teori2 motivasi xcfbxcdfgsdfgn

download teori2 motivasi xcfbxcdfgsdfgn

of 4

description

zdfbszdfbsdfbvszdbsxxcdfbxzdfncfxgnxdfgv xdfgbhsdf sdbf

Transcript of teori2 motivasi xcfbxcdfgsdfgn

Teori-teori Motivasi Para ahli telah mengemukakan beberapa teori tentang motivasi dimana melalui teori-teori tersebut mereka berusaha menjelaskan hubungan antara perilaku manusia dengan hasil kerja yang dicapai. Atas dasar ini, kita dapat mengelompokkan teori motivasi dalam dua kategori: Pertama, Teori kepuasan, yang memusatkan pada faktor-faktor dalam diri seseorang yang memusatkan pada faktor-faktor dalam diri sessorang yang menguatkan, megarahkan, mendukung dan menghentikan perilaku; Kedua, Teori Proses, yang menguaraikan dan menganalisis bagaimana perilaku itu dikuatkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan (Manahan,2008).Teori-teori penting yang digolongkan dalam teori kepuasan adalah Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow, Teori ERG dari Clayton P.Alderfer, Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg, dan Teori Prestasi dari McClelland. Keempat teori ini sejak kemunculannya telah mendorong banyak ahli dibidang ini untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam serta mendorong para manajer perusahaan lebih keras lagi untuk menerapkannya di dalam dunia kerja. Hal ini telah dilakukan selama bertahun-tahun, berikut penjelasan dari ketiga teori tersebut:1. Teori Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow)Teori ini dikemukakan oleh Abraham Harold Maslow, yang kemudian lebih sering dikenal sebagai Teori hierarki kebutuhan Maslow yang membagi kebutuhan manusia dalam lima tingkat, mulai dari kebutuhan terendah sampai ke kebutuhan tertinggi, yaitu: Kebutuhan fisiologis (physiological needs), merupakan kebutuhan dasar terendah, merupakan akan makan, minum, dan mendapatkan tempat tinggal yang memadai. Kebutuhan keselamatan dan keamanan (safety needs), merupakan kebutuhan tingkat kedua yaitu kebutuhan akan kebebasab dari ancaman, seperti aman dari ancaman lingkungan (penjahat dan gangguan lingkungan lainnya). Kebutuhan social kebersamaan (social needs), merupakan kebutuhan tingkat ketiga, yaitu kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi, mencintai dan dicintai Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), adalah kebutuhan tingkat keempat, berupa kebutuhan akan penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), merupakan tingkatan kebutuhan tertinggi dari hierarki kebutuhan Maslow, yaitu kebutuhan untuk merealisasikan potensi diri, agar tercapai pengembangan diri secara berkelanjutan melalui peningkatan kemampuan dan kinerja.Menurut Maslow, kebutuhan yang telah terpenuhi akan menurun daya motivasinya. Teori ini didasarkan atas anggapan bahwa manusia mempunyai kebutuhan untuk berkembang maju, namun asumsi ini tidak selamanya berlaku untuk semua orang.2. Teori ERG (Clayton P.Alderfer)Teori ERG dikembangkan oleh Alderfer berdasarkan teori Maslow, namun hierarkis yang diusulkan oleh Aldefer hanya terdiri atas tiga set kebutuhan, yaitu:a. Eksistensi (existence), yaitu kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan dengan faktor-faktor seperti makan, udara, air, gaji, kondisi pekerjaan.b. Keterkaitan (relativeness), yaitu kebutuahn-kebutuhan yang terpuaskan dengan adanya hubungan social dan interpersonal yang berarti.c. Pertumbuhan (growth), yaitu kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan seorang dengan individu dengan memberikan kontribusi yang kreatif atau produktif.Teori ERG menyatakan bahwaindividu termotivasi berperilaku untuk memuaskan satu dari tiga kelompok kebutuhan tersebut (Siagian,2004).3. Teori Dua Faktor (Motivation Hygiene Theory)Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang memandang bahwa motivasi ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.Dikatakan bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik, dan ketidak puasan kerja berasal dari tidak adanya faktor-faktor ekstrinsik.Teori Herzberg dikenal dengan nama teori dua faktor atau teori motivasi-kesehatan. Motivasi merupakan faktor intrinsic yang banyak dilakukan karyawan, sedangkan kesehatan merupakan faktor ekstrinsik yang dilakukan dengan pengawasan supervisor atau orang lain. Faktor intrinsic meliputi hal-hal seperti prestasi (achievement), pengakuan (recognition), tanggungjawab (responbility), kemajuan (advancement), pekerjaan itu sendiri (the work it self) , dan kemungkinan untuk berkembang (the possibility of growth). Sementara itu faktor ekstrinsik meliputi upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan hygienitas, status, prosedur perusahaan, mutu dari supervise tehnis, dan mutu dari hubungan inter-personal di antara teman sejawat, dengan atasan dan bawahan (Manahan,2008).4. Teori Kebutuhan/Prestasi (McClelland)Clelland dalam Hasibuan (2010) mengelompokkan 3 kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja, yaitu:1. Kebutuhan akan prestasiMerupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitasnya dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja yang optimal.2. Kebutuhan akan afiliasiKebutuhan akan afiliasi ini menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan afiliasi ini yang merangsang gairah kerja seorang karyawan, sebab setiap orang menginginkan:a. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan ia hidup dan bekerja.b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting.c. Perasaan akan kebutuhan maju dan tidak gagald. Kebutuhan akan perasaan ikut serta 3. Kebutuhan akan kekuasaanMerupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seorang karyawan. Karena itu kebutuhan akan kekuasaan ini yang merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi.Menurut Clelland dalam Hasibuan (2010) orang yang dapat mencapai keberhasilan dalam pekerjaannya memiliki ciri sebagai berikut:1. Menurut menentukan tujuan secara wajar (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah). Namun tujuan tersebut cukup merupakan tantangan untuk dicapai dengan baik dan tepat.2. Mereka menentukan tujuan yang sekiranya mereka yakin sekali akan dapat dicapai dengan baik dan tepat.3. Mereka senang dengan pekerjaan tersebut dan merasa sangat berkepentingan dengan keberhasilannya sendiri.Mereka lebih suka berkerja di dalam pekerjaan yang dapat memberikan gambaran bagaimana keadaan pekerjaannya