab, tanda dan gejala serta akibatnya?

c. Kontrak

Tujuan kami disini adalah untuk melatih cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan

Sebelum memulai kegiatan ini, ada peraturan yang harus diikuti, yaitu tidak boleh makan, minum atau merokok selama pelaksanaan kegiatan ini, waktunya kurang lebih hanya 45 menit, semua peserta wajib mengikuti kegiatan sampai akhir. Apakah yang lain bersedia?

3. Tahap kerja

Apa kegiatan yang biasa bapak dan abang lakukan di rumah? Apakah bersih-bersih lingkungan? Berkebun? Atau ada kegiatan yang lain? Bagaimana kalau kita hari ini membersihkan lingkungan agar lingkungan bersih dan sehat, apakah bapak dan abang disini bersedia? Bagus sekali

Tujuan dari kegiatan fisik ini adalah untuk menyalurkan kemarahan secara sehat untuk mengontrol emosi bapak dan abang yang ada disini

Bagaimana kalau kita melakukan kegiatannya sekarang? Oke, mari kita bersih-bersih..

(Menanyakan perasaan klien setelah mempraktekan cara penyaluran kemarahan)

(Upayakan semua klien berperan aktif)

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

Bagaimana perasaannya setelah melakukan aktifitas tadi? Bagus sekali.

Sampai saat ini bapak dan abang dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, mari berikan aplause untuk semua

b. Tindak lanjut

Bagaimana kalau kita memasukan kegiatan ini kedalam jadwal mingguan? Kita masukan ke dalam jadwal untuk melakukan bersih-bersih ini agar lingkungan enak di lihat dan perasaan kita pun jadi santai dan rileks

c. Kontak yang akan datang

Terima kasih semuanya atas kerjasamanya setelah melakukan kegiatan hari ini, bagaimana kalau nanti kita belajar dengan cara yang lain untuk mengontrol emosi? Oke, semuanya mau? Kita akan melakukan kegiatan interaksi sosial.

Mau kapan melaksanakannya? Bagaimana besok pagi setelah melakukan senam pagi? Maunya dimana? Bagaimana kalau melakukannya di dalam ruangan?

Oke terima kasih semuanya, sampai jumpa besok ya.

Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2, kemampuan yang di harapakan adalah dua kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi 2: Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan fisik

NoNama klienMempraktekkan cara fisik yang pertamaMempraktekkan cara fisik yang kedua

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktekkan 2 cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda(+) jika klien mampu dan tanda(-) jika klien tidak mampu.2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan, klien mampu mempraktekkan tarik nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktekkan pukul kasur dan bantal.Anjurkan dan bantu klien mempraktekkan di ruang rawat(buat jadwal).

Sesi 3 : Mencegah perilaku kekerasan Sosial

Tujuan

1. Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa

2. Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran2. Ruangan nyaman dan tenang Alat1. Kertas nama pasien dan terapis

2. Buku catatan dan pulpen3. Jadwal kegiatan klien Metode

1. Dinamika kelompok2. Diskusi dan tanya jawab3. Bermain peran / simulasi Langkah kegiatan

1. Persiapana. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 2b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2. Orientasia. Salam terapeutikSelamat pagi semuanya?

b. Evaluasi /ValidasiBagaimana perasaannya pagi ini? Bagaiman tidurnya tadi malam?

Apa saja penyebab marah?.... Apa saja tanda dan gejalanya?... Serta apa saja dampak dari perilaku kekerasan?.... ada yang mau menjelaskannya? Bagus, mari jelaskan? Bagus sekali jawabannya tepat. c. KontrakTujuan kegiatan pagi ini adalah cara interaksi sosial gunanya untuk mencegah perilaku kekerasan

Sebelum memulai kegiatan ini, ada aturan dalam kegiatan yaitu bapak dan abang jika ingin meninggalkan kegiatan harus izin dengan terapis, lama kegiatannya 45 menit, dan semuanya harus mengikuti kegiatan sampai akhir! Bagaimana apakah setuju semua? Baiklah mari kita mulai kegiatan pagi ini dengan membaca doa menurut keyakinan masing-masing, berdoa di persilahkan

3. Tahap kerjaPertama kita akan memulai kegiatan dengan permainan, siapa yang gagal dalam permainan harus dapat mengenalkan namanya dan memperagakan apa yang di sampaikan oleh terapis! Bagiaman apakah semuanya setuju..?

Saya dan teman saya akan memperagakan dulu cara permainannya, selanjutnya bapak dan abang dapat memperagakanya

(Terapis mendemontrasikan permainan.)

Mari kita coba permainannya..

Ayo silahkan bapak/abang mempersilahkan memperkenalkan namanya? Bagus sekali, selanjutnya mari kita melatih cara interaksi dengan baik! Bagus sekali bapak/abang (berikan aplause)

(Terapis memperagakan cara meminta barang dengan baik)

Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa paksaan yaitu, Saya perlu/ingin/minta...., yang akan saya gunakan untuk.....Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit hati pada orang lain, yaitu,Saya tidak dapt melakukan...atauSaya tidak menerima dikatakan .....atau Saya kesal dikatakan seperti....(Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara yang di ajarkan)

(Ulangi sampai semua klien mencoba)

(Memberikan pujian pada peran serta klien)

4. Tahap terminasia. EvaluasiBaiklah, bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan tadi? Sudah berapa banyak jumlah cara untuk mencegah perilaku kekerasan yang telah kita pelajari tadi? Bagus sekali b. Tindak lanjutBagaimana kalau kita menggunakan kegiatan fisik dan interaksi sosial ini dalam kegiatan sehari-hari? Selanjutnya mari lakukan kegiatan fisik dan interaksi sosial ini secara teratur dengan teman yang ada di kamar ya

Bagaiman kalau kita memasukan kegiatan ini kedalam jadwal harian? Bagus sekali, biar kita bisa melakukan kegiatan interaksi sosial ini setiap hari..

c. Kontrak yang akan datangSelanjutnya kita akan melakukan cara yang baru untuk mengontrol emosi, yaitu dengan cara beribadah..

Mau tempatnya dimana? Bagaimana kalau di pendopo di luar sana? Maunya berapa lama? Bagaimana kalau sampai selesai kegiatan?

Baiklah sampai jumpa besok, selamat siang

Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses Tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja.Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah mencegah perilaku kekerasan secara sosial. Formulir evaluasi sebagai berikut:Sesi 3: Stimulasi persepsi perilaku kekerasan

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosialNoNama KlienMemperagakan cara meminta tanpa paksaMemperagakan cara menolak yang baikMamperagakan cara mengungkapkan kekerasan yang baik

1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan secara social: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik. Beri tanda()jika klien mampu dan tanda()jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 3 TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu memperagakan cara meminta tanpa paksa, menolak dengan baik dan mengungkapkan kekerasan. Anjurkan klien mempraktikkan di ruang rawat (buat jadwal).

Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan spiritual

Tujuan Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur. Setting1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.2. Pendopo ruang elang

Alat1. Papan nama klien dan terapis

2. Buku catatan dan pulpen3. Jadwal kegiatan klien Metode1. Dinamika kelompok2. Diskusi dan tanya jawab3. Bermain peran/ stimulasi Langkah kegiatan1. Persiapana. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi.b. Menyiapkan alat dan tempat.2. Orientasia. Salam terapeutikSelamat pagi semuanya..

b. Evaluasi/ validasiBagaimana perasaannya pagi ini?

Apa saja penyebab marah?... Apa saja tanda dan gejalanya?... Serta apa saja dampak dari perilaku kekerasan? Siapa yang bisa jawab? Ayo, silahkan bapak/abang? Bagus sekali jawabannya, jadi perilaku kekerasan adalah.. Tanda dan gejalanya adalah dan dampaknya adalah.. c. KontrakTujuan kami ada disini adalah untuk melatih kegiatan selanjutnya yaitu beribadah untuk mencegah perilaku kekerasan

Sebelum melakukan kegiatan ini ada aturannya, yaitu jika bapak/abang ingin keluar dari kegiatan ini maka wajib untuk meminta izin kepada para terapisnya dan kegiatan harus sampai selesai

3. Tahap kerjaKegiatan ibadah apa saja yang biasa dilakukan? Mari tulis kegiatannya. Bagus sekali

Mari kita pilih salah satu kegiatan ibadah yang dapat dilakukan saat ini, ayo kegiatan apa lagi..?

Mari dipraktikan kegiatan ibadahnya! Bagus sekali Syo siapa lagi..?

4. Tahap terminasia. EvaluasiBagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan ibadah tadi?

Sudah berapa banyak jumlah kegiatan yang sudah kita pelajari? Ayo sebutkan satu persatu? Bagus sekali..

b. Tindak lanjutBagaimana kalau kita melakukan kegitan ini setiap hari untuk mencegah perilaku kekerasan? Bagus..

Bagaimana kalau kita masukkan ke dalam jadwal hariannya masing-masing

c. Kontrak yang akan datangSelanjutnya kita akan mempelajari kegiatan yang selanjunya, yaitu meminum obat! Apakah yang lain bersedia? Baiklah

Mau jam berapa melakukannya? Bagaimana kalau setelah makan siang nanti? Mau melakukannya dimana? Bagaimana kalau di sini lagi?

Baiklah terima kasih banyak atas kerjasamanya, sampai jumpa nanti siang..

Evaluasi dan Dokumentasi1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan Sesi 4, kemampuan klien yang diharapkan adalah perilaku 2 kegiatan ibadah untuk mencegah kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 4 : Stimulasi persepsi perilaku kekerasan

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan spiritual

NoNama klienMempraktikkan kegiatan ibadah pertamaMempraktikkan kegiatan ibadah kedua

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Petunjuk:

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan secara social: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik. Beri tanda()jika klien mampu dan tanda()jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 4, TAKstimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu memperagakan dua cara ibadah. Anjurkan klien melakukannya secara teratur di ruangan (buat jadwal).

Sesi 5: Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Patuh Mengonsumsi Obat

Tujuan1. Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat2. Klien dapat menyebutkan akibat/ kerugian tidak patuh minum obat3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat Setting1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.2. Pendopo ruang elang

Alat1. Papan nama pasien dan terapis

2. Buku catatan dan pulpen3. Jadwal kegiatan klien4. Beberapa contoh obat Metode1. Dinamika kelompok2. Diskusi dan tanya jawab Langkah kegiatan1. Persiapana. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi.b. Menyiapkan alat dan tempat2. Orientasia. Salam terapeutikSelamat siang semuanya? b. Evaluasi/ validasiBagaimana perasaannya siang ini? Bagaimana tadi kegiatannya setelah melatih kegiatannya? Apakah sudah ada yang dilakukan? Bagus sekali

c. KontrakTujuan kami di sini adalah sesuai kontrak tadi pagi, kami akan melatih untuk meminum obat yang baik dan benar

3. Tahap kerjaApa saja yang bapak dan abang ketahui tentang obat? Apa saja namanya? Ayo coba jelaskan.

Kapan saja bapak dan abang meminum obat? Apakah pagi? Siang? Atau Malam? Bagus sekali, jam berapa saja?

Ada cara untuk meminum obat, yaitu benar obat, benar waktu, benar obat, benar orang yang meminum obat, benar cara minum obat, dan benar dosis obat. Diulangi lagi ya.

Coba jelaskan kembali apa saja cara meminum obat..? Bagus sekali.

Bagaimana perasaannya setelah minum obat?

Apa saja keuntungan patuh minum obat? Keuntungannya adalah untuk mencegah perilaku kekerasan kambuh

Apa saja akibat/kerugian jika tidak patuh minum obat? Kerugiannya adalah perilaku kekerasan kambuh kembali

Coba jelaskan kembali apa saja keuntungan dan kerugian dari meminumobat secara teratur? Tolong jelaskan? Bagus sekali, siap lagi yang bisa menjawabnya?

4. Tahap terminasia. EvaluasiBagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan hari ini?

Sekarang berapa banyak kegiatan yang sudah kita latihkan untuk mencegah perilaku kekerasan? Bagus, apa lagi? Bagus sekali

b. Tindak lanjutSelanjutnya bagaimana kalau kita melakukan semua kegiatan yang sudah diajarkan untuk kegiatan sehari-hari? Baiklah

Bagaimana kalau kita memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian untuk meminum obat ini? Bagus sekali c. Kontrak yang akan datang

Akhirnya kegiatan sudah selesai dan tidak ada kegiatan selanjutnya, sebelum menyelesaikan kegiatan hari ini, mari kita membaca doa sesuai keyakinan kita masing-masing, berdoa dipersilahkan!

Sampai jumpa lagi.

Evaluasi dan Dokumentasi1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 5, kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui lima benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 5: Stimulasi persepsi perilaku kekerasan

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan dengan patuh minum obatNoNama klienMenyebutkan lima benar minum obatMenyabutkan keuntungan minum obatMenyebutkan akibat tidak patuh minum obat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Petunjuk:

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan secara sosial: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik. Beri tanda()jika klien mampu dan tanda()jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 5, TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan keuntungan minum obat, belum dapat menyebutkan keuntungan minum obat dan akibat tidak minum obat. Anjurkan klien mempraktikkan lima benar cara minum obat, bantu klien merasakan keuntungan minum obat, dan akibat tidak minum obat

Gambar Setting Tempat Di Ruangan Elang RSK Alianyang

Keterangan gambar:

: Leader

: Co-Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien

Gambar Setting Tempat Di Pendopo Ruang Elang RSK Alianyang

Keterangan gambar:

: Leader

: Co-Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien

O

L

CL

K

K

F

F

K

K

K

F

F

F

F

L

CL

O

F

K

O

L

CL

K

K

F

F

K

K

F

K

F

F

F

L

CL

O

F

K

TAK.RPK 27